ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PADA
PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM
PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG
T E S I S
OLEH
MUHAMMAD HENDRA 107005086 / HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PADA
PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM
PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG
T E S I S
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
OLEH
MUHAMMAD HENDRA 107005086/ HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
Judul Tesis : ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
PADA PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG
Nama Mahasiswa : Muhammad Hendra
Nomor Pokok : 107005086
Program Studi : Magister Ilmu Hukum Fakutas Hukum USU
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum Ketua
)
Pembimbing I Pembimbing II
(Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum) (Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum)
Ketua Program Studi, Dekan,
Telah diuji pada Tanggal : 5 April 2013
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
: Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum
Anggota : 1. Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum
2. Dr. Utary Maharany, SH, M.Hum
3. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum
ABSTRAK
Hak serta kewajiban yang menjadi suatu tonggak di dalam suatu perikatan kontrak menjadi suatu lambing suci bagi para pihak untuk bersama-sama menjaganya agar apa yang menjadi kepentingan dasar para pihak dapat terjaga dan terealisasi dengan baik sebagaimana mestinya. Atas asas Pacta Sun Servanda yakni orang yang berjanji wajib memenuhi janjinya serta Partie Autonomie atau kebebasan berkontrak yang membebaskan setiap orang untuk membuat suatu kontrak perjanjian yang kemudian kontrak tersebut menjadi hukum bagi mereka yang membuatnya asal tidak bertentangan aturan-aturan perUndang-Undangan yang berlaku serta norma-norma kepatutan lainnya. Sehingga ke depannya tidak terjadi apa yang dikatakan sebagai wanprestasi (ingkar janji) oleh salah satu pihak yang pada akhirnya akan berdampak negative bagi keseluruhan proses transaksi perdagangan yang berlangsung.
Khususnya dalam ransaksi perdagangan Anjak Piutang yang kian hari kian menggeliat terutama sejak dilegalisasi dan diatur di dalam Keppres No. 61 Tahun 1988
tanggal 20 Desember 1988 tentang Lembaga Pembiayaan atau lebih dikenal dengan Paket Kebijaksanaan Desember 1988 yang selanjutnya dipertegas dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 Tentang Perusahaan Pembiayaan yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan.
Untuk menggali menyangkut permasalahan di atas, maka penelitian yang dilakukan Deskriptif Analistis yakni dengan menggambarkan dan menjelaskan secara rinci serta sistematis segala sesuatu yang berkaitan dengan hak dan kewajiban para pihak di dalam transaksi perdagangan Anjak Piutang serta wanprestasi yang mungkin dapat terjadi dalam pelaksanaan perjanjian perdagangan dan juga bagaimana mekanisme penyelesaian sengketa jika adanya suatu perselisihan ataupun persengketaan pada para pihak pelaku perdagangan Anjak Piutang tersebut, dan jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai pendekatan Yuridis Normatif, penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai landasan normatif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dalam transaksi perdagangan Anjak Piutang terdapat beberapa hak dan kewajiban para pihak yang dapat ditinjau dari beberapa segi yakni hak dan kewajiban para pihak ditinjau dari sudut klausula yang berkenaan dengan hak dan kewajiban para pihak di dalam pembiayaan anjak piutang, hak serta kewajiban para pihak ditinjau dari UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen yang merupakan hak dan kewajiban yang harus dituangkan para pihak di dalam perjanjian anjak piutang.
ABSTRACT
The right and obligation that become a heap in the bond of contract will be a holy symbol to all the parties, together keep it in order to what become the basic interest of all the parties could be protected and realized finely in the same manner as must. On Pacta Sun Servanda principle that is the person who pledge to do something must fulfill his or her promise along with PartieAutonomie or Freedom of Contract that absolve everyone to make an agreement of contract and then the contract will be the law to all the party who made it, as long as not to be in contradiction wih all the rules and regulations that obtain an all the other proper norms. Until for the next future couldn’t happen what says as Wanprestasi (reluctant of promise) by one party that finally could have negative impact to all the process of trade transactions that on going.
In particular in factoring trade transactions that day after day getting wriggle especially after legalized and precepted in Keppres No.61 of 1988 on date December 20 of 1988 about Financing institution or be acquainted with policy package of December 1988 that distincted with releasing judgement letter of The Minister of Finance No. 1251/KMK.013/1988 about Finance Company that revised with Regulation of The Minister of Finance No. 84/PMK.012/2006 about Finance Company.
To excavated about the problem above, so the research is Analytical Descriptive, it is describing and explaining detail and systematic of all the things that to be related with the right and obligation of all parties in factoring trade transactions and Wanprestasi (reluctant of promise) that might be happen in implementation of trade agreement and how the mechanism of settlement dispute if probably there will be conflict or contention to all the parties for becoming the subject of the factoring trades. And the kind of research that applied is using approach Juridic Normative, the research that point to the law norms that be found in the regulations that be in effect as base normative.
