• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUARA KPU. Republik Fiji Belajar Pemilu dan Demokrasi Di Indonesia. April KPU Rencanakan Distribusi Logistik Pemilu 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUARA KPU. Republik Fiji Belajar Pemilu dan Demokrasi Di Indonesia. April KPU Rencanakan Distribusi Logistik Pemilu 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SUARA KPU

Republik Fiji Belajar Pemilu dan

Demokrasi Di Indonesia

KPU Rencanakan Distribusi

Logistik Pemilu 2014

Partai Ki Joko Bodo Ber-

Audiensi dengan KPU-RI

Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat Edisi April 2011

KOMISI UM UM P E M I LI H A N KOMISI UMU M P E M IL IHA N

2011

P E M I L U K A D A

April 2011

KPU Gelar Bimtek Informasi

Pemilukada

(2)

SUARA KPU

Pengantar Redaksi

Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat

KOMISI UM UM P E M I LI H A N

L

earning Democracy, barangkali begitulah arti kunjungan Perdana Menteri

Republik Fiji (Republic of the Fiji Islands) H.E. Commodore Josaia Voreqe Bainimarama ke Indonesia tanggal 7 April 2011 lalu. Pembelajaran demokrasi adalah proses dengan mana suatu negara melakukan studi banding tentang demokrasi ke negara lain yang telah berhasil melaksanakan praktik demokrasi. Dengan demikian Republik Fiji mempunyai kesempatan untuk terus belajar demokrasi dengan cara memperluas kapasitas dirinya. Republik Fiji siap menghadapi perubahan dengan mengelola perubahan itu sendiri (managing change) melalui Pemilu 2014. Untuk mentransformasikan negaranya, terlebih dulu PM Fiji mencermati komponen-komponen penting yang harus ada dalam pembelajaran demokrasi khususnya belajar dari pengalaman Indonesia melaksanakan tiga kali Pemilu paling demokratis yaitu Pemilu 1999, 2004 dan 2009.

Secara kasat mata, kita merasa bangga karena sebagai penyelenggara Pemilu, KPU menjadi “benchmark” bagi negara-negara lain untuk menimba pengalaman Indonesia mempraktikkan demokrasi. Bukan hanya Republik Fiji, negara seperti Afganistan, Malaysia, Thailand dan Filipina juga berkunjung ke KPU. Ini sangat penting karena KPU sudah berhasil membangun “brand image” di mana “image” ini layak dijual kepada negara lain yang ingin meningkatkan kualitas demokrasi. Artinya Indonesia umumnya dan KPU khususnya sudah menerapkan prinsip-prinsip pengembangan desain demokrasi modern.

Ada beberapa alasan mengapa dibutuhkan pembelajaran demokrasi yaitu:

Pertama, dalam rangka pembangunan politik yang berkelanjutan, kita tidak lagi

mengandalkan proses “demokrasi prosedural”, melainkan demokrasi yang substan-sial di mana pemilih bukan hanya memilih lambang Parpol melainkan juga memilih calon/pemimpin berkualitas.

Kedua, pengembangan demokrasi yang lebih berorientasi pada jumlah pemilih

yang besar dan spektakuler dianggap tidak tepat lagi. Sejalan dengan berkembang-nya abad teknologi informasi, maka pemilih di samping aktif tapi juga harus memiliki rasionalitas, termasuk ada perubahan model mental pemilih.

Ketiga, ada penciptaan inovasi dalam infrastruktur demokrasi seperti

penggu-naan e-voting ketimbang “nyoblos” dalam memilih. Salah satu inovasi paling berpen-garuh yaitu perencanaan Pemilu yang lebih matang. Perencanaan Pemilu secara tradisional mendorong pelaksanaannya kurang efisien dilihat dari segi anggaran.

Keempat, penyelenggara Pemilu harus mandiri dan terbebas dari intervensi

ber-berbagai pihak. Secara bertahap, tugas ini harus mendorong lebih banyak kerjasama dan koordinasi di antara penyelenggara Pemilu. Artinya baik dalam tahapan persia-pan maupun pelaksanaan Pemilu, pihak penyelenggara terbebas dari proses inter-vensi dan tekanan stakeholder serta harus mengacu pada kepentingan publik.

Memang “learning democracy” unik dan tidak sama penerapannya di tiap nega-ra, suatu cara umum untuk memahami demokrasi yang muncul sejak awal sejarahnya

hanya dapat dipahami seperti masa Plato atau Aristoteles. Mudah-mudahan pen-galaman Indonesia berdemokrasi bisa menjadi “pembelajaran” demokrasi

di Republik Fiji. (FS)

Pengarah

Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, M.A Sri Nuryanti, S.IP, MA

Dra. Endang Sulastri, M.Si I Gusti Putu Artha, SP, M.Si Dr. H. Abdul Aziz, MA Prof. Dr. Ir. Syamsulbahri, MS Saut Hamonangan Sirait, M.Th

Penanggung Jawab

Drs. Suripto Bambang Setyadi, M.Si Asrudi Trijono, SH

Pemimpin Redaksi

Drs. Syafriadi S. Yatim

Editor Senior

Drs. Yosmardin, M.Si, Nur Safa’at, SE, MM, Drs. Faisal Siagian M.Si

Editor

Sahruni H.R, SS, M.Si, Eddy Purwanto, SH, Dra. Titik PW MP, Andy Firmanda, Dra. Hendrika Ferdinandus, Kadar Setyawan, Andy Prasetyo

Reporter

Didi, Satrio, Rita, Dewi, Khaerul Anam, Ika Prasetya, Catursari, Andre Riandi, Reni Rinjani,

Fotografer

Dodi H, Sapto

Designer Grafis

Arif Priyo

Distribusi/Sirkulasi

Dewi Mustikawati, Teddy Irawan

Alamat Redaksi

Biro Teknis dan Hupmas Komisi Pemilihan Umum

Jl. Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat Tlp: (021) 319 37223

Website: www.kpu.go.id mediacenter.kpu.go.id

(3)

4 Fokus Utama

Republik Fiji Belajar Pemilu

dan Demokrasi Di Indonesia

5 Fokus

MK dan KPU Tingkatkan Pemahaman

Berkonstitusi dan Hukum Acara Bagi Anggota

KPU Pusat dan Daerah

7 News

KPU Selenggarakan Bimtek Penyusunan

Laporan Keuangan Untuk KPU Provinsi

6 News

Penyandang Cacat Juga Punya Hak Pilih

Daftar Isi

Pengantar Redaksi ... 02

Daftar Isi ... 03

News ... 7-10

Profil ... 12

Berita Dalam Gambar ... 12

(4)

Fokus

Utama

P

erdana Menteri Republik Fiji (Republic of the Fiji Islands),

H.E. Commodore Josaia

Voreqe Bainimarama, hari ini, Kamis (7/4) bertemu dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta un-tuk berkonsultasi terkait penyeleng-garaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan proses demokrasi di Indonesia. “Kesempatan ini kami pergunakan untuk mempelajari sistem Pemilu dan demokrasi di Indonesia. Presiden kami mau belajar dari Indonesia,” ujar Bainimarama, yang sehari sebelumya diterima di Istana Negara oleh Presi-den Susilo Bambang Yudhoyono usai meresmikan Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Fiji di Jakarta.

Fiji pada 2014 akan melaksanakan Pemilu untuk pertama kalinya, dan persiapannya sudah dimulai pada ta-hun 2012, termasuk persiapan paket regulasi (konstitusi) dan logistiknya. Republik Kepulauan Fiji adalah negara kepulauan yang terletak di selatan

Samudera Pasifik. Negara beribu-kota Suva dengan jumlah penduduk 827.900 jiwa (Juli 2007) itu menganut sistem pemerintahan multi partai yang dipimpin oleh seorang Presiden (Ratu Epeli Nailatikau). Sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri (Voreqe Josaia Bainimarama).

Anggota KPU yang hadir pada ke-sempatan itu, antara lain Prof. Syamsul-bahri, Endang Sulastri, dan Abdul Aziz. Mereka didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU Suripto Bambang Setyadi dan Kepala Biro Perencanaan, Moyong Haryanto.

Abdul Aziz menjelaskan ten-tang sistem pemerintahan Indonesia, proses demokratisasi, dan perjalanan sejarah Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia yang mulai diselenggarakan sejak tahun 1955 sampai yang terakhir, tahun 2009. “Terdapat banyak ide dan konsep terkait sistem dan proses pe-nyelenggaraan demokrasi dan Pemilu di Indonesia, termasuk pembentukan

Anggota KPU Dr Abdul Azis Menerima Cendera Mata dari PM Fiji disaksikan anggota KPU Endang Sulastri dan KPU Syamsulbachri serta Sekjen KPU Bambang Setyadi. Dalam Pertemuan Itu, KPU dan PM Fiji Bertukar Pengalaman Tentang Pemilu dan Demokrasi di Indonesia. Republik Fiji akan menggelar Pemilu tahun 2014. (foto: dod/UJ/hupmas)

DPD (Dewan Perwakilan Daerah) dan keikutsertaan Partai Politik (Parpol). Ini semua sangat rumit, tapi it’s ok, we

can do it,” ucap Aziz dengan bangga.

Aziz, secara detail, juga menjelas-kan tentang Parlementary Treshold (PT), syarat-syarat seorang calon den (capres) dan calon wakil presi-den (cawapres), penghitungan kursi, keanggotaan DPR dan MPR, serta kelembagaan KPU yang bersifat hierar-kis, nasional, tetap dan mandiri. “KPU ada di setiap tingkatan, dengan kom-posisi yang berbeda antara Pusat dan daerah (provinsi dan kabupaten/kota), yang didukung oleh Sekretariat (Jen-deral). Selain Pileg (Pemilu Legislatif-red) dan Pilpres, terdapat juga pemilu langsung untuk memilih gubernur dan bupati atau walikota (Pemilukada), dengan anggaran APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),” terang Anggota KPU yang sangat fasih berbahasa Inggris ini.

Sementara itu, Endang Sulastri menerangkan mengenai persiapan Pemilu, penyelesaian perselisihan ha-sil Pemilu, pendidikan kepemiluan, pembentukan KPU, sistem pemilu di Indonesia, pembentukan kabinet, dan parpol serta syarat pendirian parpol. “Saat ini sedang berkembang wacana calon Presiden independen dan syarat dukungannya. Pada Pemilukada, calon independen ini sudah diakomodir, sepanjang ada dukungan dari presen-tasi jumlah penduduknya,” ujarnya.

PM Bainimarama usai berdialog menyampaikan ucapan terimakasih kepada KPU atas kesediaannya mem-bagi ilmu kepemiluan dan demokrasi. “Thanks for the commitment to help

election in Fiji,” ucapnya penuh respek.

(dd)

Republik Fiji

Belajar

Pemilu Dan Demokrasi

(5)

Fokus

Utama

K

etua KPU, Prof. Hafiz

An-shary, AZ, MA, mengharap-kan agar penyelenggaran Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) tahun 2011 dapat lebih baik daripada penyelenggaraan Pemilukada tahun 2010 lalu. “Saya berharap Pemilukada 2011 dapat berjalan lebih baik daripada Pemilukada 2010,” tandasnya.

Hal tersebut diungkapkan Hafiz pada acara Temu Wicara antara KPU dengan Mahkamah Konstitusi (MK) dengan tema: Peningkatan Pemahaman Berkonstitusi dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Bagi Anggota KPU Pusat dan Daerah, 8-10 April lalu di Jakarta. Acara yang diikuti oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/ kota itu dimaksudkan untuk melakukan evaluasi dan memperoleh informasi terkait penyelenggaraan Pemilukada. “Pertemuan ini sangat penting untuk

Ketua KPU, Prof. Hafiz Anshary, AZ, MA, memberikan pidato pada acara Temu Wicara antara KPU dan Mahkamah Konstitusi di Jakarta. (foto: ie’am/hupmas)

MK dan KPU Tingkatkan Pemahaman

Berkonstitusi dan Hukum Acara Bagi

Anggota KPU Pusat dan Daerah

KPU provinsi maupun KPU kabupaten/ kota yang akan menyelenggarakan Pemilukada,” katanya.

Selain Hafiz Anshary, hadir juga Anggota KPU Abdul Aziz dan Endang Sulastri, serta Ketua MK Prof. Moch. Mahfud MD, dan para Hakim Konstitusi serta jajarannya. Menurut Mahfud, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia (setelah India dan USA-red) sedang berada pada tahap transisi demokrasi. “Dalam kehidupan demokrasi, Indonesia saat ini sudah melompat jauh. Ini tidak lepas dari peran KPU dalam menyelenggarakan Pemilu dan Pemilukada,” ujarnya.

Terkait sengketa Pemilu dan Pemi-lukada, Mahfud menginginkan MK da-pat mengeluarkan keputusan yang terbaik. “KPU adalah anak kandung reformasi, dan MK ingin mendorong KPU agar proses Pemilu dapat berjalan dengan benar dan optimal,” tandas

Mahfud.

Pada kesempatan tersebut, Hafiz juga menghimbau kepada KPU provinsi mapun KPU kabupaten/kota agar be-kerja dengan baik sesuai peraturan pe-rundang-undangan. “Jaga terus netrali-tas KPU sebagai penyelenggara, tutup peluang-peluang yang bisa dijadikan gugatan ke MK, dan KPU jangan mau dijadikan alat politik untuk kepentingan tertentu,” pintanya kepada seluruh pe-serta.

“Saya sedih kalau ada Pemilukada yang diulang, karena nama KPU men-jadi taruhannya. Karena itu, saya minta agar setelah melakukan rekapitulasi penghitungan suara, selain formulir C-1, KPU harus mendokumentasikan (foto) kertas plano penghitungan yang besar. KPU juga harus pandai menyu-sun strategi dalam proses penyeleng-garaan Pemilukada, supaya tidak beru-jung ke MK,” pungkas Hafiz. (dd)

(6)

News

Hak Pilih

Penyandang Cacat Juga Punya

A

nggota KPU, Saut H. Sirait, Kamis (31/3/2011) menghadiri Launching (peluncuran) buku Panduan Akses Pemilu: Jaminan Partisipasi Hak Politik bagi Penyandang Cacat, di Jakarta. Buku tersebut dimaksudkan untuk digunakan oleh para pemangku kepentingan Pemilu di Indonesia yang menjamin hak-hak para penyandang cacat untuk mengakses dan berpartisipasi dalam Pemilu.

Buku Panduan Akses Pemilu dibuat dan diterbitkan atas prakarsa IFES (International Foundation for Electoral

Systems) dan PPUA PENCA (Pusat Pemilihan Umum Akses

Penyandang Cacat), dengan dukungan pendanaan dari Au-sAID (Australian Government OverseasAid Program). Buku ini berisi berbagai informasi, di antaranya, informasi singkat tentang Tahapan Penyelenggaraan Pemilu yang Aksesibel bagi penyandang diabilitas; informasi tentang berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan Pemilu yang masih dialami penyandang disabilitas; kompilasi dari peraturan tentang Pemilu/Pemilukada yang berkaitan dengan hak-hak politik penyandang disabilitas; dan informasi tentang pentingnya memaksimalkan pemanfaatan sarana teknologi pendukung demi terwujudnya Pemilu yang aksesibel bagi penyandang disabilitas.

Saut Sirait pada kesempatan tersebut diminta untuk menjadi pembicara, bersama Koordinator PPUA PENCA, Heppy Sebayang, dan Rafendi Jamin dari Komisi HAM (Hak Azasi Manusia) ASEAN.

Saut mengatakan, negara harus memiliki good will, tidak hanya political will untuk memberikan hak dan keadilan bagi para penyandang cacat dalam proses penyelenggaraan Pemilu maupun Pemilukada (Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah). “Rezim sekarang berbeda dengan yang dulu, tidak ada lagi keterwakilan para penyandang

cacat di Majelis (MPR-red). Kita harus mendorong agar negara punya good will. Kita harus kerjasama menyusun Daftar Pemilih Tetap (DPT), harus ada “joint committee” agar seluruh warga punya hak pilih. Kami (KPU-red) akan tetap memonitor hal ini, termasuk dalam Pemilukada,” tandas Anggota KPU Divisi Pengawasan, yang lebih suka menggunakan istilah “Penyandang Halangan” tersebut.

Sementara, Rafendi menyambut baik peluncuran buku tersebut. “Ini (Launching buku-red) sesuatu yang harus dirayakan, karena merupakan kemajuan. Sebuah pencapaian yang recognize,” katanya. Menurutnya, buku tersebut merupakan pendekatan HAM terhadap kaum

disabel. “Kaum disabilitas bukan berarti disabel. Peran

Komisi HAM ASEAN adalah berupaya meratifikasi regulasi terkait. Ini momentum yang tepat, sejalan dengan The Core

Convention International of Human Rights,” sambungnya.

Saut dan Heppy sependapat, harus ada data yang akurat, terutama menyangkut jumlah dan jenis cacat di setiap tingkatan, mulai dari kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. “Selama ini, proses pemutakhiran data yang dilakukan oleh KPU sangat tergantung pada data dari Kementerian Dalam Negeri. PENCA juga harus membantu menyusun data, karena momentumnya sangat pas,” tutur Saut. (dd)

Ketua PPAU PENCA, Aryani, Menyerahkan Buku Panduan Akses Pemilu kepada Anggota KPU, Saut H. Sirait, Disaksikan Perwakilan IFES. (foto: dod/hupmas)

(7)

News

K

omisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (5/4/2011) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan laporan berdasarkan Peraturan Pe-merintah (PP) Nomor 39 Tahun 2006 untuk KPU dan KPU provinsi. Bimtek diadakan oleh Biro Perencanaan KPU, berlangsung selama 3 hari (5-7 April 2011), diikuti oleh 41 peserta. KPU provinsi diwakili oleh 1 (satu) orang Kasub-bag Program dan Data, dan 1 (satu) orang Operator.

Ketua KPU Prof. Hafiz Anshary, AZ, MA; Anggota KPU Sri Nuryanti; Sekretaris Jenderal Suripto Bambang Setyadi hadir dalam pembukaan acara yang digelar di salah satu ho-tel di Jakarta itu. Kasubdit Politik Dalam Negeri dari Kemen-terian BAPPENAS RI, Indrajaya, tampil sebagai narasumber. Kepala Biro Perencanaan, Moyong Hariyanto dalam lapo-rannya menyampaikan, tujuan digelarnya Bimtek yang didasari PP Nomor 39 Tahun 2006 itu adalah dapat tersusunnya lapo-ran pelaksanaan kegiatan KPU dan KPU provinsi Triwulan I Ta-hun 2011 dengan menggunakan Program Aplikasi PP Nomor 39 Tahun 2006. “Itu output-nya, sedangkan outcome-nya ada-lah, terlatihnya para operator komputer dari KPU provinsi di seluruh Indonesia dalam menggunakan Program Aplikasi PP Nomor 39 Tahun 2006; mampu menularkan kemampuannya kepada operator komputer di KPU kabupaten/kota, termoni-tornya pelaksanaan program/kegiatan agar sesuai dengan rencana kerja (Renja) tahun 2011; dan termonitornya seluruh pelaksanaan program/kegiatan pada KPU provinsi dan KPU ka-bupaten/kota melalui penyusunan laporan PP Nomor 39 Tahun 2006.

Ketua KPU menyampaikan, salah satu tujuan dilaksanakan-nya Bimtek agar tercapai fungsi dan tugas yang diemban oleh KPU berdasarkan Pasal 8 ayat (4) huruf d Undang-Undang No-mor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu. “Kita wajib melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran se-suai dengan peraturan perundang-undangan,” tandasnya.

Sebagaimana diamanatkan Pasal 5 huruf f Peraturan KPU Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan

KPU Selenggarakan Bimtek Penyusunan

Laporan Keuangan Untuk KPU Provinsi

(a) Foto bersama Bimtek Penyusunan Laporan Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 .

(b) Suasana Pembukaan Bimtek Penyusunan Laporan Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006, KPU dan KPU Provinsi. (foto: dod/hupmas)

Tata Kerja Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU, Sekretariat KPU provinsi dan Sekretariat KPU kabupaten/kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2008, tugas Setjen adalah membantu penyusunan laporan penyelenggaraan kegiatan dan pertanggungjawaban KPU.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, perlu dilakukan evalu-asi pelaksanaan kegiatan KPU secara periodik. Salah satu laporan yang telah dilakukan KPU adalah, evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Triwulanan yang mengacu pada PP Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelak-sanaan Rencana Pembangunan yang memerintahkan setiap ke-menterian/lembaga melaporkan hasil evaluasi pelaksanaan ren-cana pembangunan setiap triwulan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, pemerintah akan mengetahui tingkat keberhasilan ca-paian dan dapat segera mendeteksi kendala yang menjadi per-soalan dalam pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran, sehingga unsur pimpinan bisa segera memberikan langkah-lang-kah strategis agar rencana pembangunan yang telah disepakati dapat berjalan dan mencapai hasil yang maksimal.

Ketua KPU juga berpesan agar kegiatan penyusunan laporan tersebut dapat berjalan lancar, tertib, dan terlaksa-na dalam suasaterlaksa-na yang akrab, sehingga menghasilkan Lapo-ran Kegiatan KPU Triwulan I Tahun 2011 yang baik dan be-nar serta sesuai dengan Aplikasi PP Nomor 39 Tahun 2006. ”Dengan semakin baiknya aplikasi laporan kinerja pemba-ngunan berdasarkan PP 39 Tahun 2006 di lingkungan KPU dan KPU provinsi, dapat mendorong kinerja KPU kabupa-ten/kota dalam penerapan PP Nomor 39 Tahun 2006 di Sat-ker-Satker KPU kabupaten/kota. Kepada Biro Perencanaan dan Data Setjen KPU dan KPU provinsi di seluruh Indone-sia, saya minta segera melakukan pembinaan teknis secara langsung kepada petugas KPU kabupaten/kota, sehingga dapat mengisi aplikasi penyusunan laporan sesuai dengan PP Nomor 39 Tahun 2006 secara benar. Dengan demikian, KPU dapat memberikan Laporan Triwulanan secara utuh ke BAPPENAS RI,” pungkas Hafiz Anshary. (dod/dd)

(8)

News

D

alam rangka persiapan

pe-nyelenggaraan Pemilu 2014, KPU segera akan meny-usun kebijakan pengadaan dan distribusi logistik Pemilu, serta pemetaan wilayah distribusi logistik. Hal tersebut dilakukan untuk memini-malisir kendala-kendala yang pernah di-alami pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009. Demikian disampaikan oleh Kepala Biro Logistik KPU Drs. Boradi kepada Suara KPU.

Menurut Boradi, meskipun Pemilu 2014 masih dua tahun lagi, namun KPU sudah mulai berbenah diri untuk menyambut pesta demokrasi tersebut dengan melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia. Untuk dapat menyusun kebijakan pengadaan dan

KPU Rencanakan Distribusi Logistik

Pemilu 2014

distribusi logistik, KPU melalui Biro Logistik meminta kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota agar dapat memberikan data-data pendukung, yaitu harga satuan distribusi logistik, harga satuan barang, dan peta wilayah distribusi untuk menetapkan prioritas dalam pelaksanaan distribusi logistik Pemilu.

Menurut Boradi, pedoman data-data tersebut bisa didasarkan pada data-data penyelenggaraan Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009, dan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) yang memilih Gubernur dan Wakil Gu-bernur; Bupati dan Wakil Bupati; dan Walikota dan Wakil Walikota.

Harga satuan distribusi yaitu biaya pengiriman/distribusi logistik Pemilu dari KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/

Kota, dari KPU Kabupaten/Kota ke Ke-camatan (PPK), KeKe-camatan (PPK) ke Desa/Kelurahaan (PPS), dan Desa/Ke-lurahan (PPS) ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Biaya distribusi logistik Pemilu ini terhitung untuk pulang per-gi (PP). Sedangkan untuk harga satuan barang yaitu harga pengadaan logis-tik Pemilu yang diadakan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota de-ngan patokan harga pasar setempat.

Sehingga dibutuhkan juga infor-masi dari KPU Kabupaten/Kota men-genai biaya pengiriman/distribusi ter-tinggi dan terendah dari Kabupaten ke Kecamatan (PPK), Kecamatan (PPK) ke Desa/Kelurahaan (PPS) dan Desa/Kelu-rahan ke TPS. Di samping itu dibutuh-kan pemetaan wilayah distribusi logis-tik Pemilu, berupa pemetaan wilayah kondisi geografis Indonesia. (Ika/Arf)

Partai Ki Joko Bodo Ber-Audiensi

Dengan KPU RI

K

i Joko Bodo ternyata tidak hanya mengurusi dunia paranormal saja. Dalam bi-dang politikpun, ia tidak mau ketinggalan. Hal itu terungkap ketika pada Senin (11/4/2011), Partai Permata Nusantara (Perantara) melakukan au-diensi dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU-RI) di Jalan Imam Bonjol 29, Jakarta. Partai ini diketuai oleh Ki Joko sendiri. “Kami ingin memperoleh penjelasan yang benar dan akurat, agar partai kami bisa lolos sebagai peserta Pemilu 2014. Untuk itu, kami berkonsultasi dengan KPU terkait peraturan baru tentang Partai Politik (Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011-red)” kata lelaki asal Bali, yang bernama asli Agung Yulianto itu.

Menurut penuturan Ki Joko, Par-tai Perantara telah berdiri sejak tahun 2002 lalu, tetapi belum pernah lolos menjadi peserta Pemilu. “Saya hanya mendorong anak-anak saja, tidak ada niatan untuk menjadi presiden atau menteri,” ujarnya. Saat ini, ia telah mendaftarkan partainya itu ke Kemen-terian Hukum dan HAM (Kemkumham) untuk menjalani proses verifikasi.

Ki Joko yang datang bersama 3 (tiga) orang pengurus partai Perantara diterima oleh Anggota KPU Endang Sulastri dan I Gusti Putu Artha, Wakil Sekretaris Jenderal KPU Asrudi Trijono, dan para pejabat Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU di Ruang Sidang Lantai I.

Endang Sulastri menjelaskan be-berapa persyaratan Partai Politik

(Par-pol) untuk dapat menjadi peserta pada pemilu 2014. “Menurut Undang-Undang ini (Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011-red), Parpol harus punya kepengu-rusan pada setiap provinsi (33 provinsi) di seluruh Indonesia, dan paling sedikit 75% dari jumlah kabupaten/kota pada provinsi yang bersangkutan, serta pa-ling sedikit 50% dari jumlah kecamatan pada kabupaten/kota yang bersang-kutan. Partai juga harus punya kantor tetap di tingkat pusat, provinsi, dan ka-bupaten/kota, serta harus didaftarkan ke Kemkumham untuk menjadi badan hukum,” terang Endang. Hal senada diungkapkan oleh Putu Artha. Menu-rutnya, persyaratan verifikasi Parpol un-tuk peserta Pemilu 2014 lebih berat jika dibandingkan Pemilu 2009 lalu. (dd)

(9)

News

K

omisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar

bim-bin-gan teknis (bimtek) informasi pemilukada yang melibatkan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota dengan tujuan untuk menyerap masukkan positif dari daerah dalam pelaksanaan penyebaran infor-masi yang efektif dan tepat sasaran, terutama dalam penye-lenggaraan pemilukada.

Kegiatan ini dihadiri 26 peserta dari Anggota KPU Provinsi divisi sosialisasi dan 14 peserta dari Anggota KPU Kabupaten/Kota divisi sosialisasi. Dalam kegiatan yang di-selenggarakan selama 3 hari (25-27 April 2011) di Hotel Bukit Indah Cianjur Jawa Barat ini juga menghadirkan 3 (tiga) narasumber, yaitu Anggota KPU Dra. Endang Sulastri, M.Si., yang menyampaikan “Teknis Penyusunan Grand Design Sosialisasi Pemilukada”, Komisioner KIP (Komisi Informasi Pusat) Amirudin, yang menjelaskan materi “Keterbukaan Informasi dan Pengecualian Informasi di KPU”, dan Direktur Bamboedoea Communications Heri Rakhmadi, dengan ma-teri “Strategi dan Perencanaan Sosialisasi Pemilukada”.

Dalam pidato pembukaannya, Ketua KPU Prof. Dr. H.A. Hafiz Anshary AZ., M.A. mengungkapkan banyaknya keluhan yang muncul dalam penyelenggaraan tahapan pemilukada. “Banyak keluhan yang muncul, baik itu dari partai po-llitik, maupun pasan-gan calon, juga masyarakat. Seperti tata cara pemilihan, karena pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pemilu Presi-den dan Wakil PresiPresi-den itu mencontreng, masyarakat jadi ter-biasa mencontreng, dan sekarang pada pemilukada harus kem-bali mencoblos,” papar Hafiz Anshari. Juga masalah DPS dan DPT, kurangnya informasi masalah pemutakhiran data pemilih, banyak masyarakat yang belum tahu, bagaimana dan dimana untuk melakukan pengecekan DPS dan DPT. Hafiz Anshary juga

KPU Gelar Bimtek Informasi Pemilukada

berharap KPU di daerah bisa menyusun program dalam penyu-sunan bahan informasi ke masyarakat, dan sosialisasi itu tidak hanya dilakukan pada saat tahapan berjalan, tetapi sosialisasi bisa dilakukan jauh hari sebelum tahapan dimulai.

Pada kesempatan tersebut, narasumber dari KIP mema-parkan masalah keterbukaan informasi dan pengecualian in-formasi di KPU. Keterbukaan Inin-formasi Publik (KIP) ini suatu situasi dimana seluruh informasi publik yang berada di badan publik yang berbasis dokumen dan dapat diakses oleh publik, selain yang dikecualikan. Amirudin mengungkapkan adanya korelasi antara keterbukaan informasi publik ini dengan pe-nyelenggaraan pemilu dengan sistem yang baru ini, yaitu pemilu langsung. “Mau tidak mau, KPU sudah mulai menga-dopsinya sebagai rujukan dalam penyelenggaraan pemilu dan pemilukada. Tujuan pemilukada ini untuk mewujudkan tata pemerintahan, Community Based Governtment (CBG) ini memerlukan ketersediaan informasi yang sempurna,” papar Amirudin dalam materi yang disampaikannya.

Sementara itu Direktur Bamboedoea Communications Heri Rakhmadi memaparkan materi strategi dan perenca-naan sosialisasi pemilukada. Heri Rakhmadi yang berpengala-man menangani Media Center KPU sejak Pemilu 1999 hingga Pemilu 2009 ini mengungkapkan berbagai strategi yang ber-hubungan dengan media center dalam pelaksanaan pemilu, dan diharapkan bisa diterapkan dalam penyelenggaraan pemilukada. Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan diskusi kelompok yang melibatkan seluruh peserta dari KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam simulasi penyusunan grand

design sosialisasi Pemilukada dan pembahasan bahan-bahan

sosialisasi informasi yang efektif dan tepat sasaran dalam menunjang penyelenggaraan pemilukada. (Arf)

Anggota KPU Endang Sulastri bersama Anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan foto bersama di Acara Bimbingan Teknis Informasi Pemilukada. (foto: dod/Sapto/hupmas)

(10)

Seputar

Pemilukada

Tiga Kabupaten di Riau Selenggarakan

Pemilukada Secara Serentak

Pemilukada Sulteng Berjalan

Aman Dan Lancar

K

omisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (6/4/2011) menyelenggarakan pemungutan suara serentak di 19 kecamatan. Sejak pukul 07.00 pagi, sebanyak 1,7 juta pemilih dari total pemilih 1.785.763 yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), mendatangi TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk memberikan suaranya. Jumlah TPS seluruhnya berjumlah 5.294 buah yang tersebar di sepuluh kabupaten dan satu kota, dengan jumlah PPS (Panitia Pemungutan Suara) sebanyak 634 orang. Pemungutan suara Provinsi Sulteng ini berjalan serentak dengan pemungutan suara Kabupaten Banggai.

Pemilukada untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng diikuti 5 (lima) pasa-ngan, yaitu Pasangan Aminuddin-Luciana; Sahabuddin-Faisal, pasangan Longki Djanggola-Sudarto, pasangan Rendy-Paliudju serta pasangan Achmad-Maruf.

Wakil Kepala Biro Teknis dan Hupmas KPU, Syafriadi. S. Yatim, turun langsung memoni-tor jalannya pemungutan suara, didampingi Anggota KPU Provinsi Sulteng. (FS-DD)

S

ebanyak 3 (tiga) kabupaten di Provinsi Riau mengge-lar Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) secara serentak pada hari Kamis (07/04/2011), yaitu Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kabupaten Rokan Hilir. Pesta demokrasi dalam pemilihan bupati dan wakil bupati di tiga kabu-paten ini relatif berjalan lancar dan aman.

Pemilukada Kabupaten Siak diiku-ti oleh 4 (empat) pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1, Yulizar-Said Agus Effendi; pasangan nomor urut 2, Said Muhammad- Rusdaryanto; pasan-gan nomor urut 3, Syamsuar-Alfredi; dan pasangan nomor urut 4, OK Fauzi Jamil-T. Muhazza. Jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 248.545 orang den-gan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 707 buah, tersebar di 14 Kecamatan.

Anggota KPU-RI, Sri Nuryanti,

meninjau langsung jalannya pemun-gutan suara, didampingi Kepala Bagian Bina Partisipasi Masyarakat, Nur Sya-faat, serta staf Sekretariat Jenderal

Anggota KPU, Sri Nuryanti Sedang Mengamati Jalannya Pemungutan Suara di TPS 1, Kelurahan KP. Rempak, Kabupaten Siak. (foto: DM/hupmas)

KPU-RI. Semula, Gubernur Riau, H.M. Rusli Zaenal akan turut mendampingi, tetapi tidak jadi karena berhalangan. (DM/Arf/dd)

(11)

Seputar

Pemilukada

Pemilihan Bupati Dan Wabup Muaro Jambi

Sosialisasi Pemilukada Provinsi Banten

Tahun 2011

P

emungutan suara untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Mua-ro Jambi, Jambi, periode 2011-2014, diselenggarakan pada Sab-tu (9/4/2011), diikuti oleh pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebesar 240.483 orang. Total Tempat Pe-mungutan Suara (TPS) sebanyak 784, tersebar di sebelas kecamatan.

Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Mua-ro Jambi diikuti oleh 6 (enam) pasangan calon, yaitu, pasangan nomor urut 1 (satu): Burhanuddin Mahir- Kemas M. Fuad (diusung oleh Partai Demokrat, PKB, PKPB, dan Gerindra); pasangan nomor urut 2 (dua): Masnah Busro- Ahmad Arifin (diusung oleh PPRN, PBR, PDS, PDK, PKPI, PDP, PPIB, PPDI, PKNU, PNBKI, Barnas, PPD, PPPI, Patriot, Republikan, dan Partai Buruh); pasangan nomor urut 3 (tiga): Kamaludin Havis- Rizal Lubis (calon perseorangan); pasangan nomor urut 4 (empat): Asnawi AB- Idi Irwansyah (diusungoleh PAN, PPI, Merdeka, Kedaulatan, PMB, PNIM, dan PKP); pasangan nomor urut 5 (lima): R. Azis Muslim-Irwan-syah (diusung oleh Partai Golkar dan Partai Hanura); dan pasangan no-mor urut 6 (enam): Muchtar Muis-Ratumas Juairiah (diusung oleh PDI-P dan PKS).

Anggota KPU Prof. Syamsulbahri, melakukan monitoring langsung jalannya pemungutan suara ke beberapa TPS. Syamsul didampingi oleh Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus; Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi, Brigjen Bambang Suparsono; Ketua dan Anggota KPU Provinsi Jambi; Ketua dan Anggota KPU Kabupaten Muaro Jambi; serta Se-kretariat KPU, KPU Provinsi Jambi, dan KPU Kabupaten Muaro Jambi. (Ook)

K

omisi Pemilihan Umum (KPU)

Kabupaten Pandeglang, Se-lasa (5/4/2011), melakukan sosialisasi kepemiluan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Pandeglang, Banten. Sosialisasi ini berkaitan dengan akan diselenggarakannya Pemilihan Umum (Pemilu) Gubernur dan Wakil Guber-nur Provinsi Banten pada Oktober 2011 mendatang. Kegiatan dengan tema “Strategi dan Teknis Peningkatan Par-tisipasi Masyarakat dalam Pemilu Gu-bernur dan Wakil GuGu-bernur” itu diikuti oleh 120 orang yang merupakan Kepala SKPD dan para camat se-Kabupaten Pandeglang.

Bupati Pandeglang, Erwan Kur-tubi, yang baru saja dilantik pada 10 Maret lalu, membuka acara yang dige-lar di Gedung Negara Pendopo Kabu-paten Pandeglang, dilanjutkan pema-paran materi Tahapan dan Program Pemilukada Provinsi Banten oleh Ang-gota KPU Provinsi banten.

Anggota KPU, Endang Sulastri, pada kesempatan tersebut tampil sebagai pembicara, menyampaikan materi “Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai Pendidikan Pemi-lih untuk Penguatan Demokrati-sasi”. Menurutnya, ada 3 (tiga) hal penting yang menjadi kunci sukses penyelenggaraan

Pemilu/Pemiluka-da (Pemilu Kepala Daerah Pemilu/Pemiluka-dan Wakil Kepala Daerah), yaitu, proses penye-lenggaraan, regulasi (peraturan pe-rundang-undangan), dan penegakan hukum.

“Untuk itu, perlu diadakan evaluasi terhadap tingkat partisipasi masyarakat bersama stakeholder. De-ngan begitu, kita dapat menginventari-sasi permasalahan yang muncul dalam peningkatan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya da-lam Pemilu/Pemilukada. PNS (Pegawai Negeri Sipil) juga harus menjaga ne-tralitasnya,” ujar Anggota KPU Di-visi Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat ini. (dd/TP)

Anggota KPU, Syamsulbahri, Mengamati DPT di Salah Satu TPS. Syamsul Memonitor Langsung Jalannya Pemungutan Suara di Kabupaten Muaro Jambi. (foto: ook/hupmas)

(12)

Profil

I

tu motto hidup saya, yang artinya kalau di depan sebagai pemimpin harus bisa menjadi teladan, di tengah memberi bimbingan, mem-bangun semangat dan kekompakan, di belakang memberi dorongan untuk terus maju.

Apa filosofi ibu dalam hidup ini?

Filosofi itu kan pedoman hidup, kita bekerja itu harus dengan cerdas dan menghasilkan sesuatu yang bagus. Kita bekerja itu harus semaksi-mal mungkin untuk mencapai target yang diinginkan.

Bagaimana strategi Ibu dalam menjaga kekompakan di KPU?

Seperti football management, setiap komponen itu kan mempunyai peran masing-masing, seperti orang membuat mobil, kalau tidak ada yang membuat roda dan stir kemudi, mobil pasti tidak bisa berjalan, itu artinya masing-masing mempunyai fungsi yang saling melengkapi, sehingga menjadi barang yang utuh. Maka di KPU kita saling menjaga fungsi masing-masing, ada divisi, pembagian kerja, itu fungsinya untuk saling mengisi dan saling melengkapi.

Kapan saat-saat paling berkesan selama menjadi Anggota KPU?

Saat paling berkesan itu saat Pemilu 2009, saya menjadi “DOKTOR” (Mondok di Kantor), KPU itu kan bekerja 24 jam sehari 7 hari seminggu, bisa jadi KPU itu mengalahkan McDonald, hari Sabtu dan Minggu kita juga harus masuk, dan dari situ saya juga melihat soliditas teman-teman, karena di keluarga besar KPU ini harus benar-benar tahan banting.

Bagaimana manajemen mental Ibu dalam menghadapi tekanan terhadap KPU?

Anggaplah dari 5 orang, 4 orang tidak suka kepada kita, hanya 1 orang yang suka, tapi kan kita tidak harus tunduk kepada yang 4 orang tadi. Kita punya pedoman, peraturan, UU yang harus kita taati, dan itu harus kita jalankan, sepanjang KPU itu tidak melanggar ketentuan satupun, ya kita go ahead aja, tidak perlu memikirkan orang tidak suka atau isu-isu yang berkembang.

Apakah ada hobi-hobi yang dilakukan diantara kesibukan Ibu?

Saya itu senang menyanyi, melukis, dan menari, apa saja yang ada hubungannya dengan kreasi seni. Juga kadang ke toko buku, atau berkumpul dengan teman-teman alumni kampus.

Harapan Ibu untuk KPU kedepan?

Harapan saya, KPU kedepan bisa tetap menjadi lembaga penyelenggara pemilu yang in-dependen dan mandiri, tidak ada campur tangan dari kepentingan tertentu. Kita harus bisa menjadi lembaga yang kuat, karena di dunia kita juga diperhitungkan, apalagi ta-hun 2011 ini Indonesia menjadi Pemimpin ASEAN, sehingga harapannya KPU-RI juga bisa menjadi contoh untuk dunia internasional.

Anggota KPU Sri Nuryanti, S.IP, MA

Berita Dalam

Gambar

Para pemilih telah menggunakan hak pilihnya

dalam Pemilukada Siak, Riau (7 April 2011)

Rapat Juknis verifikasi Ijazah bakal calon

peserta pemilukada (25 April 2011)

Salinan Daftar Pemilih Tetap dalam

Pemilukada Muarojambi (9 April 2011)

”Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri

Handayani”

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ada pengaruh circuit Training terhadap Max member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center ”. Artinya

Lighting quality dikategorikan ke dalam beberapa jenis, yaitu 4 a.. Menunjukkan jangkauan dari luminasi dalam daerah penglihatan. Suatu rasio kontras yang tinggi diinginkan

Pada aspek pelaksanaan kegiatannya, mencakup: proses koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pengelolaan work shop; pelaksanaan kegiatan work shop dalam

23 PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII Adi Suryobintoro,

Poliklinik THT dengan keluhan suara serak dan makin lama makin hilang.keluhan dengan keluhan suara serak dan makin lama makin hilang.keluhan sudah dirasakan sejak 4

Masyarakat bali merupakan masyarakat yang biasa hidup berdampingan dengan hewan, termasuk hewan pembawa rabies yakni anjing, menurut kepercayaan masyarakat

Hasil pengamatan awal kematian serangga uji setelah dianalisis menunjukkan bahwa perlakuan berbagai dosis tepung buah sirih hutan (Piper aduncum L.) memberikan

Sebelum Perlakuan Diberikan: Menyiapkan instrumen berupa skala kontrol diri dalam menggunakan internet , dan menyiapkan media yang diperlukan saat pemberian