• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR : 246 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR : 246 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

NOMOR : 246 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN

BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

--- PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : ---

Nama lengkap : SUWANDI ALS. ANDI ALS. ADI. Tempat lahir : Sungai Berombang.

Umur/Tgl.Lahir : 43 Tahun / 24 Oktober 1968. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kebangsaan : Indonesia.

Tempat tinggal : Desa Tubiran, Kel. Tubiran, Kec. Merbau, Kab. Labuhan Batu Utara.

A g a m a : Islam. Pekerjaan : Tani. Pendidikan : STM.

--- Terdakwa ditahan oleh : --- 1. Penyidik sejak tanggal 23 Juni 2011 s/d tanggal 12 Juli 2011 ;--- 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 13 Juli 2011 s/d tanggal 21 Agustus 2011 ;--- 3. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Rantau Prapat I sejak tanggal

22 Agustus 2011 s/d tanggal 20 September 2011 ;--- 4. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Rantau Prapat II sejak tanggal

21 September 2011 s/d tanggal 20 Oktober 2011 ;--- 5. Penuntut Umum sejak tanggal 06 Oktober 2011 s/d tanggal 25 Oktober 2011 ; 6. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Rantau Prapat sejak tanggal 26 Oktober 2011 s/d tanggal 24 November 2011 ;--- 7. Hakim Pengadilan Negeri Rantau Prapat sejak tanggal 21 November 2011 s/d

(2)

tanggal 20 Desember 2011 ;--- 8. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Rantau Prapat sejak tanggal 21

Desember 2011 s/d tanggal 18 Februari 2012 ;--- 9. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi Medan I sejak tanggal 19 Februari

2012 s/d tanggal 19 Maret 2012 ;--- 10. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi Medan II sejak tanggal 20 Maret 2012

s/d tanggal 18 April 2012 ;--- 11. Hakim Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 04 April 2012 s/d 03 Mei

2012 ;--- 12. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 04 Mei 2012 s/d 02 Juli

2012 ;---

--- PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ;--- --- Telah membaca : --- 1. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang mendakwa Terdakwa sebagai

berikut : --- DAKWAAN : --- PERTAMA : --- PRIMAIR : --- --- Bahwa Terdakwa Suwandi Als. Andi Als. Adi pada hari Rabu, 22 Juni 2011 atau tidaknya suatu waktu dibulan Juni 2011 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2011 bertempat di Lingkungan Simpang Nangka, Kel. Pulo Padang, Kec. Rantau Utara, Kab. Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Rantau Prapat, “Dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain”, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut : ---

--- Bermula ketika korban Supriadi (almarhum) berkenalan dengan mendatangi terdakwa sekira 7 (tujuh) bulan sebelum tanggal 22 Juni 2011, untuk keperluan untuk berobat (obat kampung) dirumah Terdakwa di Desa Tubiran, kemudian hubungan Terdakwa dengan korban Supriadi bersama keluarganya berlanjut sebagai hubungan pemijat dengan pasien ;---

(3)

--- Bahwa selanjutnya disuatu waktu atau sekitar bulan Februari 2011, korban Supriadi bersama Terdakwa “membicarakan” harta karun berupa “sekotak emas” tersimpan atau tertanam didaerah Aek Buru, Kab. Labuhan Batu, kemudian dari hasil pembahasan harta karun tersebut, disepakati antara Terdakwa dengan korban Supriadi akan memiliki, menguasai dengan cara mengambil secara ghaib atau mistis dengan bantuan seorang yang bernama Paojan yang diakui Terdakwa berdomisili didaerah Lampung sebagai guru spiritual Terdakwa ;---

--- Bahwa kemudian untuk mengangkat harta karun yang dibicarakan Terdakwa dengan korban Supriadi sedang tertanam didaerah Aek Buru, Terdakwa telah menerima uang sebanyak Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) secara bertahap untuk keperluan membeli ramuan-ramuan yang juga diketahui korban Wagiem selaku isteri korban Supriadi ;---

--- Bahwa Terdakwa menerima uang sejumlah Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) sebanyak 5 (lima) kali terdiri dari sekitar bulan April 2011 sebanyak Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), seminggu kemudian masih di bulan April 2011 Terdakwa kembali menerima Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk keperluan pinjaman pribadi Terdakwa, selanjutnya dua minggu selanjuttya Terdakwa kembali meminta uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada korban Supriadi dengan korban Wagiem untuk keperluan dikirim kepada guru Terdakwa yang bernama Paojan, selanjutnya sekitar awal bulan Mei 2011 Terdakwa meminta uang kembali untuk dikirim kepada Paojan sebanyak Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan diawal bulan Juni 2011 kembali Terdakwa meminta uang dengan alasan dikirim ke Lampung untuk guru Terdakwa yang bernama Paojan sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan akhirnya diberikan oleh korban Supriadi bersama korban Wagiem kepada Terdakwa ;---

--- Bahwa selanjutnya ketika korban Wagiem dan korban Supriadi bertemu Terdakwa dirumah korban Supriadi sekitar awal bulan Juni 2011, telah mendesak Terdakwa untuk segera menghubungi Paojan guru Terdakwa agar

(4)

datang supaya secepatnya mengangkat harta karun yang terpendam, kemudian Terdakwa menjadi panik dan cemas karena takut “kedok” atau “tipu musihat” Terdakwa akan ketahuan, sebab Terdakwa merasa sudah tidak sanggup

mengembalikan uang milik keluarga korban Supriadi sebanyak Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) ;---

--- Bahwa kemudian dalam situasi panik dan galau, timbul niat Terdakwa untuk membunuh korban Supriadi ;---

--- Selanjutnya atas desakan korban Supriadi dan korban Wagiem kepada Terdakwa agar segera mengembalikan uang dan rencana pengangkatan harta karun tersebut, membuat Terdakwa menjadi semakin risau dan galau, apalagi Terdakwa mendengar perkataan korban Wagiem “sepertinya kok kayak ada permainan, macam ada yang tidak beres, sudahlah tidak ada apa-apanya itu, kalaupun ditokoikan saudara kita dan kawan kita banyak polisi” sehingga Terdakwa semakin bingung ;---

--- Bahwa kemudian sekitar tanggal 19 Juni 2011, timbul niat Terdakwa untuk membunuh korban dengan cara “diracun”, niat dan rencana tersebut, dimulai Terdakwa dengan membeli racun tikus merek Timax di Toko Pupuk yang terletak di Jl. Sudirman sebanyak 10 (sepuluh) bungkus dengan harga perbungkus Rp.1000,- (seribu rupiah) kemudian racun yang telah dibeli, Terdakwa simpan dirumah Terdakwa di Desa Tubiran Merbau ;---

--- Bahwa selanjutnya sekitar tanggal 21 Juni 2011, Terdakwa ditelepon korban Supriadi, untuk datang kerumah korban, dan korban mengaku sedang “sakit” dan Terdakwa menjawab akan datang sore hari sekitar pukul 16.00 WIB dan Terdakwa juga menitip pesan untuk dimasakkan “bubur sum-sum” ;

--- Bahwa kemudian sekitar pukul 16.00 WIB Terdakwa menelepon korban Supriadi dengan mengatakan tidak bisa datang, akan tetapi habis maghrib saya akan datang janji Terdakwa kepada korban Supriadi, namun habis maghrib korban Supriadi kembali menelepon Terdakwa dengan mengatakan “saya

(5)

masih di Rantau, kalau sudah sampai dirumah nanti kuhubungi” ;---

--- Bahwa berkisar pukul 22.00 WIB, korban Supriadi menghubungi Terdakwa dengan cara meng “SMS” yang isinya “saya sudah dirumah, cepat datang kemari” lalu Terdakwa menjawab “iya” ;---

--- Bahwa kemudian saat Terdakwa akan berangkat menuju rumah korban Supriadi, Terdakwa mengambil racun tikus sebanyak 8 (delapan) bungkus yang telah dibeli Terdakwa sebelumnya, dengan cara mengantongi disaku baju, dan saat tiba dirumah korban Supriadi, bertemu dengan korban Supriadi, Wagiem, Nanda dan Ridwan ;---

--- Bahwa selanjutnya korban Supriadi dan korban Wagiem berbicara dengan Terdakwa, dan korban Supriadi mengatakan kepada Terdakwa “kapan jadinya guru itu datang, itu uang hutang, jangan sampai gak jadi” mendengar perkataan korban Supriadi, semakin membuat cemas dan menguatkan niat dan rencana Terdakwa untuk meracuni korban Supriadi, diwaktu hampir bersamaan, Terdakwa bertanya kepada korban Wagiem “ada lagi sisa bubur sumsum itu” kemudian korban Wagiem menjawab “ada” selanjutnya Terdakwa menyuruh korban Wagiem mengambil sebanyak satu piring, sehingga korban Wagiem mengambil satu piring bubur sumsum kearah dapur dan diserahkan kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa menerima bubur sumsum sebanyak satu piring dari korban Wagiem dan membawa bubur sumsum tersebut keruangan tengah dengan alasan Terdakwa untuk didoakan ;

--- Bahwa setelah sampai diruangan tengah, Terdakwa mengambil racun tikus dari saku pakaian yang dikenakan Terdakwa dan membuka bungkusan racun tikus dan dicampur dengan bubur sumsum yang diterima Terdakwa dari korban Wagiem, setelah Terdakwa selesai mencampur racun tikus jenis Timax kedalam makanan bubur sumsum, Terdakwa meminta wijen kepada korban Wagiem, kemudian korban Wagiem mengambil wijen dan menyerahkan kepada Terdakwa, dan Terdakwa kembali mencampurkan wijen tersebut ke dalam bubur sumsum yang telah bercampur racun tikus dengan maksud

(6)

Terdakwa agar tidak “kentara” atau supaya “samar” campuran racun tikus dengan bubur sumsum ;---

