• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Identifikasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP (Hazard

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Identifikasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP (Hazard"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Teknik Identifikasi Bahaya

Menggunakan Metode

HAZOP (Hazard and

Operability Study)

Olivia marie Caesaria Kesualiya 6512040039

Syaifal Hijazi 6512040045 Adita Hanggara P

6512040059

(2)

Definisi :

Menurut Maskot (2009), HAZOP

adalah

salah

satu

metode

identifikasi bahaya yang sitematis

dan

terstruktur

untuk

mengidentifikasi

berbagai

permasalahan yang mengganggu

jalannya proses dan risiko-risiko

yang

terdapat

pada

suatu

peralatan

yang

dapat

menimbulkan risiko merugikan,

baik bagi manusia, lingkungan

maupun fasilitas sistem yang ada.

(3)

HAZOP berasal dari kata

Hazard dan Operability Study :

Hazard berarti kondisi fisik yang

berpotensi menyebabkan kerugian atau

kecelakaan bagi manusia, kerusakan

alat maupun lingkungan.

Operability Study berarti beberapa

bagian kondisi operasi yang sudah ada

dan dirancang namun kemungkinan

dapat menyebabkan shutdown dan

atau menimbulkan rentetan yang

merugikan dan dilakukan perbaikan

untuk mencegah insiden.

(4)

Tujuan dari teknik HAZOP yaitu

mengidentifikasi potensi bahaya

pada sarana, proses atau prosedur

suatu industri proses.

Teknik HAZOP juga digunakan

untuk identifikasi masalah operasi

yang dapat mengakibatkan

kegagalan produksi

Teknik HAZOP merupakan teknik

kualitatif yang mudah di pelajari ,

sistematis , logis , dan menuntut

memperoleh oleh yang teliti

(5)

HAZOP Worksheet

Company : Facelity : Node : Paremeter : Intention : Gui d e w o rd De via tion Ca use s Co n se q u e n ce s Sa fe G ua rd S L R Re come nd atio ns

(6)

Istilah-istilah yang digunakan

HAZOP antara lain :

Guide Word (aktivitas sistem)

Deviation (penyimpangan)

Cause (penyebab)

Consequence (akibat/konsekuensi)

Safeguards (usaha perlindungan)

Severity (tinggkat keparahan)

Likelihood (kemungkinan resiko

muncul)

Risk (resiko)

Action (tindakan yang dilakukan)

(7)

Analisa kualitatif terhadap

resiko dapat dilakukan

dengan menggunakan level

consequence dan

(8)

Tabel Level Consequence

Level Deskripsi Contoh consequence yang terjadi

1 Insignifica nt

Tidak mengakibatkan cedera

2 Minor Perawatan / pertolongan pertama perlu di lakukan dan dapat di atasi di tempat kejadian

3 Moderat Memerluakan perawatan medis, dapat

dia atasi di tempat kejadian resiko dengan bantuan dari pihak lain.

4 Major Menyebabkan cidera yang cukup luas, hilang kemampuan produksi, dapat di atasi di luar area kejadian.

5 Catashro pic

Dapat menyebabkan kematian, toxic / racun yang harus di atasi di luar area kejadian

(Sumber : Standart Australia / New Zealand 4360:2004)

(9)

Tabel Level Likelihood

Leve l Deskrip si Keterangan A Almost certain

Terjadi hampir setiap keadaan B Likely Kemungkinan dapat terjadi

hampir pada setiap keadaan C Possible Kemungkinan besar dapat

terjadi suatu waktu

D Unlike Kemungkinan terjadi pada

suatu waktu

E Rare Kemungkinan bisa terjadi pada suatu waktu

(Sumber : Standart Australia / New Zealand 4360:2004)

(10)

Kombinasi dari level consequence

dan likelihood akan menghasilkan

matriks resiko (risk matrix

)

Likelihood

Consequense

in

sgni

ficant

minor moderat maj

or catasthr opi c Almost cretain H H E E E Likely M H H E E Possible L M H E E Unlike L L M H E rare L L M H H

(Sumber : Standart Australia / New Zealand 4360:2004)

(11)

 Keterangan :

 E : Extreme Risk , perlu tindakan penagulangan segera

 H : High Risk , perlu perhatian dari senior management

 M : Moderate/Medium Risk , level management yang bertanggung jawab harus di spesifikasikan

dengan jelas

 L : Low Risk , diatasi dengan

(12)

Daftar Guide Ward yang dikembangkan oleh ICI untuk digunakan pada studi

HAZOP dan diaplikasikan pada

parameter proses

Guide Word Meaning

No Negotion of the design inten Less Quantitative Decrease More Quantitative Decrease Part of Quantitative Decrease As well As Quantitative Decrease

Reverse Logical Opposite

(13)

PROCESS PARAMETE R DEVIATION PROCESS PARAMET ER DEVIATION Flow (r ate) No flow Low flow High flow Reverse flow

Time Too Long Too Short Too Late Too Soon Flow (quanti ty ) Too much Too little pH High pH Low pH Pres s ure High pressure Low pressure

Viscosity High viscosity Low viscosity

T

em

perature High temperature Low temperature Heat value High heat value Low heat value

(14)

Lev

el High level

Low level

Phases Extra phase Phase missing

Mi

x

ing Too much mixixng Not enough

mixing

Loss of agitation Reverse mixing

Location Additional source Additional destination Wrong source Wrong destination Compos iti on Component missing High concentration Low concentration Reaction No reaction

Too little reaction Too much

reaction

Reaction to slow Reaction to fast

(15)

Teknik mengidentifikasi bahaya

untuk mengetahui potensi bahaya

yang terdapat pada suatu plant atau

proses dan teknik untuk melakukan

penilaian

potensi

bahaya

untuk

memutuskan tindakan pencegahan

yang harus ditentukan agar mereduksi

bahaya tersebut untuk melindungi

peralatan,

manusia

maupun

lingkungan dikarenakan suatu sistem

yang

beroperasi

mungkin

akan

mengalami kegagalan.

Jika terjadi kecelakaan pada

suatu unit proses akan mempengaruhi

sitem, sub sistem, maupun unit proses

yang lain, sehingga terjadi suatu

gangguan dan menimbulkan potensi

bahaya.

(16)

Identifikasi

digunakan

untuk

mengidentifikasi sistem , sarana atau

peralatan dalam suatu industri guna

mengetahui seberapa besar potensi

bahaya dan dapat dilakukan tindakan

pencegahan.

(17)

Tabel Kategori Severity

Level

Ratin

g

Description

Insignifica nt

1 Kerugian finansial yang ditanggung ≤ 1,5 juta/ waktu yang diderita

setiap terjadi kerusakan 1 hari

Minor 2 Kerugian finansial yang ditanggung antara1,5 – 10 juta/ waktu yang

diderita setiap terjadi kerusakan 2-3 hari Severity (S) : tingkat keparahan (dampak atau ukuran risiko yang terjadi)

(18)

Moderate 3 Kerugian finansial

yang ditanggung 10 – 50 juta/ waktu yang diderita setiap terjadi kerusakan 4 - 5 hari Major 4 Kerugian finansial

yang ditanggung 50 - 100 juta/ waktu yang diderita setiap terjadi kerusakan 6 - 7 hari Catastrophi

c

5 Kerugian finansial

yang ditanggung > 100 juta/ waktu yang

diderita setiap terjadi kerusakan lebih dari 100 hari

(19)

Likelihood (L) : Besarnya kemungkinan terjadi/frekuensi terjadinya risiko dalam setiap kegiatan yang dilakukan

Level Rating Definisi Akibat (Definition of consequence)

Almost certain V Resiko terjadi lebih dari 5 kali dalam setahun

Likely IV Resiko terjadi antara 4sampai 5 kali dalam setahun

(20)

Possible III Resiko terjadi antara 3 kali dalam setahun

Unlike II Resiko terjadi antara 2 kali dalam setahun

Rare 1 Resiko jarang sekali muncul atau 1 kali dalam setahun

(21)

Kombinasi dari level severity dan likelihood secara kualitatif

selanjutnya menghasilkan matriks resiko Risiko = severity x likelihood Severity Insignifica nt Minor Moder ate Major Ca tasthrop ic Likel ihood Almost certain H H E E E Likely M H H E E Possibl e L M H E E Unlike L L M H E Rare L L M H E Tabel Risk Matrix

(22)

Studi kasus

PT.Pertamina (PERSERO)

perusaahn yang bergerak dalam bidang

pelayanan penjualan dan distribusi bahan bakar minyak , penditisbusian

bahan bakar minyak i dalamnya

terdapat penyimpanan bahan bakar minyak yang memiliki potensi bahaya , karena kapasitas penyimpanan rata rata di atas 2000Kl , maka apabila terjadi kecelakan pada depo sehingga

diperkirakan dapat menimbulkan

kerugian lebih dari 100 juta rupiah bagi

PT.pertamina (PERSERO) , dari

identifikasi mengunakan HAZOP pada kasus terdapat dua masalah yaitu pada storge tank bahan bakar minyak dengan konsekuensi kebakaran dan storge tank bahan bakar minyak dengan konsekuensi meledak

(23)

Company : PT.Pertamina persero

intention : penyimpanan bahan minyak jenis bakar premium (storage )

Paramete r G ui ld w ord dev iti ati on c aus e c ons equanc e s afeguard Hazard catagory recomendat ion S L R Lev el Hi gh Hi gh l ev el val;ve 2 gagal menutup Valve 10 gagal membuk a T angk i mel edak Relive valve presure gate 5 1 high . Melakukan pemeriksan valve dan presure gate .pemeriksa an instalasi pemadam .melakukan ispeksi pada peralatan dan valve .mengukur ketingian fluida .menyiapka n LPJ,k3,mau pun operator k ebak aran Water sprinkler Foam chamber Fire hydrant 5 1 high

(24)

pressu re hi gh Hig h pressu re Panas suhu siang hari k ebak aran Water sprinkler Foam chambe r Fire hydrant 5 1 High .melakukan pemeriksan rutin pada relief valve , pv valve .melakukan pemeriksan instalasipem adam .melakukan inspeksi terhadap lubang ukur .pemasanga n alarm darurat untuk efakuasi operator dan personel T angk i m el edak Pressur e gauge PV valve ATG 5 1 high val;ve 2 gagal menutup Valve 10 gagal membuk a T angk i mel edak Prasure gague Relief Valve 5 1 high PV valve gagal bekerja T angk i mel edak 5 1 high Keterangan : S :severity L :likelihood R :Risk ranting

Gambar

Tabel  Level Likelihood  Leve l  Deskripsi  Keterangan  A  Almost  certain
Tabel Kategori Severity   Level  Ratin g   Description  Insignifica nt
Tabel Kategori Likelihood

Referensi

Dokumen terkait

Awig-awig nomor 4 yang mempunyai tingkat pelanggaran terendah ini menunjukan sangat efektif mengatur perilaku wisatawan mancanegara karena dari 10 persen wisatawan mancanegara yang

Tabel 1 menunjukkan bahwa perlakuan DHT (D1) menghasilkan tinggi tanaman, jumlah cabang primer, jumlah daun, jumlah buah panen, dan bobot buah panen yang lebih tinggi

Dalam rangka pembentukan Panitia Pengawas Kabupaten/Kota dalam Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, maka Tim Seleksi

Selain ditemukan di daerah Sumatera bagian selatan, sumber-sumber tertulis berbahasa Melayu Kuna juga ditemukan di daerah Sumatera bagian utara. Prasasti- prasasti

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan penerapan Bahan Ajar bermodelkan Advance Organizer pada pembelajaran aktif dalam standar proses pada ranah

Saleh dengan keluhan jantung berdebar yang dialaminya sejak 2 minggu yang lalu dan dirasakan terus menerus sepanjang hari.. Keluhan tersebut tidak disertai dengan

Terkadang diagram pareto itu tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang tepat, dalam situasi tersebut pokok masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan

Ketidaksesuaian yang terjadi pada kode Q1, yaitu jumlah motor yang masuk untuk melakukan service disebabkan karena mekanik tidak melakukan pengecekan kebutuhan