• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS DRAINASE TERHADAP KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR BERDASARKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KUALITAS DRAINASE TERHADAP KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR BERDASARKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS DRAINASE TERHADAP KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR BERDASARKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

(STUDI KASUS : RUAS JALAN BOYOLALI-KARTASURA)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Progam Sarjana (S1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

RIZQI TIARA WENING GALIH D 100 150 047

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS KUALITAS DRAINASE TERHADAP KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: RUAS JALAN BOYOLALI-KARTASURA)

Abstrak

Jalan Boyolali-Kartasura merupakan jalan dengan potensi kecelakaan cukup tinggi, salah satu penyebabnya ialah kondisi jalan yang mengalami kerusakan di beberapa titik. Menurut Departemen Pekerjaan Umum (2007) kerusakan jalan dipengaruhi oleh 4 hal utama, yakni material konstruksi, lalu lintas, iklim dan air. Salah satu penyebab yang dominan terhadap kerusakan jalan adalah karena adanya air yang menggenangi jalan pada saat hujan. Terkait dengan pemaparan tersebut, maka perlu adanya suatu pengkajian agar penyebab kerusakan jalan dapat segera diatasi dengan cepat dan tepat, sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan dan intensitas kecelakaan yang tinggi dapat ditekan.

Penelitian diawali dengan menentukan lokasi, kemudian diperlukan adanya perizinan pada instansi terkait serta persiapan alat. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer (data kerusakan jalan & data kualitas drainase) yang diperoleh dengan survey langsung dan data sekunder (data curah hujan & data geometrik jalan) yang diperoleh dari instansi terkait. Setelah memperoleh data yang diperlukan dilakukan analisis data untuk kerusakan jalan dengan metode PCI dan analisis kualitas drainase. Analisis data diperoleh dengan bantuan Microsoft Excell 2007. Berdasarkan hasil analisis keduanya diperoleh hasil untuk menentukan hubungan kualitas drainase terhadap kerusakan jalan pada ruas jalan yang ditinjau dengan disertai data penunjang (foto-foto survey & penyajian hasil analisis dalam grafik) , sehingga dapat diambil beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai referensi oleh instansi terkait guna penanganan kerusakan jalan akibat drainase secara cepat, tepat dan efisien.

Kondisi jalan Boyolali-Kartasura mengalami kerusakan jalan akibat kualitas drainase yang tidak baik. Secara visual hal tersebut dapat terlihat dari kondisi badan jalan yang tergenang air limpasan pada saat hujan karena drainase yang tersedia tidak dapat menampung limpasan secara maksimal. Hal itu karena kondisi drainase yang dipenuhi dengan sampah dan rumput liar yang tumbuh disekitarnya. Berdasarkan hasil analisis kerusakan jalan dengan metode PCI pada ruas jalan km 7+600 – km 7+700 memiliki angka penilaian berkisar antara 48 – 54 (poor), dengan hasil analisis debit luapan rata-rata sebesar 0,030527 m3/dt. Penyajian analisis melalui grafik hubungan nilai PCI dengan limpasan air juga menunjukkan semakin besar debit luapan semakin kecil nilai kondisi perkerasan. Pada grafik tersebut juga disajikan nilai kritis kerusakan yang menunjukan nilai 89,5 dengan nilai debit luapan maksimal 0,030000 m3/dt, sehingga apabila nilai angka kerusakan dan nilai debit luapan di bawah nilai kritis maka dapat dikatakan ruas jalan tersebut mengalami kerusakan akibat drainase jalan.

Kata-kata kunci : Kerusakan jalan, PCI, drainase, debit limpasan, Boyolali-Kartasura

(6)

2 Abstract

Boyolali-Kartasura road is a road with a high accident potential, one of the causes is the condition of road that suffered damage at some point. According to the Ministry of Public Works (2007), road damage is influenced by 4 main things, namely construction materials, traffic, climate and water. One of the dominant causes of road damage is the presence of water inundating the road during rain. In relation to the exposure, it is necessary to have an assessment so that the cause of road damage can be solved quickly and accurately, thus providing comfort for road users and high accident intensity can be suppressed.

Research begins by determining the location, then required the permission of the relevant agencies and preparation tools. The data needed in this research are primary data (road damage data & drainage quality data) obtained by direct survey and secondary data (rainfall data & road geometric data) obtained from related institution. After obtaining the necessary data, data analysis for road damage by PCI method and drainage quality analysis was performed. Data analysis was obtained with the help of Microsoft Excell 2007. Based on the results of the analysis both obtained the results to determine the relationship of drainage quality to road damage on road segments reviewed with accompanying supporting data(photo survey & presentation of the results of the analysis in the graph), so it can be taken some suggestions that can be used as a reference by the relevant agencies for handling road damage due to drainage quickly, precisely and efficiently.

Road conditions Boyolali-Kartasura ro ad damage due to poor drainage quality. Visually it can be seen from the condition of the road body that flooded the runoff water during rain because the available drainage can not accommodate maximum runoff. That's because the drainage conditions are filled with garbage and weeds that grow around it. Based on the result of road damage analysis with PCI method on 7 + 600 - km 7 + 700 km road has an appraisal number ranging from 48 - 54 (poor), with the result of the average overflow discharge analysis of 0.030527 m3 / dt. The presentation of the analysis through the graph of PCI value relationship with water runoff also shows the greater the discharge debit the smaller the pavement condition value. In the graph also presented a critical value of damage that shows the value of 89.5 with a maximum outflow rate of 0.030000 m3 / dt, so that if the value of damage and the value of the overflow debit under the critical value it can be said that the road is damaged by road drainage.

Keywords: Road damage, PCI, drainage, runoff discharge, Boyolali-Kartasura

1. PENDAHULUAN

Jalan Boyolali-Kartasura merupakan salah satu jalan dengan tingkat lalu lintas yang cukup padat. Jalan ini merupakan jalan dengan potensi kecelakaan cukup tinggi, hal ini disebabkan karena perilaku pengguna jalan

(7)

3

yang kurang baik dan kondisi jalan yang mengalami kerusakan di beberapa titik. Menurut Departemen Pekerjaan Umum (2007) kerusakan jalan dipengaruhi oleh 4 hal utama, yakni material konstruksi, lalu lintas, iklim dan air. Salah satu penyebab yang dominan terhadap kerusakan jalan adalah karena adanya air yang menggenangi jalan pada saat hujan.

Genangan air saat hujan di badan jalan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu karena kualitas drainase yang buruk, perbedaan muka air tanah, curah hujan yang tinggi pada lokasi yang ditinjau, serta dimensi saluran drainase yang tidak sesuai dengan debit air yang ada. Adanya genangan air oleh beberapa faktor tersebut akan mempercepat usia pelayanan jalan, karena limpasan air seharusnya masuk ke saluran drainase yang sudah disediakan dan dapat dialirkan dengan baik, justru menggenang di atas perkerasan. Terkait dengan pemaparan tersebut, maka perlu adanya suatu pengkajian agar penyebab kerusakan jalan dapat segera diatasi dengan cepat dan tepat, sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan dan intensitas kecelakaan yang tinggi dapat ditekan.

2. METODE

Penelitian diawali dengan menentukan lokasi, kemudian diperlukan adanya perizinan pada instansi terkait serta persiapan alat. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer (data kerusakan jalan & data kualitas drainase) yang diperoleh dengan survey langsung dan data sekunder (data curah hujan & data geometrik jalan) yang diperoleh dari instansi terkait. Setelah memperoleh data yang diperlukan dilakukan analisis data untuk kerusakan jalan dengan metode PCI dan analisis kualitas drainase. Analisis data diperoleh dengan bantuan Microsoft Excell 2007. Berdasarkan hasil analisis keduanya diperoleh hasil untuk menentukan hubungan kualitas drainase terhadap kerusakan jalan pada ruas jalan yang ditinjau dengan disertai data penunjang (foto-foto survey & penyajian hasil analisis dalam grafik) , sehingga dapat diambil beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai

(8)

4

referensi oleh instansi terkait guna penanganan kerusakan jalan akibat drainase secara cepat, tepat dan efisien.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Kondisi Perkerasan Jalan

Tabel 1 Nilai PCI Jalan Boyolali – Kartasura No Segmen Jalan Nilai

PCI Keterangan 1 7+600 - 7+700 54 POOR 2 7+700 - 7+800 54 POOR 3 7+800 - 7+900 52 POOR 4 7+900 - 8+000 48 POOR 5 8+000 - 8+100 44 POOR

3.2 Analisis Frekuensi Hujan

Tabel 2 Hasil Perhitungan Curah Hujan (R).

