• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KOTA RANTEPAO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KOTA RANTEPAO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 4 No. 1 Maret 2016

83 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KOTA RANTEPAO

Yusem Ba’ru1 1

Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Makassar, Indonesia ABSTRAK:

Tujuan penelitian ini adalah, 1) untuk mengetahui deskripsi minat belajar matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri Rantepao, 2) untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao yang diajar dengan model discovery learning 3) untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP negeri di Kota Rantepao yang diajar dengan model pembelajaran Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

eksperiment. Pengumpulan data hasil penelitian menggunakan instrumen tes berupa

pilihan ganda setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran discovery

learning untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung untuk kelas

pembanding. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: 1) hasil belajar matematika siswa kelas perlakuan yang diajar menggunakan model pembelajaran discovery

learning berada pada kategori sedang; 2) hasil belajar matematika siswa kelas

pembanding yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung juga berada pada kategori sedang; 3) tidak ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao; 4) hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

discovery learning lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa yang diajar

dengan model pembelajaran langsung; 5) hasil belajar matematika siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang memiliki minat belajar rendah.

Kata kunci: Model pembelajaran, hasil belajar matematika PENDAHULUAN

Ilmu matematika besar pengaruhnya dalam bidang pengetahuan. Oleh karena itu, seyogianya hal-hal yang dapat mempengaruhi suatu hasil belajar matematika perlu untuk diperhatikan secara serius. Dalam pengajaran matematika seharusnya sudah selayaknya mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, khususnya orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan matematika dalam hal ini pendidik matematika. Olehnya itu, masalah-masalah yang dapat menghampat peningkatan prestasi belajar siswa secara perlahan harus diminimalisasi.

Secara khusus, salah satu hal yang menjadi permasalahan guru-guru matematika pada jenjang pendidikan menengah adalah pada saat pembelajaran masih berlangsung sebagian besar siswa masih memahami materi pada saat itu akan tetapi pada saat ulangan harian atau ujian- ujian lain, siswa sudah tidak bisa menggunakan konsep itu dengan baik untuk digunakan dalam menyelesaikan soal-soal ujian tersebut bahkan sudah melupakan konsep matematika yang pernah diajarkan kepada mereka. Atau dapat dikatakan sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka telah pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan dalam menyelesaikan permasalahan

(2)

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 4 No. 1 Maret 2016

84

matematika bahkan sebagian siswa tidak tahu konsep yang mana yang harus diterapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dari hasil wawancara juga menyatakan bahwa kegiatan proses pembelajaran di Kelas didesain guru menjelaskan materi pelajaran kemudian siswa sebatas mendengarkan penjelasan guru setelah itu kegiatan tanya jawab ataupun kegiatan menyelesaikan soal-soal seperti yang sudah dicontohkan oleh guru. Dalam pembelajaran itu siswa tidak diberi kesempatan untuk mengkontruksi sendiri pengetahuannya. Konsep yang didapatkan siswa itu merupakan hasil pemberitahuan dari guru bukan hasil menemukan sendiri. Akibatnya, setiap konsep materi yang didapatkan seperti itu akan mudah dilupakan oleh siswa. Hal inilah yang memberikan imbas pada masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini bahwa pemahaman siswa pada setiap materi yang didapatkan dengan sebatas mendengarkan setiap penjelasan guru akan cepat hilang dari ingatan para siswa.

Hal ini sejalan dengan Jauhar (2011:1) mengatakan bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini proses pembelajaran di Sekolah masih cenderung berpusat kepada guru. Guru menyampaikan materi-materi pelajaran dan siswa dituntut untuk menghapal semua pengetahuannya. Pembelajaran lebih berorientasi kepada penguasaan materi. Pembelajaran seperti ini memang terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.

Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka perlu adanya suatu pembelajaran yang dapat membelajarkan peserta didik dalam memberikan kesempatan untuk aktif dalam mengkontruksi sendiri pengetahuannya lewat suatu penemuan dan pengembangan sendiri suatu konsep atau fakta sehingga pengetahuan itu diperoleh siswa lewat kegiatan menemukan sendiri bukan hasil proses pemberitahuan dari guru.

Salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya lewat penemuan konsep adalah model pembelajaran discovery learning. Model pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang didefenisiskan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri lewat bimbingan guru.

Selain cara mengajarkan matematika, dalam hal ini pemilihan model pembelajaran, minat belajar juga merupakan hal yang tak kalah juga pentingnya untuk diperhatian guru dalam mengajarkan matematika. Apabila seorang siswa sudah memiliki minat belajar yang tinggi, maka sikap positif, menyukai dan aktif dalam belajar matematika akan mudah untuk dibangun. Dan sebaliknya, apabila sikap menyukai matematika itu kurang atau bahkan tidak ada dalam diri para siswa, maka semaksimal bagaimanapun usaha guru membelajarkan mereka, tetap tidak akan memberikan hasil yang maksimal.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Sagala (2012:57) menyatakan bahwa agar peserta didik dapat berhasil belajar maka diperlukan persyaratan tertentu, salah satunya adalah siswa harus menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran (interest inventory).

(3)

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 4 No. 1 Maret 2016

85 Dari hal diatas dapat memberikan pemahaman bahwa minat belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha belajar yang dilakukan oleh siswa. Minat yang kuat akan menimbulkan perasaan tertarik untuk belajar, usaha yang gigih, serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Minat Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao”.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana deskripsi minat belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao?

2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao yang diajar dengan model discovery learning?

3. Bagaimana hasil belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao yang diajar dengan model pembelajaran langsung ?

4. Bagaimana hasil belajar untuk siswa yang memiliki minat tinggi, diajar dengan model pembelajaran discovery learning dengan yang diajar dengan model pembelajaran langsung?

5. Bagaimana hasil belajar untuk siswa yang memiliki minat rendah, diajar dengan model pembelajaran discovery learning dengan yang diajar dengan model pembelajaran langsung?

6. Apakah ada pengaruh interaksi model pembelajaran dengan minat terhadap hasil belajar matematika?

7. Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning dengan yang diajar dengan model pembelajaran langsung?

8. Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan yang memiliki minat belajar yang rendah?

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui deskripsi minat belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao. (2) Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao yang diajar dengan model discovery learning. (3) Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao yang diajar dengan model pembelajaran langsung . (4) Untuk mengetahui hasil belajar untuk siswa yang memiliki minat tinggi, diajar dengan model pembelajaran

discovery learning dengan yang diajar dengan model pembelajaran langsung. (5)

Untuk mengetahui hasil belajar untuk siswa yang memiliki minat rendah, diajar dengan model pembelajaran discovery learning dengan yang diajar dengan model pembelajaran langsung. (6) Untuk mengetahui pengaruh interaksi model pembelajaran dengan minat terhadap hasil belajar matematika? (7) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning dengan yang diajar dengan model pembelajaran

(4)

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 4 No. 1 Maret 2016

86

langsung? (8) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan yang memiliki minat belajar yang rendah?

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat antara lain sebagai berikut: (1) Bagi pihak sekolah,dapat dijadikan masukan dalam rangka penentuan kebijakan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika khususnya pada siswa kelas VII atas informasi yang diperoleh mengenai pengaruh model pembelajaran discovery learning. (2) Bagi pihak guru matematika, dapat menjadi masukan dalam rangka meningkatkan kualitas dalam mengelolah pembelajaran di Sekolah atas informasi yang diperoleh mengenai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. (3) Bagi pihak siswa, dapat menjadi masukan memperbaiki cara belajar matematika setelah terungkapnya faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar di bidang matematika.

METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi

experiment). Dikatakan eksperimen semu karena penulis ingin memanipulasi

variabel dengan memberikan perlakuan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas pembanding. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao, yaitu satu kelas di SMP Negeri 1 Rantepao sebagai kelas eksperimen dan satu kelas di SMP Negeri 2 Rantepao sebagai kelas pembanding.

Subjek Penelitian

Dengan teknik cluster random sampling pada tahap pertama diperoleh dua sekolah yang ada di Kota Rantepao yaitu SMP Negeri 1 Rantepao dan SMP Negeri 2 Rantepao. Kedua sekolah tersebut terakreditasi A berdasarkan data dari Depdiknas Kabupaten Toraja Utara. Selain itu, sekolah tersebut memiliki beberapa kesamaan.

Pengumpulan Data

1. Angket Minat Matematika

Sebelum digunakan, instrumen Minat matematika terlebih dahulu divalidasi oleh dua orang pakar dalam bidang pendidikan matematika. Hasil validasi pakar menyatakan bahwa angket minat adalah valid dan reliabel. Selain itu, sebelum digunakan, juga instrumen ini diuji cobakan pada 180 responden. Hasilnya dari 30 item terdapat satu item yang dinyatakan gugur atau tidak valid, dan berada pada kategori reliabel.

2. Metode Tes (Post Test)

Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa. Tes yang diberikan adalah soal tes berbentuk pilihan ganda. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut juda divalidasi oleh dua pakar dan setelah itu diuji cobakan terlebih dahulu untuk menguji validitas dan reliabilitas.

3. Lembar Observasi

Instrument ini digunakan untuk mendapatkan data tentang sejauh mana keterlaksanaan model yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk memperoleh

(5)

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 4 No. 1 Maret 2016

87 data ini, dilakukan pengamatan terhadap guru yang sementara mengajar. Supaya hal ini memberikan keterangan yang bisa diterima, seorang observer ditunjuk untuk menilai guru yang sementara mengajar. Salah satu kriteria utama untuk menentukan dipakai tidaknya suatu perangkat pembelajaran adalah hasil validasi oleh ahli. Sebelum instrumen ini digunakan,terlebih dahulu divalidasi oleh dua pakar . Hasil validasi konten angket instrument adalah valid dan reliabel.

Teknik Analisis Data 1. Analisis deskriptif

Hasil penelitian yang akan dianalisis secara deskriptif adalah data aktivitas siswa, hasil belajar dan data Minat. Aspek tersebut dianalisis dengan teknik sebagai berikut :

a. Analisis data hasil belajar

Data hasil belajar matematika siswa dianalisis secara kuantitatif. Untuk analisis data secara kuantitatif digunakan statistik deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan skor siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran discovery learning dan model pembelajaran langsung. Sebaran skornya disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi setelah dikonversikan dengan skala lima. Nurkancana (1983: 82) mengemukakan bahwa skala lima adalah suatu pembagian tingkatan yang terbagi atas lima kategori, yaitu: tingkat penguasaan 90%-100% dikategorikan “sangat tinggi”, 80%-89% dikategorikan “tinggi”, 65%-79% dikategorikan “sedang”, 55%-64% dikategorikan “rendah”, dan 0%-54% dikategorikan “sangat rendah”.

b. Analisis data Motivasi

Untuk data instrumen Motivasi di analisis secara deskriptif dengan menggunakan kategori yang dibuat dengan cara pembobotan butir pernyataan dalam bentuk skala likert dengan pendekatan distribusi Z setelah menganalisis hasil uji coba instrumen Minat.

2. Analisis Statistika Inferensial

Untuk mengetahui perbandingan rata-rata hasil belajar dari keempat kelompok dapat dilakukan dengan menggunakan Analisis of variance atau ANOVA.. ANOVA yang akan digunakan pada penelitian ini adalah ANOVA dua jalur (Two Ways ANOVA).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat memberikan keterangan bahwa nilai p (Sig.) pada baris A*B adalah sebesar 0,566 Karena 0,566 > 0,05 (p > α). Ini berarti bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa.

Berdaasarkan hasil analisis nilai statistik uji-t yang diperoleh adalah positif. Karena hasil output memberikan nilai p (Sig. 2-tailed) = 0,000 untuk hipotesis dua pihak (2-tailed), maka nilai p untuk hipotesis pihak kanan adalah 0,00/2 = 0,000.

Nilai p (0,000) < α (0,05), ini berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga secara signifikan lebih besar dari atau dapat dikatakan bahwa bagi siswa yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model

(6)

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 4 No. 1 Maret 2016

88

pembelajaran langsung. Berdasarkan Hasil analisis statistik nilai statistik uji-t yang diperoleh adalah hasil output memberikan nilai p (Sig. 2-tailed) = 0,000 untuk hipotesis dua pihak (2-tailed), maka nilai p untuk hipotesis pihak kanan adalah 0,000/2 = 0,000. Nilai p (0,000) < α (0,05), ini berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga secara signifikan lebih besar dari atau dapat dikatakan bahwa bagi siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi, hasil belajarnya lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang memiliki minat belajar yang rendah.

PENUTUP Kesimpulan

Secara inferensial, tidak terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar siswa kelas VII SMP Negeri di Kota Rantepao. Hal ini ditandai dari nilai sig sebesar 0,566. Karena 0,566 > 0,05 (p > α), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran dengan minat terhadap hasil belajar matematika.

Secara inferensial, hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Hal ini ditandai dari hasil analisis inferensial didapatkan bahwa nilai sig (p=0,000< 0,05) . Dan secara deskriptif, nilai rata-rata hasil belajar untuk yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran langsung

Secara inferensial, hasil belajar matematika siswa yang memiliki minat belajar tinggi, lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang memiliki minat belajar yang rendah. Hal ini ditandai dari hasil analisis inferensial didapatkan bahwa nilai sig (p=0,000< 0,05) . Dan secara deskriptif, hasil belajar untuk siswa yang memiliki minat belajar tinggi, lebih tinggi daripada siswa yang memiliki minat belajar yang rendah.

Saran

Kepada guru-guru di sekolah agar dalam membelajarkan matematika seharusnya mendesain pembelajaran dengan lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga setiap apa yang dipelajari siswa merupakan hasil menemukan, bukan hasil memberitahu, dalam hal ini menerapkan model pembelajaran discovery learning. Penerapan model ini dalam kegiatan belajar terbukti dapat memberikan sumbangsi dalam meningkatkan hasil belajar matematika khususnya pada materi segitiga dan segiempat.

Minat merupakan hal yang menjadi dasar penentu seseorang berhasil dalam belajar, olehnya itu kepada seluruh pembaca yang berkecimpung dalam dunia pendidikan agar perlu memperhatikan bahkan membangun minat belajar peserta didik.

Kepada Penulis yang ingin mengembangkan tulisan yang berkaitan permasalahan ini supaya perlu juga mengukur minat belajar siswa setelah diberi

(7)

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 4 No. 1 Maret 2016

89 perlakuan agar dari pada itu dapat diketahui bahwa apakah perlakuan dalam hal ini model pembelajaran berperan semakin meningkatkan minat belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Jauhar,M. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik Sampai Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Nurkancana, W, dkk. 1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Matlin. M.W.1994. Cognition. Ed 3th. USA: State University of New York. Nurfitriyanti, 2014 tentang Pengaruh Kreativitas dan Kedisiplinan Mahasiswa

terhadap Hasil Belajar Kalkulus, Jurnal Formatif. 219-226, 2014 ISSN: 2088-351X.

Nuzliah, 2015. Kontribusi Motivasi Belajar, Kreativitas terhadap Problem Solving (Pemecahan Masalah) Siswa dalam Belajar Serta Implikasi terhadap Bimbingan dan Konseling Di SMPN 29 Padang. Jurnal Edukasi Vol 1, Nomor 2, July 2015.

Sagala, S. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sappaile, B. I. Januari 2007. “Pembobotan Butir Pernyataan Dalam Bentuk Skala Liker tdengan Pendekatan Distribusi Z”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ke-13. No. 064. http://basointang.files.Wordpress.com/2013/03/pembobotan-butir-pernyataan-berskala-ordinal.pdf. Diakses pada tanggal 26 Desember 2014

Sabandar, Joshua. 2008. Thinking Classroom ; Dalam Pembelajaran Matematika Sekolah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Santrock, John W. 2013. Educational Psychology 2nd Edition diterjemahkan oleh Tri Wibowo,B.S. Jakarta: Prenada Media Group.

Wardani A.K.2014. Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, ISSN: 2337-8166, (Online): (Http://Lppm.Stkippgri- Sidoarjo.Ac.Id/Files/Kemampuan-Pemecahan-Masalah-Berdasarkan-Perbedaan-Jenis-Kelamin.Pdf), Diakses 6 Desember 2014

Wijaya, S.N. 2014. Profil Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa SMP Negeri 1 Watampone. Tesis. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Referensi

Dokumen terkait

10.3 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan volume bangun ruang sisi sisi datar 10.4 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan. dengan volume bangun ruang

Aplikasi berbasis web dengan tampilan grafis sangat bermanfaat untuk menampilkan beberapa model data yang perlu dianalisa, lebih jauh lagi bahwa aplikasi berbasis web yang bisa

Sehubungan dengan penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) Penyedia , dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga untuk

DED Perkuatan Tebing Sungai Lematang Kabupaten Muara Enim , maka peserta yang masuk dalam calon daftar pendek dan telah melakukan pembuktian kualifikasi sehingga

Merancang pengujian substantive transaksi penjualan dapat dilakukan ketika kondisi penjualan yang dicatat benar-benar terjadi, penjualan yang dicatatat adalah untuk barang yang

Laboratorium Pendidikan: Laboratorium pendidikan di Pascasarjana UM yang berada di Gedung H2 Ruang 105 merupakan salah satu sarana pendukung penting, yang bersifat sangat

Dinas Kesehatan Kabupaten Blora telah melaksanakan melaksanakan pengadaan pengadaan mobil unit layanan jantung keliling program dana bagi hasil tembakau dengan

Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara