• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL INSTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL INSTANSI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat Bank Indonesia 2.1.1 Masa Penjajahan

Sebelum Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 10 Oktober 1827 di wilayah Hindia Belanda (Nusantara) sudah didirikan bank oleh pemerintah Hindia Belanda. Bank tersebut diberi nama De Javasche Bank kedudukan di Batavia (sekarang Jakarta). Bank tersebut bukanlah milik pemerintah namun semua pimpinannya diangkat oleh pemerintah. Tujuan utama pendirian bank tersebut adalah untuk meningkatkan perekonomian pemerintah Belanda. Pada tahun 1951, De Javashe Bank di nasionalisasikan diganti namanya menjadi Bank Indonesia. Selain bank yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda ada juga bank yang didirikan oleh swasta yang dananya berasal dari orang-orang Belanda, Inggris dan China.Nederland Handels Maatschappij (1824), De Escomptobank N.V (1857) dan Nationale Handelsbak (1863) oleh Belanda. The Chartered Bank Of Hindia, Hongkong Shanghai Banking Corporation, The Yokohama Shokin Bank dan The Mitsui Bank oleh Inggris. The Overseas Chinese Banking Corporation, The Bank Of China, NV Batavia Bank dan NV Bank Vereeninging Oei Tiong Ham oleh China.

Keberadaan bank-bank swasta asing tersebut lebih bersifat menguntungkan orang-orang asing dan memajukan perekonomian rakyat Indonesia. Namun terdapat beberapa tokoh orang Indonesia yang memikirkan

(2)

nasib perekonomian rakyat. Mereka mendirikan berbagai organisasi yang kegiatannya untuk meningkatkan perekonomian orang Indonesia. Di antara sekian banyak organisasi yang muncul di Indonesia yang sangat terkenal adalah:

1. Bank Pyiyayi yang didirikan oleh Patih Wiriaatmadja di Purwokerto tahun 1896.

2. Indonesia Study Club yang dipimpin oleh Dr. Sutomo dan juga mendirikan koperasi, sekolah tenun, pusat kerajinan, dan bank. Bank yang didirikan di Surabaya diberi nama Bank Nasional Indonesia pada tahun 1925.

3. NV Bank Boemi di Jakarta yang dipelopori oleh Sumanang. 4. Bank Nasional Abuan Saudagar di Bukittinggi.

2.1.2 Masa Kemerdekaan

Setelah jepang menyerah pada Perang Dunia kedua, Belanda kembali lagi ke Indonesia dengan membonceng tentara Inggris. Wilayah Indonesia saat itu terbagi menjadi dua, yaitu Daerah Republik yang dikuasai oleh pemerintah Republik Indonesia dan Daerah Federal yang diduduki oleh Belanda. Di daerah Republik terdapat Bank Pemerintah dan Bank Swasta.

Bank pemerintah yang ada pada saat itu adalah:

1. Bank Negara Indonesia (BNI) yang didirikan pada tanggal 5 Juli 1946. 2. Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang berasal dari De Algemene

Volkscredietbank.

Adapun bank - bank swasta yang ada pada saat itu adalah: 1. Bank Surakarta Maskapai Andil Bumi Puteri Solo.

(3)

2. Bank Indonesia di Palembang.

3. Indonesia Banking Corporation di Yogyakarta, dan 4. Bank Nasional Indonesia di Surabaya.

Di daerah Federasi terdapat bank yang dimiliki oleh swasta, yakni: 1. NV Bank Soelawesi di Manado.

2. NV Bank Perniagaan Indonesia. 3. NV Bank Timoer di Semarang.

4. Bank Dagang Indonesia VV di Banjarmasin, dan 5. Kalimantan Trading Corpporation di Samarinda.

Bank Sentral di atur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Kemandirian Bank Sentral, sedangkan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Sejumlah pasal UU tersebut mengalami perubahan melalui Undang-Undang Tahun 1998.

2.1.3 Sejarah Singkat Bank Indonesia Kantor Wilayah IX (Sumut dan Aceh)

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (semula bernama Kantor Cabang Medan, kemudian berganti menjadi Kantor Bank Indonesia Medan) mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan dengan Kantor Cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura yang masing-masing dibuka pada tanggal 15 Januari 1908dan 3 Februari 1908. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX dahulu merupakan kantor cabang De Javasche Bank yang ke-11. Pembukaan kantor cabang Medan, Tanjung Balai dan Tanjung Pura sebagai kebutuhan untuk

(4)

menunjang kebijaksanaan moneter pemerintah Hindia Belanda (atas usul De Javasche Bank) yang ketika itu memberlakukan Guldenisasi bagi Keresidenan Pantai Timur Sumatera.

Dengan berkembangnya kegiatan kantor cabang Medan dan adanya pengaruh resesi dunia tahun 1930-an maka kantor cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura akhirnya ditutup. Pada saat berdirinya kantor cabang Medan menempati sebuah bangunan sementara. Untuk gedung kantor yang permanen atas petunjuk pemerintah disediakan sebidang tanah di dekat Esplanade (lapangan umum) yang pembangunannya diharapkan dapat dilaksanakan sebelum selesainya politik moneter “Guldenisasi” Keresidenan Pantai Timur Sumatera. Untuk persiapan pendirian kantor-kantor di Tanjung Balai dan Tanjung Pura kepada biro perancang Hulswit diminta untuk merancang pembangunan gedung kantor kedua tempat itu. Rencana pembangunan gedung kantor yang permanen bagi Kantor Cabang Medan dilakukan bersamaan dengan perluasan tahap kedua gedung Kantor Pusat (Jakarta Kota) pada 1912 yang sekaligus juga merencanakan pembangunan gedung beberapa kantor cabang lainnya. Gedung-gedung ini menunjukkan ciri arsitektur yang sama mengikuti ciri aksitektur Eropa pada zamannya.

Pemimpin cabang Medan yang pertama adalah L. Von Hemert dan pada tahun 1951 saat nasionalisasi pemimpin cabang adalah SF Van Musschenbroek dan pada saat Undang-undang Bank Indonesia 1953 diberlakukan pemimpin cabang Medan adalah M. Plantema dan putra Indonesia pertama yang mengendalikan Bank Indonesia cabang Medan adalah M. Rifai.

(5)

2.2 Visi, Misi dan Sasaran Strategis Bank Indonesia Kantor Wilayah IX (Sumut dan Aceh)

Visi, Misi dan Sasaran Strategis dari Bank Indonesia Kantor Wilayah IX yaitu:

2.2.1 Visi Bank Indonesia Medan

Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan.

2.2.2 Misi Bank Indonesia Medan

Mendukung pencapaian kebijakan Bank Indonesia di bidang moneter, perbankan dan sistem pembayaran secara efisien dan optimal serta memberikan saran kepada Pemda dan lembaga terkait lainnya di daerah dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah.

2.2.3 Sasaran Strategis Bank Indonesia Medan

1. Informasi berkualitas dalam rangka mendukung kebijakan Kantor Pusat dan Pengembangan Ekonomi di wilayah kerja.

2. Peningkatan sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung ekonomi daerah.

3. Kelancaran dan keamanan sistem pembayaran di wilayah kerja. 4. Pengelolaan keuangan satuan kerja secara efektif dan efisien. 5. Mengoptimalkan kajian dan penyediaan informasi di wilayah kerja.

(6)

2.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Kantor Bank Indonesia Medan 2.3.1 Struktur Organisasi Kantor Bank Indonesia Medan

Bentuk struktur organisasi Kantor Bank Indonesia Medan adalah struktur organisasi garis dan staf. Secara struktural, Kantor Bank Indonesia Medan dipimpin oleh seorang pemimpin dengan kualifikasi pegawai Golongan VIII. Dalam menjalankan tugasnya Pemimpin Bank Indonesia dibantu oleh seorang Deputi Pemimpin (Golongan VIII) yang mengkoordinir bidang-bidang yang ada pada Kantor Bank Indonesia Kelas I, sebagai mana Kantor Bank Indonesia Medan, terdiri dari 2 (dua) tim dan 2 (dua) bidang yang terdiri atas beberapa seksi/kelompok, yaitu :

a. Tim Ekonomi dan Moneter. b. Tim Pengawasan Bank. c. Bidang Sistem Pembayaran. d. Bidang Manajemen Intern.

(7)

Sumber: Management Bank Indonesia Kantor Wilayah Medan (2014).

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Bank Indonesia Medan Kantor Koordinasi Bank Indonesia Wilayah Sumut dan NAD

Pimpinan Bank Indonesia Medan

Deputi Pimpinan Bank Indonesia Medan Tim Ekonomi Moneter -Kelompok Pemberdaya an Sektor Riil dan UMKM. -Kelompok Kajian Ekonomi. -Kelompok Statistik dan Survei. Bidang Sistem Pembayaran -Seksi Distribusi Uang dan Layanan. -Seksi Pengolahan Uang. -Seksi Layanan Nasabah. -Seksi Penyelenggara Kliring. Bidang Manajemen Intern -Seksi SDM. -Seksi Logistik. -Seksi Sekretariat Pengamanan dan Protokol. Tim Pengawasan Bank -Kelompok Pengawasan Bank I. -Kelompok Pengawasan Bank II.

KBI Banda Aceh KBI Lhokseumawe KBI Sibolga KBI P.Siantar

(8)

2.3.2 Uraian Tugas Kator Bank Indonesia Medan 1. Pemimpin Bank Indonesia Medan

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas pokok Kantor Bank Indonesia mencakup bidang moneter, pengawasan Bank, sistem pembayaran dan manajemen intern.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas KKBI (Koordinator Kantor Bank Indonesia) dan Kantor Bank Indonesia yang berada dibawah koordinasinya. c. Menyediakan informasi dan masukan/sasaran untuk Pemerintah Daerah,

Perbankan dan pihak terkait dalam rangka pengembangan ekonomi daerah. d. Mengkoordinasikan dengan pihak terkait upaya pemberdayaan sektor riil &

UMKM didaerah serta mendorong pengembangan potensi ekonomi daerah. e. Memberikan masukan kepada Kantor Pusat mengenai kondisi ekonomi dan

keuangan daerah di wilayah kerjanya. 2. Deputi Pemimpin Bank Indonesia Medan

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan tugas di bidang sistem pembayaran dan manajemen intern di Kantor Bank Indonesia.

b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan operasional kas dan atau sistem pembayaran sesuai dengan kebutuhan ekonomi di wilayah kerjanya.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang sistem pembayaran dan manajemen intern di Kantor Bank Indonesia yang berada di wilayah koordinasinya.

(9)

d. Mengelola sumber daya internal untuk mendukung pelaksanaan tugas di Kantor Bank Indonesia.

e. Mendukung kelancaran bidang ekonomi dan perbankan di Kantor Bank Indonesia.

3. Pengawas Bank Utama

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengkoordinasi dan melaksanakan tugas pokok pengawasan Bank termasuk menyelesaikan masalah perizinan terkait dengan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menjadi obyek pengawasan.

b. Memberikan arahan dalam kegiatan mediasi perbankan.

c. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka investigasi terhadap dugaan tindak pidana bidang perbankan termasuk sebagai saksi ahli. d. Memberikan bantuan atas pembinaan dan pengawasan kantor-kantor Bank

yang mempunyai kantor pusat di luar wilayah kerja.

e. Melakukan kegiatan yang mendukung terciptanya pelaksanaan tugas pokok bidang pengawasan Bank yang efektif dan efisien.

4. Pengawas Bank Madya

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengkoordinasi dan melaksanakan tugas pokok pengawasan Bank termasuk menyelesaikan masalah perizinan terkait dengan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menjadi obyek pengawasan.

(10)

c. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka investigasi terhadap dugaan tindak pidana bidang perbankan termasuk sebagai saksi ahli. d. Memberikan bantuan atas pembinaan dan pengawasan kantor-kantor Bank

yang mempunyai kantor pusat di luar wilayah kerja.

e. Melakukan kegiatan yang mendukung terciptanya pelaksanaan tugas pokok bidang pengawasan Bank yang efektif dan efisien.

5. Kepala Bagian Informasi dan Administrasi Bank

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan administrasi dalam rangka pelaksanaan pengawasan Bank. b. Membuat data yang lengkap tentang profil Bank Umum, BPR, PP (Perusahaan

Pembiayaan/dedicatedbank) baik secara individu maupun gabungan di wilayah kerja.

c. Menyampaikan laporan terkait dengan database perbankan nasional secara berkala ke Kantor Pusat.

d. Melakukan pendendaan atas kelambatan dan kesalahan laporan. e. Mengirim data informasi bank di wilayah kerja ke kantor pusat.

f. Menyelesaikan permohonan izin berkaitan dengan kelembagaan dan operasional bank.

(11)

6. Kepala Bidang Sistem Pembayaran

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas pokok seksi yang dibawahinya di bidang operasional kas dan sistem pembayaran.

b. Melakukan komunikasi intensif dengan pihak terkait untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

c. Meningkatkan dan memelihara komitmen serta kompetensi SDM yang dibawahi untuk dapat berkinerja tinggi.

7. Seksi Layanan Nasabah

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Melakukan settlement transfer melalui BI-RTGS untuk kepentingan pemerintah dan rekening lainnya.

b. Mengelola rekening nasabah (termasuk pemerintah daerah dan lembaga lain terkait dengan Bank Indonesia).

c. Pengelolaan cek/bilyet giro.

d. Melakukan settlement penerimaan pajak dan penerimaan lainnya dari bank ke rekening pemerintah.

e. Melakukan Business Contuinity Planning (BCP).

f. Melakukan sosialisasi terkait dengan kebijakan di bidang SP. g. Melaksanakan survey atas layanan sistem pembayaran.

(12)

8. Seksi Penyelenggaraan Kliring

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Menyelenggarakan Kliring lokal (warkat debet) antar Bank. b. Mengelola Data Keuangan Elektronik (DKE).

c. Menatausahakan cek/bilyet giro kosong dengan penerbitan Daftar Hitam Lokal.

d. Memonitoring Penyelenggaraan Kliring lokal Non BI. e. Menyediakan layanan helpdesk SKNBI.

f. Melaksanakan Business Contuinity Planning (BCP). g. Mengelola laporan hasil kegiatan SKNBI.

h. Melakukan perhitungan dan pembebanan biaya proses warkat. 9. Seksi Distribusi Uang dan Layanan Kas

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

a. Melakukan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi kebutuhan uang untuk wilayah kerjanya.

b. Melakukan pengelolaan uang khazanah.

c. Melakukan tindak lanjut temuan hasil selisih lebih/kurang atas hitung ulang dan laporan temuan uang palsu, serta laporan terkait dengan uang dan pengedaran uang.

d. Mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang.

e. Melakukan administrasi kegiatan dan anggaran operasional kas serta pengaturan tugas kasir.

(13)

f. Menyiapkan dan melaksanakan proses penunjukan pihak ke 3 (tiga) sebagai pelaksana jasa kas.

g. Melakukan pengawasan dan pemeliharaan peralatan/sarana kas. h. Memantau dan melaporkan pemeliharaan peralatan/sarana kerja kas. i. Memantau penggunaan dan persediaan supplies.

j. Melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan distribusi uang.

k. Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan pertanggung jawaban kegiatan layanan kas.

10. Seksi Pengolahan Uang

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Memeriksa rencana pengambilan modal kerja.

b. Menerima dan mencocokan fisik uang dari pengelola khazanah dengan formulir antar kasir.

c. Mendaftarkan petugas pengolahan uang di setiap sub kelompok dalam sistem OAP.

d. Melakukan serah terima fisik uang sesuai modal kerja.

e. Menandatangani warkat, formulir, SP/ST, BA dan laporan atas kegiatan pengolahan uang.

f. Menyerahkan uang palsu yang ditemukan dari hasil hitung ulang.

g. Melakukan pengawasan kegiatan pengolahan uang yaitu hitung ulang dan pemusnahan uang.

h. Melakukan pengawasan kegiatan atas pemeliharaan dan perbaikan peralatan kas.

(14)

11. Peneliti Ekonomi Utama

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok unit kerja yang dibawahinya agar sejalan dengan upaya pengembangan ekonomi daerah.

b. Bertanggung jawab dalam rangka menyediakan informasi dan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah, Perbankan dan pihak terkait dalam rangka pengembangan ekonomi daerah.

c. Mengkoordinasikan upaya pemberdayaan sektor riil dan UMKM di daerah serta mendorong pengembangan potensi ekonomi daerah.

d. Mendesiminasikan hasil penelitian serta kebijakan moneter, perbankan dan sistem pembayaran.

e. Melakukan hubungan komunikasi secara intensif dengan stakeholders di daerah dalam rangka strategi pengembangan ekonomi daerah.

f. Mengkoordinasikan penyusunan riset/kajian serta Kajian Ekonomi Regional (KER) di wilayah koordinasinya.

12. Analis Madya Senior (Tim Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM) Adapun tugas-tugas pokonya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan melakukan identifikasi atas hasil-hasil kajian yang potensial dalam pemberdayaan sektor riil dan UMKM.

b. Mengkoordinasikan pemberian bantuan teknis dalam bentuk pelatihan dan penyediaan info serta memfasilitasi proses intermediasi perbankan dalam rangka pemberdayaan sektor riil dan UMKM.

(15)

c. Melaksanakan komunikasi hasil penelitian dalam rangka mendorong perbankan untuk melakukan pembiayaan pada sektor riil dan UMKM.

d. Mengkoordinasikan penyediaan data profil UMKM yang potensial dibiayai oleh lembaga keuangan.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembebanan rekening khusus dalam rangka bantuan luar negeri.

f. Mengkoordinasikan penatausahaan KLBI termasuk perhitungan bunga dan laporan-laporan lainnya.

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan dan pembinaan serta pengelolaan informasi PVA di daerah.

13. Kepala Bidang Manajemen Intern

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan produk pokok pada seksi yang dibawahnya.

b. Melakukan komunikasi intensif dan professional dengan bidang lain untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kantor Bank Indonesia.

c. Meningkatkan dan memelihara komitmen serta kompetensi SDM di Kantor Bank Indonesia untuk dapat berkinerja tinggi.

d. Mendukung pelaksanaan fungsi koordinator Kantor Bank Indonesia dengan bidang tugasnya.

14. Kepala Bidang SDM

(16)

a. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan proses penerimaan, penempatan, pembinaan dan PHK sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh satuan kerja kantor pusat.

b. Menatausahakan data kepegawaian.

c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai.

d. Melakukan penyelesaian pembayaran yang berkaitan dengan gaji, insentif, manfaat dan fasilitas lainnya.

e. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan kepegawaian kepada satuan kerja terkait di kantor pusat.

15. Kepala Seksi Logistik

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan penyusunan dan evaluasi realisasi program kerja Kantor Bank Indonesia.

b. Melaksanakan dan menatausahakan pengadaan barang dan jasa. c. Melaksanakan penghapusan barang-barang inventaris dan kendaraan.

d. Melaksanakan pemeliharaan gedung, inventaris kantor, rumah dinas, rumah istirahat dan perabotannya serta sarana lainnya.

e. Menyelesaikan tagihan listrik, air, telepon dan gas serta jasa pihak ketiga lainnya.

f. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan logistik. 16. Kepala Seksi Sekretariat

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

(17)

b. Mengelola surat masuk, warkat masuk keluar serta sentral khasanah arsip. c. Mengelola kegiatan protokoler.

d. Mengawasi pengoperasian alat komunikasi masuk keluar (telepon, fax, telex) serta pemberian dan pencocokan kode rahasia telex.

e. Mengelola pengamanan gedung kantor, tata tertib kantor dan penjemputan uang, kas keliling, rumah dinas dan rumah peristirahatan lainnya.

f. Merencanakan dan melaksanakan pelatihan yang berkaitan dengan tugas pengamanan.

g. Membuat laporan berkala mengenai kesekretariatan, pengamanan dan protokol.

17. Kepala Seksi Sumber Daya

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan proses penerimaan, penempatan, pengembangan, pembinaan dan PHK pegawai termasuk THOS (Tenaga Honorer Out Sourcing).

b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai.

c. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan penyelesaian gaji, insentif, manfaat dan fasilitas lainnya.

d. Membuat laporan pegawai yang berkaitan dengan kepegawaian dan logistik. e. Melakukan penyusunan dan evaluasi realisasi program kerja dan anggaran

Kantor Bank Indonesia.

(18)

g. Melaksanakan pemeliharaan gedung, inventaris kantor, rumah dinas dan rumah istirahat dan perabotannya serta sarana lainnya.

h. Menyelesaikan tagihan listrik, air, telepon, gas serta jasa pihak ketiga lainnya. 2.4 Kinerja Kegiatan Terkini

Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan, mengedarkan, mencabut, menarik, dan memusnahkan uang dari peredaran. Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan merupakan misi dan merupakan tanggung jawab besar yang harus diemban oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia juga menentukan standar alat-alat pembayaran tadi serta pihak-pihak yang dapat menerbitkan dan/atau memproses alat-alat pembayaran tersebut. Bank Indonesia juga berhak menetapkan lembaga-lembaga yang dapat menyelenggarakan sistem pembayaran.

Selain itu, tugas pokok atau kinerja yang wajib dilaksanakan oleh Bank Indonesia Kantor Wilayah IX antara lain:

a. Memberikan masukan kepada Kantor Pusat tentang kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya.

b. Melaksanakan kegiatan operasional sistem pembayaran tunai atau non tunai sesuai dengan kebutuhan ekonomi daerah diwilayah kerjanya.

(19)

d. Memberikan saran kepada Pemerintah Daerah mengenai kebijakan ekonomi daerah, yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian yang akurat.

e. Mengelola sumber daya internal yang dibutuhkan sebagai faktor pendukung terlaksananya fungsi-fungsi utama.

2.5 Rencana Kegiatan

Kantor Bank Indonesia Medan merupakan salah satu kantor cabang dari Kantor Pusat Bank Indonesia. Oleh karenanya, Kantor Bank Indonesia Medan tidak mempunyai rencana kegiatan ke depan. Setiap rencana kegiatan wilayah kerja dibuat dan direncanakan oleh Kantor Pusat Bank Indonesia yang ada di Jakarta dan Kantor Bank Indonesia Medan hanya menjalankan rencana kegiatan yang telah dibuat oleh Kantor Pusat.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Bank Indonesia Medan  Kantor Koordinasi Bank Indonesia Wilayah Sumut dan NAD

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan Pasal 22C ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah… Jawab: Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya sama dan

Furthermore, in support of these objectives, this research uncovered that organizations in successful partnering relationships commonly developed a system to assess the

Ada hubungan yang bermakna antara kadar trombosit dan hematokrit dengan derajat keparahan DBD walaupun kekuatan hubungan lemah-sedang.. Kata kunci : Demam Berdarah Dengue,

The Fed berharap untuk menaikkan suku bunga setelah rapat FOMC; kenaikan tersebut merupakan yang keempat pada 2018.. Pun, Trump telah beberapa kali melontarkan

Berdasarkan tabel tersebut nampak bahwa tanaman padi tertinggi dihasilkan dari varietas Situ Patenggang (105,33 cm), kemudian Inpago 9 (99 cm), dan yang terendah Inpago

UKP-PIP mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan umum pembinaan ideologi Pancasila dan melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian

Dalam konteks organisasi profesi khususnya Profesi Pustakawan Indonesia (IPI), organisasi profesi yang baik adalah suatu organisasi profesi yang dapat menunjukkan dan

Jika nilai sig dalam penelitian lebih kecil dari alpha (sig < alpha), maka secara parsial variabel independen (kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual)