18
BAB III
METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ada pada sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan. Menurut Sugiyono (2012: 407) Penelitian dan Pengembangan adalah digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa video animasi pada Tema 9 “Benda-benda di sekitar Kita” kelas V sd. Pada penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan model ADDIE. Adapun model ini terdiri dari lima tahap yaitu meliputi (1) Analisis, (2) Perancangan, (3) Pengembangan, (4) Implementasi, (5) Evaluasi. I Made Tegeh (2014:42)
Peneliti memilih model ini karena efektif dan dapat dikembangkan secara sistematis yang artinya kelima tahapan dalam model ini tidak bisa diacak atau harus sesuai dari tahap pertama hingga tahap kelima. Model ADDIE ini sederhana dan mudah dipelajari dan di pahami, sehingga memudahkan untuk mengembangkan media ini. Kelebihan dari model pengembangan ADDIE yaitu adanya evaluasi di setiap tahapan sehingga dapat meminimalisir tingkat kesalahan atau kekurangan produk pada tahap akhir model ini (Tegeh, 2014:41).
Model ini terdiri dari lima tahap yaitu meliputi Analisis (analysis), Desain (design), Pengembangan (develop), Implementasi (implement),
Analisis
Pengembangan Evaluasi
Implementasi Desain
Evaluasi (evaluation) yang berkaitan dan terstruktur secara sistematis. Kelebihan dari pengembangan model ADDIE ini terletak pada di setiap tahap ada evaluasi sehingga dapat meminimalisir kesalahan atau kekurangan yang tidak memadai produk pada tahap akhir. Oleh karena itu peneliti memilih model ADDIE untuk dijadikan acuan dalam penelitian dan pengembangan media yang dikembangkan. Secara prosedural langkah-langkah penelitian pengembangan model ADDIE adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Tahapan model ADDIE
Sumber : Tegeh (2014:42)
B. Prosedur dan Penelitian Pengembangan
Sesuai model penelitian dan pengembangan ADDIE, maka tahapan dalam pengembangan ini sebagai berikut:
1. Tahap Analisis
Tahap awal kegiatan penelitian dan pengembangan yaitu melakukan analisis untuk mengetahui kebutuhan yang digunakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas V sekolah dasar. Sebelum melakukan tahap pengembangan produk peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui permasalahan pada pembelajaran yang digunakan. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada proses pembelajaran
yang berpusat pada guru menyebabkan siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran karena siswa hanya mendengar dan mencatat informasi dari guru sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif. Selain itu kurangnya pemanfaatan media yang berbasis audio visual pada saat proses pembelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan media audio visual berupa video animasi untuk menunjang proses pembelajaran. Dan juga diharapkan nantinya media ini memudahkan siswa dalam memperoleh informasi atau materi-materi pembelajaran yang diajarkan.
2. Tahap Perancangan
Berdasarkan analisis kebutuhan dalam tahap analisis, selanjutnya pada tahap ini media pembelajaran yang dikembangkan akan di jelaskan berikut. Langkah langkah dalam tahap desain yaitu menentukan jenis media yang akan digunakan. Pada kali ini peneliti mengembangkan jenis media video animasi, yang dikaitkan dengan materi pembelajaran agar materi dan media terkait satu sama lain, kemudian perumusan KD dan Indikator untuk kelas V Sekolah Dasar, serta menyusun desain pembuatan media dilakukan pembuatan rancangan dalam bentuk storyboard.
3. Tahap Pengembangan
Pada tahap pengembangan ini media video pembelajaran dikembangkan berdasarkan model ADDIE. Setelah desain yang dirancang kemudian dikembangkan melalui tahap-tahap berikut :
a. Mengecek materi-materi yang telah disusun.
b. Membuat video animasi, pengisian suara serta penulisan teks dalam video dengan mengaitkan materi-materi dalam pembelajaran. Pada video yang
dikembangkan harus memiliki unsur audio dan visual yang artinya video ini memiliki suara yang dapat didengar oleh semua orang dan bisa dibaca atau dilihat juga.
c. Ahli media dan ahli materi
Langkah selanjutnya setelah membuat media yaitu peneliti melakukan validasi terkait materi dan media yang telah dikembangkan ke para ahli media dan materi ke dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Malang. Penilaian media dan materi dan juga saran ketika mengembangkan media merupakan langkah dari hasil validasi.
4. Tahap Implementasi
Tahap implementasi di lakukan di SDN Panderejo Gempol pada kelas V. Selama uji coba berlangsung, peneliti mencatat terkait kendala dan kekurangan dalam pengimplementasian media serta membantu guru dalam pengondisian kelas. Penerapan uji coba tersebut bertujuan untuk melihat respon siswa melalui media video.
5. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, media yang telah di buat dan di uji coba secara langsung, di perlukan adanya evaluasi pada pengimplementasian media untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan dan untuk menentukan kevalidan hasil produk. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari analisis mengenai media video serta hasil observasi. Hasil dari data tersebut akan dianalisis melalui deskripsi. Untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi dari ahli media, ahli materi dan respon siswa yang selanjutnya akan dianalisis melalui teknik analisis data.
Data kualitatif dan data kuantitatif ini akan dijadikan acuan untuk melakukan revisi produk media video animasi. Jika tidak ada kekurangan dan kelemahan pada media, maka media pembelajaran video tersebut layak untuk digunakan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Panderejo Gempol yang terletak di Jl. Raya Panderejo Legok, kec. Gempol, kab. Pasuruan - Jawa Timur, 67155.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dan uji coba dilakukan pada kelas V pada tanggal 4-5 Juni 2021 pada semester II atau genap tahun ajaran 2020/2021.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mengembangkan media video animasi berupa video adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan di SDN Panderejo Gempol pada kelas V. Pada observasi ini dilakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan pada saat proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap media pembelajaran yang cocok untuk menarik perhatian siswa.
2. Wawancara
Teknik wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akan diteliti. Wawancara yang dilakukan terkait dengan media pembelajaran yang dibutuhkan dan mendapatkan informasi dalam mengembangkan media ini. Hal ini peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas khususnya guru
kelas V di SDN Panderejo Gempol. Pertanyaan yang diajukan tentang garis besarnya saja dan disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
3. Angket
Angket yang digunakan oleh peneliti pada tahap uji coba produk berupa angket validasi dari ahli materi dan ahli media dan juga angket respon siswa terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti. Angket validasi digunakan untuk memperoleh kevalidan pada media pembelajaran. Angket ini diberikan ketika pada saat evaluasi produk untuk menyempurkan media pembelajaran yang berupa video animasi. Sedangkan untuk angket respon siswa dan diberikan ketika selesai tahap uji coba produk untuk melihat apakah media yang telah dikembangkan oleh peneliti menarik.
4. Dokumentasi
Pada tahap dokumentasi ini digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan guru, siswa, dan peneliti pada tahap implementasi uji coba produk. Alat untuk mendokumenasikan kegiatan tersebut menggunakan alat bantu kamera untuk mengambil gambar pada saat proses pembelajaran.
E. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2014, hlm. 92) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Adapun instrumen penelitian dan pengembangan media video animasi yang berupa video adalah sebagai berikut:
1. Lembar observasi
Lembar observasi ini diisi oleh peneliti pada saat melakukan observasi. Observasi ini berisi tentang kondisi awal di lapangan. Pada data ini berisi tentang keadaan siswa sebelum uji coba produk. Data ini digunakan untuk mengevaluasi produk yang akan diuji coba sebagai penyempurnaan produk pengembangan media video animasi berupa video animasi.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Observasi Awal
No. Indikator
1. Proses pembelajaran tematik kurikulum 2013
2. Penggunaan media pembelajaran
3. Penyampaian materi dan tujuan pembelajaran
Dari observasi awal, selanjutnya peneliti melakukan observasi uji coba produk yang digunakan untuk melihat bagaimana pengembangan dan kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Uji Coba Produk
No. Indikator
1. Memudahkan peserta didik dalam menerima materi pembelajaran 2. Memudahkan guru dalam mengajar
3. Menjadi motivasi bagi guru dalam mengembangkan media pembelajaran
2. Pedoman Wawancara
Wawancara digunakan untuk teknik pengumpulan data, dan jika peneliti ingin melakukan penelitian pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti, juga dapat digunakan sebagai informasi apakah peneliti ingin mengetahui informasi yang lebih mendalam dari narasumber. (Sugiyono, 2016:137).
Pertanyaan dalam wawancara ini digunakan untuk bahan wawancara mengenai analisis kebutuhan, dan kondisi siswa dilapangan sebelum uji coba
produk. Pertanyaannya ditujukan pada guru kelas V di SDN Panderejo Gempol. Berikut ini adalah daftar pertanyaan wawancara:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara
No. Aspek Indikator
1. Kegiatan Pembelajaran 1. Proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan
2. Metode yang digunalam dalam proses pembelajaran
3. Kendala dalam menggunakan media pembelajaran di kelas
4. Tersedianya sarana dan prasana dalam proses pembelajaran
2. Media Pembelajaran 1. Media pembelajaran yang digunakan 2. Respon siswa terhadap media pembelajaran
3. Angket
Angket adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis diisi oleh responden untuk mendapatkan sebuah jawaban (Sugiyono, 2016: 142). Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan suatu produk yang akan dibuat oleh peneliti dan akan diisi oleh dosen ahli media pembelajaran, dan ahli materi.
Tabel 3.4 Kriteria Validator
Bidang Ahli Indikator
Ahli Materi 1. Mempunyai keterampilan dalam ilmu pengetahuan dan materi pembelajaran tematik
2. Tingkat pendidikan minimal S2
Ahli Media 1. Mempunyai keterampilan dalam bidang pembuatan dan pengembangan media pembelajaran
a. Instrumen untuk ahli materi pembelajaran
Instrumen yang digunakan untuk ahli materi pembelajaran ini berupa angket. Pada instrumen ahli materi ini berisi aspek-aspek yang berhubungan dengan materi dalam RPP yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan pengembangan.
Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen untuk ahli materi
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
Jumlah No. item
1. Kesesuaian Tujuan
a. Indikator sesuai KD dan 1 4 Subtema
b. Materi yang disajikan harus 1 sesuai dengan Indikator
c. Indikator harus mencakup 1 semua materi yang akan
diajarkan
d. Materi yang diberikan 1 harus sesuai dengan
pembelajaran
2. Kurikulum a. Media sesuai dengan materi 1 3 yang harus dipelajari oleh
siswa
b. Materi yang disajikan harus 1 sesuai dengan kurikulum yang
berlaku
c. Tujuan dan manfaat harus 1 mampu disampaikan dengan
jelas
3. Isi Materi a. Isi materi harus sesuai 4 5 dengan KD (Kompetensi
Dasar) dan Indikator
b. Bahasa yang digunakan 1 harus jelas
Jumlah Skor 12
Sumber: Sa’udun dan Akbar, 2013 b. Instrumen untuk ahli media pembelajaran
Instrumen yang digunakan untuk ahli media pembelajaran ini berupa angket. Pada instrumen ahli materi ini berisi aspek-aspek tentang media pembelajaran.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen untuk ahli media
2. Materi dalam media video
menarik
c. Kualitas tampilan video 1 jelas
d.Tata bahasa mudah di 1 mengerti
e. Intonasi suara jelas 1
a. Kesesuaian media 1 3
pembelajaran dengan tujuan,
karakteristik, dan sumber 1
belajar. 1
b.Materi yang disajikan jelas c. Materi sesuai dengan indikator
Jumlah Total 8
c. Instrumen respon siswa
Data respon siswa digunakan untuk mengambil data dari hasil pendapat siswa tentang media pembelajaran video animasi yang akan diuji. Siswa mengisi kuesioner ini di akhir kegiatan pembelajaran setelah produk diimplementasikan. Instrumen angket ini mencakup aspek tanggapan terhadap media pembelajaran.
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen respon siswa
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
Jumlah No. Item
1. Ketertarikan media a. Tampilan media 1 3 menarik
b. Tampilan gambar 1 animasi menarik
c. Tata bahasa 1 mudah di mengerti
2. Manfaat media a. Mempermudah pembelajaran
1 3
b. Memudahkan 1
pemahaman siswa
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
Jumlah No. Item
1. Tampilan media a. Tampilan media menarik 1 5 b.Tampilan gambar animasi 1
c. Penyampaian materi jelas
1 3. Antusias siswa a. Senang belajar
menggunakan 1 2 media. b. Memotivasi siswa untuk semangat 1 mengikuti kegiatan belajar. Jumlah Total 8 4. Dokumentasi
Dokumentasi yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini berupa foto proses penggunaan media dengan menggunakan alat bantu kamera dan handphone. Adapun alat dokumentasi tersebut digunakan pada saat pelaksanaan uji coba produk di lapangan oleh guru dan siswa.
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan cara analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data ini adalah sebagai berikut :
a. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif ini diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas V SDN Panderejo Gempol. Saran dan masukan akan digunakan sebagai revisi produk. Berdasarkan dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa data kualitatif dan kuantitatif sebagai dasar revisi produk. Data tersebut nantinya akan disimpulkan, data kuantitatif sebagai hasil dalam bentuk presentase sedangkan kualitatif sebagai hasil dalam bentuk deskriptif.
b. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis hasil pengumpulan data yang diperoleh dari evaluasi para ahli validator melalui pemberian angket. Hasil dari angket digunakan untuk mengevaluasi produk. Data kuantitatif yaitu berdasarkan hasil angket berupa kisi-kisi validasi ahli materi dan ahli media pembelajaran. Berikut kategori skor dalam skala likert menurut Putra (2014:182) dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Kategori dalam Skala Likert
No. Skor Keterangan
1. Skor 4 Sangat baik/sangat setuju 2. Skor 3 Baik/setuju
3. Skor 2 Tidak baik/tidak setuju
4. Skor 1 Sangat tidak baik/sangat tidak setuju
Sumber : Putra, 2014:182
Uji angket validasi dari ahli pada materi dan media pembelajaran dilakukan dengan membandingkan jumlah skor ideal yang diberikan oleh validator (∑X) dengan skor maksimal ideal yang telah diterapkan di dalam angket validasi materi dan media pembelajaran (SMI) (Tegeh, 2014:82). Rumus yang digunakan untuk menghitung uji angket validasi sebagai berikut :
Keterangan:
P : Persentase skor yang dicari. ∑X : Jumlah skor.
SMI : Skor maksimal ideal.
Sumber : Tegeh, 2014:82
Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang digunakan dalam persentase kevalidan, seperti tabel berikut :
Persentase = ∑X × 100
Tabel 3.9 Kualifikasi Dari Tingkat Pencapaian
No Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
Sumber : Arikunto, 2010:35
Pengembangan media pembelajaran dinilai sangat valid atau valid dan sangat baik atau baik oleh para ahli jika memperoleh skor ≥ 61 %.
1) Analisis Angket Respon Siswa
Dalam pengolahan data angket respon siswa, jawaban yang diperoleh akan diukur menggunakan skala Guttman yang akan dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.10 Penilaian Skala Guttman
No. Skor Keterangan
1. Skor 1 Ya
2. Skor 0 Tidak
Sumber : Sugiyono, 2016:96
Perhitungan presentase respon siswa dari data yang sudah dikumpulkan, maka menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : P = Presentase skor
∑x = Jumlah jawaban yang diperoleh N = Jumlah skor maksimal
Sumber : Sugiyono, 2016:96
P = ∑x × 100
(%)
1 81 ≤ x ≤ 100% Sangat Baik Sangat layak, tidak perlu direvisi 2 61 ≤ x ≤ 80% Baik Layak, namun perlu direvisi 3 41 ≤ x ≤ 60% Cukup Baik Kurang layak, perlu revisi 4 21 ≤ x ≤ 40% Kurang Baik Tidak layak, perlu direvisi
Hasil analisis angket respon siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap produk yang akan dikembangkan dengan menggunakan interpretase skor.
Tabel 3.11 Kualifikasi Dari Tingkat Pencapaian
No Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
Sumber : Arikunto, 2010:35
Berdasarkan data hasil analisis angket respon siswa, media pembelajaran yang sedang dikembangkan mendapatkan respon positif dari siswa apabila persentase yang diperoleh ≥ 61 %.
(%)
1 81 ≤ x ≤ 100% Sangat Baik Sangat layak, tidak perlu direvisi 2 61 ≤ x ≤ 80% Baik Layak, namun perlu direvisi 3 41 ≤ x ≤ 60% Cukup Baik Kurang layak, perlu revisi 4 21 ≤ x ≤ 40% Kurang Baik Tidak layak, perlu direvisi