• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Alfian Sukri Rahman Dosen Pembimbing: Ir. Yuwono, MT Udiana WD, ST, MT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Alfian Sukri Rahman Dosen Pembimbing: Ir. Yuwono, MT Udiana WD, ST, MT"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Kesesuaian Lahan Tanaman Jarak Pagar Sebagai

Sumber Bahan Bakar Alternatif Menggunakan

Sistem Informasi Geografis

(Studi Kasus : Kabupaten Sumenep Daratan)

Oleh:

Alfian Sukri Rahman

3509100028

Dosen Pembimbing:

Ir. Yuwono, MT

Udiana WD, ST, MT

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Krisis energi melanda dunia menjadikan

harga BBM terus meningkat

Lama-kelamaan anggaran untuk subsidi

BBM dari APBN Indonesia tidak akan

mampu mencukupi

Dampak lainnya : angka kemiskinan terus meningkat , termasuk di Jatim yang angka kemiskinan tertinggi berada di

Pulau Madura, tak terkecuali Sumenep. Penduduk miskin

mayoritas berada di daerah pedesaan, bekerja sebagai

petani

Pengembangan sumber energi alternatif berbahan

baku minyak nabati merupakan solusi dari masalah-masalah tersebut.

Jarak pagar merupakan tanaman paling cocok dijadikan sebagai sumber

energi alternatif Agar jarak pagar dapat

tumbuh dengan baik, perlu dicari tempat yang

sesuai dengan cara melakukan analisa

kesesuaian lahan menggunakan SIG

Solusinya Apa ya???

(3)

Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang dimunculkan dalam penelitian ini

adalah bagaimana cara melakukan analisa kesesuaian lahan

untuk budidaya tanaman jarak pagar di Kabupaten

Sumenep menggunakan SIG dengan parameter:

1. Curah hujan tahunan (mm),

2. Temperatur tahunan rata-rata ( ͦC),

3. Tekstur tanah,

4. Elevasi, dan

(4)

Batasan Masalah

a. Areal studi adalah Kabupaten Sumenep daratan.

b.Data yang digunakan meliputi: 16 peta RBI digital

Kabupaten Sumenep skala 1 : 25.000 tahun 1998-2001

terbitan BAKOSURTANAL, data curah hujan tahunan (mm)

Kabupaten Sumenep tahun 2012, data temperatur

tahunan rata-rata (

o

C) Kabupaten Sumenep tahun 2012,

dan tekstur tanah Kabupaten Sumenep.

c. Software yang digunakan adalah ArcGis 10.

d. Hasil penelitian berupa peta kesesuaian lahan untuk

tanaman jarak pagar di Kabupaten Sumenep daratan

(5)

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah:

• Menganalisa kesesuaian lahan untuk tanaman

jarak pagar di Kabupaten Sumenep daratan

menggunakan SIG.

• Menyajikan peta kesesuaian lahan tanaman jarak

pagar

untuk

wilayah

Kabupaten

Sumenep

(6)

Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan tugas

akhir ini adalah suatu informasi mengenai

daerah-daerah mana saja yang cocok di kawasan Kabupaten

Sumenep untuk budidaya tanaman jarak pagar

beserta luasan lahan yang cocok untuk tanaman

jarak pagar sehingga bisa dijadikan referensi untuk

pengembangan tanaman jarak pagar sebagai bahan

bakar alternatif.

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tabel kriteria kesesuaian lahan untuk jarak pagar menurut

Mulyani et al. (2007)

(8)

Kriteria Kesesuaian Lahan Dalam Hal Curah Hujan Untuk Jarak

Pagar (Mulyani et al., 2006)

(9)

Pengkelasan Ulang Kelas Kesesuaian Lahan

Berikut ini tabel dari pengkelasan ulang Hasil Overlay (Yayasan

pelaGIS, 2011):

(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tugas akhir ini mengambil daerah studi di Kabupaten

Sumenep daratan (di wilayah Pulau Madura) yang mempunyai luas

1.146,927065 km

2

dan memiliki 18 kecamatan, 242 desa, dan 4 kelurahan

(www.sumenep.go.id).