--- Bahwa selanjutnya setelah Terdakwa selesai mencampur bubur sumsum dengan racun tikus jenis Timax dan wijen, lalu Terdakwa berjalan menuju ruang tamu, dan memanggil korban Supriadi, kemudian setelah korban Supriadi datang, Terdakwa menyerahkan satu sendok bubur yang telah bercampur racun, kemudian korban Supriadi menerima dan memakan bubur tersebut, selanjutnya korban Wagiem juga memakan bubur yang telah bercampur racun tersebut, dan bubur itu juga dimakan oleh Ridwan dan Nanda anak korban Wagiem dan korban Supriadi ;---

--- Bahwa setelah selesai dimakan bubur sumsum yang telah bercampur racun tersebut, kemudian Terdakwa berbincang-bincang dengan korban Supriadi diruang tamu, tak lama kemudian sekitar 15 (lima belas) menit, korban Supriadi mengatakan “kok pening” lalu Terdakwa mengatakan gak apa-apa, bawa tidur aja”, sehingga korban Supriadi, Wagiem, Ridwan dan Nanda mencari tempat masing-masing untuk tidur didalam rumah tersebut ;---

--- Bahwa kemudian sekitar pukul 04.00 WIB Terdakwa melihat kondisi korban Supriadi masih dalam keadaan hidup tetapi lemah dalam posisi duduk membungkuk berada didapur, kemudian Terdakwa mengambil sebatang kayu yang terletak didapur dan selanjutnya memukulkan kebagian tengkuk sebanyak 2 (dua) kali hingga korban Supriadi tersungkur serta mengeluarkan darah, kemudian Terdakwa mendatangi korban Wagiem yang sedang terlentang didepan ruangan TV dalam keadaan lemas, sehingga Terdakwa mencari tali kearah dapur, dan Terdakwa menemukan seutas tali nilon dari gudang getah, lalu Terdakwapun menuju ruangan TV sambil membawa tali nilon, kemudian tali nilon tersebut dililitkan Terdakwa kebagian leher korban Wagiem dan selanjutnya ditarik Terdakwa hingga korban Wagiem lemas dan tak berdaya, kemudian Terdakwa beranjak kekamar tidur bagian belakang melihat Ridwan juga dalam keadaan lemas dan membawa Ridwan keruangan tamu, sementara Nanda didalam kamar juga sudah lemah dan tak berdaya ;----

(7)

--- Ketika Ridwan berada diruangan tamu, Terdakwa mengambil tali yang ada dileher korban Wagiem dan selanjutnya Terdakwa lilitkan sebanyak 4 (empat) kali keleher Ridwan setelah dilihat Terdakwa korban Ridwan lemas dan terkulai, kemudian Terdakwa beranjak menuju kamar tidur tempat Ari yang sedang berbaring, kemudian Terdakwa menggendong Ari serta dibawa kearah ruangan dapur, sambil mencekik atau memicit kerongkongan Ari, menggunakan tangan ;---

--- Kemudian Terdakwa kembali melihat korban Supriadi dan mendapati masih hidup dengan kondisi fisik masih bergerak, kemudian Terdakwa mengambil tali timba yang terbuat dari bahan karet ban yang berada didekat sumur, lalu mengikatkan tali timba tersebut kebagian leher korban Supriadi, kemudian Terdakwa seret atau ditarik kearah mulut sumur, dengan posisi menggantung hingga tubuh korban Supriadi terjatuh kedalam sumur ;---

--- Selanjutnya Terdakwa memeriksa nadi korban Wagiem, setelah Terdakwa periksa ternyata tidak lagi bernyawa, kemudian Terdakwa mengangkat tubuh Ari lalu memasukkannya kedalam sumur dengan cara dijatuhkan ;---

--- Kemudian Terdakwa melihat Nanda kedalam kamar, ternyata Nanda sudah tidak ada, lalu Terdakwa mencari Nanda dan Nanda sedang berjalan lunglai atau sempoyongan, kemudian Terdakwa segera mengambil alu dan sebilah keris dan Terdakwa selipkan dibalik baju Terdakwa, kemudian Terdakwa mengambil sepeda motor jenis Mega Pro warna hitam BK 2033 LYA, dan menghidupkan kemudian Terdakwa mendekati Nanda dan mengajak Nanda dengan alasan untuk diobati, kemudian Nanda menaiki sepeda motor yang dikendarai Terdakwa, lalu Terdakwa membawa Nanda menuju daerah Air Paing, pada saat diareal Titi Panjang, Terdakwa berhenti, sehingga Nanda terjatuh saat yang bersamaan melintas mobil yang ditandai cahaya lampu, sehingga Terdakwa takut ketahuan orang lain, maka Terdakwa kembali mengangkat dan mengajak Nanda menaiki sepeda motor dan dibawa menuju Jl. Air Paing disekitar areal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ;---

(8)

--- Kemudian setelah tiba di TPA, Terdakwa menyuruh Nanda mencuci muka, saat yang bersamaan, Terdakwa memukulkan kayu alu kebagian tengkuk sebanyak 2 (dua) kali dan 1 (satu) kali kebagian leher sehingga Nanda tersungkur, melihat Nanda masih bergerak dan berusaha duduk, sehingga Terdakwa mengambil keris yang terselip dipinggangnya dan menusukkan kebagian ulu hati sebanyak 1 (satu) kali, melihat Nanda sudah tidak bergerak, Terdakwa menyeret Nanda kebagian semak-semak dengan maksud agar tidak ketahuan oleh orang lain ;---

--- Selanjutnya Terdakwa meninggalkan tubuh Nanda dan sambil membuang keris diareal Air Paing tersebut, dengan perasaan tidak tenang Terdakwa berkeliling disekitar Kab. Labuhan Batu, hingga hari Kamis tanggal 23 Juni 2011 sekira pukul 01.00 WIB Terdakwa tiba dirumah orangtua, tak lama waktu berselang datang petugas dari Polres Labuhan Batu, diantaranya saksi Salem Maringan Sihombing dan saksi Yusuf Ibrahim melakukan pemeriksaan secara lisan dengan cara menanyakan kepada Terdakwa keberadaan Nanda, setelah dilakukan interogasi, selanjutnya Terdakwa mengakui telah membuang tubuh Nanda disekitar Air Paing, kemudian Terdakwa menunjukkan posisi jenazah Nanda disemak-semak dan juga ditemukan sebilah keris yang digunakan untuk menusuk tubuh Nanda ;---

--- Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum No. 3448-3448/IV/UPM/VIII/2011 tertanggal 10 Agustus 2011 dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih, yang ditanda tangani dr. Reindhard J. D. Hutahean, S. H., Sp. F. memeriksa sesosok mayat laki-laki bernama Supriadi, dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : ---

Mayat An. Supriadi, dengan hasil pemeriksaan : --- Pemeriksaan Umum : --- a.1. Penutup mayat : ---

Mayat ditutupi dengan kain sarung warna (hijau dan coklat) berukuran panjang 125 cm, lebar 95 cm ;--- Kain panjang batik warna coklat berukuran panjang 218 cm, lebar 100 cm.

(9)

Kain sarung warna biru berukuran panjang 200 cm, lebar 124 cm ;--- a.2. Benda di samping mayat : --- Dijumpai bantal bersarung warna hijau bergambar panda, berukuran panjang 66 cm, lebar 45 cm, berlumuran darah ;--- Dijumpai tali (tali timba) dari bahan karet berwarna hitam cenderung berbentuk segi empat, berukuran panjang 538 cm, 1,7 cm, tebal 1, 3 cm ;-- a.3. Pakaian Mayat : --- Mayat memakai baju kaos lengan pendek motif garis-garis melintang berwarna (merah, putih dan hitam) merek “roswel” ukuran “XXL” tampak koyak di bagian dada (depan) dari mulai bagian atas hingga bawah dengan tepi koyak cenderung rata ;--- Memakai celana dalam warna abu-abu :--- a.4. Tanda-tanda kematian : --- Dijumpai lebam mayat warna ungu pada daerah wajah, punggung, bahu, anggota gerak atas ruas bawah dan anggota gerak bawah, yang tidak hilang pada penekanan ;--- Dijumpai kaku mayat pada daerah wajah, anggota gerak atas dan bawah yang mudah dilawan ;--- a.5. Identifikasi Khusus : --- Tidak ada ;--- a.6. Identifikasi Umum : --- Diperiksa sesosok mayat seorang laki-laki, dikenal, umur 40 tahun, panjang badan 166 cm, perawakan sedang, warna kulit sawo matang, bangsa Indonesia, rambut ikal, berwarna hitam, dan tidak mudah di cabut ; Pemeriksaan Bagian Luar : --- Kepala : --- Bentuk kepala simetris, rambut ikal, warna hitam dengan ukuran panjang rambut depan 5 cm, rambut samping 2 cm, rambut belakang 3 cm ;--- Dijumpai luka robek pada kepala belakang sisi kanan, berjarak 3,8 cm di atas batas rambut bagian belakang dan 4 cm dari daun telinga kanan, dengan ukuran panjang 2,5 cm, lebar 1 cm, dalam 0,4 cm tampak tepi tidak rata, sudut tumpul, dijumpai luka lecet di sekitar tepi luka robek, serta dijumpai resapan darah disekitar luka, pada perabaan tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang

(10)

tengkorak ;--- Dahi : --- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang pipi ;--- Pipi : --- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang pipi ;--- Mata kanan dan kiri : --- Dijumpai kedua kelopak mata terbuka 1,7 cm, kedua kelopak mata bagian dalam dijumpai bintik-bintik pendarahan ;--- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang bola mata ;--- Hidung : --- Dijumpai luka memar tepat pada puncak hidung, berukuran panjang 2 cm, lebar 1,8 cm, tidak dijumpai pada perabaan tanda-tanda patah tulang hidung ;- Telinga kanan dan kiri : --- Tidak dijumpai luka-luka ;--- Mulut : --- Dijumpai mulut terbuka 1,2 cm, tidak dijumpai luka-luka pada bibir, maupun tanda-tanda patah tulang rahang atas ;--- Dagu : --- Dijumpai luka memar pada dagu bagian bawah sisi kiri, berjarak 1 cm dari garis tengah tubuh dan 5,4 cm dari telinga kiri, berukuran panjang 4,7 cm, lebar 2,8 cm, tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang rahang bawah ;--- Pemeriksaan Bagian Dalam : --- Kepala : --- Pada pembukaan kulit kepala : --- Dijumpai resapan darah pada kulit dan otot kepala bagian dalam pada daerah kepala sisi kiri setentang dengan tulang tengkorak kiri (ostemporal) berukuran 4,5 cm lebar 3 cm ;--- Dijumpai resapan darah pada kulit dan otot kepala bagian dalam pada daerah kepala bagian belakang tepat di garis tengah tubuh, setentang dengan luka robek di kepala bagian belakang berukuran panjang 6,5 cm lebar 4,8 cm ;--- Dijumpai resapan darah pada permukaan tulang tengkorak bagian belakang setentang dengan lka robek di kepala ;--- Tidak dijumpai patah tulang tengkorak ;---

(11)

Pada pembukaan tulang tengkorak : --- Tidak dijumpai resapan darah pada permukaan selaput tebal otak (durameter) ; Pada pembukaan selaput tebal otak : --- Tidak dijumpai perdarahan pada permukaan selaput tipis otak ;--- Tidak dijumpai perdarahan pada permukaan jaringan otak ;--- Dijumpai berat otak besar 1300 gram, otak kecil 180 gram ;--- Tampak jaringan otak pucat, parit-parit otak mendangkal dan pembuluh-pembuluh darah di permukaan jaringan otak melebar ;--- Pada pemotong jaringan otak : --- Tidak dijumpai perdarahan pada jaringan otak besar maupun otak kecil ;--- Pada pengangkatan selaput tebal otak secara keseluruhan : --- Tidak dijumpai perdakrahan pada daerah dasar tulang tengkorak ;--- Tidak dijumpai patah dasar tulang tengkorak ;--- Leher : --- Pada Pembukaan kulit leher : --- Dijumpai resapan darah yang tipis dan luas pada kulit maupun otot leher sisi depan setentang dengan luka lecet jejas jeratan pada daerah leher, tampak bengkak jaringan otot leher kiri ;--- Tidak dijumpai patah tulang lidah ;--- Pada Saluran nafas (tenggorokan) : --- Dijumpai banyak lender dan buih-buih halus yang sulit pecah pada dinding saluran nafas bagian atas dan bawah ;--- Pada Saluran makanan (kerongkongan) : --- Tidak dijumpai kelainan pada pembukaan saluran makanan ;--- Dada : --- Pada pembukaan kulit dada : --- Tidak dijumpai resapan darah pada jaringan otot dada ;--- Tidak dijumpai patah tulang dinding rongga dada ;--- Pada pembukaan rongga dada : --- Dijumpai organ isi rongga dada cenderung pucat ;--- Tidak dijumpai perdarahan di dalam rongga dada ;--- Pada Jantung : --- Pembukaan kantong jantung tamak cairan jernih warna merah muda sebanyak

(12)

15 cc ;--- Dijumpai organ jantung berwarna merah muda pucat dengan berat 300 gram ;- Dijumpai bintik perdarahan pada pembukaan oragan jantung ;--- Pada pemotongan organ jantung tidak dijumpai kelainan ;--- Pada Paru-paru kanan dan kiri : --- Dijumpai kedua paru-paru bebas (tidak dijumpai perlengketan dengan dinding rongga dada maupun dengan sekat rongga perut dan rongga dada) ;--- Dijumpai paru merah gelap, permukaan cenderung rata, tepi paru tajam, berat paru kanan 930 gram, paru kiri 745 gram ;--- Dijumpai bintik perdarahan pada permukaan organ paru, pada pemotongan keluar darah encer berwarna merah kehitaman disertai buih-buih halus yang sulit pecah ;--- Perut : --- Pada pembukaan kulit perut : --- Tidak dijumpai resapan darah di dalam jaringan otot perut ;--- Pada pembukaan rongga perut : --- Tidak dijumpai perdarahan di dalam rongga perut ;--- Pada lambung : --- Pada pembukaan kantong lambung dijumpai cairan encer berwarna coklat, dengan aroma asam lambung disertai sedikit aroma lain yang tidak jelas teridentifikasi / khas (seperti permen) ;--- Isi lambung diambil untuk pemeriksaan toksikologi ;--- Pada hati : --- Dijumpai berat organ hati 1300 gram ;--- Hati tampak berwarna coklat muda dan pucat, permukaan dan tepi rata ;--- Pada pemotongan dijumpai keluar darah encer berwrna kehitaman serta buih-buih halus ;--- Pada limfa : --- Organ limfa tampak berwarna ungu kehitaman ;--- Tidak dijumpai kelainan pada pemotongan organ limfa ;--- Pada ginjal : --- Dijumpai ginjal berwarna merah muda pucat, berat ginjal kanan 100 gram kiri 120 gram ;---

(13)

Dijumpai pembukaan kapsul kedua ginjal muda dilepas ;--- Tidak dijumpai kelainan pada pemotongan organ ginjal ;--- Pada kandung kemih : --- Tidak dijumpai kelainan pada kandug kemih dan tidak dijumpai urine pada kandung kemih ;--- Pemeriksaan Toksikologi : --- Hasil pemeriksaan Toksikologi Pusat Laboratorium Forensik Bareskim Polri Laboratorium Forensik Cabang Medan No. Lab : 3237/KTF/VI/2011 terhadap sample barang bukti A dan B milik korban atas nama Supriadi dengan hasil : Arsen (negatif), Sianida (negatif), Hg (negatif), golongan Organoklorin (negative), golongan Karbamat (positif aldicarb) dan golongan Organoposfat (negative) ;--- Kesimpulan Toksikologi : bahwa barang bukti A (isi lambung) dan B (darah) milik korban atas nama Supriadi benar mengandung aldicarb yang merupakan racun golongan karbamat yang termasuk ke dalam pestisida ;--- Kesimpulan : --- Telah diperiksa sesosok mayat seorang laki-laki, dikenal, umur 40 tahun, panjang badan 166 cm, perawakan sedang, warna kulit sawo matang, rambut ikal, berwarna hitam dan tidak mudah dicabut ;--- Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam serta pemeriksaan tambahan (toksikologi) diambil kesimpulan bahwa korban menderita luka memar, luka lecet dan luka robek pada beberapa anggota tubuh akibat ruda paksa (trauma) tumpul, dengan penyebab kematian disebabkan mati lemas oleh karena adanya penjeratan pada daerah leher, korban juga mengalami/menderita keracunan insektisida (racun serangga) golongan Karbamat yaitu mengandung Aldicarb. Perkiraan lama kematian korban (estimasi lama kematian) sekitar 24 jam ;---

Mayat An. Wagiem, dengan hasil pemeriksaan : --- Pemeriksaan Umum : --- a.1. Penutup mayat : ---

Mayat di tutup dengan kain batik warna coklat beukuran panjang 185 cm, lebar 100 cm, dan kain sarung warna merah kotak-kotak ukuran panjang

(14)

188 cm, lebar 120 cm (terbelah dua) ;--- a.2. Benda di samping mayat : ---

Dijumpai bantal bersarung warna hijau motif bunga-bunga berukuran panjang 66 cm, lebar 45 cm ;--- a.3. Pakaian Mayat : ---

Mayat memakai baju tidur lengan pendek warn abiru terpotong (robek) dari kiri ke kanan pada badian depan tulisan “shelia girl” ;--- Memakai jilbab warna hitam berukuran panjang 37 cm, lenar 30 cm ;--- Memakai ikat rambut warna (coklat dan hitam) motif bunga-bunga ;--- Memakai celana dalam warna krem merk “avon” terdapat (dijumpai) tinja (feces) ;--- Memakai BH warna krem merk “avon” nomor 36 ;--- Dijumpai aroma/bau urine/kencing (aroma pesing) pada bagian bawah korban ;--- a.4. Tanda-tanda kematian :

Dijumpai lebam mayat warna ungu pada daerah wajah, punggung, bahu, anggota gerak atas ruas bawah dan anggota gerak bawah, yang tidak hilang pada penekanan ;--- Dijumpai kaku mayat pada daerah wajah, anggota gerak atas dan bawah yang mudah di lawan ;--- Pemeriksaan Bagian Luar : --- Kepala : --- Bentuk kepala simetris, rambut lurus warna hitam dengan ukuran panjang rambut depan 38 cm, rambut samping 38 cm, rambut belakang 36 cm ;--- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang tengkorak ;--- Dahi : --- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang dahi ;--- Pipi : --- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang pipi ;--- Mata kanan dan kiri : --- Dijumpai kedua kelopak mata tertutup, kelopak mata bagian dalam pucat, dijumpai bintik perdarahan ;--- Tidak dijumpai luka-luka maupun patah tulang bola mata ;---

(15)

Hidung : --- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang hidung, tampak keluar darah dari kedua lubang hidung ;--- Telinga kanan dan kiri : --- Tidak dijumpai luka-luka ;--- Pemeriksaan Bagian Dalam : --- Kepala : --- Pada pembukaan kulit kepala : --- Tidak dijumpai resapan darah pada kulit dan otot kepala bagian dalam ;--- Tidak dijumpai resapan darah pada permukaan tulang tengkorak ;--- Tidak dijumpai pecah tulang tengkorak ;--- Pada pembukaan tulang tengkorak : --- Tidak dijumpai resapan darah pada permukaan selaput tebal otak (durameter) ; Pada pembukaan selaput tebal otak : --- Tidak dijumpai perdarahan pada permukaan selaput tipis otak ;--- Tidak dijumpai perdarahan pada permukaan jaringan otak ;--- Dijumpai berat otak besar 1060 gram, otak kecil 150 gram ;--- Tampak jaringan otak pucat, parit-parit otak mendangkal dan pembuluh-pembuluh darah di permukaan jaringan otak melebar ;--- Pada pemotong jaringan otak : --- Tidak dijumpai perdarahan pada jaringan otak besar maupun otak kecil ;--- Pada pengangkatan selaput tebal otak secara keseluruhan : --- Tidak dijumpai perdakrahan pada daerah dasar tulang tengkorak ;--- Tidak dijumpai patah dasar tulang tengkorak ;--- Leher : --- Pada Pembukaan kulit leher : --- Dijumpai resapan darah pada jaringan otot leher sisi kanan, berjarak 5 cm, dari garis tengah tubuh dan 11 cm dari telinga kanan, berukuran panjang 1 cm, lebar 0,5 cm ;--- Tidak dijumpai patah tulang leher maupun tulang lidah ;--- Pada Saluran nafas (tenggorokan) : --- Dijumpai lendir bercampur darah disertai buih-buih halus pada dinding saluran nafas bagian atas dan bawah ;---

(16)

Pada Saluran makanan (kerongkongan) : --- Tidak dijumpai kelainan pada pembukaan saluran makanan ;--- Dada : --- Pada pembukaan kulit dada : --- Tidak dijumpai resapan darah pada jaringan otot dada ;--- Tidak dijumpai patah tulang dinding rongga dada ;--- Pada pembukaan rongga dada : --- Dijumpai organ isi rongga dada cenderung pucat ;--- Tidak dijumpai perdarahan di dalam rongga dada ;--- Pada Jantung : --- Pembukaan kantong jantung tampak cairan jernih warna merah muda sebanyak 15 cc ;--- Dijumpai organ jantung berwarna merah muda pucat dengan berat 360 gram ;- Dijumpai bintik perdarahan pada pembukaan oragan jantung ;--- Pada pembukaan organ jantung serta pada pengukuran dijumpai ukuran-ukuran bagian organ katup berdaun dua 10,2 cm, lebar penampang pembuluh nadi paru-jantung 7,3 cm, lebar penampang pembuluh nadi utama jantung 6,7 cm, tebal otot jantung kanan 0,7 cm, tebal otot jantung kiri 1,8 cm. pengirisan otot jantung tidak dijumpai kelainan, penampang/ lumen pembuluh nadi otot jantung normal ;--- Darah jantung diambil untuk pemeriksaan toksikologi ;--- Pada Paru-paru kanan dan kiri : --- Dijumpai kedua paru-paru bebas (tidak dijumpai perlengketan dengan dinding rongga dada maupun dengan sekat rongga perut dan rongga dada) ;--- Dijumpai paru merah gelap, permukaan cenderung rata, tepi paru tajam, berat paru kanan 420 gram, paru kiri 400 gram ;--- Dijumpai bintik perdarahan pada permukaan organ paru, pada pemotongan keluar darah encer berwarna merah kehitaman disertai buih-buih halus ;--- Perut : --- Pada pembukaan kulit perut : --- Tidak dijumpai resapan darah di dalam jaringan otot perut ;--- Pada pembukaan rongga perut : --- Tidak dijumpai perdarahan didalam rongga perut ;---

(17)

Pada lambung : --- Pada pembukaan kantong lambung dijumpai cairan encer berwarna coklat, dengan aroma asam lambung disertai sedikit aroma lain yang tidak jelas teridentifikasi/ khas (seperti permen) ;--- Isi lambung diambil untuk pemeriksaan toksikologi ;--- Pada hati : --- Dijumpai berat organ hati 1920 gram ;--- Hati tampak berwarna coklat muda dan pucat, permukaan rata dan tepi tajam ; Pada pemotongan dijumpai keluar darah encer berwrna kehitaman serta buih-buih halus ;--- Pada limfa : --- Organ limfa tampak berwarna ungu kehitaman, berat 180 gram ;--- Tidak dijumpai kelainan pada pemotongan organ limfa ;--- Pada ginjal : --- Dijumpai ginjal berwarna merah muda pucat, tampak ginjal dibaluti lemak, berat ginjal kanan dan kiri masing-masing 210 gram ;--- Dijumpai pembukaan kapsul kedua ginjal mudah dilepas ;--- Tidak dijumpai kelainan pada pemotongan organ ginjal ;--- Pada Rahim : --- Dijumpai rahim warna putih keabu-abuan, besar normal ;--- Pada kandung kemih : --- Tidak dijumpai kelainan pada kandung kemih dan tidak dijumpai urine pada kandung kemih ;--- Pemeriksaan Toksikologi : --- Hasil pemeriksaan Toksikologi Pusat Laboratorium Forensik Bareskim Polri Laboratorium Forensik Cabang Medan No. Lab : 3237/KTF/VI/2011 terhadap sample barang bukti C dan D milik korban atas nama Wagiem dengan hasil : Arsen (negatif), Sianida (negatif), Hg (negatif), golongan Organoklorin (negatif), golongan Karbamat (positif aldicarb) dan golongan Organoposfat (negatif) ;--- Kesimpulan Toksikologi : bahwa barang bukti C (isi lambung) dan D (darah) milik korban atas nama Wagiem benar mengandung aldicarb yang merupakan racun golongan karbamat yang termasuk ke dalam pestisida ;---

(18)

Kesimpulan : --- Telah diperiksa sesosok mayat seorang perempuan, dikenal, umur 37 tahun, panjang badan 164 cm, perawakan gemuk, warna kulit sawo matang, rambut lurus, berwarna hitam ;--- Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam serta pemeriksaan tambahan (toksikologi) diambil kesimpulan bahwa korban menderita luka memar pada bibir akibat ruda paksa (trauma) tumpul, dengan penyebab kematian disebabkan mati lemas oleh karena adanya pembekapan pada daerah mulut serta kemungkinan adanya pencekikan pada daerah leher, korban juga mengalami/menderita keracunan insektisida (racun serangga) golongan Karmabat yaitu mengandung Aldicarb. Perkiraan lama kematian korban (estimasi lama kematian) sekitar 24 jam ;---

--- Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUH. Pidana ;

SUBSIDAIR : --- --- Bahwa terdakwa Suwandi Als. Andi Als. Adi pada hari Rabu, 22 Juni 2011 atau tidaknya suatu waktu di bulan Juni 2011 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2011 bertempat di Lingkungan Simpang Nangka, Kel. Pulo Padang, Kec.n Rantau Utara, Kab. Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Rantau Prapat, “Dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain”, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut : ---

--- Bermula ketika korban Supriadi (almarhum) berkenalan dengan mendatangi terdakwa sekira 7 (tujuh) bulan sebelum tanggal 22 Juni 2011, untuk keperluan untuk berobat (obat kampung) dirumah Terdakwa di Desa Tubiran, kemudian hubungan Terdakwa dengan korban Supriadi bersama keluarganya berlanjut sebagai hubungan pemijat dengan pasien ;---

--- Bahwa selanjutnya disuatu waktu atau sekitar bulan Februari 2011, korban Supriadi bersama Terdakwa “membicarakan” harta karun berupa

(19)

“sekotak emas” tersimpan atau tertanam didaerah Aek Buru, Kab. Labuhan Batu, kemudian dari hasil pembahasan harta karun tersebut, disepakati antara Terdakwa dengan korban Supriadi akan memiliki, menguasai dengan cara mengambil secara ghaib atau mistis dengan bantuan seorang yang bernama Paojan yang diakui Terdakwa berdomisili didaerah Lampung sebagai guru spiritual Terdakwa ;---

--- Bahwa kemudian untuk mengangkat harta karun yang dibicarakan Terdakwa dengan korban Supriadi sedang tertanam didaerah Aek Buru, Terdakwa telah menerima uang sebanyak Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) secara bertahap untuk keperluan membeli ramuan-ramuan yang juga diketahui korban Wagiem selaku isteri korban Supriadi ;---

--- Bahwa Terdakwa menerima uang sejumlah Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) sebanyak 5 (lima) kali terdiri dari sekitar bulan April 2011 sebanyak Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), seminggu kemudian masih di bulan April 2011 Terdakwa kembali menerima Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk keperluan pinjaman pribadi Terdakwa, selanjutnya dua minggu selanjuttya Terdakwa kembali meminta uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada korban Supriadi dengan korban Wagiem untuk keperluan dikirim kepada guru Terdakwa yang bernama Paojan, selanjutnya sekitar awal bulan Mei 2011 Terdakwa meminta uang kembali untuk dikirim kepada Paojan sebanyak Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan diawal bulan Juni 2011 kembali Terdakwa meminta uang dengan alasan dikirim ke Lampung untuk guru Terdakwa yang bernama Paojan sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan akhirnya diberikan oleh korban Supriadi bersama korban Wagiem kepada Terdakwa ;---

--- Bahwa selanjutnya ketika korban Wagiem dan korban Supriadi bertemu Terdakwa dirumah korban Supriadi sekitar awal bulan Juni 2011, telah mendesak Terdakwa untuk segera menghubungi Paojan guru Terdakwa agar datang supaya secepatnya mengangkat harta karun yang terpendam, kemudian Terdakwa menjadi panik dan cemas karena takut “kedok” atau ‘tipu musihat”

(20)

Terdakwa akan ketahuan, sebab Terdakwa merasa sudah tidak sanggup

mengembalikan uang milik keluarga korban Supriadi sebanyak Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) ;---

--- Bahwa kemudian dalam situasi panik dan galau, timbul niat Terdakwa untuk membunuh korban Supriadi ;---

--- Selanjutnya atas desakan korban Supriadi dan korban Wagiem kepada Terdakwa agar segera mengembalikan uang dan rencana pengangkatan harta karun tersebut, membuat Terdakwa menjadi semakin risau dan galau, apalagi Terdakwa mendengar perkataan korban Wagiem “sepertinya kok kayak ada permainan, macam ada yang tidak beres, sudahlah tidak ada apa-apanya itu, kalaupun ditokoikan saudara kita dan kawan kita banyak polisi” sehingga Terdakwa semakin bingung ;---

--- Bahwa kemudian sekitar tanggal 19 Juni 2011, timbul niat Terdakwa untuk membunuh korban dengan cara “diracun”, niat dan rencana tersebut, dimulai Terdakwa dengan membeli racun tikus merek Timax di Toko Pupuk yang terletak di Jl. Sudirman sebanyak 10 (sepuluh) bungkus dengan harga perbungkus Rp.1000,- (seribu rupiah) kemudian racun yang telah dibeli, Terdakwa simpan dirumah Terdakwa di Desa Tubiran Merbau ;---

--- Bahwa selanjutnya sekitar tanggal 21 Juni 2011, Terdakwa ditelepon korban Supriadi, untuk datang kerumah korban, dan korban mengaku sedang “sakit” dan Terdakwa menjawab akan datang sore hari sekitar pukul 16.00 WIB dan Terdakwa juga menitip pesan untuk dimasakkan “bubur sum-sum” ;

--- Bahwa kemudian sekitar pukul 16.00 WIB Terdakwa menelepon korban Supriadi dengan mengatakan tidak bisa datang, akan tetapi habis maghrib saya akan datang janji Terdakwa kepada korban Supriadi, namun habis maghrib korban Supriadi kembali menelepon Terdakwa dengan mengatakan “saya masih di Rantau, kalau sudah sampai dirumah nanti kuhubungi” ;---

(21)

--- Bahwa berkisar pukul 22.00 WIB, korban Supriadi menghubungi Terdakwa dengan cara meng “SMS” yang isinya “saya sudah dirumah, cepat datang kemari” lalu Terdakwa menjawab “iya” ;---

--- Bahwa kemudian saat Terdakwa akan berangkat menuju rumah korban Supriadi, Terdakwa mengambil racun tikus sebanyak 8 (delapan) bungkus yang telah dibeli Terdakwa sebelumnya, dengan cara mengantongi disaku baju, dan saat tiba dirumah korban Supriadi, bertemu dengan korban Supriadi, Wagiem, Nanda dan Ridwan ;---

--- Bahwa selanjutnya korban Supriadi dan korban Wagiem berbicara dengan Terdakwa, dan korban Supriadi mengatakan kepada Terdakwa “kapan jadinya guru itu datang, itu uang hutang, jangan sampai gak jadi” mendengar perkataan korban Supriadi, semakin membuat cemas dan menguatkan niat dan rencana Terdakwa untuk meracuni korban Supriadi, diwaktu hampir bersamaan, Terdakwa bertanya kepada korban Wagiem “ada lagi sisa bubur sumsum itu” kemudian korban Wagiem menjawab “ada” selanjutnya Terdakwa menyuruh korban Wagiem mengambil sebanyak satu piring, sehingga korban Wagiem mengambil satu piring bubur sumsum kearah dapur dan diserahkan kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa menerima bubur sumsum sebanyak satu piring dari korban Wagiem dan membawa bubur sumsum tersebut keruangan tengah dengan alasan Terdakwa untuk didoakan ;

--- Bahwa setelah sampai diruangan tengah, Terdakwa mengambil racun tikus dari saku pakaian yang dikenakan Terdakwa dan membuka bungkusan racun tikus dan dicampur dengan bubur sumsum yang diterima Terdakwa dari korban Wagiem, setelah Terdakwa selesai mencampur racun tikus jenis Timax kedalam makanan bubur sumsum, Terdakwa meminta wijen kepada korban Wagiem, kemudian korban Wagiem mengambil wijen dan menyerahkan kepada Terdakwa, dan Terdakwa kembali mencampurkan wijen tersebut ke dalam bubur sumsum yang telah bercampur racun tikus dengan maksud Terdakwa agar tidak “kentara” atau supaya “samar” campuran racun tikus dengan bubur sumsum ;---

(22)

--- Bahwa selanjutnya setelah Terdakwa selesai mencampur bubur sumsum dengan racun tikus jenis Timax dan wijen, lalu Terdakwa berjalan menuju ruang tamu, dan memanggil korban Supriadi, kemudian setelah korban Supriadi datang, Terdakwa menyerahkan satu sendok bubur yang telah bercampur racun, kemudian korban Supriadi menerima dan memakan bubur tersebut, selanjutnya korban Wagiem juga memakan bubur yang telah bercampur racun tersebut, dan bubur itu juga dimakan oleh Ridwan dan Nanda anak korban Wagiem dan korban Supriadi ;---

--- Bahwa setelah selesai dimakan bubur sumsum yang telah bercampur racun tersebut, kemudian Terdakwa berbincang-bincang dengan korban Supriadi diruang tamu, tak lama kemudian sekitar 15 (lima belas) menit, korban Supriadi mengatakan “kok pening” lalu Terdakwa mengatakan gak apa-apa, bawa tidur aja”, sehingga korban Supriadi, Wagiem, Ridwan dan Nanda mencari tempat masing-masing untuk tidur didalam rumah tersebut ;---

--- Bahwa kemudian sekitar pukul 04.00 WIB Terdakwa melihat kondisi korban Supriadi masih dalam keadaan hidup tetapi lemah dalam posisi duduk membungkuk berada didapur, kemudian Terdakwa mengambil sebatang kayu yang terletak didapur dan selanjutnya memukulkan kebagian tengkuk sebanyak 2 (dua) kali hingga korban Supriadi tersungkur serta mengeluarkan darah, kemudian Terdakwa mendatangi korban Wagiem yang sedang terlentang didepan ruangan TV dalam keadaan lemas, sehingga Terdakwa mencari tali kearah dapur, dan Terdakwa menemukan seutas tali nilon dari gudang getah, lalu Terdakwapun menuju ruangan TV sambil membawa tali nilon, kemudian tali nilon tersebut dililitkan Terdakwa kebagian leher korban Wagiem dan selanjutnya ditarik Terdakwa hingga korban Wagiem lemas dan tak berdaya, kemudian Terdakwa beranjak kekamar tidur bagian belakang melihat Ridwan juga dalam keadaan lemas dan membawa Ridwan keruangan tamu, sementara Nanda didalam kamar juga sudah lemah dan tak berdaya ;----

--- Ketika Ridwan berada diruangan tamu, Terdakwa mengambil tali yang ada dileher korban Wagiem dan selanjutnya Terdakwa lilitkan sebanyak 4

(23)

(empat) kali keleher Ridwan setelah dilihat Terdakwa korban Ridwan lemas dan terkulai, kemudian Terdakwa beranjak menuju kamar tidur tempat Ari yang sedang berbaring, kemudian Terdakwa menggendong Ari serta dibawa kearah ruangan dapur, sambil mencekik atau memicit kerongkongan Ari, menggunakan tangan ;---

--- Kemudian Terdakwa kembali melihat korban Supriadi dan mendapati masih hidup dengan kondisi fisik masih bergerak, kemudian Terdakwa mengambil tali timba yang terbuat dari bahan karet ban yang berada didekat sumur, lalu mengikatkan tali timba tersebut kebagian leher korban Supriadi, kemudian Terdakwa seret atau ditarik kearah mulut sumur, dengan posisi menggantung hingga tubuh korban Supriadi terjatuh kedalam sumur ;---

--- Selanjutnya Terdakwa memeriksa nadi korban Wagiem, setelah Terdakwa periksa ternyata tidak lagi bernyawa, kemudian Terdakwa mengangkat tubuh Ari lalu memasukkannya kedalam sumur dengan cara dijatuhkan ;---

--- Kemudian Terdakwa melihat Nanda kedalam kamar, ternyata Nanda sudah tidak ada, lalu Terdakwa mencari Nanda dan Nanda sedang berjalan lunglai atau sempoyongan, kemudian Terdakwa segera mengambil alu dan sebilah keris dan Terdakwa selipkan dibalik baju Terdakwa, kemudian Terdakwa mengambil sepeda motor jenis Mega Pro warna hitam BK 2033 LYA, dan menghidupkan kemudian Terdakwa mendekati Nanda dan mengajak Nanda dengan alasan untuk diobati, kemudian Nanda menaiki sepeda motor yang dikendarai Terdakwa, lalu Terdakwa membawa Nanda menuju daerah Air Paing, pada saat diareal Titi Panjang, Terdakwa berhenti, sehingga Nanda terjatuh saat yang bersamaan melintas mobil yang ditandai cahaya lampu, sehingga Terdakwa takut ketahuan orang lain, maka Terdakwa kembali mengangkat dan mengajak Nanda menaiki sepeda motor dan dibawa menuju Jl. Air Paing disekitar areal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ;---

--- Kemudian setelah tiba di TPA, Terdakwa menyuruh Nanda mencuci

(24)

muka, saat yang bersamaan, Terdakwa memukulkan kayu alu kebagian tengkuk sebanyak 2 (dua) kali dan 1 (satu) kali kebagian leher sehingga Nanda tersungkur, melihat Nanda masih bergerak dan berusaha duduk, sehingga Terdakwa mengambil keris yang terselip dipinggangnya dan menusukkan kebagian ulu hati sebanyak 1 (satu) kali, melihat Nanda sudah tidak bergerak, Terdakwa menyeret Nanda kebagian semak-semak dengan maksud agar tidak ketahuan oleh orang lain ;---

--- Selanjutnya Terdakwa meninggalkan tubuh Nanda dan sambil membuang keris diareal Air Paing tersebut, dengan perasaan tidak tenang Terdakwa berkeliling disekitar Kab. Labuhan Batu, hingga hari Kamis tanggal 23 Juni 2011 sekira pukul 01.00 WIB Terdakwa tiba dirumah orangtua, tak lama waktu berselang datang petugas dari Polres Labuhan Batu, diantaranya saksi Salem Maringan Sihombing dan saksi Yusuf Ibrahim melakukan pemeriksaan secara lisan dengan cara menanyakan kepada Terdakwa keberadaan Nanda, setelah dilakukan interogasi, selanjutnya Terdakwa mengakui telah membuang tubuh Nanda disekitar Air Paing, kemudian Terdakwa menunjukkan posisi jenazah Nanda disemak-semak dan juga ditemukan sebilah keris yang digunakan untuk menusuk tubuh Nanda ;---

--- Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum No. 3448-3448/IV/UPM/VIII/2011 tertanggal 10 Agustus 2011 dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih, yang ditanda tangani dr. Reindhard J. D. Hutahean, S. H., Sp. F. memeriksa sesosok mayat laki-laki bernama Supriadi, dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : ---

Mayat An. Supriadi, dengan hasil pemeriksaan : --- Pemeriksaan Umum : --- a.1. Penutup mayat : ---

Mayat ditutupi dengan kain sarung warna (hijau dan coklat) berukuran panjang 125 cm, lebar 95 cm ;--- Kain panjang batik warna coklat berukuran panjang 218 cm, lebar 100 cm. Kain sarung warna biru berukuran panjang 200 cm, lebar 124 cm ;---

(25)

a.2. Benda di samping mayat : --- Dijumpai bantal bersarung warna hijau bergambar panda, berukuran panjang 66 cm, lebar 45 cm, berlumuran darah ;--- Dijumpai tali (tali timba) dari bahan karet berwarna hitam cenderung berbentuk segi empat, berukuran panjang 538 cm, 1,7 cm, tebal 1, 3 cm ;-- a.3. Pakaian Mayat : --- Mayat memakai baju kaos lengan pendek motif garis-garis melintang berwarna (merah, putih dan hitam) merek “roswel” ukuran “XXL” tampak koyak di bagian dada (depan) dari mulai bagian atas hingga bawah dengan tepi koyak cenderung rata ;--- Memakai celana dalam warna abu-abu :--- a.4. Tanda-tanda kematian : --- Dijumpai lebam mayat warna ungu pada daerah wajah, punggung, bahu, anggota gerak atas ruas bawah dan anggota gerak bawah, yang tidak hilang pada penekanan ;--- Dijumpai kaku mayat pada daerah wajah, anggota gerak atas dan bawah yang mudah dilawan ;--- a.5. Identifikasi Khusus : --- Tidak ada ;--- a.6. Identifikasi Umum : --- Diperiksa sesosok mayat seorang laki-laki, dikenal, umur 40 tahun, panjang badan 166 cm, perawakan sedang, warna kulit sawo matang, bangsa Indonesia, rambut ikal, berwarna hitam, dan tidak mudah di cabut ; Pemeriksaan Bagian Luar : --- Kepala : --- Bentuk kepala simetris, rambut ikal, warna hitam dengan ukuran panjang rambut depan 5 cm, rambut samping 2 cm, rambut belakang 3 cm ;--- Dijumpai luka robek pada kepala belakang sisi kanan, berjarak 3,8 cm di atas batas rambut bagian belakang dan 4 cm dari daun telinga kanan, dengan ukuran panjang 2,5 cm, lebar 1 cm, dalam 0,4 cm tampak tepi tidak rata, sudut tumpul, dijumpai luka lecet di sekitar tepi luka robek, serta dijumpai resapan darah di sekitar luka, pada perabaan tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang tengkorak ;---

(26)

Dahi : --- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang pipi ;--- Pipi : --- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang pipi ;--- Mata kanan dan kiri : --- Dijumpai kedua kelopak mata terbuka 1,7 cm, kedua kelopak mata bagian dalam dijumpai bintik-bintik pendarahan ;--- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang bola mata ;--- Hidung : --- Dijumpai luka memar tepat pada puncak hidung, berukuran panjang 2 cm, lebar 1,8 cm, tidak dijumpai pada perabaan tanda-tanda patah tulang hidung ;- Telinga kanan dan kiri : --- Tidak dijumpai luka-luka ;--- Mulut : --- Dijumpai mulut terbuka 1,2 cm, tidak dijumpai luka-luka pada bibir, maupun tanda-tanda patah tulang rahang atas ;--- Dagu : --- Dijumpai luka memar pada dagu bagian bawah sisi kiri, berjarak 1 cm dari garis tengah tubuh dan 5,4 cm dari telinga kiri, berukuran panjang 4,7 cm, lebar 2,8 cm, tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang rahang bawah ;--- Pemeriksaan Bagian Dalam : --- Kepala : --- Pada pembukaan kulit kepala : --- Dijumpai resapan darah pada kulit dan otot kepala bagian dalam pada daerah kepala sisi kiri setentang dengan tulang tengkorak kiri (ostemporal) berukuran 4,5 cm lebar 3 cm ;--- Dijumpai resapan darah pada kulit dan otot kepala bagian dalam pada daerah kepala bagian belakang tepat di garis tengah tubuh, setentang dengan luka robek di kepala bagian belakang berukuran panjang 6,5 cm lebar 4,8 cm ;--- Dijumpai resapan darah pada permukaan tulang tengkorak bagian belakang setentang dengan lka robek di kepala ;--- Tidak dijumpai patah tulang tengkorak ;--- Pada pembukaan tulang tengkorak : ---

(27)

Tidak dijumpai resapan darah pada permukaan selaput tebal otak (durameter) ; Pada pembukaan selaput tebal otak : --- Tidak dijumpai perdarahan pada permukaan selaput tipis otak ;--- Tidak dijumpai perdarahan pada permukaan jaringan otak ;--- Dijumpai berat otak besar 1300 gram, otak kecil 180 gram ;--- Tampak jaringan otak pucat, parit-parit otak mendangkal dan pembuluh-pembuluh darah di permukaan jaringan otak melebar ;--- Pada pemotong jaringan otak : --- Tidak dijumpai perdarahan pada jaringan otak besar maupun otak kecil ;--- Pada pengangkatan selaput tebal otak secara keseluruhan : --- Tidak dijumpai perdakrahan pada daerah dasar tulang tengkorak ;--- Tidak dijumpai patah dasar tulang tengkorak ;--- Leher : --- Pada Pembukaan kulit leher : --- Dijumpai resapan darah yang tipis dan luas pada kulit maupun otot leher sisi depan setentang dengan luka lecet jejas jeratan pada daerah leher, tampak bengkak jaringan otot leher kiri ;--- Tidak dijumpai patah tulang lidah ;--- Pada Saluran nafas (tenggorokan) : --- Dijumpai banyak lender dan buih-buih halus yang sulit pecah pada dinding saluran nafas bagian atas dan bawah ;--- Pada Saluran makanan (kerongkongan) : --- Tidak dijumpai kelainan pada pembukaan saluran makanan ;--- Dada : --- Pada pembukaan kulit dada : --- Tidak dijumpai resapan darah pada jaringan otot dada ;--- Tidak dijumpai patah tulang dinding rongga dada ;--- Pada pembukaan rongga dada : --- Dijumpai organ isi rongga dada cenderung pucat ;--- Tidak dijumpai perdarahan di dalam rongga dada ;--- Pada Jantung : --- Pembukaan kantong jantung tamak cairan jernih warna merah muda sebanyak 15 cc ;---

(28)

Dijumpai organ jantung berwarna merah muda pucat dengan berat 300 gram ;- Dijumpai bintik perdarahan pada pembukaan oragan jantung ;--- Pada pemotongan organ jantung tidak dijumpai kelainan ;--- Pada Paru-paru kanan dan kiri : --- Dijumpai kedua paru-paru bebas (tidak dijumpai perlengketan dengan dinding rongga dada maupun dengan sekat rongga perut dan rongga dada) ;--- Dijumpai paru merah gelap, permukaan cenderung rata, tepi paru tajam, berat paru kanan 930 gram, paru kiri 745 gram ;--- Dijumpai bintik perdarahan pada permukaan organ paru, pada pemotongan keluar darah encer berwarna merah kehitaman disertai buih-buih halus yang sulit pecah ;--- Perut : --- Pada pembukaan kulit perut : --- Tidak dijumpai resapan darah di dalam jaringan otot perut ;--- Pada pembukaan rongga perut : --- Tidak dijumpai perdarahan di dalam rongga perut ;--- Pada lambung : --- Pada pembukaan kantong lambung dijumpai cairan encer berwarna coklat, dengan aroma asam lambung disertai sedikit aroma lain yang tidak jelas teridentifikasi / khas (seperti permen) ;--- Isi lambung diambil untuk pemeriksaan toksikologi ;--- Pada hati : --- Dijumpai berat organ hati 1300 gram ;--- Hati tampak berwarna coklat muda dan pucat, permukaan dan tepi rata ;--- Pada pemotongan dijumpai keluar darah encer berwrna kehitaman serta buih-buih halus ;--- Pada limfa : --- Organ limfa tampak berwarna ungu kehitaman ;--- Tidak dijumpai kelainan pada pemotongan organ limfa ;--- Pada ginjal : --- Dijumpai ginjal berwarna merah muda pucat, berat ginjal kanan 100 gram kiri 120 gram ;--- Dijumpai pembukaan kapsul kedua ginjal muda dilepas ;---

(29)

Tidak dijumpai kelainan pada pemotongan organ ginjal ;--- Pada kandung kemih : --- Tidak dijumpai kelainan pada kandung kemih dan tidak dijumpai urine pada kandung kemih ;--- Pemeriksaan Toksikologi : --- Hasil pemeriksaan Toksikologi Pusat Laboratorium Forensik Bareskim Polri Laboratorium Forensik Cabang Medan No. Lab : 3237/KTF/VI/2011 terhadap sample barang bukti A dan B milik korban atas nama Supriadi dengan hasil : Arsen (negatif), Sianida (negatif), Hg (negatif), golongan Organoklorin (negative), golongan Karbamat (positif aldicarb) dan golongan Organoposfat (negative) ;--- Kesimpulan Toksikologi : bahwa barang bukti A (isi lambung) dan B (darah) milik korban atas nama Supriadi benar mengandung aldicarb yang merupakan racun golongan karbamat yang termasuk ke dalam pestisida ;--- Kesimpulan : --- Telah diperiksa sesosok mayat seorang laki-laki, dikenal, umur 40 tahun, panjang badan 166 cm, perawakan sedang, warna kulit sawo matang, rambut ikal, berwarna hitam dan tidak mudah dicabut ;--- Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam serta pemeriksaan tambahan (toksikologi) diambil kesimpulan bahwa korban menderita luka memar, luka lecet dan luka robek pada beberapa anggota tubuh akibat ruda paksa (trauma) tumpul, dengan penyebab kematian disebabkan mati lemas oleh karena adanya penjeratan pada daerah leher, korban juga mengalami/menderita keracunan insektisida (racun serangga) golongan Karbamat yaitu mengandung Aldicarb. Perkiraan lama kematian korban (estimasi lama kematian) sekitar 24 jam ;---

Mayat An. Wagiem, dengan hasil pemeriksaan : --- Pemeriksaan Umum : --- a.1. Penutup mayat : ---

Mayat di tutup dengan kain batik warna coklat beukuran panjang 185 cm, lebar 100 cm, dan kain sarung warna merah kotak-kotak ukuran panjang 188 cm,lebar 120 cm (terbelah dua) ;---

(30)

a.2. Benda di samping mayat : --- Dijumpai bantal bersarung warna hijau motif bunga-bunga berukuran panjang 66 cm, lebar 45 cm ;--- a.3. Pakaian Mayat : ---

Mayat memakai baju tidur lengan pendek warn abiru terpotong (robek) dari kiri ke kanan pada badian depan tulisan “shelia girl” ;--- Memakai jilbab warna hitam berukuran panjang 37 cm, lenar 30 cm ;--- Memakai ikat rambut warna (coklat dan hitam) motif bunga-bunga ;--- Memakai celana dalam warna krem merk “avon” terdapat (dijumpai) tinja (feces) ;--- Memakai BH warna krem merk “avon” nomor 36 ;--- Dijumpai aroma/bau urine/kencing (aroma pesing) pada bagian bawah korban ;--- a.4. Tanda-tanda kematian : --- Dijumpai lebam mayat warna ungu pada daerah wajah, punggung, bahu, anggota gerak atas ruas bawah dan anggota gerak bawah, yang tidak hilang pada penekanan ;--- Dijumpai kaku mayat pada daerah wajah, anggota gerak atas dan bawah yang mudah di lawan ;--- Pemeriksaan Bagian Luar : --- Kepala : --- Bentuk kepala simetris, rambut lurus warna hitam dengan ukuran panjang rambut depan 38 cm, rambut samping 38 cm, rambut belakang 36 cm ;--- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang tengkorak ;--- Dahi : --- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang dahi ;--- Pipi : --- Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang pipi ;--- Mata kanan dan kiri : --- Dijumpai kedua kelopak mata tertutup, kelopak mata bagian dalam pucat, dijumpai bintik perdarahan ;--- Tidak dijumpai luka-luka maupun patah tulang bola mata ;--- Hidung : ---

(31)

Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang hidung, tampak keluar darah dari kedua lubang hidung ;--- Telinga kanan dan kiri : --- Tidak dijumpai luka-luka ;--- Pemeriksaan Bagian Dalam : --- Kepala : --- Pada pembukaan kulit kepala : --- Tidak dijumpai resapan darah pada kulit dan otot kepala bagian dalam ;--- Tidak dijumpai resapan darah pada permukaan tulang tengkorak ;--- Tidak dijumpai pecah tulang tengkorak ;--- Pada pembukaan tulang tengkorak : --- Tidak dijumpai resapan darah pada permukaan selaput tebal otak (durameter) ; Pada pembukaan selaput tebal otak : --- Tidak dijumpai perdarahan pada permukaan selaput tipis otak ;--- Tidak dijumpai perdarahan pada permukaan jaringan otak ;--- Dijumpai berat otak besar 1060 gram, otak kecil 150 gram ;--- Tampak jaringan otak pucat, parit-parit otak mendangkal dan pembuluh-pembuluh darah di permukaan jaringan otak melebar ;--- Pada pemotong jaringan otak : --- Tidak dijumpai perdarahan pada jaringan otak besar maupun otak kecil ;--- Pada pengangkatan selaput tebal otak secara keseluruhan : --- Tidak dijumpai perdakrahan pada daerah dasar tulang tengkorak ;--- Tidak dijumpai patah dasar tulang tengkorak ;--- Leher : --- Pada Pembukaan kulit leher : --- Dijumpai resapan darah pada jaringan otot leher sisi kanan, berjarak 5 cm, dari garis tengah tubuh dan 11 cm dari telinga kanan, berukuran panjang 1 cm, lebar 0,5 cm ;--- Tidak dijumpai patah tulang leher maupun tulang lidah ;--- Pada Saluran nafas (tenggorokan) : --- Dijumpai lendir bercampur darah disertai buih-buih halus pada dinding saluran nafas bagian atas dan bawah ;--- Pada Saluran makanan (kerongkongan) : ---

(32)

Tidak dijumpai kelainan pada pembukaan saluran makanan ;--- Dada : --- Pada pembukaan kulit dada : --- Tidak dijumpai resapan darah pada jaringan otot dada ;--- Tidak dijumpai patah tulang dinding rongga dada ;--- Pada pembukaan rongga dada : --- Dijumpai organ isi rongga dada cenderung pucat ;--- Tidak dijumpai perdarahan di dalam rongga dada ;--- Pada Jantung : --- Pembukaan kantong jantung tampak cairan jernih warna merah muda sebanyak 15 cc ;--- Dijumpai organ jantung berwarna merah muda pucat dengan berat 360 gram ;- Dijumpai bintik perdarahan pada pembukaan oragan jantung ;--- Pada pembukaan organ jantung serta pada pengukuran dijumpai ukuran-ukuran bagian organ katup berdaun dua 10,2 cm, lebar penampang pembuluh nadi paru-jantung 7,3 cm, lebar penampang pembuluh nadi utama jantung 6,7 cm, tebal otot jantung kanan 0,7 cm, tebal otot jantung kiri 1,8 cm. pengirisan otot jantung tidak dijumpai kelainan, penampang/ lumen pembuluh nadi otot jantung normal ;--- Darah jantung diambil untuk pemeriksaan toksikologi ;--- Pada Paru-paru kanan dan kiri : --- Dijumpai kedua paru-paru bebas (tidak dijumpai perlengketan dengan dinding rongga dada maupun dengan sekat rongga perut dan rongga dada) ;--- Dijumpai paru merah gelap, permukaan cenderung rata, tepi paru tajam, berat paru kanan 420 gram, paru kiri 400 gram ;--- Dijumpai bintik perdarahan pada permukaan organ paru, pada pemotongan keluar darah encer berwarna merah kehitaman disertai buih-buih halus ;--- Perut : --- Pada pembukaan kulit perut : --- Tidak dijumpai resapan darah di dalam jaringan otot perut ;--- Pada pembukaan rongga perut : --- Tidak dijumpai perdarahan di dalam rongga perut ;--- Pada lambung : ---

(33)

Pada pembukaan kantong lambung dijumpai cairan encer berwarna coklat, dengan aroma asam lambung disertai sedikit aroma lain yang tidak jelas teridentifikasi/ khas (seperti permen) ;--- Isi lambung diambil untuk pemeriksaan toksikologi ;--- Pada hati : --- Dijumpai berat organ hati 1920 gram ;--- Hati tampak berwarna coklat muda dan pucat, permukaan rata dan tepi tajam ; Pada pemotongan dijumpai keluar darah encer berwrna kehitaman serta buih-buih halus ;--- Pada limfa : --- Organ limfa tampak berwarna ungu kehitaman, berat 180 gram ;--- Tidak dijumpai kelainan pada pemotongan organ limfa ;--- Pada ginjal : --- Dijumpai ginjal berwarna merah muda pucat, tampak ginjal dibaluti lemak, berat ginjal kanan dan kiri masing-masing 210 gram ;--- Dijumpai pembukaan kapsul kedua ginjal mudah dilepas ;--- Tidak dijumpai kelainan pada pemotongan organ ginjal ;--- Pada Rahim : --- Dijumpai rahim warna putih keabu-abuan, besar normal ;--- Pada kandung kemih : --- Tidak dijumpai kelainan pada kandung kemih dan tidak dijumpai urine pada kandung kemih ;--- Pemeriksaan Toksikologi : --- Hasil pemeriksaan Toksikologi Pusat Laboratorium Forensik Bareskim Polri Laboratorium Forensik Cabang Medan No. Lab : 3237/KTF/VI/2011 terhadap sample barang bukti C dan D milik korban atas nama Wagiem dengan hasil : Arsen (negatif), Sianida (negatif), Hg (negatif), golongan Organoklorin (negatif), golongan Karbamat (positif aldicarb) dan golongan Organoposfat (negatif) ;--- Kesimpulan Toksikologi : bahwa barang bukti C (isi lambung) dan D (darah) milik korban atas nama Wagiem benar mengandung aldicarb yang merupakan racun golongan karbamat yang termasuk ke dalam pestisida ;--- Kesimpulan : ---

(34)

Telah diperiksa sesosok mayat seorang perempuan, dikenal, umur 37 tahun, panjang badan 164 cm, perawakan gemuk, warna kulit sawo matang, rambut lurus, berwarna hitam ;--- Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam serta pemeriksaan tambahan (toksikologi) diambil kesimpulan bahwa korban menderita luka memar pada bibir akibat ruda paksa (trauma) tumpul, dengan penyebab kematian disebabkan mati lemas oleh karena adanya pembekapan pada daerah mulut serta kemungkinan adanya pencekikan pada daerah leher, korban juga mengalami/menderita keracunan insektisida (racun serangga) golongan Karmabat yaitu mengandung Aldicarb. Perkiraan lama kematian korban (estimasi lama kematian) sekitar 24 jam ;---

--- Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUH.Pidana ;

D A N

KEDUA : --- --- Bahwa terdakwa Suwandi Als. Andi Als. Adi pada hari Rabu, 22 Juni 2011 atau tidaknya suatu waktu dibulan Juni 2011 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2011 bertempat di Lingkungan Simpang Nangka, Kel. Pulo Padang, Kec. Rantau Utara, Kab. Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Rantau Prapat, “Dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain”, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut : ---

--- Bahwa selanjutnya disuatu waktu atau sekitar bulan Februari 2011, korban Supriadi bersama Terdakwa “membicarakan” harta karun berupa “sekotak emas” tersimpan atau tertanam didaerah Aek Buru, Kab. Labuhan Batu, kemudian dari hasil pembahasan harta karun tersebut, disepakati antara Terdakwa dengan korban Supriadi akan memiliki, menguasai dengan cara mengambil secara ghaib atau mistis dengan bantuan seorang yang bernama Paojan yang diakui Terdakwa berdomisili didaerah Lampung sebagai guru spiritual Terdakwa ;---

(35)

--- Bahwa kemudian untuk mengangkat harta karun yang dibicarakan Terdakwa dengan korban Supriadi sedang tertanam didaerah Aek Buru, Terdakwa telah menerima uang sebanyak Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) secara bertahap untuk keperluan membeli ramuan-ramuan yang juga diketahui korban Wagiem selaku isteri korban Supriadi ;---

--- Bahwa Terdakwa menerima uang sejumlah Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) sebanyak 5 (lima) kali terdiri dari sekitar bulan April 2011 sebanyak Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), seminggu kemudian masih di bulan April 2011 Terdakwa kembali menerima Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk keperluan pinjaman pribadi Terdakwa, selanjutnya dua minggu selanjuttya Terdakwa kembali meminta uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada korban Supriadi dengan korban Wagiem untuk keperluan dikirim kepada guru Terdakwa yang bernama Paojan, selanjutnya sekitar awal bulan Mei 2011 Terdakwa meminta uang kembali untuk dikirim kepada Paojan sebanyak Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan diawal bulan Juni 2011 kembali Terdakwa meminta uang dengan alasan dikirim ke Lampung untuk guru Terdakwa yang bernama Paojan sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan akhirnya diberikan oleh korban Supriadi bersama korban Wagiem kepada Terdakwa ;---

--- Bahwa selanjutnya ketika korban Wagiem dan korban Supriadi bertemu Terdakwa dirumah korban Supriadi sekitar awal bulan Juni 2011, telah mendesak Terdakwa untuk segera menghubungi Paojan guru Terdakwa agar datang supaya secepatnya mengangkat harta karun yang terpendam, kemudian Terdakwa menjadi panik dan cemas karena takut “kedok” atau ‘tipu musihat” Terdakwa akan ketahuan, sebab Terdakwa merasa sudah tidak sanggup

mengembalikan uang milik keluarga korban Supriadi sebanyak Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) ;---

--- Bahwa kemudian dalam situasi panik dan galau, timbul niat Terdakwa untuk membunuh korban Supriadi ;---

(36)

--- Selanjutnya atas desakan korban Supriadi dan korban Wagiem kepada Terdakwa agar segera mengembalikan uang dan rencana pengangkatan harta karun tersebut, membuat Terdakwa menjadi semakin risau dan galau, apalagi Terdakwa mendengar perkataan korban Wagiem “sepertinya kok kayak ada permainan, macam ada yang tidak beres, sudahlah tidak ada apa-apanya itu, kalaupun ditokoikan saudara kita dan kawan kita banyak polisi” sehingga Terdakwa semakin bingung ;---

--- Bahwa kemudian sekitar tanggal 19 Juni 2011, timbul niat Terdakwa untuk membunuh korban dengan cara “diracun”, niat dan rencana tersebut, dimulai Terdakwa dengan membeli racun tikus merek Timax di Toko Pupuk yang terletak di Jl. Sudirman sebanyak 10 (sepuluh) bungkus dengan harga perbungkus Rp.1000,- (seribu rupiah) kemudian racun yang telah dibeli, Terdakwa simpan dirumah Terdakwa di Desa Tubiran Merbau ;---

--- Bahwa selanjutnya sekitar tanggal 21 Juni 2011, Terdakwa ditelepon korban Supriadi, untuk datang kerumah korban, dan korban mengaku sedang “sakit” dan Terdakwa menjawab akan datang sore hari sekitar pukul 16.00 WIB dan Terdakwa juga menitip pesan untuk dimasakkan “bubur sum-sum” ;

--- Bahwa kemudian sekitar pukul 16.00 WIB Terdakwa menelepon korban Supriadi dengan mengatakan tidak bisa datang, akan tetapi habis maghrib saya akan datang janji Terdakwa kepada korban Supriadi, namun habis maghrib korban Supriadi kembali menelepon Terdakwa dengan mengatakan “saya masih di Rantau, kalau sudah sampai dirumah nanti kuhubungi” ;---

--- Bahwa berkisar pukul 22.00 WIB, korban Supriadi menghubungi Terdakwa dengan cara meng “SMS” yang isinya “saya sudah dirumah, cepat datang kemari” lalu Terdakwa menjawab “iya” ;---

--- Bahwa kemudian saat Terdakwa akan berangkat menuju rumah korban Supriadi, Terdakwa mengambil racun tikus sebanyak 8 (delapan) bungkus yang telah dibeli Terdakwa sebelumnya, dengan cara mengantongi disaku

(37)

baju, dan saat tiba dirumah korban Supriadi, bertemu dengan korban Supriadi, Wagiem, Nanda dan Ridwan ;---

--- Bahwa selanjutnya korban Supriadi dan korban Wagiem berbicara dengan Terdakwa, dan korban Supriadi mengatakan kepada Terdakwa “kapan jadinya guru itu datang, itu uang hutang, jangan sampai gak jadi” mendengar perkataan korban Supriadi, semakin membuat cemas dan menguatkan niat dan rencana Terdakwa untuk meracuni korban Supriadi, diwaktu hampir bersamaan, Terdakwa bertanya kepada korban Wagiem “ada lagi sisa bubur sumsum itu” kemudian korban Wagiem menjawab “ada” selanjutnya Terdakwa menyuruh korban Wagiem mengambil sebanyak satu piring, sehingga korban Wagiem mengambil satu piring bubur sumsum kearah dapur dan diserahkan kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa menerima bubur sumsum sebanyak satu piring dari korban Wagiem dan membawa bubur sumsum tersebut keruangan tengah dengan alasan Terdakwa untuk didoakan ;

--- Bahwa setelah sampai diruangan tengah, Terdakwa mengambil racun tikus dari saku pakaian yang dikenakan Terdakwa dan membuka bungkusan racun tikus dan dicampur dengan bubur sumsum yang diterima Terdakwa dari korban Wagiem, setelah Terdakwa selesai mencampur racun tikus jenis Timax kedalam makanan bubur sumsum, Terdakwa meminta wijen kepada korban Wagiem, kemudian korban Wagiem mengambil wijen dan menyerahkan kepada Terdakwa, dan Terdakwa kembali mencampurkan wijen tersebut ke dalam bubur sumsum yang telah bercampur racun tikus dengan maksud Terdakwa agar tidak “kentara” atau supaya “samar” campuran racun tikus dengan bubur sumsum ;---

--- Bahwa selanjutnya setelah Terdakwa selesai mencampur bubur sumsum dengan racun tikus jenis Timax dan wijen, lalu Terdakwa berjalan menuju ruang tamu, dan memanggil korban Supriadi, kemudian setelah korban Supriadi datang, Terdakwa menyerahkan satu sendok bubur yang telah bercampur racun, kemudian korban Supriadi menerima dan memakan bubur tersebut, selanjutnya korban Wagiem juga memakan bubur yang telah

(38)

bercampur racun tersebut, dan bubur itu juga dimakan oleh Ridwan dan Nanda anak korban Wagiem dan korban Supriadi ;---

--- Bahwa setelah selesai dimakan bubur sumsum yang telah bercampur racun tersebut, kemudian Terdakwa berbincang-bincang dengan korban Supriadi diruang tamu, tak lama kemudian sekitar 15 (lima belas) menit, korban Supriadi mengatakan “kok pening” lalu Terdakwa mengatakan gak apa-apa, bawa tidur aja”, sehingga korban Supriadi, Wagiem, Ridwan dan Nanda mencari tempat masing-masing untuk tidur didalam rumah tersebut ;---

--- Bahwa kemudian sekitar pukul 04.00 WIB Terdakwa melihat kondisi korban Supriadi masih dalam keadaan hidup tetapi lemah dalam posisi duduk membungkuk berada didapur, kemudian Terdakwa mengambil sebatang kayu yang terletak didapur dan selanjutnya memukulkan kebagian tengkuk sebanyak 2 (dua) kali hingga korban Supriadi tersungkur serta mengeluarkan darah, kemudian Terdakwa mendatangi korban Wagiem yang sedang terlentang didepan ruangan TV dalam keadaan lemas, sehingga Terdakwa mencari tali kearah dapur, dan Terdakwa menemukan seutas tali nilon dari gudang getah, lalu Terdakwapun menuju ruangan TV sambil membawa tali nilon, kemudian tali nilon tersebut dililitkan Terdakwa kebagian leher korban Wagiem dan selanjutnya ditarik Terdakwa hingga korban Wagiem lemas dan tak berdaya, kemudian Terdakwa beranjak kekamar tidur bagian belakang melihat Ridwan juga dalam keadaan lemas dan membawa Ridwan keruangan tamu, sementara Nanda didalam kamar juga sudah lemah dan tak berdaya ;----

--- Ketika Ridwan berada diruangan tamu, Terdakwa mengambil tali yang ada dileher korban Wagiem dan selanjutnya Terdakwa lilitkan sebanyak 4 (empat) kali keleher Ridwan setelah dilihat Terdakwa korban Ridwan lemas dan terkulai, kemudian Terdakwa beranjak menuju kamar tidur tempat Ari yang sedang berbaring, kemudian Terdakwa menggendong Ari serta dibawa kearah ruangan dapur, sambil mencekik atau memicit kerongkongan Ari, menggunakan tangan ;---

Referensi

Dokumen terkait

Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakan faktor penting dalam masalah kurang gizi, penyebab lain yang penting dari gangguan gizi adalah kurangnya

Faktor-faktor tersebut masing-masing terdiri dari beberapa atribut yang sudah dikelompokkan berdasarkan nilai korelasinya, antara lain: (1) faktor atribut produk

Meningkatkan hasil belajar pada aspek kognitif tingkat C.2 (pemahaman) dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan metode problem based learning pada siswa kelas IV

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor gaya hidup, faktor psikografis, dan faktor pengaruh lingkungan sosial dan fisik terhadap perilaku konsumen

Kekayaan sumberdaya alam mangrove yang terdiri dari struktur dan sifat yang kompleks terwujud dalam vegetasi yang unik, satwa serta asosiasi yang terdapat di

Berdasarkan uraian di atas dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pelumuran pasta kunyit pada permukaan daging sapi terhadap total bakteri proteolitik, pH, kadar

Kelompok yang berfungsi efektif dalam lingkungan sosial menurut Sumardjo (2003), mempunyai gejala-gejala sebagai berikut (1) keanggotaan dan aktivitas kelompok lebih

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK PARTAI PARTAI DAERAH PEMILIHAN DAERAH PEMILIHAN MODELDB-1 MODELDB-1 DPR DPR.. ANI RUKM UKMINI, M