KOMITMEN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN PIDIE
Edi Saputra1, Yuwaldi Away2, Nurdasila Darsono3
1)Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3)Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This study aims to analyze the effect of personality, emotional intelligence and
spiritual intelligence on organizational support and it impact on organizational commitment of employee in Region Secretariat of Pidie District. The sample of the research are 176 civil servant taken by cencus methods. Data collecting by using questionaire, and then data were analyzed by path analysis. The study found that personality, emotional intelligence and spiritual intelligence have significant effect on organizational support and organizational commitment. Organizational support has positive and significant effect on organizational commitment of employee in Region Secretariat in Pidie district. Personality, emotional intelligence and spiritual intelligence have direct and significant effect on organizational commitment of employee in Region Secretariat in Pidie district. The existance of organizational support as mediating variable enstrongth the effect of personality, emotional intelligence and spiritual intelligence on organizational commitment of employee. Therefore, the increasing of organizational commitment can be done by increasing employee personality, organizational support, emotional intelligence and intellectual intelligence.
Keywords : Organizational Commitment, Organizational Support, Personality, Emotional
Intelligence and Spiritual Intelligence.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap dukungan organisasi dan komitmen organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie. Sampel penelitian sebanyak 176 orang pegawai intansi tersebut yang diambil dengan metode sensus. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Penelitian menemukan bahwa kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan secara langsung terhadap dukungan organisasi dan komitmen organisasi. Dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi atau rasa keterikatan pegawai pada organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie. Kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap komitmen organisasi atau rasa keterikatan pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie melalui dukungan organisasi. Keberadaan dukungan organisasi sebagai variabel mediasi dapat memperkuat pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap komitmen organisasi. Karena itu peningkatan komitmen pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie dapat dilakukan dengan meningkatkan dukungan organisasi, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual serta memperbaiki kepribadian pegawai.
Kata kunci : Komitmen Organisasi, Dukungan Organisasi, Kepribadian, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
PENDAHULUAN
Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie memiliki peranan penting dalam mendukung kelancaran pemerintahan di kabupaten tersebut. Hingga saat ini instansi tersebut memiliki 216 orang pegawai terdiri dari 189 orang pegawai dengan status PNS dan 27 orang pegawai dengan status honorer. Pegawai dengan status PNS terdiri dari 16
orang pegawai Golongan IV, 77 orang pegawai Golongan III dan 96 orang pegawai Golongan II. Mereka bekerja pada berbagai bidang tugas/bagian.
Hasil survey awal yang dilakukan pada instansi tersebut mengindikasikan bahwa komitmen atau rasa keterikatan pegawai terhadap instansi tersebut berbeda satu sama lain. Di satu sisi ada pegawai yang memiliki komitmen atau rasa
keterikatan yang rendah dan disisi lain juga ada pegawai yang memiliki komitmen relatif tinggi. Indikasi adanya perbedaan komitmen tidak hanya dapat dilihat dari kesungguhan dan kemauan pegawai dalam menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan. Tetapi juga dapat dilihat dari adanya sebagian kecil pegawai yang kurang nyaman bekerja pada instansi tersebut dan memiliki keinginan untuk pindah ke instansi lain di jajaran Pemkab Pidie.
Selama ini upaya yang dilakukan Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie guna meningkatkan komitmen organisasi di kalangan pegawainya sudah diwujudkan dalam bentuk dukungan organisasi. Dukungan organisasi diwujudkan dalam bentuk adanya penyediaan fasilitas kerja bagi setiap pegawai, adanya apresiasi atasan terhadap keberhasilan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, adanya kepedulian organisasi terhadap pendapat atau masukkan yang disampaikan pegawai berkaitan dengan kegiatan operasional instansi, dan adanya penghargaan terhadap kontribusi pegawai dalam mendukung kegiatan operasional instansi. Selain itu, dukungan organisasi terhadap para pegawai juga diwujudkan dalam bentuk adanya penghargaan pimpinan/atasan terhadap ide-ide yang bersifat konstruktif dan inovatif yang dikemukakan pegawai berkaitan dengan kelancaran penyelesaian tugas, adanya kepedulian terhadap pendapat dan masukan yang disampaikan oleh pegawai, dan adanya perhatian pada kesejahteraan pegawainya (terutama berkaitan
dengan kompensasi) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hasil survey awal yang peneliti lakukan melalui wawancara dengan beberapa orang pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie mengindikasikan bahwa pegawai instansi tersebut juga memiliki kepribadian yang berbeda satu sama lain. Selain itu, kecerdasan emosional dan spiritual pegawai juga relatif berbeda. Perbedaan kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual tidak hanya dapat berpengaruh pada komitmen organisasi, tetapi juga dapat berpengaruh pada persepsi pegawai terhadap dukungan organisasi. Karena itu, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah komitmen organisasi dikalangan pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie terkait erat dengan dukungan organisasi, kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pegawai yang bersangkutan. Karena itu diperlukan adanya penelitian yang menempatkan dukungan organisasi sebagai variabel perantara antara komitmen organisasi dengan kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Pengaruh Kepribadian, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Dukungan Organisasi
Persepsi pegawai terhadap kebijakan organisasi seperti halnya dukungan yang mereka terima dari organisasi tempat mereka bekerja terkait dengan faktor individual pegawai yang bersangkutan. Karena pada dasarnya persepsi merupakan penilaian atau pandangan seseorang terhadap stimulus yang diterimanya. Hal ini dikemukakan oleh Gibson (2004:56) bahwa
persepsi diartikan sebagai proses pemberian arti terhadap lingkungan sekitarnya oleh individu, karena pemberian arti bagi setiap individu menyebabkan individu dapat melihat sesuatu hal yang sama tetapi melakukan tindakan yang berbeda.
Persepsi juga bersifat individual sehingga masing-masing individu akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap hal yang sama, karena individu sendiri mengkaitkan lingkungan dan mempengaruhi perilaku individu terhadap stimulus yang diterimanya.
Kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual seseorang pegawai merupakan faktor individu pegawai yang bersangkutan. Karena itu, penilaian mereka terhadap dukungan organisasi yang mereka terima dari Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie juga dapat dipengaruhi oleh kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Pengaruh Kepribadian, Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual
Terhadap Komitmen Organisasi
Kepribadian pada dasarnya merupakan pengaturan dinamis yang tersembunyi dalam diri seseorang yang merupakan suatu sistem yang akan menciptakan susunan karakteristik tingkah laku, pikiran, dan perasaan seseorang. Purba dan Nina (2004) menyatakan “orang-orang yang berkepribadian baik memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan produktif. Sikap kreatif dan produktif seseorang pegawai dalam suatu organisasi tempat mereka bekerja merupakan indikasi
komitmen atau rasa keterikatan pegawai tersebut. Sehingga kepribadian dapat berpengaruh pada komitmen atau rasa keterikatan pegawai pada instansi tempat ia bekerja.
Kecerdasan emosional dan spiritual juga dapat berpengaruh pada komitmen organisasi. Agustian (2007) menyatakan bahwa keberadaan kecerdasan emosional yang baik akan membuat seorang karyawan menampilkan komitmen organisasi dan kinerja yang lebih baik. Daniel Goleman, seorang psikolog ternama, dalam bukunya pernah mengatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam dunia kerja bukan hanya cognitive intelligence saja yang dibutuhkan tetapi juga emotional intelligence (Goleman 2006).
Kecerdasan spiritual mengajarkan orang untuk mengekspresikan dan memberi makna pada setiap tindakannya, sehingga bila ingin menampilkan kinerja yang baik maka dibutuhkan kecerdasan spiritual. Penelitian yang dilakukan Wiersma (2002), memberikan bukti tentang pengaruh kecerdasan spiritual dalam dunia kerja. Hasil penelitian yang dilakukannya ternyata menunjukan bahwa kecerdasan spiritual mempengaruhi tujuan seseorang dalam mencapai karirnya di dunia kerja.
Seseorang yang membawa makna spiritualitas dalam kerjanya akan merasakan hidup dan pekerjaannya lebih berarti, sehingga komitmen atau rasa keterikatannya terhadap organisasi tempat ia bekerja meningkat. Hal ini mendorong dan memotivasi dirinya untuk lebih
meningkatkan kinerja yang dimilikinya, sehingga dalam karir ia dapat berkembang lebih maju. Schultz et al, (2004) mengemukakan hubungan antara kecerdasan spiritual dengan komitmen terhadap organisasi. Kecerdasan spiritual ternyata memberikan pengaruh pada tingkah laku seseorang dalam bekerja termasuk rasa keterikatan terhadap organisasi tempat ia bekerja.
Pengaruh Dukungan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi
Konovsky dan Dennis (2006), menyatakan bahwa organisasi yang mendukung adalah organisasi yang merasa bangga terhadap pekerjaan mereka, memberi kompensasi dengan adil dan mengikuti kebutuhan pekerjanya. Persepsi terhadap dukungan organisasi menekankan pada hubungan pertukaran sosial antara karyawan dan organisasi. Dikonsepkan sebagai persepsi umum karyawan mengenai sejauh mana organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli pada kehidupan mereka atau dengan kata lain seberapa besar komitmen organisasi pada karyawan (Einsenberger et al. 2006). King et al. (2005) juga menyatakan bahwa dukungan organisasi yang dipersepsikan pada level tinggi akan meningkatkan perilaku
extra-role (OCB) karyawan seperti; membantu
rekan kerja, mengambil tindakan-tindakan yang dapat melindungi organisasi dari resiko, menyumbangkan ide-ide yang membangun, serta berusaha menambah pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat bagi organisasi. Shore dan Wayne (2003) menemukan bahwa
persepsi terhadap dukungan organisasi menjadi prediktor komitmen organisasi dan berhubungan positif dengan kinerja. Pekerja yang merasa bahwa mereka didukung oleh organisasi akan memberikan timbal baliknya dan menurunkan ketidakseimbangan dalam hubungan tersebut dengan terlibat dalam perilaku positif.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie. Objek penelitian berhubungan dengan komitmen organisasi dikalangan pegawai instansi tersebut yang dikaitkan dengan dukungan organisasi, kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie yang berjumlah 216 orang terdiri dari 189 orang pegawai dengan status PNS dan 27 orang pegawai dengan status honorer. Sampel penelitian dibatasi hanya pegawai dengan status PNS sebanyak 189 orang. Dengan demikian penarikan sampel menggunakan metode sensus terhadap seluruh PNS pada instansi tersebut. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan peralatan statistik path analysis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Kepribadian, Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Dukungan Organisasi
Persamaan struktural yang menjelaskan hubungan fungsional antara kepribadian,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap dukungan organisasi dapat diformulasikan sebagai berikut.
Y = 0,238YX1 + 0,376YX2 + 0,210YX3 + 0,603
Persamaan struktural di atas memperlihatkan nilai koefisien jalur kepriadian terhadap dukungan organisasi (pyx1) sebesar
0,238, dapat diartikan pengaruh langsung (direct effect) kepribadian terhadap dukungan organisasi sebesar 5,66 persen (0,2382). Nilai
koefisien jalur kecerdasan emosional terhadap dukungan organisasi (pyx2) sebesar 0,290, dapat
diartikan pengaruh langsung (direct effect) kecerdasan emosional terhadap dukungan organisasi sebesar 14,14 persen (0,3762).
Selanjutnya nilai koefisien jalur kecerdasan spiritual terhadap dukungan organisasi (pyx3)
sebesar 0,276, dapat diartikan pengaruh langsung (direct effect) kecerdasan spiritual terhadap dukungan organisasi sebesar 4,41 persen (0,2102).
Nilai error sebesar 0,603 dicari melalui perhitungan (1-0,397) dapat diartikan sebesar 39,70 persen dukungan organisasi dipengaruhi oleh faktor lain selain kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Faktor lain dimaksud adalah faktor-faktor yang secara teoritis dapat mempengaruhi penilaian pegawai terhadap dukungan organisasi seperti lingkungan kerja, kebijakan pimpinan/atasan, fasilitas kerja yang disediakan oleh instansi dan lain sebagainya.
Pengaruh Kepribadian, Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Komitmen Organisasi
Persamaan struktural yang menjelaskan hubungan fungsional antara kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan komitmen organisasi dapat diformulasikan sebagai berikut.
Z = 0,448ZX1+ 0,136ZX2+ 0,248ZX3+ 0,536 Nilai koefisien jalur kepribadian terhadap komitmen organisasi sebesar 0,448 dapat diartikan pengaruh langsung (direct
effect) kepribadian terhadap komitmen
organisasi sebesar 20,07 persen (0,4482). Nilai
koefisien jalur kecerdasan emosional terhadap komitmen organisasi sebesar 0,136, dapat diartikan pengaruh langsung (direct effect) kecerdasan emosional terhadap komitmen organisasi sebesar 1,85 persen (0,1362).
Terakhir nilai koefisien jalur kecerdasan spiritual terhadap komitmen organisasi sebesar 0,248 dapat diartikan pengaruh langsung (direct
effect) kecerdasan spiritual terhadap komitmen
organisasi sebesar 6,15 persen (0,2482).
Persamaan di atas memperlihatkan nilai
error sebesar 0,536 dicari melalui perhitungan
(1-0,464) dapat diartikan sebesar 46,4 persen komitmen atau rasa keterikatan pegawai terhadap Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie dipengaruhi oleh faktor lain selain kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Faktor lain dimaksud adalah faktor-faktor yang secara teoritis dapat mempengaruhi komitmen organisasi seperti kepuasan kerja, kompensasi, lingkungan kerja dan faktor-faktor lainnya yang
mempengaruhi rasa keterikatan pegawai terhadap organisasi tempat mereka bekerja termasuk gaya kepemimpinan yang diperankan oleh atasan.
