• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT SURABAYA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

SISTEM INFORMASI

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT SURABAYA

Dwi Meutia Agustina 1)

S1/Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya email : meutiadwi@rocketmail.com

Abstract : As the one of company which already to compete in the globalization period, GGF &

Country Club Surabaya claim their employee to give the best of their performance to reach the

goal. Performance appraisal is the one of way to know how far they give their best performance to their company. In this current time, the performance appraisal which only do by the manager have less of objectivity. Except that, there are no process for observation and evaluate the result of performance appraisal which make the company feel difficult to know about the employee’s development. 360-Degree method is the one of performance appraisal method which had the focus point for the rater. The appraisal haven’t done only by the manager, but also do by their subordinates, their peers, and also by their self. The result from this process will be easy to do the observation in the graphic format. The evaluation will be given by the company based on the value’s representation which shown by the graphic of performance appraisal’s result. With the function of Monitoring and Evaluation Information System Based On 360-Degree Method, hopefully the appraisal will have the higher of objectivity because the result already given by many rater surround the rate. Except that, with the monitoring process make the company so easy know the increase or decrease from their employee’s performance to give the evaluation Keywords : Performance Appraisal, 360-Degree Method, Performance Monitoring, Performance

Evaluation

Prestasi kerja individu pegawai sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu diperlukan sistem penilaian kinerja yang dapat diandalkan, dan dapat dijadikan dasar untuk penilaian kinerja dan pengembangan prestasi pegawai sesuai tujuan organisasi, agar setiap pegawai dapat menilai seberapa jauh kinerjanya telah menghasilkan prestasi yang diharapkan sesuai tujuan organisasi.

Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil, adalah penilaian secara periodik pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai Negeri Sipil. Hasil penilaian kinerja atau disebut DP3 atau Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan dimanfaatkan sebagai bahan dalam melaksanakan pembinaan PNS antara lain dalam mempertimbangkan pengangkatan, kenaikan pangkat, pelatihan dan diklat, pemindahan dan kenaikan gaji berkala (penghargaan). DP3

(2)

2 dibuat setiap tahunnya (pada bulan Desember) . Masa penyimpanan 1 (satu) kali DP3 yaitu selama 5 tahun. Untuk satu kali kenaikan pangkat pegawai membutuhkan DP3 selama 4 (empat) tahun.

Selama ini penilaian yang terjadi pada Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya adalah Pejabat Penilai mengisi form DP3. Kemudian seluruh pejabat penilai harus mengumpulkan form DP3 ke bagian kepegawaian. Bagian kepegawaian akan menunjukkan hasil form DP3 tersebut kepada pegawai (yang dinilai). Apabila ada pegawai merasa kurang puas dalam penilaian yang diberikan oleh pejabat penilai, pegawai dapat menuliskan sanggahan yang terdapat pada form DP3 atas nilai kurang tersebut beserta alasannya. Form DP3 yang terdapat sanggahan akan diserahkan kepada atasan pejabat penilai untuk dianalisis apakah perlu dilakukan perubahan nilai. Jika dirasa perlu dilakukan perubahan nilai maka atasan pejabat penilai akan merubah nilai tersebut

Pada Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, untuk kenaikan pangkat pegawai harus memiliki nilai berstandar baik selama 4 tahun (diatas 76). Pada tahun ke-tiga dan ke-empat tidak boleh adanya penurunan nilai. Apabila ada penurunan nilai maka pegawai akan tertunda

kenaikan pangkatnya. Sampai saat ini nilai DP3 yang dibuat oleh pejabat penilai Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya hanya sebatas record saja. Tidak adanya pembinaan dari atasan terhadap pegawai yang bernilai buruk. Tidak adanya suatu informasi yang menjelaskan letak nilai kurang pegawai. Sehingga pegawai tidak tahu apa yang harus dilakukan dan atasan pun tidak tahu pada bagian apa yang perlu diberikan pembinaan. Pembinaan tidak hanya difokuskan pada pegawai yang bernilai kurang saja, untuk pegawai yang bernilai baikpun tetap diberikan pembinaan seperti motivasi untuk selalu mempertahankan dan meningkatkan nilainya selama 4 tahun ke depan. Dengan proses yang terjadi selama ini mengakibatkan ada beberapa pegawai yang harus mengalami penundaan kenaikan pangkatnya.

