• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODOLOGI. 2.1 Maksud Dan Tujuan Studi Tujuan Umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODOLOGI. 2.1 Maksud Dan Tujuan Studi Tujuan Umum"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

8

2.1 Maksud Dan Tujuan Studi 2.1.1 Tujuan Umum

Corporate identity menampilkan simbol atau logo yang mencerminkan image atau citra yang ingin disampaikan oleh perusahaan. Setiap perusahaan pasti membutuhkan corporate identity, karena sangat ideal dan praktis serta setiap saat corporate identity sangat dibutuhkan untuk membuka pintu berbisnis ke dunia luar.

Corporate identity dulunya hanya bersifat dekoratif sekarang telah berkembang menjadi salah satu elemen dalam strategi perusahaan, yang mencerminkan rencana perusahaan yang matang. Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan strategi dan rencana perusahaan tersebut.

Logo merupakan wajah sebuah perusahaan dan elemen yang penting di dalam sebuah corporate identity. Logo adalah simbol yang digunakan untuk menyampaikan pentingnya citra usaha suatu perusahaan swasta maupun perushaan umum. Dapat juga menunjukkan kegiatan dan fungsi perusahaan yang diwakilinya. Fungsi logo yaitu :

1. Fungsi identifikasi

Melalui sebuah logo, khalayak dapat mengidentifikasi bidang usaha apa yang dijalankan oleh perusahaan, barang atau jasa yang dihasilkan.

(2)

2. Fungsi pembeda

Logo dapat membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain dan produk yang satu dengan yang lain.

3. Fungsi komunikasi

Logo berperan sebagai pemberi informasi ( jika berupa rambu-rambu ) dan juga menjadi pemberitahu keaslian sebuah produk.

4. Memberi nilai tambah

Produk yang memiliki merk atau logo akan lebih

dikenal oleh khalayak dan lebih dihargai

keberadaannya.

5. Merupakan asset berharga

Jika produk tesebut telah dikenal oleh negara-negara lain, maka sebuah merk akan dihargai dengan cara waralaba.

6. Mempunyai kekuatan hukum

Logo yang telah diregistrasi dapat dijadikan jaminan kualitas produk yang dijamin undang-undang.

Oleh karena itu, logo yang baik dapat memvisualisikan dan mengangkat ketertarikan awal secara mata atau visual di mata konsumen. Dan memiliki fungsi logo seperti yang disebutkan di atas. Sebuah perusahaan yang belum memiliki logo yang dapat memvisualisasikan dirinya, perlu melakukan redesain logo.

2.1.2 Tujuan Khusus

TV M ( Televisi Metropolis ) didirikan oleh PT. VISI CITRA MITRA MULIA melalui akte pendirian perusahaan : No. 3

(3)

tanggal 7 Juli 2007. Selanjutnya pada 9 September 2008 TV M resmi mengudara di channel 22 UHF. Saat ini lokasi kantor, studio, dan pemancar TV M menempati lokasi di jalan Barata Raya nomor 1, Karang Tengah, Tangerang, Banten.

Secara global, positioning TV M terarah pada segmen anak muda dan dewasa menengah antara umur 15-55 tahun. Dengan segementasi seperti itu program-program TV M banyak mengangkat tema gaya hidup, music, kesehatan, serta hiburan ringan seperti film, kuis, dan komedi.

TV M diperkuat oleh 30 staff yang terdiri dari tim marketing, personalia, administrasi, dan sebagai penunjang utama TV M juga diperkuat oleh 20 orang divisi program terdiri dari presenter, produser, tim produksi, dan reporter. Dengan infrastruktur ini TV M berharap dapat mewujudkan sebuah kinerja yang professional untuk selalu memuaskan keinginan semua pihak baik pemirsa, klien maupun staff TV M sendiri.

Program unggulan TV M ( on air ) adalah Relax Zone, Zona Hits, Klinik Kesehatan, Zona Hits On The Weekend, dan Cinema 22. Sedangkan program unggulan TV M ( off air ) adalah Top Model Tangerang, Festival Musik Indie, Meet And Great artis BCB ( Bukan Cinta Biasa ), dan Talkshow.

Visi TV M adalah menjadi stasiun televisi anak muda yang selalu berkembang mengikuti perkembangan jaman. Misi TV M yaitu menampilkan program acara yang berkualitas dan dapat selalu ada menemani masyarakat dengan acara-acara yang menarik, memeberikan inovasi-inovasi di dunia penyiaran dengan sarana dan prasarana yang mendukung.

(4)

Sebagai stasiun televisi baru yang mempunyai taget market utama anak muda dan dewasa menengah, logo TV M tidak dapat mencitrakan dirinya.

Tujuan khusus dari studi ini yaitu meredesain logo untuk stasiun Televisi Metropolis, yang eye catching, modern, terkesan entertain dan informative. Agar TV M dapat mempresentasikan dirinya dengan baik, sehingga penonton ataupun sponsor tidak memiliki persepsi yang keliru mengenai stasiun TV M. Karena sebagai stasiun televisi baru, TV M harus bisa menarik perhatian konsumen agar mau menyaksikan program-program acara TV M. Dan logo ini juga berfungsi sebgai alat jual untuk menarik sponsor agar mau mendukung berkembangnya TV M.

Alasan lain mengapa TV M perlu melakukan redesain logo yaitu karena TV M akan berkembang menjadi stasiun televisi nasional. Sehingga pada saat itu, TV M sudah mempunyai logo baru yang dapat memvisualisasikan citra perusahaan.

2.2 Relevansi dan Konsekuensi Studi

Sebuah perusahaan harus memiliki sistem Corporate Identity. Corporate Identity adalah penempatan logo diberbagai perusahaan dan produk. Logo merupakan bagian penting dalam corporate identity. Sehingga logo harus dapat mencitrakan perusahaan sesuai dengan visi dan misinya kepada masyarakat. Karena logo merupakan ciri utama perusahaan yang pertama dilihat oleh masyarakat.

Sama halnya dengan sebuah perusahaan produk atau jasa, stasiun televisi juga memerlukan corporate identity. Stasiun TV M

(5)

belum memiliki logo yang baik untuk ditempatkan pada corporate identity. Logo stasiun TV M harus terlihat modern dan menggunakan warna yang menarik karena segmen yang dituju adalah remaja dan dewasa menengah.

Dengan pemakaian bentuk ( logogram ), teks ( logotype ), dan warna pada logo yang sesuai untuk memvisualisasikan stasiun TV M, maka masyarakat akan tertarik melihat logo dan mudah mengingatnya. Dalam pembuatan desain logo, perlu diperhatikan bentuk desain yang diinginkan. Tentunya supaya desain logo dapat dilihat bagus (sesuai maksud dan tujuan membuatnya), maka unsur-unsur pembuatan desain yang perlu diperhatikan adalah :

1. Garis (Line)

Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.

Dalam logo TV M terdapat garis lengkung di bagian bawah logo.

2. Bentuk (Shape)

Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak

(6)

(rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).

Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat

dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

a. Huruf (Character) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb.

Stasiun TV M menggunakan unsur huruf untuk logonya.

b. Simbol (Symbol) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).

c. Bentuk Nyata (Form) : bentuk ini betul-betul

mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.

3. Tekstur (Texture)

Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya.

(7)

4. Ruang (Space)

Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang maka tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan

harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya

pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).

5. Ukuran (Size)

Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini sehingga dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.

6. Warna (Color)

Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk-bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.

Untuk warna, logo TV M menggunakan warna orange untuk logotype dan merah untuk logogram.

(8)

Logo TV M sudah menggunakan beberapa unsur-unsur desain, tetapi tidak mengaplikasikannya dengan tepat. Sehingga logo yang dihasilkan masih belum maksimal dan tidak mengangkat ketertarikan awal secara mata atau visual di mata konsumen

Dengan mengaplikasikan unsur-unsur desain tersebut dengan baik dan sesuai kebutuhan, maka logo stasiun TV M yang sudah diredesain harus bisa menjadi daya jual untuk menarik sponsor agar mendukung kelangsungan hidup stasiun televisi ini. Dengan banyaknya sponsor, maka akan banyak program-program acara berkualitas yang dapat TV M produksi dan akan berdampak pada meningkatnya minat masyarakat untuk menikmati program-program acara TV M.

Semakin berkembangnya stasiun TV M, maka stasiun televisi ini yang pada awalnya hanya mengudara untuk daerah local (Banten) saja, namun nanti bisa menjadi stasiun televisi nasional yang dapat dinikmati oleh penduduk negeri.

(9)

2. 3 Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka berpikir studi

(10)

2.4 Tema Desain

Tema desain yang dipilih berdasarkan tujuan studi dan kerangka berpikir adalah tema estetika. Karena dalam studi ini masalah yang diangkat adalah sebuah redesain logo untuk corporate identity. Yaitu estetika dengan aspek multifungsi logo dan berupa pengembangan penggayaan dan eksperimen bentuk dalam sebuah logo yang disesuaikan dengan perkembangan desain dan lifestyle masa kini.

Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa

terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.

Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.

Namun estetika juga berlaku dalam dunia desain, termasuk desain grafis yang merupakan seni terapan atau aplikatif. Karena

desain grafis dan estetika tidak dapat dipisahkan. Tanpa

estetika desain grafis hanyalah sebatas informasi yang dilihat namun tidak memiliki kesan. Kesan disini seperti karakter seseorang yang membawa kesan terhadap orang lain.

Sehingga dalam sebuah pengerjaan desain, dalam hal ini adalah desain logo, keindahan sangat diperlukan. Karena sebuah logo yang indah itu akan menarik untuk dilihat tetapi keindahan tersebut tidak boleh menghilangkan makna logo itu sendiri.

Seiring dengan tuntutan pasar dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dalam desain juga mengalami perkembangan. Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang

(11)

sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya.

2.5 Metode Pengumpulan Data

Metode riset yang akan digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Yaitu pendekatan kuantitatif dengan mendapatkan data-data melalui pustaka yang sudah ada dan pendekatan kualitatif dengan melakukan survey langsung dan menyebarkan angket atau kuesioner serta melakukan wawancara untuk mengetahui tingkat ketertarikan masyarakat terhadap logo stasiun TV M pada saat menonton program acara TV M.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka berpikir studi

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Stephen Kemmis dan Robbin McTaggart dalam Zainal: 6 (1) Penelitian tindakan kelas merupakan pendekatan untuk

Selanjutnya babirusa Sulawesi (Babyrousa babyrussa celebensis) yang terdapat di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan bagian utara, dan Sulawesi

Hal-hal yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer adalah (1) pemberdayaan orangtua dilakukan kepala sekolah dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk ikut andil

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2015, Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,99 persen,

Dari data pengembangan SDM aparatur di Sekretariat Daerah melalui pendidikan formal diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah aparatur yang berpendidikan SLTA/SLTP

Terdapat hubungan erat antara pengertian korelasi dan linieritas. Korelasi Pearson, menunjukkan adanya kekuatan hubungan linier dalam dua variabel. Sekalipun demikian

Penciptaan karya dilakukan tidak terbatas oleh media, baik yang berasal dari alam maupun buatan manusia yang dianggap dapat mendukung makna yang ingin disampaikan seperti pada

Pada perusahaan Indonesia power motivasi memang sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan dan bentuk dari motivasi yang diberikan ada 2 yaitu intrinsic