1
Makalah Seminar Kerja Praktek
OFFLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA
PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK 1
Hafrizal Lazuardi Susiawan.1, Karnoto, ST, MT.2
Mahasiswa
1 dan Dosen 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang Email : Hafrizal1247@gmail.com
ABSTRAK
Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Suatu transformator diharapkan dapat beroperasi secara maksimal (kalau bisa terus menerus tanpa berhenti).. Oleh karena itu transformator harus dipelihara dengan menggunakan sistem dan peralatan yang benar, baik dan tepat. Untuk itu regu pemeliharaan harus mengetahui bagian-bagian transformator dan bagian-bagian mana yang perlu diawasi melebihi bagian yang lainnya.
Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator dapat dikatakan sebagai jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu transformator diharapkan dapat beroperasi secara maksimal (kalau bisa terus menerus tanpa berhenti). Mengingat kerja keras dari suatu transformator seperti itu maka cara pemeliharaan juga dituntut sebaik mungkin. Oleh karena itu transformator harus dipelihara dengan menggunakan sistem dan peralatan yang benar, baik dan tepat. Untuk itu regu pemeliharaan harus mengetahui bagian-bagian transformator dan bagian-bagian mana yang perlu diawasi melebihi bagian yang lainnya.
Pemeliharaan preventif ini dapat dilakukan selama transformator beroperasi maupun saat transformator sedang dilakukan overhaul/offline. Pemeliharaan saat transformator offline dapat dilakukan secara visual ataupun dengan menggunakan alat megger. Biasanya offline preventive maintenance ini dilakukan dalam rentang waktu tiap 1 tahun oleh petugas pemeliharaan bekerja sama dengan pihak pemborong.
Kata kunci : Transformator tenaga, Maintenance, Offline
1. Pendahuluan 1.1 Latar blakang
Dalam era modern sekarang ini, kebutuhan akan tersedianya energi listrik yang kontinyu sangat diharapkan. Demi kelangsungan tersedianya energi listrik yang cukup diperlukan sebuah manajemen pemeliharaan energi listrik yang baik
.
PT. Indonesia Power UBP Semarang adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangkitan energi listrik yaitu Unit PLTU dan PLTGU Tambak Lorok. Dalam perkembangannya PT. Indonesia Power UBP Semarang terus melakukan upaya untuk membangun lingkungan kerja yang sehat dan amandemi kelancaran proses produksi yang secara tidak langsung dapat menjaga kontinuitas pembangkitan energi listrik.
Pada PLTGU Tambak Lorok terdapat tiga komponen utama dalam pembangkitan energi listrik, yaitu turbin, generator, dan transformator atau trafo
.
Untuk menjaga keandalan kinerja dari komponen pembangkit tersebut diperlukan adanya kegiatan pemeliharaan peralatan yang dapat dilakukan secara rutin maupun berkala. Komponen pembangkit tersebut mempunyai keandalan kerja dan waktu kerja yang tinggi bila dilakukan pemeliharaan secara teratur. Apabila terjadi kegagalan atau kerusakan pada salah satu komponen pembangkit tersebut, maka akan memakan biaya yang tinggi
2 dan waktu yang lama untuk memperbaikinya.
1.2 Tujuan
Pembuatan laporan kerja praktek ini bertujuan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan prosen maintenance transformator
1.3 Batasan masalah
Pada laporan kerja praktek ini, dibatasi pada pembahasan dari urutan kerja untuk offline maintenance pada transformator secara umum. Tidak membahas terlalu detail tentang suatu pemeliharaan pada bagian tertentu.
2. Dasar Teori 2.1 Teori Trafo
Transformator
tenaga
adalah
peralatan listrik yang berfungsi sebagai
pengkonversi daya listrik dari satu
nilai menjadi nilai yang lainnya.
Pada
dasarnya,
transformator
tenaga ini mempunyai keandalan kerja
yang tinggi dan umur kerja yang
panjang bila dirawat secara teratur.
Untuk itu diperlukan pemeliharaan
atau perawatan yang teratur untuk
menjaga keandalan transformator dan
meminimalisir terjadinya kerusakan
dan kegagalan pada transformator.
Bagian-bagian dari transformator adalah sebagai berikut :
a. Bagian utama : 1. Inti Besi 2. Kumparan Transformator 3. Minyak transformator 4. Bushing 5. Tangki konservator b. Peralatan Bantu : 1. Pendingin 2. Tap changer 3. Alat Pernapasan 4. Indikator-indikator c. Peralatan Proteksi 1. Rele bucholtz
2. Pengaman tekanan lebih 3. Rele sudden pressure 4. Rele pengaman tangki d. Peralatan tambahan
1. Pemadam kebakaran 2. Rele differensial 3. Rele over current 4. Rele hubung tanah 5. Rele thermis 6. Arrester
3. Transformator Maintenance
Maintenance peralatan listrik tegangan tinggi adalah kegiatan untuk menjaga dan mempertahankan suatu peralatan listrik agar tetap bekerja dengan baik dan sesuai dengan fungsinya sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan peralatan.
Tujuan pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi yaitu :
• menjamin kontinuitas penyaluran tenaga listrik,
• meningkatkan keandalan dan efisiensi peralatan,
• memperpanjang umur peralatan, • mengurangi resiko terjadinya
kerusakan dan kegagalan peralatan,
• meningkatkan keamanan peralatan,
• mengurangi lama waktu gangguan akibat terjadinya gangguan. Menurut jenisnya, maintenance dapat dibedakan
menjadi 4 macam, yatu : • Predictive maintenance • Preventive maintenance • Corrective maintenance • Breakdown maintenance
Sedangkan yang kita bahas disini adalah tentang preventve maintenance trafo. Berdasarkan Suplemen SE032, menurut kondisi trafo, preventive maintenance trafo dibagi menjadi 2, yaitu:
3 • Online Preventive Maintenance
Online preventive maintenance adalah pemeliharaan transformator saat transformator beroperasi yang dapat dilakukan secara rutin yaitu setiap hari atau setiap minggu. • Offline Preventive Maintenance
Offline maintenance transformator adalah pemeliharaan transformator yang dilakukan ataupun diharuskan pada saat transformator dalam keadaan offline/mati.
3.1 Online Preventive Maintenance Transformator
Online preventive maintenance yang dilakukan pada transformator tenaga berupa pangamatan secara visual yang dapat dilakukan setiap hari atau setiap minggunya dalam keadaan transformator sedang beroperasi. Dalam pemeliharaan ini, pengamatan visual terhadap keadaan bagian-bagian transformator dengan menggunakan alat thermograph. Alat ini berupa kamera infra merah yang dapat mendeteksi suhu di dalam bagian-bagian transformator yang tidak bisa disentuh karena bagian tersebut bertegangan. Sehingga bila terdapat kenaikan suhu yang abnormal di dalam bagian-bagian transformator akan dapat terdeteksi dan dapat segera dilakukan pemeriksaan dan tindakan pencegahan.
3.2 Offline Preventive Maintenance Transformator
Offline maintenance transformator adalah pemeliharaan transformator yang dilakukan ataupun diharuskan pada saat transformator dalam keadaan offline/mati. Hal ini dikarenakan, apabila dilakukan dalam kondisi online dapat
membahayakan orang-orang atau pekerja yang berada di sekitar trafo dan juga dapat
membahayakan trafo itu sendiri (menyebabkan kerusakan).
Offline Maintenance Transformator dilaksanakan dengan 3 tahap, yaitu :
1. Pemeriksaan visual 2. Pengujian karakteristik 3. Pengujian kerja dari alat bantu 4. Pemeriksaan Tahanan Pentanahan 3.2.1 Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan visual memiliki tujuan sebagai berikut :
Pengecekan perlengkapan yang dipasang telah sesuai dengan spesifikasi
Pengecekan semua perlengkapan dalam kondisi baik, secara fisik tidak ada kelainan, misalnya berkarat, pecah ataupun retak/terkelupas.
Pengecekan semua peralatan sesuai dimensinya
Bagian-bagian trafo yang dilakukan pemeriksaan visul antara lain :
Pencatatan Nameplate Tangki dan Radiator
Pengaman Tekanan lebih dan Konservator
Termometer Panel Trafo Pondasi
3.2.2 Pengujian karakteristik 1. Pengukuran tahan isolasi
Pengukuran tahanan isolasi belitan trafo adalah pengukuran dengan suatu alat ukur insulation tester (megger) untuk memperoleh hasil (nilai/besaran) tahanan isolasi belitan/kumparan trafo tenaga antara bagian yang diberi tegangan (fasa) terhadap badan (case) maupun antara belitan primer dan sekunder.
4 Gambar 1 Pengukuran tahan isolasi Untuk membandingkan hasil pengukuran maka digunakan tabel standar. Dari situ kitadapat menentukan kondisi dari trafo
2. Pengujian Tahanan DC pada Transformator
Kumparan trafo merrupakan gulungan dari konduktor sehingga pada trafo terdapat impedansi yang terdiri dari XL dan R. Untuk mengetahui kondisi kumparan masih baik atau tidak dapat dengan mengukur nilai R nya. Pengukuran nilai R hanya dapat diukur menggunakan sumber arus DC.
Pengujian Tahanan DC ini dimaksudkan untuk :
1. Mengetahui besarnya tahanan DC pada kumparan trafo untuk setiap fasa
2. Mengetahui besar tahanan DC dibandingkan antar fasa ada perbedaan atau tidak
3. Mengetahui kondisi sambungan-sambungan pada belitan masih baik atau tidak
Gambar 2 MicroOhmMeter
3. Tangent Delta Test
Tangent Delta Test adalah pengujian transformator yang bertujuan untuk mengetahui nilai dari Faktor daya elektri dan kehilangan daya elektrik.
Alat uji yang digunakan untuk mengetahui kehilangan daya elektri dan faktor daya elektrik adalah multiAmp CB 100 dan Tettex 2858.
• Pada multi amp teganan uji yang digunakan adalah 30 VAC. Hasil uji yang diketahui dari alat ini adalah Tan δ dan kapasitansi
• Pada alat uji Tettex tegangan uji yang digunakan mencapai 12 kV. Hasil uji yang diketahui dari alat tersebut adalah Tan δ, kapasitansi, arus bocor dan daya losses
Gambar 3 Alat uji Tettex
4. Ratio Test
Prinsip kerja transformator adalah mentransformasikan daya atau besaran
5 listrik lainnya. Ratio yang dibandingkan adalah nilai awal (factory report) dengan nilai pengujian akhir. Sehingga dapat diketahui ratio dari alat listrik tersebut masih sesuai atau tidak.
Gambar 4 Uji Ratio Test
5. Pengujian Tegangan Tembus Minyak Isolasi Trafo
Pengujian tegangan tembus adalah suatu pengujian dimana minyak trafo diberi tegangan pada frekuensi sistem pada 2 elektroda yang diletakkan di dalam minyak isolasi.
Pengujian minyak trafo dilakukan hanya mengambil contah/sample secukupnya, kemudian biarkan alat uji yang bekerja.
Gambar 5 Alat Uji Isolasi minyak Berikut adalah tabel nilai standar dari isolasi minyak :
6. Pemeliharaan Bushing
Semua bushing teganga tinggi diperiksa secara periodik dengan interval tidak boleh lebih dari 2 tahun. Pemeriksaan diutamakan adalah pengukuran power faktor. Pemeliharaan bushing dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
Pemeriksaan Visual
Penggantian Minyak Isolasi 7. Pemeliharaan O L T C
Transformator
Pemeliharaan Preventive OLTC dibedakan menjadi 2 macam yaitu rutin dan periodik. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada uraian dibawah ini : a. Rutin :
Pemeriksaan visual Pemantauan Kerja
Pembersihan dan pelumasan Pengukuran sistem AC/DC Pengujian minyak
b. Periodik
Penggantian minyak isolasi
Pengujian sistem proteksi dan indikator
Pemeriksaan selektor, diverter switch, dan transisi resistor
Pemeriksaan kontrol mekanik, limit switch, dan indikator
Pengujian operasi lokal-remote 3.2.3 Pengujian Kerja Alat Bantu
Beberapa alat bantu dan cara pemeliharaannya :
1. Rele Bucholtz/Rele Jansen/Sudden Pressure
6 Membersihkan rele, periksa apakah
ada kebocoran pada gasketnya. Lakukan pengujian kerja rele tiap periode waktu tertentu
2. Termometer
Pemeliharaan visual, membersihkan termometer dan periksa kodisi gasket. Lakukan uji kalibrasi serta uji fungsi sekitar setahun sekali.
3. Pendingin Trafo
Membersihkan kipas, mengencangkan baut, dan memeriksa motor apakah masih bekerja dengan baik atau tidak 4. Pompa Sirkulasi Minyak
Melakukan uji kerja motor, membersihkan raiator dan memeriksa gland kabel apakah ada kebocoran.
3.2.4 Pengukuran Tahanan Pentanahan Sistem pentanahan pada transformator adalah salah satu bagian yang sering terkena arus gangguan, tentu saja karena memang fungsinya sebagai penerus arus lebih. Oleh karenanya perlu dilakukan pengecekan apakah ada yang kendor dan nilai tahanan tanahnya berubah. Kencangkan kembali apabila kendor dan kembalikan nilai tahanannya sesuai dengan standar.
Gambar 6 Alat pengukuran tahanan pentanahan
4. Penutup 4.1 Kesimpulan
1. Pada dasarnya offline maintenance trafo lebih banyak ke uji kelayakan trafo
2. Offline maintenance terdiri atas 4 tahap yaitu pemeriksaan visual, uji karakteristik, uji alat bantu, dan uji pentanahan
3. Uji yang paling vital adalah uji tahanan isolasi trafo
4.2 Saran
1. Perbaikan terhadap alat-alat proses produksi tenaga listrik yang sudah rusak atau sudah tidak layak pakai harus segera diperbaiki agar proses produksi tenaga listrik tidak berkurang atau terhambat.
2. Perawatan terhadap alat-alat proses produksi tenaga listrik sudah baik, harus dipertahankan dan ditingkatkan.
3. Diadakan penyuluhan-penyuluhan tentang tenaga listrik dan pemakaian energi listrik yang bijak kepada seluruh masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
L.Tobing,
Bonggas.2003.
Peralatan Tegangan Tinggi.
Erlangga. Jakarta.
[2]
Tim
Penyusunan
Materi
Pelatihan O&M Trafo Tenaga.
2003. Panduan Pemeliharaan
Trafo Tenaga. PT PLN persero.
Jakarta.
[3] Buku Petunjuk Operasi Dan
Memelihara Peralatan
Transformer Tenaga
[4] Perusahaan Umum Listrik Negara SE.032/PST/1984; Himpunan Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tegangan Listrik [5] Kadir Abdul. 1979.
Transformator. PT Pradya Paramita. Jakarta
7 [6] http://www.pln-jawa-bali.co.id [7] http://www.ptpjb.com [8] http://www.pjbservis.com BIOGRAFI Hafrizal Lazuardi Susiawan. Dilahirkan di Semarang 26 Juli 1990, menempuh pendidikan dasar di SDN Jomblang Barat 04 Semarang, kemudian dilanjutkan di SMPN 2 Semarang. Lalu dilanjutkan di SMAN 1 Semarang. Dan saat ini sedang menempuh pendidikan Strata-1 di Universitas Diponegoro Konsentrasi Ketenagaan.
Semarang, November 2011 Mengetahui dan Mengesahkan,
Dosen Pembimbing
Karnoto, ST, MT NIP. 132 162 547