• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sudah Siap Untuk Belajar?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sudah Siap Untuk Belajar?"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Sudah Siap Untuk

Belajar?

(2)
(3)

M. Fadhol Romdhoni

Laboratorium Farmakologi - Fakultas Kedokteran Univ. Muhammadiyah Purwokerto

(4)

 Anestetik : agen yang membuat anestesi

 Anestesi: pembiusan; berasal dari bahasa

Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa

(5)

 Anestesi lokal adalah suatu ikatan kimia

yang mampu menghasilkan blokade

konduksi atau blokade lorong natrium pada dinding saraf perifer secara sementara

apabila obat ini disuntikkan di daerah perjalanan serabut saraf dengan dosis tertentu tanpa menimbulkan kerusakan permanen pada serabut saraf tersebut. (Gede,2009)

(6)
(7)

 Kokain  Niemann tahun 1860

 1884  oleh Koller digunakan anestetik

mata

 1905  Einhorn mensintesis Prokain  1943  Löfgren mensintesis Lidokain

(8)

 Struktur dua prototipe anestetik lokal; aminoester prokain dan aminoamida lidokain. Pada

kedua obat, gugus aromatik lipofilik tergabung dengan suatu basa amina tersier yang lebih hidrofilik oleh

ikatan ester atau amida

(9)
(10)
(11)

 pKa anestesi lokal  8 – 9

 Bentuk kationik  paling aktif, krn tidak

cepat meninggalkan kanal yg tertutup

 Anestetik lokal kurang efektif disuntikkan

pada jaringan inflamasi  karena area inflamasi akan menyebabkan anestetik

terionisasi, padahal bentuk tak bermuatan penting untuk penetrasi cepat ke dalam

membran biologik dan menghasilkan efek klinis.

(12)

Jenis Obat Half Life Distribusinya (menit) Eliminasi t1/2 (Jam) Vdss (Liter) Clearance (L/menit) Bupivacaine 28 3.5 72 0.47 Lidocaine 10 1.6 91 0.95 Mepivacaine 7 1.9 84 0.78 Prilocaine 5 1.5 261 2.84 Ropivacaine 23 4.2 47 0.44

L=klirens; Vdss=volume distribusi

Karakteristik Farmakokinetik Beberapa Obat Anestesi Lokal Golongan Amida

(13)

 Farmakokinetik obat anestesi lokal rantai

ester tidak terlalu dibahas mendalam

karena mereka secara cepat diurai dalam plasma (waktu paruh < 1menit). Anestesi lokal biasa digunakan untuk kulit atau

(14)

 Absorpsi sistemik dari injeksi anestesi lokal

ditentukan oleh beberapa faktor

◦ dosis lokasi pemberian

◦ jumlah ikatan yang terjadi antara obat dengan protein plasma

◦ jumlah aliran darah sekitar tempat pemberian ◦ penggunaan vasokonstriktor

(15)

 Pemberian anestesi lokal di area

vaskularisasi tinggi (mukosa trakea atau jaringan sekitar saraf interkostal) 

absorpsinya lebih cepat dibanding dengan daerah yang memiliki vaskularisasi sedikit (tendon, dermis atau lemak subkutan)

 Jadi, semakin tinggi vaskularisasi, semakin

(16)

 epinephrine (5µg/mL atau 1: 200.000)

vasokonstriksi pembuluh darah pada

tempat suntikan,;jumlah aliran darah akan menurun sampai 30%, sehingga obat

anestesi lebih banyak diabsorpsi oleh sel saraf sekitar ketimbang masuk ke aliran darah.

 Hal ini, secara otomatis menurunkan efek

(17)

 Vasokonstriktor kurang efektif jika

dikombinasikan dengan obat anestesi durasi kerja lama (bupivacaine dan ropivacaine),

hal ini dikarenakan obat anestesi durasi kerja lama, banyak berikatan dengan

(18)

 Obat anestesi golongan amida lebih banyak

didistribusikan jika pemberian dilakukan via intravena.

1.fase distribusi cepat  terjadi pengambilan

obat di organ-organ yang memiliki daya

perfusi tinggi (otak, hati, ginjal dan jantung)

2.fase distribusi lambat  pengambilan oleh

organ yang memiliki daya perfusi sedang (otot dan saluran gastrointestinal)

(19)

diubah menjadi lebih water-soluble di hati

(tipe amida) atau plasma (tipe ester)  urin

1.Tipe ester

Tipe Ester hidrolisis plasma

butyrylcholinesterase (pseudocholinesetrase)

Metabolit Inaktif Urin

(20)

2. Tipe Amida

prilocaine, lidocaine, mepivacaine, bupivacaine, levobupivacaine Tipe Amida Hepar hidrolisis sitokrom p-450 isoenzym Metabolit Inaktif Urin Waktu Hidrolisis Cepat Lambat

(21)

 Mekanisme primer dari anestesi lokal

adalah memblok kanal natrium bergerbang-tegangan (voltage gated channel sodium)

(22)
(23)
(24)

 Semakin kecil dan lipofilik suatu anestesi

lokal, maka semakin cepat intreraksinya dengan reseptor channel sodium.

(25)

Perbedaan sensitifitas serat-serat saraf berdasarkan ukuran dan myelinasinya

(26)

 Anestesi lokal adalah obat yang sangat

efektif untuk menghasilkan analgesia pada bagian tubuh tertentu.

 Penggunaan dapat dilakukan via topikal

(untuk mukosa nasal dan tepi luka), injeksi pada saraf periferal (infiltasi) saraf besar (blok) dan injeksi via epidural atau

(27)
(28)
(29)

 Onset dari anestesi lokal dapat dipercepat

dengan penambahan sodium bikarbonat (1-2 ml) ke larutan anestetiknya  obat lebih lipofilik

 Pemberian anestesi lokal injeksi secara

berulang dapat menurunkan

keefektifitasannya (tachyphylaxis)  karena asidosis ekstraseluler

(30)

 efek toksisitas ↑↑

 0,75% bupivacaine  henti jantung

 Solusi: Ropivacaine dan Levobupivacaine 

(31)

 kemampuan penetrasi obat yang cepat

menembus kulit atau mukosa, dan

kecenderungan minimal untuk berdifusi ke sistemik

 digunakan untuk mata, telinga, hidung,

tenggorokan atau untuk pembedahan kosmetik

 Contoh: tetracaine, pramoxine, dibucaine,

(32)

1. efek sistemik karena absorpsi obat dari

tempat pemberian

2. neurotoksik langsung dari efek lokal obat

tersebut jika diinjeksikan ke sekitar

medula spinalis atau cabang saraf besar lainnya

(33)

1. SSP  kejang

2. CVS  hipotensi sistemik

3. Hematologi  akumulasi dari o-toluidine 4. Alergi  disebabkan derivat asam

p-aminobenzoic (tipe ester)

(34)

Gede, Mangku. Obat-obat Anestetik. Dalam:

Buku Ajar Ilmu Anestesi dan Reanimasi.

Jakarta: Indeks;2009

 White, Paul F; Katzung, Bertram G.

Anestetik Lokal dalam Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 10.EGC.Jakarta.2010

(35)

 Anestetik Lokal Spesifik 1.Golongan ester

(36)

 Procaine adalah obat anestesi lokal pertama

yang digunakan untuk kepentingan klinis. Procaine memiliki potensi terendah diantara

semua obat anestesi lokal dengan onset lambat dan durasi aksi yang pendek. Toksisitas

sistemiknya cukup rendah karena cepat dihidrolisis di plasma. Hasil metabolisme

procaine oleh asam p-aminobenzoic inilah yang biasa menyebabkan reaksi alergi pada sebagian kecil individu yang menggunakan procaine

berulang kali. Procaine biasa digunakan untuk anestesi infiltrasi, mendiagnosis banding untuk blok spinal pada beberapa kasus nyeri dan

(37)

 Chlorprocaine memiliki onset yang cepat, durasi kerja

pendek dan efek toksik sistemik rendah. Obat ini

dihidrolisis oleh esetrase plasama empat kali lebih cepat daripada Procaine. Chlorprocaine biasa digunakan untuk analgesia dan anestesia epidural pada kasus-kasus

obstetrik karena onsetnya yang cepat dan toksisitas

sistemiknya rendah pada ibu dan janin. Untuk mendapat efek analgesi yang cukup, diperlukan injeksi berulang saat operasi berlangsung. Terkadang, analgesi epidural chlorprocaine dikombinasikan dengan obat anestesi lokal lain yang memiliki durasi kerja lebih lama seperti

bupivacaine. Chlorprocaine juga sering digunakan untuk pasien emergensi dimana waktu operasi kurang dari 30-60 menit. Walaupun begitu, potensi myotoksik dan

(38)

 Prilokain sering disebut sebagai propitocain, xylonest,

citanest dan distanest sebagai nama dagang. Ditemukan oleh Lofgan dan Tegner dan uji farmakologinya dilakukan oleh Wiedlling selanjutnya digunakan di klinik pertama kali oleh Gordh pada tahun 1959. Efek iritasi lokal pada tempat suntikan lebih kecil dibandingkan dengan

lidokain bahkan jauh lebih kecil dari prokain.

Toksisitasnya kira-kira 60% dari toksisitas lidokain dan potensinya sama dengan lidokain.1 Prilokain mengalami

metabolisme di hati dan ginjal oleh amidase, lebih cepat dibanding dengan lidokain dengan toksisitas lebih

rendah dari lidokain. Menimbulkan methaemoglobinemia pada penggunaan dosis tinggi, lebih dari 600 mg,

sehingga timbul gejala sianosis yang bisa hilang sendiri selama 24 jam.1 Dibanding dengan lidokain, prilokain

lebih kuat, daya penetrasinya lebih baik, mulai kerjanya lebih lama dan lama kerjanya lebih lama dan efektif

(39)

 Ropivacaine tersedia dalam S-isomer murni.

Onset, potensi dan durasi kerjanya mirip

dengan bupivacaine, hanya saja ropivacaine memiliki potensi yang lebih rendah dan

durasi aksi yang lebih pendek untuk

blokade serat motorik. Ropivacaine memiliki efek kardiotoksik yang lebih rendah

(40)

 Bupivacaine adalah anestetik lokal pertama

yang memiliki onset cepat, durasi aksi lama, blokade konduksi yang dalam dan signifikan blokade terhadap serat sensorik dan motorik. Obat ini digunakan untuk

berbagai prosedur anestesi regional, mulai infiltrasi, blok saraf perifer, epidural dan

spinal anestesia. Durasi operasi dengan bupivacaine bervariasi mulai 3 sampai 10

jam. Durasi kerja paling panjang terjadi saat dilakukan blok saraf perifer, seperti pleksus brachialis.

(41)

 Karakteristik klinis levobupivacaine sama

dengan bupivacaine. Hanya saja durasinya lebih panjang dan toksisitasnya lebih

(42)

 Campuran emulsi minyak dalam air (krim)

antara lidokain dan prilokain masing-masing 2.5% atau masing-masing 5%. EMLA

dioleskan di kulit intak 1-2 jam sebelum tindakan untuk mengurangi nyeri akibat kanulasi pada vena atau arteri atau untuk miringotomi pada anak, mencabut bulu

halus atau menghilangkan tato. Tidak

(43)

 Lidocaine, adalah obat anestesi golongan

amida pertama yang dipergunakan untuk kepentingan klinis. Lidocaine memiliki onset

cepat, durasi aksi sedang dan dapat digunakan untuk anestesi topikal. Lidocaine tersedia

dalam bentuk solusi yang bisa dipergunakan untuk infiltrasi, blok saraf perifer dan anestesi epidural. Hiperbarik lidocaine biasa

dipergunakan untuk anestesi spinal dengan durasi 30-60 menit. Lidocaine juga tersedia

dalam bentuk salep, jelly, viscous, dan aerosol untuk berbagai prosedur anestesi topikal.

(44)

 Apabila larutan ini ditambah adrenalin,

maka waktu yang diperlukan untuk hilang sama sekali dari tempat suntikan 4 jam. Mempunyai afinitas tinggi pada jaringan lemak. Detoksikasi terjadi oleh hati secara deetilasi dan pemecahan ikatan amida.

Daya penetrasinya sangat baik, mulai

kerjanya dua kali lebih cepat dari prokain dan lama kerjanya 2 kali dari prokain.

(45)

Dalam penggunaan klinik:

 Untuk infiltrasi lokal diberikan larutan 0,5%  Blok saraf yang kecil diberikan larutan 1%  Blok saraf yang lebih besar diberikan

larutan 1.5%

 Blok epidural diberikan larutan 1.5%-2%

 Untuk blok subarakhnoid diberikan larutan

hiperbarik 5%

 Dosis untuk orang dewasa: 50 mg-750 mg

(46)

 Lidocaine juga terkadang diberikan via intravena sebagai antiepileptik, analgesik untuk nyeri kronis dan suplemen bagi anestesi general. Pemberian intravena juga digunakan untuk menyembuhkan disritmik ventrikel. Dengan dosis besar, terutama pada pasien yang sebelumnya menderita gagal jantung, lidokain dapat menyebabkan hipotensi, sebagian besar karena penekanan kontraktilitas otot jantung. Efek samping lidokain paling sering seperti pada anestesi lokal lainnya terhadap saraf: parestesia, tremor, mual karena pengaruh sentral, kepala terasa ringan, kelainan pendengaran,

berbicara seperti menelan, dan konvulsi. Konvulsi terjadi terutama pada orang tua atau pada pasien yang peka dan berhubungan dengan dosis,

biasanya berlangsung singkat, serta respon terhadap pemberian intravena.

(47)

Articaine (Septocaine)

Parenteral: 4% dengan 1:100.000 epinephrine

Benzocaine (generic)

Topikal: 5, 6% krim; 15, 20% gel; 5, 20% ointment; 0.8% lotion; 20% cair; 20% spray

Bupivacaine (generic, Marcaine,

Sensorcaine)

Parenteral: 0.25, 0.5, 0.75% untuk injeksi; 0.25, 0.5, 0.75% dengan 1:200,000

epinephrine

Butamben picrate (Butesin Picrate)

(48)

Chloroprocaine (generic, Nesacaine)

Parenteral: 1, 2, 3% untuk injeksi

Cocaine (generic)

Topikal: 40, 100 mg/mL larutan encer dan pekat; 5, 25 g powder

Dibucaine (generic, Nupercainal)

Topikal: 0.5% krim; 1% ointment

Dyclonine (Dyclone)

(49)

Levobupivacaine (Chirocaine)

Parenteral: 2.5, 5, 7.5 mg/mL Lidocaine (generik, Xylocaine)

Parenteral: 0.5, 1, 1.5, 2, 4% untuk injeksi; 0.5, 1, 1.5, 2% dengan 1:200,000

epinephrine; 1, 2% dengan 1:100,000 epinephrine, 2% dengan 1:50,000

epinephrine

Topical: 2.5, 5% ointments; 0.5, 4% krim; 0.5, 2.5% gel; 2, 2.5, 4% larutan; 23, 46 mg/2 cm2

(50)

Campuran Lidocaine and bupivacaine

(Duocaine)

Parenteral: 10 mg/mL lidocaine plus 3.75 mg/mL bupivacaine untuk injeksi

Campuran Lidocaine and prilocaine eutectic (EMLA cream)

Topikal: lidocaine 2.5% plus prilocaine 2.5%

Mepivacaine (generik, Carbocaine)

Parenteral: 1, 1.5, 2, 3% untuk injeksi; 2% dengan 1:20,000 levonordefrin

Pramoxine (generic, Tronothane)

(51)

Procaine (generic, Novocain)

Parenteral: 1, 2, 10% untuk injeksi

Proparacaine (generic, Alcain, others)

0.5% larutan untuk penggunaan ophthalmic

Ropivacaine (Naropin)

Parenteral: 0.2, 0.5, 0.75, 1.0 % larutan untuk injeksi

Tetracaine (generik, Pontocaine)

Parenteral: 1% untuk injeksi; 0.2, 0.3%

dengan 6% dextrose untuk anestesi spinal Topikal: 1% ointment; 0.5% solution

(ophthalmic); 1, 2% cream; 2% untuk hidung dan tenggorokan; 2% gel

(52)

Itu tadi kok Cuma membahas Anestetik Lokal ya? Lha yang Interlokal gimana?

Materi dapat diunduh di

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini juga dibuktikkan pada penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa penyaluran pembiayaan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pada penelitian yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya pada siswa Kelas II SD Negeri 01 Kragan

Pengolahan dan pemanfaatan penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 pada Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK 2 Surakarta yang dilakukan guru termasuk

Penerapan database dalam sistem informasi atau disebut dengan sistem database, merupakan suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling

Hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa nilai signifikansi pada setiap pernyataan kuesioner lebih kecil dari 0,05 dan nilai kritis atau Pearson Correlation lebih

secara in-vivo pada buah cabai, buncis, dan stroberi, diperoleh data masa inkubasi yang berbeda antara perlakuan kontrol dengan perlakuan menggunakan khamir.. (Tabel

Uni ekonomi atau penyatuan ekonomi( economic union ), yang lebih dalam daripada integrasi ekonomi, ditandai oleh perpindahan bebas barang, jasa, dan factor-faktor produksi

yang berarti perak.. Argentometri merupak Argentometri merupakan salah s an salah satu cara untu atu cara untuk k menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan