KOMUNITAS MUSIK INDIE
(STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PERILAKU KOLEKTIF KOMUNITAS MUSIK INDIE DI KOTA MEDAN)
SKRIPSI
Oleh :
FAUZI ABDULLAH NIM : 070905044
ANTROPOLOGI SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2011
PERNYATAAN ORIGINALITAS
KOMUNITAS MUSIK INDIE (STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PERILAKU KOLEKTIF MUSIK INDIE DI KOTA MEDAN)
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya.
Medan, Juni 2011
ABSTRAK
Fauzi Abdullah, 2011. Judul Skripsi: Komunitas Musik Indie (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Kolektif Komunitas Musik Indie di Kota Medan). Skripsi ini terdiri dari 5 bab, 124 halaman, dan 3 daftar tabel.
Tulisan ini berjudul Komunitas Musik Indie (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Kolektif Komunitas Musik Indie di Kota Medan), yang bertujuan untuk mendeskripsikan asal-usul dikenalnya musik indie di kota Medan, memaparkan kreativitas remaja-remaja komunitas musik indie, dan mendeskripsikan komunitas musik indie sebagai wujud dari perilaku kolektif. Penelitian ini dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap dua kategori informan, yaitu informan yang merupakan remaja-remaja selaku pelaku komunitas Kirana, komunitas Tomat, dan komunitas Medan Movement. Kategori informan yang kedua adalah remaja-remaja kota Medan selaku penikmat musik indie. Remaja-remaja selaku pelaku langsung ketiga komunitas musik indie tersebut adalah remaja-remaja yang sudah lama bergabung dan aktif dalam setiap kegiatan komunitas, serta dianggap yang paling berkompeten dari seluruh anggota komunitas untuk memberikan informasi mengenai pergerakan komunitasnya. Adapun remaja-remaja sebagai penikmat musik indie yang dimaksudkan disini, merupakan remaja-remaja kota Medan yang tidak tergabung sebagai anggota komunitas musik indie. Namun, remaja-remaja tersebut memiliki ketertarikan yang besar terhadap musik indie, khususnya musik indie di kota Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas musik indie sebagai suatu gambaran nyata mengenai penolakan terhadap budaya pop yang ada di masyarakat secara luas, terutama dalam hal musik. Komunitas musik indie melakukan penolakan terhadap penyeragaman yang dilakukan oleh budaya pop di masyarakat. Dengan ide dan gagasan Do It Yourself (Kemandirian) tersebut, hal inilah yang membuat komunitas musik indie berbeda dengan masyarakat secara luas, terutama pemahaman dan pergerakan dalam hal bermusik. Walaupun sebagian dari remaja-remaja komunitas musik indie ada yang memanfaatkan hal ini sebagai batu loncatan dan bisa mengikuti festival-festival musik yang diadakan oleh perusahaan besar. Namun sebagian besar dari remaja-remaja komunitas musik indie mempunyai idealisme yang lebih mengutamakan kenyamanan, kepuasan dan kualitas dalam bermusik diatas mementingkan keuntungan materi semata. Kreativitas yang bebas dari kungkungan yang tidak bisa didapat di major label (mainstream/budaya pop).
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Komunitas Musik Indie (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Kolektif Komunitas Musik Indie di kota Medan)” ini dengan baik.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Nita Savitri, M.Hum selaku dosen penasehat akademik yang selalu memberikan saran dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan segala urusan akademis selama masa perkuliahan. Ibu Dra. Nita Savitri, M.Hum juga selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, arahan, waktu, serta tak kenal lelah memberikan perhatiannya kepada penulis dari mulai penelitian sampai akhirnya penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Fikarwin Zuska selaku Ketua Departemen sekaligus dosen yang metode pengajarannya selalu memotivasi penulis untuk lebih banyak mendalami ilmu Antropologi. Dan Bapak Drs. Agustrisno, MSP selaku Sekretaris Departemen Antropologi FISIP USU sekaligus dosen yang lewat pikirannya yang bersahabat dan laku yang lembut serta sabar dalam memotivasi mahasiswanya, khususnya bagi penulis dalam menimba ilmu Antropologi selama kuliah. dan kepada seluruh staf pengajar Departemen Antopologi FISIP USU, serta Kak Nur selaku staf administrasi Departemen Antropologi yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang tak kenal lelah berjuang di komunitas musik indie. Terlebih kepada Bimbim (Indra Antian Sitompul) dan seluruh teman di komunitas Medan Movement, Torep dan teman-teman di komunitas Kirana, serta Ari dan teman-teman di komunitas Tomat baik yang masih aktif ataupun anggota lama yang sudah tidak aktif lagi. Informan-informan yang telah berkenan meluangkan waktunya memberikan informasi kepada penulis, sehingga dapat diselesaikkan skripsi ini. Bang Panjang yang telah banyak membantu dan menemani penulis dalam menulis.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang terdalam kepada Ibunda Hj. Laysah (Almarhumah) yang cinta tulus dan nasehatnya semasa hidup selalu mengiri penulis agar tak kenal lelah dalam menuntut ilmu setinggi-tingginya. Ayahanda H. Juadi yang telah mencurahkan segala kasih sayang, cinta yang tak terhingga, dan do’a serta dukungan yang tidak pernah terputus kepada penulis. Dan kepada saudara-saudara penulis, Evi Yulianti dan Suami (Agus Wibowo), serta keponakan penulis, Livia Dini Hanifah, Ulva Dwi Oktavianti dan Satrio Wibowo. Yudi Artanto, SE dan Istri (Jenny Marisha Siregar, S.Psi), dr.Beni Satria dan Istri (dr.Fitriana Nasution), Iwan Faisal, ST, S.Sos dan Ibu Susi (Adik dari Almarhumah Ibunda) terima kasih atas do’a dan dukungannya.
Secara khusus penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Adinda Martha Fitrianti Siregar atas perhatian, bantuan, dan dukungan moril kepada penulis. Juga kepada kerabat-kerabat terbaik sepanjang masa angkatan 2007, Nur Azizah, Rabithah, Edo, Arizal Frandana (Begek), Alfi Zulkarnain (Jol), Vino
(Nyow), Fikri (Punai) dan kawan kawan seperjuangan lainnya yang juga pernah ikut menyukseskan Inisiasi Antropologi 2009 bersama kerabat Antropologi 2008 lainnya yang tidak penulis cantumkan, terima kasih atas bantuannya. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibnu Avena Matondang (Bang Abu) yang dengan kemurahan hati berkenan berdiskusi dan memberikan masukan-masukan dalam ilmu fotografi dan Antropologi, kerabat Antropologi 2009 dan kerabat-kerabat Antropologi lainnya. Terima kasih ..
RIWAYAT HIDUP
Fauzi Abdullah,
nama rumah akrab dengan sapaan Kentung.
Pada komunitas musik indie Medan akrab dengan sapaan Wo, Bang Bo, Si Wo atau Kebo lahir pada tanggal 28 September 1987, Medan.
Fauzi Abdullah adalah seorang mahasiswa Antropologi yang biasa saja, gemar berdiskusi dan suka fotografi.
Saat ini juga sedang menyelesaikan kuliah jurusan Hukum Acara di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
Sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Negeri Pembina, Sekolah Dasar di SD Laksamana Marthadinata Medan. Sekolah Menengah Pertama di SMP Swasta Pertiwi Medan, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Medan. Dan Fauzi Abdullah selalu bercita-cita ingin terus menuntut ilmu, seperti pesan kedua orangtua.
KATA PENGANTAR
Tulisan yang berisi kajian analisis berdasarkan pada pengamatan dan pengalaman penulis kepada komunitas musik indie Medan yang difokuskan kepada perilaku kolektif remaja-remaja komunitas musik indie. Komunitas musik indie sebagai suatu gambaran nyata mengenai penolakan terhadap budaya pop yang ada di masyarakat secara luas, terutama dalam hal musik. Komunitas musik indie melakukan penolakan terhadap penyeragaman yang dilakukan oleh budaya pop di masyarakat. Dengan ide dan gagasan Do It Yourself (Kemandirian) tersebut, hal inilah yang membuat komunitas musik indie berbeda dengan masyarakat secara luas, terutama pemahaman dan pergerakan dalam hal bermusik. Walaupun sebagian dari remaja-remaja komunitas musik indie ada yang memanfaatkan hal ini sebagai batu loncatan dan bisa mengikuti festival-festival musik yang diadakan oleh perusahaan besar. Namun sebagian besar dari remaja-remaja komunitas musik indie beridealisme lebih mengutamakan kenyamanan, kepuasan dan kualitas dalam bermusik diatas mementingkan keuntungan materi semata. Kreativitas yang bebas dari kungkungan yang tidak bisa didapat di major label (mainstream/budaya pop).
Kehadiran tulisan ini diharapkan bisa menjadi kerabat diskusi dan bacaan yang bersahabat bagi para pembaca sekaligus menambah referensi dalam memahami persoalan komunitas musik indie. Akhirnya, kelemahan pasti ada di setiap individu manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME, Penulis menyadari dan mengharapkan saran, koreksi, dan kritik dari para pembaca yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini nantinya. Demikian pengantar dari penulis. Semoga dapat bermanfaat untuk para pembaca. Amin Ya Rabbal’Alamin.
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN Halaman PERNYATAAN ORIGINALITAS i ABSTRAK ii
UCAPAN TERIMA KASIH iii
RIWAYAT HIDUP vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Ruang Lingkup dan Lokasi Penelitian 4
1.3.1. Ruang Lingkup Penelitian 4
1.3.2. Lokasi Penelitian 4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5
1.4.1. Tujuan Penelitian 5 1.4.2. Manfaat Peneltian 5 1.5. Tinjauan Pustaka 6 1.6. Metode Penelitian 17 1.6.1. Rancangan Penelitian 17 1.6.2. Informan Penelitian 17
1.6.3. Teknik Pengumpulan Data 17
1.6.4. Teknik Analisis Data 21
1.6.5. Lokasi Penelitian 23
BAB II. KONTEKS PENELITIAN 22
2.1. Kota Medan Secara Geografis 23
2.2. Kota Medan Secara Demografis 25
2.3. Komposisi Penduduk Kota Medan 27
2.4. Kota Medan dalam Dimensi Sejarah 32
2.5. Kota Medan Secara Kultural 34
2.6. Visi dan Misi Kota Medan 35
2.7. Kota Medan Secara Sosial 37
2.8. Kota Medan dan Tempat Berkumpulnya Komunitas Musik Indie 38 2.8.1. Studio Musik Kirana dan Komunitas Kirana 40
2.8.2. Studio Musik Tomat dan Komunitas Tomat 44
2.8.3. RV Net dan Komunitas Medan Movement 47
BAB III. MUSIK INDIE 51
3.1. Sejarah Musik Indie 51
3.2. Masuknya Musik Indie di Indonesia 55
3.3. Masuknya Musik Indie di Kota Medan 60
3.4. Lahirnya Komunitas-Komunitas Musik Indie di Kota Medan 65 3.5. Proses Pengerjaan Lagu dan Strategi Pemasaran Karya Lagu 71
atau Album 3.5.1. Proses Pengerjaan Lagu Pada Komunitas Musik Indie 71
3.5.2. Strategi Pemasaran Lagu atau Kaset/Album CD 73
3.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Musik 76
Indie di Kota Medan 3.6.1. Remaja 77
3.6.1.1. Remaja Sebagai Pelaku Komunitas Musik Indie 79 3.6.1.2. Remaja Sebagai Penikmat Musik Indie 79
3.6.2. Studio Musik 82
3.6.3. Media Massa 83
3.6.4. Pertunjukan Musik atau Gigs 85
3.7. Kolektifan Dalam Menyelenggarakan Gigs atau 88
Pertunjukan Musik Indie BAB IV. PERILAKU KOLEKTIF KOMUNITAS MUSIK INDIE DI KOTA MEDAN 4.1. Perilaku Kolektif Dan Kondisi-Kondisi Pembentuk 94
Perilaku Kolektif 4.2. Identitas dan Solidaritas Komunitas Musik Indie 96
4.3. Perebutan Ruang Publik 105
4.4. Jaring Distribusi Komunitas Musik Indie di Kota Medan 109
4.5. Penolakan Terhadap Mainstream Pop 112
BAB V. PENUTUP 116
5.1. Kesimpulan 116
DAFTAR PUSTAKA 122 LAMPIRAN
- Daftar Pertanyataan Penelitian - Daftar Informan
- Daftar Istilah
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1 Jumlah Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Medan Tahun 2005 – 2007
26 2 Persentase Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2007
28
3 Perbandingan Antar Band Indie dengan Band Mainstream
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
1 Tampak depan Studio Kirana 41
2 Tongkrongan remaja-remaja komunitas Kirana 41
3 Studio musik Kirana 41
4 Papan Pengunguman 42
5 Meja penjaga studio 42
6 Studio Tomat 44
7 Pintu masuk studio Tomat dan papan pengumuman 45 8 Tongkrongan remaja-remaja komunitas Tomat 46 9 Anggota komunitas Medan Movement sedang
makan bersama di halaman RV Net
48
10 Bimbim bersama anggota komunitas Medan Movement lainnya berfoto bersama di halaman RV Net
49
11 Wawancara penulis dengan Yas Budaya 52
12 Rizky Pratama Sembiring 61
13 Gigs indoor 62
14 Penulis foto bersama Rizky P.Sembiring 63
15 Siaran radio Memo Mengudara 64
16 Memo Mengudara di radio Visi FM 64
17 Penampilan “Hairdresser On Fire” pada gigs indoor yang diadakan komunitas Kirana
86
18 Penampilan “Hairdresser On Fire” pada gigs indoor yang diadakan komunitas Kirana
86
19 Penampilan “The Oh Good” dalam gigs Tomato Present
87
20 Penampilan salah satu band indie Medan dalam gigs Medan Movement di Terminal Futsal.
21 Cuplikan acara Gaboh Brings The Reunion di tabloid Aplaus tanggal 30 April 2011
90
22 Flyer Medan Movement 91
23 Flyer Lost In A Melodic 91 24 Torep saat tampil bersama “The Cangis” di gigs
Medan Movement
99
25 Fandy dan Niko dengan kaos hitam bergambar 99 26 Salah satu personil “ALIONG” dengan kaos merah 100 27 Kaos yang dikenakan salah satu band indie Medan
di gigs Medan Movement
100
28 Aksesoris topi yang dikenakan salah satu penonton dalam gigs Medan Movement di Atmosfer Billyard