• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

4 II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Sakichi Toyoda adalah pendiri organisasi Toyota di Jepang. Terlahir sebagai anak tukang kayu pada tahun 1867 yang memulai hidupnya ketika Jepang mulai modernisasi pada negaranya. Beliau banyak menyumbang kemajuan teknologi Jepang melalui penemuan-penemuannya, salah satunya adalah mesin tenun otomatis. Cara kerja mesin tersebut adalah, apabila ada benang yang putus, maka mesin tersebut akan berhenti otomatis. Prinsip mesin yang akan langsung berhenti apabila terjadi kesalahan menjadi prinsip yang penting bagi Toyota hingga sekarang.

Sakichi banyak membuat pembaruan dalam penelitiannya agar alat tenunnya menjadi lebih efisien dan ekonomis. Pada tahun 1926, didirikan Toyoda Automatic Loom Works yang kemudian melahirkan Toyota Motor Corporation. Sakichi memberikan sebagian dari hasil pembuatan alat tenun kepada putranya, yaitu Kiichiro Toyoda yang ingin melakukan hal yang sama terhadap mobil setelah berkeliling Amerika Serikat dan Eropa untuk melihat penggunaan mobil. Kiichiro berpendapat bahwa zaman mobil akan datang ke Jepang, maka pada Toyoda Automatic Loom Works didirikan divisi mobil pada tahun 1933. Tahun 1935 pembuatan bentuk asli pertama kendaraan yang bermuatan lima penumpang selesai. Kendaraan tersebut diberi nama Toyota A1 dan Truck G1. Dua tahun kemudian, Kiichiro memisahkan diri dan membentuk Toyota Motor Corporation sebagai lembaga yang menetapkan just-in time production, yaitu melakukan pengiriman part yang benar, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, dan tidak ada kelebihan stok sehingga tidak diperlukan gudang.

Setelah Perang Dunia II, ekonomi Jepang mengalami krisis yang mempengaruhi krisis keuangan pada perusahaan Toyota, sehingga perusahaan tidak mampu menganggulangi permasalahan keuangan yang semakin merugi. Untuk menganggulangi permasalahan keuangan tersebut, pada bulan April 1950,

(2)

5 Toyota dipecah menjadi Toyota Motor Corporation dan Toyota Motor Sales Company.

Pada bulan Juni 1950, pertentangan karyawan mengenai ketidakmampuan membayar gaji berakhir dan perusahaan mulai beroperasi dengan manajemen baru. Tahun 1951, Toyota mengirim dua orang karyawannya mengunjungi Amerika Serikat untuk belajar metode manajemen modern, dan di Ford Motor Company mereka melihat sistem saran dan ide perbaikan dan slogan “Kualitas dan Keselamatan Kerja” yang menimbulkan ilham utuk menempatkan sistem yang sama di Toyota. Dengan ide tadi dipilihlah “Produk yang Baik dari pemikiran yang Baik” sebagai slogan Toyota tahun 1953.

Pada tahun 1953, fasilitas produksi pertama yang aklusif untuk membuat kendaraan penumpang bagi keluarga yaitu Motomachi Plant selesai dibangun dengan menanamkan modal yang merupakan resiko yang besar pada saat itu. Tahun 1955, Toyota memperkenalkan mobil “Crown” yang dikembangkan tanpa memanfaatkan bantuan dari luar, lalu dua tahun kemudian Toyota mulai mengekspor mobil tersebut ke Amerika Serikat walaupun akhirnya gagal karena tidak dapat digunakan untuk perjalanan jauh dan cepat di Amerika Serikat.

Selama tahun 1960, industri mobil Jepang tumbuh pesat baik di pasar ekspor dan dalam negeri ketika Toyota memperkenalkan TQC (Toyota Quality Control) dengan maksud meningkatkan derajat produksi mobil yang berstandar mutu internasional pada tahun 1961.

Untuk mempunyai daya saing lebih besar yang diperlukan agar sukses dalam pasar yang ketat pada tahun 1980-an, maka Toyota Motor Corporation dan Toyota Motor Sales Company bergabung kembali membentuk Toyota Motor Corporation. Perubahan besar dalam sejarah Toyota termasuk pembentukan NUMMI yaitu usaha kolektif antara Toyota dengan amerika Serikat pada tahun 1984 sampai saat ini memproduksi jenis kendaraan Prims “GM dan Corolla” untuk Toyota.

(3)

6 B. Perkembangan Toyota Motor Manufacturing Indonesia

PT. Toyota Astra Motor sebagai perusahaan pelopor industri otomotif Indonesia memiliki komitmen untuk mengutamakan kepuasan pelanggan dan senantiasa terus-menerus menciptakan inovasi terbaiknya. Untuk mewujudkan visi perusahaan Toyota untuk menjadi perusahaan industri otomotif berkelas internasional. Toyota juga mempunyai misi untuk tetap unggul di bidang otomotif dan kepuasan pelanggan, selalu memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan social, meningkatkan kontribusi bagi pembangnan ekonomi dan sosial, meningkatkan kesejahteraan melalui pembinaan keperayaan dengan karyawan, dealer, dan pemasok, memelihara lingkungan hidup dan keselamatan kerja, serta menjunjung tinggi kemampuan individu tanpa mengesampingkan kerja sama tim.

PT. Toyota Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971, mempunyai peranan semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota namun setahun kemudian berfungsi sebagai distributor. Demi kepuasan pengguna akan produk Toyota, Toyota juga menghadirkan beragam produk terbaiknya yang terbukti diminati. Variasi produk andalannya meliputi kendaraan serba guna diantaranya yaitu Kijang dan Dyna; sedan unggulannya yaitu Soluna, Corolla dan Camry; serta kendaraan Completely Built-Up (CBU) yang mewah yaitu Crown, Previa, RAV4, dan Land Cruiser Turbo.

PT. Toyota Astra Motor menyadari bahwa inovasi dalam menciptakan mobil berkualitas tinggi mutlak diperlukan demi memenuhi komitmen utama yaitu kepuasan pelanggan. Itulah yang mendorong Toyota yang melengkapi setiap fasilitas produksinya dengan teknologi tinggi, misalnya robotisasi yang digunakan pada proses pengecatan dan pencetakan body untuk menjaga konsistensi dan hasil yang prima; rancang bangun dengan CAD/CAM yang digunakan untuk analisa hasil proses dengan komputer setra pengelasan berteknologi mutakhir; serta spot welding untuk memberikan hasil yang lebih akurat.

(4)

7 Pada tahun 1998, pabrik mesin Toyota berhasil meraih penghargaan internasional berupa sertifikasi ISO 9002 untuk manajemen pengendalian kualitas di bidang manufaktur. Di lain pihak, perakitan di Sunter berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 14001 untuk pengelolaan lingkungan. Oleh karena itu. Perusahaan Toyota benar-benar menerapkan teknologi canggih yang berwawasan lingkungan yang dibuktikan dengan adanya instalasi pengolahan air limbah.

Terhitung sejak 15 Juli 2003, didirikan Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk fokus manufaktur saja, dan Toyota Astra Motor yang berperan sebagai distributor. Dengan kepemilikan saham PT. TMMIN yaitu 5% untuk PT. Toyota Astra Motor. Tbk dan 95% dimiliki Toyota Motor Corporation, dengan aktivitas utamanya yaitu sebagai pabrik perakit produk Toyota, pabrik pembuat mesin, jig, dies, dan komponen otomotif, juga sebagai eksportir kendaraan Toyota dan part komponen kendaraan.

PT. TMMIN memiliki kantor pusat yang berlokasi sama dengan PT. TAM yaitu di Sunter, Jakarta Utara. Sedangkan untuk produksinya, PT. TMMIN memiliki tiga lokasi yaitu Sunter I untuk kegiatan pembuatan dan perakitan serta pengemasan mesin untuk dibawa ke Karawang; Sunter II untuk kegiatan pengecoran, pencetakan dan pengemasan; lokasi ketiga berlokasi di Karawang International Industries City (KIIC) Karawang Barat dengan kegiatan produksi pabrik pencetakan, pengelasan, pengecatan, perakitan dan kontrol kualitas. Karawang Plant mulai beroperasi sejak Februari 1998, terletak di tol Jakarta-Cikampek km 47, Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat. Dibangun di atas lahan seluas 1.000.000 sqm. Karawang Plant dirancang untuk memproduksi mobil-mobil Toyota khusus kendaraan penumpang dengan kapasitas 30.000 unit pertahun. Kegiatannya mulai dari Stamping, Welding, Painting, Assembly, dan Quality Control untuk mobil penumpang misalnya Avanza, Innova dan Fortuner.

Pada saat ini, lokasi yang dulu terletak jauh dari pemukiman warga, baik karyawan PT. TMMIN maupun warga umum. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan agar kegiatan perusahaan tidak menganggu warga sekitar. Pihak perusahaan telah berupaya mengurangi dampak buruk, baik berupa limbah, polusi udara, ataupun suara dengan cara melakukan perbaikan dan pengelolaan limbah.

(5)

8 Hal ini dilakukan selain untuk menjaga lingkungan juga untuk mendapatkan sertifikasi standar ISO 14001 sehingga PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia menjadi pabrik yang ramah lingkungan. Secara umum perkembangan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Sejarah Perkembangan Toyota Tahun Perkembangan

1971 PT. Toyota Astra Motor resmi didirikan sebagai importer dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia

1973 Pabrik perakitan PT Multi Astra didirikan

1976 Mendirikan PT Toyota Mobilindo, pabrik komponen kendaraan niaga 1977 Peluncuran Kijang generasi pertama.

1982 Peresmian parts center

1982 Pabrik mesin PT Toyota Engine Indonesia mulai beroperasi 1987 Ekspor perdana Kijang ke beberapa negara Asia Pasifik. 1989 Peluncuran Kijang ke 200.000 dan produksi Toyota ke 500.000

1995 Kijang lintas nusa, Banda Aceh-Larantuka sekitar 6000 km, memperingati Indonesia Emas (50 tahun merdeka)

1996 Peluncuran unit produksi Toyota ke 1.000.000 2000 Peresmian pabrik modern di Karawang

2003 TAM beribah menjadi PT TMMIN dan didirikan TAM sebagai distributor. Produksi Kijang ke 1.000.000 unit

2004 Peluncuran Toyota Avanza sebagai kendaraan hasil kolaborasi TAM-TMMIN dan PT Astra Daihatsu Motor

C. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadi yang terdepan di dalam bidang manufaktur maupun distribusi sebagai upaya untuk menjadi perusahaan otomotif berkelas internasional.

Misi :

(6)

9 b. Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan

c. Selalu memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial d. Meningkatkan kesejahteraan melalui pembinaan kepercayaan dengan

karyawan, dealer, dan pemasok

e. Memelihara kelangsungan hidup dan keselamatan kerja

f. Menjunjung tinggi kemampuan individu tanpa mengesampingkan kerjasama tim.

Filosofi :

a. Memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi dengan langkah-langkah yang profesional guna memberikan kontribusi kepada Negara, bangsa dan masyarakat

b. Berkembang bersama karyawan, dealer, dan supplier atas dasar kepercayaan dan saling menghargai.

D. Struktur Organisasi PT TMMIN

Bagi suatu perusahaan, keberadaan struktur organisasi memberikan beberapa sumbangan dukungan yang sangat berarti dan positif. Hal ini didasarkan pada apa yang terkandung di dalam struktur keorganisasian itu sendiri yang memuat gambaran tentang suatu wewenang dan tanggung jawab yang terarah diantara pelaku perusahaan. Seperti kita ketahui bahwa keefektifan suatu perusahaan akan tergantung dari manajemen yang ditetapkan pada perusahaan teresbut, serta manajemen yang baik akan tercapai apabila tugas serta wewenang yang diemban oleh masing-masing pelaku organisasi perusahaan dapat terarah dan memberikan informasi yang jelas.

Struktur organisasi dari satu perusahaan berkaitan erat dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan job description masing-masing komponen. Struktur organisasi juga terdiri dari beberapa hubungan yang

(7)

10 relatif tetap dan mantap antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan. Tujuan utama dari kelompok organisasi adalah menyalurkan perilaku orang dan kelompok di dalam suatu pekerjaan untuk menghasilkan hasil yang efektif dan efisien.

Empat keputusan penting dari manajemen dalam menentukan struktur organisasi adalah menentukan spesialisasi pekerjaan, departmenisasi, menentukan tentang kendala dan penampilan wewenang. Keempat keputusan penting tersebut saling berhubungan dan saling berkaitan satu sama lain. Walaupun masing– masing mempunyai persoalan khusus tertentu yang dapat dipertimbangkan terpisah dari yang lain.

Pada PT TMMIN, keberadaan struktur organisasi sama halnya dengan perusahaan-perusahaan lain yang menganggap penting dan positif. Dalam hal ini struktur organisasi yang ditetapkan oleh PT TMMIN adalah organisasi staf dan organisasi garis. Hal tersebut dipilih dengan pertimbangan agar fungsi personal dan administrasi secara stuktural, baik vertical maupun horizontal dapat tetap berjalan secara serasi dan seimbang.

Struktur organisasi di PT TMMIN, didasarkan pada pembagian tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan kegiatan atau usaha di perusahaan tersebut. Pimpinan tertinggi PT TMMIN dipegang oleh Masahiro Nonami selaku presiden direktur. Dalam menjalankan roda perusahaan, M. Nonami dibantu oleh T. Yokoi selaku wakil presiden direktur PT TMMIN.

PT TMMIN menpunyai empat direktur, masing–masing direktur mempunyai tugas memimpin beberapa divisi. Direktur berkewajiban untuk melaporkan semua pekrjaan mereka pada presidan direktur dan wakil presiden direktur. Dalam menjalankan tugasnya, direktur dibantu oleh beberapa kepala divisi. Masing-masing divisi dikepalai satu kepala divisi (Division Head), kepala divisi mempunyai tugas untuk mengatur dan memimpin beberapa bagian (depatemen) di bawah divisi tersebut dan berkewajiban untuk melaporkan semua pekerjaan mereka kepada direktur. Departemen di bawah divisi dikepalai oleh seorang kepala departemen (Department Head). Dalam menjalankan tugasnya,

(8)

11 seorang department head dibantu oleh beberapa kepala seksi (Section Head). Seorang kepala seksi mempunyai beberapa staf di bawahnya.

Di plant, struktur tersebut masih bisa menurun lagi. Seorang kepala seksi mengepalai beberapa kepala line (Line Head) untuk memantau line produksi. Dan seoramg line head mengepalai beberapa kepala grup (Group Head), yang mengepalai beberapa operator. Peranan line head dan group head mencakup persiapan sebelum produksi dimulai, pada saat produksi berlangsung, hingga ketika produksi selesai, termasuk diantaranya perawatan alat dan mesin secara rutin. Peranan tersebut diajarkan kepada para line head dan group head dalam pelatihan GL’s Role dan TL’s Role. Struktur organisasi PT TMMIN dapat dilihat di Lampiran 1.

E. Toyota Intership Program

Toyota sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar dunia kian hari mengalami pangsa pasar yang terus naik. Secara langsung hal ini jelas akan meningkatkan kuantitas produksi per harinya.

Untuk mencapai target kuantitas tersebut dibutuhkan pula tenaga lebih, baik berupa mesin, peralatan maupun tenaga manusia. Tenaga manusia yang dibutuhkan juga harus benar-benar handal. Oleh karena itu, Toyota menggunakan beberapa metode untuk melakukan perekrutan karyawan. Beberapa metode tersebut adalah :

a. Langsung

Merekrut secara langsung dari umum melalui informasi di internet maupun lewat media cetak dan informasi.

b. Kerjasama dengan universitas

Perekrutan melalui universitas-universitas yang dianggap cukup berkualitas. Melalui metode ini diharapkan mendapat bibit yang benar-benar bermutu dan mampu bersaing.

(9)

12 c. Internship program

Proses kerjasama dengan universitas yang saling menguntungkan. Dari pihak universitas akan mempermudah mahasiswanya untuk mendapatkan tempat kerja praktek. Bagi pihak Toyota, mahasiswa tersebut diharapkan mampu memberikan inovasi maupun improvement untuk meningkatkan unjuk kerja perusahaan tersebut.

Toyota Internship Program memberi kewajiban bagi pesertanya untuk melakukan perbaikan dan mempresentasikannya di kantor pusat yaitu di Human Resources Division. Di program ini terlihat hubungan timbal balik, bagi mahasiswa yang membutuhkan tempat kerja praktek. Bagi Toyota, program ini juga merupakan salah satu jalan untuk melakukan perekrutan karyawan.

Perekrutan karyawan baru ditinjau dari beberapa aspek. Selain dilihat dari unjuk kerja di lapangan, yaitu dengan cara rekomendasi dari mentor agar mahasiswa yang bersangkutan ditarik menjadi karyawan Toyota. Perekrutan juga dilihat dari hasil penilaian pada saat presentasi perbaikan yang telah dibuat.

Di program ini, mahasiswa dituntut untuk bisa beradaptasi dan mampu mengatur waktu secara tepat. Dengan mengikuti program ini, diharapkan mahasiswa telah melakukan adaptasi dengan dunia kerja dan siap bekerja ketika dibutuhkan. Keuntungan lain bagi mahasiswa selain membantu proses kelulusan juga kesempatan bekerja. Sebuah tawaran yang cukup menarik untuk melakukan kerja praktek.

F. Letak dan Luas Perusahaan

PT TMMIN mempunyai beberapa lokasi kantor dan plant yaitu : 1. Kantor pusat (Head Office)

Kantor pusat PT TMMIN berada di Jl. Yos Sudarso, Sunter II, Jakarta 14330. Sedangkan websitenya adalah http://www.toyota.co.id.

(10)

13 2. Sunter I Plant

Salah satu pabrik PT TMMIN berada di Jl. Laks. Yos Sudarso, Sunter I, Jakarta 14330. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Lokasi Sunter I Plant 3. Sunter II Plant

Salah satu pabrik PT TMMIN berada di Jl. Gaya Motor Raya, Sunter II, Jakarta 14330. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat di Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Lokasi Sunter II Plant 4. Karawang Plant

Sedangkan pabrik yang terakhir dan memiliki teknologi yang lebih modern dibandingkan dengan pabrik-pabrik PT TMMIN yang ada di Indonesia berada di Jl. Permata Raya Lot DD-1, Kawasan Industri KIIC (Tol Jakarta-Cikampek km 47) Karawang, Jawa Barat 41361.

(11)

14 Karawang Plant mulai dibangun pada tanggal 26 Mei 1996 dan mulai beroperasi pada tanggal 10 Maret 1998. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 4.3 untuk layout Karawang Plant PT TMMIN. Pada plant dengan luas 1.000.000 m2 ini terdapat empat shop dan beberapa gedung lainnya, yaitu :

a. Press shop dengan luas bangunan 6.000 m2 b. Welding shop dengan luas bangunan 20.000 m2 c. Painting shop dengan luas bangunan 13.200 m2 d. Assembly shop dengan luas bangunan 24.000 m2 Dan gedung lainnya dengan luas bangunan 15.000 m2.

Gambar 4.3. Lay Out Karawang Plant G. Kegiatan Divisi-Divisi Perusahaan

Kegiatan yang dilakukan di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi kegiatan pada tiap-tiap shop, yaitu:

(12)

15 1. Stamping Shop

a. Manufaktur bagian-bagian body stamping untuk keperluan pembuatan kendaraan komersial Toyota

b. Manufaktur frame untuk kendaraan komersial Toyota

c. Manufaktur bagian-bagian sub-assembly dari body seperti : engine hood, back-door, rear-door, front-door.

d. Manufaktur tangki bahan bakar, pipa pengeluaran untuk kendaraan komersial dan kendaraan penumpang.

e. Manufaktur peralatan stamping dan alat bantu perakitan untuk pembuatan body.

f. Mengekspos peralatan stamping ke Thailand dan Filipina serta alat bantu perakitan ke Venezuela, Jepang dan Pakistan.

2. Engine Shop

a. Manufaktur mesin 5K, 7K, dan ITR (1500cc, 1800cc, 2000cc sampai 2700cc)

b. Manufaktur mesin 14B (3600cc) untuk produk Toyota Dyna c. Manufaktur mesin 5A (500cc) untuk produk Toyota Soluna

d. Manufaktur mesin 7A (1800cc) untuk produk Toyota Corolla dan Corona

e. Manufaktur mesin 5S (2400cc) untuk produk Toyota Camry f. Manufaktur mesin 2JS (3000cc) untuk produk Toyota Crown g. Melakukan proses permesinan bagian-bagian mesin seperti :

inhaust manifold, exhaust manifold, fly-wheel, shaft, crank-cap, blok silinder, kepala silider, penutup kepala silinder dan piston h. Melakukan ekspor mesin tipe 5K ke Malaysia dan Jepang

(13)

16 3. Casting Shop

Membuat blok silinder, crank shaft, crank-cap, dan fly-wheel untuk lebih lanjut di mesin di engine shop.

4. Parts Center

Memproduksi, menjual, mendistribusikan bagian-bagian dari kendaraan yang dijual oleh Toyota.

5. Assembly Shop

Assembling shop yang memiliki luas area 37.500 m2 merupakan tempat perakitan satu body kendaraan menjadi sebuah kendaraan utuh siap jalan. Di assembly shop dilakukan proses perakitan seluruh komponen kendaraan pada satu body kendaraan. Mulai dari pemasangan mesin, interior, eksterior hingga roda kendaraan. Assembly shop memiliki fasilitas final test facility yang mengecek setiap unit kendaraan untuk mewujudkan kepuasan pengguna. Di assembly shop dilakukan perakitan kendaraan jenis :

a. Kijang Innova 2000cc bensin dan 2400cc diesel b. Fortuner 2700cc bensin dan 4000cc V6

c. Truck Dyna 3600cc diesel dan 6 roda (PT Sugity) d. Land Cruiser 4200cc Standard dan Deluxe

e. Avanza

f. Soluna 1500cc 16 valve XLI dan GLI g. Corolla 1800cc 16 valve Twin Cam EFI h. Camry 2400cc 16 valve Twin Cam EFI

i. Crown 3000cc 24 valve Twin Cam EFI (Royal Saloon dan Automatic transmition)

(14)

17 6. Welding Shop

Di welding shop dengan luas area 23.000 m2 terjadi proses pengelasan bagian-bagian body kendaraan untuk menghasilkan satu bagian utuh dengan cara menyatukan seluruh pressed body yang diproduksi di stamping shop. Hasil akhir dari proses ini adalah satu body kendaraan utuh.

a. Produksi : Body, Frame (Chassis), welding jig, CKD part b. Body Shop

1) Kapasitas produksi maksimum = 90.000 per 2 shift per tahun dengan takt time 2.5 menit per unit.

2) Produksi Body (KF Shell Body, Crown, Land Cruiser) dan CKD (KF Part ke Malaysia dan Vietnam)

3) Special feature :

a) Body : robot auto spot welding, 6 robot untuk di under body dan 6 robot untuk di main body respot

b) Frame : robot CO2 welder, 4 robot untuk di side rail CKD dan 8 robot untuk di side rail regular.

Gambar

Tabel 4.1.  Sejarah Perkembangan Toyota  Tahun  Perkembangan
Gambar 4.1. Lokasi Sunter I Plant  3.  Sunter II Plant
Gambar 4.3.  Lay Out Karawang Plant   G.  Kegiatan Divisi-Divisi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Baca petikan prosa klasik di bawah dengan teliti, kemudian jawab soalan-soalan yang berikutnya dengan menggunakan ayat anda sendiri?. Megat Iskandar dan Megat

Demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan asimtomatik. Timbulnya gejala klinis biasanya bertahap dengan manifestasi demam

Penulis bersyukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis penelitian yang

Pada hasil kristalisasi yang diperoleh dari pelarut etanol (IBED), metanol (IBMD) dan aseton (IBAD) dengan metode pendinginan memiliki sifat alir yang baik.. Hasil ini mendukung

Kritik terhadap Jung Penugasan mandiri merangkum, menyimpulkan, dan mengidentifi- kasi persoalan terkait pokok bahasan; Diskusi Kelompok dengan pembelajaran berbasis kasus

Berdasarkan informasi kualitatif dan kuantitatif yang dihimpun dari instrumen penelitian (lembar observasi, GPS) dan sumber data penelitian (dosen, mahasiswa,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan (ROE, DER, EPS, dan CR), kondisi pasar modal (IHSG), dan perubahan nilai tukar (Rupiah terhadap

Dengan adanya hubungan hukum maka akan terjadi perjanjian kerja, perjanjian kerja yang dimaksud yaitu kontrak kerja sama antara PT. Dian Yogya Perdana dengan Mitra luar