Analisis Dan Arsitektur Desain Jaringan Politeknik Darussalam
Palembang
Febriansyah1,Merry Agustina2, Nia Oktaviani3
Mahasiswa Universitas Bina Darma1, Dosen Universitas Bina Darma23 Universitas Bina Darma, jl Ahmad Yani no 3 Plaju Palembang
Email :febryb616@gmail.com,@gmail.com, merryagustina@binadarma.ac.id , niaoktaviani@binadarma.ac.id
ABSTRAK :Jaringan komputer merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam upaya peningkatan kinerja dan pengembangan proses belajar di Politeknik Darussalam Palembang sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan, saat ini Politeknk Darussalam Palembang memiliki suatu klasifikasi jaringan komputer LAN (Local Area Network) dan Wlan (Wireless Area Network) . Akan tetapi suatu jaringan komputer perlu adanya pertimbangan akan infrastruktur jaringan komputer yang termanajemen dengan baik agar dapat mempertahankan kualitas dari jaringan komputer. Dengan itu solusi yang digunakan penulis ialah dengan menganalisa kinerja jaringan menggunakan metode RMA(Reliability, Maintainability, and Availability) dan redesign manajemen jaringan komputer menggunakan metode NDLC (network development life cycle) pada Politeknik Darussalam Palembang.
Kata Kunci: analisis, arsitektur desain, RMA, NDLC.
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan berjalannya waktu jaringan komputer bukanlah hal yang aneh lagi bagi manusia bahkan sampai saat ini jaringan komputer bisa dikatakan sudah menjadi kebutuhan hidup bagi manusia.Dalam sebuah jaringan komputer yang di gunakan dalam sebuah intansi terdapat beberapa instrument yang jika perancangnya tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis
intansi tersebut, dapat menyebabkan tidak optimalnya kerja jaringan. Beberapa masalah tersebut diantaranya adalah pada arsitektur jaringan dan topologi yang digunakan, tingkat keamanan, pengaturan lalu lintas antar devisi, pengaturan bandwith, serta ada tidak adanya subneting pada jaringan tersebut.
Politeknik Darussalam adalah salah satu perguruan tinggi yang telah menerapkan
sistem jaringan komputer pada aktivitas bisnisnya sebagai penunjang kebutuhan untuk belajar dan mendapatkan berbagai informasi dari internet. Seiring dengan berjalannya waktu pengelola jaringan membutuhkan adanya sebuah cetak biru mengenai kondisi jaringan, yang terkait pada instalasi perangkat yang digunakan serta kapasitas data beberapa aplikasi yang mengalir di jaringan.
Banyaknya yang menggunakan jaringan komputer mulai dari mahasiswa, dosen, dan staff maka kinerja jaringan komputer harus berada pada kondisi baik, tetapi pada Politeknik Darussalam itu sendiri masih jauh dari kondisi baik. Bandwith yang hanya 2Mbps, pengguna dengan jumlah 200 mahasiswa,50 staff dan dosen dan tidak adanya management bandwith yang membuat kinerja jaringan tersebut berada pada kualitas yang buruk. Ada pun peralatan jaringan komputer yang ada pada Politeknik Darussalam berupa 2 modem ADSL, 3 switch, 3 access point dan 38 PC komputer. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa kinerja jaringan dan mendesain ulang jaringan pada Poiteknik Darussalam Palembang.
2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1. RMA (Reability, Maintainability,
Availability)
Penelitian ini menggunakan metode analisisRMA (Reliability, Maintainability, and Availability), Yamit (1996, :337) Menyatakan bahwa RMA suatu standar khusus di mana kendalannya (reliability), kemudahan dalam pemeliharaan (maintainability,) dan kemampuannya (availability).
1) Reability adalah indikator statistik dari frekuensi kegagalan pada jaringan dan komponennya dan merepresentasikan layanan yang keluar dari jadwal.
2) Maintainability adalah ukuran statistik dari waktu untuk menyembuhkan sistem untuk status beroperasi penuh setelah
kegagalan. Umumnya
mean-time-to-repair (MTTR). Perbaikan kegagalan sistem terdiri dari: deteksi, isolasi kegagalan komponen yang dapat diganti, waktu yang dibutuhkan untuk menerimakan bagian yang dibutuhkan dilokasi komponen yang gagal, dan waktu sesungguhnya untuk mengganti komponen, mengujinya, dan menyembuhkan layanan secara total.
3) Availability (disebut juga operational ability) adalah hubungan antara frekuensi mission-critical failures dan the time to restore service. Didefinisikan sebagai jumlah mean time to repair/MTTR dibagi dengan mean time between mission-critical failures atau mean time between failures .rata-rata waktu antara mission-critical failures (atau mean time between failures/MTBF) A = 1 -MTTR/MTBF.
2.2 Metodelogi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Network Dovelopment Life Cycle (NDLC). Dengan metode ini bertujuan mempunyai fase, tahapan, langkah atau mekanisme proses membangun jaringan komputer dengan baik dan benar menurut (gold dan rawles, 2001) Dengan mengacu pada model penelitian ini penulis melakukan pendekatan dalam kegiatan penelitian. Adapun tahan NDLC sebagai berikut:
1) Analysis : tahap awal ini dilakukan analisis kebutuhan, analisis permasalahan yang muncul, analisis keinginan user dan analisis topologi jaringan yang sudah ada saat ini.
2) Design : dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap desain ini akan membuat gambar desaing topologi jaringan yang akan dibangun menggunakan load balancing dan Vlan.
3) Simulasi prototype : dalam tahap simulasi prototype ini bertujuan
untuk melihat kinerja awal dari jaringan yang akan dibangun dan sebagai bahan pertimbangan sebelum jaringan benar-benar akan diterapkan. Biasanya tahap ini menggambarkan secara simulasi atau dilakukan uji coba jaringan penerapan.
4) Implementasi : di tahap ini akan diterapkan semua yang telah direncanakan dan di rancang sebbelumnya. Tahap implementasi ini merupakan tahap yang sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan project yang akan dibangun.
5) Monitoring : pada tahap ini adalah tahap yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap analisis.
6) Management : di management atau pengaturan salah satu yang menjadi perhatian serius adalah masalah
manajemen jaringan dan manajemen bandwidth, kebijakan perlu dibuat untuk mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan user reliability terjaga.
3. HASIL
3.1. RMA (Reability, Maintainability, Availability)
3.1.1. Reability
Reability adalah indikator statistik dari frekuensi kegagalan pada jaringan dan komponennya dan merepresentasikan layanan yang keluar dari jadwal. Berikut adalah table frekuaensi kegagalan yang terjadi selama jaringan komputer politeknik darussalam di dirikan .
Tabel 4.1 Frekuensi Kegagalan
Pera ngk at Frekuensi Kegagalan 20 11 20 12 20 13 20 14 20 15 Komp uter Serve r 1 2 2 3 1 Komp uter Client 3 4 8 5 3 Switc h/ Hub - 1 - - 1 Acces Point - - 1 1 - Mode m ADS L - - - 1 -
3.1.2 Maintainability
Maintainability adalah ukuran statistik dari waktu untuk menyembuhkan sistem untuk status beroperasi penuh setelah kegagalan.Umumnya diekspresikan
sebagai mean-time-to-repair
(MTTR).Perbaikan kegagalan sistem terdiri dari: deteksi, isolasi kegagalan komponen yang dapat diganti, waktu yang dibutuhkan untuk menerimakan bagian yang dibutuhkan dilokasi komponen yang gagal, dan waktu sesungguhnya untuk mengganti
komponen, mengujinya, dan
menyembuhkan layanan secara total. Tabel 4.2 MTTR(Mean Time To Repair)
NO Perangkat MTTR (Jam) 1 Komputer Server 6 2 Komputer Client 4 3 Switch/Hub 3,5 4 Acces Point 5 5 Modem ADSL 4
Maintenance adalah ukuran statistik dari waktu memperbaiki sistem untuk status beroperasi penuh setelah kegagalan.
Tabel 4.3 MTBF(Mean Time Between Failure) NO Perangkat MTBF Range (jam) MTTR (jam) 1 Komputer Server 103 6 2 Komputer Client 103 4 3 Switch/Hub 103-104 3,5 4 Acces Point 104 5 5 Modem ADSL ~104 4
MTBF (Mean Time Between Failure) adalah waktu antara kegagalan.
3.1.2 Availability
Availability (disebut juga operational ability) adalah hubungan antara frekuensi mission-critical failures dan the time to restore service. Didefinisikan sebagai jumlah mean time to repair/MTTR dibagi dengan mean time between mission-critical failures atau mean time between failures .rata-rata waktu antara mission-critical failures (atau mean time between failures/MTBF) A = 1 -MTTR/MTBF .
Menghitung availability setiap perangkat jaringan di politeknik darussalam dengan rumus A=1-MTTR/MTBF. Contoh perhitungan availability adaptor pada politeknik darussalam, dapat di lihat dari Table 4.2 MTBF (Mean Time Between Failure). MTBF dari perangkat komputer server 1000 jam dan MTTR 6 jam. A=1-MTTR/MTBF=0,994.
Tabel 4.3 Availabilitysetiap perangkat.
NO Perangkat 1-MTTR / MTBF = A MTTR (jam) MTBF Range (jam) Availability 1 Komputer Server 6 103 0,994 2 Komputer Client 4 103 0,996 3 Switch 3,5 103 -104 0,99965 4 Acces point 5 104 0,9995 5 Modem ADSL 4 ~104 0,996
Dari perhitungan availability perangkat pada jaringan di politeknik darussalam masing-masing availability perangkat komputer server sebesar
0,994,availability peangkat komputer client sebesar 0,996,availability peangkat switch sebesar 0,99965, availability perangkat acces point sebesar 0,9995, dan availability perangkat modem sebesar 0,996.
3.2 Hasil dan Pembahasan Arsitektur Desain Menggunakan Metode NDLC
3.2.1 Analisis
Pada tahap awal ini dilakukan analisis permasalahan yang muncul, analisis topologi jaringan yang sudah ada saat ini, dan analisis kebutuhan pada Politeknik Darussalam Palembang. a) Analisis Permasalahan
Saat ini perguruan tinggi Politeknik
Darussalam Palembang memiliki suatu klasifikasi jaringan komputer LAN (Local Area Network) dan WLAN (Wireless Local Area Network) yang saling menghubungkan unit-unit kerja baik untukkegiatan belajar mengajar seperti mencari informasi, mengirim data, bahkan mencari pengetahuan terbaru. Adapun permasalahan dari pengembangan
beberapa unit kerja beserta perangkat keras dan perangkat lunak mengakibatkan sering terganggunya kinerja jaringan komputer. Disamping itu Politeknik Darussalam Palembang tidak ada nya pembagian bandwith, dan 2 modem yang membunya bandwith masing-masing 1 Mbps yang membuat jaringan internet tersebut tidak seimbang dengan kebutuhan akan kinerja yang ada pada Politeknik Darussalam Palembang.
b) Analisis Topologi Jaringan
Adapun gambar topologi jaringan yang ada pada Politeknik Darussalam Palembang saat ini adalah seperti gambar berikut
: Sumber : Darussalam.ac.id
Gambar 4.1 Topologi Jaringan komputer pada Politeknik Darussalam
c) Analisis Kebutuhan
Dari analisis permasalahan pada Politeknik Darussalam Palembang maka perlu dirancang jaringan yang terstruktur, agar semua permasalahan pada perusahaan tersebut dapat terpecahkan. Untuk merancang jaringan yang baru ada beberapa tahapan yang harus kita perhatikan :
1. Unit Kerja Politeknik Darussalam Palembang
Tabel 4.4 Unit Kerja Politeknik Parussalam Palembang
No. Unit Kerja Jumlah
1. Direktur 1 orang
2. Penjamin Mutu 2 orang
3. LPPM 1 orang
4. PUDIR I Bidang
Akademik
2 orang 5. PUDIR II Bidang Adm
& Keuangan
2 orang 6. PUDIR III Bidang BDU,
CNP & Kemahasiswaan
2 orang 7. Ka, prodi Akutansi 1 orang 8. Ka, prodi UPW 1 orang 9. Ka, prodi Adm Bisnis 1 orang
10. Dosen 8 orang
Jumlah 21
orang
Adapun perangkat keras yang ditambah untuk membantu kegiatan belajar mengajar da kinerja jaringan pada Politeknik Darussalam Palembang. Sebagai usaha mengatasi masalah yang terjadi akibat adanya pengembangan beberapa unit kerja dan perangkat lunak serta perangkat keras agar jaringan komputer berkrja pada kwalitas yang baik dan sesuai kebutuhan.
Tabel 4.5 Perangkat Keras yang ditambah
No. Perangkat Jumlah
1. Router Mikrotik 1 Unit
2. Komputer Server 1 Unit
3. Switch 1 Unit
4. Komputer 1 unit
Jumlah 4 Unit
3. Skema Pengalamatan Ip Address Pada tahap ini merupakan skema pengalamatan ip address dan manajemen jaringan dengan pengelompokan unit kerja berdasarkan ip address.Pada Politeknik Darussalam Palembang menggunakanIP address kelas C yang terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, IP address kelas C yang biasanya digunakan untuk
jaringanukuran kecil. Ip addres komputer client 192.168.1.0/24 dengan rentang range host 192.168.1.1-192.168.1.254 dengan jumlah komputer client yang terhubung ke jaringan komputer sebesar 38 komputer. Sedangkan Ip address yang digunakan untuk web server pada Politeknik Darussalam Palembang adalah 192.168.2.2, mail server 192.1168.2.3, dan FTP server 192.168.2.4.
3.2.2 Desain
Berikut ini adalah redesign topologi jaringan komputer yang akan digunakan sebagai sistem jaringan komputer yang baru sesuai kebutuhan pada Perguruan Tinggi Politeknik Darussalam Palembang.
Gambar 4.2 Rancangan topologi jaringan komputer
Pada sistem rancangan topologi jaringan komputer ini media yang digunakan berupa kabel UTP dari modem TPLink ke Server Mikrotik kemudian terhubung ke Switch yang ada pada lantai 1, dan dari Switch lantai 1 terhubung ke Switch Admin, Switch staff , switch LAB, switch staff IT menggunakan kabel UTP. Dengan klasifikasi jaringan LAN (Local Area Network) maka dari Switch yang telah terhubung tadi kemudian dihubungkan ke beberapa unit kerja beserta beberapa perangkat lunak dan perangkat keras tambahan dengan koneksi dari isp speedy Telkom dengan kecepatan akses internet 2Mbps. Untuk acces point terdapat di lantai 1, lantai 2 dan lantai 3. Dari rencana skema rancangan jaringan topologi yang baru ini maka akan dibangun suatu perangkat server yang dapat memonitoring dan memanajemen jaringan komputer agar lebih terstruktur dalam memanfaatkan jaringan baru agar dapat mengoptimalkan kinerja jaringan komputer yang telah di redesign ini.
3.2.3 Simulation Prototype
Pada tahap ini menggambarkan proses Simulasi untuk melihat sistem yang akan dibangun sebagai simulasi dari implementasi sistem, dengan demikian penulis dapat mengetahui gambaran umum dari proses komunikasi, keterhubungan dan mekanisme kerja dari interkoneksi keseluruhan elemen sistem yang akan dibangun. Proses simulasi yang dilakukan penulis menggunakan tool network yaitu cisco packet tracer 4.1. Berikut pada gambar 4.1 merupakan tampilan redesign topologi jaringan komputer pada Politeknik Darussalam Palembang.
Gambar 4.3 Tampilan koneksi jaringan antar unit kerja
Pada redesign topologi jaringan komputer yang ada menggunakan 1 buah modem ADSL Speedy dengan bandwith 2Mbps yang di hubungkan ke router microtik untuk menghubungkan ke jaringan internet. Bandwith akan di bagi ke beberapa ruangan seperti ruangan Lab, ruangan staf karyawan, komputer admin, komputer staff IT, wlan lantai 1, wlan lantai 2 dan wlan lntai 3. Untuk pembangian bandwith sendiri masing-masing komputer 10Kbps dan jika hanya 2 komputer yang di gunakan maka komputer tersebut mandapat bandwith masing-masing 512Mbps yang bias digunakan dengan teknik queue tree.
Queue Tree berfungsi untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih komplex dalam limit bandwidth pada mikrotik dimana penggunaan packet mark nya memiliki fungsi yang lebih baik. Digunakan untuk membatasi satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload. Secara umum Queue Tree ini tidak terlihat berbeda dari Simple Queue.
3.2.3.1 Jaringan Antar Ruang
1. Jaringan pada ruangan lab komputer lantai 2
Pada jaringan di ruang lab komputer lantai 3 terdapat 20 kompuer yang dihubungkan oleh 1 buah switch ke 20 komputer di ruangan lab dan ter dapat 1 buah acces point yang terletak pada lantai 2
Gambar 4.4 Tampilan jaringan ruangan lab komputer
2. Jaringan pada ruangan staff karyawan lantai 1
Pada ruangan lantai 1 terdapat 10 personal komputer yang di gunakan oleh staff karyawan dan admin pada rungan depan lantai 1 yang masing-masing komputer terhubung ke router melalui kabel UTP yang terkoneksi ke switch ke semua komputer staff karyawan dan
komputer admin. Pada lantai satu terdapat 1 buah acces point.
Gambar 4.5 Tampilan jaringan ruangan staf karyawan
3.Jaringan pada ruangan server lantai 2
Pada lantai 2 selain terdapat ruangan lab komputer juga terdapat ruangan server yang teretak di belakang ruangan lab komputer .di ruangan ini server terhubung langsung ke router dan modem ADSL Speedy yang di hubungkan melalui sebuah switch server ke router mikrotik.
Gambar 4.6 Tampilan ruangan server
4. Jaringan pada ruangan staff IT lantai 2
Pada lantai 2 terdapat 3 buah komputer staff IT dan 1 buah acces point yang terhubung melalui switch pada lantai 2
Gambar 4.7 Tampilan jaringan ruangan staf IT lantai 2
3.2.3.2. Pengujian Koneksi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui koneksi antara komputer client ke server dan antara komputer client ke client yang ada pada Politeknik Darussalam Palembang.
1. Hasil Pengujian Koneksi ke web server www.darussalam.ac.id
Pengujian ini di lakukan pada komputer lab 1 ke web server www.darussalam.ac.id dengan ip
192.168.2.2 dengan menggunakan perintah ping dan hasilnya komputer terhubung seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.8 Tampilan Pengujian koneksi dari Ruang Lab ke Server
www.darussalam.ac.id
2. Hasil Pengujian Koneksi ke FTP server (192.168.2.3)
Pengujian ini di lakukan pada komputer staf 1 ke FTP server dengan ip 192.168.2.4 dengan menggunakan perintah ping dan hasilnya komputer terhubung seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.9 Tampilan Pengujian koneksi dari Ruang staff ke FTP Server
3. Hasil Pengujian Koneksi ke mail server (192.168.2.3)
Pengujian ini di lakukan pada komputer admin 1 ke mail serverdengan ip 192.168.2.3 dengan menggunakan perintah ping dan hasilnya komputer terhubung seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.10 Tampilan Pengujian koneksi dari komputer admin ke MailServer 4. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Dari hasil jaringan komputer pada Politeknik Darussalam, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. RMA (Realibility,
Maintainability, and Availability) a) Masih minimnya perawatan terhadap
infrastruktur jaringan pada politernik Darusalam yang menyebab kan seringnya terjadi kerusakan pada komputer client.
b) Waktu perbaikan masih terbilang singkat, hal tersebut di karenakan Politeknik Darussalam dekat dengan pusat perbelanjaan IT Center
2. NDLC (Network Dovelopment Life Cycle)
a) Dengan adanya pengurangan modem ADSL speedy hal ini dimaksudkan agar koneksi berjalan dengan satu arus lalu lintas dengan pembagian bandwith merata agar jaringan stabil dan berjalan dengan baik.
b) Penambahan perangkat server router dimaksudkan untuk membantu administrator pada politeknik darussalam palembang memanajemen serta memonitor arus lalu lintas, dan juga membatasi hak akses internet sehingga tidak adanya penyalagunaan internet.
4.2
Saran
a) Perlunyamonitoringjaringan pada Politeknik Darussalam guna menjaga kondisi jaringan agar tetap pada kondisi baik .
b) Penambahan bandwith berpengaruh agar mendapatkan kualitas jaringan komputer yang lebih baik dikarenakan bandwith pada Politeknik Darussalam masih kurang memadai.
.
5. DAFTAR RUJUKAN
6. Darussalam, (2015), Sejarah Politeknik Darussalam. Diakases
20 April 2015,
darihttp://Darussalam.ac.id/ artikel/read/16/akademik.html 7. Fatoni, (2011), Definisi dan
Pengertian Analisis Menurut Para Ahli. Diakses 10 april 2015, dari http://www.academia.edu/8798195 /Definisi_dan_Pengertian_Analisis _Menurut_Para_Ahli
8. Pearl Pratama Ramadhon, (2014), ‘Analisis Kinerja Jaringan Wireless Lan Menggunakan Metode QOS dan RMA Pada PT Pertamina EP UBEB Ramba (Persero)’. Skripsi, Universitas Bina Darma.
9. Risky R.Sutrisno, (2014), ‘Redesain Jaringan Komputer Di SMA Katolik Rex Mundi Manado’. Skripsi, Universitas Bina Darma.
10. Setiawan, D. (2009), Fundamental Internetworking Development & Design Life Cycle. Diakses 23 April 2014, dari
http://deris.unsri.ac.id/materi/jarko m/network_development_cycles.pd f/
11. Yan Whyudi, (2014), ‘Redesain Manajemen Jaringan Komputer Menggunakan Metode NDLC (Network Developmen Life Cycle) Pada PT Angkasa Pura II
Palembang’. Skripsi, Universitas Bina Darma.