Jurnal Studia
Akuntansi dan Bisnis
ISSN: 2337-6112
Vol. 5No.3
PENGARUH
KESADARAN
MASYARAKAT
TERHADAP
PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN
LEBAK
Dahru Witjaksono* Siti Muldiah**
* STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
** STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
Article Info
Abstract
Keywords:
Community Awareness, Land and Building Taxes
Corresponding Author: [email protected] [email protected]
©2017 JSAB. All rights reserved.
The Lebak Regency Regional Revenue Agency (BAPENDA)
always carries out tax collection activities, only those activities in
the income from the payment of Land and Building Taxes do not
have a very large effect, so that the Land and Building Tax (PBB)
income in Lebak Regency does not achieve results desired target.
The purpose of this study is to find out how much influence public
awareness of Payment of Land and Building Tax (PBB) in Lebak
Regency. In this study the population used is Overall Tax
Payments, while the sampling used is Payment of Land and
Building Taxes in Lebak Regency in 2014-2016. The data
collection method used is a document data collection technique.
The results of the study were analyzed using quantitative
descriptive data.
Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Lebak
setiap tahunnya selalu melaksanakan kegiatan pemungutan
perpajakan, hanya saja kegiatan tersebut dalam pemasukan
terhadap pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan kurang
memberikan pengaruh yang sangat besar, sehingga pendapatan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Lebak tidak
mencapai hasil yang diinginkan sesuai target. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kesadaran masyarakat terhadap Pembayaran Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) di Kabupaten Lebak. Dalam penelitian ini
populasi yang digunakan yaitu Keseluruhan Pembayaran Pajak,
sedangkan
pengambilan
sampel
yang
digunakan
yaitu
Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Lebak
tahun 2014-2016. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik pengumpulan data dokumen. Hasil penelitian
dianalisis dengan menggunakan data deskriptif kuantitatif.
Pendahuluan
Kesadaran masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar. Pengaruh dari dalam adalah dari diri wajib pajak itu sendiri, sedangkan pengaruh dari luar diantaranya adalah dari kepemimpinan, kualitas pelayanan dan motivasi.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang bersifat kebendaan, sebagaimana dimaksud dalam UU No. 12 Tahun 1994. PBB dimaksudkan untuk menyederhanakan peraturan pajak yang lama, yang belum mempunyai dasar hukum yang kuat. Pembaruan sistem pajak ini meliputi berbagai pungutan atas tanah dan bangunan, tarif pajak dan cara pembayaran,
dengan harapan kesadaran masyarakat akan meningkat sehingga penerimaan PBB juga akan meningkat.
Dinas Bapenda Kabupaten Lebak meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan, telah banyak memberikan pembinaan baik yang berupa peningkatan kerja, kerja keras maupun memberikan motivasi kepada masyarakat agar tepat waktu dalam membayar pajak, tetapi hasil yang dicapai belum dapat diketahui secara pasti.
Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu penelitiana ilmiah mempunyai tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat di Kabupaten Lebak, untuk mengetahui tingkat pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran masyarakat terhadap Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Lebak.
Kajian Pustaka Definisi Pajak
Pajak sebagai salah satu sumber penerimaan negara meiliki peran yang sangat besar dan semakin diandalkan dalam kepentingan pembangunan serta pembiayaan pengeluaran pemerintah. Penerimaan dari sektor pajak memberikan kontribusi yang paling besar bagi pendapatana negara dibandingkan dengan pendapatan lain seperti penerimaan dari sektor bukan pajak dan hibah ( Agung Mas Andriani Pratiwi dan Putu Ery Setiawan, 2014:140).
Fungsi Pajak
Menurut Siti Resmi (2016: 3) ada beberapa fungsi pajak, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)
Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber keuangan negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara.
2. Fungsi Regularend (Pengatur)
Pajak mempunyai fungsi pengatur, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
Jenis Pajak
Menurut Siti Resmi (2016: 7) terdapat berbagai jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu pengelompokan menurut golongan, menurut sifat, dan menurut lembaga pemungutnya.
1. Menurut Golongannya
a. Pajak Langsung
Pajak Langsung adalah pajak yang harus dipikul atau di tanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban Wajib Pajak yang bersangkutan.
b. Pajak Tidak Langsung
Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa.
2. Menurut Sifatnya
Pajak Subjektif adalah pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya.
b. Pajak Objektif
Pajak Objektif adalah pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak (Wajib Pajak) maupun tempat tinggal.
3. Menurut Lembaga Pemungutnya
a. Pajak Negara (Pajak Pusat)
Pajak Negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya.
b. Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I (pajak provinsi) maupun daerah tingkat II (pajak kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing.
Kesadaran Masyarakat
Kesadaran masyarakat membayar pajak masih belum mencapai tingkat yang diharapkan. Pada umumnya masyarakat masih kurang sadar dan kurang percaya terhadap keberadaan pajak khusunya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Ketidak mengertian masyarakat, cara perhitungan serta cara melaporkannya masih sulit untuk dilaksanakan. Namun ketika masyarakat mengerti, paham dan mempunyai kesadaran tentang perpajakan bukan tidak mungkin pajak tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Maka masyarakat akan membayarnya secara sukarela tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Menurut Mochammad Rizza Faizin, Kertahadi dan Ika Ruhana (2016: 3) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak adalah kesadaran untuk mematuhi ketentuan (hukum pajak) yang berlaku tentu berkaitan dengan faktor-faktor apakah ketentuan hukum tersebut telah diketahui, diakui, dihargai. Bila seseorang hanya mengetahui, berarti kesadaran hukumnya lebih rendah dari mereka yang tidak mengetahui demikian seterusnya. Idealnya untuk mewujudkan sadar dan peduli pajak, wajib pajak meski diajak untuk mengetahui, mengakui, menghargai, dan menaati ketentuan perpajakan yang berlaku.
Pajak Bumi dan Bangunan
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Pasal 1 ayat (37) mengatakan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
Menurut Ida Zuraida (2014: 72) Objek Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan adalah bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan.
Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif
Populasi dan sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Keseluruhan Pembayaran Pajak pada Dinas Bapenda Kabupaten Lebak. Sedangkan pengambilan sampel yang digunakan yaitu
Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Lebak tahun 2014-2016 pada Dinas Bapenda, jadi sampel yang digunakan yaitu 3 tahun.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan Data Dokumen (Penelitian ini menggunakan data laporan realisasi keuangan 3 tahun, karena di Bapenda hanya tersedia 4 tahun terakhir, sedangkan 1 tahun lagi masih dalam proses pembagian SPPT). Data yang digunakan yaitu Data Sekunder (data realisasi perbulan tentang kesadaran masyarakat dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2014-2016 yang terdapat di Dinas Bapenda Kabupaten Lebak).
Teknik Analisa Data 1. Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas, uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test untuk setiap variabel. Kriteria pengujian data dikatakan normal jika nilai signifikansi ≥ 0,05 dan data dikatakan tidak normal jika nilai signifikansi < 0,05 atau 5%.
2. Uji Regresi Linier Berganda
Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e
3. Uji Hipotesis
a. Uji parsial (uji t)
Dalam penelitian ini, uji statistik t dihitung dengan cara membandingkan nilai statistik t
dengan titik kritis menurut tabel. Jika nilai Thitung ≥ Ttabel maka hipotesis alternatif yang
menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen dan nilai signifikansinya 0.05 atau 5%.
b. Uji Simultan (uji F)
Dalam penelitian ini, uji statistik F dihitung dengan cara membandingkan niali F hasil
perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Jika nilai Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak dan
menerima Ha dan nilai signifikansinya 0.05 atau 5%. c. Koefisien Determinasi
Dalam penelitian ini koefesien determinasi atau R2 dihitung dengan menggunakan Adjusted
R2.
Pembahasan
Untuk mengetahui Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terjadi pada Dinas Bapenda Kabupaten Lebak, penulis menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif. Di lihat dari rata-rata sebesar 1099453253, deviasi standar 1279684234 dengan jumlah sampel 36.
Hasil dari data diatas menunjukan bahwa secara deskriptif kuantitatif, Pajak Bumi dan Bangunan pada Dinas Bapenda Kabupaten Lebak rata-rata mengalami fluktuatif untuk perbulan selama tiga tahun terakhir 2014-2016, walaupun tidak secara signifikan, rata-rata Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kabupaten Lebak yaitu sebesar 1099453253, dengan tingkat penyebaran 1279684234 yang artinya sampel berasal dari populasi data yang berdistribusi normal.
Hubungan antara Kesadaran Masyarakat dengan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi produk moment sebesar 0,787 angka interval ini menunjukan tingkat hubungan yang sedang. Besar kecilnya Pajak Bumi dan Bangunan berkaitan dengan kesadaran masyarakat pada Dinas Bapenda Kabupaten Lebak.
Peningkatan penurunan Pajak Bumi dan Bangunan Kabupaten Lebak diperkirakan oleh besar kecilnya kesadaran masyarakat, Pajak Bumi dan Bangunan Kabupaten Lebak akan meningkat
seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan tetapi Pajak Bumi dan Bangunan akan mengalami penurunan jika kesadaran masyarakat menurun.
Untuk mengetahui kesadaran masyarakat yang terjadi pada Dinas Bapenda Kabupaten Lebak, penulis menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif. Dilihat dari rata-rata sebesar 8.6006, deviasi standar 0.77255 dengan jumlah sampel 36.
Hasil dari data diatas menunjukan bahwa secara deskriptif kuantitatif, Kesadaran Masyarakat pada Dinas Bapenda Kabupaten Lebak rata-rata mengalami fluktuatif untuk perbulannya selama 3 tahun yang berakhir 2014-2016, walaupun tidak secara signifikan, rata-rata Kesadaran Masyarakat Dinas Bapenda Kabupaten Lebak yaitu sebesar 8.6006 dengan tingkat penyebaran 0.77255 yang artinya sampel berasal dari populasi data yang berdistribusi normal.
Kesadaran Masyarakat Dinas Bapenda Kabupaten Lebak sangat besar pengaruhnya terhadap pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ini bisa dilihat dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,787 nilai ini berada pada kisaran tingkat hubungan sedang.
Dari perhitungan koefisien determinasi terdapat nilai sebesar 0.620 yang artinya 62% Kesadaran Masyarakat Dinas Bapenda mempengaruhi Pajak Bumi dan Bangunan sisanya sebesar 38% bahwa Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Besar kecilnya Kesadaran Masyarakat dapat mempengaruhi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Dinas Bapenda Kabupaten Lebak.
Kesimpulan
Kesadaran Masyarakat terhadap Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Lebak signifikan, hal ini terlihat dari Korelasi sebesar 0.787, Koefisien Determinasi sebesar 0.620,
dilihat dari nilai signifikan Uji t, bahwa nilai signifikan thitung sebesar 0,000 < 0.05. Dengan
demikian semakin besar Kesadaran Masyarakat pertiap bulannya maka semakin besar pula Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Lebak.
Daftar Pustaka
Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Lebak. Laporan Realisasi Anggaran. Rangkasbitung. 2017.
Brotodihardjo, R. Santoso. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung : Refika Aditama. 2013. Faizin, Mochammad R., dkk. Pengaruh Sosialisasi, Pemahaman, Dan Kesadaran Prosedur
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Jurnal Perpajakan (Jejak). 2016. Vol. 9,
No.1, Hal. 1-9.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2013.
Herryanto, Marisa dan Agus Arianto Toly. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi
Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan. Jurnal Tax & Accounting Review. 2013. Vol.1, No.1,
Hal.124-135.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta : Kencana. 2011.
Prathiwi, Ida Ayu Metha Apsari, dkk. Analisis Strategi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) Serta Efektivitas Penerimaannya Di Pemerintah Kota Denpasar tahun 2013-2014, Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. 2015. Vol.3,
No.1.
Pratiwi, I G. A. M. Agung Mas Andriani dan Putu Ery Setiawan. Pengaruh Kesadaran wajib
Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan Perusahaan, Dan Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame Di Dinas Pendapatan Kota Denpasar, Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 2014. Vol.6, No.1, Hal. 139-153.
Resmi, Siti. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat. 2016. Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana. 2013. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. 2010.
Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 2013.
Suharna, Dede, dkk. Panduan Penulisan Proposal & Skripsi. Rangkasbitung : STIE La Tansa Mashiro. 2017.
Tiraada, Tryana A.M. Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak, Sikap Fiskus terhadap Kepatuhan
WPOP Di Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal EMBA. September 2013. Vol.1, No.3,
Hal.999-1008.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_28.pdf Diakses 20 Februari 2017)
Walakandou, Randy J.R. Analisis Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Di Kota Manado, Jurnal EMBA. Juni 2013. Vol.1, No.3, Hal. 722-729.
Waluyo. Perpajakan Indonesia, Buku 2, Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat. 2011.
Yulianawati, Nila. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Jurnal
Dinamika Keuangan dan Perbankan. November 2011. Vol.3. No.1. Hal.126-142.
Zuraida, Ida. Teknik Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : Sinar Grafika. 2014.