• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEK"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEK

PELATIHAN PEMBUATAN DOKUMENTASI PRODUK UNTUK PENGRAJIN TENUN SONGKET DESA JINENGDALEM BULELENG

Oleh :

Luh Joni Erawati Dewi, ST, M.Pd 197606252001122001

I Ketut Purnamawan, S.Kom, M.Kom 197905112006041004

Ni Ketut Kertiasih, S.Si, M.Pd 197011181997032001

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No. 129/UN48.16/PM/2016 Tanggal: 25 Februari 2016

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(2)
(3)

iii Prakata

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan berkah-Nya kepada penulis, sehingga tersusunlah laporan kegiatan yang berjudul “Pelatihan Pembuatan Dokumentasi Produk Untuk Pengrajin Tenun Songket Desa Jinengdalem Buleleng”.

Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari perbagai pihak. Maka, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Ketua Pusat Lembaga Pengabdian Masyarakat Undiksha yang telah memberikan kesempatan melakukan kegiatan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.

2. Perbekel bersama klian di desa Jinengdalem, Buleleng.

3. Ibu Ketut Seriponi dan Ibu Irmayani atas bantuan dan masukan yang diberikan.

4. Kadek Surya Mahedy yang membantu dalam proses diskusi dan menyelesaikan administrasi kegiatan.

5. Teman-teman di jurusan Manajemen Informatika Undiksha atas kerja samanya.

6. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini.

Akhir kata penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam laporan ini dan berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Singaraja, 31 Oktober 2016 Penulis

(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman Muka... i

Pengesahan... ii

Kata Pengantar... iii

Daftar Isi... iv

Daftar Gambar... v

Bab 1 Pendahuluan... 1

a. Analisis Situasi... 1

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 3

c. Tujuan Kegiatan... 3

d. Manfaat Kegiatan... 3

Bab 2 Metode Pelaksanaan... 4

Bab 3 Hasil dan Pembahasan... 4

Bab 4 Penutup... 4

a. Simpulan... 5

b. Saran ... 5

Daftar Pustaka... 6

Lampiran... 7 Absensi Peserta Kegiatan

Foto-foto Kegiatan Peta Lokasi

Boidata Artikel

Surat Perjanjian Kerja Produk P2M

(5)

1 BAB 1 Pendahuluan

a. Analisis Situasi

Awal mula adanya songket di desa Jinengdalem tidak diketahui dengan jelas. Sesuai hasil wawancara dengan beberapa penenun dan pengepul di daerah Jinengdalem. Songket Jinengdalem sudah di temukan sejak dahulu dan merupakan warisan leluhur yang sampai saat ini masih merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat desa Jinengdalem. Alat-alat yang digunakan dalam proses penenunan merupakan alat tradisional atau alat tenun bukan mesin. Beberapa penenun menerima peninggalan alat tenun dari nenek moyangnya.

Songket di desa Jinengdalem di tenun oleh kaum ibu sebagai pekerjaan sampingan. Menenun biasanya dilakukan saat tidak ada pekerjaan lain lagi yang bisa dilakukan. Atau para ibu juga bisa menenun sambil mengasuh anaknya di rumah. Kebanyakan pekerjaan utama kaum ibu di Jinengdalem adalah bertani atau berternak, atau bekerja sebagai buruh tani. Mereka tidak bisa mengandalkan pekerjaan menenun untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya. Hasil yang diperoleh dari menenun dirasa sangat kurang, dibanding dengan usaha yang sudah dilakukan. Kain tenun songket yang sudah jadi dirasa sulit sekali memasarkannya dengan harga yang menguntungkan. Sebagai contoh, untuk menenun selembar kain songket diperlukan waktu hampir sebulan jika dikerjakan setiap hari. Dengan harga jual 1,5-2 juta ke pengepul songket, penenun hanya menerima upah kerja delapan ratus sampai satu juta rupiah perbulan. Hasil tersebut dirasa kurang dibandingkan dengan bekerja sebagai pegawai swasta ataupun buruh tani. Selain itu, hasil menenun itu baru bisa diperoleh setelah tenunan selesai. Kalau bekerja sebagai buruh hasilnya bisa cepat didapat.

Saat ini penenun didesa Jinengdalem hanya tinggal sekitar 30 orang. Kebanyakan penenun usianya di atas empat puluhan. Anak-anak muda tidak mau mengambil pekerjaan menenun karena pekerjaan menenun dirasa membosankan. Biasanya menenun dikerjakan di rumah masing-masing sehingga dirasa kurang interaksi dengan teman-temannya. Di samping dari segi ekonomi memang hasilnya

(6)

2

belum menjanjikan. Kalau keadaan ini berlangsung terus, tenun songket Jinengdalem akan kehilangan penerus dan bisa jadi akan punah.

Keberadaan tenun songket jinengdalem sebagai salah satu hasil seni budaya Bali patut dilestarikan. Tenun songket Jinengdalem adalah warisan leluhur yang sangat berpotensi nilai ekonomi. Diperlukan usaha dan kerjasama dari berbagai pihak untuk mendukung keberlanjutan tenun songket Jinengdalem. Di samping usaha untuk memperbanyak penenun songket, segi pemasaran harus mendapat perhatian serius. Penenun tidak perlu khawatir lagi kemana harus menjual hasil tenunnya jika sudah ada sebuah badan yang sudah pasti bersedia menampung hasil karyanya dengan harga yang cukup menguntungkan. Penenun bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan menenunnya sehingga kualitas hasil songket yang dihasilkan bisa terjaga dengan baik.

Desa Jinengdalem kecamatan Buleleng dikenal sebagai sentra produksi kain tenun songket. Songket yang diproduksi di desa Jinengdalem mempunyai beragam motif yang sangat variatif. Motif songket yang diproduksi merupakan motif asli desa setempat, dan motif-motif yang dibuat berdasarkan pesanan konsumen.

Berdasarkan wawancara dengan penenun maupun pengepul kain songket di desa Jinengdalem, kain songket produksi desa Jinengdalem sudah dipasarkan di pasar lokal Singaraja, di Denpasar, maupun di Jakarta dalam ajang pameran-pameran. Selain itu, ada juga calon pembeli yang biasanya datang langsung ke pengrajin maupun pengepul songket. Mereka bisa memesan kain songket sesuai keinginannya dengan cara memperlihatkan/membawa foto kain songket yang diinginkannya. Tentu saja, harga pesanan kain songket pesanan ini relatif lebih mahal.

Kain songket dari desa Jinengdalem sudah dikenal oleh para kolektor kain di Jakarta. Kelompok tenun songket “Poni’s” sudah sering menerima pesanan dari Jakarta seperti desainer terkenal Priyo Oktaviano. Poni’s juga sering mengikuti pameran-pameran di Jakarta, Denpasar, maupun di Singaraja.

Berdasarkan wawancara dengan ibu Seriponi (ketua kelompok tenun Poni’s terungkap bahwa permasalahan yang ditemui selama ini adalah pemasaran. Beliau mengungkapkan pemasaran kain songket dilakukan secara manual maupun lewat media internet. Namun, promosi lewat media internet tidak bisa dilakukan secara

(7)

3

optimal, karena sudah banyak kain songket dari daerah Bali lainnya yang dipasarkan di toko-toko online dengan harga yang jauh lebih murah. Jika beliau mengikuti pameran-pameran di Jakarta, ibu Seriponi akan membawa dan memajang beberapa kainnya di stand pamerannya. Beliau tidak bisa membawa lebih banyak kain, karena terbentur biaya stand dan perjalanannya. Beliau ingin memamerkan juga hasil tenun songket yang diproduksinya, namun tidak bisa dibawa ke Jakarta. Terkait ini, tim pengusul ingin membantu mencari solusi permasalahan yang ditemui ibu Seriponi dan disepakati untuk membuat sebuah dokumentasi motif-motif kain songket yang diproduksi kelompoknya.

Tujuan kegiatan ini adalah membuat dokumentasi beragam motif songket yang diproduksi di desa Jinengdalem. Dokumen ini akan dicetak sehingga kelompok pengrajin mempunyai dokumentasi yang nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan promosi produk. Dokumen ini bisa diperlihatkan kepada calon pembeli yang berkunjung langsung ke desa Jinengdalem sehingga mereka memiliki gambaran motif songket yang bisa dipilih. Dokumen ini juga bisa disebarluaskan untuk membantu pemasaran produk dalam ajang pameran-pameran di tingkat lokal kabupaten maupun tingkat nasional.

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas, bisa diidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tenun yang ada di desa Jinengdalem yaitu “Bagaimana cara membuat dokumentasi motif kain songket produk desa Jinengdalem?”

c. Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan sebuah dokumentasi motif kain songket produk desa Jinengdalem (buku katalog)

d. Manfaat Kegiatan

Dengan terbentuknya sebuah buku katalog tentang motif kain songket produk desa Jinengdalem akan membantu dalam proses pemasaran kain songket ini. Calon pembeli akan dengan mudah memilih motif kain yang diinginkannya. Kelompok

(8)

4

tenun akan memiliki sebuah dokumen yang bisa diperlihatkan kepada calon pembeli yang datang berkunjung ke Jinengdalem maupun pengunjung yang mendatangi stand pameran.

BAB 2 Metode Pelaksanaan

Pendampingan dalam mengungkap motif-motif kain songket produk desa Jinengdalem. Motif-motif yang diproduksi dikumpulkan disertai dengan makna filosofi dari motif-motif tersebut. Kemudian, dokumentasi motif tersebut dijilid dan didiskusikan dengan nara sumber. Narasumber adalah orang yang terkait bidang seni dan menekuni tentang kain tenun Bali. Saran/masukan dari narasumber akan diterima sehingga pada akhirnya nanti akan terbentuk sebuah dokumentasi berupa buku katalog motif-motif kain songket dari desa Jinengdalem.

BAB 3 Hasil dan Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan untuk membuat dokumentasi tentang motif-motif kain songket yang diproduksi oleh penenun dari desa Jinengdalem Buleleng. Pada kegiatan ini berhasil dikumpulkan dua puluh lima (25) buah motif yang diterapkan pada kain songket. Motif-motif tersebut adalah motif naga, flora (pot-potan), punyan nyuh, wayang, geometri, bulan-bulanan, gelap, soonan cekuh, tambalan, dan lain-lain.

BAB 4 Penutup a. Simpulan

Kain tenun songket Jinengdalem Buleleng memiliki ciri khas tersendiri. Yang utama adalah bahan dasar benang yang digunakan selalu menggunakan benang ceet (sutra). Bahan benang sutra ini membuat kain songket yang dihasilkan lebih ringan dan halus kalau diraba. Motif yang diaplikasikan pada kain songket Jinengdalem bisa diklasifikasikan dalam kelompok flora, fauna, dekoratif, geometri, dan wayang. Variasi motif bisa dilakukan dengan menggabungkan beberapa motif dalam selembar kain. Pada kegiatan ini telah didapatkan dua puluh lima (25) buah motif yang dimuat dalam buku katalog kain songket produk Jinengdalem.

(9)

5 b. Saran

Motif yang diaplikasikan pada kain songket bisa bermacam-macam. Pembentukan motif ini tidak dikerjakan oleh penenunnya langsung. Pekerjaan membuat motif ini (nuduk) biasanya diserahkan ke pemotif. Pemotif mengerjakan sebuah motif memerlukan waktu seminggu – sebulan, tergantung dari kerumitan motif itu sendiri. Saat ini, pemotif yang ada di desa Jinengdalem ada tiga orang, dan kebanyakan sudah berumur empat-pulahan. Oleh karena itu, diperlukan adanya regenerasi pemotif sehingga nantinya keterampilan memotif itu tidak punah keberadaannya di desa Jinengdalem.

Daftar Pustaka

Cita Tenun Indonesia. 2013. http://www.tenunindonesia.com/jenis_tenun.php, diakses pada 24 Desember 2013.

Sila, I N., dan Budhyani, I D.A.M. 2013. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Singaraja: Lemlit Undiksha

(10)

6 Lampiran

(11)
(12)
(13)
(14)

10 Foto-foto Kegiatan

(15)

11

Foto Benang Dijemur Setelah Proses Pewarnaan

(16)

12

(17)

13 KETUA 1. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Luh Joni Erawati Dewi, S.T, M.Pd

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP 19760625 200112 2 001

5 Tempat dan Tanggal Lahir Umeanyar, 25 Juni 1976

6 Alamat Rumah Perum Taman Wira Segara XIII/6 Penimbangan Bakti Seraga Buleleng

7 Nomor Telepon -

8 Nomor HP 08113857813

9 Alamat Kantor Jl. Udayana Kampus Tengah Undiksha

10 Nomor Telepon/Fax 0362-32634

11 Alamat Email luhdewi@yahoo.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN 1 Program

S1 S2 S3

2 Nama PT ITB Universitas

Pendidikan Ganesha 3 Bidang Ilmu Teknik Informatika Teknologi

Pembelajaran 4 Tahun Masuk 1994 2009 5 Tahun Lulus 2000 2011 6 Judul Skripsi/ Tesis/Desertasi Sistem Penjadwalan Produksi Berdasarkan Pesanan Konsumen Pengembangan E-Learning Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Inggris di Undiksha 7 Nama pembimbing/Prom otor

Mary Muhammad, M.Si. 1. Prof. Dr. I Made Candiasa, M.I Kom

2. Prof. Dr. Naswan Suharsono, M.Pd

(18)
(19)

15

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar)

Ni Ketut Kertiasih, S.Si., M.Pd. 2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19701118 199703 2 001

5 NIDN 0018117001

6 Tempat dan Tanggal Lahir Gunaksa, 18 Nopember 1970 8 Alamat Email tut_kerti@yahoo.com

9 Alamat Kantor Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Jalan Udayana Singar aja-Bali. Kode Pos : 81116

10 Nomor Telepon/Faks - 11 Lulusan yang telah

dihasilkan

D3= 80 Orang 12

Matakuliah yang diampu

1. Rekayasa Perangkat Lunak 2. Organisasi dan Metode 3. Komputer dan Masyarakat 4.

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Perguruan Tinggi UGM Undiksha

Bidang Ilmu Ilmu Komputer Teknologi

(20)

16

Tahun Masuk 1990 2009

Tahun Lulus 1996 2011

Judul Skripsi/ Tesis/Desertasi Sistem

Komputerisasi Administrasi Kabel dan Manajemen Pelayanan (Siskamaya) di PT. Telkom Kandatel Denpasar Pengembangan E-learning MPK Bahasa Indonesia Menggunakan Model ADDIE untuk perkuliahan di Universitas Pendidikan Ganesha Nama pembimbing/ Promotor Dr. Suharto 1. Prof. Dr. I Made

Candiasa, M.I.Komp.

2. Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (bukan Skripsi, Tesis Maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan Sumber Jml (Juta

Rp) 1 1999 Chaos dalam dinamika model-model

ekonomi (anggota)

DIK STKIP Singaraja 2 1999 Sistem Informasi Perpustakaan sebagai

pendukung Sistem Informasi Manajemen STKIP Singaraja (anggota)

DIK STKIP Singaraja

3

3 2003 Pengkajian Workshop untuk Menunjang Pembelajaran Keterampilan Mahasiswa di Jurusan Teknik Elektro dan Manajemen Informatika IKIP Negeri Singaraja (anggota)

DIK IKIP Singaraja

5

4 2008 Penerapan Appearance Based-Method Pada Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah Manusia (anggota)

DIPA Undiksha

5

5 2008 Pelacakan Alumni (Tracer Study) jurusan Manajemen Informatika Berbasis ICT (Information & Communication

DIPA Undiksha

(21)

17 No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan Sumber Jml (Juta

Rp) Technology) (anggota)

6 2010 Evaluasi Online (anggota) DIPA Undiksha

10 7 2013 Pengembangan Aplikasi Kamus Bahasa

Bali-Indonesia Bagi Pengguna Handphone

DIPA Undiksha

8,870 8 2014 Pengembangan Prototipe Sistem Evaluasi

Kualitas Pembelajaran (Ketua)

DIPA Fakultas

5 9 2015 Pengembangan Sistem Administrasi

Akademik Jurusan D3 Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi (anggota)

DIPA Undiksha 10 2015 E-Module Akuntansi Keuangan 1 Dengan

Setting Pembelajaran Kolaboratif Untuk Meningkatkan Soft Skills Mahasiswa (anggota)

DIPA Undiksha

20

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp) 1 2010 IbM Pengembangan Asesmen

Bagi Guru-Guru Produktif di SMK Kabupaten Buleleng (Anggota) DIPA Undiksha 5 2 2011 Pelatihan Pemanfaatan Website Peningkatan Profesionalisme Guru Berkelanjutan Pasca Sertifikasi Bagi Guru-Guru SMP Se-Kecamatan Buleleng (Anggota)

DIPA 5

3 2014 Pelatihan Pemanfaatan Blog Bagi Guru-Guru

Se-Kecamatan Kubutambahan Dalam Upaya Mewujudkan Pembelajaran Yang Lebih Interaktif (Anggota)

(22)

18

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Karya Tulis Keterangan/Publikasi 1 2009 Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis Multimedia Gerakan Dasar Tari Bali (Satu orang penulis)

Dimuat dalam JPTK FTK Undiksha

Vol 6, No. 1, edisi Januari 2009 2 2009 Penggunaan Metode Transportasi

Dalam Program Linier Untuk Pendistribusian Barang (Satu orang penulis)

Dimuat dalam JPTK FTK Undiksha

Vol 6, No. 2, edisi Juli 2009

3 2010 Media Informasi Pemanfaatan Daun Kering sebagai Bahan Pembuatan Kerajinan Tangan (Dua orang penulis)

Dimuat dalam JPTK FTK Undiksha

Vol 7, No. 1, edisi Januari 2010 4 2010 Pembelajaran Berbasis Komputer pada

Mata Kuliah Program Linier untuk Mengembangkan Berpikir Kritis (satu orang penulis)

Dimuat dalam JPTK FTK Undiksha

Vol 7, No. 1, edisi Januari 2010

5 2010 Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Kompetensi Profesionalisme Guru Sebagai

Komponen Pembelajaran (satu orang penulis)

Dimuat dalam Prosiding seminar Internasional Aptekindo,

30 April 2010

6 2013 Media Pembelajaran Matematika Penjumlahan dan Pengurangan untuk siswa SLB/C (dua orang penulis)

Dimuat dalam JPTK FTK Undiksha

Vol 10, No. 1, edisi Januari 2013

7 2013 Optimalisasi Pemecahan Masalah Transportasi Menggunakan Metode NWC, inpeksi, dan VAM (dua orang penulis)

Dimuat dalam JPTK FTK Undiksha

Vol 10, No. 2, edisi Juli 2013

(23)
(24)

20

BIODATA ANGGOTA 1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) I Ketut Purnamawan, S.Kom., M.Kom.

2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197905112006041004

5 NIDN 0011057903

6 Tempat dan Tanggal Lahir Sanglah, 11 Mei 1979

7 E-Mail tutpurna@yahoo.com

8 Nomor Telepon / HP 087762634149

9 Alamat Kantor Jurusan D3 Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha

Jalan Udayana Singaraja-Bali. Kode Pos : 81116

10 Nomor Telepon/Faks 087762634149 11 Lulusan yang telah dihasilkan

12 Matakuliah yang diampu

1. Komputer Grafik`

2. Jaringan Informasi Lokal 3. Pemrograman Sistem

4. Pemrograman Sistem Tersebar 5. Pemrograman Simulasi

2. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi Sepuluh

Nopember

Institut Teknologi Sepuluh

Nopember

Bidang Ilmu Teknik

Informatika

Teknik Informatika Tahun Masuk – Lulus 1998-2005 2009-2011 Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Pembuatan Aplikasi Virtual Sculpting Dengan Menggunakan Metode Direct Virtual Sculpting Dengan Menggunakan Tool Berbasis Vektor Pada

(25)

21 Manipulation Free-Form Deformation Triangle Mesh Nama Pembimbing/Promotor Rully Soelaiman, S.Kom, M.Kom. Prof. Ir. Handayani Tjandrasa, M.Sc., Ph.D.

3. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (bukan Skripsi, Tesis Maupun Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp) 1 2013 Pengembangan variatif

rancangan antena panel

microstrip tapered patch dalam sistem komunikasi Wi-Fi

DIPA Undiksha 9.1

2 2014 Pengembangan Sistem Informasi Geografis

Penyebaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIKSHA berbasis Teknologi Mobile Dan Location Based Service

DIPA Undiksha 10

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya

4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1 - - - -

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya

5. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 Seminar Nasional

Pascasarjana XI

Virtual Sculpting menggunakan Tool Berbasis Vector Pada Triangle Mesh 2011, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 2

(26)

22 6. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1 - - - -

7. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1 - - - -

8. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul / Tema /JEnis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun Tempat Penerapan

Respon Masyarakat

1 - - -

9. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan dana pengabdian kepada masyarakat.

Anggota

I Ketut Purnamawan, S.Kom., M.Kom. NIP. 197905112006041004

(27)

23 Lampiran 3. PETA LOKASI

Jarak : Undiksha - Desa Jinengdalem (10 KM)

Desa Jinengdalem

(28)

24

PELATIHAN PEMBUATAN DOKUMENTASI PRODUK UNTUK PENGRAJIN TENUN SONGKET DESA JINENGDALEM BULELENG

Luh Joni Erawati Dewi, Ni Ketut Kertiasih, I Ketut Purnamawan Universitas Pendidikan Ganesha

Jl Udayana No. 11 Kampus Tengah Undiksha Singaraja luhdewi@yahoo.vom

RINGKASAN

Salah satu produk unggulan desa Jinengdalem adalah kain tenun songket. Kain tenun yang dihasilkan sangat istimewa karena bahan dasar yang digunakan adalah benang sutra dan motif-motif khas yang unik dan indah. Penggunaan bahan sutra kain songket menyebabkan harga songket dari Jinengdalem relatif lebih mahal dibandingkan songket lainnya yang terbuat dari bahan benang katun.

Pekerjaan menenun songket ini dikerjakan oleh kaum ibu rumah tangga di rumahnya sendiri atau di bengkel produksi milik seorang pengepul songket. Kaum ibu bisa menenun sambil mengawasi anak-anaknya bermain di sekitar mereka. Pekerjaan menenun ini biasanya dikerjakan saat tidak sedang musim tanam atau musim panen padi.

Pemasaran songket selama ini untuk memenuhi pasar lokal Bali maupun pesanan dari Jakarta. Pengepul yang mengatur motif songket yang akan dibuat oleh penenun. Selanjutnya, kain songket yang sudah jadi, dijual ke pengepul songket di desa Jinengdalem. Pengepul ini yang nantinya memasarkan songket tersebut.

Diakui oleh pengepul, kesulitan yang dialami selama ini adalah pemasaran songket. Langkah yang ditempuh pengepul songket adalah mengikuti ajang-ajang pameran baik di sekitar kota Singaraja, Denpasar, maupun Jakarta. Namun kegiatan pameran ini juga dirasa ada kurangnya. Pengepul tidak bisa membawa banyak barang karena stand pameran yang disediakan terbatas.

Oleh karena itu, pada kegiatan ini tim pengusul bertujuan untuk membuat sebuah buku katalog tentang kain tenun songket produk desa Jinengdalem, Buleleng. Buku katalog ini bisa dibawa pada saat mengikuti ajang-ajang pameran sehingga pengunjung bisa melihat koleksi songket Jinengdalem. Selain itu, katalog ini juga bisa diperlihatkan kepada calon pembeli songket yang datang langsung ke desa Jinengdalem.

Kata kunci: buku katalog, desa Jinengdalem, tenun, songket.

A.PENDAHULUAN

Awal mula adanya songket di desa Jinengdalem tidak diketahui dengan jelas. Sesuai hasil wawancara dengan beberapa penenun dan pengepul di daerah Jinengdalem. Songket Jinengdalem sudah di temukan sejak dahulu dan merupakan warisan leluhur yang sampai saat ini masih merupakan salah satu mata pencaharian

(29)

25

masyarakat desa Jinengdalem. Alat-alat yang digunakan dalam proses penenunan merupakan alat tradisional atau alat tenun bukan mesin. Beberapa penenun menerima peninggalan alat tenun dari nenek moyangnya.

Songket di desa Jinengdalem di tenun oleh kaum ibu sebagai pekerjaan sampingan. Menenun biasanya dilakukan saat tidak ada pekerjaan lain lagi yang bisa dilakukan. Atau para ibu juga bisa menenun sambil mengasuh anaknya di rumah. Kebanyakan pekerjaan utama kaum ibu di Jinengdalem adalah bertani atau berternak, atau bekerja sebagai buruh tani. Mereka tidak bisa mengandalkan pekerjaan menenun untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya. Hasil yang diperoleh dari menenun dirasa sangat kurang, dibanding dengan usaha yang sudah dilakukan. Kain tenun songket yang sudah jadi dirasa sulit sekali memasarkannya dengan harga yang menguntungkan. Sebagai contoh, untuk menenun selembar kain songket diperlukan waktu hampir sebulan jika dikerjakan setiap hari. Dengan harga jual 1,5-2 juta ke pengepul songket, penenun hanya menerima upah kerja delapan ratus sampai satu juta rupiah perbulan. Hasil tersebut dirasa kurang dibandingkan dengan bekerja sebagai pegawai swasta ataupun buruh tani. Selain itu, hasil menenun itu baru bisa diperoleh setelah tenunan selesai. Kalau bekerja sebagai buruh hasilnya bisa cepat didapat.

Saat ini penenun didesa Jinengdalem hanya tinggal sekitar 30 orang. Kebanyakan penenun usianya di atas empat puluhan. Anak-anak muda tidak mau mengambil pekerjaan menenun karena pekerjaan menenun dirasa membosankan. Biasanya menenun dikerjakan di rumah masing-masing sehingga dirasa kurang interaksi dengan teman-temannya. Di samping dari segi ekonomi memang hasilnya belum menjanjikan. Kalau keadaan ini berlangsung terus, tenun songket Jinengdalem akan kehilangan penerus dan bisa jadi akan punah.

Keberadaan tenun songket jinengdalem sebagai salah satu hasil seni budaya Bali patut dilestarikan. Tenun songket Jinengdalem adalah warisan leluhur yang sangat berpotensi nilai ekonomi. Diperlukan usaha dan kerjasama dari berbagai pihak untuk mendukung keberlanjutan tenun songket Jinengdalem. Di samping usaha untuk memperbanyak penenun songket, segi pemasaran harus mendapat perhatian serius. Penenun tidak perlu khawatir lagi kemana harus menjual hasil tenunnya jika sudah ada sebuah badan yang sudah pasti bersedia menampung hasil karyanya

(30)

26

dengan harga yang cukup menguntungkan. Penenun bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan menenunnya sehingga kualitas hasil songket yang dihasilkan bisa terjaga dengan baik.

Desa Jinengdalem kecamatan Buleleng dikenal sebagai sentra produksi kain tenun songket. Songket yang diproduksi di desa Jinengdalem mempunyai beragam motif yang sangat variatif. Motif songket yang diproduksi merupakan motif asli desa setempat, dan motif-motif yang dibuat berdasarkan pesanan konsumen.

Berdasarkan wawancara dengan penenun maupun pengepul kain songket di desa Jinengdalem, kain songket produksi desa Jinengdalem sudah dipasarkan di pasar lokal Singaraja, di Denpasar, maupun di Jakarta dalam ajang pameran-pameran. Selain itu, ada juga calon pembeli yang biasanya datang langsung ke pengrajin maupun pengepul songket. Mereka bisa memesan kain songket sesuai keinginannya dengan cara memperlihatkan/membawa foto kain songket yang diinginkannya. Tentu saja, harga pesanan kain songket pesanan ini relatif lebih mahal.

Kain songket dari desa Jinengdalem sudah dikenal oleh para kolektor kain di Jakarta. Kelompok tenun songket “Poni’s” sudah sering menerima pesanan dari Jakarta seperti desainer terkenal Priyo Oktaviano. Poni’s juga sering mengikuti pameran-pameran di Jakarta, Denpasar, maupun di Singaraja.

Berdasarkan wawancara dengan ibu Seriponi (ketua kelompok tenun Poni’s terungkap bahwa permasalahan yang ditemui selama ini adalah pemasaran. Beliau mengungkapkan pemasaran kain songket dilakukan secara manual maupun lewat media internet. Namun, promosi lewat media internet tidak bisa dilakukan secara optimal, karena sudah banyak kain songket dari daerah Bali lainnya yang dipasarkan di toko-toko online dengan harga yang jauh lebih murah. Jika beliau mengikuti pameran-pameran di Jakarta, ibu Seriponi akan membawa dan memajang beberapa kainnya di stand pamerannya. Beliau tidak bisa membawa lebih banyak kain, karena terbentur biaya stand dan perjalanannya. Beliau ingin memamerkan juga hasil tenun songket yang diproduksinya, namun tidak bisa dibawa ke Jakarta. Terkait ini, tim pengusul ingin membantu mencari solusi permasalahan yang ditemui ibu Seriponi dan disepakati untuk membuat sebuah dokumentasi motif-motif kain songket yang diproduksi kelompoknya.

(31)

27

Tujuan kegiatan ini adalah membuat dokumentasi beragam motif songket yang diproduksi di desa Jinengdalem. Dokumen ini akan dicetak sehingga kelompok pengrajin mempunyai dokumentasi yang nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan promosi produk. Dokumen ini bisa diperlihatkan kepada calon pembeli yang berkunjung langsung ke desa Jinengdalem sehingga mereka memiliki gambaran motif songket yang bisa dipilih. Dokumen ini juga bisa disebarluaskan untuk membantu pemasaran produk dalam ajang pameran-pameran di tingkat lokal kabupaten maupun tingkat nasional.

B. SUMBER INSPIRASI

Berdasarkan paparan di atas, bisa diidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh pengepul songket desa Jinengdalem yaitu bagaimana memasarkan songket Jinengdalem sehingga lebih banyak orang yang mengetahui keberadaan dan keunikan motif songket Jinengdalem. Sehingga, muncul keinginan untuk membuat buku katalog tentang motif-motif songket yang diproduksi di desa Jinengdalem. Motif-motif ini diperoleh dari penenun songket selama kegiatan pengabdian ini berlangsung. Buku katal ini akan dicetak dan diberikan kepada pengepul dan penenun songket di desa Jinengdalem.

C. METODE

Pendampingan dalam mengungkap motif-motif kain songket produk desa Jinengdalem. Motif-motif yang diproduksi dikumpulkan disertai dengan makna dari motif-motif tersebut. Kemudian, dokumentasi motif tersebut dijilid dan didiskusikan dengan nara sumber. Narasumber adalah orang yang terkait bidang seni dan menekuni tentang kain tenun Bali. Saran/masukan dari narasumber akan diterima sehingga pada akhirnya nanti akan terbentuk sebuah dokumentasi berupa buku katalog motif-motif kain songket dari desa Jinengdalem.

D. KARYA UTAMA

Kegiatan ini menghasilkan sebuah buku katalog tentang songket yang diproduksi di desa Jinengdalem, Buleleng. Adapun isi dari buku katalog ini adalah

(32)

28

pendahuluan, alat dan bahan untuk membuat kain songket, proses pembuatan kain songket, dan motif-motif yang diterapkan dalam kain songket desa Jinengdalem.

Gambar 1. Proses Menenun

(33)

29 E. ULASAN KARYA

Buku katalog ini sangat bermanfaat untuk membantu promosi kain songket produk desa Jinengdalem. Keterbatan pengepul untuk membawa kain songket dalam ajang pameran bisa diatasi dengan adanya buku katalog ini. Katalog ini juga bisa diperlihatkan kepada pengunjung pameran atau calon pembeli, sehingga nanti jika berminat dengan suatu motif bisa memesan dengan menunjuk langsung motif tersebut di buku katalog.

F. KESIMPULAN

Kain tenun songket Jinengdalem Buleleng memiliki ciri khas tersendiri. Yang utama adalah bahan dasar benang yang digunakan selalu menggunakan benang ceet (sutra). Bahan benang sutra ini membuat kain songket yang dihasilkan lebih ringan dan halus kalau diraba. Motif yang diaplikasikan pada kain songket Jinengdalem bisa diklasifikasikan dalam kelompok flora, fauna, dekoratif, geometri, dan wayang. Variasi motif bisa dilakukan dengan menggabungkan beberapa motif dalam selembar kain. Pada kegiatan ini telah didapatkan dua puluh lima (25) buah motif yang dimuat dalam buku katalog kain songket produk Jinengdalem.

G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN

Dampak dan manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1. Dengan adanya buku katalog ini, pengepul bisa menyampaikan informasi lebih luas lagi terkait dengan songket Jinengdalem, motif khas Songket Jinengdalem.

2. Di samping mempertahankan motif asli desa Jinengdalem, perlu dibuat variasi motif sehingga tampilan songket tidak terkesan monoton.

3. Perlu dibuat inovasi produk kain songket, misalnya kain songket bisa dibuat menjadi pakaian jadi seperti blouse atau jas.

H. DAFTAR PUSTAKA

Cita Tenun Indonesia. 2013. http://www.tenunindonesia.com/jenis_tenun.php, diakses pada 24 Desember 2013.

(34)

30

Sila, I N., dan Budhyani, I D.A.M. 2013. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Singaraja: Lemlit Undiksha

Sistem Pendataan Profil Umum Desa dan Profil Kelurahan, Jinengdalem.

I. PERSANTUNAN

Kegiatan ini dibiayai dari dana DIPA Undiksha tahun 2016. Terima kasih kepada Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Undiksha, Perbekel desa Jinengdalem, Kadek Surya Mahedy, Rekan Sejawat di jurusan Manajemen Informatika Undiksha dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini.

(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Gambar

Foto Para Penenun Songket di Desa Jinendalem
Foto Benang Dijemur Setelah Proses Pewarnaan
Foto Proses Pewarnaan Benang
Gambar 1. Proses Menenun

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya responden dalam penelitian Profil Self Efficacy Karir Mahasiswa BK Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya dan penelitian dilakukan

Misalkan pada suatu pengamatan peubah acak Y yang menyebar normal dengan rata- rata μ , maka dalam model linear klasik terdapat tiga bentuk komponen yang berhubungan

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya

Tidak seperti fungal chorioretinitis yang disebabkan oleh kandidiasis, yang disertai dengan tanda peradangan minimal pada vitreous body, fungal endoftalmitis

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal laporan Tugas Akhir ini,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan kasih rahmat dan karunia-Nya dalam memberikan kemudahan dan kelancaran

Terdapat perbedaan kepekaan spesies hewan terhadap infeksi PMK dengan penyakit hewan menular vesikuler lainnya, seperti infeksi SVD , VS dan VES (Mclachlan &

Kedudukan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman bermuamalah melalui media sosial bukan merupakan salah saru jenis peraturan yang diakui