• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DI KELURAHAN TANJUNG UNGGAT NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DI KELURAHAN TANJUNG UNGGAT NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DI KELURAHAN TANJUNG UNGGAT

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

KARSENO HERU SAPUTRO NIM : 080565201076

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

(2)

2

PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DI KELURAHAN TANJUNG UNGGAT

KARSENO HERU SAPUTRO

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISIP UMRAH

Good Governance (tata pemerintahan yang baik) merupakan praktek penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Good governance telah menjadi isu sentral, dengan adanya era globalisasi tuntutan akan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah suatu keniscayaan seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat.

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pelaksanaan good governance di Kelurahan Tanjung Unggat (transparansi dan akuntabilitas). Pembahasan dalam skripsi ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan mengacu konsep sedarmayanti (2004:7) yang mengatakan bahwa mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), ada beberapa unsure penting anatara lai: Akuntabilitas dan Transparansi, dan perlu di variabelkan sehingga menjadi sebuah variable yang kongkrit. Adapun yang dijadikan informan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 10 orang.analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif.

Hasil penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Kelurahan Tanjung Unggat belum menjalankan prinsip good governance dengan baik. Hal ini dapat di lihat dari : di Kantor Kelurahan Tanjung Unggat mengenai kepastian waktu dan biaya haruslah menjadi perhatian. Seperti membuat papan persyaratan atau di temple di dinding agar prosedur yang berisi tentang biaya, alur maupun waktu penyelesaian terlihat jelas oleh masyarakat. Pegawai kelurahan Tanjung Unggat kurang memanfaatkan waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang seharusnta dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan tepat waktu

(3)

3

PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DI KELURAHAN TANJUNG UNGGAT

KARSENO HERU SAPUTRO

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISIP UMRAH

Good Governance (good governance) is the practice of governance in order to provide public services. Good governance has become a central issue in the era of globalization the demand for good governance is a necessity due to the increasing public knowledge.

Objective To investigate the implementation of good governance in Tanjung Unggat (transparency and accountability). The discussion in this paper uses qualitative descriptive technique by referring to the concept of Sedarmayanti (2004: 7) which says that ensuring good governance (good governance), there are several important elements anatara lai: Accountability and Transparency, and the need in variabelkan so that it becomes a variable concrete , The informants were used in this study as many as 10 orang.analisis data used in this research is the analysis of qualitative data.

The results of the above explanation can be concluded that the village of Tanjung Unggat not run well on good governance principles. It can be seen from: at the Village Office Tanjung Unggat certainty over the time and cost should be a concern. As the timber requirements or in the temple wall so that the procedure contains about costs, workflow and turnaround time is clearly visible for the public. Employees village of Tanjung Unggat less use of the time that should be used to complete the work that seharusnta can be used to complete the work that should be complete time.

(4)

4

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelurahan Tanjung Unggat merupakan salah satu Kelurahan pada Pemerintah Kota Tanjungpinang yang memiliki tugas dan fungsi dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, memberdayakan masyarakat, melaksanakan pelayanan, memelihara dan membina ketentraman dan ketertiban umum serta melaksanakan tugas yang di berikan oleh walikota.

Untuk dapat terlaksana dengan efektif dan efisiennya tugas Kelurahan Tanjung Unggat tersebut, maka salah satunya perlu dilaksanakan dan diterapkan tata kepemerintahan yang baik (good governance). Seperti aparatur pemerintah punya kompetensi di bidang tugas masing-masing, adanya sikap transparansi, memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, tanggapan dan peduli dengan kebutuhan masyarakat.

Berkenaan pelaksanaan Good Governance di Kelurahan Tanjung Unggat maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu

1. Masyarakat mengeluhkan prosedur dan mekanisme kerja pelayanan yang berbelit-belit, kurang informatif dan terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu dan biaya),serta tindakan-tindakan yang berindikasikan penyimpangan dan KKN. Tidak adanya alur yang berisi persyaratan.

2. Masih adanya pegawai yang belum menjalankan pekerjaannya dengan tanggung jawab hal ini dapat dilihat masih ada pegawai yang datang tidak

(5)

5

tepat waktu dan pulang tidak dengan waktu yang di tetapkan hal inilah yang menghambat pelayanan kepada masyarakat.

3. Kurangnya keramahan pegawai dalam pengurusan berbagai keperluan administrasi menyebabkan masyarakat merasa tidak dilayani dengan baik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan pengkajian dan penelitian lebih jauh, tentang fenomena-fenomena yang terjadi, dalam sebuah ulasan penelitian dengan judul ‘’ PELAKSANAAN GOVERNANCE DI KELURAHAN TANJUNG UNGGAT‟‟.

B. Perumusan Masalah

Pelaksanaan Good Governance di Kelurahan Tanjung Unggat ini masih belum dapat dilaksanakan dengan baik, Jadi “Bagaimana Pelaksanaan Good Governance di Kelurahan Tanjung Unggat.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian a. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pelaksanaan good governance di Kelurahan Tanjung Unggat (transparansi dan akuntabilitas).

b. Kegunaan Penelitian

1. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam pelaksanaan good governance di Kelurahan Tanjung Unggat.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk mewujudkan good governance.

D. Kerangka Teori

(6)

6

untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), ada beberapa unsur penting antara lain:

1. Akuntabilitas yaitu adanya kewajiban bagi aparatur pemerintahan untuk bertindak selaku penanggung jawab dan penanggung gugat atas segala tindakan dan kewjiban yang ditetapkan.

2. Transparansi, kepemerintahan yang baik akan bersifat transparan terhadap rakyatnya, baik tingkat pusat maupun daerah.

3. Keterbukaan yaitu menghendaki terbukanya kesempatan bagi rakyat untuk mengajukan tanggapan dan kritik terhadap pemerintah yang dinilainya tidak transparan.

4. Aturan hukum: kepemerintahan yang baik mempunyai karakteristik berupa jamina kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat terhadap setiap kebijakan publik yang ditempuh.

Penerapan prinsip-prinsip good governance tidak terlepas dari peranan masyarakat, dan stakeholder yang berkepentingan (sektor swasta dan elit politik) demi memajukan pembangunan serta pemerintahan daerah yang berguna bagi masyarakat. Dengan demikian, maka wujud good governance adalah plaksanaan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintah daerah yang solid, kondusif dan bertanggung jawab dengan menjaga kesinergisan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Terselenggaranya good governance merupakan prasayarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas,nyata dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berlangsung secara

(7)

7

berkesinambungan, berdaya guna,berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari KKN.

E. Konsep Operasional

Ada beberapa unsur penting antar lain Transparansi dan Akuntabilitas. Dalam hal ini dapat dilihat dari dimensi sebagai berikut :

1. Transparansi

Kemudahan untuk memperoleh informasi mengenai berbagai aspek pelaksanaan pelayanan publik hal ini dapat di lihat dari indikator:

a. Setiap unit pelayanan instansi wajib dipublikasikan mengenai prosedur, persyaratan, biaya, waktu, standar, akta/janji, motto pelayanan, lokasi serta pejabat/petugas yang berwenang dan bertanggung jawab.

b. Adanya sarana dan prasarana yang dapat menunjang pelayanan yang diberikan pada pihak Kelurahan kepada masyarakat.

2. Akuntabilitas

`Adanya kewajiban bagi aparatur pemerintahan dlam hal ini pegawai pada Kelurahan Tanjung Unggat untuk bertindak selaku penanggung jawab dan penanggung gugat atas segala tindakan dan kewajiban yang ditetapkan. Upaya ini dpat dilihat dari :

a. Adanya tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diemban oleh pegawai.

(8)

8 F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Menurut Sugiono (2001:6) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penilitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan tanpa membuat perbandingan atau hubungan dengan variabel lain, tetapi penelitian untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif „‟pendekatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga hasil yang diinginkan akan mudah dicapai‟‟ pendekatan ini digunakan dalam usaha melihat bagaimana penerapan good governance pada Kelurahan Tanjung Unggat.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dikantor Kelurahan Tanjung Unggat Kota Tanjungpinang. Dalam melayani masyarakat seluruh pegawai pada Kelurahan Tanjung Unggat untuk dapat menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

3. Informan

menurut Arikunto (2006:145) informan adalah orang yang akan memberikan informasi.teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Menurut arikunto purposive sampling (2006:139) adalah sampel bertujuan dilakukan cara mengambil subjek bukan berdasarkan strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Adapun informan yang di ambil dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang terdiri dari 1 orang lurah

(9)

9

yang mana lurah sangat mengetahui kinerja dari pegawai pada Kantor Kelurahan Tanjung Unggat Kota Tanjungpinang, 1 orang sekertaris lurah dan 2 orang staff pada kantor Kelurahan yang bertugas melayani masyarakat, dan beberapa orang masyarakat.

4. Sumber Data

Data yang akan dikumpulkan terdiri dari primer dan sekunder. a. Data primer

data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan para responden, yaitu pegawai Kelurahan Tanjung Unggat.

b. Data sekunder

Data yang diperoleh dengan tidak melalui wawancara, namun melalui dokumen-dokumen dan literatur Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua dan sudah diolah melalui laporan,dokumen ysang meliputi: Perda, kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai kepegawaian dan kinerja pegawai. Gambaran umum Kelurahan Tanjung Unggat Kota Tanjungpinang, struktur organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi pegawai Kelurahan dan Ketersediaan sarana dan prasarana.

5. Teknik pengumpulan data

a. Observasi Menurut Sugiyono (2005:166) teknik observasi merupakan suatu proses yang komplek dan sulit, yang tersusun dari suatu proses biologis dan proses psikologis diantaranya yang terpenting adalah pengamatan dan ingatan. Dalam penelitian ini , observasi yang digunakan yaitu observasi terstruktur yang telah

(10)

10

dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya, dengan alat pengumpulan data itu check list. Dalam penelitian ini observasi akan dilakukan untuk melihat bagaimana Pelaksanaan good govermance oleh Aparatur Pemerintah Pada Kelurahan Tanjung unggat.

b. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2011:231) Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dalam hal ini melakuakan tanya jawab secara langsung dengan key informan yaitu Lurah Tanjung Unggat yang dianggap sudah mengetahui secara baik bagaimana selama ini peaksanaan Good Governance pada Kelurahan Tanjung Unggat Kota Tanjungpinang. Dan salah satu pegawai tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai key informan mengenai masalah-masalah penelitian. Adapun alat yang digunakan yaitu interview guide (pedoman wawancara)

G. Teknis analisis data

Penelitian ini penulis menggunakn teknik analisis deskriptif kualitatif, menurut Bogdan dan Biklen (Moleong,2004:248) teknik analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan dta, memilah-milahnya dalam satuan yang dapat dikelola,mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan aoa yang diceritakankepada orang lain.

(11)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

1. Good Governance

Pemerintahan yang baik cinta negara berdasarkan hukum, dimana masyarakatnya merupakan sel regulatory society. Dengan demikian, pemerintah sudah dapat meredukasi perannya sebagai pembina dan pengawas implementasi visi dan misi bangsa dalam seluruh sendi-sendi kenegaraan melalui pemantauan terhadap masalah-masalah hukum yang timbul dan menindaklanjuti keluhan-keluhan masyarakat dan sebagai fasilitator yang baik. Dengan pengembangan sistem informasiyang baik, kegiatan pemerintahan menjadi lebih transparan,dan akuntabel karena pemerintah mampu menangkap feedback dan meningkatkan peran serta masyarakat.

Dengan konteks lain (hukum), Pemerintahan yang baik merupakan suatu asas yang dikenal sebagai Ass-asas Umum Pemerintahan yang Baik, yang merupakan jembatan antara norma hukum dengan norma etika. Menurut MM Billah, istilah ini mengartikan pada makna aslinya, yaitu Governing yang berarti mengarahkan atau mengendalikan atau mempengaruhi masalah publik dalam suatu Negeri. Karena itu Good Governance dapat diartikan sebagai tindakan atau tingkah laku yang berdasarkan pada nilai yang bersifat mengarahkan,mengendalikan atau mempengaruhi masalah publik ntuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan dan kehidupan keseharian. Dengan demikian ranah Good Governance tidak terbatas pada negara atau biokrasi pemerintahan, tetapi juga pada ranah masyarakat sipil yang direpresentasikan oleh Organisasi Non Pemerintah (ORNOP) seperti Lembaga Swadaya Masyarakat dan sektor govenance swasta.

(12)

12

Singkatnya, tuntutan pada Good Governance tidak selayaknya ditujukan kepada penyelenggara Negara atau pemerintahan, melainkan juga pada masyarakat dluar struktual biokrasi pemerintahan secara bersemangat menuntut penyelenggaraan Good Governance pada negara.

2. Transparansi

Krina (2003:13) mendefinisikan transparansi sebagai prinsip yang menjamin akses kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggara pemerintahan, yakni infomasi tentang kebijakan proses pembuatan dan pelaksanaanya serta hasil – hasil yang dicapai. Transparansi adalah adanya kebijakan terbuka bagi pengawasan. Sedangkan yang dimaksud dengan informasi adalah informasi mengenai setiap aspek kebijakan pemerintah yang dapat dijangkau publik. Keterbukaan informasi diharapkan akan menghasilkan persaingan politik yang sehat, toleran, dan kebijakan yang dibuat berdasarkan preferensi public. Menurut Mardiasmo (2004:30), transparansi bearti keterbukaan (opensess) pemerintah dalam memberikan informasi terkait dengan aktifitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak – pihak yang membutuhkan informasi.

3. Pelayanan

Pelayanan umum hendaknya sejalan dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyebutkan bahwa tujuan pemberian otonomi daerah adalah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkataan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(13)

13

Menelusuri arti pelayanan umum tidak terlepas dari masalah kepentingan umum, yang menjadi asal usul timbulnya istilah pelayanan umum. Dengan kata lain antara kepentingan umum ada hubungan dengan pelayanan umum. Meskipun dalam perkembangan lebih lanjut pelayanan umum dapat juga timbul karena adanya kewajiban sebagai suatu proses penyelenggaraan kegiatan organisasi. Paradigma rakyat pelayan pemerintah dewasa ini telah berubah menjadi pemerintah pelayan masyarakat. Perubahan ini terjadi karena perkembangan dari pemikiran manusia modern. Istilah pelayanan mengandung dua hal pokok yang menjadi pengertiannya, yaitu melayani dan dilayani. Pelayanan dipahami sebagai aktivitas atau kegiatan untuk memberikan bantuan dalam menyiapkan, mengurus, dan membuat jadi suatu hal yang menjadi keperluan dari kebutuhan seseorang. Menurut Moenir (2006:11) pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Kemudian dijelaskan lebih lanjut kriteria pelayanan menurut Moenir (2006:41-44) :

1. Kemudahan dalam pengurusan kepentingan. 2. Mendapatkan pelayanan yang wajar.

3. Mendapatkan perlakuan yang sama tanpa pilih kasih. 4. Mendapatkan perlakuan yang jujur dan terus terang.

(14)

14 BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pemerintahan Kelurahan Tanjung Unggat

Kelurahan Tanjung Unggat merupakan salah satu Kelurahan yang berada di wilayah kerja Kecamatan Bukit Bestari yang terdiri dari 9 Rukun Warga dan 43 Rukun Tetangga. Kelurahan Tanjung Unggat melalui topografi merupakan dataran rendah dengan ketinggian lebih kurang 2 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 114 hari sebanyak 2000-3000 mm/tahun dengan suhu berkisar 30˚C sampai 32˚C. Tekanan udara terendah 1.0102 MBS dan tertinggi 1.01037 MBS serta kelembaban udara rata-rata antara 61.5 sampai dengan 91.5. Kelurahanm Tanjung Unggat memiliki luas wilayah sebesar 700 Ha dengan batas-batas:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kampung Bugis.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanjungpinang Timur. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kampung Bulang. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kamboja.

Adapun visi dan misi maupun tugas pokok dan fungsi Kelurahan Tanjungunggat dapat dilihat seperti dibawah ini :

Visi

“Memberikan pelayanan terbaik dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan guna menunjang misi kota Tanjungpinang”

(15)

15 Misi

1. Meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme aparatur kelurahan berdasarkan IPTEK dan IMTAQ

2. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, dan akurat dengan berazaskan profesionalisme dan kenyamanan

3. Memberdayakan masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki wilayah masing – masing secara gotong royong dan rasa saling memiliki.

4. Meningkatkan penyelenggarakan ketentraman dan ketertiban masyarakat melalui pendataan penduduk dan koordinasi antara pihak kelurahan, babinkamtibmas dan masyarakat

5. Meningkatkan fungsi dan peran lembaga kemasyarakat sebagai mitra kelurahan.

A. Fisiografis

Kelurahan Tanjung Unggat memiliki Fisiografis yang terdiri dari 83% dataran rendah dan 17% lautan.

B. Iklim

Kelurahan Tanjung Unggat terletak di lintang khatulistiwa yang mempunyai 2 musim, yaitu :

1. Musim kemarau antara bulan april sampai dengan bulan September 2. Musim penghujan antara bulan oktober sampai dengan bulan

maret. C. Topografi

Kelurahan Tanjung Unggat melalui topografi merupakan dataran rendah dengan ketinggian lebih kurang 2meter di atas permukaan laut

(16)

16

dengan curah hujan 114 hari sebanyak 2000-3000 mm/tahun dengan simpan resi booking dengan suhu berkisar 30oC sampai 32 oC tekanan udara terendah 1.0102 MBS dan tertinggi 1.01037 MBS serta kelembahan udara rata2 udara rata-rata antara 61.5 sampai dengan 91,5

D. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan tempat atau wadah untuk bekerjasama dalam suatu hubungan formil untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Untuk mencapai tujusn diperlukan suatu organisasi yang kuat agar dapat melaksanakan strategi organisasi.

Struktur organisasi adalah merupakan gambaran dari tugas pokok, wewenang, fungsi, serta kewajiban dari suatu organisasi supaya berjalan dengan efektif dan efesien. Organisasi juga di bentuk berdasarkan kebutuhan yang ada. Organisasi Kelurahan Tanjungunggat, agar birokrasi aparaturnya dapat berjalan dengan baik dan melayani masyarakat dengan hasil memuaskan juga dibutuhkan adanya pembagian tugas sesuai jabatan hirarki. Kelurahan merupakan perangkat daerah yang paling dekat dengan masyarakat karena kelurahan berhadapan langsung dengan masyarakat dan langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu sebagai bagian dari tugas pokok birokrasi sebagai pelayanan disatu sisi, disisi lainnya birokrasi-bieokrasi pelayanan yang lebih responsive dan mencerminkan kepatuttan, keseimbangan, etika dan kearifan serta haruslah efektif, efesien dan memuaskan masyarakat. Itu semua merupakan tanggung jawab yang harus di emban oleh kelurahan demi tercapainnya kelancaran dalam pelayanan.

(17)

17

Dalam sistem pemerintahan, pemerintah wajib melayani masyarakat dengan kapasitas yang baik dan efesien. Dengan begitu sangan di perlukan pegawai-pegawai yang sangat cakap dan handal demi terciptanya pelayanan yang baik dan prima kepada masyarakat Kelurahan Tanjungunggat khususnya, sebagai suatu organisasi pemerintahan, maka Kantor Kelurahan Tanjungunggat memiliki struktur dan pegawai yang antara lain terdiri dari :

1. Lurah

2. Jabatan fungsional 3. Sekretaris

4. Kasi Pemerintahan 5. Kasi Umum dan Trantib

6. Kasi Pelayanan dan Pembangunan 7. Pegawai dan Staf

(18)

18 BAB IV PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Good Governance Di Kelurahan Tanjung Unggat

Dalam fase penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan kedudukan peran aparatur pemerintah sangat penting dan menentukan. Hal ini dikarena aparatur berkewajiban memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Mutu atau kualitas pelayanan merupakan kunci keberhasilan kinerja suatu organisasi. Dengan pelaksanaan yang baik, maka kepuasan dan loyalitas masyarakat dapat di pertahankan dan bahkan di tingkatkan.

Dalam pelaksanaan tidak hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana yang memadai, melainkan yang lebih penting adalah unsure manusia yang memberikan pelayanan. Tuntutan terhadap pelaksanaan yang baik adalah bagaimana bentuk dari pelaksanaan serta kontribusi bagi organisasi tersebut. Dengan hasil pelaksanaan yang baik, yang telah di berikan kepada masyarakat, dalam artian sesuai dengan prosedur dan aturan yang telah ditetapkan. Maka dengan harapan masyarakat sebagai penerima jasa pelayanan tersebut akan merasa puas, dari pelayanan yang diberikan. Hal ini diharapkan semakin meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat. Dalam era otonomi daerah saat ini di tuntut untuk mampu memberikan suatu bentuk pelayanan public yang baik dan transparan, cepat dan berkualitas serta maksimal kepada masyarakat. Untuk melihat bagaimana Pelaksanaan Good Governance di kelurahan Tanjung Unggat dapat di lihat dari beberapa dimensi yang di kembangkan menjadi suatu pedoman wawancara guna menganalisa bagaimana pelaksanaan tersebut dapat berjalan.

(19)

19 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

di Kantor Kelurahan Tanjung Unggat mengenai kepastian waktu dan biaya haruslah menjadi perhatian. Seperti membuat papan persyaratan atau di temple di dinding agar prosedur yang berisi tentang biaya, alur maupun waktu penyelesaian terlihat jelas oleh masyarakat. Tata cara pengurusan semua sudah dilakukan dan di upayakan dengan baik hanya saja perlu ada perbaikan dan dibuat kesederhanaan dalam prosedur dan tata cara agar masyarakat tidak merasa kesulitan dan tidak harus bertanya berulang kali kepada para pegawai tentang bagaimana memperoleh pelayanan di Kelurahan Tanjung Unggat.

Pegawai kelurahan Tanjung Unggat kurang memanfaatkan waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang seharusnta dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan tepat waktu. Pemanfaatan waktu yang sebaik mungkin dalam bekerja perlu menjadi perhatian oleh pegawai pa Kelurahan Tanjung Unggat guna meningkatkan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. B. Saran

1. Informasi tentang segala pengurusan yang ada di kelurahan seharusnya di beritahukan / dipublikasikan secara terbuka atau ditempel di dinding pengumuman di Kantor Kelurahan Tanjung Unggat.

2. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat sebaiknya pihak Kelurahan Tanjung Unggat dapat memanfaatkan waktu luang nya untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda.

Referensi

Dokumen terkait

yang diteliti adalah menulis naskah drama dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Selanjutnya model pembelajaran yang digunakan adalah model Sinektik. Pemilihan model ini

Perbedaan kualitas nitroselulosa dari bahan baku kapas dan jerami ditunjukkan dengan substitusi gugus nitro dari produk nitroselulosa, maka dapat diketahui bahwa nitroselulosa

Download Ribuan Bank Soal Matematika di :

[r]

[r]

Teori tegangan rata$rata Gerber merupakan teori yang tepat untuk digunakan pada analisa fatik struktur bogie dengan material SS400 dan S45C yang tidak getas

Bidang-bidang yang termasuk dalam struktur bidang primer adalah bidang perlapisan, bidang foliasi bidang rekah kerut ( Mud Crack ), bidang kekar kolom ( Colomnar Joint ) pada

Pada interface halaman admin berisikan halaman member untuk mengedit dan manghapus member yang masuk, lalu halaman siswa untuk melihat data siswa yang telah