• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM X FACTOR INDONESIA DI RCTI TERHADAP MINAT MENYANYI REMAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PROGRAM X FACTOR INDONESIA DI RCTI TERHADAP MINAT MENYANYI REMAJA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROGRAM “X FACTOR

INDONESIA” DI RCTI TERHADAP MINAT

MENYANYI REMAJA

Eko Baskoro dan Endang Setiowati

Binus University, Jakarta, +6282122710268, ekobrams@gmail.com dan Binus University, Jakarta, +6285216930987, setiowati@gmail.com

ABSTRAK

The research goal, is to fnd out influence of teenager’s singing after watching the “X Factor Indonesia” in RCTI. Where influence is emerging views of how they respond to media content and also how they use media

Research methods using quantitative research methods, which by distributing questionaires to the audience. Where sampling using a random sampling technique was chosen from a Twitter account of “X Factor Indonesia”.

Achieved result is a growing influence in singin teenagers when they use the media viewed from the frequency, duration, and intensity of use of the media, however, has a small growing of influence in singing whenthey seee the contents of the media, the presenters, judges and contestants, but when both are exposed to the whole event “X Factor Indonesia” which means the incorporation of media content and media usage generate significant growth in influence in teenager’s singing.

Conclusion is obtained, when the audience exposed with only one variable, the content of the media, the result is growing lack of influence in singing, but by the time variable two which use of the media hits the audience, the influence in teenager’s singing grew significantly, and when the two variables was consumed by the audience, there is clearly that influence in singing after watching the “X Factor Indonesia” was grew significantly.(EB)

Keyword: Influence, Media Content, Use of Media, X Factor Indonesia

Tujuan Penelitian, ialah untuk mengetahui minat menyanyi remaja setelah menonton

program “X Factor Indonesia” di RCTI. Dimana minat yang muncul dilihat dari bagaimana mereka merespon isi media dan juga bagaimana mereka menggunakan media. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan jawaban dari masing-masing responden.

Metode Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana dengan cara

menyebarkan kuesioner kepada khalayak. Dimana penarikan sampel menggunakan teknik random sampling yang di pilih dari akun Twitter program “X Factor Indonesia”.

Hasil yang Dicapai adalah adanya pertumbuhan minat menyanyi remaja saat mereka

menggunakan media dilihat dari frekuensi, durasi dan intensitas penggunaan media namun, minat menyanyi mempunyai pertumbuhan yang kecil saat mereka melihat isi media, yaitu presenter, juri dan kontestan, namun saat keduanya dihadapkan kepada keseluruhan acara “X Factor Indonesia” yang berarti penggabungan isi media dan penggunaan media menghasilkan pertumbuhan minat menyanyi yang signifikan.

Simpulan yang didapat adalah, ketika penonton diterpa hanya dari satu variabel yaitu isi

media maka hasilnya adalah kurangnya minat menyayi yang tumbuh, namun pada saat variabel ke dua menerpa penonton yaitu penggunaan media maka pertumbuhan minat menyanyi remaja tumbuh secara signifikan, dan saat kedua variabel itu dikonsumsi oleh penonton, minat menyanyi jelas ada setelah menonton program “X Factor Indonesia”.(EB)

(2)

Pendahuluan

“X Factor Indonesia” adalah program reality show. yang tayang tiap hari Jumat, pukul 20.00 WIB, ini menawarkan hal yang berbeda dengan program-program serupa sebelumnya (Pop Star Indonesia, AFI, Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat). “X Factor Indonesia” memiliki empat juri yang akan menguji kontestan audisi, dan kontestan audisi berhak menentukan mentor mereka yang dimana adalah empat juri tersebut. Pemenang akan ditentukan dengan sistem voting dari sms penonton dan kontestan audisi tersebut harus berumur 15 tahun keatas dan bernyanyi solo atau grup vokal, lalu mereka akan dibagi sesuai kategori umur dan kelamin, perempuan antara 15-24 tahun dan lelaki antara 15 – 24 tahun, individu 25 tahun keatas dan grup vokal.

“X Factor Indonesia” sedang trend di bumi Indonesia, trend ini tentu disebabkan oleh banyaknya penonton yang menyaksikan tayangan tersebut, dan banyak juga respons yang masuk kepada tayangan tersebut, dalam hal ini khususnya para remaja sebagai penonton bukan hanya bisa menonton saja, melainkan berinteraksi melalui sarana fan page di twitter dengan memberikan komentar mereka terhadap idola baru mereka di “X Factor Indonesia”.

