• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN KOMPARATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBANGUNAN KOMPARATIF"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN KOMPARATIF

Perbedaan dan Persamaan di antara Negara-Negara Berkembang

HIDAYATULLAH MUTTAQIN

http://iesp.ulm..ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Jurusan IESP FEB ULM

Source: adb.org

(2)

OUTLINE

1. Definisi negara berkembang 2. Indikator utama pembangunan

3. Ukuran holistik tingkat kehidupan dan kapabilitas 4. Karakteristik negara berkembang

5. Bagaimana perbedaan negara berpendapatan rendah hari ini dengan negara maju saat awalnya?

6. Apakah standar kehidupan negara berkembang dan negara maju dapat disetarakan?

7. Penyebab jangka panjang pembangunan komparatif 8. Kesimpulan

Bahan bacaan utama: Bab II, Todaro dan Smith, Pembangunan Ekonomi Edisi ke 12.

Source: worldbank.org

(3)

MENDEFINISIKAN

NEGARA-NEGARA

(4)

Cara umum untuk mendefiniskan negara berkembang adalah dengan menggunakan pendapatan perkapita.

❑ Berpendapatan rendah (Low Income Countries - LIC):

$765 ke bawah.

❑ Berpendapatan menengah ke bawah (Lower-Middle

Income Countries – LMIC): $766 - $3.035

❑ Berpendapatan menengah ke atas (Upper Middle

Income Countries – UMIC): $3.035 - $9.385

❑ Berpendapatan tinggi (High Income Countries – HIC):

$9.386 ke atas

DEFINISI NEGARA BERKEMBANG

Klasifikasi Bank Dunia tahun 2003 atas negara-negara di dunia berdasarkan tingkat pendapatan nasional bruto per kapita (GNI Per Capita):

Update klasifikasi Bank Dunia Juli 2018: ▪ LIC: $995 ke bawah ▪ LMIC: $996 - $3.895 ▪ UMIC: $3896 - $12.055 ▪ HIC: $12.056 ke atas Source: https://blogs.worldbank.org/opendata/new-country-classifications-income-level-2018-2019

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin http://databank.worldbank.org/data/download/site-content/CLASS.xls

Data daftar negara menurut klasifikasi terbaru ini dapat didownload pada URL di bawah:

(5)

Pada tahun 1991, sebagian besar penduduk negara-negara Asia (khususnya China dan India), Afrika, dan Amerika Latin hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrim. Pada tahun 2015, kondisi tersebut telah berubah secara drastis di mana sebagian besar penduduk di negara-negara Asia sudah beranjak dari kemiskinan ekstrim.

Di bawah ini adalah dua grafik gunung yang menggambarkan

sebaran populasi menurut tingkat pendapatan perkapita per hari

dengan warna merefleksikan kawasan atau benua.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin Source: Gapminder Tools Offline v.4.1.0

(6)

PBB tidak selalu menempatkan negara-negara dengan

berpendapatan tinggi sebagai negara maju. Contohnya adalah

negara-negara kaya minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni

Emirat Arab dan Brunei Darussalam tidak digolongkan sebagai

negara maju, namun tetap sebagai negara berkembang.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

PERBEDAAN DEFINISI

Menurut Todaro dan Smith,

ketergantungan negara berpendapatan tinggi hanya pada satu atau beberapa komoditi ekspor, standar pendidikan dan kesehatan yang masih rendah adalah alasan kenapa negara-negara tersebut masih digolongkan sebagai negara sedang berkembang.

Negara-negara berpendapatan menengah yang memiliki sektor manufaktur relatif maju seperti Korea Selatan dan Taiwan tidak digolongkan sebagai negara berkembang, tetapi disebut sebagai negara-negara industri baru (Newly

Industrializing Countries atau NIC).

Klasifikasi lainnya adalah digolongkan berdasarkan tingkat hutang luar negeri suatu negara.

Ukuran lainnya Indeks Pembangunan Manusia atau Human

(7)

INDIKATOR UTAMA PEMBANGUNAN:

PENDAPATAN RIIL, KESEHATAN,

DAN PENDIDIKAN

Hidayatullah Muttaqin

(8)

INDIKATOR

UTAMA

PEMBANGUNAN

Sebagaimana telah dibahas dalam pertemuan pertama pada Bab I,

pembangunan tidak dapat hanya mengacu pada ukuran ekonomi tradisional, yaitu pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan. Hal ini karena adanya fenomena Pertumbuhan tanpa Pembangunan.

