IV-1
BAB IV
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Pada bab ini akan dijabarkan tahap perancangan dan implementasi dari tugas akhir ini dengan mengacu pada metode balanced scorecard.
4.1 Perancangan
Pada bagian ini akan dibahas perancangan model pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan sesuai dengan ukuran-ukuran strategis seperti terlihat pada subbab 3.7 berdasarkan perspektif-perspektif BSC yang telah dianalisis pada BAB III. Selanjutnya dibahas juga perlunya pengembangan prototipe perangkat lunak sebagai alat bantu pengukuran kinerja berdasarkan ukuran-ukuran strategis yang telah didefinisikan dan sekaligus sebagai sarana pengujian model pengukuran dan model pengetahuan yang telah dirancang.
4.1.1 Perancangan Model Pengukuran
Perspektif-perspektif dalam balanced scorecard memiliki keterkaitan dan
keterhubungan di antara keempat perspektifnya, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Identifikasi keterkaitan anatar keempat perspektif tersebut diperlukan untuk memberikan gambaran kinerja perusahaan secara menyeluruh dan titik lemah atau faktor yang kurang baik. Keterkaitan antarperspektif balanced scorecard dapat dilihat pada dilihat pada Gambar IV.1.
Perspektif Pelanggan Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif Keuangan Keterangan: A à B : A mempengaruhi B
Model keterkaitan perspektif di atas memperlihatkan bahwa perspektif keuangan merupakan target utama dalam pengukuran kinerja perusahaan di mana perspektif ini dipengaruhi oleh ketiga perspektif lainnya. Jadi dengan kinerja yang baik dari ketiga perspektif selain perspektif keuangan akan mempengaruhi kinerja keuangan menjadi baik dan pada akhirnya kinerja perusahaan dapat dinilai baik. Selain keterkaitan langsung antara perspektif keuangan dan ketiga perspektif lainnnya, terdapat juga keterkaitan lainnya di antara perspektif-perspektif balanced scorecard, yaitu:
 Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mempengaruhi perspektif proses bisnis
internal. Dengan kemampuan karyawan yang mumpuni setelah melalui pelatihan yang diadakan, kegiatan operasional perusahaan akan menjadi lebih efektif dan proses kerja akan menjadi lebih cepat dengan didukung kehandalan dari sisi sumber daya manusia. Operasional perusahaan yang efektif tentunya akan berpengaruh pada faktor keuangan yaitu penghematan (efisiensi) biaya operasional. Sementara itu proses bisnis internal yang bagus akan berdampak pada perspektif pelanggan seperti dijelaskan pada poin berikut ini.
 Perspektif proses bisnis internal mempengaruhi perspektif pelanggan. Dengan
proses bisnis internal yang efektif dan efisien akan menghasilkan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan dan pada akhirnya akan memberikan tingkat kepuasan dan loyalitas yang maksimal. Loyalitas yang tinggi tentunya akan berdampak kepada faktor keuangan yaitu dengan kontinuitas pemesanan bahkan dengan jumlah yang meningkat.
Setelah memperhatikan keterkaitan antarperspektif balanced scorecard, proses pengukuran kinerja perusahaan dilakukan dengan menggunakan model pengukuran kinerja seperti terlihat pada Gambar IV.2.
Kinerja Periode Lalu
Kinerja
Saat Ini Target Kinerja
? ?
Proses pengukuran kinerja perusahaan dilakukan dalam dua proses, yaitu perbandingan kinerja saat ini (waktu pengukuran) dengan kinerja pada periode sebelumnya dan perbandingan kinerja saat ini dengan target kinerja yang telah ditetapkan untuk dicapai pada periode saat ini. Terkait dengan penggunaan metode OMAX dalam proses pengukuran kinerja, dapat diidentifikasikan beberapa skala OMAX berdasarkan Gambar IV.2, yaitu:
 Skala OMAX 3 : kinerja periode sebelumnya yang digunakan sebagai patokan dasar
pengukuran di mana diharapkan kinerja perusahaan saat pengukuran lebih baik daripada kinerja pada periode sebelumnya.
 Skala OMAX 10 : target kinerja yang ditetapkan pada awal periode atau akhir
periode sebelumnya yang menjadi target kinerja yang harus dicapai pada periode pengukuran.
Sementara nilai skala OMAX 0 merupakan kinerja terendah untuk ukuran strategis terkait, berupa suatu nilai yang tetap untuk jangka waktu panjang. Hasil pengukuran kinerja yang dikeluarkan selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut dengan melihat keterkaitan perspektif seperti pada Gambar IV.1 dan model pengetahuan pada subbab 4.1.2.
4.1.2 Model Pengetahuan
Ukuran-ukuran strategis dari setiap perspektif seperti telah dijabarkan pada subbab 3.7 memiliki keterhubungan yang saling mempengaruhi. Keterhubungan yang ada di antara ukuran-ukuran strategis disusun ke dalam sebuah pohon pengetahuan (knowledge tree) seperti terlihat pada Lampiran A. Keterkaitan antar keempat perspektif balanced
scorecard seperti pada Gambar IV.1 dapat direalisasikan ke dalam model pengetahuan
yang nantinya dapat digunakan untuk memberikan analisis terhadap hasil pengukuran kinerja perusahaan. Analisis kinerja nantinya ditampilkan untuk memberikan masukan atau rekomendasi bagi pihak perusahaan dalam melihat kondisi perusahaan secara menyeluruh.
Hasil analisis dilakukan dengan cara penelusuran secara forward chaining pada pohon pengetahuan dengan mencocokkan kriteria yang sesuai yaitu hasil pengukuran untuk
masing-masing ukuran strategis. Sebagai contoh diperoleh hasil pengukuran kinerja untuk beberapa ukuran strategis sebagai berikut:
 Aset : Naik
 Kas : Naik
 Hutang : Turun
 Inventori : Turun
maka setelah dilakukan penelusuran secara forward chaining diperoleh hasil analisis kinerja bahwa perusahaan sehat.
4.1.3 Tujuan Pengembangan
Prototipe perangkat lunak ini dikembangkan sebagai alat bantu pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan metode BSC mulai dari penentuan parameter pengukuran, data-data kinerja perusahaan sesuai dengan parameter sebelumnya, dan hasil pengukuran kinerja. Dengan perangkat lunak ini, model pengukuran dan model pengetahuan yang telah dikembangkan dapat diuji validitasnya. Tujuan lain yang diharapkan dari pengambangan perangkat lunak ini adalah pengukuran kinerja dapat dilakukan secara kontinu dan rutin tergantung jangka waktu pengukuran yang telah ditetapkan perusahaan, misalnya tahunan, semesteran, dan triwulanan, dan secara cepat akan dihasilkan laporan perkembangan kinerja perusahaan terkait. Dengan kata lain, perangkat lunak yang dikembangkan ini merupakan kakas yang dapat mengukur kinerja perusahaan yang dapat mengakomodasi beberapa kebutuhan sebagai berikut:
a. Penilaian kinerja dilakukan dalam periode tertentu, dalam artian tidak hanya mencakup penilaian selama satu tahun (saat penilaian berlangsung), tetapi dalam beberapa jangka waktu seperti tiga tahun terakhir sehingga akan dihasilkan hasil pengukuran yang lebih global dan menyeluruh.
b. Penyimpanan data-data perusahaan dalam sebuah basis data untuk dapat diukur kinerjanya dan dapat dimunculkan hasilnya dalam bentuk laporan (contohnya dalam bentuk grafik).
c. Analisis atas hasil pengukuran kinerja berdasarkan data-data yang telah dimasukkan dan tersimpan dalam basis data sehingga dapat diperlihatkan perspektif atau ukuran strategis perspektif tertentu yang perlu diperhatikan atau mendapat penilaian kinerja di bawah batas ukuran semestinya.
4.1.4 Spesifikasi Perangkat Lunak
Kebutuhan informasi yang perlu diakomodasi melalui perangkat lunak ini adalah sebagai berikut:
 Kebutuhan Data Masukan
Data masukan yang diperlukan dalam pengukuran kinerja menggunakan metode
balanced scorecard, yaitu:
a. Parameter pengukuran (ukuran strategis) berdasarkan masing-masing perspektif
Parameter yang dimasukkan menjadi acuan pengukuran kinerja perusahaan baik menurut keempat perspektif masing-masing maupun secara menyeluruh. b. Bobot/ tingkat kepentingan masing-masing parameter (ukuran strategis)
Bobot masing-masing parameter didapatkan dari responden dalam hal ini pihak manajemen perusahaan dan dimanfaatkan selanjutnya untuk pengukuran kinerja berdasarkan data kinerja yang dimasukkan.
c. Data kinerja perusahaan
Data kinerja yang dimasukkan untuk setiap masing-masing ukuran strategis selanjutnya akan diolah berdasarkan bobot dan diinterpolasikan menggunakan metode OMAX.
 Kebutuhan Informasi Keluaran
Informasi yang dapat dihasilkan dalam pengukuran kinerja perusahaan menggunakan metode BSC adalah sebagai berikut:
a. Hasil pengukuran kinerja perusahaan
Hasil pengukuran kinerja merupakan tujuan dari perangkat lunak ini yang memberi gambaran tentang kinerja perusahaan secara keseluruhan maupun berdasarkan tiap perspektif.
b. Analisis hasil pengukuran kinerja
Hasil pengukuran kinerja berdasarkan pengolahan data akan dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan basis pengetahuan yang telah dirancang seperti terlihat pada Lampiran A. untuk memberikan gambaran lebih detil ukuran strategis mana yang perlu diperhatikan serta ukuran-ukuran strategis lain yang berkaitan yang mempengaruhinya.
Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang telah dijabarkan, dirumuskan kebutuhan perangkat lunak/ Software Requirement Spesifications (SRS) yang selanjutnya dapat disebut sebagai fitur perangkat lunak sebagai berikut:
A. Software Requirement Spesifications Fungsional
SRS fungsional prototipe perangkat lunak yang dikembangkan dapat dilihat pada Tabel IV.1.
Tabel IV.1 Software Requirement Spesifications Fungsional
Kode SRS Nama SRS Deskripsi SRS
SRS-F-D Pengelolaan Data Kinerja
SRS-F-D1 Tambah Data Memasukkan data kinerja tiap parameter SRS-F-D2 Ubah Data Mengubah data kinerja tiap parameter SRS-F-D3 Hapus Data Menghapus data kinerja tiap parameter
SRS-F-P Pengelolaan Parameter
SRS-F-P1 Tambah Parameter Memasukkan parameter dan bobot SRS-F-P2 Ubah Parameter Mengubah parameter dan bobot SRS-F-P3 Hapus Parameter Menghapus parameter dan bobot
SRS-F-K Penilaian Kinerja
SRS-F-K1 Penilaian Global Menampilkan hasil penilaian kinerja secara global
SRS-F-K2 Penilaian Tiap Perspektif Menampilkan hasil penilaian kinerja untuk setiap perspektif
SRS-F-K3 Cetak Penilaian Mencetak hasil penilaian kinerja
SRS-F-K4 Analisis Kinerja
Melakukan analisis terhadap penilaian kinerja yang telah dilakukan berdasarkan parameter dan bobot. Analisis dilengkapi dengan rekomendasi perbaikan atas beberapa parameter
B. Software Requirement Spesifications Nonfungsional
SRS nonfungsional dari prototipe perangkat lunak yang dikembangkan dapat dilihat pada Tabel IV.2.
Tabel IV.2 Software Requirement Spesifications Nonfungsional
Kode SRS Nama SRS Deskripsi SRS
SRS-NF-1 Konfirmasi Aksi Menampilkan aksi yang dilakukan oleh pengguna terkait dengan data yang dikelola
SRS-NF-2 Pesan kesalahan
Menampilkan pesan kesalahan untuk kesalahan pengisian field isian, misalnya jumlah yang bertipe longint (angka), tetapi diisi dengan karakter.
4.1.5 Arsitektur Perangkat Lunak
Arsitektur prototipe perangkat lunak yang dirancang terlihat pada Gambar IV.3.
B a s is D a ta View View Controller P e n g e ta h u a n Pengguna Perangkat Lunak
Gambar IV.3 Arsitektur Prototipe Parangkat Lunak
4.1.6 Desain Basis Data
Desan basis data yang dirancang tersaji pada Gambar IV.4. Basis data yang dirancang terdiri dari enam buah tabel, yaitu tabel kinerja, tabel tahun, tabel parameter, tabel analisis, tabel pengetahuan, dan tabel perspektif.
parameter PK ID_parameter kode_parameter nama_parameter perspektif satuan kinerja_parameter kode_parameter_analisis kode_prioritas FK1 ID tahun PK ID_tahun th kinerja PK ID_kinerja FK1 kode_parameter FK2 ID_tahun FK3 kode_analisis tahun data omax0 omax1 omax2 omax3 omax4 omax5 omax6 omax7 omax8 omax9 omax10 nilai_omax bobot nilai_parameter kinerja_parameter kinerja_parameter_pengetahuan analisis PK ID_analisis kode_hirarki kode_analisis hasil_analisis korde_hasil_analisis FK1 ID pengetahuan PK ID kode_pengetahuan hirarki nama_parameter jenis_pengetahuan previous after perspekti PK ID_perspektif nama_perspektif nilai_parameter nilai_perspektif_omax kinerja_perspektif FK1 ID_kinerja
Gambar IV.4 Desain Basis Data
4.2 Implementasi
Pada subbab implementasi akan dibahas mengenai pengimplementasian rancangan pada subbab 4.1 ke dalam sebuah prototipe perangkat lunak. Pada bagian ini akan dijabarkan lingkungan implementasi dan antarmuka perangkat lunak.
4.2.1 Lingkungan Implementasi
Lingkungan implementasi dari prototipe perangkat lunak ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem operasi : Microsoft Windows XP Service Pack 2
2. Kakas (tools) : Microsoft Visual Studio 2005
.Net Framework 2.0 Microsoft Access 2003
4.2.2 Antarmuka Perangkat Lunak
Antarmuka prototipe perangkat lunak yang dikembangkan sesuai dengan SRS pada subbab 4.1.4 adalah sebagai berikut:
 Antarmuka Utama
Gambar IV.5 Antarmuka Utama
Pada halaman utama prototipe perangkat lunak Balanced Scorecard seperti terlihat pada Gambar IV.5 terdapat empat menu utama berupa tombol di kolom kiri dan setelah ditekan baris toolbars di bagian atas akan aktif dan berisi submenu dari menu yang dipilih seperti terlihat pada Tabel IV.3. Ketika submenu yang berada di bagian toolbars ditekan, akan terbuka halaman sesuai dengan pilihan submenu yang diberikan.
Tabel IV.3 Rincian Menu dan Submenu Perangkat Lunak
Menu Submenu
Kelola
Kelola Parameter Kelola Data Kelola Bobot
Kinerja Hasil Pengukuran
Analisis Kinerja
Bantuan -
 Antarmuka Pengelolaan Parameter
Gambar IV.6 Antarmuka Pengelolaan Parameter
Pada halaman pengelolaan parameter seperti terlihat pada Gambar IV.6 dapat dilakukan beberapa aktivitas, yaitu:
o Menambah parameter o Mengubah parameter o Menghapus parameter
dengan data-data parameter yang dapat diakses meliputi kode parameter, nama parameter, perspektif, bobot, nilai skala OMAX 0, tahun, data kinerja previous, dan data kinerja target. Selain itu, pada halaman ini dapat dilakukan pengisian jumlah responden dan membuka halaman pengelolaan bobot.
 Antarmuka Pengelolaan Bobot
Pada halaman pengelolaan bobot seperti terlihat pada Gambar IV.7 dapat dilakukan beberapa aktivitas, yaitu:
o Mengisi bobot baru o Mengubah bobot o Menghapus bobot
Bobot yang dimasukkan untuk tiap parameter dapat dilakukan oleh beberapa responden yang sebelumnya telah dimasukkan pada halaman pengelolaan
parameter dan bersifat dinamis (perhitungan bobot disesuaikan dengan banyaknya responden).
Gambar IV.7 Antarmuka Pengelolaan Bobot
 Antarmuka Pengelolaan Data
Gambar IV.8 Antarmuka Pengelolaan Data
Pada halaman pengelolaan data seperti terlihat pada Gambar IV.8 dapat dilakukan beberapa aktivitas, yaitu:
o Mengubah data o Menghapus data
dengan data-data parameter yang dapat diakses meliputi kode parameter, nama parameter, perspektif, tahun, dan data kinerja.
 Antarmuka Kinerja
Gambar IV.9 Antarmuka Kinerja PT. Essence Indonesia
Pada halaman kinerja PT. Essence Indonesia seperti terlihat pada Gambar IV.9 tersaji beberapa informasi kinerja, antara lain:
o Kinerja global
o Kinerja tiap perspektif o Kinerja tiap parameter
o Grafik kinerja tiap parameter untuk semua perspektif
Selain informasi hasil pengukuran kinerja yang disajikan, tersedia juga menu untuk melakukan cetak grafik kinerja dengan menekan tombol ”Print” dan menu untuk melihat analisis kinerja dengan membuka halaman Analisis Kinerja dengan menekan tombol ”Analisis”.
 Antarmuka Analisis Kinerja
Pada halaman analisis kinerja PT.Essence Indonesia seperti terlihat pada Gambar IV.10 tersaji beberapa informasi tentang analisis kinerja, antara lain:
o Analisis kinerja global o Kinerja tiap parameter
Gambar IV.10 Antarmuka Analisis Kinerja
Selain informasi tentang analisis kinerja yang tersedia, pada halaman ini juga dapat dilakukan pengelolaan terhadap model pengetahuan (menambah, mengubah, menghapus), tetapi tidak dimplementasikan lebih lanjut pada tugas akhir ini.