“X Factor Indonesia” sudah menjadi bagian dari audience Indonesia sekarang, khususnya para

audience remaja yang dikenal dengan sangat mudah dapat beradaptasi terhadap hal-hal baru yang

sedang trend di layar televisi, contohnya pada saat AFI menjadi satu-satunya ajang menyanyi yang

booming, remaja berbondong-bondong menonton dan meniru lalu setelah muncul Indonesian Idol

mereka meninggalkan trend tersebut karena sudah dianggap ketinggalan zaman, lalu sekarang muncul “X Factor Indonesia” dengan konsep lain daripada kontes-kontes menyanyi yang ada sebelumnya, ditambah dengan peserta dari “X Factor Indonesia” sendiri banyak yang masih muda, maka adaptasi gaya dan peniruan bakat dari para idola mereka yaitu menyanyi sangat mungkin terjadi. Berdasarkan remaja yang sangat mudah beradaptasi pada hal hal baru yang sedang trend di layar kaca dan mereka adalah audience dari “X Factor Indonesia”, maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitan yang berjudul “Pengaruh Program “X Factor Indonesia” di RCTI Terhadap Minat Menyanyi Remaja”

Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan teori Uses and Effect di mana teori tersebut adalah turunan dari teori Uses and gratifification. Teori Uses and Effect pertama kali diperkenalkan oleh Sven Windahl pada tahun 1979. Teori ini mempunyai anggapan bahwa, penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti ”exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua (Sendjaja, 2004: 41). Perbedaan paling mendasar dari teori Uses and Effecet dan teori Uses and gratification adalah Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses

and effect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa (Sendjaja, 2004: 41-42). Dapat diartikan bahwa teori Uses and

effect adalah teori di mana khalayak mengonsumsi media bukan hanya karena ia ingin memenuhi

kebutuhannya, tapi juga ada minat yg timbul karena diakibatkan oleh konsumsi daripada isi media dan penggunaan media yang biasa disebut conseffects.

Penelitian ini mencari apakah ada minat menyanyi yang tumbuh jika sudah menggunakan media. Minat sendiri diartikan oleh Tidjan sebagai gejala psikologis yang menunjukkan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut. (Hariyanto, 2010).

Dari asumsi teori Uses and Effect dan juga pengertian dari minat, maka penelitian ini dilakuakn untuk mencari apakah ada pengaruh dari isi media dan penggunaan media dari “X Factor Indonesia” terhadap munculnya minat menyanyi remaja.

(3)

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sebab penelitian ini ingin mengetahui suatu pengaruh antara dua variabel yaitu variabel pengaruh dan variabel terpengaruh dalam penelitian yang dilakukan. Penelitian ini juga ingin mengetahui hasil penelitian secara objektif dan akurat yang diuji melalui perhitungan statistik terhadap populasi, sehingga bisa ditafsirkan sama oleh semua orang. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Maksudnya adalah bahwa peneliti tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data apapun, dan peneliti tidak boleh mengikutsertakan analisis dan interpretasi yang bersifat subjektif. Karena itu digunakan uji statistik untuk menganalisis data (Kriyantono, 2006:55).

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif atau korelasional, yang termaksud untuk menjelaskan hubungan yang kausal antar variabel melalui ujian hipotesa. Sedang menurut Rakhmat, metode korelasional bertujuan meneliti hubungan–hubungan diantara variabel–variabel dengan menguji hipotesis. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. (Singarimbun, 2010: 8)

Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antara Isi media dalam program “X Factor Indonesia” (sebagai variabel X1) dan

Penggunaaan media dalam program “X Factor Indonesia” (sebagai variabel X2) yang di tayangkan

RCTI, dengan minat menyanyi remaja (sebagai variabel Y).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei adalah metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun,2010: 3). Tujuan utama survei adalah represensitivitas (Unarajan, 2000: 225). Selain itu survei digunakan untuk melakukan analisis yang biasanya merupakan data kuantitatif dan analisisnya menggunakan teknik statistik yang sesuai.

Dalam penelitian ini, populasi diambil dari jumlah followers atas akun Twitter dari “X Factor Indonesia” yaitu @Xfactor_ID yang per tanggal 19 mei 2013 pukul 18:49 mempunyai followers yang berjumlah 553.651. Akun ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat layak untuk mewakili data yang peneliti butuhkan yaitu para remaja yang menonton “X Factor Indonesia”.

Teknik sample yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Teknik ini dilakukan dengan cara periset menulis atau memberi nomor pada seluruh anggota populasi, lalu mengundinya (mengacak/merandom) sampai mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan (Kriyantono, 2012). Di dalam penelitian ini pengacakan sampel dilakukan dalam jumlah followers dari akun twitter

“X-Factor Indonesia”. Pengacakan dilakukan dengan cara melakukan scroll kebawah pada kolom

followers yang tersedia sehingga sampel teracak lalu peneliti memberikan link kuisioner pada akun twitter yang tercantum dan scroll dilakukan hingga mendapatkan jumlah sampel yang sesuai

dengan kebutuhan penelitian.

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket, kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Kuisioner disebar melalui media internet sesuai dengan jumlah sample yang sudah dihitung sebelumnya. Kuesioner bisa dikirim melalui pos atau peneliti mendatangi secara langsung responden (Kriyantono 2007 : 93). Angket adalah penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dengan jalan mengedarkan formulir daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban (tanggapan, respon) tertulis seperlunya (Kartono, 1996: 217).

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis Multi variat. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen, oleh sebab itu peneliti menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression) untuk melihat pengaruh ke dua independen variabel terhadap dependen variabel. Analisa regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen.

Sebelum melakukan uji korelasi dan uji regresi, penelitian ini dilakukan keabsahan penelitian dengan menguji reliabilitas dan validitas untuk mengetahui bahwa instrumen penelitian yang telah dirancang melalui operasionalisasi konsep sudah reliabel (dapat dipercaya) dan valid (layak ukur).

Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan teknik alpha crobach’s di mana singarimbun mengatakan dibukunya bahwa semakin kecil kesalahan, semakin reliabel alat pengukur. Sebaliknya, semakin besar kesalahan pengukur maka semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Untuk uji reliabel instrumen dalam kuesioner penelitian ini menggunakan teknik alpha

(4)

cronbach. Standar nilai alpha (α) yang digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut

baik adalah >0,5. Jadi, semakin besar nilai alpha (> 0,5), maka semakin reliabel alat ukur tersebut (Singarimbun, 2010). Sementara uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik KMO (Keiser-Meyer-Olkin di mana Malhotra (Malhotra, 2007) mengatakan bila KMO > 0,5 dengan signifikasi < 0,05 maka variabel tersebut layak diuji dengan menggunakan analisis faktor.

Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat melalui gambar di bawah :

Gambar 1 Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan pada seluruh tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel menunjukkan hasil reliabilitas yang tinggi, karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator yang digunakan sudah dijawab dengan konsisten oleh 100 responden. Artinya, indikator-indikator yang ada dalam uji reliabilitas dalam dimensi ini dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini, sehingga dapat diikutsertakan dalam pengujian validitas.

(5)

Hasil uji validitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar di bawah ini:

Gambar 2 Hasil Uji Validitas

Berdasarkan gambar di atas, hasil Uji Validitas dengan menggunakan nilai KMO

(Kaiser-Meyer-Olkin) menunjukkan hasil yang lebih besar dari 0,5. Dengan demikian data dianggap valid dan

dapat digunakan dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan nilai sig sebesar 0,000. Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga data dinyatakan valid. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki tingkat validitas yang memenuhi nilai persyaratan KMO > 0,5 dengan signifikansi < 0,05. Hal ini berarti kedua variabel tersebut dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

Hasil dan Bahasan

Hasil penelitian ini diperoleh dari penghitungan data yang dianalisis melalui uji regresi, uji koefisien B dan uji hipotesis, dengan menggunakan software SPSS (Statistical Package for Social

Science) ver.21. Hasilnya terlihat sebagai berikut :

 Nilai R (model summary)

Tabel 1

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

(6)

1 .822a .675 .669 3.62637 a. Predictors: (Constant), total_x1, total_x2

Dari Tabel di atas diketahui nilai koefisien korelasi berganda ( R ) adalah sebesar 0.822. Nilai ini mencerminkan secara general hubungan antara isi media program “X Factor Indonesia” dan Penggunaan media terhadap minat menyanyi. Hubungan ini berarti hubungan yang cukup kuat antara Isi media program “X Factor Indonesia” dan

Pengunaan media terhadap minat menyanyi. Hasil koefisien korelasi R yang positif

(0.822) menunjukkan orientasi hubungan positif antara Isi media program “X Factor Indonesia” dan Pengunaan media terhadap minat menyanyi.

Nilai adjusted R2 (Coefficients of Determination)

Di dalam multiple regression pengaruh variabel independent dilihat dari nilai adjusted R2 yaitu sebesar 0.669 atau dalam persentase sebesar 66.9%. Hal ini mencerminkan bahwa pengaruh Variabel bebas (Isi media program “X Factor Indonesia” dan Pengunaan

media) terhadap minat menyanyi signifikan karena mampu menjelaskan variasi perubahan

pada variabel minat menyanyi sebesar 66.9%. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.



Uji koefisien beta

Tabel 2

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.445 2.248 1.533 .129 total_x2 .833 .088 .633 9.434 .000 total_x1 .106 .024 .294 4.384 .000

a. Dependent Variable: total_y

Berdasarkan Tabel di atas, dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Ŷ = 3.445 + 0.833X2 + 0.106X1

Dari persamaan diketahui nilai konstansta regresi berganda adalah sebesar 3.445. Hal ini memberi gambaran bahwa pada saat Variabel bebas Isi media program “X Factor Indonesia” dan Penggunaan media sama dengan nol, maka nilai Y adalah sebesar 3.445.

Besarnya nilai koefisien regresi berganda untuk variabel Isi media program “X Factor Indonesia” sebesar 0.106 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 menunjukkan bahwa variabel Isi media program “X Factor Indonesia” memberikan pengaruh sebesar 0.000

(7)

terhadap minat menyanyi. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Isi media program “X Factor Indonesia” dengan minat menyanyi. Apabila variabel Isi media program “X Factor Indonesia” meningkat sebesar 1 poin akan meningkatkan variabel minat menyanyi sebesar 0.000 sehingga Y menjadi 3.551.

Sedangkan besarnya nilai koefisien regresi berganda untuk variabel penggunaan media sebesar 0.833 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 menunjukkan bahwa variabel

penggunaan media memberikan pengaruh sebesar 0.833 terhadap minat menyanyi. Nilai

koefisien regresi yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara

penggunan media dengan minat menyanyi. Apabila variabel penggunaan media

meningkat sebesar 1 poin akan meningkatkan variabel minat menyanyi sebesar 0.833 sehingga Y menjadi 4.248.

Sehingga apabila variabel isi media program “X Factor Indonesia” dan variabel

penggunaan media yang digabungkan bersama-sama meningkat sebesar 1 poin akan

meningkatkan variabel minat menyanyi sebesar 0.939 sehingga Y menjadi 4.384.  Uji Hipotesis

Setelah didapat persamaan regresi, maka selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan uji t, yaitu untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b), yaitu apakah variabel independen (X1 dan X2) berpengaruh secara nyata atau tidak.

Hipotesis:

Ho = Isi media dan Penggunan media tidak berpengaruh nyata terhadap minat

menyanyi

Ha = Isi media dan Penggunaan media berpengaruh nyata terhadap minat menyanyi

Pengambilan Keputusan :

Jika –ttabel<thitung<ttabel maka Ho diterima

Jika thitung<-thitung<ttabel atau thitung>ttabel maka Ho ditolak

ttabel dilihat dengan derajat bebas = n – k

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 100 orang dan jumlah variabel yang diteliti adalah 3 , maka (100-3)= 97.oleh karena uji T dilakukan dua arah dengan derajat kepercayaan 90%, maka t yang dibaca dari tabel T (terlampir) adalah 1,66 sehingga jika dikaitkan dengan tabel koefisien di atas nilai t hitung variabel X1 sebesar 4.384 dan X2 sebesar 9.434 berarti Ho di tolak karena t hitung > dari nilai t tabel, atau dengan kata lain Ha atau hipotesis penelitian ini diterima.

Hasilnya tergambar sebagai berikut:

-1,66

0

1,66 X

2

X

1

9.434 4.384

Daerah penolakan Ho= 5% Daerah penolakan Ho = 5% Daerah penerimaan Ho =90%

(8)

Gambar 3 Hasil Uji T Isi Media dan Penggunaan media Terhadap minat menyanyi

Interpretasi Data Penelitian

Pada Teori Uses and effect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa.

Dalam penelitian ini hanya akan diteliti tentang efek yang ditimbulkan yaitu berupa minat menyanyi remaja yang dipengaruhi oleh komponen isi media dan penggunaan media.

Komponen isi media program memberikan pengaruh sebesar 37.7% terhadap minat menyanyi, sedangkan komponen penggunaan media memberikan pengaruh sebesar 61.1% terhadap minat menn yang berarti bahwa jika penonton hanya diterpa oleh isi media, minat menyanyi tidak begitu besar tumbuh, dan pada saat veriabel penggunaan media yg digunakan oleh penonton, maka minat menyanyi tumbuh secara signifikan.

Sedangkan secara bersama-sama, kedua variable bebas tersebut memberikan pengaruh sebesar 66.9% terhadap minat menyanyi. Hal itu menunjukkan bahwa bila digabungkan ke dalam satu kesatuan, kedua variabel tersebut mampu memberikan pengaruh sebesar 66.9% terhadap perubahan dalam variabel minat menyanyi.

Dengan membandingkan pengaruh yang diberikan oleh masing-masing variabel dan membandingkan koefisien untuk masing-masing variable diketahui bahwa variabel penggunaan

media memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan variabel isi media.

Simpulan dan Saran

Tujuan dari penelitian ini adalah mencari apakah program “X Factor Indonesia” mampu menumbuhkan minat menyanyi remaja. Hasil yang didapatkan dari penelitan ini adalah saat penonton diterpa oleh variabel secara terpisah yaitu dari variabel X1 Isi media pertumbuhan minat menyanyi tidak tumbuh secara signifikan karena hanya tumbuh sebesar 37,7% , dan saat variabel X2 yaitu Penggunaan media menerpa penonton, pertumbuhan minat menyanyi dilihat jauh menajak naik yaitu sebesar 61,1%, dan pada saat kedua variabel itu menerpa penonton dalam satu waktu secara terus menerus maka pertumbuhan minat menyanyi tumbuh secara signifikan yaitu sebesar 66,9%.

Setelah melakukan penelitian terhadap program “X Factor Indonesia”, peneliti ingin memberikan saran kepada program “X Factor Indonesia” agar bisa memperbaiki program diperiode selanjutnya. Saran tersebut adalah:

1. Program “X Factor Indonesia” harus lebih baik dalam memilih juri. Pemilihan juri yang lebih handal dibidang tarik suara akan memberikan nuansa baru serta ketertarikan dari penonton untuk menonton dan akhirnya menumbuhkan minat menyanyi dan ikut serta berpartisipasi dalam

Referensi

Kartono, Kartini.(1996). Pengantar Metodologi Riset Social, Bandung: CV. Mandar Maju. Kriyantono, R. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

____________. (2007) Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group,cetakan kedua.

Sendjaja, Djuarsa dkk.(2004). Teori Komunikasi. Jakarta: UT. Singarimbun, Masri.2011. Metode Penelitian Survai, Jakarta: lp3es.

(9)

Riwayat Penulis

Eko Baskoro lahir di kota Semarang pada tanggal 14 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komunikasi Pemasaran pada tahun 2013.

Gambar

Gambar 1 Hasil Uji Reliabilitas
Gambar 2 Hasil Uji Validitas
Tabel 2  Coefficients a

Referensi

Dokumen terkait

dan bidang lainnya. Sistem pakar ini menggunakan metode inferensi Forward Chaining , yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dan premis atau data menuju

Setelah kemarin saya menuai keberhasilan layering sebagaimana yang saya harap, kini saatnya berlatih memperluas program yang sudah bisa layering dengan macam- macam kelas yang

1. Kajian Teoritis, dalam penelitian yang dikaji untuk mencapai suatu manfaat dan kegunaan maka diperlukan pencermatan dalam perkembangan wawasan pengetahuan

Hasil ini juga terlihat dari tingginya konsentrasi klorofil-a di perairan dekat daratan jika dibandingkan dengan daerah lepas pantai, ini menegaskan bahwa sebaran

Isolat E dipilih sebagai isolat terbaik penghasil asam sitrat berdasarkan indeks asam sitratnya dan berdasarkan hasil perhitungan kadar asam sitrat diperoleh hasil

Kegiatan konservasi berkaitan dengan perlindungan dan penataan kawasan kota baik secara fisik maupun non fisik, dengan demikian konservasi memiliki sasaran yang

Perilaku Bersuara Tarsius (Cephalopachus bancanus bancanus) di Desa Petaling Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.. xii+46 pages, 18 pictures, 6 tables,

Ketua Pengawas Peperiksaan hendaklah mengarahkan calon menyemak butiran kod kertas, nama kertas, masa peperiksaan dan arahan pada muka hadapan kertas soalan bagi memastikan