• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP-PERNAFASAN-LENGKAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPP-PERNAFASAN-LENGKAP"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Winda Meliawati/ 1203414121963/off.C Winda Meliawati/ 1203414121963/off.C

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) (RPP)

Identitas

Identitas Sekolah Sekolah : : SMA SMA Negeri Negeri MalangMalang Identitas

Identitas Mata Mata Pelajaran Pelajaran : : BiologiBiologi Kelas/Semester

Kelas/Semester : : XI/2XI/2 Materi

Materi Pokok Pokok : : Sistem Sistem PernafasanPernafasan Alokasi

Alokasi Waktu Waktu : : 2x 2x Pertemuan Pertemuan (4x45 (4x45 menit)menit)

I.

I. KOMPETENSI INTIKOMPETENSI INTI

a.

a. KI-1KI-1 : : Menghayati Menghayati dan dan mengamalkan mengamalkan ajaran ajaran agama agama yang yang dianutnyadianutnya  b.

 b. KI-2KI-2 : : Menghayati Menghayati dan dan mengamalkan mengamalkan perilaku perilaku jujur, jujur, disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab, jawab, pedulipeduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun responsif dan pro-aktif dan (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

secara efektif dengan lingkungan sosial dengan lingkungan sosial dan alam sdan alam serta dalam erta dalam menempatkan diri menempatkan diri sebagaisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia c.

c. KI-3KI-3 : : Memahami, Memahami, menerapkan, menerapkan, menganalisis menganalisis dan dan mengevaluasi mengevaluasi pengetahuan pengetahuan faktual,faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu  pengetahuan, teknologi, seni,

 pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora dengan wawasan kemanubudaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,siaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab penyebab fenomena dan kejadian serta kenegaraan dan peradaban terkait penyebab penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

dan minatnya untuk memecahkan masalah. d.

d. KI-4KI-4 :Mengolah, :Mengolah, menalar, menalar, menyaji menyaji dan dan mencipta mencipta dalam dalam ranah ranah konkret konkret dan dan ranahranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta  bertindak

 bertindak secara secara efektif efektif dan dan kreatif, kreatif, dan dan mampu mampu menggunakan menggunakan metode metode sesuai sesuai kaidahkaidah keilmuan.

(2)
(3)

II.

II. KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR 1.1

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sistem respirasi danMengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya

mengaitkannya dengan bioprosesnya 2.1

2.1 Berperilaku Berperilaku ilmiah: ilmiah: teliti, teliti, tekun, tekun, jujur jujur sesuai sesuai data data dan fdan fakta, akta, disiplin, disiplin, tanggung tanggung jawab,danjawab,dan  peduli

 peduli dalam dalam observasi observasi dan dan eksperimen, eksperimen, berani berani dan dan santun santun dalam dalam mengajukan mengajukan pertanyaanpertanyaan dan

dan berargumentasi, berargumentasi, peduli peduli lingkungan, lingkungan, gotong gotong royong, royong, bekerjasama, bekerjasama, cinta cinta damai,damai,  berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan  berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

kelas/laboratorium.

3. 8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan 3. 8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur, gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,  pengamatan, percobaan, dan simulasi.

 pengamatan, percobaan, dan simulasi. 4.8

4.8 Menyajikan hasil analisis Menyajikan hasil analisis tentang kelainan tentang kelainan pada strpada struktur dan uktur dan fungsi fungsi jaringan organjaringan organ  pernapasan/respirasi yang men

 pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan yebabkan gangguan sistem respirasi manusia melalui sistem respirasi manusia melalui berbagiberbagi  bentuk media presentasi.

 bentuk media presentasi. III.

III. INDIKATORINDIKATOR 1.1.1

1.1.1 Menunjukkan Menunjukkan kekaguman kekaguman terhadap terhadap keteraturan keteraturan dan dan kompleksitas kompleksitas sistem sistem pernafasanpernafasan manusia.

manusia.

2.1.1 Mampu berdiskusi dan bekerja sama dengan teman kelompok mengenai tugas komponen 2.1.1 Mampu berdiskusi dan bekerja sama dengan teman kelompok mengenai tugas komponen

 penyusun pernafasan beserta prosesnya.  penyusun pernafasan beserta prosesnya.

2.1.2 Berani mengajukan pertanyaan / argumentasi mengenai presentasi dari kelompok lain 2.1.2 Berani mengajukan pertanyaan / argumentasi mengenai presentasi dari kelompok lain

tentang organ sistem pernafasan. tentang organ sistem pernafasan.

3.8.1 Menjelaskan struktur alat-alat pernafasan pada manusia. 3.8.1 Menjelaskan struktur alat-alat pernafasan pada manusia. 3.8.2 Menjelaskan fungsi alat-alat pernafasan pada manusia. 3.8.2 Menjelaskan fungsi alat-alat pernafasan pada manusia. 3.8.3 Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia. 3.8.3 Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia. 3.8.4 Mengidentifikasi

3.8.4 Mengidentifikasi alat-alat alat-alat pernafasan pernafasan pernapasan hewanpernapasan hewan

3.8.5 Menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernafasan. 3.8.5 Menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernafasan.

(4)

4.8.1. Mempresentasikan hasil analisis mengenai penyebab, dan dampak kelainan pada system 4.8.1. Mempresentasikan hasil analisis mengenai penyebab, dan dampak kelainan pada system

respirasi. respirasi.

IV.

IV. TUJUANTUJUAN

Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai berikut: Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai berikut: Pertemuan 1

Pertemuan 1

1.1.1.1 Menunjukkan kekaguman terhadap keteraturan dan kompleksitas sistem pernafasan 1.1.1.1 Menunjukkan kekaguman terhadap keteraturan dan kompleksitas sistem pernafasan

manusia. manusia.

2.1.2.1 Berani mengajukan pertanyaan dan argumentasi mengenai presentasi tugas dari 2.1.2.1 Berani mengajukan pertanyaan dan argumentasi mengenai presentasi tugas dari

kelompok lain tentang organ sistem pernafasan. kelompok lain tentang organ sistem pernafasan.

3.8.1.1 Menjelaskan struktur alat-alat pernafasan pada manusia melalui demonstrasi 3.8.1.1 Menjelaskan struktur alat-alat pernafasan pada manusia melalui demonstrasi

menggunakan gambar sistem pernafasan. menggunakan gambar sistem pernafasan.

3.8.1.1 Menjelaskan fungsi alat-alat pernafasan pada manusia melalui demonstrasi menggunakan 3.8.1.1 Menjelaskan fungsi alat-alat pernafasan pada manusia melalui demonstrasi menggunakan

gambar sistem pernafasan. gambar sistem pernafasan.

3.8.1.3 Menjelaskan volume udara pernapasan melalui kegiatan praktikum. 3.8.1.3 Menjelaskan volume udara pernapasan melalui kegiatan praktikum. Pertemuan ke 2

Pertemuan ke 2

3.8.2.1 Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia melalui power point. 3.8.2.1 Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia melalui power point. 3.8.2.2 Membedakan proses inspirasi dan ekspirasi melalui

3.8.2.2 Membedakan proses inspirasi dan ekspirasi melalui power point.power point. 3.8.3.1 Mengidentifikasi

3.8.3.1 Mengidentifikasi alat-lat pernafasan alat-lat pernafasan dan proses dan proses pernapasan hewan invertebrate pernapasan hewan invertebrate melaluimelalui  penngamatan gambar.

 penngamatan gambar. 3.8.3.2 Mengidentifikasi

3.8.3.2 Mengidentifikasi alat-lat peralat-lat pernafasan nafasan dan proses dan proses pernapasan hewan pernapasan hewan vertebrate melaluivertebrate melalui  pengamata gambar.

 pengamata gambar.

3.8.4.1 Menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernafasan melalui pengamatan 3.8.4.1 Menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernafasan melalui pengamatan

gambar. gambar.

3.8.4.2 Menjelaskan cara menanggulangi penyakit pada system respirasi manusia melalui 3.8.4.2 Menjelaskan cara menanggulangi penyakit pada system respirasi manusia melalui

diskusi. diskusi.

(5)

V. MATERI POKOK

(6)

Konsep

 struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi  organ yang menyusun sistem pernapasan

 fungsi organ yang menyusun sistem pernapasan

(7)

 Inspirasi  ekspirasi

 Pernapasan Dada  Pernapasan perut

 Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan  Transport dan pertukaran gas

 Proses Pertukaran O2 dan CO2 di alveolus

 Proses Pertukaran O2 dan CO2 di sel-sel jaringan tubuh  Mekanisme Pernapasan pada hewan (serangga dan burung)

 gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia  Kelainan dan penyakit yang terjadi.

Prinsip

 struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi

 Mekanisme Pernapasan pada manusia dan hewan (serangga dan burung)  gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia

Prosedur

VI. METODE PEMBELAJARAN Pertemuan 1

Pendekatan : Saintific

Metode : Ceramah, diskusi, presentasi,tanya jawab. Model : Inkuiri terbimbing.

Pertemuan ke 2

Pendekatan : Saintific

Metode : Ceramah, diskusi, presentasi,tanya jawab. Model : inkuiri terbimbing

VII. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

(8)

Alat : LCD, Papan tulis,Spidol Sumber Belajar :

Priadi, Arif. 2009. Biologi 2 bilingual. Jakarta : Y udistira.

Campbel. 2006. Biology seventh edition. California : The Benjamin cummings publishing. VIII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Pertemuan 1 :

Tahap Tingkah Laku Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Pembukaan  Guru mengucapkan salam.  Guru melakukan presensi

 Guru menyampaikan semua tujuan

 pembelajaran

 Guru memberikan apersepsi “Coba

kalian tutup hidung kalian dua detik saja, apa yang kalian rasakan ? ”

 Guru memberikan motivasi, bagaimana

 jika kita mengalami flu dan hidung kita mampet, apakah kita harus bernafas lewat mulut ? (konflik kognitif)

 Guru menginstruksikan siswa untuk

 berkelompok masing-masing anggota 4 orang  Siswa menjawab salam  Siswa menanggapi saat dipresensi  Siswa mendengarkan tujuan  pembelajaran  Siswa menjawab

“tidak bisa bernafas  bu”

 siswa menjawab

dengan mengaitkan  peristiwa sehari-hari yang pernah mereka alami

10 menit

(9)

 Guru menunjuk salah satu siswa untuk

maju kedepan menjelaskan organ-organ  pernafasan beserta fungsinya melalui torso yang disediakan dengan dibimbing oleh guru.

 Guru memberikan penghargaan pada

siswa yang telah mendemonstrasikan organ-organ pernafasan beserta fungsinya

 Guru membagikan LKS dan

membagikan peralatan yang akan digunakan untuk praktikum.

 Menanya :

 Berdasarkan praktikum yang akan

dilakukan, guru meminta siswa untuk menuliskan rumusan masalah apa saja yang bisa dibuat, beserta hipotesisnya ?

 Mengamati

 Guru membimbing siswa melakukan

 pengamatan terhadap teman yang sedang menjadi subjek percobaan.

 Mengumpulkan Data

 Guru mengingatkan siswa untuk

mencatat setiap data yang telah diperoleh

 Mengasosiasikan

 Guru mentabulasikan data yang

diperoleh siswa pada papan tulis, dan meminta masing-masing perwakilan kelompok menuliskan datanya di depan

 Siswa memperhatikan  penjelasan guru di depan.  Siswa menerima  pengahargaan guru dan kembali ke kelompoknya.  Siswa mengikuti  prosedur praktikum yang sudah di tulis  pada LKS.  Siswa membuat rumusan masalah.  Siswa melakukan  pengamatan.  Siswa menuliskan

data di papan tulis dam memperhatikan, mencatat masukan yang disampaikan oleh guru. menit

(10)

kelas.

 Guru memberikan penjelasan mengenai

hasil praktikum yang diperoleh siswa sekaligus melakukan klarifikasi pada data yang telah diperoleh siswa.Dan mempersilahkan siswa menanyakan sesuatu yang belum jelas.

 Mengkomunikasikan

 Secara acak guru menunjuk peserta

didik mempresentasikan hasil  praktikum dan membacakan

kesimpulannya

 Guru menyempurnakan kesimpulan

yang telah disampaikan peserta didik

 Guru menginstruksikan siswa untuk

mengembalikan peralatan praktikum dan kembali ke tempat duduk masing-masing.  Siswa menuliskan datanya di depan kelas.  Siswa memperhatikan  penjelasan guru dan

menanyakan hal yang belum jelas kepada guru.

Penutup  Guru menunjuk salah satu satu siswa

dan membimbing siswa tersebut untuk membuat kesimpulan pembelajaran hari ini.

 Guru menginformasikan materi yang

akan dipelajari siswa pada pertemuan selanjutnya dan mengingatkan untuk mengumpulkan laporan praktikum hari ini pada pertemuan selanjutnya..

 Siswa membuat kesimpulan secara lisan  Siswa mendengarkan dan mencatat materi yang harus dipelajari di rumah untuk pertemuan selanjutnya 10 menit

(11)

Pertemuan 2

 Guru mengakhiri dengan salam.  Siswa menjawab

salam

Tahap Tingkah Laku Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Pembukaan  Guru mengucapkan salam.  Guru melakukan presensi

 Guru menyampaikan semua tujuan

 pembelajaran

 Guru memberikan apersepsi

“menampilkan gambar penyakit yang menyerang pernafasan ? ”

 Guru memberikan motivasi, bagaimana

 jika kita mengalami flu dan hidung kita mampet, apakah kita harus bernafas lewat mulut ? (konflik kognitif)

 Guru menginstruksikan siswa untuk

 berkelompok masing-masing anggota 4 orang  Siswa menjawab salam  Siswa menanggapi saat dipresensi  Siswa mendengarkan tujuan  pembelajaran  Siswa menjawab

“tidak bisa bernafas  bu”

 siswa menjawab

dengan mengaitkan  peristiwa sehari-hari yang pernah mereka alami

10 menit

Inti  Guru menyiapkan gambar alat

 pernafasan avertebrata dan vertebrata

di depan kelas.  Siswa

70 menit

(12)

 Guru menunjuk salah satu siswa untuk

maju kedepan menjelaskan organ-organ  pernafasan beserta fungsinya melalui gambar yang disediakan dengan dibimbing oleh guru.

 Guru memberikan penghargaan pada

siswa yang telah mendemonstrasikan organ-organ pernafasan beserta fungsinya

 Guru menayangkan ppt dan

menjelaskan mekanisme pernafasan.

 Menanya :

 Guru meminta siswa untuk menuliskan

rumusan masalah apa saja yang bisa dibuat, beserta hipotesisnya ?

 Mengamati

 Guru membimbing siswa melakukan

 pengamatan terhadap proses inspirasi dan ekspirasi secara individual.

 Mengumpulkan Data

 Guru mengingatkan siswa untuk

mencatat apa yang mereka rasakan saat mempraktikan inspirasi dan ekspirasi

 Mengasosiasikan

 Guru memberikan penjelasan mengenai

hasil praktikum yang diperoleh siswa sekaligus melakukan klarifikasi pada data yang telah diperoleh siswa.Dan mempersilahkan siswa menanyakan

memperhatikan  penjelasan guru di depan.  Siswa menerima  pengahargaan guru dan kembali ke kelompoknya.  Siswa mengikuti  prosedur praktikum yang sudah di tulis  pada LKS.  Siswa membuat rumusan masalah.  Siswa melakukan  pengamatan.  Siswa menuliskan

data di papan tulis dam

memperhatikan, mencatat masukan yang disampaikan oleh guru.

(13)

sesuatu yang belum jelas.

 Mengkomunikasikan

 Secara acak guru menunjuk peserta

didik membacakan kesimpulan  pembelajaran hari ini.

 Guru menyempurnakan kesimpulan

yang telah disampaikan peserta didik

 Siswa menuliskan

datanya di depan kelas.

 Siswa

memperhatikan  penjelasan guru dan

menanyakan hal yang belum jelas kepada guru.

Penutup  Guru menunjuk salah satu satu siswa

dan membimbing siswa tersebut untuk membuat evaluasi pembelajaran hari ini.

 Guru menginformasikan materi yang

akan dipelajari siswa pada pertemuan selanjutnya dan mengingatkan untuk mengumpulkan laporan praktikum hari ini pada pertemuan selanjutnya..

 Guru mengakhiri dengan salam.

 Siswa membuat kesimpulan secara lisan  Siswa mendengarkan dan mencatat materi yang harus dipelajari di rumah untuk pertemuan selanjutnya  Siswa menjawab salam 10 menit

(14)

Malang ,7 Juli 2015 Mengetahui: Kepala Sekolah Drs. Nurdin NIP.12345678910 Guru Biologi, Winda Meliawati  NIP. 1114040162

(15)

LAMPIRAN

LEMBAR KEGIATAN SISWA

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Nama anggota kelompok / No.Urut

1. ... / ... 2. ... / ... 3. ... / ... 4. ... / ... 5. ... / ...

(16)

KD :

3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan pen yusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,

 pengamatan, percobaan, dan simulasi. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui percobaan dan pengamatan menggunakan spirometer  sederhana Siswa terampil mengukur volume paru-paru seseorang.

1. Sebelum mengerjakan pelajari di buku siswa materi sistem  pernapasan pada manusia dengan baik, jika ada yang kalian  belum pahami tanyakan kepada guru yang bersangkutan.

2. Setelah selesai membaca, kerjakan LKS ini secara  berkelompok

Pendahuluan

Mengukur volume paru-paru, dapat dilakukan dengan alat yang disebut Spirometer. Berikut ini prosedur sederhana untuk mengukur volume paru-paru menggunakan spirometer sederhana.

Sketsa Spirometer Sederhana

Petunjuk Penggunaan LKS Sistem Pernapasan Manusia

(17)

A. Alat dan Bahan 1. Spirometer sederhana 2. balon 3. Milimetre blog 4. Air berwarna B. Prosedur

1. Masukan air yang telah diberi pewarna kedalam botol A

2. Tiup balon sebagai tempat untuk udara hasil pernapasan yang akan kita ukur

3. Tempelkan mulut balon dengan mulut botol, usahakan tidak ada udara yang keluar 4. Udara dalam balon akan menekan air untuk berpindah ke botol B

5. Pengukuran volume udara pernapasan manusia dapat dilakukan dengan melihat

 perpindahan volume air dari botol A ke botol B.

6. Salinlah grafik/milimetre blok pada buku catatanmu perhatikan sumbu mendatar (X)

yang menyatakan diameter balon dalam cm, sedangkan sumbu tegak (Y) menyatakan volume paru-paru dalam cm3. Air yang berpindah dari balon A ke balon B menyatakan volume paru-paru.

7. Volume paru-paru yang kamu peroleh disebut kapasitas vital paru-paru yaitu jumlah

udara yang dapat kamu hembuskan sekuat-kuatnya setelah pengambilan napas sedalam-dalamnya.

8. Ulangi percobaan sampai 3 kali ulangan dengan subjek percobaan yang berbeda.

C. Data

Ulangan ke- Jenis kelamin subyek Diameter balon Volume kapasitas vital paru-paru 1

2 3

(18)

Diskusi

a. Apakah volume udara pernapasan setiap orang sama? Mengapa demikian?

---

--- b. Bagaimana Kapasitas vital pernapasan laki-laki dan wanita apakah juga sama?

---

---c. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada frekuensi pernapasan!

--- ---KESIMPULAN

(19)

--- Lampiran Pedoman Observasi Sikap Spiritual ( terlampir )

Nama Peserta Didik :

Kelas : XI MIA ……….

Tanggal Pengamatan :

Materi Pokok :Sistem Pernapasan

 No Aspek Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi 4 Mengungkapakan kekaguman secara

lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5 Merasakan keberadaan dan

kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

(20)

Lembar Penilaian Kognitif

No Soal Kunci Jawaban Bobot Nilai

1 Berdasarkan kegiatan percobaan yang telah dilakukan apa yang kalian  pahami tentang volume pernafasan ?

Jumlah keseluruhan udara yang tertampung di dalam paru- paru.

25

2 Percobaan yang telah dilakukan  bertujuan untuk mengukur kapasitas vital paru-paru, apa yang kalian ketahui tentang hal tersebut ?

kapasitas vital paru-paru yaitu  jumlah udara yang dapat kamu hembuskan sekuat-kuatnya setelah pengambilan napas sedalam-dalamnya.

25

3. Apakah pada jenis kelamin yang  berbeda memiliki kapasitas vital  paru-paru yang berbeda ?

Mempengaruhi, Frekuensi pernapasan laki-laki lebih cepat dari pada perempuan karena laki-laki membutuhkan  banyak energi untuk beraktifitas,  berarti semakin banyak pula oksigen yang diambil dari udara hal ini terjadi karna lelaki umumnya beraktifitas lebih  banyak dari pada perempouan.

25

4. Faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi frekuensi pernafasan seseorang ?

Umur, jenis kelamin, kondisi tubuh, posisi tubuh

(21)

Lembar Pengamatan Sikap

Berilah tandacheck list (V) pada pilihan 1, 2, 3 atau 4 berdasarkan pekerjaan siswa dalam

LKS !

KELOMPOK Teliti Rapi Disiplin Skor

1. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2. 3. Dst Keterangan : 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : baik sekali

Rubrik Penilaian Afektif Lembar Kerja Siswa (LKS) Aspek yang

dinilai

Aturan penilaian

1 Teliti 1. Tidak teliti dalam mengerjakan LKS.

2. Kurang teliti dalam mengerjakan LKS sehingga banyak yang salah 3. Teliti dalam mengerjakan LKS tetapi jawaban kurang lengkap. 4. Teliti dan sangat lengkap jawaban pada LKS.

2 Rapi 1. Tidak rapi dan tidak jelas dalam mengerjakan LKS 2. Kurang rapi dan kurang jelas dalam mengerjakan LKS 3. Rapi dalam mengerjakan LKS tetapi kurang jelas. 4. Rapi dan sangat jelas dalam mengerjakan LKS. 3 Disiplin 1. Tidak mengumpulkan LKS

2. Waktu pengumpulan LKS tidak tepat waktu ketentuan. 3. Mengumpulkan tepat waktu ketentuan.

(22)

NILAI AFEKTIF MAKSIMAL = (Skor Perolehan/12) x 100 = 100 Penilaian Kinerja

 No Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3

1 Meggunakan alat 2 Pengamatan

3 Data yang diperoleh 4 Kesimpulan Rubrik: Aspek yang dinilai Penilaian 1 2 3 Menggunakan alat Penggunaan alat tidak benar  penggunaan alat  benar, tetapi tidak

rapi atau tidak memperhatikan keselamatan kerja

Penggunaan alat  benar, rapi, dan

memperhatikan keselamatan kerja Pengamatan Pengamatan tidak cermat Pengamatan cermat, tetapi mengandung interpretasi Pengamatan cermat dan bebas interpretasi Data yang diperoleh Data tidak lengkap Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada yang salah tulis

Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan  benar

Kesimpulan Tidak benar atau tidak sesuai tujuan

Sebagian

kesimpulan ada yang salah atau tidak sesuai tujuan

Semua benar atau sesuai tujuan

(23)

LAMPIRAN MATERI

SISTEM PERNAPASAN/RESPIRASI

 Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk menghirup

oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.

 Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk

 pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.

 Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan

mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.

 Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas

terjadi pelepasan energi.

 Sistem pernapasan pada manusia mencakup saluran pernapasan , mekanisme pernapasan

dan gangguan sistem pernafasan. A. Alat atau Saluran Pernafasan Manusia

 Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh

manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan  berakhir pada paru-paru.

 Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: Rongga hidung Pharing Laryng

-Trachea - Bronkus - Bronchiolus - Alveolus- Paru-paru/Pulmo. Perhatikan gambar di  bawah ini :

(24)

1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

 Rongga hidung berlapis selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk

lewat saluran pernapasan, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).

 Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang

masuk bersama udara.

 Terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan

udara yang masuk (sebagai heatter) 2. Faring (pangkal tenggorokan)

 Faring merupakan percabangan 2 saluran berupa nasofarings bagian depan saluran

(25)

 Pada bagian belakang faring terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita

vocalis).

 Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara (Laring) bergetar dan

terdengar sebagai suara. 3. Laring

 Laring ini terdapat di antara faring dan trakea.  Dindingnya terdiri dari 9 buah tulang rawan.  Di dalamnya terdapat epiglotis dan pita suara .

 Pada saat kita menelan makanan, epiglotisnya ditutup agar makanan bisa diarahkan ke

kerongkongan, sehungga kita engga keselek

 Tetapi harus hati-hati ! jika makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan

masuk ke saluran pernapasan ( Keselek) karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,  bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan

kesehatan.

4. Tenggorokan (Trakea)

 Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan

sebagian di rongga dada (torak).

 Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, Pada bagian

dalam rongga terdapat epithel bersilia.

 Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran

 pernapasan.

5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki/bronchus)

 Merupakan cabang Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus

kanan dan bronkus kiri

 Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus

 bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.

(26)

 Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

6. Alveolus

alveolusmrupakan struktur berbentuk bola-bola mungil atau gelembung paru-paru yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

7. Paru-paru (Pulmo)

 Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh

otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.

 Jaringan paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam

yang sangat lebar untuk pertukaran gas.

 Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus, sedangkan p aru-paru kiri terdiri dari 2 lobus.  Setiap lobus terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut lobulus.

(27)

 Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm,

dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.

 Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan

di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.

 Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung

udara (alveolus)

 Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu

sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon.

 Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka

memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan

 Paru paru disusun oleh otot otot pernafasan otot utama :M.Intercostalis,

M.Diafragmatika dan otot tambahan : M.Pectoralis mayor, M.Pectoralis minor, M. Latisimus dorsi, M. Sternocleidomastoideus.

7. Pleura

 Pleura merupakan selaput pembungkus paru, terdiri atas :

1. Pleura Viscerale : melekat pd paru-paru , selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam

2. Pleura Parietale : melapisi dinding dada

3. Pleura Costalis : melapisi iga-iga , berupa selaput yang menyelaputi rongga dada yang  bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar

4. Pleura Diafragmatika : melapisi diafragma 5. Pleura Servicalis : terletak di leher

 Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi

sebagai pelumas paru-paru

 Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga

(28)

B. Mekanisme Pernapasan

 Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan

tertidur sekalipun karna sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

 Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,

1. Pernapasan luar (Eksternal) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler

2. Pernapasan dalam (Insternal) adalah pertukaran udara antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.

 Keluar masuk udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam

rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh.

 Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk.

 Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.  Dalam pernapasan selalu terjadi dua siklus, yaitu inspirasi (menghirup udara) dan

ekspirasi (mengeluarkan udara).

 Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia

dapat melakukan 2 mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

(29)

1. Pernapasan Dada

 Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.

Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut. a.Pernapasan dada inspirasi.

 Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk (Inter Costae)  Kontraksi ini membuat rusuk naik terangkat

 Terangkatnya rusuk membuat rongga dada membesar Karena rongga dada membesar

tekanan udara di rongga kecil

 Akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar

sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

 Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk

(muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi > tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang ----> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.

 b. Pernapasan dada ekspirasi.

 Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi

semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.

 Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan

(30)

 Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk

relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam  paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru- paru.

2. Pernapasan Perut

 Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas

otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.

 Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut.

a. Pernapasan perut inspirasi.

 Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar,

akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

 Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada

(diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk

 b. Pernapasan perut ekspirasi.

 Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke posisi semula yang

dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

 Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut: otot diafragma relaksasi

 --> posisi dari mendatar kembali melengkung -- --> paru-paru mengempis -- --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru C. Volume dan Kapasitas Paru-Paru

Volume udara yang dipernafaskan sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh cara dan kekuatan seseorang melakukan respirasi. Pada orang dewasa, volume paru-paru berkisar antara 5  –  6 liter. Udara yang dipernafaskan oleh tubuh dapat digolongkan menjadi:

(31)

a. Volume Tidal (VT) : Volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat aktivitas  pernapasan biasa (500 cc).

 b.Volume Komplementer (VK) : Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc) .

c.Volume Suplemen (VS) : Volume udara yang masih dapat dihembuskan secara maksimal dari dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa (1500 cc) .

d.Volume Residu (VR) : Volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya (1000 cc)

e. Kapasitas Vital (KV) : Volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS).

f. Kapasitasi Total (KT) : Volume total udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru (KT = KV + VR)

1.

D. Frekuensi pernapasan

 adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit, dari dalam ke luar

tubuh atau dari luar ke dalam tubuh.

 Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.  Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:

1. Usia : Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin  bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun.

(32)

2. Jenis kelamin: Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan  perempuan.

3. Suhu tubuh: Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.

4. Posisi tubuh  : Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan  posisi diam. Frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk.

Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap. 5. Aktivitas : Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat. E. Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida

1. pertukaran oksigen

 Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat

badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi .

 Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per

individu.

 Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh

hemoglobin/eritrosit, . Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin (HbO2). dengan reaksi sebagai berikut: Hb4 + 4 O2 ---> 4 HbO2

(33)

 Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar

oksigen, dan kadar carbondioksida di jaringan tubuh, dan terjadi secara difusi

 Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul secara bebas,

melalui membran sel dari konsentrasi tinggi atau tekanan tinggi ke konsentrasi rendah atau tekanan rendah.

 Prosesnya dapat dijelaskansebagai berikut: Tekanan oksigen di udara(PO2=160 mmHg) ,

dalam alveolus (PO2=105mmHg). di arteri 100 mmHg, di jaringan 40 mmHg, di vena lebih kecil 40 mmHg. Jadi karna tekanan parsial oksigen berbeda, maka hemoglobin akan mengangkut oksigen sampai ke jaringan tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, oksigen digunakan untuk proses respirasi di dalam mitokondria sel. Semakin banyak oksigen yang digunakan oleh sel-sel tubuh, semakin banyak karbondioksida yang terbentuk dari  proses respirasi.

 Berapa cc O2 yang dapat diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar ke seluruh tubuh?

- Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO2. - Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc - Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc - Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 cc, maka volume O2 yang sampai ke jaringan sekali  beredar adalah: 5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc

2. pertukaran Karbondioksida

 Proses respirasi sel di jaringan tubuh akan menghasilkan karbondioksida, hal ini

menyebabkan tekanan parsial karbondioksida (PCO2) dalam sel tubuh lebih tinggi dibanding di kapiler vena, sehingga CO2 bedifusi ke vena dan di bawa ke paru-paru

 Prosesnya sebagai berikut : P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg , P. CO2 di vena = 47

mmHg , P. CO2 di alveolus= 35 mmHg) atau luar tubuh = 0.3 mmHg, karena perbedaan tekanan parsial tersebut, akhirnya CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi

 Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:

a. Oleh plasma darah CO2 + H2O H2CO3, Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase

 jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 5 %

 b. Oleh Hemoglobin CO2 + Hb ---> HbCO2 (Karbominohemoglobin)

c. Pertukaran klorida : CO2 + H2O ---> HCO3

- H2CO3 ---> H+ dan HCO3

(34)

- HCO3 ---> ke plasma darah - HCO3 ---> diganti oleh Cl- , (selengkapnya baca disistem eksresi)

F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia

 Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia antara lain sebagai

 berikut:

1. Asma adalah gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh kontraksi otot polos pada trakea dan mengakibatkan penderita sulit bernapas. ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus . Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas  bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. penyebab  penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.

2. Tuberkulosis (TBC) : merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi yang paling sering adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Keadaan ini menyebabkan : · Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru · Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan · Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru

3. Faringitis : merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.

(35)

4. Bronkitis : Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.

5. Pneumonia : adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan  bakteri Mycoplasma pneumoniae.

6. Emfisema Paru-paru : disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.

(36)

7. Dipteri : merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.

8. Asfiksi : adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.

9. Kanker Paru-paru : Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru- paru dan menjalar ke seluruh bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru- paru. Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit ini.

Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.

G. Sistem Pernapasan Pada Hewan 1. Pernapasan pada hewan avertebrata a. Sistem Pernapasan pada Porifera

(37)

 Pada porifera, air yang membawa oksigen masuk melalui pori-pori tubuh (ostium) lalu

masuk ke koanosit secara difusi. Di dalam mitokondria pada sel koanosit, oksigen digunakan untuk mengurai molekul organik menjadi molekul anorganik yang disertai  pelepasan karbon dioksida. Karbon dioksida dibawa keluar oleh air melalui spongosoel

lalu menuju oskulum dalam mitokondria sel koanosit.  b. Sistem Pernapasan pada Moluska

 Hewan anggota filum moluska terdiri dari dua kelompok yaitu moluska darat dan

moluska air. Moluska darat seperti bekicot, bernapas dengan paru-paru. Sedangkan moluska air seperti kerang bernapas dengan insang.

c. Sistem Pernapasan pada Arthropoda

 Filum arthropoda terdiri dari 4 kelas yaitu crustacea, m yriapoda, arachnida, dan insekta.  Crustacea (udang dan kepiting) bernapas dengan insang,

 myriapoda (lipan dan luwing) bernapas dengan trakea,

 arachnida (laba-laba dan kalajengking) bernapas dengan paru-paru buku,  insekta (serangga) bernapas dengan trakea.

d. Sistem Pernapasan pada Cacing

 Cacing tidak memiliki alat pernapasan khusus. Sehingga oksigen harus berdifusi melalui

(38)

Proses pernapasan semacam ini disebut pernapasan integumenter. Cacing memiliki  permukaan yang licin supaya tetap lembap sehingga memudahkan terjadi pertukaran gas. e. Sistem Pernapasan pada Echinodermata

 Hewan-hewan echinodernata seperti bintang laut, landak laut, dan mentimun laut hidup

di air laut, bernapas dengan insang kulit. 2. Sistem Pernapasan pada Vertebrata

a. Sistem Pernapasan pada Ikan

 Ikan memiliki alat pernapasan berupa insang.

 b. Sistem Pernapasan pada Amfibi

 Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak.  Amfibi dapat hidup di air dan darat.

 Sehingga alat pernapasannya berupa paru-paru, kulit, dan insang.  Katak pada waktu masih larva bernapas dengan insang luar.  Pada masa berudu terbentuk insang dalam.

 Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit.

c. Sistem Pernapasan pada Reptil

 Reptil memiliki alat pernapasan berupa paru-paru. Paru-paru reptil dikelilingi oleh

rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.

 Reptil memiliki kulit yang bersisik atu kering sehingga sulit ditembus oleh air.

 Hal ini menyebabkan cairan yang hilang melalui kulit sangat sedikit sehingga reptil

mampu bertahan hidup pada habitat yang kering. d. Sistem Pernapasan pada Burung

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan

3 3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem regulasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan

3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf

3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran

Kompetensi dasar : 3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta