• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk merupakan salah satu lembaga keungan terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1956. Jaringan Bank Danamon sudah tersebar di seluruh Indonesia, dari sabang sampai merauke. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk berkantor pusat di menara Bank Danamon JL. HR. Rasuna Said, Blok C No.10 Kel. Karet, Kec. Setiabudi Jakarta 12920 – Indonesia.

Per 30 Juni 2016, Danamon mencatat aset sebesar 175 triliun rupiah, didukung 1900 kantor cabang konvensional, unit danamon simpan pinjam , unit syariah, serta kantor cabang anak perusahaan, Adira. Danamon menyediakan akses ke 1454 ATM dan 70 CDM, serta sepuluh ribu ATM melalui kerjasama dengan jaringan ATM bersama, ALTO dan Prima yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Tumpuan Danamon untuk memenuhi semua kebutuhan nasabahnya tercermin dari pendekatan bisnis. Fokus perbankan yang universal, diimplementasikan pada tahun 2003 menentukan arah ekspansi bisnis Danamon ke depan. Pada akhir 2004, Danamon telah melengkapi rangkaian segmen usahanya, mulai dari mass market, perbankan komersial dan UKM, perbankan ritel, bisnis kartu kredit, perbankan syariah, perbankan korporasi, tresuri, pasar modal dan lembaga keuangan, serta Adira Finance. Pada 2004 Danamon juga membangun bisnis asuransi dan bisnis keuangan rumah tangga lewat Adira Insurance dan Adira Kredit (dulunya Adira Quantum). Pembelian bisnis kartu American Express di Indonesia pada 2006 memposisikan Danamon sebagai salah satu penerbit kartu terbesar di Indonesia. Danamon terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di semua segmen usahanya melalui jaringan distribusi Danamon di Indonesia. Danamon mengembangkan beragam bisnis perbankan, meliputi perbankan usaha kecil dan menengah (UKM), perbankan komersial, perbankan korporasi, perbankan ritel, perbankan konsumer, perbankan mikro melalui

(2)

2

Danamon Simpan Pinjam (DSP), pembiayaan perdagangan (trade finance), manajemen kas (cash management), layanan tresuri dan pasar modal, layanan lembaga keuangan serta perbankan syariah.

Di tahun 2015, Danamon menggelar ‘Pojok Bisa’ sebagai sarana literasi keuangan. Melalui program tersebut, Danamon mengedukasi pedagang pasar mengenai pembukuan dan ibu-ibu rumah tangga tentang bagaimana mengelola keuangan rumah tangga. Danamon juga mengundang nasabah pengusaha UMKM yang sukses untuk membagikan kiat sukses mereka dalam membangun usahanya. Danamon juga memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan program tanggung jawab social perusahaan yang dilaksanakan oleh Yayasan Danamon Peduli, diantaranya program revitalisasi pasar rakyat melalui Program Pasar Sejahtera serta berbagai kegiatan merespon bencana melalui Cepat Tanggap Bencana.

1.1.1. Logo Perusahaan

Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber : www.danamon.co.id

Pada tahun 1956, perusahaan ini didirikan atas sebagai Bank Kopra Indonesia. tahun 1976, istilah Bank Danamon pertama kali digunakan yang merupakan kepanjangan dari “Dana Moneter”. Untuk menentukan arah ekspansi kedepannya, bank Danamon mensosialisasikan logo barunya sekitar tahun 2002. Logo diatas

(3)

3

merupakan logo dari Bank Danamon Indonesia Tbk., yang dipakai hingga sekarang, (Website resmi Bank Danamon Indonesia,Tbk.2017). 1.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi dari PT Bank Danamon Indonesia, Tbk adalah : a. Visi

“ Peduli dan membantu jutaan orang mencapai kesejahteraan “ b. Misi

1) Menjadi Organisasi yang berorientasi ke nasabah 2) Melayani semua segmen

3) Menawarkan nilai yang unik untuk masing – masing segmen berdasarkan keunggulan dan pelayanan serta di dukung oleh teknologi kelas dunia

1.1.3. Skala Usaha, Perkembangan Usaha, Strategi Secara Umum a. Skala Usaha

Bank Danamon menjadi salah satu bank valuta asing pertama di Indonesia, dan menjadi perusahan publik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Sekitar tahun 2011 akhir, Bank Danamon merupakan salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia dari jumlah pegawai – sekitar 61,875 (termasuk karyawan anak perusahaan). Per 30 Juni 2016, Danamon mencatatkan asset sebesar Rp 175 triliun, didukung 1.900 kantor cabang dan pusat pelayanan, terdiri dari kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam, unit Syariah, serta kantor cabang anak perusahaan, Adira. Danamon menyediakan akses ke 1.454 ATM dan 70 CDM, serta puluhan ribu ATM melalui kerjasama dengan jaringan ATM Bersama, ALTO, dan Prima yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

b. Perkembangan Usaha

Dalam masa beroperasinya, Bank Danamon telah mengalami beberapa perkembangan usaha. Di mulai pada tahun 1956 dikenal dengan Bank Kopra lalu berubah menjadi PT

(4)

4

Bank Danamon Indonesia, Tbk di tahun 1976. Setelah jalan beberapa tahun, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk diambil alih oleh pemerintah karena krisis Asia dan mengalami legal marger dengan delapan bank yan diambil alih oleh pemerintah pada tahun 2000. Tahun 2003 terjadi akuisisi mayoritas saham pemerintah oleh Asia Financial (Indonesia) pte. Ltd. Hingga saat ini pada tahun 2017, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk mengalami perkembangan usaha yang cukup signifikan hingga melakukan banyak akuisisi dan ekspansi ke unit bisnis lain seperti bisnis asuransi.

c. Strategi Secara Umum

Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan sahamnya oleh konsorsium Asia Finance Indonesia di bawah kendali Temasek Holdings. Dengan hadirnya manajemen baru, maka dicanangkanlah penata ulangan model bisnis dan strategi usaha Bank Danamon dalam usahanya untuk terus melakukan perubahan total dalam desain yang sudah dirancang untuk menjadikan Bank Danamon sebagai salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan bank pemain utama di kawasan Asia. Danamon selalu berinovasi, berorientasi pada nasabah dan peduli serta membantu jutaan orang. Danamon bertransformasi menjadi lebih cepat, lebih memahami dan memberikan kendali penuh untuk menentukan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan finansial nasabah. Danamon melayani semua segmen dengan menawarkan nilai yang unik untuk masing-masing segmen berdasarkan keunggulan penjualan dan pelayanan yang didukung oleh teknologi kelas dunia. Selain fokus pada perbankan universal, pada akhir tahun 2004, danamon telah melengkapi segmen usahanya, mulai dari mass

(5)

5

market, perbankan komersial dan UKM,perbankan ritel dan lain-lainnya. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan oleh Bank Danamon untuk terus berupaya memenuhi brand promise-nya untuk menjadi bank yang “bisa mewujudkan setiap keinginan nasabah”.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Danamon menjadikan kelas menengah dan UKM skala kecil sebagai segmen bisnis utama. Berbagai perubahan yang telah diimplementasikan di perbankan UKM, komersial, dan konsumer pada tahun 2016. Di tahun 2017 ini, Danamon sepenuhnya memperkenalkan implementasi dari tahun sebelumnya untuk memperbesar pangsa pasar pada segmen-segmen ini.

1.1.4. Produk dan Layanan a. Produk

Bank Danamon mempunyai produk-produk unggulannya, antara lain adalah :

 Tabungan Danamon Lebih

 Tabungan Danamon Flexi Max Tabungan Danaon SuperCombo

 Tabungan Danamon Cita-Cita ku (Cita2ku)  Tabungan Danamon Prima Dolar

 Kartu Debit Danamon

 Tabungan Danamon Manchester United Debit Card  Tabungan Pendidikan Danamon

 Tabungan Danamon Si Pinter  Tabungan Danaon Syariah iB  Danamon TabunganKu b. Layanan

Ada beberapa layanan yang ditawarkan oleh Bank Danamon, diantaranya adalah :

(6)

6

 kurang lebih ada 1400 ATM dan CDM yang tersebar diseluruh Indonesia

 Layanan internet Banking  Mobile Banking

 Call Center Bank Danamon

 Layanan asuransi melalui anak perusahannya seperti adira insurance.

