• Tidak ada hasil yang ditemukan

rahmat dan karunia-nya atas diterbitkannya E-Book Biologi untuk SMA/MA diprioritaskan demi tercapainya hasil belajar yang optimal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "rahmat dan karunia-nya atas diterbitkannya E-Book Biologi untuk SMA/MA diprioritaskan demi tercapainya hasil belajar yang optimal."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya atas diterbitkannya E-Book Biologi untuk SMA/MA Kelas X.

Globalisasi yang ditandai dengan perkembangan lingkungan, iptek, serta sosial budaya diharapkan pendidikan mampu menghasilkan peserta didik yang bermutu. Hasil pendidikan yang bermutu adalah siswa yang sehat, mandiri, berbudaya, berakhlak mulia, beretos kerja,berpengetahuan, dan menguasai teknologi,serta cinta tanah air.

Hal yang penting bagi siswa mampu menemukan, minimal satu wilayah kemampuan dari berbagai jenis kecerdasan yang ada. Faktor pendukung seperti Elektronik Book sebagai salah satu indikator penting dalam pendidikan perlu diprioritaskan demi tercapainya hasil belajar yang optimal.

Akhirnya segala kritik dan saran demi kesempurnaan Elektronik Book ini akan saya terima dengan hati terbuka. Semoga Elektronik Book ini bermanfaat.

Samata, Oktober 2019

Penyusun

(3)

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar isi ... iii

Bab I ... iv

Sistem Pernapasan Pada Manusia Kompetensi Inti ... iv

Kompetensi Dasar ... iv

Indikator ... iv

Tujuan Pembelajaran ... v

A.Pendahuluan ... 1

B. Organ-Organ Pernapasan Pada manusia ... 2

C. Mekanisme Pertukaran Gas O2 dan CO2 ... 7

D. Mekanisme Pernapasan ... 10

E. Frekuensi Pernapasan ... 12

F. Volume Udara Pernapasan ... 14

G. Gangguan Pada Sistem Pernapasan ... 16

Daftar Pustaka ... 19

(4)

KI 3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

3.8.1. Mengetahui definisi dari bernapas.

3.8.2. Menyebutkan alat-alat yang berperan dalam proses pernapasan.

3.8.3. Menjelaskan fungsi dari masing-masing alat pernapasan dan menunjukkan letaknya.

3.8.4. Menjelaskan mekanisme pertukaran gas o2 dan co2.

3.8.5. Membedakan mekanisme pernapasan dada dan perut melalui suatu percobaan.

3.8.6. Menjelaskan frekuensi pernapasan. 3.8.7. Mengetahui volume udara penapasan.

3.8.8. Menjelaskan jenis-jenis gangguan pada sistem pernapasan.

BAB I

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

(5)

Melalui pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat: 1. Mengetahui definisi dari bernapas.

2. Menyebutkan alat-alat yang berperan dalam proses pernapasan.

3. Menjelaskan fungsi dari masing-masing alat pernapasan dan menunjukkan letaknya.

4. Menjelaskan mekanisme pertukaran o2 dan co2.

5. Membedakan pernapasan dada dan pernpasan perut melalui suatu percobaan.

6. Menjelaskan frekuensi pernapasan. 7. Mengetahui volume udara penapasan.

8. Menjelaskan jenis gangguan pada sistem pernapasan.

(6)

Sebagai makhluk hidup, kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat selalu bernapas menghirup udara. Apa jadinya jika di dunia ini Tuhan tidak memberikan udara? Pasti makhluk hidup tidak akan ada karena tidak bisa melakukan proses pernapasan. Dalam kegiatan ini, kalian akan belajar mengenai sistem pernapasan dan

bagian-bagiannya. Kalian juga akan mempelajari mengapa sistem ini sangat penting bagi kehidupan manusia.

Pernapasan adalah proses pertukaran gas antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari lingkungan sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu gula (glukosa). Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh, pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energi, pernapasan juga menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.1

1

Renni Diastuti, Biologi 2 (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h.165.

A.PENDAHULUAN

Gambar: Sistem Pernapasan

Sumber: www.wikipedia.org, 2006.

Tahukah anda? Paru-paru kanan lebih besar

dari pada kiri

Keberadaan jantung yang dekat menjadi paru-paru kiri mempengaruhi ukurannya. Ukuran

paru-paru kiri yang lebih kecil memberikan ruang bagi jantung. Paru-paru di sisi kiri memiliki dua

lobus sedangkan paru-paru di sisi kanan memiliki tiga lobus. Ukuran paru-paru bervariasi tiap orangnya. Umumnya, panjang

paru-paru sekitar 25 sampai 35 cm dan berat antara 2,9 pon sampai 1,3

kilogram.

(7)

Gambar :Rongga hidung

Sumber: www.wikipedia.org, 2006

Proses pernapasan pada manusia berjalan tidak secara langsung, artinyaudara tidak berdifusi langsung masuk ke dalam sel tubuh melalui permukaan kulit. Udara masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Berikut ini akan dijelaskan alat-alat pernapasan dan mekanismenya.2

1. Alat Pernapasan

Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi

masuk dan sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat

pernapasan pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring (tekak), laring (pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).

a. Rongga Hidung ( Cavum Nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Ronggah hidung berlapis selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masukbersama udara. Juga terdapat

konka yang mempunyai banyak kapiler darahyang berfungsi menghangatkan

udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi untuk: menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan udara.

2

Renni Diastuti, Biologi 2 (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h.165.

(8)

b. Faring ( Tekak)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring.Faring berbentuk seperti tabung corong, terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusundari otot rangka. Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan ( nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan ( orofaring) pada bagian belakang.

c. Laring (pangkal tenggorokan)

Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas sembilan buah tulang rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya pita suara. Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.

d. Tenggorokan (trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

Gambar: Struktur Trakea Manusia

Sumber: Harapan Dunia Ilmu Time-Life (Tubuh Manusia)

(9)

e. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronkus)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus adalah cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan (trachea) sebelum paru-paru. Bronkus merupakan saluran udara yang memastikan udara masuk dengan baik dari trakea ke alveolus.

Selain sebagai jalur masuk dan keluarnya udara, bronkus juga berfungsi untuk mencegah infeksi. Hal ini dikarenakan bronkus dilapisi oleh berbagai jenis sel, termasuk sel yang bersilia (berbulu) dan berlendir. Sel-sel inilah yang nantinya menjebak bakteri pembawa penyakit untuk tidak masuk ke dalam paru-paru. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin

1 2 3 Keterangan 1. Trakea 2. Bronkus 3. Bronkiolus

Gambar :Trakea (Batang Tenggorokan).

Sumber: www.wikipedia.org,

Tahukah anda? Paru-paru mampu merasakan

rasa

paru-paru memiliki kemampuan memiliki reseptor rasa yang mampu mendeteksi rasa pahit dari makanan.

(10)

tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. Dinding bronkiolus tipis dan tidak bertulang rawan.

f. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, bagian yang menghubungkan paru-paru dengan trakea. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara dari bronkus ke alveolus. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung.

g. Alveolus

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis, lembap, elastis, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Fungsinya sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Alveolus kemudian menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam darah Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke

sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.

Gambar: Bagian-bagian paru-paru manusia

(11)

h. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Di bagian samping paru-paru dibatasi oleh otot dan rusuk,

sedangkan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput elastis yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang

langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).

Di dalam paru-paru terdapat bronkus dan bronkiolus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi pembuluh halus yang berakhir pada gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus sangat tipis dan elastis, serta terdiri

Menurut ilmuwan , paru-paru satu-satunya organ yang memiliki kemampuan untuk mengapung di atas air. Paru-paru mengandung 300 juta alveoli yang menyerupai struktur

balon.

Ketika diisi dengan udara, paru-paru akan mengapung di air.

Sumber:www.travel.tribunnews.com

Tahukah anda? Paru-paru mampu merasakan

rasa

Gambar :Paru-paru.

(12)

dari satu lapis sel yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh kapiler darah. Pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui paru-paru. Arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan ”lingkungannya”. Pada pernapasan langsung, pengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran pernapasan. Manusia bernapas secara tidak langsung, artinya udara pernapasan tidak berdifusi langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya difusi gas tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru (alveolus). Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu pernapasan luar (eksternal)

dan pernapasan dalam (internal).

1. Pernapasan Luar (Eksternal)

Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Oleh karena itu, berlangsung difusi gas dari luarmasuk ke dalam aliran darah. Dengan kata lain, pernapasanluar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara

dan darah.

Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbondioksida dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3

) dengan persamaan reaksi seperti berikut:3

H++ HCO3– ⎯→ H2CO3

3

Purnomo, Sudjino Dkk, Biologi Kelas XI SMA (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h.223.

C. Mekanisme Pertukaran Gas O2 dan CO2

Gambar : Proses pernapasan internal dan eksternal pada manusia

Sumber: Biology, Mader S.S.

(13)

Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai berikut.

H2CO3⎯→ H2O + CO2

Enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalam sel-sel darah merah dapat mempercepat reaksi. Ketika reaksiberlangsung,

hemoglobin melepaskan ion-ion hidrogen yang telah diangkut; HHb menjadi Hb. Hb merupakan singkatan dari hemoglobin, yaitu jenis protein dalam sel darah merah. Selanjutnya, hemoglobin mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin (HbO2).

Hb + O2→ HbO2.

Selama pernapasan luar, di dalam

paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 akan

diikat masuk ke dalam darah lewat difusi. Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini karena

adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan udara luar sebesar 1 atm (760 mmHg), sedangkan tekanan parsial O2 di paru-paru sebesar ± 160 mmHg. Tekanan parsial

padakapiler darah arteri ± 100 mmHg, dan di vena ± 40 mmHg. Hal ini menyebabkan O2 dari udara berdifusi ke dalam darah. Sementara itu, tekanan

parsial CO2 dalam vena } 47 mmHg, tekanan parsial CO2 dalam arteri ± 41

mmHg, dan tekanan parsial CO2 dalam alveolus } 40 mmHg. Adanya perbedaan

tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat berdifusi dari darah ke alveolus.

Tahukah anda? Bayi baru bernapas 10 detik

setelah lahir ke dunia

Saat bayi lahir, perubahan mendadak dalam lingkungan dan suhu memicu bayi berhenti bernapas selama 10

detik.

Setelah itu mereka akan langsung menyesuaikan diri.

(14)

2. Pernapasan Dalam (Internal)

Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut:4

HbO2⎯→ Hb + O2

Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan

jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular.

Dari proses pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru. Perlu diketahui bahwa tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi ±

100 mmHg dan tekanan parsial O2 dalam

jaringan tubuh kurang dari ± 40 mmHg.

Sebaliknya tekanan karbon dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara terus

menerus dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam jaringan ± 60

mmHg dan dalam kapiler darah ± 41 mmHg. Hal inilah yang menyebabkan O2

dapat berdifusi ke dalam jaringan dan CO2 berdifusi ke luar jaringan.Dalam

keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 mlkarbon dioksida per hari. Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.

1) Sekitar 60–70% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3 –

) oleh plasma darah, setelah asamkarbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–).

4

Purnomo, Sudjino Dkk, Biologi Kelas XI SMA (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h.223.

Tahukah anda? Pertumbuhan Pita Suara Ketika seorang anak laki-laki

mencapai akil balig, hormon testosteron memperbesar laring

sehingga pita suaranya lebih panjang dan jakunnya lebih menonjol. Suaranya berubah dan

nadanya menurun sekitar satu oktaf. Anak wanita mengalami hal serupa, tetapi pada masa akil baliq perubahannya lebih kecil. Nada suara bergantung pada ketegangan

pita suara, panjang tali suara, dan ketebalannya.

Sumber:Biologi, Purnomo, Sudjino, Trijoko dan Suwarno Hadisusanto

(15)

Ion H+bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3

meninggalkan eritrosit masukke plasma darah. Kedudukan ion HCO3–dalam eritrositdiganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai

berikut.

H2O + CO2 → H2CO3 → H+ + HCO3–

2) Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk

karboksihemoglobin. Secara sederhana,reaksi CO2 dengan Hb ditulis

sebagai berikut.

CO2+ Hb → HbCO2

Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino. Reaksinya

sebagai berikut.

CO2+ RNH2→ RNHCOOH

3) Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam

karbonat (H2CO3).

Aliran udara dari udara bebas ke paru-paru dan sebaliknya, ditentukan oleh perubahan tekanan udara dalam rongga paru-paru, rongga dada, dan rongga perut. Perubahan tekanan disebabkan oleh terjadinya perubahan volume setiap ruangan. Perubahan volume

setiap ruangan ini diatur oleh otot-otot pernapasan yaitu otot antar tulang rusuk, otot diafragma, dan otot dinding perut. Berdasarkan otot yang berperan aktif pada proses pernapasan, pernapasan pada manusia dapat dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut.

1. Pernapasan dada

Otot yang berperan aktif dalam pernapasan dada adalah otot antar tulang

D. Mekanisme Pernapasan

Tahukah anda? Panjang kapiler paru-paru

setara 2.400 km

Paru-paru memiliki 300.000 ribu kapiler di dalamnya. Jika kita meregangkannya, bisa mencapai 1.300 mil setara dengan

2.400 kilometer.

(16)

Gambar: Mekanisme pernapasan pada manusia

Sumber: Biology, Raven dan Johnson

tulang rusuk luar (interkostal eksternal) yang berperan mengangkat tulang-tulang rusuk, dan otot antar tulang-tulang rusuk dalam (interkostal internal) yang berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.

Perhatikan Gambar. Apabila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat hingga volume rongga dada bertambah besar. Hal ini menyebabkan tekanan udara rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara rongga paru-paru, sehingga mendorong paru-paru mengembang dan mengubah tekanannya menjadi lebih kecil dari pada tekanan udara bebas. Selanjutnya akan terjadi aliran udara dari luar ke dalam rongga paru-paru melalui rongga hidung, batang tenggorokan, bronkus, dan alveolus. Proses ini disebut inspirasi. Bila otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi, tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula sehingga mendesak dinding paru-paru. Akibatnya, rongga paru-paru mengecil dan menyebabkan tekanan udara di dalamnya meningkat. Hal ini menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar. Proses ini disebut ekspirasi.5

5

Purnomo, Sudjino Dkk, Biologi Kelas XI SMA (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h.227.

(17)

2. Pernapasan Perut

Pada pernapasan perut, otot yang berperan aktif yaitu otot diafragma dan otot dinding rongga perut. Apabila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan mendatar. Hal ini menyebabkan volume rongga dada bertambah besar, sehingga tekanan udara di dalamnya mengecil. Penurunan tekanan udara akan diikuti mengembangnya paru-paru. Hal ini menyebabkan terjadinya aliran udara ke dalam paru-paru (inspirasi). Apabila otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi, isi rongga perut akan terdesak ke arah diafragma, sehingga posisi diafragma akan cekung ke arah rongga dada. Hal ini

menyebabkan volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat, sehingga menyebabkan isi rongga paru-paru terdorong ke luar dan terjadilah ekspirasi.6

Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak,sedangkan aktivitas saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus (rangsangan) dari karbon dioksida (CO2). Pada umumnya, manusia mampu bernapas antara 15–18 kali

setiap menitnya. Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:7

1. Umur

Anak-anak lebih banyak frekuensi pernafasannya dari pada orang dewasa. Hal ini disebabkan anak-anak masih dalam usia pertumbuhan sehingga banyak memerlukan energi, sehingga kebutuhannya akan oksigen juga lebih banyak dibandingkan orang tua.

6Purnomo, Sudjino Dkk, Biologi Kelas XI SMA (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen

Pendidikan Nasional, 2009), h.228. E. Frekuensi Pernapasan

Tahukah anda? Apa Manfaat Berlatih

Pernapasan Berlatih pernapasan sangat menguntungkan tubuh kita. Melalui

latihan pernapasan yang baik, volume paru-paru bertambah besar. Melalui latihan ini, semakin banyak oksigen yang dapat diserap tubuh dan karbon dioksida dapat dikeluarkan dengan baik dari tubuh.

Berolahraga secara teratur misalnya renang dan yoga merupakan latihan pernapasan.

Sumber:Biologi, Purnomo, Sudjino, Trijoko dan Suwarno Hadisusanto

(18)

2. Jenis Kelamin

Laki-laki lebih banyak frekuensi pernafasannya daripada perempuan. semakin banyak energi yang dibutuhkan, berarti semakin banyak pula O2 yang diambil dari udara. Hal ini terjadi karena laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak dari pada perempuan.

3. Suhu Tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat. Aktivitas ini membutuhkan energi yang dihasilkan dari peristiwa oksidasi dengan

menggunakan oksigen sehingga akan

dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan pernapasannya.

4. Posisi Tubuh

Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Pada

posisi tubuh berdiri, frekuensi pernapasannya meningkat. Pada posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian tubuh sehingga terjadi

penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah.

Tahukah anda? Pernapasan Perut Membuat

Tubuh Rileks Ternyata bernapas selama kirakira

10 menit dengan pernapasan perut setiap malam sebelum tidur atau pagi hari setelah bangun tidur,

akan membuat tubuh rileks. Berikut beberapa tips, agar Anda dapat melakukannya dengan

baik.

1. Lakukan pernapasan secara pasti, pelan-pelan, dan sabar. 2. Biarkan diri Anda merasakan

sensasi apa yang terjadi. 3. Jika belum berhasil maka konsentrasilah pada pernapasan

berikutnya dan nyamankan dengan mengusap-usap perut

menggunakan tangan yang hangat. Lakukan perlahan-lahan

sesuai kebutuhan Anda untuk bisa bernapas dengan diafragma dan perut.nadanya menurun sekitar satu oktaf. Anak wanita mengalami hal serupa, tetapi pada masa akil baliq perubahannya lebih kecil. Nada

suara bergantung pada ketegangan pita suara, panjang tali suara,dan

ketebalannya.

Sumber:Biologi, Purnomo, Sudjino, Trijoko dan Suwarno Hadisusanto

(19)

5. Kegiatan Tubuh

Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Oleh karena itu, tubuh memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak.

Volume udara pernapasan dapat diukur menggunakan respirometer. Secara garis besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut:8

1. Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada setiap kali pernafasan normal. Besarnya ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa.

2. Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasi setelah volume tidal, dan biasanya mencapai ± 3000 ml.

3. Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi maksimum pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya ± 1100 ml.

4. Volume Residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru

8

Purnomo, Sudjino Dkk, Biologi Kelas XI SMA (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen F. Volume dan Kapasitas Udara Pernapasan

Tahukah anda? Sekilas tentang penyakit

Asma

Asma merupakan penyakit yang menyerang akibat tubuh rentan

terhadap sesuatu zat tertentu, serbuk, bulu binatang, uap, bau, makanan, obat, atau kuman-kuman

dalam hidung dan tenggorokan. Serangan penyakit ini lebih sering

terjadi pada penderita yang atau sedang mengalami tekanan emosi

hebat, serta pada saat pergantian musim.

Jika terjadi serangan asma, pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan obat farmasi

seperti adrenalin, aminofilin, efedrina, dan obat antihistamin, atau juga obat tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan, seperti kecubung (Datura metel L.), teh (Camelia sinensis), putri malu (Mimosa pudica L.), dan patikan

kebo (Euphorbia pillulifera L.).

Sumber:Biologi, Purnom, Sudjino, Trijoko dan Suwarno Hadisusanto

(20)

setelah ekspirasi kuat. Besarnya ± 1200 ml.

Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Kapasitas Inspirasi, sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi. Besarnya ± 3500 ml, dan merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang mulai pada tingkat ekspirasi normal dan mengembangkan paru sampai jumlah maksimum.

2. Kapasitas Residu Fungsional, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume residu. Besarnya ± 2300 ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada akhir eskpirasi normal.

3. Kapasitas Vital, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal + volume cadangan ekspirasi. Besarnya ± 4600 ml, dan merupakan jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.

4. Kapasitas Vital paksa (KVP) atau Forced Vital Capacity (FVC) adalah volume total dari udara yg dihembuskan dari paru-paru setelah inspirasi maksimum yang diikuti oleh ekspirasi paksa minimum. Hasil ini didapat setelah seseorang menginspirasi dengan usaha maksimal dan mengekspirasi secara kuat dan cepat.

5. Volume ekspirasi paksa satu detik (VEP1) atau Forced Expiratory Volume in One Second (FEV1) adalah volume udara yang dapat dikeluarkan

Gambar: Volume dan kapasitas udara pernapasan

(21)

dengan ekspirasi maksimum per satuan detik. Hasil ini didapat setelah seseorang terlebih dahulu melakukakn pernafasan dalam dan inspirasi maksimal yang kemudian diekspirasikan secara paksa sekuat-kuatnya dan semaksimal mungkin, dengan cara ini kapasitas vital seseorang tersebut dapat dihembuskan dalam satu detik.

6. Kapasitas Paru Total, sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya ± 5800ml, adalah volume maksimal dimana paru dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa.Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita ± 20 – 25% lebih kecil daripada pria, dan lebih besar pada atlet dan orang yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis.

Gangguan pada sistem

pernapasan biasanya disebabkan oleh kelainan dan penyakit yang menyerang alat-alat pernapasan. Beberapa jenis kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan sebagai berikut:9

1. Asfiksi, yaitu kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan atau gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan. Penyebabnya dapat terletak di paru-paru, di

pembuluh darah, atau dalam jaringan tubuh. Misalnya: seseorang yang tenggelam, alveolusnya terisi air; orang yang menderita pneumonia,

9

Purnomo, Sudjino Dkk, Biologi Kelas XI SMA (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen G. Gangguan Pada Sistem Pernapasan Manusia

Gambar: Berbagai macam penyakit pada paru-paru

(22)

alveolusnya terisi cairan limfa; serta orang yang keracunan karbon monoksida dan asam sianida, Hb-nya tercemar oleh zat racun tersebut. Keracunan karbon monoksida dan asam sianida terjadi karena kedua zat ini memiliki afinitas terhadap hemoglobin lebih besar daripada oksigen.

2. Penyempitan atau penyumbatan saluran

napas, dapat disebabkan oleh

pembengkakan kelenjar limfa, misalnya polip (di hidung) dan amandel (di tekak), yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesan wajah bodoh dan sering disebut wajah adenoid. Penyempitan ini dapat pula terjadi karena saluran pernapasannya yang menyempit akibat alergi, misalnya pada asma bronkiale.

3. Anthrakosis, yaitu kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh masuknya debu tambang. Jika yang masuk debu silikat, disebut silicosis.

4. Bronkitis, terjadi karena peradangan bronkus.

5. Pleuritis, yaitu peradangan selaput (pleura)

karena pleura mengalami penambahan cairan intrapleura, akibatnya timbul rasa nyeri saat bernapas.

6. Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru karena Mycobacterium tuberculosis, tandanya terbentuk bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.

Tahukah anda? Bagaimana cara Melakukan

Pernapasan Buatan Berikut ini merupakan

langkah-langkah praktis melakukan pernapasan buatan. 1. Letakkan pasien terlentang di

tempat datar. Jika pasien habis tenggelam, tekan dadanya dengan dua tangan Anda agar

air di dalam dada keluar. 2. Setelah air keluar, laku-kan

pernapasan buatan. Letakkan salah satu tangan Anda di bawah leher pasien dan angkat sedikit agar saluran pernapasannya

terbuka.

3. Ambil napas dalam-dalam dan segera tiupkan ke mulut pasien

sambil tutup hidung pasien dengan tangan Anda yang lain.

4. Lepaskan tiupan Anda dan biarkan udara keluar kembali dari

pasien. Dengarkan jika ada desah napas yang menandakan

kesadaran.

5. Jika belum ada perubahan ulangi langkah 2–4 sampai pasien sadar atau mintalah pertolongan

dokter jika tidak segera sadar.

Sumber:Biologi, Purnomo, Sudjino, Trijoko dan Suwarno Hadisusanto

(23)

7. Pneumonia atau logensteking, yaitu penyakit radang paru-paru yang disebabkan Diplococcus pneumoniae. Penyakit diphteri, misalnya diphteri tekak, tenggorokan, dan diphteri hidung. Penyakit ini biasa menyerang saluran pernapasan anak bagian atas. Kuman penyebabnya Corynebacterium diphteriae. Kuman diphteri tersebut mengeluarkan racun dan bila racun ini beredar bersama darah, akan merusak selaput jantung. Faringitis, yaitu infeksi pada faring oleh bakteri dan virus. Gejalanya adalah kerongkongan terasa nyeri saat menelan.

8. Tonsilitis, yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil. Gejalanya yaitu tenggorokan sakit, sulit menelan, suhu tubuh naik, demam, dan otot-otot terasa sakit.

9. Kanker paru-paru, biasa diderita oleh perokok. Kanker ini disebabkan oleh adanya tumor ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus.

10. Asma, yaitu gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh berkontraksinya otot polos pada trakea. Hal ini akan mengakibatkan penderita sukar bernapas.

11. Influenza, disebabkan oleh virus yang menimbulkan radang pada selaput mukosa di saluran pernapasan.

12. Emfisema, yaitu suatu penyakit yang terjadi karena udara paru-paru berlebihan atau ketidaknormalan (abnormalitas) susunan dan fungsi alveolus. Akibatnya, terjadi inefisiensi pengikatan O2 sehingga pernapasan

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Diastuti Reni, “Biologi 2”. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 2009.

Purnomo, Sudjino Dkk. “Biologi Kelas XI SMA”. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 2009.

Mader, S.S. “Biology 6th Edition” . New York: The McGraw–Hill Companies. 1998.

Alexandria Virginia.”Hamparan Dunia Ilmu Time-Life (Tubuh Manusia)”. Jakarta: PT Tira Pustaka.

Tortora, Gerard. 2009. Princyplesof anatomi and physiology 12th Edition. John Willey & Sons: America.

http://www.wikipedia.org

Gambar

Gambar :Rongga hidung
Gambar  :Trakea (Batang Tenggorokan).
Gambar :Paru-paru.
Gambar : Proses  pernapasan internal dan  eksternal pada manusia  Sumber: Biology, Mader  S.S

Referensi

Dokumen terkait

Sa pamamagitan ng iba’t ibang paksa na may kaugnayan sa katatagan ng kalooban sa pagbibigay ng pasya sa sarili at pamilya, bigyang laya ang mga mag-aaral na maipahayag ang kanilang

Paket 3 ini cocok bagi anda yang ingin merayakan kelahiran sang buah hati dengan cara yang syar'i dan biasanya bagi anda yang sudah terbiasa melaksanakan ibadah aqiqah5. Dengan

Akta Pembagian Hak Bersama Nomor 26/2013 tanggal 30 Desember 2013 tersebut merupakan pemisahan dan pembagian yang tidak mengalihkan hak, karena akibat dari pemisahan dan

Gunungkidul sebagai daerah yang sering diasumsikan sebagai wilayah kering dan tandus ternyata juga menyimpan keindahan serupa, yakni hijaunya aliran sungai yang membelah ngarai

Perbedaan yang terdapat pada kedua bahasa tersebut ialah bahasa Inggris memilki semua jenis kata kerja yang diklarifikasi oleh: pelengkap kata kerja terdiri dari:

Bahasa bakul jamu gendhong memiliki keunikan tersendiri. Hal tersebut terlihat pada saat bakul jamu gendhong menawarkan jamu. Bakul jamu gendhong menggunakan

Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada aplikasi Visualisasi 3D Interaktif Masjid Agung Jawa Tengah dapat diberikan beberapa saran

Structured Query Languange (SQL) - Data Definition Language - Data Manipulation Languange - Query Studi Kasus Project Based Learning - Mahasiswa menggunakan SQL