Based on the result of the research shows that in trade transactions of factoring be found several right and obligation to the parties that could be looked from some aspects that is the right and obligation of the parties refer to the clause angle that related with the right and obligation of the parties in factoring financing, the right and obligation of the parties refer to UU No.8 of 1999 about consumer protection which is the right and obligation that must be applied by the parties in agreement of contract.
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis memanjatkan rasa syukur atas rahmat dan keridhaan Allah
SWT yang telah memberikan penulis kekuatan dan keberkahan dalam menyelesaikan
penulisan Tesis yang berjudul “ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PARA
PIHAK PADA PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM PEMBIAYAAN
ANJAK PIUTANG”. Begitu juga salawat dan salam kepada baginda Rasul Muhammad
SAW yang telah memberikan tuntunan dan arahan bagi penulis menuju keimanan dan
ketaqwaan dalam suatu kerangka agama rahmatanlilalamin yang bernama Islam.
Tesis ini merupakan suatu persyaratan akademik untuk dapat memperoleh gelar
Magister Ilmu Hukum (MH) pada Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara Medan. Dari lubuk hati yang paling dalam penulis mengakui
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam metodelogi penulisan maupun juga
menyangkut materi substansi yang penulis sajikan pada Tesis ini. Oleh sebab itulah maka
penulis mengharapkan masukan positif yang dapat membangun kemampuan diri penulis
ke depannya dalam melakukan suatu pembuatan karya ilmiah.
Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis banyak menerima
bantuan arahan serta bimbingan positif dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
1. Orang tua penulis tercinta yakni Ayahanda Sarjono dan Ibunda Djasmi Djalin yang
setiap saat memanjatkan doa kepada penulis dan juga berkat tangis air mata mereka
berdua pagi, siang dan malam yang dipanjatkan kepada Allah SWT sehingga
memberikan kemudahan dan keberkahan bagi penyelesaian Tesis penulis.
2. Rektor USU, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A (K) dan
para Pembantu Rektor Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum dan juga
selaku Ketua Komisi Pembimbing.
4. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH, selaku Ketua Jurusan Program Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengikuti pendidikan dalam Program Magister Ilmu Hukum.
5. Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum, sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang
memberikan bimbingan dan arahan positif dalam proses pembuatan Tesis ini.
6. Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang
memberikan arahan serta masukan positif dalam pembuatanTesis ini.
7. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Komisi Penguji.
8. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum sebagai Komisi Penguji yang memberikan arahan
serta masukan positif yang sangat berarti dalam pembuatan Tesis ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum.
10.Seluruh Staf Biro Pendidikan di Fakultas Hukum Magister Ilmu Hukum.
11.Susi Mulyanti SH. MH yang telah membimbing saya dalam berdiskusi positif
menyangkut pembuatan Tesis ini serta membantu saya dalam segenap cara dan
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk
menambah wawasan berfikir bagi setiap orang yang membaca skripsi ini. Terima kasih.
Medan, April 2013
Penulis,
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : Muhammad Hendra
Tempat/Tgl. Lahir : Medan, 28 Februari 1984
Alamat : Jl. Ambai Gg. Seniman No. 13 Medan
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
II. DATA ORANG TUA
Nama Ayah : Sarjono
Nama Ibu : Djasmi Djalin
Nama Saudara/i Kandung : Ariyanti Sarjono, SE
Muhammad Ferry Sarjono, SH
III. PENDIDIKAN
1990 – 1996 : SD Perguruan Pahlawan Nasional, Medan
1996 – 1999 : MTs Teladan, Medan
1999 – 2002 : SMU Negeri 18, Medan
2002 – 2006 : Fakultas Hukum Universitas Medan Area
BAB II : HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PADA PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM
PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG ... 21
A. Dasar Hukum ... 21
1. Sejarah Anjak Piutang ... 21
2. Pengaturan Perjanjian Anjak Piutang ... 24
3. Unsur-unsur Anjak Piutang ... 29
4. Klasifikasi Anjak Piutang ... 33
5. Syarat dan Mekanisme Anjak Piutang ... 38
6. Subjek dan Objek Anjak Piutang ... 41
7. Bentuk dan Isi Perjanjian Anjak Piutang ... 45
8. Perbedaan Anjak Piutang dengan Kegiatan Lain ... 48
9. Cessie Dalam Kaitannya dengan Anjak Piutang ... 50
B. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Anjak Piutang ... 55
1. Hak Dan Kewajiban Para Pihak di Dalam Pembiayaan Anjak Piutang ... 55
2. Klausula Yang Berkenaan dengan Hak dan Kewajiban Para Pihak di dalam Pembiayaan Anjak Piutang ... 57
3. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Ditinjau dari UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen ... 69
BAB III : FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA WANPRESTASI PADA PERJANJIAN ANJAK PIUTANG 75 A. Pengaturan Wanprestasi di dalam KUHPerdata ... 75
BAB IV : MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA PADA
PERJANJIAN ANJAK PIUTANG ... 81
A. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Perjanjian Anjak Piutang Melalui Jalur Litigasi ... 81
B. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Perjanjian Anjak Piutang Melalui Jalur Non Litigasi ... 85
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 116
A. Kesimpulan ... 116
B. Saran ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 119