1.2. Latar Belakang Penelitian

Bagi setiap perusahaan reputasi dan citra perusahaan merupakan aset yang paling utama serta tak ternilai harganya. Salah satu unsur pembentuk citra dan reputasi perusahaan adalah tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). CSR merupakan sebuah komitmen dari perusahaan untuk mensejahterakan perusahaan dan lingkungannya. Bisa dikatakan bahwa CSR dan lingkungan eksternal perusahaan seperti masyarakat merupakan suatu simbiosis mutualisme yang saling menguntungan untuk keduanya. Perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari masayrakat sehingga berdampak positif untuk perusahaan dan lingkungan ekstrenal perusahaan seperti masyarakat merasa di perhatikan mengenai kesejahteraan hidupnya. Di Indonesia terdapat Undang-undang (UU) nomor 47 tahun 2007, bab V pasal 74 mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan serta ketentuan lebih lanjut di atur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (PT). Oleh karena itu, banyak perusahaan yang melaksanakan tanggung jawab sosial ini, termasuk PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia,Tbk. memiliki beberapa CSR antara lain yaitu Pasar Sejahtera, Cepat Tanggap Bencana dan Danamon Peduli Lingkungan. CSR ini di tangani oleh Yayasan Danamon Peduli yang merupakan lembaga untuk menangani masalah CSR PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Yang menjadi salah satu perhatian pada CSR ini adalah program mengenai Pasar Sejahtera. Pasar sejahtera merupakan kepanjangan dari (Sehat, Hijau, Bersih, Terawat).

(7)

7

Program Pasar Sejahtera merupakan sebuah respons dan upaya PT Bank Danamon Indonesia,Tbk. dalam meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan di pasar tradisional agar dapat memenuhi persyaratan standar nasional. Pada dasarnya, program ini merupakan bagian terpadu dari upaya nasional untuk merevitalisasi pasar tradisional. Di tengah gempuran modernisasi ini, peran dari pasar tradisional semakin menurun. Menurut data AC Nielsen yang dirilis kompas.com, pada tahun 2007 jumlah pasar tradisional di Indonesia mencapai 13.550, kemudian menyusut menjadi 13.450 pada 2009 dan menyusut lagi menjadi 9.950 pada 2011. Dapat dilihat dengan gamblang bahwa pertumbuhan pasar tradisional mengalami tren penurunan sebesar 8,1%. Hal sebaliknya terjadi pada pasar modern yang meningkat 30% pada tahun 2010, (Fathurrokhman:2015). Penggambaran yang sudah melekat pada pasar tradisional dimana identik dengan lingkungan kumuh, becek dan kotor harus segera mendapat penanganan agar eksistensi pasar tradisional tetap ada. Salah satu alasan mengapa harus tetap mempertahankan pasar tradisional adalah karena di dalamnya terdapat pedagang-pedagang kecil yang menggantungkan hidup dan nasibnya serta sejak dahulu pasar tradisional menjadi denyut nadi kehidupan sosio-ekonomi masyarakat Indonesia. Selain itu, pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini yaitu para Usaha Kecil, Mikro dan menengah (UMKM). Melihat peran dari pasar tradisional ini, pemerintah harus menempuh langkah-langkah pasti untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional.

Audrinazta & Budiastuti, (2012), menyatakan bahwa CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Jadi secara singkatnya bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan sekitar (Wijaya et al, 2015). PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengembangkan PASAR SEJAHTERA sebagai

(8)

8

inisiatif terpadu guna mendukung percepatan revitalisasi pasar tradisional yang berfokus kepada aspek manajemen kesehatan lingkungan. PT Bank Danamon Indonesia melalui Yayasan Danamon Peduli mengembangkan unit percontohan di dalam pasar tradisional yang menunjukkan bagaimana seharusnya kondisi pasar yang sehat, bersih dan aman. Kegiatan tersebut merupakan salah satu pogram CSR dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. CSR ini mempunyai tujuan utama yaitu merevitalisasi pasar tradisional bertajuk pasar sejahtera. Selain itu, adapun empat tujuan yang lain , yaitu peningkatan konsidi pasar, intervensi perubahan perilaku, peningkatan komitmen pemerintah, dan peningkatan dukungan masyarakat. Menurut pendapat Jhon Elkington, (1997) melalui bukunya “Cannibal with Forks, the Tripple Bottom Line of Twentieth Century Business”. Elkington mengembangkan konsep Triple Bottom Line dalam istilah economic prosperity, environmental quality dan social justice. Definisi dari CSR, pertama dalam Pemerintah Inggris, dikatakan ”Voluntary action that bussines can take over and above compliance with minimum requirement,”. Melalui buku tersebut, Elkington mengatakan bahwa “ Apabila perusahaan yang ingin berkelanjutan, haruslah memperhatikan 3P”. Selain mengejar profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkonstribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet).

Gambar 1.2

Konsep Triple Bottom Line

Sumber : http://www.icastusa.org/triple-bottom-line-foundation/ dan Olahan Penulis

(9)

9

Tanggung jawab sosial perusahaan bank Danamon pada awalnya dilakukan secara terpisah antara Danamon dan anak perusahaannya. Pada tahun 2006 Danamon menyadari bahwa tanggung jawab sosial memerlukan komitmen yang kuat dan kerja program yang terfokus agar lebih memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan. Untuk itu, dibentuknya entitas khusus yang diberikan mandat untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan yakni Yayasan Danamon Peduli di tahun 2006. Salah satu bentuk tanggung jawab sosial bank Danamon adalah “Pasar Sejahtera” yang dibentuk di tahun 2010. Pada tahun 2010-2012 bank danamon fokus mengembangkan lima pasar percontohan yaitu, Pasar Ibuh di Payakumbuh, Pasar Grogolan di Pekalongan, Pasar Bunder di Sragen, Pasar Baru di Kota Probolinggo dan Pasar Semampir di Kabupaten Probolinggo. Hingga saat ini

di tahun 2016, pasar sejahtera sudah bertambah menjadi 11 pasar tradisional. Pasar Grogolan di Pekalongan merupakan salah satu pasar percontohan

program PASAR SEJAHTERA. Hingga saat ini di tahun 2016, pendapatan bersih terus mengalami peningkatan hingga mencapai double-digit sebesar 12% atau sekitar 2,7 triliun rupiah. Selain itu, dari tahun 2010 hingga tahun 2014 mengalami peningkatan. Simpanan nasabah di tahun 2014 sebesar 118.325 miliar rupiah yang sebelumnya di tahun 2010 sejumlah 80.986 miliar rupiah.

Dalam mendukung revitalisasi pasar tradisional Yayasan Danamon Peduli memadukan dukungan strategisnya ke dalam program-program dan gerakan nasional yang tengah berjalan. Diharapkan pemerintah dan masayarakat mampu membantu serta mendorong keberlangsungan dari program ini. Sebagai bentuk dukungannya, melalui Yayasan Danamon Peduli melakukan perbaikan fasilitas dan infrastruktur serta penyediaan peralatan, bantuan teknis dalam bentuk pelatihan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu, pemerintah daerah yang menjadi mitra dalam program ini bertugas mengkoordinasikan kerjasama antar sektor terkait, menyelenggarakan program pendidikan bagi masyarakat pasar,memastikan pengelolaan dan

(10)

10

komitmen terhadap kesinambungan dukungan melalui skema program yang ada. Jadi terlihat bahwa PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. melalui Yayasan Danamon Peduli sangat bersemangat mengembangkan pasar rakyat di Indonesia untuk menjadi komitmen dari perusahaan. Dari laporan tahunan tahun 2016, Bank Danamon tetap berfokus pada pengembangan CSR pada program salah satunya yaitu “Pasar Sejahtera”. Pada laporan tahunan tahun 2016, Bank Danamon sepenuhnya memperkenalkan implementasi dari tahun sebelumnya untuk memperbesar segmennya. Di bawah ini, terdapat gambar yang menggambarkan kondisi Pasar Grogolan Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Gambar 1.3

Kondisi Pasar Grogolan Kota Pekalongan

Sumber : Website Bina Swadaya Konsultan & Data Penulis

Pasar Grogalan merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di kota Pekalongan. Akan tetapi menataan pasar yang tidak baik menjadikan pasar terlihat kumuh dan tidak tertata. Pada tahun 2012 terlihat bahwa pasar mengalami revitalisasi pasar yang meliputi penataan kios pasar, menertiban pedagang di pinggir gerbang masuk pasar dan jalan serta adanya mural-mural yang menghiasi tembok pasar Grogolan kota Pekalongan. Pada kisaran bulan Agustus higga September 2017 awal, penulis melakukan observasi lapangan di pasar Grogolan kota Pekalongan melalui wawancara. Berdasarkan hasil wawancara kepada dua puluh pedagagang pasar Grogolan yang menjadi

(11)

11

responden. Dibawah ini merupakan ringkasan hasil wawancara kepada dua puluh pedagang pasar Grogolan sebagai berikut :

Tabel 1.1

Hasil Kesimpulan Wawancara kepada 20 responden (pedagang)

No Pertanyaan Tanggapan Responden

1 Apakah mengetahui adanya revitalisasi/perbaikan pasar yang dilakukan oleh bank Danamon?

18 dari 20 responden menjawab bahwa mereka mengetahui adanya revitalisasi pasar dan dikelola baik oleh bank Danamon.

