• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Praktikum Analisis Sistem Tenaga Menggunakan Software Electrical Transient Analysis Program

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Praktikum Analisis Sistem Tenaga Menggunakan Software Electrical Transient Analysis Program"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PRAKTIKUM ANALISIS SISTEM TENAGA

MENGGUNAKAN SOFTWARE ELECTRICAL TRANSIENT

ANALYSIS PROGRAM (ETAP)

Disusun oleh : Budi Firmansyah 111.13.0015

PROGRAM STUDI TEKNIK TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA 2016

(2)

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas “Makalah Praktikum Analisis Sistem Tenaga Menggunakan Software Electrical Transient Analysis Program (ETAP)”.

Penulis merasa bahwa dalam pembuatan makalah ini masih menemui beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan – kekurangan lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari sema pihak.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Koordinator Laboratorium. 2. Asisten Laboratorium.

3. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan. 4. Sahabat yang selalu memberi dukungan dan motivasi.

5. Pembaca yang budiman serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah dengan judul “Makalah Praktikum Analisis Sistem Tenaga Menggunakan Software Electrical Transient Analysis Program (ETAP” ini masih jauh dari sempurna. Namun penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca.

Semoga ALLAH SWT, senantiasa membalas budi kebaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dorongan kepada penulis dalam penyusunan ini.

(3)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR... i Daftar Isi... ii BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...4 1.3 Tujuan Penelitian...20 Bab II... 21 PEMBAHASAN... 21

2.1 Program ETAP (Electric Transient and Analysis Program)...21

2.2 Elemen AC Proteksi Sistem Tenaga Listrik...23

2.3 Standar yang digunakan...28

2.3 Load Flow Analysis (Analisa Aliran Daya)...30

2.4 Short Circuit Analysis (Analisa Hubung Singkat)...32

BAB III... 35

PENUTUP... 35

3.1 Kesimpulan...35

3.3 Saran...36

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sudah tak dapat dipungkiri, seluruh umat manusia saat ini memiliki ketergantungan yang amat besar dengan adanya energi listrik. Listrik membantu kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hampir seluruh peralatan yang menopang kehidupan manusia saat ini tak dapat berfungsi tanpa adanya listrik. Dari sektor rumah tangga, pemerintahan, fasilitas umum, industri, hingga fasilitas sosial, semua membutuhkan listrik. Terutama pada sektor pemerintahan, listrik berperan sangatlah vital untuk menopang jalannya roda pemerintahan. Beberapa institusi pemerintah yang menjadi tonggak kehidupan khalayak ramai sangat memerlukan suplai listrik agar tidak terjadi gejolak di masyarakat. Begitupula yang terjadi di salah satu Universitas Institut Teknologi Indonesia(ITI).

Dalam pemenuhan kebutuhan listrik guna berlangsungnya sistem belajar mengajar, Institut Teknologi Indonesia mengambil pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Suplai listrik yang diberikan PLN berasal dari Gardu Induk Serpong. Pasokan tersebut lalu dikumpulkan di sebuah Gardu milik ITI . Dari Gardu tersebut lalu listrik diturunkan teganganya melalui transformator untuk kemudian didistribusikan ke tiap-tiap jurusan yang mayoritas juga memiliki transformator tersendiri untuk beberapa gedung.

(5)

Guna mendapatkan sistem pemenuhan kebutuhan listrik yang baik, diperlukan pendistribusian tenaga listrik yang memiliki keandalan tinggi. Keandalan tinggi disini berarti sistem pendistribusian tersebut memiliki kesalahan yang sedikit dalam pengoperasiannya. Jikapun terjadi kesalahan atau trip, sistem tersebut dapat dengan segera mengambil langkah, seperti mengisolir bagian sistem yang trip agar dampaknya tidak berpengaruh ke seluruh sistem tersebut.

Hal yang sangat berpengaruh terhadap keandalan dari sistem distribusi tenaga listrik adalah sistem proteksi dari sistem tersebut. Sistem proteksi yang terdiri dari rele, breaker, dan fuse tersebut harus dikoordinasikan agar dapat bekerja secara baik. Sistem proteksi tersebut dituntut untuk bekerja secara handal, dapat membedakan keadaan gangguan dan keadaan normal, mengisolir hanya bagian sistem yang terkena gangguan saja, dan tentunya dapat bekerja secara cepat saat diperlukan.

Apa yang akan terjadi apabila sistem pendistribusian listrik di ITI tidak dilengkapi dengan sistem proteksi yang handal? Tentunya banyak kerugian yang akan terjadi. Untuk penghantar terutama busbar utama, apabila telah mengalami kerusakan, maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk penggantianya. Dan itu pun mengharuskan system off yang sangat tidak diperbolehkan untuk Universitas sekelas ITI.

2

(6)

pendistribusian diwajibkan memiliki keterampilan dalam simulasi ETAP, simulasi ini bertujuan untuk supaya mahasiswa dapat merancang dan menganalisis sebelum membuat sebuah power plant dan sistem pendistribusian menggunakan software ETAP.

(7)

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka untuk melakukan evaluasi sistem proteksi pada sistem kelistrikan tegangan menengah di Universitas Gadjah Mada, maka masalah yang diselesaikan pada penelitian ini adalah :

1. Mempresentasikan kondisi jaringan existing dan sistem proteksi existing, sistem kelistrikan tegangan menengah pada software ETAP. 2. Melakukan simulasi load flow dengan menggunakan software

ETAP dengan kondisi jaringan sesuai dengan kondisi aktual.

3. Dengan mengacu pada simulasi hubung singkat pada nomor 2, maka dilakukan perancangan untuk sistem proteksi yang akan dipasang.

4. Melakukan simulasi sistem 31 bus dengan software ETAP dengan kondisi setting sistem proteksi sesuai dengan setting yang telah dirancang pada poin nomor 3. Hasil dari simulasi pada poin 4 berupa kehandalan sistem proteksi dalam koordinasi antar rele ataupun fuse, serta lama waktu tripnya circuit breaker apabila terjadi gangguan.

5. Melakukan simulasi hubung singkat dengan menggunakan software ETAP dengan kondisi jaringan sesuai dengan kondisi rekonfigurasi yang direncanakan.

6. Dengan mengacu pada simulasi hubung singkat pada nomor 5, maka dilakukan perancangan untuk sistem proteksi yang akan dipasang.

7. Melakukan simulasi sistem proteksi dengan software ETAP dengan kondisi setting sistem proteksi sesuai dengan setting yang telah

(8)

dirancang pada poin nomor 6. Hasil dari simulasi pada poin 7 berupa kehandalan sistem proteksi dalam koordinasi antar rele ataupun fuse, serta lama waktu tripnya circuit breaker apabila terjadi gangguan.

1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

8. Mengetahui kondisi sistem tenaga listrik tegangan menengah yang ada di di modul praktikum Analisis Sistem Tenaga, khususnya pada sistem proteksinya dengan circuit breaker

9. Mengetahui standar yang diunalan dalam perhitungan analisis sistem tenaga. 10. Mengetahui cara pengisian data busbas, data cabang, data trafo dan data

generator.

11. Mengetahui cara perhitungan daya suatu kelistrikan dan mengetahui kegunaan studi aliran daya.

12. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana teknik program S-1 pada Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Indonesia.

(9)

Bab II

PEMBAHASAN

2.1

Program ETAP (Electric Transient and Analysis

Program)

ETAP merupakan suatu perangkat lunak yang mendukung sistem tenaga listrik. Perangkat ini mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-time. Fitur yang terdapat di dalamnya pun bermacam-macam antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik.ETAP ini awalnya dibuat dan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas kearnanan fasiitas nuklir di Arnerika Serikat yang selanjutnya dikembangkan menjadi sistem monitor manajemen energi secara real time, simulasi, kontrol, dan optimasi sistem tenaga listrik, (Awaluddin, 2007). ETAP dapat digunakan untuk membuat proyek sistem tenaga listrik dalam bentuk diagram satu garis (one line diagram) dan jalur sistem pentanahan untuk berbagai bentuk analisis, antara lain: aliran daya, hubung singkat, starting motor, trancient stability, koordinasi relay proteksi dan sistem harmonisasi. Proyek sistem tenaga listrik memiliki masing-masing elemen rangkaian yang dapat diedit langsung dari diagram satu garis dan atau jalur sistem pentanahan. Untuk kemudahan hasil perhitungan analisis dapat ditampilkan pada diagram satu garis.

Etap Power Station memungkinkan anda untuk bekerja secara langsung dengan tampilan gambar single line diagram/diagram satu garis . Program ini dirancang sesuai dengan tiga konsep utama:

(10)

6 1. Virtual Reality Operasi

Sistem operational yang ada pada program sangat mirip dengan sistem operasi pada kondisi real nya. Misalnya, ketika Anda membuka atau menutup sebuah sirkuit breaker, menempatkan suatu elemen pada sistem, mengubah status operasi suatu motor, dan utnuk kondisi de-energized pada suatu elemen dan sub-elemen sistem ditunjukkan pada gambar single line diagram dengan warna abu-abu.

2. Total Integration Data

Etap Power Station menggabungkan informasi sistem elektrikal, sistem logika, sistem mekanik, dan data fisik dari suatu elemen yang dimasukkan dalam sistem database yang sama. Misalnya, untuk elemen subuah kabel, tidak hanya berisikan data kelistrikan dan tentang dimensi fisik nya, tapi juga memberikan informasi melalui raceways yang di lewati oleh kabel tersebut. Dengan demikian, data untuk satu kabel dapat digunakan untuk dalam menganalisa aliran beban (load flow analysis) dan analisa hubung singkat (short-circuit analysis) -yang membutuhkan parameter listrik dan parameter koneksi- serta perhitungan ampacity derating suatu kabel -yang memerlukan data fisik routing-.

3. Simplicity in Data Entry

Etap Power Station memiliki data yang detail untuk setiap elemen yang digunakan. Dengan menggunakan editor data, dapat mempercepat proses entri data suatu elemen. Data-data yang ada pada program ini telah di masukkan sesuai dengan Data-data-Data-data yang ada di lapangan untuk berbagai jenis analisa atau desain.

ETAP PowerStation dapat melakukan penggambaran single line diagram secara grafis dan mengadakan beberapa analisa/studi yakni Load Flow (aliran daya), Short Circuit (hubung

(11)

singkat), motor starting, harmonisa, transient stability, protective device coordination, dan cable derating.

ETAP PowerStation juga menyediakan fasilitas Library yang akan mempermudah desain suatu sistem kelistrikan. Library ini dapat diedit atau dapat ditambahkan dengan informasi peralatan bila perlu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja dengan ETAP PowerStation adalah : • One Line Diagram, menunjukkan hubungan antar komponen/peralatan listrik sehingga membentuk suatu sistem kelistrikan.

• Library, informasi mengenai semua peralatan yang akan dipakai dalam sistem kelistrikan. Data elektris maupun mekanis dari peralatan yang detail/lengkap dapat mempermudah dan memperbaiki hasil simulasi/analisa.

• Standar yang dipakai, biasanya mengacu pada standar IEC atau ANSII, frekuensi sistem dan metode – metode yang dipakai.

• Study Case, berisikan parameter – parameter yang berhubungan dengan metode studi yang akan dilakukan dan format hasil analisa.

2.2

Elemen AC Proteksi Sistem Tenaga Listrik

Komponen elemen ac pada software power station ETAP dalam bentuk diagram satu garis ditunjukkan pada Gambar, kecuali elemen-elemen IDs, penghubung bus dan status. Semua data elemen ac dimasukkan dalam editor yang telah dipertimbangkan oleh para ahli teknik. Daftar seluruh elemen ac pada software power station ETAP ada pada AC toolbar.

(12)

Gambar L1. Elemen-elemen AC di ETAP

1. Transformator

Transformator 2 kawat sistem distribusi dimasukkan dalam editor power station software transformator 2 kawat pada power station software ETAP ditunjukkan Gambar Simbol transformator 2 kawat.

Gambar L2. Simbol transformator 2 kawat di ETAP 2. Generator

Generator sinkron sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalarn editor power station ETAP berupa rating KV, rating MW, dan mode kerja yang ditampilkan pada bagian

(13)

atas informasi editor generator. Simbol generator sinkron pada power station software ETAP ditunjukkan pada Gambar.

Gambar L3. Simbol Generator di ETAP 3. Load

Beban listrik sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalarn editor power stationETAP berupa rated kV dan MVA yang ditampilkan pada bagian atas iriformasi editor load. Di ETAP terdapat dua macam beban, yaitu beban statis dan beban dinamis. Simbol generator sirikron pacla power station software ETAP ditunjukkan pada Gambar.

Gambar L4. Simbol beban statis dan dinamis di ETAP

4. Pemutus Rangkaian

Merupakan sebuah saklar otomatis yang dirancang untuk melindungi sebuah rangkaian listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau hubungan pendek. Simbol pemutus rangkaian di ETAP ditunjukkan pada gambar.

(14)

5. Bus

Bus AC atau node sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalam editor power station software ETAP. Editor bus sangat membantu untuk pemodelan berbagai tipe bus dalam sistem tenaga listrik. Generator, motor dan beban statik adalah elemen yang dapat dihubungkan dengan beberapa bus yang diinginkan. Simbol bus pada power station software ETAP ditunjukkan Garnbar.

Gambar L6. Simbol bus di ETAP

1.1. Elemen-elemen di ETAP

Suatu sistem tenaga terdiri atas sub-sub bagian, salah satunya adalah aliran daya dan hubung singkat. Untuk membuat sirnulasi aliran daya dan hubung singkat, maka data-data yang dibutuhkan untuk menjalankan program simulasi antara lain:

- Data Generator - Data Transformator - Data Kawat Penghantar - Data Beban

(15)

6.2.1. Elemen Aliran Daya

Program analisis aliran daya pada software ETAP dapat menghitung tegangan pada tiap-tiap cabang, aliran arus pada sistem tenaga listrik, dan aliran daya yang mengalir pada sistem tenaga listrik. Metode perhitungan aliran daya dapat dipilih untuk efisiensi perhitungan yang lebih baik. Metode perhitungan aliran daya pada software ETAP ada tiga, yaitu: Newton Raphson, Fast-Decouple dan Gauss Seidel seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

Gambar L7. Toolbar Load Flow di ETAP

Gambar dari kiri ke kanan menunjukkan tool dan toolbar aliran daya, yaitu:

- Run Load Flow adalah icon toolbar aliran daya yang menghasilkan atau menampilkan hasil perhitungan aliran daya sistem distribusi tenaga listrik dalam diagram satu garis.

- Update Cable Load Current adalah icon toolbar untuk merubah kapasitas arus pada kabel sebelum load flow di running

- Display Option adalah bagian tombol untuk menampilkan hasil aliran daya.

- Alert adalah icon untuk menampilkan batas kritis dan marginal dari hasil keluaran aliran daya sistem distribusi tenaga listrik.

- Report Manager adalah icon untuk menampilkan hasil aliran daya dalam bentuk report yang dapat dicetak.

(16)

2.3 Standar yang digunakan

Standar yang dipakai, biasanya mengacu pada standar IEC dan ANSI. Perbedaan antara standar IEC dan ANSI terletak pada standar frekuensi yang digunakan yang mengakibatkan perbedaan spesifikasi peralatan yang digunakan. Jika pada standar IEC nilai frekuensi yang digunakan adalah 50 Hz, sedangkan pada standar ANSI nilai frekuensi yang digunakan adalah 60 HZ

(17)

Standar IEC Standar ANSI

Study Case, berisikan parameter-parameter yang berhubungan dengan metode studi yang akan dilakukan dan format hasil analisa

(18)

Berikut ini merupakan beberapa elemen yang digunakan dalam single line diagram Generator

Merupakan suatu mesin listrik yang berfungsi untuk membangkitkan listrik

Transformator

Merupakan peralatan yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan dengan rasio tertentu sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan

Standar ANSI Standar IEC Pemutus Rangkaian (Circuit Breaker)

Merupakan peralatan yang berfungsi untuk untuk melindungi sebuah rangkaian listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau hubungan pendek.

Circuit Breaker untuk High Voltage dan Low Voltage Beban

(19)

Terdapat 2 beban dalam ETAP, yaitu Static Load dan Lumped Load

Static Load Lumped Load

Dari sekian analisa yang dapat dilakukan menggunakan ETAP, terdapat tiga analisa yang akan dibahas kali ini. Analisa tersebut yaitu Load Flow Analysis (Analisa Aliran Daya), Short Circuit Analysis (Analisa Hubung Singkat), dan Motor Acceleration Analysis.

2.3 Load Flow Analysis (Analisa Aliran Daya)

Analisa aliran daya merupakan suatu analisa aliran daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem pembangkit (sisi pengirim) melalui suatu saliran transmisi hingga sampai ke beban (sisi penerima). Idealnya, daya yang dikirim akan sama dengan daya yang diterimadi beban adalah sama. Namun pada kenyataannya, daya yang dikirim di sisi pengirim tidak sama dengan daya yang diterima di sisi beban. Hal ini disebabkan beberapa hal

Impedansi di saluran transmisi.

Impedansi di saluran transmisi dapat terjadi karena berbagai hal dan sudah mencakup resultan antara hambatan resistif, induktif dan kapasitif. Hal ini yang menyebabkan rugi-rugi daya karena terkonversi atau terbuang menjadi energi lain dalam transfer energi.

Tipe beban yang tersambung jalur.

Ada 3 tipe beban, yaitu resistif, induktif, dan kapasitif. Resultan antara besaran hambatan kapasitif dan induktif akan mempengaruhi PF sehingga mempengaruhi perbandingan antara besarnya daya yang ditransfer dengan yang diterima.

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung aliran daya, antara lain Accelerated Gauss-Seidel Method

Hanya butuh sedikit nilai masukan, tetapi lambat dalam kecepatan perhitungan.

Newton Raphson Method

Cepat dalam perhitungan tetapi membutuhkan banyak nilai masukan dan parameter. First Order Derivative digunakan untuk mempercepat perhitungan.

(20)

Dua set persamaan iterasi, antara sudut tegangan, daya reaktif dengan magnitude tegangan Cepat dalam perhitungan namun kurang presisi

Baik untuk sistem radial dan sistem dengan jalur panjang

Pada analisa aliran daya ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran daya yang berupa pengaruh dari variasi beban dan rugi-rugi transmisi pada aliran daya dan juga mengetahui adanya tegangan jatuh (drop voltage) pada sisi beban.

Contoh hasil analisis aliran daya

Adapun data masukan yang dibutuhkan dalam perhitungan aliran daya menggunakan Metode Newton-Raphson dengan program E.T.A.P. adalah:

1. Nama Busbar

Untuk mengidentifikasi bus yang terinterkoneksi. Lihat Lampiran 4 2. Tipe Busbar

a. Bus referensi/slack bus/swing bus menggunakan P.L.T.A. Saguling b. Bus Beban

c. Bus Generator 3. Besar Tegangan Busbar

(21)

a. Pada bus referensi, b. Pada bus beban, c. Pada bus generator

4. Data Penghantar. Lihat Lampiran 3 dan Lihat Lampiran 4 a. Jarak penghantar

b. Impendansi penghantar

5. Daya Semu yang dibangkitkan pada masing-masing bus beban. Lihat Lampiran 5

6. Daya Aktif yang dibangkitkan. Lihat Lampiran 6. a. Bus generator.

Bus referensi/slack/swing, besar daya yang dibangkitkan diabaikan

2.4 Short Circuit Analysis (Analisa Hubung Singkat)

Hubung Singkat (Short Circuit) adalah suatu peristiwa terjadinya hubungan bertegangan atau penghantar tidak bertegangan secara langsung tidak melalui media (resistor/beban) yang semestinya sehingga terjadi aliran arus yang tidak normal (sangat besar) yang biasa disebut arus hubung singkat. Adanya hubung singkat menimbulkan arus lebih yang pada umumnya jauh lebih besar daripada arus pengenal peralatan dan terjadi penurunan tegangan pada sistem tenaga listrik, sehingga bila gangguan tidak segera dihilangkan dapat merusak peralatan dalam sistem tersebut. Besarnya arus hubung singkat yang terjadi sangat dipengaruhi oleh jumlah pembangkit yang masuk pada sistem, letak gangguan dan jenis gangguan.

Ada 2 jenis gangguan hubung singkat berdasarkan jenis arus gangguannya, yaitu gangguan simetris dan gangguan asimetris. Gangguan simetris adalah gangguan yang arus gangguannya seimbang, dan sebaliknya gangguan asimetris adalah gangguan yang arus gangguannya tidak seimbang. Perhitungan tegangan dan arus pada titik hubung singkat dapat dilakukan apabila sistem sederhana atau seimbang. Apabila sistem tidak seimbang maka digunakan metode komponen simetri untuk menganalisanya.

Tiga komponen simetris antara lain:

Komponen Urutan Positif (Positive Sequence Component)

Merupakan komponen yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya, terpisah satu dengan yang lain dalam fasa 1200 dan mempunyai urutan fasa yang sama dengan fasor aslinya (ditandai dengan subscript 1)

Komponen Urutan Negatif (Negative Sequence Component)

Merupakan komponen yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya, terpisah satu dengan yang lain dalam fasa 1200 dan mempunyai urutan fasa yang berbeda dengan fasor aslinya (ditandai dengan subscript 2)

(22)

Komponen Urutan Nol (Zero Sequence Component)

Merupakan komponen yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya dan tidak ada pergeseran fasa antara fasor yang satu dengan yang lain (ditandai dengan subscript 0)

Selain berdasarkan jenis arus gangguannya, ada juga gangguan hubung singkat lainnya dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa, 2 phasa, 2 phasa ke tanah, dan satu phasa ke tanah. Tabel berikut menunjukkan berbagai jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik:

(23)
(24)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Setelah melaksanakan praktikum analis sistem tenaga dengan software ETAP 12.00 selama kurang lebih 4 pertemuan penyusun/penulis alhamdulilah mendapatkan pengalaman dalam :

1. Mampu mempresentasikan kondisi jaringan existing dan sistem proteksi existing, sistem kelistrikan tegangan menengah pada software ETAP.

2. Dapat Melakukan simulasi load flow dengan menggunakan software ETAP dengan kondisi jaringan sesuai dengan kondisi aktual.

3. Dapat Melakukan simulasi sistem 31 bus dengan software ETAP dengan kondisi setting sistem proteksi sesuai dengan setting yang telah dirancang pada poin nomor 3. Hasil dari simulasi pada poin 4 berupa kehandalan sistem proteksi dalam koordinasi antar rele ataupun fuse, serta lama waktu tripnya circuit breaker apabila terjadi gangguan.

4. Dapat Melakukan simulasi hubung singkat dengan menggunakan software ETAP dengan kondisi jaringan sesuai dengan kondisi rekonfigurasi yang direncanakan.

5. Dapat Melakukan simulasi sistem proteksi dengan software ETAP dengan kondisi setting sistem proteksi sesuai dengan setting.

6. Dapat Mengetahui standar yang digunakan dalam perhiyungan analisis sistem tenaga.

7. Dapat mengetahui cara pengisian data bus/rel data cabang, data trafo dan data generator.

(25)

3.3 Saran.

Saran-saran berikut yang saya sampaikan insyaallah dapat kalian petik makna-makna nya, berikut ini :

1. PC sebaiknya di perbaiki supaya praktikum dapat mensimulasikan / menjalankan program ETAP masing – masing.

2. Modul praktikum yang perlu adanya perbaikan dan pembaharuan rangkaian supaya lebih baik lagi.

(26)

Daftar Pustaka

1. https://novikaginanto.wordpress.com/2012/03/24/etap-electric-transient-analysis-program/ 2. https://gilangmanyun.wordpress.com/2010/10/15/studi-aliran-daya/ 3. file:///C:/Users/Budi%20Firmansyah/Downloads/S1-2013-281270-chapter1.pdf 4. https://www.scribd.com/doc/13908379/ETAP 5. http://repository.upi.edu/15638/1/S_TE_0902183_Abstract.pdf 6. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/129775-T%2025056%20Studi%20aliran--Analisis.pdf

Gambar

Gambar L1. Elemen-elemen AC di ETAP        1.   Transformator

Referensi

Dokumen terkait

SCADA menggunakan 3 device digital yang dikomunikasikan menggunakan RS485 yaitu I/O Logic untuk pembacaan status dan kontrol CB, Panel Meter Digital untuk metering besaran

khususnya Bangsa Belanda kepada rakyat Indonesia, dan terhadap hukum mana memberontak itu, melainkan penglihatan yang merupakan sumber kehidupan Pancasila itu berpangkal pada

Berdasarkan hasil penelitian terkait Penerapan Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1)

bahwa dengan diundangkan Undang–Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Dalam upacara kesripahan terdapat beberapa prosesi yang dilakukan, serta didalam prosesi tersebut terdapat berbagai macam uborampe yang memiliki nilai atau makna

Skripsi yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar dan Kontrol Emosi Siswa melalui Pendekatan Model Pembelajaran Problem Posing dengan Model Pembelajaran

Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk.. Dalam penelitian

Apakah bank menerima keluhan nasabah baik mengenai produk dan layanan yang diberikan.. bagaimana respon karyawan bank terhadap