• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK KELAS VII DI SMP ALOYSIUS DENGGUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK KELAS VII DI SMP ALOYSIUS DENGGUNG."

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Paulinus Firda Primawan Satya NIM 09208244024

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

v Kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Ayahku Yohanes Bambang Winarto dan Ibuku Agnes Lestari Ningsih

yang senantiasa mencurahkan rasa sayang dan cinta kepada saya;

2. My baby darling, Cicilia Ani Derinenta yang senantiasa mendoakan dan

menyemangati saya dalam menuntaskan tugas akhir saya;

3. Adik adikku, Ferdino Bagas Dwimawan Satya dan Patricia Ferginia yang

selalu menyemangati saya;

4. Teman-teman seperjuangan jurusan Seni Musik UNY angkatan 2009;

5. Kampus tercinta, Jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan

(7)

vi

karunia-Nya yang telah diberikan kepada peneliti sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Menggunakan Model PAIKEM dalam Pembelajaran Seni Musik Kelas VII di SMP

Aloysius Denggung”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Strata-1 (S1) di jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Yogyakarta.

Peneliti menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah dengan segala

kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Tumbur Silaen, S.Mus., M.Hum selaku dosen pembimbing I

yang dengan sabar membimbing, memberi masukan serta memberi

motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;

2. Ibu Panca Putri R., M.Pd selaku dosen pembimbing II yang dengan

sabar membimbing, memberi masukan serta memberi motivasi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;

3. Suster Maria Ferdina selaku Kepala Sekolah SMP Aloysius Denggung

yang telah memberikan ijin penelitian;

4. Ibu Chatarina Suyati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Seni Musik di

(8)
(9)

viii

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian …..………...……. 38

(10)

ix

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …….…………... 51

A. Deskripsi Tempat Penelitian……..…………... 51

B. Hasil Penelitian………... 52

C. Pembahasan ………... 80

BAB V: PENUTUP………... 84

A. Kesimpulan………... 84

B. Keterbatasan Penelitian…...……….. 85

C. Saran………...………... 85

DAFTAR PUSTAKA...………..……….. 88

(11)

x

(12)

xi

Gambar 1 : Kerucut Pengalaman Belajar ……… 13

Gambar 2 : Skematik Kegiatan Inti Penelitian Model Kemmis dan Mc.

(13)

xii Oleh:

Paulinus Firda Primawan Satya NIM 09208244024

-76 45-3

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya peningkatan prestasi belajar Siswa menggunakan Model PAIKEM dalam pembelajaran Seni Musik di SMP Aloysius Denggung. Untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut, peneliti merancang dan menerapkan langkah – langkah dalam mengajar mata pelajaran Seni Musik dengan menggunakan berbagai media guna menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah classroom action research (penelitian tindakan kelas) dengan pendekatan kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Aloysius Denggung yang mengambil kelas mata pelajaran Seni Musik tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 22 orang. Data dikumpulkan dengan observasi, tes hasil belajar, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PAIKEM dapat meningkatkan prestasi belajar seni musik siswa kelas VII di SMP Aloysius Denggung. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada saat siklus I sudah ada peningkatan dari pra siklus, dan siklus II sudah ada peningkatan dari siklus I. Hasil prestasi belajar siswa dengan indikator rata-rata nilai ujian tengah semester (aspek kognitif) pada pra siklus sebesar 51,68, pada siklus I meningkat menjadi 73,09, dan pada siklus II meningkat menjadi 79,14. Sedangkan untuk hasil prestasi belajar siswa dengan indikator persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada pra siklus sebesar 18,2 %, kemudian pada siklus I meningkat menjadi

45,5%. Melalui kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan model

pembelajaran PAIKEM, persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II meningkat menjadi 90,9%.

(14)

1

K. Latar Belakang Masalah

Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan model pengajaran yang efektif dan efisien. Upaya tersebut dilaksanakan dengan cara meningkatkan sarana dan prasarana, meningkatkan mutu para pendidik dan peserta didik serta merubah dan memperbaiki kurikulum.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

(15)

didik), dan wadah proses transformasi (proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik/ lebih maju). Proses pembelajaran melalui interaksi guru dan siswa, siswa dan siswa, dan siswa dengan guru, secara tidak langsung menyangkut berbagai komponen lain yang saling terkait menjadi satu sistem yang utuh. Perolehan hasil belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan pembelajaran selama program pendidikan dilaksanakan di kelas yang pada kenyataannya tidak pernah lepas dari masalah.

SMP Aloysius Denggung, merupakan salah satu sekolah swasta yang mempunyai input atau siswa yang memiliki prestasi belajar yang bervariasi. Prestasi belajar yang bervariasi menyebabkan peran serta dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar beraneka ragam. Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti melalui observasi kelas dan wawancara dengan guru mata pelajaran Seni Musik di SMP Aloysius Denggung, tahun pelajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi mata pelajaran seni musik siswa kurang optimal, ditunjukkan dengan hasil ulangan tengah semester 1 dengan nilai rata-rata kelas 51,68 dengan nilai terendah 21 dan nilai tertinggi 87. Sedangkan KKM (kriteria ketuntasan minimal) kurikulum 2006 sebesar 75.00. Asumsi dasar yang menyebabkan pencapaian kompetensi mata pelajaran Seni Musik siswa kurang optimal adalah pemilihan model pembelajaran dan kurangnya peran serta (keaktifan) siswa dalam KBM.

(16)

penyampaian materi ajar. Guru pun juga sangat jarang melibatkan siswa dalam mempraktikan materi secara langsung, Hal ini mengakibatkan kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih menekankan pada pengajaran daripada pembelajaran. Metode ceramah yang digunakan guru mengajar dirasa kurang aktif dan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran bahkan mengantuk. Oleh karena itu, peneliti berpikir untuk mengubah metode agar siswa dapat lebih aktif sehingga prestasi atau hasil belajar para siswa dapat meningkat. Untuk mengatasi masalah ini pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efisien dan menyenangkan (PAIKEM) merupakan salah satu solusi terbaik dalam mempresentasikan pembelajaran yang berpusat pada anak (O PQR STP USTPSV SR W SXVT YTZ). Model

PAIKEM diyakini dapat meningkatkan prestasi hasil belajar karena: 1. Bagi siswa

Pembelajaran menekankan keaktifan siswa secara optimal, sehingga pembelajaran tidak membosankan. Ini dilakukan agar pencapaian belajar mengajar tercapai semaksimal mungkin.

2. Kegiatan Peserta Didik

Peserta didik banyak diberi kesempatan untuk mengalami dan mengerjakan sendiri. Mereka belajar meneliti tentang apa saja. Guru dan peserta didik harus interaktif dan hasil pekerjaan peserta didik dipajang untuk meningkatkan motivasi.

3. Umpan Balik Guru

(17)

Guru memberikan tugas yang mendorong peserta didik bereksplorasi dan guru memberikan bimbingan individual atau pun kelompok dalam hal penyelesaian masalah.

4. Suasana bebas

Peserta didik dilatih untuk mengungkapkan pendapat secara bebas, baik dalam diskusi, tulisan, maupun kegiatan lain. Guru dan peserta didik mendengarkan dan menghargai pendapat peserta didik lain, dalam kegiatan diskusi, dan kerja individual.

5. Ruangan kelas

Adanya pajangan hasil karya peserta didik dan alat peraga sederhana buatan guru dan peserta didik. Meja dan kursi tempat belajar peserta didik dapat diatur secara fleksibel. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan berbagai cara/metode/teknik, misalnya melalui kerja kelompok, diskusi, atau aktivitas peserta didik secara individual.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti terdorong untuk meneliti masalah tersebut dengan mengambil judul penelitian “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa menggunakan Model PAIKEM Dalam Pembelajaran Seni Musik di SMP Aloysius Denggung”.

B. Identifikasi Masalah

(18)

1. Proses belajar mengajar masih terfokus pada guru, belum terfokus pada siswa, sehingga kegiatan belajar mengajar membosankan. 2. Guru belum menggunakan suatu metode pembelajaran, sehingga

pelaksanaan pembelajaran seni musik di kelas kurang optimal. 3. Model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan

(PAIKEM) belum pernah diterapkan dalam mata pelajaran seni musik di SMP Aloysius Denggung.

4. Belum diketahui pengaruh penerapan model pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dijelaskan bahwa akar permasalahan berasal dari proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah masih terfokus pada guru. Guru pun belum menggunakan model pembelajaran yang mampu merangsang siswa untuk aktif. Oleh sebab itu, peneliti memutuskan untuk menggunakan model PAIKEM dalam proses belajar dan mengajar. Peneliti fokus pada Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Seni Musik dengan Penerapan Model Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) SMP Aloysius Denggung.

D. Rumusan Masalah

(19)

batasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, Bagaimanakah upaya peningkatan prestasi belajar Siswa menggunakan Model PAIKEM dalam Pembelajaran Seni Musik di SMP Aloysius Denggung?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab mengapa proses pembelajaran masih membosankan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menghindari proses belajar mengajar yang membosankan dan hanya terfokus pada guru. Pada akhirnya, penelitian ini memiliki satu tujuan utama, yaitu meningkatkan prestasi belajar Siswa menggunakan model PAIKEM dalam Pembelajaran Seni Musik di SMP Aloysius Denggung.

F. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat Secara Teoritis

(20)

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau rujukan untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas seni musik. b. Bagi siswa, meningkatkan pemahaman terhadap materi-materi dalam

pelajaran seni musik dan mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam

membuat kebijakan untuk meningkatkan kualitas sekolah.

d. Bagi peneliti merupakan bahan uji kemampuan terhadap bekal teori yang diperoleh dibangku kuliah, serta sebagai upaya pengembangan ilmunya.

(21)

8

ef ghskripsi ihori

jf konlhp mhlnon pqn rshmthlnonrnr

a. Hakikat Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan ketika individu yang belajar

mengalami perubahan. Perubahan tersebut bukan hanya sekedar

perubahan dalam jumlah pengetahuan tetapi juga dalam kecakapan,

kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri,

pendeknya mengenai segala aspek atau pribadi seseorang Nasution

(1995: 35). Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa secara psikologis

belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku sebagai hasil

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Winkel (1991: 15) juga mengemukakan bahwa belajar

merupakan suatu proses yang berlangsung pada individu dalam

interaksi aktif subyek dengan lingkungannya yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan

yang bersifat menetap atau konstan. Selain itu, belajar juga dapat

diartikan sebagai perubahan tingkah laku atau keterampilan dengan

(22)

Dari beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang

lebih baik. Perubahan tersebut meliputi perubahan pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang bersifat

menetap.

b. Hakikat Pembelajaran

Winkel (1991: 18) mengemukakan pembelajaran sebagai

seperangkat tindakan yang dirancang dengan tujuan mendukung

proses belajar siswa, dengan mempertimbangkan kejadian ekstrim

yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang

dialami oleh siswa. Pembelajaran adalah suatu usaha yang bertujuan

untuk mencapai kurikulum dengan menggunakan pengetahuan

profesional yang dimiliki guru (Duffy dan Roehler , 1989: 30).

Gagne dan Briggs (1979: 13) juga menambahkan bahwa

pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu

proses belajar siswa yang disusun sedemikian rupa untuk mendukung

proses belajar tersebut. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang telah disusun

sedemikan rupa yang bertujuan untuk mendukung proses belajar

(23)

uv wxtyzx{xm| xl}~} } €

Menurut Hasibuan (2002) metode berasal dari bahasa latin, yaitu

‚ƒ„ dan …†‡†ˆ. Meta artinya jauh (melampaui), sedangkan hodos

artinya jalan atau cara. Jadi metode dapat diartikan sebagai jalan atau

cara-cara untuk mencapai tujuan. Sementara itu, Hamalik (2008: 6)

menyatakan bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk

menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan

kurikulum. Lebih lanjut, Moeslichatoen (2004: 7) menyatakan bahwa

metode merupakan cara yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk

mencapai tujuan kegiatan-kegiatan. Berdasarkan pendapat di atas, yang

dimaksud dengan metode adalah suatu cara atau jalan yang digunakan

demi tercapainya tujuan yang dimaksud dan sesuai dengan kurikulum

pelajaran.

Suryobroto (1986: 3) menjelaskan bahwa metode adalah cara, yang

dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Sementara itu,

menurut Moeslichatoen (2004: 7) metode merupakan bagian dari strategi

kegiatan. Metode dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah

dipilih dan ditetapkan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan

bahwa metode, cara dan strategi – strategi yang telah dipilih guna

tercapainya tujuan kegiatan.

Menurut Supriyono (2011) ada beberapa metode pembelajaran

(24)

metode ceramah, (b) metode demonstrasi, (c) metode diskusi, (d) metode

praktik, (e) metode latihan dan (f) metode tanya jawab.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

adalah alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang digunakan oleh

guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Memilih dan menggunakan

metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa dan

lingkungan sekolah dapat mendukung keberhasilan tujuan pembelajaran

yang telah direncanakan.

‰Š ‹Œ Žl Žm Žl‘’‘“‘ ” •k–ti

a. Pengertian pembelajaran aktif

Sriyono (1982: 19) mendefinisikan pembelajaran aktif adalah

salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktifitas

belajar siswa. Belajar aktif perlu digunakan untuk lebih

mengembangkan potensi – potensi belajar siswa, karena siswa

terlibat secara langsung. Belajar aktif di rancang untuk

menghidupkan kelas,sehingga kegiatan belajar mengajar tidak

membosankan. Keterlibatan secara fisik dan berpartisipasi dalam

kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.Pembelajaran aktif,berarti siswa harus menggunakan

otak,mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa

(25)

Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan

penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalakan tempat duduk

mereka, bergerak leluasa dan berpikir keras (Melvin L. Silberman,

2011: 9). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

aktif suatu cara dalam pembelajaran yang mampu melibatkan siswa

terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran baik dalam interaksi

siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru sehingga belajar

merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya

sendiri—

b. Dasar pelaksanaan pembelajaran aktif

Ada beberapa hal yang mendasari perlunya pembelajaran aktif.

Salah satunya dari kerucut pengalaman belajar Peter Sheal (Supardi,

2011: 210). Tampaknya pengalaman belajar yang paling baik adalah

dengan mengatakan dan melakukan. Hal ini sangat sesuai dengan

pembelajaran aktif yang menuntut siswa untuk ikut serta terlibat

secara aktif dalam prosespembelajaran. Berikut ini gambar kerucut

(26)

c. Ciri-ciri pembelajaran aktif

Bowel (1995) mengungkapkan karakteristik dari pembelajaran

aktif sebagai berikut:

…. (1)Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topic atau permasalahan yang dibahas, (2) peserta didik tidak hanya mendengarkan materi pelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran tersebut, (3) penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran, (4) peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi, (5) umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.…

Ciri-ciri pembelajaran aktif juga dikemukakan oleh Indrawati

(27)

… (1) guru sebagai fasilitator dan bukan penceramah, (2) fokus pembelajaran pada siswa bukan pada guru, (3) siswa belajar aktif, (4) siswa mengontrol proses belajar dan menghasilkan karya sendiri tidak mengutip dari guru, (5) pembelajaran bersifat interaktif. ...

d. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Aktif

Setiap model pembelajaran pasti ada Kelemahan dan Kelebihan

Pembelajaran Aktif.Berikut Menurut Melvin L.Silberman (2011:

31-34) ada beberapakekhawatiran dalam pembelajaran aktif yang bisa

menjadi kendala ataukelemahan dalam pembelajaran aktif.

1. Kelemahan:a). Kegiatan pembelajaran aktif dikhawatirkan hanya merupakankumpulan permainan,b). Lebih berfokus pada kegiatanc). Menyita banyak waktu,d). Butuh banyak persiapan dan kreatifitas.

2. Kelebihan: a). Meningkatkan keterlibatan aktif peserta didik, b). Meningkatkan ingatan peserta didik pada konsep yang dipelajari, c). Meningkatkan rasa memiliki proses pembelajaran, d). Mengurangi ceramah guru, e). Meningkatkan gairah belajar di kelas, f). Meningkatkan ketrampilan berfikir, g). Meningkatkan ketrampilan memecahkan masalah.

˜™Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menerapkan Pembelajaran Aktif

Dalam menerapkan pembelajaran aktif, terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan. Sudrajat (2009) mengemukakan hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam menerapkan pembelajaran aktif sebagai

berikut:

(28)

siswa dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. (4) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. (5) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar supaya dapat membuat anak merasa senang dalam belajar. (6) Memberikan umpan balik yang baik karena mutu hasil belajar akan meningkat apabila terjadi interaksi dalam belajar.

š› œž Ÿl  Ÿm¡Ÿl¢£¢r¢¤ ¥kti¦, §n¨ ¢©i¦, ªrŸ¢©i¦, «¦Ÿkti¦ ž ¢¤

œŸn¬Ÿn¢¤ ­® ¢¤¯ ¥ §ª «œ )

Menurut Muhibbin dan Kariadinata (2009: 1), PAIKEM

merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovati, Kreatif, Efektif

dan Menyenangan. Jauhar (2011) mengemukakan bahwa PAIKEM

adalah °±±² ³° ´µ ¶³ ¶·° ´µ ¸¹º (pendekatan mengajar) yang digunakan

bersama model tertentu dan berbagai media pembelajaran yang disertai

dengan penataan lingkugan sedemikian rupa sehingga proses belajar

mengajar menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Pertama kali munculnya dikenal dengan istilah PAKEM semula

dikembangan dari AJEL(Active Joyful and Effective Learning). Pertama

kali di Indonesia, PAIKEM dikenal dengan istial PEAM (Pembelajaran

Efektif, Aktif dan Menyenangkan). Pada dasarnya landasan teori yang

digunakan adalah mengambil teori – teori tentang active learning atau

pembelajaran aktif. Istilah PAIKEM sesungguhnya dapat diketahui

melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Turunan dari UU Guru dan Dosen tersebut adalah Permendiknas Nomor

(29)

PAIKEM adalah pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa selama

proses pembelajaran. Siswa terlibat langsung, baik dalam membangun

pemahamannya sendiri maupun dalam menemukan konsep atau ilmu

yang dibelajarkan oleh guru (Akhmad,2008:22).

Pembelajaran hendaknya dimulai dari masalah-masalah aktual,

otentik, relevan dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang berbasis

subyek seringkali tidak relevan dan tidak bermakna bagi siswa sehingga

tidak menarik perhatian siswa. Pembelajaran yang dibangun berdasarkan

subjek seringkali terlepas dari kejadian aktual di masyarakat.Akibatnya

siswa/mahasiswa tidak dapat menerapkan konsep/teori yang

dipelajarinya di dalam kehidupan nyata sehari-hari. Dengan

pembelajaran yang dimulai dari masalah maka siswa/mahasiswa belajar

suatu konsep atau teori dan prinsip sekaligus memecahkan masalah.

Dengan demikian sekurang-kurangnya ada dua hasil belajar yang dicapai,

yaitu jawaban terhadap masalah (Produk) dan cara memecahkan masalah

(proses).

Jauhar (2001: 1) berpendapat bahwa PAIKEM bertujuan untuk

membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir tahap tinggi,

berfikir kritis dan berfikir kreatif» Guru menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan agar siswa aktif bertanya, memberikan tanggapan,

mengungkapan ide dan mendemostrasikan gagasan atau idenya.

Menurut Jauhar (2011), secara garis besar PAIKEM dapat

(30)

a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang

mengembangkan pemahaman dan kemampuan.

b. Guru menggunakan berbagai alat bantu peraga dan

berbagai cara dalam membangkitkan semangat peserta

didik, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber

belajar untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik dan

menyenangkan bagi siswa.

c. Guru mengatur kelas dengan memanjang buku-buku dan

bahan belajar yang lebih menarik.

d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan

interaktif, termasuk cara belajar kelompok.

e. Guru mendorong siswa untuk menemukan cara sendiri

dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan

gagasanya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan

suasana belajar mengajar yang menyenangkan.

Sesuai dengan huruf yang menyusun namanya, pembelajaran

PAIKEM adalah salah satu contoh pembelajaran inovatif yang memiliki

karakteristik aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

a. Aktif

Pembelajaran yang aktif dapat diartikan sebagai

pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan

(31)

(Jauhar, 2011: 156). Pengembangan model pembelajaran ini

beranggapan bahwa belajar merupakan proses aktif, merangkai

kegiatan untuk memperoleh pemahaman baru. Siswa aktif

harusterlibat di dalam proses belajar dan mengkonstruksi

sendiri pemahamannya. Di dalam implementasinya, seorang

guru harus pandai merancang dan melaksanakan

kegiatan-kegiatan atau strategi-strategi yang memotivasi siswa secara

aktif di dalam proses pembelajaran. Mengapa pembelajaran

harus mengaktifkan siswa? Hasil penelitian menunjukkan

bahwa manusia belajar 10% dari yang dibaca, 20% dari yang

didengar, 30% dari yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan

dengar, 70% dari yang diucapkan, dan 90% dari yang

diucapkan dan kerjakan serta 95% dari apa yang dijarkan

kepada orang lain (Dryden & Voss, 2000). Artinya belajar

paling efektif jika dilakukan secara aktif oleh individu tersebut.

Dalam pembelajaran aktif, guru lebih banyak memposisikan

dirinya sebagai fasilitator, yang bertugas memberikan

kemudahan belajar pada siswa (Rusman, 2010: 324).

b. Inovatif

Secara umum, inovasi adalah memperkenalkan ide baru

dan barang baru. Segala aspek (metode, bahan, perangkat

dan sebagainya) dapat dipandang inovatif apabila model dan

(32)

seorang guru meskipun semua itu bukan barang baru bagi

guru lain (Jauhar: 2011). Pembelajaran PAIKEM bisa

mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.

Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam

pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini

di pikirannya tidak akan lagi siswa yang pasif di kelas dalam

pelaksanaan KBM. Membangun model pembelajaran inovatif

sendiri bisa dilakukan dengan cara mengukur daya

kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya

saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam

menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau

mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau

kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut

harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi

otak kiri dan otak kanan yang akan membangun rasa percaya

diri siswa.

Jauhar (2011) juga menyatakan bahwa dalam

menciptakan pembelajaran yang inovatif, guru dapat

melibatkan teknologi dalam menciptakan media dan sarana

pembelajaran. Dalam melibatkan teknologi guna

menciptakan pembelajaran yang inovatif dan mampu untuk

(33)

mengajar, guru dapat menggunakan beberapa media,

contohnya menggunakan video dan audio.

c. Kreatif

Setiap individu memiliki kekreatifan dengan tingkat

yang berbeda-beda. Kemampuan kreatif seseorang

merupakan hasil dan proses interaksi antara faktor-faktor

psikologis (internal) dan lingkungan (eksternal).

Pembelajaran PAIKEM juga dirancang untuk mampu

mengembangkan kreativitas. Berdasarkan Rusman (2010:

34), pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran yang

mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan

memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran dengan

menggunakan beberapa model dan strategi yang bervariasi,

misalnya kerja kelompok, bermain peran dan pemecahan

masalah. Pendidik haruslah memberikan ruang yang cukup

bagi peserta didik , inisiatif, dan kreativitas serta kemandirian

siswa sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisiknya. Kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah

merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh semua bentuk

pembelajaran. Dengan dua bekal itu setiap orang akan

mampu belajar sepanjang hidupnya.

Supriadi (1985) dalam Asmani (2011: 71) menyatakan

(34)

“Ciri-ciri kepribadian kreatif diidentifikasikan dalam 24 ciri kepribadian kreatif yaitu; (1) terbuka terhadap pengalaman baru, (2) fleksibel dalam berpikir dan merespons; (3) bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan; (4) menghargai fantasi; (5) tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif; (6) mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain; (7) mempunyai rasa ingin tahu yang besar; (8) toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti; (9) berani mengambil resiko yang diperhitungkan; (10) percaya diri dan andiri; (11) memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas; (12) tekun dan tidak mudah bosan; (14) kaya dan inisiatif; (15) peka terhadap situsi lingkungan; (16) lebih berorientasi kemasa kini dan masa depan dari pada masa lalu; (17) memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik; (18) tertarik pada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan mengandung teka-teki; (19) memiliki gagasan yang orisinal; (20) mempunyai minat yang luas; (21) menggunakan waktu yang luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan diri; (22) kritis terhadap pendapat orang lain; (23) senang mengajukan pertanyan yang baik; dan, (24) memiliki kesadaran etik-moral dan estetik yang tinggi”.

Ciri-ciri kepribadian kreatif yang telah dikemukakan

tersebut akan membentuk kemampuan individu dalam

menggunakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang dilandasi

oleh fakta dalam memecahkan suatu masalah. Oleh sebab itu,

sifat kreatif pada diri siswa perlu dibangun melalu proses

pembelajaran, agar nantinya tercipta generasi-generasi yang

senantiasa berfikir ke depan dan berkembang.

d. Efektif

Tingginya curah perhatian dibuktikan dapat meningkatkan

hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup

(35)

menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses

pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki

sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika

pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak

efektif, maka pembelajaran tersebut hanya seperti bermain

biasa. Pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Tujuan pembelajaran akan

tercapai apabila siswa terlibat dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Rusman (2010: 326)

mengemukakan beberapa hal untuk menciptakan pembelajaran

yang efektif, yaitu: (1) pengelolaan tempat belajar, (2)

pengelolaan siswa, (3) pengelolaan kegiatan pembelajaran, (4)

pengelolaan konten, (5) pengelolaan media dan sumber belajar.

Pengelolaan siswa yang baik dapat terlihat keterlibatan siswa

secara aktif dalam pembelajaran. Jika siswa diposisikan

sebagai pusat pembelajaran, pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran akan meningkat.

e. Menyenangkan

Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang

memusatkan perhatiannya secara penuh, sehingga waktu curah

perhatiannya (“¼½¾¿ ÀÁ ¼Âà Ĕ) tinggi. Mulyasa (2006: 194)

menemukakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan

(36)

terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa

ada perasaan terpaksa atau tertekan. Dryden dan Voss (2000)

mengatakan bahwa belajar akan efektif jika suasana

pembelajarannya menyenangkan. Untuk mewujudkan proses

belajar yang menyenangkan, guru harus mampu merancang

pembelajaran yang baik, memilih materi yang tepat, serta

memilih dan mengembangkan strategi yang dapat melibatkan

siswa secara optimal (Rusman, 2010: 327).

ÅÆ Çrinsip Ç ÈilihmÉÊËÌÍ Èl ÇÎÏÐÑË

Sebagai sebuah profesi yang professional, maka semua tindakan

yang dilakukan guru harus didasarkan pada kerangka teori dan kerangka

berpikir yang jelas. Demikian juga dengan pemilihan dan memanfaatkan

pendekatan PAIKEM, semua harus didasari pada suatu rasional mengapa

kita memilih dan menggunakan pendekatan tersebut. Dalam konsep

pembelajaran peran yang paling dominan ada pada guru, yaitu sebagai

pendidik yang melaksanakan tugasnya mendidik. Dalam kegiatan

pembelajaran komunikasi sering hanya satu arah, yaitu dari guru kepada

siswa, sehingga siswa lebih banyak pasif. Pada saat guru menyampaikan

materi pelajaran, yaitu biasanya dilakukan melalui ceramah, para siswa

hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Permasalahannya yang

paling mendasar adalah saat seorang guru mengajar apakah ada jaminan

(37)

Konsep pembelajaran lebih mengutamakan pada aktifitas siswa

dalam melakukan kegiatan belajarnya. Di dalam konsep pembelajaranya

tugas guru adalah mendidik siswa. Melalui penerapan model PAIKEM,

siswa akan menjadi lebih aktif untuk melakukan berbagai aktifitas belajar,

tidak hanya mendengarkan, tetapi mereka terlibat secara aktif.

Berdasarkan Sudrajat (2009) berikut adalah hal-hal yang harus

dilakukan dalam melaksanakan PAIKEM:

.... a). Memahami sifat yang dimiliki anak setiap anak. Mereka memiliki karakteristik yang berbeda. Namun pada dasarnya mereka juga memiliki sifat umum yang sama, yaitu memiliki rasa ingin tahu.Sifat ini merupakan modal dasar untuk mengembangkan sikap/berpikir kritis dan kreatif, karena itu, pembelajaran diharapkan menjadi sarana untuk mengembangkan potensi tersebut. b). Mengenal anak secara perorangan.siswa memiliki latar belakang sosial, ekonomi,budaya yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. c). Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah.dan menyiapkan peserta didik untuk siap terjun ke masyarakat.d). Memanfaatkan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. e). Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. f).Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar, umpan balik yang disampaikan guru memberi informasi tentang kualitas belajar yang dilakukan siswa....

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan model PAIKEM, ada

sejumlah kemampuan yang harus dilakukan dan di kuasai guru,

(Depdiknas, 205:78) diantaranya:

(38)

memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan dan tulisan, (e) guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa, (f) guru mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman siswa sehari- hari, (g) guru menilai pembelajaran dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus. ...

Perencanaan pembelajaran PAIKEM dapat dilakukan mulai dari

merencanakan kegiatan non akademik, merencanakan bagaimana cara

mencari informasi dari berbagai sumber, merencanakan tugas belajar,

menentukan sub topik, membentuk kelompok dan mengajukan pertanyaan

serta menyajikan temuan-temuan mereka sampai pada evaluasi individual.

Dalam mengikuti langkah-langkah tersebut, guru dapat memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan terlibat dalam

diskusi perencanaan secara keseluruhan, secara berpasangan atau dalam

kelompok kecil.

Berdasarkan wanwan setiawan (2010) manfaat model PAIKEM

sebagai berikut:

a. Keuntungan Pribadi

1. Dalam proses pembelajarannya, siswa dapat bekerja secara bebas.

2. Memberi siswa semangat untuk berinisiatif, kreatif dan aktif.

3. Rasa percaya diri pada siswa dapat meningkat.

4. Siswa dapat belajar untuk memecahkan dan menangani suatu masalah.

5. Siswa mampu mengembangkan antusiasme dan daya tarik pada mata pelajaran.

b. Keuntungan Sosial

1. Meningkatkan belajar bekerja sama pada siswa.

2. Siswa belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun dengan guru.

(39)

4. Siswa mampu meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan.

c. Keuntungan Akademis

1. Siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikan.

2. Siswa mampu bekerja secara sistematis.

3. Siswa mampu mengembangkan dan melatih keterampilan mata pelajaran dalam berbagai bidang.

4. Siswa mampu merencanakan dan mengorganisasikan pekerjannya.

5. Siswa mampu mengecek jawaban yang mereka buat. 6. Siswa selalu berfikir tentang cara atau strategi yang

digunakan sehingga didapat suatu kesimpulan yang berlaku.

Untuk menunjang proses belajar mengajar yang menggunakan

model PAIKEM, ada suatu hal yang berasal dari pihak siswa yang mampu

mempengaruhi hasil proses belajar tersebut. Siswa harus bisa bekerja sama

di dalam kelompok maupun individu, mampu menyesuaikan diri,

menyeimbangkan pikiran, pendapat atau tenaga untuk kepentingan bersama,

sehingga mencapai suatu tujuan untuk bersama.

Menurut Aprudin (2012), adapun model pembelajaran PAIKEM ini

memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu:

a. Kelebihan

1. Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan ketrampilan bertanya dan membahas sesuatu masalah.

2. Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan kasus atau masalah. 3. memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan peserta

didik serta kebutuhannya belajarnya.

4. Para siswa lebih aktif tergabung dalam proses pembelajaran 5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

rasa menghargai dan menghormati sesama temannya.

b. Kekurangan

(40)

2. Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda. 3. Menyita banyak waktu.

4. Butuh banyak persiapan dan kreatifitas.

ÒÓ ÔrÕstÖ× ØÙ ÕlÖÚÖÛ

Belajar merupakan kegiatan terpenting yang dilakukan manusia

untuk menghadapi perubahan lingkungan yang berubah setiap waktu,

oleh karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk

menghadapi kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan dengan

belajar, dimana di dalamnya termasuk belajar memahami diri sendiri,

memahami perubahan, dan perkembangan globalisasi. Sehingga dengan

belajar seseorang siap menghadapi perkembangan zaman yang pesat.

Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui aktivitas atau

pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan

pribadi yang bersifat permanen. Dan perubahan itu bisa mengarah kepada

tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada kemungkinan juga mengarah

kepada tingkah laku yang lebih buruk. Pendapat itu didukung oleh

penjelasan Sugihartono (2007: 74) bahwa :

“Belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya”.

Uraian yang mengacu dari pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses usaha perubahan tingkah laku yang

melibatkan jiwa dan raga sehingga menghasilkan perubahan dalam

(41)

individu melalui latihan dan pengalaman, dalam interaksinya dengan

lingkungan.

Rusman (2001 : 79) menyatakan prestasi adalah hasil tertinggi

atau terbaik yang diperoleh dalam suatu kerja. Sejalan dengan pendapat

tersebut, Badudu (2003 : 285) mengartikan prestasi sebagai hasil yang

dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang sudah diusahakan, baik dalam

belajar-kerja-olahraga.

Keterkaitan belajar dan prestasi di dunia pendidikan sangat kuat.

Suryabrata (1984 : 25) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah

hasil yang dicapai dari suatu latihan pengalaman yang harus didukung

oleh kesadaran seorang siswa untuk belajar. Menurut Nawawi (1981 :

100) prestasi belajar merupakan keberhasilan siswa dalam mempelajari

materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

Sutratinah (1984 : 43) mendefinisikan prestasi belajar sebagai penilaian

hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,

angka, dan huruf, maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah

dicapai oleh anak dalam periode tertentu.

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai

atau diperoleh seorang individu yang dinyatakan dalam bentuk simbol,

angka, dan huruf maupun kalimat dalam kemampuannya memperoleh

(42)

ÜÝÞßà ßmláâáã áäå ßni æuç áèá

Seni Budaya dan Keterampilan merupakan salah satu mata

pelajaran yang terdapat di pendidikan sekolah menengah pertama.

Menurut Sulastianto (1993), mata pelajaran Seni Budaya merupakan

mata pelajaran yang membahas mengenai karya seni estetis, artistik dan

kreatif yang berakar pada norma, nilai, perilaku dan preoduk seni budaya

bangsa melalui aktivitas berkesenian. Mata pelajaran ini bertujuan untuk

mengembangan kemampuan peserta didik untuk memahami seni dalam

konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial sehingga dapat berperan

dalam perkembangan sejarah peradaban dan kebudayaan, baik dalam

tingkat lokal, nasional, regional maupun global (Sulistianto: 1993).

Menurut Suwardi (2011), Pendidikan Seni Budaya secara konseptual

bersifat: (1)éêë ìíëí îïêðë,yakni pengembangan kemampuan peserta didik

mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media,

dengan pemanfaatan bahasa rupa, bahasa kata, bahasa bunyi, bahasa

gerak, bahasa peran dan kemungkinan berbagai perpaduan di antaranya.

Kemampuanm mengekspresikan diri memerlukan pemahaman tentang

konsep seni, teori ekspresi seni, proses kreasi seni, teknik artistik, dan

nilai kreativitas. Pendidikan seni bersifat (2) Multidimensional, yakni

pengembangan beragam komptensi peserta didik tentang konsep seni,

(43)

kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur etestika, logika

dan etika. Pendidikan seni juga bersifat (3) ñòó ôõ öòó ôò÷ øó, yakni

menumbuhkan kesadaran dan kemampuan peserta didik mengapreasi

beragam budaya nusantara dan mancanegara. Pendidikan Seni berperan

mengembangkan (4) Multikecerdasan, yakni peran seni membentuk

pribadi yang harmonis sesuai dengan perkembangan psikologis peserta

didik, termasuk kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual-spasial

dan lain sebagainya.

Berdasarkan Purnomo dan Subagyo (2010), terdapat 5 cabang

seni, yaitu:

1. Seni Rupa

Seni rupa merupakan cabang seni yang umum disebut

dengan seni visual. Hal ini disebabkan seni rupa berwujud

bentuk-bentuk yang divisualisasikan melalui indra

penglihatan (garis, bidang, warna, ruang, gelap, dan terang)..

2. Seni Musik

Istilah musik berasal dari bahasa Yunani, mousikos. Kata ini

diambil dari nama salah satu dewa Yunani yang bernama

Mousikos. Mousikos dilambangkan sebagai dewa keindahan

dan menguasai bidang kesenian dan ilmu pengetahuan.

Musik dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan yang

dituangkan dalam bentuk bunyi-bunyian. Ungkapan yang

(44)

ungkapan yang dihasilkan melalui alat musik disebut

instrumental.

3. Seni Tari

Seni tari adalah seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan

tingkah laku seseorang yang indah. Tarian diiringi musik

pengiring agar gerakannya menarik dan enak dipandang,

4. Seni Teater/ Drama

Drama berasal dari kata Yunani, dramas yang berarti

perbuatan atau pertunjukan perikehidupan seseorang.

Drama ialah seni pertunjukan yang disajikan di atas pentas

5. Seni Sastra

Kesusastraan berasal dari bahasa Sanskerta, susastra. Su

berarti baik dan sastra berarti buku. Jadi, kesusastraan berarti

tulisan yang mempunyai bahasa indah dan baik.

ùú ûüünlitiýþÿýþ üüýl n

Sebelum adanya penelitian ini, ada penelitian yang telah

dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya, yang juga membahas tentang

penerapan model PAIKEM di kelas. Oleh sebab itu, terdapat penemuan

penemuan yang terkait dengan topik yang sama dengan penelitian ini.

Dian Marsa Peli (2010) menunjukkan bahwa PAIKEM menerapkan suatu

pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa dalam memberikan

(45)

pembelajaran dalam suasa yang tidak membosankan pada siswa dan

penerapan PAIKEM dalam pembelajaran musik Ensambel banyak

manfaatnya baik dari segi mengaktifkan, memotivasi dan memancing

siswa untuk terampil bertanya. Ai Siti Saodah (2010) menunjukkan bahwa

adanya pengaruh PAIKEM terhadap hasil pembelajaran IPS siswa SMP

Islam Al-Fajar. Hal ini dibuktikan dari rata-rata nilai tes akhir ( -test)

siswa dengan pendekatan PAIKEM yang lebih besar dari rata-rata nilai tes

akhir siswa dengan pendekatan konvensional, yaitu 77,6 > 67,0.

Kedua hasil penelitian ini relevan dengan penelitian tentang upaya

peningkatan prestasi belajar menggunakan model PAIKEM dalam

pembelajaran seni musik di SMP Aloysius Denggung, karena aspek yang

diteliti hampir sama, yaitu keefektifan penggunaan model PAIKEM dalam

proses pembelajaran.

r ikir

Sejauh ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa pencapaian

kompetensi siswa SMP Aloysius Denggung masih kurang optimal, karena

model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih terfokus pada guru,

sehingga proses belajar mengajar terasa membosankan. Asumsi dasar

yang menyebabkan pencapaian kompetensi mata pelajaran Seni Musik

siswa kurang optimal adalah pemilihan model pembelajaran dan

kurangnya peran serta (keaktifan) siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

(46)

yangmemiliki pencapaian kompetensi belajar yangrelatif tinggi. Mereka

lebih aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.

Sebaliknya siswa yang mempunyai pencapaian kompetensi belajar yang

relatif rendah, mereka lebih pasif menerima pengetahuan dari guru tanpa

berusaha untuk mencari informasi lebih mendalam. Dengan model

pembelajaran yang seperti ini siswa tidak akan merasa nyaman dalam

proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai

secara maksimal.

Model PAIKEM adalah pola pembelajaran yang aktif, inovatif,

kreatif, efektif dan menyenangkan. Tujuan dari PAIKEM adalah

membantu para siswa untuk dapat mengembangkan cara berfikir mereka

untul berfikir kritis dan kreatif (Jauhar: 2011). PAIKEM juga dipercaya

bahwa model pembelajaran tersebut mampu untuk membantu siswa

mencapai tujuan belajar lebih maksimal.

Dalam penelitian – penelitian yang sebelumnya, PAIKEM telah

dibuktikan mampu memberi pengaruh dalam mencapai tujuan belajar.

Pelaksanaan model PAIKEM dapat berhasil, apabila ada kerjasama

antara siswa dan guru,yang menuntut siswa untuk selalu aktif. Guru

mempersiapkan strategi belajar yang selalu berpusat pada siswa,

melakukan penilaian secara terus menerus secara bertahap serta didukung

fasilitas dari sekolah yang lengkap dan berbagai sumber belajar yang

diperlukan oleh siswa untuk membantu memahami materi yang

(47)

mampu mencapai tujuan belajar yang lebih baik, dengan segala

aspek-aspek yang terdapat dalam model PAIKEM itu sendiri, yaitu aktif,

inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Dalam penelitian ini, peneliti mengujikan perbedaan hasil prestasi

belajar siswa menggunakan hasil prestasi belajar siswa pra siklus dengan

hasil prestasi belajar siswa menggunakan penerapan model pembelajaran

PAIKEM. Diharapkan, dengan adany penerapan model pembelajaran

PAIKEM ini, dapat membantu para siswa dan guru di SMP Aloysius

Denggung untuk mencapai tujuan belajar secara lebih maksimal.

ipotsis nliti

Bedasarkan teori-teori, kerangka berfikir dan asumsi yang telah di

kemukakan maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah

“Penggunaan model PAIKEM dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

(48)

%&'(et e !eneliti)*

+,-./ 0,-,1 .2 .3- 43- 5 363- 7. 58 -36 3- 731 39 0 ,-,1.2. 3- . -. 37 31 3:

;< => > ?@@ABCD E @F ?G> G=H CI JK ,-,1 . 2. 3-L .-7 363 - M ,1 3/NOP, Q73/ 3 Q63- 28R8

3-0,-,1.2. 3-S9 363 R,13/ T3:U 3 0,- ,1.2 .3- .-. 9 ,- 58R . : . 0V 2,/ ./ / ,W 3Q 3 7./ 6Q .02 .X

43 .289,-558 - 363-7323SX36 2373-6 ,373 3-43-5373O

K ,-,1 . 2. 3- 2. -7363- 6 ,1 3/ . -. 363- 7.1 36/ 3-36 3- 9,1 318 . ,9 032 2 3:30

43 .28 Y J ZN 0, Q,-W3-3 3-S J[N 0 ,136/3- 33-S JN 0 ,-5 3932 3-S 73- J\N Q ,X1,6/ .O

]V 7 ,1 43-5 7.58 -363- 37313: 9V 7,1 M,99 ./ 73- ]W L 355 3Q2 7 31 39

M 3/T V1 3: J[^ ^ZY _`_N T ,Q8 03 9V 7,1 / 0. Q31 O M ,99 ./ 9,-558 -36 3- /./ 2,9

/ 0. Q31Q,X1 ,6/.7.Q.43 -57.9813.7,-53-Q,-W 3-3S2.-7 363-S0,-5 3932 3-SQ ,X1,6/ .

73- 0,Q ,-W3- 33- 6 ,9T 31. /,T 353. 73/3Q 8 -28 6 / 8328 3-W3-5`3-W 3-5 93/ 313:O

],-8 Q8 2 M,99 ./ 7 313 9 a .Q.3329 3R 3 J[^^b Y Z[NS 0,- ,1 .2 .3- 2. -7363- 6 ,13/

37313: /,T83: T ,-28 6 .-68 . Q. Q,X1,62.X 43- 5 7 .1 368 63- / ,W 3 Q3 6,9. 2

Q33-9,-5 ,-3. / . 28 3/. / V/ . 31 2 ,Q2 ,-28 J2 ,Q9 3/ 8 6 0,-7 .7. 63-N 8 -28 6 9

,-.-563263-Q3/.V -31 . 23/ 73- 6 ,37.1 3-7 3Q. 6,5.32 3- 0Q362,6 / V/.31 32 38 0,-7.7. 63- 9 , Q,63S

0,9 3: 39 3- 9,Q,6 3 9 ,-5,- 3. 6,5.32 3-`6,5.32 3- 0Q362,6 0,-7. 7.63- .-.

73-/ . 28 373-/.43-59,98 - 56. - 63-2,Q1 36/3- 3-436 ,5.323-0Q362,6. -.O

L 8R8 3- 73Q. 0,- ,1.2 .3- 2 .-7363- 6 ,13/ .-. 3731 3: 8 -28 6 9,9 0,QT 3.6.S

9,-.-563263- 73- 9,-537 36 3- 0 ,Q8T 3:3- 6 , 3Q3: 43 -5 1 ,T .: T 3. 6 / ,T 35 3.

(49)

63-ef g hi j ikjlmn fgofim gfgpjlq fr fst s f efs jiju fq fgi fv fw fqef g himlm sfpft

vfi fxrj g hfg ijwfntn fgiyr mzmn fvmr fg sj g ej vtfmfg vj sjlw t g ef{| yjr fl vyg yx

}~~€‚ƒ

„jlrfv flnfg hfikfl vn j i fpmn njhm fpfg rm kf… fq m gmx p fisfn rm

r fwfigef pjlrm lm fpfv } vm nwt v efgh i fvmg h †ifv m gh pjlrmlm r flm ‡ n yisygj g

ef g h v fwm gh kjlnfm pfg f gpfl f n yi sygj g vfpt r j ghfg efg h wfm ggefƒ |j u fl f

vnj i fpm v sl yvjrtl sj gjw m pm fg i yrjw ˆj iim v r fg ‰u Š fhhfl p r fs fp

rm hfikfln fgvj k f hfmkj l mnt p{‹Œm kx}~~ d€c} ‚

iklus Žertm

iklus e‘u

’fikfl}“”kemikegi”•– •ti Žliti•een — ˜‘el emmis ‘ •— ™ š ›› œt ‘ižŸil ‘ œi  qiŸ¡¢££ ¤¥¦¢ §“

¨©ª «¬­ «®¯°© °®

±²ª³´µ°ª « ¶³ ´³®·°® °°®

¸³ ¹º³©ª «¬» µ°º ¼°ª «

¶³ ´³®·°® °°®½º°®¾ ¨©ª «¬­ «®¯°© °®

±²ª³ ´µ°ª «

(50)

ÃÄÅetting peÆÇneliti

È ÉÊÉËÌ ÍÌÎÊÍÌ ÊÏÎÐÎÊÐÉ ËÎÑÌ ÊÌÏÌËÎ ÐÑÎÊÎ ÐÎÊÒÉ ËÌ ÓÔÍÌ

ÎÕ Ö×ÐÎ ÑÌÓÉÊÉ ËÌ ÍÌÎÊ

È ÉÊÉ ËÌ ÍÌÎÊ ÏÌ ËÎ ÐÑÎÊÎ ÐÎÊ Ø ÙÈ ÚË×ÛÑÌ ÔÑ ÜÉÊÝÝÔÊÝ ÛÎÊÝ ÞÉßÎ ËÎ ÒÎ Í ÏÌ

àÎ ËÎÊÙÎÝÉ ËÎÊÝÐÒáâãâÜÉÊÝ ÝÔÊÝâä ßÌ ÏÎÏÌâØËÉÒ ÎÊâå× ÝÛÎ ÐÎßÍÎÕ

ÞÕ

æÎ ÐÍÔÓÉÊÉ ËÌÍÌÎÊ

È ÉÊÉ ËÌ ÍÌÎÊ ÌÊÌÏÌËÎ ÐÑÎÊÎ ÐÎÊ ÓÎÏÎ ÑÉ Ò ÉÑ ÍÉßÝÎÊçÌË ÍÎèÔÊÎçÎßÎÊéêëã ìé êëíâ

ÑÉÍÌÎ Ó èÎßÌ îÎ ÒÌÑ ÛÎÌÍ Ô ÓÎÏÎ ÍÎÊÝÝÎ Ë ïÐÍ×ÞÉßâ ã ð× ñÉ ÒÞÉßâ ëé

ð× ñÉÒÞÉßÏÎ Êëáð × ñÉÒÞÉßÏÎÊéíð× ñÉ ÒÞÉßé êëãÕ

òÕ ØÔÞÛÉ ÐÓÉÊ É ËÌ ÍÌÎÊ

ØÔÞÛÉ Ð ÓÎÏÎ ÓÉÊ É ËÌÍÌ ÎÊ Ì ÊÌ ÎÏÎ ËÎè ÑÌ ÑóÎ ÐÉ ËÎÑ ô õõ

Ø ÙÈ ÚË×ÛÑÌ ÔÑ

ÜÉÊÝÝÔÊÝÛÎÊÝÒÉÊÝÎ ÒÞÌ ËÐÉ ËÎ ÑÒÎ ÍÎÓÉ ËÎçÎßÎÊØÉÊ ÌÙÔÑÌ ÐÍÎèÔÊÎçÎßÎÊ

éêë ö ì éêë ãÕàÔÒ ËÎè ÑÌÑóÎÐÉËÎ Ñ ôõõ ÛÎÐÊÌ éé ÑÌÑóÎÏÉÊÝÎÊ ëë ËÎ ÐÌ÷ËÎ ÐÌ

ÏÎÊ ëë ÓÉßÉÒ ÓÔÎÊÕ ÚÏÎ Ó ÔÊ Î ËÎ ÑÎÊ ÏÌÓÌ ËÌè ÐÉ ËÎÑ ÍÉßÑÉÞÔÍ ÑÉÞÎÝÎÌ Ñ ÔÞçÉ Ð

ÓÉÊÉ ËÌ ÍÌÎÊ ÎÏÎ Ë Îè ÓÎÏ Î ÑÎÎ Í ÓÉÊ ÉËÌ ÍÌ ÒÉ ËÎ ÐÑ ÎÊ Î ÐÎÊ ×ÞÑÉßñÎ ÑÌ ÏÌ ÐÉËÎ Ñ

ÍÉßÑÉÞÔÍ ÍÉßÏÎ ÓÎ Í ÒÎ ÑÎËÎè ÏÎ ËÎ Ò ÓÉÊÉßÎÓÎÊ Ò×ÏÉË ÓÉ ÒÞÉ ËÎçÎßÎÊ ×ËÉè

ÝÔßÔÕ îÉÝÌ ÎÍÎÊ ÞÉËÎçÎß ÒÉÊÝÎçÎß òÉÊÏ ÉßÔÊÝ ÓÎ ÑÌø ÏÎÊ ÒÉ ÒÞ ×ÑÎÊ ÐÎÊ

ÛÎÊÝÞÉßÎ ÐÌÞÎ ÍÓÎÏÎÐÉÎ Ð ÍÌøÎÊÑÌ ÑóÎÛÎÊÝßÉÊ ÏÎèÕ

ÏÕ ØÌÐËÔÑÓÉÊÉËÌ ÍÌÎÊÍÌ ÊÏÎ ÐÎÊÐÉËÎÑ

È ÉÊÉ ËÌÍÌÎÊ ÍÌ ÊÏÎ ÐÎÊ ÐÉËÎ Ñ Ì ÊÌ ÏÌËÎ ÐÑÎÊÎ ÐÎÊ ÒÌ ÊÌ ÒÎË Ï ÔÎ ÑÌÐËÔÑ ÔÊ Í ÔÐ

(51)

ûü ûý þÿþþ ü ü þ þ þ þ þ ü ûü ÿþ þþ

ÿ ÿü ûü û

roseur pe l tin n

þþþ ü ÿþþ

üþ þþ ÿüþ þÿþþþ! þüüþÿþþ! "

þ# üþþ þ þ $þ þ þ þ ü ü" % &ûüþ$ û& ÿü þ

þ þ þ þ þ ü ûü ÿþ û þü $þ þþ ÿ þ

þþÿ ÿü þ þûüûý þÿþþü! þ& ÿ þ&

þûþ þ & ÿü û ûü þÿþ þ þ ü $þ þþ

$# û ü û ü ü þ % þ þ þû þ þþ û

ü ü þ ü ÿþþ þ û üü þþü $$ þ þ ü û þ þ þ þü

þüû$þþü$ ü"

# % þ þþûþ þ þ $ þ þ þ'% #

% $ü ûü û þ þ þ þ þþ ÿüû þ þüþ !

þÿþ ûüûýþ ÿüÿü þ þþ % ü ü û ÿü ü û ûû ÿþü

$$þþü þû üü û þ ÿþ ûü & ûü ÿþû þ &

þüþ þþ &ÿþ( þþûü % üüÿþ þ þ ÿþ þ ü þ

)# *$þ þûüûýþ

*$þ þ ûüûýþ ü ü þþ ÿü þ þþ û þ þ þ $þü ûü ûý þ

(52)

-./ .0 123456 78 ./ 5 9.: . 3 ;.3< -.=.4 0 2926 . : -234: >: 6 .7: -2 3<.3

12 962 9?.7 .0 .-./.062/ 8 0=86 @

+A B.4.4 .3/.=.3<.3

B.4.4 .3 / .= . 3<.3 1 2 9>5 3<7: 5 3456 0 2/56:76 .3 = 98 72 7

12 9/.3<75 3 <3;. 62 <: .4.3 12/ .? .9 0 2 3<.?. 9 1 .:6 12 95= . 6 2 75/:4.3

.4.5 62 3- ./ . ;. 3< -:C .- .=: 8/ 2C = 2 32/ : 4: .4.5=5 3 7:7D . -:-:6 :45

723 -: 9:.

EA F86 502 34.7:

F86 502 34.7: -: <5 3.6 .35 3456 020 =2965 .4 62 .6 5 9.4 .3- .4 . ;. 3<

-:= 298/2C -.9: 81 7 2 9G.7: @ F86 502 34.7: -:= .= .96. 3 02/ ./5: -.>4 .9

3:/.:7: 7 D.@

5) H2 7

F./.0 = 232/ : 4:.3 :3: I =2 32/ : 4: 12 92 3J.3. 0 2/.65 6 .3 K 7:6/ 5 7@ F:

724: .= .6C: 9 7:6/57I =2 32/:4: 0 2/ .6 7 .3.6 .3 42 7 5 345 6 02 3<565 9

C .7:/=20.C .0.3=.9.7:7 D.@

K@ L2/ .6 7 .3..3H: 3- .6 .3

L2 32/:4: 12 94:3-.6 721.< .: =2 3<.?.9 -./ .0 = 2 32 /:4:.3 : 3: @ F./.0

=2 32/:4: .3 : 3:I =232/ : 4: 02/:1 .46 .3 420.3 72? .D.4 721 .<.: 6 8/ .18 9.48 9 5 345 6

0 20 1 .345 = 98 72 7 =2 3<50= 5/ .3 -.4.@ L .-. 4 .C .= : 3: -: / .656 .3 75 .45

4: 3-.6 .3 5 3456 02 3<C .7:/ 6 .3 .-.3;. =23:3<6 .4 .3 - ./.0 = 98 727

=201 2/.?.9.3 ;.3< 1 295 = . =20 1 2/ .? . 9.3 02 3?.-: / 21: C .6 4: > -.3 2>26 4 :>

5 3456 C .7: / 12/ .? .9 023:3<6.4@ M ./ NC./ ;.3< -:/.656.3 = .-. 4 .C.=

(53)

VWX YXYZ[\]^_]Z]\ W`Wa

bcZ dec^ f\cZ dec^ _] \ce XcZccZ ` W ZVcecZ g [V] \ h i jk l m _ cVc

XWe \ YXjX ]n cocoW ZnWX ]pc dcWp] oWe Y`q

ra h ]Z] \W `W g] Z scg_ cWe cZ g c`] oW sc Z d ce `Yc\ VcZ o] \] t cZ V] Z dc Z

e]^ W VY_ cZX]^ c oW^ coWe] _ cVc_ co cXWX u ca

va w Z`Ye g] ZnW_ `ce cZ _]gp] \cx cocZ scZ d WZ[t c ` Wyz _]Z]\ W`W VWX WZW

g] ZddYZ ce cZ g] VWc c YVW [ VcZ tW V][ YZ` Ye g] ZYZxcZ d _ o[X ]X

_] g p]\ cxcocZa { ]`] \c^ g]Z scg_cWe cZ gc`]oW sc Z d ce cZ VW p c^cX z

_] Z] \W `W g]ZYZ xYe cZ tW V] [ c`cY nY_ \We cZ scZ d p ]o^ YpYZ dcZ V]Zdc Z

g c`] oWg] Z ddYZce cZg ] VW c\c_ `[_VcZb| }a

~a { ]`]\ c^ g] ZYZxYe cZ p] p]oc_ ctW V] [sc Z dp] o^ Y p YZdcZV] Z dcZ gc` ]oW

_] g p]\ cxcocZz _] Z] \W `W g] gp] Z`Ye p] p] o c_c e ] \ [g_ [e scZ d `]oVWoW

VcoW T Xcg_ cW  XWX u c _] o e]\ [g_ [ea h ] gp] Z` Ye cZ e] \[g_ [e W ZW

VW \ce Ye cZ V] ZdcZ nc oc ^ W `YZd cnce YZ`Ye g] Zd^ WZVc oW cVcZsc

_] Z s]pcocZ e] gcg_ YcZ X WXuc scZ d `W Vce g]oc` ca mceX YVZ sc cVc\ c^

g] Zd^ WZVc oW e]\ [g_ [e scZd X ] \Y oY^ Zsc p] o cZ dd[ `ce cZ X WX u c V] Z dcZ

e] g cg_ YcZ scZd ` WZ ddW c` cY e] \[g_ [e scZ d p] ocZ dd[`cecZ X WX u c

XWXucV]Z dcZe] g cg_ Yc Zo]ZVc^a k] gYVW cZze ]\[g_ [efe] \[g_ [eWZ W

VW p] oW Zcg c V]ZdcZ c\c` gYXWe ` ocVWX W [Zc\ scZ d g] o]e c _ W\ W^ X ] ZVWoW a

h ]Z] \ W`W cecZ g]g p] oWecZ `YdcX c` cY X[c\ _ cV c e] \[g_ [efe] \ [g_ [e

`] oX ] pY`a k] \ [g_ [e V] ZdcZ X ]e [o `] o`WZddW ce cZ g] g_] o[\]^

_] Zd^co dccZ V coW _] Z] \ W` Wa } ]ZdcZ g] gp] Z`Ye X WX u c e] Vc\cg

(54)

‚ƒ„…„ †‡ˆ‰ ‡ ˆ„ ‡ƒ‚ ˆ„Š… ‹… ˆ„ Š ˆ„ ‡ƒ‚ ˆ‚Œˆ„ Œƒ‚ƒŽˆˆ„ ‚ ˆ ˆ‘ ˆ

Š ˆ‘ˆ‚ Š…‹… …’ ˆ “ˆ„† „ ˆ„‰ …„“ˆ ˆ‡ˆ„ ‚ƒ ‚”ƒ‹… ‡ˆ„ •ˆ‡‰ – ‹ Œƒ„‰…„†

Š ˆ‘ˆ‚Œƒ„†ƒ‚ ”ˆ„†ˆ„‡ƒ‡‹ƒ ˆ‰… •ˆ„Œ ˆ‹ˆ…’ˆ—

€— ˜ ƒ‰ ƒ‘ˆ ‡ƒ‘ –‚ Œ–‡ ‰ ƒ‹”ƒ „‰  ‡™ Œƒ„ƒ‘…‰ … ƒ ”ˆ †ˆ… •ˆ…‘… ‰ ˆ‰ –‹ “ˆ„† ‰ ƒ‘ ˆ

‚ƒ ‚Œƒ ‹…ˆŒ‡ ˆ„ Œƒ ‹‰ˆ„“ˆˆ„ ˆ‰ˆ ‘ ˆ‰…ˆ„ “ˆ„† ”ƒ‹ ”„†ˆ„ Šƒ„†ˆ„

š… Šƒ –‰ ˆŠ… “ˆ„†‰ ƒ‘ˆŠ…”ƒ„‰‡‚ƒ„ › ˆŠ…Œ ƒ ˆ’ˆ‰ ‚ƒ„ ›ƒ‘ˆ‡ˆ„ ˆŒˆ “ˆ„†

 ˆ‹ Š…‘ˆ‡ ‡ˆ„ Œˆ ‹ˆ …  ’ˆ Š ˆ‘ˆ‚ ‘ ˆ‰ … ˆ„ …„ … — œƒ„ƒ‘… ‰… ˆ‡ˆ„

‚ƒ„ƒ‹”ˆ„†‡ ˆ„ ƒ ” ˆ Œƒ ˆ’ˆ‰Œƒ  ˆ ’ˆ‰ ˆ„ “ˆ„†  Š ˆ ”ƒ ‹……

Œƒ ‹‰ ˆ„“ˆ ˆ„ Š… ‹ˆ„†‡ƒ‘ ˆ  —˜…  ’ˆ “ˆ„†‚ƒ„Š ˆŒ ˆ‰ Œƒ‹‰ ˆ„“ˆ ˆ„ Š… Š ˆ‘ˆ‚

Œƒ  ˆ’ˆ‰ Œƒ  ˆ’ ˆ‰ ˆ„‰ƒ‹ƒ”‰ Š ˆŒˆ‰‚ƒ„Š… ‡…‡ˆ„› ˆ’ˆ” ˆ„„“ˆ‰ ƒ ‹‘ƒ ”… 

Š ˆ ‘ Šƒ„ †ˆ„ ‡ƒ‘ – ‚Œ –‡„“ˆ ƒ‘ˆ‚ˆ  ‚ƒ„… ‰ — ž Œˆ”…‘ˆ ‡ƒ‘–‚Œ–‡

‰ ƒ ‹ƒ ”‰ ‰ …Š ˆ‡ ŠˆŒˆ‰ ‚ƒ „ › ˆ’ ˆ” Œƒ‹‰ ˆ„“ˆ ˆ„ ‰ƒ‹ƒ”‰ ™ Œƒ‹‰ˆ„“ˆ ˆ„ ˆ‡ˆ„

Š… ‘ƒ ‚Œ ˆ‹ ‡ƒ ‡ƒ‘ –‚ Œ–‡ ‘ ˆ…„ Š ˆ„ ‡ƒ ‚Š…ˆ„ ‚ƒ„›ˆ’ˆ”„“ˆ Š… Šƒ Œˆ„

‡ƒ‘ˆ —Ÿƒ‘–‚Œ–‡“ˆ„†‚ ƒ„ ›ˆ’ˆ”‚ƒ„ŠˆŒˆ‰ ‡ˆ„ ƒ‡–‹Š ˆ‹…Œƒ„ƒ‘ …‰ … —

 — ˜ ƒ‰ ƒ‘ˆ ‡ƒ‘–‚Œ–‡ ‰ ƒ ‹ƒ ”‰ ‚ƒ„ › ˆ’ ˆ” Œƒ ‹‰ˆ„“ˆ ˆ„™ Œƒ„ƒ‘…‰ …

‚ƒ ‚”ƒ ‹… ‡ˆ„ ƒ šˆ‘ˆ…›…‡ˆ ›ˆ’ˆ”ˆ„„“ˆ‡‹ˆ„† ”ƒ „ ˆ‹ ˆ‰ ˆ ‚ƒ ‚ ”ƒ‹… ‡ˆ„

‰ˆ‚”ˆ ˆ„ ˆŒ ˆ”… ‘ ˆ ›ˆ’ ˆ”ˆ„„“ˆ ‚ ˆ… ‡‹ˆ„† ‘ ƒ„†‡ ˆŒ — ¡„‰  ‡

‚ƒ„ Ž…Œ‰ ˆ‡ˆ„ ˆˆ„ ˆ Œƒ‚”ƒ‘ ˆ›ˆ‹ˆ„ “ˆ„† ‚ƒ„“ƒ „ ˆ„ †‡ ˆ„ ™  ”„†ˆ„

ˆ„‰ˆ‹ˆ †‹ ¢Œƒ„ƒ‘ …‰ … £ Š ƒ„ †ˆ„ …  ’ˆ ‰…Š ˆ‡ ”–‘ƒ ‰ƒ‹‰ƒ ‡ˆ„ Š ˆ„ ‰ ƒ†ˆ„†™

–‘ ƒ ƒ ”ˆ” …‰ Œƒ„ ƒ‘…‰ … ‚ƒ„ƒ ‚ Œˆ‰‡ˆ„ Š… ‹…  ƒ ”ˆ †ˆ… ‰ƒ ‚ˆ„ Š ˆ„

‚ƒ„ ††„ˆ‡ˆ„” ˆˆ ˆ“ˆ„ †‚ Š ˆŠ… Œˆˆ‚…–‘ƒŒˆ‹ˆ…’ ˆ—

¤— ¥ˆ„†‡ ˆ ƒ‘ˆ„ › ‰„“ˆ ˆŠˆ‘ˆ Œƒ„ ƒ ‹” ˆ„† ˆ„ Œƒ ˆ’ ˆ‰ Œƒ  ˆ ’ˆ‰ ˆ„ “ˆ„†

(55)

©ª«¬ ­«®« ª¯°¯ ± ­«®« ²³´ ®µ´® ­«¶ ´· ´° ¸« ¹º ´ ¹¯ °« ²³´®µ¸´® ©ª«¬

­« ²· ´¸¯ ª ´® ¶¯ ¶· ´ ¹ ´²¯ ¸«ª©»­©¸ ¼´®µ³«²¬ ´¶¯ª » « ®½ ´· ´³ ­«²°´®¼´´®¾

¿« µ¯´° ´®¯ ®¯¹¯ ºª ´® µ¯³« ³ « ²´­ ´¸ ´ª¯¶ ´»­ ´¯­« ²°´® ¼´´ ®¬ ´³¯¶¾

À¾ Á «° «ª ´¬ ­«²° ´®¼´ ´® ¬ ´³¯ ¶ ± ¸« ª©»­ ©¸ ¹« ®µ´® ¶ « ¸© ² °« ²° ¯ ®µµ¯ ¹¯ ³« ²¯¸´®

­« ®µ¬´²µ´´® ©ª«¬ ­« ®« ª¯° ¯ ¹´ª´» ·º½ º¹ ´ª´° »º¶¯¸ °²´¹¯¶¯©®´ª ¼´®µ

¶« ¹« ²¬ ´® ´¾

¾ Á «³´µ ´¯ ° ºµ ´¶ º®° º¸ ­«²° «» º´® ¶« ª´®½ º°®¼´± ­« ®« ª¯ °¯ »« » ³«²¯¸´®

°ºµ´¶ ­ ´¹´­ ´ ²´ ¶¯¶·´º®° º¸ »«»­ ²´¸° ¯ ¸´® ¼´ ®µ ¶ º¹´¬ ¹¯­« ª´½ ´ ²¯¬ ´ ²¯

¯®¯¾ ﶴª®¼´± ­´¹´ ­« ²°« »º´® ­« ²° ´»´ »´° « ²¯ ¼´®µ ¹¯­« ª´½´²¯ ´¹´ª´¬

ª ´µº¹´« ²´¬±¶ «°¯ ´­¸« ª © »­ ©¸¹¯ »¯®° ´º®°º¸»« » ³´· ´¸´®ª´µº¹´«²´¬

¹« ®µ ´® Ä«²¶¯ »« ²« ¸´ ¶« ® ¹¯ ²¯¾ Á« »º´ ¶¯ ¶· ´ ¹¯³« ²¯¸´® · ´¸°º¶«»¯ ®µµº

º®° º¸ ³« ²ª ´° ¯¬ ¹´® »« »­« ²¶¯ ´­ ¸´® ­« ® ´»­¯ ª´®® ¼´ ¹¯ ­«²° «» º´ ®

¶« ª´®½ º° ® ¼´¾

ž Æ ´¹´ ­« ²° «» º ´® ¶« ª´®½º°® ¼´± º®° º¸ »«®Ç¯­ ° ´¸´® ­ ²©¶« ¶ ­« » ³«ª ´½´²´®

¼´ ®µ «È« ¸°¯ ȱ µº²º± ¹ ´ª´» ¬ ´ª ¯ ®¯ ­« ®« ª¯ °¯ ¹¯¶´²´®¸´® º®°º ¸

»« »­« ²¬ ´° ¯ ¸´® ¶«° °¯®µ ¸ «ª ´¶¾ Á«°° ¯ ®µ ¸« ª´¶ ¼´® µ ¹¯»´¸¶ º¹ ¹´ª´» ¬ ´ª

¯®¯ ´¹´ª´¬ ° ´° ´ ­« ®« »­ ´° ´® °« »­ ´° ¹º¹º¸ ­ ´²´ ¶¯¶· ´¾ É®°º¸ ¸«µ¯ ´° ´ ®

¶« ª´®½ º° ® ¼´± °« »­ ´° ¹º¹º¸ ­ ´²´ ¶¯ ¶· ´ ¹¯ ³« ®°º¸ É ¶º­´¼´ ³´µ¯´ ®

° « ®µ ´¬²º´®µ¸« ª´¶¹´­´°¹¯½´¹¯ ¸´®¶«³´µ´¯­ ´®µµº ®µ¾

Ê˾Á «° «ª ´¬ ° ´°´ ²º´®µ ¸«ª ´¶ °« ª´¬ ¹¯ ° ´° ´ ¶« ¹« »¯ ¸¯ ´® ²º­ ´± µº²º ° «ª´¬

»« »­« ²¶¯´­ ¸ ´® º ®¹¯ ´® ¼´ ®µ ³« ²¯¶¯ ®©» ©² º ²º° ¸« ª©»­ ©¸ º®°º¸

»« ®´»­¯ ª ¸´® ¬ ´¶¯ª ¸´² ¼´ ¸«ª ©»­ © ¸®¼´¾ Á«° ¯ ´­ ¸« ª ©»­ ©¸ ¹¯ ³« ²¯

(56)

ÎÎÏÐ ÑÒÑ ÓÑÑÔ Õ Ö×ÑÕ ØÙÚ ÛÑ× ÜÑÓ ÙÚ ÛÑÝ ÞÑ×ÞÑß Ø Ö× ÖÚ ÙÔ Ù Õ Ö×ÙÚÑ Ù Ó ÖàÑ ÝÑ

Ù ×ÒÙáÙ ÒâÑÚ ÒÑ × ÛÖÚãÕØã ÛÏ Ð Ö×ÖÚ ÙÔ Ù Õ ÖÕ ØÖÝÜÑÔ ÙÛÑ × ÛÖÕÑÕØâÑ × Ó ÖÔ ÙÑ Ø

Ù ×ÒÙáÙ ÒâÒÑ × ÕÖÕØÖÝÔÙÕ äÑ ×åÛÑ × ÛÖÛãÕØÑÛ Ñ× Ó ÖÔÙÑ ØÛÖÚãÕØã Û â ×ÔâÛ

ÒÙæÑ ÒÙÛÑ×ÑÓØÖÛØÖ×ÙÚÑ ÙÑ×Ï

ÎçÏè ÖÔÖÚ ÑÜ ÓÖÕâÑ Û ÖÚ ãÕ Øã Û Ô ÖÚÑÜ ÓÖÚÖÓ Ñ Ù Õ Ö×ÑÕ ØÙÚ ÛÑ × ÜÑÓ ÙÚ ÛÑ Ý ÞÑ ×ÞÑß

ØÖ×ÖÚ ÙÔ ÙÕ ÖÕ äÖÝÙÛÑ ×ÖáÑÚâÑÓÙÛÖØÑÒÑØÑ ÝÑÓ ÙÓ é ÑÏ

ÎÍÏÐ ÑÒÑ Ñ ÛÜ ÙÝ ÓÙÛÚ âÓ êß ØÖ×ÖÚÙÔ Ù Õ Ö×åÑ ÒÑÛÑ × ØãÓ Ô Ô ÖÓ Ô â ×Ô â Û ÕÖ× åâ ÛâÝ

ÛÖÕ ÑÕØâÑ × ÓÙÓéÑ ÓÖÔ ÖÚÑ Ü ÕÖ×ååâ ×Ñ ÛÑ × Õã ÒÖÚ Ðë êì íîÏ ïÑÓ ÙÚ ØãÓ Ô

ÔÖÓÔ Ù×Ù ÕÖ×æÑ ÒÙ Ô ãÚÑ Û â Ûâ Ý ÑÔÑâ ØÖ ÝäÑ ×ÒÙ× åÑ × ÓÖäÖÚ âÕ Õ Ö×ååâ ×Ñ ÛÑ×

Õ ã ÒÖÚÐ ë êìíîÒÑ ×Ó ÖÔ ÖÚ ÑÜÕ Ö×ååâ ×Ñ ÛÑ×Õ ã ÒÖÚÐ ë êì íîÏ

ðñ òeknik peóôngupumlõ óöó

÷×Ô â Û ÕÖÕÖàÑÜ ÛÑ × Õ Ñ ÓÑÚÑÜ ÒÑÚ ÑÕ ØÖ×ÖÚ ÙÔ ÙÑ× ÒÙØÖÝÚâ ÛÑ × ÒÑÔ Ñ ÞÑ× å

ÝÖÚ ÖáÑ ×ÒÖ× åÑ × Ø ÖÝÕÑÓ ÑÚ ÑÜÑ ××ÞÑ ßÓÖÒÑ × åÛÑ × â×Ôâ ÛÕÖ×ÒÑ ØÑÔÛÑ × ÒÑÔÑÔÖÝÓÖäâÔ

ØÖÝÚâ ÒÙ åâ ×Ñ ÛÑ × Ô ÖÛ×ÙÛ ØÖ×åâÕ ØâÚ Ñ × ÒÑÔÑ Ó ÖÜ Ù × ååÑ ÒÑ ØÑÔ ÒÙØÖÝã Ú ÖÜ ÒÑÔÑ ÞÑ ×å

äÖ×Ñ ÝøäÖ×Ñ Ý áÑÚÙÒ ÒÑ × ÒÑØÑÔ ÒÙ ØÖÝàÑÞÑÏ ùÖÛ× Ù Û ØÖ×åâÕØâÚÑ × ÒÑÔÑ ÒÙÚÑ Ûâ ÛÑ×

ÒÖ×åÑ× ÕÖÕÙÚ ÑÜ Ó âÕ äÖÝ ÒÑÔ Ñ ß æÖ× ÙÓ ÒÑÔ Ñß ÓÖÝÔ Ñ Ù ×ÓÔÝâ Õ Ö× ÞÑ × å ÒÙåâ × ÑÛÑ ×

ÒÑÚ ÑÕ ØÖ×ÖÚ ÙÔÙÑ ×Ï úÖÝÙÛâÔ Ô ÖÚÑÜ ÒÙ ÝÑ ×åÛâÕ Ô ÖÛ× ÙÛ ØÖ×åâÕØâÚÑ × ÒÑÔ Ñ Ó ÖÚ ÑÕÑ

ØÖ×ÖÚÙÔ ÙÑ ×Ï

ÎÏ û äÓÖÝáÑÓÙÏ

ÑÏ û äÓÖÝáÑÓÙè Ù ÛÚâÓê

úÖÝÓÑÕÑÑ × Ò Ö× åÑ × Ò ÙÚÑ ÛÓ Ñ ×ÑÛÑ ××ÞÑ Ô Ù ×ÒÑÛÑ × ØÖ×ÖÚ ÙÔÙ

(57)

ýþÿ ÿþ þ ý þ ýþ ÿ ÿ þ ÿ

þýþ þ þ ÿþ þ þ þþþþ ýþ þ

þ ýþ ÿþ ý þþ ýþ ÿþ þ þ þ þ þþ

ÿþ þ þý þ

ÿ þ ÿ þ þ þ þ þ þ þ þþ

þþ þþÿ þ þÿ þþþ

ýþ þ þýþ þ ý ÿ þýþ

þ þ þ þ ÿþ þÿþ ÿ þ ÿþ

ÿþ þ ý þþ þþ þþÿ þþÿ ýþ þ þþ

þ þ þÿ þ ÿþ þ ýþþ þýþ

þýþ þ þ þ ÿ !

þ þ þ ÿþþ þ

þ þþ þ ÿ þýþ ÿþ þþÿþ

ý þ þ þ ý .

"þ þ þ þþ þþ ÿ þþÿ

ÿþ "

ÿ þ þÿþ þ ýþ þþ ý þ þ þþ

ÿýþ þ ÿþ þ ÿ # ýþÿ þ þ ýþÿ þ

þ þ ýþ ÿ # ýþ þ þ þ þ

ýþÿþþ$þ þ ÿ þ þÿþ þþ ý þ þ þþþ

%þ þ þ þ þ þ ýþÿ þþ $

(58)

( )*)*+ ,-.* -)/ )0 .1.* + 2 *3.-.* 1 )0,4 ,5 *6.7 8.5 .9 .* 94:1 )1

9 )( ;)0./.4.* 9 .3. 12-0 ,1 << 1.( . 3)*= .* +.5 .9 .* 94:1 )1

9 )( ;)0./.4.*12-0,1 <7> .3.+ 2 .9.-52 412 -0 ,1 .-.*32 ;)42 -.*1 :.0

+ )13.0.(;)*+ ,-1:.0,4.2 .*7

?7 8 )15.12 0;)0./.4

8 )1 32=, *.-.* , *+ ,- () *=.(;2 0 3 .+ . 9.3. 1 )+2.9 -)=2 .+ .*

)@ .0,.12 6.2 + , ,*+ ,- ()*3 .9 .+ - .* 3.+ . +)*+.*= 5 .12 0 ;)0./ .4 6.*=

32 A.9 .2 121B . 1)0.(. 94:1)1 9 )( ;)0./ .4 .* ;.2 - -:=*2+2 C ( .,9 ,*

.C )-+ 2C7

8 )1 6.*= 32=, *.-.* 3.0.( 9 )*)02 +2 .* 2 *2 ;)4 ;)*+ ,- +)1

:;/ )-+2C7 8)1 :;/ )-+2C 2 *2 ;)4;)*+ , - 1 : .0 ,4.2 .*7D )+2.9 1 :.0 32;)42

;:;:+6.* =1.(.E6.*=32 52+,*=.3.0.5/.B.; .*6.*=; )* .47

F7 G :-,()*+ .1i

> )(;,-+2.* 32 0.-,-.* ,*+,- ()*A .42 ;,-+ 2H;, -+2

3:-,()*+ )43 )*=.*()*==,*.-.*I

.J G :-,()*.4 129

;J K :+ :HC:+ :

AJ L .+ .+ .*0.9 .*=.*

MN OeknikPnQlisis R QSQ

(59)

VW XYZ [\[Z YZ ]Y\ ^ _Z`W^aY b\[Z c [dW b a _Z _bW ]W [Ze f [] [ `[ZX VW[Z [bWdWd V[b[^

a _Z _bW ]W[ZWZW[V [b[cV [] [c [dWb]_dg _b[h [idWdj [e

k[ZX\[c lb [ZX\[c `[ZX VW]_^aYc YZ ]Y\ ^ _ZX[Z[bW dW d V [] [ V [b[^

a _Z _bW ]W[ZWZW m `[W ]Yn

oe pZ [bW dW dq _dr [dWbs_b[h [i

f[][ ^ _Z ][c `[ZX VWa _it b_c V [iW c [dWb ]_d \ _^YV W [Z VWt b [c

^_b[bYW u [i[ a _Z`_\ti [Z m^ _ZWb[W d _]W[a dWdj [m^_Z XcW]YZX ZWb[Wi [][l

i [][ \ _^[^aY [Z dWdj[ YZ ]Y\ ^_Z X_] [cY W X[^ g [i [Z `[ZX h _b[d

^_Z X_Z[Wc [dWbg _b[h [idW dj [V [b[^a _^ g _b[h [i[Zv _Z WwY dW\ e

xY^Y d^_Z XcW]YZ Xi[][li [][ZW b [WdW dj [n

x [][li [] [ZWb[WdWdj[WZ W^_ZYZhY\\ [Z]W Z X\[]c [d W bg _b[h[i dWdj [

V [b [^ d []Y \ _b [d ] _ic [V[a ^[]_iW `[ZXVW a _b [h[iWe v _]_b[c a _icW]YZ X[Z

i [][li[] [m ^[\ [ c[dWb i[] [li[][ ] _id_gY ] VW \tZ y_i dW \ [Z V[b [^ \[]_ Xti W

a _Z [zdW i[Zi [][ li [] [e

{e pZ [bW d [f [][|g d _iy [dW

pZ [bWd [ W ZW ^_bWaY]W c [dWb V [iW tg d _i y[dW [] [Y a _ZX[^[] [Z `[ZX

VWb[\Y\ [Z a _Z _bW]W V WV [b[^ \_b [d a [V [ d [[] \ _ XW[] [Z g _b[h [i ^ _ZX[h[i }

~€ ‚ƒ„‚ƒ…

…‚€ ‚†‚€‚

…‡ˆ‰ Š ‚‹Œ ‰ˆ ‚ƒ  Š‚

Referensi

Dokumen terkait

1) Transaksi yang menghindari praktek riba. Bagi sebagian orang bank merupakan hal yang dianggap penting karna bank merupakan tempat yang aman menyimpan uang dan

Alur kerja dalam film pendek animasi Kanca: Juara Karapan Sapi menggunakan alur kerja Toon Boom Animation yaitu Traditional Digital, proses penggambaran menggunakan

Musriandi, R (2013) Model P embelajaran Matematika Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Kemampuan P emecahan Masalah Matematis dan Self- Concept Siswa MTS.. Tesis

PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE).. Universitas Pendidikan Indonesia |

Abstract Objective: To observe the relationship between methylenetetrahydrofolate reductase (MTHFR) C677T gene polymorphism and homocysteine levels in cerebral palsy

Nor Huda bahwa islamisasi di Indonesia terjadi melalui proses yang sangat pelik dan panjang. Penerimaan penduduk pribumi terhadap Islam secara bertahap

Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pembelajaran keterampilan mencuci sepeda motor di SLB G Daya Ananda berjalan dengan baik, guru dapat mengenal karakteristik setiap

[r]