• Tidak ada hasil yang ditemukan

(i:, :q k . J.. A,I ... ;,..,.' 1 L 'I- ,:,-: ;.!-; -.;..: ; i.. .,., y-;,,, "' ,:.P:;..?:;.!.! ,, <<. : &: -y L :'.,. - ' _,I,-.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(i:, :q k . J.. A,I ... ;,..,.' 1 L 'I- ,:,-: ;.!-; -.;..: ; i.. .,., y-;,,, "' ,:.P:;..?:;.!.! ,, <<. : &: -y L :'.,. - ' _,I,-."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

I

.

. . - . J . . A ,I .,., y-;,, , " '

L;;

..7- i _,. : , ~ - i '.4 l p - 2 .; = ,:,I*- ! - . , , , , 7 . . - ,:.P::; . .

?:;

.!.! I

..

. ;,..,.' ' " :. 1 L 'I- + . ' . . I . , . . r..':. I :.$ , ;?'. , , . . _. ,:,-:

;

.!- ; -.;..: ; i.. . .

1

.:, ,,

-

. :,;; ;: , : I % < , #,

(i:,

- '1. .'I .

_

. . . . . _ , I ,- . . - ., . . . -h d ! , L :' .,. - ' . , , < < . : &: -y

:q

k

(2)

KONFIDENSIAL

No . 203.21 – 121912 PT : KDL – 3.12 TENTARA NASIONAL INDONESIA

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

BUKU PETUNJUK TEKNIK

tentang

GELADI MEDAN

DISAHKAN DENGAN SURAT KEPUTUSAN KASAD

NOMOR SKEP / 425 / XI / 2004 TANGGAL 22 NOPEMBER 2004

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 425 / XI / 2004 tanggal 22 Nopember 2004

tentang Pengesahan Berlakunya Buku Petunjuk Teknik tentang Geladi Medan …... 1

LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum ………... 4

2. Maksud dan Tujuan ………. ………… 5

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ………. 5

4. Landasan ………... 5

5. Pengertian (Terlampir) ………. 5

BAB II KETENTUAN UMUM 6. Umum ………... 6

7. Tujuan ………..……… 6

8. Sasaran ………..……… 6

9. Bentuk, Tingkat dan Sifat ………... 6

10. Waktu, Tempat, Peserta dan Sarana ……… 7

11. Pengorganisasian… ………. 8

12. Tugas dan Tanggung jawab……...……….. 8

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN 13. Umum ………... 14

14. Urut-urutan Pentahapan Geladi………... 14

BAB IV HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 15. Umum ………... 28

16. Ketentuan Umum ……..……….……….…. 28

(4)

17. Ketentuan untuk Pelatih …………..……… 29 18. Ketentuan untuk Pelaku ……….. 30 19. Ketentuan Pendistribusian Naskah Latihan ……….. 30 BAB V KOMANDO DAN PENGENDALIAN

20. Umum ………….. ……… 32 21. Komando……… ………. 32 22. Pengendalian ………. ………. 32 BAB VI PENUTUP 23. Keberhasilan ………. ……… 36 22. Penyempurnaan ………..…….. 36

Sub Lampiran A : Pengertian Sub Lampiran B : Skema Aliran Sub Lampiran C : Struktur Organisasi Sub Lampiran D : Daftar Contoh Naskah Surat Perintah Dankodiklat TNI AD

(5)

TENTARA NASIONAL INDONESIA '

ltrLQRZCAS BESAR ANGKATAN DARAT

SURAT KEPUTUSAN Nomor Skepl 425 1 XI 12004

tentang

PENGESAHAN BERLAKUNYA BUKU PETUNJUK TEKNIK TENTANG GELADI MEDAN

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT

Mengingat

Bahwa kebutuhan peranti lunak berupa Buku Petunjuk untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas bagi satuan dan sumber bahan ajaran bagi Lembaga Pendidikan dilingkungan TNI AD. 2. Bahwa dalam ha1 ini, untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu dikeluarkan Surat Keputusan mengenai Buku Petunjuk Teknik tentang Geladi Medan.

1. Surat Keputusan Kasad Nomor Skepll 1 1 I I 2004 tanggal 28 Januari 2004, mengenai Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Latihan.

(6)

Memperhatikan

Menetapkan

Surat

Keputusan

Kasad

Nomor Skepl4251 Xl / 2004

Tanggal 22 Nopember 2004 2. Surat Kasaa NOmOr B/ 793 / VII / 2003 tanggal 27 Juli 2001, tentang Stratifikasi DoktrinBujuk Angkatan Darat.

3. Surat

Kasad

Nomor BI 857 / VIII / 2003 tanggal 13 Agustus 200 1, tentang Tataran Kewenangan penandatanganan dan pengesahan DoktrinBujuk Angkatan Darat.

1. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep 1 147 N12002 tanggal 3 1 Mei 2002 mengenai Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Pembinaan tentang Doktrin.

2 Surat Keputusan Dankodiklat TNI AD Nomor Skep 11 39Nl 2004 tanggal 19 Mei 2004 mengenai Pengesahan berlakunya Naskah Sementara Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan dan Penerbitan Buku Petunjuk TNI AD.

3. Surat Keputusan Dirajenad Nomor Skep135-A/Xn/2003 tanggal 24 Desember 2003 mengenai Pengesahan berlakunya Naskah Sementara Buku Petunjuk Administrasi tentang Tulisan Dinas.

' .] I - riuh&J wfw3 1

A Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan Buku Petunjuk 1 eknik tentang Geladi Medan.

1. Mengesahkan berlakunya Buku Petunjuk Teknik tentang

Geladi Medan dengan Kode PT :

KDL

-

3.12.

2. Buku Petunjuk Teknik ini berklasifikasi KONFIDENSIAL.

3. Dirlat Kodiklat TNI AD sebagai pembina materi Buku Petunjuk Teknik tentang Geladi Medan ini.

(7)

B Angkatan Darat.

Tembusan :

Kasum TNI

2. Irjen TNI

3. Asrenum Panglima TNI

Di jenrensishan Dephan

Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/ 425/ XI / 2004 Tanggal 22 Nopember 2004

4. Ketentuan lain yang masih ada tetapi bertentangan dengan materi Buku Petuniuk Teknik tentang Geladi Medan ini dinyatakan tidak berlaku.

5. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung

Pada tanggal 22 Nopember / -. . ~ ~ S T J W ANGKATAN WAI

-

JENDERAL TNI DARAT

(8)

KONFIDENSIAL

Lampiran Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 425 / XI / 2004 Tanggal 22 Nompember 2004 TENTARA NASIONAL INDONESIA

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

BUKU PETUNJUK TEKNIK tentang

GELADI MEDAN BAB I PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Setiap Komandan satuan bertanggung jawab terhadap kesiapan satuannya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Pimpinan TNI AD. Salah satu tanggung jawab untuk mencapai kesiapan satuan yaitu melalui latihan. Dengan latihan diharapkan kemampuan perorangan maupun satuan akan terwujud sehingga dapat melaksanakan tugas pokoknya.

b. Geladi Medan merupakan salah satu metoda latihan taktis tanpa pasukan, dengan tujuan guna meningkatkan kemampuan perorangan baik sebagai unsur pimpinan maupun pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas perencanaan dan pelaksanaan komando dan pengendalian satuan.

c. Penyelenggaraan Geladi Medan dapat dilaksanakan secara sederhana khususnya bagi satuan tingkat Kompi ke bawah, hal tersebut sangat memungkinkan karena penggunaan metoda Geladi Medan di satuan sudah merupakan kegiatan yang harus selalu dilakukan di satuan. Untuk satuan yang lebih besar yaitu setingkat Batalyon ke atas penggunaan metoda Geladi Medan dalam latihan tentunya memerlukan pengorganisasian penyelenggara yang lebih luas lingkupnya.

d. Agar penyelenggaraan latihan dengan menggunakan metoda Geladi Medan dapat mencapai tujuan dan sasaran latihan yang diharapkan, maka diperlukan suatu buku petunjuk yang mengatur tentang ketentuan dan pelaksanaan kegiatan yang dituangkan dalam Buku Petunjuk Teknik tentang Geladi Medan.

(9)

5 2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Memberikan gambaran kepada setiap pembina latihan tentang teknik penyelenggaraan latihan dengan menggunakan metoda Geladi Medan.

b. Tujuan. Sebagai pedoman bagi penyelenggara latihan dalam menyeleng-garakan latihan dengan menggunakan metoda Geladi Medan sehingga hasilnya akan dapat mencapai tujuan dan sasaran latihan yang ditetapkan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Pembahasan dalam buku petunjuk ini meliputi ketentuan umum, kegiatan yang dilaksanakan, hal yang perlu diperhatikan serta komando dan pengendalian penyelenggaraan latihan dengan metoda Geladi Medan.

b. Tata Urut. Buku Petunjuk Teknik tentang Geladi Medan ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :

1) Bab I Pendahuluan. 2) Bab II Ketentuan umum.

3) Bab III Kegiatan yang dilaksanakan. 4) Bab IV Hal-hal yang perlu diperhatikan. 5) Bab V Komando dan pengendalian. 6) Bab VI Penutup.

4. Landasan.

a. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/311/IX/2002 tanggal 12 September 2002, tentang Buku Petunjuk Induk tentang Latihan.

b. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 10 / I / 2003 tanggal 28 Januari 2003, tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Pembinaan Latihan.

c. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 11 / I /2003 tanggal 28 Januari 2003, tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Latihan.

5. Pengertian. ( Sub Lampiran A)

(10)

6

BAB II

KETENTUAN UMUM

6. Umum. Penyelenggaraan latihan dengan menggunakan metoda Geladi Medan akan dapat berjalan dengan lancar apabila penyelenggara dan pelaku menguasai tugas dan peran masing-masing. Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan Geladi Medan maka perlu adanya ketentuan umum yang mengatur tentang Bujuknik Geladi Medan.

7. Tujuan. Meningkatkan kemampuan perorangan dalam mengembangkan kemampuan dibidang teknik dan taktik sebagai Komandan maupun Perwira Staf melalui medan yang dipersiapkan untuk meningkatkan penguasaan bidang taktik dan dinas staf. 8. Sasaran.

a. Tercapainya kemampuan Kodal unsur Pimpinan satuan dalam pelaksanaan operasi di medan sebenarnya.

b. Tercapainya kemampuan perorangan dalam menerapkan teknik dan taktik di medan sebenarnya baik satuan kecil maupun satuan besar dalam Operasi Militer untuk Perang dan Operasi Militer selain Perang.

c. Tercapainya kemampuan satuan dalam menerapkan prosedur pelaksanaan operasi di medan sebenarnya.

9. Bentuk, Tingkat dan Sifat. a. Bentuk.

1) Geladi Medan dilaksanakan dalam bentuk paralel, yaitu memainkan satuan pada waktu yang bersamaan dan daerah operasi yang dipraanggapkan serta persoalan yang ditanyakan sama.

2) Penggunaan bentuk seri tidak dapat dilaksanakan, mengingat peng-organisasian pelaku disusun dalam jabatan suatu Markas Komando Satuan yang sama.

(11)

7

b. Tingkat.

1) Satu tingkat. Geladi Medan hanya dapat dilaksanakan oleh satu tingkat satuan.

2) Penggunaan tingkat geladi lebih dari satu tingkat tidak dapat dilaksanakan, mengingat latihan tersebut hanya ditujukan untuk melatih perorangan dan tidak diorganisir menjadi satu tingkat satuan tertentu. Kebutuhan mengorganisir pelaku hanya untuk melaksanakan diskusi antar kelompok pelaku.

c. Sifat.

1) Satu pihak dikendalikan. Pelaku terdiri dari satu pihak sedangkan kegiatan musuh digambarkan melalui informasi yang disampaikan oleh pelatih. Tindakan pelaku diarahkan kepada rencana yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

2) Geladi Medan tidak dapat dilaksanakan dengan sifat pelaku dua pihak dikendalikan atau satu pihak tidak dikendalikan.

10. Waktu, Tempat, Peserta dan Sarana. a. Waktu.

1) Tahap perencanaan dan persiapan disesuaikan dengan waktu yang tersedia untuk merencanakan dan mempersiapkan suatu geladi.

2) Tahap pelaksanaan disesuaikan dengan waktu yang ditentukan dalam Direktif Latihan.

b. Tempat.

1) Menggunakan medan latihan dengan bentuk menyerupai medan pertempuran sebenarnya dan telah disiapkan sebelumnya.

2) Luas dan variasi bentuk medan latihan tergantung pada tingkat satuan yang dilatih dan kompleksitas persoalan yang akan diberikan.

(12)

8 c. Peserta.

1) Penyelenggara. Komando satu tingkat diatas satuan pelaku atau Komando yang ditunjuk.

2) Pelaku. Perorangan dengan jabatan yang sama di satuan baik para Komandan, Perwira Staf Koordinasi dan Perwira Staf Khusus atau para siswa dalam suatu lembaga pendidikan.

d. Sarana.

1) Sarana Pokok. Digunakan untuk mengembangkan materi geladi, berupa medan latihan dengan berbagai bentuk medan dan variasinya sesuai kebutuhan.

2) Sarana Pendukung. Merupakan sarana untuk memperlancar mekanisme diskusi dalam setiap tahap pelaksanaan geladi. Sarana tersebut dapat berupa perlengkapan peta, kompas, teropong, alat tulis, papan tulis atau white board, bendera dan megaphone.

11. Pengorganisasian. Penyusunan organisasi penyelenggaraan latihan dengan menggunakan metoda Geladi Medan pada dasarnya sama dengan pengorganisasian penyelenggaraan latihan taktis tanpa pasukan lainnya dengan lingkup yang lebih sederhana. (Struktur Organisasi terlampir).

12. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Pimpinan Umum Latihan (Pimumlat).

1) Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya latihan yang dilaksanakan oleh Komandan latihan.

2) Menetapkan kebijaksanaan, petunjuk-petunjuk serta rencana garis besar sesuai program latihan dari pimpinan TNI AD.

(13)

9

b. Wakil Pimpinan Umum Latihan (Wapimumlat). 1) Bertanggung jawab kepada Pimumlat.

2) Melaksanakan tugas-tugasnya sesuai kebijakan dan kewenangan yang diberikan serta bertindak atas nama Pimumlat apabila Pimumlat berhalangan.

c. Tim Pengawas/Evaluasi (Tim Was/Ev). 1) Bertanggung jawab kepada Pimumlat

2) Mengkoordinir, meneliti dan mengoreksi pekerjaan penyelenggara latihan.

3) Mengkoordinir semua penilaian, tanggapan terhadap pekerjaan penyelenggara guna menjamin kelancaran latihan.

d. Penasehat Latihan (Hatlat).

1) Bertanggung jawab kepada Pimumlat

2) Dibentuk apabila geladi dilaksanakan dengan materi yang cukup luas. Anggota Hatlat terdiri dari Perwira yang ahli sesuai kebutuhan latihan.

3) Melaksanakan sidang bila timbul permasalahan yang menyangkut kebijaksanaan pokok di dalam pelaksanaan latihan

4) Memberi saran-saran, pertimbangan-pertimbangan dan nasehat-nasehat baik diminta maupun tidak kepada Komandan Latihan.

5) Mendengarkan laporan-laporan jalannya latihan dari Komandan Latihan.

e. Komandan Latihan ( Danlat ).

1) Bertanggung jawab kepada Pimumlat yang memerintahkan diselenggarakannya latihan.

(14)

10

2) Menentukan ruang lingkup latihan dan mengeluarkan petunjuk-petunjuk umum tentang penyelenggaraan latihan.

3) Menentukan skenario latihan.

4) Memberi petunjuk secara umum kepada Staf latihan dalam menyusun perencanaan latihan.

f. Wakil Komandan Latihan ( Wadanlat ).

1) Bertanggung jawab kepada Komandan Latihan. 2) Mengkoordinir pekerjaan Staf latihan.

3) Mewakili Komandan Latihan apabila Komandan Latihan berhalangan. 4) Apabila personel terbatas dapat merangkap sebagai Koordinator Materi/Pelatih.

g. Sekretaris Latihan (Setlat).

1) Bertanggung jawab kepada Komandan Latihan.

2) Memberikan pelayanan yang berhubungan tentang administrasi kepada seluruh penyelenggara latihan.

3) Mengatur lalu lintas surat menyurat dan pengiriman naskah latihan kepada yang berhak menerimanya.

h. Perwira Seksi Pengamanan Latihan (Pasipamlat).

1) Mengkoordinir, memelihara dan menjaga keamanan selama latihan berlangsung.

2) Memberi data-data yang berhubungan dengan bidang pengamanan.

3) Mengkoordinasikan kegiatan latihan dengan unsur-unsuer terkait dalam hal keamanan.

(15)

11

4) Mengecek kondisi tempat latihan, sarana dan prasarana latihan serta dukungan latihan lainnya agar dapat digunakan secara aman selama penyelenggaraan latihan.

5) Merumuskan rencana pengamanan yang tertuang dalam Renlat. i. Perwira Seksi Operasi Latihan (Pasiopslat).

1) Menyusun dan mengajukan konsep Rencana Latihan dan Skenario latihan atas dasar pengkajian dan petunjuk-petunjuk dari Komandan Latihan. 2) Menyusun dan menyempurnakan kelengkapan naskah latihan antara lain petunjuk umum latihan, keadaan umum, keadaan khusus, rencana waktu latihan, persoalan bagi pelaku dan rencana kodal.

3) Mengecek kesiapan peta latihan, sarana dan prasarana latihan serta dukungan latihan lainnya agar dapat digunakan untuk penyelenggaraan latihan. 4) Mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait tentang kesiapan fasilitas latihan.

j. Perwira Seksi Administrasi dan Logistik Latihan ( Pasiminloglat).

1) Menyiapkan personel yang diperlukan untuk penyelenggaraan latihan. 2) Menyusun konsep naskah latihan yang meliputi susunan personel, urusan dalam, protokoler, peralatan, perbekalan dan angkutan, pemeliharaan serta kesehatan.

3) Menyiapkan dukungan logistik yang diperlukan untuk latihan. 4) Memberikan pelayanan administrasi surat menyurat.

k. Detasemen/Kompi/Seksi Markas Latihan (Den/Ki/Simalat). 1) Bertanggung jawab kepada Komandan Latihan.

(16)

12

2) Memberikan dukungan terhadap kegiatan urusan dalam, pelayanan logistik, pelayanan dan perawatan kesehatan serta keamanan dan ketertiban latihan.

3) Mengatur kegiatan personel pendukung latihan dalam membantu terselenggaranya latihan.

4) Menyiapkan sarana dan prasarana di bidang kemarkasan.

l. Koordinator Materi/Pelatih.

1) Bertanggung jawab kepada Komandan Latihan. 2) Menyusun rencana lapangan dan lampirannya.

3) Mengkoordinasikan jalannya latihan antara pelaku dan pelatih (Pengendali).

4) Memberikan materi latihan , sesuai tanggung jawabnya. 5) Bertanggung jawab terhadap materi yang dilatihkan.

6) Mengendalikan jalannya latihan dan melemparkan persoalan sesuai RDP.

7) Memberikan koreksi-koreksi terhadap jalannya latihan. 8) Menyampaikan resume tentang hasil latihan (Diskusi).

9) Melaksanakan penilaian membuat laporan hasil penilaian terhadap pelaku.

m. Pelaku.

1) Melaksanakan latihan sesuai instruksi/perintah yang dikeluarkan oleh Koordinator Materi/Pelatih/Pengendali.

2) Melaksanakan latihan dengan bersikap tanggap terhadap setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh pelatih.

3) Melaksanakan semua ketentuan yang diberlakukan oleh Komando Latihan selama latihan berlangsung.

(17)

13

4) Melaksanakan kegiatan antara lain : a) Mempelajari Kaum dan Kasus.

b) Menjawab persoalan sesuai dengan Kasusla dan persoalan yang diberikan oleh pelatih/pengendali.

c) Melaksanakan diskusi membahas persoalan yang diberikan.

(18)

14 BAB III

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

13. Umum. Penyelenggaraan Geladi Medan akan dapat mencapai tujuan dan sasaran latihan yang ditetapkan apabila pelaksanaannya dilakukan melalui tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengakhiran. Setiap tahapan dalam penyelenggaraan latihan dengan metoda Geladi Medan diperlukan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan dari personel penyelenggara maupun pelaku disamping tersedianya sarana dan prasarana latihan yang mendukung.

14. Urut-urutan Pentahapan Geladi Medan. Urut-urutan penyelenggaraan Geladi Medan terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.

a. Tahap Perencanaan.

1) Setelah menerima direktif latihan dari Penanggung Jawab/Pimpinan Umum Latihan maka Komandan Latihan melaksanakan kegiatan :

a) Mempelajari direktif latihan. (1) Tujuan dan Sasaran latihan. (2) Tema dan Materi latihan.

(3) Macam, Metoda, Sifat dan Tingkat latihan. (4) Waktu dan Tempat latihan.

(5) Peserta latihan. (6) Dukungan latihan.

b) Memberikan petunjuk perencanaan kepada Staf latihan. (1) Dasar diselenggarakannya latihan.

(2) Pokok-pokok penyelenggaraan latihan.

(3) Ringkasan cerita latihan yang perlu dikembangkan. c) Membuat Rencana Garis Besar. Komandan Latihan dibantu Staf Perancang Latihan membuat Rencana Garis Besar (RGB) yang berisi tentang hal-hal sebagai berikut :

(19)

15

(1) Untuk latihan tingkat Batalion.

(a) Dasar diselenggarakannya latihan.

i. Latar belakang diselenggarakan latihan. ii. Urgensi latihan.

iii. Tema latihan.

iv. Pokok-pokok hasil latihan yang lalu. (b) Pokok-pokok penyelenggaraan latihan.

i. Tujuan dan Sasaran latihan.

ii. Pelajaran yang ingin dikembangkan.

iii. Macam, Metoda, Sifat dan Tingkat latihan.

iv. Waktu dan Tempat latihan. v. Organisasi latihan. vi. Dukungan latihan. vii. Referensi yang digunakan.

viii. Keharusan dan pembatasan selama latihan.

(c) Ringkasan cerita latihan. i. Keadaan Umum. ii. Keadaan Khusus. iii. Keadaan Khusus Lanjutan. (2) Untuk latihan tingkat Kompi kebawah.

(a) Pokok-pokok penyelenggaraan latihan. i. Tujuan latihan.

ii. Sasaran latihan. iii. Materi latihan.

iv. Macam, Metoda, Sifat dan Tingkat latihan.

(20)

16

(b) Rencana Penyelenggaraan latihan. i. Organisasi latihan. ii. Pelaksanaan latihan. iii. Tempat dan Waktu. iv. Referensi.

v. Dukungan latihan.

d) Paparan Rencana Garis Besar. Komandan latihan memaparkan Rencana Garis Besar (RGB) kepada Pimpinan Umum Latihan (Pimumlat) guna mendapatkan persetujuan atau perubahan-perubahan seperlunya sesuai keinginan Pimumlat.

e) Menyempurnakan Rencana Garis Besar. Setelah Rencana Garis Besar dipaparkan kepada Pimumlat, maka Komandan Latihan beserta Staf latihan menyempurnakan Rencana Garis Besar guna membuat Naskah Latihan (Rencana Latihan).

f) Menyusun Rencana Latihan. Komandan dibantu Staf latihan menyusun Rencana Latihan disertai dengan kegiatan peninjauan medan latihan, dengan tujuan agar rencana latihan yang dibuat dapat sesuai dengan medan latihan yang sebenarnya.

g) Menyusun Rencana Lapangan.

(1) Rencana Lapangan dibuat oleh Koordinator Materi/Pelatih sebagai penjabaran secara rinci dari Rencana Latihan.

(2) Lampiran Rencana Lapangan berupa Lembar Penugasan yang berisikan :

(a) Keadaan Umum. Merupakan penjabaran dari setting strategis yang terdapat dalam skenario latihan, berisi antara lain:

(21)

17

i. Keterangan tentang kekuatan, identifikasi, gerakan, disposisi dan rencana musuh yang dihadapi oleh satuan dua tingkat diatas satuan pelaku.

ii. Keadaan tentang pasukan sendiri dua tingkat diatas satuan pelaku meliputi kekuatan, disposisi, tugas dan rencananya. Keadaan pasukan tetangga dapat juga dimasukkan.

iii. Keadaan cuaca, medan dan kondisi sosial daerah operasi dalam jangka waktu operasi. (b) Keadaan Khusus. Merupakan suatu cerita lanjutan yang dikembangkan secara terperinci dari setting taktis yang menyangkut langsung tugas komando satu tingkat lebih tinggi diatas satuan pelaku, hal tersebut dimaksudkan memberikan data untuk perkiraan dan atau perencanaan operasi, berisi antara lain:

i. Keterangan terperinci mengenai musuh di daerah operasi Komando Atasan satu tingkat diatas pelaku.

ii. Keterangan tentang pasukan sendiri satu tingkat lebih tinggi diatas pelaku, termasuk tugas maupun rencana operasinya.

iii. Keadaan medan, cuaca dan kondisi sosial di daerah operasi.

(c) Keadaan Khusus Lanjutan. Koordinator materi membuat keadaan khusus lanjutan berisi uraian rinci tentang lanjutan cerita keadaan khusus, berupa kegiatan kedua belah pihak secara rinci dan bertahap sesuai dengan Rencana Latihan yang dibuat sebagai persoalan yang harus didiskusikan oleh pelaku.

(22)

18

h) Paparan Komandan Latihan kepada Pimumlat tentang Naskah Latihan yang telah disusun (Rencana Latihan, Rencana Lapangan dan seluruh lampirannya).

i) Distribusi Naskah Latihan. Pendistribusian naskah yang telah disempurnakan sesuai dengan tingkat kerahasiaan kepada semua peserta latihan, sekurang-kurangnya satu minggu sebelum latihan, para pelatih sudah harus menerima naskah latihan, sedangkan untuk pelaku menerima lembar penugasan yang berisikan Keadaan Umum, Keadaan Khusus dan Keadaan Khusus Lanjutan tiga hari sebelum latihan dimulai.

b. Tahap Persiapan.

1) Persiapan Penyelenggara.

a) Penyiapan tempat, sarana dan prasarana untuk Komando Latihan.

b) Pemberian penataran/briefing kepada Pelatih/Perwira Pengendali dan pendukung latihan tentang mekanisme latihan, jadwal pelaksanaan latihan, tugas dan tanggung jawab setiap personel penyelenggara latihan, Rencana Distribusi Persoalan (RDP) dan Rencana Operasi Latihan.

c) Pemberian briefing kepada pelaku tentang keadaan umum, keadaan khusus, mekanisme latihan dan petunjuk tata tertib.

d) Melaksanakan latihan pendahuluan bagi Pelatih/Perwira Pengendali untuk menghindari adanya penyimpangan dari Rencana Latihan yang telah disusun.

e) Pengecekan akhir terhadap kesiapan personel, materiil, bekal, sarana dan prasarana pendukung latihan yang akan terlibat dalam pelaksanaan latihan.

f) Pergeseran pasukan menuju daerah latihan. KONFIDENSIAL

(23)

19 2) Persiapan pelaku.

a) Menyiapkan personel, materiil dan bekal yang akan digunakan untuk latihan.

b) Mengikuti briefing pelaku.

c) Mempelajari lembar penugasan yang diberikan kepada pelaku. d) Pengecekan akhir terhadap seluruh kesiapan pelaku untuk melaksanakan latihan.

e) Pergeseran pasukan menuju daerah latihan. c. Tahap Pelaksanaan.

1) Pembukaan latihan oleh Komandan Latihan dilanjutkan penyampaian pokok-pokok penyelenggaraan latihan dan mekanisme latihan secara umum. 2) Mekanisme latihan. Pelemparan persoalan pertama sampai dengan selesainya latihan diuraikan lebih rinci yaitu tentang teknik penyajian. Teknik penyajian dalam Geladi Medan yang dapat digunakan adalah :

a) Teknik I. Diskusi dilakukan oleh pelaku (perorangan), dimana setiap pelaku sebagai pejabat dengan peran yang sama.

(1) Pelaku siap di daerah latihan, maka Koordinator Materi/Pelatih/Pengendali dapat memulai kegiatan dengan menyampaikan mekanisme jalannya latihan, penyampaian kembali tentang Keadaan Umum dan Keadaan Khusus serta menjelaskan tentang keadaan daerah latihan dan Petunjuk tata tertib latihan. Selanjutnya Koordinator Materi/Pelatih/ Pengendali penyampaian kembali Kaum dan Kasus atau memerintahkan pelaku untuk menyampaikan tentang Kaum dan Kasus yang diberikan minimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan geladi dimulai, hal ini sangat penting untuk mengetahui kesiapan Pelaku serta menyamakan persepsi terhadap materi geladi yang akan dilaksanakan.

(24)

20

Untuk kepentingan suatu pendidikan tertentu ada kalanya naskah tentang Kaum dan Kasus diberikan pada saat geladi dimulai, tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan tiap siswa dalam menyerap suatu materi tertentu dengan waktu yang terbatas. Untuk efisiensi waktu lembar penugasan (persoalan yang ditanyakan) dapat dibagikan bersama Kaum dan Kasus. (2) Setelah Keadaan Umum dan Keadaan Khusus dapat dipahami oleh pelaku, selanjutnya Koordinator Materi/ Pelatih/Pengendali memberikan Lembaran Keadaan Khusus Lanjutan disertai dengan persoalan sesuai alokasi waktu yang disediakan dalam RDP.

(3) Setiap penyampaian Kasusla agar diuraikan perkembangan situasi secara lengkap tentang cuaca, medan, musuh dan keadaan pasukan sendiri dengan segala lampiran yang diperlukan. Dengan kelengkapan bahan tersebut diharapkan analisa, saran tindakan serta keputusan dari para pelaku sudah ditinjau dari berbagai aspek yang berpengaruh berdasarkan Medan. Kelengkapan data sebaiknya tidak langsung diberikan pada saat persoalan muncul, tetapi diberikan jauh sebelum pertanyaan dimunculkan. Dengan demikian para pelaku akan dituntut untuk selalu mengingat atau selalu menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi.

(4) Pemberian persoalan kepada pelaku perorangan dilakukan di suatu tempat yang memungkinkan untuk dapat dengan jelas melihat medan secara umum. Dalam satu persoalan yang diberikan minimal memiliki dua alternatif jawaban yang akan didiskusikan oleh pelaku dan jumlah persoalan tersebut harus disesuaikan dengan alokasi waktu latihan yang tersedia.

(25)

21

(5) Berdasarkan persoalan yang diberikan tersebut, setiap pelaku melaksanakan peninjauan medan dan diawasi oleh Pelatih/Perwira Pengendali, dari setiap persoalan yang diberikan diharapkan setiap pelaku dapat memberikan alternatif jawaban untuk dapat dijadikan bahan diskusi dengan pelaku lainnya. (6) Pelaksanaan peninjauan medan dan diskusi dapat dilaksanakan dengan dua cara antara lain :

(a) Peninjauan medan untuk mengerjakan satu persoalan dilanjutkan diskusi. Kerugian cara ini, waktu pelaksanaan geladi relatif lebih lama. Keuntungan cara ini adalah pelaku dalam menyampaikan argumen selama diskusi lebih obyektif dan realistis menilai medan yang ditinjaunya. dan cara ini biasanya dilakukan di satuan. (b) Peninjauan medan untuk mengerjakan beberapa atau seluruh persoalan dilanjutkan dengan diskusi membahas semua persoalan. Kerugian cara ini, pelaku dalam menyampaikan argumen selama diskusi cenderung kurang obyektif dan realistis menilai medan yang ditinjaunya. Keuntungan cara ini adalah waktu pelaksanaan geladi relatif lebih cepat dan cara ini biasanya dilakukan untuk pelaksanaan geladi medan di lembaga pendidikan.

(7) Setelah selesai meninjau medan dan setiap pelaku telah memperoleh data/keterangan hasil peninjauan medannya yang merupakan alternatif jawaban dari persoalan yang diberikan, maka kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan diskusi. Dalam pelaksanaan diskusi ditunjuk penyaji dari pelaku yang akan ditanggapi oleh pelaku lainnya dengan dikendalikan oleh Pelatih/Perwira Pengendali.

(26)

22

(8) Penyampaian jawaban persoalan oleh pelaku dilakukan dengan cara menyajikan jawaban yang dibuatnya dihadapan pelaku lainnya, selanjutnya ditanggapi oleh seluruh peserta diskusi dan dikendalikan oleh Koordinator Materi/Pelatih/ Pengendali. Bila hasil diskusi tidak mencapai kesepakatan atau kesepakatan yang diperoleh tidak memiliki alasan yang tepat dan kuat maka Koordinator Materi/Pelatih/Pengendali akan menyampaikan jawaban alternatif disertai alasannya. Bila kesepakatan yang diperoleh memiliki alasan yang kuat maka Koordinator Materi/Pelatih/Pengendali hanya menyimpulkan hasil diskusi sebagai jawaban alternatif untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjawab persoalan berikutnya. Dengan cara ini maka jalannya Geladi Medan diharapkan akan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Pengendalian waktu harus selalu diperhatikan oleh Koordinator Materi/Pelatih/ Pengendali dalam setiap diskusi.

(9) Begitu seterusnya pelaksanaan cara penyajian dari Teknik I sampai persoalan terakhir selesai sesuai dengan Renlap yang dibuat.

b) Teknik II. Diskusi dilakukan oleh pelaku yang diorganisir menjadi beberapa kelompok yang sama, dimana setiap kelompok merupakan bentuk suatu Markas Komando Satuan tertentu.

(1) Pelaku dibentuk dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompok merupakan suatu Markas Komando Satuan tertentu, misalnya Pokko Brigif, Pokko Yonif dan sebagainya, apabila pelaksanaannya di Lemdik tergantung dari tujuan dan sasaran geladi yang diinginkan serta tingkat pendidikan pelaku. (2) Tiap Perorangan dalam satu kelompok ditunjuk untuk menjabat sebagai Komandan, Pa Staf atau Pa Staf Khusus sesuai dengan jabatan yang ada dalam suatu Markas Komando Satuan tertentu.

(27)

23

(3) Pelaku siap di daerah latihan, maka Koordinator Materi/Pelatih dapat memulai kegiatan dengan menyampaikan mekanisme jalannya latihan, penyampaian kembali tentang Keadaan Umum dan Keadaan Khusus serta menjelaskan tentang keadaan daerah latihan dan Petunjuk tata tertib latihan. Selanjutnya Koordinator Materi / Pelatih / Pengendali penyampaian kembali Kaum dan Kasus atau memerintahkan pelaku untuk menyampaikan tentang Kaum dan Kasus yang diberikan minimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan geladi dimulai, hal ini sangat penting untuk mengetahui kesiapan Pelaku serta menyamakan persepsi terhadap materi geladi yang akan dilaksanakan. Untuk kepentingan suatu pendidikan tertentu ada kalanya naskah tentang Kaum dan Kasus diberikan pada saat geladi dimulai, tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan tiap siswa dalam menyerap suatu materi tertentu dengan waktu yang terbatas. Untuk efisiensi waktu lembar penugasan (persoalan yang ditanyakan) dapat dibagikan bersama Kaum dan Kasus.

(4) Setelah Keadaan Umum dan Keadaan Khusus dapat dipahami oleh pelaku, selanjutnya Koordinator Materi/Pelatih/ Pengendali memberikan Lembaran Keadaan Khusus Lanjutan disertai dengan persoalan sesuai alokasi waktu yang disediakan dalam RDP.

(5) Setiap penyampaian Kasusla agar diuraikan perkembangan situasi secara lengkap tentang cuaca, medan, musuh dan keadaan pasukan sendiri dengan segala lampiran yang diperlukan. Dengan kelengkapan bahan tersebut diharapkan analisa, saran tindakan serta keputusan dari para pelaku sudah ditinjau dari berbagai aspek yang berpengaruh berdasarkan Medan.

(28)

24

Kelengkapan data sebaiknya tidak langsung diberikan pada saat persoalan muncul, tetapi diberikan jauh sebelum pertanyaan dimunculkan. Dengan demikian para pelaku akan dituntut untuk selalu mengingat atau selalu menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi.

(6) Pemberian persoalan kepada pelaku Pokko dilakukan di suatu tempat yang memungkinkan untuk dapat dengan jelas melihat medan secara umum. Dalam satu persoalan yang diberikan minimal memiliki dua alternatif jawaban yang akan didiskusikan oleh pelaku Pokko dan jumlah persoalan tersebut harus disesuaikan dengan alokasi waktu latihan yang tersedia. (7) Berdasarkan persoalan yang diberikan tersebut, setiap pelaku Pokko melaksanakan peninjauan medan dan diawasi oleh Pelatih/Perwira Pengendali, dari setiap persoalan yang diberikan diharapkan setiap pelaku Pokko dapat memberikan alternatif jawaban untuk dapat dijadikan bahan diskusi dengan pelaku Pokko lainnya

(8) Pelaksanaan peninjauan medan dan diskusi dapat dilaksanakan dengan dua cara antara lain :

(a) Peninjauan medan untuk mengerjakan satu persoalan dilanjutkan diskusi. Kerugian cara ini, waktu pelaksanaan geladi relatif lebih lama. Keuntungan cara ini adalah pelaku dalam menyampaikan argumen selama diskusi lebih obyektif dan realistis menilai medan yang ditinjaunya. dan cara ini biasanya dilakukan di satuan. (b) Peninjauan medan untuk mengerjakan beberapa atau seluruh persoalan dilanjutkan dengan diskusi membahas semua persoalan.

(29)

25

Kerugian cara ini, pelaku dalam menyampaikan argumen selama diskusi cenderung kurang obyektif dan realistis menilai medan yang ditinjaunya. Keuntungan cara ini adalah waktu pelaksanaan geladi relatif lebih cepat dan cara ini biasanya dilakukan untuk pelaksanaan geladi medan di lembaga pendidikan.

(9) Setelah selesai meninjau medan dan setiap pelaku Pokko telah memperoleh data/keterangan hasil peninjauan medannya yang merupakan alternatif jawaban dari persoalan yang diberikan, maka kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan diskusi.

(10) Kegiatan awal pelaksanaan diskusi, untuk memecahkan suatu persoalan dilaksanakan terlebih dahulu oleh intern kelompok pelaku dengan dipimpin oleh pelaku yang menjabat sebagai Komandan, sedangkan pelaku lainnya melaksanakan pekerjaan sebagai Staf sesuai dengan jabatan yang diatur dalam kelompok tersebut. Dari hasil diskusi intern kelompok tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan yang merupakan jawaban persoalan dari satu Pokko satuan tertentu yang siap untuk didiskusikan dengan kelompok pelaku lainnya.

Selama pelaksanaan diskusi intern kelompok Pelatih/Perwira Pengendali hanya mengawasi jalannya diskusi dan tidak boleh mempengaruhi pelaku untuk diarahkan pada jawaban persoalan alternatif yang dikehendaki.

(11) Dalam pelaksanaan diskusi ditunjuk penyaji dari pelaku Pokko yang akan ditanggapi oleh pelaku Pokko lainnya dengan dikendalikan oleh Pelatih/Perwira Pengendali. Penyampaian jawaban persoalan oleh pelaku dilakukan dengan cara menyajikan jawaban yang dibuatnya dihadapan pelaku lainnya, selanjutnya ditanggapi oleh seluruh peserta diskusi dan dikendalikan oleh Koordinator Materi/Pelatih/Pengendali.

(30)

26

Bila hasil diskusi tidak mencapai kesepakatan atau kesepakatan yang diperoleh tidak memiliki alasan yang tepat dan kuat maka Koordinator Materi/Pelatih/Pengendali akan menyampaikan jawaban alternatif disertai alasannya. Bila kesepakatan yang diperoleh memiliki alasan yang kuat maka Koordinator Materi / Pelatih / Pengendali hanya menyimpulkan hasil diskusi sebagai jawaban alternatif untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjawab persoalan berikutnya. Dengan cara ini maka jalannya Geladi Medan diharapkan akan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Pengendalian waktu harus selalu diperhatikan oleh Koordinator Materi / Pelatih / Pengendali dalam setiap diskusi.

(12) Begitu seterusnya pelaksanaan cara penyajian dari Teknik II sampai persoalan terakhir selesai sesuai dengan Renlap yang dibuat.

3) Debriefing. Setelah pelaksanaan latihan dalam setiap diskusi. selesai dilaksanakan, dimana semua materi latihan yang dituangkan dalam persoalan-persoalan latihan dapat dijawab oleh pelaku dengan berbagai alternatif jawaban dan disimpulkan Pelatih / Perwira Pengendali, maka Koordinator Materi / Pelatih menyampaikan berbagai hal kebaikan dan koreksi kepada pelaku tentang materi latihan yang telah dilaksanakan.

4) Penutupan latihan oleh Komandan Latihan. Setelah seluruh rangkaian kegiatan telah dilaksanakan maka Komandan Latihan menutup palaksanaan latihan.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Rapat pelatih dipimpin oleh Koordinator Materi/Pelatih. Koordinator Materi/Pelatih memimpin rapat pelatih membahas tentang kekurangan, kendala dan hasil penilaian serta evaluasi latihan sebagai bahan laporan kepada Komandan Latihan guna perbaikan latihan yang akan datang.

(31)

27

2) Pengecekan sarana dan prasarana latihan. Seluruh sarana dan prasarana latihan yang digunakan selama latihan diperiksa sebelum dikembalikan atau disimpan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk pengamanan dan pendataan terhadap kelengkapan sarpras latihan, sehingga dapat digunakan untuk pelaksanaan latihan berikutnya.

3) Perhitungan ganti rugi. Untuk mengganti kerusakan-kerusakan milik rakyat di daerah latihan yang diakibatkan oleh pelaksanaan latihan.

4) Kaji ulang. Komandan Latihan memimpin pelaksanaan kaji ulang setelah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan latihan berakhir. Hal-hal yang dibahas dalam pelaksanaan kaji ulang adalah tanggapan dari seluruh peserta latihan baik oleh pelaku dan Koordinator Materi/Pelatih tentang jalannya penyelenggaraan latihan. Tanggapan yang diberikan menyangkut aspek organisasi penyelenggara latihan, materi latihan, mekanisme penyelenggaraan latihan dan dukungan latihan. Kaji Ulang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan latihan secara keseluruhan guna perbaikan pada latihan berikutnya dan untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelaku latihan.

5) Laporan pelaksanaan latihan. Komandan Latihan dibantu Staf latihan membuat laporan hasil pelaksanaan latihan ke Komando Atas.

(32)

28 BAB IV

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

15. Umum. Untuk dapat memperbesar hasil dalam pencapaian tujuan dan sasaran latihan yang ditetapkan dalam penyelenggaraan latihan dengan menggunakan metoda Geladi Medan, maka perlu diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan baik berupa ketentuan yang bersifat umum untuk seluruh penyelenggaraan latihan maupun yang bersifat khusus bagi peletih, pelaku dan ketentuan pendistribusian naskah latihan.

16. Ketentuan Umum.

a. Pelaksanaan latihan dengan metoda Geladi Medan dilaksanakan setelah Geladi Model.

b. Peserta Geladi Medan harus memahami terhadap tugas dan tanggung jawabnya selama pelaksanaan latihan.

c. Melaksanakan latihan pendahuluan sebelum pelaksanaan geladi, seperti latihan diskusi dan latihan menilai medan.

d. Hindari tempat diskusi yang dekat dengan keramaian, sehingga akan dapat mengganggu pelaksanaan diskusi itu sendiri.

e. Tanggapan yang tidak sependapat terhadap jawaban persoalan dalam pelaksanaan diskusi harus bersifat membangun.

f. Sikap dan tindakan serta perlengkapan yang digunakan peserta geladi selama pelaksanaan latihan harus dapat menyerupai keadaan di daerah operasi yang sebenarnya.

g. Hindari diskusi yang tidak berdasar, sehingga terkesan bertele-tele dan debat kusir.

h. Kesimpulan sebagai alternatif jawaban pemecahan persoalan yang disampaikan Pelatih/Perwira Pengendali harus dapat diberikan di medan latihan saat itu juga.

(33)

29

i. Dalam menyampaikan argumentasi atau alasan untuk menjawab persoalan tidak diperbolehkan berdasarkan peta.

17. Ketentuan untuk Pelatih.

a. Harus memahami materi latihan yang dituangkan dalam Rencana Latihan, Rencana Lapangan beserta lampirannya.

b. Menguasai teknik pelaksanaan diskusi terutama saat menjadi Pelatih/Perwira Pengendali disamping berperan sebagai moderator juga harus mampu sebagai nara sumber terhadap berbagai persoalan yang harus dipecahkan oleh pelaku.

c. Menguasai berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan materi latihan, terutama tentang teknik, taktik dan prosedur pelaksanaan operasi matra darat maupun matra lainnya.

d. Menguasai Rencana Latihan, Rencana Lapangan beserta lampirannya yang dibuat oleh penyelenggara latihan, sehingga dalam pelaksanaan latihan tidak terjadi keraguan dalam melatih.

e. Dalam memberikan penjelasan tentang Keadaan Khusus Lanjutan beserta persoalannya, diupayakan dalam bentuk lembar formulir yang dibagikan kepada pelaku.

f. Harus dapat mengatur setiap tahap kegiatan dengan waktu yang tersedia, sehingga tidak terjadi kesan seolah-olah waktu menjadi kendala dalam pelaksanaan latihan.

g. Harus dapat membangkitkan inisiatif, kreatif serta dedikatif pelaku sehingga setiap pelaksanaan diskusi akan menjadi dinamis dan bersemangat untuk mengembangkan alternatif-alternatif jawaban dari persoalan yang diberikan.

h. Hindari perbedaan pendapat antar Pelatih/Perwira Pengendali selama pelaksanaan latihan. Apabila terjadi perbedaan pendapat, hal tersebut biasanya terjadi sebelum pelaksanaan latihan dan harus dapat diselasaikan untuk mendapatkan satu kesepakatan.

(34)

30

i. Sebelum latihan dimulai pelatih/pengendali wajib mengecek kepada pelaku tentang pemahaman Kaum, Kasus apabila pelaku belum memahami maka pelatih/pengendali harus menyampaikan ulang sebelum latihan dimulai.

18. Ketentuan untuk Pelaku.

a. Mempelajari referensi yang berhubungan dengan materi latihan.

b. Mempelajari Naskah latihan yang diberikan oleh Pelatih khususnya Keadaan Umum dan Keadaan Khusus dan siap menyajikan apabila ditunjuk.

c. Mengerjakan semua persoalan yang diberikan oleh Pelatuh/Perwira Pengendali dengan selalu memperhatikan jadwal waktu yang telah ditetapkan.

d. Melaksanakan diskusi dengan mematuhi semua ketentuan pelaksanaan diskusi. e. Menyerahkan hasil pekerjaan yang diberikan dalam persoalan kepada pelatih menurut prosedur yang telah ditentukan.

f. Selama pelaksanaan diskusi diharapkan setiap pelaku menyampaikan gagasan-gagasan yang diperoleh dari hasil peninjauan medan dengan membiasakan berbicara efektif.

g. Dalam menyampaikan pendapat atau sanggahan senantiasa berdasarkan aspek akademis.

19. Ketentuan Pendistribusian Naskah Latihan.

a. Diharapkan 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan latihan, naskah latihan (Rencana Latihan dan Rencana Lapangan beserta lampirannya) sudah dapat dibagikan kepada Pelatih dan personel Kolat lainnya yang berkepentingan.

b. Keadaan Umum dan Keadan Khusus serta Petunjuk-petunjuk latihan yang perlu 3 (tiga) hari sebelum latihan dimulai telah dibagikan kepada para pelaku.

(35)

31

c. Pendistribusian naskah latihan dan lembaran khusus dari buku-buku tersebut harus ditentukan berdasarkan daftar distribusi dan penerimaan oleh yang berhak, baik mengenai jumlah, macam maupun waktunya.

d. Ketentuan waktu dan macam dokumen yang harus didistribusikan kepada peserta latihan tidak mengikat, tergantung dari kebutuhan, tingkat kerahasiaan dan ketentuan dari Komando latihan yang memerintahkan.

(36)

32 BAB V

KOMANDO DAN PENGENDALIAN

20. Umum. Dalam pelaksanaan latihan dengan metoda Geladi Medan perlu adanya satu kesatuan komando dan pengendalian agar dalam pelaksanaan latihan dapat berjalan sesuai tujuan dan sasaran latihan yang ingin dicapai.

21. Komando.

a. Pimumlat. Bertanggung jawab terhadap seluruh rangkaian kegiatan penyelenggaraan latihan untuk mencapai tujuan dan sasaran latihan yang telah ditetapkan.

b. Komandan Latihan. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyelenggaraan latihan dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran. Dengan demikian Komandan Latihan mempunyai kewenangan dalam mengatur penyelenggara latihan yang ada dibawahnya, yaitu terhadap unsur Staf latihan, Koordinator Materi/Pelatih dan unsur Pendukung latihan. Dalam pelaksanaan penyelenggaraan latihan Komandan Latihan bertanggung jawab lansung kepada Pimpinan Umum Latihan.

c. Koordinator Materi/Pelatih. Dalam pelaksanaan latihan bertanggung jawab kepada Komandan Latihan dalam melatih, menilai dan melaksanakan debriefing terhadap pelaku sesuai dengan materi yang dilatihkan.

22. Pengendalian. Pengendalian Geladi Medan merupakan suatu proses tindakan/usaha untuk mempengaruhi jalannya latihan dengan metoda dan perangkat tertentu sehingga latihan dapat berlangsung sesuai dengan Rencana Latihan.

a. Pengendalian Administrasi. Pengendalian pelaksanaan latihan dengan metoda Geladi Medan dihadapkan dengan hal-hal yang menyangkut masalah administrasi dan pelaksanaan program dikaitkan dengan anggaran.

(37)

33

b. Pengendalian Operasional. Pengendalian pelaksanaan latihan dengan metoda Geladi Medan yang dilaksanakan saat kegiatan latihan sedang berjalan, apabila terdapat hal-hal yang keluar dari rencana latihan maka pihak yang berwenang dapat segera menghentikan jalannya latihan selanjutnya mengambil tindakan korektif. c. Wewenang Pengendalian. Dalam pelaksanaan yang mempunyai kewenangan mengendalikan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pengakhiran adalah :

1) Pimpinan Umum Latihan (Pimumlat). a) Pengendalian administrasi.

(1) Mengeluarkan Direktif Latihan.

(2) Menetapkan Rencana Garis Besar yang diajukan Komandan Latihan.

(3) Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan latihan kepada Komando atas sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

b) Pengendalian operasional.

(1) Memberikan penekanan tentang tujuan dan sasaran latihan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan latihan.

(2) Mengambil keputusan berhasil dan tidaknya pelaksanaan latihan pada saat kaji ulang.

2) Komandan Latihan (Komandan Latihan).

a) Pengendalian administrasi.

(1) Atas dasar rencana garis besar yang telah disetujui Pimumlat maka Komandan Latihan beserta Staf latihan menyusun naskah latihan (Renlat) secara rinci.

(38)

34

(2) Mengesahkan rencana lapangan (Renlap) yang diajukan oleh Koordinator Materi/Pelatih.

(3) Mengendalikan kegiatan Staf latihan.

(4) Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan latihan kepada Pimumlat sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

b) Pengendalian operasional.

(1) Memberikan penataran pelatih dan briefing pelaku sebelum pelaksanaan latihan.

(2) Menyampaikan tujuan dan sasaran latihan yang ingin dicapai serta ketentuan dan aturan yang harus ditaati selama pelaksanaan latihan.

(3) Mengendalikan Koordinator Materi/Pelatih pada saat melatihkan materi yang diberikan kepada pelaku.

3) Koordinator Materi / Pelatih.

a) Pengendalian administrasi.

(1) Mengatur pendistribusian naskah latihan sesuai dengan alamat pejabat yang berhak menerima.

(2) Mengatur pemberian persoalan Keadaan Umum (Kaum) dan Keadaan Khusus (Kasus) serta Keadaan Khusus Lanjutan (Kasusla) kepada pelaku sehingga pelaksanaan latihan dapat berjalan sesuai rencana.

(3) Membuat hasil penilaian latihan sebagai bahan laporan kepada Komandan Latihan.

(39)

35

b) Pengendalian operasional. (1) Teknik I.

(a) Memberikan materi persoalan sesuai alokasi waktu yang tersedia.

(b) Mengendalikan waktu diskusi dan materi pokok agar tidak terjadi penyimpangan dan meluruskan apa bila terjadi penyimpangan.

(2) Teknik II.

(a) Memimpin diskusi antar kelompok pelaku serta menyimpulkan dan menjelaskan jawaban alternatif sebagai bahan diskusi selanjutnya.

(b) Mengatur pemberian dan pembahasan sesuai dengan waktu yang dipersiapkan.

(3) Memberikan debriefing terhadap pelaku tentang pelaksanaan kegiatan sesuai dengan materi latihan.

(40)

KONFIDENSIAL 36

Lampiran Swat Keputusan Kasad Nomor Skep 1 425 1

XI

12004 Tanggal 22 Nopember 2004

BAB

VI

PENUTUP

t

23. Keberhasilan. Disiplin yang dilaksanakan oleh para pembina l a t h clan pengguna dalam mempedomani ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Buku Petunjuk Teknik

tentang Geladi

Medan

akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembinaan l a t h

TNI AD.

24. Penyempurnaan. Hal-ha1 yang dirasakan perlu untuk penyempurnaan Buku Petunjuk ini, akibat adanya perkembangan agar disarankan

kepada

Kasad melalui Komandan Kodiklat TNI AD.

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT KOMANDAN KODMLAT

U.b.

D ~ A T

SIHAR E.

k.

SAGALA

BRIGA$IR

JENDERAL TNI

(41)

Sub Lampiran

A

.

Lampiran Surat Keputusan Kasad N o m r Skep 1 425 /

XI

/ 2004 Tanggal 22 Nopember 2004 37

TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

, - + . > '

1. Bujuknik Adalah buku pedoman sebagai j a b dari Buku Petunjuk Adrninistrasi

yang

memuat

penjelasan tentang tatacara teknik

alat

padatan atau pelaksanaan dari wtu kegiatan

atau pekerjaan, seem terinci

dalam

ran& peinbinaan salab satu fhgsi TNI

AD.

Geladi. Adalah bentuk latihan untuk

memberikan

pennetahuan dan kexmmpuan mlakukan kegiatan yang telah dipelajari atau dilatihkan sebelunmya.

PENGERTIAN-PENGERTIAN

3. Geladi Peta. Adalah metoda latihan taktis diatas Peta

dimana

ditetapkan s e m g k a h

situasi yang saling berhubungan yang membutuhkan pemecahan persoalan

secara perorangan

maupun kelompok.

4. Pelatih. Adalah seseorang atau kelomrpok personel yang ditunjuk untuk mengatur, mengarahkan dan menuntun dalam batas-batas tertentu terhadap pelaku sehingga mekanisme

pelaksanaan geladi d a p t dipelihara,

5.

Sarma.

dipakai

sebagai alat dalam pencapaian J,, -?- 1. - .

,- . K J- -.. i

6. Teknlk Adalah

cara

.

\.

tindahn khususnya secara terperinci

dilakukan

oleh

pasulran

atau

pa&

~0~~ pelalrsansan tugas Militer.

7. PembinaLatihan. Adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab untuk

merencanakan, menyusun, membmgun, mengembangkan, mengerahkan, menggunakan serta mengendalikan segala sumber daya latihan dengan baik, tertib, teratur menurut program

(42)

8. Rencana Latihan ( Renlat ).

~dalah

bentuk tulisan yang dbuat oleh Komandan latihan

pada saat perenCanaan, rnernuat petunjuk tentang garis besar penyelenggaraan latihan dan

penjelasan tentang materi latihan yang akan dikembmgkan oleh Koordinator materi latihan dalam membuat Rencana Lapangan ( Renlap ).

9. Rencana Lapangan ( Renlap ).

Adalah

bentuk tulisan yang dibuat Koordinator materi latihan, memuat tentang rencana kegiatan suatu materi beserta dukungannya secara rinci yang

akan

dioperasikan oleh Pelatik

10. Keadaan

Umum

( Kaum). Amah suatu cerita perurnpamaan dalam rangka skenario

latihan yang memberikan gmbaran mengenai keadaan dm kondisi mum, kegiatan dan kelcuatan kedua belah pihak yang berhadapan dari satuan yang dimainkan terrnasuk medan dan cuaca 'agar

para Komandan dan Staf yang dilatih memulai bekerja dalam konteks setting strategis yang di

inginkan agar tujuan latihan tercapai.

11. Keadaan khnsus ( Kasus). Adalah cerita p e r u m p m lanjutan yang lebm terperinci dan langsung menyangkut tugas Komando satu tingkat lebih tinggi dari satuan yang dilatih dengan

maksud mernberikan data untuk perkiraan dan perencanaan operasi satuan yang dilatih.

PALA

STAF

ANGKATAN DARAT

-< LLL

#

E.E.

SAGALA

(43)

TENTAaA NASIONAL INDONESIA

MARKAS BESAR ANGAKATAN DARAT

Sub Lampiran . B

Lampiran Surat Keputusan

Kasad

Nomor Skep / 425 / XI / 2004

Tanggal 22 Nopember 2004

SKEMA ALIRAN BUJUKNIK GELADI MEDAN

BUJUKMIN

Tentang

PENYELENGGARAAN

LATIHAN

I

BUJUKNIK

Tentang

GELADI MEDAN

AF ANGKATAN D

-

ARAT

(44)

TENTARA NASIONAL INDONESIA M A W BESAR ANGKATAN DARAT

Sub Lampiran C

Lampiran Surat Keputusan Kasad

Nomor Skep / 425 / X I / 2004

Tanggal 22 Nopember 2004

STRUKTUR ORGANISASI LATIHAN GELADI MEDAN

I

PIMUMLAT

I

WAPIMUM LAT

L-r'

piiGiizt---

---

WADAN LAT

STAF LAT

A

SET LAT

DENIKIISI MALAT TIM PELATM

I

KWmMATER1' : GarisKomando : Garis Staf : Garis Pelatih : Garis Koordainasi

4 STAF ANGKATAN DARAT

(45)

4 1 TENTARA NASIONAL 'INDONESIA

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Surat Keputusan Kasad Sub Lampiran D Nomor Skepl 425 I XI 1 2004 Tanggal 22 Nopember 2004

DAFTAR CONTOH FORMATI BENTUK NASKAH GELADI MEDAN

Naskah Latihan Naskah Latihan

encana Distribusi persoalan

KATAN DARAT

, -

.

'

.f

Fa-- .: 2L-

(46)

42 CONTOH-1 KLASIFIKASI (LATIHAN) KOPSTUK

RENCANA LATIHAN

Penunjukan : Peta : Cantumkan peta yang akan digunakan Kedar : Cantumkan kedar peta yang akan digunakan. Tahun : Cantumkan tahun pembuatan peta.

Lembaran : Cantumkan lembar/lembaran peta yang akan digunakan

1. Dasar. Yang mendasari Rencana Latihan diambil dari Program Kerja Satuan, Surat Perintah dan lainnya.

2. Tujuan Latihan. Menjelaskan tujuan latihan.

3. Sasaran Latihan. Sasaran yang ingin dicapai dalam latihan. 4. Materi Latihan. Materi latihan yang akan dilaksanakan.

5. Macam, Sifat dan Metoda Latihan. Sesuai dengan Macam, Sifat dan Metoda yang akan digunakan.

6. Waktu dan Tempat Latihan. Diisi waktu dan tempat/daerah yang akan digunakan.

KLASIFIKASI (LATIHAN)

(47)

43

KLASIFIKASI (LATIHAN)

7. Organisasi Latihan. Berisi organisasi latihan yang akan digunakan.

8. Pelaksanaan. Memuat garis besar tahapan penyelenggaraan latihan yang akan dikembangkan, meliputi :

a. Tahap Perencanaan. b. Tahap Persiapan. c. Tahap Pelaksanaan. d. Tahap Pengakhiran.

9. Administrasi dan Logistik.

a. Personel. Dibuat pengelompokan tugas peserta latihan sesuai organisasi disertai kekuatannya.

b. Logistik. Dibuat rencana kebutuhan dukungan latihan berupa dukungan operasional latihan dan dukungan logistik latihan.

10. Komando dan Perhubungan. a. Perhubungan.

b. Komando Pengendalian.

KLASIFIKASI (LATIHAN)

(48)

44

KLASIFIKASI (LATIHAN)

11. Lain-lain. Hal-hal yang belum tercantum pada rencana lapangan disampaikan secara parsiil/ tertulis.

Dikeluarkan di : Bandung Pada tanggal : …..-…………..…..-20……. KOMANDAN LATIHAN N A M A PANGKAT/KORPS/NRP Lampiran : 1. Struktur Organisasi.

2. RPL (Rangka Pokok Latihan). 3. AL (Acara Latihan).

4. Diagram Waktu Latihan. 5. Jadwal Kegiatan Latihan. 6. Bagan Daerah Latihan. 7. Mekanisme Latihan. 8. Rencana Komunikasi. 9. Rencana Administrasi 10. Petunjuk Tata Tertib. 11. Rencana Pengamanan. 12. Daftar Nama Peserta Latihan

KLASIFIKASI (LATIHAN)

(49)

45 CONTOH - 2 KLASIFIKASI (LATIHAN) KOPSTUK RENCANA LAPANGAN

Penunjukan : Peta : Cantumkan peta yang akan digunakan Kedar : Cantumkan kedar peta yang akan digunakan

Tahun : Cantumkan tahun pembuatan peta

Lembaran : Cantumkan lembar/lembaran peta yang akan digunakan

1. Dasar. Yang mendasari Rencana Lapangan diambil dari Renlat, Program Kerja Satuan, Surat Perintah dan lainnya

2. Tujuan dan Sasaran. Tujuan dan Sasaran latihan yang ingin dicapai. 3. Waktu dan Tempat. Diisi waktu dan tempat/daerah yang akan digunakan.

4. Materi Latihan. Diambil dari Acara Latihan pada Renlat komando atas atau dari Acara Latihan yang menjelaskan isi materi latihan terkait.

5. Referensi. Buku Petunjuk yang digunakan sebagai pedoman dalam melatihkan materi terkait.

KLASIFIKASI (LATIHAN)

(50)

46

KLASIFIKASI (LATIHAN)

6. Macam, Sifat dan Metoda. Sesuai dengan Macam, Sifat dan Metoda yang akan digunakan.

7. Organisasi Latihan. Dibuat sesuai kebutuhan, pada dasarnya meliputi Pimpinan Umum Latihan, Komandan Latihan, Staf dan Pelatih serta pendukung dan Pelaku.

8. Pakaian dan Perlengkapan. Diisi pakaian dan perlengkapan yang digunakan oleh Pelatih, Bulsi serta Pelaku.

9. Pelaksanaan. a. Tahap Perencanaan b. Tahap Persiapan c. Tahap Pelaksanaan d. Tahap Pengakhiran e. 10. Administrasi.

a. Personel. Dibuat pengelompokan tugas peserta latihan sesuai organisasi disertai kekuatannya.

b. Logistik. Dibuat rencana kebutuhan dukungan latihan berupa dukungan operasional latihan dan dukungan logistik latihan.

KLASIFIKASI (LATIHAN)

(51)

47

KLASIFIKASI (LATIHAN)

11. Lain-lain. Hal-hal yang belum tercantum pada rencana lapangan disampaikan secara parsiil/ tertulis. Bandung , ………..…20… KOORDINATOR MATERI N A M A PANGKAT / KORPS / NRP Lampiran :

1. Struktur Organisasi Latihan 2. Jadwal Latihan

3. Pembagian Tugas Pelatih 4. Keadaan Umum (Kaum) 5. Keadaan Khusus (Kasus)

6. Keadaan Khusus Lanjutan (Kasusla) 7. Rencana Distribusi Persoalan (RDP) 8. Rencana Pengamanan (Renpam) 9. Petunjuk Tata Tertib (Juktatib) 10. Cheklist. Mengetahui : KOMANDAN LATIHAN NAMA PANGKAT / KORPS / NRP KLASIFIKASI (LATIHAN)

(52)

48 CONTOH - 3 KLASIFIKASI (LATIHAN) KOPSTUK KEADAAN UMUM

Penunjukan : P e t a : Peta daerah mana yang digunakan. K e d a r : Kedar peta yang digunakan. T a h u n : Tahun pembuatan peta.

L e m b a r : Lembar/lembaran peta yang digunakan. 1. Umum. Menjelaskan secara umum.

2. Musuh. Keadaan tentang musuh yang sedang beroperasi di daerah operasi komando dua tingkat di atas satuan pelaku baik kekuatan, identifikasi, gerakan atau disposisi dan rencananya serta kemampuan bantuan operasinya.

3. Pasukan Sendiri. Keterangan tentang pasukan sendiri dua tingkat diatas satuan pelaku baik tentang kekuatan, disposisi, komposisi, tugas dan rencananya, serta susunan tugas.

4. Keadaan Musuh/Cuaca. Berisi keadaan geografi, demografi serta kondisi sosial daerah operasi apabila terlalu banyak dapat dijadikan lampiran ADO.

Dikeluarkan di :..……… Pada tanggal :……….. KOMANDAN LATIHAN NAMA PANGKAT/KORPS/NRP Lampiran : - Skenario Bergambar KLASIFIKASI (LATIHAN)

(53)

49 CONTOH -4 KLASIFIKASI (LATIHAN) KOPSTUK KEADAAN KHUSUS

Penunjukan : P e t a : Peta daerah mana yang digunakan. K e d a r : Kedar peta yang digunakan. T a h u n : Tahun pembuatan peta.

L e m b a r : Lembar/lembaran peta yang digunakan.

1. Umum. Penjelasan secara umum tentang Keadaan Khusus.

2. Musuh. Keadaan tentang musuh yang sedang beroperasi di daerah operasi komando satu tingkat di atas satuan pelaku.

3. Pasukan Sendiri. Keterangan tentang pasukan sendiri satu tingkat diatas satuan pelaku baik tentang kekuatan, disposisi, komposisi, tugas dan rencananya, serta susunan tugas.

4. Keadaan Topografi. Memuat tentang keadaan medan dan cuaca secara khusus.

Dikeluarkan di :..……….. Pada tanggal :………. KOMANDAN LATIHAN NAMA PANGKAT/KORPS/NRP Lampiran :

1. Bagan Situasi Musuh 2. Analisa Daerah Operasi 3. Ringkasan Intelijen 4. Data pasukan sendiri 5. Data pasukan musuh

KLASIFIKASI (LATIHAN)

(54)

50 KLASIFIKASI

(LATIHAN) CONTOH - 5

KOPSTUK

KEADAAN KHUSUS LANJUTAN

Penunjukan : P e t a : Peta daerah mana yang digunakan. K e d a r : Kedar peta yang digunakan. T a h u n : Tahun pembuatan peta.

L e m b a r : Lembar/lembaran peta yang digunakan.

1. Umum. Penjelasan secara umum.

2. Keadaan Khusus Lanjutan-1. Uraian tentang cerita lanjutan dari Keadaan Khusus yang menggambarkan secara rinci tanpa gerakan kedua belah pihak (musuh dan pasukan sendiri) sesuai dengan Rencana Latihan dan menggambarkan situasi yang sedang berlaku untuk menentukan tindakan yang harus dilaksanakan.

a. Persoalan-1.

1) Persoalan/penugasan. 2) Waktu pemecahan persoalan. 3) Waktu untuk diskusi.

b. Jawaban Persoalan-1. ( Uraian tentang alternatif jawaban )

KLASIFIKASI (LATIHAN)

(55)

51 KLASIFIKASI

(LATIHAN)

3. Keadaan Khusus Lanjutan-2. ( Dan seterusnya sampai persoalan selesai )

a. Persoalan -2. b. Jawaban Persoalan-2. Dikeluarkan di :..………….. Pada tanggal :……….. KOMANDAN LATIHAN NAMA PANGKAT/KORPS/NRP Lampiran :

- Gambar gerakan kedua belah pihak ( Sesuai keperluan )

KLASIFIKASI (LATIHAN)

(56)

CONTOH - 6

52 KLASIFIKASI

(LATIHAN) KOPSTUK

RENCANA DISTRIBUSI PERSOALAN

(Untuk Geladi Peta, Model dan Medan) WAKTU

NO TGL/

WAKTU PENYELESAIAN DISKUSI

KEADAAN LANJUTAN PERSOALAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7

02.10.00 PEB 2005

30 30 Ton telah memasuki daerah di

sekitar KT. 300 Pakato dan mendapat tembakan dari KT. 300 pada jarak 350 m

Bagaimana rencana pengerahan Ton oleh Danton

dalam rangka mengatasi hambatan tersebut

Yang dimaksud adalah penentuan cara bertindak, apakah menyerang dengan frontal atau melambung

Bandung, - 20…

KOORDINATOR MATERI/ PELATIH

NAMA

PANGKAT/KORPS/NRP

KLASIFIKASI (LATIHAN)

(57)

CONTOH - 7 53 KLASIFIKASI (LATIHAN) KOPSTUK LEMBAR PENUGASAN ………. 1. Materi. Persoalan yang akan dibahas dalam penugasan. 2. Tujuan. Tujuan dari pembuatan lembar penugasan. 3. Ruang Lingkup. Pembatasan dalam persoalan. 4. Referensi. Referensi yang digunakan.

5. Waktu dan Tempat.

a. Waktu. Kapan waktunya.

b. Tempat. Dimana tempatnya.

6. Metoda. Metoda yang digunakan dalam memecahkan persoalan. 7. Kegiatan.

a. Pelaku/ Siswa. Menjelaskan kegiatan Pelaku/ Siswa.

b. Pelatih/ Pembimbing. Menjelaskan kegiatan Pelatih/ Pembimbing. 8. Penugasan. Penjelasan tentang tugas yang akan dilaksanakan oleh Pelaku/Siswa. 9. Lain – lain. Berisi penekanan kepada Pelaku/Siswa yang dianggap perlu.

Bandung, - 20… KOORDINATOR MATERI/ PELATIH

NAMA

PANGKAT/KORPS/NRP Lampiran :

1. Kaum dan Kasus.

2. Kasusla dan Persoalan. 3. Peta.

KLASIFIKASI (LATIHAN)

(58)

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT

SURAT

PERINTAH Nomor : Sprinl 139 / I1 12004 Pertim bangan : Dasar

Bahwa perlu segera mengeluarkan Surat Perintah sebagai pelaksanaan tersebut "Dasar".

1. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 1 / I 1 2004 tanggal 2 Januari

2004, tentang petunjuk pelaksanaan program dan anggaran TNI AD TA. 2004

Sub-sub lampiran "V.b" Program Pembinaan Organisasi khususnya penyusunan Bujuk Fungsi Latihan.

2. Surat Dankodiklat TNI AD Nomor : B I 154 I I1 I 2004 tanggal 18

Pebruari 2004, tentang penunjukan Personel Pusdik Kodiklat TNI AD untuk bergabung dalam penyusunan Bujuk Fungsi Latihan TA. 2004.

DIPERINTAHKAN

Kepada Nama, Pangkat, Corps, Nrp, dan Jabatan sesuai daftar terlarnpir.

Untuk 1. Seterimanya Surat Perintah ini disamping tugas dan jabatannya

sekarang masing-masing, ditugaskan sebagai kelompok k e j a penyusunan Bujuknik Geladi Medan.

2. Pelaksanaan penyusunan mulai tanggal 1 Maret s.d 3 1 Oktober 2004 di

Staf Dirlat Kodiklat TNI AD.

Lapor kepada Dankodiklat TNI AD atas pelaksanaan Surat ~erintah ini. Melaksanakan perintah ini dengan penuh rasa tanggung jawab.

Selesai.

Dikeluarkan di Bandung

Pada tanggal 26 Pebruari 2004

Tembusan :

1. Dankodiklat TNI AD

2. Asops Kasad

3. Irjenad

4. Dirdok dan Dirlat Kodiklat T N I AD C n a n n v i c r l i k i f Knrlitlat TAT1 A n

(59)

KONFIDENSIAL

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT Lampiran Surat Perintah Dankodiklat TNI AD

KODIKLAT Nomor Spin I 139 I I1 I 2004

Tanggai 26 Pebruari 2004

DAFTAR POKJA

PENYUSUNAN BUKU PETUNJUK TEKNIK TENTANG GELADI MEDAN

Dankodiklat TNI AD

rlat Kodiklat TNI AD

Sdirlat Kodik-

irlat Kodiklat TNI AD

(60)

Sunarto Adji Santoso Sardono Lutfi Anar Joko Sudarsono 1 , & ! I . . - j 1*.41,-:% KONFIDENSIAL 2 AD

1920026320369 Pusdikif Kodiklat TNI AD

. 3 I n ', & \ . t J

Mayor Inf Gurnil Go1 VI Depstaf

1920020950466 Pusdikif Kodiklat TNI AD

'

f I r - I I * a '#' 1.

51 1049 Kodiklat TNI AD

Serka

2 19400340303 Ba

Ren

Ucob Sdirlat Operator

Kodiklat TNI AD Kompute~

I

i

i

I

Serka Ba Bangmetlat Sdirlat Operator

2 195004 1 77047 Kodiklat TNI AD ' "

'

A Komputer

5 1 1b.

.

: * 8 5

I

?

I

- - I - - . -

4 I ; 1 ; A l- at! ' *

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, Dinas Kopersi dan Usaha Mikro Kota Malang selaku pelaksana kebijakan pemberdayaan UKM sudah menjalankan Tugas dan Fungsi yang mana sudah

Termasuk contoh dari ilmu-ilmu alat adalah semua ilmu yang menjadi pengantar untuk memahami semua ilmu agama Islam tersebut, selain ilmu-ilmu tentang Ketuhanan

misI D I M E N S I P E M B A N G U N A N DIMENSI PEMERATAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN KUALITAS INFRASTRUKTUR

Tugas dari akuntan publik atau auditor adalah mengaudit laporan keuangan, memberikan dan bertanggung jawab atas opini yang diberikan sehingga hasil yang didapatkan,

Berdasarkan rata-rata jumlah karat tumor dan persentase penghambatannya, dosis fungisida CC 10% efektif menekan pertumbuhan karat tumor mulai bulan kedua pada sengon yang dipangkas

umberdaya  manusia  (SDM)  di  perpustakaan  menurut  Undang‐ undang  nomor  43  tahun  2007  tentang  Perpustakaan  terdiri  dari  pustakawan  dan  tenaga 

PT Kupu-Kupu Taman Lestari sebagai perusahaan yang melakukan persilangan kupu-kupu memiliki beberapa jenis kandang untuk persilangan yang dapat dibedakan berdasarkan fungsinya,

Penelitian dilaksanakan di Pulau Bali dengan fokus rumah Adat yang terletak di desa Kadewataan daerah Ubud untuk mengkaji perubahan fungsi rumah Adat yang