• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN DI PROPINSI BENGKULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN DI PROPINSI BENGKULU"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Laporan Akhir VI-1

BAB VI

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN

DI PROPINSI BENGKULU

A. Angkutan Jalan

1. Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 81 Tahun 2011 tentang Standar pelayanan Minimal Bidang perhubungan daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, jenis pelayanan dasar adalah angkutan jalan, salah satu di antaranya adalah jaringan pelayanan angkutan jalan. Standar pelayanan minimal yang ditetapkan dalam hal ini adalah “ tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang tersedia jaringan jalan untuk jaringan Propinsi. Artinya, angkutan kota antar kabupaten/kota dalam propinsi. Nilai yang ditetapkan dengan batas waktu tahun 2014 adalah 100 %, yang dilaksanakan oleh dinas Perhubungan Propinsi.

Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan adalah serangkaian simpul dan/atau ruang kegiatan yang saling terhubungkan untuk penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan. 1 Jaringan trayek dan

kebutuhan Kendaraan Bermotor Umum disusun berdasarkan: a. tata ruang wilayah; b. tingkat permintaan jasa angkutan; c. kemampuan penyediaan jasa angkutan; d. ketersediaan jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; e.kesesuaian dengan kelas jalan; f. keterpaduan intramoda angkutan; dan g. keterpaduan antarmoda angkutan. Jaringan trayek dan kebutuhan kendaraan bermotor umum disusun dalam bentuk rencana umum jaringan trayek 2

Penyusunan rencana umum jaringan trayek dilakukan secara terkoordinasi dengan instansi terkait. Rencana umum jaringan trayek terdiri atas: a. jaringan trayek lintas batas Negara, b. jaringan trayek antarkota antarprovinsi, c. jaringan trayek antarkota dalam provinsi; d. jaringan trayek perkotaan; dan e. jaringan trayek perdesaan

.

Rencana umum jaringan trayek dikaji ulang secara berkala paling lama 5 (lima) tahun 3

Angkutan jalan adalah perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan umum di ruang lalu lintas. Sementara jaringan jalan dalah serangkaian simpul dan/atau ruang kegiatan yang saling terhubungkan untuk penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan4

Aspek lain yang perlu diperhatikan sebagai prasyarat konektivitas adalah terminal. Terminal adalah adalah adanya terminal Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan,

1 Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pada Pasal 1 2 Ibid, Pasal 144

3 Ibid, Pasal 145

4 Peraturan Menteri Perhubungan No. 2 Tahun 2013 tentang Petunjuk Tekniks Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota pada hal 4

(2)

Konsep Laporan Akhir VI-2 menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan 5.

Fungsi terminal bagi seorang penumpang adalah : a. Tempat penumpang turun dan mengakhiri perjalanan dengan bis, b. Tempat penumpang dapat berganti lintasan rute (transfer), c. Tempat penumpang menunggu bis yang akan dinaikinya, d. Tempat penumpang naik bis, e. Tempat penumpang berganti dengan moda lainnya (becak, mobil atau berjalan kaki) menuju tujuan akhir perjalanannya 6. Karena itu, untuk menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau barang serta keterpaduan intramoda dan antarmoda di tempat tertentu, dapat dibangun dan diselenggarakan Terminal. Terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan dalam tipe A, tipe B, dan tipe C 7.

Melihat peran AKDP dalam memobilisasi pergerakan barang dan penumpang antar kota/kabupaten dalam Propinsi Bengkulu, maka jaringan jalan propinsi telah diupayakan pengembangannya, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut.

Tabel 6.1 Jaringan Antar Kota/Kabupaten Dalam Propinsi Bengkulu

Dalam Tahun 2013

No Jaringan Jalan Propinsi Jarak Trayek ( Km ) 1 Bengkulu- Argamakmur- Kuro

Tidur – Ipuh – Argamakmur- Mukomuko

167

2 Bengkulu – Curup ( PP) 68

3 Bengkulu- Argamakmur- Kuro Tidur ( PP )

89

4 Bengkulu - Manna 144

5 Bengkulu – Manna( Kab Bengkulu Selatan ) – Bintuhan ( Kab Kaur )

129

6 Bengkulu- Curup ( Kab Rejang lebong) – Muara Aman ( Kab Lebong )

160

7 Bengkulu – Mukomuko ( PP) 270

8 Bengkulu – Lais – Padang ulak Tanding ( PP )

180 Total

Sumber : Dinas Perhubungan & Informatika c.q. Bidang Pogram. Prop Bengkulu, 2013 -Ditjen Pekerjaan Umum, Kementerian Pekerjaan Umum, 2013

Sementara jaringan antar kota dalam propinsi serta kebutuhan AKDP agar dapat melayani setiap jaringan dapat dilihat pada tabel berikut.

5 Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 1 ayat (13 ) 6 Kamiharibasuki.blogspot.com/2009/08/terminal.html

7 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 33 ayat (1) dan Pasal 34 ayat (1)

(3)

Konsep Laporan Akhir VI-3 Tabel 6.2

Jumlah Armada dan Kebutuhan Per Jaringan Antar Kota Dalam Propinsi Bengnkulu Dalam Tahun 2013

No Asal - Tujuan Jaringan

Jarak (Km) Butuh Armada ( Unit ) Jumlah Armada Yang Ada Tam-bahan (Unit) 1 Bengkulu – Ipuh ( Kab Mukomuko) Bengkulu-Argamakmur – Kuro Tidur – Ipuh – Argamakmur – Mukomuko

168 25 25

2 Bengkulu –Curup

(Kab Rejang Lebong) Bengkulu - Curup

68 13 13 3 Bengkulu-Kuro Tidur ( Kab Bengkulu) Bengkulu-Argamakmur-Kuro Tidur 89 8 8 4 Bengkulu- Manna (Kab Bengkulu Selatan)

Bengkulu - Manna 144 4 4

5 Bengkulu- Bintuhan (Kab Kaur )

Bengkulu-Manna ( Kab Bengkulu Selatan – Bintuhan (Kab Kauar )

129 11 11

6 Bengkulu –Muara Aman (Kab Lebong)

Bengkulu-Curup (Kab Rejang Lebong )- Muara Aman (Kab Lebong)

160 10 8 2

7 Bengkulu-Mukomuko Bengkulu –Mukomuko ( PP) 270 11 11 8 Argamakmur (Kab Bengkulu Utara – Mukomuko (Kab Mukomuko) Bengkulu –Lais-Padang Ulak Tanding ( PP) 180 8 3 5 Jumlah 1.208 90 83 7

Sumber : Dinas Perhubungan & Informatika c.q. Bidang Pogram. Prop Bengkulu, 2013

Ditjen Pekerjaan Umum, Kementerian Pekerjaan Umum, 2013

Berdasarkan jaringan jalan propinsi dan jaringan pelayanan AKDP dalam Propinsi Bengkulu, maka dapat dihitung nilai capaian tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan propinsi dapat dihitung dengan n rumus berikut ;

∑ Jaringan Jalan Propinsi Terlayani Angkutan Umum

= x 100 % Total Jaringan Jalan Propinsi

8

= x 100 % 8

= 100 %

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 81 Tahun 2011 tentang standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Propinsi, jaringan jalan propinsi sudah terlayani hingga tahun 2014 dengan nilai 100 %. Namun kenyataannya, hingga tahun 2012 nilai capaian sudah mencapai 100 %. Artinya propinsi Bengkulu telah memiliki kinerja yang lebih baik dalam memberdayakan jaringan propinsi menjadi pelayanan antarkota/kabupaten dilayani AKDP. Dalam jaringan pelayanan AKDP sangat

(4)

Konsep Laporan Akhir VI-4 memerlukan adanya Terminal Tipe B. Ternyata, baru hanya satu (1) terminal Tipe B di

Propinsi Bengkulu di Kabupaten Bengkulu Selatan dengan nama Terminal Manna. Terminal tersebut memiliki luas 3.000 m2, dan lebih jelasnmya standar pelayanan terminal tipe B dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.3

Perbandingan Luas Terminal Tipe B ( M2 ) Berdasarkan Dephub, 1998 Dengan Luas Terminal Tipe B di Propinsi Bengkulu

No Kasil Rumuasan DEPHUB, 1998 Propinsi Bengkulu

Jenis Pelayanan Luas ( M2 ) Luas ( M2 ) Standar M2

I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 1 2 3 4 5 III 1 2 3 4 5 6 7 8 IV 1 2 3 KENDARAAN Parkir AKDP Parkir Angkutan Kota Parkir ADES Parkir Pribadi Ruang Service Sirkulasi Kendaraan Bengkel Ruang Istirahat Gudang Ruang Parkir Cadangan PENUMPANG Ruang Tunggu Sirkulasi Orang Kamar Mandi Kios Mushola Operasional Ruang Administrasi Ruang Pengawas Loket Peron Retribusi Ruang Informasi Ruang P3K Ruang Perkantoran RUANGB LUAR Luas Total Cadangan Kebutuhan Lahan 540 800 900 500 500 2.740 100 40 20 1.370 2.220 900 60 72 59 23 3 4 6 10 30 100 17.255 17.255 34.510 540 800 900 500 Tidak ada 2.740 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 1.340 2.220 900 50 72 40 23 3 4 6 8 Tidak ada 50 17.255 17.255 34.510 27 M2 20 M2 20 M2 30 unit Tidak ada 100 % luar parkir - - - 20 % 1,25 m2/Org 40 % Ruang tunggu M2

Sumber : Hasil Kajian Dephub, 1998

-Dinas perhubungan & Informatika Propinsi Bengkulu -Hasil pengamatan di lokasi

(5)

Konsep Laporan Akhir VI-5

(6)

Konsep Laporan Akhir VI-6

(7)

Konsep Laporan Akhir VI-7

(8)

Konsep Laporan Akhir VI-8 2. Jaringan Prasarana Angkutan Jalan

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Propinsi, jaringan prasarana angkutan jalan adalah tersedianya terminal Tipe A pada setiap Propinsi untuk melayani angkutan umum dalam trayek. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi 8. Di lain pihak, terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan. Menjadi focus kajian adalah terminal penumpang tipe A, artinya adalah terminal yang berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota antarprovinsi dan/atau angkutan lintas batas Negara, angkutan antarkota dalam propinsi, angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan 9.

Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Fasilitas utama terminal terdiri dari: a. jalur pemberangkatan kendaraan umum; b. jalur kedatangan kendaraan umum; c. tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum; d. bangunan kantor terminal; dan e. tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar; f.menara pengawas; g. loket penjualan karcis; h. rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat petunjuk jurusan, tarif dan jadual perjalanan; i. pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi. Sementara fasilitas penunjang adalah meliputi; a. kamar kecil/toilet; b. musholla; c. kios/kantin; d. ruang pengobatan; e. ruang informasi dan pengaduan; f. telepon umum; g. tempat penitipan barang; h. taman 10

Lokasi tapak terminal penumpang tipe A harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. terletak dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara;b terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A; c. mempunyai akses jalan masuk dan/atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya, dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal 11

Lokasi tampak terminal penumpang tipe A harus memenuhi persyaratan sebagai berikut; a. terletak dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas Negara, b. terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A, c. jarak antara 2 ( dua ) terminal penumpang tipe A, sekurang-kurangnya 20 km di Pulau Jawa, dan 30 Km di Pulau Sumatera dan 50 Km di Pulau Lainnya, d. luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan Sumatera, dan 3 Ha di Pulau lainnya, e. mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal

8 Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan pada Pasal 1 ayat (1)

9 Peraturan Menteri Perhubungan No. 2 Tahun 2013 tentang petunjuk Teknis Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota pada Halaman 6

10 Keputusan Menteri Perhubungan N0. 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi pada Pasal 2 ayat ( 2), Pasal 4 dan Pasal 5

11 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK.1361/AJ. 106/DRJD/2003 tentang Penetapan Simpul

(9)

Konsep Laporan Akhir VI-9 dengan jarak sekurangnya-kurangnya 100 meter di Pulau Jawa dan 50 meter dan 50 meter

di pulau lainnya, dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal 12

Persyaratan yang telah digaris di atas, dibandingkan dengan terminal tipe A di Propinsi Bengkulu, yang hanya satu (1) unit, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Jalan akses masuk dan/atau keluar terminal di terminal tipe A yang ada di propinsi Bengkulu terdapat 53 meter, sementara menurut standar yang telah ditetapkan lebih dari 50 meter. Artinya jalan akses masuk dan/atau keluar telah memenuhi standar yaitu mencapai 53 meter

b. Terminal tipe A di Propinsi Bengkulu hanya satu (1) unit, jadi belum bisa dibandingkan dengan ketentuan jarak antar terminal tipe A 30 Km di Pulau Sumatera c. Luas terminal tipe A yang ada di Propinsi Bengkulu mencapai 5 ha, artinya telah

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Berdasarkan data dan informasi dari Dinas Perhubungan & Informatika c.q. Bidang Program jaringan jalan nasional terdapat lima (5) . Jaringan jalan nasional ini adalah berfungsi melayani AKAP, dan lebih jelasnya lihat tabel berikut.

Tabel 6.4

Jaringan Jalan Nasional di Propinsi Bengkulu Dalam Tahun 2013

No Jaringan

Panjang ( Km ) 1 Jalan Nasional Lintas Barat Sumatera

(Arteri Primer )

564,61 2 Jalan Arteri Primer Ruas Bengkulu – kepahyang-

Curup – Pd. Ulak Tanding – Batas Sumsel

135,89 3 Jalan Lingkar Bengkulu : Pulau Baai – Pagar Dewa-

Kembangseri ( sekitar 30 Km ) dan Talang Empat – Pondok Kubang- Pasar Pedati ( sekitar 25 Km )

55

4 Jalan Arteri primer Ruas Bengkulu – Lais – Ipuh – Mukomuko – Batas SUMBAR

308,28 5 Jalan Arteri Primer Ruas Bengkulu Tais – Manna – Bintuhan

– Batas Lampung

256,33

TOTAL 755,5

Sumber: Dinas Perhubungan dan Informatika cq. Bidang Program, Propinsi Bengkulu 2013 -Ditjen Perkerjaan Umum- Kementerian Pekerjaan Umum, 2013

Lebih jelasnya jaringan jalan nasional dapat dilihat dalam peta berikut.

12 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK.76/AJ/102DRJD/2000 tentang Penetapan Simpul Jaringan

(10)

Konsep Laporan Akhir VI-10

JARINGAN JALAN NASIONAL (Arteri Primer) Panjang keseluruhan ± 755,5 KM

Jalan Arteri Primer ruas Bengkulu – Kepahyang – Curup – Pd. Ulak Tanding – Batas SUMSEL

sepanjang ± 135,89 KM

Jalan Nasional Lintas Barat Sumatera (Arteri Primer) total sepanjang ± 564,61 KM

Jalan Arteri Primer ruas Bengkulu – Lais – Ipuh – Muko-Muko – Bts

SUMBAR sepanjang ± 308,28 KM

Jalan Arteri Primer ruas Bengkulu – Tais – Manna – Bintuhan – Bts LAMPUNG

sepanjang ± 256,33 KM

Jalan Lingkar Bengkulu : Pulau Baai – Pagar Dewa – Kembangseri (sekitar 30 km) dan Talang Empat – Pondok Kubang - Pasar Pedati (sekitar 25 km)

(11)

Konsep Laporan Akhir VI-11 Dengan adanya jaringan nasional di Propinsi Bengkulu, maka diperlukan adanya Terminal

Tipe A. Ternyata jumlah terminal Tipe A di Propinsi Bengkulu hanya dua (2) unit dan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.5 Keberadaan Terminal Tipe A di Provinsi Bengkulu

No Nama Terminal Lokasi Luas

1 Terminal Argamakmur Kab Bengkulu Utara 4.100 m2

2 Terminal Air Sebakul Kota Bengkulu 7.100 m2

Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Bengkulu & Informatika, 2013

Berdasarkan data seperti telah dijelaskan sebelumnya, maka nilai capaian tersedianya terminal angkutan penumpang tipe A pada setiap propinsi untuk melayani angkutan umum dalam trayek antarkota antarpropinsi (AKAP) atau angkutan lintas batas Negara (ALBN) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut;

% Prasarana Angkutan jalan ∑ Terminal Penumpang Tipe A

= x 100 % Jumlah Jaringan Pelayanan AKAP

2

= x 100 %

5

= 40 %

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 81 Tahun 2011 tentang standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Propinsi, nilai capaian tersedianya terminal angkutan penumpang Tipe A pada setiap propinsi untuk melayani angkutan umum dalam trayek antar kota antar propinsi (AKAP) atau angkutan lintas batas Negara (ALBN) telah ditetapkan dalam tahun 2014 nilai capaian 100 %. Padahal, dalam tahun 2012 capaian yang diperoleh baru hanya 40 %. Karena itu, yang harus dicapai hingga tahun 2014 adalah 60 % ( 100 % - 40% = 60%). Untuk mencapai angka 60 % yang masih tertinggal, diperlukan adanya kerjasama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan Terminal Tipe A adalah sulitnya mencari tanah yang ideal sebagai terminal, apalagi dalam era otonomi daerah sekarang ini semakin banyak permasalahan pertanahan. Di lain pihak, kendatipun ada terminal Tipe A di daerah seperti halnya Terminal Tipe A Air Sebakul belum diberdayakan secara optimal. Hal ini disebabkan karena masih banyak angkutan tidak masuk terminal, dan ngetem di pinggir jalan. Terjadinya hal tersebut, karena aparat Dinas Perhubungan & Informatika kurang tegas terdapat angkutan. Sebaiknya, diharuskan masuk terminal.

Bilamana disimak dari segi standar pelayanan terminal tipe A yang telah ditetapkan, dengan standar terminal tipe A yang ada di Propinsi Bengkulu terlihat belum semuanya dapat dipenuhi. Salaah satu alasan yang dikemukanan, luas dan ukuran umumnya dibuat sesuai dengan kebutuhan. Lebih jelasnya standar pelayanan terminal tipe A

(12)

Konsep Laporan Akhir VI-12

Tabel 6.6

Perbandingan Standar Terminal Tipe A Berdasarkan Aturan ( Dephub ) Dengan Standar Terminal Tipe A di Bengkulu

No

Standar Terminal Berdasarkan DEPHUB

Standar Terminal Tipe A di Propinsi Bengkulu Jenis Fasilitas Standar Minimal Standar

I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 II 1 2 3 4 5 6 7 III 1 2 3 4 5 6 7 8 IV V 1 2 KENDARAAN Parkir AKAP Parkir AKDP Parkir Angkutan Kota Parkir Pribadi Jumlah kendaraan Pribadi Sirkulasi Kendaraan Ruang Service Pompa Bensin Ruang Istirahat Operator Gudang Ruang Parkir Cadangan PENUMPANG Ruang Tunggu Ruang Sirkulasi Kios Kamar Mandi/Toilet Muhola Tempat Penitipan Brg OPERASIONAL Ruang Administrasi Ruang Pengawas Loket Peron Retribusi Ruang Informasi Ruang P3K Ruang Perkantoran RUANG CADANGAN LUAR (TIDAK EFEKTIF) CADANGAN PENGEMBANGAN Parkir Terminal 42 (M2/Kendaraan 27 (---s.d.---) 20 (---s.d.a---) 20 (---s.d.a ---) 30 Unit 100 % Luas Parkir M2 150 M2 1 Unit 50 M2 25 M2 50% Ruang Parkir 1,25 M2/Orang 40 % Ruang Tunggu 60 % Ruang Tunggu 72 M2 72 M2 8 M2 20 M2 6 M2 3 M2 4 M2 6 M2 12 M2 45 M2 150 M2 40 % Luas Total 50 % Luas Parkir 100 % Luas Terminal 42 (M2/Kendaraan 27 (---s.d.---) 20 (---s.d.a---) 20 (---s.d.a ---) 30 Unit 100 % Luas Parkir M2 150 M2 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 20 % Ruang Parkir 1,25 M2/Orang 40 % Ruang Tunggu 30 % Ruang Tunggu 72 M2 72 M2 Tidak ada 15 M2 6 M2 3 M2 4 M2 6 M2 10 M2 45 M2 150 M2 24 % Luas Total 30 % Luas Parkir 20 % Luas Terminal Sumber: - Standar oleh DEPHUB

- Standar Terminal Tipe A Bengkulu, Dinas Perhubungan c.q. Bidang Program,2013

(13)

Konsep Laporan Akhir VI-13

3. Fasilitas Perlengkapan Jalan

Perlengkapan Jalan yang meliputi marka, rambu, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan, alat pengawasan dan pengamanan Jalan, serta fasilitas pendukung. Fungsi Perlengkapan jalan pada hakekatnya untuk menjamin keselamatan, memberi arah perjalanan para pengendara, member tanda suatu objek dan lain-lain. Perlengkapan jalan adalah meliputi;

a. Rambu

Pemasangan rambu di sepanjang jalan propinsi, jalan nasional dan jalan kabupaten/kota di Propinsi Bengkulu terus dilakukan, mengingat rambu tersebut memiliki peran yang cukup besar untuk menjamin keselamatan kendaraan. Jenis rambu yang dipsang di Propinsi Bengkulu terdiri dari ; a. rambu perintah, b.rambu larangan, c. rambu petunjuk. Pemasangan rambu tentunya, berdasarkan kewenangan jalan. Jalan nasional dipasang oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini dilaksanakan Kementerian Perhubungan, jalan propinsi diusahakan oleh pemerintah daerah propinsi, yang dalam hal ini Dinas Perhubungan dan Informatika, dan sementara untuk jalan kabupaten/kota diusahakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang dalam hal ini oleh Dinas Perhubungan dan Informatika. Secara singkat perkembangan pemasangan rambu di wilayah Propinsi Bengkulu hingga tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.7

Jalan nasional sepanjang 783,87 Km membutuhkan rambu jalan sebanyak 3.778 unit, sementara realisanya hanya 1.821 unit atau 48,2 %. Sementara sisanya yang belum

Panjang Jalan ( Km ) 1 Jalan Nasional a. Rambu Perintah 783,867 1.442 1.061 381 b. Rambu Larangan 783,867 762 567 195 c. Rambu Petunjuk 783,867 1.574 193 1.381 Sub Total 783,867 3.778 1.821 1.957 2 Jalan Propinsi a. Rambu Perintah 1.562,67 2600 0 2600 b. Rambu Larangan 1.562,67 1700 43 1.657 c. Rambu Petunjuk 1.562,67 312 0 312 1.562,67 4.612 43 4. 569 3 Jalan Kabupaten a. Rambu Perintah 5.667,30 1500 224 1.276 b. Rambu Larangan 5.667,30 1500 198 1.302 c. Rambu Petunjuk 5.667,30 1500 55 1.445 Sub Total 5.667,30 4500 477 4.023 Total 8.013,84 12890 2.341 10.549

Sumber: Dinas Perhubungan cq. Bidang Program. Propinsi Bengkulu, 2013 Kebutuhan & Realisai Rambu Jalan di Jalan Nasiona, Jalan Propinsi

& Jalan Kabupaten/Kota

Sisa Realisasi

Kebutuhan Kelas jalan

(14)

Konsep Laporan Akhir VI-14 terpasang 1.957 unit atau 51,79 %. Begitu juga halnya untuk rambu di jalan propinsi

dengan panjang jalan 1.562,67 Km, membutuhkan rambu sebanyak 4.612 unit dan yang g terpasang hanya 43 unit atau 0,93 %. Sementara yang belum terpasang 4.569 unit atau 99,06 %. Begitu juga halnya, untuk jalan kabupaten/kota sepanjang 5.667,30 Km membutuhkan rambu sebanyak 4.500 unit, dan yang terpasang hanya 477 unit atau 10,6 %. Artinya, yang belum terpasang masih 4.4.023 unit atau 89,4 %.

Dalam kajian ini yang difokuskan adalah keberadaan rambu yang berada di jalan propinsi. Karena itu, nilai capaian tersedianya fasilitas perlengkapan jalan khususnya rambu di jalan Propinsi Bengkulu dapat dihitung dengan rumus 13;

% Fasilitas Perlengkapan Jalan

∑ Fasilitas Perlengkapan jalan Terpasang Pada Jalan Propinsi

X 100 %

Total Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Jalan Pada Jalan Propinsi

38

unit

= x 100 %

1.612 unit = 0,82 %

Lebih jelasnya kebutuhan dan realisasi rambu per ruas jalan Propinsi Bengkulu dalam kondisi tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.8

Daftar Kebutuhan dan Realisasi Kebutuhan Rambu di Ruas Jalan Propinsi Dalam Tahun 2012

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (Unit ) Dalam Tahun 2012 Terpasang (Unit) Sisa (Unit )

1 Tanjung Kemuning – Datar Lebar 33,5 200 - -

2 Daftar Lebar- Mentring 24,5 100 - -

3 SP III PD.Guci – Air Kering Padang Leban

21,0 100 - -

4 Tanjung Imam-Muara Sahung 24,4 100 - -

5 Muara Sahung- Air Tembok ( Bts Sumsel )

17,0 58 - -

6 Kelutun – Simpang Pino 22,7 100 - -

7 Masat – SP.GD Agung-Plk Bengkurung

23,4 100 - -

8 SP.III Kayu Kunyit-GD.Agung – Plk Bengkurung

23,4 100 - -

9 Plk.Bengkurung – Sukarami-Batu 14,0 30 - -

13 Peraturan Menteri Perhubungan No. 2 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota pada Halaman 6

(15)

Konsep Laporan Akhir VI-15

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (Unit ) Dalam Tahun 2012 Terpasang (Unit) Sisa (Unit ) Ampar 10 SP.Kedurang – KB Agung-Bantu Ampar 20,3 40 - -

11 Kurawan-Pinju Layang-PD Lebar 14,4 140 - -

12 Manna- Batas Sumatera Selatan 40,7 140 - -

13 Jl.A.Yani (Manna,Kab Bengkulu Selatan)

2,8 123 - -

14 Jl.Veteran (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

1,9 14 - -

15 Jl.SMEAN (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

2,7 130 - -

16 Jl.Kol Berlian (Manna,Kab Bengkulu Selatan)

1,4 12 - -

17 Jl.P.Marzuki (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

1,0 20 - -

18 Jl.Bukhari ( Manna,Kab Bengkulu Selatan )

0,7 12 - -

19 Jl.Pasar Bawah- Manggul ( Manna, Kab Bengkulu Selatan)

3,7 70 - -

20 Jl.Gerak Alam ( Manna,Kab Bengkulu Selatan )

3,7 12 - -

21 SP.Durian Bubur – (Tedunan) – Pasar Talo

17,5 20 - -

22 Pasar Talo – Pering Baru 10,6 135 - -

23 SP III Ngalam – Pasar Ngalam 7,38 120 - -

24 Pasar Ngalam – Pasar Talo 37,55 142 - -

25 Sendawar - Maras 25,79 128 - -

26 PD Serai – Pasar Ngalam 26,7 120

27 Sukaraja - Tais 49,0 180 20 160

28 Bintuhan – Desa Limas-Ketahun 32,11 122 - -

29 Kerab – Lubuk Durian 23,88 122 - -

30 Lubuk Durian- Arga Makmur 20,85 118 - -

31 Kl.Jen.Sudirman (Argamakmur) 1,2 10 - -

32 Jl.Basuki Rahmat ( Argamakmur) 1,5 10 - -

33 Jl.A.Yani ( Argamakmur ) 1,0 15 - -

34 Argamakmur - Lais 29,37 120 - -

35 Jl.A. Yamin ( Argamakmur ) 0,7 6 - -

36 Jl.M.Hatta ( Argamakmur ) 0,6 10 - -

37 Jl.Ir. Soekarno ( Armakmur ) 2,2 10 - -

38 Jl.Alamsyah ( Argamakmur ) 2,8 14 - -

39 Tanjung Agung Palik- Gunung Selan

19,62 22 - -

40 Gunung Selan- Girim Mulya 28,8 100 - -

41 Giri Mulya- Atas Tebing 26,4 100 - -

(16)

Konsep Laporan Akhir VI-16

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (Unit ) Dalam Tahun 2012 Terpasang (Unit) Sisa (Unit )

43 Bintuhan- Batik Nau 5,11 80 - -

44 Giri Mulya – Desa Air Solok 30,0 120

45 Lubuk Banyau – Ds Air Solok 22,0 82 - -

46 Lubuk Durian – Lubuk Sini 44,3 140

47 Tugu Hiu-Taman Hutan Raya- SP Kroya

22,47 65 - -

48 Klindang -Susup 9,6 12 - -

49 Susup – Tj Alam-Ujan Mas 18,63 52

50 SP Gunung Selan-Unit III Kuro Tidur

13,4 12 - -

51 Banjar Sari-Malakoni-Kayu Apuh ( P. Enggano )

32,0 100 - -

52 Desa Kali - Argamakmur 12,96 10 - -

53 SP Air Muring – Suka Hijau 23,4 34 - -

54 Suka Baru – Bukit Berlian- Napal Putih

42,8 100 - -

55 Ketahun- Bukit Berlian 21,2 24 - -

56 Jalan Wisata Air Terjun- Curup IX 22,0 98 - -

57 Sp Talang Denok Workshop - Argamakmur

5,4 12 - -

58 Argamakmur – Taba Tembilang ( Argamakmur)

5 10 - -

59 Taba Tembilang- Kuro Tidur 5,25 12 - -

60 Ketahun- Napal Putih 39 100 - -

61 D.6 Ketahun – Giri Mulya 35,8 100 - -

62 Permu – Beringin Tiga 43 120 - -

63 Tebat Monok – SP Wahim – KB Agung

35 50 - -

64 Jl.Benuang Galiang 1,5 - - -

65 Jl. Wisata Kepahiang- Kaba Wetan

– Bandung Baru 16 18 - -

66 Kepahiang – Batas Sumsel 28,12 18 18 -

67 Curup - Tes 50 30 - -

68 Tes – Muara Aman – Taba Sawah 35 22 - -

69 Tambang Sawah - Ketenong 16 20 - -

70 Alas Tebing- Muara Aman 15,1 22 - -

71 Jl. Sapta Marga ( Curup) 2,3 20 - -

72 Jl. Air Males Atas 1 10 - -

73 Jl. DI. Panjaitan 2 10 - -

74 Jl. Dr.A.Gani 3,3 16 - -

75 Jl, Salim Batubara 1,5 14 - -

76 Jl. M.Hasan 0,7 10 - -

77 Jl. Bukit Kaba 6,95 14 - -

78 Jl.Wisata Suban Air Panas 1,1 12 - -

(17)

Konsep Laporan Akhir VI-17

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (Unit ) Dalam Tahun 2012 Terpasang (Unit) Sisa (Unit ) 80 Pd Ulak Tanding- Kota Padang-

Depati – Tj Ening 35,4 100 - -

81 Taba Mulan – Simpang Nangka 12,6 20 - -

82 Palak Curup SP III Karang Baru 19,7 30 - -

83 Penarik – Lubuk Pinang 43,62 120 - -

84 Lubuk Cending –SP VI ( Agung

Jaya) – SP III ( Selang Jaya ) 18.0 22 - -

85 Mukomuko – Dusun Gedang – SP Yamaja ( Pondok Kopi )

16,5 28 - -

86 Tanah Rekah – SP IV ( Teras Terunjam)

19,1 22 - -

87 Jl.Citandul ( Bengkulu ) 5,2 12 - -

88 Jl. Lempuing ( Bengkulu ) 2,3 10 - -

89 Jl. Batang Hari ( Bengkulu ) 1,2 12 - -

90 Jl. Sedap Malam ( Bengkulu ) 0,5 5 - -

91 Jl. Putri Gading Cempaka ( Bengkulu )

1,35 15 - -

92 Jl.Ratu Agung ( Bengkulu ) 0,9 10 - -

93 Jl. Soekarno Hatta ( Bengkulu) 0,75 10 - -

94 Jl. M. Hasan ( Bengkulu ) 0,6 10 - -

95 Jl.Hazairin ( Bengkulu ) 0,6 12 - -

96 Jl.Kol. Berlian ( Bengkulu ) 0,4 10 - -

97 Jl. DI. Panjaitan ( Bengkulu ) 0,95 10 - -

98 Jl. Teluk Segara ( Bengkulu ) 0,8 12 - -

99 Jl.Abu Hanifah ( Bengkulu ) 0,7 12 - -

100 Jl. TP Kasim Nazir ( Bengkulu) 0,4 10 - -

101 Jl. Nusirwan Zainul ( Bengkulu) 1,15 14 - -

102 Jl. Hibrida ( Bengkulu) 2,83 14 - -

103 Jl. Jenggalu ( Bengkulu ) 1,4 12 - -

104 Jl. Letnan Syamsul Bahrun – Tugu Hiu ( Bengkulu )

2,2 14 - -

105 Sungai Hitam – Pasar Bengkulu ( Bengkulu )

1,4 12 - -

JUMLAH 1.562,67 4.612 38 4.574

Sumber : Dinas Perhubungan & Informatika c.q. Bidang Program PropinsiBengkulu,2013

(18)

Konsep Laporan Akhir VI-18

Gambar 6.5

Beberapa Kondisi Rambu yang terpasang di Provinsi Bengkulu b. Marka

Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas 14. Marka jalan berfungsi untuk mengatur lalu lintas atau memperingatkan atau menuntun pemakai jalan dalam berlalu lintas di jalan. Marka jalan terdiri dari 15: 1) marka membujur; 2) marka melintang; 3) marka serong; 4) marka lambang; 5). marka lainnya.

Marka membujur berupa : 1) garis utuh; 2) garis putus-putus; 3) garis ganda yang terdiri dari garis utuh dan garis putus-putus; 4) garis ganda yang terdiri dari dua garis utuh. Marka membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan . Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan. Marka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyetakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan. Marka lambing adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu atau tanda lalu lintas lainnya.

14 Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 1 Ayat (18) 15 Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas pada Pasal 19

(19)

Konsep Laporan Akhir VI-19 Jalur adalah bagian jalan yang dipergunakn untuk lalu lintas kendaraan. Lajur adalah

bagian jalur yang memanjang dengan atau tampa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, sejalan dengan sepeda motor 16 Marka membujur berupa garis utuh berfungsi sebagai larangan bagi kendaraan melintasi

garis tersebut. Marka membujur apabila berada ditepi jalan hanya berfungsi sebagai peringatan tanda tepi jalur lalu lintas. Marka membujur berupa garis putus-putus , merupakan pembatas lajur yang berfungsi mengarahkan lalu lintas dan atau memperingatkan akan ada Marka Membujur yang berupa garis utuh didepan. Marka membujur berupa garis ganda yang terdiri dari garis utuh dan garis putus-putus menyatakan bahwa kendaraan yang berada pada sisi garis utuh dilarang melintasi garis ganda tersebut, sedangkan kendaraan yang berada pada sisi garis putus-putus dapat melintasi garis ganda tersebut. Marka membujur berupa garis ganda yang terdiri dari dua garis utuh menyatakan bahwa kendaraan dilarang melintasi garis ganda tersebut. Marka melintang berupa : a. garis utuh; b. garis putus-putus. Marka melintang berupa garis utuh , menyatakan batas berhenti bagi kendaraan yang diwajibkan berhenti oleh alat pemberi isyarat lalu lintas atau rambu stop. Marka melintang berupa garis putus-putus , menyatakan batas yang tidak dapat dilampaui kendaraan sewaktu memberi kesempatan kepada kendaraan yang mendapat hak utama pada persimpangan.

Marka serong berupa garis utuh. Marka serong yang dibatasi dengan rangka garis utuh digunakan untuk menyatakan : a. daerah yang tidak boleh dimasuki kendaraan; b. pemberitahuan awal sudah mendekati pulau lalu lintas. Marka serong dilarang dilintasi kendaraan. Marka serong yang dibatasi dengan rangka garis putus-putus digunakan untuk menyatakan kendaraan tidak boleh memasuki daerah tersebut sampai mendapat kepastian selamat. arka lambang, dapat berupa panah, segitiga atau tulisan, dipergunakan untuk mengulangi maksud rambu-rambu atau untuk memberitahu pemakai jalan yang tidak dapat dinyatakan dengan rambu-rambu. Marka lambang dapat ditempatkan secara sendiri atau dengan rambu lalu lintas tertentu. Marka lainnyaadalah marka jalan selain marka membujur, marka melintang, marka serong dan marka lambang. Marka lainnya yang berbentuk : a. garis utuh baik membujur, melintang maupun serong untuk menyatakan batas tempat parkir; b. garis-garis utuh yang membujur tersusun melintang jalan untuk menyatakan tempat penyeberangan; c. garis utuh yang saling berhubungan merupakan kombinasi dari garis melintang dan garis serong yang membentuk garis berbiku-biku untuk menyatakan larangan parkir.Marka jalan yang dinyatakan dengan garis-garis pada permukaan jalan dapat digantikan dengan paku jalan atau kerucut lalu lintas.

Pembangunan marka tersebar di beberapa ruas jalan Propinsi Bengkulu, dan untuk lebih jelasnya kebutuhan dan realisai pembangunan marka pada setiap ruas jalan dapat dilihat pada tabel berikut.

(20)

Konsep Laporan Akhir VI-20

Tabel 6.9

Daftar Kebutuhan dan Realisasi Kebutuhan Rambu di Ruas Jalan Propinsi Dalam Tahun 2012

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter)

1 Tanjung Kemuning – Datar Lebar 33,5 100.500 - -

2 Daftar Lebar- Mentring 24,5 73.500 - -

3 SP III PD.Guci – Air Kering Padang Leban

21,0 63.000 - -

4 Tanjung Imam-Muara Sahung 24,4 72.900 - -

5 Muara Sahung- Air Tembok ( Bts Sumsel )

17,0 51.000 - -

6 Kelutun – Simpang Pino 22,7 68.100 - -

7 Masat – SP.GD Agung-Plk Bengkurung

23,4 31.200 - -

8 SP.III Kayu Kunyit-GD.Agung – Plk Bengkurung 23,4 70.200 - - 9 Plk.Bengkurung – Sukarami-Batu Ampar 14,0 42.000 - - 10 SP.Kedurang – KB Agung-Bantu Ampar 20,3 60.900 - -

11 Kurawan-Pinju Layang-PD Lebar 14,4 43.200 - -

12 Manna- Batas Sumatera Selatan 40,7 122.100 - -

13 Jl.A.Yani (Manna,Kab Bengkulu Selatan)

2,8 2.800 - -

14 Jl.Veteran (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

1,9 1.900 - -

15 Jl.SMEAN (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

2,7 2.700 - -

16 Jl.Kol Berlian (Manna,Kab Bengkulu Selatan)

1,4 1.400 - -

17 Jl.P.Marzuki (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

1,0 1.000 - -

18 Jl.Bukhari ( Manna,Kab Bengkulu Selatan )

0,7 700 - -

19 Jl.Pasar Bawah- Manggul ( Manna, Kab Bengkulu Selatan)

3,7 3.700 - -

20 Jl.Gerak Alam ( Manna,Kab Bengkulu Selatan )

3,7 3.700 - -

21 SP.Durian Bubur – (Tedunan) – Pasar Talo

17,5 52.500 - -

22 Pasar Talo – Pering Baru 10,6 31.800 - -

23 SP III Ngalam – Pasar Ngalam 7,38 22.140 - -

24 Pasar Ngalam – Pasar Talo 37,55 112.650 - -

25 Sendawar - Maras 25,79 77.370 - -

26 PD Serai – Pasar Ngalam 26,7 80.100

(21)

Konsep Laporan Akhir VI-21

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter)

28 Bintuhan – Desa Limas-Ketahun 32,11 96.330 - -

29 Kerab – Lubuk Durian 23,88 71.640 - -

30 Lubuk Durian- Arga Makmur 20,85 62.550 - -

31 Kl.Jen.Sudirman (Argamakmur) 1,2 3.600 - -

32 Jl.Basuki Rahmat ( Argamakmur) 1,5 4.500 - -

33 Jl.A.Yani ( Argamakmur ) 1,0 3.000 - -

34 Argamakmur - Lais 29,37 88.110 - -

35 Jl.A. Yamin ( Argamakmur ) 0,7 1.800 - -

36 Jl.M.Hatta ( Argamakmur ) 0,6 6.600 - -

37 Jl.Ir. Soekarno ( Armakmur ) 2,2 8.400 - -

38 Jl.Alamsyah ( Argamakmur ) 2,8 58.860 - -

39 Tanjung Agung Palik- Gunung Selan

19,62 86.400 - -

40 Gunung Selan- Girim Mulya 28,8 79.200 - -

41 Giri Mulya- Atas Tebing 26,4 64.200 - -

42 Batik Nau – Lubuk Banyu 21,4 15.330 - -

43 Bintuhan- Batik Nau 5,11 90.000 - -

44 Giri Mulya – Desa Air Solok 30,0 66.000

45 Lubuk Banyau – Ds Air Solok 22,0 132.900 - -

46 Lubuk Durian – Lubuk Sini 44,3 67.410

47 Tugu Hiu-Taman Hutan Raya- SP Kroya

22,47 28.800 - -

48 Klindang -Susup 9,6 55.890 - -

49 Susup – Tj Alam-Ujan Mas 18,63 40.200

50 SP Gunung Selan-Unit III Kuro Tidur

13,4 96.000 - -

51 Banjar Sari-Malakoni-Kayu Apuh ( P. Enggano )

32,0 38.880 - -

52 Desa Kali - Argamakmur 12,96 70.200 - -

53 SP Air Muring – Suka Hijau 23,4 128.400 - -

54 Suka Baru – Bukit Berlian- Napal Putih

42,8 63.600 - -

55 Ketahun- Bukit Berlian 21,2 66.000 - -

56 Jalan Wisata Air Terjun- Curup IX 22,0 16.200 - -

57 Sp Talang Denok Workshop - Argamakmur

5,4 15.000 - -

58 Argamakmur – Taba Tembilang ( Argamakmur)

5 15.750 - -

59 Taba Tembilang- Kuro Tidur 5,25 117.000 - -

60 Ketahun- Napal Putih 39 107.400 - -

61 D.6 Ketahun – Giri Mulya 35,8 107.400 - -

62 Permu – Beringin Tiga 43 129.000 - -

63 Tebat Monok – SP Wahim – KB Agung

35 105.000 - -

(22)

Konsep Laporan Akhir VI-22

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter)

65 Jl. Wisata Kepahiang- Kaba Wetan

– Bandung Baru 16 48.000 - -

66 Kepahiang – Batas Sumsel 28,12 84.360 2.000 2.000

67 Curup - Tes 50 150.000 - -

68 Tes – Muara Aman – Taba Sawah 35 105.000 - -

69 Tambang Sawah - Ketenong 16 48.000 - -

70 Alas Tebing- Muara Aman 15,1 45.300 - -

71 Jl. Sapta Marga ( Curup) 2,3 6.900 - -

72 Jl. Air Males Atas 1 3.000 - -

73 Jl. DI. Panjaitan 2 6.000 - -

74 Jl. Dr.A.Gani 3,3 9.900 - -

75 Jl, Salim Batubara 1,5 4.500 - -

76 Jl. M.Hasan 0,7 2.100 - -

77 Jl. Bukit Kaba 6,95 20.850 - -

78 Jl.Wisata Suban Air Panas 1,1 3.300 - -

79 Air Lang – Desa Apur 13,2 39.600 - -

80 Pd Ulak Tanding- Kota Padang-

Depati – Tj Ening 35,4 106.200 - -

81 Taba Mulan – Simpang Nangka 12,6 37.800 - -

82 Palak Curup SP III Karang Baru 19,7 59.100 - -

83 Penarik – Lubuk Pinang 43,62 130.860 - -

84 Lubuk Cending –SP VI ( Agung

Jaya) – SP III ( Selang Jaya ) 18.0 54.00 - -

85 Mukomuko – Dusun Gedang – SP Yamaja ( Pondok Kopi )

16,5 49.500 - -

86 Tanah Rekah – SP IV ( Teras Terunjam)

19,1 57.300 - -

87 Jl.Citandul ( Bengkulu ) 5,2 15.600 - -

88 Jl. Lempuing ( Bengkulu ) 2,3 6.900 - -

89 Jl. Batang Hari ( Bengkulu ) 1,2 3.600 - -

90 Jl. Sedap Malam ( Bengkulu ) 0,5 1.500 - -

91 Jl. Putri Gading Cempaka ( Bengkulu )

1,35 4.050 - -

92 Jl.Ratu Agung ( Bengkulu ) 0,9 2.700 - -

93 Jl. Soekarno Hatta ( Bengkulu) 0,75 2.250 - -

94 Jl. M. Hasan ( Bengkulu ) 0,6 1.800 - -

95 Jl.Hazairin ( Bengkulu ) 0,6 1.800 - -

96 Jl.Kol. Berlian ( Bengkulu ) 0,4 1.200 - -

97 Jl. DI. Panjaitan ( Bengkulu ) 0,95 2.850 - -

98 Jl. Teluk Segara ( Bengkulu ) 0,8 2.400 - -

99 Jl.Abu Hanifah ( Bengkulu ) 0,7 2.100 - -

100 Jl. TP Kasim Nazir ( Bengkulu) 0,4 1.200 - -

101 Jl. Nusirwan Zainul ( Bengkulu) 1,15 3.450 - -

(23)

Konsep Laporan Akhir VI-23

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter) 103 Jl. Jenggalu ( Bengkulu ) 1,4 4.200 - -

104 Jl. Letnan Syamsul Bahrun – Tugu Hiu (Bengkulu)

2,2 6.600 - -

105 Sungai Hitam – Pasar Bengkulu (Bengkulu )

1,4 4.200 - -

JUMLAH 1.562,67 4.595,22 3.000 3.000

Sumber : Dinas Perhubungan & Informatika c.q. Bidang Program Propinsi

Bengkulu,2013

Dengan memperhatikan data perkembangan pembangunan marka disepanjang jalan propinsi, maka nilai capaian persentase perlengkapan marka di jalan propinsi dapat dihitung dengan rumus;

∑ Fasilitas Perlengkapan jalan Terpasang Pada Ruas Jalan Propinsi

x 100 % Total Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Jalan Pada Ruas Jalan Propinsi

6.000 meter = x 100 % 4.595.270 meter

=

0,13 %

Gambar 6.6

(24)

Konsep Laporan Akhir VI-24 c. Pagar Pengaman

Pagar pengaman adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi sebagai pencegah pertama bagi kendaraan bermotor yang tidak dapat dikendalikan lagi agar tidak keluar dari jalur lalu lintas. Kelengkapan tambahan dapat berupa suatu unit kokonstruksi yang terdiri dari lempengan dan/atau batang besi, tiang penyangga dan penginkatnya yang dipasang pada tepi jalan. Pagar pengaman dipasang pada lokasi-lokasi yang mempunyai karakteristik sebagai berikut; a. sisi jalan yang kondisi geologinya sangat membahayakan, b. sisi jalan yang berdampingan dengan bagian jalan lainnya, c. sisi jalan yang membahayakan karena kondisi geometrinya, d. sisi jalan yang berdekatan dengan bagunan-bangunan lainnya, e. Pembuatan pagar pengaman dapat menggunakan pipa dan/atau lempengan besi 17

Pipa dan lempengan masing-masing berdiameter 10 cm dan lebar 31 cm. Sifat mekanis dari bahan mempunyai tegangan tidak kurang dari 35 kg/mm2 . Tegangan tarik tidak kurang dari 49 kg/mm2 , dan pemanjangan kurang dari 1,2 % panjang total. Tinggi bagian atas pagar pengaman dari permukaan jalan adalah 55 cm. Panjang pagar pengaman disesuaikan dengan hasil manajemen dan rekayasa lalu lalulintas 18 . Perkembangan pembangunan pagar pengaman di Propinsi Bengkulu sebagai alat pengaman dan keamanan lalu lalintas kendaraan bermotor dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.10

Dengan memperhatikan data perkembangan pembangunan pagar pengaman disepanjang jalan propinsi, maka nilai capaian persentase perlengkapan pagar pengaman di jalan propinsi dapat dihitung dengan rumus;

∑ Fasilitas Perlengkapan jalan Terpasang Pagar Pengaman Pada Jalan di Propinsi = x 100 % Total Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Jalan Pagar Pengaman Pada Jalan di Propinsi

17 Keputusan Menteri Perhubungan No. 3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan pada Pasal 14 s/d Pasal 16

18 Ibid, Pasal 17 Kebutuhan ( Meter ) Realisasi (Meter) Sisa ( meter ) 1 Nasional 783,86 13 250 6 578 6 672 2 Provinsi 1.562,67 19 520 - 19 520 3 Kabupaten/Kota 5. 667,30 19 460 - 19 460 Total 8.013,83 52 230 6 578 45 652

Sumber : Dinas Perhubungan & Informatikan c.q Bidang Program. Propinsi Bengkulu, 2013

Kebutuhan Dan Realisai/Pengadaan Pagar Pengamanan di Propinsi Bengkulu Hingga Tahun 2012

(25)

Konsep Laporan Akhir VI-25 0 meter

= x 100 % 19.520 meter meter

= 0 %

Lebih jelasnya pembangunan pagar pengaman di ruas jalan Propinsi Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.11

Daftar Kebutuhan dan Realisasi Pagar pengaman di Ruas Jalan Propinsi Dalam Tahun 2012

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter)

1 Tanjung Kemuning – Datar Lebar 33,5 1.300 - -

2 Daftar Lebar- Mentring 24,5 1.000 - -

3 SP III PD.Guci – Air Kering Padang Leban

21,0 800 - -

4 Tanjung Imam-Muara Sahung 24,4 - - -

5 Muara Sahung- Air Tembok ( Bts Sumsel )

17,0 - - -

6 Kelutun – Simpang Pino 22,7 750 - -

7 Masat – SP.GD Agung-Plk Bengkurung

23,4 - - -

8 SP.III Kayu Kunyit-GD.Agung – Plk Bengkurung 23,4 - - - 9 Plk.Bengkurung – Sukarami-Batu Ampar 14,0 - - - 10 SP.Kedurang – KB Agung-Bantu Ampar 20,3 1.500 - -

11 Kurawan-Pinju Layang-PD Lebar 14,4 - - -

12 Manna- Batas Sumatera Selatan 40,7 1.300 - -

13 Jl.A.Yani (Manna,Kab Bengkulu Selatan)

2,8 - - -

14 Jl.Veteran (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

1,9 - - -

15 Jl.SMEAN (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

2,7 - - -

16 Jl.Kol Berlian (Manna,Kab Bengkulu Selatan)

1,4 - - -

17 Jl.P.Marzuki (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

1,0 - - -

18 Jl.Bukhari ( Manna,Kab Bengkulu Selatan )

0,7 - - -

19 Jl.Pasar Bawah- Manggul ( Manna, Kab Bengkulu Selatan)

3,7 - - -

(26)

Konsep Laporan Akhir VI-26

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter) Bengkulu Selatan )

21 SP.Durian Bubur – (Tedunan) – Pasar Talo

17,5 - - -

22 Pasar Talo – Pering Baru 10,6 - - -

23 SP III Ngalam – Pasar Ngalam 7,38 - - -

24 Pasar Ngalam – Pasar Talo 37,55 500 - -

25 Sendawar - Maras 25,79 1.000 - -

26 PD Serai – Pasar Ngalam 26,7 600

27 Sukaraja - Tais 49,0 320 - -

28 Bintuhan – Desa Limas-Ketahun 32,11 900 - -

29 Kerab – Lubuk Durian 23,88 500 - -

30 Lubuk Durian- Arga Makmur 20,85 300 - -

31 Kl.Jen.Sudirman (Argamakmur) 1,2 - - -

32 Jl.Basuki Rahmat ( Argamakmur) 1,5 - - -

33 Jl.A.Yani ( Argamakmur ) 1,0 - - -

34 Argamakmur - Lais 29,37 600 - -

35 Jl.A. Yamin ( Argamakmur ) 0,7 - - -

36 Jl.M.Hatta ( Argamakmur ) 0,6 - - -

37 Jl.Ir. Soekarno ( Armakmur ) 2,2 - - -

38 Jl.Alamsyah ( Argamakmur ) 2,8 - - -

39 Tanjung Agung Palik- Gunung Selan

19,62 500 - -

40 Gunung Selan- Girim Mulya 28,8 1.250 - -

41 Giri Mulya- Atas Tebing 26,4 - - -

42 Batik Nau – Lubuk Banyu 21,4 - - -

43 Bintuhan- Batik Nau 5,11 - - -

44 Giri Mulya – Desa Air Solok 30,0 -

45 Lubuk Banyau – Ds Air Solok 22,0 - - -

46 Lubuk Durian – Lubuk Sini 44,3 800

47 Tugu Hiu-Taman Hutan Raya- SP Kroya

22,47 500 - -

48 Klindang -Susup 9,6 - - -

49 Susup – Tj Alam-Ujan Mas 18,63 600

50 SP Gunung Selan-Unit III Kuro Tidur

13,4 - - -

51 Banjar Sari-Malakoni-Kayu Apuh ( P. Enggano )

32,0 - - -

52 Desa Kali - Argamakmur 12,96 - - -

53 SP Air Muring – Suka Hijau 23,4 - - -

54 Suka Baru – Bukit Berlian- Napal Putih

42,8 800 - -

55 Ketahun- Bukit Berlian 21,2 - - -

56 Jalan Wisata Air Terjun- Curup IX 22,0 1.200 - -

57 Sp Talang Denok Workshop - Argamakmur

(27)

Konsep Laporan Akhir VI-27

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter)

58 Argamakmur – Taba Tembilang ( Argamakmur)

5 - - -

59 Taba Tembilang- Kuro Tidur 5,25 - - -

60 Ketahun- Napal Putih 39 - - -

61 D.6 Ketahun – Giri Mulya 35,8 1.900 - -

62 Permu – Beringin Tiga 43 - - -

63 Tebat Monok – SP Wahim – KB Agung

35 300 - -

64 Jl.Benuang Galiang 1,5 - - -

65 Jl. Wisata Kepahiang- Kaba Wetan

– Bandung Baru 16 - - -

66 Kepahiang – Batas Sumsel 28,12 - - -

67 Curup - Tes 50 - - -

68 Tes – Muara Aman – Taba Sawah 35 - - -

69 Tambang Sawah - Ketenong 16 - - -

70 Alas Tebing- Muara Aman 15,1 - - -

71 Jl. Sapta Marga ( Curup) 2,3 - - -

72 Jl. Air Males Atas 1 - - -

73 Jl. DI. Panjaitan 2 - - -

74 Jl. Dr.A.Gani 3,3 - - -

75 Jl, Salim Batubara 1,5 - - -

76 Jl. M.Hasan 0,7 - - -

77 Jl. Bukit Kaba 6,95 - - -

78 Jl.Wisata Suban Air Panas 1,1 - - -

79 Air Lang – Desa Apur 13,2 - - -

80 Pd Ulak Tanding- Kota Padang-

Depati – Tj Ening 35,4 - - -

81 Taba Mulan – Simpang Nangka 12,6 - - -

82 Palak Curup SP III Karang Baru 19,7 - - -

83 Penarik – Lubuk Pinang 43,62 1.450 45 45

84 Lubuk Cending –SP VI ( Agung

Jaya) – SP III ( Selang Jaya ) 18.0 - - -

85 Mukomuko – Dusun Gedang – SP Yamaja ( Pondok Kopi )

16,5 - - -

86 Tanah Rekah – SP IV ( Teras Terunjam)

19,1 - - -

87 Jl.Citandul ( Bengkulu ) 5,2 - - -

88 Jl. Lempuing ( Bengkulu ) 2,3 - - -

89 Jl. Batang Hari ( Bengkulu ) 1,2 - - -

90 Jl. Sedap Malam ( Bengkulu ) 0,5 - - -

91 Jl. Putri Gading Cempaka ( Bengkulu )

1,35 - - -

92 Jl.Ratu Agung ( Bengkulu ) 0,9 - - -

(28)

Konsep Laporan Akhir VI-28

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter) 94 Jl. M. Hasan ( Bengkulu ) 0,6 - - - 95 Jl.Hazairin ( Bengkulu ) 0,6 - - -

96 Jl.Kol. Berlian ( Bengkulu ) 0,4 - - -

97 Jl. DI. Panjaitan ( Bengkulu ) 0,95 - - -

98 Jl. Teluk Segara ( Bengkulu ) 0,8 - - -

99 Jl.Abu Hanifah ( Bengkulu ) 0,7 - - -

100 Jl. TP Kasim Nazir ( Bengkulu) 0,4 - - -

101 Jl. Nusirwan Zainul ( Bengkulu) 1,15 - - -

102 Jl. Hibrida ( Bengkulu) 2,83 - - -

103 Jl. Jenggalu ( Bengkulu ) 1,4 - - -

104 Jl. Letnan Syamsul Bahrun – Tugu Hiu ( Bengkulu )

2,2 - - -

105 Sungai Hitam – Pasar Bengkulu ( Bengkulu )

1,4 - - -

JUMLAH 1.562,67 19.520 45 45

Sumber : Dinas Perhubungan & Informatika c.q. Bidang Program Propinsi Bengkulu,2013

Berdasarkan data tersebut, nilai capaian persentase perlengkapan pagar pengaman di ruas jalan propinsi dapat dihitung dengan rumus;

∑ Fasilitas Perlengkapan jalan Terpasang Pagar Pengaman Pada Ruas Jalan Propinsi

x 100 %

Total Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Jalan Pagar Pengaman Pada Ruas Jalan Propinsi 90 meter = x 100 % 19.520 meter = 0,46 % Gambar 6.7

Salah Satu Pagar Pengaman di Bengkulu

(29)

Konsep Laporan Akhir VI-29 d. Deliniator

Pembangunan Deliniator di jalan nasional, propinsi dan jalan kabupaten/kota terus dikembangkan. Deliniator dan/atau patok tanda tikungan adalah suatu unit kosntruksi yang diberi tanda yang dapat memantulkan cahaya ( refleksi) berfungsi sebagai pengarah dan sebagai peringatan bagi pengemudi pada waktu malam hari, bahwa di sisi kiri atau kanan deliantor adalah daerah berbahaya. Unit konstruksi dapat berupa pipa besi atau pipa plastic yang diberi tanda yang dapat memantulkan cahaya ( refleksi ) 19 Pembuatan deliantor dapat menggunakan bahan dari pipa besi atau pipa plastic yang

dilengkapi dengan bahan bersifat reflektif. Pipa besi berdiameter 10 cm, ketebalan 2 millimeter dengan panjang 110 cm. Pipa dilengkapi dengan 2 macam reflector berwarna putih dan merah. Pipa harus dicat dengan warna hitam dan kuning bergantian, dan ujung paling atas berwarna hitam. Pipa plastic mempunyai panjang 125 cm dan penampang menyerupai segitiga sama sisi dengan panjang sisi 15 cm. Pipa plastic dilengkapi dengan 2 macam refketor berwarna putih dan merah. Pipa plastic harus dicat dengan warna hitam dan putuh bergantian, dan ujung paling atas berwarna hitam 20

Delianiator dipasang pada bagian sisi kiri dan kanan jalur jalan pada daerah-daerah yang berbahaya. Penempatan delineator dilakukan sedemikian rupa sehingga reflktor berwarna merah akan kelihatan pada sebelah kiri dari arah lalu lintas dan yang berwarna putih akan terlihat pada sebelah kanan arah lalu lalulintas. Delineator ditempatkan sekurang-kurangnya 60 cm dari tepi jalan. Lokasi serta jarak pengulangan penempatan delineator disesuaikan dengan hasil manajemen dan rekayasa lalu lalulintas 21. Demikian halnya pembangunan/pengadaan deliantor di jalan nasional, jalan propinsi dan jalan kabupaten/kota serta pada ruas jalan terus dikembangkanm, dan untuk lebih jelasnya profil perkembangan delineator di propinsi Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.12

19 Keputusan Menteri Perhubungan No. 3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan pada Pasal 22

20 Keputusan Menteri Perhubungan No. 3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan pada Pasal 25

21 Ibid, pada Pasal 26

Kebutuhan ( Meter ) Realisasi (Meter) 1 Nasional 783,86 7 502 3 762 3 740 2 Provinsi 1.562,67 5 954 - 5 954 3 Kabupaten/Kota 5.667,30 6 380 - 6 380 Total 19 836 3 762 16 074

Sumber : Dinas Perhubungan & Informatikan c.q Bidang Program. Propinsi Bengkulu, 2013

Sisa ( meter ) Kebutuhan Dan Realisai/Pengadaan Deliniator di Propinsi Bengkulu

Hingga Tahun 2012

(30)

Konsep Laporan Akhir VI-30 Berdasarkan data yang telah dipaparkan sebelumnya, nilai persentase kelengkapan

deliniator pada jalan propinsi dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ∑ Fasilitas Perlengkapan jalan Terpasang Deliniator Jalan Propinsi

x 100 %

Total Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Deliniator Jalan Propinsi

0 meter

= x 100 %

5.954 meter

=

0 %

Pembangunan delineator di beberapa ruas jalan propinsi juga dilakukan. Total ruas jalan propinsi terdapat sepanjang 1.562, 67 km sementara kebutuhan delineator mencapai 5.954 meter. Dari kebutuhan tersebut, realisasi pembangunan delineator di ruas jalan propinsi hanya 999 meter. Lebih jelasnya profil pembangunan delineator di beberapa ruas jalan propinsi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.13

Sementara kebutuhan dan realisasi kelengkapan jalan khususnya Deliantor di ruas jalan Propinsi Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.14

Daftar Kebutuhan dan Realisasi Deliniator di Ruas Jalan Propinsi Dalam Tahun 2012

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter)

1 Tanjung Kemuning – Datar Lebar 33,5 - - -

2 Daftar Lebar- Mentring 24,5 - - -

3 SP III PD.Guci – Air Kering Padang Leban

21,0 - - -

4 Tanjung Imam-Muara Sahung 24,4 - - -

5 Muara Sahung- Air Tembok ( Bts 17,0 - - -

Panjang Ruas Jalan ( km )

Kebutuhan ( Meter )

Realisasi ( meter )

1 Ruas Jalan Propinsi 1 562,67 5 954 999 4 955

Total 1 562,67 5 954 999 4 955

Sumber : Dinas Perhubungan & Informatikan c.q Bidang Perencanan. Propinsi Bengkulu, 2013

Kebutuhan Dan Realisai/Pengadaan Deliniator di Ruas Jalan Propinsi Bengkulu Hingga Tahun 2012

(31)

Konsep Laporan Akhir VI-31

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter) Sumsel )

6 Kelutun – Simpang Pino 22,7 - - -

7 Masat – SP.GD Agung-Plk Bengkurung

23,4 - - -

8 SP.III Kayu Kunyit-GD.Agung – Plk Bengkurung 23,4 - - - 9 Plk.Bengkurung – Sukarami-Batu Ampar 14,0 - - - 10 SP.Kedurang – KB Agung-Bantu Ampar 20,3 - - -

11 Kurawan-Pinju Layang-PD Lebar 14,4 - - -

12 Manna- Batas Sumatera Selatan 40,7 - - -

13 Jl.A.Yani (Manna,Kab Bengkulu Selatan)

2,8 - - -

14 Jl.Veteran (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

1,9 - - -

15 Jl.SMEAN (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

2,7 - - -

16 Jl.Kol Berlian (Manna,Kab Bengkulu Selatan)

1,4 - - -

17 Jl.P.Marzuki (Manna,Kab Bengkulu Selatan )

1,0 - - -

18 Jl.Bukhari ( Manna,Kab Bengkulu Selatan )

0,7 - - -

19 Jl.Pasar Bawah- Manggul (anna, Kab Bengkulu Selatan)

3,7 - - -

20 Jl.Gerak Alam ( Manna,Kab Bengkulu Selatan )

3,7 - - -

21 SP.Durian Bubur – (Tedunan) – Pasar Talo

17,5 - - -

22 Pasar Talo – Pering Baru 10,6 - - -

23 SP III Ngalam – Pasar Ngalam 7,38 - - -

24 Pasar Ngalam – Pasar Talo 37,55 - - -

25 Sendawar - Maras 25,79 - - -

26 PD Serai – Pasar Ngalam 26,7 -

27 Sukaraja - Tais 49,0 324 162 162

28 Bintuhan – Desa Limas-Ketahun 32,11 - - -

29 Kerab – Lubuk Durian 23,88 - - -

30 Lubuk Durian- Arga Makmur 20,85 - - -

31 Kl.Jen.Sudirman (Argamakmur) 1,2 - - -

32 Jl.Basuki Rahmat ( Argamakmur) 1,5 - - -

33 Jl.A.Yani ( Argamakmur ) 1,0 - - -

34 Argamakmur - Lais 29,37 - - -

35 Jl.A. Yamin ( Argamakmur ) 0,7 - - -

(32)

Konsep Laporan Akhir VI-32

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter)

37 Jl.Ir. Soekarno ( Armakmur ) 2,2 - - -

38 Jl.Alamsyah ( Argamakmur ) 2,8 - - -

39 Tanjung Agung Palik- Gunung Selan

19,62 - - -

40 Gunung Selan- Girim Mulya 28,8 - - -

41 Giri Mulya- Atas Tebing 26,4 - - -

42 Batik Nau – Lubuk Banyu 21,4 - - -

43 Bintuhan- Batik Nau 5,11 - - -

44 Giri Mulya – Desa Air Solok 30,0 -

45 Lubuk Banyau – Ds Air Solok 22,0 - - -

46 Lubuk Durian – Lubuk Sini 44,3 -

47 Tugu Hiu-Taman Hutan Raya- SP Kroya

22,47 - - -

48 Klindang -Susup 9,6 - - -

49 Susup – Tj Alam-Ujan Mas 18,63 -

50 SP Gunung Selan-Unit III Kuro Tidur

13,4 - - -

51 Banjar Sari-Malakoni-Kayu Apuh ( P. Enggano )

32,0 - - -

52 Desa Kali - Argamakmur 12,96 - - -

53 SP Air Muring – Suka Hijau 23,4 - - -

54 Suka Baru – Bukit Berlian- Napal Putih

42,8 - - -

55 Ketahun- Bukit Berlian 21,2 - - -

56 Jalan Wisata Air Terjun- Curup IX 22,0 - - -

57 Sp Talang Denok Workshop - Argamakmur

5,4 - - -

58 Argamakmur – Taba Tembilang ( Argamakmur)

5 - - -

59 Taba Tembilang- Kuro Tidur 5,25 - - -

60 Ketahun- Napal Putih 39 - - -

61 D.6 Ketahun – Giri Mulya 35,8 1.900 - -

62 Permu – Beringin Tiga 43 - - -

63 Tebat Monok – SP Wahim – KB Agung

35 300 - -

64 Jl.Benuang Galiang 1,5 - - -

65 Jl. Wisata Kepahiang- Kaba Wetan

– Bandung Baru 16 - - -

66 Kepahiang – Batas Sumsel 28,12 350 100 150

67 Curup - Tes 50 - - -

68 Tes – Muara Aman – Taba Sawah 35 - - -

69 Tambang Sawah - Ketenong 16 - - -

70 Alas Tebing- Muara Aman 15,1 - - -

71 Jl. Sapta Marga ( Curup) 2,3 - - -

(33)

Konsep Laporan Akhir VI-33

No Nama Ruas Jalan Panjang

Ruas jalan ( Km ) Kebutuhan (meter ) Dalam Tahun 2012 Terpasang Kiri (meter) Terpasang Kanan (meter) 73 Jl. DI. Panjaitan 2 - - - 74 Jl. Dr.A.Gani 3,3 - - - 75 Jl, Salim Batubara 1,5 - - - 76 Jl. M.Hasan 0,7 - - - 77 Jl. Bukit Kaba 6,95 - - -

78 Jl.Wisata Suban Air Panas 1,1 - - -

79 Air Lang – Desa Apur 13,2 - - -

80 Pd Ulak Tanding- Kota Padang-

Depati – Tj Ening 35,4 - - -

81 Taba Mulan – Simpang Nangka 12,6 - - -

82 Palak Curup SP III Karang Baru 19,7 - - -

83 Penarik – Lubuk Pinang 43,62 725 300 425

84 Lubuk Cending –SP VI ( Agung

Jaya) – SP III ( Selang Jaya ) 18.0 - - -

85 Mukomuko – Dusun Gedang – SP Yamaja ( Pondok Kopi )

16,5 - - -

86 Tanah Rekah – SP IV ( Teras Terunjam)

19,1 - - -

87 Jl.Citandul ( Bengkulu ) 5,2 - - -

88 Jl. Lempuing ( Bengkulu ) 2,3 - - -

89 Jl. Batang Hari ( Bengkulu ) 1,2 - - -

90 Jl. Sedap Malam ( Bengkulu ) 0,5 - - -

91 Jl. Putri Gading Cempaka ( Bengkulu )

1,35 - - -

92 Jl.Ratu Agung ( Bengkulu ) 0,9 - - -

93 Jl. Soekarno Hatta ( Bengkulu) 0,75 - - -

94 Jl. M. Hasan ( Bengkulu ) 0,6 - - -

95 Jl.Hazairin ( Bengkulu ) 0,6 - - -

96 Jl.Kol. Berlian ( Bengkulu ) 0,4 - - -

97 Jl. DI. Panjaitan ( Bengkulu ) 0,95 - - -

98 Jl. Teluk Segara ( Bengkulu ) 0,8 - - -

99 Jl.Abu Hanifah ( Bengkulu ) 0,7 - - -

100 Jl. TP Kasim Nazir ( Bengkulu) 0,4 - - -

101 Jl. Nusirwan Zainul ( Bengkulu) 1,15 - - -

102 Jl. Hibrida ( Bengkulu) 2,83 - - -

103 Jl. Jenggalu ( Bengkulu ) 1,4 - - -

104 Jl. Letnan Syamsul Bahrun – Tugu Hiu ( Bengkulu )

2,2 - - -

105 Sungai Hitam – Pasar Bengkulu (Bengkulu )

1,4 - - -

JUMLAH 1.562,67 5.954 562 737

(34)

Konsep Laporan Akhir VI-34 Berdasarkan data tersebut, total kebutuhan Deliniator di ruas jalan Propinsi Bengkulu

terdapat 5.954 meter, sementara 1.299 meter. Karena itu, nilai capaian persentase kelengkapan delineator pada jalan propinsi dapat dihitung dengan rumus;

∑ Fasilitas Perlengkapan jalan Terpasang Deliniator pada Jalan Propinsi x 100 % Total Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Deliniator Jalan Propinsi

1.299 meter = x 100 % 5.954 meter = 21,81 % Gambar 6.8

Salah Satu Delinieator di Provinsi Bengkulu

e. Cermin Tikungan

Cermin tikungan adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi sebagai alat untuk menambah jarak pandang pengemudi kendaraan bermotor. Kelengkapan tambahan dapat berupa suatu unit konstruksi yang terdiri dari cermin, bingkai cermin, tiang penyangga dan pengikatnya 22. Cermin tikungan dopasang pada tepi jalan pada lokasi-lokasi domana pendangan pengemudi kendaraan bermotor sangat terbatas atau terhalang khususnya pada tikungan tajam dan persimpangan jalan. Pembuatan cermin tikuangan dapat menggunakan cermin cembung dari bahan acryile. Tebal dan diameter cermin adalah masing-masing 3 millimeter dan tidak kurang dari 60 cm. Cermin dilengkapi dengan tiang penyangga dari besi dengan diameter 10 cm, bingaki dan topi cermin. Tinggi cermin disesuaikan dengan hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas. Bentuk dan ukuran cermin tikungan 23 . Melihat peran cermin tikungan pada pengendara

22 Keputusan Menteri Perhubungan No. 3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan pada Pasal 18

23 Keputusan Menteri Perhubungan No. 3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan Pada Pasal 19 s/d 21

(35)

Konsep Laporan Akhir VI-35 kendaraan bermotor, maka pada beberapa titik jalan nasionan, jalan propinsi dan jalan

kabupaten/kota di Propinsi Bengkulu telah dibangun. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi bagi pengendera arus lalu lalu lintas pada setiap tikungan. Lebih jelasnya perkembangan pengadaan cermin tikungan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 6.15

Berdasarkan data yang telah telah disajikan sebelumnya, dapat dihitung nilai capaian persetase kelengkapan Cermin Tikungan di jalan Propinsi Bengkulu dapat dihitung dengan rumus;

∑ Fasilitas Perlengkapan jalan Cermin Tikungan Terpasang pada Jalan Propinsi

x 100 %

Total Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Cermin Tikungan Pada Jalan Propinsi

0 unit = x 100 % 31 unit

=

0 %

f. Paku Jalan

Paku jalan sebagai tanda pada permukaan jalan tidak boleh menonjol lebih dari 15 milimeter di atas permukaan jalan, dan apabila paku jalan tersebut dilengkapi dengan reflektor tidak boleh menonjol lebih dari 40 milimeter di atas permukaan jalan. Paku jalan harus memenuhi ketentuan : a.dibuat dari bahan plastik, baja tahan karat atau alumunium campur; b. apabila paku jalandilengkapi pemantul cahaya, maka pemantul cahaya harus dapat berfungsi dalam kondisi permukaan jalan kering ataupun basah; c. warna pemantul cahaya adalah putih, kuning atau merah 24

Bentuk dan ukuran paku jalan adalah; a. paku jalan berbetuk bujur sangkar harus memmpunyai sisi yang panjang 0,10 meter untuk jalan dengan kecepatan rencana kurang dari 60 km per jalam dan 0,15 meter untuk jalan dengan kecepatan rencana 60 km perjam atau lebih, b. paku jalan berbentuk 4 ( empat ) persegi panjang mempunyai

24 Keputusan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalam pada Pasal 19 Panjang Jalan ( Km ) Kebutuhan ( Unit ) Realisasi (Unit) Sisa ( Unit ) 1 Nasional 783,86 85 17 68 2 Provinsi 1.562,67 31 - 31 3 Kabupaten/Kota 5.667,30 64 - 64 Total 801 180 10 163

Sumber : Dinas Perhubungan & Informatikan c.q Bidang Program. Propinsi Bengkulu, 2013

Kebutuhan Dan Realisai/Pengadaan Cermin Tikungan di Propinsi Bengkulu Hingga Tahun 2012

Gambar

Gambar 6.4 Peta Jaringan Jalan Nasional di Provinsi Bengkulu
Tabel 6.5 Keberadaan Terminal Tipe A di Provinsi Bengkulu
Taba Tembilang- Kuro  Tidur
Taba Mulan- Simpang  Nangka
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada kajian yang dilakukan oleh Muwaffiq Jufri, 52 terdapat setidaknya dua kelemahan mendasar dari pola pengaturan hak dan kebebasan beragama dalam UUD NRI 1945

Faktor ini menunjukkan seberapa besar kemampuan seseorang dalam kaitan dengan tugas untuk mengambil keputusan, menerima tanggung jawab dari keputusan yang diambilnya dan

Strategi lain yang dilakukan sebagian petani untuk pengelolaan risiko ex ante adalah dengan melakukan penanaman pada beberapa lokasi atau lebih dari satu lokasi (45,3%)

Tingkat kesukaran butir soal juga dapat digunakan untuk mempredikst alat ukur itu sendiri (soal) dan kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Value proporsition mendeskripsikan nilai apa yang akan diberikan kepada pelanggan, masalah apa yang diselesaikan, kebutuhan mana yang dipuaskan, dan produk atau jasa apa yang

Selanjutnya pada tugas 7.5 diharapkan output yang dihasilkan adalah Arduino mampu menerima data karakter huruf dari keyboard PC dan mengkonversi menjadi huruf capital atau

Hal ini memungkinkang sampel dalam jumlah besar dapat muat pada lempeng KLT, lempeng dikembangkan dalam pelarut yang telah diketahui mampu memisahkan komponen,