• Tidak ada hasil yang ditemukan

"# konstruksi manusia. Realitas itu selalu terkait dengan nilai jadi tidak mungkin bebas nilai dan pengetahuan hasil konstruksi manusia itu tidak bers

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ""# konstruksi manusia. Realitas itu selalu terkait dengan nilai jadi tidak mungkin bebas nilai dan pengetahuan hasil konstruksi manusia itu tidak bers"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian

Teori konstruktivisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang dikembangkan tahun 1970-an oleh Jesse Deli dan rekan-rekan sejawatnya. Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu melakukan interpretasi dan bertindak menurut berbagai kategori konseptual yang ada dalam pikirannya. Menurut teori ini, realitas tidak menunjukkan dirinya dalam bentuknya yang kasar, tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana cara seseorang melihat sesuatu.

Ahli-ahli ilmu filsafat ilmu pengetahuan percaya bahwa fakta hanya berada dalam kerangka kerja teori. Basis untuk menemukan “sesuatu benar-benar ada” dan “benar-benar bekerja” adalah tidak ada. Realitas hanya ada dalam konteks suatu kerangka kerja mental (konstruk) untuk berpikir tentang realitas tersebut.

Pengetahuan dapat digambarkan sebagai hasil atau konsekuensi dari aktivitas manusia, pengetahuan merupakan konstruksi manusia, tidak pernah dipertanggungjawabkan sebagai kebenaran yang tetap tetapi merupakan permasalahan dan selalu berubah. Artinya, bahwa aktivitas manusia itu merupakan aktivitas mengkonstruksi realitas, dan hasilnya tidak merupakan kebenaran yang tetap, tetapi selalu berkembang terus. Berdasarkan beberapa penjelasan Guba, dapat disimpulkan bahwa realitas itu merupakan hasil Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu melakukan interpretasi dan bertindak menurut berbagai kategori konseptual yang ada dalam pikirannya. Menurut teori ini, realitas tidak menunjukkan dirinya dalam bentuknya yang kasar, tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana cara seseorang melihat sesuatu.

Ahli-ahli ilmu filsafat ilmu pengetahuan percaya bahwa fakta hanya berada dalam kerangka kerja teori. Basis untuk menemukan “sesuatu benar-benar ada” dan “benar-benar bekerja” adalah tidak ada. Realitas hanya ada dalam konteks suatu kerangka kerja mental (konstruk) untuk berpikir tentang realitas tersebut.

(2)

! "#!

konstruksi manusia. Realitas itu selalu terkait dengan nilai jadi tidak mungkin bebas nilai dan pengetahuan hasil konstruksi manusia itu tidak bersifat tetap tetapi berkembang terus..

Paradigma konstruktivisme yang ditelusuri dari pemikiran Weber, menilai perilaku manusia secara fundamental berbeda dengan perilaku alam, karena manusia bertindak sebagai agen yang mengkonstruksi dalam realitas sosial mereka, baik itu melalui pemberian makna maupun pemahaman perilaku menurut Weber, menerangkan bahwa substansi bentuk kehidupan di masyarakat tidak hanya dilihat dari penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang timbul dari alasan-alasan subjektif. Weber juga melihat bahwa tiap individu akan memberikan perngaruh dalam masyarakatnya.

Paradigma konstruktivis dipengaruhi oleh perspektif interaksi simbolis dan perspektif strukturan fungsional. Perspektif interaksi simbolis ini mengatakan bahwa manusia secara aktif dan kreatif mengembangkan respons terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya. Dalam proses sosial, individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relative bebas didalam dunia sosialnya. Realitas sosial itu memiliki makna manakala realitas sosial tersebut dikonstruksikan dan dimaknakan secara subjektif oleh individu lain, sehingga memantapkan realitas itu secara objektif.

Model berfikir konstruktivisme dalam ilmu sosial memang termasuk dalam postpositivisme interpretif, tetapi memang agak memiliki beberapa kekhususan. Konstruktivist sebagaimana interpretif, menolak obyektivitas yang dianut oleh positivist mengakui adanya fakta, adanya realitas empiric, sedangkan mereka, baik itu melalui pemberian makna maupun pemahaman perilaku menurut Weber, menerangkan bahwa substansi bentuk kehidupan di masyarakat tidak hanya dilihat dari penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang timbul dari alasan-alasan subjektif. Weber juga melihat bahwa tiap individu akan memberikan perngaruh dalam masyarakatnya.

Paradigma konstruktivis dipengaruhi oleh perspektif interaksi simbolis dan perspektif strukturan fungsional. Perspektif interaksi simbolis ini mengatakan bahwa manusia secara aktif dan kreatif mengembangkan respons terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya. Dalam proses sosial, individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relative bebas didalam dunia sosialnya. Realitas sosial itu memiliki makna manakala realitas sosial tersebut

(3)

! "$!

konstruktivist berpendapat bahwa yang ada adalah pemaknaan kita tentang empiri di luar diri yang kita konstruk, empirical-contructed facts. 1

Peneliti menggunakan paradigm penelitiannya dengan paradigma konstruktivis karena peneliti ingin mengembangkan pemahaman yang dapat membantu proses yang sedang terjadi terhadap penelitiannya. Dan peneliti diharapkan mampu atau sudah memiliki pengalaman dalam mengkaji sebuah permasalah dengan membahas secara intim sehinggan menghasilkan sebuah pemaknaan yang dapat dijadikan sebuah pembelajaran berkelanjutan.

3.2. Tipe Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, tipe penelitian dilakukan dengan penelitian deskriptif yang menggunakan pendeketan kualtitatif. Menurut Nasution (Seojono: 19) metode penelitian deskriptif dalam kajian metodologi penelitian selalu dikaitkan dengan persoalan menyatakan demikian. Menurut Mely G. Tan (Soejono : 22) mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu.

Proses ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak juga menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut.metode deskriptif bertujuan

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

%!&'()*+'*,*-(./0!1234567'8!1.9(5.:(07!&./.:7974/!;24:79497)!<57=7!>?8!@(0A4B4'94!C!D4B.!

E4'4=7/8!FGGG8!34:!%$$H%$I!

permasalah dengan membahas secara intim sehinggan menghasilkan sebuah pemaknaan yang dapat dijadikan sebuah pembelajaran berkelanjutan.

Tipe Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, tipe penelitian dilakukan dengan penelitian deskriptif yang menggunakan pendeketan kualtitatif. Menurut Nasution (Seojono: 19) metode penelitian deskriptif dalam kajian metodologi penelitian selalu dikaitkan dengan persoalan menyatakan demikian. Menurut Mely G. Tan (Soejono : 22) mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu.

(4)

! "I!

membuat deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.2

Pendekatan kualitatif merupakan konseptual untuk menemukan mengidentifikasi mengolah dan menganalisis dokumen untuk memahami peristiwa atau makna.3

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif Kualitatif yang merupakan metode yang dipergunakan untuk menggambarkan hasil penelitian dari subjek terteliti.4

Dalam penelitian ini, akan menggambarkan berbagai macam informasi beserta sumbernya dan disajikan dalam bentuk uraian kata – kata (deskriptif). Yang bertujuan untuk mengungkapan secara fakta, agar peneliti dapat memahami informasi yang didapatkan dari Informan.

Pada penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakkan dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) disebut penelitian deskriptif (to describe = menggambarkan, membeberkan).5

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

F!Rachmat Eriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Pradana, Jakarta : Media Group,,

2006, hal 69.!

!

"!Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif (Aktualisasi Metodelogis ke Arah Ragam Warisan

Kontemporer), Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008, hal 147!

J!Dr. Sukidin, M.Pd & Drs. Mundir, M.Pd, Metode Penelitian Membimbing dan Mengantar

Kesuksesan Anda dalam Dunia Penelitian, Surabaya : Insan Cendekia,, 2005, Hal 7.!

K!Ibid Hal 12!

Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif Kualitatif yang merupakan metode yang dipergunakan untuk menggambarkan hasil penelitian dari subjek terteliti.4

Dalam penelitian ini, akan menggambarkan berbagai macam informasi beserta sumbernya dan disajikan dalam bentuk uraian kata – kata (deskriptif). Yang bertujuan untuk mengungkapan secara fakta, agar peneliti dapat memahami informasi yang didapatkan dari Informan.

Pada penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakkan dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) disebut penelitian deskriptif (to describe = menggambarkan, membeberkan).5

(5)

! JG!

Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.6

Metode deskriptif mempunyai beberapa kriteria pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umu dan kriteria khusus. Kriteria tersebut adalah7

• Kriteria Umum :

1. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.

2. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.

3. Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.

4. Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.

5. Harus ada deskripsi yang terang tempat serta waktu penelitian dilakukan.

6. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang gunakan, baikdalam mengumpulan data maupun dalam menganalisis data serta studi kepustakaan yang dilakukan.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

L!Moh.Nazir,Ph.D, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia,, 2003, Hal 54-55! #!Ibid, Hal 61-62.!

atas kriteria umu dan kriteria khusus. Kriteria tersebut adalah7

• Kriteria Umum :

1. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.

2. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.

3. Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.

4. Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.

(6)

! J%!

• Kriteria Khusus :

1. Prinsip-prinsip atau[pun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).

2. Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status.

3. Sifat penelitian adalah ex pos facto

Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.8

Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut munkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.

Pada penulisan laporan demikian, peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu hendaknya dilakukan seperti orang merajut sehingga setiap bagian ditelaah satu demi satu. Pertanyaan dengan kata Tanya, mengapa, alasan, apa, dan bagaimana terjadinya akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti. 9

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

$Lexy J. Moleong,Dr,MA, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2004,!

I!Lexy J. Moleong,Dr,MA, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2004!

Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.8

Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut munkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape,

pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.

Pada penulisan laporan demikian, peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu hendaknya dilakukan seperti orang merajut sehingga setiap bagian ditelaah satu demi satu.

(7)

! JF!

Dengan demikian, peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu itu sudah memang demikian keadaannya. Maka dapat diketahui bahwa penelitin kualtitatif adalah proses dimana peneliti harus menganalisa data yang telah dikumpulkan serta dikelola dari hasil penelitian tersebut.

3.4. Subyek dan Obyek Penelitian

Untuk dapat lebih memperjelas proses penelitian ini, maka penulis perlu menegaskan subyek penelitian ini, yakni Tara Arts Movie Channel sebagai institusi yang mengelola Youtube, Key informan & Para Informan. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah Manajemen Kreatif dalam Produksi Youtube.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif memposisikan manusia sebagai instrument utama penelitian. Peneliti sebagai manusia berhubungan langsung dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Oleh karena itu, realita yang berhasil digali dan ditemukan melalui penelitian kualitatif sering dianggap bersifat subjektif karena sangat bergantung dari kapasitas dan kredibilitas pihak-pihak yang terkait, baik peneliti maupun informan yang terlibat didalamnya. Untuk menghindari temuan yang subjektif, penelitian kualitatif menggunakan bermacam sumber data.10

Pengumpulan data merupakan satu proses mendapatkan data empiris melalui responden dengan menggunakan metode – metode tertentu. Dan dapat diketahu bahwa prose pengumpulan data merupakan proses untuk mengumpulkan berbagai hal yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! %G!Ibid, Hal 142!

menegaskan subyek penelitian ini, yakni Tara Arts Movie Channel sebagai institusi yang mengelola Youtube, Key informan & Para Informan. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah Manajemen Kreatif dalam Produksi Youtube.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif memposisikan manusia sebagai instrument utama penelitian. Peneliti sebagai manusia berhubungan langsung dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Oleh karena itu, realita yang berhasil digali dan ditemukan melalui penelitian kualitatif sering dianggap bersifat subjektif karena sangat bergantung dari kapasitas dan kredibilitas pihak-pihak yang terkait, baik peneliti maupun informan yang terlibat didalamnya. Untuk menghindari temuan yang subjektif, penelitian kualitatif

(8)

! J"!

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel non probability adalah teknik pengambilan sampel purposive, teknik pengambilan sampel quota dan teknik pengambilan sampel aksidental. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik purposive sampling dan snowball sampling, peneliti secara sengaja menentukan personil yang menjadi sampel, tentunya dengan pertimbangan bahwa sampel tersebut dapat mengungkapkan data yang diinginkan peneliti, dan tanpa melakukan random terlebih dahulu.11

Pada teknik pengambilan sampel, peneiliti menggunakan bebereapa teknik sampil non probability, antara lain purposive sampling dan snowball sampling. Dengan menggunakan non propability sampling maka tidak akan memberikan kesempatan yang sama bagi populasi yang dipilih menjadi sampel dalam sebuah penelitian.

Purposive sampling adalah salah satu strategi pengambilan sampel yang paling umum dalam memilih kelompok peserta sesuai dengan kriteria yang telah dipilih relevan dengan pertanyaan penelitian tertentu. Ukuran sampel, yang mungkin atau mungkin tidak dapat diperbaiki sebelum pengumpulan data, tergantung pada sumber daya dan waktu yang tersedia, serta tujuan penelitian. Ukuran sampel purposive sering ditentukan berdasarkan kejenuhan teoritis (titik dalam pengumpulan data ketika data baru tidak lagi membawa wawasan tambahan untuk pertanyaan penelitian). Oleh karena itu purposive sampling yang

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

%%!Dr. Sukidin, M.Pd & Drs. Mundir, M.Pd, Metode Penelitian Membimbing dan Mengantar

Kesuksesan Anda dalam Dunia Penelitian, Surabaya : Insan Cendekia, Hal 194-195.!

yang diinginkan peneliti, dan tanpa melakukan random terlebih dahulu.

Pada teknik pengambilan sampel, peneiliti menggunakan bebereapa teknik non probability, antara lain purposive sampling dan snowball sampling. Dengan menggunakan non propability sampling maka tidak akan memberikan non propability sampling maka tidak akan memberikan non propability sampling kesempatan yang sama bagi populasi yang dipilih menjadi sampel dalam sebuah penelitian.

Purposive sampling adalah salah satu strategi pengambilan sampel yang paling umum dalam memilih kelompok peserta sesuai dengan kriteria yang telah dipilih relevan dengan pertanyaan penelitian tertentu. Ukuran sampel, yang mungkin atau mungkin tidak dapat diperbaiki sebelum pengumpulan data, tergantung pada sumber daya dan waktu yang tersedia, serta tujuan penelitian.

(9)

! JJ!

paling sukses saat tinjauan data dan analisis yang dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.12

Dengan pengambilan sampel data yang dilakukan secara purposive sampling, maka didapatkan sebuah pertimbangan yakni seperti sumber data yang dianggap paling berkompeten dibidangnya, sehingga memudahkan peneliti untuk menentukan obuek yang sedang diteliti. Dan pengambilan sampel kualtitatif yang dilakukan dengan purposive sampling akan memperoleh keanekaragaman informasi dan variasi yang ada, bukan pada banyaknya sampel dari sumber data yang ditemukan oleh peneliti.

