ii DAFTAR ISI Halaman COVER LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR TABEL ... v BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang… ... 1 1.2 Permasalahan ... 2 1.3 Tujuan penelitian ... 2 1.4 Batasan Masalah ... 2 1.5 Manfaat Penelitian ... 2
BAB II LANDASAN TEORI ... 4
2.1 Sejarah Arak ... 4
2.2 Proses Pembuatan Arak Bali ... 4
2.3 Pengertian Destilasi ... 7
2.4 Alat Destilasi ... 7
2.4.1 Prinsip Kerja ... 7
2.4.2 Kontruksi Alat Destilasi ... 8
2.5 Evaporator ... 8
2.6 Kondensor... 9
2.7 Perpindahan Panas ... 9
2.7.1 Perpindahan Panas Konduksi ... 9
iii
2.8 Penguapan ... 11
2.9 Pengembunan ... 11
2.10 Efisiensi Volumetris, Thermis, Quality dan Total ... 12
2.11 Titik Nyala dan Titik Bakar Etanol ... 12
BAB III METODE PENELITIAN ... 14
3.1 Variable... 14
3.1.1 Variabel Bebas atau Independen ... 14
3.1.2 Variabel Terikat atau Dependen ... 14
3.1.3 Variabel Kontrol... ... 14
3.2 Diagram Alur Penelitian ………. 15
3.3 Alat Destilasi Arak ... 17
3.4 Data Hasil Pengujian ... 19
3.4.1 Pengambilan Data Termokopel ... 19
3.4.2 Hasil Pengujian Temperatur Pemanasan Air 80oC ... 20
3.4.3 Hasil Pengujian Temperatur Pemanasan Air 85oC ... 22
3.4.4 Hasil Pengujian Temperatur Pemanasan Air 90oC ... 25
3.4.5 Hasil Pengujian Temperatur Pemanasan Air 95oC ... 26
3.4.6 Hasil Pengujian Temperatur Pemanasan Air 100oC ... 28
3.4.2 Hasil Pengolahan Data 5 Variasi Temperatur ... 29
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 30
4.1 Pengaruh Temperatur Pemanasan dengan Media Air terhadap Kapasitas Destilat dan Kualitas (Kadar Etanol) Arak Bali ... 30
4.2 Pengaruh Hasil Destilat dari Pemanasan dengan Media Air terhadap Titik Nyala dan Titik Bakar... 33
BAB V PENUTUP ... 35
5.1 Simpulan ... 35
5.2 Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37 LAMPIRAN- LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Alat Destilasi Arak Tradisional ... 5
Gambar 2.2 (a)Pemanasan Nira (tuak) ... 6
Gambar 2.2 (b)Kendi Penampung Uap ... 6
Gambar 2.2 (c)Kondisi Uap Dalam bambu ... 6
Gambar 2.2 (d)Kondisi Uap Dalam Kendi ... 6
Gambar 2.3 Alat Lab. Destilasi Sederhana ... 7
Gambar 2.4 (a) Alat uji Flash Poin dan Fire Poin ... 13
Gambar 2.4 (b) Skematiknya... 13
Gambar 3.1 Alat Destilasi Arak ... 17
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Temperatur Pemanasan dengan media air terhadap Kaspasitas Destilat dan Kadar Etanol Arak Bali .. 30
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Temperatur Pemanasan dengan media air terhadap Titik Nyala dan Titik Bakar ... 33
v
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel2.1 Tabel Tipe Bahan Bakar………... 13 Tabel3.1 Tabel Hasil Pengambilan Data Kalibrasi... 19 Tabel3.2 Tabel Hasil Pengambilan Data Uji Destilasi Temperatur
80 oC……….…………... 20 Tabel3.3 Tabel Analisis Data Temperatur 80 oC ………... 21 Tabel3.4 Tabel Hasil Pengambilan Data Uji Destilasi Temperatur
85 oC……….…………... 22 Tabel3.5 Tabel Analisis Data Temperatur 85 oC …………... 24 Tabel3.6 Tabel Hasil Pengambilan Data Uji Destilasi Temperatur
90 oC……….…………... 25 Tabel3.7 Tabel Analisis Data Temperatur 90 oC …………... 26 Tabel3.8 Tabel Hasil Pengambilan Data Uji Destilasi Temperatur
95 oC……….…………... 26 Tabel3.9 Tabel Analisis Data Temperatur 95 oC …………... 27 Tabel3.10 Tabel Hasil Pengambilan Data Uji Destilasi Temperatur
100oC……….…………... 28 Tabel3.11 Tabel Analisis Data Temperatur 100 oC ..…………... 29 Tabel3.12 Hasil Pengolahan Data 5 Variasi Temperatur ..……... 29
vi
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN
TERHADAP TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR ETANOL
ARAK BALI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
Oleh : Putu Adit Oktariawan Negara Dosen Pembimbing : I Gusti Ketut Sukadana, ST,M.T : Dr. Wayan Nata Septiadi, ST,M.T
ABSTRAK
Arak Bali adalah minuman tradisional masyarakat bali yang dihasilkan dari proses destilasi nira pohon enau (Arenga pinnata), kelapa (Cocos nucifera) dan lontar (Borassus flabellifer). Permasalahan yang ada saat ini arak Bali dengan kandungan alkohol kurang lebih 40% sering disalah gunakan sehingga menjadi permasalahan sosial. Disamping itu terdapat keunggulan arak Bali, yaitu apabila dilakukan destilasi lebih lanjut arak Bali sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Namun, pengujian destilasinya dengan pemanasan nira secara langsung. Untuk itu penulis melakukan pengujian destilasi nira secara tidak langsung melalui media air pada evaporator yang dipanaskan dengan variasi temperatur 85 oC, 90 oC, 95oC dan 100 oC. Destilat arak Bali yang dihasilkan di uji Flash & Fire Point untuk mengetahui nilai titik nyala dan titik bakar arak Bali. Dari hasil pengujian tersebut, didapat bahwa semakin tinggi temperatur pemanasan dengan media air menunjukan peningkatan kapasitas dan kualitas destilat. Nilai titik nyala dan titik bakar semakin rendah apabila kualitas destilatnya tinggi, yang dihasilkan dari temperatur pemanasan semakin tinggi dengan media air.
vii
INFLUENCE OF TEMPERATURE VARIATION TO THE
ETHANOL OF BALINESE WINE’S IGNITION AND BURNING
POINT AS AN ALTERNATIVE FUEL
Author : Putu Adit Oktariawan Negara Guidance : I Gusti Ketut Sukadana, ST,M.T : Dr. Wayan Nata Septiadi, ST,M.T
ABSTRACT
Balinese wine was produced through a traditional and simple distillation of sugar palm’s (Arenga pinnata) sap, coconut tree’s (Cocos nucifera) sap, and lontar palm’s (Borassus flabellifer) sap. The problems that exist today, balinese wine with alcohol content of approximately 40% is often misused so it becomes a social problem. Besides, there is a benefit of balinese wine, if further distillation was done, balinese wine is very possible to be utilized as alternative fuel. But, the distillation testing was done by heating the sap directly. So, the authors testing the distillation of the sap indirectly through water as its medium on the evaporator which heated with a temperature variation of 85 oC, 90 oC, 95oC dan 100 oC. The Distillate of balinese wine produced in Flash & Fire Point test to know the value ignition and burning point of balinese wine. From the results of the test, it is found that the higher temperature of heating with water media shows an increasing in capacity and quality of distillate. The value of the ignition and
burning point is lower if the quality of the distillate is high, resulting from higher
heating temperature with water medium.
Keywords: ethanol, balinese wine, capacity, quality, ignition point, and burning point.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangArak Bali adalah minuman tradisional masyarakat bali yang dihasilkan dari proses destilasi nira pohon enau (Arenga pinnata), kelapa (Cocos nucifera) dan lontar (Borassus flabellifer). Arak bali tersusun dari unsur bahan kimia organik yang mengandung oksigen dengan kombinasi campuran air, eter, aseton, etanol, kloroform dan memiliki sifat-sifat yaitu mudah terbakar, larut dalam air, biodegradable, tidak karsinogenik, jika terjadi pencemaran tidak memberikan dampak lingkungan yang signifikan (Wiratmaja, 2010), titik didih normal 78,2oC, 1 atm, titik beku -114,2oC, dan densitas 783 kg/m3 (Cengel, 2005: 843). Arak Bali dengan karakteristik tersebut digunakan menjadi minuman keras yang memiliki kandungan alkohol kurang lebih 40%. Permasalahan yang ada saat ini arak Bali sering disalah gunakan sehingga menjadi permasalahan sosial. Disamping itu terdapat keunggulan arak Bali yaitu apabila dilakukan destilasi lanjut arak Bali sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Sukadana dan Tenaya, (2014) yaitu pengaruh jumlah tingkat destilasi kontinyu terhadap kualitas dan kapasitas produksi arak bali sebagai bahan bakar alternatif . Hasil yang dicapai adalah tingkat destilator semakin banyak berpengaruh terhadap kapasitas yang semakin rendah tetapi berbanding terbalik dengan kualitas arak yang dihasilkan semakin tinggi. Namun nira yang digunakan dipanaskan secara langsung pada tabung epavorator.
Bertitik tolak dari hasil kajian di atas, pada penelitian ini dilakukan proses destilasi, dimana pemanasan nira secara tidak langsung pada epavorator yang berisikan air dengan memvariasikan temperatur pemanas sehingga perpindahan panas terjadi dari media air yang dipanaskan ke pipa tembaga yang dialirkan nira. Perpindahan panas yang terjadi diharapkan dapat menguapkan etanol nira secara maksimal dan lebih baik dari pemanasan nira secara langsung untuk menghasilkan destilat arak Bali. Destilat arak Bali yang dihasilkan di uji Flash & Fire Point untuk mengetahui nilai titik nyala dan titik bakar arak Bali. Metode yang digunakan untuk mencapai hasil yaitu metode eksperimen kuatitatif. Tujuan dari
ix
penelitian ini secara umum adalah untuk memanfaatkan atau mengembalikan fungsi dari arak Bali menjadi bahan bakar alternatif.
1.2 Permasalahan
Bagaimana variasi temperatur pemanasan dengan media air pada proses destilasi arak Bali terhadap titik nyala dan titik bakar etanol.
1.3 Tujuan
Bertitik tolak dari tujuan umum, pada penelitian ini disampaikan tujuan khususnya yaitu bertujuan mencari dampak pemanasan dengan media air terhadap titik nyala dan titik bakar etanol arak Bali sebagai bahan bakar alternatif
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dilakukan agar obsevasi penelitian tidak meluas, tidak menyimpang dan lebih terarah. Bantasan yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:
1. Bahan dasar adalah nira lontar tahap 1 (nira yang dilakukan pengirisan dari pohon lontar pada pagi hari).
2. Temperatur ruangan pengujian dijaga 28 .
3. Valve nira yang menuju ke evaporator di jaga konstan dengan dibuka 4. Valve air pendingin yang menuju ke kondensor di jaga konstan dengan
dibuka .
5. Temperatur titik didih airnya dipertahankan 100 .
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengembangkan sumber daya alam sebagai bahan bakar alternatif dengan mengimflementasikan ilmu-ilmu yang didapat pada bangku perkuliahan .
2. Masyarakat dapat mengurangi atau tidak lagi mengkonsumsi arak yang dapat menimbulkan permasalahan sosial dengan cara memanfaatkan sumber tersebut sebagai bahan alternatif.
x
3. Bermanfaat sebagai bahan inovasi teknologi terkait dengan bahan-bahan alternatif yang Eco-Freendly.