• Tidak ada hasil yang ditemukan

By : Ratih Permata Perdanakusuma. Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "By : Ratih Permata Perdanakusuma. Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMUNIKASI ORGANISASI

DALAM PERENCANAAN EVENT SEMINAR

“TRANSFORMASI BISNIS” SEBAGAI

STRATEGI PROMOSI AEROTICKET

DI JAKARTA SELATAN PERIODE MEI 2012

By :

Ratih Permata Perdanakusuma

Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

Telp. (62-21) 534 5830

Email penulis : ratih.permata@rocketmail.com Nama Mahasiswa : Ratih Permata Perdanakusuma

Nama Dosen Pembimbing : D3473 -Lidya Wati Evelina, Dra., M.M

Abstract

The Research Purposes are to complete graduation requirements at the S1 level of marketing

communications at the University of Bina Nusantara, and to find out how the effect of GulaGula program on Trans TV on the behavior of cooking housewives. Research method used in this study is a quantitative research method using a descriptive type of research format. This method is most appropriate to because of the results obtained based on hard data has been obtained by the respondent that the audience GulaGula cooking program.Results achieved are through a test of validity, showing measurements to be measured by the researchers on the effect of GulaGula cooking program on the behavior of cooking housewives in two villages in central Jakarta. Reliability test results show that the accuracy of respondents' answers were accurate. While, the regression test in this study shows how close the relationship between the independent variables with the dependent variable.Conclution of this study is proving that watching GulaGula cooking program on Trans TV affects the cooking behavior of housewives in Kelurahan Kenari and Cempaka Putih Barat.

Keywords

Organizational Communication,

(2)

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui komunikasi organisasi didalam PT Innovatech Mediasky dan penerapannya pada perencanaan event seminar serta mengupas alasan dan optimalitas pemilihan event seminar sebagai strategi promosi dari mata internal perusahaan. Metode Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif-Kualitatif yang berfokus pada wawancara, observasi dan suasana ilmiah. Hasil yang dicapai adalah PT Innovatech Mediasky menggunakan tipe kekuasaan Legitimate Power dalam komunikasi organisasi serta memilih event seminar sebagai strategi promosi yang baru karena dapat meningkatkan penjualan dalam waktu yang singkat. Simpulan yang diambil adalah komunikasi organisasi yang kurang optimal pada PT Innovatech Mediasky menghambat perencanaan event seminar “Transformasi Bisnis” dan strategi promosi berupa event seminar merupakan bagian dari sales promotion yang berfokus pada consumer-oriented promotion.

Kata Kunci

Komunikasi organisasi, Perencanaan event seminar, Strategi promosi

PENDAHULUAN

Motivasi melakukan perjalanan jauh sudah ada sejak jaman kuno, terdapat dorongan keagaman serta dorongan untuk memperbesar hubungan ekonomi yang memotivasi seseorang untuk melakukan perjalanan jauh dari tempat kediamannya (Muljadi,2009:3-4). Sejarah lahirnya biro perjalanan didunia diawali dengan munculnya perusahaan Inggris Cox & Kings pada pertengahan abad ke-18 yang memberikan fokus pada pelayanan perbankan. Biro perjalanan modern kemudian di cetuskan oleh Thomas Cook di pertengahan abad ke-19 dan mengembangkannya menjadi rantai keagenan dan membuat paket wisata di kuartal akhir abad ke-19. Tidak hanya di Inggris, Amerika Utara pun memiliki biro perjalanan tertua bernama Brownell Travel yang memimpin perjalanan wisata dari Amerika ke Eropa. Pada akhirnya biro perjalanan berkembang dengan pesat dari awal abad ke-20 hingga kini.

Di Indonesia, banyak ragam paket wisata yang ditawarkan oleh para biro perjalanan, dari mulai wisata domestik, wisata internasional, jalur darat, jalur laut hingga jalur udara. Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.508 pulau didalamnya. Indonesia memiliki keindahan yang tidak ternilai harganya dan keindahan tersebut yang menjadikan Indonesia sebagai tempat yang tepat untuk berjelajah, untuk menikmati keindahannya dari

Sabang sampai Merauke. Aset Indonesia ini disadari oleh para pelaku bisnis yang kemudian membuat mereka memilih untuk menjalankan bisnis di dunia biro perjalanan. Meningkatnya kegiatan perekonomian di dunia biro perjalanan menciptakan beragam jenis sistem biro perjalanan yang semakin spesifik dan menyesuaikan dengan karakteristik serta kebutuhan pelaku bisnis yang ingin bergabung.

Terdapat dua aspek yang harus ditingkatkan oleh pelaku bisnis biro perjalanan, pertama adalah meningkatkan penjualan mereka dengan memberikan layanan yang terbaik, dan yang kedua adalah menambah jaringan rantai agen dengan merekrut pelaku bisnis lain untuk bergabung. Persaingan para pelaku bisnis biro perjalanan untuk meningkatkan pendapatan serta menambah rantai agen mereka tidak hanya berhenti disini, tingginya persaingan membuat mereka membutuhkan usaha yang lebih. Tidak hanya memberikan sistem yang spesifik menyesuaikan dengan karakteristik pelaku bisnis, para pelaku bisnis di dunia biro perjalanan ini juga harus menyusun strategi dalam meningkatkan perhatian publik atas produk yang mereka tawarkan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan perhatian dan minat masyarakat terhadap bisnis biro perjalanan ini adalah dengan mengadakan seminar. Seminar yang dibuat oleh PT Innovatech Mediasky sebagai perusahaan yang menciptakan suatu sistem penjualan tiket penerbangan berbasis online yang ditujukan kepada pecinta bisnis terutama bisnis di bidang biro perjalanan yang disebut dengan Aeroticket.

(3)

Seminar ini pada dasarnya mengemas inti pesan yang ingin disampaikan oleh Aeroticket yaitu untuk mengajak para peserta untuk memulai bisnis tiket online dengan melalui pesan yang menarik secara umum, yaitu pesan mengenai Entrepreneurship. PT Innovatech Mediasky biasa melakukan kegiatan komunikasi pemasaran untuk Aeroticket melalui sarana pameran dan in-house training. Seminar adalah tindakan komunikasi pemasaran yang baru yang dilakukan oleh produk Aeroticket yang hampir satu tahun berdiri ini.

PT Innovatech Mediasky merupakan perusahaan yang mengambil inspirasi dari perkembangan potensial kegiatan ekonomi di dunia penerbangan. PT Innovatech Mediasky merupakan perusahaan yang bersinggungan dengan PT Indocipta Polanusa, dengan dikepalai oleh satu orang presiden direktur yang sama, perusahaan ini memiliki produk bernama Airporteve sebagai satu-satunya sarana advertising yang berupa TVC di dalam bandara di Indonesia. Kedua perusahaan ini dikenal sebagai satuan kelompok yang sering disebut dengan I Media Group. I Media Group juga memiliki produk bernama Adwa sebagai production house yang memiliki spesialisasi dalam pembuatan company profile dan iklan, I Media Group juga merupakan satu-satunya distributor produk Nosk di Indonesia yang merupakan filter debu pada saluran pernapasan yang sangat praktis digunakan pada hidung dan masih banyak produk lainnya. Produk dari PT Innovatech Mediasky yang menarik dan terakhir diluncurkan adalah Aeroticket.

Aeroticket merupakan suatu sistem penjualan tiket penerbangan domestik berbasis online yang ditujukan bagi para pelaku bisnis yang ingin menggerakkan usaha di bidang biro perjalanan yang kemudian disebut dengan agen. Aeroticket memberikan banyak kemudahan dan keuntungan bagi agen-nya yang dapat membantu mereka dalam tiap tahap transaksi. Dengan melalui sistem Aeroticket, agen dapat melakukan pencarian tiket, penawaran kepada klien, menaikkan margin dari harga tiket penerbangan, booking tiket penerbangan, hingga melakukan issued tiket sendiri.

Dengan menyadari bahwa Aeroticket bukanlah satu-satunya produk sistem penjualan tiket penerbangan domestik berbasis online, maka strategi promosi yang dijalankan Aeroticket melalui event seminar “Transformasi Bisnis” merupakan bahan penelitian yang baik.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif-Kualitatif. Riset kualitatif menurut Catherine Marshal didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Sarwono,2006:193). Ardianto (2011:60) menyatakan bahwa metode Deskriptif-Kualitatif menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah, dimana peneliti terjun langsung ke lapangan dan bertindak sebagai pengamat. Obyek penelitian merupakan orang-orang yang terlibat didalam perencanaan serta pelaksanaan event seminar “Transformasi Bisnis”.

Teknik pemilihan informan menggunakan pendekatan non-probabilitas. Non-probability sampling merupakan metode sampling yang setiap individu atau unit dari populasi tidak memiliki kemungkinan (non-probability) yang sama untuk terpilih. (Herdiansyah, 2011:106)) .

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu dengan wawancara dan observasi derdasarkan data dokumentasi. Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dari perencanaan event seminar “Transformasi Bisnis” melalui para informan sedangkan observasi dilakukan untuk mendeskripsikan data-data hasil pengamatan peneliti.

Metode Pengumpulan Data a. Wawancara

(4)

Menurut Berger dalam Kriyantono (2011:98), wawancara adalah percakapan antara periset, yaitu seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan, yaitu seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

Dalam Kriyantono (2010:98-100) terdapat jenis-jenis wawancara yang dijabarkan, antara lain wawancara pendahuluan yang biasa digunakan untuk memperkenalkan peneliti dengan subjek yang akan diteliti, wawancara terstruktur yang disusun secara sistematis dari pertanyaan yang mudah hingga kompleks, dan yang terakhir adalah wawancara semistruktur yang dapat dilakukan secara bebas namun tetap terarah agar tetap berada dijalur pokok permasalahan.

b. Observasi

Metode observasi adalah metode dimana periset mengamati langsung objek yang diteliti (Kriyantono, 2010:64). Observasi sangat cocok dipadukan dengan metode wawancara karena dapat menjelaskan secara detil permasalahan yang dihadapi peneliti terutama dalam perencanaan sebuah event. Observasi lapangan adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Menurut Kriyantono (2010:110) observasi dibagi menjadi dua yaitu observasi partisipan dan non-partisipan. Observasi partisipan adalah metode observasi dimana peneliti juga berfungsi sebagai partisipan dan ikut serta didalam kegiatan yang dilakukan oleh kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi non-partisipan merupakan metode observasi dimana peneliti hanya bertindak mengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktivitas yang dilakukan oleh kelompok yang diteliti, baik kehadirannya diketahui maupun tidak diketahui.

Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipan untuk pengumpulan data karena peneliti secara langsung terlibat didalam perencanaan event seminar yang diadakan oleh PT Innovatech sekaligus menjadi peserta magang di perusahaan tersebut. Peneliti yang terlibat secara langsung dapat mengamati sekaligus ikut melakukan apa saja yang dikerjakan oleh sumber data, sehingga peneliti dapat merasakan suka dan duka yang dimana perasaan tersebut dapat menjadi data penting didalam penelitian kualitatif.

Metode observasi ini berfokus pada perkembangan perencanaan event sehingga data yang disajikan dilihat dari dokumentasi perkembangan pembuatan proposal yang dijalankan oleh divisi marketing communication sebagai orang yang bertanggung jawab dalam keseluruhan perencanaan event ini. c. Dokumentasi

Menurut Herdiansyah (2011:143), studi dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil arsip dokumentasi sebagai pendukung pengamatan dari perusahaan berupa draft proposal event seminar dimulai dari proposal yang belum matang hingga proposal terakhir yang disetujui oleh direksi.

d. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk membuktikan kebenaran dan kesesuaian mengenai apa yang diamati dengan kenyataan yang terjadi (Ardianto, 2011:194). Validitas dibedakan menjadi dua yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal merupakan ukuran kebenaran data yang diperoleh

(5)

dengan instrument, yakni apakah instrument itu sungguh-sungguh mengukur variable yang sebenarnya atau tidak. Hal tersebut akan berpengaruh pada apakah hasil penelitian tersebut dapat dipercaya atau tidak. Validitas internal memiliki kelemahan, antara lain (a) perubahan waktu, situasi, dan pematangan; (b) pengaruh pengamat/ peneliti; (c) seleksi dan regresi; (d) moralitas; (e) kedangkalan kesimpulan.

Validitas eksternal berhubungan dengan generalisasi, yaitu mengenai sampai dimana generalisasi yang dirumuskan dapat berlaku bagi kasus-kasus lain di luar penelitian. Validitas eksternal harus memungkinkan perbandingan dengan hasil studi dan untuk dapat diadakan perbandingan oleh peneliti lain, harus terdapat deskripsi dan definisi yang jelas mengenai setiap komponen seperti konsep yang dikembangkan, ciri-ciri populasi, sampling, situasi lokasi, unit analisis, dan sebagainya sehingga dapat dipahami orang lain sesuai dengan pemahaman peneliti sendiri.

Penelitian ini memiliki validitas internal, karena pada dasarnya peneliti menggambarkan konsep pemikiran penelitian dengan konsep yang ada pada partisipan. Validitas pada penelitian ini dapat terlihat ketika terjadinya wawancara antara peneliti dengan narasumber, dimana peneliti akan mendapatkan pemikiran dan pendapat yang terbentuk dari setiap narasumber yang kemudian nantinya akan memberikan kontribusi dalam pembentukan kesimpulan sehingga peneliti memperoleh data untuk diolah.

e. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan adanya konsistensi didalam sebuah penelitian, maka dari itu hal ini berhubungan dengan kegunaan penelitian, apakah penelitian tersebut dapat diulangi atau direplikasi oleh peneliti lain, dan apakah hasil yang didapat akan sama bila menggunakan metode yang sama (Ardianto, 2011:196).

Untuk mendapatkan tingkat kepercayaan atau kebenaran hasil penelitian, ada berbagai cara yang dapat dilakukan, yakni: (a) memperpanjang masa observasi; (b) mengamati terus-menerus; (c) triangulasi (d) membicarakannya dengan orang lain; (e) menganalisis kasus negatif; (f) menggunakan referensi; (g) mengadakan member check. Penelitian ini menggunakan cara triangulasi. Triangulasi pada penelitian ini berfokus pada wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti sehingga jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode/teknik.

3.3.3 Teknik Pemilihan Informan

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti memilih informan dengan menggunakan teknik non-probability sampling yang didasarkan pada pertimbangan tertentu dalam menentukan informan serta jangkauan dan kedalaman mengenai permasalahan dalam penelitian. Non-probability sampling merupakan metode sampling yang setiap individu atau unit dari populasi tidak memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih. (Herdiansyah, 2011:106)

Metode non-probability sampling yang digunakan peneliti dalam menentukan informan berkaitan dengan permasalahan pada penelitian, yaitu purposive sampling. Menurut Kriyantono (2010:158-159), teknik purposive sampling mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset.

Informan pada penelitian ini memiliki kriteria antara lain memiliki wawasan dan pengetahuan yang tinggi, memiliki kualitas dalam memberikan data dan informasi mengenai perusahaan dan kegiatannya, serta dapat membantu peneliti untuk memberikan keabsahan data sehingga mendapatkan nilai validitas yang tinggi.

(6)

Miles dan Huberman

Peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Menurut Miles dan huberman ada tiga jenis kegiatan dalam melakukan analisis data (Ardianto,2011:223), yaitu: a. Reduksi

Reduksi data adalah sebuah bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara sehingga peneliti dapat menggambarkan kesimpulan akhir. Dalam penelitian ini, reduksi data sudah dilakukan sebelum menyajikan data observasi dan wawancara. Peneliti hanya memilih data yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

b. Model data (data display)

Data display merupakan suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Untuk data wawancara, peneliti menggunakan bentuk naratif yang telah dikelompokan per tema.

c. Penarikan/Verifikasi kesimpulan

Penarikan kesimpulan berarti memutuskan makna atas suatu hal, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proporsi-proporsi.

HASIL DAN BAHASAN

PT Innovatech telah membuat tujuan yang tepat dalam membuat suatu event dan sangat paham mengenai keuntungan yang bisa didapat dari event tersebut. Secara teori, pemilihan event seminar sebagai strategi promosi yang baru sangat tepat jika dilihat dari tujuan diadakannya event tersebut yaitu meningkatkan penjualan dalam satu waktu. Hal ini memperjalas bahwa permasalahan dalam penelitian ini tidak terletak pada pemilihan event melainkan pada proses komunikasi organisasi yang terjadi.Sebaiknya, tujuan tersebut menjadi motivasi yang kuat untuk perusahaan agar lebih serius menjalankan event tersebut. Selain memahami tujuan, perusahaan juga sebaiknya paham bahwa fungsi dibuatnya suatu event adalah sebagai media untuk berkomunikasi tatap muka dengan publik untuk menciptakan suatu lingkungan partisipatif dan pengalaman yang berarti agar pesan yang disampaikan lebih mudah diserap oleh peserta, selain itu juga untuk mencapai publikasi agar produk yang ditawarkan lebih mudah diingat (Crowther,2011:71-73). Dari pembahasan mengenai tahapan perencanaan event yang telah dijalankan oleh PT Innovatech Mediasky, terlihat bahwa perencanaan event seminar kurang berjalan dengan optimal, dilihat dari tahapan terakhir yaitu evaluasi atas berjalannya perencanaan event tersebut. Dapat terlihat pula tidak adanya konsistensi atas penentuan tema, waktu dan tempat acara sehingga mengulur tahapan perencanaan selanjutnya. PT Innovatech sebenarnya telah memiliki kekuatan didalam hal media barter, hanya saja karena perencanaan dasar acara seminar ini kurang matang sehingga nilai barter dengan media lain menjadi terbuang percuma.

President Director dalam perusahaan ini tidak hanya memiliki fokus pada satu produk saja, tapi banyak produk yang harus diurus perkembangannya, hal ini pula yang membuat suatu keputusan menjadi lama dikeluarkan. Hal tersebut berdampak negatif pada sebuah perencanaan event karena banyak hal yang membutuhkan suatu keputusan untuk menjalankan suatu event. Seperti contoh dari hasil pengamatan, dapat terlihat pengambilan keputusan mengenai judul serta konsep acara yang menjadi dasar perencanaan sebuah event memakan waktu terlalu lama. Hal tersebut juga berdampak pada tahapan lain didalam sebuah perencanaan event.

Dilihat dari fungsi Public Relations yang dijalankan oleh marketing communication PT Innovatech Mediasky, secara garis besar fungsi tersebut telah dijalankan, hanya saja kurang seperti yang diharapkan oleh Top Management dari PT Innovatech Mediasky. Marketing communication di perusahaan ini tidak memiliki keahlian yang baik dalam menjalankan suatu acara atau dalam back-up management selain itu

(7)

juga kurang baik dalam mengatur hubungan internal perusahaan sehingga tidak menciptakan suatu tim kerja yang baik. Kedua kekurangan itu menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam memilih sumber daya yang lebih baik nantinya.

Kemampuan membangun komunikasi yang baik dengan publik internal perusahaan yang dimiliki seorang marketing communication, akan membawa komunikasi organisasi menjadi lebih baik, yaitu kearah employee empowerment.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :

a. Komunikasi organisasi yang digunakan oleh PT Innovatech Mediasky menghambat perkembangan perencanaan event karena tipe kekuasaan yang digunakan, yaitu Legitimate Power, memperlambat pengambilan keputusan yang merupakan hal penting disetiap langkah perencanaan event. b. Fungsi Public Relations telah dijalankan oleh marketing communication PT Innovatech Mediasky,

namun tidak maksimal karena belum menjalankan fungsi back up management dengan baik serta tidak dapat membentuk hubungan internal perusahaan dengan baik untuk menunjang

pekerjaannya.

c. Strategi promosi yang digunakan oleh marketing communication dalam menjalankan fungsi Public relations berupa event seminar adalah mengacu pada kegiatan sales promotion dan

mengkhususkan kedalam Consumer Oriented Promotions yaitu berupa event marketing. d. Secara keseluruhan, perencanaan event seminar yang dijalankan oleh marketing communication

PT Innovatech Mediasky tidak berjalan dengan baik atau bisa disebut tidak optimal dilihat dari tidak adanya kepastian event timeline hingga akhir masa penelitian, hal ini merupakan akibat dari gabungan poin-poin sebelumnya.

Saran

Saran yang dapat diberikan peneliti adalah:

a. Untuk mengantisipasi budaya komunikasi organisasi yang tidak dapat diganti dan telah dipilih oleh perusahaan, internal perusahaan dapat memperbaikinya dengan melakukan pemberdayaan tim. Pada kasus yang serupa dengan PT Innovatech Mediasky, pemberdayaan tim dapat diterapkan pada keputusan yang sederhana dan tidak begitu krusial.

b. Kepada perusahaan, untuk meningkatkan fungsi Public Relations yang dijalankan oleh seorang marketing communication diperlukan sumber daya yang memiliki kemampuan fungsi management yang baik. Terdapat tiga poin dalam fungsi management yang harus dikuasai yaitu dapat

menetapkan tujuan, dapat membuat action plan dan yang terakhir dapat menyusun anggaran. c. Dalam perencanaan sebuah event, perusahaan harus memastikan bahwa orang yang bertanggung

jawab atas acara tersebut adalah orang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan internal, dapat juga menggunakan sarana internal meeting yang diadakan lebih intensif seperti tiga kali dalam seminggu khusus untuk membahas dan koordinasi perkembangan acara.

d. Dalam membuat perencanaan sebuah event sebaiknya membuat timeline yang diikuti secara taat sehingga event berjalan sesuai dengan waktu yang direncanakan, selain itu juga dapat

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Ardianto, Elvinaro. (2011). Metodologi Penelitian untuk PR. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Evelina, Lidia. (2009). Event Organizer Pameran. Jakarta: PT Indeks.

George, B. E., Michael, A. B. (2009). Advertising and Promotion: an Integrated Marketing Communication. 8th edition. McGraw Hill.

Herdiansyah, Haris. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Kennedy, J. E., Soemanagara, R. D. (2006). Marketing Communication: Taktik & Strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Kotler, Philip., Keller, Kevin. (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta: Erlangga. Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Muljadi, A. J. (2009). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Noor, Any. (2009). Manajemen Event. Bandung: Alfabeta.

Pudjiastuti, Wahyuni. (2010). Special Event: Alternatif Jitu Membidik Pasar. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Romli, Khomsahrial. (2011). Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: PT Grasindo.

Rohim, Syaiful. (2009). Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ruslan, Rosady. (2008). Kampanye Public Relations. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

---. (2010). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sunyoto, Danang., Burhanudin. (2011). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: CAPS.

Suryadi, Didih. (2011). Promosi Efektif: Menggugah Minat & Loyalitas Pelanggan. Yogyakarta: ORYZA. Tom, Brannan. (2005). Integrated Marketing Communications: Memadukan Upaya Public Relation, Iklan, dan Promosi untuk Membangun Identitas Merek. Jakarta: PPM.

Uchjana, O. E. (2009). Human Relation & Public Relation. Bandung: Mandar Maju. Widiana, E. M. (2010). Dasar – Dasar Pemasaran. Bandung: Karya Putra Darwati.

Sumber Jurnal:

Crowther, Phil. (2011). Marketing Event Outcomes: From Tactical To Strategic. International Journal of Event and Festival Management, 2(1):68-82.

Zuvarashe, M. J. (2011). Employee Empowerment and Job Satisfaction: A Study of the Employees in the Food Manufacturing Sector in Zimbabwe. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Busine, 3(8):18-41.

Sumber lain :

(9)

RIWAYAT PENULIS

Ratih Permata Perdanakusuma, lahir pada 11 Februari 1991, di kota Jakarta, dan berpendidikan formal S-1 Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Marketing Communication pada Universitas Bina Nusantara.

Referensi

Dokumen terkait