Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Paulinus Firda Primawan Satya NIM 09208244024
JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
v Kupersembahkan skripsi ini kepada:
1. Ayahku Yohanes Bambang Winarto dan Ibuku Agnes Lestari Ningsih
yang senantiasa mencurahkan rasa sayang dan cinta kepada saya;
2. My baby darling, Cicilia Ani Derinenta yang senantiasa mendoakan dan
menyemangati saya dalam menuntaskan tugas akhir saya;
3. Adik adikku, Ferdino Bagas Dwimawan Satya dan Patricia Ferginia yang
selalu menyemangati saya;
4. Teman-teman seperjuangan jurusan Seni Musik UNY angkatan 2009;
5. Kampus tercinta, Jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan
vi
karunia-Nya yang telah diberikan kepada peneliti sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Menggunakan Model PAIKEM dalam Pembelajaran Seni Musik Kelas VII di SMP
Aloysius Denggung”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Strata-1 (S1) di jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Peneliti menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah dengan segala
kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Tumbur Silaen, S.Mus., M.Hum selaku dosen pembimbing I
yang dengan sabar membimbing, memberi masukan serta memberi
motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;
2. Ibu Panca Putri R., M.Pd selaku dosen pembimbing II yang dengan
sabar membimbing, memberi masukan serta memberi motivasi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;
3. Suster Maria Ferdina selaku Kepala Sekolah SMP Aloysius Denggung
yang telah memberikan ijin penelitian;
4. Ibu Chatarina Suyati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Seni Musik di
viii
C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian …..………...……. 38
ix
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …….…………... 51
A. Deskripsi Tempat Penelitian……..…………... 51
B. Hasil Penelitian………... 52
C. Pembahasan ………... 80
BAB V: PENUTUP………... 84
A. Kesimpulan………... 84
B. Keterbatasan Penelitian…...……….. 85
C. Saran………...………... 85
DAFTAR PUSTAKA...………..……….. 88
x
xi
Gambar 1 : Kerucut Pengalaman Belajar ……… 13
Gambar 2 : Skematik Kegiatan Inti Penelitian Model Kemmis dan Mc.
xii Oleh:
Paulinus Firda Primawan Satya NIM 09208244024
-76 45-3
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya peningkatan prestasi belajar Siswa menggunakan Model PAIKEM dalam pembelajaran Seni Musik di SMP Aloysius Denggung. Untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut, peneliti merancang dan menerapkan langkah – langkah dalam mengajar mata pelajaran Seni Musik dengan menggunakan berbagai media guna menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah classroom action research (penelitian tindakan kelas) dengan pendekatan kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Aloysius Denggung yang mengambil kelas mata pelajaran Seni Musik tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 22 orang. Data dikumpulkan dengan observasi, tes hasil belajar, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PAIKEM dapat meningkatkan prestasi belajar seni musik siswa kelas VII di SMP Aloysius Denggung. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada saat siklus I sudah ada peningkatan dari pra siklus, dan siklus II sudah ada peningkatan dari siklus I. Hasil prestasi belajar siswa dengan indikator rata-rata nilai ujian tengah semester (aspek kognitif) pada pra siklus sebesar 51,68, pada siklus I meningkat menjadi 73,09, dan pada siklus II meningkat menjadi 79,14. Sedangkan untuk hasil prestasi belajar siswa dengan indikator persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada pra siklus sebesar 18,2 %, kemudian pada siklus I meningkat menjadi
45,5%. Melalui kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan model
pembelajaran PAIKEM, persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II meningkat menjadi 90,9%.
1
K. Latar Belakang Masalah
Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan model pengajaran yang efektif dan efisien. Upaya tersebut dilaksanakan dengan cara meningkatkan sarana dan prasarana, meningkatkan mutu para pendidik dan peserta didik serta merubah dan memperbaiki kurikulum.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.
didik), dan wadah proses transformasi (proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik/ lebih maju). Proses pembelajaran melalui interaksi guru dan siswa, siswa dan siswa, dan siswa dengan guru, secara tidak langsung menyangkut berbagai komponen lain yang saling terkait menjadi satu sistem yang utuh. Perolehan hasil belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan pembelajaran selama program pendidikan dilaksanakan di kelas yang pada kenyataannya tidak pernah lepas dari masalah.
SMP Aloysius Denggung, merupakan salah satu sekolah swasta yang mempunyai input atau siswa yang memiliki prestasi belajar yang bervariasi. Prestasi belajar yang bervariasi menyebabkan peran serta dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar beraneka ragam. Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti melalui observasi kelas dan wawancara dengan guru mata pelajaran Seni Musik di SMP Aloysius Denggung, tahun pelajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi mata pelajaran seni musik siswa kurang optimal, ditunjukkan dengan hasil ulangan tengah semester 1 dengan nilai rata-rata kelas 51,68 dengan nilai terendah 21 dan nilai tertinggi 87. Sedangkan KKM (kriteria ketuntasan minimal) kurikulum 2006 sebesar 75.00. Asumsi dasar yang menyebabkan pencapaian kompetensi mata pelajaran Seni Musik siswa kurang optimal adalah pemilihan model pembelajaran dan kurangnya peran serta (keaktifan) siswa dalam KBM.
penyampaian materi ajar. Guru pun juga sangat jarang melibatkan siswa dalam mempraktikan materi secara langsung, Hal ini mengakibatkan kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih menekankan pada pengajaran daripada pembelajaran. Metode ceramah yang digunakan guru mengajar dirasa kurang aktif dan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran bahkan mengantuk. Oleh karena itu, peneliti berpikir untuk mengubah metode agar siswa dapat lebih aktif sehingga prestasi atau hasil belajar para siswa dapat meningkat. Untuk mengatasi masalah ini pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efisien dan menyenangkan (PAIKEM) merupakan salah satu solusi terbaik dalam mempresentasikan pembelajaran yang berpusat pada anak (O PQR STP USTPSV SR W SXVT YTZ). Model
PAIKEM diyakini dapat meningkatkan prestasi hasil belajar karena: 1. Bagi siswa
Pembelajaran menekankan keaktifan siswa secara optimal, sehingga pembelajaran tidak membosankan. Ini dilakukan agar pencapaian belajar mengajar tercapai semaksimal mungkin.
2. Kegiatan Peserta Didik
Peserta didik banyak diberi kesempatan untuk mengalami dan mengerjakan sendiri. Mereka belajar meneliti tentang apa saja. Guru dan peserta didik harus interaktif dan hasil pekerjaan peserta didik dipajang untuk meningkatkan motivasi.
3. Umpan Balik Guru
Guru memberikan tugas yang mendorong peserta didik bereksplorasi dan guru memberikan bimbingan individual atau pun kelompok dalam hal penyelesaian masalah.
4. Suasana bebas
Peserta didik dilatih untuk mengungkapkan pendapat secara bebas, baik dalam diskusi, tulisan, maupun kegiatan lain. Guru dan peserta didik mendengarkan dan menghargai pendapat peserta didik lain, dalam kegiatan diskusi, dan kerja individual.
5. Ruangan kelas
Adanya pajangan hasil karya peserta didik dan alat peraga sederhana buatan guru dan peserta didik. Meja dan kursi tempat belajar peserta didik dapat diatur secara fleksibel. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan berbagai cara/metode/teknik, misalnya melalui kerja kelompok, diskusi, atau aktivitas peserta didik secara individual.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti terdorong untuk meneliti masalah tersebut dengan mengambil judul penelitian “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa menggunakan Model PAIKEM Dalam Pembelajaran Seni Musik di SMP Aloysius Denggung”.
B. Identifikasi Masalah
1. Proses belajar mengajar masih terfokus pada guru, belum terfokus pada siswa, sehingga kegiatan belajar mengajar membosankan. 2. Guru belum menggunakan suatu metode pembelajaran, sehingga
pelaksanaan pembelajaran seni musik di kelas kurang optimal. 3. Model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan
(PAIKEM) belum pernah diterapkan dalam mata pelajaran seni musik di SMP Aloysius Denggung.
4. Belum diketahui pengaruh penerapan model pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dijelaskan bahwa akar permasalahan berasal dari proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah masih terfokus pada guru. Guru pun belum menggunakan model pembelajaran yang mampu merangsang siswa untuk aktif. Oleh sebab itu, peneliti memutuskan untuk menggunakan model PAIKEM dalam proses belajar dan mengajar. Peneliti fokus pada Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Seni Musik dengan Penerapan Model Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) SMP Aloysius Denggung.
D. Rumusan Masalah
batasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, Bagaimanakah upaya peningkatan prestasi belajar Siswa menggunakan Model PAIKEM dalam Pembelajaran Seni Musik di SMP Aloysius Denggung?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab mengapa proses pembelajaran masih membosankan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menghindari proses belajar mengajar yang membosankan dan hanya terfokus pada guru. Pada akhirnya, penelitian ini memiliki satu tujuan utama, yaitu meningkatkan prestasi belajar Siswa menggunakan model PAIKEM dalam Pembelajaran Seni Musik di SMP Aloysius Denggung.
F. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Secara Teoritis
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau rujukan untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas seni musik. b. Bagi siswa, meningkatkan pemahaman terhadap materi-materi dalam
pelajaran seni musik dan mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
membuat kebijakan untuk meningkatkan kualitas sekolah.
d. Bagi peneliti merupakan bahan uji kemampuan terhadap bekal teori yang diperoleh dibangku kuliah, serta sebagai upaya pengembangan ilmunya.
8
ef ghskripsi ihori
jf konlhp mhlnon pqn rshmthlnonrnr
a. Hakikat Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan ketika individu yang belajar
mengalami perubahan. Perubahan tersebut bukan hanya sekedar
perubahan dalam jumlah pengetahuan tetapi juga dalam kecakapan,
kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri,
pendeknya mengenai segala aspek atau pribadi seseorang Nasution
(1995: 35). Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa secara psikologis
belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Winkel (1991: 15) juga mengemukakan bahwa belajar
merupakan suatu proses yang berlangsung pada individu dalam
interaksi aktif subyek dengan lingkungannya yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan
yang bersifat menetap atau konstan. Selain itu, belajar juga dapat
diartikan sebagai perubahan tingkah laku atau keterampilan dengan
Dari beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
lebih baik. Perubahan tersebut meliputi perubahan pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang bersifat
menetap.
b. Hakikat Pembelajaran
Winkel (1991: 18) mengemukakan pembelajaran sebagai
seperangkat tindakan yang dirancang dengan tujuan mendukung
proses belajar siswa, dengan mempertimbangkan kejadian ekstrim
yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
dialami oleh siswa. Pembelajaran adalah suatu usaha yang bertujuan
untuk mencapai kurikulum dengan menggunakan pengetahuan
profesional yang dimiliki guru (Duffy dan Roehler , 1989: 30).
Gagne dan Briggs (1979: 13) juga menambahkan bahwa
pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa yang disusun sedemikian rupa untuk mendukung
proses belajar tersebut. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang telah disusun
sedemikan rupa yang bertujuan untuk mendukung proses belajar
uv wxtyzx{xm| xl}~} }
Menurut Hasibuan (2002) metode berasal dari bahasa latin, yaitu
dan . Meta artinya jauh (melampaui), sedangkan hodos
artinya jalan atau cara. Jadi metode dapat diartikan sebagai jalan atau
cara-cara untuk mencapai tujuan. Sementara itu, Hamalik (2008: 6)
menyatakan bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan
kurikulum. Lebih lanjut, Moeslichatoen (2004: 7) menyatakan bahwa
metode merupakan cara yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk
mencapai tujuan kegiatan-kegiatan. Berdasarkan pendapat di atas, yang
dimaksud dengan metode adalah suatu cara atau jalan yang digunakan
demi tercapainya tujuan yang dimaksud dan sesuai dengan kurikulum
pelajaran.
Suryobroto (1986: 3) menjelaskan bahwa metode adalah cara, yang
dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Sementara itu,
menurut Moeslichatoen (2004: 7) metode merupakan bagian dari strategi
kegiatan. Metode dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah
dipilih dan ditetapkan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan
bahwa metode, cara dan strategi – strategi yang telah dipilih guna
tercapainya tujuan kegiatan.
Menurut Supriyono (2011) ada beberapa metode pembelajaran
metode ceramah, (b) metode demonstrasi, (c) metode diskusi, (d) metode
praktik, (e) metode latihan dan (f) metode tanya jawab.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
adalah alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang digunakan oleh
guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Memilih dan menggunakan
metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa dan
lingkungan sekolah dapat mendukung keberhasilan tujuan pembelajaran
yang telah direncanakan.
l m l kti
a. Pengertian pembelajaran aktif
Sriyono (1982: 19) mendefinisikan pembelajaran aktif adalah
salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktifitas
belajar siswa. Belajar aktif perlu digunakan untuk lebih
mengembangkan potensi – potensi belajar siswa, karena siswa
terlibat secara langsung. Belajar aktif di rancang untuk
menghidupkan kelas,sehingga kegiatan belajar mengajar tidak
membosankan. Keterlibatan secara fisik dan berpartisipasi dalam
kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.Pembelajaran aktif,berarti siswa harus menggunakan
otak,mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa
Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan
penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalakan tempat duduk
mereka, bergerak leluasa dan berpikir keras (Melvin L. Silberman,
2011: 9). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
aktif suatu cara dalam pembelajaran yang mampu melibatkan siswa
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran baik dalam interaksi
siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru sehingga belajar
merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya
sendiri
b. Dasar pelaksanaan pembelajaran aktif
Ada beberapa hal yang mendasari perlunya pembelajaran aktif.
Salah satunya dari kerucut pengalaman belajar Peter Sheal (Supardi,
2011: 210). Tampaknya pengalaman belajar yang paling baik adalah
dengan mengatakan dan melakukan. Hal ini sangat sesuai dengan
pembelajaran aktif yang menuntut siswa untuk ikut serta terlibat
secara aktif dalam prosespembelajaran. Berikut ini gambar kerucut
c. Ciri-ciri pembelajaran aktif
Bowel (1995) mengungkapkan karakteristik dari pembelajaran
aktif sebagai berikut:
…. (1)Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topic atau permasalahan yang dibahas, (2) peserta didik tidak hanya mendengarkan materi pelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran tersebut, (3) penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran, (4) peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi, (5) umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.…
Ciri-ciri pembelajaran aktif juga dikemukakan oleh Indrawati
… (1) guru sebagai fasilitator dan bukan penceramah, (2) fokus pembelajaran pada siswa bukan pada guru, (3) siswa belajar aktif, (4) siswa mengontrol proses belajar dan menghasilkan karya sendiri tidak mengutip dari guru, (5) pembelajaran bersifat interaktif. ...
d. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Aktif
Setiap model pembelajaran pasti ada Kelemahan dan Kelebihan
Pembelajaran Aktif.Berikut Menurut Melvin L.Silberman (2011:
31-34) ada beberapakekhawatiran dalam pembelajaran aktif yang bisa
menjadi kendala ataukelemahan dalam pembelajaran aktif.
1. Kelemahan:a). Kegiatan pembelajaran aktif dikhawatirkan hanya merupakankumpulan permainan,b). Lebih berfokus pada kegiatanc). Menyita banyak waktu,d). Butuh banyak persiapan dan kreatifitas.
2. Kelebihan: a). Meningkatkan keterlibatan aktif peserta didik, b). Meningkatkan ingatan peserta didik pada konsep yang dipelajari, c). Meningkatkan rasa memiliki proses pembelajaran, d). Mengurangi ceramah guru, e). Meningkatkan gairah belajar di kelas, f). Meningkatkan ketrampilan berfikir, g). Meningkatkan ketrampilan memecahkan masalah.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menerapkan Pembelajaran Aktif
Dalam menerapkan pembelajaran aktif, terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan. Sudrajat (2009) mengemukakan hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menerapkan pembelajaran aktif sebagai
berikut:
siswa dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. (4) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. (5) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar supaya dapat membuat anak merasa senang dalam belajar. (6) Memberikan umpan balik yang baik karena mutu hasil belajar akan meningkat apabila terjadi interaksi dalam belajar.
l m¡l¢£¢r¢¤ ¥kti¦, §n¨ ¢©i¦, ªr¢©i¦, «¦kti¦ ¢¤
n¬n¢¤ ® ¢¤¯ ¥ §ª « )
Menurut Muhibbin dan Kariadinata (2009: 1), PAIKEM
merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovati, Kreatif, Efektif
dan Menyenangan. Jauhar (2011) mengemukakan bahwa PAIKEM
adalah °±±² ³° ´µ ¶³ ¶·° ´µ ¸¹º (pendekatan mengajar) yang digunakan
bersama model tertentu dan berbagai media pembelajaran yang disertai
dengan penataan lingkugan sedemikian rupa sehingga proses belajar
mengajar menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Pertama kali munculnya dikenal dengan istilah PAKEM semula
dikembangan dari AJEL(Active Joyful and Effective Learning). Pertama
kali di Indonesia, PAIKEM dikenal dengan istial PEAM (Pembelajaran
Efektif, Aktif dan Menyenangkan). Pada dasarnya landasan teori yang
digunakan adalah mengambil teori – teori tentang active learning atau
pembelajaran aktif. Istilah PAIKEM sesungguhnya dapat diketahui
melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Turunan dari UU Guru dan Dosen tersebut adalah Permendiknas Nomor
PAIKEM adalah pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa selama
proses pembelajaran. Siswa terlibat langsung, baik dalam membangun
pemahamannya sendiri maupun dalam menemukan konsep atau ilmu
yang dibelajarkan oleh guru (Akhmad,2008:22).
Pembelajaran hendaknya dimulai dari masalah-masalah aktual,
otentik, relevan dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang berbasis
subyek seringkali tidak relevan dan tidak bermakna bagi siswa sehingga
tidak menarik perhatian siswa. Pembelajaran yang dibangun berdasarkan
subjek seringkali terlepas dari kejadian aktual di masyarakat.Akibatnya
siswa/mahasiswa tidak dapat menerapkan konsep/teori yang
dipelajarinya di dalam kehidupan nyata sehari-hari. Dengan
pembelajaran yang dimulai dari masalah maka siswa/mahasiswa belajar
suatu konsep atau teori dan prinsip sekaligus memecahkan masalah.
