• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROFIL KOMUNITAS SPIRITUAL SANGHA. 4.1 Gambaran Umum Komunitas Spiritual Sangha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PROFIL KOMUNITAS SPIRITUAL SANGHA. 4.1 Gambaran Umum Komunitas Spiritual Sangha"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

33 BAB IV

PROFIL KOMUNITAS SPIRITUAL SANGHA 4.1 Gambaran Umum Komunitas Spiritual Sangha

Komunitas Spiritual Sangha didirikan pada Desember tahun 2018 oleh dua pemuda diantaranya Sigit yang merupakan seorang pengajar di Tazkia serta aktor Ludruk yang bernama Kuwalisi Kendo Kenceng dan Suto seorang pegawai rumah sakit dan juga tim artistik ludruk yang sama dengan Sigit kemudian beberapa waktu setelah berdiri Sigit mengajak Ahmad yang juga merupakan tim artistik Ludruk untuk bergabung, mereka bertiga sepakat jika didalam komunitas Sangha tidak terdapat pimpinan kelompok atau struktur organisasi dan meyakini jika komunitas lebih baik tidak memiliki struktur kepemimpinan sehingga siapapun dapat mengutarakan ide untuk kemajuan komunitas dan dengan persetujuan bersama anggota yang lain. Menurut Sigit nama Sangha sendiri diambi dari Tri Mestika atau tiga permata dalam Buddhisme ketiganya antara lain,

1. Buddha

2. Dhamma, yang merupakan ajaran-ajaran Budhha

3. Sangha, merupakan persaudaraan suci dan juga telah mencapai tingkatan suci Diawal berdirinya komunitas ini Sigit, Suto dan Ahmad memilih kediaman Sigit yang beralamat di taman Bestari untuk menjadi tempat rujukan atau basecamp komunitas Sangha akan tetapi komunitas ini juga sering berkumpul di tempat kopi, saat penelitian ini ditulis anggota komunitas ini berjumlah 19 orang dengan latar belakang mahasiswa, pekerja swasta, pekerja seni, guru. Adapun kegiatan komunitas ini antara lain bedah buku yang dilaksanakan ditempat kopi atau tempat lain yang

(2)

34 telah direkomendasikan oleh anggota dan meditasi,yang biasa dilaksanakan dialam terbuka, komunitas ini juga sangat terbuka untuk umum, untuk mengikuti kegiataan komunitas ini tidak diwajibkan untuk menjadi bagian dari komunitas dan hanya perlu datang sesuai jadwal yang sebelumnya sudah mereka posting di media sosial, dan untuk menjadi bagian dari komunitas ini cukup dengan mengikuti kegiatan komunitas secara rutin maka dengan sendirinya akan diundang untuk tergabung kedalam komunitas, anggota tidak diwajibkan untuk kontrak kesepahaman dengan komunitas dan perkumpulan ini memiliki sifat keanggotaan yang membebaskan para anggotanya untuk keluar masuk. Kelompok ini juga mempunyai akun instagram @sanghakomunitasplaur untuk memberikan informasi kegiatan yang akan mereka lakukan dan melakukan kegiatan siaran langsung saat bedah buku, komunitas ini juga baru saja merilis akun spotify untuk mempublikasikan kegiatan bedah buku yang mereka lakukan kepada masyarakat umum yang tidak dapat hadir langsung dalam kegiatan komunitas. Komunitas Sangha juga memiliki hubungan yang cukup baik dengan lingungan khususnya alam tempat mereka bermeditasi dengan cara melakukan kegiatan membersihkan sampah yang ada dan memiliki hubungan yang baik juga komunitas lainnya yang berada di Malang misalnya Labirin Perempuan dimana dalam beberapa kesempatan melakukan kegiatan bedah buku atau kajian lainnya bersama-sama, dan juga memiliki hubungan yang baik pula dengan perkumpulan ludruk Kuwalisi Kendo Kenceng pimpinan bapak Sutak Wardiono yang sering kali mengajak komunitas untuk ikut andil dalam pelestarian kesenian khususnya Ludruk.

4.2 Kegiatan Komunitas Spiritual Sangha

Komunitas Spiritual Sangha secara umum memiliki dua agenda pasti yang mereka lakukan yaitu :

(3)

35 1. Meditasi : aliran meditasi yang mereka lakukan adalah Vipassana, yaitu meditasi yang berbasis kepada kesadaran yang sangat fundamental, kegiatan meditasi ini biasa dilakukan setiap hari jumat dan tidak ada perhitungan khusus dalam pemilihan hari kegiatan meditasi ini dan bisa saja berubah hari tergantung kesepakatan para anggotanya, kegiatan ini biasa dilakukan di alam terbuka, komunitas ini melakukan meditasi secara bersama-sama namun juga tidak menutup kemungkinan jika dilakukan meditasi dengan cara sendiri-sendiri, terdapat dua tempat di alam terbuka yang sering digunakan komunitas ini untuk bermeditasi, yang pertama Bedengan, Kabupaten malang dan yang kedua bukit “Teletubbies” yang berada di daerah Bumiaji, Batu. Untuk mempublikasikan kegiatan meditasi yang akan mereka lakukan komunitas ini biasa menyebarkan pamflet melalui platform instagram @sanghakomunitasplaur

Gambar 4.1 Pamflet Kegiatan Meditasi Instagram @sanghakomunitasplaur

(4)

36 Komunitas Spiritual Sangha menamai kegiatan ini dengan Sembah Cipta yang memiliki arti suatu hal yang dilakukan dengan khalbu, menurut opinion leader :

“jika dianalogikan ke Islam yang agak mengarah ke Sufisme terdapat dua macam sembah yang pertama sembah raga yang artinya semua kegiatan dilakukan sesuai syariat, sholat sesuai dengan syariat ibadah sesuai dengan syariat agama, yang kedua ada sembah Tharikat whudunya juga tidak

menggunakan air namun dengan cara memerangi hawa nafsu dan angkara murka, lakunya dilakukan dengan teliti, hati-hati, tertib dan juga tidak meninggalkan syariat atau sembah raga”

2. Bedah Buku : dalam komunitas Spiritual Sangha kegiatan ini memiliki nama Ipil-Ipil Kaweruh yang memiliki arti mengumpulkan pengetahuan sedikit demi sedikit, menurut salah satu anggota komunitas nama tersebut diambil dari salah satu karya pujangga Jawa yang cukup terkenal yang bernama Raden Mas Burhan yang memiliki gelar Raden Ngabehi Ranggawarsita, saat penelitian ini ditulis komunitas ini sudah melakukan kegiatan Ipil-Ipil Kaweruh sebanyak 16 kali, tempat untuk melakukan kegiatan ini menurut kesepakatan anggota komunitas. kegiatan bedah buku ini selain dedikasi untuk masyarakat namun juga merupakan dedikasi untuk diri sendiri karena mereka meyakini jika menebar kebaikan akan menumbuhkan kebahagiaan dalam hati.

(5)

37 Gambar 4.2 Pamflet Kegiatan Bedah Buku atau Ipil-Ipil Kaweruh

(6)

38 4.3 Logo Komunitas Spiritual Sangha

Gambar 4.3 Logo Komunitas Sangha

Logo dari komunitas ini juga terbilang cukup unik karena menggabungkan beberapa unsur antara lain :

1. Melingkar diluar terdapat gunungan seperti pada wayang yang dibuat lebih sederhana namun tidak meninggalkan filosofisnya,di keempat sisi, gunungan pertama yang menghadap keatas melambangkan dunia seisinya, 2 gunungan yang menonjol di samping kiri kanan melambangkan surga dan neraka yang tidak ada bedanya, gunungan yang menghadap ke bawah melambangkan keadaan dunia saat ini.

2. Keempat gunungan ditambah dengan beberapa daun kecil dengan lingkaran ditengah jika dilihat seperti bunga matahari yang sedang mekar yang artinya kesetiaan dan harapan karena sifat dari bunga matahari selalu menghadap cahaya.

(7)

39 3. lingkaran tengah membentuk Yin dan Yang, Yin meliputi sisi hitam dengan titik putih dan Yang sisi putih dengan titik hitam. Dalam filosofi Tionghoa hal tersebut melambangkan dua sisi yang saling berlawanan didunia ini namun keduanya juga saling menguatkan. Dalam simbolisme Yin berati lambat, lembut, basah, air, kehidupan, bulan, menyebar, dan erat hubungannya dengan bumi , malam hari dan bulan, sebaliknya Yang ditandai dengan cepat, padat, keras, agresif, kering, panas, fokus, serta erat hubungannya dengan matahari, langit, siang hari.

4. Jika diamati dengan teliti empat gunungan yang berada pada atas, samping kiri, samping kanan, dan bawah, serta terdapat lingkaran ditengah, dalam filosofi Jawa hal tersebut erat hubungannya dengan konsep sedulur papat limo pancer yang artinya manusia sejak lahir sudah mempunyai empat saudara yang pertama ada kakang kawah atau air ketuban yang membantu manusia lahir ke dunia karena keluar terlebih dahulu masyarakat Jawa memanggilnya kakang atau kakak, yang kedua ada ari-ari yang menjadi adik dari manusia itu sendiri, masyarakat Jawa biasa memanggilnya dengan adi ari-ari atau adik ari-ari, yang ketiga ada darah yang membantu manusia lahir, kemudian yang ke empat ada puser atau pusar dengan adanya tali pusar sang ibu dapat menghidupi anaknya dan mempunyai ikatan batin yang kuat, dan yang terakhir lingkaran ditengah adalah pancer atau manusia itu sendiri dan juga pusat kehidupan. Lingkarang di tengah juga bisa disebut dengan suwung atau kesejatian.

4.4 Visi, Misi, Tujuan Komunitas Spiritual Sangha Visi :

Melestarikan dan mengamalkan Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti, yang mempunyai arti segala bentuk atau sifat angkara murka, picik, keras, hanya bisa

(8)

40 dikalahkan dengansikap sabar, bijak, lembut dan penuh kasih sayang, agar tercipta kehidupan yang berbudi luhur, adil dan makmur, damai lahir maupun batin, serta tata tentram

Misi :

1. Menjalin kekompakan antar anggota komunitas supaya mampu menjalin interaksi dan adaptasi dengan masyarakat diluar komunitas atau kelompok dengan menjunjung tinggi nilai terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengamalkan nilai luhur spiritual baik secara konstruktif atau dekontruktif.

3. Memajukan dan membentuk kepribadian manusia dalam hal mental dan spiritual hingga terbentuknya pribadi yang penuh cinta dan kasih sayang.

Tujuan :

1. Terjalinnya kekompakan antar anggota komunitas supaya mampu menjalin interaksi dan adaptasi dengan masyarakat diluar komunitas atau kelompok dengan menjunjung tinggi nilai terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengamalkan nilai luhur spiritual.

3. Terbentuknya kepribadian manusia dalam hal mental dan spiritual sehingga menjadi manusia yang penuh cinta dan kasih sayang.

(9)

Gambar

Gambar 4.1 Pamflet Kegiatan Meditasi
Gambar 4.3 Logo Komunitas  Sangha

Referensi

Dokumen terkait

Pada kotak ekskavasi ini juga ditemukan bagian dari kerangka manusia yang berasosiasi dengan temuan batu alam yang diletakkan di atas kerangka tersebut.. Lapisan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan kali ini pemulis dapat menyelesaikan

bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 186 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Dalam bab ini, penulis menjelaskan tentang Tari Maena dan Tari Moyo, nilai dan makna Tari Maena dan Tari Moyo, potensi Tari Maena dan Tari Moyo sebagai atraksi budaya,

Beberapa karya penulis menggunakan sketsa diatas kertas terlebih dahulu untuk memastikan komposisi dan juga lebih mengakuratkan hasil imajinasi diatas kanvas

Desa Danasri memiliki 28 RT dan 9 RW terdiri dari 6 Dusun, antara lain: dusun I bernama Dusun Rejasari memiliki luas wilayah 27.9 ha, dusun II bernama Dusun Sidasari memiliki

Perlindungan terhadap konsumen sangat diperlukan dalam berbagai transaksi untuk menghindari adanya wanprestasi. Karena itu, pelaku usaha berusaha memberikan pelayanan

Untuk berkas formulir dan surat pernyataan bermaterai yang harus diisi bagi peserta lelang serta naskah Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Ar- Raniry Banda