• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sabar menunggu Pertolongan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sabar menunggu Pertolongan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MINGGU I

Sabar menunggu

Pertolongan

AYAT KUNCI

Amsal 16:32

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

Sasaran Tema

Melatih anak untuk selalu sabar menunggu dilayani orang tua, tanpa mengeluh .

Persiapan Pembina

RENUNGAN PEMBINA

Baca dan Reungkanlah : Kisah 9:8-30 ; II Kor 6:4-10; Kis 9:1-9

Kata SABAR sering keluar dari mulut seorang ibu atau bahkan pengasuh kepada anak bayi yang menangis karena lapar atau karena mengingini sesuatu yang tidak dapat dilakukannya sendiri.

Saulus, seorang yang dikenal sebagai “Pembunuh Murid Tuhan” pun harus

menghadapi suatu kondisi dimana dia harus SABAR menunggu, padahal sebelum itu hatinya begitu semangat untuk mengejar-ngejar pengikut Yesus. Apa yang membuatnya SABAR?

Pertanyaan Refleksi :

1. Sebenarnya menurutmu seperti apa sih SABAR itu? Dan apa kata Firman Tuhan tentang SABAR?

2. Pernahkah dalam hidupmu, kamu harus SABAR menantikan sesuatu? Sambutan

Hiasi ruangan dengan :

Gambar-gambar wajah bayi yang sedang

menyatakan kasih kepada temannya, orang tua, kakak, binatang, dll. Game & Aktifitas

Siapkan :

- Bola kain atau bola balon tiup sejumlah 3-4 buah

(2)

Firman Siapkan :

- CD Ilustrasi Ibadah

- Boneka centong GOOD & BAD

Kegiatan Inti

Doa Pembuka

Tuhan Yesus, terima kasih sudah membuat saya menjadi anak yang berani, pintar dan sehat! Beri saya pengertian dan hikmat untuk ibadah hari ini. Dalam nama Yesus. Amin. Yes..Yes..Yes...

Sambutan

Ajak orang tua/pengasuh menolong anak mereka melakukan satu kegiatan yang sedang dipelajari sang bayi di rumah. Misalnya: merangkak/berdiri/ menggenggam sesuatu (mainan), dll. Himbau orang tua/pengasuh untuk memberikan semangat saat mereka gagal, dan berikan pujian jika mereka berhasil.

Kata Kunci:

Saya Anak yang Sabar Gerakan:

Saya : pegang dada dengan telapak tangan kanan. Anak yang : gerakan tangan seperti sedang menimang bayi.

Sabar : membuat gerakan seperti mengurut dada dengan telapak tangan.

Game: “Bermain Bola” (usia : 4-8 bulan)

Tujuan : orang tua/pengasuh bisa bermain bola dengan bayinya, belajar bersosialisasi dengan teman yang lain.

Cara Bermain:

o Bagi orang tua dan anak dalam beberapa kelompok (2-4 pasang/kelompok).

o Setiap kelompok mendapatkan 1 bola (yang cukup besar dan aman buat bayi).

o Setiap orang tua/pengasuh duduk di belakang bayi untuk mendukung bayinya, sementara orang tua/pengasuh dengan anak lainnya duduk berhadapan dan mulai menggulingkan bola kearah pasangan (orang tua/pengasuh dan anak) pertama.

o Jika 1 kelompok lebih dari 2 pasang, buat dalam bentuk lingkaran dan oper bola bergantian.

o Tugas orang tua/pengasuh yang duduk di belakang bayi adalah menolong mereka menggulingkan bola ke bayi yang lain dan menangkap bola dengan memegang tangan si bayi.

(3)

Catatan:

Jika ada bayi diusia lebih dari 9 bulan, bisa tetap libatkan mereka, orang tua/pengasuh bisa menolong mereka untuk bermain bersama.

Lagu :

Jesus Garmanhe

Aku Bisa Aku Pasti Bisa

Kalau Kau Suka Hati Cilukba by ka Yudi

Kubersyukur Atas Kasih

CERITAKAN :

Si “Sabar” Saulus

Kisah Para Rasul 9:1-30

Sabar = bersedia menunggu tanpa bersungut-sungut.

Siapkan : Boneka Saulus (boneka centong 2 muka, 1 sisi marah, 1 sisi tersenyum) Pembina menggunakan boneka tangan untuk menceritakan singkat FT (Firman Tuhan) minggu lalu.

Siapkan boneka Saulus (boneka centong 2 muka, 1 sisi marah, 1 sisi tersenyum) Masih ingat bagaimana wajah Bapak Saulus sebelum percaya kepada Tuhan Yesus? Ya..seram sekali adik-adik. Di sini tentu tidak ada adik-adik yang suka marah-marah ya. Wajah adik-adik akan terlihat buruk jika marah.

Tuhan Yesus sayang kepada semua orang, sayang papa, sayang mama, sayang suster, sayang mbak, juga sayang kamu. Dan Tuhan Yesus juga sayang kepada orang-orang jahat seperti Bapak Saulus. Bapak Saulus yang tadinya tidak suka dengan pengikut-pengikut Tuhan Yesus sekarang berubah.

Dulu Bapak Saulus suka mengejar-ngejar dan memukul murid-murid Tuhan, sekarang Bapak Saulus dikejar-kejar untuk ditangkap. Kalau dulu Bapak Saulus senang menangkap orang yang percaya Tuhan untuk dimasukkan ke dalam penjara, sekarang Bapak Saulus mengalami yang namanya penjara.

Sstt… Tahu tidak, adik-adik? Bapak Saulus diajar Tuhan untuk sabar menunggu sampai 3 hari di kota Damsyik barulah datang Ananias yang menyampaikan kepadanya apa yang telah Tuhan janjikan saat ia berjumpa dengan Tuhan Yesus di jalan. Bapak Saulus tidak marah-marah dan tidak ngambek ketika harus menunggu. Padahal, ia sedang mengalami buta malahan Bapak Saulus tidak makan atau minum dan berdoa selama 3 hari karena menunggu Tuhan berbicara sama dia.

(4)

Setelah Bapak Saulus disembuhkan oleh Tuhan Yesus dari butanya, Bapak Saulus namanya diubah menjadi Bapak Paulus dan menjadi murid Tuhan yang sabar kepada orang-orang jahat karena dia ingin mereka percaya kepada Tuhan. Bapak Paulus sekarang juga bisa mengasihi/sayang kepada orang-orang yang jahat kepadanya karena tidak suka kepadanya.

Maukah adik-adik seperti Bapak Paulus yang sabar sekalipun menghadapi banyak kesulitan? (perlihatkan wajah boneka Paulus yang tersenyum).

Sabar saat mama/mbak/suster sedang membuat susu, saat mereka sedang menyiapkan makanan, dll. Oya juga sabar ketika kamu tidak bisa melakukan sesuatu dengan segera…sabar..terus berusaha dan berdoa pasti berhasil. Adik-adik adalah anak-anak Tuhan, pasti bisa sabar seperti Bapak Paulus.

Menceritakan Ulang

Beri waktu kepada orang tua atau pendamping anak untuk menceritakan kembali cerita yang baru saja disampaikan kepada adik-adik bayi.

Aktifitas: Itu Bolaku

Dasar Pertimbangan:

Setiap otak muda membentuk koneksi neural dan muskural yang diperlukan untuk duduk, merangkak, berjalan, dan berbicara dengan kecepatanya sendiri. Cara bermain:

a. Pembina memberikan setiap orang tua/pengasuh 1 bola kecil (usahakan yang terbuat dari kain/lembut).

b. Setiap anak duduk (biasanya pada usia 7 bulan bayi sudah dapat duduk dengan tegak dan stabil) berhadapan dengan orang tua/pengasuh.

c. Sesuai perintah pemimpin aktivitas, orang tua/pengasuh menggulirkan bola ke arah anak (anak biasanya senang saat bola mendatanginya).

d. Ajari anak cara menangkap bola dan melempar/menggulirkan kembali kapada orang tua/pengasuh.

Catatan:

(5)

Ayat Hafalan : Roma 12:12

Bersukacitalah dalam

pengharapan, sabarlah dalam

kesesakan, dan bertekunlah

dalam doa!

Penutup

Ajaklah anak-anak menyanyikan bersama-sama lagu “Persembahan Kami” (lihat di http://www.youtube.com/watch?v=1eAChXvkH8U )

Kemudian ajaklah anak berdoa untuk persembahan yang telah disiapkan.

Setelah itu sambil bernyanyi lagu “Persembahan Kami” anak-anak berbaris dengan dibantu orang tua atau pengasuhnya untuk memasukkan amplop persembahan ke dalam kotak yang telah disiapkan

( Sebaiknya persembahan tidak dilakukan dengan kantong persembahan yang “diedarkan” tetapi menyiapkan sebuah kotak atau kardus yang dihias sebagai kota persembahan, karena ini lebih sesuai dengan apa yang tertulis dalam alkitab)

Ingatkan orang tua atau pengasuh untuk tidak lupa mengajak anaknya setiap hari melakukan saat teduh dengan menggunakan petunjuk yang ada di warta AbbaNews mingguan dan menempelkan gambar sebagai apresiasi anak yang melakukan tugas yang diminta.

Pengumuman lainnya sesuai kebutuhan yang ada.

Persembahan

(6)

Ajaklah anak menyanyikan lagu “Bapa Terima Kasih” ( lihat di

http://www.youtube.com/watch?v=EYK3JkRmutk )

“Tuhan Yesus, terima kasih buat KEGA hari ini. Terus ubah aku supaya jadi semakin seperti Engkau,Yesus. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.”

Doa Penutup:

Tuhan Yesus, terima kasih. Sekarang saya mau pulang, sertai saya ya. Amin. Doa Bapa Kami

Bapa Kami yang di Surga, dikuduskanlah namaMu, Datanglah kerajaanMu, Jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga, Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, amin.

(7)

MINGGU II

Sabar karena

Taat

AYAT KUNCI Amsal 16:32

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

Sasaran Tema

Melatih bayi untuk tetap bersukacita dan berusaha dalam melakukan sesuatu yang sukar.

Persiapan Pembina

RENUNGAN PEMBINA

Bacalah: Kisah Para Rasul 9:1-30 ; II Korintus 6:4-10

Setelah Saulus bertemu dengan Tuhan, dan menjadi pelayan Allah, kehidupannya tidak menjadi lebih mudah. Malahan banyak penderitaan yang ditanggung Paulus oleh karena nama Tuhan. (ayat 15-16)

Pertanyaan Refleksi:

1. Seandainya kita berada dalam posisi Saulus yang harus mengalami buta

selama 3 hari, tidak dipercaya oleh teman-temannya sendiri dan masih banyak hal yang membuat dia tidak nyaman, apa ya kira-kira yang akan kita lakukan? 2. Menurutmu apa yang membuat Saulus sabar dan tetap bersukacita melakukan

segala sesuatu yang Tuhan perintahkan?

3. Rindukah kita memiliki anak-anak didik yang selalu bersukacita dan sabar sekalipun mereka mengalami kesulitan? Yuk, kita tanamkan karakter sabar ini mulai dari diri kita.

Games: “Bermain Bola”

- Siapkan : Bola kain atau bola balon tiup sejumlah 3-4 buah

Ceritakan

(8)

Aktifitas

Mainan bayi dari karet yang bisa berbunyi

Kegiatan Inti

Doa Pembuka

Tuhan Yesus, terima kasih sudah membuat saya menjadi anak yang berani, pintar dan sehat! Beri saya pengertian dan hikmat untuk ibadah hari ini. Dalam nama Yesus. Amin. Yes..Yes..Yes...

Kata Kunci:

Saya anak yang Sabar Gerakan:

Saya : pegang dada dengan telapak tangan kanan Anak yang : gerakan tangan seperti sedang menimang bayi

Sabar : membuat gerakan seperti mengurut dada dengan telapak tangan

Lagu :

Jesus Garmanhe

Aku Bisa Aku Pasti Bisa

Kalau Kau Suka Hati

Cilukba by ka Yudi

Kubersyukur Atas Kasih

Games: “Bermain Bola” (usia: 4-8 bulan)

Tujuan: orang tua/pengasuh bisa bermain bola dengan bayinya, belajar bersosialisasi dengan teman yang lain.

Cara Bermain:

o Bagi orang tua dan anak dalam beberapa kelompok (2-4 pasang/kelompok). o Setiap kelompok mendapatkan 1 bola (yang cukup besar dan aman buat bayi).

o Setiap orang tua/pengasuh duduk di belakang bayi untuk mendukung bayinya, sementara orang tua/pengasuh dengan anak lainnya duduk berhadapan dan mulai menggulingkan bola kearah pasangan (orang tua/pengasuh dan anak) pertama.

o Jika 1 kelompok lebih dari 2 pasang, buat dalam bentuk lingkaran dan oper bola bergantian.

o Tugas orang tua/pengasuh yang duduk di belakang bayi adalah menolong mereka menggulingkan bola ke bayi yang lain dan menangkap bola dengan memegang tangan si bayi.

(9)

Catatan:

Jika ada bayi diusia lebih dari 9 bulan, bisa tetap libatkan mereka, orang tua/pengasuh bisa menolong mereka untuk bermain bersama.

CERITAKAN

Si “Sabar” PAulus

Kisah Para Rasul 9:23-25

Sabar = tetap bersukacita dalam kondisi apapun

Siapkan : Boneka Saulus (boneka centong 2 muka, 1 sisi marah, 1 sisi tersenyum)

Pembina menggunakan boneka tangan cerita secara singkat FT minggu lalu.

Perlihatkan boneka Saulus (boneka centong 2 muka, 1 sisi marah, 1 sisi tersenyum)

Masih ingat bagaimana wajah Bapak Saulus sebelum percaya kepada Tuhan Yesus? Ya, seram sekali adik-adik. Di sini tentu tidak ada adik-adik yang suka marah-marah ya. Wajah adik-adik akan terlihat buruk jika marah …

Tuhan Yesus sayang kepada semua orang, sayang papa, sayang mama, sayang suster, sayang mbak, juga sayang kamu. Tuhan Yesus juga sayang kepada orang-orang jahat seperti Bapak Saulus. Bapak Saulus yang tadinya tidak suka dengan pengikut-pengikut Tuhan Yesus sekarang jadi berubah, loh….

Dulu Bapak Saulus suka mengejar-ngejar dan memukul murid-murid Tuhan. Sekarang kebalikannya, Bapak Saulus dikejar-kejar untuk ditangkap. Suatu kali di kota Damsyik, banyak orang-orang Yahudi yang berusaha menangkap dan hendak membunuhnya. Orang-orang Yahudi ini sekarang menjadi kesal dan benci kepada Bapak Saulus, karena sekarang Bapak Saulus sudah bertobat. Bahkan menjadi murid Tuhan Yesus. Gerbang kota sudah ditutup dan dijaga oleh orang-orang Yahudi yang hendak berbuat jahat ini.

Tapi sekarang Bapak Saulus sudah berubah tidak lagi seperti Bapak Saulus yang dahulu yang tidak sabar dan mudah marah kalau ada orang-orang yang membuatnya tidak senang. Bukan cuma satu hari saja Bapak Saulus tidak bisa keluar dari rumah tapi sampai berhari-hari. Hhiii... pasti rasanya tidak enak. Bayangin, masa keluar pintu atau jendela rumah saja tidak boleh, sebab kalau ketahuan ia pasti sudah ditangkap dan dibunuh.

Apakah adik-adik kalau diminta papa atau mama untuk tunggu sebentar, bisa tunggu dan sabar seperti Bapak Saulus?

(10)

Akhirnya, setelah menunggu beberapa hari maka Bapak Saulus keluar dari kota Damsyik bukan melalui pintu Gerbang. Melainkan melalui dinding kota dengan menggunakan keranjang. Wah, Bapak Saulus atau yang sekarang sudah diganti nama menjadi Bapak Paulus itu sabar sekali yah adik-adik. Bukannya langsung memarahi orang-orang yang membuatnya jadi kesal, tapi ia malahan bersabar dan mencari jalan lain.

Maukah adik-adik seperti Bapak Paulus yang sabar sekalipun menghadapi banyak kesulitan? (perlihatkan wajah boneka Paulus yang tersenyum). Sabar saat mama/mbak/suster sedang membuat susu, saat mereka sedang menyiapkan makanan, dll. Oya, juga sabar ketika kamu tidak bisa melakukan sesuatu dengan segera. Sabar terus, berusaha, dan berdoa pasti berhasil.

Adik-adik adalah anak-anak Tuhan, pasti bisa sabar seperti Bapak Paulus. Doa:

Tuhan Yesus, jadikan saya (nama anak) berkat dimanapun saya berada. Jadikan saya anak yang sabar. Di dalam nama Tuhan Yesus, amin!

Katakan Kata Kunci bersama-sama : “Saya anak yang sabar” (ganti kata “saya” dengan nama anak).

Menceritakan Ulang

Beri waktu kepada orang tua atau pendamping anak untuk menceritakan kembali cerita yang baru saja disampaikan kepada adik-adik bayi.

Beri waktu kepada orang tua atau pendamping anak untuk mencari posisi yang enak dan nyaman. Lalu, orang tua atau pendamping menceritakan kembali cerita firman Tuhan kepada anaknya.

AKTIFITAS : Dipencet Bunyi

Dasar Pertimbangan:

Jika sering dilatih, otot halus berpengaruh positif terhadap perkembangan motorik. Diikuti dengan melatih kepekaan bayi terhadap irama.

Cara Bermain:

a. Pemimpin menyiapkan mainan dari karet yang dapat dipencet dan bersuara (atau bisa minta orang tua/pengasuh untuk membawanya dari rumah, ingatkan minimal 1 minggu sebelumnya).

b. Berikan si kecil mainan tersebut untuk dipencet, jika anak kesulitan, ajari ia dengan meletakkan tangannya di bawah tangan orang tua/pengasuh, lalu pencet mainan itu.

(11)

c. Lakukan sampai anak dapat membuat mainan berbunyi.

d. Berikan arahan untuk melakukannya sesuai perintah dan lagu yang dinyanyikan bersama.

e. Lagu yang dinyanyikan adalah gubahan dari lagu “Kalau Kau Sukacita Tepuk Tangan”, tanpa iringan musik hanya acapella bersama-sama dengan semua orang tua dan pengasuh.

f. Lirik lagu yang telah diubah menjadi :

Kalau kau sukacita, bunyikanlah (mainan ditekan sampai berbunyi) 2X Kalau kau sukacita, mari kita lakukan

Kalau kau sukacita, bunyikanlah (mainan ditekan sampai berbunyi)

Ayat Hafalan : Roma 12:12

Bersukacitalah dalam

pengharapan, sabarlah dalam

kesesakan, dan bertekunlah

dalam doa!

Penutup

Ajaklah anak-anak menyanyikan bersama-sama lagu “Persembahan Kami” (lihat di http://www.youtube.com/watch?v=1eAChXvkH8U )

Kemudian ajaklah anak berdoa untuk persembahan yang telah disiapkan.

Setelah itu sambil bernyanyi lagu “Persembahan Kami” anak-anak berbaris dengan dibantu orang tua atau pengasuhnya untuk memasukkan amplop persembahan ke dalam kotak yang telah disiapkan

( Sebaiknya persembahan tidak dilakukan dengan kantong persembahan yang “diedarkan” tetapi menyiapkan sebuah kotak atau kardus yang dihias sebagai kota persembahan, karena ini lebih sesuai dengan apa yang tertulis dalam alkitab)

(12)

Ingatkan orang tua atau pengasuh untuk tidak lupa mengajak anaknya setiap hari melakukan saat teduh dengan menggunakan petunjuk yang ada di warta AbbaNews mingguan dan menempelkan gambar sebagai apresiasi anak yang melakukan tugas yang diminta.

Pengumuman lainnya sesuai kebutuhan yang ada.

Ajaklah anak menyanyikan lagu “Bapa Terima Kasih” ( lihat di

http://www.youtube.com/watch?v=EYK3JkRmutk )

“Tuhan Yesus, terima kasih buat KEGA hari ini. Terus ubah aku supaya jadi semakin seperti Engkau,Yesus. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.”

Doa Penutup:

Tuhan Yesus, terima kasih. Sekarang saya mau pulang, sertai saya ya. Amin. Doa Bapa Kami

Bapa Kami yang di Surga, dikuduskanlah namaMu, Datanglah kerajaanMu, Jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga, Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, amin.

Doa Penutup

(13)

MINGGU III

Sabar menunggu

Waktu yang tepat

AYAT KUNCI Amsal 16:32

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

Sasaran Tema

Melatih bayi untuk tetap bersukacita dan berusaha dalam melakukan sesuatu yang sukar.

Persiapan Pembina

RENUNGAN PEMBINA

Baca & Renungkan : Kisah Para Rasul 9:26-27 ; Roma 12:12

Setelah Paulus berhasil keluar dari Damsyik dan bergabung dengan murid-murid Yesus yang lain di Yerusalem di Yerusalem. Ternyata Paulus harus mengalami hal yang tidak enak lainnya, yaitu hampir semua murid-murid Yesus tidak ada yang mau mendekatinya dan menjadi sahabatnya. Apa yang biasanya Anda lakukan jika sudah berkorban bagi sebuah pekerjaan tapi jangankan pujian disapa saja tidak oleh orang-orang yang Anda bantu?

Perhatikan baik-baik, bagaimana reaksi Paulus sekalipun ia harus mengalami hal ini beberapa hari di Yerusalem. Sampai akhirnya Barnabas menjadi satu-satunya murid Yesus yang mau mengajak Paulus berbicara dan bersahabat. Bandingkan dengan sifatnya saat ia masih menjadi Saulus yang memiliki kekuasaan dan tidak pernah bisa bersabar untuk menghabisi orang-orang kristen yang membuatnya kesal. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan perubahan ini terjadi dalam hidupnya?

Rindukah rekan-rekan, melihat suatu saat bayi-bayi yang kita layani menjadi “Paulus-Paulus” kecil yang bisa memiliki kasih karunia untuk bersabar sekalipun harus mengalami hal-hal yang tidak enak?

Sabar dan tetaplah bersukacita melayani bayi-bayi yang mungkin tidak langsung dapat kita lihat hasilnya, tapi Tuhan sedang melakukan sesuatu melalui Firman yang kita tabur.

(14)

Games : “Gelang-Gelang di Tongkat” Siapkan :

Gelang-gelang (bisa dari rotan, karet, atau dari kertas digulung kemudian dibuat gelang). Setiap anak mendapat 2 buah gelang.

Firman :

Siapkan tulisan dari karton asturo warna warni “Hari 1”, “Hari 2”, dan “Hari 3”

Kegiatan Inti

Doa Pembuka

Tuhan Yesus, terima kasih sudah membuat saya menjadi anak yang berani, pintar dan sehat! Beri saya pengertian dan hikmat untuk ibadah hari ini. Dalam nama Yesus. Amin. Yes..Yes..Yes...

Sambutan :

Perlihatkan kepada anak boneka kupu-kupu dan ulat, serta gambar kepompong. Adik-adik sebelum menjadi kupu-kupu yang cantik ini, tadinya adalah seekor ulat yang biasa, ulat ini harus bersabar saat ia menjadi kepompong, menunggu beberapa hari lamanya barulah ia bisa terbang dan menjadi kupu-kupu.

Kata Kunci:

Saya anak yang Sabar Gerakan:

Saya : pegang dada dengan telapak tangan kanan Anak yang : gerakan tangan seperti sedang menimang bayi

Sabar : membuat gerakan seperti mengurut dada dengan telapak tangan Games – “Gelang-Gelang di Tongkat”

Cara bermain:

o Bagi anak dan orang tua/pengasuh dalam beberapa kelompok (1 kelompok sekitar 4 orang).

o Berikan setiap anak 2 gelang-gelang (bisa dari rotan, karet, atau dari kertas digulung kemudian dibuat gelang).

o Setiap kelompok terdiri dari 3 orang pemain dan 1 pemegang tongkat (atau jika tongkat bisa diletakkan berdiri maka semua anggota adalah pemain)

o Anak bergantian (ditemani oleh orang tua/pengasuh untuk meletakkan gelangnya ke dalam tongkat.

(15)

Lagu:

Ksatria KEGA

Tanganku Kerja Buat Tuhan

Tanganku ke Belakang Tanganku ke Depan Akulah Anak Allah

Ku Mau Cinta Yesus

CERITAKAN

Paulus tidak Putus Asa

Kisah Para Rasul 9:9-25, II Timotius 2:10

Sabar = terus berusaha sekalipun banyak rintangan

Siapkan: tulisan dari karton asturo warna warni “Hari 1”, “Hari 2”, dan “Hari 3” Ingat bagaimana Saulus menjadi buta dan harus menunggu 3 hari sampai Ananias diutus Tuhan untuk mendoakan Saulus dan menjadi sembuh. Eh, ngomong-ngomong, gelap itu ternyata tidak enak ya. Kita jadinya tidak bisa melihat apa-apa. Nah, itulah yang dialami oleh Saulus selama 3 hari. Dia buta. Perlihatkan Gambar “Hari 1”

Hari pertama, Saulus menunggu apa sih yang mau Tuhan katakan kepadanya. Tapi hari pertama malah tidak terjadi apa-apa tuh.

Perlihatkan Gambar “Hari 2”

Hari kedua, Saulus tetap sabar menunggu sambil berdoa. Ia juga tidak makan dan minum karena dia ingin mengetahui siapakah Tuhan yang memperlihatkan dirinya kemarin itu?

Perlihatkan Gambar “Hari 3”

Hari ketiga, Saulus tetap berdoa (ayat 11) dan berpuasa. Bapak ini tidak putus asa, sekalipun 2 hari menunggu tanpa tanda apapun, dia tetap menunggu. Bapak Saulus tidak marah ataupun kecewa kepada Tuhan. Dia tahu Tuhan pasti menepati janjiNya, dia tetap sabar.

Gambar Paulus bertemu dengan Ananias

Ternyata memang Tuhan selalu menepati janjiNya. Pada hari yang sama, Tuhan sedang mempersiapkan murid Tuhan yang akan berdoa bagi Saulus. Saulus akhirnya dapat melihat kembali, dan langsung menceritakan kepada orang banyak tentang Tuhan yang dia jumpai. Sekalipun diejek, dihina, dll, Saulus terus memberitakan Firman Tuhan.

Tapi ternyata bukan itu saja, Saulus yang sudah berubah nama menjadi Paulus ternyata sekarang dikejar-kejar dan mau ditangkap oleh orang-orang Yahudi,

(16)

Sekali lagi Paulus sabar karena harus menunggu waktu yang tepat untuk bisa keluar dari kota Damsyik yang telah dijaga ketat.

Sampai akhirnya Paulus harus diturunkan dari tembok kota dengan menggunakan keranjang.

Nah adik-adik, seperti bapak Saulus yang sabar, dan tidak putus asa, adik-adik juga bisa seperti itu. Saat merangkak kamu terjatuh, ayo merangkak lagi sampai kamu bisa berjalan. Waktu bermain kamu kesulitan, tidak apa-apa, teruslah mencoba, jangan putus asa ataupun menangis.

Katakan Kata Kunci bersama-sama : “Saya anak yang sabar” (ganti kata “saya” dengan nama anak)

Menceritakan Ulang

Beri waktu kepada orang tua atau pendamping anak untuk menceritakan kembali cerita yang baru saja disampaikan kepada adik-adik bayi. Beri waktu kepada orang tua atau pendamping anak untuk mencari posisi yang enak dan nyaman. Lalu, orang tua atau pendamping menceritakan kembali cerita firman Tuhan kepada anaknya.

Ayat Hafalan : Roma 12:12

Bersukacitalah dalam

pengharapan, sabarlah dalam

kesesakan, dan bertekunlah

dalam doa!

(17)

Penutup

Ajaklah anak-anak menyanyikan bersama-sama lagu “Persembahan Kami” (lihat di http://www.youtube.com/watch?v=1eAChXvkH8U )

Kemudian ajaklah anak berdoa untuk persembahan yang telah disiapkan.

Setelah itu sambil bernyanyi lagu “Persembahan Kami” anak-anak berbaris dengan dibantu orang tua atau pengasuhnya untuk memasukkan amplop persembahan ke dalam kotak yang telah disiapkan

( Sebaiknya persembahan tidak dilakukan dengan kantong persembahan yang “diedarkan” tetapi menyiapkan sebuah kotak atau kardus yang dihias sebagai kota persembahan, karena ini lebih sesuai dengan apa yang tertulis dalam alkitab)

Ingatkan orang tua atau pengasuh untuk tidak lupa mengajak anaknya setiap hari melakukan saat teduh dengan menggunakan petunjuk yang ada di warta AbbaNews mingguan dan menempelkan gambar sebagai apresiasi anak yang melakukan tugas yang diminta.

Pengumuman lainnya sesuai kebutuhan yang ada.

Ajaklah anak menyanyikan lagu “Bapa Terima Kasih” ( lihat di

http://www.youtube.com/watch?v=EYK3JkRmutk )

“Tuhan Yesus, terima kasih buat KEGA hari ini. Terus ubah aku supaya jadi semakin seperti Engkau,Yesus. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.”

Doa Penutup:

Persembahan

Doa Penutup

(18)

Tuhan Yesus, terima kasih. Sekarang saya mau pulang, sertai saya ya. Amin. Doa Bapa Kami

Bapa Kami yang di Surga, dikuduskanlah namaMu, Datanglah kerajaanMu, Jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga, Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, amin.

(19)

MINGGU IV

Sabar saat

Tidak ada Teman

AYAT KUNCI Amsal 16:32

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

SASARAN TEMA

Melatih bayi untuk tetap bersukacita dan berusaha dalam melakukan sesuatu yang sukar.

Persiapan Pembina

RENUNGAN PEMBINA

Bacalah : Kisah Para Rasul 9:16-31 ; Roma 12:12; II Timotius 2:10

Paulus dipilih Tuhan dengan suatu tujuan, yaitu memberitakan nama Tuhan kepada bangsa-bangsa dan raja-raja serta orang-orang Israel. Banyak penderitaan yang harus ditanggungnya oleh karena itu semua. Tapi Paulus dapat menulis “Bersukacitalah”.

Renungkanlah :

Apa yang menyebabkan dia bisa bersukacita dalam pengharapan?

Apakah Anda juga memilih untuk bersabar dalam kesesakan daripada mengomel? Kalau jawabannya YA, apakah lebih mudah untuk dapat bersukacita setelah dapat bersabar dalam kesesakan?

Doakanlah anak-anak supaya mereka dapat belajar sabar sekalipun dalam kondisi yang tidak baik (kesesakan).

CERITAKAN : Tongkat SMILE & BAD Games : “Pindahkan Mainannya”

Siapkan Matras seukuran 50 cm x 200 cm x 10 cm (bisa gunakan evamet), untuk dijadikan sebagai papan lintasan.

Sediakan diujungnya masing-masing ember besar berisi mainan dan ujung lainnya siapkan kotak mainan.

(20)

Aktifitas: Menyusun Gelas Plastik

Gelas-gelas plastik warna-warni secukupnya

Kegiatan Inti

Doa Pembuka

Tuhan Yesus, terima kasih sudah membuat saya menjadi anak yang berani, pintar dan sehat! Beri saya pengertian dan hikmat untuk ibadah hari ini. Dalam nama Yesus. Amin. Yes..Yes..Yes...

Sambutan :

Ajak anak-anak dan orang tua/pengasuh menyembah Tuhan dengan lagu “Terima kasih Tuhan untuk kasih setiaMu”

Kata Kunci:

Saya anak yang Sabar Gerakan:

Saya : pegang dada dengan telapak tangan kanan Anak yang : gerakan tangan seperti sedang menimang bayi

Sabar : membuat gerakan seperti mengurut dada dengan telapak tangan

Lagu:

Ksatria KEGA

Tanganku Kerja Buat Tuhan

Tanganku ke Belakang Tanganku ke Depan

Akulah Anak Allah Ku Mau Cinta Yesus

Games – “Pindahkan Mainannya”

o Siapkan Matras seukuran 50 cm x 200 cm x 10 cm (bisa gunakan evamet), anggap itu sebagai papan lintasan.

o Sediakan diujungnya masing-masing ember besar berisi mainan dan ujung lainnya siapkan kotak mainan.

Cara bermain:

o Pemimpin games menyebutkan mainan yang harus diambil oleh anak.

o Orang tua/pendamping anak harus merangkak/berjalan di papan lintasan sambil menggendong bayi lalu meletakkan mainan tersebut di kotak mainan.

(21)

CERITAKAN : Lebih dari Pahlawan

Amsal 16:32, Kisah 9:26

Sabar = bersukacita dalam kondisi apapun

Seorang pahlawan tidak takut menderita, karena dia terbiasa melalui semua itu.

Saulus yang akhirnya dikenal sebagai Paulus juga mengalami banyak penderitaan karena memberitakan nama Tuhan Yesus. Tapi Paulus tidak putus asa, tidak marah-marah, dia tetap sabar melalui semua itu karena kasih Tuhan memenuhi hatinya.

Saat orang Yahudi merencanakan hendak membunuh Paulus, teman-temannya menolong dia. Masih ingat, bagaimana Paulus ditolong dengan dikeluarkan dari kota Damsyik yang dikepung dengan keranjang?

Pembina atau Kids Leader berperan sebagai Paulus memegang tongkat SMILE dan ada beberapa pembina lain sebagai murid Yesus yang tidak mau bersahabat dengannya memegang tongkat BAD.

Pembina ceritakan bagaimana setelah Saulus keluar dari Damsyik dan bergabung dengan murid-murid Yesus di Yerusalem tapi tidak ada yang mau berteman dengannya.

Saulus berusaha menyapa mengajak bicara

(membawa tongkat SMILE) dan main tapi dihindari.

Pembina ceritakan bagaimana Saulus sekarang menjadi sangat sabar sehingga tidak mudah marah sekalipun berkali-kali diacuhkan oleh murid-murid Yesus yang lainnya. Saulus tidak ngambek dan tidak marah apalagi menangis saat orang-orang disekitarnya sibuk dan tidak memperhatikan dia.

Apakah adik-adik selama ini juga sudah belajar sabar? Kalau papa dan mama sedang sibuk sehingga tidak mendengar atau memperhatikan adik-adik, maukah adik-asik bersabar seperti Saulus?

Akhirnya muncullah Barnabas (membawa tongkat SMILE) yang mengajak bicara Saulus dan mulailah satu demi satu murid-murid Yesus yang lain mau berbicara dengan Saulus (mengganti dengan tongkat SMILE).

(22)

Barnabas adalah murid Yesus yang pertama kali mau menemani Saulus dan mulailah satu demi satu murid-murid Yesus yang lain berbicara dan bermain dengan Saulus.

Katakan Kata Kunci bersama-sama : “Saya anak yang sabar” (ganti kata “saya” dengan nama anak)

Menceritakan Ulang

Beri waktu kepada orang tua atau pendamping anak untuk menceritakan kembali cerita yang baru saja disampaikan kepada adik-adik bayi. Beri waktu kepada orang tua atau pendamping anak untuk mencari posisi yang enak dan nyaman. Lalu, orang tua atau pendamping menceritakan kembali cerita firman Tuhan kepada anaknya.

Aktivitas : Menyusun Gelas Plastik

Dasar Pertimbangan:

Kegiatan ini membutuhkan konsentrasi yang dapat membantu tumbuh kembang otak anak. Kegiatan:

Pemimpin aktivitas memimpin orang tua/pengasuh untuk mengajak anak bermain menyusun benda (bisa gelas atau cincin mainan yang terdiri dari ukuran kecil sampai besar). Minta orang tua/pengasuh mengajari anak

menyusun cincin atau gelas plastik dari yang besar hingga kecil. Biarkan anak mencoba sendiri.

Catatan:

(23)

Ayat Hafalan : Roma 12:12

Bersukacitalah dalam

pengharapan, sabarlah dalam

kesesakan, dan bertekunlah

dalam doa!

Penutup

Ajaklah anak-anak menyanyikan bersama-sama lagu “Persembahan Kami” (lihat di http://www.youtube.com/watch?v=1eAChXvkH8U )

Kemudian ajaklah anak berdoa untuk persembahan yang telah disiapkan.

Setelah itu sambil bernyanyi lagu “Persembahan Kami” anak-anak berbaris dengan dibantu orang tua atau pengasuhnya untuk memasukkan amplop persembahan ke dalam kotak yang telah disiapkan

( Sebaiknya persembahan tidak dilakukan dengan kantong persembahan yang “diedarkan” tetapi menyiapkan sebuah kotak atau kardus yang dihias sebagai kota persembahan, karena ini lebih sesuai dengan apa yang tertulis dalam alkitab)

Ingatkan orang tua atau pengasuh untuk tidak lupa mengajak anaknya setiap hari melakukan saat teduh dengan menggunakan petunjuk yang ada di warta AbbaNews mingguan dan menempelkan gambar sebagai apresiasi anak yang melakukan tugas yang diminta.

Pengumuman lainnya sesuai kebutuhan yang ada.

Persembahan

(24)

Ajaklah anak menyanyikan lagu “Bapa Terima Kasih” ( lihat di

http://www.youtube.com/watch?v=EYK3JkRmutk )

“Tuhan Yesus, terima kasih buat KEGA hari ini. Terus ubah aku supaya jadi semakin seperti Engkau,Yesus. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.”

Doa Penutup:

Tuhan Yesus, terima kasih. Sekarang saya mau pulang, sertai saya ya. Amin. Doa Bapa Kami

Bapa Kami yang di Surga, dikuduskanlah namaMu, Datanglah kerajaanMu, Jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga, Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, terima kasih buat ibadah hari ini, buat salibMu yang mengubah aku. Sertai aku pulang ya. Jadikan aku berkat untuk papa, mama, dan semua orang. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Doa Berkat

Pulanglah dengan berkat dari Allah Bapa, cinta kasih dari Tuhan kita Yesus Kristus, persekutuan dengan Roh Kudus yang menyertai kamu dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.

Gambar

Gambar Paulus bertemu dengan Ananias

Referensi

Dokumen terkait

Sejak tahun 1970an Indonesia telah memperkenalkan sistem layanan pendidikan (sekolah) dimana penyandang cacat bersekolah bersama sama dengan anak pada umumnya

Berdasarkan hasil penelitian sistem filing dengan angka langsung yang adadi RSU Imelda pekerja Indonesia Medan belum diterapkan dengan benar.. Dimana rekam medis kelompok

Maintenance factors adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketenteraman badaniah. Kebutuhan kesehatan ini

Skripsi dengan judul “Karakteristik Personal, Lingkungan Organisasi, Karakteristik Pekerjaan, dan Kepuasan Kerja Pemeriksa (Studi Kasus pada Direktorat Jenderal Bea dan

(ungkin banyak yang belum tau ba)a lampu ba)a lampu ini sebenarnya dapat juga dimodifikasi agar ini sebenarnya dapat juga dimodifikasi agar bisa digunakan untuk tegangan renda

1) Hipertensi diobati jika terdapat kegawat daruratan hipertensi neurologis seperti, iskemia miokard akut, edema paru kardiogenik, hipertensi maligna (retinopati),

Keberatan-keberatan terhadap tindakan teman sejawat yang dianggap bertentangan dengan Kode Etik Advokat harus diajukan kepada Dewan Kehormatan untuk diperiksa dan tidak dibenarkan

Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk mendeteksi ataupun mengukur ukuran dari sebuah objek penelitian, yaitu dengan mengubah besaran fisik atau kimia