Tahun Stasiun Hujan (mm) R

Boyolali Mojosongo Teras Banyudono

2008 71 103 78 120 93 2009 130 95 125 127 119 2010 86 70 88 74 80 2011 75 52 125 118 93 2012 60 145 120 75 100 2013 73 108 75 66 81 2014 113 84 121 60 95 2015 88 128 105 149 118 2016 67 98 82 92 85 2017 63 74 71 103 78

Hujan rerata tahunan (mm/th) 826 957 990 984 939

Tabel 3 Perhitungan Nilai( X)2,(XiX)3,(XiX)4 No. Tahun X (Area

Rainfall)

Xurut X2 (X - ẍ)3 (X - ẍ)4

1 2008 93 78 6045 -4231,875 68450,584

2 2009 119 80 6320 -3001,563 43297,547

(9)

5 4 2011 93 85 7183 -772,357 7086,378 5 2012 100 93 8556 -2,894 4,123 6 2013 81 93 8649 -0,791 0,732 7 2014 95 95 8930 0,190 0,109 8 2015 118 100 10000 224,202 1362,025 9 2016 85 118 13806 13102,528 308892,103 10 2017 78 119 14221 16242,331 411337,038 ∑ 939 90190 19140,174 872913,717 X rerata : 93,9250

3.3 Tes Jenis Distribusi

Tabel 4 Pemilihan Jenis Distribusi Probabilitas

Distribusi Syarat Hasil

Hitungan Keterangan Normal Cs ≈ 0 Cs = 0.8703 tidak sesuai CK ≈ 3 CK = 3.7747 Log Normal Cs/CV ≈ 3 Cs/CV = 6.1060 tidak sesuai CK> 3 CK = 3.7747 Gumbel Tipe I Cs ≈ 1.1396 Cs = 0.8703 tidak sesuai CK ≈ 5.4002 CK = 3.7747 Log Pearson Tipe III Selain syarat di atas; - sesuai Cs dan CK bebas 3.4 Hujan Rencana

Tabel 5 Analisis Hujan Rencana Metode Log Pearson III No. Urut X Log X (log X)2

(log X - log ẍ)3 Probabilitas (%) (m) Wxi = m/(n+1) 1 78 1,8907 3,5747 -0,00046468 9,091 2 80 1,9004 3,6114 -0,00031151 18,182 3 81 1,9058 3,6321 -0,00024250 27,273 4 85 1,9281 3,7177 -0,00006408 36,364

(10)

6 5 93 1,9661 3,8657 -0,00000001 45,455 6 93 1,9685 3,8749 0,00000000 54,545 7 95 1,9754 3,9023 0,00000039 63,636 8 100 2,0000 4,0000 0,00003229 72,727 9 118 2,0700 4,2851 0,00105754 81,818 10 119 2,0765 4,3117 0,00127034 90,909 ∑ 19,6816 38,7756 0,00127778 Average: ꜚlog ẍ = 1,9682

Tabel 6 Hasil Hujan Rencana T

(tahun) P (%) ꜚlog ẍ G SD G.SD log Rti Rti (mm)

1,01 99 1,9682 -2,766 0,0661 -0,1827 1,7855 61,02 2 50 1,9682 0,102 0,0661 0,0067 1,9749 94,38 5 20 1,9682 0,857 0,0661 0,0566 2,0248 105,87 10 10 1,9682 1,197 0,0661 0,0791 2,0472 111,49 25 4 1,9682 1,522 0,0661 0,1005 2,0687 117,13 50 2 1,9682 1,711 0,0661 0,1130 2,0812 120,55 100 1 1,9682 1,868 0,0661 0,1234 2,0916 123,47 200 0,5 1,9682 2,002 0,0661 0,1322 2,1004 126,00 3.5 Waktu Konsentrasi

Tabel 7 Hasil Perhitungan Tc

3.6 Intensitas Hujan

Tabel 8 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan

Bahu Badan Bahu Badan Bahu Badan 1 7+600 - 7+700 7,7162 25,7056 147,5502 155,2664 173,2558 0,0431 0,0481 2 7+700 - 7+800 6,9846 25,7056 147,5062 154,4908 173,2118 0,0429 0,0481 3 7+800 - 7+900 6,9095 23,7899 147,0172 153,9267 170,8071 0,0428 0,0474 4 7+900 - 8+000 6,5616 22,9865 146,7838 153,3455 169,7703 0,0426 0,0472 5 8+000 - 8+100 7,2770 22,1773 146,6133 153,8903 168,7906 0,0427 0,0469 No Segmen jalan T0 (detik) Td (detik) Tc (detik) Tc (jam)

Bahu Badan Bahu Badan

1 7+600 - 7+700 111,491 0,0431 0,0481 188,355 175,080 2 7+700 - 7+800 111,491 0,0429 0,0481 188,985 175,109 3 7+800 - 7+900 111,491 0,0428 0,0474 189,446 176,749 4 7+900 - 8+000 111,491 0,0426 0,0472 189,924 177,468 5 8+000 - 8+100 111,491 0,0427 0,0469 189,476 178,154 No Segmen jalan R24 (mm) Tc (jam) I (mm/jam)

(11)

7 3.7 Debit Air Hujan

Tabel 9 Debit Air Hujan

3.8 Pengaruh Kualitas Drainase Terhadap Kerusakan Jalan

Gambar 1 Kondisi jalan saat terjadi hujan Gambar 2 Kondisi Drainase saat terjadi hujan

Gambar 3 Kondisi bahu jalan saat terjadi hujan

Gambar 4 Kondisi jalan saat hujan KM 8+000 – 8+100 1 7+600 - 7+700 0,007338 0,023042 0,030380 2 7+700 - 7+800 0,007354 0,023046 0,030400 3 7+800 - 7+900 0,007366 0,023188 0,030554 4 7+900 - 8+000 0,007379 0,023251 0,030629 5 8+000 - 8+100 0,007367 0,023308 0,030675

No Segmen jalan Q bahu

(m3/detik) Q badan (m

3

/detik) QT

(12)

8 4. PENUTUP

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Ruas jalan Boyolali-Kartasura KM 7+600 – 8+100 dapat dikatakan mengalami kerusakan jalan dengan kondisi “poor”berdasarkan analisiskerusakan jalan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI)dengan hasil nilai PCI berkisar antara 44-54.

Pada ruas jalan Boyolali-Kartasura KM 7+600 – 8+100 terdapat saluran drainase, tetapi pada saat musim hujan drainase yang tersedia tidak dapat berfungsi dengan baik dikarenakan beberapa faktor, antara lain akibat drainase tersumbat sampah dan rumput yang tumbuh disekitarnya. Hal tersebut menyebabkan tidak mampunya drainase yang tersedia menampung air hujan yang mengakibatkan air meluap ke badan jalan dan menggenang. Genangan air hujan pada badan jalan menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan jalan.

Kualitas drainase pada ruas jalan Boyolali-Kartasura KM 7+600 – 8+100 berpengaruh terhadap kerusakan jalan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya gambar visual yang disajikan untuk mengetahui sekilas tentang keadaan drainase saat terjadi hujan dan melalui grafik hubungan limpasan air dengan nilai PCI yang memperlihatkan semakin besar debit limpasan pada ruas jalan, maka semakin kecil nilai PCI atau dapat dikatakan bahwa ruas jalan tersebut mengalami kerusakan dengan memperhitungkan nilai tolerin PCI pada ruas jalan yang ditinjau. 40 45 50 55 60 0.030380 0.030400 0.030554 0.030629 0.030675 N ilai PCI

Limpasan Air M3/detik

(13)

9

Agar tidak terjadi kerusakan jalan yang lebih parah, maka perlu segera adanya pemeliharaan jalan secara tepat dan efisien oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJR).

Untuk mengurangi potensi kerusakan jalan akibat drainase, maka perlu dilakukan tindakan pemeliharaan secara berkala pada drainase jalan yang telah tersedia agar tetap dapat berfungsi dengan baik. Pemeliharaan tersebut dapat berupa pemeliharaan rutin terhadap bagian pelengkap drainase agar tetap berfungsi dengan baik, adanya perbaikan pada dimensi saluran drainase dan perawatan terhadap drainase yang telah tersedia, misal dari sampah dan tumbuhan yang dapat mengganggu kestabilan fungsi dari drainase.

Untuk perencanaan perkerasan lentur jalan, instansi yang berwenang perlu memperhatikan kualitas bahan pada lapisan perkerasan, sehingga umur perkerasan sesuai dengan umur layanan yang telah direncanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrosyid, Jaji. 2016. “Materi Perkuliahan Drainase”. UMS.

Acmad, Fadli dkk. 2013. “Evaluasi Tingkat Kerusakan Permukaan Jalan Isimu-Paguyuman berdasarkan Metode Pavement Condition Index (PCI)”. Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.

ASTM D 6433 – 07. 1997. Standard Practice for Roads and Parking Lots Pavement Condition Index Surveys. USA: West Conshohocken.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah 2002. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Pt – T – 01 – 2002 – B. Jakarta.

Direktorat Jendral Bina Marga DPU. Manual pemeliharaan Jalan Nomor : 03/MN/B/1983.

Fadhilah, Nurul. 2013. “Pengaruh Volume Kendaraan terhadap Tingkat Kerusakan Jalan pada Perkerasan Rigid di Kota Semarang”. Skripsi, Universita Negeri Semarang, Semarang.

Firizi, Dimitri. 2015. “Analisis dan Evaluasi Saluran Drainase pada Kawasan Perumnas Talang Kelapa di Subdas Lambidaro Kota Palembang”. Universitas Sriwijaya, Palembang.

Hardiyatmo, H.C. 2007. Pemeliharaan Jalan Raya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

(14)

10

Hasmar, Halim. 2011. Drainase Terapan. Yogyakarta: UII Press.

Irzami. 2010. “Penilaian Kondisi perkerasan dengan Menggunakan Metode Indeks Kondisi Perkerasan pada Ruas Jalan Simpang Kulim-Simpang Batang”. Thesis, Universitas Islam Riau, Pekanbaru.

Kodoatie, R.J. 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Madona, Aris. 2012. “Penampang Melintang dalam Ilmu Ukur Tanah”. 17-10-2016. http://itp-civilengineering.blogspot.co.id/2012/05/penampang-melintang-penampang-memanjang.html.

Michael Toryila, Tiza dkk. 2016. “The Effects Of Poor Drainage System On Road Pavement”. India.

Muftah M.Akash, Faraj dkk. 2014. “The Use Of Pavement Condition Index (PCI) As The Consideration Of Rehabilitation Priority”. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Oglesby, Clarkson H. 1999. Teknik Jalan Raya, Jilid 1. Jakarta: Gramedia. Sukirman, Silvia, 1994. Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan Raya.

Bandung: Nova.

Sukirman, Silvia, 1996. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Nova.

Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi Offset.

Suryadharma, Hendra. 1999. Rekayasa Jalan Raya. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Press.

Suyono, Sosrodarsono dan Ir, Kensaku Takeda. 2003. Hidrologi untuk pengairan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Triatmodjo, Bambang.2008. Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset. Wajdi Bardeesi, Mohammad and Athallah Youssef. 2015. “Evaluation Of

Pavement Condition and Maitenance Works For Road Network In Saudi Arabia”. Beirut Arab University, Lebanon.

Widiharjo, Budi. 2014. “Analisis Kerusakan Jalan Dengan Metode Pavement Condition Index (PCI), Peningkatan dengan Metode Analisa Komponen dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Tentara Pelajar Surakarta”. Tugas Akhir, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Gambar

Tabel 2 Hasil Perhitungan Curah Hujan (R).
Tabel 5 Analisis Hujan Rencana Metode Log Pearson III No. Urut  X  Log X  (log X) 2
Tabel 6 Hasil Hujan Rencana  T
Tabel 9 Debit Air Hujan

Referensi

Dokumen terkait

Terlihat bahwa siklus II kegiatan guru dan siswa sudah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model kontekstual dengan berbantuan media benda konkret secara

Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi permasalahan yang terjadi di lapangan dengan dilaksanakan perencanaan bangunan groundsill di bagian hilir Bendung

1.Pedagang Perantara (Merchant Middlemen), lembaga tataniaga yang menghimpun barang untuk kemudian barang tersebut dimiliki untuk ditangani dalam upaya memperoleh marjin tataniaga.

Sedangkan dari hasil analisis (NASA-TLX) pada pekerja diperoleh skor rata-rata sebesar 79, 29 % yang dikategorikan sebagai pekerjaan dengan beban kerja

Dari data tersebut terlihat karena jumlah pengunjung setiap tahun mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan Oleh karena permasalahan yang dialami oleh Objek Wisata Alam

HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang ditampilkan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian suplemen pakan UMMB dan SPM secara nyata mampu meningkatkan rerata produksi susu harian pada

Berdasarkan monitoring permohonan perizinan peralatan sampai Triwulan IV tahun 2008, jumlah pemohon Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan IUPHHK-HA sesuai Peraturan Menhut Nomor

Rencana Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2020 dimaksudkan untuk menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan