• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

53 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

SMK Batik Perbaik Purworejo terletak di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 14 telp./fax 0275-321407, Purworejo, Jawa Tengah. SMK Batik Perbaik Purworejo merupakan sekolah kejuruan yang berada di bawah naungan Yayasan Koperasi Batik. Pada tahun ajaran 2012/2013, jumlah kelas X, XI, dan XII secara keseluruhan terdiri dari 30 kelas yang meliputi 5 program keahlian, antara lain 9 Program Keahlian Akuntansi (AK), 6 Program Keahlian Pemasaran (PM), 6 Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP), 6 Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dan 3 Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Masing-masing program keahlian dikoordinasi oleh pengampu kelas yang berasal dari guru mata pelajaran yang bersangkutan pada masing-masing program keahlian.

Secara keseluruhan jumlah peserta didik di SMK Batik Perbaik Purworejo adalah sebanyak 941 siswa yang terdiri dari 297 siswa kelas X, 296 siswa kelas XI , dan 348 siswa kelas XII. Mayoritas siswa di SMK Batik Perbaik Purworejo adalah siswa putri. SMK Batik Perbaik Purworejo sekarang memiliki 64 guru terdiri dari 28 guru tetap dan 36

(2)

guru pengajar sedangkan jumlah karyawan yang ada di SMK Batik Perbaik ada 19 karyawan.

Secara umum kondisi SMK Batik Perbaik Purworejo baik jika dilihat dari segi lokasi dimana sekolah tersebut memiliki lokasi yang strategis dan kondusif untuk kegiatan belajar. Terdapat fasilitas penunjang yang cukup lengkap, pelayanan yang ramah dari guru dan staf karyawan, serta didukung dengan kondisi sarana prasarana pendidikan yang baik sehingga membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik dan siswa merasa nyaman untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.

Kegiatan belajar mengajar di SMK Batik Perbaik Purworejo dimulai pada pukul 07.00 WIB dan diakhiri pada pukul 13.45 WIB, kecuali pada hari Jumat pembelajaran dimulai pada pukul 07.00 WIB dan diakhiri pada pukul 11.45 WIB. Mata pelajaran Akuntansi kelas XI di SMK Batik Perbaik Purworejo diampu oleh tiga guru dan masing-masing dari mereka mengampu Standar Kompetensi (SK) yang berbeda.

Kelas XI Ak 2 merupakan salah satu dari tiga kelas XI Program Keahlian Akuntansi. Jumlah siswa kelas XI Ak 2 adalah sebanyak 30 siswa dan seluruhnya adalah siswa putri. Kelas ini menerapkan sistem

moving class sehingga ada pergantian ruangan ketika terjadi pergantian

jam mata pelajaran. Pembelajaran Akuntansi di kelas XI Ak 2, terutama pada Kompetensi Dasar membukukan data persediaan supplies ke kartu

(3)

persediaan supplies memiliki alokasi waktu 6 jam tiap minggunya dan dilaksanakan pada hari Selasa pada pukul 08.20–10.35 WIB dan hari Rabu pada pukul 09.55–12.10 WIB.

Sarana dan prasarana penunjang yang ada di ruang kelas XI Ak 2 adalah satu meja guru dan satu kursi guru, ditambah 16 meja siswa dan masing-masing meja siswa tersebut terdiri dari 2 kursi sehingga jumlah kursi siswa yang ada sebanyak 32 kursi. Terdapat 1 whiteboard yang dilengkapi pula dengan penghapus, spidol. Selain itu, pada dinding kelas juga dipasang jam dinding, papan absensi, papan daftar inventaris kelas, dan hiasan dinding lainnya.

2. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan Think Pair Share dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Pada setiap siklus diadakan pre test dan post test. Pelaksanaan pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Siklus I

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang Standar Kompetensi mengelola kartu persediaan supplies dengan Kompetensi Dasar membukukan data persediaan supplies ke kartu persediaan supplies yang meliputi memverifikasi data

(4)

mutasi persediaan supplies dan melakukan pembukuan terhadap jumlah mutasi persediaan supplies (unit dan nominal). Instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti handout/materi tentang pencatatan sediaan dengan sistem fisik dan sistem perpetual dalam jurnal umum, student

worksheet/lembar diskusi siswa yaitu tentang pencatatan dalam

jurnal umum dengan metode fisik dan perpetual, lembar catatan lapangan untuk mencatat proses pembelajaran berlangsung, soal pre test yang akan diberikan pada kegiatan awal pembelajaran dan soal post test yang akan diberikan pada kegiatan akhir pembelajaran. RPP dan instrument-instrumen yang ada didiskusikan dengan guru mata pelajaran Akuntansi kelas XI Ak 2. Pada RPP awal yang peneliti diskusikan dengan guru terdapat beberapa masukan. Saran yang diberikan oleh guru yaitu berkaitan dengan soal dan pembagian waktu. Soal yang direncanakan akan diberikan kepada siswa pada awal penelitian terdiri dari 5 transaksi untuk pre test dan 10 transaksi soal post test. Guru memberikan saran agar soal yang diberikan kepada siswa sebaiknya soal yang dalam transaksi sudah tercantum harga perolehan, karena siswa belum pernah diajarkan materi cara menghitung harga perolehan. Selain untuk mempersingkat waktu mengerjakan, agar mengetahui

(5)

pemahaman dan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal. Pembagian waktu dalam kegiatan pembelajaran, guru memberikan saran agar waktunya disesuaikan lagi. Hal ini karena pada pertemuan awal siswa masih merasa bingung dan perlu diberi penjelasan terlebih dulu. Guru juga menyarankan untuk lembar catatan lapangan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Peneliti kemudian mempersiapkan RPP dan lembar instrumen yang baru berdasarkan saran dari guru. RPP baru yang disusun untuk waktu kegiatan pembelajaran sudah lebih dipertimbangakan dan untuk soal yang akan diberikan kepada siswa juga sudah diganti menjadi soal transaksi yang diketahui nilai harga perolehannya. Peneliti kemudian mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian, meliputi

handout/materi tentang pencatatan sediaan dengan sistem fisik

dan perpetual dalam jurnal umum, lembar diskusi siswa yaitu tentang pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum kedalam metode fisik dan perpetual dengan mencari harga pokok penjualannya jika digunakan sistem pencatatan perpetual FIFO, soal pre test yang akan diberikan pada kegiatan awal pembelajaran dan soal post test yang akan diberikan pada kegiatan akhir pembelajaran. Soal pre test dan post test yang

(6)

diberikan pada siswa berkaitan dengan materi pencatatan sediaan dengan sistem fisik dan jurnal sistem perpetual. Waktu mengerjakan soal pre test yaitu 15 menit sedangkan untuk post

test adalah 30 menit.

2) Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan penerapan pembelajaran dengan menggunakan Think Pair Share di mana siswa bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru kemudian membagikan hasil diskusinya kepada teman satu kelas.

Peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran

Akuntansi kelas XI Ak 2 dalam penelitian ini. Guru yang mengajar dan peneliti sebagai pengamat. Sesuai dengan rencana, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Think

Pair Share. Berikut ini deskripsi pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan Think Pair Share.

Pertemuan pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2013 pada jam pelajaran ketiga atau pukul 08.20 WIB selama 3 jam pelajaran @ 45 menit. Adapun kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari kegiatan awal, inti dan penutup.

Kegiatan awal, guru membuka pelajaran (salam dan do’a) serta melakukan presensi, menyampaikan gambaran

(7)

mengenai materi yang akan dipelajari yaitu pencatatan sediaan dengan sistem fisik dan jurnal sistem perpetual. Guru memberikan pre test kepada siswa. Soal pre test yang diberikan berisi tentang soal pencatatan sediaan fisik dan pencatatan sediaan perpetual ke dalam jurnal umum selama 15 menit.

Kegiatan inti, yaitu guru menjelaskan tata cara TPS, menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut selama 10 menit. Siswa diberikan soal yang nantinya akan didiskusikan dengan teman kelompoknya, namun sebelumnya siswa diminta memikirkan jawaban sementara mereka selama 10 menit. Guru membagi siswa menjadi 15 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 2 siswa. Pembagian kelompok pada siklus I ini berdasarkan data nilai ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester gasal yang sudah diakumulasikan dan dirangking, dapat dilhat pada lampiran halaman 143. Kegiatan selanjutnya, siswa diminta mengerjakan soal yang telah diberikan guru secara bersama. Siswa berdiskusi tentang pencatatan sediaan fisik dan perpetual dengan menghitung harga pokok penjualan selama 20 menit. Saat kegiatan diskusi berlangsung terdapat beberapa siswa yang masih bingung

(8)

terkait dengan pencatatan ke dalam jurnal baik metode fisik maupun metode perpetual. Ketika diskusi peneliti bersama guru berkeliling untuk memonitor jalannya diskusi. Guru dan peneliti membantu siswa yang mengalami kesulitan dengan memberikan penjelasan meskipun tidak memberikan jawaban secara langsung. Selanjutnya guru dan peneliti menyuruh kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di kelas. Guru bersama-sama dengan siswa mengoreksi hasil pekerjaan yang dipresentasikan selama 50 menit.

Kegiatan akhir, guru bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari itu, selanjutnya guru memberikan soal post test dengan waktu selama 30 menit kepada siswa. Soal post test yang diberikan siswa tidak sama dengan soal yang diberikan untuk pre test. Hal ini untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi antara sebelum menggunakan Think Pair Share (TPS) dengan sesudah menggunakan Think Pair Share (TPS). Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan salam.

(9)

3) Hasil Tindakan

Pengamatan pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti dibantu oleh rekan sejawat berserta guru. Penelitian ini berfokus pada pencapaian Prestasi Belajar Akuntansi siswa setelah diadakanya tindakan, sehingga pengamatan yang dilakukan pada saat proses pembelajaran tidak sedetail sebagaimana pada pengamatan aktivitas belajar.

Pengamatan untuk Prestasi Belajar Akuntansi terdapat dua pengamatan yaitu proses dan hasil. Pengamatan proses, Prestasi Belajar Akuntansi setelah menggunakan Think Pair

Share diukur dengan memberikan soal post test kemudian

dibandingkan dengan hasil penilaian pre test sebelum menggunakan Thik Pair Share. Tujuan yang ingin dicapai dari penilaian ini adalah melakukan pengukuran sejauh mana siswa menguasai materi dengan menggunakan Think Pair Share. Pengamatan hasil, secara umum Prestasi Belajar Akuntansi setelah menggunakan tipe Think Pair Share sudah mengalami peningkatan. Hasil Prestasi Belajar Akuntansi dapat dilihat pada tabel:

(10)

Tabel 5. Nilai Pre-test dan Post-test Siklus I Siswa XI AK 2 SMK Batik Perbaik Purworejo

No Keterangan Pre-test Post-test

1. Jumlah siswa 30 30

2. Rata-rata 67,5 84,9

3. Nilai tertinggi 100 100

4. Nilai terendah 20 40

Selanjutnya Persentase siswa yang berhasil mencapai KKM disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Persentase Siswa yang Berhasil Mencapai KKM pada Siklus I

No Keterangan Pre-test Post-test

1. Jumlah siswa yang mencapai KKM 13 25 2. Persentase siswa yang mencapai KKM 43,3% 83,3%

Nilai rata-rata pre test pada siklus I adalah sebagai berikut: M= = = 67,5

Nilai rata-rata post test pada siklus I adalah sebagai berikut: M = = = 84,9

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat adanya peningkatan dari hasil penilaian pre test terhadap hasil penilaian post test. Hal ini ditunjukkan dari jumlah siswa yang mencapai KKM pada pre test sebanyak 13 siswa dan pada post test 25 siswa

(11)

sehingga persentase siswa yang sudah mencapai KKM pada

pre test 43,3%, pada post test 83,3%. Nilai rata-rata pre test

Kompetensi Dasar membukukan data persediaan barang supplies ke kartu persediaan siswa siklus I = 67,5. Nilai rata-rata post test Kompetensi Dasar membukukan data persediaan barang supplies ke kartu persediaan siswa siklus I = 84,9. Hasil Prestasi Belajar Akuntansi siklus I jika dibandingkan antara nilai rata-rata pre test dan nilai rata-rata post test maka dapat dilihat adanya peningkatan selama menggunakan Think

Pair Share pada Kompetensi Dasar membukukan data

persediaan barang supplies ke kartu persediaan. Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi jika disajikan dalam diagram batang tampak sebagai berikut:

Gambar 3. Prestasi Belajar Akuntansi pada Siklus I 0,0% 20,0% 40,0% 60,0% 80,0% 100,0%

Pre Test post Test

43,3%

83,3%

(12)

4) Refleksi

Refleksi dilakukan setelah kegiatan penelitian selesai dilaksanakan. Refleksi pada siklus ini dilakukan dengan mengkaji hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan menggunakan Think Pair Share. Berdasarkan hasil tindakan tersebut, peneliti dan guru berdiskusi untuk melakukan tindakan perbaikan selanjutnya pada siklus II mengingat pada siklus I ini proses pembelajaran dengan Think Pair Share belum berjalan secara optimal. Hal ini disebabkan belum terbiasanya guru dan siswa menggunakan Think Pair Share (TPS). Berdasarkan hasil pengamatan, ada beberapa hal yang perlu ditekankan yaitu: lebih memotivasi siswa untuk memahami materi yang diberikan, mendorong siswa untuk tidak malu bertanya ketika pembelajaran berlangsung, dan senantiasa memberikan bimbingan pada saat diskusi kelompok. Dalam siklus II direncanakan bahwa guru akan lebih memberikan motivasi kepada siswa agar memaksimalkan kerja sama mereka dalam memecahkan soal diskusi kelompok. Guru lebih aktif untuk membimbing siswa pada saat diskusi kelompok berlangsung, sehingga ketika ada siswa yang mengalami kesulitan guru

(13)

beserta peneliti bisa membantu dan membimbing walaupun tidak memberikan jawaban secara langsung. Diharapkan kinerja siswa dalam diskusi kelompok akan lebih optimal, dengan begitu akan membantu pencapaian Prestasi Belajar Akuntansi yang lebih baik pada siklus II.

b. Siklus II

1) Perencanaan Tindakan

Secara teknis pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini sama dengan siklus I. Siklus II Standar Kompetensi yang digunakan masih sama yaitu mengelola kartu persediaan supplies dengan Kompetensi Dasar membukukan data persediaan supplies ke kartu persediaan supplies. Perencanaan tindakan dilakukan dengan mempersiapkan materi lanjutan siklus I yaitu prosedur penilaian mutasi barang supplies dengan sistem perpetual, lembar diskusi, RPP, soal pre test yang akan digunakan pada awal kegiatan pembelajaran serta soal post test yang akan digunakan pada akhir kegiatan pembelajaran. Soal pre test dan soal post test yang diberikan pada siswa berkaitan dengan materi penilaian sediaan dengan sistem perpetual FIFO dan LIFO.

(14)

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II seperti pada siklus I terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir dengan menggunakan

Think Pair Share di mana siswa bekerjasama untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru kemudian membagikan hasil diskusinya kepada teman satu kelas. Adapun hal-hal yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah:

Pertemuan pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2013 pada jam pelajaran kelima atau pukul 09.55 WIB selama 3 jam pelajaran 45 menit. Kegiatan awal, guru membuka pelajaran (salam dan do’a) serta melakukan presensi, menyampaikan gambaran mengenai materi yang akan dipelajari yaitu pembukuan data persediaan supplies ke kartu persediaan supplies dengan sistem perpetual. Guru memberikan pre test kepada siswa. Soal pre test yang diberikan berisi tentang soal penilaian sediaan dengan sistem perpetual LIFO dalam kartu sediaan selama 15 menit.

Kegiatan inti, guru memberikan materi pengantar mengenai penilaian persediaan dengan sistem perpetual FIFO dan LIFO dalam kartu persediaan selama 20 menit, siswa diberikan soal terkait penilaian sediaan dengan sistem

(15)

perpetual FIFO dan LIFO dan diminta memikirkan jawaban sementara mereka selama 10 menit. Kegiatan selanjutnya, siswa diminta berkelompok dan mengerjakan soal yang telah diberikan guru secara bersama selama 20 menit. Saat kegiatan diskusi berlangsung guru dan peneliti berkeliling utuk memonitor jalannya diskusi serta memberi penjelasan tentang masalah yang dihadapi oleh siswa. Setelah waktu yang ditentukan untuk berdiskusi sudah habis, siswa diminta melakukan presentasi hasil diskusinya di kelas. Dalam diskusi ini guru bersama-sama dengan siswa mengoreksi hasil pekerjaan yang dipresentasikan selama 50 menit.

Kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, setelah itu guru memberikan soal

post test dengan waktu selama 30 menit kepada siswa. Soal

post test yang diberikan kepada siswa hampir sama dengan

soal yang diberikan pada saat pre test, dalam post test terdapat satu soal yang dibuat berbeda, hal ini untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap penilaian sediaan dengan sistem perpetual FIFO dn LIFO, dan mengetahui apakah terdapat peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi antara sebelum menggunakan Think Pair Share dengan sesudah menggunakan

(16)

Think Pair Share. Guru menutup kegiatan pembelajaran

dengan megucapkan salam dan doa. 3) Hasil Tindakan

Pengamatan pada siklus II hampir sama dengan siklus I. Dalam hal ini pengamatan dilakukan terhadap peningkatan kinerja siswa dalam pembelajaran secara berkelompok yang dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi dan pencapaian prestasi belajar setelah dilakukannya tes siklus II.

Pengamatan untuk Prestasi Belajar Akuntansi juga terdapat dua pengamatan yaitu proses dan hasil. Pengamatan proses, prestasi belajar setelah menggunakan Think Pair Share diukur dengan memberikan soal pre test kepada siswa pada awal siklus II. Hasil penelitian pre test kemudian dibandingkan dengan hasil penilaian post test siklus II.

Pengamatan hasil, secara umum Prestasi Belajar Akuntansi setelah menggunakan Think Pair Share sudah mengalami peningkatan. Hasil Prestasi Belajar Akuntansi dapat dilihat pada tabel:

(17)

Tabel 7. Nilai Pre-test dan Post-test Siklus II Siswa XI AK 2 SMK Batik Perbaik Purworejo

No Keterangan Pre-test Post-test

1. Jumlah siswa 30 30

3. Rata-rata 76,3 90,6

4. Nilai tertinggi 100 100

5. Nilai terendah 10 25

Selanjutnya Persentase siswa yang berhasil mencapai KKM disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Persentase Siswa yang Berhasil Mencapai KKM pada Siklus II

No Keterangan Pre-test Post-test

1. Jumlah siswa yang mencapai KKM 16 27 2. Persentase siswa yang mencapai KKM 53,3% 90,0%

Nilai rata-rata pre test pada siklus II adalah sebagai berikut:

M= = = 76,3

Nilai rata-rata post test pada siklus II adalah sebagai berikut: M = = = 90,6

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat adanya peningkatan dari hasil penilaian pre test terhadap hasil penilaian post test. Hal ini ditunjukkan dari jumlah siswa yang mencapai KKM

(18)

pada pre test sebanyak 16 siswa dan pada post test 27 siswa sehingga persentase siswa yang mencapai KKM pada pre test 53,3%, pada post test 90,0%. Nilai rata-rata pre test Kompetensi Dasar membukukan data persediaan barang supplies ke kartu persediaan siswa siklus II = 76,3. Nilai rata-rata post test Kompetensi Dasar membukukan data persediaan barang supplies ke kartu persediaan siswa siklus II = 90,6.

Hasil Prestasi Belajar Akuntansi siklus II jika dibandingkan antara nilai rata-rata pre test dan nilai rata-rata

post test maka dapat dilihat adanya peningkatan selama

menggunakan Think Pair Share pada Kompetensi Dasar membukukan data persediaan barang supplies ke kartu persediaan. Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi jika disajikan dalam diagram batang tampak sebagai berikut:

(19)

Gambar 4. Prestasi Belajar Akuntansi pada Siklus II Hasil Prestasi Belajar Akuntansi siklus II jika dibandingkan antara nilai rata-rata post test pra siklus pada kompetensi dasar sebelumnya , nilai rata-rata post test siklus I dan nilai rata-rata post test siklus II maka dapat dilihat adanya peningkatan selama menggunakan Think Pair Share pada Kompetensi Dasar mengelola kartu persediaan supplies. Tujuan yang ingin dicapai dari penilaian ini adalah melakukan pengukuran sejauh mana siswa menguasai materi dengan menggunakan Think Pair Share. Hasil Prestasi Belajar Akuntansi dapat dilihat pada tabel:

0,0% 20,0% 40,0% 60,0% 80,0% 100,0%

Pre Test Post Test

53,3%

90,0%

(20)

Tabel 9. Nilai Rata-Rata dan Persentase Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II

No Keterangan Siklus I Siklus II Pre Test Post Test Pre Test Post Test 1. Rata-rata nilai 67,5 84,9 76,3 90,6 2. Jumlah siswa yang mencapai KKM 13 25 16 27 3. Persentase siswa yang mencapai KKM 43,3% 83,3% 53,3% 90%

Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat adanya peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi dari siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan sebesar 17,4 yaitu dari 67,5 pada pre test menjadi 84,9 pada post test di siklus I. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa sebesar 14,3 yaitu dari 76,3 pada pre test menjadi 90,6 pada post test di siklus II. Persentase siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 40% yaitu dari ketuntasan siswa 43,3% dengan 13 siswa yang tuntas pada pre test, menjadi 83,3% dengan 25 siswa yang tuntas pada post test di siklus I. Pada siklus II terjadi peningkatan persentase siswa yang mencapai

(21)

KKM sebesar 36,7% yaitu dari 53,3% dengan 16 siswa yang tuntas pada pre test menjadi 90% dengan 27 siswa yang tuntas pada post test di siklus II. Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi jika disajikan dalam diagram batang tampak sebagai berikut:

Gambar 5. Perbandingan Prestasi Belajar Akuntansi Siklus I dan Siklus II.

Berdasarkan data peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi yang dipaparkan menunjukkan indikator utama keberhasilan penelitian ini telah tercapai karena hasil yang diperoleh melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sebesar 75, KKM tersebut telah tercapai untuk 75% dari kesuluruhan siswa. Hasil ini menunjukkan bahwa Implementasi Strategi Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Rata-rata Nilai Jumlah siswa Tuntas Persentase Ketuntasan 67,5 13 43,3 84,9 25 83,3 76,3 16 53,3 90,6 27 90,0

Pre Test Siklus I Post Test siklus I Pre Test Siklus II Post Test Siklus II

(22)

Prestasi Belajar Akuntansi Siswa XI AK 2 SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan setelah kegiatan penelitian selesai dilaksanakan. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan adanya peningkatan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

Think Pair Share. Dilihat dari hasil tes, prestasi belajar siswa

pada siklus II meningkat bila dibandingkan siklus I. Siswa dapat dikatakan sudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan TPS secara optimal. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa yang lebih meningkat pada siklus II saat pembelajaran berlangsung, siswa sudah berpartisipasi dengan baik saat diskusi kelompok, presentasi maupun diskusi kelas.

Berdasarkan pengamatan dan diskusi peneliti bersama guru pada siklus II, upaya perbaikan yang dilakukan secara umum dapat dikatakan berhasil. Oleh karena itu, pembahasan pada Kompetensi Dasar mengelola kartu persediaan supplies diakhiri pada siklus II.

(23)

B. Pembahasan Hasil Tindakan

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK 2 SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013 dengan Implementasi Strategi Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS). Berdasarkan tujuan tersebut, maka berikut ini

merupakan jawaban dari hipotesis.

Berdasarkan analisis hasil penelitian diketahui bahwa Prestasi Belajar Akuntansi siswa mengalami peningkatan dengan Implementasi Strategi Kooperatif Tipe Think Pair Share. Siklus I untuk Prestasi Belajar Akuntansi sebelum menggunakan Think Pair Share nilai rata-rata siswa sebesar 67,5, jumlah siswa yang tuntas adalah 13 atau 43,3%, setelah menggunakan Think Pair Share nilai rata-rata siswa menjadi 84,9, jumlah siswa yang tuntas adalah 25 siswa atau 83,3%. Siklus II untuk Prestasi Belajar Akuntansi sebelum menggunakan Think Pair Share nilai rata-rata siswa sebesar 76,3, jumlah siswa yang tuntas adalah 16 siswa atau 53,3%, setelah menggunakan Think Pair Share nilai rata-rata siswa menjadi 90,6, jumlah siswa yang tuntas adalah 27 siswa atau 90%, dengan kata lain siswa yang mencapai ketuntasan sudah mencapai ≥75%.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran di SMK Batik Perbaik Purworejo Siswa Kelas XI AK 2 dengan Implementasi Strategi Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan hasil adanya

(24)

peningkatan untuk Prestasi Belajar Akuntansi dari pre test ke post test yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II. Pengimplementasian TPS ini mampu merubah proses pembelajaran yang pada awalnya siswa pasif menjadikan siswa aktif. Think Pair Share ini juga membuat siswa merasa ada upaya perbaikan pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas belajar pada Kompetensi Dasar mengelola kartu persediaan supplies dan tertanam nilai-nilai kerja sama, berani mengungkapkan pendapatnya serta menimbulkan kepercayaan diri untuk mengerjakan soal dengan kemampuan sendiri.

C. Keterbatasan Penelitian

Suatu kegiatan yang dilaksanakan, dapat dipastikan akan mengalami hambatan atau keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah waktu penelitian yang diberikan pihak sekolah kepada peneliti. Waktu untuk masuk kelas diberikan sangat berdekatan dengan waktu pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) . Selain itu, pertemuan hanya dilakukan selama dua siklus yang keseluruhan terdiri dari dua pertemuan (6 x 45 menit), Hal ini menyebabkan penelitian kurang optimal walaupun hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan indikator keberhasilan. Kebiasaan guru yang hanya menilai siswa dari aspek kognitif tanpa memperhatikan dari aspek yang lain, sehingga penelitian ini menyesuaiakan pada kondisi guru maupun kelas. Penerapan strategi

(25)

pembelajaran yang baru membutuhkan penyesuaian dari pihak siswa maupun guru sehingga masih terdapat sedikit kekurangan dalam teknik pelaksanaanya.

Gambar

Tabel 5. Nilai Pre-test dan Post-test Siklus I Siswa XI AK 2                  SMK Batik Perbaik Purworejo
Gambar 3. Prestasi Belajar Akuntansi pada Siklus I
Tabel 7. Nilai Pre-test dan Post-test Siklus II Siswa XI AK 2                  SMK Batik Perbaik Purworejo
Gambar 4. Prestasi Belajar Akuntansi pada Siklus II
+3

Referensi

Dokumen terkait

Lembar observasi terhadap siswa diisi oleh observer tiap tatap muka.Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara

Penelitian ini menemukan bahwa terdapat delapan tupoksi dari 10 tupoksi TN yang penjabaran pelaksanaannya berupa pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan

Shortest Path Problem (SPP) adalah masalah optimasi kombinasional untuk mencari rute minimum yang diperlukan untuk mencapai kota tujuan dari kota asal berdasarkan beberapa

Berdasarkan grafik hubungan pengembangan dengan waktu di titik C pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6, tanah tanpa perkuatan kolom T-shape, mengalami pengembangan

Recall yang baik tidak hanya diperlukan dalam mengisi soal-soal ujian tetapi juga saat mahasiswa mempelajari materi yang telah mereka pelajari sebelumnya agar materi

Bercerita semula tentang atau menolak pandangan dan ii.Mengemukakan alasan untuk menerima Tema: sesuatu teks dengan pendapat dalam perundingan bagi atau

(dalam Vries, Pieter de.dkk.. Di Indonesia, hingga saat ini sumber energi di sektor kelistrikan masih didominasi oleh batubara, gas dan minyak bumi. Peranan energi

• Panjang kelas interval adalah selisih dua batas bawah atau batas atas yang Panjang kelas interval adalah selisih dua batas bawah atau batas atas yang Panjang kelas interval