• Tidak ada hasil yang ditemukan

NANOPARTIKEL: PENGHANTARAN OBAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NANOPARTIKEL: PENGHANTARAN OBAT"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

NANOPARTIKEL:

PENGHANTARAN OBAT

@Dhadhang_WK

(2)

Pendahuluan

 Nanoteknologi mulai dieksploitasi sejak masuk tahun 2000-an.

Namun, sebenarnya makhluk hidup telah memanfaatkan

“nanoteknologi” ini sejak ribuan tahun yang lalu. Misalnya tokek yang bisa menempel sangat kuat di dinding. Totek dapat merayap di kaca dalam posisi terbalik (tubuh berada di bawah) yang

mengindikasikan betapa kuatnya tempelan kaki tokek pada kaca. Di kaki tokek terdapat rambut-rambut yang sangat halus

(Gambar 1.1).

 Rambut tersebut mengandung atom-atom dengan jumlah per

satuan luas sangat banyak. Ingat, makin kecil ukuran material maka jumlah atom per satuan luas permukaan makin besar. Tiap atom di kaki tokek melakukan gaya van der Waals dengan atom di dinding. Tiap atom menghasilkan gaya tarik tertentu. Karena banyak sekali atom di rambut-rambut kaki tokek maka banyak sekali atom yang melakukan gaya van der Walls dengan atom di dinding sehingga dihasilkan gaya tarik yang sangat besar.

Gambar 1.2 adalah ilustrasi gaya van der Walls antara molekul dengan dinding.

(3)
(4)
(5)

Pendahuluan

 Nanopartikel merupakan partikel koloid kecil

yang dibuat dari polimer non-biodegradabel dan biodegradabel.

 Diameternya umumnya sekitar 200 nm.

 Secara umum nanopartikel dapat dibedakan

menjadi dua tipe:

◦ nanospheres, yang merupakan sistem matriks

◦ nanocapsules, yang merupakan sistem reservoir

terdiri dari membran polimer yang mengelilingi suatu intii berminyak atau berair

 Pendekatan ini cukup atraktif karena metode

pembuatan partikel relatif sederhana dan mudah untuk diperbesar skalanya.

(6)

Pendahuluan

 Partikel yang terbentuk cukup stabil dan mudah dikering-bekukan.

 Karena alasan ini, berkembanglah

nanopartikel yang dibuat dari polimer biodegradabel untuk penghantaran obat

 Nanopartikel dapat mencapai target jaringan beberapa obat (antibiotik, sitostatik, peptida, dan protein

 Selain itu, nanopartikel dapat melindungi obat terhadap degradaasi kimia dan enzimatik,

serta dapat menurunkan efek samping beberapa obat.

(7)

Keunikan Sifat dalam Dimensi

Nanometer

Partikel tembaga yang memiliki diameter 6

nm menunjukkan kekerasan 5 kali lebih

besar daripada tembaga ukuran besar

Keramik yang umumnya mudah pecah

dapat dibuat menjadi fleksibel jika ukuran

bulir direduksi ke dalam skala nanometer

Cadmium selenida (CdSe) dapat

menghasilkan warna yang berbeda-beda

dengan hanya mengontrol ukuran partikel

(8)

Keunikan Sifat dalam Dimensi

Nanometer

 Nanopartikel yang berukuran sangat kecil

juga memperlihatkan sifat magnetik dan optik yang unik.

 Nanopartikel magnetik dapat ditempelkan ke antibodi yang kemudian diarahkan dengan

medan magnet ke arah sel tumor.

 Dengan medan magnetik, partikel tersebut dapat dipanaskan secara lokal (pemanasan di lokasi yang sangat kecil) sehingga dapat

membunuh sel tumor yang berada di sekitar partikel itu saja tanpa merusak sel-sel

(9)

Gambar skematik suatu nanosphere (A)

(10)
(11)

Permukaan Nanopartikel

Nanopartikel dapat menunjukkan sifat

adhesi yang kuat karena meningkatnya

daerah kontak untuk gaya van der Waals

Jumlah molekul yang ada pada permukaan

partikel meningkat seiring menurunnya

ukuran partikel

(12)
(13)

Kecepatan pengendapan partikel &

gerakan Brownian Particles

(14)

Nanopartikel Suspensi dan

Pengendapan

Karena ukuran nanopartikel yang kecil, maka cukup mudah untuk menjaga partikel-partikel tersebut tersuspensi dalam cairan

Mikropartikel akan lebih mudah mengendap karena gaya gravitasi, di mana gaya gravitasi lebih kecil ditemukan pada suatu nanopartikel Untuk nanopartikel, gaya gravitasinya tidak sekuat gerakan randomnya. Oleh karena itu, suspensi nanopartikel tidak mengendap, yang akan memberikan waktu tinggal lama

a microparticle suspension cannot be

(15)

Nanoemulsi

 Nanoemulsi merupakan dispersi minyak dan air

yang transparan stabil (translucent) secara termodinamika yang distabilkan oleh suatu

lapisan antarpermukaan molekul surfaktan dan kosurfaktan yang mempunyai ukuran droplet kurang dari 100 nm.

 Beberapa studi menunjukkan bahwa formulasi

nanoemulsi memperbaiki kemampuan in vitro penghantaran transdermal dan dermal, sama

baiknya dengan in vivo jika dibandingkan dengan formulasi topikal konvensional seperti emulsi.

(16)
(17)

Energy Need (Bond Work Index) for Reducing Size of 1-mm-Diameter Particles

it is very energy intensive to go down to nanoparticles-size range

(18)

Variation of the particle size as the

antisolvent

(19)

PEARL/BALL-MILLING

TECHNOLOGY

(20)
(21)

PRODUCTION IN HOT-MELTED

MATRICES

(22)
(23)

 Ringkasan metode yang berbeda untuk membuat nanospheres

dan nanocapsules dari suatu polimer. W/O: water-in-oil, O/W: oil-in-water, W/O/W: water-in-oil-in-water.

(24)

Drug incorporation models for solid

(25)

Karakterisasi nanomaterial

Karakterisasi SEM

Karakterisasi TEM

Karakterisasi AFM

Karakterisasi sinar-X

Karakterisasi DMA

(26)

Karakterisasi SEM

 SEM (Scanning Electron Microscope) merupakan salah satu jenis mikroskop

elektron yang menggunakan berkas elektron untuk menggambar profil permukaan benda.  Prinsip kerja SEM adalah menembakkan

permukaan benda dengan berkas elektron

benergi tinggi. Permukaan benda yang dikenai berkas elektron akan memantulkan kembali berkas tersebut atau menghasilkan elektron skunder ke segala arah.

 Tetapi ada satu arah di mana berkas

(27)

Penentuan distribusi ukuran partikel

 Ketika kita amati foto SEM untuk sampel partikel, tampak bahwa ukuran partikel

bervariasi dari yang sangat kecil hingga yang cukup besar.

 Hampir tidak mungkin membuat partikel dengan ukuran seragam (monodispersi).  Ketika para ahli mengatakan berhasil

membuat partikel monodispersi, yang mereka buat sebenarnya adalah partikel polidispersi tetapi sebaran ukuran

(28)

Penentuan distribusi ukuran partikel

 Secara umum, ukuran partikel yang kita buat hampir

dipastikan polidispersi.

 Ketika berhadapan dengan partikel demikian,

pertanyaan menarik selanjutnya adalah bagaimana distribusi ukuran, berapa ukuran rata-rata, berapa deviasi standarnya, berapa % partikel yang ukurannya antara satu nilai diameter ke nilai diameter lainnya?

 Informasi-informasi ini sangat penting karena ketika

ukuran berada dalam orde nanometer, sifat partikel sangat ditentukan oleh ukuran dan distribusi ukuran.

 Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah

menggunakan foto SEM dari partikel-partikel tersebut.

 Untuk keperluan ini kita perlu memahami penggunaan

beberapa program sederhana dalam Windows seperti Paint, MS Excel, dan program aplikasi OriginLab.

(29)

Karakterisasi TEM

 Transmission Electron Microscope (TEM) merupakan alat yang paling teliti yang

digunakan untuk menentukan ukuran partikel karena resolusinya yang sangat tinggi.

 Partikel dengan ukuran beberapa nanometer dapat diamati dengan jelas menggunakan TEM. Bahkan dengan high resolution TEM

(HR-TEM) kita dapat mengamati posisi atom-atom dalam partikel.

 Dalam pengoperasian TEM, salah satu tahap yang paling sulit dilakukan adalah

(30)

Karakterisasi AFM

Atomic Force Microscope (AFM)

termasuk mikroskop canggih yang

sederhana pengoperasiannya.

Prinsip kerja AFM sangat sederhana dan

dapat dipahami hanya dengan

konsep-konsep fisika dasar.

AFM tidak memerlukan sistem vakum,

tegangan tinggi, maupun fasilitas pendingin

(cryogenic) seperti pada SEM dan TEM.

(31)

 Non-contact mode AFM

images of SLNs at scan ranges of (A) 50 μm; (B)

(32)

Karakterisasi sinar-X

 Sinar-X adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar 1 Aº (10-10

m).

 Panjang gelombang ini kira-kira = jarak antara atom dalam kristal.

 Oleh karena itu sinar-X dapat didifraksi oleh atom-atom dalam material berbentuk kristal.  Dengan mengamati pola difraksi sinar-X yang

dihasilkan suatu material maka struktur kristal material tersebut dapat ditentukan.

(33)

Karakterisasi DMA

 Differential Mobility Analyzer (DMA) merupakan alat

yang dapat digunakan untuk menentukan distribusi ukuran partikel aerosol (partikel di udara).

 DMA dapat digunakan untuk mengukur distribusi

partikel dari ukuran sekitar 2 nm hingga ratusan nanometer.

 Prinsip kerja DMA adalah memberi muatan pada

partikel aerosol kemudian memasukkan ke dalam ruang yang mengandung medan listrik. Partikel kemudian

mendapat gaya listrik akibat adanya muatan.

 Gaya tersebut menimbulkan kecepatan dalam arah

sejajar medan yang berimplikasi pada munculnya gaya gesekan oleh udara (gaya Stokes) akibat adanya

viskositas udara.

(34)

Karakterisasi DMA

Besar kecepatan terminal partikel

bergantung pada mobilitas partikel

tersebut.

DMA membedakan partikel berdasarkan

mobilitasnya.

Jika semua partikel memiliki muatan yang

sama, maka mobilitas menentukan ukuran

partikel. Dengan demikian, pada akhirnya

DMA dapat digunakan untuk menentukan

distribusi ukuran partikel aerosol.

(35)

Conclusion

 Nanopartikel memiliki sifat yang unik:

• Ukuran kecil

• Luas permukaan yang tinggi

• Mudah disuspensikan dalam cairan

• Akses yang mendalam ke dalam sel dan organel

• Partikel lebih kecil dari 200 nm lebih mudah disterilisasi dengan filtrasi menggunakan suatu penyaring 0,22 μm

 Lebih sulit untuk membuat nanopartikel yang lebih kecil

dari obat dibandingkan dengan material yang keras

 Nanopartikel obat dapat diproduksi baik dengan

(36)

Hasil Riset Farmasi Unsoed

(37)

Nanosuspensi Ekstrak Teh Hijau

(Arif Rahman, angkatan 2008)

(38)

Nanosuspensi Esktrak Teh Hijau

(Arif Rahman, angkatan 2008)

(39)
(40)
(41)

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda, Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

Sanksi merupakan imbalan negative yang berupa pembebanan atau penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku. Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan

Aristotle: ada 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu;2.  Logical argument (logos), yaitu

Keberhasilan pelatihan perencanaan karir “PLANS” dalam meningkatkan efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir pada kelompok eksperimen sejalan dengan hasil

Cara berpikir desain (design thinking) juga ditegaskan oleh Brown (2008) sebagai displin ilmu yang menggunakan perasaan desainer sekaligus metode yang tepat untuk

Pada penelitian yang peneliti lakukan, yakni yang berjudul: “Evaluasi Prasarana dan Sarana Pendidikan SMA Negeri 4 Bandung Menuju Sekolah Inklusif”, metode yang

bulan itu, itu, dan dan barangsiapa barangsiapa sakit sakit atau atau dalam dalam perjalanan perjalanan (lalu (lalu ia ia berbuka),2. berbuka), maka maka (wajiblah (wajiblah