Untuk itu kemudian digunakan indikator: 1) Pendapatan Riil

2) Pendidikan, dan 3) Kesehatan

sebagai indikator utama untuk melihat keberhasilan pembangunan.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

(9)

BEBERAPA KONSEP UKURAN

GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP)

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

GDP atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah sebuah

ukuran untuk mendeskripsikan jumlah nilai akhir output

yang dihasilkan dalam suatu perekonomian.

GDP dapat dilihat dari sisi lapangan usaha (produksi) dan

dari sisi pengeluaran (permintaan). GDP dari sisi

pengeluaran diformulasikan ke dalam persamaan:

Y = C + I + G + (X – M)

GDP per capita adalah ukuran untuk menggambarkan

rata-rata pendapatan perkapita penduduk suatu negara.

GDP Per Capita Tahun t =

GDP Tahun t

.

Jumlah Penduduk Tengah Tahun t

GROSS NATIONAL INCOME (GNI)

GNI atau Produk Nasional Bruto (PNB)

terdiri atas GDP ditambah dengan

pendapatan yang diperoleh penduduk

negara tersebut di luar negeri dikurangi

dengan pendapatan yang diperoleh

penduduk negara lain di negara tersebut.

GNI per capita adalah ukuran untuk

menggambarkan rata-rata pendapatan

perkapita penduduk suatu negara.

GNI Per Capita = GNI Tahun t

Tahun t

.

Jumlah Penduduk Tengah Tahun t

GDP dan GNI diukur dalam harga pasar/ berlaku (current price) dan harga riil/ konstan (constant price). Penggunaan harga riil adalah dengan menghilangkan faktor inflasi dari harga pasar.

(10)

Harga Bensin Juli 2019 Oktan di atas 90 BANJARMASIN Rp10.050 per liter NEW YORK US$0,85 per liter

PURCHASING POWER PARITY

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Penggunaan GNI per capita atau GDP per capita yang perhitungannya berasal dari konversi mata uang lokal ke dollar Amerika berdasarkan nilai tukar official belum dapat menggambarkan daya beli domestik relatif untuk kedua mata uang tersebut. Untuk mengatasi masalah ini digunakan Purchasing Power Parity (PPP) atau Keseimbangan

Kemampuan Belanja.

Konsep PPP merujuk pada hukum satu harga (the law of one price), yaitu harga komoditas yang sama pada dua negara berbeda akan sama jika dinilai dengan mata uang yang sama.

PPP adalah nilai konversi mata uang yang digunakan untuk menyeimbangkan daya beli mata uang yang berbeda dengan

menghilangkan perbedaan tingkat harga di antara berbagai negara dalam satuan mata uang tertentu (umumnya adalah US$).

Formulasi PPP dihitung secara absolut dan secara relatif. PPP absolut memiliki kelemahan karena tidak memasukkan unsur biaya lainnya. Untuk itu digunakan PPP relatif dengan memasukkan inflasi dalam

perhitungannya. Source of data: Source of the pciture: BHPMigas.go.id eia.govdan Pertamina.com

PPP

=

Harga 1 Liter Bensin di New York Harga 1 Liter Bensin

di Banjarmasin

(11)

GNI Per Capita (Current Price), PPP

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

62,850 58,770 41,340 41,330 30,600 10,460 9,470 9,140 3,840 2,020 1,960 United States Singapore Japan United Kingdom Korea, Rep. Malaysia China Brazil Indonesia India Nigeria 94,500 63,390 45,660 45,000 40,450 30,600 18,140 15,820 12,650 7,680 5,700 Singapore United States United Kingdom Japan Korea, Rep. Malaysia China Brazil Indonesia India Nigeria

Source: World Development Indicators Atlas Method (Current, US$), 2018 PPP (Current International $), 2018

Jika biaya upah dan standar hidup di suatu negara rendah sehingga tingkat harga-harga domestik di negara-negara berkembang lebih rendah dari negara-negara maju, maka implikasinya ketika PPP diterapkan, nilai pendapatan nasional negara-negara

berkembang akan meningkat dibandingkan tanpa PPP.

Dua grafik di samping adalah

contoh perbedaan GNI per kapita harga berlaku saja dengan GNI per kapita harga berlaku berdasarkan PPP.

Misalnya, jika tanpa PPP nilai GNI per kapita Indonesia adalah

US$3.840. Namun, jika

berdasarkan PPP akan meningkat menjadi $12.650.

(12)

GNI Per Capita (Constant Price), PPP

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

24,472 17,533 15,212 13,975 10,811 6,446 6,068 5,203 5,033 3,792 3,250 2,318 1,727 Russian Federation Mexico China Brazil Indonesia India Congo, Rep. Nigeria Pakistan Bangladesh Cameroon Zimbabwe Uganda

Source: World Development Indicators GNI per capita 2017, PPP (constant 2011 international $)

Pendapatan riil per kapita dihitung dari GNI

harga konstan atau GDP harga konstan

dibagi jumlah penduduk. Karena itu,

indikator ini sudah menghilangkan faktor

inflasi.

Pendapatan riil per kapita berguna untuk

menggambarkan tingat daya beli rata-rata

penduduk suatu negara. Sedangkan

penggunaan perhitungan PPP pada GNI

atau GDP per kapita adalah agar tingkat

pendapatan banyak negara dapat dikonversi

ke dalam satuan mata uang dollar dengan

menghilangkan perbedaan tingkat harga

pada tiap negara.

Grafik di samping menggambarkan

pendapatan riil per kapita 13 negara

berkembang pada tahun 2017 berdasarkan

PPP.

(13)

Countries Life expectancy (2017) Prevalence of stunting, height for age (% of children under 5) Primary completion rate, total (% of relevant age group) China 76 8.1 (2013) 99.88 (2013) India 69 38.4 (2015) 94.48 (2017) Indonesia 69 36.4 (2013) 99.17 (2017) Pakistan 67 45 (2012) 71.35 (2016) Brazil 76 7.1 (2007) 100.69 (2004) Nigeria 54 32.9 (2015) 73.76 (2010) Bangladesh 73 36.1 (2014) 118.55 (2017) Russian Federation 72 97.88 (2016) Mexico 77 12.4 (2015) 101.59 (2017) Uganda 60 28.9 (2016) 50.95 (2017) Cameroon 59 31.7 (2014) 70.08 (2017) Zimbabwe 62 26.8 (2015) 88.95 (2013) Congo, Rep. 65 21.2 (2015) 70.30 (2012)

INDIKATOR KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin Source: World Development Indicators

Tabel berikut ini menggambarkan tingkat

harapan hidup, prevalensi stunting, dan

tingkat penyelesaian pendidikan dasar sesuai

kelompok umurnya. Terlihat China yang telah

berhasil menghapuskan kemiskinan ekstrim

dan GNI perkapitanya cukup tinggi, pada

indikator pendidikan dan kesehatan tersebut

tampak lebih baik dibandingkan

negara-negara berkembang lainnya di dalam tabel

tsb.

Contoh yang lain Indonesia ($10.811) dan

India ($6.446) yang memiliki pendapatan riil

per kapita lebih tinggi dari Nigeria ($5.203)

menghadapi persoalan stunting yang lebih

besar dibandingkan Nigeria.

(14)

UKURAN HOLISTIK TINGKAT

KEHIDUPAN DAN KAPABILITAS

Hidayatullah Muttaqin

(15)

NEW HUMAN DEVELOPMENT INDEX

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Ukuran yang paling dalam mengenai pembangunan sosial ekonomi dikembangkan oleh UNDP yang dipublikasikan setiap tahun melalui

Human Development Report sejak 1990. Dalam laporan tersebut,

UNDP mempublikasikan Human Development Index (HDI) atau Indeks

Pembangunan Manusia [akses: http://hdr.undp.org/en/global-reports].

Indeks HDI dikalkulasikan berdasarkan kombinasi indikator kesehatan, pendidikan, dan pendapatan riil yang telah disesuaikan. Metode

perhitungan HDI kemudian dimodifikasi oleh UNDP pada tahun 2010 dan 2014.

Source: http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi

Dalam metode baru kalkulasi HDI, 4 indikator

digunakan untuk merefleksikan 3 dimensi kesehatan, pendidikan, dan pendapatan.

Pertama, dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat

menggunakan indikator Umur Harapan Hidup Waktu Lahir.

Kedua, dimensi Pengetahun menggunakan indikator

Harapan Lama Sekolah dan Rata-Rata Lama Seolah.

Ketiga, dimensi Standar Hidup Layak dengan

menggunakan indikator GNI per kapita berdasarkan PPP.

Teknik kalkulasi HDI dapat didownload di sini:

(16)

KORELASI PENDAPATAN DENGAN HARAPAN HIDUP

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Source: Gapminder Tools Offline v.4.1.0

Grafik di samping menunjukkan hubungan indikator Pendapatan Riil Per Kapita yang telah

disesuaikan (GNI riil per capita, PPP) tahun 2017 dengan angka Harapan Hidup.

Keduanya memiliki hubungan atau korelasi positif. Semakin tinggi tingkat pendapatan maka semakin tinggi pula angka

(17)

PETA HUMAN DEVELOPMENT INDEX 2017

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Source: http://hdr.undp.org/en/data

Peta berikut ini menunjukkan semakin tebal warna purple maka semakin tinggi nilai IPM atau HDR. Sebaliknya, semakin terang warna purplenya, maka semakin rendah angka IPM-nya. Negara dengan angka IPM paling rendah adalah Niger yaitu sebesar 0.354 dan yang paling tinggi adalah Norwegia dengan nilai IPM 0.953. Negara-negara maju dan

berpendapatan tinggi, umumnya memiliki angka HDI yang tinggi. Sedangkan negara-negara

berkembang umumnya memiliki angka HDI pada level rendah dan sedang.

Adapun negara-negara di kawasan Afrika dan Asia Selatan cenderung memilliki HDI yang rendah.

(18)

KARAKTERISTIK

NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

Hidayatullah Muttaqin

(19)

KARAKTERISTIK UMUM NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

1. Standar hidup dan tingkat produktivitas rendah.

2. Rendahnya human capital.

3. Tingkat ketimpangan pendapatan dan kemiskinan absolut yang tinggi.

4. Pertumbuhan penduduk tinggi. 5. Fraksionalisasi sosial tinggi.

6. Populasi penduduk di pedesaan lebih tinggi, tetapi migrasi penduduk desa ke kota juga tinggi.

7. Industrialisasi dan ekspor produk manufaktur rendah.

8. Kondisi geografi yang tidak menguntungkan. 9. Pasar yang kurang berkembang.

10. Dampak panjang penjajahan dan hubungan internasional yang tidak setara.

(20)

Negara berkembang dengan tingkat

pendapatan yang sangat rendah terjebak dalam lingkaran setan (vicious cylce)

kemiskinan. Mereka tidak dapat berinvestasi di bidang pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang rendah kualitasnya, mereka tidak memiliki kapabilitas untuk menciptakan industrialisasi dan pembangunan

infrastruktur.

Sebagian besar negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin memiliki standar hidup yang relatif rendah. Ironisnya dengan populasi mencapai 84% dari penduduk dunia pada tahun 2017, nilai pendapatan nasional negara-negara berkembang dalam kelompok negara-negara berpendapatan rendah dan menengah hanya sebanyak 36% nilai GDP dunia.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Source: interest.co.nz

44,042

16,367

6,500 1,963

High income Upper middle income

Lower middle income

Low income

GDP per capita 2017, PPP (Constant 2011)

Source: World Development Indicators

92,906 33,301 25,710 17,113 4,059 High income Upper middle income Middle income Lower middle income Low income

GDP per person employed 2017 (constant 2011 PPP $)

Grafik di atas menampikan nilai output GDP per pekerja yang dihasilkan penduduk

berdasarkan kelompok pendapatan.

Tampak nilai produktivitas yang dihasilkan oleh negara-negara yang berpendapatan rendah sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara kelompok

berpendapatan tinggi dan menengah.

(21)

PERSOALAN HUMAN CAPITAL

Human capital yang meliputi aspek kesehatan,

pendidikan, dan skill adalah sangat penting bagi pembangunan.

Negara-negara yang memiliki human capital yang rendah cenderung tertinggal dengan angka HDI relatif rendah dan sedang. Umumnya negara-negara ini adalah negara berkembang.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Source: interest.co.nz

health expenditure per capita 2016, PPP (current international $)

Source: World Development Indicators

Mortality rate, under-5, 2017 (per 1,000 live births)

Negara-negara dengan human capital

tertinggal memiliki problem kesehatan yang akut.

Tingginya angka kematian penduduk umur balita berkaitan dengan rendahnya

pengeluaran perkapita untuk kesehatan. Hal ini disebabkan oleh mereka berada dalam kemiskinan. Sehinga penduduk negara-negara berkembang terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan. 13 52 122 180 5 14 49 69

High income Upper middle income Lower middle income Low income 1990 2017 5,600 964 262 93 High income Upper middle income Lower middle income Low income Source:http://hdr.undp.org/en/data HDI 2017

(22)

1990 2002 2008 2015

High income 0.60 1.00 0.60 0.70 1.19 Upper middle income 41.60 21.00 10.00 1.70 2.60 Lower middle income 44.70 35.00 27.10 13.80 2.90 Low income 61.20 60.30 50.60 43.40 0.65

Population in 2015 (Billion) Poverty headcount ratio at $1.90 a day (2011

PPP) (% of population) Country Group

KETIMPANGAN DAN KEMISKINAN ABSOLUT TINGGI

Karakteristik negara-negara berkembang lainnya adalah memiliki

tingkat ketimpangan pendapatan yang tinggi. Hal ini terlihat pada grafik di samping, di mana negara-negara dengan Gini Index 0,4 ke atas

umumnya adalah negara-negara berkembang sedangkan ngeara-negara dengan Gini Index di bawah 0,3 adalah negara-negara maju.

Adapun negara-negara yang cukup tinggi jumlah penduduknya yang hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrim adalah kelompok negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Source: interest.co.nz

GINI index (World Bank estimate)

Source: World Development Indicators

27 28 28 28 32 32 33 33 36 38 39 40 41 42 42 51 51 53 53 54 57 59 63 Finland (2015) Norway (2015) Belgium (2015) Netherlands (2015) Germany (2015) Switzerland (2015) France (2015) United Kingdom (2015) Australia (2015) Indonesia (2015) China (2014) Philippines (2017) Malaysia (2015) United States (2015) Turkey (2015) Honduras (2016) St. Lucia (2016) Brazil (2017) Botswana (2016) Mozambique (2017) Zambia (2015) Namibia (2014) South Africa (2015)

(23)

KETIMPANGAN DAN KEMISKINAN ABSOLUT TINGGI

Ditinjau dari sisi region, tingkat kemiskinan ekstrim yang masih sangat tinggi adalah negara-negara di kawasan Sub-Sahara Afrika, yaitu sebanyak 42%. Berikutnya adalah negara-negara Asia Selatan yaitu sebanyak 16%.

Secara umum pada tingkat global, tingkat kemiskinan ekstrim mengalami penurunan yang signifikan. Kawasan yang paling laju penurunannya adalah Asia Pasifik.

Turunnya kemiskinan eksrim di sini disebabkan keberhasilan China dalam menurunkan angka kemiskinan.

Hanya saja penrunan kemiskinan eksrim ini tidak merata dan semakin melambat.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Source: interest.co.nz

Poverty headcount ratio at $1.90 a day (2011 PPP) (% of population)

Source: World Development Indicators

60 45 14 54 7 5 42 16 5 4 3 2 Sub-Saharan Africa

South Asia Latin America & Caribbean

East Asia & Pacific Middle East & North Africa

Europe & Central Asia 1993 2013

(24)

PERTUMBUHAN PENDUDUK TINGGI

Negara-negara berkembang memiliki laju

pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi dari negara-negara maju. Hal ini terlihat dari dua grafik pertumbuhan penduduk di samping. Untuk kelompok negara berdasarkan

klasifikasi pendapatan, negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah memiliki laju pertumbuhan yang cukup tinggi. Sedankan negara-negara

berpendapatan tinggi dan menengah ke atas laju pertumbuhan penduduknya rendah dan cenderung setara.

Negara-negara di Sub-Sahara Afrika, Timur Tengah dan Afrika Utara, dan Asia Selatan memiliki lajur pertumbuhan penduduk paling tinggi di dunia. Sedangkan yang paling rendah adalah di kawasan Eropa dan Asia Tengah, Asia Timur dan Pasifik, dan Amerika Utara.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Population Growth (%), Income Groups

Source: World Development Indicators

21 14 12 48 30 14 56 50 30 59 66 56 1961-1980 1981-2000 2001-2018 High income Upper middle income Lower middle income Low income

0 10 20 30 40 50 60 70 80 1961-1980 1981-2000 2001-2018

Europe & Central Asia East Asia & Pacific North America Latin America & Caribbean South Asia Middle East & North Africa Sub-Saharan Africa

(25)

FRAKSIONALISASI SOSIAL TINGGI

Fraksionalisasi sosial merujuk pada

kondisi di mana dalam suatu negara

atau wilayah terdapat perbedaan

etknik, bahasa, agama, dan

bentuk-bentuk perbedaan sosial lainnya.

Negara-negara berpendapatan

rendah, umumnya menghadapi

tingginya fraksionalisasi masyarakat.

Fraksionalisasi ini cenderung

melahirkan perselisihan, konflik, dan

instabilitas sosial dan politik.

Dampaknya adalah institusi menjadi

lemah, capaian pembangunan dan

kinerja ekonomi juga dapat menjadi

rendah.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Source: Fearon (2003).

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1

1. Papua New Guinea 2. Tanzania 3. Democratic Republic of Congo 4. Uganda 5. Liberia 6. Cameroon 7. Togo 8. South Africa 9. Congo 10. Madagascar 11. Gabon 12. Kenya 13. Ghana 14. Malawi 15. Guinea-Bissau 16. Somalia 17. India 18. Nigeria 19. Yugoslavia (1943–1992) 20. Central African Republic 21. Ivory Coast 22. Lebanon 23. Chad 24. Indonesia 25. Mozambique 150. Yemen 151. Netherlands 152. Greece 153. Poland 154. Portugal 155. Italy 156. Tunisia 157. Japan 158. South Korea 159. North Korea

(26)

19

34

59

67

7 23 11 9

High income Upper middle income

Lower middle income

Low income

Rural Population in 2018 (% of population) Changing Urban Population 1990-2018 (%)

POPULASI PENDUDUK DESA DAN MIGRASI KE KOTA

Negara-negara berkembang juga memiiki ciri

sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pedesaan (rural area). Hal ini dibuktikan oleh grafik di samping berwarna biru, di mana penduduk yang tinggal di daerah pedesaan di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah lebih besar dibandingkan yang tinggal di daerah perkotaan (urban area). Pembangunan dan perkembangan ekonomi (termasuk industrialisasi) selama tiga dekade terakhir mendorong migrasi penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang lebih layak.

Grafik garis berikut ini menunjukkan

persentase pertambahan jumlah penduduk perkotaan dalam periode 1990-2018.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

(27)

INDUSTRIALISASI DAN EKSPOR PRODUK MANUFAKTUR RENDAH

Proses industrialisasi di negara-negara berkembang cenderung mengorbankan sektor pertanian dan penduduk di pedesaan.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Agriculture, Industry, and Services Value Added in 2017 (% of GDP)

Source: World Development Indicators

26 15 6 1 25 29 33 23 39 49 55 70

Low income Lower middle income

Upper middle income

High income

Agriculture Industry Services

63 40 22 3 11 22 27 22 26 38 52 75

Low income Lower middle income

Upper middle income

High income

Agriculture Industry Services

Employment in Agriculture, Industry, and Services, 2018 (% of Total Employment)

Meskipun terjadi pergeseran struktur

ekonomi dari pertanian ke industri, dan dari industri ke servis, penduduk yang

bergantung pada sektor pertanian di negara-negara berkembang masih cukup tinggi.

45 50 55 60 65 70 75 1991 2000 2010 2016 2017 Lower middle income Upper middle income High income

Ekspor produk manufaktur negara-negara berkembang relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. Umumnya negara-negara berkembang bergantung pada ekspor komoditi primer.

(28)

BAGAIMANA PERBEDAAN NEGARA-NEGARA

BERPENDAPATAN REDAH DENGAN

NEGARA-NEGARA MAJU PADA MASA AWALNYA

Hidayatullah Muttaqin

(29)

PERBEDAAN KONDISI AWAL

1. SDA dan SDM.

2. GDP dan pendapatan perkapita.

3. Perbedaan iklim.

4. Jumlah penduduk, penyebaran, dan

pertumbuhannya.

5. Migrasi internasional.

6. Perdagangan internasional.

7. Kemampuan melakukan penelitian

dan pengembangan iptek dasar.

8. Stabilitas lembaga-lembaga politik

dan sosial.

9. Keefektifan institusi ekonomi

domestik.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

(30)

Negara-negara berkembang (developing countries) seringkali hanya memiliki sedikit kekayaan sumber daya alam dibandingkan dengan

negara-negara maju (developed countries) pada masa awalnya. Sebagian kecil negara berkembang memang dianugerahi kekayaan alam

melimpah; hutan, barang tambang, dan sumber daya energi. Hanya saja mereka kesuitan dalam memanfaatkan kekayaan alam tersebut secara baik dan suistanable.

Tidak seperti negaa-negara maju ketika baru membangun, SDM negara-negara berkembang juga tidak memiliki skill dan kemampuan manajerial. Mereka juga menghadapi kondisi miskin infrastruktur fisik dan gagasan (ideas).

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia

GDP dan Pendapatan Per Kapita

Empat perlima penduduk dunia saat ini adalah

berasal dari negara-negara berkembang yang

sebagian menghadapi problem rendahnya

tingkat pendapatan. Kondisi ini berbeda dengan

negara-negara maju yang memiliki tingkat

pendapatan relatif lebih tinggi ketika memulai

membangun ekonominya.

Source: coachhouse.org.uk

44,042

16,367

6,500 1,963

High income Upper middle income

Lower middle income

Low income

GDP per capita 2017, PPP (Constant 2011)

(31)

Sebagian besar negara-negara berkembang berada di

area tropis dan sub tropis. Sedangkan negara-negara

maju sebagian besar terletak di bagian Utara bumi dan

beriklim empat musim.

Kondisi alam tropis yang panas dan bebeapa penyakit

khas tropis dapat mempengaruhi kenyamanan

masyarakat dalam bekerja, serta menimbulkan

masalah produktivitas dan kesehatan.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Perbedaan Iklim

Jumlah Penduduk, Penyebaran, dan Pertumbuhannya

Jumlah penduduk negara-negara berkembang yang sangat besar dengan tingkat kepadatan dan pertumbuhan penduduk yang tinggi menimbulkan banyak permasalahan. Hal ini berbeda dengan negara-negara Barat ketika memulai perekonomian modern dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang rendah. Pertumbuhan baru meningka ketika terjadi industrialisasi dan itupun maksimal berdapa pada tingkat 2%. Sedangkan negara-negara berkembang, rata-rata pertumbuhannya 2,5%.

Source: theconversation.com

(32)

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 South Korea (2016) Japan (2016) Germany (2016) United States (2016) France (2016) Singapore (2014) China (2016) Australia (2015) United Kingdom (2016) Malaysia (2015) Brazil (2016) Russian Federation (2016) Turkey (2015) Saudi Arabia (2013) Thailand (2016) India (2015) Mexico (2016) Pakistan (2015) Philippines (2013) Indonesia (2013)

Negara-negara berkembang menghadapi masalah

brain dain, yaitu berpindahnya penduduk yang

memiliki kapasitas intelektual dan skill tinggi ke

negara-negara lain (umumnya negara-negara maju)

dan menetap di sana. Perpindahan tersebut sangat

merugikan negara-negara berkembang yang sangat

memerukan SDM untuk membangun negaranya.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

Migrasi Internasional

Riset dan Pengembangan Teknologi

Sektor-sektor ekonomi dan ekspor hasil manufaktur sangat bergantung pada bagaimana penguasaan teknologi oleh suatu negara. Negara-negara maju dan negara-negara berkembang yang berhasil menjadi negara industri baru pada dasarnya karena mereka telah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk riset dan pengembangan teknologi. Sedangkan negara-negara

berkembang relatif rendah. Hal ini karena disebabkan oleh kertebatasan finansial dan institusi yang lemah.

Source: weforum.org

(33)

APAKAH STANDAR KEHIDUPAN

NEGARA BERKEMBANG DAN

NEGARA MAJU DAPAT

(34)

Konvergensi, mungkinkah?

Negara-negara maju telah lama tumbuh dan memiliki modal yang lebih baik di awal pertumbuhannya dibandingkan dengan sebagian besar negara-negara berkembang. Meskipun demikian, menurut Todaro dan Smith (2015), negara-negara berkembang (mungkin) dapat melakukan konvergensi untuk mengejar ketertinggalannya (catch up) melalui (1) transfer teknologi dan (2) akumulasi modal. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi negara

berkembang dalam pembangunan bersifat mutlak. Akan tetapi untuk mendapatkannya tidak harus memulai riset dari awal. Apa yang perlu dilakukan adalah bagaimana mereka dapat mengambil teknologi yang sudah dikembangkan di negara-negaa maju, kemudian

mengembangkan dan mengaplikasikannya. Inilah yang dilakukan oleh Korea, Taiwan, dan China.

Keberhasilan dalam transfer teknologi ini berdampak pada kecepatan dalam meningkatkan output ekonomi. Inggris memerlukan waktu 60 tahun untuk menggandakan tingkat output per kapita, sedangkan Amerika 45 tahun. Sebaliknya Korea Selatan hanya perlu 11 tahun. Negara-negara maju memiliki keunggulan dalam akumulasi modal dan tingkat pendapatan riil per kapita. Hanya saja mereka

menghadapi hukum diminishing retrun, yaitu semakin rendahnya output yang diperoleh dari setiap tambahan investasi. Sebaliknya, setiap tambahan invetasi di negara-negara berkembang akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi.

Meskipun demikian, pembangunan tidak bisa diartikan bertumpu pada akumulasi modal dengan mangaibaikan faktor manusia.

Hidayatullah Muttaqin http://iesp.ulm.ac.id/Hidayatullah-Muttaqin

(35)

KESIMPULAN

Negara-negara berkembang dapat diklasifikasikan

menurut tingkat pendapatan (LIC, LMIC, dan UMIC) dan

juga menurut seberapa besar peranan industri dalam

perekonomian dan ekspor.

Negara-negara berkembang menghadapi masalah

keterbelakangan, kemiskinan, kualitas sumber daya

manusia dan produktivitas yang rendah, standar hidup

yang rendah, transformasi ekonomi yang mengabaikan

sektor pertanian dan penduduk pedesaan,

ketergantungan pada ekspor komoditi primer.

Untuk itu negara-negara berkembang perlu melakukan

pembangunan tidak hanya befokus pada peningkatan

pendapatan riil per kapita, tetapi juga pendidikan dan

kesehatan. Di sinilah pentingnya pembangunan manusia

dengan indikator Human Development Index (HDI).

(36)

TUGAS:

Pelajari studi kasus perbandingan pembangunan:

PAKISTAN DAN BANGLADESH

Gambar

Grafik di samping menggambarkan  pendapatan riil per kapita 13 negara
Tabel berikut ini menggambarkan tingkat  harapan hidup, prevalensi stunting, dan
Grafik di samping menunjukkan  hubungan indikator Pendapatan  Riil Per Kapita yang telah
Grafik di atas menampikan nilai output GDP  per pekerja yang dihasilkan penduduk
+2

Referensi

Dokumen terkait

Least Square adalah metode penentuan parameter fitting suatu fungsi untuk disesuaikan dengan sebaran data pengukuran sehingga memiliki error simpangan yang terkecil

Keamanan : Bahan ajar yang dibuat berisikan panduan untuk kegiatan belajar ayang akan dilakukan anak, yang mana disana anak dalam kegiatan belajar dikondisikan

[r]

Kecamatan Maduran merupakan salah satu kecamatan yang ditetapkan sebagai desa sentra usaha kecil menengah, khususnya kerajinan pada bidang kreatifitas tenun. Hal ini

Masalah penelitian ad alah belum diketahui: (1) seberapa besar ketidak kesesuaian penulisan resep untuk penyakit tertentu dengan obat yang tercantum pada FRS?, (2) seberapa besar

 Kurnadianto, Pradetya (2012) telah melakukan penelitian tentang perkiraan umur konstruksi FPSO konversi dari tanker dengan analisis fatigue dua metode yaitu simplified

Hasil analisis dalam jurnal “Identifikasi Sektor Basis (Unggulan) dan Hierarki Pusat Pelayanan Berdasarkan Tingkat Kemampuan Fasilitas Dalam Rangka Pengembangan Wilayah (Studi Kasus

Keterampilan Intelektual/ kemampuan analisis, personal dan sosial dalam kurikulum IPS di SD tahun 2006 kelas 3 dan 4.. Melalui proses kegiatan belajar mengajar yang