• Tidak ada hasil yang ditemukan

bio.unsoed.ac.id A. PENDAHULUAI\ terdiri atas selulosa dan pektin. Selain mempunyai protoplasma yang berbentuk cawan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bio.unsoed.ac.id A. PENDAHULUAI\ terdiri atas selulosa dan pektin. Selain mempunyai protoplasma yang berbentuk cawan."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PAKAN

ALAMI

IKAN

Oleh

:

Agatha

Sih

Piranti

Fakultas

Biologi

I-INSOED, Purwokerto

Email

:

agatha.piranti@smail.com

A.

PENDAHULUAI\

Pakan

alami

mempunyai

p"r**

yang

sangat

pentig

dalam usaha pembenihan ikan, udang, kerang-kerffigan,

kepiting. dan

lain

sebagainya. Keuntungan menggunakan pakan

alami

adalah karena

pakan

alami

mempunyai

nilai

nutrisi

yang

tinggi,

mudah dikultur,

memiliki

ukuran yang sesuai dengan bukan

mulut

larv4 memiliki

pergerakan yang mampu

memberikan

rangsangan

bagi ikan

untuk

memangsanya"

memiliki

kemampuan untuk

bskembang biak

deagan cepat dalam

waktu

relatif

singkat sehingga ketersediaanya dapat

terjamin sepanjang waktu seria biaya kulturnl'apun relatif

mtrah.

Beberapajenis pakan alami

yang bisa dibudidayakan dan cukup mudah untuk dilakukan sebagai pakan ikan

di

antaranya adalah :

Chloreila,

Tetraselmis, Diatomae,

Spirulin4

Brachionus, dan Artemia

1.1.

Chlorellla

Chlorella

merupakan alga bersel

tunggal

(uniseluler) tetapi kadang-kadang dijumpai bergerombol. diameter selnya

berkisar

antara

2

-

8

mikron

berwarna

hijau.

Warna

hijau

disebabkan karena

klorofil

merupakan pigmen yang

dominan.

Dinding

sel

Chlorella

keras

terdiri

atas

selulosa

dan

pektin.

Selain

mempunyai protoplasma

yang

berbentuk cawan.

Chlorella

dapat bergerak

tetapi

sangat lamban.

Chlorella

berkembang

biak

secara

vegetatif

(aseksual)

dan generatif

(seksual). Perkembangan

biakan

secara

vegetatif

diawali

dengan

membentut

$pora. Setiap

sel induk

Chlorella

akan mengeluarkan Zoospora

yang

disebut aplanospora sebanyak 8 buah. Selanjutnya aplanospora berkembang menjadi

individu-individu

baru, dan setiap aplanospora yang sudah dewasa akan mengeluarkan

8

delapan aplanospora

baruo

begitu

seterusnya.

Chlorella akan terus

berkembang selama

kondisi

lingkungan

memungkinkan.

Perkembangbiakan

chlorella

secara

generatif belum banyak

diketahui.

(2)

1.

Koloni

Chlorella sp

1.2.

Tetraselmis

2.

Sel Chlorella sp

Tetraselmis merupakan alga

biru

hijau

atau dikenal

juga

sebagai flagellata

berklorfil

sehingga berwarana

hijau

ada bebrapa tetraseimis antara

lain

:

T. chuii, T-

tetrahele, T.

sumecicha. Tetraselmis merupakan alga besel tunggal mempunyai

4

buah flagela berwarna hrjau. Dengan flagela tersebut Tetraselmis dapat bergerak secaxa lincah dan cepat seperti hewan

bersel

tunggal. Ukuran sel

Tetraselmis

berkisar

arfiara

7

-

12

mikron. Klorofil

merupakan

figmen yang

dominan sehingga

alga

ini

berwarna

hijau

yang dipenuhi

plastida kloroplas.

Dinding

sel alga terbentuk

dari

selulusa dan pekfosa. Tetraselmis mempunyai dapat tumbuh

dengan

baik

pada kisaran suhu

15

-

36

derajat

celcius. Alga

ini

berkembang

biak

secara aseksuel dengan pembelahan sel dan seksual dengan penyatuan kloroplas dari gamet jantan dan betina. Pada reproduksi secaxa akseksual protoplasma membelah menjadi

2,4

dan 8 sel dalam bentuk zoospora. Zoospora ini masing-masing akan melengkapi dengan 4 buah flagela dan akan terlepas dalam bentuk zigospora. Pada reproduksi sectlra akseksual gamet

jantan

dan betina

identik

sehingga disebut isogami. Bersatunya chloroplas dengan menurunkan zigot baru yang akan berkembang

menjadi

zigot yang sempurna.

Morfologi

Tetraselmis sp dapat

dilihat

pada Gambar 3 - 4.

3.

Koloni

Tetraselmis sp

1.3. Diatomae

Diatome

termasuk

divisio

Thallopyta yang

dibedakan menj

adi

2

golongan

yaitu

:

centrales

dan

pennales.

Kedua golongan

ini

dibedakan

atas

dasar

bentuknya.

Centrales

I

(3)

mempunyai bentuk

silinder

dan sebagian besar

hidup

di

laut

sedangkan pennales berbentuk

lonjong, memanjang seperti gada, seperti perahu atau seperti ketupat dan kebanyakan hidup

di

perairan

tawar. Contoh

centrales.'

Plantonella, Cyclotella,

Coscinosdiscus, Chaetoceros,

Melosira,

Sfteleldonena, sedangkan

contoh pennales

:

Synedra,

Pleurosigma,

Navicula, Nitzischia, Amphora. Diatomae sering disebut ganggang kersik karena mempunyai dinding sel

yang mengandung

silikat

(SiOz). Diatome adalah organisme bersel tunggal tetapi banyak

di

antara

jenis-jenis diatome

membentuk rangkaian berupa

koloni.

Susunan

sel

diatome

menyerupai kotak yang diberi totop, gangang kersik

ini

berkembang biak dengan pembelahan

sel.

Sebuah

sel induk

akan terbelah melintang menjadi

2

sel

anak,

salah

satu

sel

anak mendapatkan bagian tutup, sementata sel anak lainnya mendapatkan bagian dasar kotak. Setiap

sel baru yang berkembang

dari

bagian

tutup kotak

akan tumbuh besar menyerupai ukuran

induknya, namun sel baru yang mendapatkan dasar

kotak

akan tumbuh

lebih

kecil

dari

sel

induk. Pembelahan

ini

terus berlanjut sehingga sel hasil pembelahan akan mempunyai ukuran

yang semakin mengecil. Sampai batas terkecil ukuran sel, pembelahan terhenti sebentar dan sel

akan

keluar dari

cangkangnya.

Selanjutrya

isi

sel tanpa cangkang akan

tumbuh

membesar sampai menyerupai ukuran induknya semula.

Morfologi

beberapa

jenis

Diatomae dapat

dilihat

padaGambar5

-8.

6.

Nitzchia sp

7.

Pleurosygma sp

1.4.

Spirulina

8.

Cyclotella sp

Spirulina merupakan alga biru hijau yang masuk dalam kelas cyanophyceae dan

famili

oscilatoriaccae.

Dikenal

beberapa spesies

Spirulina yaitu

S.

platensis,

^9.

fusiformis,

dan S.

mascima. Genus

Spirulina

berwama

hijau

kebiruan,

selnya

berkoloni

membentuk filamen tlu

\\

\\

\\

\

Navicula sp r,j.E.

EfF$

Tfff,

ft

.qtry

]

bio.unsoed.ac.id

(4)

terp'in

menyerupai spirar.

sel

spirurina berbentuk

s'indris

dengan

dinding

sel

tipis.

Spirulina

dapat bergerak sepanjang garis tengahnya dengan cafa menggelinding' Spirulina

merupakan

fitoplanlton yang kosmopolit

.

Spirulina

berkembangbiak

dengan

cara

membelah

diri'

pemberahan diawali dengan memutus filamen menajdi satuan-satuan ser yang akan membentuk

filamenbaru.MorfologigenusSpirulinadapatdilihatpadaGambar9-10.

ga

g

"s€

7+

9.

Spirulina

sP :&:

10.

Spirulina

sP

1.5.

Rotifere/

Rotatoie

(Brachionus

sp)

Rotifera/

Rotatoria

hidup

di

perairan

yang

banyak

mengandung

bahan

organik'

kesukaannya memakan organisme lain yang mempunyai ukuran tubuh rebih

kecil

seperti

alga

bakteri dan protoz oa. Padatubuhnya terdapat organ khusus yang disebut

korona'

Organ

ini

bentuknya

bulat

dilengkapi

dengan

bulu

getar.

Golongan

Rotifera yang telah

banyak

dibudidayakan untuk kebutuhan pakan aiami iarva ikan adalah Brachionus sp'

Brachionusspmempunyaiukuranfubuh50_300mikron.organismejantan

mempunyai

ukuran tubuh yang tebih

kesil.

organisme belina

berke'mbangbiak seQara

partenogenesis dan dapat menghasilkan telur tanpa pembuahan' Ada beberapa jenis Brachionus

di

antaranya adalah B.

plicatilis, B.

mulleri,

dan

B'

calyciflorus' Morfologi

Brachionus sp seperti terlihat pada Gambar

ll

'12

lI.

B.

plicatilis

1.6.

Artemia

12. B. calyciflorus

Artemia merupakan bangsa udang-udangan dan termasuk kelas crustacea'

Dari

genus

artemia dikenal

beberapa spesies

diantaranya adalah

A.

salina,

A'

partenogenesis'

A'

4^3

+h-"?qr, -*tblrnr"=

'"&

(5)

franciscanq

A. urmiana A.

tunisian4

A.

persimilis,

A.

monica, dan

A.

odessensisr (Isnansetyo

&

Kurniastuty, 1995).

Artemia banyak ditemukan di danau-danau yang kadar gaftunnya sangat

tinggi

sehingga

disebut sebagai brine shrimp. untuk pertumbuhan biomassa membutuhkan kadar garam 30

-50 ppt. Artemia merupakan hewan pemakan segala (omnivor) yaitu berupa plankton, detritus, dan partikel-partikel halus yang dapat masuk mulut. Artemia dewasa mencapai ukuran paqiang antara

I

-

2

cm

dan

berat

l0

mg (Djarijah,

1996). Reproduksi artemia bersifat biseksual

(didahului perkawinan antara jantan dan betina) dan partenogenetik (betina menghasilkan

telur

atau nauplius tanpa

ada pembuatran).

Siklus

hidup

artemia

baik jenis

biseksual magpun partenogenesis dapat berkembangbiak secara

ovovivipar

maupun

ovipar

tergantung kondisi lingkungan. Pada salinitas

tinggi

akan dihasilkan kista yang keluar dari induk betina sehingga

disebut

sebagai perkembangbiakan secara

ovipar.

Pada salinitas rendah

tidak

akan

menghasilkan kista akan tetapi langsung menetas dan dikeluarkan sudah dalam bentuk nauplius

sehingga

disebut

dengan perkembangbiakan

Ovovivipar. Artemia

diperjualbelikan

dalam

bentuk

telur

istirahat disebut dengan kista.

Ketika

akan digunakan sebagai pakan ikan, maka

kista

tersebut akan ditetaskan

terlebih

dahulu.

Artemia

yang baru menetas disebut sebagai dengan nauplius. Nauplius berbentuk bulat lonjong dengan panjang sekitar 400

mikron,

lebar 170

mikron'

dan berat 0,002

mg.

Morfologi Artemia

dan Kistanya dapat diihat pada Gambar

t3 -

14.

1.7.

Kutu

air (Daphnic

sp)

Daphnia adalah

filum

Arthropoda yang hidup secara umum di perairan tawar. Spesies-spesies dari genus Daphnia ditemukan mulai dari daerah tropis hingga

arktik

dengan berbagai ukuran habitat

mulai

dari kolam kecil

hingga

danauluas. Hewan yang disebut dengan kutu

air

dan termasuk dalam kelompok udang-udangan renik (kelas Crustacea).

Ciri

khas organisme

ini

adalah bentuk tubuhnya gepeng dan beruas-nns. Dinding tubuh bagian punggung membentuk

s"

%*il,€'

#

-*'r

j'-#,,

l

* rr+*ot . 1n. - -i"

ft'6*fl;,:

'

{P*-

-*

13. Artemia 14. Kista

Artemia

(6)

lipatan sehinggatampak seperti cangkang kerang. Ukuran Daphnia sekitar 500

-

1.000

mikron

(Djarijah,

1996).

Daphnia dapat bergerak

aktif

dan

hidup planktonik

di

perairan

tawar

yang

banyak mengandung bahan organik tersuspensi. Makan utama

terdiri

atas fitoplankton dan detritus dan

zooplankton.

Hewan

ini

bereproduksi secara partenogenesis.

Telur

yang dihasilkan induk

betina ditarrpung didalam kantong telur yang terletak

di

punggung.

Di

kantong

ini

telur akan menetas tanpa

dibuahi oleh

induk

jantan.

Ketika

kondisi

lingkungan

tidak

menguntungkan

untuk

pertumbuhannya maka Daphnia akan membentuk

kista

telur

yang disebut eppipium.

Ketikakondisi

lingkungankembali dapatmendukungpertumbuhannyamakaeppipiumtersebut

akan menetas kemabli menjadi

individu-individu

Daphnia.

17.

Daphnia dengan eppipium 18. Eppipium Daphnia (Kista)

(Mekanisme reproduksi

Daphnia

adalah dengan cara parthenogenesis. Satu atau lebih

individu

muda dirawat dengan menempel pada tubuh induk. Daphnia yang baru menetas harus melaknkan pergantian 1r,ilit (molting) beberapa

kali

sebelum tumbuh

jadi

dewasa sekitar satu pekan setelah menetas. Daphnia sp. mulai menghasilkan anak pertama kali pada umur

4-6han.

Adapun umur yang dapat dicapainya

Lzharl

Setiap satu atau dua hari sekali, Daphnia sp. akan beranak

29

ekor,

individu

yang baru menetas sudah sama secara anatomi dengan

individu

dewasa. Proses

reproduksi

ini

akan berlanjut

jika

kondisi

lingkungannya

mendukung

pertumbuhan.

Jika kondisi

tidak ideal baru

akan dihasilkan

individu jantan

agar

terjadi reproduksi seksual.

Morfologi

Daphnia dan eppipium disajikan pada Gambar

15-

18.

16. Daphnia dengan

telur

(7)

B.

PENUTUP

Pakan alami berupa fitoplankton mauprm zooplankton sangat menentukan keberhasiian dalam budidaya ikan terutama pada fase larva, kmena pada fase

ini

peran pakan alami belum bisa digantikan oleh pakan buatan. Pemahaman tentang

jenis-jenis

pakan

alami

dan

faktor-faktor

lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhannya

juga

harus dipahami sehingga dapat

dipilih jenis

plankton yang cocok untuk

digunakan sebagai pakan

alami yang

disesuaikan

dengan kebutuhan nutrisi larva yang dibudidayakan.

DAFTAR PUSTAKA

Djarijah,

A.

s.,

1995. Pakan Ikan

Alami.

penerbit Kanisius. yogyakarta.

Horne

A.

J.

&

Goldmann,

C.R.,

1994.

Limnology.

Second

Edition. McGraw

Hill,

Inc.

New

York.

Isnansetyo

A.,

dan_Et

Kurniastuty.

1995.

Teknik Kultur

Phytoplankton

Dan

Zooplankton.

Pakan

Alami

Untuk Pembenihan Organisme Laut.PeneibiiKanisius yogyakarta.

Pennak,

R.

w.

1989. Fresh-Water Invertebrates

of

the

United

States

:

protozoa

to

Mollusca

John

Wiley

&

Sons, Incorporated. New

york

Sukardi,

P'

&

Winanto ,

T.,2011.

Pakan

Alami

: Manfaat, Jenis dan Metode

Kultur.

penerbit

LTNSOED. Purwokerto.

suminto, 2005- Budidaya Pakan

Alami

Mikroaigae Dan Rotifer.Buku Ajar

Mk

Budidaya pakan

Alami.

Prodi Budidaya

Perairan. Jurusan Perikanan. Fakultas

p.til.**-ri*

rfr*

Kelautan. Undip. Semarang

Referensi

Dokumen terkait

Pembibitan dari benih atau anakan/stolon dilakukan dengan cara yang sama, tetapi media tanam berupa campuran gabah padi dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.. Setelah bibit

Beban Penyisihan piutang OPD Kecamatan Karangsambung tahun 2018 adalah sebesar Rp.. Rincian Aset Lancar pada OPD Kecamatan Karangsambung per 31 Desember 2018

Lanskap Camplong memiliki kawasan TWA Camplong yang di kelilingi oleh beberapa desa yaitu; Desa Camplong I, Camplong II, Naunu, Silu dan Oebola Dalam yang.. merupakan desa enclave

Blok jantung pada pasien infark miokard akut anterior merupakan masalah yang lenih serius dari pada infark miokard inferior. Blok selektif dari

Sesuai dengan judul yang disusun oleh penulis yaitu mengenai sistem peringatan dini bencana longsor menggunakan sensor accelerometer dan sensor soil moisture berbasis Android,

Pukul 14.00 WIB, Untuk menghindari akibat yang lebih buruk Nakhoda menggambil alih kemudi dan berinisiatif untuk lego jangkar kapal di alur sungai Mentaya Hilir Selatan,

Juga akan menyebabkan perdarahan didalam, sehingga kemungkinan besar akan ketuban pecah dan memasuki pembuluh darah ibu, dan akan menyubat aliran darah ibu, sehingga

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan Pedoman Pelaksanaan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi (KORMONEV) sebagai Tindak Lanjut Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun