• Tidak ada hasil yang ditemukan

RURUNG WALET HITAM (Collocalia maxima)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RURUNG WALET HITAM (Collocalia maxima)"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROGRA~fPASCASARJANA

UNJVERSITAS PA.DJADJARAN

BM

DUNG

2007

l ntuS.. Ultmt;•11hi s:._l•h sacu >y•r4t ujian <;uu mtm11C'rolth gtfar Alljli<rrr Sains (M. I)

Pr~r~11 Ptadidik>n Maci5ttr Prainim Sludi ll11u L,inRku11gan Bid1na Kajia" lit.Jim• Pf'rtn<'antae J.'e1tf:'('1o1Mi.n

S•mbtrdaya Alana dau 1.iu~lr.."nlMD tlidu1> TF$1.

PIF.T SOF.MA RY OTO NP\>t. 2505.2006.0703

Oleh :

(Scudi Kasus di Gua Sarai Kabupatcn Kapuas Hulu Propinsi Kalimanran Barat) l'~:N<;F.1.01.AAN DAN AICfNITAS PE~lANENAN SA.RANG

(3)

A.nr;gota 'fi1u P 1ul1i111fling

---

--

-

-

-

---

llf. TF.C ll H HU 000. M.Si .Agu;o:;ius 2007

B:lndung,

Lntuk mcmcnuui ~:tlah .~21u sy:u·at ujian Ci.iil;\ ;;;~;;;pt.oo·,r:.~ gt\l~• ;\f~gi~r.~,.. Salus (!\.·S.Si)

J1rograu1 &>cttdidikan ~·1agist~r Pro~ram Studi llmu l..in~kan_gon ini Tetan disetujui cteh Tim Pembimhing pad» t:tnggttl

Se.ru:11:i tertera di ba'h·a.h iui TESlS

PIET SOEMAHVOTO Nl'M. 2505.2006.0703

Oleh:

(Srudi Kasus di Gua Sarai Kahupaten Kapuas Hulu Propinsi Kalimanran Barat)

PF.NGELOLAA~ DAN AKTJVJTAS PEMANENAN SARANG

(4)

ProfOc::i=

Ketua Komisi Pembimbing

Mengeiahui,

Bandung. Juli 2007

No. Nam a Tanda Tangan

[. Prof. Oekan S. Abdoellah. MA., Ph.O

L

"

{

)

;-;>

vi'-,

2. Prof. Johan lskandar, MSc.,Ph.D. .

I

I 3. Dr. Yayar Ruchiyat

711

TEL:\H DIREVISI. DISETUJUI OLEH TIM PENELAAHITIM PEMBIMBING DAN DIPERKF.NANKAN UYfUK DIPERDA_~YAK/DICETAK

· Magiste.r llmu lingkungan

: Perencanaan Pengelolaan SDA dan LH

: Pengelolaan dan Akti,•ilas Peiuauenan Sarang Burung Wald l:litam (Collocalia maxima) (Studi Kasus di Guo Sarai Kabupaten Kapuas Hulu, Propinsi Kalimantan Barat),

: Pict Socmaryoio : 2505-2006-0703 NAMA NPM PROGRAM STUDI

BKU

JUDL:L TANGGAL UJIAN : 26 Juli 2007

----·-

---

---

LE:\1BAR PF.RSF.TU.nJAN PRRBAJKAN (REVlSJ) UJL-\1'1 TESIS

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNfYERSlTAS PADJADJ.ARAN

PROGRAM

PASCASARJANA

PROGRAM STUDI

MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

(5)

111

j

.,o

,

1)

P~T SOEMARYOTO N\ 2505.2006.0703 Bandung, Juli 2007 , yang membuat pcrnyataan. 4. Pernyataan ini saya buat dcngan sesungguhnya dan apabila dikcmudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbcnaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia rnencrima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang iclah

diperoleh karena karya ini, sorta sanksi lainnya sesuai dengan norma ya11g berlaku di perguruan tinggi ini.

3. Dalurn karya iulis ini tcrdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain. kecuali sccara tcrtulis dcngan jelas dicanturnkan scbagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pcngarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka,

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan. rumusan. dan penelitian saya sendiri, ranpa bantuan pihak lain. kccuali arahan Tim Pcmbimbing.

I. Karya tulis saya, tcsis ini adalah asf dan belum pernah diajukan untuk rnendapatkan gelar akademik (sarjana, magistcr, dan atau doktor), baik di Universitas Padjadjaran rnaupun di perguruan tinggi lain.

I Jengan ini saya menyarakan bahwa:

(6)

MIJ.!V'.(UI' f>.~ud, :t.~')::14

A

k

u

b

ers

yu

!eu.r

k

tpodt1Mu.

o

kh

le

t1rtnt1

kefadiaYLku. dah

s

ya

dt1YL

'!)'a

l

b;

A

ja

£

b

tlpll

yang

K,tiu

b

u

tl

t.,.

P

tlYL

ji

wt1kt< b

t

1-ia

r

-beJA.tlr iutJA.!jtldtlr

t

vi

y

a

.

_J£/en pt)h()

vi

ternk

h

£r

t

elt1h d

l

t

t

bt1ng,

jilet1

s

ungt1

£

te

r

ak

h

ir

idah

t

erctmtlr,

J

i

lea

i

let111- ten:ikh

{

r

tziah

dtt

avi

gkap

,

baru

Jl'A.tl/.'U/Sin tl/etlPv

s

a

da

r

b

anwa

J.Utrt/e

tl

r£daJe

tlfetln

b

is

a

V1-tPktJ111. uavig.'

(7)
(8)

iv

Key words: black-rest .1wifi-lr!t, management ofswifi-let ctn>c, sustainable harvest Black-nest Swifi-lets are considered to lie highly economic valuable bird species. The decrease of the block-nest swift-tet production in Kapuas Hulu Regency is the background ofthis research particularly on the manage111eli/ system of/he harvest activities. The aim of this research is to find out and to determine the munagemen:

system and the harvest actlvities done by the sustainable businessmen and the cottectors of the black-nest swift-lets al Gua Sarai, Kapuas Hulu Regency. This

research was carried out from April 10 :Way 2007, using qualitative mu/ explonnive-descriptive methods. fr describes and i1!forms the management system and the harvest activities done by the black-nest swift-Iet businessme» and collectors at (iua Sarai. Kapuas Hulu Regency. The result ofthis research shows

that the acsivities of managing the black-nest swift-lets at Gua Sarai cause their

production and population decreasing from time to lime. This decrease is due lo the high intensity of harvest pattern; eight times 11 year or once in 4.i days (trip). The management activities of black-nest swift-lets at Guo Sarai art! no/ sustainable caused hy the coruract system which makes the swtfi-kn businessmen perform an o••er- harvest or maximal harvest. This condition becomes 1w)r.re· since there is no/ a1~y sufficiem plan concerning an aliocation of ttmefor the black-Iles: swift-lets II} breed and a/.1·0 there is 11 lat:k oft·<mlrol eitherfrom th« businessmen themselves or.f/'1>111 tlie govemment

ABSTRACt

(Case St11dy at Gua Sarai Kapuas Hu/11 Regency, Province of West Borneo)

THE 1\,fANAGE11fENT AND THE HARVEST ACTIVITIES OF Bl.ACK-NEST SWIFT-LETS (Collornlitt maxima)

(9)

v

Kata kunci : sarang buruug walet, pcngclulaan !,'lla waler, pemanenan lcstari Uurung walet saning hitam mcrupakan spe.~ie<; yang bcrnilai ekonomi tinggi, tcrjadinya pcnurunan produksi sarang burung wale: khususnya Ji Kabuparen Kapuas Hulu rnelatarbelakangi dilakulrnnnya penclitian mengenai sistcm pengelolaan dan aktivitas pemanenan sarang bunmg waler hitarn. Penelitian ini bcrtujuan umuk mengerahui dan menentukan sistcm pengclolaan dan akrivitas pcrnancnan yang lestari )ani; Jilal.ukan oleh pengusaha dan pemungui sarang burung wales di Cua Sarai Kabupaten Kapuas Hulu. Penelirian dilaksanakan pada bulan April sampai dcngan Mei 2007. menggunakan rnctode kualitatif Pcnclitian

ini bersifat dcskriptif cksplomrif yang menggambarkan dan mcnginformasikan slstcm pengelolaan dan aktivitas pemanenan yang dilakukan olch pcngusaha dan pernungut sarang di Gua Sarai Kabupaten Kapues Hulu, Hasil pcnclitian mcnunjukkan kcglatan pcngelolaan sarang burung waler hitam di Ouu Sarni mcnyebabkan produksi dan populasi burung waler hiram menurun dari tahun kc rahun. Hal ini discbabkan pofa pemancnan yang dilakukan dengan intcnsitas linggi yaitu X kali dalam saiu tahun, dimunu pcmancnan sarang burung wale! dllakukan setiap 45 hari sekah (rrip). Pengclolaan sarang hurung w~lc1 di Gua Sarai tidak dilakukan secara lcstari disebabkan adanya sistem •1~11lra~ yang

mcndorong pengusaha burung waler mclakukan pcmanenan yang maksimal. tidak adanyn perencanaan pengclolaan )ling memberikan waktu hagi burung wale! hitam untuk bcrkcmbang biak, dan lcm~hnya pengawasan dalam kcgiatan pcngclolaan baik dari pihak pengelola gua "ale! maupun pernerintah,

AliSTRAK

{Studi Kasus di Gua Sal'lli Ka bu pat.en Ka.,..as Hulu Propi•si Kalimantan Barat) P~:~GELOLAM" DAN AKTIVITASPE.\1ANENAN SA.RANG llURUNG

(10)
(11)

vi

Puji Tuhan, ucapan syukur yang tiada tcrkira buat berkat dan kasih setia Tuhan yang selalu menyertai disepanjang hidup penulis sehingga penulis dapar mcnyelesaikan penelitian dan penulisan tesis dengan judul "Pengelolaan dan Aktivitas Pemanenau Sarang Burung Waler ltuam (Co/localia maxtmd; : Studi Kasus di Gua Sarai Kabupaten Kapuas Hulu Kalirnantan Barat",

Sclcseinya penulisan iesis ini tidak lcpas dari bantuan dan sumbangan yang diberikan semua pihak, baik sumbangan moril maupun matcril sejak awal penyusunan hingga selesainya pcnulisan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mcnghaturkan terima kasih dan penghargaan seringgi-tingginya kcpada Prof. Dr. Gn·i N. Megantara dan Dr. Teguh I lusodo, M.Si alas segala masukan dan bimbingannya. Ucapan tcrima kasih dan penghargaan, penulis sampaikan pula kepada:

I. Prof. Dr. H. Ganjar Kurnia, Ir.DEA selaku Rcktor Universiras Padjadjaran, 2. Prof. H.t\. Djadja Saelullah, Ma, Ph.D sclaku Direktur Program Pascasarjana

Univcrsitas Padjadjaran,

3. Dr. Ir. Dedy Priatna, M.Sc selaku Kepala Pusat Pcmbinaan Pcndidikan dan Pelatihan Pcrcncanaan Bappenas beserta stat; mas fasilitasi dan dukungan pembiayaan pendidikan.

4. Prof. Ockan S. Abdoellah, MA, Ph.I) selaku Ketua Program Studi Magisicr llmu Lingkungan Univcrsitas Padjadjaran sekaligus doscn pcnelaah tesis, 5. l)r. TIJ. Benito A. Kurnani, Ir. Dip.Est selaku Sckretarts Program Studi

Magister lhnu Lingkungan l Jniversitas Pacija11jaran,

6. Chay Asdak, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Ridang Kajian Utama Perencanaan Pengclolaan SDA dan Lingkungan l lidup, Program Studi Magisler llnm Lingkungan Universitas Padjadjaran,

7. Bapak Tambul Husin selaku Hupali Kapuas Hulu dart lbu Yohana Endaug. S. H selaku Kepala Kantor Kepegawaian atas kcpercayaan dan dukungannya baik moril maupun materil,

(12)

VII

l'enulis

Juli 2007 Bandung,

Akhirnya penulisan berharap semoga apa yang tcrtuang dalam tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

scruua,

S. Pref Johan lskandar, MSG .. Ph.D. dan Dr. Yayat Ruchiyat selaku dosen penelaah tesis. Teri ma ksih atas semua saran dan masukannya,

9. Seluruh staf pengajar pada Program Studi Magist('.r llmu Lingkungan Universitas Padjadjaran Bandung atas ilmu pengctabuan yang dibcrikan dan suasana menyenangkan selama penulis menjalani studi di Bandung,

I 0. Keluarga besar Abraham Yohanes Moestopo dan Sui I.in Adelina, bahagia dilahirkan dan tumbuh besar bersama kaiian,

11. Ishak Widodn dan keluarga di Purussibau. rcrimakasih telah menjadi abang disegala musim.

12. Dang Salafudin, Yovinus Riady. Eci, Mange. Nina. dan tcman-tcman GPDI Putussibau dan Pontianak, rerima kasih buar scgala dukungan yang telah diberikan.

13. Mbak Eka Mhak Ririn. Herman. Ma' Johan, Bang Diding, Uda Ferialdi. Bang Riruon, dan Mpok Sri kalian mcrnbuai perjalanan srudi kira lcbih berwarna seperti kodak dan ceria seperti soda dingin di tengah terik matahari, 14. Ternan-teman kelas Bappenas 2006, senang dapat mengenal kalian lcbih jauh,

13 bulan ban yak ccrita yang ridak akan terlupakan,

15. Bapak Agus Seiiawan, Bapak Herman Toni (Akwangj, Bapak Abau. Hang Dul dan Bang Salman. serta semua rcman-tcman penjaga dan pemungut sarang atas bantuannya selarna penelitian dilakukan, Tuhan rncmbcrkari kalian

(13)
(14)

viii

DAFTt\.R GAMBAR xi

OAi<~rAI{ LAMPIRAN xiii

BAH I. l'ENDAllULlJA"f .

I .I. l.atar 11~1akaug Pcnclitian .. 1.2. Perumusan Masaluh Pcnclitian ()

1.3. Tujuan Pcnclitinn 7

1.4. Manfaar Penelitian 7

OAR 11. KA,nAN PUSTAl<A OAN Kf:RANCKA PEMTKIRAN 8

2.1. Kujiun Pttslaka 8

2.1.1. Sisrem Pengelolaan R 2.1.2. Pengelolaan Sumbcrdayu Alam I J

2.1 J. Konsep Konscrvasi 14

2.1.4. Ou111ng Wale! Sarnng Hiram (Coilocolio maxima) dan

F11klor-fi1kl(1r )'Mg Mcmpengaruh] Populasinya 15 2.1.5. Sisrcrn Pcngclolaan Sarang Burung Wnlcl Alam 19 2.1.6. Pengelolaan Sarang Ou rung Walct l.cstari 20 2.2. Kerangka Pemikiran 23 HAJJ Ill. 013.JEK DAN METOUF. Pf:Nl<:l.ITIAN 27 ). I. Objck l'enclitian 27 J.2. Mctode Penelitian 27

3.2.1. Definisi Operasionnl l'cnelitian 27

3.2.2. l>e~ain Penelitian 28

3.2.3. Jenis dan Sumber Data renelitian 2') 3.2.4. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian .12 3.2.5. Analisis Data penelitian 31 DAFT AR TABF.L ,... x DAFTAR ISi viii Halaman : OAFTARISl

(15)

ix

DA t'TAR PUST A KA 91

LAJ\ff' !RAN 9 .5

~.2. Suran 90

3.2.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

BAB IV. HA~HL DAN PEMBAHASAN 35

4.1. Gambaran llmum Lokasi Penclitian 35 4.1.1. Kabupaten Kapuas Hulu 35

4.1.2. Gua Sarai 39

4.2. Seiarah Penaelolaan Sarang Burung Waler Hltam di Kabupatcn

K apua s H11 l11 4 O

4.2.1. Sistcm Pcngelolaan Hak Milik 44

4.2.2. Sistcm pcngetolaan Kontrak Tutupan 45

4.3. Siklus llidup Burung Walct Sarang Hiram di Gua Sarni 47

4A. Sistem Pengctolaan Sarnng Burung Wulet Hiram di Guo Snrui 49 4.4. I. Pelaksanaan Pcrcncuuaun l'cng1.1luluun Sarang Burung

Walet Hiram 5'.!

4.4.2. Pelaksanaun Pengorganisasian Pcngclolaan Sarnng

Suning Wclic1 I li1a111 di Gua Sarai 58 4.4.3. Pclaksanaan Pcngawasan Pcngelolaan Sarang Burung

Waler I litam di Gua Sarni 61

11.4,il. Peran Pcmcrintah 62 4.5. i\ktivitas l'cmancnan Sarang nurung Walet Milam 67

4.5.1. Tenni:a Ke1:ja dau Sisrem Pcngupahan 67 4.5.'.2. J>ola Pemanenan 6'>

4.5.3. Teknik Pemancnan 77

4.5.4. Perneliharaan Habitat Bersarang llurun~ Wale: ltitarn 80

4.6. Aruhan Perencanaan

l

n

4.6.1. Sistern pengelolaan Gua Waler SJ

4.6.2. Pcngaturan Pola Pemancnun ~ 86

BAU V. SLMl'ULAN IJAN SARAN 90

(16)

I

~

x

Tabet ·1.7. Ju111l~h µrodnk~i dun populasi burung waler hitam di Gua Sarai 73 Tabel 11.6. Upah d1111ju111luh rcnuga kcrju di Gua Surui 69 Tube! 4.5. Pcndaparan asti dacrah Kabupatcn Kapuas Hutu dari retribusi ~arang

burung waler 65

Tnbel 4.4. Anallsis kcunrungan pcngclolaan saning burung walct hitarn di Cua

Sarai dalam seriap kegiaran pemancnan 56 Tabel 4.3. Pcrencanaan biaya per trip kcgiatan pcngelolaan sarang burung waler

hitam di Gua Sarai 55

Tabcl 4.2. Slstcm pcngclolaan gua watci di wilayah Kabupaten Kapuas I lulu 43 Tabcl -I. I. Pcnggunaan lahan di Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2005 38 Tabet 3.3. Jadwal pengambilan data penelitian 34 Tabet 3.2. Mauik pengumpulau data sckunder 31 Tabel 3.1. Marrik pcngumpulan data primer ...•... 30

(17)

XI

Clamhar4.14. Tcknik pancn sarang burung waler hitam di Gua Sarai 77 Garnbar 4.13. Target produksi sarang bunmg walet hitam yang lestari 76 Gambar 4.12. Prcdiksi pcnurunan prnduksi sarnng burung walct hitam di Gua

Sarai 75

Gambar 4.11. Produkxi sarung burung waler hiiam di Gua Sarai (Tahun 2002 -

2007) 73

Gambar 4.10. Wakru pcmancnan dan waktu berkernbang biak burung walet

sarang hiunn 72

Garnbar 4.IJ. Musim pcmanenan sarang burung walet di bulan balk dan b11la11

jelek 71

Gambar 4X l'ola pcrnanenan :;arnng burung wale! di G11a Sarai 70

Gambar 4. 7. Musim bcrkcmbang biak burung waler sarang hitam 70 Gambar 4.6. Mckanismc kornrak unupan antara pemilik saham Gua Sarai

dcngan pcngusahu sarang burung wulet 50 r.amhAr 4. ~. Siklus hidup burung w<1k:t s;irang hitam 47 Gamber 4A Pei ubahan si~1.:111 pcngcloluan sarnng burung walet huarn di

Knhuflllrcn K~p11as Hulu 41 Gambar 4.3. Fluktuasi harga sarang burung waler hitam Kabupaten Kapuas I lulu 40 Gambar 4.2. Sungai Kcriau 39 Gambar 4.1. Peta administratif Kabupatcn Kapuas I lulu 36 Gurnbar 2.2. Diagram kerangka pcmlkiran 25 Gambar 2.1. Tclur burung walct sarang hitam dan anakan yang baru mcnctas ... I 7

Gainbar I. I. Burung waler samng hi lam dan lvkasi bersarang di gua alam 2

(18)

xii

Gambar 4.20. Produksi ~rang burung walct hitam di Gua Suruk (Tahun 20UO -

2007) 89

Gum bar 4.19. Pola pcngaturan pemancnan sarang burung waler lcstari 87 (Jam bar 4 .18. Pencoi etan dan pahatau dinding gua ulch 1111111u~i;1 82

Gambar 4.17. Pcrnasangan dupa agar waler bctah di Gua 81

Gambar 4.16. Bukit dan Gua Sarai 80

Gambar 4.15. Pcralaian yang digunakan penjaga dan pernungut sarang surung

(19)

xiii

l.arnpiran I. Panduan Wawancara umuk Pcngusaha Sarang Aurung Walct 95 Lampi ran 1. Panduan \\'awancara untuk Pemungut Sarang Burung Walet 96

Lampimr J. Panduan Wawancara umuk Ararat Pemermtah 97

I ampirun -1. Riw..t)al Hidup ···-··· .. ···· 98 DAfTAR LAMPTRAN

(20)
(21)

1.l. Latar Belakang Penelitian

Waler (Colkx:olia .sp) rncrupakan burung yang mcmbuat sarang dari air

liuruya. sarung tcrscbut bcmilai ekonornis karena dapal dikonsumsi oleh manusia ;cbagai bahan makanan Jan minuman kesehaian. Di Indonesia tcrdapar jcnis-jcnis burung wale! yang bcmilai ckonomis antara lain walct sarang putih (Colfocalia

.fi1c111lt(if!.a), wale! sarang hitam (( 111ttri11111), water !:l:riti (C. e.w:ule111a), dan walct ~ar~n~ lumut (C. v11111kore141() (Budiman, 2002).

Namun tidak semua ~arang burung "alct ~ang dihasilkan memiliki nilai ekonomis (harga) yang

sam

a,

waler sarang putih memiliki nifai ckonrsuie )'AJIC paling tinggi dibandingkan dcngan walct lainnya karena ..arnng ynni; disusun nurrui dMi nir liur tnnp;1 Jc.lan)1t camporan bulu wale]. Waler sarang hitam 111CllC1Jn$ill(~n sarang )Ong disusun oleh air liur yar.g bercampur dengan bulu dun merupakan .arang "afct dengan kualitas II. sedangkan walet o:ar:mg scriri dan waler sarang lurnut dengan kualitas Ill dan IV karena air fiur ya11g menyusun sarang wal~t lcbih se.lik.it (Ta>lim. 2002).

Ma~yar-Jl..at Kabuputcn Kapuas Hulu selamu ini rnelakukan pengeloluan sarang burung waler dari jenis waler sarang hham karcna wale! sarang hi1a111 mcrupakan jenis yang khas di gua-guo kapur di "if ayah Kalimantan (Moc Kinnon. dkk, 1 CJn). I lab ital nlami waler sarang hitam ada'ah gua-gua a lam dan mercka

mclciakkan sarangnya di lokasi lokasi yang sulit dijangkau buik oleh manusia

BAB

I

(22)

llunrng waler sarang hitam telah lama dikenal olch masyarakai di Indonesia karena sarangnya dapat dikoosumsi dan dipercayai dapat menyeharkan

tubuh rnanusia. bahkan dapat menyembuhkan penyakit-penyakit tertenrn seperti penyakit paru-paru. panas dalam. melancarkan peredaran darah. dan penambah tenaga, Sebag<ti burung pernakan serangga walet sarang hitam juga bcrpcran

secara tidak langsung dalam mengurangi hama pada daerah-daerah pertanian

disekitarnya (fludin:an dan Tim Penulis PS. ~005).

Gambar LL Burung walet sarang hiiam t.lan lokasi bcrsarang di gua alam maupun predator alami waler seperti burung clang dan ular. Walet sarang hitam

sclain di Kalimantan banyak tcrdapat di dacrah Sumatcra dan Jawu. Pada urnurnnya waler sarang hitam dapat dijumpai di pesisir-pcsisir pamai atau pegunungan kapur dan mcreka lcbih meayukai cekungan pada dinding gua-gua kapur sebagai rempa: bersarang dan berproduksi (Nazaruddin dan Regina. 1992). Burung "aid sarang hitam dan lokasi bersarangnya di dalam gua dapat dilihat pada Garnbar I.I.

(23)

perubahan habitat alarni walet, Perubuhan habitat alami wnlet sarong hitarn ini penurunun jumtah populasi burung wule: yang ada di gua-gua alam karenu adanya Pcnurunan produksi sarnng waler hitam diatas dlscbebkan olch tcrjadinya discbabkan olch pcngclolaan yang tidak lcsturi (Caniago, 1997).

tnhun 2010 jcnis burung waler sarang hi1am di Kalimantan tcrancam punah (Socmuryoto, 200 I). World Wi<I<: F1111d.fi1r Nature (WWF) mcmperkirukun pudu ruta 45 kilogram ,fun turun menjudi kurung lebih S kilogram puda tahun 200 l ,

sedangkan di (; ua Nginge1 produksi sarang waler h itam tahun I 9<JO mcncapa i rota-

mencapai kurang lcbih 11! kllogrn.» 11nm1111 di rahun 200 I hanya 2 kilogram. dimsua p~da t;ihun IQ90 produksi sunrng wulet hiuun di 01111 Kaung dupu(

pcnurunan produksi sarang walet hitam Lcrjmli di Gua Kaung dun Gua Nginge: padn tahun 200~ (suaramcrdcka.corn. :W\17). IJi Kubupatcn Kapuas I lulu. tcrscbut maslh rncnghasilkan 275 ~ilogram namun turun menjadi 78.5 kilogram Gua Pasir di selaran Kebumen mcnurun sekuar 70 perscn. Pada tahun 1994 dacrah adalah produksi sarang walet purih di Gua Karang Dotong, Gua Karangduwul dan rncngalaml masnlah pcnurunan produksi. Salah satu contoh tcrjudinya pcnurunan Pada saar ini hasil sarang burung wale: Indonesia di bebcrapa wilaynh ncgara lainnya (Taslim, 2002).

negara lain scpcrti Hongkong, Singapura. Malaysia, Cina. Taiwan. dan bcbcrapa Filipina. Sarang waler produksi Indonesia scbagian bcsar dickspor kc ncgara- dipenuhi olch negara Vietnam, Thailand, Myanmar, Cina baglan selatan, sena dan walet sarang hitarn memenuhi sekuar 75 persen kebutuhan dunia. Sisanya Hasil produksi samng waler Indonesia baik dari jenis wale! samng purih ., .l

(24)

discbabkan karena perubahan iklim, feeding area yang rnenurun dan adanya sisrern pengelolaan serang burung walet yang dilakukan terkait dengan kcgiaian

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pemungutan sarang yang tidak rnernperharikan aspek kclestarian. Disamping itu aktivitas pemanenan sarang waler hitam yang mcliputi pola pernanenan, teknik pcmanonan, pcrncliharaan dan rchabilitasi habitat bcrsarang mcnycbabkan kebcrlaugsungan pcrkcmbangbiakan burung walet terganggu (Solihin. 1999: Priyanto. 2()01).

Dibeberapa wilayah penghasil sarang wale! hitam gua alarn di Indonesia.

seperti di daerah Jawa dan di daerah Kalimantan. faktor dorninan yang

rncnyebabkan terjadinya penurunan populasi walet sarang hitam adalah adanya pencrapan sistem pcugelolaan yang mcndorong para pengusaha sarang waler melakukan pemanenan sepanjang tahun tanpa membcrikan kesempatan pada burung walet untuk berkernbang biak. Seluin sistern pengelotaan, pola pemanenan yang tidak mcmpcrhatikan aspck pcmcliharaan habitat bcrsarang waler juga diduga rncnjadi pcnycbab pcnurunan populasi burung waler,

Sentra penghasil sarang waler hitam sepeni di daerah Kabupatcn Bcrau, Kalirnantan Timur telah melakukan pengelolaan gt~l walct dengan sisrem kun~c,j

dan konservasi untuk mengatasi rnasalah pcugclolaan saraug burung waler yang

tidal, lestari, Sedangkau di Kabupaten Gunung Kidul sistem peugelolaan yang digunakan adalah sistem swakelola dengan dilakukannya kerjasama antara Pemda

dengan rnasyarakat pcngusaha sarang burung \vafct dalam rncngatur pola

pen1ancnan yang ada.

(25)

Pengclolaan burung walet s:mmg hitam di Kabupatcn Kapuas Hulu tclah dilakukan secara intensif oleh masyarakat sejak awal tahun 1990 hingga saai ini.

Pengelolaan yang dilakukan olch rnasyarakat adalah scbatas kcgiatan pcmanenan sarang waler yang dilakukan dcngan intensitas tinggi amara 5 hingga 6 kali dalam satu rahun, schingga diindikasikan pelaksanaan pcmauenau tcrscbut menycbabkan populasi burung wale! sarang hitam di Kabupatcn Kapuas Hulu ccndcrung rnenurun (Soemaryoro. 200 I),

Berdasarkan uraian di aras, pcncliti tcrtarik mclakukan pcnclitian

mcngcnai pcngclolaan dan aktivitas pcrnanenan sarang burung waler hitam di Gun Sarai dcngan alasan :

I) <.iuu Sarni memiliki komplcksitas pcngclolaan yang dapat mcnggnmbarkan

sistcm pcngclolaan sarnng burung waler hitam sccara umum di Kabupatcn

Kapuas I lulu y;1ng dilakukau olch lli!ll!)t1MhA ~ara11g. Kompk:ksiws tcrk<1i1 dcne-111 sisiem 1icnaelolann ynnc, mclibatk1111 banyak pihak pcngclolu dan permasnlnhau pcnurunan produksi sarang burung waler hitarn.

'.!) Cua Sarni mcrupakan SHlah satu gu;1 di Kabupaten Kupuas l lulu seluin Gu:1 l.ipis, Gua Elang dan Gu01 Panas yang rncnghasilkan sarung burung wakt hitam di atas 100 kilogram sctiap kali pancunya.

3) Waktu petaksanaan penclitian bcrtcpatan dcngan waktu pancn di Oua Sarai schingga dapat dilihat aktivitas pcmancnan yang dilakukan oleh pcmungut

sarang burung waler.

4) Dibandingkan dcngan g.ua lainnya, Gua Sarai memiliki waktu tempuh yang lcbih singkat dari ibukota Kabupatcn Kapuas I lulu yaitu kurang lebih 8 jam .

(26)

1.2. Perumusan Masulnb Penelitian

Sarang waler hitarn merupakan salah satu sumber mata pencaharian pcnduduk Kabupatcn Kapuas I lulu di beberapa wilayah scperti di Kecamatan Ounul I lulu, Kccamatnn Kcdarnin, dan Kccamaran Mcntcbah. Masyarakat sclnin bcrladang dan bcrburu juga rncnggantuugkun hidupnya pada produksi sarnng walet hitarn yang terdapat di gua-gua alam.

Tcrknit dcngan uraian pada latar bclakang, pada saai ini ccr_iadi pcuurunan populasi dan produksi burung walet sarang hitarn di Kabupaten Kapuas I lulu khususnyn di ( iml Sarni. Penurunan tersebur diindikasikan karcna adanya sistem pengelolaan dan aktivitas pemancnan yang tidak mcmperhatikan kclcstarian hurung waler oteh pengusahn dan pemungut sarang waler hltam, scpcrti

dilakukannyn intcnsitas pcmancnan yang linggi dan rcndahnya pcmeliharuan ht~bit111 bcrsarang burung walet,

Unluk memperiahankan dan mcningkatkan produksi sarans burung walct sarang hitam, sistern pcngelolaan yang lcsrari harus dilakukan supaya sarang burung waler hitam di sua-gua alam terjarnin kcberadaannya. Agar pengclolaan ~ar;111g burung walet dapat terwujud, diperlokan d:11:~ dan informasi yang lengkap

mcngenai sistem pcngelolaun sarong burung walet hitam yung :icl11111n ini dilakukun oleh pcngusaha dun pcmungut wrong. Pcngclolaan sorang burung waler

hilam di Gua Sarai yang akan dilihul dalam pcnclitian ini yaitu, bagaimana sistcm pcngclolaan dan aktivitas rc111011cna11 yang dilakukan oleh pengusnha dan

pcrnungui sarang burung wulcl hitam di Gua Sarai?

(27)

1.4. Manfaat l'enclilian

llasil penelitian ini diharapkan dapat rnernberikan mantaat berupa informasi mcngcnai sisrcm pcngclolaan dan aktivitas pcmanenan sarang burung

waler hitam di Gu:1 Sarni Kabupaten Kapuas Hulu, sehingga dapat dijadikan bahan masukan untuk pengarnbilan kebijakan pengelolaan sarang burung walci hitarn yang lestari ofeh pemerintah daerah setempet.

J .3. Tu.juan Pcnclitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengelolaan dan aktivitas pemancnan yang dilakukan ulch pengusaha dan pemungut saraog burung waler di Oua Sarai Kabupaien Kapuas Hulu.

(28)
(29)

8 2.1.Kajian Pustaka

2.1.1. Sistcm Pengelolaan

Scbuah sistcm rnerupakan keseluruhan y<tng tcrorganisasi terdiri duri bagian-bagian yang berkauan erat dengan suatu cara renenru yang diarahkan pada tujuan rertenru (Terry, 1978). Bcrbicara mcngenai suaru sistcm tidak akan pernah lcpas dcngan pcngclolaan yang dilakukan oleh suatu individu ataupun organisasi.

l'engelolaan memiliki pengertian yang sama dengan manajemen, dimana manajemen dideflnlsikan sebagai suaiu ilmu dan seni yang di dalarnnya ierdapat

aiuran dan proses-proses pemanfaaran surnberdaya rnanusia dan surnber-sumber lainnya sccara eiektif dan eflsien untuk mencapai suatu tujuan tenentu (Hasibuan, 1996). Proses-proses itu sendiri terdiri dari tindakan-rindakan perencanaan.

pcugorganisasian. pcngaranan dan pcngawasan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tcrtentu.

Tahap awat dari manajcmcn adalah percncanaan (planning). Pcrencanaan merupakan memilih, menghubungkan takta dan membuat serta menggunakan asurnsi-asumsi rncngcuai masa datang dengan jalan mengambarkan dan mcrumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang

diinginkan (ferry, 1978). Pokok dari rcncana pcngclolaan adalah suatu

pernyataan mengenai sasaran dun tujuan yang dapat diukur dimana sasaran dim tujuan tcrscbut mcmbenruk kerangka unruk meneruukan tindakan yang akan

BABU

(30)

(aciuating). Pengarahan adalah membuat semua anggora kclompok agar mau

berani bila tidak ditunjang oleh fungsi manajemen ketiga yairu pcngarahan Dalam mcncapai sasaran dan tujuan, perencanaan tidak akan banyak yang akan dilakukan.

hubungan kerja, pcndelegasian wewenang dan koordinasi dari kegiatan-kegiatan Hasibuan (2006). pengorganisasian merupakan kcgiatan pembagian keria, guna rnencapai tujuan atau sasaran tertentu (Terry. 1978). Sedangkan menurut dalam Ital metaksanakan iugas-tugas tcrtcntu dalam kondisi lingkungan tertentu bckcrjasarna secara efisien dan dcngan dcmikian rnernperoleh kepuasan pribadi hubungan kclakuan yang efektif antara orang-orang, sehing~a rnereka dapat (OrganizirtK). Pcngorganisasian adalah tindakan rncngusahakan hubungan-

Setelah dilakukan pcrcncanaan maka dilakukan pengorganisasian a} Menuuuskau dahulu rnasalah yang akan dircncanakan sejelas-jelasnya. b) Perencanaan harus didasarkan pada informasi, data. dan fakta.

c) Mcnctapkan beberapa attematif dan prcmis-premisnya. d) Putuskanlah suaru kepuiusan yang menjadi rencana. pcrcncanaan yang baik (Hasibuan, 1996):

sumbcrdaya tcrsebut harus dikerahui dcngan tepat. Berikut syarat-syarat

dibuat harus discsuaikan dengan ketersediaan sumbcrdaya yang ada dan

sedangkan tujuan yang hcndak dicapai ridak rerbaras, Percncanaan yang akan sumberdaya yang tersedia. Artinya sumber-sumbcr yang terscdia selalu tcrbatas

Sebagai dasar pernikiran dalam suatu pcrcncanaan adalah terbatasnya

dipcrlukan (Mackinnon. dkk, 1990).

(31)

a) Menetapkan stander dasar pengawasan.

b) Meneliti hasil yang dicapai.

c) Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan menctapkan

pcrbandingan (bilamana ada perbedaan),

d) Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan koreksi,

Jangkah pengawao;an yaitu :

Dalam proses pcngawassn \Vinardi (l'l86) mcngemukakan sda cmpar

a) Supaya prose> pclaksanaan dilakukan sesuai dengan kcrcruuan-ketcruuan

da ri rcncana

Ii) Melakukan tim.lakan pcrbaikan jika terjadi penyimpangan. c] Supaya tujuan yang dihasilka~ scsuai dengan rencana,

( l 996) adalah:

dengan stander (Terry. J 978). Dimana tujuan dari pengawasan menurut Hasihuan perbaikan-pcrbaikan sehingga pdaksanaan sesuai dengan rencana yang selaras dilakukan yaitu pelaksanaan, mcnilai pclaksanaan dan bila perlu melakukan

schagai proses penentuan apa yang harus dicaoai yaitu standar. apa yang sedang Tahap selanjutnya adalah pengawasan (Co11troili11f!.) yang didcfinisikan

yang ditugasi untuk itu (I lasibuan, 1999).

efektif jika dipersiapkan dan dikerjalcan dcngan baik serta benar olch karyawan

dengan orang-orang yang menggerakkan organisasi tcrscbut. Pcngarahan discbut

dan mcncntukan suksesoya suatu organisasi karena fung5i ini tcrkait langsung Mcnurut Terry (1978). fungsi pengarahan merupakan faktor yang pcnting dalam melaksanakan sesuatu kegiaran usaha.

membirnbing, rnenggerakkan, mengatur segala kcgiatan yang tclah diberi tugas

pengarahan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk

sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian (ferry, 1978). Jadi

bekerjasama clan bekerja secara ikhlas serta bergairah unruk meneapai lujuao I 0

(32)

2.1.2. Pengelotaan Sumberdaya Alam

Sumberdaya cidcfinisikan sebagai komponen-komponen dari sebuah

ekosistem yang rnenyediakan barang-barang dan jasa yang bcrrnanfaat bagi kebutuhan rnanusia (Berkes, 1989). Scnada dcngan deflnisi di atas, Camp. dkk

(1991), rnendefinisikan sumberdaya alam sebagai obyck, rnateri, rnakhluk hidup. atau cncrgi yang dapat ditemukan di a lam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia,

Pemaofaatan sumbcrdaya alam oleh manusia akan menimbulkan perubahan-pcrubahan pada ekosistem sehingga mempcngaruhi sumberdaya-

surnberdaya ya11g lain bcserta lingkungannya. Pcngaruh tcrsebut dapat bersifat langsung maupun tidak langsung (Soerianegara, 1977). Pcngelclaan sumber daya a lam yang dilakukan selama ini cenderung berorientasi pada aspck ekonomi tanpa mcmpcrhatikun kcpentingan ketestarian dan kcscimbangan alam sehingga mcneakib;it~an penurunan nilai sumbcrdaya dun kerusakan lingkungan.

Pernanfaatan snmberdaya alam yang tidak memperhatikan aspck kclcstarian Konsep-konsep yang tefah diungkapkan tcrsebut diaras dimulai dari

pcrcncanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan merupakan proses- proses yang sangar penring dalam melakukan sehuah pengelolaan, Kegiatan yang dilakukan pada sctiap proses icrscbui mernbantu dalam pcncapaian sasaran dan

tuj uan yang telah ditetapkan. suatu kegiaran.

Pcngawasan bukan hanya sekedar rncncarai kesalahau-kesalahan akau tetapi berusaha untuk rncnghindari dan mempcrbaiki bila ierjadinya kesalahan- kesatahan. Jadi pc11g~wa!i<rn dilakukan dari awal proses kegiatan hingga akhir

(33)

I. Mengheutikan pcrubahan habilal yimg merupakan pcnyebab utarna kepunahan spesics, comohnya melalui kegiaian penegakan peraturan

pclcstarian, menghemikan konsesi hutaa, dan mcngcndalikan penebangan

pohon.

menurut MacKinnon. dkk (1990):

>·a11g dapat dipcrtimbangkan umuk membamu suatu populasi yang mcnurun

pcngclola harus menerapkan tindakan pengclolaan aktif. Tindakan pengelolaan utarna dari pengelolaan adalah melindungi margasarwa dan habitat alarnnya maka

harus juga memperharikau nilai ckologinya (Berkes, 1989). Mengingar rujuan berdasarkan faktor produksi saja akan retapi untuk mcnjamin kcbertanjutannya

Dalam pcrspcktif ekosistem. sun:bcnlaya tidak dapai dikclola hanya dalam Mitchell, 1997).

sumberdaya baik y~ng dapat maupun yang tidak dapal diperbaharui (Manitoba kcmbali pada pada Iahan dasar yang bcrlanjut; serta pemakaian yang cfisien dari

pcnyangga kehidupan dari lingkungan: rnemancn sumberdaya yang dipakai harus dilakukan yaitu memelihara proses ekologi, kcanekaragarnan hayati, sistern Kcgiatan pclestarian sumberdaya mcmiliki beberapa persyaratan yang I. Hilang atau bcckurangnya jumlah populasi secara jelas

2. Meningkatnya jarak tempuh untuk meneari sumbcrdaya

3. Mcningkatnya unit usaha yang diperiukan untuk mengumpulkan sumberdaya

4. Hasil panen yang menurun

5. Mcnurunnya kondisi, ukuran dan u111u1 individu rata-rata dalam populasi yang dipanen

secara berlchihan adalah :

menyarakan gcjala umum yang urenandakan bahwa suatu populasi dipungut

punah bila bcrlangsung secara terus rncncrus. MacKinnon, dkk (I 990),

dalam pengclolaannya akan menyebabkan sumberdaya menurun Jan hahkan

(34)

pcrnanfaatan sesuai dengan izin yang diberikan (tidak mclcbihi kuota

pcngawasun pcmmgkapan satwa liar di alam dilakukan dengan rujuan agar kcgiatan pengambilan atau penangkapan sarwa liar. Pcngcndalian dan Pe11gt11d<1li1111 dan pcngawasau satwa liar dilukukan rnulai dari tingkat

c) Pe11gendMli11t1 lh111 pengawusan pc111J11f.1ata11 sumbcrduya alum.

(Departcmcn Kchutanan Cq. Dircktorat Jcndcral l'HKJ\).

didirikan mcnurut hukum Indonesia clan mendapat izin dari Pcmcrintah

Pcrdagangan jcnis satwa liar hanya dapat dilakukan olch Badan Usaha yang

h) Pcri7.inan pcmanluutan surnberdayu 0!11111.

111c11cc~1h tcrjadinya kcrusakan atau dcgradasi populnsi.

prinsip kchati-hatian (precautionary prin('lp/i•) dan dnsnr dasar ilmiuh untuk Pcnctupan kuota pengambilan/pcnangkapau satwa liar dldasarkan P•tcfo maksirnal jcnis dan jumlah satwa liar yung dapat diambil dari hnbitlll alam,

Pcnetapan kuola pcngambitan sarwa liar dari alam merupakan baras 11) Penctapan kuora pcnangkapan 111u11 pengamhila» sumhcrrlaya alam

alam adalah dengan mclakukan :

(2002}, peran pcmcrintah dalam kcgiatan perlindungan pernanfaatan sumbcrdaya

pada kctcruuan Direktoral Jendral Perlindungan Hutan dan Konscrvasi Alam Dalam mcngarasi pennnsalahan pemanfaaran somberdaya alam, mengacu 2. Mcrnpcrluas atau mcningkarkan perlindungan koridor rnigrasi, tcrnpat

berkembang biak, atau tempat istirahat. 3. Mengembangkan pcugelolaan habitat.

4. vlelindung] spcsics terancarn secara akrif, melipuri kegitan pcngawasan dan penegakan hukum.

(35)

2.1.3. Konscp l<unscn•a5i

Sebubunga« deugau sutnbcrdaya terbarukan, konservasi bcmnl mcnjagn sumbcrdaya 111.:11111111 ~> yan;: ;tkan mcnjamin secara abadi manfaa: ckonomi.

sosial, clan 1>sikologi :.<:Linggi-tingiin) a bag] masyarakai. Konscrvasi mcrupakan 'ua111 tindakan yang tcrcncana dan terkoordinasi dimana konscp konscrvasi dun ketcrtanjurau mcngandung petu~juk bahwa pcngelolaan ruang dan waktu mendasari segnla kehendak atau kegiatan (Norohadiningrat, 1992). Mcnurut

Undang-undang No.5 Tahunl\l'JO tcntang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati

dan Lkosistemnya. konservasi sumbenlaya alam hayati adalah pcngclolaan

sumber daya alam hayati )ang pcmanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinarnbungan persediaannya dengan terap rnernelihara dan

mcningkaikan kualitas kcanckaragaman

mm

nilainya.

Saiwa liar dikatakun scbagai sumberdaya yang dapat rerbaharui apabila dapat hitlup dan berkembang biak (Camp. dkk. 1'191). Menurut Fauzi (2006). tangkap], penengkupan satwa liar dilakukan dengan tidak mcrusak habitat atau populasi di alam.

Selain tindakan pcngclolaan sccara akrif di a1<1$. peugelolaau adaptif dapat

dipcrtimbangkan sebagai konsep pendekatan pengelolaan sumberdaya yang lcstari karcna pendekatan adaptif menckankan pengclolaannya pada populasi arau ckosistem dengan mcnggunakan skala waktu yang lebih bersifat skata biologis daripada perputaran bisnls. Pt:n)lelulaan adaptif scsuai dalarn menghadapi pcrmasalahan terkau dengan komplcksitas <Ian kctidakpastian dalam pengelolaan sumberdaya yang ada pada saat ini (Mi1cl1cll. 1997).

(36)

di dalam gua yang gelap (MacKinuon,Jkk, 1992).

dan merniliki kernampuan berckholokasi yang mcmungkinkan rnereka bersarang ludahnya (Iiur]. Wale! sarang hiram adalah jenis burung yang jarang bertengger

Apodidae yang membuat sarang dari lurnpur, !umut hutan, dan atau dari air

Burung waler sarang hitarn (Coitoootia maxnna; merupakan famili 2.J.4. Burung Walci Sarang Hitam (Cottocalia 1t11L~ima) duo Pnktor-fnktor

yang Mempe.ngaruhi Poputasinya. berkcsinarnbungan (13crkcs. 1989).

tidak lebih <Ian tidak kurang maka stok akan rnampu bertahan sccara

50 person dari total populasi yang ada sehingga apabila spesies tersebut dipanen rnelebihi kapasitas produksi (surplus). Pemanenan sumberdaya dilakukan sckitar biologis, di rnana setiap spesics mcrniliki kernampuan urnuk berproduksi yang ,H1iri11111111 S11.wai1111hle Yield, pemanenan sumbcrdaya alarn didasarkan pada faktor

rata-rata peinancnan sama dengan rata-rata rcproduksinya. Dalarn konsep pcrnancnan sumberdaya alam yaug dapal dilakukan secara terus mcnerus dimana Camp, dkk (1991) meudeliuisikan pcmancnan yang lestari sebagai laju pcrnancnan harus sama dengan laju rcgcncrasi (produksi lestari).

dalam Fauzi (2006) rnenambahkan behwa untuk sumbcrdaya alam terbarukan, dupat dilakukan scpar~ang waktu jika tingkat eksploitasi dapat dikendalikan. Daly

tcrsebut dikenal sebugai sustainable yield, dimuna sccara tcoritis alokasi produksi

mcnyediakan keburuhan gcuerasi kini dan juga gencrasi rncndarang. Konscp mana kcierscdiaan sumberdaya d iukur bcrdasarkan kcmampuannya untuk kapasitas lestari atau produksi lestari adalah konsep pengukuran keberlanjutan di 15

(37)

.,

Secara urnum ada empat perilaku khas burung walet yaitu (Wibowo, 1995:

Budiman. 2003: Budiman dan Tim Penulis PS. 2005): a) Feeding Behaviour (pcrilaku makan)

Makanan utama walct adalah serangga-serangga berukuran kccil sepcrti

laron, semut bersayap, wcreng dan kumbang kecil, Untuk aktivitas mencari

makan pada slang hari ridak 1erliha1. hal ini dikarcnakan jarak jelajah bunmg

walct jauh dan sulit diikuti. karena untuk mencari makan burung waler ridak

tctap pada suatu daerah tencntu tetapi iergaruung kerersediaan bahan

rnakanan ~ang ada, Palla musim kernarau disaar jumlah scrangga scdikit,

feeding area burung water dapat lebih jauh dari biasanya. b) lloming Behaviour (perilaku pulang sarang)

I lommg behaviour adalah pcrilaku burung waler pulang kesarangnya. Wai-Tu

pulang hurung waler kesarangnya auatah ketika matahari belum tcrbcnam,

yaiiu pada pukul L6.00 wib den mencapai puncaknya disaat matahari

terbenarn pada pukul 18.00 wib dan akan kcluar lagi keesokan harinya pada

pukul 05.00 wib yang ccnderung tidak berubah. Walet sebelurn masuk kc

sarangnya terlebih dahulu berpurar-putar berombongan dan sambil terbang

rnerendah sedikit demi sedikit masuk kc lokasi bersarang.

c) Nesung Beh(l\•1011r (petilaku membuat sarang)

Nesting behavmur rnenyangkm pcritaku waler dalam mernbuat sarang. Burung water mcmbuat sarangnya pada malam hari. Burung wale: jantan dan

betina secara bergantian akan mengoleskan liumya sedikit demi sedikh pads

dinding tempat bersarang, Lama waktu :r1111g digunakan unruk membuat

(38)

Garnbar 2.1. Telur burung walct sarang hitam dan anukun yang baru mcnctas

'urung sekitar 40 hari di musim penghujan dan sckirar XO hari dimusim

kcrnarau. Proses pcrnbcntukan sarang ini terkait dcugan kcterscdiaan makanan (serangga) yang ada, Dalam satu sarang dihuni oleh scpasang

burung waletjantan dan bcrina.

d) Se.au)! Behaviour (perilaku herkcmhang tiiak)

Secara atami h11run~. waler akan memilih musim kswin dan hcrkcmhang bia],

di rnusun pcnghujan antura bulan September sampai dcngM bulan April (Wibowo. 1995). Dalam mclakukan perkuwinan umurnnya dilakukun pada rnalam hari, dimana dalmn ~11!11 malnm burung waler dapnt mctakukan perkawinan lcbih duri scknli sclarna 5 hinsgo 8 lwri. Burung wnlct bc1i110

bcrtclur htlnya scbutir, dan pasangan huning waler Akan mengerami tclur tcrscbut hinggu mcnetas sccara bcrgantian M!lnrna kurang lcbih 13 hari (Gamber 2.1 ). Kctika usin anak t>u1L11t1,> w11k1111l·11c11p11i usiu sckilar 45 lmri iu

akan tc1t11111g 111cninggalka11 s<1n111g d1111111c11~uri ruakan scndiri,

(39)

Keberadaan popuiasi burung waler sarang di gua dipcngaruhi olch faktor diluar habitat bcrsarang dan foktor di dalam habitat bersarangnya. Faktor di luar

habitat bersarang burung waler mcliputi musim, perubahan liugkungan, makanan, binatang pe1nangsa., dan aktivitas pemanenan saraug oleh rnanusia. Scdangkan

faktor dari dalam habitat bersarang meliputi suhu. kelernbaban. cahaya, dan ketenangau (Budiman, 2002).

Meuurut Ma~Ki1111011, dkk, (1990), fakior pembatas perturnbuhan suatu

populasi alami dapat digolongkan ke dalarn dua ripe yaitu faktor langsung scpcrti

pemangsa, kelaparan atau penyakit, dan faktor tidak lang.>tmg sepcrti fluktuasi iklim. kerusakan habitat atau suksesi habitat. Dan dari scrnua kasus penurunan

populasi satwa tidak lepas dari pengaruh dan pcranan manusia di dalarnnya khususnya akiivitas manusia dalam rncngclola sumbcrdaya alam.

Dalam pcngclotaan sarang burung waler di gua alam. penyebab utama

mcnurunnya populasi dan produksi sarang burung walci adalah xegiatan

pemanenan yang dilakukan olch manusia. t'engclolaan yang tidak lestari dengan

melakukan intcnsita.s pcmancnan yang tinggi dan tidak adanya pernberian siklus/ waktu untuk bcrkcmbang biak kcpada burung walet bcrdampak pada penurunan produksi sarang burung walct di gua alarn (Solihin, 1999: Priyanro; 200 I).

Pcrubahan iklim mikro pada habitat bcrsarang burung waler adalah akibar adanya pcncbangan vcgctasi olch manusia disckitar kawasan karst scrta perubahan feeding area seperu perubahan bentuk hutan dan sawah Hkibal konversi lahan.

sangat berpcngaruh pada kehidupan burung waler. Perubahan iklim mikro

menyebabkan tluktuasi suhu yang tidak stabil di dalam gua, dan konversi lahan 18

(40)

2.1.5. Sistcm Pcngelolaan Sa rang Burung Wale( Alam

Pengelolaan sarang burung waler alam telah lama dilakukan oleh rnasyarakat Indonesia, sistern yang digunakan masih scdcrhana dimana masyarakat memungut sarang dcngan mcnggunakan alar tradisional sepeni bambu dan obor serta pcmungutan sarang walet disesuaikan dengan kebutuhan hidup rnercka schingga aspek kelestariannya masih terjaga (Budiman dan Tim Penulis PS, 2005). Namun pada perkembangannya sistcm pengclolaan sarang burung waler telah mcngalami pcruhahan yang disebabkan sering rerjadinya konflik dalam mengelola sarang burung walci diantara rnasyarakat pengelola sarang dan kurangnya akses penjualan hasil produksi sarang schingga untuk mcrnpcrmudah pcngclolaan, musyarukat menyerahkan pengelolaan sarang walct kcpada pcmilik modal (pengusaha sarang waler) melaJui lclang/ kontrak hak pcngclolaan gua-gua walet alarn (Solihin, 199.?).

Pengelolaan sarang burung walct di Kabupatcn Gunung Kidul mcrupakan conroh perubahan sistcm yang terjadi dalam pengelolaan gua waler alarn. Pcngclolaan sarang burung waler di Kabupaten Ounung Kidul pada awalnya dilimpahkan kcpada pihak kctiga (pcngusaha sarang walot), namun yang rcrjadi ndalnh penurunan populasi dan produksi akibat adanya pola pcmancnari yang tidak lestari karcna pihak pengelola tidak rnau rugi rerkair dcngan nilai (uang} kontrak yang teluh dikeluarkan mercka dalam mcmperoleh hak pengelolaan.

yang terjadi menycbabkan daya jclajah burung wale! untuk mencari makan makin luas dan jauh, hal ini bcrpcngaruh pada lamanya proses membuat sarang dan bcrkcmbang biak burung waler (Wibowo, 1995; Budiman. 20()2).

(41)

2.1.6. Pengelolaa11 Sar;rng f.lurung Wale! Lestari

Tujuan penyelenggaraan pengelolaan sarang hurung waler adalah untuk menjaga dun melindungi kclcstarian scrta mcningkatkan produksi sarang daiam

upaya pemanfaatan sebcsar-bcsarnya hagi kcsejahtcraan rakyat, rnaka keberlanjutan (susrainahility) pengelolaau dan pemanenan sarang burung waler menjadi sangat renting guna mendapatkan populasi dan produksi yang mcningkar

atau setidaknya bertahan. Dalarn pengeJoJaan sarang burung walet yang lestari pengelola saraug burung wale( perlu melakukan dan memperhatikan :

1. Prinsip-prinsip pengelotaon Sarang Burung Wale!

Dalarn pengelolaan sarang burung waler yang lcstari, rnenurut Solihin

( 1999). terdapat bebernpa prinsip pengelolaan yang perlu diperhatikan oleh

pcngclol<1 sarang walet, antara lain:

Untuk mcngatasi permasalahan tersebut, pada tahun 1993 ditcrapkan suatu

sistem pengelolaan swakelola, dalam hal ini Dinas Pendaparan Daerah ditunjuk

olch pcmerintah dacrah sctcrnpat untuk rnengelola sarong burung walet yang beradu di gua-gua sepanjang pantai Kabupaten Gunung Kidul, Pcngclolaan dengan sistem swnkelola dilakukan dcngan mcmbcrikan kontrak kcpada masyarakat yang memcnangkan hak kclola dengan mcrnbayar scjumlah uang konrrak selama satu tahun. Pcngclola yang mcmcnangkan kontrak selain bcrhak

mengelola juga berkcwajiban mclakukan kcgiatan pelestarian yang telah ditetapkan urnuk mcnjaga populasi burung waler yang ada (kedaulatan-

rakyat.com, 2005).

(42)

a) Burung walet hitam mcrupakan sumbcrduya ulam yang dapm dimanfaarkan

oleh scmua lapisan rnasyarakat,

b) Tujuan utama dilakukan pengelolaan adalah untuk kclcstarian populasi dan produksi sarang burung waler.

c) Scmua komponcn yang tcrlibai pcn!:(Ololatm bcrhak mendapa: keu111t111ga11 dnri kcgiaran pcngclolaan sarang burung walet.

2. t'euetanon Pro1:ra111 Kegtotan Pema11e111111 Sara111: Rurr1111: Wafer

·1 crkau dengan prinsip-prinsip ci utas maku dalam perencanaan pcngclotaan saning burung walct, pcmancnnn hendaknya ridak tcrfokus pada nilai

ckonomi saju namun juga mcmpcrtimhangkun upaya pelcstariannya. Dalam pcnctapan program pemancnan yang Ideal harus mcrnpcrhit1in1,1k11n (ll11nima11 d~11 Tim Penulis PS, 2!1()5):

a) Ke1111t1111can dnri pancn total selama saiu 1<1hu11. Kcrugian Ma11 kclemahun

hasil panen scbclurnnyu d.ipal ditutup dengan hasil pancn bcrikutny» pudu tahun yang sama.

b) Mcmbcrikan kcscmpaum kepada burung wnlct untuk bcrkemhang biak ugar populasinya ti1htk 111cn11r1111, dengan cam mctnkukan p~11g:1t11n111 polo pcmaucnun sarung burung wulet,

c) Musim kcmarau 1Ha11 11111si1n pcnghujan. I lat ini bcrkaitan dcngan kctcrscdiaan makanan yang pcnting bugi kchidupun burung walct

3. Pemelihuraa» dan Rdwbifir11.<i fh1bit<1I n~r.mrtmg W(l(ct

Pcmeliharnnn dan rehabilitasi habitat. bcrsnrang burung wntci rnerupakan kcgiatan yang pen Ling untuk dilakukan dalarn kcgiarun pcngclolaan sarang burung

(43)

waler. Beberapa kcgiatan pcmcliharaan dan rchabilitasi yang harus dilakukan dalam pcngclolaan habitat bcrsarang burung waler hitam antara lain (Wibowo,

I 995; Budirnan dan Tim Penulis PS, 2005):

a) Mengatu1 dan mcmpcrtahankau kondisi habitat bersarang burung waler

dengan cara mcngurangi aktivuas disekitar gua seperti lidak mclakukan pcncbangan pohon yang akan mempengaruhi iklim mikro gua. tidak mcmbuat pondok dan perapian dlsekitar lokasi bcrsaraug hurung waler. h) Mclakukan penccgahan dan pcmbcrantasan satwa sorta hama yang

mcugganggu kchidupan burung walel sepeni ular, tikus, lipas, danjangkrik. c) Mclakukan pcmcliharaun ropula~i h11runr, walct dcngan mcnyisnknn <:M(l11g

pada s11at pcmancnan dilakukun, Dimana perlu ditcrapknn panen :;ornnc 111~k~i111urn 50 persen dari lClllll sarang yang ada untuk mcmbcrikan kcscmpatun burung walct berkembang biak,

4. Pe11y1w111a11 Pola Pu111111 S1m111i: 811r1111i; W11/et

Dengan rnemadukan pole pancn, musim, mutu sarang. dan sifol burung waler. rnaka cara panen yang lcsrari disusun scbagai bcrikut (Wibowo, J()Q5: Budi111M dun Tim Penulis PS, 2005):

I) Panen pcrtama dilukuknn dcngnn cam rampasen. Pancn dilakukan pada snot

burung waler tclah mernbuat sarangnya namun belum bertelur.

2) Puncn kcdua dan kctiga dilakukan dcngan cara buang telur. J>uncn buang

telur adulah panen ya11g dilakukan setelah burung walct bertelur s,1111 burir

rctapi bclum mengcrarn, Pcmancnan dcngan cam buang tclur dapat dilakukan dua kali dalarn sctahun.

(44)

2.2. Kerangka l'emikiran

Sarang bunmg walct hirarn merupakan sumherrlaya alnm y1111g mcmiliki manfnat secarn ckonomi nan ckologi dimana sebagai sumberduya yang dupat dipcrbaharu! hurung waler perlu dikclota dcngan baik i;un:i pcmanfaatan yang bcrkclunjuran b11gi kcsejahteraan rnasyarakar. U1Jaya pemanfaatan dan

mempertohnnknn kcbcradaau sarimg burung walct hitam di gua-gua alum pcrlu dilukukan datam kcgiaum pcngclolaan ynng lestori,

Keberadaan sarang burung waler hitam di gua-gua alarn dlpengnruhi oleh dua fok1or yaitu faklor alum dun Iaktor manusia, Faktor alum mcliputi pcrubahan iklim dau l1auitl1l IJl:r:mrang.f('et/ing area. predutur dan hanm pcuyakit, scdangkun faktor manusia meliputi sistem pengctotaan dan aktiviras pcmanenan sarang

burung waler. Dari kedua fokl\l1 tcrsebut (aktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keberadaan sarang burung waler hitam.

3) Panen keempat dilakukan dcngan cara pancn tetasan. Pemanenan dilakukan

setelah telur water mcnctas dan anak waler dapat terbang dan mencari makan sendiri yaitu setclah anak waler berumur sekirar 45 hari.

nercfasarkan cmpm hal tcrscbot diatas, bcntuk pengelolaan yang lestari

yaitu pengelolaan yang dapat bcrlanjut dapar dilakukan dengan secara konservasi dimana pengelola hanya belch mclakukan ~ 5 kali panen dalam sutu tahun. Disamping itu pcngclola gua water wajih melakukan minimal satu kali pcriodc dalam satu tahun mcmbcrikan waktu pada waler untuk rnclakukan rcgcnerasi

sehingga populasi waler di alam dapa: rerus ierjaga (Solihin, 1999).

(45)

Faktor manusia terkait dengan pengelolaan dan aktiviras pemanenan yang dilakukan olch pcngusaha dan pemungut sarang burung waler hitam, selarna ini mcnyebabkan pcnurunan populasi dan produksi sarang burung waler hitam di gua-

gua a lam. Sistcm pcngclolaan seeara kontrak/ konsesi rnclalu i lelang tel ah

mendorong ram pengusaha s.1r:mg bunmg waler unmk melakukan pola

pcmancnan dcngan intensitas yang tinggi tanpa diimbangi dengan kcgiatan

pernelihnraan habitat bersarnng bunmg waler (Noerdjii«, 1985: Solihin. I 999;

Priyantc, 2001).

Pengelolaan sarang burung waler hitarn yang dilakukan olch pcngusaha

sarung burung waler selarna ini han}a bcroricntasi pada aspek ckonomis dan rnengabalkan nspck ekologis burung waler sehlngga yang tcrjadi adalah pcngctolaan yang tidnk lcsiari (Solihin. 1999). Jika permasalahan ini dibiarkan

terus menerus akan menyebabkan keberadaan sarang burung water h1ta111 di gun-

gua alam akan mcngalami pcnurunan baik pcnurunan populas] burung walct maupun penurunan produ~i sarang yang dihdsilkan.

l lntuk mcngatasi permasalahan di atas pcrlu dilakukan suatu sistcm

pengelclaan dun aktivit~ pemanenan sar..ng bun,ng walct }ang Jestari

berdasarkan konsep konservasi )Ung mempertimbangkan kchcrlanjutan pemnnfaatan dan pcmcliharaan berung walct. Dalarn kcgiatan pengelolaan terkait proses pcrcncanaan, pcngoeganisasian, pcngarahan dan pengawasan pemanenan

sarang burung walet. hams mcmpcrnatikaa prinsip-prinsip pcngclolaan snrang

burung walet, penetapan program kcgiatan pemancnan sarang burung walct, pcrncliharaun dun rchabilitasi habitat bersarang borung walet, serta penyusunan

(46)

Gambar 2.2. Diagram kerangka pemikirun : Lingkup pcnelitian

Kctcrangan :

'

l''"i'gclol~ J;u, bkti\iU&.'

p.:mllt\<mn SR w ICSl.lri : • Sislcfl' p.:n+'Clob:rn 1 POAC) Akt:\'iUS ptt"n:.nt1\2n ~1t\V (""fa J><"llkll .. 1';10 k:>lari ,

I

l'cngclolaan Sar.mg Burung Walel Alam

I

---

-

-

- ...

.

fakk>t manu!ia (pcm..nfaatan

.

.

Faktor alum :

SllW):

.

Perubahan ildim

• Sist:m rcr'l!dol:ian 5R V.· •

.

.

Jo'etding area

Akth.i11'S p·1nttn1-n..1n Sl)W

.

• Prcdacor alamiah

dnn 1Y-nvnki·

. . .

.

.

'

l

.

Si~i:111 ~uo:1a~ 111c:1kk><ong

poln pemanenan cidak lestari

-

' '

r,1pul~si dau '

• lnl<...'TtSitmi pcmancran tinM&i

...

Popul:l.'I <bn '

proJul.si SO II' pr('(fuksi ~II W '

• fl~·m~li~~tl'Q:)n h<1bita1 '

' ··~n.tUWUi! \Yttl.,;t rendah mcnl#\ln lestari '

' ' ' ' ' ' Ul)3yn rch:-;a.'llian sow ' ' hcnb....,.k.1n knn<en ~nn«n"15i

'

' '

!

.

' ' ' dilihat pada Gambar 2.2.

pola pancn sarang burung walet. Ragan kerangka pemikiran penelitian dapat

(47)

Diharapkan dengan dilakukanoya peogelolaan dan aktivitas pemanenan sarang burung waler hitam yang baik sesuai dcngan konsep konscrvasi tidak terjadi penurUJ1an populasi dan produksi sarang burung waler. Tidak terjadinya penurunan populasi dan produksi tersebur maka keberadaan burung waler sarang hitam di gua-gua alarn akan tetap lestari sehingga dapat dirnanfaatkan sccara

berlsnjut,

(48)
(49)

27 3.2.1. Dclinisi Opcrasional Pcnclitiaa

i)clinisi opcrasional adalah pembatasan tentang darn dan informasi yang

dipcrlukan dan merupakan pctunjuk pclakxanaan dalam mengukur suutu variabel.

Definisi dari pcngclolaan dan uktivitas pemanenan sarang hunrng walet di ( ;ua

Sarni arlalah 'ehacai hcrikut :

1. Pcngclotaau sarang burung waler hitarn adalah kcgiatan pernungutan sarang

)'rtnc dilakukan olch pengusaha walct y::ing mencakup perencanaan,

pclaksanaan dun pengawasan (POAC) dalam kegiatan pemanenan sarang hurung wale! hitam.

3.2. Mclodc P<'nrlitian

Penclirian rcne,elolann 5M;1ng burung wale: di Cua Sarai Kabupatcn KnpuM

I lulu merupakan penelitian deskriptif cksploratif dcngan merode kualitatif ynns mcngambarkan dan mcnginformasikan sistcm pcngclotaan dan akiivuas pemanenan yaug dilakukan oleh pcngusalrn dan pcmungut samng l)ur1111g walct

hitam di gun tcrscbui.

s.

r

.

Objck Peuelitiau

Objck dari pcnclitian ini adalah pengelotaan dan aktivitas pcmanenan surang burung waler hitam yang dilakukan oleh pengusaha dan pcmungui s:1nmg waler di Ciuu Sarai Kabupatcn Kapuas I lulu.

BAB Ill

(50)

sarang burung waler hitarn.

~- Mcngctahui dcngan baik mengenai pengelolaan dan aktivitas pemanenan

sarang burung waler )ang dilakukan di Gua Sarai.

Dalam penclitian pengelolaan dan akrivitas pemungutan sarang burung

water hitsm di Gua Sarai Kabupaten Kapuas Hulu. unruk keperluan analisis kualitauf dipi!ih lwy-informan1 secara purposif Pemilihan Key-informant unluk

kegiatan pengelolaan sarong burung waler hitam dipilih dari kalangan pengusaha sarang waict, dimana pemilihan key-i1ifon11m11 berdasarkan pada kriteria:

l. Pengusaha sarang waler hitarn yang melakukan kegiatan pengelolaannya di

Gua Sarni.

2. Mengetahui dengan baik mengenai kegiaran pengctolaan dan akrivitas pemungutan sarang burung waler yang dilakukan di Gua Sarai.

Sedangkan pemil ihan key-tnforman: untuk aktivitas pemanenan sarang burung walet hitam dipilih dnri kalangan pcmungut sarang )ang pernilihannya

berdasarknn pada kriteria :

I. Memiliki keterlibatnn langsung dalam aktivitas pemanenan sarang burung

waler hitam d' Gua Sarai.

2. Memiliki pengalaman (telah lama terlil:at) dalam aktivitas pernanenan 3.2.2- Oe.~ain Penelitian

2. Aktivitas pemanenan sarang borung waler hitam adalah kegiaiau pemungutan sarang wale! yang 1crkai1 dcngan pola pcmancnan, tcknik pcmancnan, pemcliharaan dan rchabilitasi habitat burung walet yang

dilakukan olch pemungut sarang waler hitan).

(51)

3.2.3 . .lenis dan Sum her Data Penelitiae

Data yang akan dikumpulkan dalam pene!itian yaitu data primer dan daw sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari basil wawaocara dengan key-irformao: clan basil pengamatan langsung di lapangan. Vanabel. indikator, sumber data dan reknik p!ngumpul<ln daia primer dapar dilihal parta T'abd 3.1. berikut.

Kcgiatan wawancara untuk mengetahui kegiatan pengelolaan dilakukan kepada pengusaha sarang burung waler yang berada di Kofa Putussibau Kahupaten Kapuas Hulu. Kegiatan observasi aktiv itas pcmancnan sarang burung waler dan wawancara dilakukan kcpada pcmungut sarang di Gua Sarai. Wawancara dilakukan berdasarkan panduan wawancara yang telah disediakan bagi pengusaha dan pcmungm sarang burung waler (lihat lampiran I dan 2).

Guna mendukung informasi mcngenai pengclolean sarang burung waler

hitam dan untuk mengerahui ketcdibatan pemerimah dacrah dalam kegiatan pengejolaan dilakukan juga wawancara kepada aparat pcmcrintah. Kegiatan wawancara dilakukan di Kantor Dinas Pcrkcbunan dan Kchutanan Kabupatcn Kapuas Hulu. sebagai kcy-informam adalah Kcpala Scksi Pengusahaan Hulan Dinas Perkebunan clan Kchutanan (lihat lampiran 3).

(52)

I

Vari:1btl S•b-,·ubbel lndilullor Samber Tcknik data pcn~umpuhtn

daia

L Pcng,:lc1l:ian LL Si.<tcm koo1rok • I lak ~ilikan iul pengusuh3 lmerview

saw

.

lknlul. si~h:'.'1n SB\V

komrakll:oostsi

I

swu1to1t1ns \3nj! terliba;

d.,lllm kuntnu:.

""

""

'

'"

"

~

.

Masa bcriu~u kontrakl

konscst

1.2. Pcrt:nl'Um..n • Dib~~k:sn pc-ngaturan pcnitusaha tn..i:u<.'Osi d"n waktu SH\\' p<mlll!CtlllR

• Athny• lar):CI t'n)t)uksit

kuot!l sarang \\•ala I

.

Juml3h

"'""~·

pc·nungut ~ll W yong dipd<erjokan • Ad3ny:i rcrcn;an:un bi3)'3

k•e>•llln nan -l

l..1. P<ngu<ganii:1$i;>n

.

Oil>kuklinn)'• koordin;si l'..:ngu$aha /nJen11c-H1

I

Lugi;.• k<tj• ) ang lmtNklur SBW onun 1"-'lll""'"ha <hn pcmungu1 SD W • Ad:Jn}:I ktlja.=ia :lntlll ~u~ha

sn

w

(h:ldan 11$:1"3/ «e!!!isoSi I

1.4. ricui;u\.\as;.ln

.

Oil1kukvl konl"-~

"

'

"

'

"

P1,:.n~u~1ha

'"'

~

,..,

.

,

C'

\t'

jumlllll Sii W )'""8 d1pa11<·11. snw • 1\d:m)a p.:llJfJ'" ;L~n PlU'U

sow

l.S. r•cr.in pemcrinrnh • Ad:ln):I k~i31:ln pe11l3W:l."'n Kasl Pl I lrtcrvlew

I

perr.un~ul:ln snw di lo~l IJbhu1hun

l.C'~llt.&n Knb. Kar~uJL..:

.

Ad•n)-. k1>111rvl pctT1ancn11n llulu liLio pcmancnan. scsun- non l.tyu) • Adan)a ket>i;3"3n Jt!:n&clol.aa.n saw y~ns ~1t>ual(f<'r.lal ~'Jll' lluf'lll) • l)ilakuk.:<n pm<galrun hukum

\sanksi hli.uml po<kl

.._,;

,,r:

pcloogg:nn ~¥.Jg. tcrja~i dalam ~ntclola:m SBW

2. AL.:i\ has 2.1. P~)la pt:llU.ncron • Jen's

fl'"

"'"

)""!. Jilalukan Prn1un,gut 1111('1,·/,--•ll' dai

pemancnen (p:incn ramrasan- buang dan Obscrvasi

snw

tdur. trta."'11 dan sclcklil) pc11~u~ha • ~rtkU<.'OSi (!xmy3ltn)M SIJW

lcgiat.an peinanenan )·an~

dilakukan dalam I tahunl

• \\:ra~tu. pcmanen911 yang

dilnlli.an ln1usim.' bular

dilalrukannya pemancnanl

Tabel 3.1. Matrik pengumpulan data primer

(53)

Ouh1/ lnfornrnsl Sumhcr· tlata 'rek11fk pcngumnulan data

• Kondisi 111'1111m lokasi ponclirian Pemda, Pemungut Jrui lnterviuw Jan siudi lkca<laa11 sosial ckonomi pcn~us<thn Sl:I W pusluka

musyarakar)

• Scjan1h sistem peugelolaan Pernungut dan pengusaha hnerview

1•rA1tl! t>urunil wolct hitam SBW

i1!(orf'lrt1nr

-

-

-

.

Key [upah pekerja, Pernungut ti-an pengusaha lntl!n';t~\'

hak kewa] iban, pengalaman

saw

bekcrja)

• Sis1c111 rctnbusi yang bcrlaku Pcngusaha SHW d11n a panu lntPn'l©t:

Disbunhut

• l.amauya water rncrnbuat sardng Pcmungut SR\V dan litoratur. Interview, observasi dan studi pustaka • Fluktuasi produksi sarang Pcngusaha, pcmungut SAW lnterview <lan studi

burm~•·alloll hitam <fan dokurncn scrta litcrutur, oustaku

Tube! 3.2. Matrik pcngumputan data sekunder tcknik pcngumpulan dal:l sckunder dapat di Ii hat pada l'abel 3.2.

arsip dun dokumentasi yang mendukung lrnsil pcnclirian, Data. sumber data dun

Sedangkan tla1a sekunder y11i111 <IM~ )'ang diperoleh dari hasil wawancaru,

Interview d~1n Obscrvasl Pcmungut dun pcngusaha SBW r\Jua)'<:1 pcnyi:.\Otsn SBW +/- 50 % dalam saiu kal i kcgiaran pcrnanenan dan minimal

dik1kuk{1n suru kali dalam

~ctahun /\d~nya pcmberian waktu berkembang biak bagi burung waler minimal st.tu k3fi dalar11 Si.HU tahun • Dilakukannya pcnccgahnn den pcmhcr.uuasan hama pada hahi~tt blirs.iran&

burun~-w~a_k~''~~~~~~~~~~~-'-~~~~~ iruerview Ll~n Observasi Pctuungul SBW Cara dan wakw dilakukannya pemancnan

SO\V (rnzi, ~i;ioe, 1nnhun) • A lot (pcrteogkapen) yang

digunakun untuk mcmanen

SU W (;rodisional. modem) 2.3. Pcmelibaraa» habital bersarang wale: 2.2. ·rtknik ocmanenan 31

(54)

3.2.!i. Analisis bata Penelitian

Analisis data dilakukan berdasarkan analisis deskriptif kualitatif. Analisis

dilakukan untuk mengambarkan secara keseluruhan kegiatan pengelclaan dan

aktivitas pcrnancnan sarong burung waler yang dilakukan olch pcngusaha dan pcmungut sarang burung waler hitam.

3.2.4. Prosedur Pesgumputan llata Penelitian

Unruk mempcroleh data dan informasl pcnelitian rnaka dilakukan pengumpulan data sebagai berikut :

I. Pengamaran l~ngsung (Ob<en·atirm); mcngarnati seeara langsung kegiatan

pcngelolaan dan aktivitas pemanenan sarang burung waler di lokasi

pcnclitian untuk mengetahui kondisi serta prose.~ kegiatan :rang dilakukan

olch pcrnungut sarang waler.

2. Wawancara (/n-de111/i lnten·it"''); wawancara dilakukan kcpada scjumlah

kry-i11farmm11 baik dari pengusaha dan pemungut sarang wale! rnaupun

aparat pcmerhuah yang tcrkait. ·1 ujuan dari wawancara ini adalah unruk

rnengungkap sistem pengelolaan dan aktivita~ pcmancnan sarnng burung

waler di Gua Sarai Kabupaten Kapuas I lulu.

3. Studi Pusraka: pcnclusnran informas! dan 1lnta mclalui literntur, h11k11-h11ku,

dan dokumcu-dokumcn yan11 tcr!-ait dcngan penclitian, Studi dilakukan

uruuk mcnunjang keabsahan dan peodalaman serta untuk menganalisis data

1ang dipcrolch.

Gambar

Gambar  LL  Burung walet  sarang hiiam  t.lan  lokasi  bcrsarang  di  gua alam maupun predator  alami waler  seperti burung clang dan  ular
Gambar  2.2.  Diagram kerangka  pemikirun : Lingkup pcnelitian
Tabel  4.L  Penggunaan  lahan  di  Kabupaten  Kapuas Hulu  tahun  2005.
Gambar  4.4.  Perubahan  sistem  pengelolaan  sarang  burung  walet  hitam  di
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan system pendukung keputusan yang dapat membantu menentukan penerima kredit usaha rakyat, metode yang digunakan adalah

Hasil mutu fisik flakes dari 3 formulasi perbandingan beras merah dan bekatul padi beras putih menunjukan perbedaan yang signifikan untuk indeks penyerapan air,

Apabila seluruh atau sebagian Hakim Konstitusi menerima atau mengabulkan permohonan perkara 53/PUU-XIV/2016 dan perkara 73/PUU-XIV/2016 dimana kedua permohonan

Hasil penelitian mendapatkan ada perbedaan kontrol diri pada remaja yang berasal dari keluarga utuh dan bercerai, yakni remaja dari keluarga utuh memiliki kontrol diri yang lebih

usaha yang dilakukan oleh setiap hakim itu sendiri, sementara usaha eksternal dimaksudkan adalah usaha di luar diri hakim yang dilakukan oleh institusi terkait

Kompetensi Umum : Mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang bahasa Inggris yang digunakan sehari-hari yang akan bermanfaat bagi peningkatan profesionalitas

Selaras dengan aktivitas dan kegiatannya yaitu Marching Band yang merupakan harmoni dari komposisi musik sekelompok orang/pemain musik yang keanggotaannya berasal