• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN FAKTOR JENIS, PENYEBAB DAN WAKTU TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA BANDA ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN FAKTOR JENIS, PENYEBAB DAN WAKTU TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA BANDA ACEH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN FAKTOR JENIS, PENYEBAB DAN WAKTU TERJADINYA KECELAKAAN

KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA BANDA ACEH

Buraida

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala Jln. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam - Banda Aceh

Email: farizfdy@yahoo.com ABSTRAK

Proyek konstruksi merupakan kumpulan berbagai aktivitas yang saling berhubungan yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Pelaksanaan proyek tersebut melibatkan berbagai sumberdaya diantaranya, manusia, modal, mesin, material dan metode. Manusia sebagai unsur yang terpenting dalam proyek mempunyai keterbatasan diantaranya kurang hati-hati, ceroboh dan kelelahan fisik. Kecelakaan kerja dalam proyek yang terjadi seperti terjatuh, terluka, tergelincir dan lain-lain. Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang tidak diduga sebelumnya. Timbul permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang menjadi faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. Ruang lingkup penelitian ini ditujukan kepada para kontraktor grade 4, grade 5 dan grade 6 yang mengerjakan proyek konstruksi di Banda Aceh. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada manajer proyek, general superintendent dari kelompok penyedia jasa. Dengan menggunakan analisis deskriptif maka diperoleh bahwa jenis kecelakaan yang terjadi adalah terjatuh dan terkena sengatan listrik. Penyebab kecelakaan adalah kecerobohan pekerja dalam bekerja dapat memicu seringnya terjadi kecelakaan kerja. Waktu yang sering terjadi kecelakaan kerja adalah pada malam hari.

Kata kunci: kecelakaan kerja, jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. 1. PENDAHULUAN

Kota Banda Aceh sebagai tempat dilakukannya penelitian ini mengalami banyak perkembangan setelah berlalunya bencana gempa dan tsunami tahun 2004. Perkembangan pembangunan konstruksi menjadi salah satu bagian terpenting untuk membawa Kota Banda Aceh menuju Bandar Wisata Islami. Pembangunan proyek konstruksi melibatkan banyak sumberdaya diantaranya unsur manusia atau tenaga kerja. Manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai batasan dan dapat saja melakukan kesalahan dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Permasalahan yang timbul adalah apa saja yang menjadi faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah utnuk mengetahui faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja.

Penelitian yang pernah dilakukan pada pekerjaan konstruksi beton bertulang di Kota Banda Aceh menunjukan bahwa penyebab kecelakaan kerja adalah adanya perasaan tidak bebas dalam bekerja sedangkan jenis kecelakan kerja yang sering terjadi adalah tertusuk paku (Buraida, 2011). Berdasarkan penelitian diatas ingin dikembangkan lebih lanjut untuk semua pekerjaan yang ada pada proyek konstruksi yang dilaksanakan penyedia jasa di Kota Banda Aceh.

2. STUDI KEPUSTAKAAN Proyek konstruksi

Menurut Syah (2004:12), pengertian proyek secara sederhana adalah suatu rangkaian kegiatan yang terencana dan dilaksanakan secara berurutan dengan logika serta menggunakan banyak jenis sumber daya, yang dibatasi oleh dimensi biaya, mutu, dan waktu.

Soeharto (2001:13) mengemukakan bahwa proyek konstruksi merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan yang memiliki ketergantungan antar satu kegiatan dengan kegiatan yang lain. Dalam proyek ini melibatkan tenaga kerja manusia, bahan, peralatan, uang dan metode.

(2)

Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi Pengertian dan penyebab kecelakaan kerja

Menurut Husni (2003 : 142), kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktifitas. Seperti yang dikutip oleh Syah (2004 : 32), disebutkan data dari International Labour Organization (ILO), klasifikasi penyebab kecelakaan kerja adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan dan Organisasi 2. Pelaksanaan Pekerjaan 3. Peralatan

4. Manajemen dan Metode Kerja. 5. Perilaku Pekerja.

Faktor manusia terhadap kecelakaan kerja

Menurut Napitupulu (1989), setiap terjadi kecelakaan kerja maka dapat digolongkan ke dalam salah satu dari bermacam corak umum kecelakaan kerja, sehingga dapat mengurangi kesulitan dalam menganalisis terhadap adanya kecelakaan itu sendiri. Corak umum tersebut adalah sebagai berikut:

1. menabrak sesuatu (struck against); 2. jatuh dari tempat tinggi (fall from above);

3. terperangkap oleh/di bawah/ di antara suatu benda (cought in, on, or between); 4. jatuh dari dan di tempat yang permukaannya sama (fall at ground level); dan 5. tersengat aliran listrik (electrical contact).

Hinze (1997) mengemukakan bahwa faktor manusia (pekerja) merupakan salah satu penyebab dari kecelakaan kerja, karena pekerja berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan proyek konstruksi. Faktor manusia tersebut terdiri dari:

Pembawaan dari pekerja

1. Persoalan pribadi pekerja 2. Usia dan pengalaman kerja

3. Perasaan bebas dalam melaksanakan pekerjaan 4. Keletihan fisik pekerja

5. Lingkaran bioritmik fisik pekerja Metode pengambilan sampel

Menurut Sugiono (2003:79) jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri.

Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki. Makin besar tingkat kesalahan maka semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya.

Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut :

(N ) P Q d Q P N s . . 1 . . . 2 2 2 l l + -= ...(2.1)

Dimana : s = jumlah sampel λ2 = harga tabel chi-kwadrat

N = populasi

P = proporsi kelompok pertama Q = proporsi kelompok kedua d = derajat ketelitian harga P = Q = 0,5 Metode statistika

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan perhitungan pada penelitian ini adalah analisa deskriptif. Analisis deskriptif

Sugiyono (2003:142), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

(3)

3. METODE PENELITIAN Objek dan lokasi penelitian

Objek penelitian ini adalah jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. Lokasi penelitian pada perusahaan-perusahaan kontraktor grade 4, grade 5 dan grade 6 yang berdomisili di Kota Banda Aceh dan yang sudah menanggani proyek dalam lima tahun terakhir.

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner yang ditujukan kepada sejumlah responden. Kuesioner disebarkan langsung oleh peneliti kepada pihak perusahaan penyedia jasa (seperti manajer proyek atau general superintendent) sebagai responden penelitian. Setelah menyerahkan kuesioner kepada responden, peneliti langsung menunggu respondennya selesai mengisi sendiri kuesionernya dengan lengkap.

Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau subyek penelitian. Pada penelitian ini data primer diperoleh dari responden melalui penyebaran kuisioner yang dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu :

1. Kuisioner A

Kuisioner A meliputi pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik responden dan juga menjelaskan tentang identitas perusahaan secara umum. Responden penelitian adalah pihak-pihak yang terlibat dalam struktur organisasi kontraktor.

2. Kuisioner B

Kuisioner B berisikan pernyataan-pernyataan mengenai jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. Kuesioner bagian ini terdiri atas pernyataan-pernyataan yang telah disusun berdasarkan literatur tentang kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di kota Banda Aceh.

a. Jenis-jenis kecelakaan, yaitu :

Untuk mengetahui Jenis-jenis kecelakaan yang pernah terjadi.pada lingkungan proyek. Jenis-jenis kecelakaan yang sering terjadi diuraikan menjadi:

1. Terjatuh

2. Tertimpa benda jatuh 3. Terbentur

4. Terjepit benda 5. Tergelincir

6. Gerakan melebihi kemampuan

7. Pengaruh alam (cuaca, gempa, angin kencang, badai) 8. Terkena arus listrik

9. Terkontaminasi bahan berbahaya b. Penyebab-penyebab kecelakaan, yaitu :

Untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan-kecelakaan kerja yang selama ini sering terjadi di lingkungan proyek.

1. Kecerobohan pekerja dalam bekerja

2. Lingkungan yang tidak bersih/rapi

3. Kurang pengawasan

4. Ketidakmengertian pekerjaa

5. Tidak mengikuti tata pelaksana yang bener

6. Kurang pengalaman

c. Waktu terjadinya kecelakaan kerja

Untuk mengetahui kapan waktu yang sering terjadinya kecelakaan kerja

1. pagi

2. siang

3. sore

4. malam

Data sekunder

Data sekunder berupa data mengenai jumlah responden yang dipilih secara acak dari jumlah total 185 kontraktor di Banda Aceh serta kontraktor tersebut telah selesai menangani proyek konstruksi di Provinsi Aceh dalam lima tahun terakhir.

(4)

Populasi dan sampel

Penentuan jumlah sampel dari populasi 185 perusahaan didasarkan pada Persamaan 2.1 dengan taraf kesalahan 10%. Dimana :

(

N

)

P Q d Q P N s . . 1 . . . 2 2 2 l l + -= Diketahui : l2 = 2,706 N = 185 P = Q = 0,5 d = 0,1 maka ;

( ) (

)

2,52 49,66 153 , 125 5 , 0 5 , 0 706 , 2 1 185 1 , 0 5 , 0 5 , 0 185 706 , 2 2´ - + ´ ´ = = ´ ´ ´ = s » 50 sampel

Berdasarkan perhitungan rumus atau tabel tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 50 perusahaan. Untuk 1 perusahaan diambil 1 responden. Cara pengambilan sampel dari jumlah populasi yang ada dilakukan dengan sampling acak dan memberikan penomoran untuk setiap sampel yang telah dipilih.

Jika dari sampel yang telah dipilih ternyata responden tidak memenuhi kriteria penelitian, maka akan diambil sampel lain yang memenuhi kriteria penelitian sebagai pengganti. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar data-data penelitian ini didapatkan dari responden yang mengerti dan memahami masalah-masalah program keselamatan dan kesehatan kerja yang sering dihadapi dalam suatu pelaksanaan konstruksi.

Pengolahan data dan penyajian hasil

Pengolahan data menggunakan perhitungan statistik dengan menggunakan program Excel. Analisis yang dilakukan terdiri analisis deskriptif . Tujuan analisis dan perhitungan yaitu untuk mengetahui faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja di kontruksi. Jawaban dari responden berupa pilihan atas penyataan yang telah dinyatakan pada kuesioner.

Analisis deskriptif

Pada penelitian ini analisis deskriptif yang dipakai hanya untuk melihat persentase tertinggi dan terendah dari faktor kajian ini. Adapun teknik penyajian data yang didapat adalah memberikan gambaran persentase serta disajikan dalam bentuk tabel dan piechart.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Karakteristik responden

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilihat dari 50 kuisioner yang telah disebarkan kepada responden yang terbanyak menjawab adalah laki-laki sebanyak 45 orang (90%), menurut tingkat usia yang terbanyak 31-35 tahun 14 orang (31,11% ), tingkat pendidikan yang terbanyak S1 yaitu 29 orang (64,4%), tingkat jabatan yang terbanyak adalah direktur yaitu 22 orang (48,89%), dan tingkat masa kerja jabatan 6-10 tahun sebanyak 23 orang (51,11%), serta tingkat jumlah proyek bangunan gedung yang sudah ditangani dalam 5 tahun terakhir yang terbanyak adalah 37 perusahaan (82,22%).

Jenis-jenis kecelakaan kerja

Jenis-jenis kecelakaan kerja yang pernah terjadi dalam lingkungan pembangunan proyek merupakan hal tidak terduga sebelumnya.

Rata-rata variabel jenis-jenis kecelakaan kerja yang pernah terjadi dalam lingkungan pembangunan proyek dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1 Terjadinya kecelakaan kerja dan jenis-jenis kecelakaan kerja Uraian Variabel Persentase 1. Sering terjadi kecelakaan

a. Sering 0%

b. Cukup sering 9%

(5)

d. Cukup jarang 38%

e. Tidak pernah 0%

2. Jenis kecelakaan yang sering terjadi

a. Terjatuh 24%

b. Tertimpa benda jatuh 20%

c. Terbentur 16%

d.Tergelincir 5%

e. Terjepit benda 11% f. Gerakan melebihi kemampuan 0% g. Pengaruh alam (cuaca, gempa, dll) 0% h. Terkena arus listrik 24% j. Terkontaminasi bahan berbahaya 0%

Berdasarkan Tabel diatas maka dapat dilihat persentase tertinggi pada umumnya saat pembangunan proyek konstruksi berlangsung jarang terjadinya kecelakaan kerja. Jenis kecelakaan kerja yang paling sering terjadi adalah terjatuh dan terkena arus listrik. Ini dapat digambarkan dengan pie chart seperti berikut ini:

Gambar 1. Piechart hasil output jenis kecelakaan yang sering terjadi

Pada Gambar.1 di atas menjelaskan bahwa persentase tertinggi jenis kecelakaan yang sering terjadi diantaranya yaitu jatuh dan terkena arus listrik sebesar 24%, kemudian tertimpa sebesar 20% , terbentur sebesar 16%, terjepit sebesar 11%, selanjutnya dan tergelincir sebesar 5%, serta gerakan melebihi kemampuan, pengaruh alam (cuaca, gempa, dan lain-lain) dan terkontaminasi bahan berbahaya sebesar 0%.

Penyebab kecelakaan kerja

Penyebab terjadinya kecelakaan kerja terdiri dari berbagai faktor diantaranya faktor manusia. Hasil pengolahan data terhadap variabel dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2 Penyebab terjadinya kecelakaan kerja

Uraian Variabel Persentase

1. Penyebab terjadinya kecelakaan

a. Kecerobohan pekerja dalam bekerja 31%

b. Lingkungan yang tidak bersih/rapi 0%

c. Kurangnya pengawasan 16%

d. Ketidakmengertian pekerja 24%

e. Tidak mengikuti tata pelaksana yang benar 27%

f. Kurangnya pengalaman 2%

Berdasarkan Tabel maka dapat dilihat persentase tertinggi perkelompok. Pada umumnya kecerobohan pekerja dalam bekerja dapat memicu terjadi kecelakaan kerja.

· Penyebab terjadinya kecelakaan

(6)

Gambar 2. Piechart hasil output penyebab terjadinya kecelakaan

Kecerobohan pekerja dalam bekerja menjadi faktor yang dominan dari penyebab kecelakaan kerja (31 %)dan diikuti tidak mengikuti tata pelaksanaan kerja yang benar (27%).

Waktu terjadinya kecelakaan kerja

a. Pagi 7%

b. Siang 13%

c. Sore 29%

d. Malam 51%

Waktu terjadinya kecelakaan kerja juga lebih banyak terjadi pada malam hari sehingga sistem dalam perusahaan khususnya penerapan program K3 harus lebih diutamakan dan pada saat kerja lembur harus lebih diperhatikan penerangan sekitar lokasi proyek.

Pembahasan

Penelitian dalam skala kecil ini dilakukan hanya untuk mengetahui faktor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja. Karakteristik responden yang mengisi kuesioner menunjukan bahwa responden paham akan pernyataan yang ada dalam kuesioner. Responden laki-laki memang banyak yang berkecimpung di dunia konstruksi, dan usianya terbesar berada pada 31-35 tahun. Pendidikan sarjana dan berkedudukan sebagai direktur dengan masa kerja yang lama dan sudah mengerjakan banyak proyek konstruksi.