LANDASAN TEORI Sistem Informasi

Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin (1994) yang dikutip oleh Jogiyanto (1997:1), sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan (goal) yang sama. Informasi merupakan data yang telah diolah untuk menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pihak penerima dan didalamnya mnenggambarkan suatu kejadian-kejadian

(3)

3 (event) dam kesatuan nyata (fact dan entity) (Jogiyanto, 1997:25).

Penilaian Kinerja

Menurut Simamora (1997:415), penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses dengannya organisasi mengevaluasi pelakasanaan kerja individu. Dalam penilaian kinerja dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Umpan balik kinerja (performance feedback) memungkinkan karyawan mengetahui seberapa baik mereka bekerja jika dibandingkan dengan standar– standar organisasi. Apabila penilaian kinerja dilakukan secara benar, para karyawan, penyelia–penyelia mereka, departemen sumber daya manusia, dan akhirnya organisasi bakal diuntungkan dengan pemastian bahwa upaya–upaya individu memberikan kontribusi kepada fokus strategik organisasi.

Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil adalah penilaian secara periodik pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai Negeri Sipil. Tujuan penilaian kinerja adalah untuk mengetahui keberhasilan atau ketidak berhasilan seorang Pegawai Negeri Sipil, dan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh

Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil, antara lain pengangkatan, kenaikan pangkat, pengangkatan dalam jabatan, pendidikan dan pelatihan, serta pemberian penghargaan. Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.

Dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan unsur-unsur yang dinilai adalah:

a. Kesestiaan b. Prestasi Kerja c. Tnggung Jawab d. Ketaatan e. Kejujuran f. Kerjasama g. Prakarsa h. Kepemimpinan Kriteria Penilaian

Suatu penilaian kinerja akan membutuhkan jawaban dari pihak penilai sesuai dengan hasil pengamatan dari kinerja yang ditampilkan oleh pihak yang dinilai. Jawaban merupakan dari pihak penilai dalam suatu penilaian karena dari jawaban ini akan dilakukan suatu pengelolahan sehingga

(4)

4 menghasilkan suatu nilai akhir. Setiap jawaban dalam proses penilaian ini dijabarkan dalam bentuk suatu kriteria penilaian. Dimana nilai tertinggi merupakan kriteria yang diharapkan oleh pihak instansi dan nilai terendah merupakan kriteria yang paling tidak diharapkan oleh pihak instansi. Masing-masing variabel dan indikator penilaian memiliki kriteria seperti yang terlampir pada sub bab lampiran indikator dan kriteria penilaian. Contoh kriteria penilaian dari variabel prestasi kerja dengan indikator pertamanya yaitu mempunyai keterampilan dalam melaksanakan tugasnya seperti tertera pada tabel dibawah ini

Tabel 1 Kriteria Penilaian Dari Indikator Keterampilan dalam Melaksanakan

ANALISA PERANCANGAN SISTEM Blok Diagram

Dalam merancang sistem informasi ini, penulis mengumpulkan informasi yang diperlukan, pencarian data baik data utama maupun pendukung dan pengolahan data yang dilakukan dengan cara merancang database dan membuat sistem. Yang dijadikan data

inputan diantaranya: data indikator penilaian, data variabel penilaian, data kriteria penilaian, data standar penilaian, data pegawai, data bidang, data history pegawai, data standar kenaikan pangkat. Kemudian data tersebut dilakukan pemrosesan melalui proses penilaian kinerja pegawai, proses monitoring nilai pegawai, proses analisa, proses monitoring nilai pegawai per bidang, proses analisa, proses pencatatn history pegawai, proses analisa. Hasil dari pemrosesan data oleh setiap proses ini dapat berupa laporan sesuai dengan setiap prosesnya, tetapi juga dapat berupa sistem informasi.

(5)

5 DFD (Data Flow Diagram)

Context Diagram

Context diagram dari sistem informasi

ini seperti digambarkan pada gambar 2 di halaman lampiran 1. Dari context diagram diatas maka di-break down ke level 0 untuk melihat proses lebih detail lagi seperti tertera pada gambar 3 di halaman lampiran 2. Dari level 0 masih ada proses lagi yang di

break-down ke level 1 dapat dilihat pada gambar 4

lampiran 3.

Conceptual Data Model

Sebuah Conceptual Data Model

menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu program atau aplikasi. Sedangankan Physical

Data Model adalah bentuk fisik dari

tabel-tabel yang ada dalam basis data. Gambar dari CDM dan PDM ada pada halaman lampiran 4 dan 5.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk membangun sebuah sistem informasi penilaian kinerja pegawai yang dapat membantu pejabat penilai dalam menilai pegawainya, membangun sebuah sistem informasi penilaian kinerja pegawai per bidang/divisi, membangun sebuah sistem

informasi kenaikan pangkat, membangun sebuah sistem informasi history penilaian kinerja pegawai.

1. Form Penilaian Kinerja

Proses ini adalah proses penilaian seorang pegawai. Dimana tiap-tiap pejabat penilai akan menilai pegawai bawahnya.

Gambar 7 Form Penilaian

2. Form Nilai Kinerja per Bidang

Form ini akan menampilkan kinerja seluruh bidang. Pimpinan dapat dengan mudah memantau nilai kinerja per bidang memalui form ini

(6)

6 3. Form Nilai Pegawai per Bidang

Form ini akan menampilkan nilai seluruh

pegawai sesuai dengan bidangnya.

Gambar 9 Form Nilai Pegawai per Bidang

4. Form Kenaikan Pangkat

Form ini akan menampilkan informasi siapa saja pegawai yang layak untuk dinaikan pangkatnya.

Gambar 10 Form Kenaikan Pangkat

5. Form History

Form History fungsinya untuk menampilkan seluruh history pegawai semasa bekerja. Contoh dari history pegawai adalah catatan kenaikan pangkat pegawai, catatan pindah jabatan/mutasi, catatan pendidikan/diklat dan lain-lain.

Gambar 11 Pemantauan dan Evaluasi

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil implementasi dan Evaluasi pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dibuat dapat membantu pejabat penilai dalam menilai pegawainya. Sehingga dapat menghasilkan informasi untuk proses pembinaan pegawai.

2. Menghasilkan sebuah sistem informasi penilaian kinerja pegawai per bidang/divisi. Agar pimpinan tahu bagaimana kinerja di tiap-tiap bidang/divisi. Informasi nilai kinerja per bidang/divisi tersebut akan dianalisis untuk proses pembinaan.

3. Menghasilkan sebuah sistem informasi kenaikan pangkat. Agar pimpinan mudah mengetahui apakah seorang pegawai tersebut layak untuk dinaikan pangkat atau tidak.

4. Menghasilkan sebuah sistem informasi

(7)

7 mana sistem informasi ini akan melaporkan nilai-nilai pegawai setiap tahunnya.

5. Dari hasil angket yang diterima menunjukkan bahwa 4.45% dari level pimpinan memberikan penilaian baik, 45,46% dari level pegawai (yang memiliki bawahan) memberikan penilaian baik, 45.46% dari level pegawai (yang tidak memiliki bawahan) memberikan penilaian baik, 4.45% dari level admin memberikan penilaian baik.

SARAN

Aplikasi yang sudah dibangun dalam basis desktop, dapat dikembangkan berbasis

web. Hal ini mengingat bahwa, aplikasi yang

memiliki basis web akan memiliki tingkat kompleksitas lebih tinggi dan juga dari segi bentuk pelaporan akan memberikan bentuk yang lebih dinamis. Bentuk dinamis yang dimaksud adalah dalam hal detail dari setiap laporan beserta model dari setiap laporan.

DAFTAR PUSTAKA

Davis, G.B. 1991. Kerangka Dasar Sistem

Informasi Manajemen. Pustaka Binaman

Pressindo, Jakarta.

Herlambang, Soendoro dan Tanuwijaya, Haryanto. 2005. Sistem Informasi Konsep,Teknologi dan Manajemen.

Graha Ilmu, Yogyakarta

Jogiyanto, Dr. 1997. Sistem Informasi

Berbasis Komputer Edisi 2: Konsep Dasar dan Komponen. BPFE, Yogyakarta

Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan

Perancangan Sistem Jilid 1,

Prenhallindo, Jakarta.

Longenecker, C.O, Sims, Jr, H.P, et.all., 1996.

Behind the mask: the politic of employee appraisal, Academy of Management Executive, 1(3): 183-193

Marlinda, Linda, S.Kom, 2004. Sistem Basis

Data, Andi Offset, Yogyakarta

Mathis, Robert L, dan Jakson, John H. 2002.

Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku 2. Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Rivai, Veithzal. 2004. Performance Appraisal,

Edisi Kedua. PT RajaGrafindo Persada,

Jakarta

Romeo, S.T, 2003. Testing dan Implementasi

Sistem. STIKOM, Surabaya.

Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Edisi Kedua. Bagian

Penerbitan STIE YKPN, Semarang.

Sulistyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2009.

Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori, dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik.

Graha Ilmu, Jakarta.

(8)

8 Lampiran1

Gambar 2 Contex Diagram Penilaian Kinerja Pegawai

Lampiran 2

ambil data sanggahan

simpan data sanggahan

hasil monitoring kinerja per bidang hasil monitoring

nilai pegawai

sanggahan

ambil data bidang proses_menilai_kinerja

informasi pembinaan pegawai per bidang

informasi pembinaan pegawai informasi standar nilai laporan nilai pegawai

ambil data nilai simpan data nilai

informasi nilai

informasi sanggahan

informasi bidang informasi pegawai

informasi kriteria penilaian informasi variabel informasi indikator informasi standar penilaian bidang

indikator variabel kriteria penilaian

standar penilaian

ambil data standar penilaian

ambil data kriteria penilaian ambil data variabel

ambil data indikator ambil data pegawai

simpan data bidang data bidang

simpan data standar penilaian simpan data kriteria penilaian simpan data variabel data standar penilaian

data kriteria penilaian data variabel

simpan data indikator simpan data pegawai data indikator data pegawai bagian kepegawaia n bagian kepegawaian bagian kepegawaian bagian kepegawaian bagian kepegawaianbagian kepegawaian bagian kepegawaian bagian kepegawaian bagian kepegawaian bagian kepegawaian bagian kepegawaian bagian kepegawaian bagian pejabat penilai bagian pejabat penilai bagian pejabat penilai bagian pejabat penilai pimpinan bagian pejabat penilai bagian pejabat penilai pegawai pegawai bagian atasan pejabat penilai pimpinan pimpinan pimpinan pimpinanpimpinan pimpinan 1

penilaian kinerja pegawai

+ 1 pegawai 2 indikator 3 variabel 4kriteria penilaian 5standar penilaian 6 bidang 2

proses penilaian kinerja per bidang

+

7 nilai

8sanggahan

Gambar 3 Data Flow Diagram Level 0 Penilaian Kinerja Pegawai

Lampiran 3

Gambar 4 Data Flow Diagram Level 1 Penilaian Kinerja Pegawai

(9)

9 Lampiran 4 Relation_288 Relation_285 atasan Relation_284 yang_menilai Relation_282 Relation_217 Relation_161 Relation_160 Relation_61 Relation_60 yang_dinilai mendapat memiliki level id_level nama_level tugas pegawai id_pegawai nip nama_pegawai agama tempat_lahir tanggal_lahir jenis_kelamin status alamat_rumah telepon_rumah password hp foto tanggal_masuk Penilaian id_penilaian tanggal_nilai nilai akhir sebutan nilai Detil penilaian id_detil angka detil indikator id_detil_indi min max sebutan keterangan variabel id_variabel nama_variabel keterangan indikator id_indikator nama_indikator jabatan id_jabatan nama_jabatan Bidang id_bidang nama_bidang Golongan id_golongan nama_golongan

Gambar 5 CDM Penilaian Kinerja Pegawai

Lampiran 5 ID_PEGAWAI = ATASAN_PEJABAT ID_PEGAWAI = YG_DINILAI ID_GOLONGAN = ID_GOLONGAN ID_BIDANG = ID_BIDANG ID_JABATAN = ID_JABATAN ID_INDIKATOR = ID_INDIKATOR ID_VARIABEL = ID_VARIABEL ID_DETIL = ID_DETIL ID_DETIL = ID_DETIL ID_DETIL = ID_DETIL ID_PEGAWAI = PENILAI ID_LEVEL = ID_LEVEL LEVEL ID_LEVEL varchar(50) NAMA_LEVELvarchar(200) TUGAS varchar(500) PEGAWAI ID_PEGAWAI varchar(20) ALAMAT_RUMAH varchar(50) NIP varchar(100) NAMA_PEGAWAI varchar(5) AGAMA varchar(100) ID_LEVEL varchar(50) ID_JABAT AN varchar(20) ID_BIDANG varchar(20) ID_GOLONGAN varchar(10) TEMPAT_LAHIR varchar(20) TANGGAL_LAHIR datetime JENIS_KELAMIN varchar(20) ST AT US varchar(20) TELEPON_RUMAH varchar(20) PASSWORD varchar(20) HP varchar(20) FOTO varchar(50) TANGGAL_MASUK datetime PENILAIAN ID_PENILAIAN varchar(100) PENILAI varchar(20) T ANGGAL_NILAI dateti me DAFT AR_NILAI varchar(10) SEBUTAN_NILAI varchar(1) ID_DET IL varchar(100) YG_DINILAI varchar(20) AT ASAN_PEJABAT varchar(20) DET IL_VARIABEL_PENILAIAN ID_DET IL varchar(100) NILAI_DETIL_VAR varchar(10) KET ERANGAN_VARIABEL varchar(100) NAMA_DET IL varchar(100)

DET IL_INDIKATOR_PENILAIAN ID_DET IL_INDI varchar(50) ID_INDIKAT OR varchar(10) NILAI_DETIL_INDI varchar(10) KETERANGAN_INDIKAT OR varchar(100) ID_DET IL varchar(100) NAMA_DET AIL_INDI varchar(100)

VARIABEL ID_VARIABEL varchar(100) NAMA_VARIABEL varchar(100) KET ERANGAN varchar(10) ID_DETIL varchar(100) INDIKAT OR ID_INDIKAT OR varchar(10) ID_VARIABEL varchar(100) NAMA_INDIKATOR varchar(100) BOBOT_INDI varchar(10) JABAT AN ID_JABATAN varchar(20) NAMA_JABAT AN varchar(20) BIDANG ID_BIDANG varchar(20) NAMA_BIDANG varchar(25) GOLONGAN ID_GOLONGAN varchar(10) NAMA_GOLONGAN varchar(10)

Gambar

Tabel  1  Kriteria  Penilaian  Dari  Indikator  Keterampilan dalam Melaksanakan
tabel  yang  ada dalam basis  data.  Gambar dari  CDM dan PDM ada pada halaman lampiran 4  dan 5
Gambar 9 Form Nilai Pegawai per Bidang
Gambar 2 Contex Diagram Penilaian Kinerja  Pegawai
+2

Referensi

Dokumen terkait

RISTA NURKARTIKA NIM.. Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak, maka pola asuh orang tua yang diterapkan akan sangat

Berdasarkan kondisi yang dihadapi oleh mitra SOJI dalam mengolah ikan Kurisi dan Swanggi menjadi produk scallop, bakso dan sosis, maka metode yang digunakan untuk

Kamera video (video photography) Untuk kamera video sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena menghasilkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu

Memandangkan kepada cabaran-cabaran globalisasi dan meningkatnya jangkaan orang ramai terhadap perkhidmatan-perkhidmatan serta usaha- usaha penambahbaikan, pembaharuan pentadbiran

Faktor lain yang berpotensi cukup tinggi untuk terjadinya medication error dan sering dijumpai adalah racikan pada resep pediatri yang berisi lebih dari

tentang Pemerintahan Daerah dan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi serta Peraturan

Pemberian campuran 10 t cocopeat ha -1 dan RP dosis 30 P2O5 kg ha -1 meningkatkan jumlah gabah bernas malai -1 dan berat gabah kering giling ketiga varietas padi gogo, berat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Daya Juang wanita single parent yang ditinggal meninggal demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Metode yang digunakan dalam penelitian