Pengaruh Dukungan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi
Persamaan struktural yang menjelaskan hubungan kausalitas antara dukungan organisasi dengan komitmen organisasi dapat diformulasikan sebagai berikut..
Z = 0,590ZY + 0,651
Berdasarkan persamaan struktural di atas dapat diketahui nilai koefisien jalur dukungan organisasi terhadap komitmen organisasi (pzy) sebesar 0,590 persen. Hal ini berarti bahwa pengaruh langsung (direct effect) dukungan organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar 34,9 persen (0,5902). Sisanya
sebesar 65,1 persen lagi dipengaruhi oleh variabel lain selain dukungan organisasi. Hal inilah yang ditunjukkan oleh nilai error sebesar 0,651. Variabel lain selain dukungan organisasi yakni semua variabel yang secara teoritis dapat mempengaruhi komitmen organisasi seperti kebijakan kompensasi, keterikatan pada pekerjaan dan lain sebagainya.
Analisis Pengaruh Kepribadian, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Komitmen Organisasi Melalui Dukungan Organisasi
Variabel dukungan organisasi tidak hanya berperan sebagai predictor variable atau variabel yang digunakan untuk memprediksi komitmen organisasi, tetapi juga berfungsi
sebagai variabel perantara (mediating variable) antara kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual di satu sisi dengan komitmen organisasi di sisi lain. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, nilai koefisien jalur kepribadian terhadap dukungan organisasi (pyx1) sebesar 0,238, nilai koefisien jalur
kecerdasan emosional terhadap dukungan organisasi (pyx2) sebesar 0,376, dan nilai
koefisien jalur kecerdasan spiritual terhadap dukungan organisasi (pyx3) sebesar 0,210.
Selanjutnya nilai koefisien jalur dukungan organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar (pzy) sebesar 0,590.
Nilai koefisien jalur kepribadian terhadap dukungan organisasi sebesar 0,238, sedangkan nilai koefisien jalur dukungan organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar 0,590. Dengan demikian besarnya pengaruh tidak langsung (indirect effect) kepribadian terhadap komitmen organisasi melalui dukungan organisasi sebesar 14,04 persen dicari melalui perhitungan (0,238 x 0,590). Dibandingkan dengan pengaruh langsung (direct effect) kepribadian terhadap komitmen organisasi sebesar 20,07 persen seperti dijelaskan sebelumnya dapat dipahami bahwa keberadaan dukungan organisasi sebagai variabel perantara tidak memperkuat pengaruh kepribadian terhadap komitmen organisasi.
Selanjutnya nilai koefisien jalur kecerdasan emosional terhadap dukungan organisasi sebesar 0,376, dan nilai koefisien jalur dukungan organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar 0,590 sehingga besarnya
pengaruh tidak langsung (indirect effect) kecerdasan emosional terhadap komitmen organisasi melalui dukungan organisasi sebesar 22,18 persen (0,376 x 0,590). Dibandingkan dengan pengaruh langsung (direct effect) kecerdasan emosional terhadap komitmen organisasi sebesar 1,85 persen dapat diartikan bahwa keberadaan dukungan organisasi memperkuat pengaruh kecerdasan emosional terhadap komitmen organisasi.
Terakhir, nilai koefisien jalur kecerdasan spiritual terhadap dukungan organisasi sebesar 0,210 dan nilai koefisien jalur dukungan organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar 0,590, sehingga pengaruh tidak langsung (indirect effect) kecerdasan spiritual terhadap komitmen organisasi melalui dukungan organisasi sebesar 12,39 persen (0,210 x 0,590). Angka ini lebih besar dari pengaruh langsung (direct effect) kecerdasan spiritual terhadap komitmen organisasi sebesar 6,15 persen, sehingga keberadaan dukungan organisasi juga dapat memperkuat pengaruh kecerdasan spiritual terhadap komitmen organisasi atau rasa keterikatan pegawai terhadap organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan secara langsung terhadap dukungan organisasi baik secara simultan maupun parsial. Kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan
(nyata) secara langsung terhadap komitmen organisasi atau rasa keterikatan pegawai pada organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie baik secara simultan maupun parsial.
Dukungan organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi atau rasa keterikatan pegawai pada organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie. Besarnya pengaruh langsung (direct effect) dukungan organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar 34,81 persen. Hasil pengujian statistik menyimpulkan, secara parsial dukungan organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Peningkatan dukungan organisasi secara langsung dapat berpengaruh nyata terhadap komitmen atau rasa keterikatan pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie.
Kepribadian, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap komitmen organisasi atau rasa keterikatan pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie melalui dukungan organisasi. Keberadaan dukungan organisasi sebagai variabel mediasi dapat memperkuat pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap komitmen organisasi.
Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka yang menjadi saran dan rekomendasi penelitian ini sebagai berikut. 1. Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie
dipandang perlu meningkatkan komitmen organisasi atau rasa keterikatan pegawai terhadap instansi yang dipimpinnya. Secara
operasional upaya peningkatan komitmen organisasi dapat dilakukan dengan memberikan perhatian terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi seperti dukungan organisasi, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pegawai.
2. Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie dipandang perlu meningkatkan dukungan organisasi bagi setiap pegawainya. Upaya meningkatkan dukungan organisasi dapat dilakukan dengan memberikan apresiasi terhadap pegawai berkinerja baik dan adanya pujian terhadap pegawai yang ikut berperan dalam mendukung kelancaran tugas instansi. Selain itu, dukungan organisasi juga dapat diwujudkan dalam bentuk adanya kepedulian instansi terhadap pendapat dan masukkan yang disampaikan oleh pegawai.
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie dipandang perlu memperbaiki kepribadian pegawainya, dengan cara memberikan pengetahuan teoritis dan praktis yang baik baik pegawai sehingga mereka punya kompleksitas tingkat pengetahuan yang memadai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan. Pegawai juga harus didorong untuk mempelajari cara kerja yang mampu meningkatkan efisiensi pelaksanaan tugas. 4. Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie
sebaiknya berupaya meningkatkan kecerdasan emosional. Secara operasional upaya peningkatan kecerdasan emosional dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
kepedulian pegawai terhadap sesama rekan kerja, sehingga mereka mampu memahami perasaan mereka sendiri serta efeknya pada orang lain (rekan kerja). Kembangkan sikap saling peduli dan berempati di antara sesama pegawai agar terjalin sikap saling hargai menghargai dalam lingkungan kerja mereka. Terakhir upaya peningkatan kecerdasan emosional dapat dilakukan dengan cara mengembangkan rasa kebersamaan di antara sesama pegawai dengan melakukan kegiatan bersama baik secara formal di dalam lingkungan kerja maupun secara informal diluar lingkungan kerja.
5. Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie dipandang perlu meningkatkan kecerdasan spiritual pegawainya. Upaya peningkatan kecerdasan spiritual dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pengendalian diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama, perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
6. Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie dipandang perlu meningkatkan kecerdasan spiritual pegawainya. Upaya peningkatan kecerdasan spiritual dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pengendalian diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama, perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Selain itu, upaya peningkatan kecerdasan spiritual juga dapat dilakukan dengan cara mengembangkan
sikap toleransi di antara sesama pegawai terutama berkaitan dengan perbedaan-perbedaan pendapat yang terjadi dalam lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian dan Ary Ginanjar. 2007. ESQ : Emotional Spiritual Quotient, Penerbit Arga, Jakarta. Eisenberger, R., Huntington, R., Hutchison, S &
Sowa, D. 2006. Perceived organizational support. Journal of Applied Psychology, 71(3), 500-507.
Gibson, J. L., Invancevich, J. M., Donnelly, J. H. 2004. Organisasi: Perilaku, Struktur dan Proses, Jilid 1, Alih Bahasa: Agus Dharma, Erlangga, Jakarta.
Goleman, D. 2006. Emotional Intelligence, Penerjemah T. Hermaya, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
King, Eden B. George, Jennifer M dan Hebl, Michelle R. (2005). Linking Personality to Helping Behaviors at Work: An Interactional, Perspective Journal of Personality 73:3, June 2005.
Konovsky, Mary. A and Organ, Dennis. W. 2006. Dispositional and Contextual Determinants of Organizational Citizenship Behavior, Journal of Organizational Behavior,; 17, 3; ABI/INFORM Research pg. 253
Purba, Eflina dan A. Nina. 2004. Pengaruh Kepribadian dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior, Makara, Sosial Humaniora, Vol 8, No. 3, Desember 2004, Hal:105-111.
Shore, L., and Wayne, S. J. 2003. Commitment and
employee behavior: comparison of affective commitment and continuance commitment with perceived organizational support.
Journal of Applied Psychology, Vol. 78 No.5, pp.774-80.
Wiersma, M. L. 2002. The Influence of Spiritual
“Meaning-Making” On Career Behaviour.
Journal of Management Development, Vo. 21, No.7, pp. 497-520.