BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dalam arti yang luas bertujuan untuk mengembangkan kepribadian siswa, sehingga dapat melangkah kejalur profesi yang diminati. Pelaksanaan pembelajaran IPA untuk ini yaitu penerapan pembelajaran yang memperhatikan model-model inovasi yang mendorong siswa berfikir mandiri dan lebih berpusat pada siswa (Student centered learning). Untuk kepentingan tersebut diatas guru lebih berperan sebagai fasilitator, atau pemandu belajar, bertugas membimbing dan pengarahkan siswa dalam belajar.
Tujuan pindidikan kimia SMA memberikan pengetahuan untuk memahami penerapan konsep kimia dan saling keterkaitannya, serta mampu menerapkan konsep-konsep kimia dan metoda ilmiah yang melibatkan keterampilan proses untuk memecahkan masalah dalam kehidupan.
Pembelajaran kimia selama ini di SMA Negeri 1 Nan Sabaris kurang diminati siswa karena beberapa hal :
1. Banyaknya konsep dasar yang bersifat teoritis yang harus dihafal dan sangat membosankan bagi siswa
2. Kurangnya Aktifitas siswa kecuali hanya mendengarkan guru berbicara menyampaikan materi pelajaran.
3. Hasil belajar siswa pada pelajaran kimia rendah yaitu rerata Nilai Koqnitif 51 4. Interaksi sesama siswa dalam belajar sangat rendah
5. Kerja sama ( kooperatif) antar siswa sangat rendah. 6. Peran guru lebih dominant
Kurikulum mata pelajaran kimia di SMA untuk semester ganjil di kelas XII memuat kompetensi unsur-unsur penting, sifat-sifat, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya di alam. Karena luasnya cakupan materi yang harus dikuasai siswa dan bersifat teoritis membuat pelajaran pada kompetensi ini sangat membosankan. Penulis mencoba memperbaiki pembelajran kimia menjadi indah, menarik, inovatif, koperatif dan bermakna bagi siswa maka penulis memilih
menerapkan model pembelajaran Koopertive JIGSAW pada kompetensi sifat-sifat unsur dalam system priodik kelas XII semester ganjil pada SMA Negeri 1 Nan Sabaris dengan tujuan meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar siswa dalam belajar kimia.
Model pembelajaran ini dapat meningkatkan Hasil belajar siswa di sekolah dan menyampaikan pendapat secara logis dan mendengar pendapat orang lain, kerjasama kelompok yang baik sehingga terbangun kemampuan kecakapan komunikasi, sifat menghargai pendapat orang lain dan memperoleh keterampilan bekerjasama dalam belajar.. Agar pembelajaran menjadi indah, menarik, inovatif, koperatif dan bermakna bagi siswa.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka permasalahan dalam pembelajaran kimia di kelas XII SMA Negeri 1 Nan Sabaris secara umum adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia.Permasalahan tersebut rinciannya dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Rendahnya aktivitas siswa akibat dari kebiasan siswa yang selalu mencawan
saja.
2. Rendahnya hasil belajar karena kurangnya kemampuan siswa untuk memahami dan menyimpulkan materi pelajaran.
3. Kurangnya kemampuan siswa untuk belajar sendiri dan berkelompok akibat terumpunya guru sebagai sumber belajar yang paling dominant di kelas.
4. Kurangnya kemampuan siswa mengkaitkan materi yang dipelajari dengan persoalan kehidupan seharari-hari di lingkungan mereka akibat tidak kontekstual materi pelajaran yang disajikan kepada siswa.
Masalah –masalah yang teridentifikasi tersebut diatas ,perlu segera dipecahkan agar tidak menjadi berkepanjangan dan menimbulkan masalah lain yang lebih besar. Untuk mengatasi rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa tersebut maka penelitian ini difokuskan pada upaya penerapan Pembelajaran Kooperative JIGSAW dalam pembelajaran kimia.
Penelitian ini dilakukan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran kimia, dan dengan sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya yang ada di SMA 1 Nan Sabaris kabupaten Padang Pariaman.
Berdasarkan paparan latar belakang, sebab akibat dan alasan maka permasalahaan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut
1. Apakah Pembelajaran Kooperative JIGSAW dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa pada materi kimia Unsur kelas XII IA semester ganjil di SMA Negeri 1 Nan Sabaris kabupaten Padang Pariaman.
2. Sejauh mana penggunaan Pembelajaran Kooperative JIGSAW dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi kimia Unsur kelas XII IA semester ganjil di SMA Negeri 1 Nan Sabaris kabupaten Padang Pariaman
C. Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pelajaran kimia Unsur melalui metode Pembelajaran Kooperative JIGSAW dalam mata pelajaran Kimia di kelas XII IA SMA 1Nan Sabaris
2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kimia Unsur melalui metode Pembelajaran Kooperative JIGSAW di kelas XII IA semester ganjil SMA 1 Nan Sabaris.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti dalam peningkatan kualitas mengajar.
2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam Pembelajaran kimia di SMA 1 Nan Sabaris.
3. Meningkatnya hasil belajar siswa pada materi Kimia Unsur dalam mata pelajaran kimia di SMA 1 Nan Sabaris.
BAB II
KAJIAN TIORI DAN PUSTAKA
Pembelajaran akan lebih baik jika dilakukan bermacam –macam metode. Metode Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa didukung oleh beberapa tiori dibawah ini.
A. Aktivitas Belajar
Sehubungan dengan permasalahan diatas, untuk mengatasi perlu dicari jalan keluarnya. Memberikan pemahaman kepada siswa dalam proses pembelajaran yang aktif perlu dilakukan. Belajar aktif merupakan suatu suatu pendekatan dalam pengelolaan sistim pembelajaran ,melalui cara-cara belajar aktif dalam menuju belajar mandiri. Seorang siswa dikatakan telah belajar dengan aktif, apabila yang bersangkutan didalam proses pembelajaran telah melakukan sebagian besar pekerjaanya, berfikir menyelesaikan masalahnya,mampu dan berani mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan, membuat kesimpulan ,menerapkan apa yang dipelajari, mendiskusikan dengan mengajarkan kepada orang lain.(Silbermen).
B. Hasil Belajar
Keberhasilan suatu kegiatan belajar dapat dilihat dari hasil belajar setelah mengikuti usaha belajar, hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa menguasai suatu materi pelajaran.
Menurut Nawawi yang dikutip Ruspiwanti (2003:10) Hasil belajar adalah “tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti pelajaran, yang telah dinyatakan dalam bentuk angka yang diproleh dari proses evaluasi”. Berdasarkan pendapat tersebut maka hasil belajar merupakan prestasi dari kegiatan belajar sedangkan belajar lebih menekankan pada proses kegiatan bukan pada hasil belajarnya. Manusia melakukan kegiatan belajar dengan bermacam cara, sesuai dengan keadaan. Bila seseorang telah melakukan kegiatan belajar, maka dalam dirinya akan terjadi perubahan-perubahan yang merupakan pernyataan perbuatan belajar. Perubahan tersebut disebut hasil belajar.
Berkaitan dengan hasil belajar yang diproleh sebagai hasil belajar, terdapat tiga tipe hasil belajar yaitu (1) tipe hasil belajar bidang kognitif meliputi pengetahuan, pemahama penerapan ,analisis sintesis dan evaluasi (2)tipe hasil belajar bidang afektif meliputi penerimaan, jawaban,penilaian, organisi dan karakteristik nilai (3)tipe hasil belajar bidang psikomotor meliputi tingkatan keterampilan (Sudjana,2004:50).
Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi ukuran hasil belajar siswa adalah ranah kognitif ,afektif dan ranah psikomotor.Semakin tinggi taraf tingkat yang dicapai maka akan menjadi baik pula kualitas hasil belajar yang didapatkan.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu faktor penentu penguasaan siswa terhadap apa-apa yang disampaikan kepadanya dalam kegiatan belajar,dimana penguasaan itu dapat berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
C. Kimia Unsur
Kimia unsur merupakan suatu topik pada Kurikulum Timgkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang terdiri dari :
1. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut
2. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya)
3. Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari
4. Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaan, dan bahayanya
D. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut (Lungdren, 1994).
1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama.”
2. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama.
4. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggungjawab di antara para anggota kelompok.
5. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar.
7. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Thompson, et al. (1995) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran sains. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 6 orang siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya.
Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau
tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan (Slavin, 1995).
E. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengarjarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997).
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4–6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie, A., 1994). Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan
kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 2001).
Kelompok Asal 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Kelompok Ahli
Gambar 1 : Ilustrasi Kelompok jigsaw
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Jigsaw didesain selain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri juga dituntut saling ketergantungan yang positif (saling memberi tahu) terhadap teman sekelompoknya. Selanjutnya di akhir pembelajaran, siswa diberi kuis secara individu yang mencakup topik materi yang telah dibahas. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependensi setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan dengan tujuan agar dapat mengerjakan kuis dengan baik.
Untuk pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, disusun langkah langkah pokok sebagai berikut; (1) pembagian tugas, (2) pemberian lembar ahli, (3) mengadakan diskusi, (4) mengadakan kuis. Adapun rencana pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw ini diatur secara instruksional sebagai berikut (Slavin,1995):
1. Membaca: siswa memperoleh topik-topik ahli dan membaca materi tersebut untuk mendapatkan informasi.
2. Diskusi kelompok ahli: siswa dengan topik-topik ahli yang sama bertemu untuk mendiskusikan topik tersebut.
3. Diskusi kelompok: ahli kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan topik pada kelompoknya.
4. Kuis: siswa memperoleh kuis individu yang mencakup semua topik.
5. Penghargaan kelompok: penghitungan skor kelompok dan menentukan penghargaan kelompok.
Setelah kuis dilakukan, maka dilakukan perhitungan skor perkembangan individu dan skor kelompok. Skor individu setiap kelompok memberi sumbangan pada skor kelompok berdasarkan rentang skor yang diperoleh pada kuis sebelumnya dengan skor terakhir.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada dasarnya penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Esensi dari penelitian tindakan kelas terletak pada adanya tindakan dalam situasi yang dialami untuk memecahkan
permasalahan yang terjadi di dalam kelas praktis dan efektif. A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA negeri 1 Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman kelas XII IA1 dengan jumlah siswa 39 orang. Letak geografisnya strategis yaitu terletak di pertengahan jalan Lubuk Alung-Pariaman, tepatnya di kenegarian Kapalo Koto, kecamatan Nan Sabaris. Sekolah ini mempunyai 69 orang guru, 3 orang guru kimia dengan motto sekolah “Sekolah masa depan yang berwawasan Religius,Sain Teknologi adaptif,dan berbudayaNasional.” sedangkan Visi sekolah” Unggul dalam berprestasi,terampil dalam berkarya,sopan dalam bersikap.”
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pembelajaran Kimia dengan Standar Kompetensi “Memahami karakteristik Unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya di alam” di kelas XII IA1 SMA negeri 1 Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman yang meliputi kegiatan guru dan siswa serta hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
C. Waktu Penelitian
Waktu penelitian digunakan dalam penelitian ini selama 3 bulan ,yaitu dari bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2008 semester I tahun pelajaran 2007-2008 (jadwal terlampir).
D. Prosedur / Langkah-langkah Penelitian
Kegiatan yang dilaksanakan berupa siklus yang dimulai dari aspek perencanaan, melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, melakukan pengamatan bersama dengan pelaksanaan tindakan dan melakukan refleksi untuk memproses data yang didapat pada saat dilakukan pengamatan (observasi).
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus menggunakam metode Kooperatve Jigsaw pada pelajaran kimia di kelas XII IA.
Setiap siklus terdiri dari kegitan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan dan refleksi terhadap tindakan.
Siklus I Perencanaan tindakan
• Menetapkan materi bahan ajar dalam pembelajaran
• Menyusun skenario pembelajaran • Menentukan metode pembelajaran • Menyiapkan instrument penelitian
• Menyusun LKK(lembaran kerja kelompok) Pelaksanaan
Tindakan
Melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai dengan skenario
A.Kegiatan Pra PBM
• Guru menyiapkan bahan ajar sesuai Kompetensi dasar yang akan dibahas. • Guru mengambil absensi
• Guru menyiapkan lembaran LKK(lembaran kerja kelompok)
B.Kegiatan Awal
• Menjelasan tentang SK dan KD yang akan dibahas,
• Guru menanyakan tentang tugas yang diberikan tentang kelompok unsure.
• Guru membagi kelompok asal yang terdiri 4-6 orang dengan kemampuan yang berbeda menjadi 6 kelompok.
C.Kegiatan Inti.
• Siswa diminta mencabut lot untuk menentukan materi mana yang harus dikuasainya(terdiri dari 6 sub materi) • Siswa yang mempunyai nomor yang
sama(materi yang sama) berkumpul berdiskusi untukmenguasai materi yang ditugaskan kepada mereka,dan menyusun strategi untuk menyampaikan kepada
temannya kelompok ini disebut kelompok ahli • Siswa ahli tiap topik kembali kedalam
kelompok asal dan menerangkan kepada siswa pada kelompok asalnya dengan cara yang bergantian
(Kelompok asal ini yang disebut kelompok Jigsaw)
• Siswa memproleh kuis individi yang mencakup semua topik.
D. Kegiatan Akhir
• Penghitungan skor kelompok
• Guru memberikan reward pada kelompok yang berhasil dengan nilai yang baik dan memotivasi kelompok yang nilai masih dibawah ketuntasan minimal(KKM). Tindakan
pengamatan
Selama kegiatan dilakukan,kolaborator mengamati kegiatan kegiatan yang dilakukan siswa dengan guru baik yang positif maupun yang negative. Catatan kolaborator dari hasil
pengamatan akan didiskusikan agar solusi yang tepat dan ditemui sebagai perbaikan untuk siklus berikutnya.
Refleksi Menganalisa hasil pengamatan untuk memproleh gambaran atau hasil yang dicapai dari tindakan yang dilakukan, yang dijadikan dasar untuk menyusun rencana tindakan pada siklus
berikutnya sampai mencapai target yg ditentukan. Siklus II
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Penelitian tindakan kelas ini akan dianalisa secara kuantitatif dengan melihat persentase peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Sebelumnya dianalisa secara kualitatif untuk menukar data, menjadi sumber dari data kuantitatif.
Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
a. Pedoman observasi untuk mengecek kegiatan siswa dengan guru yang di lakukan berdasarkan indicator yang ditentukan sebelumnya.
b. Catatan tentang kejadian yang terjadi selama tindakan diberikan ,baik yang positif maupun yang negative.
c. Lembaran tes untuk melihat hasil belajar siswa.
F. Analisa Data
Data hasil penelitian tindakan kelas ini akan dianalisis secara kualitatif dengan melihat persentase peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa. Selanjtutnya berdasarkan hasil analisa tersebut dilakukan tindak lanjut. Data yang diproleh dari ujian harian siswa akan digunakan untuk mengmbil kesimpulan terhadap hasil penelitian tindakan kelas.
G. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan sebagai berikut :
1. Dalam melakukan aktivitas belajar sekurang –kurangnya 75 % siswa active.
2. Kondisi dalam proses pembelajaran sekurang-kurangnya 75% siswa dapat menjawab kuis dan pertanyaan yang diberikan tentang kimia unsur.
3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa 75 .
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian 1. Siklus 1
Aktivitas siswa dan hasil belajar siswa rendah maka dilakukan tindakan pada siklus pertama ini.Yang telah disiapkan pada siklus pertama ini beberapa perangkat pembelajaran dan instrument penelitian. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembaran kerja kelompok (lkk), lembaran observasi dan lembaran evaluasi. Adapun Standar kompetensi (sk) yang dibahas dalam perangkat pembelajaran tersebut adalah memahami karakteristi unsure-unsur penting,kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam. Dengan kompetensi dasar Mengidentifikasi kelimpahan unsure-unsur utama (golongan gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah) dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur-unsur tersebut. Karena luasnya topic yang dibahas maka pada siklus 1 yang dibahas adalah Gas Mulia.
Langkah-langkah yang disusun dalam RPP didesain sesuai dengan langkah-langkah pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.Bahan ajar merupakan kumpulan lembar ahli berupa uraian materi dari topic-topik yang dibahas.Sedangkan lembaran kerja kelompok berisi langkah-langkah materi yang harus dimiliki dan dipahami oleh kelompok asal.
Sedangkan instrument yang dihasilkan adalah lembaran observasi berisi tentang keaktivan siswa dalam kelompok ahli dan kelompok asal, lembaran evaluasi berisi tentang kompetensi yang harus kuasai siswa.
a. Pelaksanaan tindakan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari RPP yang sudah didesain mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sesuai dengan rencana yang telah disepakati, tindakan pada siklus 1.
• Guru menjelaskan SK dan KD tentang :
Memahami karakteristi unsure-unsur penting,kegunaan dan bahayanya,serta terdapatnya dialam.Dengan kompetensi dasar Mengidentifikasi kelimpahan unsure-unsur utama (golongan gas mulia,halogen,alkali,alkali tanah) dan transisi
di alam dan produk yang mengandung unsur-unsur tersebut.Karena luasnya topic yang dibahas maka pada siklus 1 yang dibahas adalah Gas Mulia.
• Menginformasikan metoda jigsaw kepada siswa. • Apersepsi / motivasi (ada pada LKK)
Kegiatan Inti (80 menit)
• Guru membagi kelompok secara heterogen menjadi 8 kelompok • Siswa anggota kelompok mengambil lot yang telah disediakan (1-5)
• Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbePda sesuai dengan nomor lot mereka masing-masing.(Topik Gas mulia)
• Tiap orang dalam tim diberi bagian yang ditugaskan dengan topik Gas Mulia • Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian /sub bagian
Gas mulia yang sama(nomor yang sama) bertemu dalam kelompok baru(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
• Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali kekelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. • Tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi mereka.
• Guru memberikan evaluasi.(kuis) Kegiatan Akhir (penutup)
• Setelah kuis dilakukan maka dilakukan perhitungan skor individu dan kelompok.
• Guru memberikan reword pada kelompok yang nilai tertinggi dan memotivasi kelompok yang nilainya tidak mencapai KKM.
• Guru menginformasikan topik berikutnya dengan metode belajar yang sama. b. Tindakan Pengamatan
Pada pengamatan ini dilakukan oleh observer berupa pengamatan terhadap aktivitas siswa dengan butir lembaran observasi Pengamat melaporkan apa yang dilakukan siswa dan guru selama proses berlangsung.
1. Kemampuan guru dalam mengorganisasikan siswa masih perlu perbaikan kerena siswa masih lalai sehingga waktu kurang efisien.
2. Pada saat siswa mempelajari topik mereka masing-masing,beberapa siswa bertanya kepada guru seharusnya mereka berdiskusi dengan anggota kelompok.
3. Aktivitas yang diamati pada kelompok ahli dan kelompok asal dapat dilihat pada lembaran observasi.
Gambar 1
Suasana pembelajaran pada siklus I
Tabel 2. Aktivitas siswa No Aktivitas siswa Kelompok I II III IV V VI VII VII I
1 Kerjasama dalam kelompok C C B B B C C B
2 Memberikan saran,gagasan C C C C C C C C 3 Kemampuan menerangkan kepada teman C C C B C B B C 4 Memperhatikan teman menerangkan C C C C C C C C 5 Memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan teman C C C B C C C C
6 Tidak memonopoli dalam
kelompok B B B C C B B C
7 Tidak memaksakan
pendapat B B B B B B B B
8 Kemampuan memahami
materi C C C B B B B D
9 Partisipasi dalam kelompok C B B C C C C C
10 Taat terhadap pembelajaran
kooperatif Jigsaw B B B B B B B B
11 Kemampuan memotivasi
teman dalam kelompok C C C B B B B C
12 Kemampuan menarik
kesimpulan C C C B B B B C
Sumber : Pengolahan data – As.2008
Keterangan: A = Sangat baik B = Baik
C = Cukup D = Kurang
Pada tabel 2 aktivitas siswa yang baik (B) ada pada Tidak memaksakan pada pendapat diri sendiri dan taat kepada pembelajaran kooperattive jigsaw yaitu sebesar 100% menjawab B (baik) dan yang terendah yaitu pada aktivitas
siswa terhadap memberikan gagasan dan saran serta memperhatikan teman menerangkan yaitu menjawab C = Cukup.dari 8 kelompok yang diteliti
Pada pertemuan pertama ini siswa masih banyak yang tidak melakukan diskusi (±60 % anggota yang aktif). Mereka asyik membaca lembar ahli sendiri-sendiri( 20%), bahkan ada diantara mereka yang melakukan prilaku tidak relevan,seperti bercanda menggoda temannya dll.Guru bertanya “Apakah semua anggota kelompoknya sudah dapat menjelaskan kepada kelompok temannya yang ada dikelompok asal? Mereka menjawab “belum bisa” maka waktu ditambah ±10 menit.Setelah 10 mennit guru meminta siswa kembali pada kelompok asal.
Pada kelompok ahli 1-2 orang dari anggota kelompok asal belum bisa menerangkan topik yang menjadi tanggung jawabnya. ±30 % anggota kelompok yang belum memperhatikan temannya menerangkan.Sehingga kemampuan untuk menarik kesimpulan masih kurang.Ketika persentase oleh anggota kelompok ahli yang ditunjuk ada beberapa kelompok ahli belum lancar mempersentasikan hasil diskusi kelompok ahli.Secara umum aktivitas siswa belum seperti yang kita harapkan dapat kita lihat dari data observasi diatas.
Hasil kuis sebagai berikut :
Kelompok Nilai Keterangan
I 66 Tidak tuntas
II 54 Tidak tuntas
III 64 Tidak tuntas
IV 68 Tidak tuntas
V 74 Tuntas
VI 75 Tuntas
VII 77,5 Tuntas
VIII 76 Tuntas
Sumber : Pengolahan data – As.2008
d. Refleksi
Dengan memperhatikan data observasi serta hasil kuis dan pengamatan terhadap siswa kela XII IA1 diproleh hal-hal sebagai berikut :
1. Prosentase rata-rata aktivitas yang termasuk partisipasi aktif(baik) sebesar 44.8% dan nilai kelompok yang tuntas setelah kuis diadakan ± 50%
2. Kemampuan memberikan saran,gagasan ,memperhatikan teman menerangkan ,memberikan tanggapan terhadap pertanyaan dan kemampuan memahami materi perlu ditingkatkan.Maka langkah pembelajaran pada siklus dua akan sedikit berubah yaitu sebelum masuk pada kegiatan inti siswa disuruh membaca topik yang akan dipelajari secara keseluruhan terlebih dahulu
2.Siklus II
Siklus dua ini dilakukan karena aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah pada siklus pertama. Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II ini dihasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP, Bahan ajar, LKS, kuis dengan topik Halogen.Untuk angket pengamatan yang digunakan pada siklus II ini masih sama dengan siklus I.
a. Tindakan dan Pengamatan, Tahap ini merupakan pelaksanaan dari RPP yang sudah didesain mengikuti model pembelajaran koopertif tipe Jigsaw dengan topik Halogen. Setelah dilakukan pengamatan diproleh data sebagai berikut :
Tabel aktivitas siswa pada siklus II
No Aktivitas siswa
Kelompok
I II III IV V VI VII VIII
1 Kerjasama dalam kelompok A B A A A A B B
2 Memberikan saran,gagasan A B A B B A B B 3 Kemampuan menerangkan kepada teman A B B B B A A A 4 Memperhatikan teman menerangkan A A A A A A A A 5 Memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan teman A B A B A A A B
6 Tidak memonopoli dalam
kelompok B B A A A B B B
7 Tidak memaksakan pendapat B B A A A B B B
8 Kemampuan memahami
materi A B A A B B B B
9 Partisipasi dalam kelompok A B B B A B B B
No Aktivitas siswa
Kelompok
I II III IV V VI VII VIII
1 Kerjasama dalam kelompok A B A A A A B B
kooperatif Jigsaw
11 Kemampuan memotivasi
teman dalam kelompok B B A B A B B B
12 Kemampuan menarik
kesimpulan B B A A B A A B
Sumber : Pengolahan data – As.2008
Keterangan:
A = Sangat baik B = Baik
C = Cukup D = Kurang
Aktivitas siswa pada siklus II ini sudah sangat baik.Siswa tidak mengalami kesulitan dalam diskusi, siswa sudah akrap dengan metode jigsaw tampak dari data diatas
Gambar 2
Suasana pembelajaran pada siklus II
Presentase Tim Ahli 1 Presentase Tim Ahli 2
Tabel kuis pada siklus II
Kelompok Nilai Keterangan
I 76 Tuntas
III 60 Tidak tuntas IV 78 Tuntas V 87.5 Tuntas VI 75 Tuntas VII 91 Tuntas VIII 90 Tuntas
Sumber : Pengolahan data – As.2008
Kemampuan siswa memahami materi sudah baik pada siklus II ini terlihat sudah banyak kelompok siswa yang tuntas atau mempunyai nilai yang baik pada kuis yang diberikan pada topik ini.
c. Refleksi siklus II
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan tindakan pada siklus II tetap dapat meningkatkan aktivitas siswa terlihat dari data ± 90% berpatisipasi dan kemampuan siswa untuk memahami materi terlihat dari hasil belajar atau nilai kuis yang didapatkan siswa dua kelompok siswa tidak tuntas enam kelompok siswa tuntas pada topik ini atau naik 25% dari siklus I.
B. Pembahasan
Dari hasil analisa data pada siklus I dan siklus II dapat dibuat pembahasan sebagai berikut :
a. Dari tabel hasil belajar kelompok siswa di bawah ini, Kelompok I mempunyai nilai hasil belajar sebesar 66 pada siklus 1 dan pada siklus II mendapat nilai sebesar 76. kelompok II mendapatkan nilai hasil belajar sebesar 54 pada siklus
1 dan pada siklus II mendapatkan nilai sebesar 70. kelompok III mendapatkan nilai sebesar 64 pada siklus I tetapi turun pada siklus II sebesar 60. Kelompok IV terdapat nilai sebesar 68 pada siklus I dan pada siklus II naik menjadi 78. Kelompok V mendapat nilai sebesar 74 pada siklus II naik pada siklus II menjadi 87.5. kelompok VI, pada siklus I dan II mempunyai nilai sebesar 75. Kelompok VII mempunyai nilai pada siklus I sebesar 77.5 dan pada siklus II naik menjadi 94. Kelompok VIII pada siklus 1 mempunyai nilai sebesar 76 naik pada siklus II menjadi 90. secara rata-rata terdapat kenaikan Siklus 1 ke siklus II sebesar 50. Artinya pemahaman siswa terhadap materi semakin baik. Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai siswa dari siklus I ke siklus II.dimana pada siklus I nilai siswa yang tuntas hanya 50 %, pada akhir siklus II meningkat menjadi 75%
Tabel : Hasil Belajar Kelompok siswa
Sumber : Pengolahan data – As.2008
b. Siswa lebih antusias belajar terlihat dari data observasi pada siklus I hanya 44.8 % siswa berpasipasi aktif, pada siklus II keaktivan siswa sudah mencapai sempurna lebih kurang 90%.
c. Minat siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebanyak 82.5% .Menurut siswa metode pembelajaran tipe Jigsaw menarik karena semua siswa dituntut serius dalam menguasai materi yang nantinya akan ia
HASIL BELAJAR KELOMPOK SISWA
66 54 64 68 74 75 77.5 76 76 70 60 78 87.5 75 91 90 0 20 40 60 80 100
I II III IV V VI VII VIII
Kelompok
N
ila
i Siklus I
jelaskan kepada teman kelompoknya tetapi kelemahannya pada saat mendengarkan materi dari teman yang lain yang kurang mampu atau kurang menguasai materi siswa kurang mengerti.
d. Kendala yang terjadi adalah seringnya waktu untuk diskusi pada kelompok ahli dan kelompok asal kurang sehingga terkesan tergesa-gesa.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Pembelajaran Kooperative JIGSAW dalam mata pelajaran Kimia dapat meningkatkan aktivitas siswa. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Kimia dengan metode Pembelajaran Kooperative
JIGSAW dapat meningkatkan kompetensi atau hasil belajar siswa .
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan temuan di lapangan, maka kami mengajukan beberapa saran berikut ini:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw agar dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang digunakan guru di sekolah.
2. Kepada siswa agar dapat membiasakan diri belajar berkelompok untuk menambah pemahaman materi.
3. Siswa harus berani mengungkapkan pendapat,menjelaskan kepada teman dan mampu mengambil kesimpulan dari pembelajaran yang sedang berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: McGraw Hill Companies.
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Edesi revisi
Emildadiany, Novi. 2006, Cooperative learning – jigsaw …... ([email protected])
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tahun 2006 tentang Struktur Kurikulum Ilmu Pendikan Sosial dan Silabus.
Lungdren, L. 1994. Cooperative Learning in The Science Classroom. New York: McGraw Hill Companies.
Rose, Colin dan Malcolm J.Nicholl, 2003. Accelerated Learning for the 21st century: Cara Belajar Cepat Abad XXI. Jakarta : Yayasan Nuansa Cendakia
Slavin. 1995. Cooperative Learning Theory. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon Publishe
A. Jadwal Penelitian
No Rencana Bula
n
Minggu ke
1 Persiapan Agt.
Pelatihan persiapan v
- Menyusun usulan penelitian v
- Menyusun konsep penelitian v
- Menyepakati jadwal dan
tugas v
- Menyusun instrument Sept v - Diskusi konsep pelaksanaan v
2 Pelaksanaan v Siklus I v - Perencanaan v - Melakukan Tindakan v v Siklus II Okt v - Perencanaan v v - Melakukan Tindakan v v
3 Menyusun Laporan Nov v
- Menyusun konsep laporan v
- Seminar v
- Perbaikan laporan v v
- Penggandaan dan pengiriman
hasil Des v
B . Personalia Penelitian
• Ketua
Jenis Kelamin : Perempuan
Pangkat/Golongan : Pembina / IV a
Jabatan : Guru Mata Pelajaran
Mata Pelajaran yang diampu : Kimia
Sekolah Asal : SMA Negeri 1 Nan Sabaris
• Kolaborator
Nama : Elseva Mayetri, S.Pd
Jenis Kelamin : Perempuan
Pangkat/Golongan : Penata tk 1 / IIIb
Jabatan : Guru Mata Pelajaran
Mata Pelajaran yang diampu : Kimia
C. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII IPA / 1 Kimia Unsur-Unsur
Standar Kompetensi : 3.Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam.
Kompetensi dasar 3.1.Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut
I. Indikator:
1. Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia ( gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen.
2. Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut 3. Menentukan sifat fisis dan sifat kimia gas mulia
4. Mengidentifikasi kegunaan gas mulia II. Tujuan:
Siswa dapat,
1. Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia ( gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen.
2. Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur tersebut 3. Mengidentifiksi sifat fisis dan sifat kimia gas mulia
4. Meng identifiksi kegunaan gas mulia dalam kehidupan sehari-hari. III. Materi Ajar
Unsur-unsur gas Mulia:
o Kelimpahan unsur gas mulia o Sifat gas mulia
o Kegunaan gas mulia I V. Metode pendekatan:
Metode Kooperative JIGSAW o Penyampaian informasi o Diskusi
o Penugasan V. Alokasi Waktu
o 3 Jam Pelajaran VI. Skenario Pembelajaran
Kegiatan awal (15 menit) o Salam pembuka
o Memeriksa kehadiran siswa
o Menjelaskan Sk dan KD pada bab yang akan dibahas. o Menginformasikan metoda jigsaw kepada siswa. o Apersepsi / motivasi (ada pada LKS)
o Pembagian kelompok secara heterogen menjadi 8 kelompok
o Siswa anggota kelompok mengambil lot yang telah disediakan (1-5) o Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeada sesuai
dengan nomor lot mereka masing-masing.(Topik Gas mulia)
o Tiap orang dalam tim diberi bagian yang ditugaskan dengan topik Gas Mulia
o Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian /sub bagian Gas mulia yang sama(nomor yang sama) bertemu dalam kelompok baru(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
o Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali kekelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
o Tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi mereka. o Guru memberikan evaluasi.(kuis)
Kegiatan Akhir (penutup)
o Setelah kuis dilakukan maka dilakukan perhitungan skor individu dan kelompok.
o Guru memberikan reword pada kelompok yang nilai tertinggi dan memotivasi kelompok yang nilainya tidak mencapai KKM.
o Guru menginformasikan topik berikutnya dengan metode belajar yang
sama.+-VII. Alat / Bahan / Sumber Belajar : Buku Kimia; LKS, multimedia, internet.
VIII Penilaian: A. Kuis
1. Kemampuan gas mulia untuk bereaksi dengan unsur lain kecil karena... a.Jari-jari atomnya besar b.Nomor atomnya genap c.Energi ionisasinya tinggi
d.Eva selalu 8 e.Kelelektronegatifannya kecil. 2. Flour paling mudah bereaksi dengan ...
a.Helium b.Kripton c.Neon d.Argon e.Xenon 3. Unsur gas mulia dengan Eva 8,kecuali ...
a.Ne b.Kr c.Ar. d.He e.Xe
a.Oksidator lemah b.Oksidator kuat c.Reduktor kuat d.Amfoter e.Basa kuat
5. Senyawa pertama yang dapat dibuat dari Gas Mulia adalah... a.KrPtF6 b.XeF6 c.XePtF6 d.RnF2 e.XeO3 6. Unsur Gas Mulia yang bersifat radioaktif adalah ...
a.He b.Ne c.Ar d.Rn e.Xe
7. Unsur gas mulia yang digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar dan pada pengelasan stainless stell adalah ...
a.He b.Ne c.Ar d.Rn e.Xe
8. Unsur Gas Mulia yang paling banyak terdapat dialam dan matahari adalah a.He b.Ne c.Ar d.Rn e.Xe
9. Unsur Gas Mulia yang digunakan untuk lampu reklame adalah... a. He b. Ne c. Ar d. Rn e. Xe
10.Yang merupakan susunan konfigurasi elektron Gas Mulia adalah ... a.1S2 2S2 2P6 3S1 b. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P5 c. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P63d10 4S2 d .1S2 2S2 2P6 3S2 3P63d10 4S2 4P6 e. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P63d10 4S2 4P65S2 B.Penilaian Sikap Keterangan : A.= 85 s/d 100, B = 70s/d 84, C = < 70
D. LEMBAR KERJA KELOMPOK
Gas Mulia Pendahuluan
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Kerjasama Kejujuran Toleransi
30 40 30 JUMLAH Nilai Kualitatif A B C 1. Ghea Radyssa Aulia 2. Gheo Adyarahman 3. Dst ...
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA(18).Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil(sangat sukar bereaksi).Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.Menurut lewis,kestabilan gas mulia tersbut disebabkan konfigurasinya yang terisi penuh,yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk helium).Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar sedangkan afinitasnya sangat rendah.Bahkan para ahli yakin bahwa unsus-unsur gas mulia benar-benar inert.Pada tahun 1962,Neil Bartlett,seorang ahli kimia dari kanada berhasil membuat senyawa Xenon,yaitu XePtF6 sejak itu berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.
Untuk mengetahui sifat gas mulia lebih banyak kerjakan lembara kerja dibawa ini !
Ahli 1
.Sifat Fisis gas mulia
a. Gas Mulia terletak pada golongan... Konfigurasi elektron gas mulia... Anggota Gas Mulia...
b. b.Keteraturan sifat dalam simtim priodik (tabel) Ahli 2
. Sifat kimia Gas Mulia a. Kereaktifan
b. Senyawa gas mulia.... c. ...
d. ... e. ... Ahli 3
. Terdapanya Gas Mulia dialam a... b... c... c... d... e... Ahli 4.
Kegunaan Gas Mulia a. Helium ... b. Neon ... c. Argon... d. Kripton... e. Xenon... f. Radon... Ahli 5
.Kelimpahan unsur dialam
Al 1... 2... 3... Si
dst
E. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII IPA / 1 Kimia Unsur-Unsur
Standar Kompetensi : 3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam. Kompetensi dasar : 3.1. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan
transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut
: 3.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur Halogen (titik di, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya. Indikator :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur Halogen ( titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan dan sifat khusus lainnya
2. Mengidentifikasi sifat-sifat kimia ( kereaktifan, kelarutan) Mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida ..
3. Reaksi-reaksi Halogen dengan unsur lain nya. 4. Senyawa-senyawa Halogen
5. Kegunaannya Senyawa Halogen dalam kehidupan zaharí-hari serta dampak negatifnya terhadap lingkungan
II. Tujuan: Siswa dapat,
1. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur Halogen ( titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan dan sifat khusus lainnya
2. Mengidentifikasi sifat-sifat kimia ( kereaktifan, kelarutan) Halogen mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida .. 3. Mengidentifikasi reaksi-reaksi Halogen dengan unsur lainnya.
4. Mengidentifikasi senyawa Halogen
5. Kegunaan senyawa Halogen dalam kehidupan sehari-hari serta dampak negatifnya terhadap linkungan.
III. Materi Ajar
1. Sifat Fisis dan sifat kimia Halogen 2. Mengidentifikasi reaksi-reaksi Halogen 3. Mengidentifikasi senyawa Halogen 4. Kegunaan dan dampak senyawa Halogen IV. Metode Kooperative JIGSAW
o Penyampaian informasi o Diskusi
o Penugasan VIII. Alokasi Waktu
o 5 Jam Pelajaran
IX. Skenario Pembelajaran Kegiatan awal (15 menit)
o Memeriksa kehadiran siswa
o Memeriksa PR, mencatat siswa yang tidak mengerjakan. o Apersepsi / motivasi (ada pada LKS)
Kegiatan Inti (80 menit)
• Pembagian kelompok secara heterogen menjadi 8 kelompok
• Siswa anggota kelompok mengambil lot yang telah disediakan (1-5)
• Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeada sesuai dengan nomor lot mereka masing-masing.(Topik Halogen)
• Tiap orang dalam tim diberi bagian yang ditugaskan dengan topik Halogen
• Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian /sub bagian Halogen yang sama(nomor yang sama) bertemu dalam kelompok baru(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
• Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali kekelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
• Tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi mereka. • Guru memberikan evaluasi.(kuis)
Kegiatan Akhir (penutup)
• Setelah kuis dilakukan maka dilakukan perhitungan skor perkembangan individu dan kelompok.Skor individu setiap kelompok memberi sumbangan pada skor kelompok berdasarkan rentangan yang diproleh pada kuis sebelumnya dengan skor terakhir.
• Guru memberikan reword pada kelompok yang nilai tertinggi dan memotivasi kelompok yang nilainya tidak mencapai KKM.
• Guru menginformasikan topik berikutnya dengan metode belajar yang
VII Alat / Bahan / Sumber Belajar : Buku Kimia; LKS, multimedia, internet. VIII Penilaian
A.Essay
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Halogen ?
2. Tuliskan 2 contoh reaksi Halogen dengan unsure logam. 3. Tuliskan 3 sifat halogen secara umum.
4. Sebutkan 3 nama senyawa oksi Halogen yang kamu ketahui. 5. Tuliskan 3 contoh reaksi pendesakan antar Halogen.
6. Tuliskan 5 kegunaan senyawa Halogen dalam kehidupan sehari-hari serta dampak negatifnya.
B.Penilaian Sikap
F. LEMBAR KERJA KELOMPOK
Pendahuluan :
Halogen merupakan unsur yang sangat reaktif ,dalam sistim priodik unsur terdapat pada golongan VIIA atau golongan 17.Halogen berasal dari kata ”Halgenoo”yang berarti pembentukan garam,hal ini didasarkan pada sejarah penemuan halogen yang selalu didapt dari garam.Beberapa halogen berperan dalam metabolisme tubuh misal ion klorida yang mengatur osmosis pada Jaringan sel plasma darah.Iodin terdapat pada kelenjer tiroid sebagai hormon tiroksin,Ion Florida diperlukan dalam pertumbuhan gigi serta mencegah kerusakan gigi.
Untuk mengetahui sifat halogen lebih dalam mari kita isi lembaran kerja dibawa ini :
Ahli 1
. Sifat –sifat Halogen A.Sifat Fisis
1.Keteratuan sifat halogen dalam sistim priodik ...(tabel) 2.Wujud Halogen...
3.Warna dan bau halogen... Ahli 2
B.Sifat kimia 1.Kelarutan...
2.Kereaktifan dan daya pengoksidasi halogen... 3.Reaksi pendesakan halogen...
Ahli 3
4.Sifat Asam
. - Sifat asam Halida : a.kekutan asam halida... b.titik didih asam halida... c.pembuatan asam halida... - Sifat asam oksi halida : a Penamaan asam oksi... b.Kekuatan asam... Ahli 4
Reaksi-reaksi halogen
a. Reksi dengan unsur logam...
b. Reaksi dengan unsur non logam... c. Reaksi dengan unsur methaloid ... d. Reaksi dengan Hidrogen ... e. Reasi dengan Air...
Ahli 5
Rumus kimia dan kegunaan Senyawa Halogen
a. Freon (... ) kegunaan ...dampak negatifnya... b. Plastik(...) c. Insektisida d. Kaporit e. Dll
G. EVALUASI HALOGEN Penguji : Dra. Asnailis
Nama Siswa : ... Kelas : ...
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (X) pada huruf a b. c, d atau e 1. Peraturan golongan halogen dari atas ke
bawah ...
a. Keelektronegatifan makin besar b. Afinitas elektron makin besar c. Jari-jari atom makin besar d. Sifat oksidator makin besar e. Energi ionisasi makin besar
2. Bilangan oksidasi Klorin terendah terdapat pada senyawa ...
a. KCl b. KClO c. KClO2 d. KClO3 e. KClO4
3. Asam Iodat mempunyai rumus a. HI
b. HIO c. HIO2 d. HIO3 e. HIO4
4. Unsur Halogen yang berwujud cair pada suhu kamar adalah ...
a. Fluorin b. Klorin c. Bromin d. Iodin e. Astatin
5. Unsur Halogen yang mudah Menyublin adalah ... a. Astatin b. Iodin c. Bromin d. Klorin e. Fluorin
6. Unsur Halogen yang bersifat radioaktif adalah... a. Bromin b. Fluorin c. Iodin d. Astatin e. Klorin
7. Urutan kenaikan titik didih dari asam halida adalah sebagai berikut...
a. HF , HCl , HBr , HI b. HI ,HBr , HCl ,HF c. HCl , HBr , HI, HF d. HF , HI ,HBr, HCl e. HBr , HI ,HF ,HCl
8. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda Pt...
a. Pada katoda dibebaskan Natrium b. Pada anode dibebaskan gas Hidrogen c. Pada anode dibebaskan gas Klorin d. Larutan menjadi basa
e. Larutan menjadi asam
9. Di antara spesi berikut,yang merupakan Oksidator terkuat adalah...
a. F- b. I- c.Cl2 d. Br2 e. Cl
-10. Di antara reaksi berikut yang dapat berlangsung adalah... a.Cl2 + 2HF → 2HCl + F2 b.Br2 + 2HCl → 2HBr + Cl2 c.I2 + 2HBr → 2HI + Br2 d.I2 + 2HCl → 2HI + Cl2 e. Br2 + 2HI → 2HBr + I2
SMA NEGERI 1 NAN SABARIS
NILAI UH SEBELUM DILAKUKAN PENELITIAN DENGAN METHODE JIGSAW, KELAS : XII. IA 1 NO NAMA NILAI 1 AFR 17 2 AGN 17 3 ALH 75 4 AND 42 5 ANN 58 6 CAN 17 7 CIT 17 8 EKA 33 9 ELH 83 10 ERI 67 11 FIT 58 12 HEN 67 13 INT 0 14 KHA 42 15 LIS 17 16 MWA 33 17 MAR 0 18 MIM 42 19 MUS 75 20 MUT 58 21 NIL 67 22 NIN 75 23 OKT 42 24 PRI 67 25 PU 58 26 REV 42 27 REZ 58 28 RIA 75 29 RID 25 30 RIN 58 31 RIS 42 32 SAL 96 33 SRI 50 34 UAL 67 35 UMM 83 36 VISC 67 37 VIV 83 38 YES 58 39 YET 42 Rata-rata 51 Pauh Kambar, Guru Mata Pelajaran
NILAI KELOMPOK SISWA KELAS XII IA 1 SETELAH PENELITIAN
Kelompok I Nilai 1 Nilai 2 Kelompok II Nilai 1 Nilai 2
Afrizal 70 80 Andre Harmaizi 50 70
Erina 60 70 Lisa Refmita 30 50
Rezi Mulia 60 70 Nilfita sari 60 70
M.Wahyudi H 80 80 Risya Aulia 50 70
Intan Mulyani 80 80
Rata-rata 66 76 Rata-rata 54 70
Kelompok III Nilai 1 Nilai 2 Kelompok IV Nilai 1 Nilai 2
Revina 90 70 Yesi Harfa Devi 60 70
Elhasni 60 60 Ria Safitriati 70 80
Ual Saddam 60 60 Citra Yustilova 70 80
Khairia Nurman 60 60 Alhadi Ikhsan 80 80
Rina Yusmawati 50 50
Rata-rata 64 60 Rata-rata 68 78
Kelompok V Nilai 1 Nilai 2 Kelompok VI Nilai 1 Nilai 2
Salni Safitri 60 75 Ummu Hatirah 60 60
Fitru Yuniati 60 82.5 Vivi Martinsyah 90 80
Mimi Latifah 90 95 Candra Andi Saputra 60 70
Ridho Ilahi 70 80 Musdalifa 90 90
Prima Nelita 90 90 Marissa Agustin 75
Rata-rata 74 87.5 Rata-rata 75 75
Kelompok VII Nilai 1 Nilai 2 Kelompok VIII Nilai 1 Nilai 2
Anissa Soraya 90 95 Yeti Sari Fatma 90 90
Sri Rahmayeni 70 85 Eka Wahyuni 40 75
Rina Harlina 70 90 Visca Nursyahdira 70 85
Agnes Oktora 60 80 Okta Luxvianti 90 90
Hendra Gunawan 90 96 Putri Aorora 90 90
Rata-rata 77.5 91 Rata-rata 76 90
Pauh Kambar, Guru Kima
Dra. Asnailis NIP. 131691879
Kimia Unsur Kelas XII IA No Aktivitas siswa Kelompok I II III IV V VI VI I VIII 1 Kerjasama dalam kelompok
2 Memberikan saran,gagasan 3 Kemampuan menerangkan
kepada teman
4 Memperhatikan teman menerangkan
5 Memberkan tanggapan terhadap pertanyaan teman
6 Tidak memonopoli dalam kelompok
7 Tidak memaksakan pendapat 8 Kemampuan memahami materi 9 Partisipasi dalam kelompok 10 Taat terhadap pembelajaran kooperatif Jigsaw 11 Kemampuan memotivasi teman dalam kelompok 12 Kemampuan menarik kesimpulan
*}. Lingkari menurut kelompok Observesr Keterangan :
A. Baik sekali ; 75-100 B. baik ; 60-74 C. Cukup ; 45-59