(11)

Data dan Peralatan

Data

16 Peta RBI digital Kabupaten Sumenep skala 1:25000 tahun

1998-2001

Data curah hujan tahunan (mm) daerah Kabupaten Sumenep

tahun 2012

Data temperatur tahunan rata-rata (oC) daerah Kabupaten

Sumenep tahun 2012 Data tekstur tanah daerah

Kabupaten Sumenep.

Peralatan

Laptop

Sistem Operasi Windows 7

Microsoft Office 2007

(12)

Tahap Pengolahan Data

(13)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1)

Penilaian kelas kesesuaian lahan tanaman jarak pagar terhadap peta

curah hujan.

Kabupaten Sumenep daratan terklasifikasi hanya dalam satu kelas

kesesuaian lahan, yaitu kelas S1 (sangat sesuai). Untuk luas dan

persentase masing-masing kelas kesesuaian lahan pada peta kelas curah

hujan ditampilkan pada tabel dan gambar berikut

(14)
(15)
(16)

2) Penilaian kelas kesesuaian lahan tanaman jarak pagar

terhadap peta temperatur.

Kabupaten Sumenep daratan terklasifikasi hanya dalam satu

kelas kesesuaian lahan, yaitu kelas S2 (cukup sesuai). Untuk luas

dan persentase masing-masing kelas kesesuian lahan pada peta

kelas temperatur ditampilkan pada tabel dan gambar berikut.

(17)
(18)
(19)

3) Penilaian kelas kesesuaian lahan tanaman jarak pagar

terhadap

peta

tekstur

tanah.

Kabupaten Sumenep daratan terklasifikasi dalam 4 kelas

kesesuaian lahan, yaitu S1, S2, S3, dan N. Berikut luas dan

persentase masing-masing kelas kesesuian lahan pada peta

kelas tekstur tanah.

(20)
(21)
(22)

4) Penilaian kelas kesesuaian lahan tanaman jarak pagar

terhadap peta elevasi.

Kabupaten Sumenep daratan terklasifikasi dalam 2 kelas

kesesuaian lahan, yaitu S1 (sangat sesuai) dan S2 (cukup

sesuai).

Untuk luas dan persentase masing-masing kelas kesesuian

lahan pada peta kelas elevasi ditampilkan pada tabel dan

gambar berikut.

(23)
(24)
(25)

5) Penilaian kelas kesesuaian lahan tanaman jarak pagar

terhadap peta kemiringan lereng.

Kabupaten Sumenep daratan terklasifikasi dalam 3 kelas

kesesuaian lahan, yaitu S1, S2, dan S3. Untuk luas dan

persentase masing-masing kelas kesesuian lahan pada peta

kelas kemiringan lereng ditampilkan pada tabel berikut.

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

Perbandingan Hasil Analisa Kesesuaian Lahan Tanaman Jarak

Pagar Dengan Penelitian Lain

Pengecekan

kebenaran

(validasi)

dilakukan

dengan

cara

melakukan perbandingan hasil penelitian ini dengan penelitian

lain yang dilakukan oleh Ilman Nafian D (2007) dengan judul

”Kajian Parameter Iklim Wilayah Jawa Timur Untuk Mencari Area

Potensial Tanaman Jarak Pagar Berbasis Sistem Informasi

Geografis”. Dari hasil penelitian lain tersebut menunjukkan

bahwa hanya sebagian kecil wilayah Kabupaten Sumenep

daratan yang sesuai untuk tanaman jarak pagar, hal ini sangat

berbeda dengan peta kesesuaian lahan tanaman jarak pagar di

Kabupaten Sumenep daratan.

(33)

Peta area potensial jarak pagar hasil

penelitian lain

(34)

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan hasil

antara penelitian ini dengan penelitian lain, yaitu:

1. Perbedaan data curah hujan dan temperatur yang digunakan

untuk kedua penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan

curah hujan dan temperatur tahun 2012, sedangkan

penelitian lain menggunakan data curah hujan dan

temperatur tahun 1971-1985.

2. Perbedaan parameter yang digunakan dalam penelitian.

Untuk penelitian ini menggunakan parameter curah hujan,

temperatur, tekstur tanah, elevasi, dan kemiringan lereng.

Sedangkan penelitian lain tersebut menggunakan parameter

curah hujan, temperatur, radiasi matahari, dan elevasi.

3. Perbedaan acuan yang digunakan untuk melakukan

penilaian kesesuaian lahan tanaman jarak pagar terhadap

parameter-parameter kesesuaian lahan.

(35)

Hasil Analisa Luas Masing-Masing Kelas Kesesuaian

Lahan Tanaman Jarak Pagar

(36)
(37)

Hasil Analisa Faktor Pembatas Terberat Dalam

Kesesuaian Lahan Tanaman Jarak Pagar Di Tiap Desa

Dan Kelurahan Wilayah Kabupaten Sumenep Daratan

Yang ditentukan sebagai faktor pembatas terberat di tiap desa

adalah parameter-parameter yang tergolong dalam kelas

kesesuaian lahan terendah yang luasnya mendominasi kelas

kesesuaian lahan lainnya. Jadi dalam hal ini faktor luasan dari

masing-masing kelas kesesuian lahan juga diperhitungkan.

Apabila dalam suatu desa terdapat parameter yang tergolong

dalam kelas kesesuaian lahan terendah tetapi luasnya hanya

sebagian kecil dari luas keseluruhan desa tersebut, maka

parameter kesesuaian lahan tersebut bukan merupakan faktor

pembatas yang terberat.

(38)
(39)

Kesimpulan

1) Wilayah Kabupaten Sumenep daratan terklasifikasi dalam 3

kelas kesesuaian lahan untuk tanaman jarak pagar, yaitu S2

(cukup sesuai), S3 (sesuai marginal), dan N (tidak sesuai.

2) Luas masing-masing kelas kesesuaian lahan tanaman jarak

pagar di Kabupaten Sumenep adalah 100152,162405 ha

untuk kelas S2, 2141,993346 ha untuk kelas S3, dan

12265,207342 ha untuk kelas N.

(40)

Saran

Berdasarkan hasil pengolahan data dan kesimpulan yang

diperoleh, maka:

1) Untuk

peneliti

selanjutnya

jika

akan

melakukan

perencanaan

dan

pengembangan

lebih

detail

dalam

budidaya tanaman jarak pagar, perlu dilakukan pemetaan

tata guna lahan sebelum melakukan analisa kesesuaian

lahan.

2) Bagi

Dinas

Perkebunan

dan

Kehutanan

Kabupaten

Sumenep dan para petani, perlu memperhatikan dengan

cermat faktor pembatas di tiap-tiap daerah agar dapat

mereduksi atau mengatasi faktor-faktor pembatas tersebut.

Misalnya untuk faktor pembatas kemiringan lereng yang

berat harus melakukan budidaya tanaman jarak dengan

bertanam searah garis kontur.

(41)

DAFTAR PUSTAKA

• Anonim. 2012. Agrobis UMKM Tanaman Jarak Kepyar, <URL

http://umkmcentre.narotama.ac.id/index.php/detil_berita/95/.html>. Dikunjungi pada tanggal 16 Januari 2013, jam 14.42 WIB.

• Ardana, I.K., dkk, 2008. “Pengembangan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Mendukung Kawasan Mandiri Energi Di Nusa Penida, Bali”. Jurnal Littri 14(4), Desember2008. Hlm. 155–161. • BPS. 2013. Profil Kemiskinan Di Jawa Timur September 2012, <URL

http://jatim.bps.go.id/index.php/pelayanan-statistik/brs-jawa-timur/brs kemiskinan-jatim/256--profil-kemiskinan-di-jawa-timur-september-2012>. Dikunjungi pada tanggal 16 Januari 2013, jam 14.32.

• Hambali, E. 2005. “Kontribusi Perguruan Tinggi Dan Lembaga Litbang Untuk Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linn) Menjadi Biodiesel Dan Minyak Bakar”. Seminar Nasional

Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linn) Untuk Biodiesel dan Minyak Pagar. Bogor, 22 Desember 2005.