Dengan demikian sekurang-kurangnya ada dua hasil belajar yang dicapai,
yaitu jawaban terhadap masalah (Produk) dan cara memecahkan masalah
(proses).
Jauhar (2001: 1) berpendapat bahwa PAIKEM bertujuan untuk
membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir tahap tinggi,
berfikir kritis dan berfikir kreatif» Guru menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan agar siswa aktif bertanya, memberikan tanggapan,
mengungkapan ide dan mendemostrasikan gagasan atau idenya.
Menurut Jauhar (2011), secara garis besar PAIKEM dapat
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan kemampuan.
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu peraga dan
berbagai cara dalam membangkitkan semangat peserta
didik, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan bagi siswa.
c. Guru mengatur kelas dengan memanjang buku-buku dan
bahan belajar yang lebih menarik.
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan
interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
e. Guru mendorong siswa untuk menemukan cara sendiri
dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan
gagasanya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan
suasana belajar mengajar yang menyenangkan.
Sesuai dengan huruf yang menyusun namanya, pembelajaran
PAIKEM adalah salah satu contoh pembelajaran inovatif yang memiliki
karakteristik aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
a. Aktif
Pembelajaran yang aktif dapat diartikan sebagai
pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan
(Jauhar, 2011: 156). Pengembangan model pembelajaran ini
beranggapan bahwa belajar merupakan proses aktif, merangkai
kegiatan untuk memperoleh pemahaman baru. Siswa aktif
harusterlibat di dalam proses belajar dan mengkonstruksi
sendiri pemahamannya. Di dalam implementasinya, seorang
guru harus pandai merancang dan melaksanakan
kegiatan-kegiatan atau strategi-strategi yang memotivasi siswa secara
aktif di dalam proses pembelajaran. Mengapa pembelajaran
harus mengaktifkan siswa? Hasil penelitian menunjukkan
bahwa manusia belajar 10% dari yang dibaca, 20% dari yang
didengar, 30% dari yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan
dengar, 70% dari yang diucapkan, dan 90% dari yang
diucapkan dan kerjakan serta 95% dari apa yang dijarkan
kepada orang lain (Dryden & Voss, 2000). Artinya belajar
paling efektif jika dilakukan secara aktif oleh individu tersebut.
Dalam pembelajaran aktif, guru lebih banyak memposisikan
dirinya sebagai fasilitator, yang bertugas memberikan
kemudahan belajar pada siswa (Rusman, 2010: 324).
b. Inovatif
Secara umum, inovasi adalah memperkenalkan ide baru
dan barang baru. Segala aspek (metode, bahan, perangkat
dan sebagainya) dapat dipandang inovatif apabila model dan
seorang guru meskipun semua itu bukan barang baru bagi
guru lain (Jauhar: 2011). Pembelajaran PAIKEM bisa
mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.
Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam
pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini
di pikirannya tidak akan lagi siswa yang pasif di kelas dalam
pelaksanaan KBM. Membangun model pembelajaran inovatif
sendiri bisa dilakukan dengan cara mengukur daya
kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya
saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam
menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau
mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau
kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut
harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi
otak kiri dan otak kanan yang akan membangun rasa percaya
diri siswa.
Jauhar (2011) juga menyatakan bahwa dalam
menciptakan pembelajaran yang inovatif, guru dapat
melibatkan teknologi dalam menciptakan media dan sarana
pembelajaran. Dalam melibatkan teknologi guna
menciptakan pembelajaran yang inovatif dan mampu untuk
mengajar, guru dapat menggunakan beberapa media,
contohnya menggunakan video dan audio.
c. Kreatif
Setiap individu memiliki kekreatifan dengan tingkat
yang berbeda-beda. Kemampuan kreatif seseorang
merupakan hasil dan proses interaksi antara faktor-faktor
psikologis (internal) dan lingkungan (eksternal).
Pembelajaran PAIKEM juga dirancang untuk mampu
mengembangkan kreativitas. Berdasarkan Rusman (2010:
34), pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran yang
mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan
memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran dengan
menggunakan beberapa model dan strategi yang bervariasi,
misalnya kerja kelompok, bermain peran dan pemecahan
masalah. Pendidik haruslah memberikan ruang yang cukup
bagi peserta didik , inisiatif, dan kreativitas serta kemandirian
siswa sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisiknya. Kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah
merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh semua bentuk
pembelajaran. Dengan dua bekal itu setiap orang akan
mampu belajar sepanjang hidupnya.
Supriadi (1985) dalam Asmani (2011: 71) menyatakan
“Ciri-ciri kepribadian kreatif diidentifikasikan dalam 24 ciri kepribadian kreatif yaitu; (1) terbuka terhadap pengalaman baru, (2) fleksibel dalam berpikir dan merespons; (3) bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan; (4) menghargai fantasi; (5) tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif; (6) mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain; (7) mempunyai rasa ingin tahu yang besar; (8) toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti; (9) berani mengambil resiko yang diperhitungkan; (10) percaya diri dan andiri; (11) memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas; (12) tekun dan tidak mudah bosan; (14) kaya dan inisiatif; (15) peka terhadap situsi lingkungan; (16) lebih berorientasi kemasa kini dan masa depan dari pada masa lalu; (17) memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik; (18) tertarik pada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan mengandung teka-teki; (19) memiliki gagasan yang orisinal; (20) mempunyai minat yang luas; (21) menggunakan waktu yang luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan diri; (22) kritis terhadap pendapat orang lain; (23) senang mengajukan pertanyan yang baik; dan, (24) memiliki kesadaran etik-moral dan estetik yang tinggi”.
Ciri-ciri kepribadian kreatif yang telah dikemukakan
tersebut akan membentuk kemampuan individu dalam
menggunakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang dilandasi
oleh fakta dalam memecahkan suatu masalah. Oleh sebab itu,
sifat kreatif pada diri siswa perlu dibangun melalu proses
pembelajaran, agar nantinya tercipta generasi-generasi yang
senantiasa berfikir ke depan dan berkembang.
d. Efektif
Tingginya curah perhatian dibuktikan dapat meningkatkan
hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup
menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki
sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika
pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak
efektif, maka pembelajaran tersebut hanya seperti bermain
biasa. Pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Tujuan pembelajaran akan
tercapai apabila siswa terlibat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Rusman (2010: 326)
mengemukakan beberapa hal untuk menciptakan pembelajaran
yang efektif, yaitu: (1) pengelolaan tempat belajar, (2)
pengelolaan siswa, (3) pengelolaan kegiatan pembelajaran, (4)
pengelolaan konten, (5) pengelolaan media dan sumber belajar.
Pengelolaan siswa yang baik dapat terlihat keterlibatan siswa
secara aktif dalam pembelajaran. Jika siswa diposisikan
sebagai pusat pembelajaran, pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran akan meningkat.
e. Menyenangkan
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang
memusatkan perhatiannya secara penuh, sehingga waktu curah
perhatiannya (“¼½¾¿ ÀÁ ¼Âà Ĕ) tinggi. Mulyasa (2006: 194)
menemukakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan
terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa
ada perasaan terpaksa atau tertekan. Dryden dan Voss (2000)
mengatakan bahwa belajar akan efektif jika suasana
pembelajarannya menyenangkan. Untuk mewujudkan proses
belajar yang menyenangkan, guru harus mampu merancang
pembelajaran yang baik, memilih materi yang tepat, serta
memilih dan mengembangkan strategi yang dapat melibatkan
siswa secara optimal (Rusman, 2010: 327).
ÅÆ Çrinsip Ç ÈilihmÉÊËÌÍ Èl ÇÎÏÐÑË
Sebagai sebuah profesi yang professional, maka semua tindakan
yang dilakukan guru harus didasarkan pada kerangka teori dan kerangka
berpikir yang jelas. Demikian juga dengan pemilihan dan memanfaatkan
pendekatan PAIKEM, semua harus didasari pada suatu rasional mengapa
kita memilih dan menggunakan pendekatan tersebut. Dalam konsep
pembelajaran peran yang paling dominan ada pada guru, yaitu sebagai
pendidik yang melaksanakan tugasnya mendidik. Dalam kegiatan
pembelajaran komunikasi sering hanya satu arah, yaitu dari guru kepada
siswa, sehingga siswa lebih banyak pasif. Pada saat guru menyampaikan
materi pelajaran, yaitu biasanya dilakukan melalui ceramah, para siswa
hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Permasalahannya yang
paling mendasar adalah saat seorang guru mengajar apakah ada jaminan
Konsep pembelajaran lebih mengutamakan pada aktifitas siswa
dalam melakukan kegiatan belajarnya. Di dalam konsep pembelajaranya
tugas guru adalah mendidik siswa. Melalui penerapan model PAIKEM,
siswa akan menjadi lebih aktif untuk melakukan berbagai aktifitas belajar,
tidak hanya mendengarkan, tetapi mereka terlibat secara aktif.
Berdasarkan Sudrajat (2009) berikut adalah hal-hal yang harus
dilakukan dalam melaksanakan PAIKEM:
.... a). Memahami sifat yang dimiliki anak setiap anak. Mereka memiliki karakteristik yang berbeda. Namun pada dasarnya mereka juga memiliki sifat umum yang sama, yaitu memiliki rasa ingin tahu.Sifat ini merupakan modal dasar untuk mengembangkan sikap/berpikir kritis dan kreatif, karena itu, pembelajaran diharapkan menjadi sarana untuk mengembangkan potensi tersebut. b). Mengenal anak secara perorangan.siswa memiliki latar belakang sosial, ekonomi,budaya yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. c). Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah.dan menyiapkan peserta didik untuk siap terjun ke masyarakat.d). Memanfaatkan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. e). Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. f).Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar, umpan balik yang disampaikan guru memberi informasi tentang kualitas belajar yang dilakukan siswa....
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan model PAIKEM, ada
sejumlah kemampuan yang harus dilakukan dan di kuasai guru,
(Depdiknas, 205:78) diantaranya:
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan dan tulisan, (e) guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa, (f) guru mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman siswa sehari- hari, (g) guru menilai pembelajaran dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus. ...
Perencanaan pembelajaran PAIKEM dapat dilakukan mulai dari
merencanakan kegiatan non akademik, merencanakan bagaimana cara
mencari informasi dari berbagai sumber, merencanakan tugas belajar,
menentukan sub topik, membentuk kelompok dan mengajukan pertanyaan
serta menyajikan temuan-temuan mereka sampai pada evaluasi individual.
Dalam mengikuti langkah-langkah tersebut, guru dapat memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan terlibat dalam
diskusi perencanaan secara keseluruhan, secara berpasangan atau dalam
kelompok kecil.
Berdasarkan wanwan setiawan (2010) manfaat model PAIKEM
sebagai berikut:
a. Keuntungan Pribadi
1. Dalam proses pembelajarannya, siswa dapat bekerja secara bebas.
2. Memberi siswa semangat untuk berinisiatif, kreatif dan aktif.
3. Rasa percaya diri pada siswa dapat meningkat.
4. Siswa dapat belajar untuk memecahkan dan menangani suatu masalah.
5. Siswa mampu mengembangkan antusiasme dan daya tarik pada mata pelajaran.
b. Keuntungan Sosial
1. Meningkatkan belajar bekerja sama pada siswa.
2. Siswa belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun dengan guru.
4. Siswa mampu meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan.
c. Keuntungan Akademis
1. Siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikan.
2. Siswa mampu bekerja secara sistematis.
3. Siswa mampu mengembangkan dan melatih keterampilan mata pelajaran dalam berbagai bidang.
4. Siswa mampu merencanakan dan mengorganisasikan pekerjannya.
5. Siswa mampu mengecek jawaban yang mereka buat. 6. Siswa selalu berfikir tentang cara atau strategi yang
digunakan sehingga didapat suatu kesimpulan yang berlaku.
Untuk menunjang proses belajar mengajar yang menggunakan
model PAIKEM, ada suatu hal yang berasal dari pihak siswa yang mampu
mempengaruhi hasil proses belajar tersebut. Siswa harus bisa bekerja sama
di dalam kelompok maupun individu, mampu menyesuaikan diri,
menyeimbangkan pikiran, pendapat atau tenaga untuk kepentingan bersama,
sehingga mencapai suatu tujuan untuk bersama.
Menurut Aprudin (2012), adapun model pembelajaran PAIKEM ini
memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu:
a. Kelebihan
1. Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan ketrampilan bertanya dan membahas sesuatu masalah.
2. Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan kasus atau masalah. 3. memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan peserta
didik serta kebutuhannya belajarnya.
4. Para siswa lebih aktif tergabung dalam proses pembelajaran 5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
rasa menghargai dan menghormati sesama temannya.
b. Kekurangan
2. Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda. 3. Menyita banyak waktu.
4. Butuh banyak persiapan dan kreatifitas.
ÒÓ ÔrÕstÖ× ØÙ ÕlÖÚÖÛ
Belajar merupakan kegiatan terpenting yang dilakukan manusia
untuk menghadapi perubahan lingkungan yang berubah setiap waktu,
oleh karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk
menghadapi kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan dengan
belajar, dimana di dalamnya termasuk belajar memahami diri sendiri,
memahami perubahan, dan perkembangan globalisasi. Sehingga dengan
belajar seseorang siap menghadapi perkembangan zaman yang pesat.
Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui aktivitas atau
pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan
pribadi yang bersifat permanen. Dan perubahan itu bisa mengarah kepada
tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada kemungkinan juga mengarah
kepada tingkah laku yang lebih buruk. Pendapat itu didukung oleh
penjelasan Sugihartono (2007: 74) bahwa :
“Belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya”.
Uraian yang mengacu dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu proses usaha perubahan tingkah laku yang
melibatkan jiwa dan raga sehingga menghasilkan perubahan dalam
individu melalui latihan dan pengalaman, dalam interaksinya dengan
lingkungan.
Rusman (2001 : 79) menyatakan prestasi adalah hasil tertinggi
atau terbaik yang diperoleh dalam suatu kerja. Sejalan dengan pendapat
tersebut, Badudu (2003 : 285) mengartikan prestasi sebagai hasil yang
dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang sudah diusahakan, baik dalam
belajar-kerja-olahraga.
Keterkaitan belajar dan prestasi di dunia pendidikan sangat kuat.
Suryabrata (1984 : 25) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah
hasil yang dicapai dari suatu latihan pengalaman yang harus didukung
oleh kesadaran seorang siswa untuk belajar. Menurut Nawawi (1981 :
100) prestasi belajar merupakan keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Sutratinah (1984 : 43) mendefinisikan prestasi belajar sebagai penilaian
hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
angka, dan huruf, maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah
dicapai oleh anak dalam periode tertentu.
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai
atau diperoleh seorang individu yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
angka, dan huruf maupun kalimat dalam kemampuannya memperoleh
ÜÝÞßà ßmláâáã áäå ßni æuç áèá
Seni Budaya dan Keterampilan merupakan salah satu mata
pelajaran yang terdapat di pendidikan sekolah menengah pertama.
Menurut Sulastianto (1993), mata pelajaran Seni Budaya merupakan
mata pelajaran yang membahas mengenai karya seni estetis, artistik dan
kreatif yang berakar pada norma, nilai, perilaku dan preoduk seni budaya
bangsa melalui aktivitas berkesenian. Mata pelajaran ini bertujuan untuk
mengembangan kemampuan peserta didik untuk memahami seni dalam
konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial sehingga dapat berperan
dalam perkembangan sejarah peradaban dan kebudayaan, baik dalam
tingkat lokal, nasional, regional maupun global (Sulistianto: 1993).
Menurut Suwardi (2011), Pendidikan Seni Budaya secara konseptual
bersifat: (1)éêë ìíëí îïêðë,yakni pengembangan kemampuan peserta didik
mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media,
dengan pemanfaatan bahasa rupa, bahasa kata, bahasa bunyi, bahasa
gerak, bahasa peran dan kemungkinan berbagai perpaduan di antaranya.
Kemampuanm mengekspresikan diri memerlukan pemahaman tentang
konsep seni, teori ekspresi seni, proses kreasi seni, teknik artistik, dan
nilai kreativitas. Pendidikan seni bersifat (2) Multidimensional, yakni
pengembangan beragam komptensi peserta didik tentang konsep seni,
kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur etestika, logika
dan etika. Pendidikan seni juga bersifat (3) ñòó ôõ öòó ôò÷ øó, yakni
menumbuhkan kesadaran dan kemampuan peserta didik mengapreasi
beragam budaya nusantara dan mancanegara. Pendidikan Seni berperan
mengembangkan (4) Multikecerdasan, yakni peran seni membentuk
pribadi yang harmonis sesuai dengan perkembangan psikologis peserta
didik, termasuk kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual-spasial
dan lain sebagainya.
Berdasarkan Purnomo dan Subagyo (2010), terdapat 5 cabang
seni, yaitu:
1. Seni Rupa
Seni rupa merupakan cabang seni yang umum disebut
dengan seni visual. Hal ini disebabkan seni rupa berwujud
bentuk-bentuk yang divisualisasikan melalui indra
penglihatan (garis, bidang, warna, ruang, gelap, dan terang)..
2. Seni Musik
Istilah musik berasal dari bahasa Yunani, mousikos. Kata ini
diambil dari nama salah satu dewa Yunani yang bernama
Mousikos. Mousikos dilambangkan sebagai dewa keindahan
dan menguasai bidang kesenian dan ilmu pengetahuan.
Musik dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan yang
dituangkan dalam bentuk bunyi-bunyian. Ungkapan yang
ungkapan yang dihasilkan melalui alat musik disebut
instrumental.
3. Seni Tari
Seni tari adalah seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan
tingkah laku seseorang yang indah. Tarian diiringi musik
pengiring agar gerakannya menarik dan enak dipandang,
4. Seni Teater/ Drama
Drama berasal dari kata Yunani, dramas yang berarti
perbuatan atau pertunjukan perikehidupan seseorang.
Drama ialah seni pertunjukan yang disajikan di atas pentas
5. Seni Sastra
Kesusastraan berasal dari bahasa Sanskerta, susastra. Su
berarti baik dan sastra berarti buku. Jadi, kesusastraan berarti
tulisan yang mempunyai bahasa indah dan baik.
ùú ûüünlitiýþÿýþ üüýl n
Sebelum adanya penelitian ini, ada penelitian yang telah
dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya, yang juga membahas tentang
penerapan model PAIKEM di kelas. Oleh sebab itu, terdapat penemuan
penemuan yang terkait dengan topik yang sama dengan penelitian ini.
Dian Marsa Peli (2010) menunjukkan bahwa PAIKEM menerapkan suatu
pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa dalam memberikan
pembelajaran dalam suasa yang tidak membosankan pada siswa dan
penerapan PAIKEM dalam pembelajaran musik Ensambel banyak
manfaatnya baik dari segi mengaktifkan, memotivasi dan memancing
siswa untuk terampil bertanya. Ai Siti Saodah (2010) menunjukkan bahwa
adanya pengaruh PAIKEM terhadap hasil pembelajaran IPS siswa SMP
Islam Al-Fajar. Hal ini dibuktikan dari rata-rata nilai tes akhir ( -test)
siswa dengan pendekatan PAIKEM yang lebih besar dari rata-rata nilai tes
akhir siswa dengan pendekatan konvensional, yaitu 77,6 > 67,0.
Kedua hasil penelitian ini relevan dengan penelitian tentang upaya
peningkatan prestasi belajar menggunakan model PAIKEM dalam
pembelajaran seni musik di SMP Aloysius Denggung, karena aspek yang
diteliti hampir sama, yaitu keefektifan penggunaan model PAIKEM dalam
proses pembelajaran.
r ikir
Sejauh ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa pencapaian
kompetensi siswa SMP Aloysius Denggung masih kurang optimal, karena
model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih terfokus pada guru,
sehingga proses belajar mengajar terasa membosankan. Asumsi dasar
yang menyebabkan pencapaian kompetensi mata pelajaran Seni Musik
siswa kurang optimal adalah pemilihan model pembelajaran dan
kurangnya peran serta (keaktifan) siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
yangmemiliki pencapaian kompetensi belajar yangrelatif tinggi. Mereka
lebih aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.
Sebaliknya siswa yang mempunyai pencapaian kompetensi belajar yang
relatif rendah, mereka lebih pasif menerima pengetahuan dari guru tanpa
berusaha untuk mencari informasi lebih mendalam. Dengan model
pembelajaran yang seperti ini siswa tidak akan merasa nyaman dalam
proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai
secara maksimal.
Model PAIKEM adalah pola pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan. Tujuan dari PAIKEM adalah
membantu para siswa untuk dapat mengembangkan cara berfikir mereka
untul berfikir kritis dan kreatif (Jauhar: 2011). PAIKEM juga dipercaya
bahwa model pembelajaran tersebut mampu untuk membantu siswa
mencapai tujuan belajar lebih maksimal.
Dalam penelitian – penelitian yang sebelumnya, PAIKEM telah
dibuktikan mampu memberi pengaruh dalam mencapai tujuan belajar.
Pelaksanaan model PAIKEM dapat berhasil, apabila ada kerjasama
antara siswa dan guru,yang menuntut siswa untuk selalu aktif. Guru
mempersiapkan strategi belajar yang selalu berpusat pada siswa,
melakukan penilaian secara terus menerus secara bertahap serta didukung
fasilitas dari sekolah yang lengkap dan berbagai sumber belajar yang
diperlukan oleh siswa untuk membantu memahami materi yang
mampu mencapai tujuan belajar yang lebih baik, dengan segala
aspek-aspek yang terdapat dalam model PAIKEM itu sendiri, yaitu aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Dalam penelitian ini, peneliti mengujikan perbedaan hasil prestasi
belajar siswa menggunakan hasil prestasi belajar siswa pra siklus dengan
hasil prestasi belajar siswa menggunakan penerapan model pembelajaran
PAIKEM. Diharapkan, dengan adany penerapan model pembelajaran
PAIKEM ini, dapat membantu para siswa dan guru di SMP Aloysius
Denggung untuk mencapai tujuan belajar secara lebih maksimal.
ipotsis nliti
Bedasarkan teori-teori, kerangka berfikir dan asumsi yang telah di
kemukakan maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah
“Penggunaan model PAIKEM dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
%&'(et e !eneliti)*
+,-./ 0,-,1 .2 .3- 43- 5 363- 7. 58 -36 3- 731 39 0 ,-,1.2. 3- . -. 37 31 3:
;< => > ?@@ABCD E @F ?G> G=H CI JK ,-,1 . 2. 3-L .-7 363 - M ,1 3/NOP, Q73/ 3 Q63- 28R8
3-0,-,1.2. 3-S9 363 R,13/ T3:U 3 0,- ,1.2 .3- .-. 9 ,- 58R . : . 0V 2,/ ./ / ,W 3Q 3 7./ 6Q .02 .X
43 .289,-558 - 363-7323SX36 2373-6 ,373 3-43-5373O
K ,-,1 . 2. 3- 2. -7363- 6 ,1 3/ . -. 363- 7.1 36/ 3-36 3- 9,1 318 . ,9 032 2 3:30
43 .28 Y J ZN 0, Q,-W3-3 3-S J[N 0 ,136/3- 33-S JN 0 ,-5 3932 3-S 73- J\N Q ,X1,6/ .O
]V 7 ,1 43-5 7.58 -363- 37313: 9V 7,1 M,99 ./ 73- ]W L 355 3Q2 7 31 39
M 3/T V1 3: J[^ ^ZY _`_N T ,Q8 03 9V 7,1 / 0. Q31 O M ,99 ./ 9,-558 -36 3- /./ 2,9
/ 0. Q31Q,X1 ,6/.7.Q.43 -57.9813.7,-53-Q,-W 3-3S2.-7 363-S0,-5 3932 3-SQ ,X1,6/ .
73- 0,Q ,-W3- 33- 6 ,9T 31. /,T 353. 73/3Q 8 -28 6 / 8328 3-W3-5`3-W 3-5 93/ 313:O
],-8 Q8 2 M,99 ./ 7 313 9 a .Q.3329 3R 3 J[^^b Y Z[NS 0,- ,1 .2 .3- 2. -7363- 6 ,13/
37313: /,T83: T ,-28 6 .-68 . Q. Q,X1,62.X 43- 5 7 .1 368 63- / ,W 3 Q3 6,9. 2
Q33-9,-5 ,-3. / . 28 3/. / V/ . 31 2 ,Q2 ,-28 J2 ,Q9 3/ 8 6 0,-7 .7. 63-N 8 -28 6 9
,-.-563263-Q3/.V -31 . 23/ 73- 6 ,37.1 3-7 3Q. 6,5.32 3- 0Q362,6 / V/.31 32 38 0,-7.7. 63- 9 , Q,63S
0,9 3: 39 3- 9,Q,6 3 9 ,-5,- 3. 6,5.32 3-`6,5.32 3- 0Q362,6 0,-7. 7.63- .-.
73-/ . 28 373-/.43-59,98 - 56. - 63-2,Q1 36/3- 3-436 ,5.323-0Q362,6. -.O
L 8R8 3- 73Q. 0,- ,1.2 .3- 2 .-7363- 6 ,13/ .-. 3731 3: 8 -28 6 9,9 0,QT 3.6.S
9,-.-563263- 73- 9,-537 36 3- 0 ,Q8T 3:3- 6 , 3Q3: 43 -5 1 ,T .: T 3. 6 / ,T 35 3.
63-ef g hi j ikjlmn fgofim gfgpjlq fr fst s f efs jiju fq fgi fv fw fqef g himlm sfpft
vfi fxrj g hfg ijwfntn fgiyr mzmn fvmr fg sj g ej vtfmfg vj sjlw t g ef{| yjr fl vyg yx
}~~
jlrfv flnfg hfikfl vn j i fpmn njhm fpfg rm kf fq m gmx p fisfn rm
r fwfigef pjlrm lm fpfv } vm nwt v efgh i fvmg h ifv m gh pjlrmlm r flm n yisygj g
ef g h v fwm gh kjlnfm pfg f gpfl f n yi sygj g vfpt r j ghfg efg h wfm ggef |j u fl f
vnj i fpm v sl yvjrtl sj gjw m pm fg i yrjw j iim v r fg u fhhfl p r fs fp
rm hfikfln fgvj k f hfmkj l mnt p{m kx}~~ dc}
iklus ertm
iklus eu
fikfl}kemikegi ti litieen el emmis t iil i qi¡¢££ ¤¥¦¢ §
¨©ª «¬ «®¯°© °®
±²ª³´µ°ª « ¶³ ´³®·°® °°®
¸³ ¹º³©ª «¬» µ°º ¼°ª «
¶³ ´³®·°® °°®½º°®¾ ¨©ª «¬ «®¯°© °®
±²ª³ ´µ°ª «
ÃÄÅetting peÆÇneliti
È ÉÊÉËÌ ÍÌÎÊÍÌ ÊÏÎÐÎÊÐÉ ËÎÑÌ ÊÌÏÌËÎ ÐÑÎÊÎ ÐÎÊÒÉ ËÌ ÓÔÍÌ
ÎÕ Ö×ÐÎ ÑÌÓÉÊÉ ËÌ ÍÌÎÊ
È ÉÊÉ ËÌ ÍÌÎÊ ÏÌ ËÎ ÐÑÎÊÎ ÐÎÊ Ø ÙÈ ÚË×ÛÑÌ ÔÑ ÜÉÊÝÝÔÊÝ ÛÎÊÝ ÞÉßÎ ËÎ ÒÎ Í ÏÌ
àÎ ËÎÊÙÎÝÉ ËÎÊÝÐÒáâãâÜÉÊÝ ÝÔÊÝâä ßÌ ÏÎÏÌâØËÉÒ ÎÊâå× ÝÛÎ ÐÎßÍÎÕ
ÞÕ
æÎ ÐÍÔÓÉÊÉ ËÌÍÌÎÊ
È ÉÊÉ ËÌ ÍÌÎÊ ÌÊÌÏÌËÎ ÐÑÎÊÎ ÐÎÊ ÓÎÏÎ ÑÉ Ò ÉÑ ÍÉßÝÎÊçÌË ÍÎèÔÊÎçÎßÎÊéêëã ìé êëíâ
ÑÉÍÌÎ Ó èÎßÌ îÎ ÒÌÑ ÛÎÌÍ Ô ÓÎÏÎ ÍÎÊÝÝÎ Ë ïÐÍ×ÞÉßâ ã ð× ñÉ ÒÞÉßâ ëé
ð× ñÉÒÞÉßÏÎ Êëáð × ñÉÒÞÉßÏÎÊéíð× ñÉ ÒÞÉßé êëãÕ
òÕ ØÔÞÛÉ ÐÓÉÊ É ËÌ ÍÌÎÊ
ØÔÞÛÉ Ð ÓÎÏÎ ÓÉÊ É ËÌÍÌ ÎÊ Ì ÊÌ ÎÏÎ ËÎè ÑÌ ÑóÎ ÐÉ ËÎÑ ô õõ
Ø ÙÈ ÚË×ÛÑÌ ÔÑ
ÜÉÊÝÝÔÊÝÛÎÊÝÒÉÊÝÎ ÒÞÌ ËÐÉ ËÎ ÑÒÎ ÍÎÓÉ ËÎçÎßÎÊØÉÊ ÌÙÔÑÌ ÐÍÎèÔÊÎçÎßÎÊ
éêë ö ì éêë ãÕàÔÒ ËÎè ÑÌÑóÎÐÉËÎ Ñ ôõõ ÛÎÐÊÌ éé ÑÌÑóÎÏÉÊÝÎÊ ëë ËÎ ÐÌ÷ËÎ ÐÌ
ÏÎÊ ëë ÓÉßÉÒ ÓÔÎÊÕ ÚÏÎ Ó ÔÊ Î ËÎ ÑÎÊ ÏÌÓÌ ËÌè ÐÉ ËÎÑ ÍÉßÑÉÞÔÍ ÑÉÞÎÝÎÌ Ñ ÔÞçÉ Ð
ÓÉÊÉ ËÌ ÍÌÎÊ ÎÏÎ Ë Îè ÓÎÏ Î ÑÎÎ Í ÓÉÊ ÉËÌ ÍÌ ÒÉ ËÎ ÐÑ ÎÊ Î ÐÎÊ ×ÞÑÉßñÎ ÑÌ ÏÌ ÐÉËÎ Ñ
ÍÉßÑÉÞÔÍ ÍÉßÏÎ ÓÎ Í ÒÎ ÑÎËÎè ÏÎ ËÎ Ò ÓÉÊÉßÎÓÎÊ Ò×ÏÉË ÓÉ ÒÞÉ ËÎçÎßÎÊ ×ËÉè
ÝÔßÔÕ îÉÝÌ ÎÍÎÊ ÞÉËÎçÎß ÒÉÊÝÎçÎß òÉÊÏ ÉßÔÊÝ ÓÎ ÑÌø ÏÎÊ ÒÉ ÒÞ ×ÑÎÊ ÐÎÊ
ÛÎÊÝÞÉßÎ ÐÌÞÎ ÍÓÎÏÎÐÉÎ Ð ÍÌøÎÊÑÌ ÑóÎÛÎÊÝßÉÊ ÏÎèÕ
ÏÕ ØÌÐËÔÑÓÉÊÉËÌ ÍÌÎÊÍÌ ÊÏÎ ÐÎÊÐÉËÎÑ
È ÉÊÉ ËÌÍÌÎÊ ÍÌ ÊÏÎ ÐÎÊ ÐÉËÎ Ñ Ì ÊÌ ÏÌËÎ ÐÑÎÊÎ ÐÎÊ ÒÌ ÊÌ ÒÎË Ï ÔÎ ÑÌÐËÔÑ ÔÊ Í ÔÐ
ûü ûý þÿþþ ü ü þ þ þ þ þ ü ûü ÿþ þþ
ÿ ÿü ûü û
roseur pe l tin n
þþþ ü ÿþþ
üþ þþ ÿüþ þÿþþþ! þüüþÿþþ! "
þ# üþþ þ þ $þ þ þ þ ü ü" % &ûüþ$ û& ÿü þ
þ þ þ þ þ ü ûü ÿþ û þü $þ þþ ÿ þ
þþÿ ÿü þ þûüûý þÿþþü! þ& ÿ þ&
þûþ þ & ÿü û ûü þÿþ þ þ ü $þ þþ
$# û ü û ü ü þ % þ þ þû þ þþ û
ü ü þ ü ÿþþ þ û üü þþü $$ þ þ ü û þ þ þ þü
þüû$þþü$ ü"
# % þ þþûþ þ þ $ þ þ þ'% #
% $ü ûü û þ þ þ þ þþ ÿüû þ þüþ !
þÿþ ûüûýþ ÿüÿü þ þþ % ü ü û ÿü ü û ûû ÿþü
$$þþü þû üü û þ ÿþ ûü & ûü ÿþû þ &
þüþ þþ &ÿþ( þþûü % üüÿþ þ þ ÿþ þ ü þ
)# *$þ þûüûýþ
*$þ þ ûüûýþ ü ü þþ ÿü þ þþ û þ þ þ $þü ûü ûý þ
-./ .0 123456 78 ./ 5 9.: . 3 ;.3< -.=.4 0 2926 . : -234: >: 6 .7: -2 3<.3
12 962 9?.7 .0 .-./.062/ 8 0=86 @
+A B.4.4 .3/.=.3<.3
B.4.4 .3 / .= . 3<.3 1 2 9>5 3<7: 5 3456 0 2/56:76 .3 = 98 72 7
12 9/.3<75 3 <3;. 62 <: .4.3 12/ .? .9 0 2 3<.?. 9 1 .:6 12 95= . 6 2 75/:4.3
.4.5 62 3- ./ . ;. 3< -:C .- .=: 8/ 2C = 2 32/ : 4: .4.5=5 3 7:7D . -:-:6 :45
723 -: 9:.
EA F86 502 34.7:
F86 502 34.7: -: <5 3.6 .35 3456 020 =2965 .4 62 .6 5 9.4 .3- .4 . ;. 3<
-:= 298/2C -.9: 81 7 2 9G.7: @ F86 502 34.7: -:= .= .96. 3 02/ ./5: -.>4 .9
3:/.:7: 7 D.@
5) H2 7
F./.0 = 232/ : 4:.3 :3: I =2 32/ : 4: 12 92 3J.3. 0 2/.65 6 .3 K 7:6/ 5 7@ F:
724: .= .6C: 9 7:6/57I =2 32/:4: 0 2/ .6 7 .3.6 .3 42 7 5 345 6 02 3<565 9
C .7:/=20.C .0.3=.9.7:7 D.@
K@ L2/ .6 7 .3..3H: 3- .6 .3
L2 32/:4: 12 94:3-.6 721.< .: =2 3<.?.9 -./ .0 = 2 32 /:4:.3 : 3: @ F./.0
=2 32/:4: .3 : 3:I =232/ : 4: 02/:1 .46 .3 420.3 72? .D.4 721 .<.: 6 8/ .18 9.48 9 5 345 6
0 20 1 .345 = 98 72 7 =2 3<50= 5/ .3 -.4.@ L .-. 4 .C .= : 3: -: / .656 .3 75 .45
4: 3-.6 .3 5 3456 02 3<C .7:/ 6 .3 .-.3;. =23:3<6 .4 .3 - ./.0 = 98 727
=201 2/.?.9.3 ;.3< 1 295 = . =20 1 2/ .? . 9.3 02 3?.-: / 21: C .6 4: > -.3 2>26 4 :>
5 3456 C .7: / 12/ .? .9 023:3<6.4@ M ./ NC./ ;.3< -:/.656.3 = .-. 4 .C.=
VWX YXYZ[\]^_]Z]\ W`Wa
bcZ dec^ f\cZ dec^ _] \ce XcZccZ ` W ZVcecZ g [V] \ h i jk l m _ cVc
XWe \ YXjX ]n cocoW ZnWX ]pc dcWp] oWe Y`q
ra h ]Z] \W `W g] Z scg_ cWe cZ g c`] oW sc Z d ce `Yc\ VcZ o] \] t cZ V] Z dc Z
e]^ W VY_ cZX]^ c oW^ coWe] _ cVc_ co cXWX u ca
va w Z`Ye g] ZnW_ `ce cZ _]gp] \cx cocZ scZ d WZ[t c ` Wyz _]Z]\ W`W VWX WZW
g] ZddYZ ce cZ g] VWc c YVW [ VcZ tW V][ YZ` Ye g] ZYZxcZ d _ o[X ]X
_] g p]\ cxcocZa { ]`] \c^ g]Z scg_cWe cZ gc`]oW sc Z d ce cZ VW p c^cX z
_] Z] \W `W g]ZYZ xYe cZ tW V] [ c`cY nY_ \We cZ scZ d p ]o^ YpYZ dcZ V]Zdc Z
g c`] oWg] Z ddYZce cZg ] VW c\c_ `[_VcZb| }a
~a { ]`]\ c^ g] ZYZxYe cZ p] p]oc_ ctW V] [sc Z dp] o^ Y p YZdcZV] Z dcZ gc` ]oW
_] g p]\ cxcocZz _] Z] \W `W g] gp] Z`Ye p] p] o c_c e ] \ [g_ [e scZ d `]oVWoW
VcoW T Xcg_ cW XWX u c _] o e]\ [g_ [ea h ] gp] Z` Ye cZ e] \[g_ [e W ZW
VW \ce Ye cZ V] ZdcZ nc oc ^ W `YZd cnce YZ`Ye g] Zd^ WZVc oW cVcZsc
_] Z s]pcocZ e] gcg_ YcZ X WXuc scZ d `W Vce g]oc` ca mceX YVZ sc cVc\ c^
g] Zd^ WZVc oW e]\ [g_ [e scZd X ] \Y oY^ Zsc p] o cZ dd[ `ce cZ X WX u c V] Z dcZ
e] g cg_ YcZ scZd ` WZ ddW c` cY e] \[g_ [e scZ d p] ocZ dd[`cecZ X WX u c
XWXucV]Z dcZe] g cg_ Yc Zo]ZVc^a k] gYVW cZze ]\[g_ [efe] \[g_ [eWZ W
VW p] oW Zcg c V]ZdcZ c\c` gYXWe ` ocVWX W [Zc\ scZ d g] o]e c _ W\ W^ X ] ZVWoW a
h ]Z] \ W`W cecZ g]g p] oWecZ `YdcX c` cY X[c\ _ cV c e] \[g_ [efe] \ [g_ [e
`] oX ] pY`a k] \ [g_ [e V] ZdcZ X ]e [o `] o`WZddW ce cZ g] g_] o[\]^
_] Zd^co dccZ V coW _] Z] \ W` Wa } ]ZdcZ g] gp] Z`Ye X WX u c e] Vc\cg
¡
¢ £
¤ ¥
©ª«¬ «®« ª¯°¯ ± «®« ²³´ ®µ´® «¶ ´· ´° ¸« ¹º ´ ¹¯ °« ²³´®µ¸´® ©ª«¬
« ²· ´¸¯ ª ´® ¶¯ ¶· ´ ¹ ´²¯ ¸«ª©»©¸ ¼´®µ³«²¬ ´¶¯ª » « ®½ ´· ´³ «²°´®¼´´®¾
¿« µ¯´° ´®¯ ®¯¹¯ ºª ´® µ¯³« ³ « ²´ ´¸ ´ª¯¶ ´» ´¯« ²°´® ¼´´ ®¬ ´³¯¶¾
À¾ Á «° «ª ´¬ «²° ´®¼´ ´® ¬ ´³¯ ¶ ± ¸« ª©» ©¸ ¹« ®µ´® ¶ « ¸© ² °« ²° ¯ ®µµ¯ ¹¯ ³« ²¯¸´®
« ®µ¬´²µ´´® ©ª«¬ « ®« ª¯° ¯ ¹´ª´» ·º½ º¹ ´ª´° »º¶¯¸ °²´¹¯¶¯©®´ª ¼´®µ
¶« ¹« ²¬ ´® ´¾
¾ Á «³´µ ´¯ ° ºµ ´¶ º®° º¸ «²° «» º´® ¶« ª´®½ º°®¼´± « ®« ª¯ °¯ »« » ³«²¯¸´®
°ºµ´¶ ´¹´ ´ ²´ ¶¯¶·´º®° º¸ »«» ²´¸° ¯ ¸´® ¼´ ®µ ¶ º¹´¬ ¹¯« ª´½ ´ ²¯¬ ´ ²¯
¯®¯¾ ﶴª®¼´± ´¹´ « ²°« »º´® « ²° ´»´ »´° « ²¯ ¼´®µ ¹¯« ª´½´²¯ ´¹´ª´¬
ª ´µº¹´« ²´¬±¶ «°¯ ´¸« ª © » ©¸¹¯ »¯®° ´º®°º¸»« » ³´· ´¸´®ª´µº¹´«²´¬
¹« ®µ ´® Ä«²¶¯ »« ²« ¸´ ¶« ® ¹¯ ²¯¾ Á« »º´ ¶¯ ¶· ´ ¹¯³« ²¯¸´® · ´¸°º¶«»¯ ®µµº
º®° º¸ ³« ²ª ´° ¯¬ ¹´® »« »« ²¶¯ ´ ¸´® « ® ´»¯ ª´®® ¼´ ¹¯ «²° «» º´ ®
¶« ª´®½ º° ® ¼´¾
ž Æ ´¹´ « ²° «» º ´® ¶« ª´®½º°® ¼´± º®° º¸ »«®Ç¯ ° ´¸´® ²©¶« ¶ « » ³«ª ´½´²´®
¼´ ®µ «È« ¸°¯ ȱ µº²º± ¹ ´ª´» ¬ ´ª ¯ ®¯ « ®« ª¯ °¯ ¹¯¶´²´®¸´® º®°º ¸
»« »« ²¬ ´° ¯ ¸´® ¶«° °¯®µ ¸ «ª ´¶¾ Á«°° ¯ ®µ ¸« ª´¶ ¼´® µ ¹¯»´¸¶ º¹ ¹´ª´» ¬ ´ª
¯®¯ ´¹´ª´¬ ° ´° ´ « ®« » ´° ´® °« » ´° ¹º¹º¸ ´²´ ¶¯¶· ´¾ É®°º¸ ¸«µ¯ ´° ´ ®
¶« ª´®½ º° ® ¼´± °« » ´° ¹º¹º¸ ´²´ ¶¯ ¶· ´ ¹¯ ³« ®°º¸ É ¶º´¼´ ³´µ¯´ ®
° « ®µ ´¬²º´®µ¸« ª´¶¹´´°¹¯½´¹¯ ¸´®¶«³´µ´¯ ´®µµº ®µ¾
Ê˾Á «° «ª ´¬ ° ´°´ ²º´®µ ¸«ª ´¶ °« ª´¬ ¹¯ ° ´° ´ ¶« ¹« »¯ ¸¯ ´® ²º ´± µº²º ° «ª´¬
»« »« ²¶¯´ ¸ ´® º ®¹¯ ´® ¼´ ®µ ³« ²¯¶¯ ®©» ©² º ²º° ¸« ª©» ©¸ º®°º¸
»« ®´»¯ ª ¸´® ¬ ´¶¯ª ¸´² ¼´ ¸«ª ©» © ¸®¼´¾ Á«° ¯ ´ ¸« ª ©» ©¸ ¹¯ ³« ²¯
ÎÎÏÐ ÑÒÑ ÓÑÑÔ Õ Ö×ÑÕ ØÙÚ ÛÑ× ÜÑÓ ÙÚ ÛÑÝ ÞÑ×ÞÑß Ø Ö× ÖÚ ÙÔ Ù Õ Ö×ÙÚÑ Ù Ó ÖàÑ ÝÑ
Ù ×ÒÙáÙ ÒâÑÚ ÒÑ × ÛÖÚãÕØã ÛÏ Ð Ö×ÖÚ ÙÔ Ù Õ ÖÕ ØÖÝÜÑÔ ÙÛÑ × ÛÖÕÑÕØâÑ × Ó ÖÔ ÙÑ Ø
Ù ×ÒÙáÙ ÒâÒÑ × ÕÖÕØÖÝÔÙÕ äÑ ×åÛÑ × ÛÖÛãÕØÑÛ Ñ× Ó ÖÔÙÑ ØÛÖÚãÕØã Û â ×ÔâÛ
ÒÙæÑ ÒÙÛÑ×ÑÓØÖÛØÖ×ÙÚÑ ÙÑ×Ï
ÎçÏè ÖÔÖÚ ÑÜ ÓÖÕâÑ Û ÖÚ ãÕ Øã Û Ô ÖÚÑÜ ÓÖÚÖÓ Ñ Ù Õ Ö×ÑÕ ØÙÚ ÛÑ × ÜÑÓ ÙÚ ÛÑ Ý ÞÑ ×ÞÑß
ØÖ×ÖÚ ÙÔ ÙÕ ÖÕ äÖÝÙÛÑ ×ÖáÑÚâÑÓÙÛÖØÑÒÑØÑ ÝÑÓ ÙÓ é ÑÏ
ÎÍÏÐ ÑÒÑ Ñ ÛÜ ÙÝ ÓÙÛÚ âÓ êß ØÖ×ÖÚÙÔ Ù Õ Ö×åÑ ÒÑÛÑ × ØãÓ Ô Ô ÖÓ Ô â ×Ô â Û ÕÖ× åâ ÛâÝ
ÛÖÕ ÑÕØâÑ × ÓÙÓéÑ ÓÖÔ ÖÚÑ Ü ÕÖ×ååâ ×Ñ ÛÑ × Õã ÒÖÚ Ðë êì íîÏ ïÑÓ ÙÚ ØãÓ Ô
ÔÖÓÔ Ù×Ù ÕÖ×æÑ ÒÙ Ô ãÚÑ Û â Ûâ Ý ÑÔÑâ ØÖ ÝäÑ ×ÒÙ× åÑ × ÓÖäÖÚ âÕ Õ Ö×ååâ ×Ñ ÛÑ×
Õ ã ÒÖÚÐ ë êìíîÒÑ ×Ó ÖÔ ÖÚ ÑÜÕ Ö×ååâ ×Ñ ÛÑ×Õ ã ÒÖÚÐ ë êì íîÏ
ðñ òeknik peóôngupumlõ óöó
÷×Ô â Û ÕÖÕÖàÑÜ ÛÑ × Õ Ñ ÓÑÚÑÜ ÒÑÚ ÑÕ ØÖ×ÖÚ ÙÔ ÙÑ× ÒÙØÖÝÚâ ÛÑ × ÒÑÔ Ñ ÞÑ× å
ÝÖÚ ÖáÑ ×ÒÖ× åÑ × Ø ÖÝÕÑÓ ÑÚ ÑÜÑ ××ÞÑ ßÓÖÒÑ × åÛÑ × â×Ôâ ÛÕÖ×ÒÑ ØÑÔÛÑ × ÒÑÔÑÔÖÝÓÖäâÔ
ØÖÝÚâ ÒÙ åâ ×Ñ ÛÑ × Ô ÖÛ×ÙÛ ØÖ×åâÕ ØâÚ Ñ × ÒÑÔÑ Ó ÖÜ Ù × ååÑ ÒÑ ØÑÔ ÒÙØÖÝã Ú ÖÜ ÒÑÔÑ ÞÑ ×å
äÖ×Ñ ÝøäÖ×Ñ Ý áÑÚÙÒ ÒÑ × ÒÑØÑÔ ÒÙ ØÖÝàÑÞÑÏ ùÖÛ× Ù Û ØÖ×åâÕØâÚÑ × ÒÑÔÑ ÒÙÚÑ Ûâ ÛÑ×
ÒÖ×åÑ× ÕÖÕÙÚ ÑÜ Ó âÕ äÖÝ ÒÑÔ Ñ ß æÖ× ÙÓ ÒÑÔ Ñß ÓÖÝÔ Ñ Ù ×ÓÔÝâ Õ Ö× ÞÑ × å ÒÙåâ × ÑÛÑ ×
ÒÑÚ ÑÕ ØÖ×ÖÚ ÙÔÙÑ ×Ï úÖÝÙÛâÔ Ô ÖÚÑÜ ÒÙ ÝÑ ×åÛâÕ Ô ÖÛ× ÙÛ ØÖ×åâÕØâÚÑ × ÒÑÔ Ñ Ó ÖÚ ÑÕÑ
ØÖ×ÖÚÙÔ ÙÑ ×Ï
ÎÏ û äÓÖÝáÑÓÙÏ
ÑÏ û äÓÖÝáÑÓÙè Ù ÛÚâÓê
úÖÝÓÑÕÑÑ × Ò Ö× åÑ × Ò ÙÚÑ ÛÓ Ñ ×ÑÛÑ ××ÞÑ Ô Ù ×ÒÑÛÑ × ØÖ×ÖÚ ÙÔÙ
ýþÿ ÿþ þ ý þ ýþ ÿ ÿ þ ÿ
þýþ þ þ ÿþ þ þ þþþþ ýþ þ
þ ýþ ÿþ ý þþ ýþ ÿþ þ þ þ þ þþ
ÿþ þ þý þ
ÿ þ ÿ þ þ þ þ þ þ þ þþ
þþ þþÿ þ þÿ þþþ
ýþ þ þýþ þ ý ÿ þýþ
þ þ þ þ ÿþ þÿþ ÿ þ ÿþ
ÿþ þ ý þþ þþ þþÿ þþÿ ýþ þ þþ
þ þ þÿ þ ÿþ þ ýþþ þýþ
þýþ þ þ þ ÿ !
þ þ þ ÿþþ þ
þ þþ þ ÿ þýþ ÿþ þþÿþ
ý þ þ þ ý .
"þ þ þ þþ þþ ÿ þþÿ
ÿþ "
ÿ þ þÿþ þ ýþ þþ ý þ þ þþ
ÿýþ þ ÿþ þ ÿ # ýþÿ þ þ ýþÿ þ
þ þ ýþ ÿ # ýþ þ þ þ þ
ýþÿþþ$þ þ ÿ þ þÿþ þþ ý þ þ þþþ
%þ þ þ þ þ þ ýþÿ þþ $
( )*)*+ ,-.* -)/ )0 .1.* + 2 *3.-.* 1 )0,4 ,5 *6.7 8.5 .9 .* 94:1 )1
9 )( ;)0./.4.* 9 .3. 12-0 ,1 << 1.( . 3)*= .* +.5 .9 .* 94:1 )1
9 )( ;)0./.4.*12-0,1 <7> .3.+ 2 .9.-52 412 -0 ,1 .-.*32 ;)42 -.*1 :.0
+ )13.0.(;)*+ ,-1:.0,4.2 .*7
?7 8 )15.12 0;)0./.4
8 )1 32=, *.-.* , *+ ,- () *=.(;2 0 3 .+ . 9.3. 1 )+2.9 -)=2 .+ .*
)@ .0,.12 6.2 + , ,*+ ,- ()*3 .9 .+ - .* 3.+ . +)*+.*= 5 .12 0 ;)0./ .4 6.*=
32 A.9 .2 121B . 1)0.(. 94:1)1 9 )( ;)0./ .4 .* ;.2 - -:=*2+2 C ( .,9 ,*
.C )-+ 2C7
8 )1 6.*= 32=, *.-.* 3.0.( 9 )*)02 +2 .* 2 *2 ;)4 ;)*+ ,- +)1
:;/ )-+2C7 8)1 :;/ )-+2C 2 *2 ;)4;)*+ , - 1 : .0 ,4.2 .*7D )+2.9 1 :.0 32;)42
;:;:+6.* =1.(.E6.*=32 52+,*=.3.0.5/.B.; .*6.*=; )* .47
F7 G :-,()*+ .1i
> )(;,-+2.* 32 0.-,-.* ,*+,- ()*A .42 ;,-+ 2H;, -+2
3:-,()*+ )43 )*=.*()*==,*.-.*I
.J G :-,()*.4 129
;J K :+ :HC:+ :
AJ L .+ .+ .*0.9 .*=.*
MN OeknikPnQlisis R QSQ
VW XYZ [\[Z YZ ]Y\ ^ _Z`W^aY b\[Z c [dW b a _Z _bW ]W [Ze f [] [ `[ZX VW[Z [bWdWd V[b[^
a _Z _bW ]W[ZWZW[V [b[cV [] [c [dWb]_dg _b[h [idWdj [e
k[ZX\[c lb [ZX\[c `[ZX VW]_^aYc YZ ]Y\ ^ _ZX[Z[bW dW d V [] [ V [b[^
a _Z _bW ]W[ZWZW m `[W ]Yn
oe pZ [bW dW dq _dr [dWbs_b[h [i
f[][ ^ _Z ][c `[ZX VWa _it b_c V [iW c [dWb ]_d \ _^YV W [Z VWt b [c
^_b[bYW u [i[ a _Z`_\ti [Z m^ _ZWb[W d _]W[a dWdj [m^_Z XcW]YZX ZWb[Wi [][l
i [][ \ _^[^aY [Z dWdj[ YZ ]Y\ ^_Z X_] [cY W X[^ g [i [Z `[ZX h _b[d
^_Z X_Z[Wc [dWbg _b[h [idW dj [V [b[^a _^ g _b[h [i[Zv _Z WwY dW\ e
xY^Y d^_Z XcW]YZ Xi[][li [][ZW b [WdW dj [n
x [][li [] [ZWb[WdWdj[WZ W^_ZYZhY\\ [Z]W Z X\[]c [d W bg _b[h[i dWdj [
V [b [^ d []Y \ _b [d ] _ic [V[a ^[]_iW `[ZXVW a _b [h[iWe v _]_b[c a _icW]YZ X[Z
i [][li[] [m ^[\ [ c[dWb i[] [li[][ ] _id_gY ] VW \tZ y_i dW \ [Z V[b [^ \[]_ Xti W
a _Z [zdW i[Zi [][ li [] [e
{e pZ [bW d [f [][|g d _iy [dW
pZ [bWd [ W ZW ^_bWaY]W c [dWb V [iW tg d _i y[dW [] [Y a _ZX[^[] [Z `[ZX
VWb[\Y\ [Z a _Z _bW]W V WV [b[^ \_b [d a [V [ d [[] \ _ XW[] [Z g _b[h [i ^ _ZX[h[i }
~