• Tidak ada hasil yang ditemukan

Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia serta ridlho-Nya, Rencana Strategis Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun 2012-2017 telah dapat disusun.

Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun Rencana Strategis sebagai dasar pelaksanaan pembangunan di daerah dalam kerangka waktu jangka menengah (lima tahun), yang berpedoman pada RPJMD.

Rencana Strategis Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun 2012-2017 adalah sebagai acuan untuk melaksanakan pembangunan di Kantor Penghubung dan sebagai pelaksana kebijakan di bidang hubungan antar lembaga. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Renstra Kantor Penghubung disusun dengan memperhatikan keselarasan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2012-2017. Di samping itu, Rencana Strategis Kantor Peghubung Provinsi Banten tahun 2012-2017 merupakan acuan bagi Kantor Penghubung dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan dalam periode 2012-2017.

KATA PENGANTAR

(3)

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Rencana Strategis Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun 2012-2017, dan semoga keberadaan dokumen ini dapat bermanfaat dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah di Provinsi Banten.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Januari 2014 KEPALA KANTOR PENGHUBUNG

PROVINSI BANTEN

BENI ISMAIL, S.STP, M.Si Pembina

NIP. 19760905 199602 1 002

(4)

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ...iv

DAFTAR GAMBAR ...v

BAB I PENDAHULUAN ...i- 1 1.1. Latar Belakang ...1-1 1.2. Landasan Hukum ... 1-5

1.3. Maksud dan Tujuan ...1-7 1.4. Sistematika Penulisan ……… 1-8

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PENGHUBUNG

PROVINSI BANTEN ...ii-1 2.1. Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi ...ii-1 2.2. Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana ...ii-5 2.3. Kinerja Pelayanan ...ii-9 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan .ii-21

BAB III ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KANTOR

PENGHUBUNG PROVINSI BANTEN ...iii-1 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi ...iii-1 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ...iii-6 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD ...Iii-13 3.4 Penentuan Isu-isu Strategis iii-14

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGI DAN

KEBIJAKAN ...iv-1 4.1. Visi dan Misi ...iv-1 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Kantor

Penghubung ...iv-3 4.2. Strategi dan Kebijakan Kantor Penghubung ...iv-9 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ....v-1 BAB. VI. INDIKATOR KINERJA ...vi-1 BAB VII PENUTUP ...vii-1

LAMPIRAN (MATRIKS PROGRAM) vii-5

DAFTAR ISI

(5)

Tabel 2.1 Jumlah dan Distribusi Pegawai Kantor Penghubung Provinsi Banten Menurut Stasus dan Golongan Tahun

2013 ... II - 6 Tabel 2.2 Jumlah dan Distribusi Pegawai Kantor Penghubung

Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013 II - 7 Tabel 2.4 Daftar Kondisi Sarana dan Prasarana Kantor

Penghubung Provinsi Banten Tahun 2013 ... II - 8 Tabel 6.1 Indikator Kinerja Pelaksanaan Kantor Penghubung

Provinsi Banten tahun 2007-2012 ... VI - 3

DAFTAR TABEL

(6)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Penghubung Provinsi

Banten... II - 1

DAFTAR GAMBAR

(7)

1.1 LATAR BELAKANG

Renstra merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja setiap tahun. Dalam penyusunannya, Renstra dilakukan secara komprehensif, terpadu dan menyeluruh, serta mengacu pada program RPJMD Banten dengan mengakomodir masukan dan usulan/aspirasi masyarakat yang sesuai dengan kinerja dan fungsi Kantor Penghubung Provinsi Banten.

Telah ditetapkan Visi Kantor Penghubung yaitu “HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA SEBAGAI JEMBATAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN PROMOSI BANTEN UNTUK MEWUJUDKAN BANTEN SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA” yang ditempuh melalui 6 (Enam) misi yaitu :

1. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur;

2. Meningkatkan hubungan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat, melalui kementerian Teknis dan Lembaga Pemerintah Non Departemen dan pihak swasta di Jakarta;

3. Meningkatkan kerjasama pembangunan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan;

4. Meningkatkan Sarana Pelayanan Informasi Promosi dan Investasi Daerah; 5. Meningkatkan Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan

Daerah;

6. Meningkatkan fungsi fasilitasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

BAB I

PENDAHULUAN

(8)

Terkait dengan kewajiban Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam penyiapan rencana kerja untuk jangka waktu lima tahunan, yang diamanatkan dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 pada Pasal 151 Ayat 1 bahwa “ Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif “ sedangkan dalam UU NO. 25 Tahun 2004 pada pasal 1 ayat 7 ditetapkan ketentuan umum mengenai “ Renstra SKPD sebagai Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan. Demikian pula pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 sebagaimana bunyi pasal 12 bahwa kepala SKPD menyusun rancangan Renstra – SKPD sesuai dengan rancangan awal RPJMD serta Renstra – SKPD disampaikan oleh kepala SKPD kepada Bappeda, yang selanjutnya Bappeda menyempurnakan rancangan awal RPJMD menjadi rancangan RPJMD dengan menggunakan Renstra – SKPD sebagai masukan.

Penyusunan dan penetapan Renstra – SKPD sebagaimana diatur dalam UU No. 25 tahun 2004 merupakan bagian dari proses penyusunan dan penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang meliputi tahapan-tahapan pokok sebagai berikut :

1. Kepala Bappeda menyiapkan rancangan awal RPJMD sebagai penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah (pasal 14 ayat 2);

2. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan rancangan Renstra- SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJMD (pasal 15 ayat 3);

(9)

3. Kepala Bappeda menyusun rancangna RPJMD dengan menggunakan rancangan Renstra – SKPD dengan berpedoman pada RPJP Daerah (pasal 15 ayat 4);

4. Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah Daerah ( pasal 16 ayat 4);

5. Musrenbang Jangka Menengah Daerah dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah Kepala Daerah dilantik (pasal 17 ayat 2);

6. Kepala Bappeda menyusun rancangan akhir RPJMD berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Menengah Daerah (pasal 18 ayat 2);

7. RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Kepala Daerah dilantik (pasal 19 ayat 3);

8. Renstra - SKPD ditetapkan dengan Peraturan pimpinan satuan kerja perangkat daerah disesuaikan dengan RPJMD (pasal 19 ayat 4).

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Selanjutnya sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang dijabarkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, menyebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah setelah ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah gubernur/wakil gubernur terpilih dilantik, memuat visi, misi dan program kepala daerah, arah kebijakan keuangan daerah, strategi

(10)

pembangunan daerah, kebijakan umum, program SKPD, program lintas SKPD, program kewilayahan, rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif dan rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Terwujud sinkronisasi perencanaan antar Satuan Kerja Pemerintah daerah dengan pemerintah Provinsi Banten maka dalam penyusunan Renstra memperhatikan RPJMD. Dalam RPJMD Tahun 2012-2017 telah ditetapkan visi yaitu “Bersatu Mewujudkan Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa” serta dengan misi yaitu 1). Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung Pengembangan Wilayah dan Kawasan yang Berwawasan Lingkungan ; 2). Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat; 3). Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas dan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI; 4). Penguatan Semangat Kebersamaan Antar Pelaku Pembangunan dan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang; 5). Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih.

Perencanaan pembangunan daerah telah diamanatkan melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan tatacara penyusunan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, yang mengedepankan azas penyusunan perencanaan pembangunan derah l secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.

Perubahan mendasar melalui peraturan perundangan ini adalah dengan adanya pembenahan sistem perencanaan pembangunan yang lebih hirarkis dan

(11)

sinergis di tingkat pusat dan daerah. Perubahan tersebut diantaranya menyangkut kewajiban perangkat daerah dalam menyiapkan rencana kerja sebagai acuan penyelenggaraan pembangunan oleh perangkat daerah bersangkutan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, baik untuk jangka waktu lima tahunan maupun tahunan.

Seiring dengan perubahan paradigma dan perencanaan pembangunan tersebut serta dalam rangka pemantapan pelaksanaan otonomi daerah maka pemerintah juga telah menerbitkan kebijakan otonomi daerah melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam kerangka pelaksanaan otonomi daerah dan penyelenggaraan pemerintahan daerah juga diatur mengenai sistem perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.