• http://bpnjatim.files.wordpress.com/2008/03/jatim-2.jpg. Dikunjungi pada 26 Mei 2013, jam 20.45 WIB.

• http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/378/file/picture. Dikunjungi pada tanggal 27 Mei 2013, jam 00.46 WIB.

• Letak Geografis Kabupaten Sumenep. <URL: http://www.sumenep.go.id/?page=geografis.html>. Dikunjungi pada 26 Mei 2013, jam 20.15 WIB.

• Mega, I.M., Dibia, I.N., Adi, I.G.P.R., dan Kusmiyarti, T.B., 2010. Buku Ajar Klasifikasi Tanah Dan Kesesuaian Lahan. Denpasar : Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas

(42)

• Muhsoni, F.F. 2010. “Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jagung Di Madura Dengan Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis”. Embryo Vol. 7 No. 1.

• Mulyani, A., Agus, F., dan Allolerung, D. 2006. “Potensi Sumber Daya Lahan Untuk Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Di Indonesia”. Jurnal Litbang Pertanian, 25(4), 2006.

• Nafian, I. 2007. Kajian Parameter Iklim Wilayah Jawa Timur Untuk Mencari Area Potensial Tanaman Jarak Pagar Berbasis Sistem Informasi Geografis. Tugas Akhir Program Studi Meteorologi Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

• Pengembangan Budidaya Dan pengolahan Jarak Pagar.

<URL:http://www.smecda.com/Files/Budidaya/jarak_pagar.pdf>. Dikunjungi pada 13 Januari 2013, jam 14:03WIB.

• Prahasta, E. 2009. Sistem Informasi Geografis : Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung : Informatika Bandung.

• Ritung, S., Wahyunto, Agus, F., dan Hidayat, H. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan Dengan Contoh peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Bogor : Balai Penelitian Tanah dan

World Agroforesty Centre.

• Sastrohartono, H. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Perkebunan Dengan Aplikasi Extensi Artificil Neural Network (Ann.Avx) Dalam Acrview-Gis. Yogyakarta : Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.

• Syakir, M. 2010. “Prospek Dan Kendala Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Sebagai Bahan Bakar Nabati di Indonesia”. Perspektif Volume 9 Nomor 2, Des 2010 : 55-65.

• Wulandari, D. 2012. Bionas Targetkan 1000 Pabrik Pengolahan Buah Jarak Di Indonesia,

<http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/bionas-targetkan-1-000-pabrik-pengolahan-buah-jarak-di-indonesia> dikunjungi pada tanggal 16 Januari 2013, jam 16.57 WIB.

• Yayasan PelaGIS. 2011. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis Tingkat Lanjut. Banda Aceh: Yayasan PelaGIS.

• Zubaidah, Y., Burhanuddin, dan Abrianti, N. 2009. “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jarak Di Nagari Muaro Pingai Kabupaten Solok”. Jurnal Ilmiah Tahunan, Vol. VIII, No.3,

September-Desember 2009:455-461 hlm.

(43)

Referensi

Dokumen terkait

Kabupaten Malang memiliki kelas S1 paling luas sehingga dapat disimpulkan bahwa daerah Malang memiliki tingkat kesesuaian iklim yang sangat sesuai untuk tanaman apel, hal ini

Kabupaten Malang memiliki kelas S1 paling luas sehingga dapat disimpulkan bahwa daerah Malang memiliki tingkat kesesuaian iklim yang sangat sesuai untuk tanaman apel, hal ini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelas kesesuaian lahan yang sejalan dengan produksi dan mutu fisik biji kakao di Kabupaten Aceh Besar sangat sesuai (S1) untuk tapak

Berdasarkan hasil analisis kelas kesesuaian lahan aspek prasarana yang mendominasi di Kabupaten Belu adalah kelas tidak sesuai (N2) dengan total luas 64.600 Ha atau 57%

Kabupaten Malang memiliki kelas S1 paling luas sehingga dapat disimpulkan bahwa daerah Malang memiliki tingkat kesesuaian iklim yang sangat sesuai untuk tanaman apel, hal ini