• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM MEMBANGUN ELEARNING DENGAN MOODLE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM MEMBANGUN ELEARNING DENGAN MOODLE"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

MEMBANGUN ELEARNING DENGAN MOODLE

OLEH : D A R M A N

21011243

PROGRAM STUDI ADMINISTASI PENDIDIKAN

KOSENTRASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2014

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan praktikum ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam laporan praktikum ini kami membahas mengenai “Tujuan dan Manfaat Penelitian dalam Mencari Solusi”.

Laporan praktikum ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Elearning, Laporan praktikum ini dibuat sesuai dengan hasil praktikum yang dilaksanakan selama perkuliahan mata kuliah elearning.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan praktikum ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan praktikum selanjutnya.

Akhir kata semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Kendari, Januari 2014

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat ternyata berdapak luas kewilayah bahan ajar, salah satunya adalah Elearning. Elearning dalam pembealajaran sudah banyak digunakan disekolah-sekolah maupun di Universitas. Dalam mengembangkan elearning dalam laporan ini menggunakan moodle. Moodle merupakan salah satu LMS (learning Management System) open sources yang dapat diperoleh secara bebas melalui http://moodle.org. Moodle dapat dengan mudah dipakai untuk mengembangkan sistem e-learning. Dengan Moodle portal e-learning dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Saat ini terdapat lebih dari 18 ribu situs e-learning tersebar di lebih dari 163 negara yang dikembangkan dengan Moodle.

Langkah-langkah pengembangan e-learning dengan menggunakan Moodle akan dijelaskan dalam tulisan ini. Oleh karena sifarnya yang praktis, maka langkah-langkah pengembangan ini sebaiknya diikuti dengan praktek langsung di depan komputer.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam laporan ini adalah Bagaiman Membangun dan mengelola Moodle sebagai elearning.

C. Tujuan

Yang menjadi tujuan dalam laporan ini adalah untuk membangun elearning dengan moodle sebagai media pembelajaran.

(4)

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Elearning

E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001]. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e”atau singkatan dari elektronik dalam e-learning di -gunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pe-ngajaran lewat teknologi elektronik internet. Atau e-learning dide- finisikan sebagai berikut :” e-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses. Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang Pe-ngajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN,atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu learning. Keuntungan menggunakan e-learning diantaranya : menghemat waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku), menjangkau wilayah geografis yang lebih luas, melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

B. Moodle

1. Pengertian Moodle

Moodle merupakan salah satu LMS (learning Management System) open sources yang dapat diperoleh secara bebas melalui http://moodle.org. Moodle dapat dengan mudah dipakai untuk mengembangkan sistem e-learning. Dengan Moodle portal e-learning dapat

(5)

dimodifikasi sesuai kebutuhan. Saat ini terdapat lebih dari 18 ribu situs e-learning tersebar di lebih dari 163 negara yang dikembangkan dengan Moodle.

2. Fitur-Fitur Modle

a. Fasilitas PINTER yang akan dibahas di modul ini adalah:

b. 1. Cara mengakses dan mengganti profil yang ada dalam e-Learning PINTER c. 2. Membuat kursus online beserta konfigurasinya.

d. 3. Mengisi materi, baik dengan cara mengetikkan langsung ke dalam Moodle maupun dengan cara meng-upload.

e. 4. Mengelola fasilitas pengiriman tugas. f. 5. Pembuatan quiz multiple choice. 3. User Management

Fitur Elearnin UMK secara default menyediakan 7 lapisan user (previlege) untuk untuk mengurangi tingkat keterlibatan administrator sehingga administrator tidak terlalu sibuk mengerjakan seluruh tugas di situs tersebut, tentu saja dengan tetap mempertahankan tingkat keamanan situs. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan 7 lapisan user tersebut: a) Administrator

Seorang administrator bertugas mengatur situs secara umum. Misalnya mengatur tampilan situs, menumenu apa saja yang terdapat pada situs, mengatur user previlege (disebut role pada Moodle), dan lain sebagainya.

b) Course Creator

Seorang course creator dapat membuat course (pelatihan/mata kuliah/mata pelajaran), dan mengajar course tersebut atau menunjuk teacher (pengajar) mana yang akan mengajarkan course tersebut dan melihat course yang tidak dipublish. Pada dunia nyatanya, seorang course creator dapat dianggap sebagai kepala departemen atau koordinator program studi.

