• Tidak ada hasil yang ditemukan

Neraca Konsolidasi dengan Informasi Tambahan Konsolidasi Neraca Induk Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Neraca Konsolidasi dengan Informasi Tambahan Konsolidasi Neraca Induk Perusahaan"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Halaman

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen 1

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASI – Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk tahun-tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut

Neraca Konsolidasi dengan Informasi Tambahan Konsolidasi – Neraca Induk Perusahaan

3

Laporan Laba Rugi Konsolidasi dengan Informasi Tambahan Konsolidasi – Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan

5

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 6

Laporan Arus Kas Konsolidasi dengan Informasi Tambahan Konsolidasi – Laporan Arus Kas Induk Perusahaan

7

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi - Dengan Informasi Tambahan Konsolidasi Induk Perusahaan

(3)
(4)
(5)
(6)

Catatan 2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

ASET

Aset Lancar

Kas dan setara kas 2c,2f,3,24,32 21.975.402.830 21.117.485.014 14.677.525.699 15.021.519.446

Piutang usaha 2g,2h,4

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2d,31 16.474.440 43.318.930 16.474.440 43.318.930 Pihak ketiga 280.893.406 470.335.210 269.416.206 459.710.870 Piutang lain-lain 2g,2h,5

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2d,31 - - 5.156.059.231 3.406.738.003 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.473.754.848 (Induk Perusahaan Rp 1.473.754.848) tahun

2009 dan 2008 691.765.412 590.435.753 691.765.412 587.451.594 Persediaan 2i,6 34.665.119.532 27.520.831.343 28.462.305.266 22.672.464.528 Pajak dibayar dimuka 2r,7,29 331.207.783 217.618.765 - -Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2k,8 9.155.746.438 8.040.252.730 9.022.290.818 7.923.531.683

Jumlah Aset Lancar 67.116.609.841 58.000.277.745 58.295.837.072 50.114.735.054

Aset Tidak Lancar

Sewa dibayar dimuka jangka panjang 2k,9 4.612.159.400 9.575.225.317 4.612.159.400 9.575.225.317 Aset pajak tangguhan 2r,29 3.733.784.887 3.298.037.702 2.887.581.517 2.637.374.694 Investasi - setelah dikurangi penyisihan penurunan

nilai sebesar Rp 423.605.022 (Induk Perusahaan

Rp 423.605.022) tahun 2009 dan 2008 2j,10 - - 5.935.839.078 5.262.465.521 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 62.220.835.706 (Induk Perusahaan Rp 60.483.609.839) tahun 2009 dan Rp 58.854.372.587 (Induk Perusahaan Rp 57.288.097.864)

tahun 2008 2l,2m,11,14,18,19,26 20.888.873.703 20.751.809.743 20.261.841.463 20.054.482.726 Biaya tangguhan hak atas tanah - setelah

dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 140.035.664 (Induk Perusahaan Rp 140.035.664) tahun 2009 dan Rp 125.187.167 (Induk Perusahaan

Rp 125.187.167) tahun 2008 2n,12,26 187.987.677 202.836.174 187.987.677 202.836.174 Aset lain-lain 13 5.207.149.365 4.767.443.589 5.207.149.365 4.767.443.589

Jumlah Aset Tidak Lancar 34.629.955.032 38.595.352.525 39.092.558.500 42.499.828.021

JUMLAH ASET 101.746.564.873 96.595.630.270 97.388.395.572 92.614.563.075

(7)

Rp Rp Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Kewajiban Lancar

Hutang bank 11,14,27,31 4.959.718.589 2.374.877.167 4.959.718.589 2.374.877.167

Hutang usaha 2c,15,32

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2d,31 - - 1.134.173.047 1.039.343.550 Pihak ketiga 56.162.451.390 55.534.486.428 53.057.593.011 52.781.919.685 Hutang pajak 2r,16,29 1.225.536.747 2.109.637.537 891.738.380 1.349.705.196 Hutang lain-lain 218.158.611 761.565.721 217.819.611 761.565.721 Biaya yang masih harus dibayar 2d,17,18,31 5.768.095.446 6.115.744.192 5.182.237.415 5.709.612.941 Hutang dividen 378.605.491 378.605.491 378.605.491 378.605.491 Sewa pembiayaan - jatuh tempo dalam waktu

satu tahun 2m,11,19,27 472.426.288 - 472.426.288

-Jumlah Kewajiban Lancar 69.184.992.562 67.274.916.536 66.294.311.832 64.395.629.751

Kewajiban Tidak Lancar

Surat hutang jangka menengah 2d,11,17,18,27,31 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 Sewa pembiayaan - setelah dikurangi

bagian yang akan jatuh tempo dalam

waktu satu tahun 2m,11,19,27 698.541.995 - 698.541.995 -Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 2q,28 12.709.444.693 10.385.367.247 11.268.048.783 9.347.808.259

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 28.407.986.688 25.385.367.247 26.966.590.778 24.347.808.259

Jumlah Kewajiban 97.592.979.250 92.660.283.783 93.260.902.610 88.743.438.010

Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak

Perusahaan 22 26.092.661 64.221.422 -

-Ekuitas

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 104.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 52.000.000

saham 20 26.000.000.000 26.000.000.000 26.000.000.000 26.000.000.000 Tambahan modal disetor 21 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 Defisit (25.872.507.038) (26.128.874.935) (25.872.507.038) (26.128.874.935)

Jumlah Ekuitas 4.127.492.962 3.871.125.065 4.127.492.962 3.871.125.065

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 101.746.564.873 96.595.630.270 97.388.395.572 92.614.563.075

(8)

Catatan 2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

PENDAPATAN USAHA

Penjualan bersih 2p,23 1.389.295.050.212 1.397.593.749.036 230.797.070.154 228.207.641.874 Beban pokok penjualan 2p,24 1.304.103.768.923 1.312.368.752.437 156.598.219.231 155.160.358.094

Laba kotor 85.191.281.289 85.224.996.599 74.198.850.923 73.047.283.780 Pendapatan usaha bersama 2p,25,33 12.126.085.740 15.476.424.334 12.126.085.740 15.476.424.334

Jumlah Pendapatan Usaha 97.317.367.029 100.701.420.933 86.324.936.663 88.523.708.114

BEBAN USAHA 2l,2p,26

Penjualan 67.598.199.654 66.166.001.662 64.958.170.872 62.591.629.480 Umum dan administrasi 2n,2q,28 26.106.153.884 27.733.055.737 19.392.753.215 21.109.242.414

Jumlah Beban Usaha 93.704.353.538 93.899.057.399 84.350.924.087 83.700.871.894

LABA USAHA 3.613.013.491 6.802.363.534 1.974.012.576 4.822.836.220

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2p

Pendapatan bunga 878.811.904 456.141.894 860.604.742 441.142.640 Pendapatan sewa 305.671.000 330.354.000 623.522.500 574.524.000 Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing -

bersih 2c 276.378.836 (144.523.340) (10.151.200) 19.430.400 Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap 2l,11 171.163.637 (464.182.333) 167.600.000 (544.928.187) Bagian laba bersih anak perusahaan - bersih 2j,10 - - 673.373.557 764.857.267 Beban pajak 2r,29 (1.702.697.332) (359.361.137) (1.692.474.112) (335.169.937) Beban bunga dan keuangan lainnya 2d,2m,14,18,19,27,31 (2.932.777.110) (2.554.401.691) (2.462.638.538) (2.256.379.803) Lain-lain - bersih 598.897.695 497.919.211 703.465.119 675.076.606

Beban Lain-lain - Bersih (2.404.551.370) (2.238.053.396) (1.136.697.932) (661.447.014)

LABA SEBELUM PAJAK 1.208.462.121 4.564.310.138 837.314.644 4.161.389.206

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 2r,29

Kini 1.425.970.170 1.780.638.400 831.153.570 1.069.556.900

Tangguhan (435.747.185) 2.000.350.652 (250.206.823) 2.245.728.441

990.222.985 3.780.989.052 580.946.747 3.315.285.341

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS

RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 218.239.136 783.321.086 256.367.897 846.103.865

HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 22 38.128.761 62.782.779 -

-LABA BERSIH 256.367.897 846.103.865 256.367.897 846.103.865

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2s,30 5 16 5 16

(9)

Modal Tambahan Jumlah

Saham Modal Disetor Defisit Ekuitas

Rp Rp Rp Rp

Saldo 1 Januari 2008 26.000.000.000 4.000.000.000 (26.974.978.800) 3.025.021.200

Laba bersih tahun berjalan - - 846.103.865 846.103.865

Saldo per 31 Desember 2008 26.000.000.000 4.000.000.000 (26.128.874.935) 3.871.125.065

Laba bersih tahun berjalan - - 256.367.897 256.367.897

Saldo per 31 Desember 2009 26.000.000.000 4.000.000.000 (25.872.507.038) 4.127.492.962

(10)

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan dan lainnya 1.401.509.248.107 1.414.211.948.598 243.632.659.240 244.935.307.153 Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnnya (1.394.700.826.324) (1.400.623.597.976) (238.181.670.166) (234.251.071.528)

Kas dihasilkan dari operasi 6.808.421.783 13.588.350.622 5.450.989.074 10.684.235.625 Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 26.844.490 (16.092.090) (1.627.647.241) 498.315.404 Pembayaran pajak penghasilan (2.296.764.309) (508.780.218) (1.090.819.541) (197.812.084)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 4.538.501.964 13.063.478.314 2.732.522.292 10.984.738.945

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan bunga 878.811.904 456.141.894 860.604.742 441.142.640 Hasil penjualan aset tetap 173.300.000 207.184.321 167.600.000 88.084.321 Perolehan aset tetap (2.967.320.141) (2.254.638.630) (2.852.959.229) (1.776.828.100)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.915.208.237) (1.591.312.415) (1.824.754.487) (1.247.601.139)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penambahan hutang bank 2.584.841.422 1.490.354.505 2.584.841.422 1.490.354.505 Pembayaran bunga dan beban keuangan lainnya (3.087.344.361) (2.239.036.223) (2.932.571.257) (1.941.014.335) Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan (904.031.717) (64.880.340) (904.031.717) (64.880.340)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (1.406.534.656) (813.562.058) (1.251.761.552) (515.540.170)

KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 1.216.759.071 10.658.603.841 (343.993.747) 9.221.597.636

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 21.117.485.014 10.036.736.105 15.021.519.446 5.799.921.810

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (358.841.255) 422.145.068 -

-KAS DAN SETARA -KAS AKHIR TAHUN 21.975.402.830 21.117.485.014 14.677.525.699 15.021.519.446

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN:

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas:

Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan 2.075.000.000 - 2.075.000.000

(11)

1. Umum

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Toko Gunung Agung Tbk (Perusahaan atau Induk Perusahaan) didirikan dengan nama CV Ayumas Jakarta pada tahun 1973 dan diubah menjadi perseroan terbatas (PT) berdasarkan Akta No. 30 tanggal 6 Juni 1980 dari Darsono Purnomosidi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/83/20 tanggal 30 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 6 Juni 1980, Tambahan No. 2092. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 19 tanggal 13 Agustus 2008 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-87047.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 November 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 23 Desember 2008, Tambahan No. 28913.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan eceran buku-buku, alat tulis dan alat kantor serta usaha sejenis lainnya.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juni 1980. Perusahaan berdomisili di Jakarta. Per 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai 29 cabang yang tersebar di 8 kota di Indonesia. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kwitang 6, Jakarta. Pada tahun 2009, Perusahaan menutup dua cabang di Jakarta.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 6 Januari 1992, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif No. S-16/PM/1992 dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) untuk melakukan penawaran umum atas 1.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 5.000 dan pencatatan 25.000.000 saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Sesuai dengan Akta No. 27 tanggal 15 September 1997 dari P.S.A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham, sehingga meningkatkan jumlah saham dari 26.000.000 menjadi 52.000.000 saham.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 52.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan

Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan lebih dari 50% pada anak perusahaan berikut ini:

Tahun Operasi

Anak Perusahaan Domisili Bidang Usaha Komersial 2009 dan 2008 2009 2008

% Rp Rp

PT Ayu Masagung Jakarta Perdagangan valuta asing 1976 99,99 7.884.681.099 6.717.795.792 PT Timpani Agung Jakarta Percetakan dan Penerbitan 2007 99,00 687.234.801 531.716.528 PT Perdana Makmur Jakarta Perdagangan buku dan 2004 90,00 8.015.670.484 6.446.208.936 Agung peralatan

Persentase Jumlah Aset Kepemilikan (Sebelum Eliminasi)

(12)

1. Umum (Lanjutan)

d. Karyawan, Komisaris dan Direktur

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana didokumentasikan masing-masing dalam Akta No. 12 tanggal 12 Juni 2009 dan No. 10 tanggal 13 Juni 2008, keduanya dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Putra Masagung

Komisaris : Angela Meilany Basiroen

Komisaris Independen : Winarto

Direktur Utama : Ryan Pascal Masagung

Direktur : Franky Montung Setjoadinata

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Susunan Komite Audit Perusahaan per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Ketua : Winarto

Anggota : Benyamin Irwansyah Sadikin

Jhon Henry Gultom

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (tidak diaudit) adalah 1.750 karyawan tahun 2009 dan 2.112 karyawan tahun 2008 (Induk Perusahaan: 1.693 karyawan tahun 2009 dan 2.050 karyawan tahun 2008).

Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru kepada komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 1.760.302.941 tahun 2009 dan Rp 1.830.086.119 tahun 2008.

Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Toko Gunung Agung Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 24 Maret 2010, serta bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan serta SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perdagangan.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut, antara lain persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

(13)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi (Lanjutan)

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp).

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.

Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.

Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.

Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut.

Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

(14)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) d. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk

holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);

2. Perusahaan asosiasi;

3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota dekat orang-orang tersebut; dan

5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

e. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

f. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank, termasuk kas yang merupakan persediaan mata uang asing, yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

g. Piutang

Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.

(15)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

i. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode eceran (retail method) melalui pendekatan metode rata-rata, yang disesuaikan dengan penurunan nilai di bawah harga jual normal (marked down), potongan dan retur pembelian serta barang hilang.

Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.

j. Investasi dalam bentuk saham

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20% dan tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan goodwill yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu 5 tahun.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

k. Biaya Dibayar Dimuka dan Sewa Jangka Panjang

Biaya dibayar dimuka dan sewa jangka panjang diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

l. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

(16)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l. Aset Tetap (Lanjutan)

Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20

Perlengkapan toko dan kantor 4 – 5

Perbaikan bangunan sewa 5

Kendaraan 4 – 8

Instalasi listrik 5

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan serta terdiri dari biaya konstruksi dan biaya langsung lainnya yang tidak disusutkan sampai dengan dipindahkan ke masing-masing aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan.

m. Sewa

Sewa dimana Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessor tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan atau anak perusahaan sebagai

lessee, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini

dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

(17)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) m. Sewa (Lanjutan)

Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lesse akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan harus disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

n. Biaya Tangguhan Hak Atas Tanah

Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya.

o. Penurunan Nilai Aset

Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.

Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.

Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan. Pendapatan sewa ruangan diakui selama masa sewa berdasarkan metode garis lurus. Pendapatan bunga diakui pada saat diperoleh berdasarkan jangka waktu, pokok dan tingkat bunga yang berlaku.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

q. Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Imbalan pasca-kerja

Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga dan beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

(18)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r. Pajak Penghasilan

(1) Pajak Penghasilan Final

Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan.

Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.

Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar.

(2) Pajak Penghasilan Tidak Final

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda.

Tambahan kewajiban pajak diakui pada saat hasil pemeriksaan diterima, atau jika Perusahaan melakukan keberatan, ketika hasil banding tersebut telah ditetapkan.

s. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

(19)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) t. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

3. Kas dan Setara Kas

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

Kas

Rupiah 3.929.359.926 4.174.028.402 1.305.607.029 1.505.297.503 Mata uang asing (Catatan 32)

Dolar Amerika Serikat 2.768.499.540 900.308.781 -

-Dolar Australia 436.556.963 180.803.354 -

-Dolar Singapura 346.139.322 113.121.443 -

-Euro 179.678.876 628.561.448 19.589.050

-Dirham Saudi Arabia 122.907.375 6.008.750 -

-Yen Jepang 116.248.015 616.085.778 -

-Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta -

ekuivalen dalam rupiah) 156.450.991 554.466.885 -

-Jumlah 4.126.481.082 2.999.356.439 19.589.050

-Jumlah 8.055.841.008 7.173.384.841 1.325.196.079 1.505.297.503 Bank

Rupiah

PT Bank OCBC NISP Tbk 816.115.454 302.555.925 495.328.484 121.674.983 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 566.565.816 781.530.403 461.596.393 758.951.424 PT Bank Mega Tbk 519.587.066 818.594.562 486.073.030 730.994.009 PT Bank Central Asia Tbk 259.399.925 1.016.183.974 186.091.485 986.968.109 PT Bank Permata Tbk 199.000.076 980.456.123 199.000.076 980.456.123 PT Bank CIMB Niaga Tbk 83.980.334 523.357.947 58.731.607 427.472.337 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 16.464.652 102.165.672 16.464.652 102.165.672 PT Bank Rabobank International

Indonesia - 1.025.737 - 1.025.737

Jumlah 2.461.113.323 4.525.870.343 1.903.285.727 4.109.708.394 Mata uang asing (Catatan 32)

Dolar Amerika Serikat

PT Bank CIMB Niaga Tbk 9.404.606 11.716.281 -

-Jumlah 2.470.517.929 4.537.586.624 1.903.285.727 4.109.708.394 Deposito berjangka

Rupiah

PT Bank Rabobank International

Indonesia 7.529.775.682 6.246.506.099 7.529.775.682 6.246.506.099 PT Bank OCBC NISP Tbk 2.838.200.994 2.632.331.548 2.838.200.994 2.632.331.548 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.081.067.217 527.675.902 1.081.067.217 527.675.902 Jumlah 11.449.043.893 9.406.513.549 11.449.043.893 9.406.513.549

Jumlah 21.975.402.830 21.117.485.014 14.677.525.699 15.021.519.446

(20)

3. Kas dan Setara Kas (Lanjutan)

Pada tahun 2009 dan 2008, tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun berkisar masing-masing antara 7% - 8,5% dan 5% - 13%.

Kas dalam mata uang asing masing-masing sebesar Rp 4.135.885.688 tahun 2009 dan Rp 3.011.072.720 tahun 2008 (Catatan 32), termasuk persediaan mata uang asing milik anak perusahaan, PT Ayu Masagung masing-masing sebesar Rp 4.116.296.638 tahun 2009 dan Rp 3.011.072.720 tahun 2008 (Catatan 24).

Per 31 Desember 2009 dan 2008, kas dan kas dalam perjalanan diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas, pihak ketiga, terhadap risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 12,59 miliar (Induk Perusahaan: Rp 3,39 miliar tahun 2009 dan tahun 2008). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

4. Piutang Usaha

Rincian dari piutang usaha adalah sebagai berikut:

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

a. Berdasarkan Pelanggan

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31)

Hotel Nikko 16.474.440 43.318.930 16.474.440 43.318.930 Pihak ketiga

Kartu kredit 186.153.395 323.488.087 186.153.395 323.488.087 PT Asuransi Asoka Mas 21.171.640 36.570.790 21.171.640 36.570.790 Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp 5 juta) 73.568.371 110.276.333 62.091.171 99.651.993 Jumlah 280.893.406 470.335.210 269.416.206 459.710.870 Jumlah 297.367.846 513.654.140 285.890.646 503.029.800

b. Berdasarkan Umur

Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

< 1 bulan 271.920.332 463.344.739 268.577.132 452.720.399 1 - 3 bulan 20.675.314 31.937.989 17.313.514 31.937.989 3 - 6 bulan 4.772.200 18.371.412 - 18.371.412 Jumlah 297.367.846 513.654.140 285.890.646 503.029.800

Konsolidasi Induk Perusahaan

Per 31 Desember 2009 dan 2008, semua piutang usaha dalam mata uang Rupiah.

Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena berdasarkan penelaahan masing-masing akun piutang, manajemen berpendapat seluruh piutang dapat tertagih.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.

(21)

5. Piutang Lain-lain

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa (Catatan 31) - - 5.156.059.231 3.406.738.003

Pihak ketiga 2.165.520.260 2.064.190.601 2.165.520.260 2.061.206.442 Jumlah 2.165.520.260 2.064.190.601 7.321.579.491 5.467.944.445 Dikurangi penyisihan piutang

ragu-ragu (1.473.754.848) (1.473.754.848) (1.473.754.848) (1.473.754.848) Jumlah - Bersih 691.765.412 590.435.753 5.847.824.643 3.994.189.597

Konsolidasi Induk Perusahaan

Piutang lain-lain – pihak ketiga timbul dari transaksi antara lain kelebihan pembayaran atas majalah kepada Sihite Agency, piutang biaya pemeliharaan dan piutang sewa ruangan usaha dari PT Biru Fast Food (Restoran A&W).

Mutasi penyisihan piutang Induk Perusahaan adalah sebagai berikut:

2009 2008

Rp Rp

Saldo awal tahun 1.473.754.848 1.985.245.848

Penghapusan - (511.491.000)

Saldo akhir tahun 1.473.754.848 1.473.754.848

Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang dari pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.

6. Persediaan

Akun ini terdiri dari:

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

Peralatan (Stationery ) 23.948.531.693 22.063.786.438 22.696.721.610 20.471.014.628 Buku 10.716.587.839 5.457.044.905 5.765.583.656 2.201.449.900 Jumlah 34.665.119.532 27.520.831.343 28.462.305.266 22.672.464.528

Konsolidasi Induk Perusahaan

Per 31 Desember 2009, persediaan Perusahaan telah diasuransikan pada PT Kurnia Insurance Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 39,95 milliar (Induk Perusahaan: Rp 39,95 miliar tahun 2009). Per 31 Desember 2008, persediaan Perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Asoka Mas dan PT Asuransi Purna Artanugraha, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 27,65 miliar (Induk Perusahaan: 27,65 miliar tahun 2008).

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

(22)

6. Persediaan (Lanjutan)

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut karena manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat terjual dengan harga wajar.

7. Pajak Dibayar Dimuka

Akun ini terdiri dari:

2009 2008 2009 2008 Rp Rp Rp Rp Pajak Penghasilan Pasal 22 235.565.536 126.997.795 - -Pasal 23 3.630.739 3.586.542 - -Pasal 25 91.011.508 86.034.428 -

-Fiskal Luar Negeri 1.000.000 1.000.000 -

-Jumlah 331.207.783 217.618.765 -

-Konsolidasi Induk Perusahaan

8. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka

Akun ini terdiri dari:

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

Biaya dibayar dimuka:

Sewa 8.274.526.323 6.289.651.125 8.274.526.323 6.289.651.125 Lain-lain 423.615.477 757.603.327 381.757.617 734.003.780 Uang muka 457.604.638 992.998.278 366.006.878 899.876.778 Jumlah 9.155.746.438 8.040.252.730 9.022.290.818 7.923.531.683

Konsolidasi Induk Perusahaan

9. Sewa Dibayar Dimuka Jangka Panjang

Akun ini merupakan pembayaran sewa yang belum diamortisasi atas ruang pertokoan untuk cabang Perusahaan dan berada di kota-kota sebagai berikut:

2009 2008 2009 2008 Rp Rp Rp Rp Jakarta 1.611.623.431 4.967.856.347 1.611.623.431 4.967.856.347 Bandung 612.382.521 1.514.934.301 612.382.521 1.514.934.301 Banten 515.417.916 439.937.312 515.417.916 439.937.312 Surabaya 190.382.913 915.599.013 190.382.913 915.599.013 Denpasar 142.629.066 177.718.703 142.629.066 177.718.703 Bogor 1.539.723.553 1.559.179.641 1.539.723.553 1.559.179.641 Jumlah 4.612.159.400 9.575.225.317 4.612.159.400 9.575.225.317

Konsolidasi Induk Perusahaan

Pada bulan Maret 2008, Perusahaan memutuskan untuk menghentikan sementara operasional cabang Bogor.

(23)

10. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi

Investasi dalam saham pada perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas secara konsolidasi adalah sebagai berikut:

Persentase 1 Januari Penambahan Bagian Laba 31 Desember

Kepemilikan 2008 dan 2007 Penyertaan Bersih 2008 dan 2007

% Rp Rp Rp Rp

PT Pantja Indohitech Komputer 49,00 304.625.954 - - 304.625.954

PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068

Jumlah 423.605.022 - - 423.605.022

Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022)

Jumlah-Bersih - - -

-Perusahaan Asosiasi

Perubahan selama tahun 2009 dan 2008

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Pantja Indohitech Komputer (PIK) tanggal 15 Juni 2006, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha PIK, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membentuk penyisihan penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut sebesar nilai tercatatnya.

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Komputa Agung (KA) tanggal 7 Januari 2002, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha KA, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membentuk penyisihan penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut sebesar nilai tercatatnya sejak tahun 2002.

Investasi dalam saham Induk Perusahaan pada anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang dihitung dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:

Persentase Penambahan Bagian Laba

Kepemilikan 1 Januari 2009 Penyertaan (Rugi) Bersih 31 Desember 2009

% Rp Rp Rp Rp

PT Ayu Masagung 99,99 5.105.508.639 - 1.289.009.948 6.394.518.587

PT Timpani Agung 99,00 (463.139.501) - (299.725.294) (762.864.795)

PT Perdana Makmur Agung 90,00 620.096.383 - (315.911.097) 304.185.286

PT Pantja Indohitech Komputer 49,00 304.625.954 - - 304.625.954

PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068

Jumlah 5.686.070.543 - 673.373.557 6.359.444.100

Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022)

Jumlah-Bersih 5.262.465.521 - 673.373.557 5.935.839.078

Perusahaan

Perubahan selama tahun 2009

Persentase Penambahan Bagian Laba

Kepem ilikan 1 Januari 2008 Penyertaan (Rugi) Bersih 31 Desem ber 2008

% Rp Rp Rp Rp

PT Ayu Masagung 99,99 3.546.486.115 - 1.559.022.524 5.105.508.639 PT Timpani Agung 99,00 (211.107.230) - (252.032.271) (463.139.501) PT Perdana Makmur Agung 90,00 1.162.229.369 - (542.132.986) 620.096.383 PT Pantja Indohitech Kom puter 49,00 304.625.954 - - 304.625.954 PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068

Jumlah 4.921.213.276 764.857.267 5.686.070.543 Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022)

Jumlah-Bersih 4.497.608.254 - 764.857.267 5.262.465.521 Perusahaan

(24)

11. Aset Tetap

Konsolidasi

1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2009

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:

Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721

Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048

Perlengkapan toko dan kantor 30.751.303.926 1.136.794.871 (936.538.594) 204.997.512 31.156.557.715 Perbaikan atas bangunan sewa 14.661.368.367 548.815.700 (63.180.268) 90.271.130 15.237.274.929

Kendaraan 6.190.986.867 - (471.575.500) - 5.719.411.367

Instalasi listrik 7.745.264.268 358.456.460 (67.498.700) 22.000.000 8.058.222.028 Aset sewa pembiayaan

Kendaraan - 2.075.000.000 - - 2.075.000.000

Aset dalam penyelesaian 304.056.133 923.253.110 - (317.268.642) 910.040.601 Jumlah 79.606.182.330 5.042.320.141 (1.538.793.062) - 83.109.709.409

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 8.102.691.328 509.235.996 - - 8.611.927.324 Perlengkapan toko dan kantor 27.312.891.742 2.033.323.507 (932.668.949) - 28.413.546.300 Perbaikan atas bangunan sewa 11.322.925.757 1.259.270.795 (64.913.599) - 12.517.282.953 Kendaraan 5.546.188.227 235.450.505 (471.575.500) - 5.310.063.232 Instalasi listrik 6.569.675.533 589.172.351 (67.498.651) - 7.091.349.233 Aset sewa pembiayaan

Kendaraan - 276.666.664 - - 276.666.664

Jumlah 58.854.372.587 4.903.119.818 (1.536.656.699) - 62.220.835.706

Nilai Buku 20.751.809.743 20.888.873.703

Perubahan selama tahun 2009

1 Januari 2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2008

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:

Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721

Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048

Perlengkapan toko dan kantor 30.503.637.098 533.987.844 (567.256.016) 280.935.000 30.751.303.926 Perbaikan atas bangunan sewa 15.589.891.623 418.462.492 (1.740.558.888) 393.573.140 14.661.368.367 Kendaraan 5.380.691.867 321.150.000 (272.605.000) 761.750.000 6.190.986.867 Instalasi listrik 8.305.560.860 126.236.204 (717.271.296) 30.738.500 7.745.264.268 Aset sewa pembiayaan

Kendaraan 761.750.000 - - (761.750.000) -Aset dalam penyelesaian 154.500.683 854.802.090 - (705.246.640) 304.056.133 Jumlah 80.649.234.900 2.254.638.630 (3.297.691.200) - 79.606.182.330

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 7.593.455.360 509.235.968 - - 8.102.691.328 Perlengkapan toko dan kantor 25.374.144.579 2.554.907.863 (562.651.550) (53.509.150) 27.312.891.742 Perbaikan atas bangunan sewa 11.218.686.435 1.362.824.593 (1.312.094.421) 53.509.150 11.322.925.757 Kendaraan 5.116.082.218 221.521.048 (234.250.854) 442.835.815 5.546.188.227 Instalasi listrik 6.359.771.570 727.231.684 (517.327.721) - 6.569.675.533 Aset sewa pembiayaan

Kendaraan 403.229.985 39.605.830 - (442.835.815)

-Jumlah 56.065.370.147 5.415.326.986 (2.626.324.546) - 58.854.372.587

Nilai Buku 24.583.864.753 20.751.809.743

(25)

11. Aset Tetap (Lanjutan)

Induk Perusahaan

1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2009

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:

Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721

Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048

Perlengkapan toko dan kantor 29.047.710.553 1.022.433.959 (933.334.049) 204.997.512 29.341.807.975 Perbaikan atas bangunan sewa 14.661.368.367 548.815.700 (63.180.268) 90.271.130 15.237.274.929

Kendaraan 5.630.978.500 - (461.075.500) - 5.169.903.000

Instalasi listrik 7.745.264.268 358.456.460 (67.498.700) 22.000.000 8.058.222.028 Aset sewa pembiayaan

Kendaraan - 2.075.000.000 - - 2.075.000.000

Aset dalam penyelesaian 304.056.133 923.253.110 - (317.268.642) 910.040.601 Jumlah 77.342.580.590 4.927.959.229 (1.525.088.517) - 80.745.451.302

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 8.102.691.328 509.235.996 - - 8.611.927.324

Perlengkapan toko dan kantor 25.902.390.089 1.919.164.694 (931.600.767) - 26.889.954.016 Perbaikan atas bangunan sewa 11.322.925.757 1.259.270.795 (64.913.599) - 12.517.282.953 Kendaraan 5.390.415.158 167.089.992 (461.075.500) - 5.096.429.650 Instalasi listrik 6.569.675.532 589.172.351 (67.498.651) - 7.091.349.232 Aset sewa pembiayaan

Kendaraan - 276.666.664 - - 276.666.664

Jumlah 57.288.097.864 4.720.600.492 (1.525.088.517) - 60.483.609.839

Nilai Buku 20.054.482.726 20.261.841.463

Perubahan selama tahun 2009

1 Januari 2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2008

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:

Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721

Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048

Perlengkapan toko dan kantor 28.951.446.756 377.327.314 (561.998.517) 280.935.000 29.047.710.553 Perbaikan atas bangunan sewa 15.589.891.623 418.462.492 (1.740.558.888) 393.573.140 14.661.368.367 Kendaraan 4.878.833.500 - (9.605.000) 761.750.000 5.630.978.500 Instalasi listrik 8.305.560.860 126.236.204 (717.271.296) 30.738.500 7.745.264.268 Aset dalam penyelesaian 154.500.683 854.802.090 - (705.246.640) 304.056.133 Aset sewa pembiayaan

Kendaraan 761.750.000 - - (761.750.000)

-Jumlah 78.595.186.191 1.776.828.100 (3.029.433.701) - 77.342.580.590

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 7.593.455.332 509.235.996 - - 8.102.691.328

Perlengkapan toko dan kantor 24.052.164.282 2.461.129.007 (557.394.050) (53.509.150) 25.902.390.089 Perbaikan atas bangunan sewa 11.218.686.436 1.362.824.592 (1.312.094.421) 53.509.150 11.322.925.757 Kendaraan 4.800.500.176 156.684.167 (9.605.000) 442.835.815 5.390.415.158 Instalasi listrik 6.359.771.570 727.231.684 (517.327.722) - 6.569.675.532 Aset sewa pembiayaan

Kendaraan 403.229.985 39.605.830 - (442.835.815) -Jumlah 54.427.807.781 5.256.711.276 (2.396.421.193) - 57.288.097.864

Nilai Buku 24.167.378.410 20.054.482.726

(26)

11. Aset Tetap (Lanjutan)

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut (Catatan 26):

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

Beban penjualan 3.381.725.814 4.002.980.701 3.376.152.793 3.998.336.530 Beban umum dan administrasi 1.521.394.004 1.412.346.285 1.344.447.699 1.258.374.746 Jumlah 4.903.119.818 5.415.326.986 4.720.600.492 5.256.711.276

Konsolidasi Induk Perusahaan

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 merupakan pekerjaan bangunan dan partisi yang diperkirakan selesai masing-masing pada bulan Maret 2010 dan April 2009.

Pengurangan aset tetap selama tahun 2009 dan 2008 merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut:

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

Harga Jual 173.300.000 207.184.321 167.600.000 88.084.321

Nilai Buku 2.136.363 671.366.654 - 633.012.508

Keuntungan (kerugian) penjualan 171.163.637 (464.182.333) 167.600.000 (544.928.187)

Konsolidasi Induk Perusahaan

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jl. Kwitang 6, Jl. Kwitang 38 dan Jl. Kramat Buntu 12 Jakarta dengan Hak Guna Bangunan berjangka waktu selama 20 tahun sampai dengan 2013, 2027 dan 2014. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah atas perpanjangan hak atas tanah tersebut karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan dokumen legal yang memadai.

Aset tetap tanah yang terletak di Jl. Kwitang 6 dan Jl. Kwitang 38, Jakarta, dengan HGB No. 487/Kwitang, No. 702/Kwitang, No. 853/Kwitang dan No. 935/Kwitang digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 14) dan surat hutang jangka menengah (Catatan 18) per 31 Desember 2009 and 2008. Aset sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 19).

Per tanggal 31 Desember 2009, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Kurnia Insurance Indonesia, PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia dan PT Tugu Insurance, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 36,89 miliar (Induk Perusahaan Rp 35,98 miliar tahun 2009). Per tanggal 31 Desember 2008, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Mitra dan PT Asuransi Wahana Tata, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 44,38 miliar (Induk Perusahaan Rp 43,45 miliar tahun 2008). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

(27)

12. Biaya Tangguhan Hak atas Tanah

Merupakan biaya legal perolehan hak guna bangunan atas tanah dan bangunan Induk Perusahaan yang berlokasi di Jl. Kwitang 6 dan Jl. Kwitang 38, Jakarta Pusat. Hak atas tanah di amortisasi selama 20 tahun.

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

Biaya tangguhan hak atas tanah 328.023.341 328.023.341 328.023.341 328.023.341 Akumulasi amortisasi (140.035.664) (125.187.167) (140.035.664) (125.187.167) Jumlah 187.987.677 202.836.174 187.987.677 202.836.174

Konsolidasi Induk Perusahaan

Jumlah beban amortisasi masing-masing sebesar Rp 14.848.497 dan Rp 15.366.077 tahun 2009 dan 2008, dan dibukukan sebagai bagian dari “Beban usaha - umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 26).

13. Aset Lain-lain

Akun ini terdiri dari:

2009 2008 2009 2008 Rp Rp Rp Rp Uang Jaminan Sewa 3.010.236.775 2.627.878.128 3.010.236.775 2.627.878.128 Jasa pelayanan 1.616.844.493 1.558.392.310 1.616.844.493 1.558.392.310 Listrik 312.886.400 291.460.400 312.886.400 291.460.400 Telepon 205.293.200 187.793.200 205.293.200 187.793.200 Lainnya 54.074.096 101.524.551 54.074.096 101.524.551 Aset lain-lain 7.814.401 395.000 7.814.401 395.000 Jumlah 5.207.149.365 4.767.443.589 5.207.149.365 4.767.443.589

Konsolidasi Induk Perusahaan

14. Hutang Bank

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)

Fasilitas I 1.215.774.379 - 1.215.774.379

-Fasilitas II 3.743.944.210 2.374.877.167 3.743.944.210 2.374.877.167

Jumlah 2.374.877.1674.959.718.589 4.959.718.589 2.374.877.167

Konsolidasi Induk Perusahaan

Pada tahun 2006, Induk Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening Koran II dari Rabobank sejumlah maksimum Rp 6.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 23 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan HGB No. 487/Kwitang (Catatan 11). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun pada tahun 2009 dan 15% per tahun pada tahun 2008.

(28)

14. Hutang Bank (Lanjutan)

Pada tahun 2005, Induk Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening Koran I dari Rabobank sejumlah maksimum Rp 13.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 23 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka pada Rabobank sebesar Rp 13.000.000.000 atas nama pengurus Perusahaan (Catatan 31). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9% per tahun pada tahun 2009 dan 14,25% per tahun pada tahun 2008.

Beban bunga yang dibayar adalah sebesar Rp 549.621.027 pada tahun 2009 dan sebesar Rp 302.719.121 pada tahun 2008 (Catatan 27).

15. Hutang Usaha

Merupakan hutang Perusahaan dan anak perusahaan untuk pembelian persediaan barang dagangan. Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan Pemasok

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa (Catatan 31) - - 1.085.622.117 1.001.422.780 PT Timpani Agung - - 48.550.930 37.920.770

Jumlah - - 1.134.173.047 1.039.343.550

Pihak ketiga

PT Freshindo Marketama 3.598.175.768 2.922.614.844 3.598.175.768 2.922.614.844 PT ECS Indo Jaya 2.725.131.643 843.349.345 2.725.131.643 843.349.345 PT Elexmedia Komputindo 2.237.530.317 1.198.658.240 2.237.530.317 1.198.658.240 PT Agromedia Pustaka 1.152.791.657 551.048.939 1.152.791.657 551.048.939 PT Citra Sarana Kreasi 1.112.570.004 866.206.327 1.112.570.004 866.206.327 PT Asaba 1.102.543.122 880.780.754 1.102.543.122 880.780.754 PT Prima Niaga 975.813.582 1.058.971.260 975.813.582 1.058.971.260 PT Gramedia Pustaka Utama 844.342.356 1.589.356.123 844.342.356 1.589.356.123 PT Maharupa Gatra 709.209.501 1.228.216.597 709.209.501 1.228.216.597 CV Gema Insani Press 572.452.467 990.642.999 572.452.467 990.642.999 PT Transmedia Pustaka 556.484.950 1.237.102.290 556.484.950 1.237.102.290 PT Erafone Artha Retailindo 487.580.169 694.455.210 487.580.169 694.455.210 PT Samafitro 482.939.382 661.398.645 482.939.382 661.398.645 PT Niaga Swadaya 456.976.054 682.744.895 456.976.054 682.744.895 PT Dasary Jaya Karya 437.734.021 633.881.797 437.734.021 633.881.797 NV Bambi 416.298.616 331.387.441 416.298.616 331.387.441 PT Erlangga 310.385.430 392.423.971 310.385.430 392.423.971 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 300 juta) 37.983.492.351 38.771.246.751 34.878.633.972 36.018.680.008 Jumlah 56.162.451.390 55.534.486.428 53.057.593.011 52.781.919.685 Jumlah 56.162.451.390 55.534.486.428 54.191.766.058 53.821.263.235

(29)

15. Hutang Usaha (Lanjutan) b. Berdasarkan Umur

Analisa umur hutang usaha dihitung dari tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2009 2008 2009 2008 Rp Rp Rp Rp < 15 hari 5.463.949.840 4.216.616.636 5.267.189.760 4.050.125.230 15 - 30 hari 5.493.241.737 5.708.811.509 5.493.241.737 5.542.320.103 31 - 60 hari 7.274.655.993 8.695.694.477 7.362.117.387 8.362.250.239 61 - 90 hari 8.962.374.798 13.084.982.162 8.868.615.534 12.856.074.476 91 - 120 hari 3.826.546.827 5.756.286.400 3.811.212.422 5.293.607.829 121 - 150 hari 5.536.733.385 5.836.798.432 5.203.368.543 5.710.619.336 > 150 hari 19.604.948.811 12.235.296.812 18.186.020.675 12.006.266.022 Jumlah 56.162.451.390 55.534.486.428 54.191.766.058 53.821.263.235

Konsolidasi Induk Perusahaan

c. Berdasarkan Mata Uang (Catatan 32)

2009 2008 2009 2008 Rp Rp Rp Rp IDR 54.299.014.130 53.804.987.302 54.191.766.058 53.821.263.235 USD 1.057.954.020 785.902.357 - -GBP 656.684.501 293.816.913 - -SGD 146.650.698 576.756.183 - -EUR 2.148.041 19.930.012 - -HKD - 53.093.661 - -Jumlah 56.162.451.390 55.534.486.428 54.191.766.058 53.821.263.235

Konsolidasi Induk Perusahaan

16. Hutang Pajak

Akun ini terdiri atas:

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

Pajak Kini (Catatan 29) 247.989.544 1.067.546.915 238.444.894 560.463.115 Pajak penghasilan

Pasal 21 213.701.233 216.673.017 140.128.140 177.775.666 Pasal 23 203.112.115 227.049.440 196.713.965 211.485.890 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 560.733.855 598.368.165 316.451.381 399.980.525 Jumlah 1.225.536.747 2.109.637.537 891.738.380 1.349.705.196

Konsolidasi Induk Perusahaan

Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang bersangkutan (self-assessment). Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.

(30)

17. Biaya yang Masih Harus Dibayar

Akun ini terdiri atas:

2009 2008 2009 2008

Rp Rp Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31) Bunga atas surat hutang jangka

menengah (Catatan 18) 318.750.000 797.560.148 318.750.000 797.560.148 Pihak ketiga Karyawan 3.074.059.239 3.212.699.703 2.822.802.274 2.998.510.148 Promosi 569.258.560 151.401.264 569.258.560 151.401.264 Listrik 402.946.788 406.909.094 402.946.788 406.909.094 Jasa profesional 249.874.000 303.209.359 199.600.000 222.100.000 Sewa gedung 208.224.707 222.881.233 208.224.707 222.881.233 Telepon 122.301.391 153.772.048 119.211.961 150.581.299

Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp 50 juta) 822.680.761 867.311.343 541.443.125 759.669.755

5.449.345.446

5.318.184.044 4.863.487.415 4.912.052.793

Jumlah 5.768.095.446 6.115.744.192 5.182.237.415 5.709.612.941

Konsolidasi Induk Perusahaan

18. Surat Hutang Jangka Menengah

Akun ini terdiri dari:

Konsolidasi Induk Perusahaan 2009 dan 2008 2009 dan 2008

Rp Rp

MTN I 10.000.000.000 10.000.000.000

MTN II 5.000.000.000 5.000.000.000

Jumlah 15.000.000.000 15.000.000.000

Penerbitan Surat Hutang Jangka Menengah/Medium Term Notes (MTN) sampai dengan sejumlah Rp 40.000.000.000 telah disetujui oleh RUPSLB tanggal 10 Juni 2005, yang didokumentasikan dengan Akta No. 11 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta.

Pada tahun 2005, Induk Perusahaan menerbitkan MTN sejumlah Rp 15.000.000.000, yang dibagi dalam dua sertifikat masing-masing MTN I sebesar Rp 10.000.000.000 dan MTN II sebesar Rp 5.000.000.000, dan keduanya diterbitkan kepada salah satu pemegang saham.

Sesuai perjanjian, fasilitas MTN dengan Akta No. 52 dan No. 9 masing-masing bertanggal 22 Juni 2005 dan 6 September 2005 dari Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., notaris di

Jakarta, dikenakan bunga sebesar 15% per tahun untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun yang akan berakhir masing-masing pada tanggal 22 Juni 2008 dan 6 September 2008.

Berdasarkan Akta No. 5 dan No. 4 tanggal 11 September 2009 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, fasilitas tersebut masing-masing diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2011 dan 5 Agustus 2011. Fasilitas tersebut dijamin dengan HGB No. 702/Kwitang, No. 853/Kwitang dan No. 935/Kwitang atas nama Perusahaan (Catatan 11).

Beban bunga atas hutang MTN adalah sebesar Rp 2.250.000.000 pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 17, 27 dan 31).

(31)

19. Kewajiban Sewa Pembiayaan

Berikut adalah pembayaran sewa pembiayaan minimum masa yang akan datang (future

minimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan antara Perusahaan dengan

perusahaan sewa pembiayaan:

2009 2008 2009 2008 Rp Rp Rp Rp Jatuh tempo: 2010 616.250.400 - 616.250.400 -2011 616.250.400 - 616.250.400 -2012 154.062.600 - 154.062.600

-Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum 1.386.563.400 - 1.386.563.400 -tahun 2009

Bunga 215.595.117 - 215.595.117

-Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan 1.170.968.283 - 1.170.968.283 -minimum

Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu

satu tahun 472.426.288 - 472.426.288

-Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu

lebih dari satu tahun 698.541.995 - 698.541.995

Konsolidasi Induk Perusahaan

Kewajiban sewa pembiayaan berjangka waktu 3 tahun dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 14,78% per tahun dan dibayar pada jumlah tetap setiap bulan. Kewajiban sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang disewa (Catatan 11).

20. Modal Saham

Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan registrasi yang dibuat oleh PT Edi Indonesia, Biro Administrasi Efek Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

Number of Percentage of Total Paid-up

Shares Ownership Capital Stock

% Rp

Putra Masagung 10.901.000 20,96 5.450.500.000

Deutsche Bank AG 9.880.000 19,00 4.940.000.000

GSI - Episode Holding Inc 9.360.000 18,00 4.680.000.000

PT Macro Target 8.602.000 16,54 4.301.000.000

PT Ciptadana Sekuritas 4.678.000 9,00 2.339.000.000

CB Hongkong S/A 4.600.000 8,85 2.300.000.000

Masyarakat lainnya (Kepemilikan

masing-masing dibawah 5%) 3.979.000 7,65 1.989.500.000

Jumlah 52.000.000 100,00 26.000.000.000

Nama Pemegang Saham

(32)

20. Modal Saham (Lanjutan)

Number of Percentage of Total Paid-up

Shares Ownership Capital Stock

% Rp Putra Masagung 10.901.000 20,96 5.450.500.000 Deutsche Bank AG 9.880.000 19,00 4.940.000.000 GS LND SEG AC 9.360.000 18,00 4.680.000.000 PT Macro Target 8.602.000 16,54 4.301.000.000 PT Ciptadana Sekuritas 4.673.000 8,99 2.336.500.000 CB Hongkong S/A 4.600.000 8,85 2.300.000.000

Masyarakat lainnya (Kepemilikan

masing-masing dibawah 5%) 3.984.000 7,66 1.992.000.000

Jumlah 52.000.000 100,00 26.000.000.000

2008 Nama Pemegang Saham

21. Tambahan Modal Disetor

Merupakan selisih antara jumlah nilai nominal saham dengan hasil yang diterima sesuai harga pasar saham yang berlaku pada saat penawaran saham perdana kepada masyarakat.

22. Hak Minoritas

Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan

Merupakan bagian kepemilikan minoritas atas aset bersih anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

PT Perdana PT Timpani

Makmur Agung Agung Jumlah

Rp Rp Rp

Modal saham 50.000.000 2.000.000 52.000.000

Defisit (16.201.635) (9.705.704) (25.907.339)

Jumlah 33.798.365 (7.705.704) 26.092.661

PT Perdana PT Timpani

Makmur Agung Agung Jumlah

Rp Rp Rp

Modal saham 50.000.000 2.000.000 52.000.000 Saldo laba (defisit) 18.899.598 (6.678.176) 12.221.422

Jumlah 68.899.598 (4.678.176) 64.221.422

2009

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan kunjungan antenatal care dengan pengetahuan ibu tentang resiko tinggi kehamilan di Puskesmas I Kembaran Kabupaten

Jawab : saya bagikan dan membagikan langsung itu ada maksud yang pertama yang saya bagikan tidak hanya kuis mbak smua ulangan, tugas, ulangan umum, smua evaluasi dibagikan

Pengembangan usaha peternakan babi khusus pembibitan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan babi sapih yang siap dibesarkan menjadi babi pedaging siap konsumsi.

Hasil desalting minyak mentah dan dewatering oleh proses bersatu ultrasonik-listrik dibandingkan dengan proses listrik, seperti yang ditunjukkan pada Gambar.. 0,72% setelah

Sedangkan tindakan kemoterapi dinilai sebagai tindakan yang paling efektif dan akan sangat membantu kenyamanan pasien bila diberikan dengan tepat (tepat indikasi,

Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran perancang dan pembuat dinding penahan tanah di sepanjang sungai, tebing dan lainnya untuk memperhitungkan kekuatan

Sidoarjo dari 20 siswa di kelompok A1 terdapat 8 siswa yang keterampilan bicaranya lebih unggul dibandingkan dengan teman-teman yang lainnya. Dalam hal

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 11 Yogyakarta