• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Insentif dan Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja dan Produktivitas Karyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Insentif dan Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja dan Produktivitas Karyawan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JMBK, Vol. 2, No. 1, April 2021 12

Jurnal Manajemen Bisnis dan Keuangan e-ISSN: 2716-3695

p-ISSN: 2775-1465

Vol. 2, No. 1, April 2021, Hal. 12-19

Analisis Pengaruh Insentif dan Gaya Kepemimpinan terhadap

Motivasi Kerja dan Produktivitas Karyawan

Destiana Utarindasari1 (destiana.utarindasari@binamandiri.ac.id)

Wilter Slamet H. Silitonga2 (wilter.silitonga@ism.ac.id) 1Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Islam Syari’ah Bina Mandiri

2STIE ISM

Artikel masuk: 14 Maret 2021 | Artikel diterima: 28 April 2020 Abstract

This research aims to analyze the influence between incentives and leadership style on productivity in the sales and marketing division of PT. Nipress Tbk. This study used a survey method from February 2016 to April 2016. In addition, this study used a saturated sample method with 30 respondents. Data were collected using a questionnaire which was analyzed using multiple linear regression with statistical program tools. From the regression analysis, it was found that there were significant results between all independent variables used on the dependent variable.

Keywords: incentives; leadership style; work motivation; labor productivity Abstrak

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh antara insentif dan gaya kepemimpinan terhadap prodiktivitas di divisi sales dan marketing PT. Nipress Tbk. Penelitian ini menggunakan metode survei pada bulan Februari 2016 sampai April 2016. Penelitian ini mengunakan metode sampel jenuh dengan jumlah responden sebesar 30 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan metode regresi linier berganda dengan alat bantu program statistik. Dari analisis regresi tersebut didapatkan hasil yang signifikan antara seluruh variabel bebas yang digunakan terhadap variabel terikat.

Kata Kunci: insentif; gaya kepemimpinan; motivasi kerja; produktivitas karyawan

(2)

Utarindasari & Silitonga

13 JMBK, Vol. 2, No. 1, April 2021

PENDAHULUAN

Perusahaan adalah suatu badan hukum dimana kegiatan produksi, distribusi dan semua faktor pendukungnya menjadi satu kesatuan. Dalam melakukan kegiatan usahanya, perusahaan memiliki dua faktor sumber daya penting, yaitu

human resource dan non-human resource (Almasri, 2017).

Human resource adalah sumber daya berupa tenaga kerja atau karyawan yang

berjasa pada proses produksi, sedangkan Non-human resource adalah sumber daya berupa machine, method, dan material (Almasri, 2017). Salah satu stimulus dalam meningkatkan kinerja suatu SDM adalah dengan memberikan reward dan

punishment (Wirawan & Afani, 2018). Reward sendiri merupakan instrumen

pengendalian bagi perusahaan yang berguna untuk meningkatkan motivasi tenaga kerja untuk mencapai tujuan perusahaan dan berperilaku atau bergerak sesuai dengan yang diharapkan oleh pimpinan (Pramesti et al., 2019).

Jika reward dan punishment diberikan sesuai dengan porsinya masing-masing maka kesempatan perusahaan untuk memiliki tenaga kerja yang cakap dan andal akan lebih tinggi sehingga tujuan perusahaan akan lebih cepat tercapai dengan tingkat akurasi yang tinggi (Tangkuman et al., 2015). Pemberian reward bisa berupa promosi, penghargaan, bonus, dan insentif (Suparmi & Septiawan, 2019). Dari bentuk reward diatas penulis tertarik dengan insentif. Insentif merupakan bentuk penghargaan baik materiil atau nonmateriil yang diberikan kepada karyawan guna memberikan stimulus peningkatan produktivitas kerja dengan ketentuan regulasi yang jelas (Indrawati et al., 2015).

Selain insentif penulis juga tertarik untuk meneliti gaya kepemimpinan karena kebijakan pemberian insentif sangat berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam memberikan gambaran yang jelas terhadap pembagian kerja, pemberian reward, evaluasi kinerja, hubungan dan komunikasi (Marceline et al., 2021; Sudarso, 2017). Dari faktor pemberian insentif dan gaya kepemimpinan tersebut penulis berasumsi hal tersebut dapat meningkatkan motivasi kerja dan produktivitas para karyawan. Motivasi diasumsikan sebagai dampak dari pemberian insentif dan gambaran gaya kepemimpinan (Aktarina, 2019; Moulana et al., 2017; Prakoso, 2014). Motivasi kerja sangat dipengaruhi oleh suasana kerja, lingkungan kerja, hubungan kerja dan penghargaan kinerja (Aktarina, 2019; Moulana et al., 2017; Prakoso, 2014). Semakin baik motivasi kerja karyawan maka produktivitas karyawan dengan sendirinya akan meningkat linier dengan motivasi kerja tersebut (Prakoso, 2014).

METODE PENELITIAN

Penulis melakukan penelitian di PT. Nipress Tbk. yang berlokasi di Cileungsi, Bogor. Penelitian dilakukan pada divisi sales dan marketing dengan menyebar kuesioner dengan jumlah populasi sebanyak tiga puluh orang.

(3)

Utarindasari & Silitonga

JMBK, Vol. 2, No. 1, April 2021 14

Tabel 1. Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Pengukuran

Produktivitas Efektifitas 5 pertanyaan

Efisiensi kerja 1 pertanyaan

Insentif Insentif material 10 pertanyaan

Insentif non-material 10 pertanyaan Gaya Kepemimpinan Perilaku kerja 28 pertanyaan Perilaku hubungan 10 pertanyaan Motivasi Kerja Kebutuhan biologis 5 pertanyaan

Kebutuhan keamanan 4 pertanyaan Kebutuhan penghargaan 4 pertanyaan Kebutuhan berkelompok 3 pertanyaan Kebutuhan aktualisasi diri 4 pertanyaan

Catatan: data bersumber dari survei.

Penilitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan regresi linier berganda. Terdapat empat variabel yang digunakan secara keseluruhan, yaitu insentif (𝑋1), gaya kepemimpinan (𝑋2), motivasi (𝑋3), dan produktivitas (𝑌).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dibawah ini adalah hasil pengujian data responden yang dilakukan di PT. Nipress:

Tabel 2. Data Responden

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 22

Perempuan 8

TOTAL 30

Catatan: data diambil dari survei.

Berdasarkan data diatas, kuesioner disebarkan kepada 30 responden pada bagian sales dan marketing dengan jumlah responden pada departemen automotive domestic sales 13% dari total responden, care excellence sebanyak 7%, direct sales sebanyak 10%, industrial corp. sales sebanyak 10%, industrial gov. sales sebanyak 10%, international sales sebanyak 10%, dan marketing sebanyak 12%. Dari penyebaran kuesioner diperoleh hasil uji validitas terhadap produktivitas (𝑌) dimana hasil r-hitung harus lebih besar dari r-tabel, dimana r-tabel yang diperoleh adalah 0.361. Dengan observasi sebanyak 30 responden diperoleh data valid sebesar 13, sedangkan data tidak valid sebesar 8. Hasil uji validitas terhadap variabel insentif dengan observasi sebanyak 30 responden diperoleh data valid sebesar 12, sedangkan jumlah data tidak valid sebesar 8. Hasil uji validitas terhadap variabel gaya kepemimpinan diperoleh data valid sebesar 18, sedangkan data tidak valid sebesar 20, dan untuk pengujian validitas terhadap variabel intervening motivasi kerja diperoleh data valid sebanyak 20.

(4)

Utarindasari & Silitonga

15 JMBK, Vol. 2, No. 1, April 2021

Insentif terhadap Gaya Kepemimpinan

Hasil analisis regresi antara variabel insentif dan gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Insentif terhadap Gaya Kepemimpinan Model r R-squared Adj. R-squared Std. Err.

Insentif 0.094 0.009 -0.027 8.927

Catatan: data diolah dengan program statistik.

Berdasarkan hasil tabel 3 diperoleh informasi bahwa r atau koefisien korelasi atau hubungan adalah sebesar 0.094 (hubungan lemah) dengan nilai R-squared atau koefisien determinasi menyatakan pengaruh 0.9%, sedangkan 99.1% lainnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan pada model penelitian ini. Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja

Setelah penulis melakukan analisis regresi antara variabel gaya kepemimpinan dan variabel motivasi kerja, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja

Model r R-squared Adj. R-squared Std. Err.

Kepemimpinan 0.235 0.055 -0.022 18.039

Catatan: data diolah dengan program statistik.

Berdasarkan hasil tabel 4 diperoleh informasi bahwa r atau koefisien korelasi atau hubungan adalah sebesar 0.235 (hubungan lemah) dengan nilai R-squared koefisien determinasi menyatakan pengaruh 5.5%, sedangkan 94.5% lainnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Insentif terhadap Motivasi Kerja

Penulis melakukan analisis regresi pada variabel insentif dan variabel motivasi kerja, dan mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5. Insentif terhadap Motivasi Kerja

Model r R-squared Adj. R-squared Std. Err.

Insentif 0.949 0.901 0.897 5.845

Catatan: data diolah dengan program statistik.

Berdasarkan hasil tabel 5 diperoleh informasi bahwa r atau koefisien korelasi atau hubungan adalah sebesar 0.949 (hubungan kuat) dengan nilai R-squared koefisien determinasi menyatakan pengaruh 90.1%, sedangkan 9.9% lainnya dijelaskan oleh variabel di luar model penelitian.

Insentif terhadap Produktivitas

Hasil analisis regresi antara variabel insentif dan produktivitas adalah sebagai berikut:

(5)

Utarindasari & Silitonga

JMBK, Vol. 2, No. 1, April 2021 16

Tabel 6. Insentif terhadap Produktivitas

Model r R-squared Adj. R-squared Std. Err.

Insentif 0.572 0.327 0.303 6.168

Catatan: data diolah dengan program statistik.

Berdasarkan hasil tabel 6 diperoleh informasi bahwa r atau koefisien korelasi atau hubungan adalah sebesar 0.572 (hubungan cukup kuat) dengan nilai R-squared koefisien determinasi menyatakan pengaruh 32.7%, sedangkan 67.3% lainnya dijelaskan oleh hal-hal lain di luar model.

Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas

Hasil analisis regresi antara variabel gaya kepemimpinan dan produktivitas adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas Model r R-squared Adj. R-squared Std. Err.

Insentif 0.179 0.032 -0.002 7.399

Catatan: data diolah dengan program statistik.

Berdasarkan hasil tabel 7 diperoleh informasi bahwa r atau koefisien korelasi atau hubungan adalah sebesar 0.179 (hubungan cukup kuat) dengan nilai R-squared koefisien determinasi menyatakan pengaruh 3.2%, sedangkan 96.8% lainnya dipengaruhi faktor lain selain variabel pada penelitian ini.

Insentif, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi terhadap Produktivitas

Variabel gaya kepemimpinan dan variabel produktivitas mendapatkan hasil analisis regresi sebagai berikut:

Tabel 8. Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas Model r R-squared Adj. R-squared Std. Err.

Simultan 0.700 0.490 0.431 5.572

Catatan: data diolah dengan program statistik.

Berdasarkan hasil tabel 8 diperoleh informasi bahwa r atau koefisien korelasi atau hubungan adalah sebesar 0.700 (hubungan kuat) dengan nilai R-squared koefisien determinasi menyatakan pengaruh 49%, sedangkan 51% lainnya dijelaskan oleh variabel di luar model penelitian.

Motivasi terhadap Produktivitas

Hasil analisis regresi antara variabel motivasi dan produktivitas adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Motivasi terhadap Produktivitas

Model r R-squared Adj. R-squared Std. Err.

Motivasi 0.668 0.447 0.427 5.594

(6)

Utarindasari & Silitonga

17 JMBK, Vol. 2, No. 1, April 2021

Berdasarkan hasil tabel 9 diperoleh informasi bahwa r atau koefisien korelasi atau hubungan adalah sebesar 0.668 (hubungan kuat) dengan nilai R-squared koefisien determinasi menyatakan pengaruh 44.7%, sedangkan 55.3% lainnya dijelaskan oleh variabel di luar model penelitian.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan hipotesis yang diajukan oleh penulis, dapat disimpulkan hubungan insentif (𝑋1) terhadap gaya kepemimpinan (𝑋2) hanya berpengaruh sebesar 0.9% hal ini menunjukan insentif yang diberikan kepada karyawan tidak berpengaruh (berpengaruh lemah) terhadap gaya kepemimpinan masih lemah di PT. Nipress. Namun, insentif sendiri sangat mempengaruhi variabel motivasi kerja, dibuktikan dengan pengaruh sebesar 90.01% pada hasil data yang diolah. Gaya kepemimpinan sendiri tidak signifikan mempengaruhi variabel motivasi kerja, ditunjukkan dengan dengan variabel gaya kepemimpinan hanya memberikan pengaruh sebesar 5.5% (berpengaruh lemah) berdasarkan data. Pengaruh positif yang cukup signifikan antara variabel motivasi kerja terhadap produktivitas (𝑌) dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi 𝑌 = 60.582 − 0.271𝑋3 hal ini berarti bahwa setiap variabel motivasi kerja meningkat satu satuan, akan meningkatkan produktivitas sebesar 0.271 pada konstanta 60.582 dengan koefisien determinasi R-squared atau pengaruh sebesar 44.7% terhadap produktivitas, sedangkan 55.3% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diikut sertakan pada model penelitian.

Pengaruh positif lainnya ditunjukan oleh variabel insentif terhadap produktivitas dengan persamaan 𝑌 = 58.77 − 0.38𝑋1 yang menunjukan bahwa jika variabel insentif mengalami peningkatan satu satuan, akan meningkatkan produktivitas karyawan sebesar 0.38 pada konstanta 58.77 di PT Nipress, dengan koefisien determinasi atau pengaruh sebesar 32.7%. Koefisien korelasi atau hubungan adalah sebesar 0.179 (hubungan lemah) dengan pengaruh 3.2% ditunjukan oleh pengaruh gaya kepemimpinan terhadap produktivitas. Hal ini sangat disayangkan ternyata gaya kepemimpinan belum atau berpengaruh lemah terhadap produktivitas karyawan di PT Nipress. Persamaan regresi 𝑌 = 52.702 − 0.150𝑋2 menunjukan bahwa peningkatan satu satuan skor variabel gaya kepemimpinan hanya meningkatkan produktivitas sebesar 0.150 pada konstanta 52.702.

Ketiga variabel, yaitu insentif, gaya kepemimpinan, motivasi kerja, menunjukan pengaruh positif yang signifikan apabila ketiga variabel tersebut bersinergi terhadap produktivitas karyawan di PT Nipress, hal ini ditunjukan dengan R-squared atau koefisien determinasi sebesar 55.973 atau pengaruh sebesar 56% dari ketiga variabel tersebut terhadap produktivitas. Dengan Persamaan regresi 𝑌 = 55.973 + 0.483𝑋1+ 0.064𝑋2− 0.558𝑋3 yang berarti setiap peningkatan satu skor variabel insentif akan menunjukan pengaruh sebesar 0.483, satu skor gaya kepemimpinan akan menunjukan pengaruh sebesar 0.064, satu skor variabel motivasi kerja akan menunjukan pengaruh sebesar 0.558 pada konstanta 55.973.

(7)

Utarindasari & Silitonga

JMBK, Vol. 2, No. 1, April 2021 18

Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggali variabel dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan mempengaruhi motivasi kerja dan produktivitas karyawan selain daripada variabel yang termasuk dalam penelitian ini. Motivasi kerja dan produktivitas karyawan juga dipengaruhi oleh beban kerja, penempatan kerja, lingkungan kerja, budaya organisasi, dan variabel ketenagakerjaan lainnya. Penelitian selanjutnya disarankan untuk merumuskan pengukuran yang baik untuk menangkap fenomena pada variabel-variabel tersebut. Lama waktu penelitian dan jumlah sampel juga perlu ditambah untuk dapat lebih menjelaskan variabel terikat secara lebih komprehensif.

(8)

Utarindasari & Silitonga

19 JMBK, Vol. 2, No. 1, April 2021

DAFTAR PUSTAKA

Aktarina, D. (2019). Pengaruh Karakteristik Individu, Pekerjaan dan Lingkungan Kerja terhadap Motivasi dan Dampaknya terhadap Kinerja Anggota Polri di Polresta Palembang. Jurnal Media Wahana Ekonomika, 12(3).

Almasri, M. N. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia: Imlementasi Dalam Pendidikan Islam. Kutubkhanah, 19(2), 133–151.

Indrawati, R., Hutagaol, P., & Affandi, J. (2015). Peningkatan Efektivitas Sistem Insentif Pegawai Divisi Retail Banking pada Bank XY. MANAJEMEN IKM:

Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 10(2), 112–122.

Marceline, C., Simanjuntak, D. C. Y., Lorenza, C., & Albert. (2021). Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jaya Anugrah Sukses Abadi. Journal of Economic, Business and Accounting,

4(2), 557–564.

Moulana, F., Sunuharyo, B. S., & Utami, H. N. (2017). Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Melalui variabel mediator motivasi kerja (studi pada karyawan pt. Telkom indonesia, tbk witel jatim selatan, jalan a. Yani, Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 44(1), 178–185.

Prakoso, R. D. (2014). Pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan (studi pada karyawan PT. AXA Financial Indonesia Cabang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 14(2).

Pramesti, R. A., Sambul, S. A. P., & Rumawas, W. (2019). Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan KFC Artha Gading. Jurnal

Administrasi Bisnis, 9(1), 57–63.

Sudarso, A. P. (2017). ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA YAYASAN PENDIDIKAN MULIA BUANA. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber

Daya Manusia), 1(1).

Suparmi, & Septiawan, V. (2019). Reward dan Punishment sebagai pemicu kinerja karyawan pada PT. Dunia Setia Sandang Asli IV Ungaran. Serat Acitya, 8(1), 51.

Tangkuman, K., Tewal, B., & Trang, I. (2015). Penilaian kinerja, reward, dan punishment terhadap kinerja karyawan pada PT. Pertamina (persero) cabang pemasaran suluttenggo. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis

Dan Akuntansi, 3(2).

Wirawan, A., & Afani, I. N. (2018). Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Kinerja dan Motivasi Karyawan pada CV Media Kreasi Bangsa. Journal of

Gambar

Tabel 1. Operasionalisasi Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Kebutuhan akan rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia setelah pangan dan sandang. Setiap individu manusia akan mengutamakan pemenuhan

menyebabkan efek rumah kaca, sebagai penyebab terjadinya pemanasan global (Global Warming). Saat ini terdapat kurang lebih 450 TPA di kota besar dengan sistem

Konsekuensi dari kebijakan yang terdapat dalam Pasal 11 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 adalah diwajibkan bagi pihak yang menyelenggarakan pendidikan

Menjawab pertanyaan Memperhatikan dan mencatat Memperhatikan Berdiskusi dalam kelompok Presentasi Memperhatikan Di evaluasi dari -jawaban terhadap pertanyaan selama

Menurut Maksudin, bahwa pembentukan karakter di Unit Kegiatan Mahasiswa sangat tepat karena mahasiswa memilih kegiatannya sesuai dengan minat dan bakat

Seluruh Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang pernah mengajar dan membimbing penulis selama kuliah di Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Peningkatan nilai rata-rata yang lebih tinggi pada kelompok intervensi, serta perbedaan pengetahuan gizi yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol menunjukkan

Bentuk gerbang, relief, serta konsep integrasi berupa satu garis aksial dengan Balai Desa tersebut dirancang oleh seorang budayawan Kampung Tahunan bernama Bapak