c) Teacher

Seorang teacher (pengajar) dapat melakukan apapun terhadap course yang diajarkannya, seperti mengganti aktivitas yang terdapat pada course tersebut, memberi nilai kepada siswa yang mengambil course tersebut, mengeluarkan siswa

(6)

yang terggabung dalam course tersebut, menunjuk non editing teacher untuk mengajar pada course terebut, dan lain-lain.

d) Non-editing teacher

Non editing teacher dapat mengajar pada coursenya, seperti memberi nilai siswa, namun tidak dapat mengubah aktivitas yang telah dibuat oleh teacher yang mengajar pada course tersebut. Pada dunia nyata, non editing teacher dapat dianggap sebagai assisten dosen.

e) Student

Student merupakan user yang belajar pada suatu course. Sebelum dapat mengikuti aktifitas pada suatu course, seorang stuudent harus mendaftar terlebih dahulu pada course tersebut. selanjutnya pengajar yang mengajar pada course tersebut akan memberikan grade terhapad pencapaian student tersebut.

f) Guest

Guest merupakan user yang selalu memiliki akses read-only. Setiap user yang belum terdaftar pada moodle merupakan guest. Guest dapat masuk ke course manapun yang memperbolehkan guest untuk masuk. User yang telah login dapat masuk ke course manapun yang memperbolehkan guest untuk masuk. Walupun diperbolehkan masuk, namun guest tidak diperbolehkan mengikuti aktivitas apapun pada course tersebut. Terdapat 2 tipe akses guest pada moodle: yang memerlukan enrolment key dan yang tidak. Jika untuk masuk pada suatu course diperlukan enrolment key, maka setiap ingin masuk ke course tersebut guest harus memasukkkan enrolment key terlebih dahulu jadi dapat dibatasi guest yang boleh masuk pada course tersebut. Jadi guest disediakan untuk user yang ingin melihat – lihat course yang tersedia pada suatu situs sehingga dapat menentukan apakah course tersebut sesuai dengan kenginannya atau tidak.

g) Authenticated User

Secara default seluruh user yang telah login merupakan Authenticated User. Walupun suatu user berperan sebagai teacher pada suatu course, namun di course lain ia hanya berperan sebagi authenticated user yang memiliki kedudukan yang sama dengan guest. Perbedaan guest dengan authenticated user, bila belum terdaftar

(7)

pada suatu course, maka authenticated user dapat langsung mendaftar pada course tersebut sedangkan guest tidak.

Walaupun secara default Moodle hanya memberikan 7 lapisan user seperti yang dijelaskan diatas, namun pengguna Moodle (berperan sebagai admin) dapat secara bebas mengkostumisasi, bahkan menambah, jenis lapisan user sesuai keinginannya.

4. Course Management

Pada e-Learning PINTER yang berbasis Moodle ini, yang dapat memanajemen course yang ada hanyalah user dengan role sebagai teacher, dan tentu saja admin yang dapat melakukan apapun. Walaupun user dengan role course creator dapat memciptakan suatu course, namun user tersebut tidak dapat memodifikasi course yang telah ia ciptakan bila ia tidak mengajar di course tersebut (bukan sebagai teacher). Course pada Moodle memiliki beberapa format, yaitu:

a) LAMS course format

LAMS telah terintegrasi dengan moodle sehingga teacher dapat membangun aktivitas-aktivitas berdasarkan LAMS didalam course pada Moodle. LAMS akan digunakan sebagai materi utama untuk melakukan proses belajar mengajar dan bila dibutuhkan, aktivitas dan resourse yang disediakan oleh Moodle dapat digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar tersebut.

b) SCORM format

Dengan menggunakan format ini, teacher dapat menggunakan satu paket SCORM untuk melakukan seluruh proses belajar mengajar pada course tersebut. Teacher tidak dapat menggunkan aktivitas dan resourse lain yang disediakan oleh Moodle. Jadi aktivitas dan resourse yang dibutuhkan untuk mendukung proses belajar mengajar harus sudah tertanam di paket SCORM tersebut.

c) Social format

Format ini berorientasi pada sebuah forum, Social forum. Format berguna bila proses belajar mengajar yang dilakukan hanya memerlukan diskusi atau interaksi antar komponennya (student – teacher, student – student). Bahkan format ini dapat digunakan selain untuk course, misalnya sebagai papan pengumuman departemen. d) Topics format

(8)

Pada format ini, materi pada course terbagi – bagi berdasarkan topic – topic. Setiap topic dapat menggunakan aktifitas dan resource yang disediakan oleh Moodle. Format ini cocok dengan course yang didesain dengan concept-oriented, dimana proses belajar mengajar akan melalui tahapan – tahapan konsep, mulai dari beginner sampai advance. e) Weekly format

Format ini mirip dengan format topic, yang membedakan format ini dengan format topic adalah pembagian materi pada course berdasarkan penjadwalan yang tetap (week). Setiap week memiliki tanggal mulainya proses belajar mengajar dan tanggal berakhirnay proses belajar mengajar. Jadi setiap student akan mempelajari materi pada waktu yang bersamaan. Selebihnya format ini sama dengan format topic.

f) Weekly format - CSS/No tables

Format ini sama dengan format weekly, namun tanpa menggunakan table sebagai layout. Sebagai tambahan agar proses belajar mengajar lebih interaktif, Moodle menyediakan berbagai aktifitas dan resource. Aktifitas yang disediakan oleh Moodle yaitu:

g) Assignments

Dengan aktifitas ini, teacher dapat memberikan tugas yang mengharuskan student mengirim (upload) konten digital, misalnya essay, tugas proyek, laporan, dan lain-lain. Jenis file yang dapat dikirim misalnya ord-processed documents, spreadsheets, images, audio and video clips. Selanjutnya teacher dapat melihat dan menilai tugas yang telah dikirim oleh student.

h) Chats

Dengan aktivitas ini, setiap peserta dapat berdiskusi secara real-time via web. i) Choices

Aktifitas ini sangat sederhana - teacher memberikan beberapa pertanyaan dan menyediakan berberapa pilihan jawaban. Aktifitas ini dapat digunakan sebagai polling untuk merangsang daya pikir terhadap sebuah topic, misalnya membiarkan sebuah kelas untuk menentukan (vote) arah dari course.

(9)

j) Database Activity

Dengan aktifitas ini, teacher dan/atau students dapat membuat, melihat dan mencari bank data mengenai topik apapun. Format dan struktur data yang dimasukkan hamper tidak terbatas, termasuk gambar, file, URL, nomor, dan text.

k) Forums

Sama dengan chat, pada forum, student dan teacher dapat berinteraksi satu sama lain secara real-time. Namun tidak seperti chat, pada forum interaksi yang dilakukan secara asinkron. Setiap member yang tergabung dalam forum akan menerima salinan dari posting di email mereka.

l) Glossary

Pada aktivitas ini, pererta dapat membuat kumpulan/daftar pengertian – pengertian kata, seperti kamus. Data yang dimasukkan dapat berasal dari berbagai format dan secara otomatis dapat dibuat link ke materi lain.

m) Lesson

Lesson ditujukan agar teacher dapat membuat aktifitas yang berisi konten yang menarik dan fleksibel. Lesson terbagi menjadi beberapa halaman dan diakhir setiap halaman biasanya terdapat pertanyaan yang memiliki beberapa jawaban. Jawaban yang dipilih student akan menentukan halaman mana yang akan diaksesnya.

n) Quizzes

Pada modul ini, teacher dapat mendesain kumpulan soal, yang berisi multiple choice, true-false, dan pertanyaan jawaban singkat. Pertanyaan – pertanyaan tersebut akan tersimpan di bank soal yang dapat dikategorikan dan digunakan ulang.

o) SCORM/AICC Packages

Dengan module ini, teacher dapat membuat paket yang berisi halaman web, grafis, program Javascript, slide presentasi Flash, video, suara and konten apapun yang dapat dibuka di web browser. Paket ini juga diintegrasikan kumpulan soal yang bila diperlukan dapat dinilai dan kemudian dimasukkan ke rapor student.

p) Surveys

Survey merupakan feedback, quisioner ataupun angket yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran ataupun kritikan bagi teacher ataupun course. Sehingga kinerja teacher dan isi dari course dapat diperbaiki diwaktu mendatang.

(10)

q) Wikis

Pada aktivitas ini, student dan teacher dapat secara kolaboratif menulis dokumen web tanpa mengetahui bahasa html, langsung dari web browser. Hasilnya dapat berupa hasil kreativitas kelas, kelompok ataupun individu.

Berikut merupakan resource yang disediakan oleh Moodle: a) Web page

Dengan resource tipe ini, teacher dapat membuat tuliasan yang hanya berisi teks. Beberapa tipe formatting disediakan untuk membuat teks menjadi halaman web yang ‘enak’ dilihat.

b) Link to Files or web pages

Dengan resoursce ini, teacher dapat membuat link ke halaman web ataupun file lain yang ada di internet. Link jug dapat diarahkan ke halaman web atau file lain yang telah di-upload ke komputer local.

c) Directory

Dengan resource ini, siswa dapat melihat seluruh direktori (dan subdirektori) dari direktori yang berada dibawah direktori course tersebut.

d) IMS Content Packages

IMS content packages dapat dibuat dengan beragam software content-authoring, hasilnya berupa file zip. Moodle secara otomatis akan mengekstrak paket tersebut agar konten paket tersebut dapat dilihat. Konten paket IMS biasanya berisi seperti slide presentasi yang terdiri beberapa halaman yang dan terdapat navigasi per halaman. e) Labels

Berbeda dengan resourse lain, dengan label hanya berupa text dan grafis. Label berguna sebagai instruksi pendek yang menginformasikan kepada student apa yang harus dilakukan kemudian.

(11)

BAB III PEMBAHASAN A. Menginstall Moodle

Sebelum memulai menggunakan moodle terlebih dahulu mengistall modle tersebut, untuk mengistall moodle dilakukan sebagai berikut :

1. Aplikasi pendukung yang digunakan adalah Xampp sebagai server.

2. Copy File moodle dan simpan di Xampp selanjutnya di paste pada folder htdoc.

3. Setelah itu ganti nama moodle dengan nama elearning disini saya menggantinganya dengan ELMC.

4. Setelah itu buka mozila fire fox dan ketikkan ELMC pada browser maka akan muncul seperti gambar berikut ini :

Gambar diatas untuk memilih bahasa yang akan digunakan, lanjut dengak klik next. 5. Setelah itu klik next untuk lanjut

(12)

Gambar diatas adalah menu konfigurasi tempat dimana tempat penyimpanan moodle akan diinstall. Lanjut dengan klik next.

6. Setalah itu akan muncul kotak dialog untuk konfigurasi data base.

7. Selanjutya klik next maka akan muncul kotak dialog untuk mengisi database user dan diisi dengan root, setelah itu klik next.

(13)

8. Setelah klik next maka akan muncul kotak dialog persetujuan menggunakan lisensi moodle, dan klik next untuk lanjut.

9. Langkah selanjutnya adalah akan diperlihatkan tampilan pengecekan server apakah server sudah terhubung dengan database atau belum, kalau belum ada tanda merah, namun pada gambar ini diperlihatkan bahwa server sudak conek dengan database di perlihatkan dengan tanda kuning, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

(14)

Setalh itu klik reload untuurk melanjutkan pada penginstalan fitur-fitur moodle yang dapat digunakan dalam pengelolaanya.

(15)

11. Tunggu beberapa saat sampai proses instalasi selesai, setelah itu klik next untuk lanjut ke langkah selanjunya.

12. Selanjutnya mengaturan username dan password, isi dengan username yang dinginkan. Dalam mengisi password yang harus diperhatikan adalah password yang diisi harus penggabungan antara angka, huruf capital, karakter dan symbol.

Setelah selesai diisi klik next untuk lanjut pada tahap terakhir yaitu pengisian nama elearning., seperti ditampilkan pada gambar berikut ini :

Setelah diisi maka pilih save. Dengan demikian moodle sudah selesai di install dan siap digunakan.

(16)

B. Memulai Menggunakan Moodle

Untuk memulai moodle kita harus logi terlebih dahulu, untuk login klik login pada pojok atas, setelah itu isi username dan password.

1. Membuat User

Setiap pengguna baru diharuskan mendaftar terlebih dahulu pada halaman pendaftaran. Selain itu bagian Administrator juga dapat mendaftarkan user accounts yang baru secara manual. Untuk tahap awal ada baiknya kita mengatur beberapa settingan password untuk mempermudah dalam pengelolaan user. Masuk Pada browser ketik localhost/ELMC/ lalu tekan enter, Setelah tampil halaman awal (front page), klik di bagian Site Administration → Security → Site policies. Cari bagian Password policy, jika kita menginginkan agar user bebas memasukkan password apapun, maka anda dapat uncheck password policy, namun jika ingin membuat pengaturan sendiri maka biarkan dalam posisi check (). Dalam hal ini kita coba pengaturan sendiri, ganti pengaturan seperti gambar di bawah ini :

(17)

Maksud dari pengaturan di atas adalah, bahwa user bebas memasukkan password dengan karakter apapun tetapi panjang password minimal harus 6 digit. Setelah di ubah semua, jangan lupa klik Save changes di akhir halaman, lalu keluar dari moodle.

Administrator dapat melakukan proses pendaftaran secara manual. Caranya seperti apa?? Silahkan ikuti langkah-langkah berikut;

Masuk sebagai Administrator

a) Di bagian Setting, klik Site Administration b) Lalu pilih Users

c) Pilih sub menu Accounts d) Pilih Add a new user

e) Muncul halaman form user, silahkan diisi.

2. Membuat Kategori dan Sub kategori,Roles dan system roles a. Membuat Kategori dan Sub Kategori

Agar lebih tersusun secara rapi maka setiap materi pembelajaran sebaiknya dikelompokkan menjadi kategori-kategori tertentu, misalnya di kelompokkan berdasarkan kelas ataupun jurusan. Pembuatan kategori ini dapat dilakukan oleh Aministrator dengan cara sebagai berikut :

- Login sebagai admin

- Klik di Site administration, lalu pilih Courses, klik Add/edit courses - Setelah muncul halaman Courses categories, klik Add new category

(18)

Di halaman Add new category, isikan:

Category name, isi dengan nama kategori, misalkan Kelas X, Kelas XI, dll

Category ID number, ini adalah peng-kode-an untuk kategori yang kita buat, misalkan 11 untukkelas XI

Karena biasanya kelas XI sudah terbagi dengan jurusan, maka kita dapat memasukkan subkategori. Pilih Add a sub-category, isikan sub kategori, misalnya IPA. Masukkan kode danketerangan (bila perlu).

 Lengkapi seluruh kategori dan sub kategori sesuai dengan kondisi sekolah anda, hingga hasilnyakira-kira seperti gambar di bawah ini.

(19)

b. Membuat Roles dan Syatem Roles

Setelah kategori dan sub kategori selesai, selanjutnya kita memasukkan nama-nama mata pelajaran serta peraturan (Roles) yang akan kita tentukan, langkah-langkahnya sebagai berikut :

a) Pilih/klik Add/edit courses, di halaman Course categories klik Add a new course b) Setelah muncul halaman Edit course settings, isikan form yang disediakan,

diantaranya:

c) Category, pilih Prodi yang telah dibuat, agar memudahkan pemahaman peserta, saya ambil contoh di ADM Pendidikan, karena nantinya kita ada memasukkan mata kuliah.

d) Course full name, nama atau judul lengkap mapel, misalnya Pemrograman Web e) Course short name, nama atau judul singkat mapel, misalnya Web

f) Course ID number, nomor kode resmi untuk Mata Kuliah (dapat diisi dengan kode sesuai kurikulum atau dapat juga diisi sesuai keinginan/kebijakan sekolah), misalnya TIK612

g) Course Summary, berisi keterangan dari materi yang akan diajarkan

h) Format, bentuk tampilan untuk mapel, bisa dipilih, antaranya; Weekly untuk format mingguan, Topics untuk format berdasarkan topik, Social untuk format diskusi atau

(20)

forum, SCORM untuk format mapel yang telah dibuat sebelumnya dengan aplikasi lain yang menghasilkan bentuk scorm.

i) Course start date, menentukan tanggal kapan mapel mulai ditampilkan j) News items to show, jumlah items/materi yang akan ditampilkan

k) Show gradebook to students, pilihan untuk memperlihatkan atau tidak ketuntasan materi kepada siswa

l) Show activity reports, pilihan memperlihatkan atau tidak laporan aktivitas m) Maximum upload size, menentukan besar kapasitas file yang dapat di unggah Untuk pengaturan selanjutnya dapat anda setting sendiri sesuai keinginan.

Setelah anda merasa cukup dalam pengaturannya, klik Save changes

Selanjutnya akan muncul halaman Enrolled Users, disini kita dapat memasukkan pengguna/user yang dapat mengikuti mata

pelajaran ini. Klik Enroll user, pada Assign Roles kita pilih Teacher untuk memasukkan guru yang akan mengelola mata pelajaran, lalu pilih salah satu nama dari daftar user yang bertugas sebagai guru pengelola. Berikutnya, jika ada dua orang guru yang mengajar pada mata pelajaran yang sama, maka salah seorang guru di jadikan Non

(21)

editing teacher, hal ini dimaksudkan agar pengelolaan mata pelajaran tidak berbeda-beda pada tingkat yang sama, hanya materi yang telah di setujui di MGMP mata pelajaran bersangkutan yang layak untuk di tampilkan pada e-learning.

Kemudian add/masukkan daftar siswa yang dapat mengikuti mata pelajaran tersebut, tentunya siswa sesuai tingkat dan program, setelah semua user sudah di pilih klik Finish enrolling users. Maka sekarang terlihat daftar nama-nama pengguna mata pelajaran. Apabila ada user yang tertinggal atau terlupa yang belum di daftarkan, dapat dimasukkan dengan cara: klik pada mata pelajaran, lalu di bagian Settings klik Users, pilih Enrolled users, kemudian lakukan proses memasukkan pengguna seperti yang telah diuraikan di atas. Sekarang kita dapat melihat tampilan antar muka (Front page) dari e-learning kita, disitu ditampilkan daftar mata pelajaran yang telah dibuat. Kita dapat mengubah tampilan yang ada dengan menampilkandaftar kelas beserta mata pelajaran, agar siswa dapat dengan mudah memilih mata pelajaran yang diikuti, caranya sebagai berikut;

Klik Site administration, pilih Front page, dan klik Front page settings. Ada beberapa pengaturan yang dapat kita lakukan, antaranya;

Front page; ini adalah tampilan dari e-learning ketika pertama sekali dibuka (sebelum login)

Front page items when logged in; ini adalah tampilan setelah user login Silahkan dicoba untuk mengubah tampilan sesuai selera.

(22)
(23)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-learning. Keuntungan menggunakan e-learning diantaranya : menghemat waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku), menjangkau wilayah geografis yang lebih luas, melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Moodle merupakan salah satu LMS (learning Management System) open sources yang dapat diperoleh secara bebas melalui http://moodle.org. Moodle dapat dengan mudah dipakai untuk mengembangkan sistem e-learning. Dengan Moodle portal e-learning dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Saat ini terdapat lebih dari 18 ribu situs e-learning tersebar di lebih dari 163 negara yang dikembangkan dengan Moodle.

Gambar

Gambar diatas untuk memilih bahasa yang akan digunakan, lanjut dengak klik next.
Gambar diatas adalah menu konfigurasi tempat dimana tempat penyimpanan moodle  akan diinstall

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur Penelitian ‘’Suatu Pendekatan Praktik’’.. Jakarta:

[r]

Cambridge Lower Secondary é um programa educacional para alunos de 11 a 14 anos que desenvolve as habilidades, os conhecimentos e a compreensão em inglês como primeira ou

Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan, kuasa pribadi pemimpin, sikap pemimpin, dan prstasi

Pada Hari ini Kamis tanggal Enam Belas bulan Oktober tahun Dua Ribu Empat Belas dimulai Pukul 10.00 WIB s/d pukul 11.00 WIB yang bertanda tangan dibawah ini, Pokja

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Pakan Baru 29.. Fakultas

Tujuannya adalah untuk mengkaji pengaruh penggunaan MA 11 dalam fermentasi terhadap kadar lignin dan selulosa jerami padi dan mengkaji waktu yang optimal dalam

[r]