Snowball sampling dikenal sebagai sampel rujukan lanjutan, apakah dianggap sebagai sebagai jenis purposive sampling. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sample non-probabilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengidentifikasi subyek yang potensial dalam studi dimana subyek sulit untuk ditemukan (Castilo,2009). Peneliti menggunakan metode sampling jika sampel untuk penelitian yang sangat langka atau terbatas pada subkelompok yang sangat kecil dari populasi. Jadi jenis teknik pengambilan sampel bekerja seperti rujukan lanjutan. Setelah mengamati subjek awal, peneliti meminta bantuan dari subjek untuk membantu mengidentifikasi orang dengan sifat yang sama menariknya. Proses snowball sampling seperti meminta subjek anda untuk mencalonkan orang lain dengan sifat yang sama sebagai subjek berikutnya. Peneliti kemudian

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

%F!Sari Wahyuni, Qualitative research Method Theory and Practice, Jakarta : Salemba Empat,

2012, Hal 33-34!

dilakukan dengan purposive sampling akan memperoleh keanekaragaman purposive sampling akan memperoleh keanekaragaman purposive sampling informasi dan variasi yang ada, bukan pada banyaknya sampel dari sumber data yang ditemukan oleh peneliti.

Snowball sampling dikenal sebagai sampel rujukan lanjutan, apakah Snowball sampling dikenal sebagai sampel rujukan lanjutan, apakah Snowball sampling

dianggap sebagai sebagai jenis purposive sampling. Snowball sampling

teknik pengambilan sample non-probabilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengidentifikasi subyek yang potensial dalam studi dimana subyek sulit untuk ditemukan (Castilo,2009). Peneliti menggunakan metode sampling jika sampel untuk penelitian yang sangat langka atau terbatas pada subkelompok yang sangat kecil dari populasi. Jadi jenis teknik pengambilan sampel bekerja seperti rujukan lanjutan. Setelah mengamati subjek awal, peneliti meminta bantuan dari subjek

(10)

! JK!

mengamati subjek yang dinominasikan dan terus dengan cara yang sama sampai subyek jumlah yang cukup mendapatkan pelajaran.13

Dengan teknik dipilih narasumber yang berkompeten dalam bidang manajemen youtube berjumlah satu orang atau lebih tepatnya Research and Development yang akan menjadi Informan untuk memberikan data yang valid dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

3.6. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara mendalam, catatan lapangan, dokumentasi dan studi kepustakaan. Setelah informasi yang dibutuhkan terkumpul, maka diperoleh suatu analisis data yang sesuai dengan tujuan dari laporan penelitian itu

Teknik analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan, yaitu :

1. Tahap pengumpulan data

Tahap pengumpulan data berisi tentang serangkaian proses pengumpulan data yang sudah dimulai ketika awal penelitian, baik melalui wawancara awal maupun studi eliminery. Studi pre-eliminery berfungsi untuk verifikasi dan pembuktian awal bahwa fenomena yang diteliti itu benar – benar ada.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! %"!>M75!

Teknik Analisis Data

Proses analisis data dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara mendalam, catatan lapangan, dokumentasi dan studi kepustakaan. Setelah informasi yang dibutuhkan terkumpul, maka diperoleh suatu analisis data yang sesuai dengan tujuan dari laporan penelitian itu

Teknik analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan, yaitu :

1. Tahap pengumpulan data

Tahap pengumpulan data berisi tentang serangkaian proses pengumpulan data yang sudah dimulai ketika awal penelitian, baik melalui wawancara awal maupun studi pre-eliminery

(11)

! JL!

2. Tahap Reduksi Data

Berisi mengenai proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan yang akan dianalisis.

3. Tahap Display Data

Berisi tentang pengolahan data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema yang sudah dikelompokan dan dikategorikan, serta akan memecahkan tema tersebut ke dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang disebut dengan subtema yang diakhiri denga pemberian kode dari subtema tersebut sesuai dengan verbatim wawancara yang sebelumnya telah dilakukan.

4. Tahap penarikan kesimpulan atau tahap verifikasi Kesimpulan menjurus pada jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan dan mengungkap realitas dari penelitian tersebut.14

Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian kualitatif lebih mencakup kepada hasil wawancara yang telah dilakukan, mereduksi data, menganilisis data yang dikumpulkan, menginterpretasi data dan triangulasi.

3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik Triangulasi, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

%J!Herdiansyah Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Salemba Humanika, 2010. Hal

164 – 181!

dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema yang sudah dikelompokan dan dikategorikan, serta akan memecahkan tema tersebut ke dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang disebut dengan subtema yang diakhiri denga pemberian kode dari subtema tersebut sesuai dengan verbatim wawancara yang sebelumnya telah dilakukan.

4. Tahap penarikan kesimpulan atau tahap verifikasi Kesimpulan menjurus pada jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan dan mengungkap realitas dari penelitian tersebut.14

(12)

! J#!

itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakn ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Densin (1978) membedakan empat macaam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.15

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton 1987: 331).

Hal itu dapat dicapai dengan jalan : (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi; orang berada, orang pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.16

Pada penelitian ini yang mengangkat judul Manajemen Kreatif dalam Produksi Youtube Tara Arts Movie Channel, peneliti menggunakan teknik pemeriksaan serta pengamatan dengan memanfaatkan sumber sebagai Key

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

%K!Lexy J. Moleong,Dr,MA, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2004!

%L!Ibid!

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton 1987: 331).

Hal itu dapat dicapai dengan jalan : (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi; orang berada, orang pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.16

(13)

! J$!

Informan dan Informan. Berdasarkan sumber dimaksudkan untuk membadingkan dan mengecek balik suatu informasi yang diperoleh dalam penelitian kualitatif.

Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapkan bahwa hasil pembandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau pemikiran. Yang penting di sini ialah bisa mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan - perbedaan tersebut (Patton 1987 :331).17

Dengan adanya perbedaan, maka akan timbul dan menciptakan suatu kepercayaan informasi terhadap peneliti. Membandingkan hasil data yang diperoleh dengan cara melalui pengamatan dengan data hasil wawancara yang dilakukan terhadap key informan dan Informan. Dalam riset kualitatif, didapatkan bahwa triangulasi merupakan sebuah proses yang dilalui oleh peneliti, dimana peneliti dapat menentukan aspek validitas sebuah informasi yang kemudian disusun dalam suatu penelitian,

! ! ! ! ! ! ! ! ! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! %#!Ibid

Dengan adanya perbedaan, maka akan timbul dan menciptakan suatu kepercayaan informasi terhadap peneliti. Membandingkan hasil data yang diperoleh dengan cara melalui pengamatan dengan data hasil wawancara yang dilakukan terhadap key informan dan Informan. Dalam riset kualitatif, didapatkan bahwa triangulasi merupakan sebuah proses yang dilalui oleh peneliti, dimana peneliti dapat menentukan aspek validitas sebuah informasi yang kemudian disusun dalam suatu penelitian,

Referensi

Dokumen terkait

Secara tradisional, kapal yang meluncurkan dalam air dilakukan dengan menggunakan empat jenis utama dari metode.Metode – metode dalam peluncuran kapal

Satu lagi budaya diTapanuli Selatan yang terkenal adalah budaya tutur sapa, masyarakat Tapanuli Selatan menyebutnya dengan istilah Tutur Poda.Tutur Poda adalah cara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis berjudul &#34;Strategi Pernasaran Lifetime

g) Guru menyampaikan materi pembelajaran melalui tayangan powerpoint atau penayangan materi dengan menggunakan slide- slide. h) Tanya jawab antara guru dan siswa

Indikator Kinerja Kegiatan 001 Jumlah Penyelesaian Administrasi Perkara (yang Sederhana, dan Tepat Waktu) Ditingkat Pertama dan Banding di Lingkungan Peradilan Agama (termasuk

Organisasi lain dalam industri atau jenis usaha yang sama yang menyediakan barang dan jasa kepada sekelompok pelanggan yang sama..

Oleh karena itu melihat gejala dan kenyataan di lapangan bagaimana sempitnya peran humas di Pemprov Banten serta melihat bahwa program KEK ini adalah suatu