Perencanaan pembangunan tahunan daerah dalam UU No. 25 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) yang merupakan dokumen perencanaan untuk jangka waktu 5 (lima ) tahun yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJMD) dan berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan.

Sebagai tindak lanjut dari dokumen perencanaan strategis tersebut maka Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja -SKPD) untuk pelaksanaan pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh SKPD dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

1.2 LANDASAN HUKUM

Rencana Strategis Kerja Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun 2012-2017 ini disusun dengan berlandaskan pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

(12)

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

(13)

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 4);

9. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025; 10. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten 2010-2030;

11. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Provinsi Banten 2011-2015;

12. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Provinsi Banten;

13. Perda Nomor : 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

14. Peraturan Gubernur Banten Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Dokumen Renstra Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun 2012-2017 ditetapkan dengan maksud agar memberikan arahan sekaligus menjadi pedoman dan acuan penyelenggaraan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun

(14)

kedepan dalam menyusun Renja dan sebagai dasar merumuskan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Adapun tujuan penyusunan Renstra Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan visi, misi, dan program pembangunan daerah jangka menengah; Menetapkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,, Strategi dan kebijakan dan kebijakan Kantor Penghubung Provinsi Banten dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama periode tahun 2007 - 2012 ;

2 Menetapkan program dan indikasi kegiatan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor Penghubung Provinsi Banten selama periode tahun 2007 – 2012;

3 Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Kantor Penghubung Provinsi Banten (Rencana Kerja Tahunan);

4 Memberikan dasar dalam pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Banten baik tahunan maupun lima tahunan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan Renstra Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun 2012-2017 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Dengan sistematika penyusunan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat gambaran umum penyusunan Renstra agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik, berisikan latar belakang, dasar hukum penyusunan, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan Renstra;

BAB II. GAMBARAN UMUM KANTOR PENGHUBUNG PROVINSI BANTEN

(15)

Memuat data dan informasi tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan fungsi, Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana, Kinerja Pelayanan, dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ;

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS

Memuat tentang identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi pelayanan SKPD, telaahan Visi, Misi dan Program , telaahan Renstra Kantor Penghubung,telahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta penentuan Isu-isu Strategis; BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Menjelaskan tentang visi, misi, tujuan dan sasaran jangka menengah, strategi dan kebijakan;

BAB V. PROGRAM DAN KEGIATAN

Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif untuk 5 (lima) tahun kedepan;

BAB VI. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Berisi tentang indikator Kinerja Kantor Penghubung terkait target capaian program dan kegiatan 2012 – 2017.

BAB VII. PENUTUP

(16)

2.1. TUGAS FUNGSI DAN STRUKTUR KANTOR PENGHUBUNG

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2012, Struktur Organisasi Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Provinsi Banten terdiri dari:

1. Kepala Kantor;

2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Seksi Hubungan Antar Lembaga; 4. Seksi Promosi dan Informasi Daerah; 5. Seksi Sarana dan Pelayanan

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi Kantor Penghubung Provinsi Banten dapat digambarkan secara diagramatis sebagai berikut:

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Kantor Penghubung Provinsi Banten

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

PENGHUBUNG PROVINSI BANTEN

(17)

2.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Pergub No. 14 Tahun 2013, tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten adalah sebagai berikut :

2.1.1. Kepala Kantor

Kepala Kantor mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dibidang hubungan antar lembaga.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Kantor Penghubung mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. pelaksanaan koordinasi, mediasi dan fasilitasi antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah, Lembaga-lembaga Pusat, Perwakilan Pemerintah Daerah, Perwakilan Negara Sahabat dan Pihak Swasta;

b. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan bidang tugasnya; c. pembinaan masyarakat daerah Provinsi Banten di Jakarta ;

d. pengumpulan data dan informasi serta kegiatan promosi Pemerintah Daerah.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Kantor Penghubung mempunyai tugas sebagai berikut :

a. merumuskan kebijakan teknis penghubung antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah, Departemen Teknis dan Lembaga Pemerintah Non Departemen dan pihak swasta di Jakarta;

b. mengkoordinasikan hubungan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah, Departemen Teknis dan Lembaga Pemerintah Non Departemen dan pihak swasta di Jakarta;

c. menyelenggarakan pembinaan masyarakat Daerah Provinsi Banten di Jakarta;

d. mengkoordinasikan pengumpulan data dan informasi serta kegiatan promosi Pemerintah Daerah;

e. memfasilitasi promosi daerah meliputi ekonomi, pembangunan sosial, budaya dan pariwisata daerah Provinsi;

f. memfasilitasi pengelolaan Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah; g. mengelola administrasi ketatausahaan umum dan rumah tangga;

h. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas;

i. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya; Kepala Kantor Penghubung membawahi :

a. Sub Bagian TU;

b. Seksi Hubungan Antar Lembaga; c. Seksi Promosi dan Informasi Daerah; d. Seksi Sarana dan Pelayanan.

(18)

2.1.2. Sub-Bagian Tata Usaha

Sub-Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Kantor Penghubung dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan, mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta perencanaan evaluasi dan pelaporan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub-Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kerja sub-bagian;

b. melaksanakan layanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan dan rumah tangga

c. melaksanakan pembinaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan dan rumah tangga;

d. melaksanakan administrasi tata usaha; e. melaksanakan dan penyiapan rencana kerja;

f. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan pengelolaan barang inventaris;

g. melaksanakan urusan rumah tangga;

h. mengumpulkan, mengolah data dan informasi pelaksanaan kegiatan; i. menyediakan sarana perpustakaan kantor;

j. melaksanakan penyusunan laporan bulanan dan tahunan; k. menyiapkan bahan rumusan laporan akuntabilitas kinerja; l. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

2.1.3 Seksi Hubungan Antar Lembaga

Seksi Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas pokok membantu Kepala Kantor Penghubung melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan antar lembaga.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Hubungan Antar Lembaga mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana program seksi;

b. menginventarisasi, mensistematisasikan, menganalisis, dan menyajikan data dan informasi;

c. melaksanakan observasi dan penelitian tentang potensi paguyuban masyarakat Provinsi Banten di Jakarta dan sekitarnya;

d. mengendalikan kegiatan hubungan antar Lembaga Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Swasta maupun lembaga masyarakat dengan mengarahkan, mengawasi, dan menertibkan sesuai prosedur agar tetap terjalin hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan; e. mempelajari hasil konsultasi petugas penghubung kepada Pejabat Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi maupun lembaga-lembaga masyarakat dengan menyimak, menganalisis dan menyimpulkan sebagai masukan dalam pelaksanaan maupun penentuan penyelesaian lebih lanjut;

(19)

f. melakukan hubungan dan kerjasama dengan Pejabat Pemerintah Pusat di Jakarta mengenai masalah dan kepentingan Dinas Pemerintah Provinsi Banten, baik secara langsung maupun melalui alat komunikasi untuk membantu kelancaran penyelesaian lebih lanjut;

g. mengadakan kerjasama dengan Lembaga-lembaga Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Lembaga Non Pemerintah, lembaga masyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat daerah di Jakarta dan sekitarnya dengan melakukan hubungan fungsional, membuat perjanjian, konsultasi, dan saling tukar-menukar informasi atau dalam bentuk-bentuk lain agar terjalin hubungan yang serasi, efektif, dan efisien; h. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya;

2.1.4 Seksi Promosi Dan Informasi Daerah

Seksi Promosi dan Informasi Daerah mempunyai tugas pokok membantu Kepala Kantor Penghubung melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan informasi daerah.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Promosi dan Informasi Daerah mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana program seksi;

b. menginventarisasi data yang lengkap, benar, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan;

c. menyusun rumusan petunjuk teknis pelaksanaan tugas Seksi Promosi dan Informasi Daerah dengan menguraikan pokok-pokok petunjuk prosedur dan hubungan kerja sebagai pedoman pelaksanaannya;

d. mengkoordinasikan dan mengendalikan pengumpulan, pengolahan data tentang promosi dan informasi daerah di Jakarta dengan mengarahkan, mengawasi, meluruskan dan menertibkan agar pelaksanaannya berjalan lancar;

e. mengadakan kerjasama, mengkoordinasikan, mengelola dan mengendalikan Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah;

f. memfasilitasi pertemuan-pertemuan para calon investor baik dalam maupun luar negeri di Jakarta;

g. memberikan layanan informasi dalam aspek ekonomi, pembangunan sosial, budaya dan pariwisata;

h. melengkapi Kantor Penghubung dengan informasi dari berbagai instansi lingkup Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota maupun instansi swasta, organisasi Bantenberupa brosur/leaflet, laporan atau dokumen lainnya;

i. menata dan melengkapi Kantor Penghubung dengan sarana kerja dan hasil kerajinan Banten;

j. melaksanakan kerjasama dengan SKPD terkait dalam rangka pelaksanaan berbagai pameran baik pameran pembangunan, pariwisata (Home industry) maupun teknologi yang diselenggarakan di Jakarta dan di luar Provinsi Banten;

k. memfasilitasi pertemuan, HUT atau kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh Istana Negara (HUT RI), TMII dan Jabodetabek;

l. memfasilitasi promosi potensi daerah dalam event pameran nacional maupun internasional yang dilaksanakan di Jakarta;

(20)

m. mengembangkan teknologi informasi (website) dan data base jaringan Kantor Penghubung;

n. membentuk dan mengembangkan sanggar seni budaya Banten di Jakarta;

o. melaksanakan fasilitasi promosi kebudayaan dan kesenian Banten yang di selenggarakan di Jakarta;

p. melaksanakan fasilitasi penyelengaraan kegiatan-kegiatan lomba yang bersifat nacional di selenggarakan di Jakarta;

q. melaksanakan fasilitasi promosi potensi daerah di bidang ekososbud dan perindag serta peluang investasi;

r. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya. 2.1.4 Seksi Sarana dan Pelayanan

Seksi Sarana dan Pelayanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Kantor Penghubung melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan pelayanan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Sarana dan Pelayanan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana program seksi;

b. menginventarisasi data yang lengkap, benar, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, untuk selanjutnya mensistematisasikan mengadakan menyajikan analisis data promosi dan informasi;

c. menyusun rumusan petunjuk teknis pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan dengan menguraikan pokok-pokok petunjuk prosedur dan hubungan kerja sebagai pedoman pelaksanaannya;

d. menyelenggaran fasilitasi Gubernur, Wagub, DPRD, Bupati, Walikota, DPRD Kabupaten/Kota serta para SKPD Provinsi kegiatan di Jakarta;

e. melaksanakan pelayanan wisma/mess;

f. mengelola dan pelayanan wisma/mess Kantor Penghubung dengan mengarahkan, mengawasi penunjangan kepada perangkat daerah yang bertugas di Jakarta;

g. melaksanakan kegiatan protokoler (mewakili rapat/menghadiri upacara) yang ditugaskan Pemerintah Daerah Provinsi Banten;

h. memfasilitasi pengiriman dan penerimaan surat menyurat; i. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya

2.2 SUMBER DAYA KANTOR PENGHUBUNG

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, hingga tahun 2013, Kantor Penghubung Provinsi Banten didukung oleh 45 orang pegawai yang terdiri dari 23 orang berstatus PNS, dan 22 orang Tenaga Kerja Sementara (TKS). Dari 23 orang pegawai yang berstatus PNS terdistribusi dalam 2 orang pegawai dengan golongan ruang IV, 19 orang pegawai dengan golongan ruang III, serta 2 orang pegawai dengan golongan ruang II.

Berdasarkan jumlah jabatan struktural, hingga tahun 2013 dari 5 eselon yang tersedia telah terisi sepenuhnya, dimana hal ini mencerminkan tugas-tugas pada satuan Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten II - 5

(21)

organisasi telah terdistribusi secara optimal. Hingga tahun 2013, setiap Kepala Sub Bagian/Seksi secara rata-rata membawahi 3 - 5 pelaksana yang berstatus PNS, dimana kondisi ini menunjukkan bahwa dukungan pegawai pelaksana pada Kantor Penghubung Provinsi Banten masih dibawah rata-rata jumlah pegawai pelaksana di lingkungan kantor-kantor yang sebesar 5 pelaksana/eselon IV. Kondisi tersebut dirasakan kurang mendukung pencapaian efektifitas terhadap pelaksanaan tugas pada tataran eselon IV, khususnya bila dikaitkan dengan beban tugas yang ada maupun kebutuhan dan keanekaragaman koordinasi, kerjasama dan pembinaan lembaga dan aktifitas promosi daerah yang perlu difasilitasi dan diselenggarakan setiap tahunnya.

Tabel 2.1

Jumlah dan Distribusi Pegawai Kantor Penghubung Provinsi Banten Menurut Golongan Ruang Tahun 2013

NO. GOLONGAN RUANG JUMLAH PEGAWAI KET (Orang) 1 2 3 4 1 IV/E - 2 IV/D - 3 IV/C - 4 IV/B - 5 IV/A 2 6 III/D 3 7 III/C 4 8 III/B 4 9 III/A 8 10 II/D - 11 II/C 2 12 II/B - 13 II/A - 14 I/D - 15 I/C - 16 I/B - 17 I/A - JUMLAH 23

Dengan keterbatasan jumlah pegawai di lingkungan Kantor Penghubung, masih minimnya pengalaman kerja staf pelaksana, serta tantangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di masa mendatang, maka kebutuhan peningkatan kompetensi pegawai masih diperlukan, baik melalui peningkatan status pendidikan maupun keahlian fungsional, yang ditekankan pada peningkatan kemampuan perencanaan pembangunan, manajerial dan komunikasi.

(22)

Dalam tahun 2013 Jumlah dan Distribusi Pegawai Kantor Penghubung Menurut Tingkat Pendidikan :

Tabel 2.2

Jumlah dan Distribusi Pegawai Kantor Penghubung Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013

NO . TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL JUMLAH PEGAWAI (Orang) KET 1 2 3 4 1 DOKTORAL (S3) - 2 MAGISTER (S2) 2 3 SARJANA (S1) 17 4 DIPLOMA/AKADEMI (DIII) 2 5 SMU/SMK 2 6 SMP - 7 SD - JUMLAH 23

Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor yang menjamin kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor Penghubung Provinsi Banten. Keberadaan kantor berlokasi di Jalan Tebet Timur Raya No. 51 Jakarta Selatan dan Anjungan Daerah Banten masih belum ada berita acara serah terima asset (gedung dan tanah) dari Biro Perlengkapan dan Aset Provinsi Banten dan Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten sehingga kantor Penghubung belum dapat menganggarkan biaya pemeliharaan/perawatan gedung. Kedudukan dan kondisi kantor tersebut dirasakan sangat penting sebagai front office,wisma dan etalase, show windows Banten di Jakarta dan secara umum dapat berpengaruh terhadap pencitraan Pemerintah Provinsi Banten oleh stakeholders/lembaga lainnya di Jakarta.

Keberadaan kantor saat ini, terdiri dari ruang utama yang meliputi ruang kerja pimpinan dan staf, dan ruang rapat. Sedangkan ruang pendukung pelaksanaan tugas yang tersedia antara lain ruang tunggu (pos satpam), ruang makan, kamar wisma, musholla, media center, taman, dan termasuk tempat parkir roda 2 (dua) dan Roda 4 (empat) yang memuat 12 (dua belas) kendaraan. Disamping itu, dalam rangka penyelenggaraan pelayanan, tersedia perpustakaan mini serta perangkat audiovisual (TV, VCD, in focus, handy came, dan wireless tape).

Sebagai daya dukung kelancaran pelaksanaan tugas aparatur, sarana penunjang operasionalnya juga perlu diperhatikan, hal ini dianggap penting karena kelancaran dan efesiensi penyelenggaraan tugas dan fungsi yang mencakup administrasi, kearsipan, perencanaan maupun pelayanan sangat membutuhkan dukungan perangkat komputer, baik yang bersifat hardware maupun software. Di samping itu terdapat pula harapan untuk mengembangkan sistem komputerisasi dalam penyelenggaraan berbagai pelayanan pada Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Provinsi Banten di masa mendatang.

(23)

Berdasarkan kondisi saat ini, jumlah perangkat komputer dan laptop yang tersedia kurang maksimal untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, dimana bila dibandingkan dengan jumlah pegawai PNS yang berjumlah 23 orang. Dari jumlah sarana yang ada, hampir rata-rata kondisinya sudah kurang baik (rusak), termasuk kondisi printer.

Selanjutnya dalam mendukung kebutuhan mobilisasi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor Penghubung Provinsi Banten dan pelayanan fasilitasi pimpinan, hingga tahun 2013 tersedia sebanyak 6 unit kendaraan roda dua (sepeda motor) dan 4 unit kendaraan roda empat (Inova, Toyota Kijang, Avanza dan Suzuki Carry). Keberadaan kendaraan roda empat, dalam masa-masa tertentu dirasakan kurang mencukupi.

Adapun daftar dan kondisi sarana Kendaraan Dinas aparatur di Kantor Penghubung provinsi Banten hingga tahun anggaran 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3

Daftar Kondisi Sarana dan Prasarana Kantor Penghubung Provinsi Banten

NO NAMA/JENIS BARANG JUMLAH KONDISI KET

1. Kendaraan Roda 2 Honda Win 1 Rusak Tahun 2002 2. Kendaraan Roda 2 Honda Supra X 1 Baik Tahun 2002 3. Kendaraan Roda 2 Honda Supra X 3 Baik Tahun 2007 4. Kendaraan Roda 4 Inova 1 Baik Tahun 2008 5. Kendaraan Roda 4 Kijang Kapsul 1 Baik Tahun 2003 6. Kendaraan Avanza Tipe E 1 Baik Tahun 2008 7. Kendaraan Avanza Tipe G 1 Baik Tahun 2009 8. Kendaraan Roda 4 Suzuki 1 Baik Tahun 2004 9. Kendaraan Roda 2 Vario 1 Baik Tahun 2009 10 Kendaraan Roda 2 Mega Pro 1 Baik Tahun 2009

Anjungan Daerah Banten mencerminkan dan menggambarkan tentang miniature, corak budaya dan seni yaitu : Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Cilegon sebagai bentuk keragaman seni dan budaya khas Banten di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Tampilan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektar[1] atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6 ° 18'6.8''LS, 106° 53'47.2''BT.

(24)

Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang dibuat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), menggambarkan suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan Provinsi dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas delapan zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat.

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 33 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah.

Kantor Penghubung Provinsi Banten disamping diberi kewenangan untuk mengelola Anjungan Daerah juga ditugaskan untuk mengisi dan memfasilitasi tampilan seni budaya seluruh daerah di Banten sebagai ajang promosi dan informasi Banten di Anjungan Daerah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Wisma Banten adalah hasil cita-cita seluruh masyarakat Banten sebagai simbul sarana untuk pelaksanaan kegiatan di Jakarta, wisma Banten disamping sarana tempat peristirahatan pelaksanaan kegiatan di Jakarta juga sebagai potensi penghasil retribusi daerah, lahirnya keberadaan wisma bersamaan dengan keberadaan gedung kantor Penghubung yang berada pada lokasi Jl. Tebet Timur Raya Nomor 51 Jakarta Selatan pada tahun 2008.

2.3. KINERJA PELAYANAN

Kantor Penghubung sebagai SKPD yang menangani urusan pemerintahan memiliki Tugas dan Fungsinya yaitu Fasilitasi, Promosi dan Informasi. Pada program RPJMD memiliki sasaran dan arah kebijakan Tahun 2007 – 2012 yaitu Meningkatkan Kapabilitas Kelembagaan dan Profesionalisme Aparatur Pemerintahan dalam pelayanan masyarakat. Adapun program yang telah dilaksanakan yaitu :

• Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah Daerah; • Peningkatan Kerjasama Pembangunan .

(25)

Dengan instrumen 2 (dua) program kegiatan tersebut terdapat beberapa sasaran yang telah tercapai melalui sasaran program 2007 – 2012 :

• Penataan regulasi manajemen sumber daya aparatur;

• Ketersediaan sarana prasarana aparatur pemerintah yang memadai; • Meningkatnya kualitas penyelenggara kerjasama pemerintah.

Dari sasaran program yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 5 (lima) tahun ada beberapa indikator kinerja yang mempengaruhi tingkat capaian yang telah dilaksanakan oleh Kantor Penghung dengan indikator sbb :

• Standar Pelayanan Minimal yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik; • Rasio Penyediaan Barang Jasa Administrasi Perkantoran serta Pelayanan Tata

Usaha dan Kerumahtanggaan;

• Rasio Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di dalam dan keluar daerah, Rasio Pembangunan, Pengadaan;

• Pemeliharaan dam Rehabilitasi Prasarana dan Sarana Aparatur;

• Rasio Pengendalian dan Evaluasi Capaian Kinerja dan Keuangan Pelaksanaan Rencana Pembangunan SKPD Jumlah kesepakatan Kerjasama Pembangunan dengan Pemerintahan Perbatasan, Regional dan Bilateral.

Indikator Kinerja sebagai ukuran/cerminan keberhasilan dimana indikator tersebut menjadi ukuran dan capaian target kinerja program kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun 2007 - 2012.

Pelaksanaan Program Kegiatan terhadap standar minimal pada pelayanan pimpinan dan masyarakat (publik) telah terlaksana pada beberapa program kegiatan setiap tahunnya yaitu terdiri dari :

• Kegiatan Fasilitasi koordinasi, konsultasi, Raker Kunker Pejabat Pemerintah Daerah, Pusat, Tamu dan Pengelolaan Wisma;

• Kegiatan Fasilitasi Pentas Seni dan Budaya di Anjungan Daerah Banten; • Kegiatan Fasilitasi Promosi dan Informasi Potensi Daerah Banten.

Pelaksanaan layanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan dan rumah tangga (inventaris) sangat dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi. Yang menjadi Indikator kinerja Program kegiatan pada pelaksanaan ketatausahaan adalah sebagai berikut :

• Rasio Penyediaan Barang Jasa Administrasi Perkantoran serta Pelayanan Tata Usaha dan Kerumahtanggan,

• Rasio Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di dalam dan keluar daerah;

• Rasio Pembangunan, Pengadaan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten II - 10

(26)

dan Sarana Aparatur; serta

• Rasio Pengendalian dan Evaluasi Capaian Kinerja dan Keuangan.

Dari beberapa program kegiatan berdasarsarkan hasil capaian yang dapat diuraikan dalam penjelasan ini adalah sebagai berikut :

Pada pelaksanaan kegiatan Fasilitasi koordinasi, konsultasi, Raker Kunker Pejabat Pemerintah Daerah, Pusat, Tamu dan Pengelolaan Wisma yang telah dilaksanakan pada kurun waktu 2007 - 2012 dengan capaian kegiatan 100 % dengan realisasi anggaran rata-rata 90 %. dari capaian kegiatan tiap tahunnya .

Dari tingkat capaian yang mencapai 100 % dapat di apresiasikan berhasilnya program kegiatan tersebut sebagai program yang mendukung program Provinsi Banten dengan tingkat capaian yaitu : Meningkatnya Indeks Keberdayaan Pemerintah Provinsi sebesar 30,4%, melalui peningkatan indeks kapabilitas aparatur sebesar 37,78%, indeks keuangan daerah sebesar 25,02%, dan peningkatan indeks dukungan dan prasarana sebesar 21,64%.

Adapun dalam indikator kinerja pada kegiatan Fasilitasi koordinasi, konsultasi, Raker Kunker Pejabat Pemerintah Daerah, Pusat, Tamu dan Pengelolaan Wisma yaitu :

• Fasilitasi Koordinasi, Konsultasi, Raker Kunker Pejabat Pemda, Pusat dan Tamu;

• Fasilitasi Gubernur, Wakil Gubernur, Pejabat Pemda, Pusat dan Tamu pada even Nasional/Internasional/Kerjasama Pemda;

• Pengelolaan Wisma Banten pada Kantor Penghubung Provinsi Banten di Jakarta.

Dari tingkat capai indikator kinerja dari tiap-tiap tahunnya dengan capaian kegiatan dari target 12 bulan yaitu :

a. Meningkatnya pelayanan fasilitasi Gubernur, Wakil Gubernur Pimpinan Dewan serta jajarannya dalam melaksanakan kedinasan di Jakarta;

b. Terfasilitasinya pejabat Pusat yaitu Presiden, Wakil Presiden, Pimpinan Dewan serta jajarannya dalam rangka kunjungan kerja ke daerah;

c. Meningkatnya pelayanan dan pengguna wisma sehingga menambah penghasilan anggaran daerah dari sarana wisma.

Dari realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 2007 – 2012 masih terdapat masalah yang timbul sebagai akibat tugas dan fungsi Sarana Pelayanan dan kegiatan terhadap fasilitasi pimpinan di Jakarta yang dirasakan masih kurang, karena terkendala anggaran yang masih kurang. Juga masih terkendalanya personil dalam fasilitasi pimpinan atau SKPD.

(27)

Untuk pengelolaan Sarana Wisma Banten masih belum terakomodirnya honorarium tenaga pengelola wisma yaitu : resepsionis, petugas administrasi dan office boy belum terakomodir honorarium dalam setiap DPA Kantor Penghubung dikarenakan anggaran tersebut tidak tercantum dalam Peraturan Gubernur mengenai Standar Satuan Harga.

Perbaikan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana wisma telah terlaksana pada anggaran Tahun 2012 yaitu pada renovasi 4 toilet kamar wisma, sedangkan masih terdapat kamar wisma kelas Vip yang masih belum direnovasi karena pada pelaksanaan tersebut belum teranggarkan.

Kegiatan Penyediaan Jasa dan Tata Laksana Perkantoran, Wisma dan Anjungan Daerah Banten adalah kegiatan yang berada di bawah Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor Penghubung Provinsi Banten bertujuan untuk ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah, sedangkan sasaran yang telah dicapai dalam kegiatan ini yaitu Tertatanya regulasi manajemen Sumber Daya Apartur dengan Indikator Kinerja Target Realisas 100 % selama 12 Bulan.

Untuk menunjang sasaran prioritas yang akan dicapai, dengan perlu ada dukungan dan kerjasama bukan hanya dengan internal SKPD namun perlu juga kerjasama eksternal SKPD Provinsi Banten maupun luar SKPD/mitra kerja.Untuk men capai sasaran diperlukan dukungan dari segala bidang, tidak hanya dari sektor anggaran (perekonomian) saja namun diperlukan kinerja yang profesional, prioritas pemantapan tata kelola pemerintah yang didukung stabilitas politik, dan keamanan. Faktor tersebut sangat signifikan menentukan keberhasilan sebuah organisasi dan capaian program kegiatan.

Meningkatnya kapasitas kelembagaan serta profesionalisme aparatur pemerintah dalam pelayanan masyarakat melalui pemenuhan dan ketersediaan kebutuhan barang dan jasa perkantoran, perlu apresiasi sebagai bentuk dukungan dalam agenda pemerintahan.

Kegiatan Penyediaan jasa dan tata laksana perkantoran, wisma dan anjungan daerah Banten adalah kegiatan yang dalam tugas dan fungsinya berada pada sub bagian Tata Usaha yaitu sebagai pembantu Kepala Kantor Penghubung dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan, mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta perencanaan evaluasi dan pelaporan agar berdaya guna dan berhasil guna.

Dukungan sarana Prasana merupakan dukungan nyata dalam menjalankan tugas dan fungsi yaitu, APK, ATK, Perawatan, pemeliharaan, perjalanan dinas dan lainnya perlu di implemantasikan dalam kegiatan. Untuk itu sub bag tata usaha kantor penghubung menetapkan kegiatan pada kegiatan Penyediaan Jasa dan Tata Laksana

(28)

Perkantoran, Wisma dan anjungan daerah Banten dari tiap tahunnya penganggaran harus terus ditingkatkan.

Kegiatan tersebut telah dilaksanakan diantaranya pengadaan barang habis pakai berupa, belanja bahan peralatan kebersihan, belanja suku cadang, belanja bahan materil, belanja jasa kantor, belanja Perawatan, belanja cetak dan penggandaan, Sewa, makan minum, pemeliharaan, perjalanan dinas dan belanja modal.

Dari kegiatan belanja tersebut sifatnya rutinitas kebutuhan kantor, sedangakan pada kegiatan belanja modal dapat menghasilkan sebuah aset tetap yaitu tersedianya meubel air (kursi tamu) sebagai bentuk dukungan sarana kegiatan. Pelaksanaan kegiatan tersebut dengan tingkat capaian indikator kinerja adalah 100% sedangkan capaian serapan anggaran yaitu 99,24 %. Bila dicermati perencanaan kinerja dan anggaran tidak sebanding dengan realisasi.

Dari tingkat capaian yang mencapai 100% ini dapat diartikan sebagai keberhasilan kegiatan sebagai program yang mendukung program Provinsi Banten dengan tingkat capaian yaitu : Meningkatnya Indeks Keberdayaan Pemerintah Provinsi sebesar 30,4%, melalui peningkatan indeks kapabilitas aparatur sebesar 37,78%, indeks keuangan daerah sebesar 25,02%, dan peningkatan indeks dukungan dan prasarana sebesar 21,64%.

Adapun dalam indikator kinerja pada kegiatan Kegiatan Penyediaan Jasa dan Tata Laksana Perkantoran, Wisma dan Anjungan Daerah Banten yaitu :

Tata Laksana Administrasi Kantor, Wisma dan Anjungan Daerah dan Operasional Kantor, Wisma dan Anjungan Daerah telah sesuai dengan capaian kegiatan yaitu :

a. Tersedianya prasarana dan sarana kerja yang memadai dan berkualitas; b. Meningkatnya kemampuan SDM aparat.

Dari sasaran tersedianya ATK 12 bulan, APK 12 bulan, Perjalanan Dinas 12 bulan dan Jasa Kantor 12 bulan berjalan sesuai target yang diharapkan akan tetapi pada prakteknya ada beberapa kesulitan hal ini tidak hanya terjadi pada kegiatan Tata Laksana saja hal tersebut terjadi juga pada kegiatan yang lain yaitu terdapat harga satuan Pergub tidak sesuai dengan kondisi harga di Jakarta.

Dari Kurun waktu 2007 – 2012 telah terlaksananya output dan outcome yang tercapainya yaitu :

tersedianya Sarana dan dukungan kantor berupa : 1. Renovasi Kantor pada Tahun 2012;

2. Pengadaan Kendaraan Dinas Roda 2 (dua) dan Roda 4 (empat) Pada Tahun 2008 dan Tahun 2009;

(29)

3. Pengadaan Peralatan Kantor berupa Komputer PC, Printer, Laptop, Tabung Pemadam Kebakaran, Sound Sistem, LCD, Kursi Rapat, Tenda, AC, Lemari Besi, Filing Kabinet, Infokus, Meja Kerja, Lemari Kayu dan Lampu hias kristal dan lainnya; 4. Renovasi Kamar Masni Wisma sebanyak 4 (empat) Kamar Mandi.

Perencanaan dan Pengendalian dalam sebuah organisasi sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Perencanaan adalah proses kegiatan yang direncanakan di masa akan datang sedangkan evaluasi adalah proses peninjauan dan laporan sebagai bahan untuk pengukuran juga sebagai bahan acuan ataupun pedoman untuk kegiatan yang akan datang. Dari tujuan/manfaat pada target program RPJMD yaitu Meningkatnya Kapabilitas Kelembagaan dan Apartur Pemerintahan dengan sasaran yang ingin dicapai yaitu :

• Penataan Regulasi manajemen Sumber Daya Apartur melalui Penyusunan Rencana Pembangunan dan Anggaran Kantor Penghubung TA 2011 : 1 Renja, 1 RKA, 1 Lakip, 1 LKPJ dan Tindak lanjut hasil pemeriksaan selama dua semester; • Penyusunan Dokumen Pelaporan Kinerja dan Keuangan : 12 bulan,3 bulan, dan

tahunan;

• Indikator Kinerja Target Realisasi % : 12 Bulan 100 %.

Target sasaran penyususunan 1 LKPJ, 1 LAKIP, 1 Renja, 1 RKA, tindak lanjut hasil pemeriksaan, Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan sudah memenuhi target yang diharapkan namun pada pelaksanaannya masih terdapat kesulitan dalam pelaksanaan penyusunan akibat masih kurangnya tenaga SDM dalam menangani perencanaan program dan evaluasi.

Kegiatan perencanaan pengendalian dan pembangunan adalah kegiatan yang berada pada Tugas dan Fungsi Bagian Tata Usaha, Perencanaan Pengendalian Pembangunan adalah salah satu sasaran dan arah kebijakan, Perencanaan Pengendalian Pembangunan pada Kantor Penghubung terdapat pada program Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah Daerah.

Jumlah capaian yang harus di capai pada Program Pemerintah Provinsi Banten yaitu Meningkatnya Indeks Keberdayaan Pemerintah Provinsi sebesar 30,4%, melalui peningkatan indeks kapabilitas aparatur sebesar 37,78%, indeks keuangan daerah sebesar 25,02%, dan peningkatan indeks dukungan dan prasarana sebesar 21,64%. Sejalan dengan hasil capaian kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Kantor Penghubung dengan jumlah capaian indikator kinerja kegiatan 100 % dan jumlah serapan anggaran yaitu 99,95%. Target capaian dari kegiatan tersebut yaitu : tercapainya Sasaran penataan regulasi manajemen Sumberdaya Aparatur dan

(30)

Meningkatnya kapabilitas kelembagaan aparatur pemerintah dengan terlaksananya kegiatan yaitu :

• Penyusunan Laporan Keuangan Kegiatan 2011; • Penyusunan Renja 2012;

• Penyusunan RKA dan DPA; • Penyusunan LAKIP;

• Penyusunan LKPJ;

• Tindak Lanjut Hai Pemeriksaan.

Penyusunan Laporan bulanan dan triwulan Keuangan dan Laporan Kegiatan perlu dilakukan sebagai alat atau bahan untuk melihat sejauh mana kemajuan ataupun masalah pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan agar dapat berjalan sesuai rencana kegiatan. Laporan Keuangan adalah sebagai sarana atau alat untuk mengevaluasi, memonitor pelaksanaan kegiatan. Proses penyusunan laporan keuangan dimulai dari proses akuntansi berupa laporan realisasi anggaran dengan meliputi : Neraca, Laporan Aliran Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Provinsi Banten.

Penyusunan Renstra adalah instrumen awal dari turunan RPJMD Penyusunan Renstra Kantor Penghubung telah dilaksanakan dengan melalui proses Forum Konsultasi perencanaan SKPD, Rakorbid, Konsinyering dan Musrenbang. Penyusunan RKA dan DPA dilaksanakan pada awal penyusunan dan perubahan anggaran dengan di dahului Renja, DRPK , ROK dan Tor. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan LKPJ adalah bentuk pertanggungjawaban hasil kegiatan setiap akhir kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan Pentas Seni dan Budaya di Anjungan Daerah adalah program prioritas pada Tahun 2007 – 2012 yang tertuang dalam RPJMD pada Program Urusan Pemerintahan Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan yang terwadahi dalam program Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah daerah yang didalamnya ada beberapa aspek ataupun Indikator Kinerja Kunci.

Pengisian acara seni dan budaya sebagai alat promosi mutlak yang harus dilakukan, dukungan dari semua unsur bukannya hanya dilakukan oleh Kantor Penghubung semata tetapi harus bersama-sama dari semua unsur , seperti unsur swasta : sanggar Banten unsur pemerintah : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten dan dinas terkait serta dari unsur di seluruh Banten (Provinsi, Kabupaten/Kota). Anjungan Daerah Banten bukan hanya milik Provinsi Banten tetapi anjungan tersebut milik masyarakat Banten, peran aktif dari seluruh kalangan masyarakat diperlukan untuk terwujudnya keberhasilan masyarakat Banten itu sendiri.

(31)

Kegiatan Fasilitasi pentas seni dan budaya di anjungan daerah Banten adalah kegiatan berbasis kinerja pada Tugas dan Fungsi Seksi Promosi dan Informasi Daerah, kegiatan ini dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah pada Anjungan Daerah Banten. Pelaksanaan Kegiatan pada pengisian acara kegiatan dianjungan Daerah Banten telah dilaksanakan pada periode 2007 - 2012 dengan jumlah tampilan rata-rata setiap tahunnya sebanyak 4 (empat) paket pengisian. Tampilan tersebut menampilkan seni dan budaya B anten dengan disaksikan oleh semua kalangan masyarakat yaitu, masyarakat umum ataupun wisatawan manca negara.

Pelaksanaan tampilan yang dilaksanakan di Anjungan Daerah sangat mendukung sasaran meningkatnya kualitas pelayanan informasi publik atas pencitraan keberhasilan program-program pembangunan daerah melalui peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan informasi publik yang secara tidak langsung berdampak pada : a. Meningkatnya layanan dan penyebaran informasi daerah dalam bentuk promosi

pariwisata daerah;

b. Meningkatnya layanan dan penyampaian informasi dari daerah ke pusat dan dari pusat ke daerah dalam bentuk kedinasan;

c. Meningkatnya dukungan penyelenggaraan promosi produk unggulan daerah; d. Serta berdampak pada bertambahnya PAD Banten.

Kegiatan Fasilitasi Promosi dan Informasi Potensi Banten adalah salah satu program prioritas Tahun 2007 – 2012 pada Urusan Pemerintahan Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan yang terwadahi dalam program Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah daerah yang didalamnya ada beberapa aspek ataupun Indikator Kinerja Kunci.

Tujuan organisasi juga tujuan program daerah. Tujuan organisasi adalah kegiatan suatu organisasi untuk mencapai target kegiatan yang sesuai dengan Tugas dan Fungsi, sedangkan tujuan program daerah yang telah tercantum dalam tujuan yang tertuang dalam dokumen RPJM adalah : Meningkatnya kualitas pelayanan informasi publik sedangkan Sasarannya yaitu Meningkatnya pelayanan komunikasi dan informasi serta fasilitasi promosi pembangunan Provinsi Banten prosentase dengan Indikator Kinerja Target Realisasi : 12 Bulan 100 %.

Dari sasaran Promosi Budaya Pariwisata Banten dan Pengelolaan Sistem dan layanan informasi melalui media massa dan website serta promosi produk unggulan dapat terlaksana sesuai target yang diharapkan namun masih ada kesulitan apabila untuk mengikuti agenda event nasional karena faktor anggaran dan agenda ivent nasional sifatnya mendadak yang belum terencana dalam DPA. Tugas pokok Seksi

(32)

Promosi dan Informasi adalah membantu Kepala Kantor Penghubung melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan informasi daerah.

Agar tugas pokok tersebut tetap berjalan dan berhasil guna, diperlukan Kegiatan Fasilitasi dan Informasi Potensi Daerah Banten sebagai kegiatan yang berbasis kinerja yang melekat pada seksi Promosi dan Informasi Daerah.

Meningkatnya kualitas pelayanan informasi publik atas pencitraan keberhasilan program pembangunan pada kegiatan Fasilitasi dan Informasi Potensi Daerah Banten adalah hasil dari capaian indikator tolok ukur kinerja yaitu :

• Pengembangan sistem Layanan berbasis Web dan penyebarluasan informasi dan promosi;

• Fasilitasi Promosi Produk dan Potensi Unggulan Daerah.

Dari hasil pelaksanaan kegiatan periode 2007 - 2012, hasil indikator kinerja kegiatan yaitu 100% sedangkan realisasi anggaran yaitu 99,75% dengan demikian bila dilihat tingkat capaian maka target kegiatan kinerja pada tolok ukur :

• Terkelolanya sistem dan layanan informasi promosi dengan 4 edisi buletin, 12 kolom kerjasama media masa, maintenance dan updating pengembangan website;

• Terlaksananya promosi produk dan potensi unggulan daerah dalam 4 paket.

Pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Fasilitasi Pentas Seni Budaya Banten di Luar Wilayah Provinsi Lainnya “Banten Cultural Festival 2011” di Jogjakarta;

2. Pengembangan system layanan berbasis web dan penyebarluasan informasi dan promosi;

3. Fasilitasi Promosi Produk dan Potensi Unggulan Daerah : • Pentas Seni Budaya Promosi Wisata Budaya ;

• Pameran Hut Banten Guide Wisata Banten; • Pentas Pesona Budaya Banten Pawai Budaya; • Pentas Seni pada ivent nasional;

• Promosi makanan khas Banten; • Website dan Buletin.

Kegiatan Fasilitasi Promosi dan Informasi Potensi daerah Banten adalah kegiatan pada Seksi Promosi dan Informasi Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 yang dipertegas dengan Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten.

(33)

Promosi adalah Program prioritas Kantor Penghubung sesuai dengan Fungsi Kantor Penghubung sebagai etalase dan Duta dan show window seni dan budaya di Jakarta dengan pelaksanaan kegiatan yang dapat dilaporkan adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi 100 % : Pada tolok ukur Pengembangan Sistem Layanan berbasis Web dab penyebarluasan informasi dan promosi dengan target capaian yaitu terkalolanya sistem dan layanan informasi promosi dengan 4 edisi buletin, 12 kolom kerjasama media massa serta maintenance dan updating Website Kantor Penghubung tercapai dengan sesuai capaian yaitu 12 Bulan 100% sedangkan pada tolok ukur Fasilitasi Promosi Produk dan Potensi Unggulan Daerah telah memenuhi target capaian yaitu terlaksananya promosi produk dan potensi unggulan daerah dalam 4 paket dengan capaian 100 %.

Tujuan Program peningkatan kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah departemen teknis dan lembaga pemerintah non departemen, departemen dan pihak swasta dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, memiliki sasaran adalah meningkatkan hubungan kerja antar pemerintah dengan pemerintah, departemen teknis, lembaga pemerintah non departemen dan pihak swasta.

Dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu : • Koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah;

• Fasilitasi Kerjasama antar Pemda pada kegiatan MPU dan APPSI; • Pertemuan sarasehan mayarakat Banten se Jabodetabek;

• Musyawarah antar pengurus mahasiswa asal Banten;

• Kerjasama promosi Banten dengan mahasiswa asal Banten.

Pelaksanaan Koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah dan fasilitasi kerjasama Pemda pada kegiatan MPU dan APPSI yang sifatnya rutinitas sesuai dengan agenda pemerintah pusat dan daerah. Dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi Gubernur/Wakil Gubernur serta SKPD terkait pada Forum Mitra Praja Utama, dirasakan belum optimal, diantaranya :

• Belum semua SKPD Provinsi Banten melibatkan/mengikutsertakan Kantor Penghubung dalam melakukan koordinasi keikutsertaannya pada kegiatan-kegiatan MPU;

• Hasil koordinasi bersifat mencari data untuk konsumsi kantor /SKPD masing-masing;

(34)

Peningkatan kinerja fasilitasi hubungan antar lembaga merupakan sasaran organisasi yang ingin diraih dalam rangka memberikan pelayanan prima dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah Provinsi Banten;

• Mengembangkan jaringan kelembagaan seluas-luasnya merupakan salah satu alternatif tujuan dalam rangka peningkatan kinerja fasilitasi dan koordinasi antar lembaga dengan strategi antara lain :

- Memanfaatkan komitmen pimpinan untuk pengembangan jaringan kelembagaan;

- Memanfaatkan dana yang tersedia untuk mendapatkan kemudahan dalam mengakses informasi, fasilitasi dan koordinasi;

Indikator Porsentase Kinerja Target Realisasi % : 12 Bulan 100%, dari sasaran Peningkatan hubungan kerja melalui fasilitasi kelembagaan, kerjasama, koordinasi munas, pembinaan, Rakor terhadap pejabat, lembaga, masyarakat, mahasiswa pada pelaksanaan masih terdapat permasalahan yang dihadapi, yaitu belum maksimalnya koordinasi sektoral dalam kegiatan yang terkait hubungan dengan Pemerintah Pusat dan Daerah sehingga berakibat beberapa jadwal kegiatan tergeser.

Guna mendukung kelancaran tugas-tugas tersebut perlu adanya kerjasama antar dearah baik secara regional maupun nasional. Oleh sebab itu untuk membantu tugas pimpinan pada koordinasi kerja sama antar wilayah, perlu dilakukan fasilitasi Rapat Kerja Nasional Forum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).

(35)

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Kantor Penghubung Provinsi Banten

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Indikator Target Lainnya

Target Renstra SKPD

Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Rasio Penyediaan Barang Jasa Administrasi Perkantoran serta Pelayanan Tata Usaha dan

Kerumahtanggan 25,87 %

100

% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % % 100 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 2 Rasio Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di dalam dan keluar daerah 77,51 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % % 100 100 % 100 % 100 % % 100 100 % 100 % 100 % 100 % 3 Rasio Pembangunan, Pengadaan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana dan Sarana Aparatur 28,05 % 10 30 15 25 20 10 30 15 25 20 10 30 15 25 20 4 Rasio Pengendalian dan Evaluasi CApaian Kinerja dan Keuangan Pelaksanaan REncana Pembangunan SKPD 21,29 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % % 100 100 % 100 % 100 % % 100 100 % 100 % 100 % 100 % 5 Rasio Penyediaan dan Pengembangan Data dan Sistem Informasi Perncanaan, Pembangunan dan

Pengelolaan SKPD 31,68 %

100

% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % % 100 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Jakarta, Januari 2014 Kepala Kantor Penghubung

Provinsi Banten

BENI ISMAIL, S.STP, M.Si Pembina

NIP. 19760905 199602 1 002

(36)

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN

Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Provinsi Banten lima tahun kedua (2012 – 2017), maka diperlukan pemahaman terhadap kondisi internal (kelembagaan) dan kondisi eksternal , berdasarkan pencapaian selama periode 2007 – 2017 dan kemungkinan pekembangan dan tantangan di masa mendatang, untuk mempersiapkan diri dan memberikan pijakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Penghubung Provinsi Banten pada periode 2012– 2017.

2.4.1 Kekuatan (Strength)

Fundamental sebagai ukuran yang harus di nilai untuk perkembangan kedepan, pada sisi kelembagaan Kantor Penghubung Provinsi Banten sebagai suatu kekuatan meliputi:

1. Eksistensi dan keberdayaan Kantor Penghubung Provinsi Banten dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang hubungan antar lembaga serta promosi dan informasi daerah;

2. Pengelolaan data dan informasi dengan adanya sistem data base dan Website

3. Dukungan Fasilitasi terhadap pimpinan dan dinas;

4. Kedudukan Kantor Penghubung di Jakarta sebagai pusat Ibu Kota Negara dan Fasilitas Wisma sebagai penghasil Pendapatan Asli Daerah;

5. Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah sebagai sarana promosi dan Informasi daerah.

(37)

2.4.2. Kelemahan (Weakness)

Faktor kelemahan yang masih terdapat pada kantor Penghubung Provinsi Banten yang perlu di antisipasi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya diantaranya adalah :

1. Kuantitas pegawai belum memadai terhadap kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi kantor penghubung Provinsi Banten;

2. Tingkat pengetahuan dan kemampuan masih belum optimal dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang tepat dan terarah;

3. Sarana dan Prasarana pendukung dinas belum memadai;

4. Belum optimalnya peran dan fungsi Kantor Penghubung sebagai penunjang penyelengara pemerintahan;

5. Belum maksimalnya peranan Anjungan Daerah Taman Mini Indonesia Indah.

2.4.3. Analisis Lingkungan 2.4.3.1.Peluang (Opportunity)

Peluang yang mendukung dan dapat dimanfaatkan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor Penghubung Provinsi Banten ke depan sebagai berikut :

1. Rencana perubahan yang mendukung dan dapat dimanfaatkan dalam penyelenggaran tugas dan fungsi Kantor Penghubung Provinsi Banten untuk menjadi lebih representatif dan proposional;

2. Praradigma dan pendekatan dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah secara terpadu (UU No. 25 Tahun 2004) antar tingkat Pemerintahan dan partisifatip, menekankan semakin perlunya efektivitas dan efisiensi hubungan kerja antar tingkat pemerintahan;

3. Bertumbuhkembangnya hubungan kerja dan kemitraan antar kantor Penghubung Provinsi Banten dengan berbagai lembaga pemerintahan dan non pemerintahan ;

(38)

4. Kesempatan dan minat swasta maupun lembaga lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan di Provinsi Banten.

2.4.3.2.Ancaman (Treath)

Ancaman yang dapat menggangu dan menghambat penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor Penghubung Provinsi Banten adalah sebagai berikut : 1. Masih dirasakannya tumpang tindih tugas dan fungsi dengan SKPD Provinsi

Banten lainnya;

2. Belum optimalnya pembinaan partisipasi masyarakat Provinsi Banten di Jakarta dan sekitarnya;

3. Persaingan antar daerah dalam mempromosaikan keunggulan dan daya tarik daerah;

4. Perkembangan situasi sosial politik yang berpengaruh terhadap minat dan

kemauan pihak eksternal untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Provinsi Banten

5. Belum maksimalnya peran dan fungsi sebagai penghubung Banten di Jakarta;

6. Keterbukaan Informasi Publik menuntuk informasi yang akurat dan transparan.

Beberapa sasaran target renstra periode 2007–2012 telah tercapai rata target capaian yaitu 100% berdasarkan hasil tingkat capaian kinerja SKPD dengan sasaran/target Renstra SKPD periodemsebelumnya, pada indikator kinerja pelayanan SKPD.

(39)

Tabel 2.4

Sasaran, Indikator dan Target

Sasaran Program Indikasi Kegiatan Target

3 4 5

Meningkatnya pelayanan

administrasi perkantoran • Tersedianya barang / jasa perkantoran dan dan koordinasi / konsultasi keluar dan ke dalam daerah

• Ketersediaan jasa dan perlatan kantor dari Tahun 2007 s/d 2012

Meningkatnya sarana prasarana kerja aparatur yang memadai dan berkualitas • Pembangunan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor

• Jumlah sarana dan prasaran aparatur Tahun 2007 s/d 2012

Meningkatnya kapasitas

sumberdaya aparatur • Bimbingan teknis aparatur, sosilaisasi perundang-undangan

• Jumlah aparatur yang mendapat bimbingan dan pembinaan sumber daya aparatur tiap tahun dari tahun 2008-2012 Terkendali, dan terevaluasinya

pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Banten

• Pengendalian dan Evaluasi kinerja dan keuangan

pelaksanaan rencana pembangunan SKPD

• Dokumen Pelaporan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan SKPD Tahun 2007-2012 Terencananya pelaksanaan

pembangunan jangka

menengah dan tahunan Kantor Penghubung pada Setiap

• Dokumen Perencanaan Jangka Menengah dan Tahunan SKPD 2007-2012 • Penyusunan Perencanaan, data dan informasi Pembangunan SKPD

Urusan

Meningkatnya pelayanan kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Daerah

• Fasilitasi Pelayanan Kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Jakarta

• Jumlah Fasilitas

Penyelenggaraan Koordinasi / Konsultasi Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah di Jakarta

Meningkatnya hubungan kerja antara Pemerintah daerah dengan Pemerintah, Departemen, LPND, Pihak Swasta dan Masyarakat

• Fasilitasi Koordinasi hubungan antara pemerintah daerah dengan pemerintah Departemen, LPND, Swasta dan Paguyuban masyarakat banten di Jakarta • Jumlah pelaksanaan koordinasi kerjasama pemerintah dan

pembangunan setiap tahun dari tahun 2007-2012

• Jumlah Pelaksanaan Koordinasi / Pembinaan Masyarakat Banten di Jakarta

Meningkatnya dukungan data

dan informasi serta promosi • Pembangunan sistem data informasi dan • Ketersedianya sistem dan dokumen data dan

(40)

Sasaran Program Indikasi Kegiatan Target

penyelengaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan daerah promosi dalam pemerintahan dan pembangunan daerah provinsi Banten di Jakarta

informasi dan promosi penyelengaraan pemerintahan dan

pelaksanaan pembangunan daerah di Jakarta

Penampilan yang dilaksanakan di Anjungan Daerah sangat mendukung pada sasaran yaitu Meningkatnya kualitas pelayanan informasi publik atas pencitraan keberhasilan program-program pembangunan daerah melalui peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan informasi publik secara tidak langsung berdampak pada :

a. Meningkatnya layanan dan penyebaran informasi daerah dalam bentuk promosi pariwisata daerah;

b. Meningkatnya layanan dan penyampaian informasi dari daerah ke pusat dan dari pusat ke daerah dalam bentuk kedinasan;

c. Meningkatnya dukungan penyelenggaraan promosi produk unggulan daerah;

d. Serta berdampak pada bertambahnya PAD Banten.

Pada pelaksanaan Renstra Tahun 2007–2012 teridentifikasi pada pelaksanaan program dan kegiatan mengidentifikasi permalasahan sebagai berikut :

1. Terdapat harga satuan Pergub tidak sesuai dengan kondisi harga di Jakarta;

2. Terdapat tenaga administrasi dan pengelolaan wisma belum tercantum dalam Pergub;

3. SDM yang ada belum cukup dalam menangani Perencanaan dan Program

4. SDM yang ada belum cukup dalam menangani pelaporan;

(41)

5. Sering telatnya informasi dari daerah mengenai agenda kegiatan pimpinan di Jakarta sehingga mempengaruhi progres fisik dan keuangan tidak seimbang;

6. Kurangnya tenaga untuk kegiatan fasilitasi pimpinan;

7. Belum maksimalnya koordinasi sektoral dalam kegiatan yang terkait hubungan dengan Pemerintah Pusat dan Daerah sehingga berakibat beberapa jadwal kegiatan tergeser;

8. Pengadaan Barang Inventaris Kantor Penghubung dan Biro Perlengkapan masih berbaur;

9. Pengadaan Gedung Kantor oleh Biro Perlengkapan statusnya belum jelas;

10. Belum semua SKPD Provinsi Banten melibatkan/mengikutsertakan Kantor Penghubung dalam melakukan koordinasi ke Pemerintah Pusat serta kegiatan-kegiatan selama di Jakarta;

11. Hasil koordinasi hanya bersifat mencari data untuk konsumsi Kantor Penghubung, serta yang bersifat rapat koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi lainnya serta Kantor Penghubung Pemerintah Daerah lainnya;

12. Belum tersedianya data secara lengkap jenis dan jumlah Paguyuban Warga Banten di Jabodetabek;

13. Belum ada data base investor/pengusaha dalam dan luar negeri; 14. Belum adanya legalitas untuk mencantumkan produk kesenian dan

produk unggulan Banten yang dapat mencerminkan jatidiri Provinsi Banten;

15. Dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi Gubernur/Wakil Gubernur serta SKPD terkait pada Forum Mitra Praja Utama, dirasakan belum optimal, diantaranya :

a. Belum semua SKPD Provinsi Banten melibatkan/ mengikutsertakan Kantor Penghubung dalam melakukan koordinasi keikutsertaannya pada kegiatan-kegiatan APPSI;

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate sebagai salah

safeguard harus dikonsultasikan dan didiseminasikan secara luas terutama kepada warga yang berpotensi terkena dampak, harus mendapatkan kesempatan untuk ikut

Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini menggunakan luas pengungkapan sukarela perusahaan yang terdapat pada laporan tahunan, yang diukur dengan indeks pengungkapan sukarela

Program umum pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian program-program yang berkesinambungan dan menyeluruh dalam rangka merealisir tujuan organisasi Persatuan Dayah

014:006 Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir'aun dan) pengikut- pengikutnya,

5) Lakukan Supervisi/Pengawasan (Membimbing, Mengarahkan) agar kemampuan mereka (personil pelaksana pekerjaan) terus meningkat dalam melaksanakan tugas dengan benar dan teliti. 6)

Berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun