• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. KARAKTERISTIK EDIBLE FILM FUNGSIONAL DENGAN PENAMBAHAN FILTRAT GAMBIR (Uncaria gambir Roxb)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. KARAKTERISTIK EDIBLE FILM FUNGSIONAL DENGAN PENAMBAHAN FILTRAT GAMBIR (Uncaria gambir Roxb)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

KARAKTERISTIK EDIBLE FILM FUNGSIONAL DENGAN

PENAMBAHAN FILTRAT GAMBIR (Uncaria gambir Roxb)

THE CHARACTERISTICS OF EDIBLE FILM FUNCTIONAL

WITH THE ADDITION OF THE GAMBIR FILTRATE

(Uncaria gambir Roxb)

Ranti Hazirah 05031281320002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

SUMMARY

RANTI HAZIRAH. The Characteristics of Edible Film Functional with the

Addition of the Gambir Filtrate (Uncaria gambir Roxb) (Supervised by BUDI

SANTOSO and SUGITO).

The objective of this research is to know the influence of the addition of the gambir filtrate (Uncaria gambir Roxb) on the physical, chemical and functional edible films. This study used a Factorial Randomized Completely Design with two treatments and three replication for each treatment. The first factor was the concentration of gambir powder (20%, 30%, 40%) and the second factor was the mixing separation method (filtering, centrifuge 1000 rpm, centrifuge 2000 rpm). The observed parameters include analysis of physical (thickness, pressure strength, water vapour transmission rate), chemical analysis (moisture content and total phenol), and functional analysis (antioxidant and antibacterial activities). The results showed that treatment of concentration gambir powder had a significant effect on the thickness, water vapour transmission rate, moisture content, total phenols, antioxidant and antibacterial activities of edible film, while the mixing separation method had a significant effect on the thickness, pressure strength, water vapour transmission rate, moisture content, total phenols, antioxidant and antibacterial activities of edible films. The interaction of concentration of gambir powder and the mixing separation method had significant effect on water vapour transmission rate. The best treatment based on some physical, chemical and functional is that of A3B2

has a thickness 0.143 mm, pressure strength 51.6 N/m2, water vapour

transmission rate 22.24 g.m-2.day-1, moisture content 26.19%, total phenol 111.33 mg/L, IC50 258.14 ppm and a inhibition zone for microbe 7.67 mm.

(3)

RINGKASAN

RANTI HAZIRAH. Karakteristik Edible Film Fungsional dengan Penambahan

Filtrat Gambir (Uncaria gambir Roxb) (Dibimbing oleh BUDI SANTOSO dan

SUGITO).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan filtrat gambir (Uncaria gambir Roxb) terhadap sifat fisik, kimia dan fungsional edible film. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua perlakuan dan masing–masing diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama yaitu konsentrasi bubuk gambir (20%, 30%, 40%) dan faktor kedua yaitu metode pemisahan campuran (penyaringan, sentrifuge 1000 rpm, sentrifuge 2000 rpm). Parameter yang diamati meliputi analisa fisik (ketebalan, kuat tekan, laju transmisi uap air), analisa kimia (kadar air dan kadar total fenol), dan analisa fungsional (antioksidan dan antibakteri). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi bubuk gambir berpengaruh nyata terhadap ketebalan, laju transmisi uap air, kadar air, kadar total fenol, aktivitas antioksidan dan antibakteri edible film, sedangkan metode pemisahan campuran berpengaruh nyata terhadap ketebalan, kuat tekan, laju transmisi uap air, kadar air, kadar total fenol, aktivitas antioksidan dan antibakteri edible film. Interaksi konsentrasi bubuk gambir dan metode pemisahan campuran berpengaruh nyata terhadap laju transmisi uap air yamg dihasilkan. Perlakuan terbaik yang berdasarkan beberapa sifat fisik, kimia dan fungsional yaitu perlakuan A3B2 yang

memiliki ketebalan 0,143 mm, kuat tekan 51,6 N/m2, laju transmisi uap air 22,24

g.m-2.hari-1, kadar air 26,19 %, total fenol 111,33 mg/L, IC50 258,14 ppm dan

aktivitas antibakteri 7,67 mm.

(4)

SKRIPSI

KARAKTERISTIK EDIBLE FILM FUNGSIONAL DENGAN

PENAMBAHAN FILTRAT GAMBIR (Uncaria gambir Roxb)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Ranti Hazirah 05031281320002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 5 Mei 1995 di Palembang, Sumatera Selatan. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari Bapak Syamsuriah dan Ibu Yuliawati.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak pada tahun 2001 di TK Islam Noorsalam, sekolah dasar pada tahun 2007 di SDN 149 Palembang, sekolah menengah pertama pada tahun 2010 di SMPN 40 Palembang dan sekolah menengah atas pada tahun 2013 di SMAN 13 Palembang. Sejak Agustus 2013 penulis tercatat sebagai mahasiswa di Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya melalui tahap Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Tahun 2015 penulis lulus seleksi sebagai asisten praktikum mata kuliah Biologi di Laboratorium Ekologi dan tahun 2016 sebagai asisten Kimia Hasil Pertanian dan Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Sriwijaya. Ditahun yang sama penulis aktif sebagai sekretaris divisi Dana dan Usaha pada himpunan HIMATETA dan sekretaris divisi Pengembangan Masyarakat HMPPI Universitas Sriwijaya. Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Teluk Kecapi, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

(9)

ix Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah

SWT karena atas rahmad dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada nabi besar Muhammad SAW.

Selama melaksanakan penelitian hingga terselesainya skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

3. Ketua program studi Teknologi Hasil Pertanian dan Program Studi Teknik Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

4. Bapak Dr. Budi Santoso, S. TP., M.Si. selaku pembimbing I dan pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, saran, bantuan, nasihat serta kepercayaan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Sugito, S. TP., M.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, bantuan, nasihat serta kepercayaan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Tim penguji Bapak Prof. Dr. Ir. Rindit Pambayun, M.P. selaku penguji I, Ibu Dr. Ir. Hj.Umi Rosidah, M.S. selaku penguji II dan Bapak Dr. Ir. Tri Tunggal, M. Agr. selaku penguji III yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

7. Seluruh staf dosen Jurusan Teknologi Pertanian yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Pertanian.

8. Staf administrasi Jurusan Teknologi Pertanian (Kak John dan Kak Hendra) atas bantuan dan kemudahan yang diberikan kepada penulis.

9. Staf laboratorium Jurusan Teknologi Pertanian (Mbak Hafsah, Mbak Lisma Mbak Tika, dan Mbak Elsa) atas semua arahan dan bantuan selama berada di laboratorium.

(10)

x Universitas Sriwijaya Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi kita semuadalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Indralaya, Januari 2018

(11)

xi Universitas Sriwijaya

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi bimbingan, arahan dan semangat dalam penyusunan skripsi ini, sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua orangtuaku Ayahanda Syamsuriah dan Ibunda Yuliawati yang telah

memberikan doa, motivasi, semangat yang selalu menyertai sehingga sampai pada tahap ini.

2. Saudara Kandung, Nazel Qaedi, Oktara dan Oktari yang telah memberikan doa dan semangat.

3. Sahabat-sahabat terbaik Mouly, Debby, Yulia, Siti Arini, Riani, Feby dan Merliana yang selalu mendukung dan menolong selama kuliah dan penyelesaian skripsi.

4. Teman-teman terbaik Nadia, Indra, Glory serta teman-teman THP angkatan 2013, 2014, dan 2015 lainnya atas dukungan semangat yang diberikan.

5. Teman-teman seperjuangan Riani, Arfan dan Febriani atas bantuan, semangat, dan kebersamaannya.

6. Seluruh pihak yang tidak dapat dituliskan satu-persatu yang telah memberikan segala doa, semangat, dan bantuan.

Penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat dengan sebaik-baiknya dan dapat berguna sebagai pengalaman serta ilmu yang dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Aamiin.

Indralaya, Januari 2018 Penulis

(12)

xii Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

Halaman SUMMARY ... ii RINGKASAN ... iii LEMBAR PENGESAHAN ... v LEMBAR PERSETUJUAN... vi

PERNYATAAN INTERGRITAS ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

1. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan ... 3 1.3. Hipotesis ... 3 2. TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1. Edible Film ... 4 2.2. Pati Jagung ... 7

2.3. Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) ... 8

2.4. Gambir (Uncaria gambir Roxb) ... 10

2.5. Pemisahan Campuran ... 14

3. PELAKSANAAN PENELITIAN ... 17

3.1.Waktu dan Tempat ... 17

3.2. Alat dan Bahan ... 17

3.3. Metode Penelitian... 17

3.4. Analisis Statistik ... 18

3.5. Cara Kerja ... 20

3.6. Parameter... 20

3.6.1. Analisa Fisik ... 20

(13)

xiii Universitas Sriwijaya

3.6.1.2. Kuat Tekan ... 21

3.6.1.3. Laju Transmisi Uap Air ... 21

3.6.2. Analisa Kimia... 22

3.6.2.1. Kadar Air ... 22

3.6.2.2. Kadar Total Fenol ... 23

3.6.3. Analisa Fungsional ... 24

3.6.3.1. Aktivitas Antioksidan ... 24

3.6.3.2. Aktivitas Antibakteri ... 25

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1.Ketebalan (mm) Edible Film ... 27

4.2. Kuat Tekan ... 30

4.3. Laju Transmisi Uap Air ... 32

4.4. Kadar Air ... 36

4.5. Kadar Total Fenol ... 38

4.6. Aktivitas Antioksidan ... 41

4.7. Aktivitas Antibakteri ... 44

5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1. Kesimpulan... ... 48

5.2. Saran... ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(14)

xiv Universitas Sriwijaya

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Kimia Katekin ... 12

Gambar 4.1. Nilai ketebalan (mm) edible film rata-rata ... 27

Gambar 4.2. Nilai kuat tekan (N/m2) edible film rata-rata ... 30

Gambar 4.3. Nilai laju transmisi uap air (g.m-2.hari-1) edible film rata-rata ... 32

Gambar 4.4. Nilai kadar air (%) edible film rata-rata ... 36

Gambar 4.5. Nilai total fenol (mg/L) edible film rata-rata ... 39

Gambar 4.6. Nilai aktivitas antioksidan (ppm) edible film rata-rata ... 42

(15)

xv Universitas Sriwijaya

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Komponen dalam pati jagung komersial ... 8 Tabel 2.2. Syarat mutu gambir ... 12 Tabel 3.1. Daftar analisis keragaman Rancangan Acak Lengkap Faktorial ... 18 Tabel 4.1. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh konsentrasi bubuk gambir

terhadap ketebalan (mm) edible film ... 28 Tabel 4.2. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh metode pemisahan

campuran terhadap ketebalan (mm) edible film ... 29 Tabel 4.3. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh metode pemisahan

campuran terhadap kuat tekan (N/m2) edible film ... 31 Tabel 4.4. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh konsentrasi bubuk gambir terhadap laju transmisi uap air (g.m-2.hari-1) edible film ... 33 Tabel 4.5. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh metode pemisahan

campuran terhadap laju transmisi uap air (g.m-2.hari-1)

edible film ... 34 Tabel 4.6. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh konsentrasi bubuk gambir dan metode pemisahan campuran terhadap laju transmisi uap air (g.m-2.hari-1) edible film. ... 35 Tabel 4.7. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh konsentrasi bubuk gambir terhadap kadar air (%) edible film ... 37 Tabel 4.8. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh metode pemisahan

campuran kadar air (%) edible film ... 38 Tabel 4.9. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh konsentrasi bubuk gambir terhadap total fenol (mg/L) edible film ... 39 Tabel 4.10. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh metode pemisahan

campuran total fenol (mg/L) edible film ... 40 Tabel 4.11. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh konsentrasi bubuk

gambir terhadap aktivitas antioksidan edible film ... 42 Tabel 4.12. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh metode pemisahan

(16)

xvi Universitas Sriwijaya Tabel 4.13. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh konsentrasi bubuk

gambir terhadap aktivitas antibakteri edible film ... 46 Tabel 4.14. Uji lanjut BNJ pada taraf 5% pengaruh metode pemisahan

(17)

xvii Universitas Sriwijaya

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan filtrat gambir penyaringan ... 56

Lampiran 2. Diagram alir pembuatan filtrat gambir sentrifuge 1000 rpm ... 57

Lampiran 3. Diagram alir pembuatan filtrat gambir sentrifuge 2000 rpm ... 58

Lampiran 4. Diagram alir pembuatan edible film ... 59

Lampiran 5. Foto edible film ... 60

Lampiran 6. Foto antibakteri edible film ... 63

Lampiran 7. Data perhitungan ketebalan (mm) edible film ... 64

Lampiran 8. Data perhitungan kuat tekan (N/m2) edible film ... 67

Lampiran 9. Data perhitungan laju transmisi uap air (g.m-2.hari-1) edible film ... 69

Lampiran 10. Data perhitungan kadar air (%) edible film ... 72

Lampiran 11. Data perhitungan total fenol (mg/L) edible film ... 75

Lampiran 12. Data perhitungan aktivitas antioksidan (ppm) edible film ... 78

(18)

1 Universitas Sriwijaya

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengemasan bahan pangan berfungsi untuk memperpanjang umur simpan produk pangan dan mempertahankan kualitas produk pangan yang dikemas. Berbagai macam jenis kemasan yang lebih maju (modern) telah banyak dimanfaatkan untuk produk bahan pangan dan hasil pertanian seperti plastik, kertas, alumunium foil, logam dan kayu. Plastik merupakan kemasan yang paling umum digunakan sebagai kemasan produk pangan. Sifat yang dimiliki plastik yaitu barrier terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air yang baik dan harganya tidak terlalu mahal. Kelemahan kemasan plastik antara lain, a) tidak tahan panas, b) dapat mencemari produk sehingga mengandung resiko keamanan dan kesehatan konsumen, c) plastik termasuk bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami (nonbiodegradable) (Sari et al., 2008).

Oleh karena itu kemasan yang memiliki sifat seperti plastik tetapi ramah lingkungan perlu dikembangkan. Kemasan tersebut yaitu edible atau biodegradable film. Edible film sebagai pengemas suatu produk memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat melindungi produk pangan dari kontaminasi dan pengaruh lingkungan, bersifat transparan sehingga produk yang dikemas masih terlihat dan dapat dimakan sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan (Astuti, 2008).

Edible film merupakan kemasan makanan berupa lapis tipis pada bahan yang dapat dikonsumi secara langsung bersama makanannya. Edible film mencegah adanya air, oksigen dan perpindahan larutan dari makanan. Edible film dapat digunakan untuk melapisi makanan dan berpotensi untuk mencegah terjadinya pertukaran gas atau aroma (Puspitasari et al., 2013). Pembuatan edible film dapat menggunakan senyawa hidrokoloid, lipid dan komposit. Menurut Santoso et al. (2007), penggunaan senyawa hidrokoloid dan lipida berdampak pada karakteristik edible film. Pembuatan edible film dengan bahan baku hidrokoloid seperti pati, karagenan, pektin, protein dan lain sebagainya mempunyai karakteristik yang elastis dan mudah menempel pada produk,

(19)

2

Universitas Sriwijaya penggunaan bahan baku tersebut menguntungkan. Senyawa hidrokoloid yang sering digunakan dalam pembuatan edible film adalah pati. Pembuatan edible film dapat menggunakan kombinasi pati jagung, HPMC dan gliserol.

Pati jagung dipilih sebagai bahan utama karena memiliki kadar amilosa yang tinggi. Santoso et al. (2007) menyatakan bahwa senyawa amilopektin dan amilosa berpengaruh penting terhadap karakteristik edible film. Senyawa yang lebih berperan dalam pembuatan edible film adalah amilosa yaitu sebagai pembentuk gel sedangkan amilopektin sebagai pengental. HPMC sebagai pembentuk film lapis tipis, bahan penstabil, pengemulsi dan peningkat viskositas (thickening agent) dari bahan tambahan lainnya sehingga akan memudahkan dalam pencetakan dan mempercepat pengeringan film (Arifin et al., 2009) dan gliserol sebagai plasticizer untuk meningkatkan elastisitas film.

Pembuatan edible film bukan hanya digunakan sebagai penghambat terhadap gas, uap air, lipid tetapi juga dapat ditambahkan bahan aditif seperti antibakteri, antioksidan, senyawa flavor dan memperpanjang umur simpan. Salah satu bahan aditif yang dapat digunakan adalah gambir. Gambir merupakan sejenis getah berwarna coklat kehitaman yang dikeringkan, berasal dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan bernama sama (Uncaria gambir Roxb). Gambir memiliki kandungan senyawa fungsional yaitu katekin yang termasuk dalam senyawa polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Menurut Santoso et al. (2014), edible film dapat ditambahkan katekin karena katekin mengandung gugus OH yang cukup banyak sehingga memudahkan katekin berikatan kompleks dengan senyawa lain. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang terbentuk, akumulasi ikatan hidrogen dapat membentuk ikatan yang kuat.

Penelitian tentang edible film menggunakan gambir telah dilakukan, tetapi sampai saat ini belum pernah diteliti tentang penggunaan filtrat gambir. Filtrat gambir merupakan cairan yang dimanfaatkan sebagai pembawa nilai fungsional pada penelitian ini. Filtrat gambir didapat dengan cara melarutkan bubuk gambir dengan air kemudian diaduk dan dilakukan pemisahan campuran berupa cairan (filtrat) dan ampas gambir. Proses pemisahan filtrat gambir dilakukan dengan cara penyaringan dan sentrifuge. Pemisahan dengan cara penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan

(20)

3

Universitas Sriwijaya menggunakan alat berpori (penyaring). Pemisahan metode ini berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Sedangkan pemisahan dengan cara sentrifuge adalah suatu teknik pemisahan yang digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Alat yang digunakan adalah alat sentrifugasi. Prinsip sentrifugasi adalah pemutaran yang cepat menghasilkan sentrifugal lebih besar dari gaya gravitasi, akibatnya partikel-partikel tersuspensi akan mengendap didasar tabung, selanjutnya filtrat didekantasi. Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti penyaringan bila partikel padatan sangat halus dan jumlah campuran lebih sedikit.

Penelitian tentang karakteristik edible film fungsional dari pati jagung sebagai polisakarida utama dengan penambahan filtrat gambir diharapkan dapat memperluas penggunaan bahan pengemas yang ramah lingkungan dan meningkatkan nilai fungsional produk pangan. Kombinasi antara perlakuan konsentrasi bubuk gambir dengan metode pemisahan campuran akan mampu menghasilkan edible film fungsional dengan karakteristik sifat yang baik dan mampu memberikan perannya sebagai pengemas alternatif produk-produk pangan.

1.2. Tujuan

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filtrat gambir (Uncaria gambir Roxb) terhadap sifat fisik, kimia dan fungsional edible film.

1.3. Hipotesis

Filtrat gambir (Uncaria gambir Roxb) diduga berpengaruh nyata terhadap sifat fisik, kimia dan fungsional edible film.

(21)

49 Universitas Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

Alam, N dan Nurhaeni., 2008. Komposisi kimia dan sifat fungsional pati jagung berbagai varietas yang diekstrak dengan pelarut natrium karbonat. Jurnal Agroland [online], 15 (2), 89-94.

Amaliya, R. R dan Putri, W. H. R., 2014. Karakterisasi edible film dari pati jagung dengan penambahan filtrat kunyit putih sebagai antibakteri. Jurnal Pangan dan Agroindustri [online], 2 (3), 43-53.

Ardana, M., Aeyni, V., dan Ibrahim, A., 2015. Formulasi dan optimasi basis gel hpmc (hidroxy propyl methyl cellulose) dengan berbagai variasi konsentrasi. J. Trop. Pharm. Chem [online], 3 (2), 101-108.

Arifin, M. F., Nurhidayati, L., Syarmalina., dan Rensy., 2009. Formulasi edible film ekstrak daun sirih (Piper betle L.) sebagai antihalitosis. Kongres Ilmiah ISFI XVII, Jakarta 7-9 Desember 2009.

Arikumalasari, J., Dewantara, I. G.N.A., dan Wijayanti, N.P.A.D., 2013. Optimasi hpmc sebagai gelling agent dalam formula gel ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal Farmasi Udayana [online], 2 (3), 145-152.

Ariyanti, P. R dan Aditya, M., 2016. Manfaat gambir (Uncaria gambir Roxb) sebagai antioksidan. Majority [online], 5 (3), 129-133.

Astuti, B. C., 2008. Pengembangan Edible Film Kitosan dengan Penambahan Asam Lemak dan Esensial Oil: Upaya Perbaikan Sifat Barrier dan Aktivitas Antimikroba, Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Association of Official Analytical Chemists., 2005. Official Methods of Analytical Chemistry. Washington D.C. University of America.

Barreto PLM., Pires ATN., dan Soldi V., 2003. Polym. Degrad. Stabil., 79,147-152

Bourtoom, T., 2008. Review article, edible films and coatings: characteristics and properties. International Food Research Journal [online], 15 (3), 237-248. Chiellini E, A. Barghini, P. Cinelli and V. I. Ilieva., 2008. Overview of

environmentally compatible polymeric materials for food packaging. 371-395.

Cowan, M.M., 1999. Plant Product as Antimicrobial Agents. J. Microbiology Review.

(22)

50

Universitas Sriwijaya Darawati, M dan Pranoto, Y., 2010. Penyalutan kacang rendah lemak menggunakan selulosa eter dengan pencelupan untuk mengurangi penyerapan minyak selama penggorengan dan meningkatkan stabilitas oksidatif selama penyimpanan. Jurnal Teknol dan Industri Pangan [online], 12 (2), 108-116.

Dewi, C. C dan Saptarini, N. M., 2016. Hidroksi propil metil selulosa dan karbomer serta sifat fisikokimianya sebagai gelling agent. Farmaka [online], 4 (3), 1-11.

Embuscado, M. E dan Huber, K. C., 2009. Edible Film Coating for Food Applications. Springer. New York.

Fachry, A. R., Oktarian, A., dan Wijanarko, W, 2006. Pembuatan virgin coconut oil dengan metode sentrifugasi. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia 2006, ISBN 979-97893-0-3.

Febriana, N. C., 2006. Pemanfaatan Gambir (Uncaria gambir Roxb) sebagai Sediaan Obat Kumur. Skripsi S1. Institut Pertanian Bogor.

Gomez, K. A. dan Gomez, A. A., 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi Kedua. UI Press. Jakarta.

Harris H., 2001. Kemungkinan pengggunaan edible film dari pati tapioka untuk pengemas lempuk. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia [online], 3 (2), 99-106.

Harmely, F., Deviarny, C., dan Yenni, W. S., 2014. Formulasi dan evaluasi sediaan edible film dari ekstrak daun kemangi (ocimum americanum l.) Sebagai penyegar mulut. Jurnal Sains Farmasi & Klinis [online], 1 (1), 38-47.

Hayani, E., 2003. Analisa kadar catechin dari gambir dengan berbagai macma metode. Buletin Teknik Pertanian [online], 8 (1), 31-33.

Hilda Z., 2016. Pengaruh Penambahan Gambir, Minyak Sawit, dan Jeruk Kunci Terhadap Karakteristik Fisik dan Antibakteri Dalam Edible Film Komposit. Skripsi. Universitas Sriwijaya.

Huri, D dan Nisa, F. C., 2014. Pengaruh konsentrasi gliserol dan ekstrak ampas kulit apel terhadap karakteristik fisik dan kimia edible film. Jurnal Pangan

dan Agroindustri [online], 2 (4), 29-40.

Irfan., Rochmah, Y. S., Yusuf, M., dan Aditya, G, 2015. Efektivitas daun gambir (Uncaria gambir Roxb) untuk menurunkan halitosis yang disebabkan oleh plak. ODONTO Dental Journal [online], 2 (2), 52-56.

(23)

51

Universitas Sriwijaya Isnawati, A., Raini, M., Sampurno, O. D., Mutiatikum, D., Widowati, L., dan Gitawati, R, 2012. Karakterisasi tiga jenis ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb) dari Sumatera Barat. Bul. Penelit. Kesehatan [online], 40 (4), 201 – 208.

Jaya, IG.N.I.P., 2011. Uji Aktivitas Penangkapan Radikal DPPH Ekstrak Produk Teh Hitam (Camelia sinensis L.O.K) dan Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) Serta Profil KLT Densitometernya, Skripsi. Universitas Udayana. Joyeux, M., Lobstein, A., Anton, R, dan Mortier, F., 1995. Comparative

antilipoperoxidant, antinecrotic and scavenging properties of terpenes and biflavones from ginkgo and some flavonoids. Planta Med [online], 61 (2), 126–129.

Jutaporn, C. T., Suphitchaya, C., dan Thawien, W., 2011. Antimicrobial activity and characteristics of edible films incorporated with Phayom wood (Shorea tolura) extract. International Food Research Journal [online], 18, 39-54. Kassim, M. J., Hussin, M. H., Achmad, A., Dahon, N. H., Suan. T. K., dan

Hamdan., H. S., 2011. Determination of total phenol, condensed tannin and flavonoid contents and antioxidant activity of Uncaria gambir extracts. Majalah Farmasi Indonesia [online], 22 (1), 50-59

Kumala, A.P., Juswono, P.U., dan Widodo, C.S., 2015. Pengaruh ekstrak kulit manggis terhadap kandungan protein daging sapi yang diradiasi gamma. Paramitha [online], 2 (1), 1-5.

Kusumawati, D. H dan Putri, W. H. R., 2013. Karakteristik fisik dan kimia edible film pati jagung yang diinkorporasi dengan perasan temu hitam. Jurnal Pangan dan Agroindustri [online], 1 (1), 90-100.

Listiawati, A. P., 2007. Pengaruh Kecepatan Sentrifugasi Terhadap Karakteristik Biodiesel Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.). Skripsi. Intitut Pertanian Bogor.

Lucida H., Bakhtiar A. dan Putri WA., 2007. Formulasi sediaan antiseptik mulut dari katekin gambir. Jurnal Sains Teknologi Farmasi [online], 12 (1), 1-7. Marsega A., 2015. Perbaikan Sifat Fisik dan Antibakteri Edible Film Dengan

Penaambahan Ekstrak Protein Belut Sawah, Ekstrak Gambir, dan Sari Jeruk Kunci. Skripsi. Universitas Sriwijaya.

Moeksin, R., Rahmawati, Y., dan Rini, P, 2008. Pengaruh penambahan papain terhadap kualitas VCO dengan metode enzimatis, sentrifugasi dan pemanasan. Jurnal Teknik Kimia [online], 1 (15), 11-14.

(24)

52

Universitas Sriwijaya Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. J. Sci. Technol [online], 26 (2), 211-219.

Muchtar, H., Yeni, G., Hermianti., dan Diza, Y. H., 2010. Pembuatan konsentrat polifenol gambir (Uncaria gambir Roxb) sebagai bahan antioksidan pangan. Jurnal Riset Industri [online], 4 (2), 71-82.

Mulyadi, A. F., Pulungan, M. H., dan Qayyum, N, 2016. Pembuatan edible film maizena dan uji aktifitas antibakteri (kajian konsentrasi gliserol dan ekstrak daun beluntas (Pluchea indica L.)). Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri [online], 5 (3), 149-158.

Nemet, N.T., V.M. Soso and V.L. Lazic., 2010. Effect of glycerol content and ph value of film-forming solution on the functional properties of protein-based edible films. APTEFF [online], 41, 57-67.

Osorio, O. A., Molinaa, P., Matiacevicha, S., Enrionea, J., dan Skurtysa O., 2011. Characteristics of hydroxy propyl methyl cellulose (HPMC) based edible film developed for blueberry coatings. Procedia Food Science [online], 1, 287 –293

Pambayun, R., Gardjito, M., Sudarmadji, S., dan Kuswanto, K. R., 2007. Kandungan fenol dan sifat antibakteri dari berbagai jenis ekstrak produk gambir (Uncaria gambir Roxb). J. Farm. Indonesia [online], 18 (3), 141-146.

Pambayun, R., Gardjito, M., Sudarmadji, S., dan Kuswanto, K. R., 2008. Sensitivitas bakteri gram positif terhadap katekin yang diekstraksi dari gambir (Uncaria gambir). Agritech [online], 28 (4), 174-179.

Phadtare, D., Phadtare, G., B, Nilesh., dan Asawat, M., 2009. Hypromellose – a choice of polymer in extended release tablet formulation. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences [online], 3 (9), 551-566.

Pratama, I., 2011. Pengaruh Metode Pemanenan Mikroalga terhadap Biomassa dan kandungan essensial Chorella vulgaris. Skripsi. Universitas Indonesia. Putri, M. A. H., 2010. Uji Aktivitas Antibaktri (+)- Katekin dari Gambir (Uncaria

gambir Roxb.) Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Gram Negatif dan Mekanismenya. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Puspitasari, D.A. P., Bintoro, V. P., dan Setiani, B. E., 2013. Kualitas warna,

tingkat kejernihan dan tingkat ketebalan film gelatin tulang cakar ayam sebagai alternatif bahan dasar edible film. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan [online], 2 (3), 144-147.

(25)

53

Universitas Sriwijaya Radina, F., Taufik, Y., dan Hervelly., 2016. Korelasi Antara Penambahan Ekstrak Daun Mulberry Sebagai Antioksidan Dengan Karakteristik Fisik dan Kimia Edible Film Tapioka. repository.unpas.ac.id/1813/15/Artikel%20fqh.doc. (Diakses tanggal 10 Agustus 2017).

Rowe, R.C., Sheskey, P.J, dan Quinn M. E. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients. Lexi-Comp: American Pharmaceutical Association, Inc.

Santoso, B., Manssur, A., dan Malahayati, N., 2007. Karakteristik sifat fisik dan kimia edible film dari pati ganyong. Seminar hasil-hasil penelitian dosen ilmu pertanian dalam rangka seminar BKS PTN Wilayah Barat. Universitas Riau.

Santoso, B., Pratama, F., Hamzah, B., dan Pambayun, R., 2012. Perbaikan sifat mekanik dan laju transmisi uap air edible film dari pati ganyong termodifikasi dengan menggunakan lilin lebah dan surfaktan. Agritech [online], 32 (1), 9-14.

Santoso, B., Tampubolon, O. H., Wijaya, A., dan Pambayun, R., 2014. Interaksi pH dan ekstrak gambir pada pembuatan edible film anti bakteri. Agritech [online], 34 (1), 8-13.

Santoso, B., Marsega, A., Priyanto, G., dan Pambayun, R., 2016. Perbaikan sifat fisik, kimia, dan antibakteri edible film berbasis pati ganyong. Agritech [online], 36 (4), 379-386.

Sari, T. I., Manurung, H. P., dan Permadi, F., 2008. Pembuatan edible film dari kolang kaling. Jurnal Teknik Kimia [online], 15 (4), 27.

Sen, S, Raja, C, Sridhar, C, Reddy, YSR, dan Biplab, De., 2010. Free radicals, antioxidants, diseases and phytomedicines: current status and futurem prospect. Int J. Pharm Sci Rev Res [online], 3 (1), 91-100. ISSN 0976 – 044X.

Septiana, A. T, dan Asnani, A., 2002. Kajian sifat fisikokimia ekstrak rumput laut coklat (Sargassum duplicatum) menggunakan berbagai pelarut dan metode ekstraksi. Agrointek [online], 6 (1), 22-28.

Sunarmi., 2010. Pengaruh Pembelajaran IPA Menggunakan Metode Kooperatifjigsaw dan Numbered Head Together (NHT) didukung Demintrasi terhadap Prestasi Belajar Pokok Bahasan Pemisahan Campuran dengan Memperhatikan Keingintahuan Siswa Kelas VII Semester Genap di SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Univesitas Sebelas Maret.

Syahrifah, F., Mulyanti, D., dan Priani, S. E., 2015. Formula edible film ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) dan uji aktivitasnya terhadap bakteri

(26)

54

Universitas Sriwijaya Klebsiella pnemumoniae dan Stappyloccocus aureus. Prosiding penelitian SpeSIA Unisba 2015, 405-415.

Tooraj, M., Tajik, H., Rohani, S. M. R., dan Abdol, R. O., 2012. Antibacterial, antioxidant and optical properties of edible starch-chitosan composite film containing Thymus kotschyanus essential oil. Veterinary Research Forum [online], 3 (3), 167-173.

Wahab, A. W dan Nafie, N. L., 2014. Metode Pemisahan dan Pengukuran 2 (Elektrometri dan Spektrofotometri). Universitas Hasanuddin.

Wasmun, H, Rahim A, dan Hutomo, GS., 2015. Pembuatan minuman instan fungsional dari bioaktif pod husk kakao. e-J. Agrotekbis [online], 3 (6), 697-706.

Wirawan, S. K., Prasetya, A., dan Ernie., 2012. Pengaruh plasticizer pada karakteristik edible film dari pektin. Reaktor [online], 14 (1), 61-67.

Yulianti, R dan Ginting, E., (2012). Perbedaan karakteristik fisik edible film dari umbi-umbian yang dibuat dengan penambahan plasticizer. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan [online], 31 (2), 131-136.

Zhong Y. dan Li Y., 2014. Effects of glycerol and storage relative humidity on the properties of kudzu starch based edible films. Research Article, 66, 524-532.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel infrastruktur panjang jalan memiliki nilai t-statistik sebesar -2.172725, nilai t-statistik negatif menunjukkan bahwa infrastruktur panjang jalan mempunyai hubungan

Dari hasil penelitian dan hasil pembahasan sebagaimana yang telah dikemukakan sebe- lumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pendapatan Asli Daerah

Unlike ray tracing with pinhole camera model, ray tracing with lens in its model will make the image generated by the method will look sharp only in the area that come to focus

(B) Hospital discharge summary report; (C) Radiotherapy summary report; (D) Medical oncology summary report; (E) Operative report;. (v) Report of one of the following

Namun dilain pihak KPU dianggap belum cukup baik dalam memberikan pelayanan yang adil dan setara dalam proses verifikasi partai politik calon peserta pemilu termasuk dalam

Dalam alat ukur kenaikan suhu belitan motor induksi dengan metode pengukuran resistansi berfungsi sebagai menghubungkan belitan motor induksi ke alat ukur winding

indikasi-geografis yang sudah dikenal. Nama dan foto dari orang terkenal, tanpa izin darinya. Lambang-lambang negara, bendera tanpa izin resmi dari pemerintah. Tanda atau cap atau

Sedangkan rata-rata hasil uji indeks keseragaman (E) sebesar 0,035 yang mendekati nilai 0, yang berarti komunitas plankton di perairan tambak tersebut tidak menyebar secara