Kecelakaan yang terjadi dikategorikan dalam keadaan jarang terjadi dan ini juga terlihat kepada masyarakat kota Banda Aceh bahwa berita tentang kecelakaan kerja di proyek konstruksi jarang terpapar. Jenis kecelakaan yang terjadi adalah terjatuh dan terkena arus listrik. Terjatuh dari ketinggian ketika berdiri di tangga atau bangku perancah. Jika ditelusuri lebih lanjut penyebab terbesar terjadi kecelakaan adalah karena kecerobohan pekerja dalam bekerja. Pekerja menganggap bahwa pekerja tersebut sudah dikerjakan bertahun-tahun dan dianggap pekerjaan ringan. Sedangkan terkena arus listrik terjadi jika pekerja tidak menggunakan pelindung diri dan tidak berhati-hati terhadap rambu-rambu peringatan.Waktu terjadinya kecelakaan dimalam hari disebabkan keadaan cahaya yang kurang dan juga factor kelelahan fisik. Sehingga jika dihubungkan antara factor jenis, penyebab dan waktu terjadinya kecelakaan kerja bahwa factor manusialah yang menyebabkan kecelakaan kerja.

5. KESIMPULAN

Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di Kota banda Aceh dalam kategori jarang terjadi. Penyebab terjadi kecelakaan kerja adalah pada kecerobohan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Akibat kecerobohan tersebut munculakan jenis kecelakaan yang terjadi yaitu jatuh dari ketinggian dan terkena arus listrik. Kecelakaan sering terjadi pada malam hari.

6. TERIMA KASIH

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Buraida, Mahmuddin (2011). "Pengaruh Faktor manusia Terhadap kecelakaan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi Beton Bertulang Di Kota Banda Aceh", Prosiding Seminar Nasional ke 3 FT. UISU.hal, 111-119. Hinze, J. W., 1997, Construction Safety, Prentince Hell, New York

Husni L, 2003, Pengantar Hukum dan Ketenagakerjaan Indonesia, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Napitupulu, 1989, Keselamatan Kerja Terpadu dalam Sistem Manajemen, Modul II, GBMPE, Institut Manajemen Proteksi Indonesia, Jakarta.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabet, Bandung.

Soeharto I, 2001, Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional, Penerbit Erlangga, Jakarta. Syah, M., 2004, Manajemen Proyek, Kiat Sukses Mengelola Proyek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Malang.

(8)

Gambar

Tabel 1 Terjadinya kecelakaan kerja dan jenis-jenis kecelakaan kerja  Uraian Variabel  Persentase  1
Tabel 2 Penyebab terjadinya kecelakaan kerja
Gambar 2. Piechart hasil output penyebab terjadinya kecelakaan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memutuskan dasar investasi apa yang akan digunakan untuk mengevaluasi pusat investasi, kantor pusat menanyakan dua hal: pertama, praktik- praktik apa saja

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu bentuk baru dalam meremote komputer dengan menggunakan handphone android, pengguna dapat menjalankan komputer se฀ve฀

Temuan lain dari penelitian ini adalah faktor keluarga dan faktor yang dulu bahkan tidak disadari oleh para penyintas yaitu faktor keyakinan akan kekuatan Allah

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir Penerapan Aircraft Communication dan Navigation Guru mampu melakukan operational test pada keilmuan yang mendukung mata pelajaran

agama, yakni Buddha, Islam, dan Hindu, serta beberapa Kristen, hubungan sosial berjalan dengan baik didasari nilai-nilai budaya Tengger yang dianut oleh warga Desa

a) Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data penelitian secara langsung. 17 Data primer yaitu data yang diperoleh dari

Sistem ini berada pada kutub yang bertentangan dengan sistem fixed. Dalam sistem ini, otoritas moneter secara teoritis tidak perlu mengintervensi pasar sehingga

In this paper I have considered a fuzzy supply chain inventory model where I have described the cycle time as a triangular fuzzy number (symmetric).The demand rate is assumed to be