2 Bagaimana kondisi pasar Grogolan sebelum adanya revitalisasi/perbaikan dari bank Danamon?

20 responden dapat menceritakan kondisi pasar Grogolan sebelum adanya revitalisasi pasar. Pada awalnya mereka menceritakan bahwa sebelum adanya revitalisasi dari bank Danamon ini kondisi lingkungan pasar kumuh dan kurang tertata. 3 Apakah ada perbedaan

setelah dilakakukannya revitalisasi/perbaikan pasar ini?

Sebanyak 17 dari 20 responden dapat menceritakan dengan baik berbedaan yang terjadi setelah adanya revitalisasi di pasar Grogolan. Mereka merasa dengan program revitalisasi ini lingkungan menjadi lebih bersih dan kios para pedagang menjadi lebih tertata.

4 Apakah manfaat yang dapat dirasakan oleh para pedagang

dengan adanya

revitalisasi/perbaikan pasar ini?

17 responden menyatakan bahwa mereka merasakan manfaat dari adanya revitalisasi pasar ini. Mereka merasa dengan adanya program ini

(12)

12

penghasilan mereka lebih meningkat, para pengunjung pasar banyak. 5 Bagaimana pandangan anda

terhadap bank Danamon?

Terdapat 12 responden menyatakan bahwa bunga pinjaman bank Danamon tinggi dibanding dengan bank-bank lain yang ada di Pekalongan.

6 Dalam bentuk apa saja bantuan yang diberikan bank Danamon atas program revitalisasi pasar ini?

Terdapat 18 responden yang dapat menceritakan bantuan apa saja yang mereka terima atas adanya revitalisasi pasar ini. Bantuan tersebut antara lain adanya tong sampah di tiap pedagang, adanya tempat pengelolaan sampah di belakang pasar, perbaikan los daging dan sayur, perbaiakan atap pasar serta diberikannya perlengkapan berjualan untuk pedagang daging seperti celemek dan talenan besar.

Sumber : Data Olahan Penulis, 2017

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bahwa masyarakat sudah banyak yang mengetahui program CSR berupa revitalisasi pasar ini dilakukan oleh bank Danamon. Revitalisasi pasar ini sangat bermanfaat bagi para pedagang dan lingkungan pasar karena dapat mengubah lingkungan pasar yang kumuh dengan sampah menjadi lebih bersih dan tertata. Pada hasil wawancara tak sedikit dari mereka menyebut bank Danamon merupakan bank dengan suku bunga pinjaman yang ditinggi dibanding dengan bank lain yang ada di Pekalongan. Sehingga para pedagan enggan untuk meminjam atau menjadi nasabah bank.

Dalam uraian diatas, permasalahan ini layak untuk dilakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) PT. (Sambungan Tabel 1.1)

(13)

13

Bank Danamon Indonesia, Tbk. Melalui Program Pasar Sejahtera di Daerah Pekalongan Terhadap Citra Perusahaan” yang akan mencoba mengkaji bahwa apakah program CSR PT Bank Danamon Indonesia Tbk ini benar-benar di terapkan dan bagaimana realisasinya serta apakah CSR ini mampu berkelanjutan atau hanya sebatas untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan di awal saja. Selanjutnya yaitu ingin mengetahui apakah masyarakat di pekalongan sudah mengetahui dan merasakan manfaat sepenuhnya dari program yang dijalankan tersebut. Lalu yang terpenting yaitu mengetahui tanggapan dari masyarakat di area pasar grogolan bagaimana manfaat program ini untuk kesejahteraan mereka. Dari tanggapan itulah bisa dilihat apakah program ini akan berdampak kepada citra perusahaan ataukah tidak.

1.3. Perumusan Masalah

Untuk mencitapkan perusahaan yang dapat terus hidup berkelanjutan tidaklah mudah. Perusahaan harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor internal atau eksternal yang mendukung kehidupan perusahaan. Menurut Untung (204:6), perusahaan dapat melaksanakan selaras dengan ketentuan hukum, aturan, atau nilai yang berlaku dengan tujuan agar perusahaan dapat hidup secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi para stakeholdernya. Perusahaan yang menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) pasti juga akan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Agar suatu perusahaan dapat hidup berkelanjutan, perusahaan tidak hanya fokus pada keuangan (profit) saja, tetapi perusahaan juga harus memperhatikan masyarakat sekitar (people) dan lingkungannya (planet). Ketiga hal tersebut harus bisa diperhatikan dengan baik oleh perusahaan agar dapat memberikan nilai baik terhadap citra perusahaan.

Salah satu bank yang menerapkan prinsip GCG adalah bank Danamon. Sebagai wujud penerapan GCG tersebut, bank Danamon memiliki program CSR berupa pasar sejahtera. CSR bank Danamon diharapkan dapat

(14)

14

meningkatkan citra perusahaan. Dimana saat ini citra bank Danamon berdasarkan wawancara menyatakan bahwa bank Danamon merupakan bank dengan suku bunga pinjaman tinggi.

Oleh karena itu inti permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh Corporate Social Rsponsibility (CSR) PT Bank Danamon, Tbk. terhadap Citra Perusahaan pada pedagang pasar Grogolan, Kota Pekangan sebagai yang menerima program perusahaan.

1.4. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, terdapat pertanyaan dalam penelitian ini antara lain, adalah :

1. Bagaimana realisasi program Corporate Sosial Responsibility (CSR) oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk melalui Yayasan Danamon Peduli? 2. Apakah Manfaat yang diterima masyarakat Pekalongan (khususnya area

pasar Grogolan) atas program Corporate Sosial Responsibility (CSR) ini? 3. Bagaimana Citra PT Bank Danamon Indonesia,Tbk. di mata masyarakat

Pekalongan atas adanya program CSR ini ?

4. Seberapa besar program tersebut akan berpengaruh terhadap citra perusahaan?

1.5. Tujuan Penelitian

Dari rumusan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Realisasi program Corporate Sosial Responsibility (CSR) oleh PT Bank Danamon Indonesia,Tbk. melalui Yayasan Danamon Peduli.

2. Manfaat yang diterima masyarakat pekalongan (khususnya area pasar Grogolan) atas program CSR PT Bank Danamon Indonesia,Tbk.

3. Citra PT Bank Danamon Indonesia,Tbk. di mata masyarakat Pekalongan. 4. Seberapa besar pengaruh program CSR “PASAR SEJAHTERA” terhadap

(15)

15 1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Aspek Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan dalam ilmu pengetahuan dan bisa dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam kajian atau di bidang yang sama.

1.6.2. Aspek Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi untuk perusahaan yang bersangkutan sebagai masukan dalam melaksanakan program CSR yang lebih efektif dan efisien di masa yang akan datang.

1.7. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mempunyai batasan-batasan agar dalam melakukan penelitian suatu permasalahan dan pengambilan data menjadi lebih jelas, terarah serta terstruktur. Batasan-batasan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1) Penelitian dilakukan di pasar Grogolan, Pekalongan.

2) Pengambilan data atau penyebaran kuisioner dilakukan kepada para masyarakat dikawasan pasar Grogolan atau disekitas pasar Grogolan. 3) Pengambilan data dilakukan selama periode kurang lebih sebulan. 4) Data yang di dapat kemudian akan diolah mengunkan aplikasi SPSS

agar mendapatkan informasi dan dapat disimpulkan hasilnya.

1.8. Sistematika Penelisan Tugas Akhir BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menggambarkan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pernyataan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai metode-metode dan literatur-literatur terdahulu yang dapat digunakan sebagai yang digunakan sebagai tinjauan

(16)

16

pustaka penelitian sehingga diperoleh gambaran yang yang cukup jelas mengenai masalah yang akan diteliti.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan mengenai karakteristik penelitian, alat pengumpulan data, tahapan pelaksanaan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan sumber data, uji validitas dan teknis analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan secara rinci bagaimana hasil perhitungan dan analisa dari sebuah penelitian. Pada bab hasil dan pembahasa ini berisi data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk memberikan informasi serta solusi dari permasalahan yang ada.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang di dapat dari pembahasan permasalahan yang telah dilakukan dan terdapat saran yang bisa diberikan kepada pihak perusahaan sebagai masukan.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran yang besar dalam membentuk perilaku prososial remaja sehingga apabila orang tua

Analisis kelayakan usaha pada budidaya ikan lele dengan pakan organic menunjukkan hasil bahwa pakan organic dengan bahan baku limbah biogas lebih layak

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar