Winda Meliawati/ 1203414121963/off.C Winda Meliawati/ 1203414121963/off.C
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) (RPP)
Identitas
Identitas Sekolah Sekolah : : SMA SMA Negeri Negeri MalangMalang Identitas
Identitas Mata Mata Pelajaran Pelajaran : : BiologiBiologi Kelas/Semester
Kelas/Semester : : XI/2XI/2 Materi
Materi Pokok Pokok : : Sistem Sistem PernafasanPernafasan Alokasi
Alokasi Waktu Waktu : : 2x 2x Pertemuan Pertemuan (4x45 (4x45 menit)menit)
I.
I. KOMPETENSI INTIKOMPETENSI INTI
a.
a. KI-1KI-1 : : Menghayati Menghayati dan dan mengamalkan mengamalkan ajaran ajaran agama agama yang yang dianutnyadianutnya b.
b. KI-2KI-2 : : Menghayati Menghayati dan dan mengamalkan mengamalkan perilaku perilaku jujur, jujur, disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab, jawab, pedulipeduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun responsif dan pro-aktif dan (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
secara efektif dengan lingkungan sosial dengan lingkungan sosial dan alam sdan alam serta dalam erta dalam menempatkan diri menempatkan diri sebagaisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia c.
c. KI-3KI-3 : : Memahami, Memahami, menerapkan, menerapkan, menganalisis menganalisis dan dan mengevaluasi mengevaluasi pengetahuan pengetahuan faktual,faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora dengan wawasan kemanubudaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,siaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab penyebab fenomena dan kejadian serta kenegaraan dan peradaban terkait penyebab penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
dan minatnya untuk memecahkan masalah. d.
d. KI-4KI-4 :Mengolah, :Mengolah, menalar, menalar, menyaji menyaji dan dan mencipta mencipta dalam dalam ranah ranah konkret konkret dan dan ranahranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
bertindak secara secara efektif efektif dan dan kreatif, kreatif, dan dan mampu mampu menggunakan menggunakan metode metode sesuai sesuai kaidahkaidah keilmuan.
II.
II. KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR 1.1
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sistem respirasi danMengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya
mengaitkannya dengan bioprosesnya 2.1
2.1 Berperilaku Berperilaku ilmiah: ilmiah: teliti, teliti, tekun, tekun, jujur jujur sesuai sesuai data data dan fdan fakta, akta, disiplin, disiplin, tanggung tanggung jawab,danjawab,dan peduli
peduli dalam dalam observasi observasi dan dan eksperimen, eksperimen, berani berani dan dan santun santun dalam dalam mengajukan mengajukan pertanyaanpertanyaan dan
dan berargumentasi, berargumentasi, peduli peduli lingkungan, lingkungan, gotong gotong royong, royong, bekerjasama, bekerjasama, cinta cinta damai,damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
kelas/laboratorium.
3. 8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan 3. 8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur, gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
pengamatan, percobaan, dan simulasi. 4.8
4.8 Menyajikan hasil analisis Menyajikan hasil analisis tentang kelainan tentang kelainan pada strpada struktur dan uktur dan fungsi fungsi jaringan organjaringan organ pernapasan/respirasi yang men
pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan yebabkan gangguan sistem respirasi manusia melalui sistem respirasi manusia melalui berbagiberbagi bentuk media presentasi.
bentuk media presentasi. III.
III. INDIKATORINDIKATOR 1.1.1
1.1.1 Menunjukkan Menunjukkan kekaguman kekaguman terhadap terhadap keteraturan keteraturan dan dan kompleksitas kompleksitas sistem sistem pernafasanpernafasan manusia.
manusia.
2.1.1 Mampu berdiskusi dan bekerja sama dengan teman kelompok mengenai tugas komponen 2.1.1 Mampu berdiskusi dan bekerja sama dengan teman kelompok mengenai tugas komponen
penyusun pernafasan beserta prosesnya. penyusun pernafasan beserta prosesnya.
2.1.2 Berani mengajukan pertanyaan / argumentasi mengenai presentasi dari kelompok lain 2.1.2 Berani mengajukan pertanyaan / argumentasi mengenai presentasi dari kelompok lain
tentang organ sistem pernafasan. tentang organ sistem pernafasan.
3.8.1 Menjelaskan struktur alat-alat pernafasan pada manusia. 3.8.1 Menjelaskan struktur alat-alat pernafasan pada manusia. 3.8.2 Menjelaskan fungsi alat-alat pernafasan pada manusia. 3.8.2 Menjelaskan fungsi alat-alat pernafasan pada manusia. 3.8.3 Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia. 3.8.3 Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia. 3.8.4 Mengidentifikasi
3.8.4 Mengidentifikasi alat-alat alat-alat pernafasan pernafasan pernapasan hewanpernapasan hewan
3.8.5 Menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernafasan. 3.8.5 Menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernafasan.
4.8.1. Mempresentasikan hasil analisis mengenai penyebab, dan dampak kelainan pada system 4.8.1. Mempresentasikan hasil analisis mengenai penyebab, dan dampak kelainan pada system
respirasi. respirasi.
IV.
IV. TUJUANTUJUAN
Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai berikut: Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai berikut: Pertemuan 1
Pertemuan 1
1.1.1.1 Menunjukkan kekaguman terhadap keteraturan dan kompleksitas sistem pernafasan 1.1.1.1 Menunjukkan kekaguman terhadap keteraturan dan kompleksitas sistem pernafasan
manusia. manusia.
2.1.2.1 Berani mengajukan pertanyaan dan argumentasi mengenai presentasi tugas dari 2.1.2.1 Berani mengajukan pertanyaan dan argumentasi mengenai presentasi tugas dari
kelompok lain tentang organ sistem pernafasan. kelompok lain tentang organ sistem pernafasan.
3.8.1.1 Menjelaskan struktur alat-alat pernafasan pada manusia melalui demonstrasi 3.8.1.1 Menjelaskan struktur alat-alat pernafasan pada manusia melalui demonstrasi
menggunakan gambar sistem pernafasan. menggunakan gambar sistem pernafasan.
3.8.1.1 Menjelaskan fungsi alat-alat pernafasan pada manusia melalui demonstrasi menggunakan 3.8.1.1 Menjelaskan fungsi alat-alat pernafasan pada manusia melalui demonstrasi menggunakan
gambar sistem pernafasan. gambar sistem pernafasan.
3.8.1.3 Menjelaskan volume udara pernapasan melalui kegiatan praktikum. 3.8.1.3 Menjelaskan volume udara pernapasan melalui kegiatan praktikum. Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2
3.8.2.1 Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia melalui power point. 3.8.2.1 Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia melalui power point. 3.8.2.2 Membedakan proses inspirasi dan ekspirasi melalui
3.8.2.2 Membedakan proses inspirasi dan ekspirasi melalui power point.power point. 3.8.3.1 Mengidentifikasi
3.8.3.1 Mengidentifikasi alat-lat pernafasan alat-lat pernafasan dan proses dan proses pernapasan hewan invertebrate pernapasan hewan invertebrate melaluimelalui penngamatan gambar.
penngamatan gambar. 3.8.3.2 Mengidentifikasi
3.8.3.2 Mengidentifikasi alat-lat peralat-lat pernafasan nafasan dan proses dan proses pernapasan hewan pernapasan hewan vertebrate melaluivertebrate melalui pengamata gambar.
pengamata gambar.
3.8.4.1 Menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernafasan melalui pengamatan 3.8.4.1 Menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernafasan melalui pengamatan
gambar. gambar.
3.8.4.2 Menjelaskan cara menanggulangi penyakit pada system respirasi manusia melalui 3.8.4.2 Menjelaskan cara menanggulangi penyakit pada system respirasi manusia melalui
diskusi. diskusi.
V. MATERI POKOK
Konsep
struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi organ yang menyusun sistem pernapasan
fungsi organ yang menyusun sistem pernapasan
Inspirasi ekspirasi
Pernapasan Dada Pernapasan perut
Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan Transport dan pertukaran gas
Proses Pertukaran O2 dan CO2 di alveolus
Proses Pertukaran O2 dan CO2 di sel-sel jaringan tubuh Mekanisme Pernapasan pada hewan (serangga dan burung)
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia Kelainan dan penyakit yang terjadi.
Prinsip
struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi
Mekanisme Pernapasan pada manusia dan hewan (serangga dan burung) gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia
Prosedur
VI. METODE PEMBELAJARAN Pertemuan 1
Pendekatan : Saintific
Metode : Ceramah, diskusi, presentasi,tanya jawab. Model : Inkuiri terbimbing.
Pertemuan ke 2
Pendekatan : Saintific
Metode : Ceramah, diskusi, presentasi,tanya jawab. Model : inkuiri terbimbing
VII. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
Alat : LCD, Papan tulis,Spidol Sumber Belajar :
Priadi, Arif. 2009. Biologi 2 bilingual. Jakarta : Y udistira.
Campbel. 2006. Biology seventh edition. California : The Benjamin cummings publishing. VIII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Pertemuan 1 :
Tahap Tingkah Laku Alokasi
Waktu
Guru Siswa
Pembukaan Guru mengucapkan salam. Guru melakukan presensi
Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran
Guru memberikan apersepsi “Coba
kalian tutup hidung kalian dua detik saja, apa yang kalian rasakan ? ”
Guru memberikan motivasi, bagaimana
jika kita mengalami flu dan hidung kita mampet, apakah kita harus bernafas lewat mulut ? (konflik kognitif)
Guru menginstruksikan siswa untuk
berkelompok masing-masing anggota 4 orang Siswa menjawab salam Siswa menanggapi saat dipresensi Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran Siswa menjawab
“tidak bisa bernafas bu”
siswa menjawab
dengan mengaitkan peristiwa sehari-hari yang pernah mereka alami
10 menit
Guru menunjuk salah satu siswa untuk
maju kedepan menjelaskan organ-organ pernafasan beserta fungsinya melalui torso yang disediakan dengan dibimbing oleh guru.
Guru memberikan penghargaan pada
siswa yang telah mendemonstrasikan organ-organ pernafasan beserta fungsinya
Guru membagikan LKS dan
membagikan peralatan yang akan digunakan untuk praktikum.
Menanya :
Berdasarkan praktikum yang akan
dilakukan, guru meminta siswa untuk menuliskan rumusan masalah apa saja yang bisa dibuat, beserta hipotesisnya ?
Mengamati
Guru membimbing siswa melakukan
pengamatan terhadap teman yang sedang menjadi subjek percobaan.
Mengumpulkan Data
Guru mengingatkan siswa untuk
mencatat setiap data yang telah diperoleh
Mengasosiasikan
Guru mentabulasikan data yang
diperoleh siswa pada papan tulis, dan meminta masing-masing perwakilan kelompok menuliskan datanya di depan
Siswa memperhatikan penjelasan guru di depan. Siswa menerima pengahargaan guru dan kembali ke kelompoknya. Siswa mengikuti prosedur praktikum yang sudah di tulis pada LKS. Siswa membuat rumusan masalah. Siswa melakukan pengamatan. Siswa menuliskan
data di papan tulis dam memperhatikan, mencatat masukan yang disampaikan oleh guru. menit
kelas.
Guru memberikan penjelasan mengenai
hasil praktikum yang diperoleh siswa sekaligus melakukan klarifikasi pada data yang telah diperoleh siswa.Dan mempersilahkan siswa menanyakan sesuatu yang belum jelas.
Mengkomunikasikan
Secara acak guru menunjuk peserta
didik mempresentasikan hasil praktikum dan membacakan
kesimpulannya
Guru menyempurnakan kesimpulan
yang telah disampaikan peserta didik
Guru menginstruksikan siswa untuk
mengembalikan peralatan praktikum dan kembali ke tempat duduk masing-masing. Siswa menuliskan datanya di depan kelas. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan
menanyakan hal yang belum jelas kepada guru.
Penutup Guru menunjuk salah satu satu siswa
dan membimbing siswa tersebut untuk membuat kesimpulan pembelajaran hari ini.
Guru menginformasikan materi yang
akan dipelajari siswa pada pertemuan selanjutnya dan mengingatkan untuk mengumpulkan laporan praktikum hari ini pada pertemuan selanjutnya..
Siswa membuat kesimpulan secara lisan Siswa mendengarkan dan mencatat materi yang harus dipelajari di rumah untuk pertemuan selanjutnya 10 menit
Pertemuan 2
Guru mengakhiri dengan salam. Siswa menjawab
salam
Tahap Tingkah Laku Alokasi
Waktu
Guru Siswa
Pembukaan Guru mengucapkan salam. Guru melakukan presensi
Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran
Guru memberikan apersepsi
“menampilkan gambar penyakit yang menyerang pernafasan ? ”
Guru memberikan motivasi, bagaimana
jika kita mengalami flu dan hidung kita mampet, apakah kita harus bernafas lewat mulut ? (konflik kognitif)
Guru menginstruksikan siswa untuk
berkelompok masing-masing anggota 4 orang Siswa menjawab salam Siswa menanggapi saat dipresensi Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran Siswa menjawab
“tidak bisa bernafas bu”
siswa menjawab
dengan mengaitkan peristiwa sehari-hari yang pernah mereka alami
10 menit
Inti Guru menyiapkan gambar alat
pernafasan avertebrata dan vertebrata
di depan kelas. Siswa
70 menit
Guru menunjuk salah satu siswa untuk
maju kedepan menjelaskan organ-organ pernafasan beserta fungsinya melalui gambar yang disediakan dengan dibimbing oleh guru.
Guru memberikan penghargaan pada
siswa yang telah mendemonstrasikan organ-organ pernafasan beserta fungsinya
Guru menayangkan ppt dan
menjelaskan mekanisme pernafasan.
Menanya :
Guru meminta siswa untuk menuliskan
rumusan masalah apa saja yang bisa dibuat, beserta hipotesisnya ?
Mengamati
Guru membimbing siswa melakukan
pengamatan terhadap proses inspirasi dan ekspirasi secara individual.
Mengumpulkan Data
Guru mengingatkan siswa untuk
mencatat apa yang mereka rasakan saat mempraktikan inspirasi dan ekspirasi
Mengasosiasikan
Guru memberikan penjelasan mengenai
hasil praktikum yang diperoleh siswa sekaligus melakukan klarifikasi pada data yang telah diperoleh siswa.Dan mempersilahkan siswa menanyakan
memperhatikan penjelasan guru di depan. Siswa menerima pengahargaan guru dan kembali ke kelompoknya. Siswa mengikuti prosedur praktikum yang sudah di tulis pada LKS. Siswa membuat rumusan masalah. Siswa melakukan pengamatan. Siswa menuliskan
data di papan tulis dam
memperhatikan, mencatat masukan yang disampaikan oleh guru.
sesuatu yang belum jelas.
Mengkomunikasikan
Secara acak guru menunjuk peserta
didik membacakan kesimpulan pembelajaran hari ini.
Guru menyempurnakan kesimpulan
yang telah disampaikan peserta didik
Siswa menuliskan
datanya di depan kelas.
Siswa
memperhatikan penjelasan guru dan
menanyakan hal yang belum jelas kepada guru.
Penutup Guru menunjuk salah satu satu siswa
dan membimbing siswa tersebut untuk membuat evaluasi pembelajaran hari ini.
Guru menginformasikan materi yang
akan dipelajari siswa pada pertemuan selanjutnya dan mengingatkan untuk mengumpulkan laporan praktikum hari ini pada pertemuan selanjutnya..
Guru mengakhiri dengan salam.
Siswa membuat kesimpulan secara lisan Siswa mendengarkan dan mencatat materi yang harus dipelajari di rumah untuk pertemuan selanjutnya Siswa menjawab salam 10 menit
Malang ,7 Juli 2015 Mengetahui: Kepala Sekolah Drs. Nurdin NIP.12345678910 Guru Biologi, Winda Meliawati NIP. 1114040162
LAMPIRAN
LEMBAR KEGIATAN SISWA
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Nama anggota kelompok / No.Urut
1. ... / ... 2. ... / ... 3. ... / ... 4. ... / ... 5. ... / ...
KD :
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan pen yusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui percobaan dan pengamatan menggunakan spirometer sederhana Siswa terampil mengukur volume paru-paru seseorang.
1. Sebelum mengerjakan pelajari di buku siswa materi sistem pernapasan pada manusia dengan baik, jika ada yang kalian belum pahami tanyakan kepada guru yang bersangkutan.
2. Setelah selesai membaca, kerjakan LKS ini secara berkelompok
Pendahuluan
Mengukur volume paru-paru, dapat dilakukan dengan alat yang disebut Spirometer. Berikut ini prosedur sederhana untuk mengukur volume paru-paru menggunakan spirometer sederhana.
Sketsa Spirometer Sederhana
Petunjuk Penggunaan LKS Sistem Pernapasan Manusia
A. Alat dan Bahan 1. Spirometer sederhana 2. balon 3. Milimetre blog 4. Air berwarna B. Prosedur
1. Masukan air yang telah diberi pewarna kedalam botol A
2. Tiup balon sebagai tempat untuk udara hasil pernapasan yang akan kita ukur
3. Tempelkan mulut balon dengan mulut botol, usahakan tidak ada udara yang keluar 4. Udara dalam balon akan menekan air untuk berpindah ke botol B
5. Pengukuran volume udara pernapasan manusia dapat dilakukan dengan melihat
perpindahan volume air dari botol A ke botol B.
6. Salinlah grafik/milimetre blok pada buku catatanmu perhatikan sumbu mendatar (X)
yang menyatakan diameter balon dalam cm, sedangkan sumbu tegak (Y) menyatakan volume paru-paru dalam cm3. Air yang berpindah dari balon A ke balon B menyatakan volume paru-paru.
7. Volume paru-paru yang kamu peroleh disebut kapasitas vital paru-paru yaitu jumlah
udara yang dapat kamu hembuskan sekuat-kuatnya setelah pengambilan napas sedalam-dalamnya.
8. Ulangi percobaan sampai 3 kali ulangan dengan subjek percobaan yang berbeda.
C. Data
Ulangan ke- Jenis kelamin subyek Diameter balon Volume kapasitas vital paru-paru 1
2 3
Diskusi
a. Apakah volume udara pernapasan setiap orang sama? Mengapa demikian?
---
--- b. Bagaimana Kapasitas vital pernapasan laki-laki dan wanita apakah juga sama?
---
---c. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada frekuensi pernapasan!
--- ---KESIMPULAN
--- Lampiran Pedoman Observasi Sikap Spiritual ( terlampir )
Nama Peserta Didik :
Kelas : XI MIA ……….
Tanggal Pengamatan :
Materi Pokok :Sistem Pernapasan
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi 4 Mengungkapakan kekaguman secara
lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan
kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan
Lembar Penilaian Kognitif
No Soal Kunci Jawaban Bobot Nilai
1 Berdasarkan kegiatan percobaan yang telah dilakukan apa yang kalian pahami tentang volume pernafasan ?
Jumlah keseluruhan udara yang tertampung di dalam paru- paru.
25
2 Percobaan yang telah dilakukan bertujuan untuk mengukur kapasitas vital paru-paru, apa yang kalian ketahui tentang hal tersebut ?
kapasitas vital paru-paru yaitu jumlah udara yang dapat kamu hembuskan sekuat-kuatnya setelah pengambilan napas sedalam-dalamnya.
25
3. Apakah pada jenis kelamin yang berbeda memiliki kapasitas vital paru-paru yang berbeda ?
Mempengaruhi, Frekuensi pernapasan laki-laki lebih cepat dari pada perempuan karena laki-laki membutuhkan banyak energi untuk beraktifitas, berarti semakin banyak pula oksigen yang diambil dari udara hal ini terjadi karna lelaki umumnya beraktifitas lebih banyak dari pada perempouan.
25
4. Faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi frekuensi pernafasan seseorang ?
Umur, jenis kelamin, kondisi tubuh, posisi tubuh
Lembar Pengamatan Sikap
Berilah tandacheck list (V) pada pilihan 1, 2, 3 atau 4 berdasarkan pekerjaan siswa dalam
LKS !
KELOMPOK Teliti Rapi Disiplin Skor
1. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2. 3. Dst Keterangan : 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : baik sekali
Rubrik Penilaian Afektif Lembar Kerja Siswa (LKS) Aspek yang
dinilai
Aturan penilaian
1 Teliti 1. Tidak teliti dalam mengerjakan LKS.
2. Kurang teliti dalam mengerjakan LKS sehingga banyak yang salah 3. Teliti dalam mengerjakan LKS tetapi jawaban kurang lengkap. 4. Teliti dan sangat lengkap jawaban pada LKS.
2 Rapi 1. Tidak rapi dan tidak jelas dalam mengerjakan LKS 2. Kurang rapi dan kurang jelas dalam mengerjakan LKS 3. Rapi dalam mengerjakan LKS tetapi kurang jelas. 4. Rapi dan sangat jelas dalam mengerjakan LKS. 3 Disiplin 1. Tidak mengumpulkan LKS
2. Waktu pengumpulan LKS tidak tepat waktu ketentuan. 3. Mengumpulkan tepat waktu ketentuan.
NILAI AFEKTIF MAKSIMAL = (Skor Perolehan/12) x 100 = 100 Penilaian Kinerja
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1 Meggunakan alat 2 Pengamatan
3 Data yang diperoleh 4 Kesimpulan Rubrik: Aspek yang dinilai Penilaian 1 2 3 Menggunakan alat Penggunaan alat tidak benar penggunaan alat benar, tetapi tidak
rapi atau tidak memperhatikan keselamatan kerja
Penggunaan alat benar, rapi, dan
memperhatikan keselamatan kerja Pengamatan Pengamatan tidak cermat Pengamatan cermat, tetapi mengandung interpretasi Pengamatan cermat dan bebas interpretasi Data yang diperoleh Data tidak lengkap Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada yang salah tulis
Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar
Kesimpulan Tidak benar atau tidak sesuai tujuan
Sebagian
kesimpulan ada yang salah atau tidak sesuai tujuan
Semua benar atau sesuai tujuan
LAMPIRAN MATERI
SISTEM PERNAPASAN/RESPIRASI
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk menghirup
oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk
pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.
Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas
terjadi pelepasan energi.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup saluran pernapasan , mekanisme pernapasan
dan gangguan sistem pernafasan. A. Alat atau Saluran Pernafasan Manusia
Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh
manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: Rongga hidung Pharing Laryng
-Trachea - Bronkus - Bronchiolus - Alveolus- Paru-paru/Pulmo. Perhatikan gambar di bawah ini :
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Rongga hidung berlapis selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk
lewat saluran pernapasan, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang
masuk bersama udara.
Terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan
udara yang masuk (sebagai heatter) 2. Faring (pangkal tenggorokan)
Faring merupakan percabangan 2 saluran berupa nasofarings bagian depan saluran
Pada bagian belakang faring terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita
vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara (Laring) bergetar dan
terdengar sebagai suara. 3. Laring
Laring ini terdapat di antara faring dan trakea. Dindingnya terdiri dari 9 buah tulang rawan. Di dalamnya terdapat epiglotis dan pita suara .
Pada saat kita menelan makanan, epiglotisnya ditutup agar makanan bisa diarahkan ke
kerongkongan, sehungga kita engga keselek
Tetapi harus hati-hati ! jika makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan
masuk ke saluran pernapasan ( Keselek) karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan
kesehatan.
4. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak).
Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, Pada bagian
dalam rongga terdapat epithel bersilia.
Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.
5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki/bronchus)
Merupakan cabang Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus
kanan dan bronkus kiri
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
6. Alveolus
alveolusmrupakan struktur berbentuk bola-bola mungil atau gelembung paru-paru yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh
otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Jaringan paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam
yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus, sedangkan p aru-paru kiri terdiri dari 2 lobus. Setiap lobus terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut lobulus.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm,
dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan
di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung
udara (alveolus)
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu
sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon.
Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka
memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan
Paru paru disusun oleh otot otot pernafasan otot utama :M.Intercostalis,
M.Diafragmatika dan otot tambahan : M.Pectoralis mayor, M.Pectoralis minor, M. Latisimus dorsi, M. Sternocleidomastoideus.
7. Pleura
Pleura merupakan selaput pembungkus paru, terdiri atas :
1. Pleura Viscerale : melekat pd paru-paru , selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
2. Pleura Parietale : melapisi dinding dada
3. Pleura Costalis : melapisi iga-iga , berupa selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
4. Pleura Diafragmatika : melapisi diafragma 5. Pleura Servicalis : terletak di leher
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru
Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga
B. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan
tertidur sekalipun karna sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,
1. Pernapasan luar (Eksternal) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler
2. Pernapasan dalam (Insternal) adalah pertukaran udara antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Keluar masuk udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam
rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh.
Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk.
Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar. Dalam pernapasan selalu terjadi dua siklus, yaitu inspirasi (menghirup udara) dan
ekspirasi (mengeluarkan udara).
Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia
dapat melakukan 2 mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut. a.Pernapasan dada inspirasi.
Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk (Inter Costae) Kontraksi ini membuat rusuk naik terangkat
Terangkatnya rusuk membuat rongga dada membesar Karena rongga dada membesar
tekanan udara di rongga kecil
Akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk
(muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi > tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang ----> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
b. Pernapasan dada ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk
relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru- paru.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas
otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut.
a. Pernapasan perut inspirasi.
Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada
(diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
b. Pernapasan perut ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke posisi semula yang
dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut: otot diafragma relaksasi
--> posisi dari mendatar kembali melengkung -- --> paru-paru mengempis -- --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru C. Volume dan Kapasitas Paru-Paru
Volume udara yang dipernafaskan sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh cara dan kekuatan seseorang melakukan respirasi. Pada orang dewasa, volume paru-paru berkisar antara 5 – 6 liter. Udara yang dipernafaskan oleh tubuh dapat digolongkan menjadi:
a. Volume Tidal (VT) : Volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat aktivitas pernapasan biasa (500 cc).
b.Volume Komplementer (VK) : Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc) .
c.Volume Suplemen (VS) : Volume udara yang masih dapat dihembuskan secara maksimal dari dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa (1500 cc) .
d.Volume Residu (VR) : Volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya (1000 cc)
e. Kapasitas Vital (KV) : Volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS).
f. Kapasitasi Total (KT) : Volume total udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru (KT = KV + VR)
1.
D. Frekuensi pernapasan
adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit, dari dalam ke luar
tubuh atau dari luar ke dalam tubuh.
Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia : Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun.
2. Jenis kelamin: Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan.
3. Suhu tubuh: Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.
4. Posisi tubuh : Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. Frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk.
Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap. 5. Aktivitas : Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat. E. Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
1. pertukaran oksigen
Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat
badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi .
Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per
individu.
Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh
hemoglobin/eritrosit, . Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin (HbO2). dengan reaksi sebagai berikut: Hb4 + 4 O2 ---> 4 HbO2
Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar
oksigen, dan kadar carbondioksida di jaringan tubuh, dan terjadi secara difusi
Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul secara bebas,
melalui membran sel dari konsentrasi tinggi atau tekanan tinggi ke konsentrasi rendah atau tekanan rendah.
Prosesnya dapat dijelaskansebagai berikut: Tekanan oksigen di udara(PO2=160 mmHg) ,
dalam alveolus (PO2=105mmHg). di arteri 100 mmHg, di jaringan 40 mmHg, di vena lebih kecil 40 mmHg. Jadi karna tekanan parsial oksigen berbeda, maka hemoglobin akan mengangkut oksigen sampai ke jaringan tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, oksigen digunakan untuk proses respirasi di dalam mitokondria sel. Semakin banyak oksigen yang digunakan oleh sel-sel tubuh, semakin banyak karbondioksida yang terbentuk dari proses respirasi.
Berapa cc O2 yang dapat diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar ke seluruh tubuh?
- Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO2. - Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc - Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc - Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 cc, maka volume O2 yang sampai ke jaringan sekali beredar adalah: 5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc
2. pertukaran Karbondioksida
Proses respirasi sel di jaringan tubuh akan menghasilkan karbondioksida, hal ini
menyebabkan tekanan parsial karbondioksida (PCO2) dalam sel tubuh lebih tinggi dibanding di kapiler vena, sehingga CO2 bedifusi ke vena dan di bawa ke paru-paru
Prosesnya sebagai berikut : P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg , P. CO2 di vena = 47
mmHg , P. CO2 di alveolus= 35 mmHg) atau luar tubuh = 0.3 mmHg, karena perbedaan tekanan parsial tersebut, akhirnya CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi
Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:
a. Oleh plasma darah CO2 + H2O H2CO3, Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase
jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 5 %
b. Oleh Hemoglobin CO2 + Hb ---> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran klorida : CO2 + H2O ---> HCO3
- H2CO3 ---> H+ dan HCO3
- HCO3 ---> ke plasma darah - HCO3 ---> diganti oleh Cl- , (selengkapnya baca disistem eksresi)
F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia
Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia antara lain sebagai
berikut:
1. Asma adalah gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh kontraksi otot polos pada trakea dan mengakibatkan penderita sulit bernapas. ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus . Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.
2. Tuberkulosis (TBC) : merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi yang paling sering adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Keadaan ini menyebabkan : · Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru · Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan · Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
3. Faringitis : merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
4. Bronkitis : Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
5. Pneumonia : adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
6. Emfisema Paru-paru : disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
7. Dipteri : merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
8. Asfiksi : adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.
9. Kanker Paru-paru : Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru- paru dan menjalar ke seluruh bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru- paru. Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit ini.
Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
G. Sistem Pernapasan Pada Hewan 1. Pernapasan pada hewan avertebrata a. Sistem Pernapasan pada Porifera
Pada porifera, air yang membawa oksigen masuk melalui pori-pori tubuh (ostium) lalu
masuk ke koanosit secara difusi. Di dalam mitokondria pada sel koanosit, oksigen digunakan untuk mengurai molekul organik menjadi molekul anorganik yang disertai pelepasan karbon dioksida. Karbon dioksida dibawa keluar oleh air melalui spongosoel
lalu menuju oskulum dalam mitokondria sel koanosit. b. Sistem Pernapasan pada Moluska
Hewan anggota filum moluska terdiri dari dua kelompok yaitu moluska darat dan
moluska air. Moluska darat seperti bekicot, bernapas dengan paru-paru. Sedangkan moluska air seperti kerang bernapas dengan insang.
c. Sistem Pernapasan pada Arthropoda
Filum arthropoda terdiri dari 4 kelas yaitu crustacea, m yriapoda, arachnida, dan insekta. Crustacea (udang dan kepiting) bernapas dengan insang,
myriapoda (lipan dan luwing) bernapas dengan trakea,
arachnida (laba-laba dan kalajengking) bernapas dengan paru-paru buku, insekta (serangga) bernapas dengan trakea.
d. Sistem Pernapasan pada Cacing
Cacing tidak memiliki alat pernapasan khusus. Sehingga oksigen harus berdifusi melalui
Proses pernapasan semacam ini disebut pernapasan integumenter. Cacing memiliki permukaan yang licin supaya tetap lembap sehingga memudahkan terjadi pertukaran gas. e. Sistem Pernapasan pada Echinodermata
Hewan-hewan echinodernata seperti bintang laut, landak laut, dan mentimun laut hidup
di air laut, bernapas dengan insang kulit. 2. Sistem Pernapasan pada Vertebrata
a. Sistem Pernapasan pada Ikan
Ikan memiliki alat pernapasan berupa insang.
b. Sistem Pernapasan pada Amfibi
Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak. Amfibi dapat hidup di air dan darat.
Sehingga alat pernapasannya berupa paru-paru, kulit, dan insang. Katak pada waktu masih larva bernapas dengan insang luar. Pada masa berudu terbentuk insang dalam.
Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit.
c. Sistem Pernapasan pada Reptil
Reptil memiliki alat pernapasan berupa paru-paru. Paru-paru reptil dikelilingi oleh
rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
Reptil memiliki kulit yang bersisik atu kering sehingga sulit ditembus oleh air.
Hal ini menyebabkan cairan yang hilang melalui kulit sangat sedikit sehingga reptil
mampu bertahan hidup pada habitat yang kering. d. Sistem Pernapasan pada Burung