• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akta Perjanjian Pinjam Pakai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Akta Perjanjian Pinjam Pakai"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PINJAM PAKAI Nomor : 01 - Pada hari ini, Senin, tanggal 26 September 2016 - Pukul 10.00 WIB (sepuluh Waktu Indonesia Barat)

- Berhadapan dengan Saya, JAMILAH, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris berkedudukan di Kota Jakarta dengan wilayah jabatan seluruh wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang akan disebut dan telah dikenal oleh saya, Notaris:

1. Tuan KERUPUK UDANG, lahir di Palembang, pada tanggal 01-04-1985 (satu April seribu sembilan ratus delapan puluh lima), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jakarta Barat, jalan Merdeka Nomor 71, Rukun Tetangga 005, Rukun Warga 001, Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 3671120104850008;

-Menurut keterangannya untuk melakukan perbuatan hukum dalam akta ini telah memperoleh persetujuan dari istrinya, yaitu Nyonya RENGGINANG, lahir di Jakarta, pada tanggal 03-05-1987 (tiga Mei seribu sembilan ratus delapan puluh tujuh), Warga Negara Indonesia, Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Jakarta bersama suaminya tersebut diatas, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 3671124305870005, yang turut hadir di hadapan saya, Notaris dan saksi-saksi yang sama dan turut menandatangani akta ini sebagai tanda persetujuannya;

-untuk selanjutnya disebut juga “PIHAK PERTAMA”.

2. Tuan KERUPUK IKAN, lahir di Palembang, pada tanggal 02-07-1990 (dua Juli seribu sembilan ratus sembilan puluh), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Bandung, jalan Haji Hasan Nomor 19, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 001, Kelurahan Coblong, Kecamatan Coblong, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 3452120207900003;

-untuk selanjutnya disebut juga “PIHAK KEDUA”. - Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris;

- Para penghadap tersebut diatas terlebih dahulu menerangkan :

- bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemilih dari atau yang berhak atas tanah berikut bangunan diatasnya, dengan luas bangunan 200m2 (dua ratus meter persegi) yang

didirikan diatas:

- Sebidang tanah, sertipikat Hak Milik Nomor 2016/Jatipulo, terletak di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kota Jakarta Barat, Kecamatan Palmerah, Kelurahan Jatipulo seluas 200m2 (dua ratus meter persegi);

- demikian berikut segala sesuatu yang berdiri diatas bidang tanah tersebut, yang menurut sifat, peruntukannya atau menurut Undang-Undang dapat dianggap sebagai harta tetap.

- (selanjutnya disebut “Tanah dan Bangunan”).

- yang diperoleh oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan Akta Jual Beli tertanggal 08-01-2001 (delapan Januari dua ribu satu) Nomor : 07/2001, yang dibuat di hadapan ARMAN, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta Tanah di Jakarta Pusat, yang fotokopinya diperlihatkan kepada saya, Notaris.

- Berhubung dengan apa yang diuraikan diatas, maka para penghadap tersebut diatas menerangkan bahwa PIHAK PERTAMA dengan ini menyerahkan secara pinjam

(2)

pakai tanah dan bangunan tersebut kepada PIHAK KEDUA yang menerimanya secara pinjam pakai dari PIHAK PERTAMA tanah dan bangunan tersebut.

- Selanjutnya para penghadap tersebut diatas menerangkan bahwa persetujuan pinjam pakai ini dilangsungkan dan diterima dengan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

- Persetujuan pinjam pakai ini dibuat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, terhitung sejak tanggal 26-09-2016 (dua puluh enam September dua ribu enam belas) dan berakhir pada tanggal 26-09-2021 (dua puluh enam September dua ribu dua satu). - Apabila sewaktu-waktu PIHAK PERTAMA meminta kembali tanah dan bangunan

yang dipinjampakaikan dengan akta ini, tanpa harus dibuktikan dengan alasan apapun juga, maka PIHAK KEDUA wajib untuk menyerahkan kembali tanah dan bangunan tersebut kepada PIHAK PERTAMA, dan dalam hal demikian berlaku ketentuan-ketentuan dalam Pasal 10 Perjanjian ini.

- Permintaan PIHAK PERTAMA tersebut dilakukan dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelumnya.

Pasal 2

- PIHAK PERTAMA menjamin bahwa tanah dan bangunan yang dipinjampakaikan dengan akta ini adalah benar-benar miliknya, tidak sengketa, bebas dari sitaan, tidak perkara, bebas dari segala beban apapun, dank arena itu membebaskan PIHAK KEDUA dari segala tuntutan pihak lain yang menyatakan mempunyai ha katas tanah dan bangunan tersebut.

- PIHAK KEDUA akan menggunakan bangunan tersebut menurut peruntukannya yaitu sebagai tempat tinggal dan wajib memelihara apa yang dipinjampakaikan dengan akta ini dengan sebaik-baiknya.

- Semua biaya perbaikan besar dan kecil dan pemeliharaan ditanggung PIHAK KEDUA, termasuk tidak terbatas pada biaya rekening telepon, listrik, gas, maupun PDAM, dipikul dan ditanggungan oleh PIHAK KEDUA yang menempati bangunan tersebut.

Pasal 3

- Apabila terdapat kerusakan atau kehilangan terhadap barang-barang yang dipinjampakaikan dengan akta ini, maka PIHAK KEDUA wajib mengganti kepada PIHAK PERTAMA benda serupa dengannya atau dengan sejumlah uang yang nilainya akan ditentukan kemudian oleh PIHAK PERTAMA dengan seketika dan sekaligus.

Pasal 4

- PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk mengadakan perubahan/penambahan pada bangunan tersebut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

- Perubahan-perubahan tersebut dilakukan atas resiko dan biaya PIHAK KEDUA dan setelah berakhirnya perjanjian ini menjadi milik PIHAK PERTAMA tanpa suatu ganti kerugian apapun juga pada PIHAK KEDUA.

Pasal 5

- PIHAK KEDUA dengan alasan apapun juga tidak diperkenankan untuk mengusahakan Surat Izin Perumahan (S.I.P) atau izin lain atas namanya sendiri untuk rumah tersebut diatas ataupun suatu surat yang sifat dan akibatnya hampir sama dengan S.I.P untuk bangunan yang dipinjampakaikan dengan akta ini.

Pasal 6

- PIHAK PERTAMA atau kuasanya sewaktu-waktu pada hari dan jam kerja berhak memasuki rumah yang dipinjamkan untuk dipakai tersebut untuk memeriksa

(3)

penggunaannya dan PIHAK KEDUA wajib untuk memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 7

- Karena perjanjian pinjam pakai ini dibuat dengan mengingat pribadi PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA tidak berhak dan tidak diizinkan untuk mengoperkan dan/atau menyerahkan apa yang dipinjampakaikan dengan akta ini kepada orang/pihak lain baik untuk seluruhnya maupun untuk sebagian.

Pasal 8

- Segala akibat dan kerugian yang timbul sebagai akibat dari pelanggaran yang dilakukan PIHAK KEDUA mengenai hal ini adalah menjadi tanggung jawab dan kewajiban, dibayar serta dipikul oleh PIHAK KEDUA sendiri.

- Apabila PIHAK KEDUA melanggar salah satu ketentuan dari perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk dan dengan seketika mengakhiri perjanjian pinjam pakai ini dan mengambil kembali tanah dan bangunan serta barang-barang yang dipinjampakaikan dengan akta ini dari PIHAK KEDUA dan dalam hal demikian berlaku ketentuan-ketentuan seperti termaktub dalam Pasal 10 Perjanjian ini.

Pasal 9

- Mengenai perjanjian pinjam pakai ini dan segala akibatnya kedua belah pihak menyampingkan dengan tegas ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata karena hubungan hukum antara kedua pihak bukan hubungan sewa-menyewa.

Pasal 10

1. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kembali segala sesuatu yaitu tanah dan bangunan yang dipinjampakaikan dengan akta ini dalam keadaan kosong (tidak ditempati/dihuni) seluruhnya lengkap dengan kunci-kuncinya beserta seluruh barang-barang milik PIHAK PERTAMA dan dalam keadaan terpelihara baik, bebas dari segala ikatan dengan pihak ketiga selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah tanggal perjanjian berakhir atau setelah 14 (empat belas) hari Permintaan Pertama dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA untuk mengosongkan tanah dan bangunan tersebut.

2. Apabila pada tanggal seperti termaksud dalam ayat 1 diatas, PIHAK KEDUA belum menyerahkan kembali apa yang dipinjampakainya itu kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA dianggap lalai, kelalaian mana cukup dibuktikan dengan lewatnya waktu yang telah ditetapkan, sehingga tidak diperlukan teguran dengan surat juru sita atau surat-surat lainnya semacam itu, maka untuk tiap-tiap hari keterlambatan, PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) yang dapat ditagih dan wajib dibayar dengan seketika dan sekaligus oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA atau wakilnya yang sah, ketentuan mana berlaku untuk jangka waktu 28 (dua puluh delapan) hari lamanya setelah waktu pinjam pakai ini berakhir.

3. - Bilamana dalam batas waktu tersebut ternyata PIHAK KEDUA belum juga menyerahkan kembali apa yang dipinjampakainya tersebut kepada PIHAK PERTAMA, maka dengan tidak mengurangi kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, untuk membayar denda-denda tersebut diatas atau semua tunggakan/pembayaran uang berupa apapun juga yang merupakan kewajiban PIHAK KEDUA dan yang timbul pada waktu perjanjian pinjam pakai ini masih berlaku atau belum dihentikan/diputuskan, PIHAK KEDUA sekarang ini juga nanti pada waktunya, yaitu bila nanti pada waktunya, PIHAK KEDUA melalaikan kewajibannya menyerahkan kembali apa yang dipinjampakainya tersebut pada saat

(4)

pinjam pakai ini berakhir, memberi kuasa kepada PIHAK PERTAMA, untuk menjalankan segala tindakan yang perlu dan berguna agar dapat menerima kembali apa yang dipinjampakaikan tersebut dalam keadaan kosong lengkap dengan segala kunci-kuncinya beserta barang-barang milik PIHAK PERTAMA tanpa perlu dibuktikan terlebih dahulu kepada Pihak Ketiga, jika perlu menghubungi dan dengan bantuan pihak yang berwajib melaksanakan pengosongan tersebut, satu dan lainnya atas perongkosan dan resiko dari PIHAK KEDUA sepenuhnya.

- Tetapi jika dalam bangunan tersebut masih terdapat orang/pihak lain yang tidak mau mengosongkan bangunan tersebut, maka dalam hal ini, semua biaya/ongkos yang berhubungan dengan pengosongan terhadap orang/pihak lain tersebut termasuk ongkos ganti rugi untuk pindah seluruhnya menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh PIHAK KEDUA.

- Dengan ini PIHAK KEDUA melepaskan haknya untuk menyanggah atau mengajukan keberatan terhadap jumlah-jumlah yang berhubungan dengan ketentuan-ketentuan diatas yang harus dibayar olehnya asal saja terdapat bukti-bukti tertulis yang sah bahwa PIHAK PERTAMA telah mengeluarkan pembiayaan seperti termaksud.

Pasal 11

- Kuasa yang diberikan dalam Pasal 10 diatas merupakan bagian yang terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini yang dengan tidak adanya tersebut Perjanjian ini tidak akan dibuat.

- Kuasa tersebut tidak dapat dicabut atau dibatalkan dan pula tidak akan berakhir karena meninggalnya PIHAK KEDUA atau karena sebab apapun juga.

Pasal 12

- Tentang perjanjian ini dan segala akibat-akibatnya serta pelaksanaannya kedua belah pihak memilih tempat kedudukan (domisili) yang umum dan tetap pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat, demikian dnegan tidak mengurangi hak PIHAK PERTAMA untuk mengajukan gugatan/tuntutan hukum kepada PIHAK KEDUA berdasarkan perjanjian ini melalui atau dihadapan pengadilan-pengadilan lainnya dalam wilayah Republik Indonesia.

DEMIKIANLAH AKTA INI

- Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Jakarta, pada hari dan tanggal tersebut pada awal akta ini dengan dihadiri oleh:

1. Tuan MARIO, lahir di Jakarta, pada tanggal 01-06-1990 (satu Juni seribu sembilan ratus semilan puluh), Warga Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris, bertempat tinggal di Bekasi, jalan Mahoni Nomor 21, Rukun Tetangga 005, Rukun Warga 002, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 3275120106900008;

2. Tuan ADAM, lahir di Bandung, pada tanggal 08-08-1990 (satu Agustus seribu sembilan ratus semilan puluh), Warga Negara Indonesia, Pegawai Kantor Notaris, bertempat tinggal di Jakarta Timur, jalan Belitung Nomor 221, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 002, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Rawamangun, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 3475120808900002;

- serta keduanya sebagai saksi-saksi.

- Segera setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris, kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka seketika ditandatangani akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris.

(5)

Para Penghadap

Tuan KERUPUK UDANG Tuan KERUPUK IKAN

Nyonya RENGGINANG

Saksi-Saksi

Tuan MARIO Tuan ADAM

Notaris

Referensi

Dokumen terkait

PIHAK KEDUA berjanji dan wajib memelihara barang yang disewa tersebut diatas, membetulkan kerusakan-kerusakan pada bangunan dan tanah yang selayaknya

Menjalankan segala tindakan apa pun juga yang diperlukan untuk pengosongan tanah dan bangunan rumah dan/persil tersebut selengkapnya dalam keadaan kosong

Kedua, penyelesaian Problematika Validasi Pajak Peralihan Hak atas Tanah Terhadap Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah apabila mengacu pada problematika yang ditemui dalam

Pihak Pertama wajib menyerahkan obyek sewa kepada Pihak Kedua saat perjanjian ini ditandatangani 16 Desember 2011 dalam keadaan kosong, dan dengan segala fasilitas sewanya dalam

a. Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian pinjam pakai tanah antara pihak pertama dan pihak kedua. Untuk mengetahui upaya penyelesaian sengketa dalam perjanjian

Namun dilihat dari produk Pejabat Pembuat Akta Tanah yang berupa akta PPAT, maka Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) merupakan Pejabat Umum yang diberi wewenang untuk

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama - sama disebut PARA PIHAK; sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian dalam hal Pinjam Pakai

Isi perjanjian yang begitu singkat dan tidak lengkap ditambah minimnya pengetahuan pemilik tanah, ternyata banyak sekali merugikan pihak pemilik tanah, pihak