• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN. Bagian Pertama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN. Bagian Pertama"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

Bagian Pertama

PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nomor 1 Tahun 2014 mengenai Organisasi dan Tata Kerja LIPI, Pusat Penelitian Kependudukan (P2 Kependudukan) merupakan salah satu dari lima pusat penelitian yang berada di bawah Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK). P2 Kependudukan LIPI mengalami beberapa kali perubahan sejak pertama kali dibentuk hingga saat ini. Lembaga penelitian ini didirikan di Jakarta pada tahun 1969 dengan nama Pusat Studi Kependudukan (PSK) dan menjadi bagian dari Lembaga Penelitian Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional (LEKNAS). Selanjutnya, pada tanggal 1 April 1987 ditetapkan bahwa PSK-LEKNAS diubah menjadi Pusat Penelitian Kependudukan dan Ketenagakerjaan (PPT). Sejak saat itu, PPT dan empat pusat penelitian lain (Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Ekonomi, Pusat Penelitian Politik, dan Pusat Penelitian Sumber Daya Regional) secara struktural berada di bawah Deputi Bidang IPSK.

PPT LIPI mempunyai dua ruang lingkup studi, yaitu kependudukan dan ketenagakerjaan. PPT LIPI mengalami perubahan setelah adanya reorganisasi pada tahun 2001. Adanya reorganisasi, PPT mengalami perubahan nama menjadi Pusat Penelitian Kependudukan – LIPI (P2 Kependudukan – LIPI) dengan ruang lingkup studi yang diperluas menjadi bidang kependudukan, bidang ketenagakerjaan, dan bidang ekologi manusia. Adanya penataan

(3)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 3 dan penguatan organisasi LIPI melalui reformasi birokrasi, turut mempengaruhi struktur organisasi, tugas, dan fungsi dari PPK LIPI. Berdasarkan Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2014 struktur organisasi hasil reformasi birokrasi di bentuk dua bidang, yakni bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian dan Bagian Tata Usaha. Selain itu, dengan adanya reformasi birokrasi tersebut bidang penelitian di P2 Kependudukan – LIPI ditiadakan.

Sebagai salah satu lembaga penelitian di bidang kependudukan, P2 Kependudukan – LIPI turut serta dalam kancah persaingan yang kompetitif dengan lembaga penelitian lain dalam melakukan penelitian dan kajian bidang kependudukan. Berbagai isu dan permasalahan kependudukan di tingkat global memberikan peluang dan tantangan tersendiri bagi PPK dalam melakukan kajian dengan isu terkait. Kompetensi inti (core competence) P2 Kependudukan – LIPI tergambar melalui track record penelitian yang sudah dan sedang berjalan. Penelitian migrasi, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan (termasuk kesehatan reproduksi) menjadi fokus dari kelompok penelitian kependudukan dan ketenagakerjaan. Sementara, tantangan paradigma baru kependudukan yang menempatkan perubahan lingkungan sebagai perspektif kekinian, dijawab oleh P2 Kependudukan – LIPI melalui keberadaan kelompok penelitian Ekologi Manusia. Pendekatan penelitian dengan metode kualitatif dan/atau kuantitatif digunakan dalam setiap kajian P2 Kependudukan – LIPI.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, P2 Kependudukan – LIPI menghadapi beberapa peluang dan tantangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kelembagaan. Peluang dan tantangan tersebut adalah sebagai berikut:

(4)

4 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

Peluang

1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memperbesar peluang untuk pengembangan lembaga atau pusat penelitian. 2. Otonomi Daerah membuka kesempatan kerjasama (penelitian,

pelatihan, seminar, lokakarya atau workshop) dengan pemerintah daerah kabupaten/kota.

3. Paradigma baru LIPI mendorong kemandirian pusat penelitian.

Tantangan

1. Meningkatnya tuntutan kualitas hasil-hasil penelitian.

2. Meningkatnya jumlah lembaga penelitian pesaing, baik nasional maupun internasional.

3. Keterbatasan dukungan dana dan kelemahan sistem penggajian atau insentif dari pemerintah.

4. Kerjasama dengan pihak luar belum memberikan manfaat yang seimbang.

(5)
(6)

6 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

Bagian Kedua

ORGANISASI DAN SARANA PENDUKUNG

A. TUGAS DAN FUNGSI PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN LIPI Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 pada Bagian Kelima Pasal 298 menjelaskan bahwa Pusat Penelitian Kependudukan – LIPI (P2 Kependudukan – LIPI) mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang kependudukan. Sementara, pasal selanjutnya (Pasal 299) dari peraturan yang sama mengatur secara rinci fungsi dari P2 Kependudukan – LIPI, yaitu:

a) Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian di bidang kependudukan;

b) Penelitian di bidang kependudukan;

c) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian di bidang kependudukan; dan

d) Pelaksanaan urusan tata usaha.

Penetapan tugas dan fungsi P2 Kependudukan – LIPI tersebut tentunya tidak terlepas dari visi dan misi LIPI. Lembaga ilmu pengetahuan yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan diperbaharui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 memiliki visi menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa

(7)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 7 yang adil, cerdas, kreatif, inegratif, dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Sementara, misi LIPI adalah sebagai berikut:

1) Menciptakan great science (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional;

2) Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka

memantapkan NKRI;

3) Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan;

4) Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional;

5) Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).

Adanya reformasi birokrasi yang bertujuan untuk membangun organisasi penelitian yang ramping struktur tetapi kaya fungsi dan dalam rangka meningkatkan kinerja lembaga penelitian yang profesional dan kompetitif, menyebabkan adanya perubahan struktur organisasi dari PPK LIPI. Bagian Kelima Pasal 300 Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2014 mengatur struktur organisasi P2 Kependudukan – LIPI yang terdiri dari:

a) Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian; dan b) Bagian Tata Usaha.

Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian

Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil

(8)

8 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

penelitian, hak kekayaan intelektual, dan sistem informasi, serta penyiapan penyusunan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi dan promosi hasil penelitian di bidang kependudukan. Dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah disebutkan, Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian menyelenggarakan fungsi, sebagai:

 Pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual, dan sistem informasi; dan

 Penyiapan penyusunan bahan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi, dan promosi hasil penelitian.

Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian terdiri dari: 1. Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian

Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual, dan sistem informasi penelitian di bidang kependudukan.

2. Subbidang Diseminasi dan Kerjasama

Subbidang Diseminasi dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi, dan promosi hasil penelitian di bidang kependudukan.

Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha. Sementara, fungsi dari Bagian Tata Usaha adalah pelaksanaan urusan keuangan dan pelaksanaan urusan kepegawaian, persuratan, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, dan inventarisasi barang milik negara.

(9)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 9 Bagian Tata Usaha terdiri dari:

1. Subbagian Keuangan, yang bertugas melakukan urusan keuangan; dan

2. Subbagian Kepegawaian dan Umum, yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, persuratan, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, dan inventarisasi barang milik negara.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Kepala (Perka) LIPI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI, P2 Kependudukan – LIPI dipimpin oleh seorang Kepala Pusat. Struktur organisasi pimpinan P2 Kependudukan – LIPI dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Bagan 1

Struktur Organisasi Kepemimpinan PPK LIPI Tahun 2014

Kepala Pusat Penelitian Kependudukan

(Eselon II) Dra. Haning Romdiati, MA

Kepala Bagian Tata Usaha

(Eselon III) Dra. Tutik Iriani

Kepala Subbagian Keuangan

(Eselon IV) Inayah Hidayati, S.Si

Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum

(Eselon IV) Piping Nurwiana, SAB

Kepala Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian

(Eselon IV) Rusli Cahyadi, M.Si

Kepala Subbidang Diseminasi dan Kerjasama

(Eselon IV) Yuly Astuti, SKM, MA

Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian

(Eselon III) Dr. Herry Jogaswara, MA

Kelompok Jabatan Fungsional

(10)

10 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN C. PERSONALIA

Sumber daya manusia (SDM) PPK LIPI terdiri dari peneliti dan tenaga penunjang (tenaga penunjang fungsional non peneliti dan tenaga penunjang fungsional umum). Tingkat pendidikan pegawai PPK LIPI secara keseluruhan cukup beragam, namun sebagian besar pegawai berpendidikan S1 ke atas. Sementara, peneliti PPK LIPI mayoritas telah mencapai tingkat pendidikan S2 dan S3 dengan gelar yang diperoleh dari universitas baik di dalam maupun di luar negeri. Demikian juga halnya dengan latar belakang akademis peneliti yang berbeda-beda. Meskipun mayoritas peneliti memiliki disiplin ilmu demografi, namun sebagian lainnya memiliki latar belakang pendidikan di bidang geografi, sosiologi, antropologi, ekonomi, kesehatan masyarakat, psikologi, statistik, sosial ekonomi pertanian, hukum, dan lain-lain. Kemampuan di bidang demografi tidak hanya diperoleh peneliti melalui jalur formal pendidikan tetapi juga dengan mengikuti berbagai pelatihan.

Hingga saat ini (Desember 2014) jumlah pegawai PPK LIPI sebanyak 73 orang, terdiri dari 46 orang tenaga fungsional peneliti dengan jenjang yang berbeda dan 27 orang staf administrasi. Dari 43 orang tenaga fungsional peneliti, satu orang diantaranya baru Program Magister Bidang Sosiologi Pedesaan, IPB, Bogor. Sementara, satu orang lainnya sedang mengikuti Studi S3 di Institute of Environment

and Human Security, United Nation University (UNU-EHS) di Bonn,

Jerman. Studi direncanakan akan selesai dalam waktu tiga tahun. Selain itu, dua orang tenaga peneliti PPK LIPI saat ini statusnya diperbantukan di Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi dan PT. Pelayaran Nasional Indonesia. Pada tahun 2014, PPK LIPI mendapatkan tambahan formasi untuk tenaga peneliti sebanyak empat orang. Sementara, staf penunjang yang memasuki masa pensiun pada tahun ini sebanyak satu orang.

(11)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 11 Untuk meningkatkan kinerja PPK LIPI dalam mengantisipasi persaingan baik di dalam maupun di luar negeri terkait isu penelitian sosial dan kependudukan, diperlukan program peningkat-an kualitas sumber daya mpeningkat-anusia (SDM) bagi staf peneliti. Dilihat dari kompetensi yang dikembangkan oleh lembaga, peneliti muda masih memerlukan pembekalan ilmu, khususnya di bidang demografi. Sementara, para peneliti senior diharapkan untuk terus meningkatkan pengetahuan mereka terkait isu sosial dan kependudukan yang sedang berkembang di tingkat nasional maupun global. Dengan demikian, PPK LIPI memiliki tenaga peneliti yang mampu bersaing dengan peneliti dari lembaga penelitian lainnya. Selain itu, peningkatan kualitas SDM staf penunjang juga menjadi kebutuhan tersendiri bagi PPK LIPI mengingat beberapa staf memasuki masa pensiun. Meskipun, permintaan staf penunjang sudah diajukan, namun kebutuhan tersebut belum terpenuhi. Selain dari sisi jabatan fungsional yang ada, keadaan pegawai PPK LIPI dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan, dan pangkat/golongan ruang. Rekapitulasi dari setiap kriteria tersebut dapat di lihat pada grafik di bawah ini.

Diagram 1

Pegawai PPK LIPI Menurut Jenis Kelamin Per 31 Desember 2014

Perempuan 39 orang (53,4%) Laki-laki 34 orang (46,6%)

(12)

12 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN Diagram 2

Pegawai P2 Kependudukan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Per 31 Desember 2014

Diagram 3

Pegawai P2 Kependudukan Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Per 31 Desember 2014

(13)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 13 Diagram 4

Pegawai P2 Kependudukan Menurut Agama, Per 31 Desember 2014

Diagram 5

(14)

14 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN Diagram 6

Pegawai P2 Kependudukan Menurut Jenjang Jabatan Fungsional Peneliti dan Jenis Kelamin Per 31 Desember 2014

Diagram 7

Pegawai P2 Kependudukan Menurut Jenjang Jabatan Fungsional Peneliti dan Tingkat Pendidikan Per 31 Desember 2014

(15)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 15 Diagram 8

Pegawai P2 Kependudukan Menurut Jabatan Fungsional dan Jenis Kelamin Per 31 Desember 2014

Tabel 1

Peneliti P2 Kependudukan Berdasarkan Bidang Keahlian dan Jenjang Pendidikan Per 31 Desember 2014

NO. BIDANG KEAHLIAN JENJANG PENDIDIKAN

S3 S2 S1

1. Antropologi 1 2 1

2. Demografi 4 9 0

3. Ekonomi Pembangunan 0 2 0 4. Ekonomi Sumber Daya 0 1 1

5. Ekonomi Manajemen 0 1 0 6. Ekonomi Pertanian 0 0 1 7. Lingkungan 1 1 0 8. Sosiologi 0 1 2 9. Geografi Manusia 1 0 1 10. Geografi Kependudukan 0 2 0 11. Kajian Wanita 0 1 0 12. Statistik 0 1 0 13. Kesehatan Masyarakat 0 2 0 14. Kelautan/Maritim 1 1 0

15. Kajian Kependudukan/ Ketenagakerjaan 0 4 0 16. Sosiologi Kependudukan 1 0 0

(16)

16 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 17. Sosiologi Kemasyarakatan 0 1 0 18. Hukum Pertanian 0 1 0 19. Pengembangan Wilayah 0 1 0 JUMLAH 9 31 6 Tabel 2

Peneliti P2 Kependudukan Berdasarkan Kelompok Penelitian, Pendidikan, dan Fokus Kajian/Kepakaran Per 31 Desember 2014

NAMA PENDIDIKAN FOKUS

KAJIAN/KEPAKARAN Kelompok Penelitian Kependudukan

Prof. Dr. Ir. Aswatini, MA S3 Demografi Kependudukan / Migrasi Dra. Haning Romdiati, MA S2 Demografi Kependudukan / Demografi

Sosial

Dr. Agustina, MA S3 Demografi Kesehatan Reproduksi / Demografi Sosial Dr. Sri Sunarti

Purwaningsih, MA

S3 Demografi Kependudukan / Demografi Sosial

Dra. Mita Noveria, MA S2 Demografi Migrasi / Demografi Sosial Widayatun, SH, MA S2 Demografi Kesehatan Reproduksi /

Demografi Sosial Drs. Bayu Setiawan, MPS,

MA

S2 Demografi Migrasi / Demografi Sosial

Dra. Ade Latifa Soetrisno, M.Hum

S2 Kajian Wanita Kesehatan Reproduksi / Demografi Sosial

Fitranita, S.Si., M.Si S2 Kajian Kependudukan Migrasi / Demografi Sosial Zainal Fatoni, SKM, MPH S2 Kesehatan Masyarakat Kesehatan Reproduksi /

Demografi Sosial Yuly Astuti, SKM, MA S2 Kesehatan Masyarakat Kesehatan Reproduksi /

Demografi Sosial Meirina Ayumi

Malamassam, M.Si

S2 Kajian Kependudukan Kependudukan / Demografi Sosial

Inayah Hidayati, S.Si S1 Geografi Kependudukan Kependudukan / Demografi Sosial

Sari Seftiani, S.Sos S1 Sosiologi Kependudukan / Demografi Sosial

Kelompok Penelitian Ketenagakerjaan

Nawawi, SE, MA S2 Sosial Kemanusiaan Ketenagakerjaan /Demografi Sosial

(17)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 17

NAMA PENDIDIKAN FOKUS

KAJIAN/KEPAKARAN

Dra. Eniarti B. Djohan, MA S2 Sosiologi Ketenagakerjaan / Demografi Sosial Drs. Yohanes Bosco

Widodo

S1 Ekonomi Pertanian Ketenagakerjaan / Demografi Sosial Drs. Soewartoyo, MA S2 Demografi Ketenagakerjaan /

Demografi Sosial Dra. Titik Handayani, MS S2 Demografi Ketenagakerjaan /

Demografi Sosial Drs. Sri Hargiono S1 Sosiologi Ketenagakerjaan /

Demografi Sosial Dr. Makmuri Sukarno, MA S3 Demografi Pendidikan / Demografi

Sosial Dr. Raldi Hendrotoro

Seputro Koestoer, MA

S3 Lingkungan Lingkungan

Dr. Andy Ahmad Zaelany, MA

S3 Kelautan Lingkungan / Demografi Sosial

Devi Asiati, SE, MS S2 Kajian Kependudukan Ketenagakerjaan / Demografi Sosial Dewi Harfina S, M.Si S2 Kajian Kependudukan Pendidikan / Demografi

Sosial

Ngadi, M.Si S2 Kajian Kependudukan Ketenagakerjaan / Demografi Sosial Deshinta Vibriyanti, S.Psi,

MS

S2 Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Pendidikan / Demografi Sosial

Vanda Ningrum, SE, MGM S2 Ekonomi Manajemen Ketenagakerjaan / Demografi Sosial Triyono, S.Sos S1 Sosiologi Ketenagakerjaan /

Demografi Sosial Angga Sisca Rahadian,

S.Sos

S1 Antropologi Ketenagakerjaan / Demografi Sosial

Kelompok Penelitian Ekologi Manusia

Dr. Herry Jogaswara, MA S3 Antropologi Lingkungan / Demografi Lainnya

Dr. Ir. Deny Hidayati S3 Geografi Manusia Lingkungan / Demografi Lainnya

Dr. Fadjri Alihar, MS S3 Sosial Kependudukan Lingkungan / Demografi Sosial

Dra. Alvini Pranoto, MMS, M.Si

S2 Kelautan Lingkungan / Demografi Sosial

(18)

18 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

NAMA PENDIDIKAN FOKUS

KAJIAN/KEPAKARAN

Drs. Toni Soetopo, M.Si S2 Lingkungan Lingkungan / Demografi Sosial

Laksmi Rachmawati, SE, M.Ec.Dev

S2 Ekonomi Pembangunan Lingkungan / Demografi Sosial

Gutomo Bayu Aji, S.Sos S1 Antropologi Lingkungan / Demografi Sosial

Rusli Cahyadi, M.Si S2 Antropologi Lingkungan / Demografi Sosial

Temi Indriati Miranda, S.Sos, MA

S2 Hukum Pertanian Lingkungan / Demografi Sosial

Gusti Ayu Ketut Surtiari, M.Si

S2 Kajian Kependudukan Lingkungan / Demografi Sosial

Rusida Yuliyanti, M.Si S2 Statistika Lingkungan / Demografi Sosial

Ali Yansyah Abdurahim, SP S1 Ekonomi Pertanian dan Sumber Daya

Lingkungan / Demografi Sosial

Syarifah Aini Dalimunthe, S.Si, M.Sc

S2 Geografi Lingkungan / Demografi Sosial

Intan Adhi Perdana Putri, S.Pi, M.Si

S2 Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika

Lingkungan / Demografi Sosial

Luh Kitty Katherina, ST, MT S2 Teknik Lingkungan Lingkungan / Demografi Sosial

Andini Desita Ekaputri, S.Si, M.SE S2 Ilmu Ekonomi Pembangunan Lingkungan / Demografi Sosial Tabel 3

Jumlah Pegawai PPK-LIPI Menurut Bagian Kerja dan Jenis Kelamin, Per 31 Desember 2013

NO. BAGIAN KERJA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. Kepala Pusat - 1 1

2. Bagian Tata Usaha 10 9 19 3. Bidang Pengelolaan dan

Diseminasi Hasil Penelitian

7 1 8

4. Kelompok Penelitian

(19)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 19 5. Kelompok Penelitian Ketenagakerjaan 9 7 16 6. Kelompok Penelitian Ekologi Manusia 7 9 16 Jumlah 34 39 73 Tabel 4

Pegawai P2 Kependudukan yang Diperbantukan Pada Instansi Lain Per 31 Desember 2014

NO. NAMA INSTANSI

1. Dra. Alvini Pranoto, MMS, M.Si Kantor Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi

2. Dr. Raldi Hendrotoro Seputro Koestoer, MA

PT. Pelayaran Nasional Indonesia

Tabel 5

Pegawai P2 Kependudukan yang Pensiun Menurut Golongan Ruang Per 31 Desember 2014

NO. NAMA GOLONGAN RUANG TMT

1. Christianti III-B Pensiun 1 Oktober 2014

Tabel 6

Pegawai P2 Kependudukan yang Mendapat Kenaikan Pangkat Per 31 Desember 2014

NO. NAMA PANGKAT/GOLONGAN TMT

1. Dr. Ir. Deny Hidayati Pembina Utama Madya/IV-D 01-04-2014 2. Dr. Sri Sunarti Purwaningsih,

MA

Pembina Tkt. I/IV-B 01-10-2014 3. Nawawi, SE, MA Pembina/IV-A 01-10-2014 4. Nimun, SH Penata Tkt. I/III-D 01-10-2014 5. Sumarna Penata Tkt. I/III-D 01-04-2014 6. Triyono, S.Sos Penata Muda Tkt. I/III-B 01-10-2014 7. Retno Siti Wulandari, A.Md Pengatur Tkt. I/II-D 01-04-2014

(20)

20 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN Tabel 7

Pegawai P2 Kependudukan yang Mendapat Kenaikan Jabatan Fungsional, Per 31 Desember 2014

NO. NAMA PANGKAT/GOLONGAN TMT

1. Dr. Fadjri Alihar, MS Peneliti Madya 01-07-2014 2. Dr. Makmuri Sukarno, MA Peneliti Madya 01-08-2014 3. Dr. Sri Sunarti Purwaningsih,

MA

Peneliti Madya 01-04-2014 4. Nawawi, SE, MA Peneliti Madya 01-05-2014 5. Dr. Herry Yogaswara, MA Peneliti Madya 01-04-2014 6. Fitranita, S.Si, M.Si Peneliti Muda 01-11-2014 7. Meirina Ayumi

Malamassam, S.Si, M.Sc

Peneliti Muda 01-11-2014 8. Triyono, S.Sos Peneliti Pertama 01-02-2014 9. Brillian Nugraha, SE Arsiparis Pertama 01-01-2014

Tabel 8

Pegawai P2 Kependudukan yang Menyelesaikan Pendidikan Formal Per 31 Desember 2013

NO. NAMA PROGRAM UNIVERSITAS

1. Ali Yansyah Abdurrahim, SP

Tugas Belajar pada Program Magister Sosiologi Pedesaan, sejak 3 September 2012

Institut Pertanian Bogor

D. ANGGARAN BELANJA

Sumber keuangan untuk pelaksanaan kegiatan P2 Kependudukan tahun anggaran 2014 sepenuhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat pada matriks di bawah ini.

(21)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 21 Tabel 9

Daftar Realisasi Anggaran P2 Kependudukan Tahun Anggaran 2014 (Dalam Rupiah)

No. Kegiatan Jumlah Pagu Realisasi Saldo

Program Penelitian, Penguasaan Dan Pemanfaatan Iptek 31,010,860,000 28,928,626,356 93.29 2,082,233,644 1. Alternatif Strategi Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria Terkait Perubahan Iklim 165,155,000 164,807,450 99.79 347,550 2. Kemitraan Tenaga Kerja, Dunia Usaha, Dan Pemerintah Menuju Kelangsungan Pekerjaan 152,100,000 144,906,000 95.27 7,194,000 3. Model Pendidikan dan Pelatihan Dalam Perencanaan Tenaga Kerja 145,350,000 138,986,000 95.62 6,364,000 4. Pengembangan Strategi Pemerintah dan Adaptasi Masyarakat Dalam Menghadapi Perubahan Iklim yang Berpengaruh Terhadap Kehidupan Ekonomi Petani dan Nelayan

(22)

22 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 5. Strategi Pemerintah dan Konsep Adaptasi Masyarakat Perkotaan Dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim 140,052,000 139,871,900 99.87 180,100 6. Memahami Migrasi Karena Dampak Variabilitas Iklim: Konsep dan Strategi Pengelolaan 148,211,000 147,853,000 99.76 358,000 7. Jurnal Kependudukan 90,700,000 71,060,000 78.35 19,640,000 8. Kedaulatan Indonesia di Wilayah Perbatasan 436,065,000 404,543,600 92.77 31,521,400 9. Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Pangkalan Data Kegiatan PPK LIPI 66,910,000 64,345,900 96.17 2,564,100 10. Pengembangan Website PPK LIPI 65,980,000 59,763,000 90.58 6,217,000 11. Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan Sumber Daya Manusia PPK LIPI 310,510,000 274,605,700 88.44 35,904,300

(23)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 23

12. Kompetitif CSSI 3,672,000,000 3,567,120,200 97.14 104,879,800

13. Laboratorium Aplikasi Dan Kajian Ilmu Sosial Kemanusiaan 1,311,983,000 1,282,050,550 97.72 29,932,450 14. Pengolahan Data 67,500,000 63,521,500 94.11 3,978,500 15. Operasional Perkantoran 640,240,000 540,776,200 84.46 99,463,800

16. Gaji Dan Tunjangan 22,941,120,000 21,217,133,456 92.49 1,723,986,544

17. Pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua

18,830,000 16,168,200 85.86 2,661,800 18. Revitalisasi Tata Kelola Penelitian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan 497,454,000 490,437,000 98.59 7,017,000

E. SARANA DAN PRASARANA

P2 Kependudukan LIPI berkedudukan di Gedung Widya Graha LIPI, Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 10, Jakarta Selatan. Namun, adanya kegiatan perbaikan gedung yang sedang dilakukan sejak awal tahun 2014, untuk sementara semua pusat penelitian di bawah Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) dipindahkan ke Gedung Herbarium Bogoriense. Gedung tersebut beralamat di Jalan Ir. Haji Juanda, Bogor.

(24)

24 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

Penataan ruang dan fasilitas di kantor sementara dirasakan kurang memadai oleh sebagian besar peneliti. Jumlah ruangan yang terbatas menyebabkan satu ruang kerja yang harus ditempati oleh beberapa orang peneliti maupun staf penunjang. Hal ini tentunya mempengaruhi kenyamanan pegawai dalam melakukan pekerjaan mereka sehari-hari. Selain itu, beberapa ruangan juga tidak dilengkapi dengan pendingin ruangan, sehingga kondisi ini mempengaruhi konsentrasi pegawai dalam bekerja. Keadaan kantor sementara yang kurang mendukung juga terlihat dari jarak ruangan Kepala Pusat dengan ruangan Kepala Bidang/Bagian yang saling berjauhan satu sama lain. Berdasarkan rencana, perbaikan Gedung Widya Graha akan selesai pada Bulan Januari 2015 dan pegawai akan kembali menempati gedung tersebut pada Bulan Maret 2015.

Selain ruangan, P2 Kependudukan LIPI memiliki berbagai sarana dan prasarana lain yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan dokumentasi dan informasi bagi para peneliti maupun staf penunjang. Kegiatan pendokumentasian dan informasi ditujukan untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian P2 Kependudukan LIPI, sehingga informasi yang tersedia dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang membutuhkan termasuk masyarakat luas. Untuk mendukung kegiatan dokumentasi dan penyebaran informasi, P2 Kependudukan LIPI memiliki sarana perpustakaan, pusat komputer, website, dan pangkalan data.

1) Perpustakaan

Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang dimiliki PPK LIPI untuk menunjang kegiatan penelitian. Perpustakaan PPK LIPI adalah perpustakaan kerja (working library), dengan koleksi buku yang tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan perpustakaan umum. Hingga saat ini koleksi buku yang tersedia sekitar 12.955 judul, baik

(25)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 25 penerbitan dari dalam maupun luar negeri. Buku koleksi tersebut berhubungan dengan isu kependudukan, ketenagakerjaan, ekologi manusia, serta isu sosial lainnya.

Setiap tahunnya koleksi buku di perpustakaan PPK LIPI selalu mengalami penambahan dengan cara membeli ataupun pemberian dari perorangan dan juga dari lembaga atau institusi lain. Pada tahun 2014, Perpustakaan PPK LIPI memperoleh tambahan buku sebanyak 43 buah, yang terdiri dari buku teks, jurnal, dan makalah kebijakan (policy paper). Dari jumlah tersebut, 31 buah diantaranya diperoleh dengan membeli, sedangkan sisanya diperoleh sebagai pemberian dari pihak lain serta laporan penelitian internal PPK LIPI. Perputakaan juga menyediakan surat kabar dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang diperoleh melalui berlangganan. Beberapa majalah diperoleh perpustakaan PPK LIPI dari lembaga penelitian lain baik di dalam maupun luar negeri, perguruan tinggi, dan perorangan. Selain itu, PPK LIPI juga bekerja sama dengan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI untuk menyediakan layanan majalah asing secara online.

2) Pusat Komputer

Pusat Komputer merupakan sarana dan prasarana untuk pengolahan, penyimpanan data dan informasi, serta desiminasi hasil penelitian. Berbagai data mikro (data karakteristik pokok dan rinci) hasil penelitian lapangan dan juga data makro hasil survei Biro Pusat Statistik (BPS) tersimpan di pusat komputer PPK LIPI. Data makro yang dimiliki pusat komputer diantaranya Sensus Penduduk (SP) 1980, SP 1990, SP 2000 Kabupaten/Kota Sangau, Kepulauan Riau, Batam dan Belu, SP 2000 Kabupaten/Kota Surabaya, Malinau, dan Nunukan. Dimensi Data Sakernas 2004, Supas 1995, Susenas 1995, Susenas 1999, Susenas 2000, SP 2000, Statistik Kesejahteraan Rakyat 2011, IPM 2010/2011, Angkatan Kerja 2011/2012, serta

(26)

26 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

sejumlah publikasi BPS tahun 2014 lainnya. Data tersebut dimasukan dalam server yang dapat diakses langsung oleh setiap peneliti. Untuk menunjang kegiatan pusat komputer, PPK LIPI memiliki sarana komputer yang masih dalam kondisi baik, sebagai beikut:

Tabel 10

Jumlah Perlengkapan Komputer Dalam Kondisi Baik Per 31 Desember 2014

NAMA BARANG JUMLAH (UNIT)

Komputer (desktop) 41 Laptop 20 Notebook 12 Netbook 1 Tablet 1 Monitor 4 LCD 3 Printer 22 Scanner 4 Server 2

3) Website dan Pangkalan Data

Semakin berkembangnya teknologi informasi mendorong PPK LIPI membangun sebuah sistem jaringan yang dimanfaatkan untuk meperkenalkan dan menginformasikan kepada dunia luar mengenai kegiatan pusat penelitian. Selain itu, website PPK LIPI yang beralamat di www.kependudukan.lipi.go.id memberikan manfaat yang besar dalam pendokumentasian dan diseminasi hasil penelitian. Sementara, alamat surat elektronik (E-mail) PPK LIPI, yaitu puslit.kependudukan@mail.lipi.go.id. Kebutuhan akan informasi difasilitasi oleh PPK LIPI melalui penyediaan akses internet bagi seluruh pegawai.

PPK LIPI saat ini menggunakan sistem “Laras” (sinkronisasi) yang diterapkan dalam kegiatan pangkalan data untuk membantu

(27)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 27 pencarian data pustaka. Adapun alamat website untuk pangkalan data PPK LIPI dapat diakses di pustaka.kependudukan.lipi.go.id. Upaya pengembangan pangkalan data dan website PPK LIPI terus dilakukan guna memenuhi tuntutan sebagai lembaga ilmu pengetahuan yang turut bertanggungjawab mencerdaskan bangsa. Untuk memperlancar kegiatan administrasi kepegawaian, keuangan, dan inventaris, setiap pegawai yang bertanggungjawab memiliki akun khusus dan dapat mengakses informasi melalui jejaring LIPI.

(28)

28 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

Bagian Ketiga

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

A. KEGIATAN PENELITIAN

Berbagai kegiatan penelitian telah dilakukan oleh para peneliti PPK LIPI di tahun 2014. Kelompok peneliti bidang kependudukan mengembangkan track record di bidang migrasi dan kesehatan terkait perubahan iklim dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Sementara, kelompok peneliti bidang ketenagakerjaan pada tahun ini melakukan kegiatan dengan tema kemitraan tenaga kerja, dunia usaha dan pemerintah menuju kelangsungan pekerjaan serta model pendidikan dan pelatihan dalam perencanaan tenaga kerja. Kelompok peneliti bidang ekologi manusia pada tahun 2014 melakukan kajian mengenai pengembangan strategi pemerintah dan adaptasi masyarakat nelayan dalam menghadapi perubahan iklim dan konsep adaptasi masyarakat perkotaan dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

Pada tahun 2014, DIPA tematik PPK LIPI tidak hanya membiayai program penelitian, tetapi juga penguasaan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai turunan program penelitian dari Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI. Tahun ini dilakukan sembilan penelitian (yang bersumber dari DIPA tematik PPK LIPI maupun DIPA satuan kerja LIPI lainnya) dan lima kegiatan. Sembilan penelitian tersebut terdiri dari enam kajian DIPA tematik, kajian perbatasan, kompetitif CSSI, dan laboratorium

(29)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 29 sosial. Lima kegiatan di bawah PPK LIPI, yaitu kegiatan peningkatan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia (SDM), pengembangan website, pengembangan dan pemeliharaan sistem pangkalan data, pengolahan data, dan Jurnal Kependudukan Indonesia. Dari kegiatan tersebut, dihasilkan delapan laporan penelitian dan tiga laporan kegiatan. Laporan tersebut sebagai berikut:

1. Alternatif Strategi Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria Terkait Perubahan Iklim

Penulis:

Zainal Fatoni

Augustina Situmorang Sri Sunarti Purwaningsih Widayatun

Yuly Astuti Sari Seftiani

ABSTRAK

Penelitian “Alternatif Strategi Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Eliminasi Malaria Terkait Perubahan Iklim” ini merupakan tahap terakhir dari serangkaian lima tahun studi PPK LIPI (2010-2014) mengenai “Pemahaman dan Perilaku Kesehatan Masyarakat serta Respons Pemerintah Daerah dan Peran Masyarakat Madani dalam Menanggulangi Masalah Kesehatan terkait Perubahan Iklim”. Studi kali ini ditujukan untuk merumuskan alternatif strategi pengendalian permasalahan kesehatan terkait perubahan iklim, khususnya pengendalian DBD di wilayah perkotaan dan eliminasi malaria di wilayah perdesaan.Hasil kajian diharapkan dapat menjadi masukan dalam menyusun kebijakan

(30)

30 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

pembangunan kesehatan, khususnya terkait DBD dan malaria sebagai salah satu dampak tidak langsung perubahan iklim.

Informasi utama dalam kajian ini diperoleh dari pengumpulan data yang dilakukan oleh Tim Peneliti PPK LIPI pada bulan April dan Mei 2014 di Kota Semarang (fokus kajian DBD) serta di Kabupaten Purworejo, Kebumen, Magelang, dan Kulonprogo (fokus kajian Malaria). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif seperti workshop denganstakeholdersterkait, diskusi kelompok terfokus (FGD), pengamatan (observasi), dan studi literatur (desk review).

Hasil kajian menunjukkan DBD masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Kota Semarang.Rentannya wilayah kota ini terhadap dampak perubahan iklim menyebabkan permasalahan DBD menjadi semakin kompleks. Isu terkait perubahan iklim belum menjadi perhatian yang dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari.Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang DBD belum sejalan dengan perilakunya, ditambah dengan karakteristik masyarakat perkotaan yang rentan terhadap penularan DBD.

Di tingkat pemerintah daerah, pengendalian DBD sudah menjadi prioritas pembangunan kesehatan, tetapi belum dikaitkan dengan isu perubahan iklim. Peraturan daerah (perda) dan peraturan walikota (perwali) terkait DBD sudah dikeluarkan dan uji coba perda DBD juga sudah dilaksanakan, namun keberlanjutan program masih menjadi tantangan.Lembaga non pemerintah yang peduli terhadap isu kesehatan relatif memadai, tetapi yang bersinergi dengan upaya pemerintah dalam pengendalian DBD masih terbatas.Sementara itu, keterlibatan masyarakat di tingkat ‘akar rumput’ menghadapi tantangan berkaitan dengan multi peran dan

(31)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 31 regenerasi kader, kejenuhan dengan rutinitas kegiatan, serta insentif yang kurang memadai.

Rangkaian studi PPK LIPI merumuskan alternatif strategi pengendalian DBD terkait perubahan iklim di Kota Semarang, meliputi upaya peningkatan pemahaman masyarakat, peran pemerintah daerah dan keterlibatan masyarakat madani. Upaya-upaya konkret dapat diimplementasikan, seperti mengedukasi masyarakat secara terus-menerus, meningkatkan kepedulian

stakeholders dalam pengendalian DBD, mengembangkan ‘road

map’ pengendalian DBD dan perubahan iklim, serta

mengintensifkan pelaksanaan perda dan perwali DBD yang sudah ada.

Sementara itu, malaria masih menjadi permasalahan kesehatan global dan termasuk dalam salah satu tujuan pembangunan milenium (MDGs).Eliminasi malaria di wilayah Pulau Jawa ditargetkan terwujud pada tahun 2015, namun sebagian daerah endemis sedang atau rendah di pulau ini menghadapi kendala untuk mencapainya.

Hasil kajian menunjukkan eliminasi malaria di Pulau Jawa menghadapi permasalahan yang kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan (perubahan iklim), kependudukan, kebijakan dan program, serta data dan informasi.Pengetahuan dan pemahaman masyarakat perdesaan tentang malaria belum sejalan dengan perilakunya, ditambah dengan belum efektifnya implementasi peraturan desa (perdes) terkait surveilans migrasi malaria.Di tingkat pemerintah daerah, persepsi bahwa kasus sudah menurun mengakibatkan malaria kurang menjadi prioritas serta dianggap sebagai tanggung jawab sektor kesehatan saja.Sementara itu, aspek kemitraan dalam

(32)

32 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

eliminasi malaria juga belum optimal, termasuk antar instansi pemerintah (lintas sektor), antar pemerintah daerah (lintas batas), serta antara pemerintah dan pihak swasta maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Rangkaian studi PPK LIPI merumuskan alternatif strategi eliminasi malaria dalam konteks perubahan iklim di Pulau Jawa, meliputi upaya peningkatan pemahaman masyarakat, peran pemerintah daerah, serta kemitraan dalam upaya eliminasi. Upaya-upaya konkret yang dapat diimplementasikan antara lain: edukasi masyarakat secara terus-menerus, advokasi stakeholders terkait, pengembangan ‘mapping kasus’ dan ‘road map’ eliminasi malaria dalam konteks perubahan iklim, serta mengintensifkan kemitraan termasuk mekanisme implementasi, monitoring, dan evaluasinya yang efektif.

Kata Kunci: Alternatif Strategi, Kebijakan, Perubahan Iklim, Pengendalian, Demam Berdarah Dengue (DBD), Eliminasi, Malaria, Semarang, Kebumen, Purworejo, Magelang, Kulonprogo

2. Memahami Migrasi karena Dampak Variabilitas Iklim: Konsep dan Strategi Pengelolaan

Penulis: Fitranita Haning Romdiati Mita Noveria Ade Latifah Bayu Setiawan Ayumi Malamassam Inayah Hidayati

(33)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 33 ABSTRAK

Kajian ini disusun berdasarkan hasil penelitian selama lima tahun (2010-2014) di Kabupaten Lomongan, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Timur yang memiliki tipologi wilayah berbeda-beda.Perubahan variabilitas iklim yang terjadi telah dirasakan petani tanaman pangan dan kebun di semua lokasi penelitian. Migrasi merupakan salah satu alternatif strategi adaptasi akibat perubahan variabilitas iklim.

Strategi pengelolaan migrasi terkait dampak perubahan variabilitas iklim harus diarahkan pada peningkatan ketahanan ekonomi lokal dan kapasitas adaptasi masyarakat dalam mengatasi dampak perubahan variabilitas iklim. Model pengelolaan migrasi akibat perubahan iklim perlu memperhatikan kondisi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, serta ketersediaan sarana dan prasarana di tiap wilayah terpapar dampak variabilitas iklim.

Kajian ini menemukan bahwa perubahan iklim bukanlah faktor pendorong tunggal dari keputusan mobilitas oleh penduduk di wilayah pertanian. Berbagai faktor lainnya, seperti faktor ekonomi dan sosial budaya turut berperan penting, bahkan kadang lebih dominan, dalam menentukan keputusan migrasi dalam suatu rumah tangga. Di masa mendatang, studi lebih lanjut secara deliberatif diperlukan untuk mengidentifikasi proses pengambilan keputusan migrasi pada masyarakat yang terpapar dampak perubahan variabilitas iklim.

Kata Kunci: Migrasi, Perubahan Variabilitas Iklim, Pengelolaan, Konsep, Strategi

(34)

34 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

3. Kemitraan Tenaga Kerja, Dunia Usaha, dan Pemerintah Menuju Kelangsungan Pekerjaan

Penulis: Devi Asiati Eniarti Djohan Nawawi Y.B. Widodo Dewi Harfina Deshinta Vibriyanti Triyono ABSTRAK

Kemitraan merupakan hal yang sangat penting bagi pengembangan ketenagakerjaan dan kelangsungan pekerjaan di Indonesia mengingat Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan ketenagakerjaan. Diantara berbagai permasalahan di bidang ketenagekerjaan adalah hubungan kerja yang sangat berkaitan dengan kelangsungan kerja dan dipengaruhi oleh hubungan kemitraan antara tenaga kerja,dunia usaha dan pemerintah. Selama ini hubungan kemitraan antar pelaku ekonomi tersebut dapat dikatakan kurang seimbang. Hal ini karena lemahnya posisi tawar tenaga kerja sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara supply dan demand tenaga kerja. Hubungan kemitraan yang tidak seimbang semakin terasa pada kegiatan ekonomi berskala kecil dan ekonomi informal yang tidak tersentuh oleh aturan dalam hubungan industrial. Pemerintah mengembangkan konsep kemitraan yang melibatkan usaha besar dan usaha kecil dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan. Hubungan kemitraan yang berjalan seimbang dapat menciptakan pemberdayaan melalui proses alih

(35)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 35 keterampilan bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan, sumberdaya manusia, dan teknologi sesuai dengan pola kemitraan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem kemitraan yang dapat memberdayakan tenaga kerja menuju kelangsungan pekerjaan di sektor perikanan. Penelitian dilakukan di Kota Tegal dan Kabupaten Cilacap menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, Jisam dan Workshop dan studi literatur.

Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan kemitraan dan pemberdayaan nelayan dapat dilakukan jika terdapat sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha dan kelompok nelayan. Untuk mendukung hal tersebut, hal terpenting yang perlu dilakukan pada tahap awal adalah membangun dan meningkatkan kapabilitas dan kepengurusan kelompok nelayan di tingkat lokal. Hal ini diperlukan terutama bagi nelayan kecil mengingat banyaknya hambatan dan keterbatasan individu nelayan ketika mereka harus bekerja dalam kelompok nelayan. Selain itu, program pendampingan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan juga sangat diperlukan terutama dari pemerintah daerah setempat dan melibatkan berabagai unsur kelembagaan kenelyanan yang ada di daerah. Selanjutnya, diperlukan strategi kebijkan dan program yang sasarannya mencakup pencapaian kemandirian kelompok nelayan di bidang peningkatan kepemilikan peralatan tangkap, permodalan usaha, pemasaran hasil, dan pengolahan hasil produksi. Jika hal tersebut dapat dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan akan tercipta peningkatan kesejahteraan, kemandirian masyarakat nelayan, dan keberlangsungan usaha dan pekerjaan di sektor perikanan.

Kata Kunci: Kemitraan, Pemberdayaan, Tenaga Kerja, Kelangsungan Pekerjaan

(36)

36 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

4. Model Pendidikan dan Pelatihan dalam Perencanaan Tenaga Kerja

Penulis: Ngadi

Titik Handayani Makmuri Sukarno Andy Ahmad Zaelany Sri Hargiono

Vanda Ningrum Angga Sisca Rahadian

ABSTRAK

Penelitian tentang model pendidikan dan pelatihan sektor perikanan ini merupakan tahap akhir dari rangkaian lima tahun penelitian. Penelitian tahun pertama sampai ke empat merupakan dasar dalam menyusun model pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di sektor perikanan. Tahun pertama mengkaji kebijakan perencanaan tenaga kerja dalam menghadapi ledakan penduduk usia kerja. Hasil yang diperoleh bahwa belum adanya kebijakan baik tertulis maupun tidak tertulis mengenai perencanaan tenaga kerja dalam menghadapi ledakan penduduk usia kerja. Hasil penelitian tahun 2011 menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan melalui pendidikan kejuruan/vokasi didorong untuk menghasilkan lulusan yang terampil, akan tetapi program pendidikan vokasi juga belum sepenuhnya disesuaikan dengan potensi ekonomi di daerah yang bersangkutan. Pada tahun 2012 dan 2013, penelitian dikhususkan pada sektor industri pariwisata dan sektor perikanan. Kajian di sektor pariwisata ditemukan adanya ketimpangan antara perkembangan industri pariwisata dengan tenaga kerja. Tidak jauh

(37)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 37 berbeda dengan kajian di tahun sebelumnya, pada tahun 2013 ditemukan bahwa rendahnya daya serap terhadap lulusan SMP perikanan.

Model pendidikan dan pelatihan sektor perikanan Kabupaten Sukabumi perlu memperhatikan keterkaitan dua unsur pokok yakni unsur penyelenggara diklat dan diluar diklat. Masing masing unsur hendaknya tidak memiliki persoalan di dalamnya dalam arti di lembaga kediklatan harus memiliki sarana dan prasarana yang memadahi. Di samping itu persoalan lain harus sudah diantisipasi yakni adanya hasil peserta didik yang disiapkan untuk kesinambungan masa depannya seperti ada kesempatan kerja yang dapat menampung dengan jaminan kesejahteraan sesuai dengan kinerja dan produktivitas. Dari aspek penawaran untuk menyiapkan tenaga kerja terampil diperlukan “model kebijakan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di sektor kelautan.” Kebijakan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di Sukabumi harus mempertimbangkan keterkaitan antara kelembagaan, dan sinergi antar unsur persoalan (main problem dan secondary problem). Gambaran atau model tersebut diharapkan sebagai petunjuk untuk keperluas perencanaan tanaga kerja terutama di daerah yang mempertimbangkan sisi permintaan dan penawaran tenaga kerja. Program pendidikan pelatihan di Cirebon selama ini cenderung berorientasi proyek yang bersifat top down dari pusat/provinsi, dan tidak berkesinambungan. Setelah pelatihan tidak dilakukan praktek langsung dan dipantau sampai dengan monitoring. Di samping itu, kurangnya sinergitas antar kelembagaan menyebabkan tumpang tindihnya jenis pelatihan. Untuk mengatasi berbagai persoalan pendidikan pelatihan sebagaimana dikemukakan, serta mengingat bahwa pendidikan dan pelatihan sebagai sosialisasi value,

(38)

38 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

unggul dalam adaptasinya terhadap kebutuhan perikanan yang cocok dengan perubahan nature, kultur dan struktur, maka diperlukan model alternatif pendidikan pelatihan dengan prinsip-prinsip yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa aspek yaitu berkaitan dengan: 1) Reposisi peran pemerintah pusat dan otonomi daerah, 2) koordinasi lintas sektor, hulu-hilir dan lintas stakeholder, 3) SDM, dan infrastruktur serta 4) kurikulum, pembelajaran dan orientasi pendidikan pelatihan.

Kata Kunci: Model pelatihan dan pendidikan, Tenaga Kerja, Sektor Perikanan, Kabupaten Sukabumi, Kota Cirebon

5. Pengembangan Strategi Pemerintah dan Adaptasi Masyarakat dalam Menghadapi Perubahan Iklim yang Berpengaruh Terhadap Kehidupan Ekonomi Petani dan Nelayan

Penulis:

Herry Jogaswara Deny Hidayati Gutomo Bayu Aji Temi Miranda Indriati Syarifah Dalimunte Andini Desita Eka Putri

ABSTRAK

Penelitian pada tahun 2014 merupakan kegiatan terakhir dari rangkaian penelitian rencana strategis (renstra) 2010-2014. Penelitian ini memberikan fokus pada wilayah pesisir terkait dengan kehidupan nelayan dan masyarakat pesisir; serta pertanian pangan dan hortikultura terkait dengan kehidupan petani pedesaan. Wilayah kajian lapangannya yaitu kabupaten Demak,

(39)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 39 Provinsi Jawa Tegah, kota Batu Provinsi Jawa Timur dan Propinsi Bali.

Penelitian ini pada intinya mencoba melihat bagaimana adaptasi petani dan nelayan terhadap dampak dari perubahan iklim, serta bagaimana kebijakan pemerintah pusat dan daerah terkait adaptasi perubahan iklim. Penelitian ini menemukan adanya berbagai cara penyesuaian diri pada masyarakat petani dan nelayan, baik yang bersifat jangka pendek (mekanisme koping) maupun pola adaptasi yang telah cukup mapan dikarenakan adanya pengalaman dalam menghadapi ketidak-pastian cuaca/musim. Ditemukan juga tindakan-tindakan adaptif di kalangan petani pada sisi teknik budi daya dan penggunaan alat-alat produksi pertanian. Kemudian tindakan adaptif nelayan yang terkait dengan penyesuaian waktu melaut, wilayah tangkapan dan alat/armada tangkap yang disesuaikan dengan kondisi baru. Pada beberapa kasus, tindakan migrasi ke kampung asal dan perpindahan lokais tempat tinggal secara terpaksa dilakukan, karena tidak ada pilihan lain.

Adaptasi pada tingkat masyarakat, belum diimbangi dengan perangkat kebijakan yang mendukung adaptasi perubahan iklim, baik pada tingkat pusat dan daerah. Kebijakan pada tingkat pusat masih diwarnai dengan kuatnya tindakan mitigasi, khususnya terkait dengan efek Gas Rumah Kaca (GRK). Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API), baru diluncurkan oleh Bappenas pada pertengahan tahun 2014. Selain itu, pendekatannya masih bersifat hard adaptation yang sering disebut adaptasi struktural. Karena memberikan fokus yang sangat kuat terhadap penguatan infrastruktur.

Penelitian ini merekomendasikan fokus kebijakan yang bersifat non-struktural atau soft adaptation, yaitu tindakan adaptasi yang

(40)

40 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

memberikan tekanan pada peningkatan penyadaran pada berbagai tingkatan, mulai dari pembuat kebijakan hingga masyarakat petani dan nelayan. Adaptasi non-struktural ini ditempuh dengan kegiatan advokasi bagi pembuat kebijakan dan kegiatan-kegiatan berbasis akar rumput di tingkat petani dan nelayan.

Kata Kunci: Perubahan Iklim, Adaptasi, Petani, Nelayan, Kabupaten Demak, Kota Batu, Bali

6. Strategi Pemerintah dan Konsep Adaptasi Masyarakat Perkotaan dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim

Penulis: Rusli Cahyadi Fadjri Alihar Toni Sutopo Laksmi Rahmawati Rusida Yuliyanti

Intan Adhi Perdana Putri Luh Kitty Katherina

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian tahun terakhir dari rangkaian lima tahun penelitian tentang dampak perubahan iklim dan adaptasi masyarakat perkotaan dengan kasus di Kota Semarang. Tujuan penelitian ini adalah menyusun sebuah alternatif strategi adaptasi oleh pemerintah daerah untuk mewujudkan keamanan insani. Intervensi pemerintah merupakan upaya untuk mengoptimalkan adaptasi di tingkat rumah tangga dan komunitas karena terkait dengan keterbukaan pada akses peningkatan kapasitas adaptasi. Alternatif strategi adaptasi ini penting dilakukan

(41)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 41 mengingat di Kota Semarang sudah memiliki program yang terkait dengan perubahan iklim dan adaptas, di sisi lain, kerentanan masyarakat masih terus terjadi. Penyempurnaan strategi adaptasi masih terus dilakukan agar dapat mengurangi kerentanan secara optimal. Penyusunan alternatif strategi adaptasi ini menggunakan indikator pemahaman dan pengetahuan masyarakat dan stakeholder. Beragam adaptasi sudah dilakukan masyarakat Kota Semarang terutama terkait dengan perubahan ketersediaan sumber daya air dan perubahan temperatur udara. Sementara itu Pemerintah Kota Semarang juga mengeluarkan program dan kebijakan yang mengarah pada antisipasi dampak perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan perkotaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yaitu melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus untuk stakeholder dan masyarakat. Analisis data dilakukan menggunakan analisis SWOT untuk menemukan alternatif strategi yang paling relevan dan analisis stakeholder untuk mengetahui mekanisme yang tepat dalam penyusunan program dan kebijakan yang efektif.

Kata Kunci: Alternatif Strategi Adaptasi, Perkotaan, Perubahan Iklim, Pengelolaan Lingkungan, Dinamika Penduduk, Kota Semarang

7. Strategi Peningkatan Status Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Tangga Migran Miskin Di Perkotaan Dalam Konteks Pemberlakuan UU SJSN Pada 2014 (Kompetitif CSSI)

ABSTRAK

Isu kesehatan ibu dan anak (KIA) penting, karena terkait dengan penyiapan kualitas hidup yang baik. Penanganan yang tepat pada awal kehidupan anak akan menentukan kualitas hidup mereka di

(42)

42 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

kemudian hari. Kesehatan ibu yang baik berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dan menciptakan keluarga yang sehat. Jika status kesehatan mereka rendah maka sulit menciptakan kualitas hidup SDM berkualitas. Angka kematian ibu (AKI) yang merupakan salah satu indikator kesehatan ibu dan anak masih tetap tinggi meskipun sudah banyak intervensi yang dilakukan oleh pemerintah. Kondisi ini menyebabkan sulitnya memenuhi target MDGs terkait dengan tujuan ke 5 tentang penurunan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Masalahnya, aksesibilitas terhadap pelayanan KIA belum secara menyeluruh dan adil dapat dinikmati berbagai pihak, meskipun berbagai program pemerintah sudah diimplementasikan. Hasil penelitian PPK-LIPI yang dilakukan di Kota Bandung dan Makassar terhadap penduduk migran miskin (2009-2011) menunjukkan bahwa masih banyak anggota rumah tangga migran miskin di perkotaan, khususnya dari rumah tangga migran non permanen yang terkendala dalam mengakses layanan kesehatan sehingga berdampak pada kesehatannya. Sejalan dengan diberlakukannya UU no. 40 Tahun 2004 tentang SJSN pada 2014, kemungkinan besar akan menemukan kendala khususnya yang terkait dengan sektor informal yang belum menjadi fokus pada tahap awal dari pemberlakuan UU tersebut. Padahal sebagian besar anggota rumah tangga migran miskin di perkotaan tergantung pada sektor informal. Kemungkinan hal ini juga membawa implikasi pada kondisi kesehatan ibu dan anak dari rumah tangga tersebut. Oleh karena itu, kajian ini penting dilakukan mengingat masih terbatasnya kajian yang mengaitkan antara peningkatan kesehatan ibu dan anak rumah tangga migran miskin dalam konteks pemberlakuan UU SJSN, khususnya jaminan kesehatan.

Penelitian tahun 2014 ini bertujuan untuk mengkaji upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak pada keluarga miskin

(43)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 43 perkotaan dalam konteks pemberlakukan UU SJSN pada tahun 2014. Hasil kajian diharapkan akan dapat membantu memberikan strategi alternatif pada implementasi UU SJSN khususnya terkait dengan upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan survei terhadap 600 rumah tangga migran miskin di perkotaan yang memiliki ibu hamil dan atau memiliki bayi/balita (300 rumah tangga per kota). Lokasi penelitian dilakukan di dua wilayah perkotaan, yaitu Kota Makassar (Provinsi Sulawesi Selatan) dan Kota Bandung (Provinsi Jawa Barat). Hasil penelitian 2014 menemukan beberapa permasalahan terkait dengan implementasi jaminan kesehatan dengan skema BPJS Kesehatan sesuai dengan amanat SJSN, yaitu permasalahan akurasi data kepesertaan, kurang pemahaman terhadap akses pelayanan kesehatan, dan persoalan dalam penyelenggaran layanan kesehatan. Sementara permasalahan yang terkait dengan KIA, antara lain masih adanya komplikasi saat kehamilan, anak lahir mati, ataupun berat bayi lahir rendah. Selain itu, ketiadaaan jaminan kesehatan dan kartu identitas kependudukan setempat menyebabkan pemanfaatan layanan kesehatan lanjutan tidak optimal. Kondisi mereka semakin rentan karena selain tinggal di permukiman kumuh dengan segala keterbatasannya, sumber pendapatan rumah tangga dari sektor informal juga kurang memadai. Menurut skema BPJS Kesehatan, mereka tidak termasuk dalam kelompok penerima bantuan iuran karena mereka bukan pekerja. Meningkatkan akses rumah tangga migran miskin di perkotaan terhadap layanan KIA akan dapat memperkuat ketahanan sosial sehingga kelangsungan hidup di berbagai aras dapat tercapai. Penelitian ini menghasilkan rumusan strategi kebijakan terkait dengan upaya tersebut dan diharapkan dapat memberikan masukan bagi kebijakan pembangunan Nawa Cita

(44)

44 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

agenda prioritas kelima khususnya point dua, yaitu program Kartu Indonesia Sehat melalui layanan kesehatan masyarakat.

Kata Kunci: Kesehatan Ibu dan Anak, Rumah Tangga Migran Miskin, Perkotaan, SJSN, Jaminan Kesehatan, BPJS Kesehatan, Kota Makassar, Kota Bandung

8. Kedaulatan Indonesia di Wilayah Perbatasan Laut: Tinjauan dari Perspektif Sosial

ABSTRAK

Kedaulatan negara memiliki makna yang luas, tidak hanya terbatas pada kebebasan dalam mengelola negara tanpa intervensi pihak asing. Kedaulatan negara berkaitan dengan berbagai aspek, mulai dari politik sampai dengan aspek sosial ekonomi dan budaya yang berpengaruh terhadap kesejahteraan warga negara. Untuk mewujudkan kedaulatan negara, diperlukan kehadiran negara dalam berbagai aspek kehidupan bernegara, mulai dari menjaga keamanan dari beragam gangguan dan ancaman, khususnya yang berasal dari pihak asing sampai dengan menciptakan kesejahteraan penduduk yang antara lain dilakukan melalui pemenuhan berbagai kebutuhan dasar mereka (di bidang sosial ekonomi dan budaya). Kehadiran negara diperlihatkan dari program-program pembangunan di segala bidang, mencakup politik, sosial ekonomi, dan budaya. Di wilayah perbatasan, termasuk perbatasan laut, kehadiran negara sangat diperlukan karena peran pentingnya sebagai penentu batas yurisdiksi negara yang sekaligus membatasinya dari wilayah negara tetangga.

Hasil penelitian di dua wilayah perbatasan laut negara, Kabupaten Karimun dengan Malaysia dan Singapura serta Kepulauan Sangihe

(45)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 45 dengan Filipina, menunjukkan bahwa negara telah memperlihatkan kehadirannya melalui program-program pembangunan di berbagai aspek dan implementasinya. Namun demikian, kehadiran negara belum optimal, terlihat dari masih banyaknya permasalahan yang muncul di wilayah perbatasan laut. Berbagai permasalahan yang masih membelenggu wilayah perbatasan laut adalah ketidakjelasan batas wilayah perbatasan laut; keterbatasan sarana prasarana keamanan, sosial dan ekonomi; lemahnya koordinasi antara institusi dalam mengelola wilayah perbatasan; terjadinya aktifitas ilegal dan kejahatan lintas negara seperti penangkapan ikan ilegal (illegal fishing), terorisme, dan penyelundupan barang-barang terlarang; tergerusnya budaya maritim akibat perubahan penggunaan armada tangkap dari “londe” ke pumpboat di Kabupaten Kepulauan Sangihe; dan adanya unregistered citizens di wilayah perbatasan Sangihe-Filipina yang dikenal dengan “Sapi” dan “Pisang”.

Berbagai permasalahan di atas memerlukan penyelesaian (segera) untuk menunjukkan adanya kedaulatan negara di wilayah perbatasan laut. Penyelesaian beberapa masalah tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia, akan tetapi juga membutuhkan keterlibatan negara tetangga, seperti penetapan garis batas laut negara, pencegahan kegiatan ilegal yang dilakukan oleh warga negara asing, dan penduduk tanpa kewarganegaraan di perbatasan Sangihe dan Filipina Selatan. Untuk itu, diperlukan upaya diplomasi dengan negara tetangga. Penyelesaian berbagai permasalahan di wilayah perbatasan laut memerlukan upaya yang komprehensif. Oleh karenanya, diperlukan kebijakan yang strategis disertai dengan implementasinya yang sesuai dengan kebijakan. Selain itu, perlu dilakukan upaya-upaya terobosan yang sekaligus juga bertujuan untuk mempercepat pembangunan wilayah perbatasan laut negara.

(46)

46 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN

9. Laporan Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

ABSTRAK

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan membuka wawasan yang lebih luas bagi seluruh pegawai P2 Kependudukan, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengembangkan kompetensi tenaga peneliti dan staf penunjang melalui berbagai program pelatihan. Secara umum tujuan dari kegiatan pengembangan sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM P2 Kependudukan agar dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan meningkatkan kinerja P2 Kependudukan sesuai dengan kompetensi lembaga serta membangun kerja tim agar lebih professional dalam bekerja untuk dapat meningkatkan capaian prestasi serta mewujudkan kemandirian lembaga dalam menghadapi persaingan global. Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai metode atau pendekatan yang tujuannya adalah untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang suatu hal dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

Dalam kegiatan pengembangan SDM ini telah dilakukan berbagai pelatihan yang ditujukan kepada para peneliti maupun staf penunjang. Pelatihan meliputi 1) Pelatihan dasar-dasar demografi diadakan dengan harapan agar peneliti muda khususnya atau peneliti pada umumnya mempunyai fokus kajian tentang demografi/kependudukan. Pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang demografi dan kependudukan menjadi sangat penting dalam rangka menanalisis isu-isu dan permasalahan kependudukan. 2) Pelatihan penulisan juga diadakan khusus ditujukan kepada para

(47)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 47 staf penunjang agar dapat membuat suatu tulisan yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang tugas dan kewajiban masing-masing selain itu terkait pula dengan pengembangan website dan pangkalan data PPK LIPI. 3) Pelatihan terkait dengan pengembangan kemampuan dan ketrampilan tata laksana perkantoran juga dilakukan guna mendukung berbagai kegiatan di PPK LIPI. Dalam pengembangan SDM dilakukan pula kegiatan rapat kerja yang tujuannya adalah untuk merencanakan program kegiatan lembaga dan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan serta untuk meningkatkan kebersamaan dan kerjasama. Berbagai kegiatan sosialisasi yang terkait dengan pengembangan SDM juga dilakukan untuk memperluas wawasan, seperti halnya sosialisasi tentang BPJS, e-SKP dan lain-lain.

Dengan adanya pelatihan ini peneliti maupun staf penunjang dituntut dapat lebih professional dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Hal ini dilakukan untuk menigkatkan kualitas lembaga, kualitas peneliti dan staf pendukung penelitian (pustakawan, tenaga administrasi keuangan, kepegawaian, dan tenaga teknologi informasi) agar profesional dalam menyikapi berbagai isu terkait dengan masalah kependudukan serta profesional dalam memberikan saran bagi suatu kebijakan. Oleh karena itu, program peningkatan sumber daya manusia pada P2 Kependudukan ini perlu dilaksanakan secara berkesinambungan. Keberhasilan kegiatan diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja para peneliti dan staf penunjang maupun lembaga ini dalam capaian prestasi dan kemandiriannya serta dapat bersaing dengan lembaga penelitian kependudukan lainnya.

(48)

48 LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 10. Laporan Kegiatan Pengembangan Website

ABSTRAK

Kemajuan teknologi informasi yang pesat mendorong penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi internet. Pertumbuhan internet di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang pesat dan memacu lembaga untuk melakukan komunikasi data online dengan memanfaatkan system jaringan internet. Sarana komunikasi tersebut salah satunya adalah melaui website. Website akan membuat penyebaran informasi menjadi lebih efektif dan efisien karena tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Penyebaran informasi dalam kegiatan pengelolaan data dan informasi suatu lembaga penelitian merupakan bagian integral dari kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kependudukan–LIPI. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yang didukung dengan kegiatan penelitian yang semakin kompleks maka pengelolaan data dan informasi penelitian yang dilakukan secara efisien dan tepat merupakan suatu kebutuhan nyata. Untuk itu diperlukan pengembangan website PPK LIPI yang didukung oleh pengelolaan, aksesibilitas, dan kebergunaan

website.

Kata Kunci: Website, Aksesibilitas, Kebergunaan 11. Laporan Kegiatan Pengembangan Pangkalan Data

ABSTRAK

Data base yang memuat profil dan aktivitas pegawai sangat penting dan dibutuhkan oleh suatu unit kerja untuk berbagai keperluan, antara lain guna kepentingan manajemen, monitoring dan evaluasi

(49)

LAPORAN TAHUNAN 2014 PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN 49 kinerja pegawai di unit kerja tersebut. PPK LIPI juga merupakan salah satu unit kerja atau instansi pemerintah yang memerlukan informasi data base tersebut. Oleh karena itu, PPK LIPI membangun dan mengembangkan database tersebut dalam bentuk sistem informasi dan kinerja pegawai. Sistem ini dibuat dengan perangkat lunak open source yaitu PHP, yang digunakan untuk menyimpan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi dalam format digital. Sebelum sistem informasi ini terbentuk, PPK LIPI belum memiliki dukungan informasi yang lengkap dan terstruktur terkait dengan aktivitas pegawai, perilaku kerja pegawai dan sasaran kinerja setiap pegawai. Kondisi ini membuat penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) dan Laporan tahunan PPK LIPI mengalami kendala dan kesulitan. Untuk itu perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang dapat mempermudah Manajemen PPK LIPI di dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap setiap kegiatan pegawai dan kegiatan lembaga. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat mempercepat penilaian terhadap kinerja pegawai dan kinerja lembaga.

Sistem informasi ini baru dapat diakses melalui alamat 192.168,73.181/e-monitoring/index.php/web, dan akan terbuka menu Login yang meminta username dan password. Sistem ini memuat beberapa menu yaitu (a) permohonan izin, (b) profil pegawai, dan (c) aktivitas pegawai. Selain menu-menu tersebut, sistem ini juga dapat menghasilkan report atau laporan rekapitulasi hasil penginputan data dari masing-masing bagian sistem dalam sistem informasi kinerja Pegawai PPK LIPI. Report ditujukan sebagai dokumentasi untuk kepentingan administrasi individu maupun satuan kerja. Berdasarkan kepentingan, report dari sistem Informasi Kinerja Pegawaian PPK LIPI terbagi menjadi dua bagian, yaitu daftar riwayat hidup pegawai dan rekapitulasi kinerja pegawai PPK LIPI.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman dalam rangka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 2 Jonggrangan pada mata pelajaran

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi yang dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan meningkatkan pemahaman mengenai pengaruh kepuasan

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai motivasi dan disiplin kerja dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai yang diperoleh baik pada

Bagaimana atau apa upaya yang harus ditempuh untuk meningkatkan motivasi, budaya organisasi, dan kompetensi dalam rangka peningkatan kinerja Pegawai Bagian Humas Sekretariat

Ketiga; pencerahan ( enlighten ) yaitu membuka wawasan pegawai BKD Provinsi Lampung untuk berpikir maju, dinamis, kreatif, tanggungjawab dan mengarah kepada tercapainya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan serta membuka wawasan lebih luas dalam bidang akuntansi terkait green economy accounting,

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya tentang inovasi-inovasi yang di lakukan oleh lembaga pemerintahan salah

Salah satu bentuk partisipasi kongkrit kami dalam rangka membuka wawasan dan cakrawala dunia dalam penyampaian informasi yang bermanfaat, aktual, transparan dan dapat