• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA

THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

Disusun Oleh : ROHMANDIAN

0642010111

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA

THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA

Oleh : Rohmandian

0642010111

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh tim penguji skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 10 juni 2010

(3)

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA

THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA

Disusun Oleh :

Rohmandian 0642010111

Telah di setujui untuk mengikuti ujian Skripsi

Menyetujui, Pembimbing

Dra. Ety Dwi Susanti M.Si NIP. 030 227 786

Mengetahui, DEKAN

Hj. Suparwati, Dra, M.Si NIP. 030 175 349

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan

hidayahNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan

tepat waktu. Dengan ini penulis mengambil judul dalam penyusunan skripsi yaitu

Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) Terhadap Komitmen Pelanggan Dalam Menggunakan Jasa Fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan

dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini. Terutama sekali penulis ucapkan terima

kasih kepada Ibu Ety Dwi Susanti, Dra, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Selain itu penulis juga menyampaikan terima kasih atas segala

bantuannya kepada :

1. Ibu Hj. Suparwati, Dra, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Sadjudi, Drs, SE, M.Si selaku ketua program studi Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Nurhadi, Drs, M.Si. selaku sekretaris program studi Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

(5)

4. Kedua orang tua penulis, atas segala doa, dorongan, semangat dan juga kasih

sayang serta kesabaran yang tiada henti dalam mendukung menyelesaikan

proposal penelitian ini.

5. Bapak Aryo Agus Sudanto dan Ibu Luluk Hidayati SH. selaku pemilik The

Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool yang sudah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

6. Bapak Bagus Dwi Nurcahyadi selaku manager The Body Art Aerobic,

Fitness and Swimming Pool yang telah meluangkan waktunya untuk membantu memberi data dalam penyusunan laporan ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih ada kekurangan

baik dalam segi teknis maupun segi materi penyusunannya, untuk itu penulis

senantiasa bersedia dan terbuka menerima saran maupun kritik yang tentunya

bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, serta besar harapan dari

penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Surabaya, Juni 2010

(6)

DAFTAR ISI 1.1Latar Belakang Masalah………..…………..….……….1

1.2Perumusan Masalah………….……..……….……….………5

1.3Tujuan Penelitian……..……….………..6

1.4Manfaat Penelitian………….………..………6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu……….……….………….8

2.2 Landasan Teori……….………..……..….…………..9

2.2.1 Pengertian Pemasaran……….……….9

2.2.2 Pengertian Konsep Pemasaran………...……… …..……….10

2.2.3 Pengertian Jasa………...………… ….….……...12

2.2.4 Konsep Jasa………..………...……….. ….…12

2.2.5 Karateristik Jasa………..………..….…….. …13

2.2.6 Faktor-Faktor Yang Menjadi Kunci Sukses Jasa …….…..…14

2.2.7 Gaya Hidup (Lifestyle)……….….……..15

2.2.7.1 Teori Pengukuran gaya Hidup…………..………...17

(7)

2.2.8 Perilaku Konsumen………..…………...…...……19

2.2.9 Faktor-Faktor Yang Mendasari Perilaku Konsumen……....21

2.2.10 Kepuasan Pelanggan……….………24

2.2.11 Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Terhadap Komitmen....26

2.3 Kerangka Berpikir………...……….………..27

2.4 Hipotesis………28

BAB III : METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel……….29

3.2 Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel….…….……...…………..…31

3.2.1 Populasi………...…..………..31

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel…………...… … …32

3.3 Teknik Pengumpulan data……….……… 33

3.4 Pengumpulan Data……….……….………..….34

3.5 Uji Validitas dan Reabilitas……….….…….34

3.5.1 Uji Validitas……..……….…………34

3.5.2 Uji Reabilitas………..……...36

3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis……….……37

3.6.1 Teknik Analisis………...…37

3.6.2 Uji Asumsi Klasik………...………37

3.6.3 Uji Hipotesis………...………42

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan………..…..……47

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………..……..…47

(8)

4.2.1 Analisis Deskriptif Karateristik Responden…………..………52

4.2.2 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Aktifitas………..……55

4.2.3 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Minat…………...…...56

4.2.4 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Opini………...…..…..57

4.2.5 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Komitmen Pelanggan..58

4.3 Pengujian Validitas dan Reabilitas data………...59

4.3.1 Pengujian Validitas………...….…..….59

4.3.2 Pengujian Reabilitas………...60

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik………...………..….61

4.4.1 Autokorelasi……….…....62

4.4.2 Multikolinieritas………..…….62

4.4.3 Heteroskedastisitas……….…...63

4.5 Pengujian Hipotesis………...………..…65

4.5.1 Koefisien Determinasi………...66

4.5.2 Uji F (Simultan)………...…..67

4.5.3 Uji t (Parsial)……….………...69

4.6 Pembahasan………...…….….……74

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..………..79

5.2 Saran………..……80

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Umur Responden………..……..52

Tabel 4.2 Tabel Deskripsi Jenis Kelamin Responden………..…53

Tabel 4.3 Tabel Deskripsi Pendidikan Responden……….….…54

Tabel 4.4 Tabel Deskripsi Pekerjaan Responden…………...………..……54

Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Aktifitas (X1)……….55

Tabel 4.6 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Minat ( X2)………....…56

Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Opini (X3)………..……57

Tabel 4.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Komitmen Pelanggan……....…58

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas………...………...………..…...60

Tabel 4.10 Hasil Uji Reabilitas………..…...61

Tabel 4.11 Durbin Watson………...…...…..62

Tabel 4.12 Nilai Statistik Kolinearitas……….………...…..63

Tabel 4.13 Tabel Analisis Regresi Linear Berganda……….…....…...65

Tabel 4.14 Tabel Nilai Koefisien Determinasi………...………..…....…66

Tabel 4.15 Tabel Uji F ( Anova)……….…….…67

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen………..20

Gambar 2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen………24

Gambar 3.1 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Simultan……....44

Gambar 3.2 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial…………46

Gambar 4.1 Struktur Organisasi………..49

Gambar 4.2 Gambar Scatterplot………..64

Gambar 4.3 Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho……….68

Gambar 4.4 Kriteria Daerah Penerimaan dan Penolakan Variabel Aktivitas (X1).71

Gambar 4.5 Kriteria Daerah Penerimaan dan Penolakan Variabel Minat (X2)...72

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuisioner

Lampiran 2 Tabel Jawaban Kuesioner Responden

Lampiran 3 Realibilitas dan Validitas menggunakan SPSS 11.5 for windows

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis menggunakan SPSS 11.5 for windows

Lampiran 5 Tabel F

(12)

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA

THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA

Oleh : ROHMANDIAN

0642010111 ABSTRAKSI

Konsumen di dalam memilih dalam suatu produk jasa dipengaruhi oleh faktor perilaku. Karena suatu kebutuhan konsumen memutuskan menggunakan suatu produk, perkembangan trend memiliki tubuh yang sehat dan pentingnya kesehatan berkembang kalangan masyarakat dewasa ini yang mulai sadar akan kebutuhan badan yang sehat dan bugar menjadi dasar bagi pengusaha di bidang jasa alat kebugaran dan sarana fitnes membidik pangsa pasar yang potensial ini. Para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan utuk menjadi member di perusahaan tersebut sehingga pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap jasa yang diterimanya.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah gaya hidup (lifestyle) berpengaruh secara simultan dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam menggunakan jasa fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool ?. Apakah gaya hidup (lifestyle) berpengaruh secara parsial dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam menggunakan jasa fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool ?.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan pelanggan pada bulan Maret 2010 sampai dengan Mei 2010 sebanyak 162 orang pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya. Karena 162 pelanggan tersebut merupakan member-member yang aktif dan hadir dalam mengikuti fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya. Adapun metode dan pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel nonprobabilitas (Non probability Sampling) dengan jumlah sampel 115 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji F dan uji t.

Hasil penelitian secara simultan dengan menggunakan uji F menunjukan adanya pengaruh secara signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat, terbukti dengan nilai Fhitung > Ftabel. Dari data yang ada menunjukan bahwa variabel bebas Gaya Hidup dilihat dari Aktifitas (X1), Minat (X2), Opini (X3) berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat yaitu Komitmen Pelanggan (Y). Secara parsial variabel Aktifitas (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Komitmen Pelanggan (Y), dan variabel Minat (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Komitmen Pelanggan (Y), dan variabel Opini (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel Komitmen Pelanggan (Y).

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Banyak orang yang tinggal dan bekerja di kota besar merasa bahwa program

olahraga merupakan beban yang sangat sulit dilaksanakan mulai dari waktu, biaya,

dan tempat. Sehingga keinginan untuk berolahraga sangatlah jarang, dan sekarang

banyak bermunculan tempat kebugaran yang menyediakan fasilitas yang sangat

banyak sehingga pelanggan nyaman dan betah untuk berolahraga, keputusan

konsumen dalam memilih tempat kebugaran tersebut dipengaruhi oleh kelas dan

fasilitas yang dipilih sehingga mencerminkan gaya hidupnya. Semakin mahal kelas

dan fasilitas yang dipilih semakin tinggi pula gaya hidupnya, sebelum memutuskan

untuk memilih pusat kebugaran biasanya calon pelanggan seringkali bertanya

tentang fasilitas-fasilitas yang diperoleh dan berkaitan dengan keistimewaan fasilitas

tempat kebugaran yang akan dipilihnya.

Pelanggan sebagai mitra bagi pemasar merupakan peran sentral untuk

keberlangsungan, kepuasan konsumen bahkan dapat dijadikan dasar untuk

pengembangan keunggulan yang kompetitif dan berkelanjutan. Seorang pelanggan

yang puas akan menjadi aset yang sangat bernilai bagi suatu organisasi.

Dipertahankanya pelanggan yang puas, dapat mengurangi usaha mencari pelanggan

(14)

kepercayaan yang kuat bahwa kepuasan mempunyai hubungan positif dengan

profibilitas.

Dalam kehidupan sehari-hari istilah kepuasan sering dibicarakan tetapi sulit

untuk dicapai. Untuk memperoleh pelanggan yang puas tidaklah mudah, pemasar

sering tertipu oleh perilaku konsumen yang kelihatannya puas tetapi jauh dari lubuk

hatinya tidak puas. Penyebabnya adalah kepuasan sebenarnya merupakan sesuatu

femomena yang psikologis yang berhubungan dengan perilaku. fenomena kesikapan

yang berkorelasai dengan perilaku dibentuk oleh proses psikologis pelanggan,

sehingga kepuasan pelanggan ini menarik untuk dikaji lebih jauh, terutama jika

dikaitkan dengan variabel-variabel yang dapat membuat pelanggan puas seutuhnya

kepada jasa tertentu.

Dewasa ini pusat perhatian bergeser, lebih dari merancang strategi untuk

menarik pelanggan baru dan menciptakan transaksi dengan mereka, Perusahaan

sekarang berusaha sebaik-baiknya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah

ada dan membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau lebih dikenal

dengan istilah relationship marketing. Relationship marketing merupakan

pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan suatu

komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan

antara pelanggan dan perusahaan.

Relationship marketing menunjukkan adanya peningkatan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan-pelanggannya. Jadi pelanggan bukan hanya sebagai

pembeli saja, tetapi sudah menjadi bagian yang yang tak terpisahkan dari perusahaan

(15)

pada mitra bertukar yang dipercayai. Kepercayaan sebagai keyakinan pelanggan

akan kualitas dan keandalan pelayanan yang ditawarkan oleh suatu organisasi.

Komitmen sebagai keinginan untuk mempertahankan nilai relationship. Para

konsumen banyak mempertimbangkan faktor-faktor seperti kecepatan transaksi pada

pembelian suatu produk, kualitas produk, keramahan pelayanan dan lokasi sebagi

kriteria pada saat mereka menyeleksi suatu produk.

The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool adalah salah satu usaha jasa yang menawarkan bisnis kebugaran melalui berolahraga. Bisnis ini bermula

karena permintaan pasar di mana konsumen menginginkan badan yang sehat dan

bugar serta proposional sesuai dengan tinggi badan dan berat badan yang diinginkan.

Konsumen di dalam memilih dalam suatu produk jasa dipengaruhi oleh

faktor perilaku. Karena suatu kebutuhan konsumen memutuskan menggunakan suatu

produk, perkembangan trend memiliki tubuh yang sehat dan pentingnya kesehatan

berkembang kalangan masyarakat dewasa ini yang mulai sadar akan kebutuhan

badan yang sehat dan bugar menjadi dasar bagi pengusaha di bidang jasa alat

kebugaran dan sarana fitnes membidik pangsa pasar yang potensial ini. Sehingga

para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau perilaku

konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik. Para pemasar

harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan utuk

menjadi member di perusahaan tersebut sehingga pemasar yang mengerti perilaku

konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk

bereaksi terhadap jasa yang diterimanya. Dengan pemasar memahami perilaku

(16)

diinginkan pemasar. Mempengaruhi perilaku konsumen adalah mempengaruhi

pilihan konsumen agar mereka mau memilih produk atau jasa yang ditawarkan atau

konsumen memutuskan menggunakan jasa tersebut.

Para member di The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool ini

rata-rata mereka yang masih menempuh kuliah dan mereka yang sudah bekerja, Karena

di usia dewasa ini banyak dari mereka yang sangat mempedulikan kesehatan serta

untuk menjaga penampilan agar terlihat menarik. Oleh karena itu banyak dari

mereka yang sangat menjaga pola hidup sehat dan gaya hidup mereka turut

mempengaruhi mereka untuk bepergian ke pusat kebugaran.

Tujuan mereka datang ke tempat kebugaran ini sangat bervariasi, ada yang

ingin membentuk tubuhnya agar lebih terlihat menarik dan ada juga yang ingin

menurunkan berat badan mereka agar lebih terlihat menarik, dan ada pula yang

datang hanya sekedar untuk berkumpul dengan para komunitasnya. dan penulis

meneliti tentang gaya hidup dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini apakah berpengaruh

terhadap komitmen pelanggan dalam menggunakan jasa fitnes pada The Body Art

Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

Namun untuk menghadapi persaingan di dalam merebut perhatian konsumen

masih memiliki kendala dimana pada saat malam hari kondisi di The Body Art

Fitness dan Aerobic ini sangat ramai. Hal ini disebabkan karena para member di

tempat ini adalah rata-rata mereka yang sudah bekerja sehingga di pagi sampai sore

hari mereka tidak mempunyai waktu untuk berolahraga karena padatnya aktivitas.

Setelah selesai bekerja itulah mereka langsung datang dan berolahraga sehingga

(17)

Sehingga para member yang melakukan aktivitas fitnessnya menjadi

terhambat atau terbuang waktunya. Dan mereka kurang terbentuk kepercayaan dan

komitmennya terhadap The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool.

Sehingga komitmen pada jasa dan niat untuk melakukan penggunaan ulang terhadap

jasa yang diberikan yang tersebut akan kurang terbentuk.

Berdasarkan pada latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui

Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) Terhadap Komitmen Pelanggan Dalam Menggunakan Jasa Fitness pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

1.2 Perumusan Masalah.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, peneliti berkeinginan

mengangkat permasalahan yang dianggap mendasar yaitu :

1. Apakah gaya hidup (lifestyle) berpengaruh secara simultan dilihat dari

Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam

menggunakan jasa fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and

Swimming Pool di Surabaya.

2. Apakah gaya hidup (lifestyle) berpengaruh secara parsial dilihat dari

Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam

menggunakan jasa fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and

(18)

1.3. Tujuan Penelitian :

Dari latar belakang dan perumusan masalah dapat dikemukakan tujuan

penelitian sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh gaya hidup (Lifestyle) secara simultan

dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam

mengunakan jasa Fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and

Swimming Pool di Surabaya.

2. Untuk menganalisis pengaruh gaya hidup (Lifestyle) secara parsial dilihat

dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam

mengunakan jasa Fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and

Swimming Pool di Surabaya

1.4. Manfaat Penelitian :

Adapun kegunaan dan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan.

Dapat mengkonfirmasi para pelanggan dalam menggunakan Jasa Fitness

di The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

2. Bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Sebagai penambah pembendaharaan kepustakaan di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik yang dapat dipergunakan sebagai acuan dalam

(19)

Komitmen Pelanggan Menggunakan Jasa Fitnes The Body Art Aerobic,

Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan alat atau sarana yang baik untuk menerapkan

teori-teori yang penulis terima di bangku perkuliahan dengan

penerapannya di masyarakat dengan kenyataan yang ada, serta sebagai

wujud Darma Bakti kepada perguruan tinggi Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur pada umumnya dan Fakultas Ilmu Sosial

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Topik penelitian yang berhubungan dengan komitmen pernah

dilakukan oleh :

Ujianto Sugiharto (2003) dengan judul “Pengaruh Gaya Hidup,

Penjualan Pribadi dan Kelompok Acuan Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Produk Asuransi Jiwa Serta Dampaknya pada Komitmen

Pelanggan. ( Study pada PT.Asuransi Jiwasraya Surabaya )”.

Penelitian ini bertujuan untuk : menganalisis pengaruh gaya hidup,

penjualan pribadi dan kelompok acuan baik secara langsung maupun tidak

langsung terhadap keputusan membeli produk asuransi jiwa. Metode

penarikan sample dilakukan dengan menggunakan area random sampling

dengan didasarkan atas letak geografis atau lokasi yang berbeda, dimana

sample yang diambil secara acak sesuai proporsi di setiap branch office.

Jumlah besarnya sample sebanyak 100-200 orang. Sedangkan teknik

analisis yang digunakan adalah analisis Structural Equation Models

(SEM).

Hasil penelitian didapat bahwa (1) lifestyle, personal selling, dan

(21)

consumer purchace decision produk life insurance PT.Asuransi Jiwasraya.

(2) lifestyle dan personal selling masing-masing berpengaruh signifikan

terhadap consumer satisfaction produk life insurance PT.Asuransi

Jiwasraya. Sedangkan reference group tidak terbukti berpengaruh

signifikan terhadap consumer satisfication produk life insurance

PT.Asuransi Jiwasraya. (3) lifestyle, personal selling, dan reference group

masing-masing melalui consumer purhace decision produk life insurance

PT.Asuransi Jiwasraya berpengaruh signifikan terhadap consumer

satisfaction.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Banyak definisi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli dalam

bidang ini walaupun masing-masing memberikan penekanan yang berbeda

namun pada intinya tujuan mereka sama yaitu bertitik tolak pada

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Berikut ini dikutip

beberapa definisi tentang pemasaran yang dikemukakan beberapa ahli

pemasaran:

a. Kotler (2005 : 8) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses

sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai

(22)

b. Sedangkan Swastha (2000 : 4) mendefinisikan pemasaran sebagai

sistem keseluruhan dan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari pengertian-pengertian pemasaran di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pemasaran mempakan suatu bentuk kegiatan yang

mencakup unsur pemasaran seperti merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa tersebut kepada

konsumen yang membutuhkannya.

Dengan demikian jelas bahwa yang menjadi titik tolak dari

pemasaran adalah kebutuhan dan keinginan manusia, dimana untuk dapat

memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia tersebut akan menimbulkan

adanya sebuah konsep produk atau jasa. Dimana konsep produk atau jasa

ini semakin dikonsumsi dan merupakan sesuatu yang dianggap mampu

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.

2.2.2 Pengertian Konsep Pemasaran

Beberapa ahli mengemukakan konsep pemasaran antara lain

a. Menurut Swastha (2000 : 6), konsep pemasaran adalah suatu falsafah

bisnis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

(23)

menantang konsep-konsep sebelumnya. Kotler (2005 : 17) mengatakan

bahwa konsep pemasaran adalah kunci untuk meraih tujuan organisasi

adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan

kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran.

Dari pendapat di atas, tujuan utama dari konsep pemasaran adalah

untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebagai falsafah

bisnis, konsep pemasaran tersebut disusun dengan memuaskan tiga elemen

pokok yaitu :

a. Orientasi Konsumen

Perusahaan yang ingin memperhatikan keinginan konsumennya

harus:

1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan

dilayani dan dipenuhi.

2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam

penjualan.

3. Menentukan produk dan program pemasarannya.

b. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen.

Artinya laba itu dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen.

Dengan laba tersebut, Pemuasan dapat tumbuh dan berkembang

dengan menggunakan kemampuan yang lebih besar, Sehingga

dapat memberikan tingkat kepuasan pada konsumen, Serta dapat

(24)

c. Koordinasi dan integrasi kegiatan pemasaran.

Bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan kerap

berkecimpung dalam sesuatu yang terkoordinir untuk

memberikan kepuasan, sehingga tujuan dari perusahaan dapat

direalisasikan, selain itu harus terdapat penyesuaian dan

kordinasi antar produk, harga, saluran distribusi dan promosi

umuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan

konsumen, artinya harga jual harus sesuai dengan kualitas

produk, promosi dan harus disesuaikan dengan saluran distribusi

dan sebagainya.

2.2.3 Pengertian Jasa

Menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 5) pengertian jasa adalah

semua aktivitas ekonomi yang. hasilnya tidak merupakan produk dalam

bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat, yang

sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah

(seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau

pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen. Pengertian lain dari

jasa menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 5) adalah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

(25)

2.2.3 Konsep Jasa

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, Maka semakin

dibutuhkan suatu alat tukar yang berlaku umum dan untuk itulah

diciptakan uang. Disamping itu manusia juga memerlukan jasa yang baik.

Perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah mereka yang

memberikan konsumen produk jasa baik yang berwujud atau tidak, seperti

transportasi, hiburan, restoran dan pendidikan.

Dari dua pengertian diatas dikatakan bahwa jasa merupakan suatu

tindakan atau kegiatan yang tidak bisa dilihat atau tidak berwujud tetapi

bisa dirasakan dan dapat diambil manfaatnya baik bagi individu maupun

organisasi. Selain itu jasa juga dapat diberikan secara keseluruhan atau

murni ataupun dikaitkan dengan produk barang. Jasa atau pelayanan juga

merupakan suatu kinerja penampilan dan cepat hilang, lebih dapat

dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi

aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.

2.2.4 Karakteristik Jasa

Menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 72) karakteristik jasa antara lain

(26)

maka konsumen tidak dapat melihat, mendengar, atau membau suatu

jasa pada saat dibeli

b. inseparability (tidak terpisahkan), jasa secara khusus tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah itu berupa mesin atau manusia.

Jasa harus diciptakan dan digunakan habis pada saat bersamaan.

c. Heterogenitas (tak seragam), bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, karena jasa ini tergantung pada siapa yang menyajikan,

kapan dan dimana disajikan. Pembeli jasa sangat menyadari sifat

mudah berubah ini, sehingga mereka sering bertanya-tanya dulu

sebelum menentukan siapa pemilik jasa yang dipilih.

d. Perishability and Ructiating Demand (cepat hilang dan permintaan yang berubah-ubah), jasa cepat hilang dan tidak dapat disimpulkan.

Demikian pula permintaan akan sering kali berubah-ubah atau

beraktuasi secara musiman.

2.2.5 Faktor-faktor yang menjadi Kunci Sukses Jasa Menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 7) dibagi menjadi

1. Memperbaharui jasa yang ditawarkan

Pembaharuan jasa dapat dideteksi dengan cara pendeteksian masalah

seperti kecepatan pelayanan, kemauan pemasaran, peningkatan jasa

(27)

2. Melokalisasi Sistem Point of Service

Penggunaan jasa ini menjadi suatu hal yang penting karena jasa itu

tidak bisa disimpan sehingga penggunaannya sebaiknya sesegera

mungkin pada saat sedang dibutuhkan.

3. Menyelenggarakan kontrak layanan

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa berusaha menarik

dan mempertahankan konsumen dengan sistem kontrak atau memberi

keanggotaan dengan memberikan anggota (member) berbagai fasilitas

dan kemudahan-kemudahan tertentu, sehingga perusahaan pun dapat

menikmati keuntungan lain seperti produk jasa menjadi terdiferensiasi

dan juga membangun loyalitas pelanggan sehingga menjadi

keunggulan tersendiri agar pelanggan tidak berpaling pada produk lain

atau perusahaan jasa lainnya.

4. Menggunakan Kekuatan Informasi

Bisnis jasa adalah suatu bisnis yang sangat sensitif terhadap kemajuan

informasi dan teknologi karena dalam operasi bisnis jasa data-data

mengenai pelanggan, transaksi dan karyawan-karyawan adalah alat

yang esensial karena semuanya itu dapat membedakan jasa tersebut

dengan pesaing, juga dapat meningkatkan kualitas jasa dan pelayanan

jasa itu sendiri.

5. Menentukan Nilai Strategi Jasa pada Pelanggan

(28)

penilaian terhadap segmen usaha jasa, tingkat persaingan, kekuatan

dalam perbaikan kualitas jasa.

2.2.7. Gaya Hidup (Lifestyle)

Memahami kepribadian tidaklah lengkap jika tidak memahami

konsep gaya hidup.Gaya hidup adalah konsep yang lebih baru dan lebih

mudah terukur dibandingkan kepribadian. Menurut Ujang (2004 : 56)

“Gaya hidup di definisikan sebagai pola di mana orang hidup dan

menggunakan uang dan waktunya”.

Gaya hidup merupakan pola hidup yang diidentifikasi dari

bagaimana orang menggunakan waktunya. Apa yang mereka anggap

penting dalam lingkungan (interest) dan apa yang mereka pikir tentang diri

dan dunia sekitarnya. Adapun beberapa pendapat dari para ahli mengenai

arti gaya hidup, yaitu:

Menurut pendapat Kasali (2000: 225), Gaya hidup pada prinsipnya

adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu serta uangnya.

Menurut Kotler (2000 : 237), Gaya hidup adalah pola hidup di

dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat

seseorang.gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang

berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu

di balik kelas social konsumen, pada sisi yang satu, atau kepribadian, di

sisi yang lain. Gaya hidup berusaha menggambarkan cara hidup dan

(29)

Sedangkan menurut Mowen (2002 : 282), “Lifestyle denotes how

people live, how they spend their money, and how they allocate their

time”. Dapat diartikan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana cara

konsumen hidup, bagaimana konsumen menghabiskan uang, dan

bagaimana konsumen menggunakan waktu.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat diartikan bahwa gaya

hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup,

menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya.

Gaya hidup bisa merupakan identitas kelompok. Gaya hidup setiap

kelompok akan mempunyai cirri-ciri unit tersendiri. Walaupun demikian,

gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pemasar untuk

menjual produknya. Pertama, kecenderungan yang luas dari gaya hidup

seperti perubahan peran pembelian dari pria ke wanita, sehingga

mengubah kebiasaan, selera, dan perilaku pembelian. Dengan perkataan

lain, perubahan gaya hidup suatu kelompok akan mempunyai dampak

yang luas pada berbagai aspek konsumen.

2.2.7.1 Teori Pengukuran Gaya Hidup

Pengukuran gaya hidup dapat dilakukan dengan aktifitas atau

sikap, ketertarikan atau minat dan pendapat konsumen. Jadi sikap atau

(30)

tertentu (misalnya merek produk) bisa mencerminkan gaya hidupnya.

Gaya hidup seseorang juga bisa dilihat dari apa yang disenanginya dan

disukainya. Gaya hidup seseorang juga dapat ditunjukan dengan melihat

pada pendapat-pendapat pada obyek tertentu.

Activities, Interest, Opinion (AIO) merupakan tiga komponen utama untuk mengukur gaya hidup konsumen melalui cara hidup

yangdiidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktunya, apa

yang mereka anggap penting dalam lingkunganya (ketertarikan atau minat)

dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia

sekitarnya (pendapat) serta melalui sejumlah ciri demografi.

Menurut Kasali (2000 : 226) terdapat tiga komponen mengenai

pengukuran gaya hidup, yaitu :

1. Activities (kegiatan) adalah tindakan nyata seperti menonton sesuatu medium, berbelanja di toko atau menceritakan kepada

tetangga mengenai pelayanan yang baru. Walaupun tindakan

ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut juga

jarang diukur secara langsung.

2. Interest (minat atau ketertarikan) akan semacam obyek, peristiwa atau topik adalah tingkat kegairahan yang menyertai

perhatian khusus atau terus menerus kepadanya.

(31)

semacam pertanyaan untuk di ajukan. Opini digunakan untuk

mendeskripsikan penafsiran, harapan dan evaluasi seperti

kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi

sehubungan dengan peristiwa masa datang dan pertimbangan

konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari

jalanya tindakan alternatif.

2.2.7.2 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Komitmen Pelanggan..

Gaya hidup melukiskan seluruh pribadi yang berinteraksi dengan

lingkunganya, serta seluruh pola perilaku seseorang dalam kehidupan

sehari-hari mempunyai pengaruh pada keputusan pembelian sebuah

produk. Teori psikologis yang menilai tiga yang berbeda : Karateristik,

Gaya hidup, Kepribadian dan demografi gaya hidup merujuk pada

bagaimana orang hidup. Bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan

bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Inventarisasi

psikografis termasuk pertanyaan-pertanyaan demografi untuk

mendefinisikan lebih jauh karateristik konsumen secara individual.

(32)

2.2.8 Perilaku Konsumen

Dalam perkembangan konsep pemasaran mutakhir, pelanggan

ditempatkan sebagai sentral perhatian. Para praktisi maupun akadeinisi

berusaha mengkaji aspek-aspek pelanggan dalam rangka mengembangkan

strategi pemasaran yang diharapkan mampu meraih pangsa pasar yang

tersedia. Setidaknya ada dua alasan mengapa perilaku pelanggan perlu

dipelajari.

Mempelajari perilaku pelanggan dan proses konsumsi yang

dilakukan oleh pelanggan memberikan beberapa manfaat. Sutisna (2003:5)

mengemukakan manfaat yang bisa diperoleh untuk membantu para.

manajer dalam pengambilan keputusannya, memberikan pengetahuan pada

para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan analisis pelanggan,

membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan

peraturan yang berkaitan dengan pembelian dari penjualan barang dan

jasa, membantu pelanggan dalam:pembuatan keputusan pembelian yang

lebih baik. Sutisna (2003 : 6) secara jelas menggambarkan bagaimana

(33)

Gambar 2.1. Model Perilaku Konsumen

Gambar diatas menunjukkan adanya interaksi antara pemasar dengan

pelanggannya. Komponen pusat dari model ini adalah pembuatan keputusan

pelanggan yang terdiri atas proses merasakan dan mengevaluasi informasi merek

produk, mempertimbangkan bagaimana alternatif merek dapat memenuhi

kebutuhan pelanggan, dan pada akhirnya memutuskan merek apa yang akan

dibeli. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan pelanggan. Faktor

pertama adalah pelanggan individual. Faktor kedua yaitu lingkungan yang

mempengaruhi pelanggan. Faktor ketiga yaitu stimuli pemasaran atau juga disebut

(34)

2.2.9 Faktor-faktor Yang Mendasari Perilaku Konsumen

Dalam melakukan pembelian, banyak faktor yang mendasari

perilaku pelanggan. Adapun faktor tersebut menurut Kotler (2005:153)

adalah:

a. Faktor Budaya

Merupakan faktor penentu paling pokok dari keinginan

perilaku seseorang. Budaya dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Budaya

Kultur adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling

mendasar. Anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi

dan perilaku dari keluarganya dan lembaga-lembaga penting lain.

2. Sub-Budaya

Bagian budaya yang lebih kecil atau kelompok orang dengan

sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup

yang sama. Subkultural mencakup asas kebangsaan, agama,

kelompok rasial, dan wilayah geografis.

3. Kelas Sosial

Susunan yang relatif pernianen dan relatif dalam suatu masyarakat

(35)

b. Faktor Sosial

1. Kelompok acuan

Kelompok yang merupakan titik perbandingan atau ditujukan

langsung (tatap muka) atau tak langsung dalam pembentukan sikap

dan perilaku seseorang.

2. Keluarga

Anggota keluarga pembeli dapat menanamkan suatu pengaruh

yang kuat pada perilaku pembeli.

3. Peran dan status

Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi

peran dan status. Peran adalah kegiatan yang diharapkan untuk

dilakukan seseorang sesuai dengan orang-orang disekelilingnya.

Tiap peran membawa status yang menceminkan penghargaan

umum oleh masyarakat sesuai dengan status itu.

c. Faktor Pribadi

1. Usia dan tahap siklus hidup

Orang yang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang

kehidupan mereka serta orang juga berhubungan dengan usia dari

(36)

2. Pekerjaan

Jabatan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pasar pun akan mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produksi atau jasa mereka.

3. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk. Jika

indikator-indikator ekonomi menunjukkan adanya resesi, pasar

darat mengambil langkah-langkah untuk merencanakan kembali,

menentukan kembali posisi dan menetapkan kembali harga

produk-produknya.

4. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang menmjukan pola kehidupan orang yang

bersangkutan di dunia ini sebagaimana tercermin dalam kegiatan,

minat dan pendapatannya.

5. Kepribadian dan konsep diri

Tiap orang memiliki kepribadian yang khas dan keikhlasan ini

akan mempengaruhi perilaku pembelinya. Untuk memahami

perilaku konsumen, pertama-tama pemasar harus memahami

(37)

c. Faktor Psikologis

1. Motivasi

Adanya motivasi atau dorongan yang kuat dari dalam diri

seseorang sangat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap suatu

barang atau jasa yang diinginkan.

2. Persepsi

Persepsi masing-masing konsumen berbeda terhadap barang atau

jasa yang sama, sehingga mempengaruhi perilaku mereka.

3. Belajar

Belajar menggambarkan perubahan-perubahan dalam perilaku

individu yang timbul dari pengalaman.

4 Kepercayaan dan sikap

Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan kepercayaan

dan sikap. Pada gilirannya, hal ini mempengaruhi perilaku

pembelian mereka. Kepercayaan adalah suatu pemikiran yang

dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sikap adalah evaluasi, perasaan

(38)

Gambar 2.2 : Faktor - faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

Sumber : Kotler, Philip, 2005 Dasar-dasar Pemasaran, edisi keenam, terjemahan Wilhemnus W. Bokowatam penerbit Intermedia Jakarta hal 153.

2.2.10 Komitmen Pelanggan

Sama halnya dengan kepercayaan, komitmen merupakan faktor

yang sangat penting dalam rangka usaha membina hubungan. Menurut

Jasfar (2005 : 179), komitmen adalah rasa saling percaya mempercayai

diantara pihak-pihak yang menjalin hubungan, baik secara tersirat maupun

yang tidak tersirat. Bahwa hubungan mereka akan berlangsung tentu dan

masing-masing menjaga agar janji diantara mereka tetap terpelihara.

Pelanggan merasakan sejumlah perasaan terhadap komitmennya

pada hubungan yang telah tercipta dengan para penyedia jasa.

Bentuk komitmen pelanggan dibedakan atas :

a. Continuance commitmen dalam hubungan pemasaran adalah komitmen yang timbul karena pelanggan terikat pada suatu

(39)

perusahaan dan akan membutuhkan biaya dan waktu apabila ia

pindah ke perusahaan yang lain.

b. Normative commitmen, yaitu komitmen yang timbul karena pelanggan merasa bahwa ia wajib menjalankan suatu usaha bisnis

dengan perusahaan tertentu.

c. Affective Commitmen merupakan komitmen yang muncul, karena masing-masing piliak yang berhubungan merasa yakin bahwa di

antara mereka terdapat nilai-nilai yang sejalan dan timbulnya

komitmen ini berdasarkan kesepakatan bahwa hubungan yang

saling menguntungkan ini perlu dilanjutkan.

Menurut Jasfar (2005 : 17), indikator dari komitmen pelanggan

adalah :

1. Perasaan memiliki perusahaan.

2. Perhatian terhadap keberhasilan jangka panjang perusahaan.

3. Menjadi pendukung setia perusahaan.

2.2.11 Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Terhadap Komitmen

Menurut Jasfar (2005 : 164), menyatakan bahwa kepercayaan

menjadi sangat penting peranannya dalam membina hubungan, terutama

pada usaha jasa yang penuh dengan ketidakpastian, risiko dan kurangnya

informasi di antara pihak-pihak yang saling berhubungan. Hal ini yang

menyebabkan konsumen menginginkan kepercayaan penuh terhadap

penyedia jasa. Kepercayaan perlu dikembangkan dengan baik agar

(40)

baik. Sehingga para konsumen selalu menggunakan jasa yang diberikan

oleh perusahaan tersebut.

Dalam Jasfar (2005 : 199) menyatakan kepuasan konsumen adalah

salah satu ukuran dari kualitas jasa yang disampaikan. Perusahaan

menyusun perencanaan dimulai dari analisis tentang kepuasan konsumen

dan berakhir dengan kepuasan konsumen. Meskipun tujuan perusahaan

adalah mencari keuntungan, apabila konsumen tidak puas, sama artinya

perusahaan gagal untuk mendapatkan keuntungan dan menciptakan suatu

komitmen. Pencapaian keuntungan harus bersamaan dengan tercapainya

kepuasan konsumen. Dalam menyusun perencanaan, karena konsumen

terlibat langsung, maka mereka harus dijadikan sebagai titik sentral dari

perencanaan. Membangun hubungan dengan konsumen tidak dapat hanya

dilakukan sehari atau dua hari. Hubungan ini tercipta melalui satu proses,

melalui rasa kepercayaan yang tinggi, di mana setiap komitmen yang

dibuat dengan konsumen harus dipenuhi, karena komitmen perusahaan

sama dengan utang yang harus dibayar.

Kepercayaan adalah kunci kesuksesan untuk menciptakan suatu

komitmen pada suatu jasa. Apabila perusahaan tidak mampu membina dan

mempertahan kepercayaan konsumen, maka sangat sulit bagi perusahaan

untuk mengembalikan kepercayaan ini. Oleh karena itu, perusahaan harus

selalu membina komunikasi dengan konsumen dan selalu berusaha untuk

(41)

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan diagram kerangka pikir diatas dapat dijelaskan bahwa gaya

hidup dilihat dari variabel Aktivitas (X1), Minat (X2), Opini (X3) dapat

berpengaruh signifikan terhadap komitmen pelanggan (Y). Dimana untuk

mengetahui pengaruh atau tidak berpengaruhnya tersebut dapat diukur dengan

analisis regresi berganda.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan uraian dan gambar yang ada di kerangka pikir,

hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

1. Gaya Hidup berpengaruh secara simultan dilihat dari Aktivitas,

Minat, Opini terhadap Komitmen pelanggan pada The Body Art

Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

2. Gaya Hidup berpengaruh secara parsial dilihat dari Aktivitas,

Minat, Opini terhadap Komitmen pelanggan pada The Body Art

(42)

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel beserta definisi operasional yang digunakan dalam pembahasan

penelitian ini adalah Gaya hidup (Lifestyle) dapat dilihat dari :

A. Aktivitas (X1) yaitu : Merupakan tindakan nyata dalam melakukan aktivitas

karena pengaruh lingkungan dan kegiatan sehari-hari.

Indikator variabel Aktivitas berdasarkan penelitian yaitu :

1. Hobi

2. Hiburan

3. Kebugaran

B. Minat (X2) yaitu merupakan tingkat perkembangan selera pelanggan dalam

menghabiskan uangnya. Indikator Variabel Minat Berdasarkan Penelitian

yaitu :

1. Komunitas

2. Pribadi sehat

3. Prestasi

C. Opini (X3) yaitu merupakan jawaban lisan atau tertulis yang

konsumen berikan sebagai respon terhadap fasilitas yang di miliki terhadap

kebutuhan hidup. Indikator Variabel Opini Berdasarkan Penelitian yaitu :

1. Budaya

(43)

dalam menggunakan jasa fitness dan tidak berpaling pada tempat fitnes lain

pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

Indikator variable komitmen berdasarkan penelitian yaitu :

1. Perasaan memiliki pada fitnes center di pada The Body Art Aerobic,

Fitness and Swimming Pool di Surabaya : misalnya pelanggan menjadi

bagian dari keluarga pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming

Pool di Surabaya.

2. Perhatian terhadap keberhasilan jangka panjang pada jasa yang

diberikan oleh fitness center pada The Body Art Aerobic, Fitness and

Swimming Pool di Surabaya.

3. Menjadi pendukung setia pada pada The Body Art Aerobic, Fitness and

Swimming Pool di Surabaya.

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur , sehingga

alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif .

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval

dengan pendekatan skala Likert . Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap ,

pendapat , dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial .

(44)

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item

instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan .

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradiasi dari sangat positif sampai negatif , maka jawaban itu dapat diberi skor

sebagai berikut :

a. Sangat tidak setuju 1

b. Tidak setuju 2

c. Kurang setuju 3

d. Setuju 4

e. Sangat setuju 5

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan individu atau kelompok yang meiliki

ciri atau karakteristik yang sama. Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah keseluruhan pelanggan pada bulan Maret 2010 sampai dengan Mei

2010 sebanyak 162 orang pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming

Pool di Surabaya. Karena 162 pelanggan tersebut merupakan member-member

yang aktif dan hadir dalam mengikuti fitnes pada The Body Art Aerobic,

(45)

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan kareteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah pelanggan

pada bulan Maret 2010 sampai dengan Mei 2010 pada The Body Art Aerobic,

Fitness and Swimming Pool di Surabaya sebanyak 115 responden. Dalam penelititan ini diambil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada anggota

populasi dengan menggunakan metode dan teknik sebagai berikut :

1. Adapun metode dan pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sampel nonprobabilitas (Non probability Sampling), yaitu memilih

sampel secara tidak acak (Nur Indrianato; 2002 : 130)

2. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan Purposive sampling yaitu

tipe pemilihan sample secara tidak acak yang informasinya diperoleh

dengan menggunakan pertimbangan penuh umumnya disesuaikan dengan

tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro; 2002:131). Dalam penelitian ini

menggunakan teknik pengambilan sample Purpose Sampling dengan

pertimbangan :

a) Member yang aktif dan hadir untuk fitness

Member yang aktif ikut 3 kali seminggu dalam sebulan yang menjadi

member selama 1 tahun pada The Body Art Aerobic, Fitness and

(46)

pengambilan teknik pengambilan sample menurut Slovin pada buku

Husein Umar (2002 : 146). Hasil sampel dapat dilihat sebagai berikut :

2

3.3 Teknik Pengumpulan Data a. Jenis data yang dibutuhkan :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian dalam bentuk kuesioner

yang dibagikan pelanggan atau para member pada The Body Art Aerobic,

(47)

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui perantara yang berupa catatan dan profil mengenai tempat

fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

b. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari :

1. Para pelanggan atau para member pada The Body Art Aerobic, Fitness and

Swimming Pool di Surabaya.

2. Literatur tentang sejarah singkat mengenai profil pada The Body Art

Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

3.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

kuesioner yaitu pengumpulan data dengan metode survei yang menggunakan daftar

pertanyaan menyediakan daftar pertanyaan kepada pelanggan di The Body Art

Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya Pengembalian kuesioner dilakukan langsung kepada peneliti.

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

(48)

dengan total skor konstruk atau variabel.

Pengujian validitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 13.0. dengan menggunakan Construct validity.

Syarat-syarat uji validitas yaitu :

a. Nilai koofesien korelasi yang nilai signifikasinya lebih kecil dari 5% (Level

of Signivicance) menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah valid sebagai pembentuk indikator.

b. Nilai r hitung (untuk r tiap butir dapat dilihat dari kolom Corected Item -

Total Correlation) lebih besar dari r table dan nilai r positif, maka butir atau

pernyataan tersebut dikatakan valid.

(49)

Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk (Imam Ghozali, 2002:132). Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan konsiten atau stabil dari waktu ke waktu.

Perhitungan keandalan butir daam penelitian ini menggunakan teknnik

Hoyt seperti yang dikatakan oleh Hoyt dalam Azwar (2001) bahwa reabilitas

test dapat diestimasikan dengan pendekatan analisis variant, Hoyt merumuskan

sebagai berikut :

Rumus :

rxx = 1-MKiks/ MKs ...(Saifuddin Azwar, 2001:78)

keterangan :

rxx = Koofisien korelasi Keandalan Hoyt

MK1xs = Mean Kuadrat Interaksi item x Subyek

MKs = Mean Kuadarat antar Subyek

Koefisien korelasi yang nilai signifikansinya lebih besar dari 0,6

(50)

3.6.1 Teknik Analisis

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda. Uji

t untuk uji secara parsial dan uji f untuk uji secara simultan.

Rumus tersebut adalah sebagai berikut :

Rumus Regresi Berganda :

Y =  1X12X23X3e... (Ghozali, 2005 : 85)

Keterangan :

Y = Variabel Terikat (Komitmen Pelanggan)

X1 = Variabel Aktivitas

X2 = Variabel Minat

X3 = Variabel Opini

a = Konstanta

n

1... = Koefisien Regresi 0

e = Standart Error

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi yang didapat perlu diuji untuk memenuhi kriteria

(51)

memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan data.

Persamaan linier berganda harus bersifat BLUE ( Best Linier Unbiased

Estimator ), artinya pengambilan keputusan melalui uji hipotesis tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi

diantaranya 3 ( tiga ) asumsi dasar ( klasik ) yaitu :

1. Tidak boleh ada autokorelasi

2. Tidak boleh ada multikolinearitas

3. Tidak boleh ada heteroskedastisitas

Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan

regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE. Adapun penjabaran dari

asumsi dasar ( klasik ) adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi variabel independen, variabel dependen dan keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal, maka model tersebut memenuhi asumsi

normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu (

(52)

sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Menurut Gujarati ( 2000 : 201 ) autokorelasi merupakan korelasi antara data

observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu ( date time series ) atau

data yang diambil pada waktu tertentu ( data cross sectional ) dan

menyimpulkan dalam model regresi linier tidak terdapat gejala autokorelasi,

artinya nilai residual ( Y observasi – Y prediksi ) pada waktu ke – t ( et )

tidak boleh ada hubungan dengan nilai residual periode sebelumnya ( et – 1

). Identiifikasi ada atau tidaknya gejala autokorelasi dapat dites dengan

menghitung nilai Durbin Watson ( d tes ) dengan persamaan rumus sebagai

berikut :

t = N

 ( et – (et -1) )2

t = 2

d = ….……(Gujarati,2000,201)

t = N

 et2

t = 1

keterangan :

d = Nilai Durbin Watson

et = Residual pada waktu ke – t

(53)

Setelah diperoleh nilai Durbin Watson, maka nilai ini dibandingkan dengan

dL dan dU yang ada dalam table dengan ketentuan :

a. Apabila ( 4 – dW ) > dU ( batas bawah )

Ho diterima : berarti tidak ada autokorelasi pada model

b. Apabila ( 4 – dW ) < dL ( batas atas )

Ho ditolak : berarti ada autokorelasi pada model

c. Apabila dL < ( 4 – dW ) < dU

Uji ini hasilnya tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti (

konklusif ), sehingga tidak ditentukan apakah ada autokorelasi dalam model

tersebut.

3. Uji Multikolinearitas

Menurut Gujarati ( 2000 : 339 ) Uji Multikolinearitas digunakan untuk

mendeteksi ada tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model

regresi. Adanya korelasi yang terjadi antar variabel independen berarti

dalam model regresi terdapat problem multikolinearitas. Indikasi terdapat

masalah multikolinearitas dapat kita lihat dari kasus-kasus sebagai berikut:

a. Nilai R2 yang tinggi (signifikan), namun nilai standar error dan tingkat

signifikansi masing-masing variabel sangat rendah.

b. Perubahan kecil sekalipun pada data akan menyebabkan perubahan

(54)

yang seharusnya memiliki pengaruh positif (nilai koefisien positif),

ditunjukkan dengan nilai negatif.

Suatu model regresi bebas dari problem multikolinearitas jika :

a. Mempunyai angka tolerance mendekati 1

b. Mempunyai besaran Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih besar

dari 10. Adapun rumus untuk menghitung VIF adalah :

1

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan

yang lain. Menurut Ibid ( 2002 : 82 ) Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heteroskedastisitas, hal ini berarti varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain mengalami ketidaksamaan. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas salah satunya adalah dengan

(55)

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika

tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka

0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.3 Uji Hipotesis 1. Uji Simultan

Untuk mengetahui hubungan secara simultan antara variabel bebas dan variabel

terikat maka digunakan uji F dengan kriteria.

Ho = 1...n = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas

terhadap variabel terikat)

Ho diterima jika F hit < F tab

Ho ditolak jika F hit > F tab

F-Hitung = ...(Ghozali, 2001)

Keterangan :

KT Regresi = kuadrat tengah (Mean Square Regression)

KT Galat = error atau residual (Mean Square Residual)

Dengan derajat kebebasan (k,n-k-1)

Dimana : n = jumlah pengamatan

KT Regresi (Mean Square Regression)

(56)

a. Apabila F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima artinya secara

simultan atau serempak variabel bebas mempengaruhi variabel terikat

b. Sebaliknya jika F-hitung < F-tabel, maka ho diterima dan Hi ditolak, berarti

secara simultan atau serempak variabel bebas tidak mempengaruhi variabel

terikat.

c. Selain juga pengujian melalui koefisien regresi tersebut, akan dilakukan juga

pengamatan terhadap nilai korelasi parsial dari masing-masing variabel bebas.

Nilai korelasi parsial ini menunjukkan tingkat pengaruh suatu variabel bebas

terhadap variabel terikat. Dengan demikian variabel bebas yang memiliki nilai

korelasi parsial terbesar merupakan variabel bebas yang mempunyai pengaruh

(57)

Kurva Distribusi Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Secara Simultan

Sumber : Walple, 2000, Pengantar Statistik, Edisi Ketiga, Cetakan

ketujuh, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 378.

2.Uji Parsial

Digunakan untuk menguji kofesiensi regresi secara parsial atau untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variebel bebas terhadap variabel terikat. Apakah terjadi

hubungan secara parsial atau individu melalui uji-t dengan kriteria :

HO : 1= 0 (tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikatnya).

HI : 10 (ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikatnya)

Ho diterima jika t hit ≤ t tab atau – t tab > - t hit

Ho ditolak jika – t hit > - t tab atau t hit > t tab Daerah Penerimaan H0  

Daerah Penolakan  

(58)

T hitung = ... )

( i

Se

...(Ghozali, 2005 : 347)

Dengan derajat kebebesan sebesar n – k – 1 dimana :

i

 = Koefisien Regresi

Se = Standart Error

n = Jumlah Sampel

k = Jumlah parameter

kaidah pengujian :

1. Ho : B1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikasi antara variabel bebas terhadap

variabel terikat)

2. Ho : B = o : (Ada pengaruh yang signifikasi antara variabel bebas terhadap

variabel terikat)

3. Ho ditolak apabila t hutang > tabel

4. Ho diterima apabila t hutang < t tabel

Dengan derajat kebebasan (n-k-1)

Di mana : n=jumalah pengamatan

(59)

Kurva Distribusi Penerimaan Dan penolakan Hipotesis Secara Parsial

Sumber : Walpole, 2000, Pengantar Statistik, Edisi Ketiga, Cetakan ketujuh, PT. Gramedia pustaka utama, jakarta, hal. 371.

Daerah Penolakan   Daerah Penolakan  

Daerah Penerimaan H0  

0

H0  H0 

(60)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah member yang

telah terdaftar sebagai anggota di pusat kebugaran The Body Art Aerobic, Fitness

and Swimming Pool dan memiliki hak untuk berlatih sesuai ketentuan yang

berlaku. Member The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool sendiri cukup

banyak. Dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun The Body Art Aerobic, Fitness

and Swimming Pool mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah member aktifnya kurang lebih mencapai 800 orang.

Berdasarkan kesadaran masyarakat akan hidup sehat berakibat pada meningkatnya

jumlah member pada tiga bulan terakhir. Para member yang menggunakan jasa The

Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool umumnya berusia 18 sampai 45 tahun karena di usia tersebut mempunyai kecenderungan yang tinggi akan hidup

sehat dan bugar. Mereka berasal dari semua kalangan baik mahasiswa, pelajar,

pekerja dan dari kalangan lainnya. Para member dapat memilih-milih waktu latihan

sesuai dengan yang diinginkanya dan menyesuaikan dengan waktu luang yang

dimilikinya

Setelah diketahui bahwa yang akan menjadi obyek penelitian ini adalah

(61)

yang menjadi sarana berlatih para membernya sebagai berikut.

The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool berdiri pada tanggal 25 januari 2007 yang bertempat di jalan Raya Mastrip 322-334 Karang Pilang

Surabaya. Pendiri dan pemilik The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool

adalah Bapak Aryo Agus Sudanto dan Ibu Luluk Hidayati SH. Dan mereka

sekaligus pemilik dari Alami Group. Badan usaha The Body Art Aerobic, Fitness

and Swimming Pool berbentuk CV, yang memiliki tujuan utama yaitu kepedulian akan kesehatan jasmani dalam hal ini olahraga kebugaran, serta bertujuan untuk

membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga di sekitar The Body Art Aerobic,

Fitness and Swimming Pool. Jumlah karyawan keseluruhan saat ini pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool adalah 22 karyawan.

Selain itu The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool akan

memberikan layanan terbaik bagi para member dengan menyediakan berbagai

kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam mendukung, memoyivasi

sekaligus membantu merencanakan program latihan secara pribadi dari para staff

instruktur yang berpengalaman dan berlisensi di kelasnya.

Ada banyak peralatan fitness yang lengkap yang dapat dipergunakan, selain

itu ada pula tempat sauna, maupun kolam renang serta tempat parker yang luas dan

aman. Tidak hanya kenyamanan saja, The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming

Pool juga memperhatikan keamanan member, ini dapat terlihat dari tersedianya

fasilitas locker yang di jamin keamananya, sehingga pengunjung dapat bebas

(62)

satu unsur keberhasilan dalam hal pemasaran adalah lokasi yang cukup strategis

yang berada di pinggir jalan raya sehingga mudah di jangkau dengan kendaraan

umum maupun kendaraan pribadi.

4.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 4.1.

Bagan Struktur Organisasi The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool

Sumber : The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool tahun 2010

General Manager  General Manager  

 Manager  Owner 

Supervisor 

Fitness 

Supervisor

Front Office 

Supervisor

Swimming Pool 

Supervisor 

(63)

sebagai berikut :

1. General Manager Operasional

Seorang general manager operasional dalam struktur jabatan The Body Art

Aerobic, Fitness and Swimming Pool memiliki tugas yaitu memimpin perusahaan serta menerima laporan dari manager berupa laporan operasional

setiap bulan.

2. General Manager Administrasi

Seorang general manager administrasi dalam struktur jabatan The Body Art

Aerobic, Fitness and Swimming Pool memiliki tugas yaitu memimpin perusahaan serta menerima laporan dari manager berupa laporan keuangan

setiap bulan.

3. Manager

Seorang manager dalam struktur jabatan pada The Body Art Aerobic, Fitness

and Swimming Pool bertugas memberikan laporan keuangan dan operasional secara rutin kepada general manager, dan menerima laporan bulanan dari

pegawai dalam hal ini (instruktur, front office, staff) dan mengawasi jalannya

perusahaan.

4. Supervisor Fitness

Tugas utama dari Supervisor fitness sebagai pengawas dan penanggung jawab

dari personal trainer dan instruktur. Keduanya memiliki tugas yaitu melatih

Gambar

Gambar 2.1. Model Perilaku Konsumen
Gambar 2.2 : Faktor - faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
Gambar 3.1 Kurva Distribusi Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Secara Simultan
Gambar 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Umur sangat berpengaruh pada kualitas semen sapi pejantan muda saat penampungan, karena perubahan fisiologis yang terjadi seperti dewasa kelamin, dewasa tubuh dan

Tabel 3 menunjukkan bahwa persentase abnormalitas spermatozoa yang dianalisis menggunakan analisis ragam (anova) dengan pengencer kombinasi sari kedelai dan Tris

Peneliti menggunakan metode tanya jawab semi terstruktur secara langsung dengan pihak- pihak yang terlibat (pemilik dan karyawan UMKM Cipta Aji Hardika) untuk

Hasil penelitian yang telah dilakukan di desa Caturharjo Sleman menunjukkan bahwa besar status gizi bayi dalam kategori baik untuk pemberian ASI Eksklusif diketahui yang

Dalam rentang waktu selarna lebih kurang delapan abad itu, terdapat sejumlah kerajaan yang timbul tenggelam atau bergeser dari waktu ke waktu dari satu tempat ke

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang berusia 17 tahun sampai 60 tahun sebagai acuan batasan dari usia penelitian tersebut serta dapat

Orang Buddhis diajar untuk tidak menghiraukan peristiwa-peristiwa yang tidak penting itu sebab tujuannya terletak di sebelah sana segala 'permainan-permainan' itu;

Berikut adalah rata-rata persentase kesembuhan penyakit busuk batang diplodia pada tanaman jeruk dengan frekuensi aplikasi pestisida nabati Phymar C 711 yang