• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Kompetensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Kompetensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Kompetensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah

Desiana 083403143 Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana (1) pengaruh dukungan pimpinan terhadap kompetensi staf akuntansi di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya (2) pengaruh dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi secara parsial terhadap kualitas informasi keuangan daerah di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya (3) pengaruh dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi secara simultan terhadap kualitas informasi keuangan daerah di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) dengan skala pengukuran interval. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) dukungan pimpinan berpengaruh terhadap kompetensi staf akuntansi di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya (2) dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi berpengaruh secara parsial terhadap kualitas informasi keuangan di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tsikmalaya (3) dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi berpengaruh secara simultan terhadap terhadap kualitas informasi keuangan daerah di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya.

Kata kunci : Dukungan Pimpinan, Kompetensi Staf Akuntansi dan Kualitas Informasi Keuangan Daerah

PENDAHULUAN

Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun dan disajikan dengan standar akuntansi pemerintahan yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah. SAP merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah akan digunakan oleh

beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, informasi yang terdapat di dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah harus bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan para pemakai Huang et al. (1999) dalam Xu

et al. (2003) menyatakan bahwa informasi

akan bermanfaat apabila informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan dan dapat dipahami oleh para pemakai

Penyusunan informasi keuangan yang baik tentunya harus dilakukan oleh seluruh organisasi perangkat daerah secara keseluruhan tanpa terkecuali termasuk di dalamnya adalah Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya yang juga termasuk ke dalam organisasi perangakat daerah

(2)

2 Namun pada kenyataannya posisi pengelola keuangan masih banyak dipegang oleh orang yang tidak memiliki kompetensi yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Alimbudiono dan Fidelis (2004) yang memberikan temuan empiris bahwa pegawai berlatar pendidikan akuntansi di subbagian akuntansi Pemerintah XYZ masih minim,

job description nya belum jelas, dan

pelatihan-pelatihan untuk menjamin fungsi akuntansi berjalan dengan baik belumdilaksanakan juga penelitian yang dilakukan oleh King dalam Effendi (2005) tentang penempatan pegawai negeri sipil (PNS) di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia menyimpulkan bahwa: “penempatan PNS sering tidak sesuai dengan kapasitas pegawai yang bersangkutan. Selain itu Menpan (2006) menyebutkan bahwa,”tingkat pendidikan birokrasi Negara Indonesia sebagian besar berpendidikan SLTA ke bawah dan rendahnya tingkat pendidikan ini sangat mempengaruhi kreatifitas dan inovasi dalam mengambil keputusan

Selain itu salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah ataupun organisasi dalam mengelola fungsi-fungsi manajemennya adalah, bagaimana mengelola sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja serta meningkatkan kualitas organisasi tersebut agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dukungan dari seorang pimpinan sangat diperlukan dalam kaitannya dengan upaya peningkatan kompetensi staf. Dukungan pimpinan disini berfungsi untuk mendorong atau menimbulkan rasa percaya diri bagi staf untuk dapat melaksanakan pekerjaan ataupun tanggung jawabnya dengan baik khususnya staf akuntansi dalam kaitannya dengan kualitas informasi keuangan daerah. Selain itu dukungan pimpinan sangat diperlukan dalam kaitannya dengan melakukan berbagai fungsi diantaranya fungsi penentu arah, fungsi juru bicara, fungsi komunikator, fungsi integrator dan fungsi memberikan dukungan dan semangat kerja karyawan.

TINJAUAN PUSTAKA Dukungan pimpinan

Davis yang diterjemahkan oleh Amirullah dan Haris Budiyono, (2004:244) mendefinisikan pimpinan adalah sebagai berikut:“Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara antusias”

Sikap adalah suatu disposisi atau keadaan mental didalam jiwa dan diri seseorang individu untuk bereaksi terhadap lingkungannya. Suatu sikap adalah potensi pendorong dalam jiwa individu dan secara pribadi untuk bereaksi terhadap lingkungan beserta segala hal yang ada dalam lingkungannya itu. Thurstone (dalam Saifuddin : 2011) mengungkapkan bahwa

sikap sebagai bentuk evaluasi atau realisasi perasaan berupa perasaan mendukung

(Favorable) maupun perasaan tidak

mendukung (unfaforable) pada objek-objek tertentu karena adanya komponen kognitif, afektif dan konatif “. Sikap adalah kesigapan mental, yang diorganisasi lewat pengalaman, yang mempunyai pengaruh tertentu kepada tanggapan seseorang terhadap orang, objek, dan situasi yang berhubungan dengannya.

Menurut (Saifuddin : 2011) Dukungan pimpinan merupakan refleksi sikap positif pimpinan dalam memberikan respon terhadap suatu objek yang dihadapi”

Sementara Siegel (dalam Taylor : 1999) mendefinisikan Dukungan pimpinan sebagai “Suatu kondisi dimana seseorang diberi dorongan sehingga merasa aman dan nyaman secara psikologis. Termasuk

(3)

3 didalamnya kesadaran dari keberadaan yang baik dan kepuasan diri dari affec hunger (senang akan keinginan besar)”

Sedangkan Willy Susilo (2002 : 243) menjelaskan dukungan pimpinan sebagai “Komitmen dan dukungan pimpinan, baik secara moril maupun materiil yang memadai sangat diperlukan. Komitmen mengandung pengertian bahwa pimpinan perlu bersikap konsisten dan konsekuen. Konsisten berarti memberikan dukungan secara terus menerus dan konsekuen berarti bersedia memainkan peran yang diharapkan”.

Kompetensi Staf Akuntansi

Menurut Wibowo (2007:86) Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut, Dengan demikian, kompetensi menunjukan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut.

Menurut Prayitno (BKN, 2003:11), standar kompetensi mencakup tiga hal yaitu yang disingkat dengan KSA :

1. Pengetahuan ( Knowledge ), yaitu fakta dan angka dibalik aspek teknis. 2. Keterampilan ( Skills ),yaitu

kemampuan untuk menunjukan tugas pada tingkat kriteria yang dapat diterima secara terus menerus dengan kegiatan yang paling sedikit

3. Sikap ( Attitude ),yaitu yang ditunjukan kepada pelanggan dan orang lain bahwa yang bersangkutan mampu berada dalam lingkungan kerjanya.

Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002. tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003 Tanggal 21 Nopember 2003 ditentukan bahwa ”Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara professional, efektif, dan efisien”.

Berdasarkan definisi kompetensi di atas, komponen-komponen atau karakteristik yang membentuk sebuah kompetensi menurut Spencer & Spencer (1993) adalah :

1. Motives, yaitu konsistensi berpikir mengenai sesuatu yang diinginkan atau dikehendaki oleh seseorang, sehingga menyebabkan suatu kejadian. Motif tingkah laku seperti mengendalikan, mengarahkan, membimbing, memilih untuk menghadapi kejadian atau tujuan tertentu.

2. Traits, yaitu karakteristik fisik dan tanggapan yang konsisten terhadap informasi atau situasi tertentu.

3. Self Concept, yaitu sikap, nilai, atau imaginasi seseorang.

4. Knowledge, informasi seseorang dalam lingkup tertentu. Komponen kompetensi ini sangat kompleks. Nilai dari knowledge test, sering gagal untuk memprediksi kinerja

(4)

4 karena terjadi kegagalan dalam mengukur pengetahuan dan kemampuan sesungguhnya yang diperlakukan dalam pekerjaan.

5. Skills, yaitu kemampuan untuk mengerjakan tugas-tugas fisik atau mental

tertentu.

Menurut Kieso (2002 : 2), akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan

Smith, Skousen, dan Stice (1997) yang dikutip oleh Hendri Parluhutan Tobing menyimpulkan bahwa a) akuntansi menyediakan jasa yang penting di dalam lingkungan bisnis untuk membantu pengambilan keputusan alokasi sumber daya yang terbatas; b) informasi yang disediakan akuntansi bersifat kuantitatif yang dapat digunakan dengan evaluasi kualitatif dalam pengambilan keputusan ekonomi; c) meskipun akuntansi melaporkan apa yang telah terjadi tetapi berguna untuk pengambilan keputusan di masa mendatang

Kualitas Informasi Keuangan Daerah Kualitas laporan keuangan adalah ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan bermanfaat bagi para penggunanya (sofyan syafri:2007). Dalam akuntansi keuangan kualitas informasi yang utama agar dapat dimengerti adalah:

1. Relevan

Informasi yang memperhatikan kebutuhan mereka sebagai fokus

utamanya,yaitu mengandung nilai-nilai informasi dari masa lalu dan tepat waktu pada saat diperlukan. 2. Bisa diandalkan

Hal ini bisa dicapai bila informasi dapat diverifikasi dan mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pengguna.

3. Netralitas

Informasi akuntansi haruslah melaporkan kegiatan ekonomi dengan sejujur-jujurnya tanpa pretense untuk mempengaruhi pihak lain kearah tertentu.

4. Taat asas atau konsistensi

Melakukan perbandingan laporan keuangan selama beberapa periode. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 menjelaskan karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.

Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:

a. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu

mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya.

(5)

5 Informasi yang relevan :

a) Memiliki manfaat umpan balik

(feedback value)

Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

b) Memiliki manfaat prediktif (predictive value)

Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

c) Tepat waktu

Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.

d) Lengkap

Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang melatar belakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah. b. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.

Informasi yang andal memenuhi karakteristik:

a) Penyajian Jujur

Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

b) Dapat Diverifikasi (verifiability) Informasi yang disajikan Dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

c) Netralitas

Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.

c. Dapat dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode Sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan

(6)

6 akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. d. Dapat dipahami

Informasi yang disajikan Dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya.Kantor kecamatan di Kota Tasikmalaya merupakan salah satu bagian dari pelaksana otonomi daerah. Kecamatan ini sendiri bertugas untuk koordinasi pemberdayaan masyarakat, ketenteraman dan ketertiban umum, penegakan peraturan perundangan, pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum, kegiatan pemerintahan, membina pemerintahan Desa/Kelurahan dan pelayanan masyarakat yang belum dilaksanakan Desa/Kelurahan. Sesuai Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya No 6 Tahun 2008 tentang pembentukan kecamatan bungursari dan kecamatan purbaratu bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 10 Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak 54, tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status Desa menjadi Kelurahan, desa-desa dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh karena itu maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan

Adapun nama-nama Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya adalah sebagai berikut:

1. Kantor Kecamatan Bungursari 2. Kantor Kecamatan Cibeureum 3. Kantor Kecamatan Cihideung 4. Kantor Kecamatan Cipedes 5. Kantor Kecamatan Indihiang 6. Kantor Kecamatan Kawalu 7. Kantor Kecamatan Mangkubumi 8. Kantor Kecamatan Purbaratu 9. Kantor Kecamatan Tamansari 10. Kantor Kecamatan Tawang Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path anaysis) dan deskriptif analitis dengan pendekatan sensus. Metode deskriptif adalah mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau pada masa sekarang. (Sugiama 2008:37)

Jenis data yang digunakan dalam penelitian meliputi dua jenis data :

1) Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian. Sumber asli dan dikumpulkan secara khusus guna menjawab pertanyaan penelitian yang bersangkutan (Sugiama, 2008:20).

2) Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga (selain Dinas di wilayah pemerintah Kota Tasikmalaya), dengan kata lain data sekunder adalah interpretasi dari data primer yang sumbernya antara lain buku teks, jurnal, buku pegangan, majalah, artikel surat kabar serta sumber sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Data sekunder umumnya

(7)

7 diperlukan sebagai bahan rujukan (Sugiama, 2008:21).

Model/ Paradigma Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian “Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Kompetensi Staf Akuntansi Terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah”. Dalam penelitian ini terdiri dari pertama variabel independen (variabel bebas), yang menjadi variabel independennya adalah dukungan Pimpinan (X1) dan kompetensi

staf akuntansi (X2). Yang menjadi variabel

dependen pada penelitian ini adalah kualitas informasi keuangan daerah (Y).

Maka paradigma penelitian dalam bentuk diagram jalur yang digambarkan pada gambar 3.1: Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Keterangan : X1 = Dukungan Pimpinan

X2 = Kompetensi Staf Akuntansi

Y = Kualitas Informasi keuangan daerah ɛ1 = Pengaruh sisa ρx1x2

ɛ2 = Pengaruh sisa

x2x1 = Koefisien jalur variable X1

terhadap variable X2

YX1 = Koefisien jalur variable X1

terhadap variable Y

YX2 = Koefisien jalur variable X2

terhadap variable Y

x21 = Koefisien jalur variable  1 terhadap variabel X2

y2 = Koefisien jalur variable  2

terhadap variabel Y Metode Analisis

Uji Kualitas Data

Pengujian Validitas Alat Ukur (Test Of

Validity)

Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai (X) dan skor total dipandang sebagai (Y). Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Butir yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukan bahwa butir tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Bila r hitung > dari r tabel, maka instrumen tersebut di katakan valid. Sebaliknya, jika r hitung < dari r tabel, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan korelasi Product

Moment Pearson dengan rumus sebagai

berikut: x2x1 X2 Y YX1

YX2  Y 2 1 2 x X1 1  2 

(8)

8 Pengujian Reliabilitas Alat Ukur (Test Of

Realibility)

Penggunaan pengujian reliabilitas oleh penulis adalah untuk menilai konsistensi pada objek dan data, apakah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, maka penelitian menggunakan metode internal consistency dengan teknik belah dua/split half (spearman Brown) dengan rumus berikut :

Keterangan

r₁ = Reliabilitas internal seluruh

instrumen

= Korelasi product moment antara item ganjil dan genap

Setelah didapat nilai reliabilitas instrumen , maka nilai tersebut dibandingkan dengan yang sesuai dengan jumlah responden dan taraf nyata. Bila > dari maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika < dari maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.

Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

Dalam melakukan analisis data, diperlukan data yang akurat dan dapat dipercaya yang nantinya akan digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis. Analisis data adalah proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinteroretasikan. Analisis data diperlukan agar penelitian dapat menghasilkan hasil yang dapat dipercaya. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil pendekatan survei lapangan dan penelitian kepustakaan. Adapun analisis data yang dilakukan penulis adalah menganalisis pengaruh dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kualitas informasi keuangan daerah.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis data dengan analisis jalur

(path analisis) dengan mengolah data yang

diperoleh dari responden. Maksud pengolahan data disini adalah pengolahan data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen penelitian (kuisioner) yang disebarkan, tujuannya untuk mentransformasi data kualitatif kedalam data kuantitatif, sehingga dapat di analisis secara kuantitatif dengan metode statistik yang ditetapkan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar penyusunan atau kuisioner. Untuk menentukan nilai atau kuesioner, penulis menggunakan Skala Likert.

Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik. Untuk menilai variabel X1, X2 dan variabel Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan batasan interval yang diperoleh dari nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuisioner untuk mengetahui kriteria penilaian variabel X1, X2 dan variabel Y.

Dari struktur Path Analysis di atas, terdapat langkah-langkah yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

(9)

9 Koefisien korelasi ini akan menentukan tingkat keeratan hubungan antara variabel yang di teliti. Menghitung koefisien korelasi antara X1

dan X2 menggunakan rumus

koefisien sederhana yaitu :



  2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( j j i i j i j i i X X n X X n X X X X n Xj rX (Kusnaedi, 2005 : 16)

Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antara variabel kuat. Demikian sebaliknya, jika hubungan antara variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil. Besarnya koefisien korelasi ini akan diinterprestasikan sebagai berikut :

Tabel

Tingkat Keeratan Hubungan Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 - 1,999 Sangat Rendah 0,020 - 3,999 Rendah 0,400 - 0,599 Sedang 0,600 - 0,799 Kuat 0,800 - 1,000 Sangat Kuat Sugiyono (2003 : 216)

2. Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut

   ih x ih x n h n h yx 2 1 2 1 1  (Kusnaedi 2005 : 17) Keterangan :

= Koefisien jalur dari variabel Xi terhadap Y

bYxi = koefisien regresi dari variabel Xi

terhadap variabel Y

3. Pengujian faktor residu / sisa

yεi = 1R2yix1x2...xk (Kusnaedi 2005 : 18) Dimana R2YiX1X2...Xk R2YiX1X2...Xk = ∑ρYXir Yxi Sedangkan

R2Yix1x2….xk merupakan koefisien yang

menyatakan determinasi total dari semua variabel penyebab terhadap variabel akibat.

Tabel

Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Antara Variabel Penelitian

N o .

Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh 1 . Y X1  Y =

 

2 YX1 ρ A

ρYX1.rX1X2.ρYX2

B

Total pengaruh X1 A+B C

2

Y X2  Y =

 

YX 2

2

ρ D

ρYX2.rX1X2.ρYX1

E

Total pengaruh X2 D+E F

Total pengaruh X1 dan X2 terhadap

Y C + F G

Pengaruh residu 100%-G H

i=1 k

(10)

10 PEMBAHASAN

Pengaruh Dukungan Pimpinan terhadap Kompetensi Staf Akuntansi

Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Model Summary), diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2 (koefisien determinasi). Nilai R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara dukungan pimpinan dengan kompetensi staf akuntansi sebesar 0,448. Ini berarti antara dukungan pimpinan dengan kompetensi staf akuntansi mempunyai hubungan yaitu sebesar 44,8% dengan kategori sedang (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan koefisien determinasi atau R2 menunjukkan besarnya pengaruh dukungan pimpinan terhadap kompetensi staf akuntansi, yaitu sebesar 0,201 atau 20,1%. Artinya 20,1% variabilitas variabel kompetensi staf akuntansi dipengaruhi oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan. Pengaruh faktor lainnya (faktor residu) terhadap kompetensi staf akuntansi selain dukungan pimpinan adalah sebesar 79,9%.

Pengaruh Dukungan Pimpinan secara Parsial terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah

Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Coefficient) pada lampiran 6, diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (standardized coefficient) untuk variabel X1 (dukungan pimpinan) terhadap

variabel Y (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,215. Ini berarti antara dukungan pimpinan dengan kualitas informasi keuangan daerah mempunyai hubungan yaitu sebesar 21,5% dengan kategori rendah (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,046 (0,2152), menunjukkan bahwa besarnya pengaruh dukungan pimpinan terhadap kualitas informasi

keuangan daerah adalah sebesar 4,6%. Artinya 4,6% variabilitas variabel kualitas informasi keuangan daerah dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan. Pengaruh Kompetensi Staf Akuntansi secara Parsial terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah

Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Coefficients), diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (standardized coefficient) untuk variabel X2

(kompetensi staf akuntansi) terhadap variabel Y (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,683. Ini berarti antara kompetensi staf akuntansi dengan kualitas informasi keuangan daerah mempunyai hubungan yaitu sebesar 68,3% dengan kategori kuat (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,466 (0,6832), menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah adalah sebesar 46,6%. Artinya 46,6% variabilitas variabel kualitas informasi keuangan daerah dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah kualitas informasi keuangan daerah

Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Kompetensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Model Summary), diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2 (koefisien determinasi). Nilai R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah sebesar 0,802. Ini berarti antara dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah mempunyai

(11)

11 hubungan yaitu sebesar 80,2% dengan kategori sangat kuat (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya pengaruh antara dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah, yaitu sebesar 0,643 atau 64,3%. Artinya 64,3% variabilitas variabel kualitas informasi keuangan daerah dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap kualitas informasi keuangan daerah selain dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi adalah sebesar 35,7%.

Secara lengkap, pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap Y dapat dilihat

pada Gambar 1 2 X = 0.893 0,683 2  YX

Gambar Nilai koefisien jalur antara Variabel Dukungan Pimpinan dan Kompetensi Staf Akuntansi dengan Kualitas Informasi Keuangan Daerah

Pengaruh langsung maupun tidak langsung antara variabel X1 dan X2 dengan

Y berdasarkan Gambar, disajikan dalam Tabel berikut :

Tabel Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antar Variabel Penelitian Variabel Pengaruh Langsung Pengaruh tidak Langsung Jumlah X1 (YX1)2 (0,215)2 0,046 (rX2X1) (YX1) (YX2) (0,215) (0,448) (0,683) 0,065

Total pengaruh X1 terhadap Y 0,111

X2 (YX2)2 (0,683)2 0,466 (rX2X1) (YX1) (YX2) (0,448) (0,215) (0,683) 0,065

Total pengaruh X2 terhadap Y 0,531

Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y 0,642

Pengaruh Faktor Residu 2

Y =

(Y2) = 1 –

0,642 0,358

Total pengaruh X1, X2 dan 2 terhadap Y 1,000

Dari hasil analisis berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien jalur variabel X1 (dukungan pimpinan) terhadap

variabel Y (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,215. Dengan demikian pengaruh langsung variabel X1

(dukungan pimpinan) terhadap Y (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,046 yang artinya pengaruh langsung dukungan pimpinan terhadap kualitas informasi keuangan daerah sebesar 4,6%. Koefisien jalur variabel X2 (kompetensi staf

akuntansi) terhadap variabel Y (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,683. Dengan demikian pengaruh langsung X2 (dukungan pimpinan) terhadap Y

X1 Y X2 1 2x x  = 0,448 1 YX  = 0,215 1

2

2  Y =0,597

(12)

12 (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,466 yang artinya bahwa pengaruh langsung kompetensi staf akuntansi pada kualitas informasi keuangan daerah sebesar 46,6%. Koefisien jalur variabel X1

(dukungan pimpinan) dengan variabel X2

(kompetensi staf akuntansi ) adalah sebesar 0,448.

Total pengaruh X1(dukungan

pimpinan) dan X2 (kompetensi staf akuntansi

terhadap Y (kualitas informasi keuangan daerah) yang merupakan pengaruh simultan antara variabel X1 (dukungan pimpinan) , X2

(kompetensi staf akuntansi), terhadap Y (kualiats informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,642 atau sebesar 64,2%. Sedangkan faktor residu atau faktor lain yang mempengaruhi Y (kualitas informasi keuangan daerah) yang tidak masuk dalam variabel penelitian adalah sebesar 0,358 atau

sebesar 35,8.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hafidz. 2006 .Akuntansi Pemerintah

Daerah Konsep dan Aplikasi.

Bandung: Alfabeta

Abdul Halim. 2002. Seri Bunga Rampai

Manajemen Keuangan Daerah,

Akuntansi dan Pengendalian

Keuangan Daerah. Yogyakarta

:AMP YKPN

Alimbudiono, Ria Sandra dan Fidelis Arastyo Andono. 2004. Kesiapan Sumber Daya Manusia Sub Bagian Akuntansi Pemerintah Daerah “XYZ” dan Kaitannya Dengan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kepada Masyarakat: Renungan Bagi Akuntan Pendidik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik.Vol. 05 No. 02. Hal. 18-30.

Amirullah dan Haris Budiyono. 2004.

Pengantar Manajemen, cetakan

kedua, Yogjakarta : Graha Ilmu Asri Rahmawati. 2010 . Pengaruh Sistem

Informasi Akuntansi terhadap

Kualitas Informasi Laporan

Keuangan Daerah. Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Siliwangi. Badan Pemeriksa Keuangan 2010, Ihtisar

Hasil Pemeriksaan

Semester.http://www.bpk.go.id/web/f

iles/2010/10/IHPS-II-20102.pdf Bambang Widjinarko.Kajian mengenai

Pengaruh Kompetensi Aparatur

Pemda dan Komunikasi

Interpersonal terhadap Kualitas

Pelayanan Publik.

http://www.scribd.com/doc/8577726/ RISET-DESAIN

Deddi Nordiawan.2006. Akuntansi Sektor

Publik. Jakarta. Salemba Empat.

Erie Pratama. 2010. Kompetensi Akuntansi

Pemerintah dengan Mengadopsi

Sistem Pendidikan Akuntansi yang

Mengacu Pada International

Education Standard.Jurnal Akuntansi

Pemerintah

Financial Accounting Standard Board. !978.

Statemen of Financial Accounting Concept No. 1 – The Objectives Of Financial Statement. Connecticut:

FASB Publication.

Gima Sugiama. 2008. Metode Penelitian

Bisnis Dan Manajemen. Bandung:

Guardaya Intimarta.

Harun Al Rasyid. 1994. Metode Penelitian

Cetakan Pertama. Jakarta. PT

(13)

13 Hasibuan, Malayu S.P dan kawan-kawan.

2003. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta : PT. Amara

Books.

Hendri Parluhutan L Tobing. 2009.

Pengaruh Kompetensi terhadap

Kinerja Petugas Promosi Kesehatan.

Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Dipublikasikan

Husein Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta. Gramedia

Hutapea, 2008., Kompetensi Plus Teori,

Desain, Kasus dan Penerapan.

GramediaPustaka Utama Jakarta. Iman Abdurahman. 2009. Pengaruh

Kompetensi Aparatur terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

Organisasi Perangkat Daerah.

Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Tidak dipublikasikan.

Indra Bastian.2005. Akuntansi Sektor Publik.Jakarta: Penerbit Erlangga Ismadi Ananda, 2007, “Budaya Kerja PNS

Bermasalah?”, Madina (Masyarakat

Dinamis Nasionalis), 3-9 September

2007.

Kartika Purnamasari. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan bank BTPN cabang Tasikmalaya. Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.

Kieso, Donal. E. 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi 10, jilid 1,

Penerbit Erlangga, Jakarta

Kusnaedi, 2005. Analisis Jalur dan Aplikasi

dengan Program SPSS dan LISREL

8. Jurusan Pendidikan Ekonomi

(JPE). PFIPS : Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.

Yogyakarta: ANDI.

Marliana Budhiningtias Winanti. Pengaruh

Kompetensi terhadap Kinerja

Karyawan survey pada PT Frisian Flag Indonesia Wilayah Jawa Barat.

Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM Bandung).

Nur Indrianto dan Bambang Sutomo. 2002.

Methode Penelitian Bisnis untuk Manajemen dan Akuntansi. BPFE

Jogjakarta.

Reza Syahputra. Pengaruh Gaya

Kepemimpinan, Motivasi dan

Etnosentris terhadap Keberhasilan Bisnis Studi Kasus pada Restoran Sederhana Cabang Rawamangun Jakarta. Skripsi Universitas Bina

Nusantara Jakarta

Ruky H Ahmad S. 2003. Sumber Daya

Manusia Berkualitas Mengubah Visi Menjadi Realitas Pendekatan Mikro

Praktis untuk Memperoleh dan

Mengembangkan Sumber Daya

Berkualitas dalam

Organisasi.Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Saifuddin Anwar. 2011. Sikap Manusia :

Teori dan Pengukurannya. Edisi

kedua. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Santi Try Agustin. 2009. Pengaruh

Kecerdasan emosional dan

Dukungan Pimpinan terhadap

Kinerja Auditor Intern, survei pada

perusahaan menengah dan besar di Kota Tasikmalaya

(14)

14 Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For

Business. Jakarta: Salemba Empat.

Sheila Cane. 1998. Kaizen Untuk Menang

Melalui Manusia, dialihbahasakan

oleh : Martin Widjongko. Batam : Interaksara

Sofyan Syafri Harahab. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta. Raja Grafindo

Persada

Spencer, Lyle M.Jr and Signe M., Spencer, (1993), Competence at Work Models

for Superior Performance, New

York, John Willey & Sons, Ic.17. Sri Mulyani. 2010. Studi Tentang Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah. Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Jenderal Soedirman. Tidak Dipublikasikan

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Tim Peneliti BKN,2003. Pedoman

Penyusunan Standar Kompetensi

Jabatan Pegawai Negeri Sipil,

Puslitbang BKN.

Wibowo. 2007. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : Gramedia.

Willy Susilo. 2002. Audit SDM. Jakarta: PT. Vorqistatama Bina Mega.

Wirda Ayuningrum, 2010. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan di PT PP London Sumatra Tbk Medan.

Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sumatera Utara. Dipublikasikan

Yuki Kuriawan. 2008. Pengaruh Dukungan

Pimpinan dan Audit Operasional

terhadap Kinerja Bagian

Pemasaran, Survei pada Perusahaan

Gambar

Gambar Nilai koefisien jalur antara  Variabel Dukungan Pimpinan dan  Kompetensi Staf Akuntansi  dengan  Kualitas Informasi Keuangan Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini jaringan distribusi harus menggunakan suatu peralatan proteksi recloser yang dapat mengamankan kelancaran supplai aliran listrik kekonsumen dari

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia yang dilimpahkanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Rasionalitas

Hasil Penelitian ini menunjukkan 2 (dua) kesimpulan yaitu: 1). Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pencegahan Perkawinan Pada Usia Anak bertujuan untuk

Meskipun secara fungsional, tujuan didirikannya SMK adalah untuk mempersiapkan lulusan memasuki dunia kerja, namun tidak menutup kemungkinan siswa ingin meningkatkan

Adapun alasan teman dan keluarga terhadap BPJS Kesehatan adalah pengalaman tetangga mereka yang menceritakan bahwa pernah rawat inap di Puskesmas Ganding tidak

“ Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) pada Materi Pencemaran Lingkungan terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII di SMP Wahidin Kota Cirebon ”

Kawabe &amp; Mano (1972) juga menyatakan bahwa bekantan memiliki kecenderungan bersifat terestrial. Luas wilayah jelajah bekantan di hutan mangrove Nipah Panjang

perbedaan yang siginifikan antara kinerja Portofolio Saham A dengan Portfolio Saham B tetapi juga mampu menunjukkan bahwa Portofolio Saham B mempunyai kinerja yang lebih